PERBAIKAN VARIETAS PADI GOGO DENGAN TEKNIK MUTASI BUATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBAIKAN VARIETAS PADI GOGO DENGAN TEKNIK MUTASI BUATAN"

Transkripsi

1 PERBAIKAN VARIETAS PADI GOGO DENGAN TEKNIK MUTASI BUATAN Mugiono * ABSfRAK - ABSTRACT PERBAIKAN VARIETAS PADI GOGO DENGAN TEKNIK MUTASI BUATAN. Benih varietas Seratus Malam dan Bicol diiradiasi dengan sinar gamma dari 60Co dengan dosis 0,1; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; dan 0,5 kgy. Setelah diiradiasi benih ditanam di sawah sebagai pertanaman M1 PlI.da musim penghujan 1982/1983. Pada generasi M2' setill.p malai Ml diuji ketahanannya t~rhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan 2 di rumah kaca. Mutan tanaman yang tahan dipindahkan ke sawah untuk dimurnikan dan diseleksi ketahanannya terhadll.p penyakit blast pada generasi selanjutnya. Hasil pada pengujian terbadll.p hama wereng coklat dan penyakit!llast menunjukkan bahwa penyinaran dengan sinar gamma pada dom 0,1 ; 0,2 ; dan 0,3 kgy p1emberikan kemungkinan yang baik untuk mendapatkan mutan tanaman yang tahan. IMPROVEMENT OF UPLAND RICE VARIETIES 11IROUGH INDUCED MUTATION BREEDING TECHNIQUES. Seeds of Seratus Malam and Bicol varieties were irradiated with 0.1 ; 0.2 ; 0.3 ; 0.4 ; and 0.5 kgy of gamma rays from 60Co. After being irradiated, the seeds.were planted in the field as Ml generation in the wet season 1982/1983. In M2 generation, the resistance to brown planthopper biotypes 1 and 2 of each M1 panicle was tested in a green house. The resistant seedlings were transplanted in the field for purification and the resistance to blast disease tested in the no: t generation. Results of the screening showed that irradiation with the doses of 0.1 ; 0.2 ; and 0.3 kgy have a good probability for getting resistant mutants to brown planthopper and blast. PENDAHULUAN Padi gogo merupakan salah satu ku1tur padi yang memiliki areal cukup luas di Asia. Areal pertanaman padi gogo terluas, terdapat di India, Indonesia, Bangladesh, China dan Philippina (I). Luas areal padi gogo di Indonesia sekitar 1,3 ha juta tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku (2). Dengan dibukanya areal baru dalam program transmigrasi diharapkan bahwa areal padi gogo akan meningkat. Tetapi kenyataannya menunjukkan bahwa areal padi gogo menurun dari 1,6 juta ha di tahun 1968 menjadi 1,1 juta ha di tahun 1982 (3). Pada areal tersebut umumnya petani masih menanam varietas padi gogo yang mempunyai sifat umur panjang, tinggi, tumbuh serak, mudah rehah dan peka terhadap hama atau penyakit.. Masalah yang paling menonjol pada pertanaman padi di lahan kering adalah turunnya hujan yang tidak menentu dan penyakit blast serta hama wereng coklat (4). Untuk. mengatasi hal itu maka perlu dicari varietas padi gogo yang mempunyaj Pusat Aplikasi hotop dan Radiasi, BATAN 65

2 sifat-sifat toleran terhadap kekeringan dengan sistip1 perakaran yang dalam. tahan. terhadap penyakit blast dan hama wereng eoklat. Permuliaan tanaman dengan tehnik mutasi buatan telah banyak berhasll memperbaiki beberapa sifat tanaman seperti produksi, umur, tinggi tanaman dan ketahanannya terhadap hama dan penyakit (5, 6, 7). Dalam makalah ini dilaporkan beberapa hasil pendahuluan ten tang perbaikan varietas padi gogo dengan tehnik mutasi buatan. BAHAN DAN METODE Benih dari varietas Seratus Malam dan Bieol diiradiasi sinar gamma C060 dengan dosis 0; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 dan 0,5 kgy pada tahun Jumlah benih yang diiradiasi sebanyak 250 g. untuk setiap dosis dari setiap varietas. Setelah diiradiasi benih ditanam sebagai pertanarnan MI pada musim tanam MK 1982 di Pasar Jum'at. Dari setiap tanaman Ml dipanen secara acak sebanyak 2 malai, sebagai bahan untuk pengujian terhadap wereng eoklat dan seleksi umur atau morphologi pada generasi M2. Untuk pengujian ketahanan terhadap hama wereng eoklat digunakan metode uji bulk. Setiap tanaman M I ditanam secara baris sebanyak 50 biji pada bak kayu yang berukuran 60 em x 45 em x 10 em yang telah diisi tanah, dengan panjang baris 10 em. Setiap bak kayu berisi 20 baris, 2 baris ditanami varietas kontrol peka (TN-I) dan varietas kontrol tahan (Mudgo untuk biotype I dan ASD-7 untuk biotype 2). Tujuh hari setelah benih berkecambah, tanaman diinokulasi dengan wereng eoklat instar ke 2 atau 3. Pengamatan dilakukan pada waktu kontrol peka mati 90%, dengan metode Standard Evaluation System dari IRRI (8). Tanaman yang masih hidup dipindahkan pada bak sawah untuk mendapatkan benih. Tanaman yang hidup dan dapat menghasilkan benih diseleksi kembali pada generasi M3 dan seterusnya, sampai didapatkan mutan tahan wereng coklat yang homogen dan mantap. Pengujian dan seleksi terhadap penyakit blast dilakukan pada genrasi M3 dan pada galur-galur mutan terpilih tahan wereng eoklat. Pengujian dilakukan di rumah kaea, dengan menanam benih tersebut pada pot plastik yang berukuran 12x 12x8 em yang telah diisi tanah. Setiap pot berisi 5 baris galur mutan dan setiap galur ditanam sebanyak 25 biji. Inokulasi dilakukan setelah tanaman berumur 18 hari, dengan menggunakan 8 macam isolat cendawan Piricularia oryzae Cay. yang berbeda. Pengamatan dilakukan 7 hari setelah inokulasi dengan menggunakan metode penilaian dari SES yang dibuat IRRI (8). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil seleksi galur M2 pada uji keeambah bulk terhadap hama wereng eoklat biotipe I disajikan pada Tabell. Dari tabel tersebut nampak bahwa dosis 0,1 kgy, 0,2 kgy dan 0,3 kgy memberikan hasil yang baik untuk mendapatkan mutasi ketahanan terhadap hama wereng eoklat pada varietas Bieo1 dan Seratus MiUiun. 66

3 Pada dosis 0,2 kgy, frekuensi mutasi untuk ketahanan terhadap hama wereng eoklat biotipa I nampak lebih tinggi dari pad a dosis yang lain. Nampaknya dosis 0,2 kgy memberikan banyak kemungkinan untuk mendapatkan mutasi ketahanan terhadap hama wereng eoklat. Mutasi ketahanan terhadap penyakit bakteri busuk daun banyak didapatkan pada dosis 0,2 kgy (7). Pada varietas Seratus Malam perlakuan dengan dosis 0,4 kgy masih didapatkan mutasi tanaman yang tahan terhadap wereng eoklat biotipe I dengan frekuensi mutasi tanaman yang tahan sebesar 5 x Sedangkan pada varietas Bieol perlakuan dengan dosis tersebut tidak terjadi mutasi ketahanan. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah tanaman M2 yang diseleksi pada perlakuan dengan dosis tersebut relatif sangat sedikit. Hasil seleksi galur M2 pada uji keeambah bulk terhadap hama wereng eoklat biotipe 2 disajikan pada Tabel2. Pada perlakuan dengan dosis 0,1 kgy dan 0,2 kgy nampak bahwa frekuensi mutasi tanaman yang tahan sangat tinggi untuk kedua varietas tersebut. Pad a varietas Bieol, perlakuan dengan dosis 0,3 kgy masih terjadi mutasi tanaman yang tahan dengan frekuensi sebesar 17 x 10-4, sedangkan pada varietas Seratus Malam perlakuan dengan dosis tersebut tidak terjadi mutasi tanaman yang tahan. Hal ini mungkin juga disebabkan karena jumlah tanaman M2 yang diuji relatif sedikit. Besamya frekuensi mutasi tanaman yang tahan terhadap hama wereng eoklat biotipe I pada varietas Seratus Malam lebih besar daripada biotipe 2. Sebaliknya pada varietas Bieol, besamya frekuensi mutasi tanaman yang tahan wereng eoklat biotipe I nampaknya tidak ada perbedaan dengan biotipe 2. Mungkin karena adanya perbedaan jumlah tanaman M2 yang diuji, akan menyebabkan perbedaan jumlah frekuensi mutasi tanaman tahan yang terjadi. Pada varietas Seratus Malam, pada pengujian terhadap wereng eoklat biotipe I, karena jumlah tanaman M2 yang diuji relatif besar maka jumlah frekuensi mutasi tanaman yang tahan relatif lebih besar dari pada varietas Bieo!. Sebaliknya pada varietas Bieol, karena jumlah tanaman M2 yang diuji relatif sedikit maka frekuensi mutasi tanaman yang tahan relatif keci1. Demikian pula pada pengujian terhadap wereng eoklat biotipe 2, karena jumlah tanaman M2 yang diuji relatif sedikit maka frekuensi mutasi tanaman yang tahan relatif sedikit. Hasil pengujian ulang terhadap hama wereng eoklat biotipe 2 dari galur-galur, yang tahan disajikan pada Tabel 3. Dari pengujian terse but nampak bahwa pada generasi M3' galur-galur yang tahan terse but masih segregasi ketahanannya. Beberapa galur yangsudah mantap ketahanannya yaitumg-2!psj,mg-4/psj, Mg-6!psJ, Mg 12/PsJ, Mg-15/PsJ, Pg-19/PsJ dan Mg-31/PsJ, sedang galur-galur yang lain masih segregasi. Galur-galur yang sudah mantap ketahanannya pada umurnnya berasal dari varietas Seratus Malam keeuali Mg-19 berasal dari varietas Bieol. Galur-galur yang masih segregasi akan dimurnikan lagi pada generasi se1anjutnya. Hasi1 seleksi pengujian galur M3 terhadap penyakit blast disajikan pada Tabel4. Dari tabel tersebut nampak bahwa pada perlakuan dengan dosis 0,1 kgy dan 0,2 kgy banyak terjadi mutasi tanaman tahan blast, walaupun frekuensinya relatif sangat keeil untuk varietas Seratus Malam dan Bieo!. Sedang pada perlakuan dengan dosis yang lain tidak terjadimutasi tanaman yang tahan. Hal ini mungkin disebabkan 67

4 karena jumlah tanaman M3 yang diuji relatif sedikit. Pcngujian beberapa galur mutin \~h~n wereng ~oklat biqhp~ 2 terhadap penyakit blast hasilnya disajikan pada Tabel 5. Dari hasil pengujian terse but tampak bahwa tidak semua galur mutan yang tahan wereng juga tahan terhadap penyakit blast. Galur mutan 128/18/PsJ, 128/19/PsJ, Mg-2/PsJ, Mg-4/PsJ, Mg-5/PsJ, Mg-6b/PsJ dan Mg-6c/psJ menunjukkan reaksi tahan terhadap beberapa isolat cendawan P. oryzae Cav. yang dipergunakan untuk pengujian. Sedang galur-galur yang lain nampaknya rentan terhadap beberapa isolat cendawan tersebut. Dari kedelapan isolat yang dipergunakan untuk pengujian nampaknya isolat dari Bogor mempunyai daya virulensi yang tinggi dibanding dengan isolat yang lain. KESIMPULAN Perlakuan radiasi dengan sinar gamma pada varietas Seratus Malam dan Bicol pada dosis 0,1 ; 0,2 dan 0,3 kgy memberikan kemungkinan yang lebih baik untuk mendapatkan mutan tanaman yang tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan 2 dan penyakit blast. UCAP AN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada UNDP/IAEA yang telah memberikan bantuan berupa peralatan dan tenaga ahli, dan kepada Dr. Ir. Mukelar Amir yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam melakukan pengujian terhadap penyakit blast. DAFTAR PUSTAKA 1. De DAITA, S.K., "Upland rice around the world", Major Research in' Upland Rice, The Int. Rice Res. Inst., Los Banos (1975) BIRO PUSAT ST ATISTIK, Statistik Indonesia, BPS, Jakarta (1980). 3. PARTOHARJONO, S., dan TASLIM, H., "Teknik bercocok tanaman padi gogo pada lahan kering", Simposium Padi, Sukamandi (1984). 4. SIWI, B.H., "Peranan penelitian dalam peningkatan produksi padi" Simposium Padi, Sukamandi (1980). 5. IAEA, Manual of Mutation Breeding (Technical Reports Series No. 119), IAEA, Vienna (1977). 6. MUGIONO, DAN ISMACHIN, M., Evaluation of early maturing rice mutant, Atom Indonesia 62 (1980) MUGIONO, dan ISMACHIN, M., Pemuliaan mutasi untuk resistensi padj terhadap penyakit busuk daun dan wereng coklat, Majalah BATAN XIV 1 (1981) IRRI, Standard Evaluation System, The Int. Rice Res. Inst., Los Banos (1979). 68

5 Tabell. Jwnlah 450 Jumlah M1yang tanaman Jumlah tanaman perlakuan x 250 0,1 lat. x0 yang Frekuensi 10-4 diuji tahan M2 MI, M2 tanaman wereng dan frekuensi cok M2 tanaman M2 yang tahan terhadap wereng coklat biotipe 1. Dosis 69

6 Tabel2. Jumlah ta~man MI' M2 dan frckucnsi tanaman M2 yang tahan tcrhadap wcrcng coklat biotipc 2. Jumlah Ml , Dosis Jumlah perlakuan yang x lat. yang 0,1 Frekuensi 10-4 diuji tahan tanaman werengm2 cok M2 70

7 *) Nilai pengamatan: 0,1 dan 3 '" tahan. 5 '" agak tahan. 7 dan 9 '" rentan. 71

8 Tabel x Jumlah , an Frekuensi , tahan M3 yang diuji Jumlah tanaman 0 0 perlakuan yang tahan 0,1 mutasi M3 yang tanam- diuji terhadap blast dan frekuensi mutasi tanaman yang tahan. Jumlah 72

9 Tabel 5. Reaksi beberapa galur mutan tahan wereng coklat terhadap 8 macam isolate cendawan Picularia oryzae Cav. - S SS SMS SRS RMRMRMg-5/PsJ RMRMRR S S RSS 128/18/Ps.TS. Mg-26/PsJ 6/2a/PsJ Mg-23/PsJ Mg-2/PsJ Mg-4/PsJ 128/19/Ps.TS. 1/13/PsJ RKencana Mg-6c/PsJS. Mg-31/PsJS. Mg-6b/PsJS. S No. RR MSR ma1am 0 Tetep R 6(kGy) radiasi S 24/PsJBico1 R MS galurvarietas S 0,2 0,5 0,1 R15 MS **) RS **)- MR R Smalam ma1am No Risolate 39 MRR *) 60 MR MS64 MS Oosis 66 **) Tetep 64Kencana - check Sumatra -tahan. check Barat; rentan Bogor. ang; 60 - Cianjur; 73

10 DISKUSI ANDI M. DAMDAM : Say a pernah membaca beberapa literatur mengenai usaha beberapa peneliti mencari toleransi beberapa galur, varietas tanaman seperti padi, jagung, kedelai, dan sebagainya terhadap kadar AI tanah (AI dapat meracuni tanaman). Apakah ada kemungkinan penerapan teknik mutasi untuk mencari galur-galur tanaman yang tahan terhadap kadar AI tanah yang tinggi. Mengingat program pengapuran yang akhir-, akhir ini selalu akan digalakkan yang diperuntukan untuk menekan aktivitas AI tanah yang tinggi. MUGIONO : Kemungkinan untuk mendapatkan galur-galur tanaman yang toleran terhadap keracunan aluminium dengan teknik mutasi sangat banyak. Dari hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di BATAN, nampaknya ada beberapa mutan padi yang lebih toleran terhadap keracunan AI daripada varietas induknya. ISHAK: Untuk memperbaiki varietas padi dalam waktu singkat, mana yang lebih baik, aplikasi teknik nuklir atau teknik konvensional? MUGIONO : Untuk memperbaiki varietas padi dalam waktu singkat saya cenderung bahwa teknik nuklir (mutasi) lebih baik daripada teknik konvensional. Pada teknik nuklir (mutation breeding), pada generasi M4 atau MS sudah didapatkan galur-galur mutan yang homogen. Sedang pada teknik konvensional galur-galur yang homogen bam akan diperoleh umumnya setelah generasi F7 atau Fg. Apabila suatu sifat tanaman yang diharapkan dikontrol oleh 2 gen yang linkage, dengan teknik konvensional keadaan ini tidak dapat dipecahkan, tetapi dengan teknik mutasi masalah ini akan,dapat dipecahkan. E. LUBIS : Dalam Tabel 3 terlihat sejumlah galur Seratus Malam mutan yang bereaksi tahan terhadap g ras bias dominan. Data ini sungguh menarik karena dalam satu kali langkah didapat galur mutan yang bereaksi tahan. Saya ingin menanyakan apakah ada korelasi negatif dengan menggunakan dosis rendah. Karena pada percobaan di Kebun Percobaan Muara dan Tamanbogo dengan dosis 0,4 kgy justru reaksi galur mutan terhadap ke g ras bias menunjukkan penurunan atau apakah Seratus Malam yang digunakan berbeda. 74

11 MUGIONO : Sampai sejauh ini saya belum melakukan penelitian apakah ada hubungan (korelasi) antara dosis yang dipergunakan untuk radiasi dengan mutan tahan yang didapatkan. Kalau pada dosis radiasi 0,10 dan 0,20 kgy saya telah mendapatkan galur-galur mutan yang tahan terhadap 8 isolat bias, mungkin adalah suatu kebetulan. Sedang pada dosis 0,30 kgy ke at as tidak didapatkan mutan yang tahan, mungkin hal ini karena populasi tanaman yang diuji relatif sangat sedikit. Varietas Seratus Malam yang saya pergunakan untuk penelitian juga berasal dari BPTP Bogor. 75

PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAIVARIETAS ORBA

PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAIVARIETAS ORBA PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAIVARIETAS ORBA Rivaie Ratma* ABSTRAK - ABSTRACT PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAI VARIETAS ORBA. Dari orientasi dosis pada penelitian terdahulu terpilih

Lebih terperinci

PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKE

PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKE PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKERINGAN Soeranto* ABSTRAK - ABSTRACT PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKE KINGAN. Telah dilakukan pengujian ketahanan beberapa

Lebih terperinci

BEBERAPA HASIL un LANJUTAN GALUR-GALURMUTAN PADI. T. Soewito*, dan E. Lubis* PENDAHULUAN ABSTRAK - ABSTRACT

BEBERAPA HASIL un LANJUTAN GALUR-GALURMUTAN PADI. T. Soewito*, dan E. Lubis* PENDAHULUAN ABSTRAK - ABSTRACT BEBERAPA HASIL un LANJUTAN GALUR-GALURMUTAN PADI T. Soewito*, dan E. Lubis* ABSTRAK - ABSTRACT BEBERAPA HASIL UJI LANJUTAN GALUR-GALUR MUTAN PADI. Radiasi dengan sinar gamma dari 60Co temadap varietas

Lebih terperinci

PENAHPILAN BEBERAPA GALUR HUTAN HARAPAN PADI GOGO

PENAHPILAN BEBERAPA GALUR HUTAN HARAPAN PADI GOGO PENAHPILAN BEBERAPA GALUR HUTAN HARAPAN PADI GOGO Sutisna* dan Mugiono* ABSTRAK PENAHPILAN BEBERAPA GALUR HUTAN HARAPAN PADI GOGO. Tiga belas galur mutan padi gogo berasal dari varietas Seratus Malam dan

Lebih terperinci

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KAPAS. (Gossypium hirsutum.l)

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KAPAS. (Gossypium hirsutum.l) PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KAPAS (Gossypium hirsutum.l) Lilik Harsanti Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Cinere Pasar Jumat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras 12 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras menjadi makanan pokok bagi lebih dari 90% rakyat

Lebih terperinci

BEBERAPA EFEK PERLAKUAN IRADIASI GAMMA PADA SOR GHUM (Sorghum vulgare) BEBERAPA EFEK PERLAKUAN IRADlASI GAMMA PADA SORGHUM (Sorghum

BEBERAPA EFEK PERLAKUAN IRADIASI GAMMA PADA SOR GHUM (Sorghum vulgare) BEBERAPA EFEK PERLAKUAN IRADlASI GAMMA PADA SORGHUM (Sorghum BEBERAPA EFEK PERLAKUAN IRADIASI GAMMA PADA SOR GHUM (Sorghum vulgare) Soeranto * ABSTRAK - ABSTRACT BEBERAPA EFEK PERLAKUAN IRADlASI GAMMA PADA SORGHUM (Sorghum vulgare). Benih sorghum varietas lokal

Lebih terperinci

PERBAIKAN PADI VARIETAS CISANTANA DENGAN MUTASI INDUKSI. Mugiono, Lilik Harsanti dan Azri Kusuma Dewi

PERBAIKAN PADI VARIETAS CISANTANA DENGAN MUTASI INDUKSI. Mugiono, Lilik Harsanti dan Azri Kusuma Dewi Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol. 5 No. 2 Desember 29 PERBAIKAN PADI VARIETAS CISANTANA Mugiono, Lilik Harsanti dan Azri Kusuma Dewi Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting di dunia, karena padi merupakan pangan pokok bagi lebih dari setengah penduduk dunia (Lu 1999). Menurut Pusat Data dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine soya/ Glycine max L.) berasal dari Asia Tenggara dan telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah ditanam di negara tersebut dan

Lebih terperinci

PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAMAN POPULASI M3 GALUR-GALUR MUTAN KEDELAI UMUR GENJAH

PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAMAN POPULASI M3 GALUR-GALUR MUTAN KEDELAI UMUR GENJAH PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAMAN POPULASI M3 GALUR-GALUR MUTAN KEDELAI UMUR GENJAH Arwin Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Raya Lebak Bulus Pasar Jumat,

Lebih terperinci

Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial

Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial Suyono, M. Iman, Sutrisno, D. Suwenda, dan Isak Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor ABSTRAK Wereng batang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008 TENTANG PELEPASAN GALUR MUTAN PADI SAWAH Obs-1692/PsJ SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA BESTARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

EVALUASI KOMPONEN PRODUKSI DARI MUTAN TEBU TIDAK BER BUNGA HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

EVALUASI KOMPONEN PRODUKSI DARI MUTAN TEBU TIDAK BER BUNGA HASIL IRADIASI SINAR GAMMA EVALUASI KOMPONEN PRODUKSI DARI MUTAN TEBU TIDAK BER BUNGA HASIL IRADIASI SINAR GAMMA Eka Sugiayarta ABSTARK EVALUASJ KOHPONBN PBOD(mSI DARI MOTAN TEBU TIDAK BEBBUNCA HASIL IRADIASI SINAR CAMKA. Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan komoditas utama penduduk Indonesia. Kebutuhan beras terus meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan penduduk (Sinar Tani 2011). Beras merupakan bahan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2) 64 Lampiran 1. Lay Out Penelitian V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V2A1(3) V4A1(2) V1A1(3) V3A1(3) V2A2(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V4A1(1) V5A1(2) V4A2(1) V2A2(1) V1A2(3) V3A2(2) V4A2(2) V2A1(1)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Lahan Kering dan Potensinya di Bali Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah digenangi air atau tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan

Lebih terperinci

PEMULlAAN MUTASI PADA SORGHUM

PEMULlAAN MUTASI PADA SORGHUM PEMULlAAN MUTASI PADA SORGHUM Sukarno Roesmarkam * ABSTRAK PDlULIAAN tftjtasi PADA SOBCIIUM. Telah dilakukan pengamatan terhadap tanaman sorgu. (Sorghum bicolor (L) Moench.) generasi M-l dan M-2 varietas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI GALUR-GALUR PADI GOGO TOLERAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM

IDENTIFIKASI GALUR-GALUR PADI GOGO TOLERAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM IDENTIFIKASI GALUR-GALUR PADI GOGO TOLERAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM IDENTIFICATION OF UPLAND RICE LINES TOLERANCE TO ALLUMINIUM TOXICITY Ida Hanarida 1), Jaenudin Kartahadimaja 2), Miftahudin 3), Dwinita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia. Hal ini karena padi merupakan tanaman penghasil beras. Beras adalah makanan pokok bagi sebagian

Lebih terperinci

: Kasar pada sebelah bawah daun

: Kasar pada sebelah bawah daun Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Varietas : Ciherang Nomor Pedigree : S 3383-1d-Pn-41-3-1 Asal/Persilangan : IR 18349-53-1-3-1-3/IR Golongan : Cere Bentuk : Tegak Tinggi : 107 115 cm Anakan

Lebih terperinci

MUTASI INDUKSI UNTUK MEREDUKSI TINGGI TANAMAN PADI GALUR KI 237. Sobrizal

MUTASI INDUKSI UNTUK MEREDUKSI TINGGI TANAMAN PADI GALUR KI 237. Sobrizal MUTASI INDUKSI UNTUK MEREDUKSI (Sobriza) MUTASI INDUKSI UNTUK MEREDUKSI Sobrizal Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN, Jakarta ABSTRAK MUTASI INDUKSI UNTUK MEREDUKSI TINGGI TANAMAN PADI GALUR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia PENDAHULUAN Latar Belakang Sampai saat ini Indonesia adalah pengimpor potensial untuk komoditi kedelai. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA HERAWATY SAMOSIR 060307005 DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE Nomor seleksi : B2484B-PN-28-3-MR-1 Asal persilangan : Pelita I-1/B2388 Golongan : Cere, kadang-kadang berbulu Umur tanaman : 135-140 hari Bentuk tanaman :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar Tahun pelepasan : 1991 Nomor galur : MI-5/Psj. Asal : iradiasi gamma dosis 0,1 Kgy di varietas Manyar Hasil rata-rata : 1-2 ton/ha biji bersih Warna daun

Lebih terperinci

Blas merupakan salah satu penyakit utama padi

Blas merupakan salah satu penyakit utama padi Pewarisan Sifat Ketahanan Penyakit Blas pada Padi Varietas Dupa, Malio, dan Asahan Erwina Lubis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Jl. Tentara Pelajar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani padi banyak menyediakan lapangan

Lebih terperinci

PERBAIKAN PADI LOKAL SUMATERA BARAT MELALUI PEMULIAAN MUTASI ABSTRACT

PERBAIKAN PADI LOKAL SUMATERA BARAT MELALUI PEMULIAAN MUTASI ABSTRACT PERBAIKAN PADI LOKAL SUMATERA BARAT MELALUI PEMULIAAN MUTASI Irfan Suliansyah, MS Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang Email : irfansuliansyah@yahoo.com ABSTRACT Indonesian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam 4 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam Definisi lahan kering adalah lahan yang pernah digenangi atau tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun (Mulyani et al., 2004). Menurut Mulyani

Lebih terperinci

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU Apri Sulistyo 1* Yuliasti 2 1 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jl. Raya Kendalpayak Km 8, Kotak Pos 66, Malang 65101 2 Pusat Aplikasi Teknologi

Lebih terperinci

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan PEMANFAATAN KOMBINASI PEMBERIAN MUTAGEN DAN KULTUR IN VITRO UNTUK PERAKITAN VARIETAS UNGGUL BARU Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan penyakit maupun cekaman lingkungan merupakan

Lebih terperinci

Respons ketahanan berbagai galur padi rawa terhadap wereng cokelat, penyakit blas, dan hawar daun bakteri

Respons ketahanan berbagai galur padi rawa terhadap wereng cokelat, penyakit blas, dan hawar daun bakteri PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 2, Nomor 1, Agustus 2016 ISSN: 2407-8050 Halaman: 85-92 DOI: 10.13057/psnmbi/m020117 Respons ketahanan berbagai galur padi rawa terhadap wereng cokelat, penyakit blas,

Lebih terperinci

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena

Lebih terperinci

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5 Lampiran 1. Bagan Percobaan 1 2 3 J2V5 J1V2 J3V1 X X X X X X X X X X J1V4 J2V2 J3V3 X X X X X X X X X X J3V1 J3V4 J1V1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X J2V3 J1V5 J2V4 X X X X X X X X X X J1V2 J3V5

Lebih terperinci

III. BAHANDAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan

III. BAHANDAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan III. BAHANDAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009) 40 LAMPIRAN Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009) Nomor seleksi : S3383-1D-PN-41-3-1 Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131-3-1-3//4*IR64

Lebih terperinci

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian TAKAR-1 dan TAKAR-2, Varietas Unggul Kacang Tanah Terbaru Dua varietas unggul baru kacang tanah yaitu TAKAR-1 dan TAKAR-2 telah dilepas berdasarkan SK Kementan No. 3253/Kpts/SR.120/9/2012 dan No 3255/Kpts/SR.120/9/2012.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih BAHAN DAN METODE Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang penapisan galur-galur padi (Oryza sativa L.) populasi RIL F7 hasil persilangan varietas IR64 dan Hawara Bunar terhadap cekaman besi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping itu Indonesia merupakan daerah agraris dengan profesi utama penduduknya sebagai petani terutama

Lebih terperinci

Keragaan dan Daya Hasil Galur-galur Mutan Kedelai Umur Genjah dari Iradiasi Sinar Gamma

Keragaan dan Daya Hasil Galur-galur Mutan Kedelai Umur Genjah dari Iradiasi Sinar Gamma Keragaan dan Daya Hasil Galur-galur Mutan Kedelai Umur Genjah dari Iradiasi Sinar Gamma Arwin 1* dan Yuliasti 1 1 Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Lebak Bulus Raya Pasar

Lebih terperinci

PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KEDELAI GLYCINE MAX (L.) MERILL) VARIETAS DENNA 1

PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KEDELAI GLYCINE MAX (L.) MERILL) VARIETAS DENNA 1 Lilik Harsanti, dkk. ISSN 0216-3128 59 PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KEDELAI GLYCINE MAX (L.) MERILL) VARIETAS DENNA 1 Lilik Harsanti dan Yulidar Pusat Aplikasi Isotop

Lebih terperinci

INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI

INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

Pemurnian Varietas Kipas Putih dan Kipas Merah Dalam Rangka Mendapatkan Galur Mutan Tahan Kekeringan dan Berpotensi Hasil Tinggi

Pemurnian Varietas Kipas Putih dan Kipas Merah Dalam Rangka Mendapatkan Galur Mutan Tahan Kekeringan dan Berpotensi Hasil Tinggi Pemurnian Varietas Kipas Putih dan Kipas Merah Dalam Rangka Mendapatkan Galur Mutan Tahan Kekeringan dan Berpotensi Hasil Tinggi Zuyasna 1*), Chairunnas 2), Efendi 1) dan Arwin 3) 1) Program Studi Agroteknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Tidak hanya di Indonesia,

Lebih terperinci

Padi gogo umumnya ditanam di lahan kering atau lahan

Padi gogo umumnya ditanam di lahan kering atau lahan Ade Santika: Teknik pengujian galur padi gogo terhadap keracunan aluminium 43 Buletin Teknik Pertanian Vol. 16, No. 2, 2011: 43-47 TEKNIK PENGUJIAN GALUR PADI GOGO TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM DI RUMAH

Lebih terperinci

PENAMPILAN SIFAT BIOFISIK BEBERAPA MUTAN PADI TAHAN WERENG COKLAT

PENAMPILAN SIFAT BIOFISIK BEBERAPA MUTAN PADI TAHAN WERENG COKLAT PENAMPILAN SIFAT BIOFISIK BEBERAPA MUTAN PADI TAHAN WERENG COKLAT Mugiono* dan Pepen Supena** ABSTRAK PENAMPILAN SIFAT BIOFISIK BEBERAPA MUTAN PADI TAHAN WERENG COKLAT. Galur mutan A-227-5, Atomita-l,

Lebih terperinci

Ketahanan galur harapan padi fungsional terhadap hama wereng coklat dan penyakit blas

Ketahanan galur harapan padi fungsional terhadap hama wereng coklat dan penyakit blas PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 162-166 DOI: 10.13057/psnmbi/m010128 Ketahanan galur harapan padi fungsional terhadap hama wereng coklat dan penyakit

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI ALUMINIUM DALAM MEDIA SELEKSI KULTUR KALUS PADI PADA PERTUMBUHAN KALUS.

PENGARUH KONSENTRASI ALUMINIUM DALAM MEDIA SELEKSI KULTUR KALUS PADI PADA PERTUMBUHAN KALUS. PENGARUH KONSENTRASI ALUMINIUM DALAM MEDIA SELEKSI KULTUR KALUS PADI PADA PERTUMBUHAN KALUS. SuIistyati, M*., dan Dameria H*. ABSTRAK It"NGARlJII KONSENTRASI ALUMINIUM DALAM MEDIA SELEKSI KULTUR KALUS.tADI

Lebih terperinci

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR MUTAN KACANG TANAH HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR MUTAN KACANG TANAH HASIL IRADIASI SINAR GAMMA 21 UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR MUTAN KACANG TANAH HASIL IRADIASI SINAR GAMMA (YIELD EVALUATION OF PEANUT MUTAN CULTIVARS GENERATED FROM IRADIATION GAMMA RAYS) A. Farid Hemon 1 dan Sumarjan 1) 1) Program

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian secara keseluruhan terbagi dalam tiga percobaan sebagai berikut: 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 2. Studi Keragaan Karakter Agronomis

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai 3 2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bukanlah tanaman asli Indonesia. Kedelai diduga berasal dari daratan China Utara atau kawasan subtropis. Kedelai

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2012 di Dusun Bandungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Analisis tanah dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO. Dwimahyani* * Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN ABSTRAK ABSTRACT

STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO. Dwimahyani* * Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN ABSTRAK ABSTRACT STUD SFAT-SFAT MUTAN PAD GOGO ta Dwimahyani* ABSTRAK STUD SFAT-SFAT PAD GOGO. Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari sifat 7 galur mutan hasil dari iradiasi varietas Seratus Malam yaitu galur mutan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi 3 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi Pertumbuhan tanaman padi dibagi kedalam tiga fase: (1) vegetatif (awal pertumbuhan sampai pembentukan bakal malai/primordial); (2) reproduktif (primordial

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi

Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi 5 Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi 1. Tanaman menyerbuk sendiri 2. Dasar genetik Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Sendiri

Lebih terperinci

INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI

INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

@ SUMBER RADIASI GAMMA

@ SUMBER RADIASI GAMMA KEDELAIVARIETASBARU Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai mernpakan bahan pangan sumber protein nabati utarna bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 71 PENDAHULUAN Latar Belakang Sorgum manis [Sorghum bicolor (L.) Moench] merupakan salah satu tanaman pangan utama dunia. Hal ini ditunjukkan oleh data mengenai luas areal tanam, produksi dan kegunaan

Lebih terperinci

Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian

Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian Ade Santika dan Rozakurniati: Evaluasi mutu beras ketan dan beras merah pada beberapa galur padi gogo 1 Buletin Teknik Pertanian Vol. 15, No. 1, 2010: 1-5 TEKNIK EVALUASI MUTU BERAS KETAN DAN BERAS MERAH

Lebih terperinci

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA 60Co PADA BUI JAGUNG TERHADAP KADAR PROTEIN DAN PRODUKSI BUI. Widyantoro*, Ristianto Utomo**, M. Kama1**, dan Gunawan

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA 60Co PADA BUI JAGUNG TERHADAP KADAR PROTEIN DAN PRODUKSI BUI. Widyantoro*, Ristianto Utomo**, M. Kama1**, dan Gunawan PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA 60Co PADA BUI JAGUNG TERHADAP KADAR PROTEIN DAN PRODUKSI BUI Widyantoro*, Ristianto Utomo**, M. Kama1**, dan Gunawan A~TRAK-A~TRACT PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA 60Co PADA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64

Lebih terperinci

STUDI PENDAHULUAN PENGUJIAN KETAHANAN PADI TERHA DAP KERACUNAN ALUMINIUM

STUDI PENDAHULUAN PENGUJIAN KETAHANAN PADI TERHA DAP KERACUNAN ALUMINIUM STUDI PENDAHULUAN PENGUJIAN KETAHANAN PADI TERHA DAP KERACUNAN ALUMINIUM S brizal * ABSTRAK - ABSTRACT STUDI PENDAHULUAN PENGUJIAN KETAHANAN PADfTERH"ADAP KERACUNAN ALUMINIUM. Beberapa varietas dan galljr

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeringkan dengan membuat saluran-saluran drainase (Prasetyo dkk,

TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeringkan dengan membuat saluran-saluran drainase (Prasetyo dkk, TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Istilah tanah sawah bukan merupakan

Lebih terperinci

SIFAT KEGENJAHAN DAN TOLERAN KEKERINGAN BEBERAPA GALUR PADI SEBAGAI CALON TETUA

SIFAT KEGENJAHAN DAN TOLERAN KEKERINGAN BEBERAPA GALUR PADI SEBAGAI CALON TETUA AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN 1979-5777 125 SIFAT KEGENJAHAN DAN TOLERAN KEKERINGAN BEBERAPA GALUR PADI SEBAGAI CALON TETUA Yuniati P.Munarso Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Cekaman Aluminium pada Lahan Respon Fisiologis Tanaman terhadap Cekaman Al

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Cekaman Aluminium pada Lahan Respon Fisiologis Tanaman terhadap Cekaman Al TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Cekaman Aluminium pada Lahan Pembukaan areal pertanian di luar Jawa, khususnya tanaman pangan di lahan kering ditujukan pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning dengan luas areal

Lebih terperinci

Padi ketan varietas lokal yang banyak ditanam

Padi ketan varietas lokal yang banyak ditanam Pembentukan Varietas Ciasem, Padi Ketan Putih Berdaya Hasil Tinggi dan Berumur Genjah Soewito Tjokrowidjojo, Bambang Kustianto, dan Buang Abdullah Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat PENDAHULUAN Latar Belakang Padi (Oriza sativa) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat digantikan/ disubtitusi oleh makanan lainnya,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : MUTIA RAHMAH AET-PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI OLEH : MUTIA RAHMAH AET-PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SELEKSI INDIVIDU TERPILIH PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine maxl.merrill) GENERASI M 5 BERDASARKAN KARAKTER PRODUKSI TINGGI DAN TOLERAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG Athelia rolfsii(curzi) SKRIPSI OLEH : MUTIA

Lebih terperinci

Oleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)

Oleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004) PERTUMBUHAN, HASIL, DAN MUTU BERAS GENOTIPE F5 DARI PERSILANGAN PADI MENTIK WANGI X POSO DALAM RANGKA PERAKITAN PADI GOGO AROMATIK GROWTH, YIELD, AND RICE QUALITY OF F5 GENOTYPES PROGENY OF CROSSING BETWEEN

Lebih terperinci

Pembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai

Pembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai Pembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai Sri G. Budiarti, Sutoro, Hadiatmi, dan Haeni Purwanti Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian ABSTRAK Varietas hibrida

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.

BAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera. 11 BAHAN DAN METODE I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera. Waktu dan Tempat Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Babakan, Kecamatan Darmaga, Bogor Jawa Barat. Kebun terletak

Lebih terperinci

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit LAMPIRAN 30 31 Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-31//IR19661131-3-

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitan Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitan Bahan dan Alat METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitan Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan UPTD Lahan Kering, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Tenjo, Kabupaten Bogor. Pengujian laboratorium dan rumah kaca dilaksanakan

Lebih terperinci

Evaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Tanaman terhadap Hama (Wereng Coklat pada Padi dan Hama Lanas pada Ubi Jalar)

Evaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Tanaman terhadap Hama (Wereng Coklat pada Padi dan Hama Lanas pada Ubi Jalar) Evaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Tanaman terhadap Hama (Wereng Coklat pada Padi dan Hama Lanas pada Ubi Jalar) Nani Zuraida, Tiur S. Silitonga, Suyono, Minantyorini, dan Dodin Koswanudin ABSTRAK Evaluasi

Lebih terperinci

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH : EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH : HENDRI SIAHAAN / 060307013 BDP PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penyediaan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional masih merupakan problema yang perlu diatasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : pertambahan

Lebih terperinci

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI KERAGAAN PADI BERAS MERAH CEMPO M3 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA 0,1 KGY

SKRIPSI KERAGAAN PADI BERAS MERAH CEMPO M3 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA 0,1 KGY SKRIPSI KERAGAAN PADI BERAS MERAH CEMPO M3 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA 0,1 KGY Oleh Risa Widyasari H0713160 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FEBRUARI 2017

Lebih terperinci

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi Tim Pengkaji Pendahuluan Rata-rata produktivitas kedelai di NTB pada Tahun 2014 yaitu 1,29 ton/ha. (BPS. 2015) Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan perluasan areal Pajale, BPTP bertugas menyediakan

Lebih terperinci

PROGRAM INSENTIF RISET DASAR

PROGRAM INSENTIF RISET DASAR PERAKITAN KULTIVAR UNGGUL JAGUNG TOLERAN KEMASAMAN: SELEKSI IN VITRO MUTAN IRADIASI SINAR GAMMA DAN VARIAN SOMAKLON Surjono Hadi Sutjahjo, Dewi Sukma, Rustikawati PROGRAM INSENTIF RISET DASAR Bidang Fokus

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK

SKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK UJI EFEKTIFITAS Corynebacterium DAN DOSIS PUPUK K TERHADAP SERANGAN PENYAKIT KRESEK (Xanthomonas campestris pv oryzae) PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK 050302018

Lebih terperinci

UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP BIOTIPE WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS STAL) ASAL BEBERAPA SENTRA PADI

UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP BIOTIPE WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS STAL) ASAL BEBERAPA SENTRA PADI UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP BIOTIPE WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS STAL) ASAL BEBERAPA SENTRA PADI SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERUBAHAN FENOTIPIK TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERUBAHAN FENOTIPIK TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) Jurnal Produksi Tanaman Vol. 4 No. 7, Oktober 2016: 585-594 ISSN: 2527-8452 585 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERUBAHAN FENOTIPIK TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) THE EFFECT OF GAMMA IRRADIATION

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok sebagian besar penduduk di Indonesia. karbohidrat lainnya, antara lain: (1) memiliki sifat produktivitas tinggi, (2) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok sebagian besar penduduk di Indonesia. karbohidrat lainnya, antara lain: (1) memiliki sifat produktivitas tinggi, (2) dapat 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya angka pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu tantangan berat yang harus dihadapi oleh sektor pertanian karena dengan pertambahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR Oleh : Ir. Indra Gunawan Sabaruddin Tanaman Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penting karena merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

Pengembangan padi gogo merupakan usaha. Hasil Padi Gogo dari Dua Sumber Benih yang Berbeda. Sri Wahyuni

Pengembangan padi gogo merupakan usaha. Hasil Padi Gogo dari Dua Sumber Benih yang Berbeda. Sri Wahyuni PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN VOL. 27 NO. 3 2008 Hasil Padi Gogo dari Dua Sumber Benih yang Berbeda Sri Wahyuni Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi, Subang, Jawa Barat ABSTRACT.

Lebih terperinci

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 2008 Nama Varietas Tahun Tetua Rataan Hasil Pemulia Golongan Umur tanaman

Lebih terperinci

RESPON PERUBAHAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA SKRIPSI

RESPON PERUBAHAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA SKRIPSI 1 RESPON PERUBAHAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA SKRIPSI OLEH : MUTIA DINULIA PUTRI / 120301185 AGROEKOTEKNOLOGI-PET

Lebih terperinci

Produktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak. Bambang Kustianto

Produktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak. Bambang Kustianto Produktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak Bambang Kustianto Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi, Subang, Jawa Barat ABSTRACT. Productivity of Rice Promising

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah

Lebih terperinci

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi Padi merupakan tanaman yang termasuk ke dalam genus Oryza Linn. Terdapat dua spesies padi yang dibudidayakan, yaitu O. sativa Linn. dan O. glaberrima Steud.

Lebih terperinci