POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5"

Transkripsi

1 POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C Pengantar Algoritma C4.5 Klasifikasi merupakan salah satu proses pada data mining yang bertujuan untuk menemukan pola yang berharga dari data yang berukuran relatif besar hingga sangat besar. Data tersebut saat ini kebanyakan dikelola menggunakan Database Management System (DBMS) baik sebagai database maupun data warehouse. Algoritma C4.5 merupakan salah satu algoritma klasifikasi yang populer pada kelompok algoritma pohon keputusan. Pada tahap belajar dari data pelatihan, algoritma C4.5 mengkonstruksi pohon keputusan. Pada tahap klasifikasi, pohon keputusan digunakan untuk memprediksi kelas dari sebuah kasus yang kelasnya belum diketahui. Prinsip kerja algoritma ini dalam proses belajar adalah membaca seluruh sampel/kasus dari storage dan memuatnya ke memori, kemudian melakukan komputasi dengan membaca sampel-sampel di memori untuk mengkonstruksi pohon (yang juga disimpan di memori). Dengan pendekatan ini, salah satu kelemahan algoritma C4.5 yang termasuk dalam kategori skalabilitas adalah algoritma tersebut hanya dapat digunakan untuk menangani sampel-sampel yang dapat disimpan secara keseluruhan dan pada waktu yang bersamaan di memori. 2. Pohon Keputusan (Decision Tree) Pohon keputusan yaitu pohon dalam analisis pemecahan masalah pengambilan keputusan mengenai pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/probablitas yang akan mempengaruhi alternatif-alternatf keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut. Decision tree menggunakan struktur hierarki untuk pembelajaran supervised. Proses dari decision tree dimulai dari root node hingga leaf node yang dilakukan secara rekursif. Di mana setiap percabangan menyatakan suatu kondisi yang harus dipenuhi dan pada setiap ujung pohon menyatakan kelas dari suatu data. Proses dalam pohon keputusan yaitu mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon (tree) kemudian mengubah model pohon tersebut menjadi aturan

2 (rule). Metode pohon keputusan digunakan untuk memperkirakan nilai diskret dari fungsi target yang mana fungsi pembelajaran direpresentasikan oleh sebuah pohon keputusan (decision tree). Pohon keputusan terdiri dari himpunan IF THEN. Setiap path dalam tree dihubungkan dengan sebuah aturan, dimana premis terdiri atas sekumpulan node-node yang ditemui dan kesimpullannya dari aturan atas kelas yang terhubung dengan leaf node dari path. 2.1 Kelebihan Pohon Keputusan Metode pohon keputusan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut : 1. Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi simple dan spesifik. 2. Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika menggunakan metode pohon keputusan maka contoh diuji hanya berdasarkan kriteria atau kelas-kelas tertentu. 3. Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama. 4. Metode pohon keputusan dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.

3 2.2 Kekurangan Pohon Keputusan Selain kelebihan dari pohon keputusan, terdapat juga beberapa kekurangan dari pohon keputusan, diantaranya sebagai berikut : 1. Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan kriteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan. 2. Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar. 3. Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal 4. Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain. 2.3 Arsitektur Pohon Keputusan Arsitektur pohon keputusan dibuat menyerupai bentuk pohon, dimana pada umumnya sebuah pohon terdapat akar (root), cabang dan daun (leaf). Pada pohon keputusan juga terdiri dari tiga bagian sebagai berikut : a. Root node Root node atau node akar merupakan node yang terletak paling atas dari suatu pohon. b. Internal node Internal Node ini merupakan node percabangan, dimana pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai minimal dua output. c. Leaf node Node ini merupakan node akhir, hanya memiliki satu input, dan tidak memiliki output. Pada pohon keputusan setiap leaf node menandai label kelas.

4 Pada pohon keputusan di setiap percabangan menyatakan kondisi yang harus dipenuhi dan tiap ujung pohon menyatakan nilai kelas data. Gambar berikut merupakan bentuk arsitektur pohon keputusan. A ROOT NODE x1 x4 x2 x3 a1 B INTERNAL NODE C a4 y1 y2 y3 z1 z2 z3 LEAF NODE b1 D b3 c1 c2 c3 w1 w2 w3 d1 d2 d3 Gambar 1. Arsitektur Pohon Keputusan Lambang bulat pada pohon keputusan melambangkan node akar (root node) dan juga node cabang (internal node). Namun node akar selalu terletak paling atas tanpa memiliki input, sedangkan node cabang mempunyai input. Lambang kotak melambangkan node daun (leaf node). Setiap node daun berisi nilai atribut dari node cabang atau node akarnya.

5 3. Algoritma C4.5 Algoritma C4.5 adalah algoritma klasifikasi data dengan teknik pohon keputusan yang terkenal dan disukai karena memiliki kelebihan-kelebihan. Kelebihan ini misalnya dapat mengolah data numerik (kontinyu) dan diskret, dapat menangani nilai atribut yang hilang, menghasilkan aturan-aturan yang mudah diinterpretasikan dan tercepat di antara algoritma-algoritma yang menggunakan memori utama di komputer. Algoritma C4.5 mengkonstruksi pohon keputusan dari data pelatihan, yang berupa kasus-kasus atau record (tupel) dalam basisdata. Setiap kasus berisikan nilai dari atribut-atribut untuk sebuah kelas. Setiap atribut dapat berisi data diskret atau kontinyu (numerik). C4.5 juga menangani kasus yang tidak memiliki nilai untuk sebuah atau lebih atribut. Akan tetapi, atribut kelas hanya bertipe diskret dan tidak boleh kosong. Ada tiga prinsip kerja algoritma C4.5 pada tahap belajar dari data, yaitu sebgai berikut : 1. Pembuatan Pohon Keputusan Obyektif dari algoritma pohon keputusan adalah mengkonstruksi struktur data pohon (dinamakan pohon keputusan) yang dapat digunakan untuk memprediksi kelas dari sebuah kasus atau record baru yang belum memiliki kelas. Algoritma ini memilih pemecahan kasus-kasus yang terbaik dengan menghitung dan membandingkan gain ratio, kemudian pada node-node yang terbentuk di level berikutnya. Demikian seterusnya sampai terbentuk daundaun. 2. Pemangkasan Pohon Keputusan dan Evaluasi (Opsional) Karena pohon yang dikonstruksi dapat berukuran besar dan tidak mudah dibaca, C4.5 dapat menyederhanakan pohon dengan melakukan pemangkasan berdasarkan nilai tingkat kepercayaan (confidence level). Selain untuk pengurangan ukuran pohon, pemangkasan juga bertujuan untuk mengurangi tingkat kesalahan prediksi pada kasus (rekord) baru.

6 3. Pembuatan Aturan-Aturan dari Pohon Keputusan (Opsional) Aturan-aturan dalam bentuk if-then diturunkan dari pohon keputusan dengan melakukan penelusuran dari akar sampai ke daun. Setiap node dan syarat pencabangannya akan diberikan di if, sedangkan nilai pada daun akan menjadi ditulis di then. Setelah semua aturan dibuat, maka aturan akan disederhanakan (digabung atau diperumum). 3.1 Langkah-Langkah Konstruksi Pohon Keputusan dengan Algoritma C4.5 Adapun langkah-langkah dalam konstruksi pohon keputusan adalah sebagai berikut : Langkah 1: Pohon dimulai dengan sebuah simpul yang mereperesentasikan sampel data pelatihan yaitu dengan membuat simpul akar. Langkah 2 : Jika semua sampel berada dalam kelas yang sama, maka simpul ini menjadi daun dan dilabeli menjadi kelas. Jika tidak, gain ratio akan digunakan untuk memilih atribut split, yaitu atribut yang terbaik dalam memisahkan data sampel menjadi kelas-kelas individu. Langkah 3 : Cabang akan dibuat untuk setiap nilai pada atribut dan data sampel akan dipartisi lagi. Langkah 4 : Algoritma ini menggunakan proses rekursif untuk membentuk pohon keputusan pada setiap data partisi. Jika sebuah atribut sduah digunakan disebuah simpul, maka atribut ini tidak akan digunakan lagi di simpul anak-anaknya. Langkah 5 : Proses ini berhenti jika dicapai kondisi seperti berikut : - Semua sampel pada simpul berada di dalam satu kelas - Tidak ada atribut lainnya yang dapat digunakan untuk mempartisi sampel lebih lanjut. Dalam hal ini akan diterapkan suara terbanyak. Ini berarti mengubah sebuah simpul menjadi daun dan melabelinya dnegan kelas pada suara terbanyak.

7 3.2 Entropy Dalam teori informasi, entropi mengukur ketidakpastian antar variabel acak dalam file data. Claude E. Shannon telah mengembangkan gagasan tentang entropi dari variabel acak. Entropi dan informasi terkait menyediakan perilaku jangka panjang dari proses acak yang sangat berguna untuk menganalisis data. Perilaku dalam proses acak juga merupakan faktor kunci untuk mengembangkan pengkodean untuk teori informasi. Entropi merupakan pengukuran ketidakpastian rata-rata kumpulan data ketika kita tidak tahu hasil dari sumber informasi. Itu berarti bahwa seberapa banyak pengukuran informasi yang kita tidak punya. Ini juga menunjukkan jumlah rata-rata informasi yang kami akan menerima dari hasil sumber informasi. Untuk mendapatkan nilai gain ratio dalam pembentukan pohon keputusan, perlu menghitung dulu nilai informasi dalam satuan bits dari suatu kumpulan objek Bentuk perhitungan untuk entropi adalah sebagai berikut : ( ) 2 2 dimana, X : Himpunan Kasus k : jumlah partisi X p j : Proporsi X j terhadap X Entropi split yang membagi X dengan n record menjadi himpunan-himpunan X 1 dengan n 1 baris dan X 2 dengan n 2 baris adalah : ( ) ( ) ( ) Besar nilai Entropy(X) menunjukkan bahwa X adalah atribut yang lebih acak. Di sisi lain, atribut yang lebih kecil dari nilai Entropy(X) menyiratkan atribut ini sedikit lebih acak yang signifikan untuk data mining. Nilai entropi mencapai nilai minimum 0, ketika semua p j lain = 0 atau berada pada kelas yang sama. Nilainya mencapai maksimum log 2 k, ketika semua nilai p j adalah sama dengan 1/k.

8 3.3 Gain Ratio Pada kontruksi pohon C4.5, di setiap simpul pohon, atribut dengan nilai gain ratio tertinggi dipilih sebagai atribut split untuk simpul. Rumus dari gain ratio adalah sebagai berikut : ( ) ( ) ( ) Dimana gain(a) adalah information gain dari atribut a untuk himpunan sampel X dan split info(a) menyatakan entropi atau informasi potensial yang didapat pada pembagian X menjadi n sub himpunan berdasarkan telaahan pada atribut a. Sedangkan gain(a) didefinisikan sebagai berikut : ( ) ( ) ( ) Untuk rumus split info(a) adalah sebagai berikut : ( ) ( ) dimana X i menyatakan sub himpunan ke-i pada sampel X. Dengan kata lain rumus untuk menghitung nilai gain ratio untuk dipilih sebagai atribut dari simpul yang ada sebagai berikut ini : ( ) ( ) ( ) Alasan penggunaan gain ratio(a) pada C4.5 (bukan gain(a)) sebagai kriteria pada pemilihan atribut adalah gain ternyata bias terhadap atribut yagn memiliki banyak nilai unik.

9 CONTOH Soal : Terdapat data pelamar pekerjaan beserta hasil penerimaannya pada sebuah Bank. Pada tabel berikut terdapat 10 atribut yaitu bagian pekerjaan yang akan dicari, pendidikan terakhir, jurusan sewaktu kuliah, IPK terakhir, hasil wawancara, kelengkapan berkas pelamar, kerapian penampilan pelamar, umur, status pelamar dan hasil penerimaan kerja. Buatlah pohon keputusan dengan menggunakan algoritma C4.5! PELAMAR BAGIAN PENDIDIKAN JURUSAN IPK WAWANCARA KELENGKAPAN BERKAS KERAPIAN UMUR STATUS HASIL 1 TELLER S1 AKUNTANSI 3,8 BAIK LENGKAP BAIK 27 MENIKAH 2 TELLER S1 AKUNTANSI 2,8 CUKUP TDK LENGKAP BAIK 28 LAJANG 3 TELLER S1 AKUNTANSI 2,7 CUKUP LENGKAP BAIK 32 BERCERAI 4 IT S2 INFORMATIKA 3,6 BAIK LENGKAP CUKUP 29 LAJANG 5 IT S1 INFORMATIKA 3,6 BAIK LENGKAP CUKUP 26 LAJANG 6 IT S2 INFORMATIKA 2,6 BAIK TDK LENGKAP BURUK 28 MENIKAH 7 IT D3 INFORMATIKA 2,5 CUKUP TDK LENGKAP BURUK 27 LAJANG 8 TELLER D3 AKUNTANSI 3,4 CUKUP TDK LENGKAP BAIK 22 LAJANG 9 MARKETING S2 MANAJEMEN 3,5 CUKUP LENGKAP BAIK 29 LAJANG 10 MARKETING S2 MANAJEMEN 2,8 BURUK LENGKAP BAIK 29 MENIKAH 11 TELLER S1 AKUNTANSI 3,2 BAIK LENGKAP CUKUP 27 MENIKAH 12 TELLER D2 MANAJEMEN 3,3 BAIK LENGKAP CUKUP 33 MENIKAH

10 13 TELLER D2 MANAJEMEN 2,8 BURUK TDK LENGKAP CUKUP 22 BERCERAI 14 TELLER S1 AKUNTANSI 2,8 BAIK TDK LENGKAP CUKUP 31 BERCERAI 15 TELLER S1 AKUNTANSI 2,4 BURUK TDK LENGKAP CUKUP 21 MENIKAH 16 TELLER S1 AKUNTANSI 2,5 BAIK LENGKAP CUKUP 25 MENIKAH 17 MARKETING S2 MATEMATIKA 3,2 CUKUP LENGKAP BAIK 25 LAJANG CUST. SERVICE CUST. SERVICE S1 MATEMATIKA 3,4 BAIK LENGKAP BAIK 26 LAJANG S1 MATEMATIKA 2,7 CUKUP LENGKAP BAIK 26 LAJANG 20 MARKETING S2 MANAJEMEN 3,3 BAIK LENGKAP BURUK 29 LAJANG 21 MARKETING S2 MANAJEMEN 3,4 BAIK LENGKAP BAIK 33 MENIKAH 22 TELLER D3 MANAJEMEN 2,3 BURUK LENGKAP BAIK 23 MENIKAH CALL CENTRE CALL CENTRE CUST. SERVICE CUST. SERVICE CUST. SERVICE D1 INFORMATIKA 3,2 BAIK TDK LENGKAP BAIK 23 MENIKAH D1 INFORMATIKA 2,4 BURUK LENGKAP BURUK 29 LAJANG S1 AKUNTANSI 3,3 BAIK LENGKAP BURUK 26 LAJANG S1 AKUNTANSI 2,4 CUKUP TDK LENGKAP BAIK 26 LAJANG S1 AKUNTANSI 3,3 CUKUP LENGKAP BURUK 27 MENIKAH 28 TELLER S1 MANAJEMEN 3,2 CUKUP TDK LENGKAP CUKUP 24 LAJANG 29 TELLER S1 MANAJEMEN 3,4 BAIK LENGKAP BAIK 24 LAJANG 30 TELLER S1 MANAJEMEN 2,9 BURUK TDK LENGKAP BAIK 29 LAJANG

11 PENYELESAIAN Dari kasus diatas akan dibuat sebuah pohon keputusan untuk menentukan pelamar baru apakah diterima atau tidak. Berikut rincian langakah penyelasaian dalam pemebentukan pohon keputusan. Langkah 1 : Menghitung nilai entropy dan nilai gain Lakukan perhitungan untuk jumlah kasus keseluruhan yang ada, jumlah kasus untuk hasil Lulus dan juga jumlah kasus untuk hasil Tidak Lulus. Kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai Entropy dari setiap nilai atribut dan nilai Gain untuk setiap atribut. Jumlah kasus : 30 Jumlah kasus dengan hasil Lulus : 19 Jumlah kasus dengan hasil Tidak Lulus : 11 Hitung nilai entropy dari total kasus : ( ) ( ) ( ) Lakukan juga perhitungan untuk nilai entropy pada setiap atribut :

12

13 Setelah dicari nilai entropy pada setiap nilai dari atribut yang ada, kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai gain dari setiap atribut. Nilai gain dari masing-masing atribut : ( ) ( ) ( ) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ))

14 Hasil perhitungan untuk nilai entropy dan gain ditunjukkan dalam tabel berikut. ATRIBUT BANYAK KASUS (L) TDK (TL) ENTROPY GAIN TOTAL 0,9481 KASUS BAGIAN 0,0659 TELLER MARKETING ,7219 IT ,8113 CALL 2 CENTRE CUST. 5 SERVICE 4 1 0,7219 PENDIDIKAN 0,0758 D D D ,9183 S ,9544 S ,5917 JURUSAN 0,0763 AKUNTANSI ,9940 MANAJEMEN ,9710 INFORMATIKA ,9183 MATEMATIKA IPK 0,4589 <2, , ,4138 >3, WAWANCARA 0,2183 BAIK ,5917 CUKUP ,9710 BURUK ,6500 BERKAS 0,0570 LENGKAP ,8315 TDK 11 1 LENGKAP 5 6 KERAPIAN 0,0035 BAIK ,9710 CUKUP ,9183 BURUK ,9183 UMUR 0,1430

15 <= , ,0000 > ,8113 STATUS 0,0316 LAJANG ,8960 MENIKAH ,9457 BERCERAI ,9183 MAX = 0,4589 Langkah 2 : Menentukan node akar Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai Gain terbesar yaitu pada atribut IPK yaitu sebesar 0,4589. Sehingga atribut IPK menjadi node akar. Pada atribut IPK terdapat 4 nilai atribut, yaitu <2.5, 2.5-3, 3-3.5, >3.5. Nilai atribut yang pertama yaitu <2.5 sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Tidak Lulus sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Dan nilai atribut keempat >3,5 sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Lulus, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Sedangkan nilai atribut kedua dan ketiga yaitu dan belum mengklasifikasikan kasus menjadi satu keputusan sehingga perlu dilakukan perhitungan lagi. Dari proses tersebut maka dapat dihasilkan pohon sementara seperti berikut ini.

16 IPK <2,5 >3,5 2, ,5 1.2? 1.3? Langkah 3 : Mencari node cabang Perhitungan dilakukan untuk mencari node cabang dari nilai atribut Perhitungan dilakukan dengan mencari nilai dari atribut selain yang menjadi node akar (IPK), yaitu dengan mencari jumlah kasus untuk hasil Lulus dan Tidak Lulus, dan nilai Entropy dari semua kasus saat IPK = Dan kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai Gain, dan atribut dengan nilai Gain terbesar, maka akan menjadi node cabang dari nilai atribut Node 1.2 : Jumlah kasus dengan IPK = 2,5 3 : 10 Jumlah kasus dengan IPK = 2,5 3 yang hasil Lulus : 4 Jumlah kasus dengan IPK = 2,5 3 yang hasil Tidak Lulus : 6 Hitung nilai entropy dari total kasus : ( ) ( ) ( )

17 Lakukan juga perhitungan untuk nilai entropy pada setiap atribut, kecuali pada atibut IPK :

18 Setelah dicari nilai entropy pada setiap nilai dari atribut yang ada, kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai gain dari setiap atribut. Nilai gain dari masing-masing atribut : ( ) ( ) ( ) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ))

19 Hasil perhitungan yang dilakukan ditunjukkan dalam tabel berikut. Node 1.2 : ATRIBUT BANYAK KASUS (L) TDK (TL) ENTROPY GAIN IPK 2, ,9710 BAGIAN 0,2200 TELLER ,9183 MARKETING IT CALL CENTRE CUST. SERVICE PENDIDIKAN 0,2200 D D D S ,9183 S JURUSAN 0,1710 AKUNTANSI ,8113 MANAJEMEN ,9183 INFORMATIKA MATEMATIKA WAWANCARA 0,0955 BAIK ,9183 CUKUP ,8113 BURUK ,9183 BERKAS 0,0200 LENGKAP TDK LENGKAP ,9183 KERAPIAN 0,1345 BAIK ,7219 CUKUP ,9183 BURUK UMUR 0,3710 <= , ,8113 > STATUS 0,0955 LAJANG ,8113 MENIKAH ,9183 BERCERAI ,9183 MAX = 0,3710

20 Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai Gain terbesar yaitu pada atribut Umur yaitu sebesar 0,3710. Sehingga atribut Umur menjadi node cabang dari nilai atribut Pada atribut Umur terdapat 4 nilai atribut, yaitu 23, 24-27, 28-30, >30. Nilai atribut yang pertama yaitu 23 sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Lulus sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Dan nilai atribut keempat yaitu >30 sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Tidak Lulus, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Sedangkan nilai atribut kedua dan ketiga yaitu dan belum mengklasifikasikan kasus menjadi satu keputusan sehingga perlu dilakukan perhitungan lagi. Dari proses tersebut maka dapat dihasilkan pohon sementara seperti berikut ini. IPK <2,5 >3,5 2, ,5 1.2 UMUR 1.3? <= > ? 1.2.3?

21 Kemudian lakukan juga perhitungan untuk mencari node cabang dari nilai atribut Perhitungan dilakukan dengan mencari nilai dari atribut selain yang menjadi node akar (IPK), yaitu dengan mencari jumlah kasus untuk hasil Lulus dan Tidak Lulus, dan nilai Entropy dari semua kasus saat IPK = Dan kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai Gain, dan atribut dengan nilai Gain terbesar, maka akan menjadi node cabang dari nilai atribut Node 1.3 : Jumlah kasus dengan IPK = 3 3,5 : 12 Jumlah kasus dengan IPK = 3 3,5 yang hasil Lulus : 11 Jumlah kasus dengan IPK = 3 3,5 yang hasil Tidak Lulus : 1 Hitung nilai entropy dari total kasus : ( ) ( ) ( ) Lakukan juga perhitungan untuk nilai entropy pada setiap atribut, kecuali pada atibut IPK :

22 Setelah dicari nilai entropy pada setiap nilai dari atribut yang ada, kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai gain dari setiap atribut. Nilai gain dari masing-masing atribut : ( ) ( ) ( ) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ))

23 ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) Hasil perhitungan yang dilakukan ditunjukkan dalam tabel berikut. Node 1.3 : ATRIBUT BANYAK KASUS (L) TDK (TL) ENTROPY GAIN IPK 3-3, ,4138 BAGIAN 0,1130 TELLER ,7219 MARKETING IT CALL CENTRE CUST. SERVICE PENDIDIKAN 0,4138 D D D S S JURUSAN 0,1130 AKUNTANSI MANAJEMEN ,7219 INFORMATIKA MATEMATIKA WAWANCARA 0,0514

24 BAIK ,5436 CUKUP BURUK BERKAS 0,0364 LENGKAP ,5033 TDK 3 0 LENGKAP 3 0 KERAPIAN 0,1842 BAIK CUKUP ,9183 BURUK UMUR 0,2472 <= > STATUS 0,1130 LAJANG MENIKAH ,7219 BERCERAI MAX = 0,4138 Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai Gain terbesar yaitu pada atribut Pendidikan yaitu sebesar 0,4138. Sehingga atribut Pendidikan menjadi node cabang dari nilai atribut Pada atribut Pendidikan terdapat 5 nilai atribut, dimana semua anilai atribut sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Lulus, Tidak Lulus, Lulus, Lulus dan Lulus sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Dari proses tersebut maka dapat dihasilkan pohon sementara seperti berikut ini.

25 IPK <2,5 >3,5 2, ,5 1.2 UMUR 1.3? PENDIDIK AN <= >30 D1 D2 D3 S1 S ? 1.2.3? Lakukan perhitungan untuk mencari node cabang dari nilai atribut umur Perhitungan dilakukan dengan mencari nilai dari atribut selain yang menjadi node akar (IPK) dan node cabang (Umur), yaitu dengan mencari jumlah kasus untuk hasil Lulus dan Tidak Lulus, dan nilai Entropy dari semua kasus saat IPK = dan Umur = Dan kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai Gain, dan atribut dengan nilai Gain terbesar, maka akan menjadi node cabang dari nilai atribut Node : Jumlah kasus dengan IPK = 2,5 3 dan UMUR = : 3 Jumlah kasus dg IPK = 3 3,5 dan UMUR = yang hasil Lulus : 2 Jumlah kasus dg IPK = 3 3,5 dan UMUR = yang hasil Tdk Lulus : 1 Hitung nilai entropy dari total kasus : ( ) ( ) ( )

26 Lakukan juga perhitungan untuk nilai entropy pada setiap atribut, kecuali pada atibut IPK dan Umur :

27 Setelah dicari nilai entropy pada setiap nilai dari atribut yang ada, kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai gain dari setiap atribut. Nilai gain dari masing-masing atribut : ( ) ( ) ( ) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) Hasil perhitungan yang dilakukan ditunjukkan dalam tabel berikut. Node : ATRIBUT IPK 2,5-3 UMUR BANYAK KASUS (L) TDK (TL) ENTROPY ,9183 GAIN BAGIAN 0,9183 TELLER MARKETING IT CALL CENTRE CUST

28 SERVICE PENDIDIKAN 0,9183 D D D S S JURUSAN 0,9183 AKUNTANSI MANAJEMEN INFORMATIKA MATEMATIKA WAWANCARA 0,2516 BAIK CUKUP BURUK BERKAS 0,9183 LENGKAP TDK 1 0 LENGKAP 0 1 KERAPIAN 0,9183 BAIK CUKUP BURUK STATUS 0,2516 LAJANG MENIKAH BERCERAI MAX = 0,9183 Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai Gain terbesar yaitu sebesar 0,9183, karena ada beberapa atribut yang samasama memiliki nilai gain terbesar, maka dipilih salah satu atribut yaitu pada atribut Berkas. Sehingga atribut Berkas menjadi node cabang dari nilai atribut Pada atribut Berkas terdapat 2 nilai atribut, dimana semua nilai atribut sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Lulus dan Tidak Lulus sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut.

29 Dari proses tersebut maka dapat dihasilkan pohon sementara seperti berikut ini. IPK <2,5 >3,5 2, ,5 1.2 UMUR 1.3? PENDIDIKAN <= >30 D1 D2 D3 S1 S BERKAS WAWANCARA Kemudian lakukan perhitungan untuk mencari node cabang dari nilai atribut umur Perhitungan dilakukan dengan mencari nilai dari atribut selain yang menjadi node akar (IPK) dan node cabang (Umur), yaitu dengan mencari jumlah kasus untuk hasil Lulus dan Tidak Lulus, dan nilai Entropy dari semua kasus saat IPK = dan Umur = Dan kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai Gain, dan atribut dengan nilai Gain terbesar, maka akan menjadi node cabang dari nilai atribut

30 Node : Jumlah kasus dengan IPK = 2,5 3 dan UMUR = : 4 Jumlah kasus dg IPK = 3 3,5 dan UMUR = yang hasil Lulus : 1 Jumlah kasus dg IPK = 3 3,5 dan UMUR = yang hasil Tdk Lulus : 3 Hitung nilai entropy dari total kasus : ( ) ( ) ( ) Lakukan juga perhitungan untuk nilai entropy pada setiap atribut, kecuali pada atibut IPK dan Umur :

31 Setelah dicari nilai entropy pada setiap nilai dari atribut yang ada, kemudian lakukan perhitungan untuk mencari nilai gain dari setiap atribut. Nilai gain dari masing-masing atribut : ( ) ( ) ( ) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ))

32 ( ) (( ) ( ) ( )) ( ) (( ) ( ) ( )) Hasil perhitungan yang dilakukan ditunjukkan dalam tabel berikut. Node : ATRIBUT IPK 2,5-3 UMUR BANYAK KASUS (L) TDK (TL) ENTROPY ,8113 GAIN BAGIAN 0,8113 TELLER MARKETING IT CALL CENTRE CUST. SERVICE PENDIDIKAN 0,3113 D D D S S JURUSAN 0,8113 AKUNTANSI MANAJEMEN INFORMATIKA MATEMATIKA WAWANCARA 0,8113 BAIK CUKUP BURUK BERKAS 0 LENGKAP TDK LENGKAP ,9183

33 KERAPIAN 0,8113 BAIK CUKUP BURUK STATUS 0,3113 LAJANG MENIKAH BERCERAI MAX = 0,8113 Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai Gain terbesar yaitu sebesar 0,8113, karena ada beberapa atribut yang samasama memiliki nilai gain terbesar, maka dipilih salah satu atribut yaitu pada atribut Wawancara. Sehingga atribut Wawancara menjadi node cabang dari nilai atribut Pada atribut Wawancara terdapat 3 nilai atribut, dimana semua nilai atribut sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu dengan hasil Lulus, Tidak Lulus dan Tidak Lulus sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Dari proses tersebut maka dapat dihasilkan pohon sementara seperti berikut ini.

34 IPK <2,5 >3,5 2, ,5 1.2 UMUR 1.3? PENDIDIK AN <= >30 D1 D2 D3 S1 S BERKAS WAWANCA RA Pembentukan pohon keputusan dengan menggunakan algoritma C4.5 diatas sudah terselesaikan karena tidak ada lagi node cabang yang belum mengklasifikasikan 1 (satu) keputusan.

35 DAFTAR PUSTAKA 1. Moertini, Veronica S. Towards The Use of C4.5 Algorithm for Classifying Banking Dataset Sumber : 2/C45%20Algorithm.PDF 3. Korting, Thales Sehn. C4.5 Algorithm and Multivariate Decision Trees. Sumber : 4. Hanik, Umi. Fuzzy Decision Tree dengan Algoritma C Sumber : 2. Tickle, Kevin S, dkk. Improved C4.5 Algorithm for Rule Based Classification. Sumber : Paper.pdf 5. Decision Tree (Pohon Keputusan). Sumber : pdf 6. Moertini, Veronica S. Pengembangan Skalabilitas Algoritma Klasifikasi C4.5 dengan Pendekatan Konsep Operator Relasi Sumber :

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA 53 ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA Marwana*) Abstract : Abstract-This study is a simulation for memperiksi victory in a football game using the C4.5 data

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Classification Decision Tree Classification Decision Tree Pengertian Pohon Keputusan Pohon keputusan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Decision Tree Definisi Decision tree adalah sebuah diagram alir yang berbentuk seperti struktur pohon yang mana setiap internal node menyatakan pengujian terhadap suatu atribut,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Studi Sebelum menyusun tugas akhir ini dilakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu terhadap penelitian-penelitian terkait sebagai bahan referensi. Penelitian tentang

Lebih terperinci

Manfaat Pohon Keputusan

Manfaat Pohon Keputusan DECISION TREE (POHON KEPUTUSAN) Latar Belakang Pohon Keputusan Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Dengan semakin besarnya jumlah data dan kebutuhan akan analisis data yang akurat maka dibutuhkan metode analisis yang tepat. Data mining

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA IMPLEMENTATION OF DATA MINING WITH C4.5 ALGORITHM TO PREDICT STUDENT ACHIEVEMENT Oleh: SITI MUHIMATUL KHOIROH NPM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari 2017 50 APLIKASI KLASIFIKASI ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS MASA STUDI MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Education data mining merupakan penelitian didasarkan data di dunia pendidikan untuk menggali dan memperoleh informasi tersembunyi dari data yang ada. Pemanfaatan education

Lebih terperinci

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru Wahyudin Program Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Konsep pohon merupakan salah satu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG 1 Ati Suci Dian Martha, 2 Afryanto Redy 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 1 Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang pemahaman dari logika fuzzy dan data mining. Pada bab ini juga akan dijelaskan bagian-bagian yang perlu diketahui dalam logika fuzzy dan data mining, sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Dengan perkembangan pesat teknologi informasi termasuk diantaranya teknologi pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data disertai kebutuhan pengambilan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4

LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4 LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4.5 DALAM MEMPREDIKSI CALON MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Disusun Oleh: Nama : Alexander Devanda Wisnu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE Yusni Amaliah 1), Ummi Syafiqoh 2), Eviana Tjatur Putri (3) 1,2) Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Data Training Data training adalah data yang digunakan untuk pembelajaran pada proses data mining atau proses pembentukan pohon keputusan.pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu mendatang. Perkembangan teknologi informasi membuat pencarian. data data sangat mudah bahkan cenderung berlebihan.

BAB I PENDAHULUAN. waktu mendatang. Perkembangan teknologi informasi membuat pencarian. data data sangat mudah bahkan cenderung berlebihan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan, dikarenakan informasi akan menjadi suatu elemen penting dalam

Lebih terperinci

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5 Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5 Algoritma data mining C4.5 merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk melakukan klasifikasi atau segmentasi atau pengelompokan dan bersifat prediktif.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT Dr. Muljono, S.Si, M. Kom Outline Decision tree learning Jaringan Syaraf Tiruan K-Nearest Neighborhood Naïve Bayes Decision Tree Learning : Klasifikasi untuk penerimaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

BAB II DASAR TEORI. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam BAB II DASAR TEORI 2.1. Database Database (basis data) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti (Fathansyah, 1999): Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN 116 IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN Rismayanti 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M Joni No.70

Lebih terperinci

PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3

PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3 32 PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3 Yo el Pieter Sumihar* 1, Idris Efendi 2 1,2,3 Jurusan Komputer, Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Komputer,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Didalam bab ini menceritakan semua teori-teori yang digunakan didalam proses algoritma decision tree, algoritma Random tree dan Random Florest serta teoriteori dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Dasar Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengklasifikasikan kelayakan kredit calon debitur

Lebih terperinci

ABSTRAKSI 2 DECISION TREE 1 PENDAHULUAN

ABSTRAKSI 2 DECISION TREE 1 PENDAHULUAN IMPLEMENTASI METODE POHON KEPUTUSAN UNTUK KLASIFIKASI DATA DENGAN NILAI FITUR YANG TIDAK PASTI Ratih Ariadni 1, Isye Arieshanti 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Data Mining

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Data Mining Penggunaan Pohon Keputusan untuk Data Mining Indah Kuntum Khairina NIM 13505088 Program Studi Teknik Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING DENGAN METODE CLASSIFICATION BERBASIS ALGORITMA C4.5

APLIKASI DATA MINING DENGAN METODE CLASSIFICATION BERBASIS ALGORITMA C4.5 Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 APLIKASI DATA MINING DENGAN METODE CLASSIFICATION BERBASIS ALGORITMA C4.5 Rizky Tahara Shita 1), Nita Marliani 2) 1, 2) Universitas Budi Luhur,

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE Castaka Agus Sugianto Program Studi Teknik lnformatika Politeknik TEDC Bandung

Lebih terperinci

TEKNIK KLASIFIKASI POHON KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK

TEKNIK KLASIFIKASI POHON KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK TEKNIK KLASIFIKASI POHON KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK 1 Nurma Jayanti Sulistyo Puspitodjati 3 Tety Elida 1 jurusan sistem informasi, universitas gunadarma

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dikenal Decision Support System(DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENENTUAN JUMLAH SKS MENGGUNAKAN DECISION TREE

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENENTUAN JUMLAH SKS MENGGUNAKAN DECISION TREE IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENENTUAN JUMLAH SKS MENGGUNAKAN DECISION TREE Asmah 1), Mussallimah 2), Indrianti 3) 1,2,3) Sistem Informasi STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Tarakan Jl Yos Sudarso rt. 06

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3)

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3) Kecerdasan Buatan Materi 6 Iterative Dichotomizer Three (ID3) Pengertian ID3 Singkatan dari Iterative Dichotomiser Three. Atau Induction of Decision Tree. Diperkenalkan pertama kali oleh Ross Quinlan (1979)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS IPLEENTASI DECISION TREE UNTUK EPREDIKSI JULAH AHASISWA PENGABIL ATAKULIAH DENGAN ENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORATIKA ITS Romauli anullang - 5108100501 Latar Belakang Pembuatan jadwal pada

Lebih terperinci

DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Text Book Outline 1. Algoritma Data Mining Algoritma ID3 Algoritma C4.5 Algoritma C4.5 Introduction Algoritma C4.5 merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN DECISION TREEALGORITMA C4.5 DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUNIAN TEMPAT TINGGAL

PENERAPAN DECISION TREEALGORITMA C4.5 DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUNIAN TEMPAT TINGGAL PENERAPAN DECISION TREEALGORITMA C4.5 DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUNIAN TEMPAT TINGGAL Besse Helmi Mustawinar Teknik Informatika FTKOM Universitas Cokroaminoto Palopo Jl Latamacelling Nomor 19 Palopo,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA Ade Putra Fakultas Vokasi, Program Studi Komputerisasi Akuntansi Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN aturan 3--5 untuk menentukan interval akan dibagi menjadi berapa kelompok. Hasilnya akan menjadi hirarki paling atas. Kemudian nilai maksimum dan nilai minimum diperiksa apakah nilainya masuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott

Lebih terperinci

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru Wahyudin Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Konsep pohon merupakan salah satu konsep teori graf

Lebih terperinci

Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa

Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa Daniel Swanjaya 1, Abidatul Izzah 2 1,2 Universitas Nusantara PGRI Kediri Kontak Person: Daniel Swanjaya 1, Abidatul Izzah 2 1,2 Kampus

Lebih terperinci

Pohon Keputusan. 6.1 Inductive Learning

Pohon Keputusan. 6.1 Inductive Learning 6 Pohon Keputusan Sometimes you make the right decision, sometimes you make the decision right. Phil McGraw Bab ini akan menelaskan salah satu varian pohon keputusan yaitu ID3 oleh Quinlan [27, 28] yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse 1.1.Pengumpulan data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse Graduation Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Fakultas Teknik UMY tahun kelulusan 2013,

Lebih terperinci

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISSN : 1978-6603 DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Zulfian Azmi #1, Muhammad Dahria #2 #1 Program Studi Sistem Komputer, #2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Triguna Dharma

Lebih terperinci

ARTIKEL SISTEM PAKAR PENDETEKSI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DECISSION TREEC4.5

ARTIKEL SISTEM PAKAR PENDETEKSI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DECISSION TREEC4.5 ARTIKEL SISTEM PAKAR PENDETEKSI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DECISSION TREEC4.5 Oleh: IBNU RAHGA NPM : 13.1.03.02.0271 Dibimbing oleh : Daniel Swanjaya, M.Kom Intan Nur Farida, M.Kom PROGRAM

Lebih terperinci

PROGRAM BANTU PEMILIHAN PAKAIAN DAN BAHAN BATIK BAGI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN DECISION TREE Studi Kasus : Toko InBATIK

PROGRAM BANTU PEMILIHAN PAKAIAN DAN BAHAN BATIK BAGI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN DECISION TREE Studi Kasus : Toko InBATIK PROGRAM BANTU PEMILIHAN PAKAIAN DAN BAHAN BATIK BAGI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN DECISION TREE Studi Kasus : Toko InBATIK Abet Alpha P Yetli Oslan Abstrak Ketepatan pemilihan rekomendasi produk bagi konsumen

Lebih terperinci

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C5.0

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C5.0 PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C.0 Rachma Fauzia Azhary, Isnandar Slamet, Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi Mahasiswa yang telah menyelesaikan keseluruhan beban program studi yang telah ditetapkan dapat dipertimbangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Berdasarkan analisis masalah, maka perangkat lunak sistem data mining menggunakan algoritma C4.5 untuk prediksi ketepatan waktu kelulusan yang

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Berbagai penelitian yang menerapkan algoritma ID3 (Iterative Dichotomizer Three) sebagai metode perhitungannya telah banyak dilakukan. ID3 (Iterative Dichotomizer

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. BAB 3 ALGORITMA C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. A. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI

JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI C4.5 ALGORITHM IMPLEMENTATION IN DETERMINING THE DEPARTMENT OF SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI Oleh: MARISA FITRI FATMAWATI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PEMBAYARAN PINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PRIMKOVERI BINA BAKTI PEMALANG

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PEMBAYARAN PINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PRIMKOVERI BINA BAKTI PEMALANG IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PEMBAYARAN PINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PRIMKOVERI BINA BAKTI PEMALANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Rezki Badriza 11.11.5436 kepada JURUSAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining TINJAUAN PUSTAKA Definisi Data Mining Sistem Manajemen Basis Data tingkat lanjut dan teknologi data warehousing mampu untuk mengumpulkan banjir data dan untuk mentransformasikannya ke dalam basis data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi yang

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 Annisak Izzaty Jamhur Universitas Putera Indonesia YPTK Padang e-mail: annisakizzaty@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Data Mining

LANDASAN TEORI Data Mining 7 LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola dan kecenderungan dengan memeriksa dalam sekumpulan besar data yang tersimpan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PENERIMAAN CALON KARYAWAN PT. TELKOM AKSES AREA LAMPUNG BERBASIS WEBSITE

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PENERIMAAN CALON KARYAWAN PT. TELKOM AKSES AREA LAMPUNG BERBASIS WEBSITE PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PENERIMAAN CALON KARYAWAN PT. TELKOM AKSES AREA LAMPUNG BERBASIS WEBSITE Tosy Caesar Kurniawan 1,2 Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.93, Kedaton, Bandar Lampung 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis

ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis ALGORITMA C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis NO OUTLOOK TEMPERATURE HUMIDITY WINDY PLAY 1 Sunny Hot High FALSE No

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Wandira Irene, Mukhlisulfatih Latief, Lillyan Hadjaratie Program Studi S1 Sistem Informasi / Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU Jonathan Rinaldy 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Informatika & Komputer

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien 1 Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien Ketut Wisnu Antara 1, Gede Thadeo Angga Kusuma 2 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3 APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA. Abstrak

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA. Abstrak JURASIK (Jurn Riset Sistem Informasi & Teknik Informatika) ISSN 2527-5771 PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA Yuni Sara Luvia 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Disusun oleh : Budanis Dwi Meilani Achmad dan Fauzi Slamat Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk Diah Fauziah Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (2017) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-116 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Prediksi Kelulusan Mahasiswa Tepat Waktu Pada

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENGETAHUI PERILAKU SESEORANG DALAM MEMBELI ALAT PANAHAN

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENGETAHUI PERILAKU SESEORANG DALAM MEMBELI ALAT PANAHAN IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENGETAHUI PERILAKU SESEORANG DALAM MEMBELI ALAT PANAHAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Informatika

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Implementasi Algoritma C4.5 dalam Memprediksi Masa Studi Mahasiswa STMIK Dumai. Asparizal Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis data. Informasi yang

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah Selly Artaty Zega Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGETAHUI POLA MINAT KERJA DAN BAKAT MAHASISWA DI STMIK LPKIA BANDUNG

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGETAHUI POLA MINAT KERJA DAN BAKAT MAHASISWA DI STMIK LPKIA BANDUNG PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGETAHUI POLA MINAT KERJA DAN BAKAT MAHASISWA DI STMIK LPKIA BANDUNG 1 Ati Suci Dian Martha, 2 Yogi Widia Ramdhan 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA 2 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA Yasinta Agustyani, Yuliana Susanti, dan Vika Yugi Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN TIKET PESAWAT ONLINE MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE DI PT. ANTA UTAMA KEDIRI

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN TIKET PESAWAT ONLINE MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE DI PT. ANTA UTAMA KEDIRI SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN TIKET PESAWAT ONLINE MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE DI PT. ANTA UTAMA KEDIRI SKRIPSI Telah disetujui untuk diajukan Kepada Panitia Ujian / Sidang Skripsi Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Implementasi Model Pohon Kepututusan Untuk Mengklasifikasi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan Algoritma C4.5 [Universitas Diponegoro]

Implementasi Model Pohon Kepututusan Untuk Mengklasifikasi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan Algoritma C4.5 [Universitas Diponegoro] Implementasi Model Pohon Kepututusan Untuk Mengklasifikasi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan Algoritma C4.5 [Universitas Diponegoro] Ahmad Fatoni Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

4.1. Pengambilan Data

4.1. Pengambilan Data BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian adalah hasil final yang berarti penelitian telah selesai dilakukan, semua yang berkaitan dengan pengujian akan dibahas pada bab ini mulai dari pengolahan

Lebih terperinci

DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE

DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE Didik Setiyadi, Ali Nurdin DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE 1 DIDIK SETIYADI, 2 ALI NURDIN 1,2 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha Program Studi : Teknik Informatika

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KE-5 KLASIFIKASI I

PRAKTIKUM KE-5 KLASIFIKASI I PRAKTIKUM KE-5 KLASIFIKASI I 1. Tujuan Praktikum 1) Mahasiswa mempunyai pengetahuan dan kemampuan dasar mengenai metode pencarian pengetahuan / pola data dari sejumlah data dengan menggunakan teknik klasifikasi.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy Kecerdasan Buatan Pertemuan 10 Pembelajaran Mesin (Machine Learning) Kelas 10-S1TI-03, 04, 05 Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 595-604 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI LAMA STUDI BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

Lebih terperinci

Supervised Learning Misalkan kita ingin membuat suatu program komputer yang ketika diberi gambar seseorang, dapat menentukan apakah orang dalam

Supervised Learning Misalkan kita ingin membuat suatu program komputer yang ketika diberi gambar seseorang, dapat menentukan apakah orang dalam Supervised Learning Misalkan kita ingin membuat suatu program komputer yang ketika diberi gambar seseorang, dapat menentukan apakah orang dalam gambar tersebut pria atau wanita. Program yang kita buat

Lebih terperinci

Ika Widiastuti, Decision Tree Dengan Algoritma C-45 Untuk Identifikasi Hama dan Penyakit Bunga Krisan (Chrysantheum Morfilium)

Ika Widiastuti, Decision Tree Dengan Algoritma C-45 Untuk Identifikasi Hama dan Penyakit Bunga Krisan (Chrysantheum Morfilium) DECISION TREE DENGAN ALGORITMA C-45 UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM MORIFILIUM) Oleh: IKA WIDIASTUTI *) Bunga Krisan (Chrysanthemum Morifilium) merupakan jenis tanaman

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL)

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) Budi Utami 1, Yuniarsi Rahayu, 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

ALGORITMA C4.5 UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

ALGORITMA C4.5 UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SCAN VOL. IX NOMOR JUNI 014 ISSN : 1978-0087 ALGORITMA C4.5 UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Windy Julianto 1, Rika Yunitarini, Mochammad Kautsar Sophan 3 Universitas Trunojoyo Madura windy.julianto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review) merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ID3 ( STUDI KASUS PMI KOTA KEDIRI )

APLIKASI PENENTUAN CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ID3 ( STUDI KASUS PMI KOTA KEDIRI ) Artikel Skripsi APLIKASI PENENTUAN CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ID3 ( STUDI KASUS PMI KOTA KEDIRI ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Algoritma C4.5. Untuk memudahkan penjelasan mengenai algoritma C4.5 berikut ini disertakan contoh kasus yang dituangkan dalam Tabel 1.

Algoritma C4.5. Untuk memudahkan penjelasan mengenai algoritma C4.5 berikut ini disertakan contoh kasus yang dituangkan dalam Tabel 1. Algoritma C4.5 1 Kusrini, 2 Emha Taufiq Luthfi 1 Jurusan Sistem Informasi, 2 Jurusan Teknik Informatika 1, 2 STMIK AMIKOM Yogykakarta 1,2 Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta Untuk memudahkan

Lebih terperinci

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa Winda Widya Ariestya 1, Yulia Eka Praptiningsih 2, Wahyu Supriatin 3 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DECISION TREE UNTUK PENENTUAN NILAI PRINSIP-PRINSIP E-PROCUREMENT

PENERAPAN METODE DECISION TREE UNTUK PENENTUAN NILAI PRINSIP-PRINSIP E-PROCUREMENT PENERAPAN METODE DECISION TREE UNTUK PENENTUAN NILAI PRINSIP-PRINSIP E-PROCUREMENT Tirsa Ninia Lina 1, Irwan Sembiring2 1 Mahasiswa Magister Sistem Informasi, 2 Staff Dosen Magister Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat Fitriana Harahap STMIK POTENSI UTAMA Jl. KL. Yos Sudarso KM 6,5

Lebih terperinci