BAB II KERANGKA TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KERANGKA TEORI"

Transkripsi

1 12 BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholder Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya yaitu pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain. Definisi stakeholder telah berubah selama empat dekade terakhir, yang pada mulanya, pemegang saham dipandang sebagai satu-satunya stakeholder perusahaan. Seiring berjalannya waktu, pandangan akan stakeholder berubah dengan memperluas definisi, tidak hanya kelompok pemegang saham saja yang dipandang sebagai stakeholder dari perusahaan, bahkan kelompok yang tidak menguntungkan (adversial grup) seperti pihak regulator dan pihak yang memiliki kepentingan tertentu juga dimasukkan dalam cakupan stakeholder. Kelompok stakeholder inilah yang menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengungkap atau tidak suatu informasi di dalam laporan perusahaan tersebut. Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan penciptaan nilai sebagai dampak dari 12

2 13 aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin muncul bagi stakeholder. 11 Corporate Social Responsibility merupakan strategi perusahaan untuk memuaskan keinginan para stakeholder, makin baik pengungkapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan maka stakeholder akan makin terpuaskan dan akan memberikan dukungan penuh kepada perusahaan atas segala aktivitasnya yang bertujuan untuk menaikan kinerja dan mencapai laba. 2. Teori Legitimasi Hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Perusahaan beroperasi dalam lingkungan eksternal yang berubah secara konstan dan mereka berusaha menyakinkan bahwa perilaku mereka sesuai dengan batas-batas dan norma masyarakat. Teori legistimasi memfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat. 12 O Donovan (2002) berpendapat bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. 11 Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), hlm Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, hlm. 412.

3 14 Dengan demikian, legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup (going concern). 13 Teori legitimasi kaitannya dengan kinerja sosial dan kinerja keuangan adalah apabila jika terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat (atau sering disebut legitimacy gap ), maka perusahaan dapat kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Namun demikian harus diingat bahwa keberadaan dan besarnya legitimacy gap bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan, yang penting adalah bagaimana perusahaan berusaha memonitor nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai sosial masyarakat dan mengindentifikasi kemungkinan munculnya gap tersebut. 14 Untuk memperoleh legitimasi dari masyarakat, perusahaan melakukan aktivitas pertanggung jawaban sosial. Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan dapat memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang. 3. Corporate Social Responsibility (CSR) a. Definisi Corporate Social Responsibility. Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan 13 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), hlm Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, hlm. 413.

4 15 antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. 15 Secara konseptual CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam interaksi mereka dengan para pemaku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip kesukaralaan dan kemitraan. 16 Menurut The world Business Council for Sustainable Development (WBCSD) definisi CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, beserta komunitas-komunitas setempat dan masyarakat secara keeluruhan, dalam rangaka meningkatkan kualitas kehidupan. 17 Tanggung jawab itu sendiri merupakan suatu prinsip dinamis yang berhubungan dengan keseluruhan perilaku manusia dalam hubungannya dengan mayarakat ataupun institusi, suatu tanggung jawab bahkan mempunyai kekuatan dinamis mempertahankan kualitas keseimbangan dalam masyarakat. 18 Tanggung jawab sosial membawa ide bahwa perusahaanperusahaan wajib membantu menyelesaikan masalah-masalah 15 Hendrik Budi Untung, Corporate social responsibility (Jakarta : Sinar Grafika, 2007), hlm Irham fahmi, manajemen strategis :teori dan aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm Reza rahman, corporate social responsibility antara teori dan kenyataan (Yogyakarta: media pressindo, 2009), hlm Muhammad dan aimin, Etika dan perlindungan konsumen dalam ekonomi Islam (Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 283.

5 16 sosial berbarengan dengan usaha menuju kearah pencapaian tujuan perusahaan, yang memaksimumkan keefektifan operasai perusahaan. 19 Menurut Bank Dunia tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak asasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana kemanusiaan. 20 lain: 21 Manfaat corporate social responsibility bagi perusahaan antara 1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merk perusahaan. 2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial. 3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha 5) Membuka peluang pasar yang lebih luas. 6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah 7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders 8) Memperbaiki hubungna dengan regulator 9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 19 Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis (Jakarta: Kencana, 2006), hlm Erni R. Ernawan, Business Ethics (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm Hendrik budi untung, Corporate social responsibility... hlm. 6-7.

6 17 10) Peluang mendapatkan penghargaan. Dengan melaksanakan CSR secara konsisten dengan jangka panjang akan menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap perusahaan. Kondisi seperti itulah yang pada giliranya dapat memberikan keuntungan ekonomi-bisnis kepada perusahaan yang bersangkutan. Adapun dampak corporate social responsibility bagi masyarakat antara lain: 22 1) Mengentaskan kemiskinan, dengan menggunakan pekerja yang berasal dari sekitar perusahaan mereka dapat menyumbangkan kenaikan angka-angkatan kerja dengan menciptakan lapangan kerja, menyediakan pelatihan, menyediakan produk atau jasa untuk kalangan bawah maka secara langsung akan memberikan dampak bagi golongan bawah tersebut. 2) Meningkatkan standar pendidikan, dengan memberikan beasiswa kepada benar-benar yang membutuhkan dan membantu dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan khususnya untuk pendidikan dasar. 3) Meningkatkan standar kesehatan dengan menyediakan sarana serta prasarana yang menunjang kesehatan terutama bagi masyarakat sekitarnya. Contohnya dengan penyediaan fasilitas 22 Erni R. Ernawan, Business Ethics... hlm. 173.

7 18 air bersih, atau dengan membuka klinik kesehatan yang tidak berlaku untuk karyawanya saja, tapi juga bagi masyarakat sekitar. b. Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) Lingkup tanggung jawab sosial ada 4 bidang yang dianggap dan diterima sebagai tangung jawab sosial perusahaan antara lain sebagai berikut: 1) Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas. 2) Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga profesional bagi perusahaan yang sangat berjassa mengembangkan perusahaan tersebut. Karena itu keterlibatan sosial merupakan balas jasa terhadap masyarakat. 3) Tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugiakan masyarakat luas. 4) Dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat dan dengan

8 19 demikian perusahaan tersbut akan lebih diterima kehadiranya dalam masyarakat tersebut Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pengungkapan (disclosure) dapat dipahami sebagai bentuk keterbukaan suatu prerusahaan dalam melaporkan kebenaran kondisi keuangan (financial) dan non keuangan (non financial) yang dimilikinya secara terbuka terutama kepada pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti investor. Dengan tujuan agar informasi yang diteriam adalah informasi yang menggambarkan tentang kondisi perusahaan yang sesungguhnya bukan dalam bentuk rekayasa atau ada semacam tindakan melakukan manajemen laba. 24 Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan didalam laporan yang disebut sustainibility reporting, sustainibility reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan, dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjuatan (sustainable development). Sustainable development harus menjadi dokumen strategiyang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang sustainability development 23 A sony keraf, Etika bisnis tuntutan dan relevansinya (Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI, 1998), hlm Edi Rismanda sembiring, karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial : studi empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (Sumatera Utara: Jurnal fakultas Eonomi Universitas katolik St. Thomas, No. 7, September, 2005), hlm. 17.

9 20 yang membawanya menuju kepada core bisiness dan sektor industrinya. 25 Pengungkapan CSR merupakan salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomis dan politis. Selain itu juga, akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungan. 26 Darrough (1993) mengungkapakan ada dua jenis pengungkapan jika dilihat dari persyaratan yang ditetapkan oleh standar yang berlaku, yaitu: 27 a) Pengungkapan wajib (mandatory disclosure), merupakan pengungakapan yang disaratkan (diwajibkan) oleh standar akuntansi yang berlaku dan badan pengawas pasar modal yang berwenang disuatu negara. Pengungkapan bersifat wajib dapat memaksa perusahaan untuk mengungkapakan suatu informasi apabila perusahaan tidak bersedia mengungkapakan informasi tersebut secar sukarela. b) Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), merupakan pengungkapan butir-butir informasi tertentu yang dilakukan secara 25 Annggraini pngaruh CSR terhadap Nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai fvariabel moderatin, Skripsi (semarang: universitas Dipponegoro, 2010), hlm Megawati cheng dan yulius jogi christiawan, pengaruh pengungkapan CSR terhadap Abnormal return (Surabaya: Jurnal Ekonomi Universitas kristen Petra), hlm Ari Kristian, Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan Melalui Website Perusahaan, Skripsi (Jakarta : Universitas Indonesia, 2012).

10 21 sukarela oleh perusahaan walaupun tidak diwajibkan oleh peraturan yang berlaku. Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas pengungkapan laporan adalah sebagai berikut: 28 1) Prinsip keseimbangan Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan. Keseluruhan penyajian konten laporan harus memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja organisasi. Laporan harus menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu berlebihan atau tidak tepat dalam memengaruhi keputusan atau asesmen dari pembaca laporan. 2) Prinsip komparabilitas Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain. Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang 28 Global Reporting Initiative, Prinsip-prinsip Pelaporan dan Pengungkapan Standar dalam (Diakses tanggal 28 Februari 2016).

11 22 menggunakan laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap kinerja organisasi di masa lalu, terhadap tujuan organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain. 3) Prinsip Akurasi Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi. Karakteristik yang menentukan keakuratan bervariasi sesuai dengan sifat informasi dan pengguna informasi tersebut. 4) Prinsip ketepatan waktu Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat. Manfaat informasi terkait erat dengan kapan informasi tersebut disajikan kepada para pemangku kepentingan sehingga mereka dapat mengintegrasikannya secara efektif dalam pengambilan keputusan. Waktu penerbitan mengacu pada keteraturan pelaporan serta kedekatannya dengan peristiwa aktual yang dijelaskan dalam laporan. 5) Prinsip kejelasan

12 23 Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan. Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan aktivitasnya. 6) Prinsip keandalan Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana Prinsip-prinsip Pelaporan telah diterapkan dengan benar. 5. Model penerapan dan indikator keberhasilan corporate social responsibiity (CSR) di Indonesia. Model tanggung jawab sosial (CSR) di Indonesia, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model CSR di Indonesia mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Bantuan Sosial, meliputi bakti sosial, pengadaan sarana kesehatan, rumah ibadah, jalan dan sarana umum lainya,

13 24 penanggulangan bencana alam pengentasan kemiskinan, dan pembinaan masyarakat. b) Pendidikan dan pengembangan, meliputi penggandaan saranana pendidikan dan pelatihan, melaksanaan pelatihan, dan memberiakan beasiswa kepada anak-anak sekolah c) Ekonomi, meliputi mengadakan program kemitraan, memberikan dana atau pinjaman lunak untuk pengembangan usaha, dan memberdayakan masyarakat sekitar. d) Lingkungan, meliputi pengelolaan lingkungan, penanganan limbah, melakukan reklamasi, dan melestarikan alam. Untuk melihat dan mengukur keberhasilan penerapan CSR pada suatu perusahaan ada beberapa indikator yang dapat dijaikan acuan yaitu: 29 a) Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang dikandungnya yaitu turut menegakkan social justice, sustainability dan equity. b) Secara sosial, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi sosial korporasi dihadapan stakeholder sosialnya Irham Fahmi, Manajemen Strategis teori dan aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.

14 25 c) Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dilihat dari meningkatnya nilai saham akibat peningkatan corporate social image. d) Secar teknis, eberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil evaluasi teknis lapangan. 6. Tinjauan umum tentang Profitabilitas, leverage, umur perusahaan dan ukuran perusahaan. a. Profitabilitas Rasio profitabilitas dipergunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam meraih laba pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. Hal ini penting, karena berkaitan dengan masalah penilian tetang keberhasilan perusahaan. Para investor biasanya sangat memperhatikan kemampuan perusahaan memperoleh laba atas penggunaan modalnya. Prosentase laba atas penggunaan modal yang semakin meningkat, memperlihatkan perusahaan makin baik. 30 Hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan 30 Handoyono Wibisono, Manajemen Modal Kerja Edisi Ketiga (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 1997), hlm. 36

15 26 informasi sosial yang dilakukan perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas meningkat. 31 Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering digunakan antara lain: 1) Return On Assets (ROA) Kemampuan menghasilakan laba bersih dari aktiva yang di investasikan. ROA adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva. 2) Return On Common Equity (ROE) Merupakan kemampuan ekuitas menghasilkan laba bagi pemegang saham preferen dan biasa. ROE adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. 32 3) Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilakan keuntungan bersih per rupiah penjualan. NPM adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan penjualan. Semakin besar NPM berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam 31 Edi Rismanda sembiring, karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial: studi empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (Sumatra Utara: Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas katolik St Thomas, No. 7, September, 2005), hlm Najmudin, Manajemen keuangan dan aktualisasi syar iyyah modern (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011), hlm. 88

16 27 mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya. 33 Ada beberapa cara pengukuran rasio profitabilitas, namun dalam pembahasan ini penulis mengukur rasio profitabiltas dengan return on asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan atas sumber-sumber dana yang dimiliki perusahaan. Semakin besar return on asset (ROA) yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Rumus dari Return On Asset (ROA) adalah: Contoh perhitungan Return On Asset (ROA) pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 laba setelah pajak sebesar , sedangkan total aktiva sebesar Maka Return On Asset (ROA) nya adalah: Maka Return On Asset (ROA) pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 adalah 0, b. Leverage 33 Najmudin, Manajemen keuangan dan aktualisasi syar iyyah moder... hlm. 88.

17 28 Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau pihak luar. 34 Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangakan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang rendah berarti lebih banyak membiayai asetnta dengan modal sendiri. 35 Salah satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja prusahaan adalah aspek leverage atau hutang perusahaan. Hutang merupakan komponen penting perusahaan khususnya sebagai salah satu sarana pendanaan. Sering terjadi penurunan kinerja perusahaan disebabkan besarnya utang yang dimiliki prusahaan sehingga kesulitan dalam memenuhi kewajiban tersebut. 36 Rasio leverage dapat diukur dengan menggunakan rasio Dept to Equity Ratio (DER) dan Dept to Total Asset (DTA). Berikut penjelasan dari kedua rasio tersebut: 37 1) Dept to Equity Ratio (DER) Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasi mini dicari dengan membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh ekuitas. 34 Najmudin. Manajemen keuangan dan Akuntansi syariah modern, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), hlm Handoyono Wibisono, Manajemen Modal Kerja Edisi Ketiga... hlm Tjiptono Darmadji dan Hendy M fakhruddin, Pasar modal di Indonesia (Jakarta: Salemba empat, 2012), hlm Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: CV Alfabeta, 2012), hlm

18 29 2) Dept to Total Asset (DTA) Merupakan rasio yang menunjukan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Namun dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan Dept to Equity Ratio (DER), DER merupakan perbandingan antara jumlah seluruh hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri perusahaan. Semakin rendah hutang atas modal maka akan semakin baik karena aman bagi kreditor saat likuidasi. 38 Berikut rumus Debt to Equity Ratio: Contoh perhitungan Debt to Equity Ratio pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 total hutangnya dan total ekuitasnya Maka Debt to EquityRatio nya adalah: 38 Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan... hlm. 12.

19 30 Maka dept to equity ratio pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 adalah 7, c. Umur Perusahaan Umur perusahaan dapat menunjukan bahwa perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dengan demikina, umur perusahaan dapat dikaitkan dengan kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dan mengetahui kebutuhan constituent atas informasi tentang perusahaan. 39 Umur perusahaan dalam penelitian ini dihitung dari tahun penelitian dikurangi tahun berdirinya perusahaan. Contoh perhitungan umur perusahaan pada Bank Central Asia Tbk. Penelitian pada tahun 2012 dan Bank Central Asia didirikan pada tahun Maka umur perusahaan Bank Centaral Asia Tbk pada tahun 2012 adalah 57. d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan (Size) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. 40 Ukuran perusahaan merupakan variabel kontrol yang dipertimbangkan lam banyak penelitian 39 Rahmawati, Indah dan Dewi Utami, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Dalam Seminar Nasional Akuntansi VIII, 2005). 40 Agnes Sawir, Kebijakan Pendanaan dan Restrukturusasi Perusahaan (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 102.

20 31 keaungan. Secara umum biasanya size diproksikan dengan total asset. Karena nilai total asset biasanya sangat besar dibandingkan dengan vaeiabel keuangan lainnya. Penelitian ini menggunakan total asset sebagai pengukuran ukuran perusahaan. 41 Rumus ukuran perusahaan adalah: Contoh perhitungan ukuran perusahaan pada Bank Central Asia Tbk tahun Memiliki total Asset maka ukuran perusahaanya adalah 19, B. Penelitian Terdahulu Berikut hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas, leverage, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap corporate social responsibility (CSR) yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh Angga Budi Premana dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur pada BEI. Dengan variabel independen leverage, total aset, basis kepemilikan, profitabilitas dan variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial. Menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Dengan hasil penelitian menunjukan leverage dan total aset berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan sedangkan basis kepemilikian dan 41 Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Riset Keuangan: pengujian-pengujian Empiris (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 274.

21 32 profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahan. 42 Penelitian yang dilakukan oleh Linda Santioso dan Erline Chandra dengan judul penelitian pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dan dewan komesaris independen dalam pengungkapan corporate social responsibility. Dengan variabel penelitian profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan dan dewan komesaris. Menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dewan komesaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan leverage, umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungapan corporate social responsibility. 43 Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Yulfaida dan Zhulaikha dengan judul penelitian pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dengan variabel size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa size, profitabilitas berpengaruh positif terhadap 42 Angga budi premana, pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosila dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur di BEI (semarang:universitas Diponegoro, 2011) 43 Linda Santoso dan Erlin Candra, Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dewan komesaris independen dalam pengungkapan CSR (Tarumanagara: Fakultas Ekonomi: Jurnal Bisnis dan Akuntansi No. 1, April, XIV, 2012).

22 33 pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 44 Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate social responsibility. Dengan variabel profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, likuiditas, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 45 Penelitian yang dilakuka oleh Rizkia Anggita Sari yang berjudul Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan variabel independen profile, size, profitabilitas, leverage, growth, dan variabel dependen CSR disclosure. Menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil penelitian menunjukan bahwa profile, size dan profitabilitas berpengaruh terhadap 44 Dewi Yulfaida, Pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI, Skripsi (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2012). 45 Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya, pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate social responsibility, (Jakarta: Media riset Akuntansi Universitas Bakrie, No. 1, Februari, II, 2012).

23 34 corporate social responsibility disclosure, sedangkan leverage dan growth tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. 46 Penelitian yang dilakukan oleh Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha dengan judul Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility: survey pada industri perbankan di Indonesia. Dengan variabel size, profitabilitas,ukuran dean komesaris, kepemilikan manajerial dan leverage. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan size dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan, sedangakan profitabilitas, ukuran dewan komesaris dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan. 47 Penelitian yang dilakuakan oleh Chintya Fadila Laksmitaningrum dan Agus Purwanto dengan judul Analisis pengaruh karakteristik perusahaan, dewan komesaris dan struktur kepemilikan terhadap pengungkapan CSR (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun ). Dengan variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, ukuran dewan komesaris, dan struktur kepemilikan. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, likuiditas, ukuran dewan 46 Rizkia Anggita Sari, pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility Disclosure pad aperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Yogyakarta: Jurnal Nominal Universitas Negeri Yogyakarta,No. 1, I, 2012). 47 Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha, Pengaruh karakteristik Perusahaan terhadap CSR survey pada industri perbankan di Indonesia (Surakarta: Universitas Muhammadiyah, Jurnal Fakultas Ekonomi,Maret, 2013), hlm. 187.

24 35 komesaris dan struktur kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan Institusional dan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. 48. Penelitian yang dilakukan oleh Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Cristiawan dengan judul pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi pada perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan listed di BEI Dengan variabel profitabilitas, likuiditas, leverage. Menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, sedangkan likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. 49. Penelitian yang dilakukan oleh Joko priyanto dan sarsiti dengan judul Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan perbankkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesaia tahun Dengan variabel independen size, profitabilitas, leverage dan variabel dependen corporate social responsibility. Menggunakan analisis regresi 48 Chintya fadila laksmitaningrum & agus purwanto, Analisis pengaruh karakteristik perusahaan, dewan komesaris & struktur kepemilikan terhadap pengungkapan CSR: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun (semarang: Jurnal akuntansi UNDIP, No. 3, II, 2013), hlm Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Cristiawan, Pengaruh profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility: studi pada perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed di BEI (Jakarta: Business Accounting Review Universitas Kristen Petra, No. 1, II, 2014), hlm.68.

25 36 linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahawa size dan leverage berpengaruh terhadap CSR, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR pada perusahan perbankkan yeng terdafta di BEI tahun Penelitian yang dilakukan Kamaliah dan Raja putri delima dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI. Dengan variabel independen size, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, umur perusahaan, basis kepemilikan dan variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjuakan bahwa size dan ukuran dewan komesaris berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan profitabilitas, umur perusahaan, dan basis perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 51 Penelitian yang dilakukan Heni Triastuti kurnianingsih dengan judul pengaruh profitabilitas dan size perusahaan terhadap corporate social responsibility. Dengan variabel independen profitabilitas, size dan variabel dependen corporate social responsibility. Dengan menggunakan 50 Joko Priyanto, Analisis faktor-faktor yang berpengaruhi terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun Kamilah dan Raja putri Delima, pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI (Riau: Fakultas Ekonomi Universitas Riau), skripsi yang diterbitkan.

26 37 analisis regresi linier berganda hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas dan size perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Heni Triastuti Kurnianingsih, pengaruh Profitabilitas dan size perusahaan terhadap corporate social responsibility (Sumatera utara: Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Universitas Islam Sumatera Utara,No. 1, Maret, XIII, 2013).

27 38 12 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama peneliti No (Tahun) 1 Angga Budi Premana (2011) 2 Linda Santioso dan Erline Chandra (2012) Judul Penelitian Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur pada BEI Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dan dewan komesaris independen dalam pengungkapan corporate social reponsibility Variabel Penelitian Variabel independen: leverage, total aset, basis kepemilian, dan profitabilitas Variabel dependen: pengungkapan tanggung jawab sosial Variabel Independen: Profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dewan komesaris independen. Variabel Dependen: pengungkapan CSR Metode Penelitian Hasil penelitian Perbedaan penelitian - Pendekatan: kuantitatif. - Sumber & teknik Pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Regresi linier berganda - Pendekatan: kuantitatif. - Sumber & teknik Pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Regresi linier berganda - leverage berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. - total aset berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. - Basis kepemiikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan - Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. - Profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap CSR - Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap CSR - Dewan komesaris independen berpengaruh signifikan terhadap CSR - Leverage tidak berpengaruh terhadap CSR - umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap CSR Penelitian ini berada di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut. Penelitian ini berada di BEI dan menggunakan variabel dewan komesaris independen. Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan tidak menggunakan variabel tersebut.

28 Dewi Yulfaida dan Zhulaikha. (2012) 4 Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya (2012) 5 Rizkia Anggita Sari (2012) Pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI. Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate Social responsibility Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap Variabel Independen: Size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komisaris Variabel dependen: Pengungkapn tanggug jawab sosial Variabel Independen: Profitabilitas, likuiditas, Solvabilitas, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen: pengungkapan kegiatan CSR Variabel independen: profile, size, profitabilitas, - Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Regresi berganda - Pendekatan: Kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis:regresi berganda - pendekatan: kuantitatif - sumber & teknik - Size berpengaruh positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan - profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - Profile tdak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan - leverage tdak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan - ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - Profitabilitas tidak berpenagrauh terhadap pengungkapan CSR - Likuiditas tidak berpenagrauh terhadap pengungkapan CSR - solvabilitas tidak berpenagrauh terhadap pengungkapan CSR - ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungakapan CSR. - Profile berpengaruh negatif terhadap CSRD. - Size berpengaruh positif terhadap Penelitian ini berada di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut. Penelitian ini tidak mengguanakan variabel leverage dan umur perusahaan sedangkan penelitian yang saya teliti mengguanakan variabel leverage dan umur perusahaan sebagai variabel Independen. Penelitian ini tidak menggunakan variabel umur perusahaan,

29 Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha. (2013) 7 Chintya Fadila Laksmitaningr um dan Agus Purwanto (2013) CSR Disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR ( Survey pada industri perbankan di Indonesia) Analisis pengaruh karakteristik perusahaan, dewan komesaris dan struktur kepemilikan terhadap leverage, growth. Variabel dependen: CSR Disclosure Variabel Independen: Size, Profitabilitas, ukuran dewan komesaris, kepemilikan manajerial, dan leverage. Variabel Dependen: CSR Variabel Independen: Profitabilitas, likuiditas, leverage,ukuran perusahaan. pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi. - Alatg analisis: Regresi linier berganda - Pendekatan: kuantitatif dan kualitatif. - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder dan primer & dokumentasi - Alat analisis:analisis regresi berganda - Pendekatan: Kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder & CSRD - Profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSRD - Leverage tidak berpengaruh terhadap CSRD. - Growth tidak berpengaruh terhadap CSRD. - Size berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. - kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan - ukuran dewan komesaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan - leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan. - Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. - Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. - ukuran dewan komesaris berpengaruh positif terhadap sedangkan penelitian yang saya teliti menggunakan variabel umur perusahaan sebagai variabel independen. Penelitian ini tidak mengguanakan variabel likuiditas sedangkan penelitian yang saya teliti menggunakan variabel likuiditas sebagai variabel Independen. Penelitian ini berada di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan. Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta

30 Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Cristiawan (2014). pengungkapan CSR (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun ). Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi pada perusahaanperusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed di BEI ukuran dewan komesaris dan struktur kepemilikan. Variabel Dependen: Pengungkapan CSR Variabel Independen: Profitabilitas, likuiditas, dan leverage Variabel Dependen: pengungkapan corporate social responsibility dokumentasi - Alat analisis:analisis regresi berganda - Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Skunder & dokumentasi - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda pengungkapan CSR. - struktur kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. - Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. - ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. - struktur kepemilikan Institusional dan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR - leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR - likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut. Penelitian ini pada persahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed di BEI dan tidak menggunakan variabel umur persahaan dan ukuran perusahaan sedangakan penelitian yang saya teliti pada perusahan perbankan di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut.

31 Joko Priyanto dan Sarsiti 10 Kamaliah dan Raja putri delima Analisis faktorfaktor yang berpengaruh terhhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI variabel independen: size, profitabilitas, leverage. Variabel dependen: coroprate social responsibility Variabel independen: size, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, umur perusahaan, basis kepemilikan. variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan - Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: primer dengan menyebar kuisioner - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda - Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda - Size berpengaruh terhadap CSR - Leverage berpengaruh terhadap CSR - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR perbankan di Indonesia periode Size berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan - ukuran dewan komesaris berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Penelitianini pada persahaan perbankkan yang terdaftar di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan. sedangakan penelitian yang saya teliti pada perusahan perbankan di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menngunakan variabel umur perusahan sebagai variabel independen. Perbedaan terletak pada variabel penelitian, penelitian yang saya teliti menggunakan variabel leverage, pada penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.

32 Heni Triastuti kurnianingsih Pengaruh profitabilitas dan size perusahaan terhadap corporate social responsibility. Dengan variabel independen profitabilitas, size dan variabel dependen corporate social responsibility. - Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - basis perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. - Size tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Perbedaan terletak pada variabel penelitian, penelitian yang saya teliti menggunakan variabel umur perusahaan dan levergae, pada penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.

33 44 C. Kerangka Berfikir Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Variabel Independen Variabel Dependen Profitabilitas (ROA) H1 Leverage (DER) Umur Perusahaan Ukuran Perusahaan H2 H3 H4 Coorporate Social Responsibility H5 D. Hubungan antar variabel 1. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR Menurut teori Syamrilaodel sendiri, bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih termotivasi dalam mengungkapkan informasi yang lebih rinci dalam laporan tahunan Santi Lestari, pengaruh tingakat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap pengungkapan islamic social reporting pada perbankan syariah Indonesia tahun , skripsi (surabaya: Universitas Negeri Surabaya), hlm. 8.

34 45 Teori agensi yang menyatakan bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dengan laba yang tinggi akan menjadi sorotan, maka peruahaan akan mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Prihandono (2010), fahrizi (2010), Rahajeng (2010), menemukan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini membuktikan interpretasi bahwa perusahan dengan profitabilitas yang tinggi dapat mengatasi timbulnya biaya-biaya atas pengungkapan tanggung jawab sosial tersebut. Tingkat profitabilitas yang semakin tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang semakin tinggi, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan yang lebih luas Pengaruh Leverage terhadap pengungkapan CSR Menurut teori Meek, Robert, dan Gary bahwa perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi memiliki pengungkapan yang luas dan terbuka sehingga pemberi pinjaman bisa lebih percaya terhadap perusahaan tersebut. Dapat disimpulkan, dimana perusahaan dikatakan baik dengan melihat tingkat leverage perusahaan karena 44 Ahmad kamil, pengaruh karaktersitik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan CSR (Jakarta: Media Riset Akuntansi, Universitas bakrie, Nol. 1, II, 2012), hlm. 4.

35 46 semakin rendah rasio ini, semakin tingggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor. 45 Leverage mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahu resiko tak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi sorotan dari para debtholders. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung ingin melaporkan laba lebih tinggi agar dapat mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang. 46 Penelitian yang dilakukan oleh belkaoi dan karpik (1986) serta cormier dan magnan (1999) dalam sembiring (2005) menunjukan hubungan yang negatif leverage terhadap CSR. Penelitian ini menggunakan Debt Equity Ratio (DER) untuk menunjukan ketergantungan perusahaan terhadap utang yang diperoleh dari ekuitas pemegang saham. 3. Pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Umur perusahaan dilihat dari beberapa lama perusahaan tersebut listing atau terbit. Menurut teori raditya bahawa perusahaan dengan umur yang lebih muda diprediksi akan melakukan penyebaran 45 Santi Lestari, pengaruh tingakat profitabilitas...hlm Rizka Anggita Sari, pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR Disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Yogyakarta: jurnal Nominal, Universitas Negri Yogyakarta, No, 1, I, 2012), hlm. 6.

36 47 informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan umur yang lebih tua dengan tujuan untuk mengurangi ketidakpastian risiko operasi serta untuk meningkatkan kepercayaan diri investor terhadap posisi mereka. Disisi lain perusahaan dengan umur yang lebih tua kemungkainan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan tahunan dibandinhkan dengan perusahaan dengan umur yang lebih muda.hal ini sama yang diungkapkan oleh Haniffa dan Cooke (2002), bahwasanya perusahaan dengan umur yang lebih muda kemungkinan akan melakukan pengungkapan yang lebih luas untuk menunjukan kepatuhan mereka terhadap aturan Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Menurut Cowen et.al (1987) dalam santi lestari semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak modal yang ditanamkan sehinga sumber daya dan dana yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan informasi pelaporan perusahaan. 48 D. Hipotesis Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenaranya atau dapat dikatakan proposisi tentatif tentang hubungan 47 Santi Lestari, Pengaruh tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap pengungkapan ISR pada perbankan syariah Indonesia tahun (Surabaya: skripsi Universitas Negeri Surabaya), hlm Santi Lestari, Pengaruh tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap pengungkapan ISR pada perbankan syariah Indonesia tahun (Surabaya: skripsi Universitas Negeri Surabaya), hlm. 11

BAB I PENDAHULUAN. adalah corporate social responsibility (CSR). Corporate social

BAB I PENDAHULUAN. adalah corporate social responsibility (CSR). Corporate social 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah perkembangan teknologi informasi, masyarakat menjadi semakin kritis dengan segala informasi yang menyangkut tentang semua kegiatan perusahaan, termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengungkapan Sukarela (Voluntary disclosure) maupun secara sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan euangan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengungkapan Sukarela (Voluntary disclosure) maupun secara sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan euangan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengungkapan Sukarela (Voluntary disclosure) Menurut Marwata (2001), pengungkapan didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi untuk membantu investor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya isu kedermawanan sosial perusahaan belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan informasi menjadi semakin mudah diakses. Dunia ekonomi semakin transparan. Era keterbukaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Valeria (2013) menyebutkan bahwa teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan penelitian Oksidea (2013) adalah untuk menjelaskan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan penelitian Oksidea (2013) adalah untuk menjelaskan dan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Oksidea (2013) Tujuan penelitian Oksidea (2013) adalah untuk menjelaskan dan mengevaluasi implementasi PSAK No. 64 (2011) tentang Aktivitas Eksplorasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lingkup dimana orang melakukan kegiatan usaha demi mendatangkan keuntungan atau laba. Selain mencari keuntungan, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian pustaka 1. Teori Stakeholder (stakeholder theory) Konsep tanggung jawab sosial telah mulai dikenal sejak awal tahun 1970an yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, karena melalui pasar modal tersebut perusahaan dapat memperoleh sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang berkaitan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang berkaitan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu telah menguraikan secara sistematis hasil dari penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai social

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Definisi teori legitimasi adalah suatu kondisi atau status, yang ada ketika suatu sistem nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Stakeholders Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang tinggi tampa memperhatikan dampak yang muncul dalam kegiatan usahanya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap ROA, ROE, NPM dan DER. Sampel Penelitian ini sebanyak 40 perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility. sosial perusahaan, serta prosedur pengukurannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility. sosial perusahaan, serta prosedur pengukurannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility Accounting) Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial mempunyai arti suatu proses pemilihan variable-variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Fenomena yang sering terjadi belakangan ini adalah isu lingkungan dan sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan sektor industri

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain pemegang saham,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tanggung jawab sosial merupakan suatu kewajiban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin masih kurang populer di kalangan pelaku bisnis di Indonesia. Namun, tidak berlaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility sejak beberapa tahun belakangan seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teori legitimasi dan teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teori legitimasi dan teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Terdapat beberapa perspektif teori yang digunakan untuk menjelaskan. Teori legitimasi dan teori stakeholder digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan praktek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam baik secara langsung maupun tidak langsung tentu memberikan dampak pada lingkungan

Lebih terperinci

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3 PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan akuntansi lebih sering digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan kondisi lingkungan dan ekonomi pada dunia usaha seperti tingkat persaingan yang tinggi, biaya ekonomi yang tinggi, adanya undang-undang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi mengalami perkembangan pesat dengan hadirnya revolusi industri. Pelaporan akuntansi digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) menyatakan bahwa laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan ukuran dewan pengawas syariah pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada bank umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan mengenai lingkungan di Indonesia saat ini menjadi perhatian tersendiri, terlebih lagi mengenai dampak yang diakibatkan oleh kegiatan operasional

Lebih terperinci

Nama : Ryan Adi Putra ( )

Nama : Ryan Adi Putra ( ) ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (SIZE), PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) Nama : Ryan Adi Putra (26210292)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih perlu merealisasikan pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang lainnya sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Keuangan Informasi mengenai kinerja keuangan sangat diperlukan investor dalam menentukan kebijakan investasi. Kinerja keuangan digunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia memiliki peran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. EU Strategy For Corporate Social Responsibility

DAFTAR PUSTAKA. EU Strategy For Corporate Social Responsibility DAFTAR PUSTAKA Almiyanti, V. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Dan Basis Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan yang setiap tahun dipublikasikan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Gray et al., (1995) teori kecenderungan pengungkapan

Lebih terperinci

Repositori STIE Ekuitas

Repositori STIE Ekuitas Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-21 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR (Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Uji Statistik Deskripsi Berdasarkan hasil penelitian deskriptif statistik, deskripsi data dari masing-masing variabel penelitian yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan bisnis di Indonesia semakin pesat. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mulai berkompetisi dalam melakukan usahanya. Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan dalam hal ukuran perusahaan, profitabilitas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan dalam hal ukuran perusahaan, profitabilitas, 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun Penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti sebelumnya : 2.1.1 Puji, dan Muhammad (2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Community development merupakan cikal bakal dari munculnya CSR. Community development (comdev) dengan berbagai istilah banyak dikenal dengan community empowerment developing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya BAB II LANDASAN TEORI Beberapa penelitian terdahulu telah membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu faktor debt-to equity ratio dan firm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya dasar seperti: bahan, tenaga kerja dikelola dan diolah untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan memegang peranan yang penting karena perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), belakangan ini patut untuk dirayakan. Corporate Social Responsibility (CSR) memang sedang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perubahan kondisi lingkungan dan ekonomi pada dunia usaha seperti tingkat persaingan yang tinggi, biaya ekonomi yang tinggi, adanya undang-undang perburuhan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan informasi keuangan dan perkembangan perusahaan. Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam Bustanul et.al., (2012), yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. dalam Bustanul et.al., (2012), yaitu: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Pengertian legitimasi teori dikemukakan oleh O Donovan (2002) dalam Bustanul et.al., (2012), yaitu: Legitimacy theory as the idea that in order

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Signal Theory Teori sinyal atau signal theory menjelaskan mengenai bagaimana manajemen mampu memberikan sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Menurut Juanda & Ulum (2016), jenis penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya adalah untuk menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Sartono (2010) menyatakan bahwa profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) masih kurang popular dikalangan pelaku usaha nasional, karena masih banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam akuntansi konvensional, pusat perhatian perusahaan hanya terbatas kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan kontribusinya bagi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu perusahaan dibutuhkan banyak dana. Melalui pembenahan struktur modal inilah yang pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan manufaktur yang sangat pesat menciptakan persaingan usaha yang semakin ketat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini topik mengenai Tanggung Jawab Sosial Korporat atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas di dunia, baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dengan masayarakat memiliki hubungan timbal balik dimana keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya, perusahaan tidak dapat

Lebih terperinci

17 BAB 1 PENDAHULUAN

17 BAB 1 PENDAHULUAN 17 BAB 1 PENDAHULUAN 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikatnya setiap orang maupun organisasi memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Pada konteks perusahaan, tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang muncul dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan oleh rasio profitabilitas ROA dan ROE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu tentang Corporate Governance dan penerapannya di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu tentang Corporate Governance dan penerapannya di Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu Landasan dan acuan dari penelitian ini, peneliti mengacu pada penelitian terdahulu tentang Corporate Governance dan penerapannya di Indonesia. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan dan stakeholder,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari penulisan penelitian ini. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak sosial yang ditimbulkan perusahaan dari proses produksinya. Selain proses produksi yang digunakan perusahaan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang diukur menggunakan analisis rasio keuangan, untuk mengetahui kemampuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 11 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi berpandangan bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat dua pihak yang saling terkait, yakni principal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan sosial ekonomi yang semakin pesat mengakibatkan adanya revolusi perubahan bagi dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal balik) antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN INDUSTRI BARANG KOMSUMSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan perusahaan dalam jangka pendek yaitu untuk mendapatkan laba secara maksimal dengan menggunakan

Lebih terperinci

Titi Setianingsih Edi Joko Setyadi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Titi Setianingsih Edi Joko Setyadi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CSRD PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI (2010-2013) Titi Setianingsih Edi Joko Setyadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat serta persaingan yang begitu ketat. Saat perusahaan semakin berkembang, maka tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian sebelumnya beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena berkaitan dengan going concern perusahaan. Ada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena berkaitan dengan going concern perusahaan. Ada beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko perusahaan merupakan hal yang sangat krusial yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan going concern perusahaan. Ada beberapa macam risiko perusahaan menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci