PENGARUH BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII"

Transkripsi

1 PENGARUH BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII (SMP Muhammadiyah Boarding School Prambanan Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh ZAHID G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2

3 PENGARUH BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII (SMP Muhammadiyah Boarding School Prambanan Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013) Oleh: Zahid (NIM: G ) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan adalah kurang semangat siswa dan tidak adanya motivasi mereka untuk semangat belajar. Hal tersebut menimbulkan siswa lamban dalam memahami materi. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dalam KBM, salah satu metode yang dimaksud adalah dengan belajar kelompok. Metode ini bertujuan agar responsive dan keaktifan siswa lebih terbangun serta membangkitkan semangat siswa yang dikategorikan lamban dalam memahami materi, yaitu dengan membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Hal ini menjadi metode yang efektif bagi sebagian instansi pendidikan. Dengan demikian, belajar dengan kelompok kecil adalah solusi kebosanan siswa. Hal ini telah dilakukan oleh berbagai instansi pendidikan yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan Sleman Yogyakarta telah mengaplikasikan metode belajar kelompok tersebut. Tujuan dari penggunaan metode belajar kelompok tersebut adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam kegiatan belajar kelompok di SMP MBS Prambanan sebenarnya ada beraneka ragam mata pelajaran yang dipelajari, akan tetapi penulis hanya memfokuskan pada mata pelajaran Bahasa Arab saja, karena Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mempunyai karakteristik tertentu, misalnya cara membaca, cara menulis, dan cara memahami kaidahnya. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi antara lain melalui belajar kelompok untuk mengaktifkan interaksi antar siswa dalam belajar Bahasa Arab. Rumusan masalah dalam penelitian ini, bagaimana mekanisme belajar kelompok di SMP MBS Prambanan, serta adakah pengaruhnya terhadap prestasi belajar Bahasa Arab di tempat tersebut?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan mekanisme belajar kelompok di SMP MBS Prambanan, dan mendiskripsikan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Bahasa Arab di tempat tersebut. Jenis penelitian ini adalah lapangan, karena datadatanya didapat dari siswa, guru dan pengelola di SMP MBS tersebut. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode eksperimen, dokumentasi, wawancara dan observasi, sedangkan teknik data menggunakan rumus statistik t tes. Dari penelitian ini diperoleh nilai t o 5,1627 lebih besar dari pada t tabel 5% yaitu 2,09 dan 1% yaitu 2,86. Serta mekanisme belajar kelompok Bahasa Arab siswa di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, yaitu para tentor mendampingi siswa ketika belajar kelompok, kemudian tutor mereview materi yang terkait dengan materi yang belum bisa dipahami. Metode yang digunakan oleh guru tentor dalam mereview Bahasa Arab kepada siswanya dengan metode alternative, yaitu dengan Student Team Achievement Devision (STAD), Jigsaw, dan Discussion Group (DG). Berarti hasil penelitian ini ditemukan H a yang menyatakan ada pengaruh signifikan belajar kelompok terhadap prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VII di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta diterima. Kata Kunci: Pengaruh, Belajar Kelompok, Prestasi Belajar, dan Bahasa Arab 1

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap anak terlahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apapun. Akan tetapi setiap anak membawa bakat yang diperoleh dari orang tuanya. Bakat merupakan kemampuan yang masih terpendam dalam diri setiap anak. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat dikembangkan jika ditunjang oleh lingkungan. Oleh karena itu, optimalisasi bakat anak dapat dilakukan dengan social learning (belajar berinteraksi dengan orang lain atau kelompok). Social learning yang dapat membantu perkembangan kepribadian anak secara sistematis yaitu pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang telah memiliki tata aturan yang sistematis dalam membantu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan di sekolah sering kali terjadi persaingan prestasi belajar antar siswa. Persaingan prestasi belajar antar siswa, merupakan salah satu tolak ukur berhasil atau tidaknya proses pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru (Sagala, 2011: 61). Usaha yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan Sleman Yogyakarta dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu dengan belajar kelompok. Hasil observasi di SMP MBS Prambanan yang dilakukan oleh penulis menunjukkan, bahwa siswa yang mengikuti belajar kelompok Bahasa Arab, yaitu mereka yang tergolong mengalami masalah atau lamban dalam memahami materi pelajaran tersebut (observasi dilakukan pada tanggal, 21 Agustus Pukul 20:10 WIB). Parker (dalam Huda, 2012: 29) menyatakan bahwa makna kegiatan belajar kelompok adalah terciptanya suasana pembelajaran yang aktif antar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Suasana pembelajaran yang aktif antar siswa dapat mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan siswa, sehingga dapat membantunya untuk melihat 2

5 ketidaksesuaian pandangan mereka sendiri (Rusman, 2012: 202). Dalam kegiatan belajar kelompok di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta sebenarnya ada beraneka ragam mata pelajaran yang dipelajari, akan tetapi penulis hanya memfokuskan pada mata pelajaran Bahasa Arab saja, karena Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mempunyai karakteristik tertentu, misalnya cara membaca, cara menulis, dan cara memahami kaidahnya. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi antara lain melalui belajar kelompok untuk mengaktifkan interaksi antar siswa dalam belajar Bahasa Arab. Tujuan Penelitian Peneliti bertujuan untuk mendiskripsikan mekanisme belajar kelompok Bahasa Arab siswa di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, serta mendiskripsikan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. LANDASAN TEORI Belajar kelompok merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan dengan cara berkelompok. Tujuan utama dalam model belajar kelompok adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama temantemannya, belajar dengan cara saling memberi, menghargai pendapat, dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara bersama-sama (Isjoni, 2007: 6). Belajar kelompok biasa disebut dengan cooperative learning. Cooperative learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan proses kerja sama pembelajar atau menekankan proses gotong royong untuk mencapai tujuan pembelajaran. Anita Lie (dalam Suprijono, 2012: 56), menyatakan bahwa falsafah yang mendasari model pembelajaran kelompok adalah falsafah homo homini socius. Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah ini menegaskan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang berkecenderungan untuk hidup bersama. Dengan belajar kelompok ini, diharapkan dapat menumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada anggota kelompoknya. Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, 3

6 supaya mereka menyadari bahwa dirinya ada kekurangan di samping ada kelebihan. Bagi yang mempunyai kelebihan, dengan ikhlas mau membantu mereka yang mempunyai kekurangan. Dan sebaliknya, bagi mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan, tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Inilah yang diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri (Djamarah, 2010: 56). Ada bermacam-macam metode yang bisa digunakan dalam teknik belajar kelompok. Penggunaan metode belajar yang bervariasi dapat membangkitkan semangat belajar anak didik. Namun, di sini penulis hanya memaparkan sebagian metode belajar kelompok yang biasanya banyak dipakai oleh guru. Metode tersebut adalah: Student Team Acievement Devision (STAD), Teams Games Tournaments (TGT ), Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC), jigsaw, dan Discussion Group (DG) Group Project (GP). Suja i (2008: 39-41) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (diri sendiri) yaitu sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang sendiri yang dapat membantu, mendukung, dan dapat memberi semangat kepadanya menjadi lebih giat belajar untuk mencapai yang diinginkan. Selain dorongan dari dalam diri seseorang. Ada hal-hal lain yang di luar pribadi seorang anak (eksternal) yang dapat mempengaruhi dalam belajar. Di antara faktor eksternal adalah: 1) Keluarga, 2) Masyarakat, dan 3) Sekolah. Sekolah ini tidak kalah penting. Hal yang dapat mempengaruhi belajar adalah tujuan, materi, guru, siswa, metode, sarana dan prasarana, evaluasi. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu pembelajaran terdapat berbagai faktor yang akan mempengaruhi pelaksanaan proses pembelajaran. Beberapa faktor internal (faktor yang berasal dari diri sendiri) dan eksternal (faktor yang berasal dari lingkungan) tersebut di atas berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat 4

7 mempengaruhi prestasi belajar Bahasa Arab siswa. Kajian Pustaka 1. Umi Musytaghfiroh (UIN, 2003) dengan judul skripsi Efektifitas Pelaksanaan Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa MA Ali-Maksum Krapyak Yogyakarta. Dari hasil penelitian ini diungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang aktif mengikuti belajar kelompok dengan rata-rata nilai PAI sebesar 7,4 dibanding dengan nilai siswa yang tidak aktif dalam belajar kelompok dengan rata-rata nilai PAI sebesar 6,7. 2. Fajar Kurniawan Sapitra (UNNES, 2007, dalam blog.binadarma.ac.id, diakses tanggal 19 Desember 2012) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006, menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 12 Semarang, atau Ha diterima. 3. Amirul Hikam (UMS, 2009) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010. Di dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa bimbingan belajar yang diberikan oang tua kepada anaknya di rumah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di sekolah. 4. Abdul Ghafur (UNM, 2007, dalam diakses tanggal 19 Desember 2012) dalam skripsinya yang berjudul Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Diniyah Daruttauhid Malang, menyimpulkan bahwa tujuan Pembelajaran Bahasa Arab (PBA) adalah: (a) agar santri dapat memahami dan berkomunikasi dengan Bahasa Arab, baik lisan ataupun tulisan; (b) mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Arab santri secara 5

8 mendalam guna dijadikan bekal untuk melanjutkan belajar ke Ribath ataupun Universitas lain di Negara Timur Tengah; dan (c) memudahkan santri dalam memahami dan menafsirkan kandungan ayat-ayat suci Al Qur an. Berdasarkan penelusuran berbagai macam penelitian di atas, belum ditemukan penelitian yang meneliti tentang pengaruh belajar kelompok terhadap prestasi belajar Bahasa Arab, sehingga keautentikan penelitian ini bisa dipertanggungjawabkan. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang langsung dilaksanakan di lapangan atau kehidupan yang sebenarnya secara spesifik dan realis tentang apa yang sedang terjadi (Mardalis, 2006: 28). Penelitian ini juga merupakan penelitian eksperimen, penelitian ini dilakukan melalui proses kerja kolaborasi antara penulis dan guru tentor belajar kelompok bahasa Arab. 2. Subyek dan Tempat Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta yang mengikuti belajar kelompok Bahasa Arab, yang berjumlah 20 siswa. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulkan data menggunakan teknik eksperimen, dokumentasi, observasi, dan wawancara. a. Eksperimen Metode eksperimen adalah metode yang menggunakan perlakuan kontrol atau perlakuan bandingan untuk menguji hubungan sebabakibat (Nana, 2011: 194). Penulis membandingkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta sebelum melakukan kegiatan belajar kelompok, dan sesudah melakukan kegiatan belajar kelompok. b. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, notulen, dan sebagainya (Arikunto, 2007: 231). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan gambaran 6

9 umum SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta yang meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi sekolah, kurikulum, sarana dan prasarana, struktur organisasi sekolah, keadaan guru dan siswa, dan data inti tentang transkip nilai prestasi belajar bahasa Arab. c. Observasi Metode observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap objek dan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2007: 156). Penulis menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data yang mudah dipahami dan diamati secara langsung, seperti pelaksanaan kegiatan belajar kelompok, tenaga pendidik, letak geografis SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta dan sarana prasarana. d. Wawancara Metode wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden (Arikunto, 2007: 157). Dalam penelitian ini, peneliti mewancarai guru bahasa Arab, tentor, dan siswa di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, terkait dengan proses belajar kelompok. 4. Teknik Analisis Data Setelah mendapatkan data yang tercukupi, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Menurut Sugiyono (2006: 235), analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Terkait dengan hal itu, maka diperlukan adanya teknik analisis data. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan rumus statistik teknik t tes atau tₒ dengan rumus sebagai berikut: t tes : tₒ = 7

10 Keterangan : tₒ : t hitung : Mean of Difference (nilai rata-rata hitung dari beda atau selisih antara sekor variable X dan sekor variable Y) : Standar Error (Standar Kesesatan) dari Mean of Difference (Sudijono, 2006:305). HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Belajar Kelompok Bahasa Arab 1. Lembaga Belajar Kelompok Bahasa Arab Bahasa Arab merupakan salah satu produk unggulan yang ada di SMP MBS Prambanan, karena Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur an sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Yusuf ayat 2: Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Berdasarkan firman Allah di atas, maka perlu adanya penekanan terutama bagi setiap muslim dalam mempelajari Bahasa Arab, karena Al-Qur an merupakan sumber ajaran Islam. Selain itu, Bahasa Arab merupakan bahasa internasional yang dapat menjadi gerbang untuk memperluas ilmu pengetahuan. Berangkat dari realitas ini, tidaklah berlebihan jika selama ini Bahasa Arab menjadi perhatian di SMP MBS Prambanan. Bahasa Arab di SMP MBS ini, selain didapat dalam kegiatan sekolah, juga didapat saat kegiatan belajar kelompok. Pola belajar kelompok Bahasa Arab di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta dihandel oleh tentor. Pada setiap kelompok ada tentornya masing-masing. 2. Visi dan Misi Lembaga Belajar Kelompok Bahasa Arab Berkaitan dengan kedisiplinan berbahasa Arab, lembaga belajar kelompok Bahasa Arab memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Adapun visi dan misi 8

11 yang dimiliki oleh lembaga belajar kelompok adalah: a. Visi Memberikan bekal kepada para siswa agar mampu memahami khithab-khithab literatur agama Islam dengan baik. b. Misi 1) Membantu SMP MBS dalam meningkatkan kualitas Bahasa Arab. 2) Menciptakan sifat saling bergotong royong dalam belajar. 3) Menjalankan amar ma ruf nahi munkar. 4) Menciptakan lingkungan dan suasana berbahasa Arab (hasil wawancara dengan Fajar, pada tanggal 22 Februari 2013). 3. Faktor-faktor Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab Lembaga Belajar Kelompok Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Arab yang dilaksanakan oleh lembaga belajar kelompok terdapat beberapa faktor, yaitu: (a) faktor tujuan, (b) faktor materi, (c) faktor metode, (d) faktor guru atau tentor, (e) faktor siswa, (f) faktor sarana dan prasarana, dan (g) faktor evaluasi. Berikut akan dijelaskan secara berurutan ketujuh faktor tersebut. a. Faktor tujuan Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam kegiatan bahasa Arab dari lembaga belajar kelompok bahasa Arab: 1) Siswa dapat memahami materi bahasa Arab dan mampu menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. 2) Siswa yang mempunyai kelebihan, dengan ikhlas mau membantu mereka yang mempunyai kekurangan. 3) Dan juga sebaliknya, bagi mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan, tanpa ada rasa minder (hasil wawancara dengan Nila, selaku Sekretaris Lembaga Belajar Kelompok, pada tanggal 22 Februari 2013). 9

12 b. Faktor materi Materi ajar dalam kegiatan Bahasa Arab di lembaga belajar kelompok Bahasa Arab merupakan pengulangan materi yang telah disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran formal di sekolah. Penentuan materi ajar di lembaga belajar kelompok Bahasa Arab disesuaikan dengan tingkat pendidikan para santriwati. Untuk kelas tujuh menggunakan Kitabun Nashyi in jilid 1, jilid 2 untuk kelas delapan, dan seterusnya. Kitabun Nashyi in mencakup Muthala ah, Tamrin Lughah, Nahwu. Sharaf, dan Insya (hasil wawancara dengan Fajar, pada tanggal 22 Februari 2013). Sebelum memulai kegiatan, para tentor lembaga belajar kelompok Bahasa Arab telah mempersiapkan diri, yaitu dengan membaca Kitabun Nashyi in terlebih dahulu, kemudiaan para tentor menanyakan kepada siswa terkait materi yang belum bisa dipahami olehnya, setelah tentor mengetahui materi yang belum bisa dipahami oleh siswa, maka tentor mulai mengajarkan materi dengan cara mereview materi Bahasa Arab yang belum dapat dipahami oleh siswa. Adapun materi yang direview dalam Kitabun Nashyi in jilid 1 oleh para tentor belajar kelompok Bahasa Arab di MBS Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1) Ad Darsu ke-21 tentang latihan soal nomer 5 hal 39 2) Ad Darsu ke-22 tentang latihan soal nomer 1 dan 2 hal 41 (observasi dilakukan pada tanggal, 22 Februari 2013). 3) Ad Darsu ke-24 tentang latihan soal nomer 1 hal 44 dan latihan soal nomer 5 hal 46 4) Ad Darsu ke-26 tentang latihan soal nomer 3 hal 50 (observasi dilakukan pada tanggal, 4 Maret 2013). 5) Ad Darsu ke-29 tentang latihan soal nomer 1 hal 56 6) Ad Darsu ke-30 tentang latihan soal nomer 1 hal 58, dan latihan soal nomer 5 hal 60 10

13 (observasi dilakukan pada tanggal, 13 Maret 2013). c. Faktor metode Pada proses pembelajaran Bahasa Arab sangat dibutuhkan metode yang baik, variasi dan tepat untuk menjembatani dan memudahkan proses kegiatan belajar mengajar guru dengan siswa. Tentor lembaga belajar kelompok menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, karena tidak semua materi dapat tersampaikan dengan baik hanya melalui satu metode saja. Metode yang bervariasi akan membuat siswa merasa senang, semangat, dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti menemukan metode yang digunakan oleh lembaga belajar kelompok Bahasa Arab di SMP MBS Prambanan adalah sebagai berikut: 1) Student Team Acievement Devision (STAD) Dalam metode STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 3 (tiga) orang yang merupakan campuran menurut tingkat pemahaman. Pertama, guru tentor menyuruh siswanya untuk mempelajari materi yang direview bersama teman-teman satu kelompoknya, lalu guru tentor memberikan kuis-kuis secara individual sebagai wujud pengujian. Guru tentor menggunakan metode STAD untuk mereview pelajaran Bahasa Arab pada pembahasan Ad Darsu ke-21 tentang latihan soal nomer 5 hal 39 (observasi dilakukan pada tanggal 22 Februari 2013), dan Ad Darsu ke-26 tentang latihan soal nomer 3 hal 50 (observasi dilakukan pada tanggal 4 Maret 2013). 2) Discussion Group (DG) Guru tentor Bahasa Arab menggunakan metode DG saat memberi tugas pada siswanya. Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dalam bentuk diskusi kelompok. Dalam setiap kelompok diskusi, para tentor menyarankan kepada perhatian 11

14 (aktif) dari siswa saat mengikuti belajar kelompok, karena terdapat kecenderungan siswa yang berbicara di kelompok tersebut. Guru tentor menggunakan metode DG untuk mereview pelajaran Bahasa Arab pada pembahasan Ad Darsu ke-22 tentang latihan soal nomer 1 dan 2 halaman 41 (observasi dilakukan pada tanggal 22 Februari 2013), dan Ad Darsu ke-24 tentang latihan soal nomer 1 halaman 44 dan latihan soal nomer 5 halaman 50 (observasi dilakukan pada tanggal 4 Maret 2013). 3) Jigsaw Pada metode jigsaw, siswa dikelompokkan ke dalam tim yang beranggotakan tiga anggota yang diberi informasi yang membahas salah satu tadrib (latihan) dari materi pelajaran Bahasa Arab. Dari informasi yang diberikan pada setiap kelompok ini, masingmasing anggota harus mempelajari soal-soal yang berbeda dari informasi tersebut. Setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap soal yang ditugaskan guru tentor. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap soal yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari dua atau tiga orang. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai ahli dalam tugas soalnya, dan mengajarkan informasi penting dalam tugas soal tersebut kepada temannya (kelompok pertama). Pelaksanaan metode jigsaw di MBS berlangsung secara bagus, karena guru tentor bisa mengkoodinir para siswa selama mengikuti belajar kelompok dengan metode ini. Guru tentor menggunakan metode jigsaw untuk mereview pelajaran Bahasa Arab pada pembahasan Ad Darsu ke-29 tentang latihan soal nomer 1 12

15 hal 56, dan Ad Darsu ke-30 tentang latihan soal nomer 1 hal 58 dan latihan soal nomer 5 hal 60 (observasi dilakukan pada tanggal, 13 Maret 2013). d. Faktor guru atau tentor Para pengajar atau tentor dalam lembaga belajar kelompok Bahasa Arab merupakan ustadz yang memiliki kapabilitas yang mumpuni. Ustadz yang terpilih sebagai tentor Bahasa Arab lebih diutamakan ustadz yang unggul di bidang Bahasa Arab, karena kebanyakan dari mereka lulusan dari LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta. Salah satu dari mereka ada yang berasal dari lulusan UAD (Universitas Ahmad Dahlan) program studi Bahasa dan Sastra Arab (hasil wawancara dengan Fajar, pada tanggal 29 Maret 2013). Para ustadz selain bertanggung jawab untuk membimbing siswa yang lamban dalam memahami materi pelajaran Bahasa Arab, juga dituntut untuk memiliki keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman untuk menciptakan kegiatan di bidang Bahasa Arab yang kreatif yang sesuai dengan keadaan para siswa. Jumlah tentor yang mendampingi siswa belajar kelompok Bahasa Arab bervariasi, ada yang satu tentor mendampingi dua sampai empat kelompok, dan ada juga satu tentor mendampingi satu kelompok. Setiap kelompok berjumlah mulai dari tiga sampai enang orang (hasil wawancara dengan Nila, pada tanggal 22 Februari 2013). e. Faktor siswa Siswa yang diharuskan mengikuti belajar kelompok kebanyakan siswa yang mengalami keterlambatan dalam memahami materi pelajaran Bahasa Arab, namun ada juga siswa yang sudah mahir mengikuti belajar kelompok Bahasa Arab, alasannya untuk lebih memperdalam memahami pelajaran Bahasa Arab (hasil wawancara dengan Akhsan selaku siswa yang mengikuti 13

16 belajar kelompok, pada tanggal 22 Februari 2013). Keadaan siswa yang mengikuti belajar kelompok, sebagian dari mereka ada yang masih merasa keberatan untuk mengikuti belajar kelompok tersebut. Hal ini dikarenakan ada sebagian yang merasa seluruh waktunya banyak digunakan untuk belajar dan minimnya waktu untuk bermain, dan sebagian siswa yang lain merasa prestasinya tidak mengalami perubahan dengan mengikuti belajar kelompok tersebut (observasi dilakukan pada tanggal 13 Maret 2013). f. Faktor sarana dan prasarana Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan fasilitasfasilitas yang memadai. Pelaksanaan belajar kelompok di SMP MBS Prambanan guru tentor selalu memakai moving class supaya siswa tidak mudah bosan, kadang juga pernah belajar di tengah-tengah lapangan, beralaskan tikar dan beratapkan awan dengan disinari oleh lampulampu yang ada di sekitar asrama. Sarana dan prasarana yang ada di SMP MBS adalah sebagai berikut; white board, spidol hitam, tikar, eraser, kertas kuarto, dan kertas HVS (hasil observasi pada tanggal 22 Februari-29 Maret 2013). g. Faktor evaluasi Perencanaan evaluasi di lembaga belajar kelompok Bahasa Arab SMP MBS Prambanan diadakan setiap selesai belajar satu pokok bahasan materi Bahasa Arab, dengan menggunakan tes tulis, lisan, dan praktek yang dilakukan oleh guru tentor Bahasa Arab. Namun realita di lapangan, pelaksanaan evaluasi di lembaga belajar kelompok Bahasa Arab tidak dilaksanakan setiap menyelesaikan satu pokok bahasan materi, namun hanya melihat perbandingan nilai prestasi belajar Bahasa Arab anak sebelum dan sesudah mengikuti belajar kelompok (hasil observasi pada tanggal 29 Maret 2013). 14

17 Prestasi belajar Bahasa Arab yang dimaksud adalah prestasi siswa yang diketahui dari nilainilai hasil belajar (raport) Bahasa Arab baik dari ujian lisan, tes tulis dan praktek semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 3 (tiga) mata pelajaran, yaitu: Muthala ah, Thamrin Lughah, dan sharaf. B. Data Prestasi Siswa Tabel Kerja Uji Beda antara Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Sebelum Mengikuti Belajar Kelompok (X) dan Setelah Bahasa Arab (Y). Mengikuti Belajar Kelompok NO X Y D D² SD D SD D = = = = 6. = 7. M D = 8. tₒ = 1 = = = = = = = = = -5, Tanda ( minus ) di sini bukanlah tanda aljabar, karena itu dengan t 0 sebesar 5,1627 itu dapat kita baca: ada selisih derajat perbedaan 15

18 C. Interpretasi Data Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t o sebesar 5,1627. Ternyata dengan df (Degrees of Freedom) sebesar 19 diperoleh harga kritik t atau t tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,09 sedangkan pada taraf signifikansi 1% t tabel diperoleh sebesar 2,86; maka dapat dikemukakan bahwa t o adalah lebih besar daripada t tabel ; yaitu: 2,09 < 5,1627 > 2,86 Karena to lebih besar daripada t tabel, maka H o yang diajukan di muka ditolak, dan H a diterima; ini berarti bahwa adanya perbedaan skor prestasi belajar para siswa SMP MBS Prambanan antara sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan belajar kelompok memiliki perbedaan yang signifikan (berarti atau meyakinkan). Dengan demikian ada pengaruh signifikan belajar kelompok terhadap prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VII di SMP MBS Prambanan. sebesar 5,1627. Bisa dilihat dalam buku Pengantar Statistik Pendidik (Sudijono, 2010: 312). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang terkumpul dan analisis yang dikemukakan sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan: 1. Mekanisme belajar kelompok Bahasa Arab siswa di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, yaitu para tentor mendampingi siswa ketika belajar kelompok, kemudian tutor mereview materi yang terkait dengan materi yang belum bisa dipahami. Metode yang digunakan oleh guru tentor dalam mereview Bahasa Arab kepada siswanya dengan metode alternative, yaitu dengan Student Team Achievement Devision (STAD), Jigsaw, dan Discussion Group (DG). 2. H a yang menyatakan Ada pengaruh signifikan belajar kelompok terhadap prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VII di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, diterima, karena hasil perhitungan yang diperoleh nilai t o 5,1627 lebih besar daripada 16

19 t tabel 5% yaitu 2,09 dan 1% yaitu: 2,86. Penulis memberikan saran kepada pihak guru tentor dan siswa SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta bahwa: 1. Bagi Guru Tentor: a. Pengajaran belajar kelompok Bahasa Arab yang dilaksanakan oleh guru tentor sudah cukup bervariasi, namun pembelajarannya akan lebih efektif lagi apabila guru tentor lebih kreatif dalam menggunakan ataupun mengembangkan metode pembelajaran. Untuk itu, diharapkan guru tentor untuk bisa selalu mengembangkan dirinya, supaya bisa menyampaikan materi dengan metode-metode belajar kelompok yang lain. b. Guru tentor sudah membuat perencanaan evaluasi, namun belum melaksanakan sesuai rencana, untuk itu dalam pelaksanaan evaluasi seyogyanya guru tentor bisa merealisasikan perencanaan 2. Bagi Siswa tersebut, tidak sekedar melihat prestasi di sekolah. Diharapkan adanya perhatian penuh pada saat belajar kelompok bahasa Arab sedang berlangsung, dan mengikuti dengan penuh sabar, semangat, serta aktif bertanya kepada guru tentor atau temannya sendiri tentang materi pelajaran yang belum dimengerti. DAFTAR PUSTAKA Agus, Suprijono Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakrta: Pustaka Pelajar. Anas, Sudijono Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Baharudin Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Bahri, Syaiful dan Djamarah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Agama Al-Qur an dan Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Al Fatih. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 17

20 Hikam, Amirul Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SDIT Muhammadiyah Sianar Fajar Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Perpustakaan UMS (tidak diterbitkan). Huda, Miftahul Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Makruf, Imam Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif. Semarang: Need s press. Mardalis Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposa. Jakarta: Bumi Aksara. Musytaghfiroh, Umi Efektifitas Pelaksanaan Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa MA Ali-Maksum Krapyak Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga (tidak diterbitkan). Rusman Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Skripsi. Semarang: Perpustakaan UNNES (tidak diterbitkan). Siswoyo, Dwi Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiharto, Dkk Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suja i Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab: Strategi dan Metode Pengembangan Kompetensi. Semarang: Walisongo Press. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode penelitian Pendidikan.. Remaja Rosdakarya: Bandung. Dian, Sofiana. Profesionalisme Guru dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Al-Jamii ah Tegalega Cilodog Sukabumi. diakses tanggal 29 September ah/wpcontent/uploads/2010/11/pres tasi-belajar-dan-disiplin.pdf. Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sapitra, Fajar Kurniawan Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Semarang Tahun Pelajaran 2005/

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak terlahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apapun. Akan tetapi setiap anak membawa bakat yang diperoleh dari orang tuanya. Bakat merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Penerapan metode Cooperative Integarated Reading and Composition di SMA Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER

PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER (Studi Kasus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk

Lebih terperinci

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR KELAS V SEMESTER II DI SDN 2 CINGKRONG PURWODADI GROBOGAN

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR KELAS V SEMESTER II DI SDN 2 CINGKRONG PURWODADI GROBOGAN PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR KELAS V SEMESTER II DI SDN 2 CINGKRONG PURWODADI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI NAMA : ULYA HASANAH NIM : A 510081030 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051 PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WONOREJO, GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR Chusniati, Muis Sad Iman, Kanthi Pamungkas Sari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan COVER IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP MA'ARIF NU 1 PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH Ma ruf Yuniarno ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU Budi Utomo budiutomo@mail.ugm.ac.id Pendidikan Geografi FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Model pembelajaran kooperatif merupakan istilah yang mengacu kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda-beda mampu bekerja bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan

Lebih terperinci

Pendidikan Akuntansi

Pendidikan Akuntansi XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : PIPIT PRIHATINING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam adalah salah satu disiplin ilmu yang dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP Naskah Publikasi Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP ILMU AKUTANSI PADA SISWA KELAS X1 JURUSAN AKUTANSI SMK MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara) UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS 1998 DENGAN EVALUASI MODEL SUPERITEM PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT (PTK Pembelajaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IVB SD Negeri Gamol. Penerapan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO Oleh: Cintya Nurika Irma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013, hlm Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013, hlm Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kuantitatif komparasional. Penelitian komparasi pada pokoknya adalah penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang diberi

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING DAN TRUE OR FALSE DALAM PEMBELAJARAN FIQH

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING DAN TRUE OR FALSE DALAM PEMBELAJARAN FIQH EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING DAN TRUE OR FALSE DALAM PEMBELAJARAN FIQH (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran dalam dunia pendidikan masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama metode pembelajaran. Pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kemajuan akan cepat dicapai

Lebih terperinci

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI

Lebih terperinci

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994. Anjaryati, Fibriana, Pengembangan Program Full Day School Untuk Optimalisasi Perkembangan Anak, dalam http://kakadi.info/?p=368, diakses pada 16 Juni 2011. Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek yaitu peserta didik dan pendidik. Dalam proses belajar peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 1 2 Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Florenta Winda Herlina Pardede 2103111025 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, data pada Bab IV dapat dikemukakan tiga kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah: 1. Terdapat pengaruh positif

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO 6 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar. KOMPARASI PENGARUH PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP RESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI ABSTRAK Hendras Suci Pramukti, KOMPARASI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya dalam sistem pendidikan harus ada tata tertib pada masing-masing sekolah, Karena kedisiplinan diperlukan dalam semua aspek kehidupan termasuk didalamnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI-IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014 Tutia

Lebih terperinci

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT) KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Linda Ayu Widya Safitri.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta. ?? 1.?????????????. (1990).??????????.??????.???????????. (1989).??????.???:?????????????0???????????? (1425).?????????????????????,??????????? (1986),???, :???????. 2.????? Arikunto Suharsimi. (2006).

Lebih terperinci

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DALAM MATERI MEMPROSES ENTRY JURNAL KELAS X AKUNTANSI SMK TAMANSISWA BANJARNEGARA Umi Masitah Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan. penelitian, dalam penelitian ada dua variabel yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan. penelitian, dalam penelitian ada dua variabel yaitu: 48 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari leh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologi, pertanyaan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus 90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI

ARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI ARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI Oleh : TRIO DIKA KURNIAWAN A1D109169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap guru pasti menginginkan keberhasilan dalam proses pembelajarannya, hal ini dapat diukur melalui evaluasi yang dilakukannya. Keberhasilan atau kegagalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sutrisno hadi, sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sutrisno hadi, sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut sutrisno hadi, sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 323 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Wisnu D. Yudianto 1, Kamin Sumardi 2, Ega

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based Learning dan Student

Lebih terperinci

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto) HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESIONALITAS GURU EKONOMI DAN KEBERADAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG Ana Setyowati Alumni Program Studi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kerjasama siswa kelas VIII D dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan peserta didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik yang disebut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan beberapa simpulan antara lain: 1. Penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Tournament) Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya

Lebih terperinci

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri

Lebih terperinci

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta 1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DUKUNGAN ORANGTUA PADA SISWA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

Oleh: ROHAYATI

Oleh: ROHAYATI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI AJAR PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU (Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Motivasi Belajar dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran tutor sebaya siswa kelas IX B SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak bagi semua manusia. Pendidikan digerakkan oleh suatu kekuatan bersama pemerintah, masyarakat, orang tua, komponen persekolahan dan anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Oleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK

Oleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE PEER TEACHING SISWA KELAS VIIIF SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 ( Penelitian Tindakan Kelas SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... RIWAYAT HIDUP... HALAMAN PERSEMBAHAHAN... SANWACANA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Oleh Lila Amana Nim

Oleh Lila Amana Nim PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X A SMA NEGERI 2 GORONTALO Oleh Lila Amana Nim.

Lebih terperinci

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pengaruh Metode Problem Posing Melalui Kerja Kelompok Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIII MtsN Kauman Ponorogo Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru memilih bahan baku busana kelas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci