BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian"

Transkripsi

1 1 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Gambaran Umum Desa Banjarjo Desa Banjarjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro dengan luas wilayah 166 Ha. Desa Banjarjo dibagi menjadi 3 (tiga) dusun, yaitu: Dusun Alastuwo, Dusun Baru, dan Dusun Banjardowo. Ketiga dusun tersebut dibagi menjadi 4 (empat) Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT). Batas wilayah Desa Banjarjo adalah sebagai berikut: Utara : Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman Timur : Desa Kebonagung Selatan : Desa Ngradin Barat : Desa Kuncen. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penduduk di Desa Banjarjo sebanyak jiwa. Sumber perekonomian masyarakat berasal dari perindustrian (home industry), peternakan, pertanian, dan perdagangan/ jasa. Bidang peternakan meliputi budidaya kambing etawa, penggemukan sapi, budidaya ayam potong, dan penggemukan kambing domba. Visi Desa Banjarjo adalah Menuju Banjarjo yang bermartabat dan menjunjung tinggi nilai norma-norma dalam bermasyarakat. Keberadaan visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa mendatang oleh segenap warga Desa Banjarjo. Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Banjarjo yang maju dalam segala bidang terutama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun, makmur, dan sejahtera. Selain itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai kegamaan. Sedangkan misi Desa Banjarjo dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan; 1

2 2 b. Meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal; c. Mampu mengelola potensi desa dan bisa mengakses potensi dari luar desa untuk kemajuan pembangunan desa; d. Bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian; e. Meningkatkan usaha peternakan; f. Meningkatkan usaha kecil menengah (home industry); g. Meningkatkan dan mengelola pendapatan asli desa (PADes) ; h. Mewujudkan pemerintah yang baik dan bersih melalui pelaksanaan otonomi daerah; i. Mengurangi angka kemiskinan. Bagan Pemerintah Desa Banjarjo BPD Kepala Desa Sekretaris Desa KAUR Keuangan KAUR Umun Kasun Alastuwo Kasun Banjardowo KAUR Pemerintahan KAUR Pembangunan Kasun Mbaru KAUR Kesra Bagan 2 : Pemerintah Desa Banjarjo Tabel Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Banjarjo No Nama Jabatan 1 H. Waspodo, ST Ketua 2

3 3 2 Imam Siswanto Wakil Ketua 3 M. Taqwin Sekretaris 4 Diyono Anggota 5 M. Basuki Anggota 6 Sumino Anggota 7 Agus Arif S Anggota 8 Widodo Anggota 9 Suwarno Anggota Tabel 1: Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Banjarjo B. Implementasi Kebijakan Kepala Desa Banjarjo dalam Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Desa merupakan suatu organisasi yang menganut paham demokrasi. Selain sentralisasi dan dekonsentrasi, pemerintahan desa juga menyelenggarakan asas desentralisasi. Desentralisasi adalah asas penyelenggaraan pemerintahan yang dipertentangkan dengan sentralisasi. Desentralisasi menghasilkan pemerintahan lokal (local government). Pemerintahan Desa Banjarjo menerapkan asas desentralisasi karena adanya pembagian kewenangan yang diberikan kepada unit pemerintahan yang lebih rendah. Asas desentralisasi di dalam pemerintahan desa terjadi ketika pembentukan dan implementasi kebijakan yang dibuat oleh kepala desa. Asas desentralisasi di dalam pemerintahan desa berfungsi untuk menciptakan keanekaragaman dalam penyelanggaraan pemerintahan, sesuai dengan kondisi dan potensi masyarakat. Dengan kata lain, desentralisasi berfungsi untuk mengakomodasi keanekaragaman masyarakat, sehingga terwujud variasi struktur dan politik untuk menyalurkan aspirasi masyarakat setempat. Berdasarkan asas ini, pemerintah menetapkan kebijakan makro, sedangkan daerah otonom membuat kebijakan mikro beserta implementasinya (Ni matul Huda, 2009: 13-14). 3

4 4 Asas desentralisasi, khususnya yang diselenggarakan di Desa Banjarjo mengandung segi positif dalam penyelenggaraan pemerintahan baik dari sudut ekonomi, sosial, dan budaya. Dilihat dari fungsi pemerintahan. desentralisasi menunjukkan satuan-satuan desentralisasi yang lebih inovatif serta mendorong tumbuhnya sikap moral yang lebih tinggi, komitmen yang lebih tinggi dan lebih produktif (Bagir Manan, 2001: 174). Hal-hal yang diatur dan diurus oleh pemerintahan desa ialah tugas-tugas atau urusan-urusan tertentu yang diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pemerintah desa untuk diselenggarakan sesuai dengan kebijaksanaan, prakarsa, serta kemampuan dan potensi desa. 1. Dasar Hukum Kebijakan Kepala Desa Banjarjo dalam Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro a. Undang - Undang Desa Banjarjo memiliki hak mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa desa berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat. Desa merupakan wilayah otonom, karena dapat menentukan dirinya sendiri, membuat hukum sendiri, dan berjalan berdasarkan kewenangan, kebijakan, serta prakarsa sendiri. Muatan politis yang terkandung di dalam desa yang otonom adalah memiliki kewenangan atau kekuasaan dalam menyelenggarakan pemerintahan terutama untuk menentukan kepentingan desa dan maupun masyarakatnya sendiri. Desa Memiliki kewenangan yang diatur dalam Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 dalam Bab IV Kewenangan Desa yang berbunyi : Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. Pasal 19 Kewenangan Desa meliputi: a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; b. kewenangan lokal berskala Desa; 4

5 5 c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan d.kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penjelasan Pasal 19 huruf b, yang dimaksud dengan kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa, antara lain tambatan perahu, pasar Desa, tempat pemandian umum, saluran irigasi, sanitasi lingkungan, pos pelayanan terpadu, sanggar seni dan belajar, serta perpustakaan Desa, embung Desa, dan jalan Desa. 5

6 6 Pasal 20 Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a dan huruf b diatur dan diurus oleh Desa. Pasal 21 Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa. Pasal 22 (1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. (2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai biaya. Kewenangan Kepala Desa dalam pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo selaku kepala pemerintahan Desa Banjarjo memliki tugas berdasarkan Undang undang memiliki tugas untuk menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Dari hal tersebut timbul beberapa kewenangan yang terkait dengan pengelolaan Pasar Hewan Desa Antara lain adalah kewenangan untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa, kewenangan untuk menetapkan peraturan Desa terkait pengelolaan Pasar Hewan Desa serta memegang kekuasaan untuk mengelola keuangan dan aset Desa melaksanakan pengelolaan Pasar Hewan Desa. Berdasarkan Bab V Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam Undang - Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa, kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. Pada Pasal 24 pada Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dijelaskan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas: a. Kepastian hukum; b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan; c. Tertib kepentingan umum; 6

7 7 d. Keterbukaan; e. Proporsionalitas; f. Profesionalitas; g. Akuntabilitas; h. Efektivitas dan efisiensi; i. Kearifan lokal; j. Keberagaman; dan k. Partisipatif. Berdasarkan Pasal 26 menjelaskan tentang penyelenggaraan pemerintahan desa. Penyelenggaraan pemerintahan Desa Banjarjo dilaksanakan oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Perangkat Desa. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Desa berwenang: a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa; c. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa; d. Menetapkan Peraturan Desa; e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; f. Membina kehidupan masyarakat Desa; g. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; h. Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa; i. Mengembangkan sumber pendapatan Desa; j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan Negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa; l. Memanfaatkan teknologi tepat guna; m. Mengkoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif; n. Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hokum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 7

8 8 o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain mempunyai wewenang, Kepala Desa juga mempunyai hak dan kewajiban. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa berhak : a. Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa; b. Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa; c. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan; d. Mendapatkan pelindungan hokum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan e. Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat Desa. Sedangkan kewajiban Kepala Desa adalah sebagai berikut: a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika; b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; c. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; d. Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender; f. Melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme; g. Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Desa; h. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik; i. Mengelola Keuangan dan Aset Desa; j. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangandesa; k. Menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa; l. Mengembangkan perekonomian masyarakat Desa; m. Membina dan melestarikan nilai social budaya masyarakat Desa; n. Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa; o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup; dan p. Memberikan informasi kepada masyarakat Desa 8

9 9 b. Peraturan Pemerintah Kewenangan lokal berskala Desa dalam Pasal 19 poin b Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dijabarkan dalam Peraturam Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 33 B dan Pasal 34 yang berbunyi : Pasal 34 (1) Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf a paling sedikit terdiri atas: a. sistem organisasi masyarakat adat; b. pembinaan kelembagaan masyarakat; c. pembinaan lembaga dan hukum adat; d. pengelolaan tanah kas Desa; dan e. pengembangan peran masyarakat Desa. (2) Kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf b paling sedikit terdiri atas kewenangan: a. pengelolaan tambatan perahu; b. pengelolaan pasar Desa; c. pengelolaan tempat pemandian umum; d. pengelolaan jaringan irigasi; e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa; f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan terpadu; g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar; h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan; i. pengelolaan embung Desa; j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan k. pembuatan jalan Desa antarpermukiman ke wilayah pertanian. 9

10 10 (3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri menetapkan jenis kewenangan Desa sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal. c. Peraturan Menteri Jenis kewenangan lokal berskala desa diatur dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2015 Tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. Pasal 7 Kewenangan lokal berskala Desa meliputi: a. bidang pemerintahan Desa, b. pembangunan Desa; c. kemasyarakatan Desa; dan d. pemberdayaan masyarakat Desa. Pasal 9 Kewenangan lokal berskala Desa di bidang pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b meliputi: a. pelayanan dasar Desa; b. sarana dan prasarana Desa; c. pengembangan ekonomi lokal Desa; dan d. pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan Desa. Pasal 12 Kewenangan lokal berskala Desa bidang pengembangan ekonomi lokal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c antara lain meliputi: a. pembangunan dan pengelolaan pasar Desa dan kios Desa; b. pembangunan dan pengelolaan tempat pelelangan ikan milik Desa; c. pengembangan usaha mikro berbasis Desa; d. pendayagunaan keuangan mikro berbasis Desa; e. pembangunan dan pengelolaan keramba jaring apung dan bagan ikan; f. pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan dan penetapan cadangan pangan Desa; g. penetapan komoditas unggulan pertanian dan perikanan Desa; 10

11 11 h. pengaturan pelaksanaan penanggulangan hama dan penyakit pertanian dan perikanan secara terpadu; i. penetapan jenis pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan; j. pengembangan benih lokal; k. pengembangan ternak secara kolektif; l. pembangunan dan pengelolaan energi mandiri; m. pendirian dan pengelolaan BUM Desa; n. pembangunan dan pengelolaan tambatan perahu; o. pengelolaan padang gembala; p. pengembangan wisata Desa di luar rencana induk pengembangan pariwisata kabupaten/kota; q. pengelolaan balai benih ikan; r. pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian dan perikanan; dan s. pengembangan sistem usaha produksi pertanian yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal. Terkait dalam Pengelolaan Pasar Desa yang dikelola oleh pemerintah Desa dengan berdasarkan kewenangan local berskala desa memiliki kewenangan Pasal 23 (1) Desa berwenang melakukan pungutan atas jasa usaha seperti pemandian umum, wisata desa, pasar Desa, tambatan perahu, karamba ikan, pelelangan ikan, dan lain-lain. (2) Desa dapat mengembangkan dan memperoleh bagi hasil dari usaha bersama antara pemerintah Desa dengan masyarakat Desa. Dalam penetapan kewenangan desa Kepala Desa berwenang menetapkan Peraturan Desa tentang kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa. Pasal 24 (1) Kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. (2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar bagi kebijakan, program, dan administrasi Desa dalam bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. 11

12 12 d. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Bojonegoro Nomor 9 tahun 2010 tentang Desa Pasal 197 ayat (1) huruf a angka 2 menyebutkan mengenai pendapatan asli desa dari hasil pengelolaan kekayaan desa, jenis kekayaan desa dijelaskan dalam Pasal 198 yang berunyi; (1) Jenis Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197 ayat (1) huruf a angka 2, terdiri atas : a. Tanah Kas Desa ; b. Pasar Desa ; c. Pasar Hewan ; d. Tambatan perahu ; e. Bangunan Desa ; f. Pelelangan ikan yang dikelola oleh Desa, dan g. Lain-lain kekayaan milik Desa. (2) Lain-lain kekayaan milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, antara lain : a. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBDesa, APBD Kabupaten atau APBD Provinsi ; b. Barang yang berasal dari perolehan lainnya dan atau sumbangan dari pihak ketiga; c. Barang yang diperoleh dari hibah / sumbangan atau sejenisnya; d. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian / kontrak dan lain-lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Hak Desa dari dana perimbangan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; f. Hibah dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; g. Hibah dari pihak ke 3 (tiga) yang sah yang tidak mengikat ; h. Hasil kerjasama desa. 12

13 13 (3) Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui: a. pembelian ; b. sumbangan ; c. bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah maupun pihak lain; d. bantuan dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Kekayaan desa sebagaimana dimaksud ayat (1) menjadi milik desa dan dibuktikan dengan dokumen kepemilikan yang sah atas nama desa. Peraturan Daerah Bojonegoro Nomor 9 tahun 2010 tentang Desa memberikan kewenangan Pemerintah Desa untuk mengelola kekayaan Desa terdapat dalam Pasal 199 yang menyatakan bahwa; (1) Pengelolaan kekayaan desa dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, kepastian nilai, berdayaguna dan berhasilguna untuk meningkatkan pendapatan desa setelah mendapatkan persetujuan BPD. (2) Biaya pengelolaan Kekayaan Desa dibebankan pada APBDesa. (3) Kekayaan Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat Desa. (4) Perencanaan kebutuhan kekayaan desa disusun dalam rencana kerja dan APB Desa setelah memperhatikan ketersediaan barang milik Desa yang ada. Pasal 200 (1) Kekayaan Desa yang berupa tanah Desa tidak diperbolehkan dilakukan pelepasan hak kepemilikan kepada pihak lain, kecuali diperlukan untuk kepentingan umum. (2) Pelepasan hak kepemilikan tanah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat ganti rugi sesuai dengan harga yang menguntungkan desa dengan memperhatikan harga pasar dan NJOP. (3) Penggantian ganti rugi berupa uang harus digunakan untuk membeli tanah lain yang lebih baik dan berlokasi di Desa setempat. (4) Pelepasan hak kepemilikan tanah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. (5) Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan setelah mendapat persetujuan BPD dan mendapat ijin tertulis dari Bupati dan Gubernur. 13

14 14 (6) Kekayaan Desa berupa Tanah kas desa dapat disewakan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang lagi setiap 1 (satu) tahun melalui mekanisme lelang; (7). Sewa menyewa tanah kas desa dilakukan dengan perjanjian tertulis dan dibuktikan Pasal 201 (1) Pemanfaatan Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 198, dapat berupa : a. sewa ; b. pinjam pakai ; c. kerjasama pemanfaatan ; d. bangun serah guna dan bangun guna serah. (2) Tata cara Pengelolaan Pemanfaatan Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 4 Tahun 2015 tentang perlindungan pasar tradisional, penataan pusat perbelanjaan dan toko modern. dalam Pasal 2 Peraturan Daerah Bojonegoro nomor 4 tahun 2015 menggolongkan pasar tradisional menjadi beberapa macam bentuk pasar, antara lain : a. Pasar lingkungan b. Pasar Desa c. PasarTradisional Desao d. Pasar Khusus Dalam ketentuan umum disebutkan Pasar khusus adalah pasar dimana barang yang diperjual belikan bersifat khusus atau spesifik, seperti pasar hewan, burung, sepeda dan lain sebagainya. 14

15 15 e. Peraturan Desa Peraturan Kepala Desa banjarjo Nomor 6 tahun 2011 tentang Pengelolaan Pasar hewan Desa Banjarjo dalam Pasal 2 menyatakan bahwa; a. Didesa dapat dibentuk Pasar Hewan Desa b. Pasar hewan sebagaimana dimaksud ayat 1 berlangsung setiap pasaran wage c. Pembentukan Pasar Hewan Desa sebagaimana ayat ditetapkan dalam peraturan Desa Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pasar Hewan Desa Banjarjo, pasar hewan tersebut berlangsung setiap pasaran wage. Tujuan pembentukan Pasar Hewan Desa terdapat di Pasal 3 Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pasar Hewan Desa Banjarjo a. Memasarkan hewan ternak khususnya sapi, kerbau dan kambing b. Melakukan interaksi social dan pengembangan ekonomi masyarakat c. Menciptakan lapangan kerja masyarakat d. Mengembangkan pendapatan pemerintah Desa e. Memberikan perlindungan terhdap pedagang kecil;dan f. Mendudukan masyarakat Desa sebagai pelaku ekonomi di Pasar Hewan Desa. Pembangunan dan Pengembangan Pasar Hewan Desa Banjarjo berdasarkan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 Tahun 2011 Pasal 4 dan Pasal 5 tentang Pasar Hewan Desa. Pasal 4 menjelaskan bahwa pembangunan dan pengembangan Pasar Hewan Desa Banjarjo dibiayai dari: a. Swadaya dan partisipasi masyarakat b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Banjarjo c. Pinjaman Desa d. Bantuan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten; dan e. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Pasal 5 pembangunan dan pengembangan Pasar Hewan Desa sebagaimana dimaksud Pasal 4 didasarkan atas prinsip: a. Mewadahi kepentingan dan kebutuhan masyarakat Pasar Hewan Desa Banjarjo dan 15

16 16 sekitarnya; b. Memberikan perlindungan dan keadilan masyarakat Desa; c. Mengembangkan kekayaan dan aset Desa Banjarjo; d. Menciptakan rancang bangun Pasar Hewan Desa disesuaikan dengan nilai nilai masyarakat Desa Banjarjo. 2. Implementasi Kebijakan Kepala Desa Banjarjo dalam Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Kewenangan, hak dan kewajiban Pemerintah Desa Banjarjo dalam mengelola kekayaan desa memiliki dasar yang jelas seperti yang telah ada dalam peraturan periundang undangan. Desa Banjarjo memiliki dua pasar desa yang berupa Pasar Hewan Desa dan pasar tradisional. Pasar hewan memiliki penasihat dan pelaksana operasional yang ditunjuk untuk mengelola pasar desa sedangkan pasar tradisional tidak memilikinya. Maka dari itu kebijakan pemerintah Desa Banjarjo hanya memuat mengenai Pasar Desa yang menurut Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 Tahun 2011 berbentuk Pasar hewan Desa. Dalam Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pasar Hewan Desa Banjarjo Pasal 1 ayat 6 yang dimaksud Pasar Hewan Desa adalah Pasar Hewan yang berkedudukan di Desa Banjarjo dan dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat desa. Pasar tradisional yang terdapat di Desa Banjarjo selain Pasar Hewan Desa adalah Pasar tradisional yang beroperasi setiap pagi hari yang menjual belikan kebutuhan pokok masyarakat setempat seperti sayur buah dan lain seagainya. Pasar ini tidak dikelola oleh pemerintah Desa Banjarjo maupun tidak di ada pelaksana operasional pasar diluar manajemen pemerintah Desa yang bertanggung jawab kepada pemerintah Desa. Berdasarkan Hasil wawancara dengan Kepala Urusan Pemerintahan Desa Banjarjo Bapak Agus Hariyanto menjelaskan bahwa pasar tersebut merupakan pasar tumpah yang berlokasi di jalan provinsi sehingga Desa Banjarjo tidak melakukan pengelolaan dan hanya melakukan penarikan retribusi sebagai sarana perawatan untuk ketertiban dan kebersihan. Pemerintah Desa Banjarjo belum mengupayakan pengembangan dan pembangunan pasar tradisional yang terdapat di Desa Banjarjo. a. Pengelolaan oleh Pihak ketiga 1. Dasar hukum 16

17 17 Pengeloalaan Pasar Hewan Desa Banjarjo melibatkan pihak ketiga untuk melaksanakan bagian dari tugas operasional Pasar Desa yang berupa retribusi portal Desa Banjarjo, yang merupakan akses masuk Pasar Hewan Desa Banjarjo. Pembentukan Portal Desa berdasarkan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 4 tahun 2011 tentang retribusi portal desa. 2. Pertimbangan Pengelolaan Pihak Ketiga Dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Desa dan memberikan pelayanan serta mengoptimalkan fungsi portal dilakukan penataan retribusi portal. Berdasarkan pertimbangan tersebut diterbitkan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Portal Desa. Pelaksanaan mengenai pengelolaan portal Desa dilaksanakan sesuai Peraturan Desa yang mengatur mengenai portal Desa. Portal Desa di Desa Banjarjo sendiri merupakan akses jalan masuk Pasar Hewan Desa Banjarjo. Pengelolaan Portal saat ini diwacanakan akan dilelang kepada pihak ketiga sebagai pengelola Portal Desa, pertimbangan pelelangan Portal Desa itu sendiri dikarenakan penurunan pendapatan retribusi Portal Desa itu sendiri yang tidak sesuai dengan kenaikan pendapatan hasil pengelolaan Pasar Hewan Desa. Pelelangan kepada pihak ketiga dimaksudkan untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Desa yang didapat dari retriusi portal. Retribusi Portal merupakan kesatuan dari pengelolaan Pasar Hewan Desa pada saat Pasar Hewan tersebut beroperasi. Pertimbangan dilakukan pelaksanaan lelang sendiri merupakan bentuk dari Pemerintah Desa sebagai upaya mensejahterakan masyarakat Desa. Pelelangan memberikan sisi positif terhadap Pendapatan Asli Desa antara lain kejelasan Pendapatan Asli Desa tiap tahun dan peran serta masyarakat Desa Banjarjo, sebab pelelangan retribusi portal desa hanya mengikutsertakan masyarakat setempat. b. Di kelola sendiri oleh Pemerintah Desa 1. Dasar Hukum Pengelolaan Pasar Hewan Desa yang dilaksanakan oleh pemerintah Desa Banjarjo berdasarkan pada pedoman menteri dalam negeri nomor 4 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Pasar Desa, peraturan menteri dalam negeri nomor 42 tahun 2007 tentang Pengelolaan Pasar desa, Peraturan kabupaten Bojonegoro Nomor 8 tahun 2006 tentang pemerintahan desa dan peraturan Bupati Bojonegoro nomor 188 tahun 2009 tentang lokasi dan alokasi dana bantuan stimulant untuk pemberdayaan dan peningkatan pasar desa Kaupaten Bojonegoro. Peraturan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pembuatan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 tahun

18 18 tentang Pasar Hewan Desa Banjarjo dan Peraturan Kepala Desa Banjarjo nomor 6 tahun 2011 tentang pengelolaan Pasar Hewan. 2. Bentuk Pengelolaan Pemerintah Desa memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset, di Desa Banjarjo terdapat pasar desa (pasar hewan). Pasar hewan di Desa Banjarjo ini merupakan salah satu usaha percepatan pembangunan yang dapat meningkakan pendapatan kas Desa Banjarjo. Pasar hewan merupakan salah satu sumber PAD yang potensial di Desa Banjarjo yaitu berasal dari retribusi pasar dan parkir. Dalam rangka pengelolaan pasar hewan di Desa Banjarjo, Pemerintah Desa mengeluarkan peraturan Desa yang memuat pengelolaan pasar hewan desa.. Sebagai upaya pengelolaan kekayaan milik Desa, pasar hewan di Desa Banjarjo memiliki penasihat dan pelaksana operasional yang ditunjuk untuk mengelola. Namun pelaksana operasional yang dimaksud bukan merupakan fungsi pelaksana pemerintah Desa Banjarjo. Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pasar Hewan yaitu Pasal 6 ayat (2) yang menyebutkan bahwa pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo dilakukan secara terpisah dengan manajemen pemerintah Desa, meskipun pelaksanaanya tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa. Pelaksana operasional dan penasihat dibentuk oleh usulan Kepala Desa atas persetujuan Badan Permusyawaratan Desa untuk melaksanakan kegiatan operasional pengelolaan kekayaan Desa. Pembentukan pelaksana Operasional Pasar hewan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa Banjarjo, yang merupakan pelaksana peraturan desa dan Kebijakan Kepala Desa sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang undangan yang berlaku (Pasal 1 ayat (5) Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pasar Hewan Desa Banjarjo). Pengelolaan Pasar Hewan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan membentuk manajemen baru di luar manajemen pemerintah Desa. Manajemen baru terseut berupa pengelola yang ditunjuk dari masyarakat setempat. Masyarakat yang ditunjuk tersebut diberikan kewenangan untuk mengelola pasar Hewan Desa Banjarjo melalui Keputusan Kepala Desa. Penunjukan tersebut didasarkan mempunyai pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi. Adapun Susunan Organisasi pengelola Pasar Hewan Desa Banjarjo terdiri dari : 1. Kepala pasar; 18

19 19 2. Kepala urusan pemeliharaan dan ketertiban; dan 3. Kepala urusan administrasidan keuangan Pembentukan pengurus operasional Pasar Hewan di Desa Banjarjo ditetapkan melalui SK Nomor 02/ /II/2014. Pengurus yang ditunjuk dalam keputusan ini adalah masyarakat setempat yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan dibidang ekonomi, seagaimana disebutkan dalam Pasal 7 Peraturan Desa Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo. Pada ketetapan yang pertama disebutkan bahwa pengangkatan pengurus Pasar Hewan Desa Banjarjo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. 19

20 20 Mekanisme pertanggungjawaban Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Pemerintah Desa Kepala Pasar Kepala Urusan Pemeliharaan dan Ketertiban Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan Garis Komando Garis Pertanggungjawaban Bagan 3 : Garis pertanggungjawaban Pasar hewan Desa Keterangan : Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa beserta aparat Desa memberikan kewenangan dalam pengelolaaan Pasar Hewan Desa Banjarjo dalam manajemen lain di luar manajemen pemerintahan Desa yang dibentuk berdasar Peraturan Desa Banjarjo.. Susunan Organisasi pengelola Pasar Hewan Desa Banjarjo terdiri dari : 1. Kepala pasar; 2. Kepala urusan pemeliharaan dan ketertiban; dan 3. Kepala urusan administrasidan keuangan. Kepala Urusan pemeliharan dan ketertiban serta Kepala urusan administrasi dan keuangan bertanggungjawab kepada Kepala Pasar Hewan Desa Banjarjo. Dalam Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo, Kepala Pasar Hewan Desa Banjarjo bertanggungjawab kepada Pemerintah Desa Banjarjo dengan melaporkan segala bentuk laporan hasil pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo. Laporan pengelolaan Pasar Hewan Desa dilaporkan langsung kepada Kepala Desa Banjarjo oleh 20

21 21 Kepala Pasar untuk memperoleh pengesahan tanda tangan dan stempel dari Kepala Desa kemudian secara bersama menyetorkan pendapatan pengelolaan Pasar Hewan Desa kepada Kepala Urusan Keuangan Desa Banjarjo. Adapun masa kerja dari pengurus tersebut ditetapkan selama 2 tahun dihitung sejak tanggal penetapan yaitu pada tanggal 6 Februari Hal ini telah sesuai dengan ketetapan poin kedua dalam Surat Keputusan Nomor 02/ /II/2014. Berdasakan Surat Ketetapan tersebut pelaksana operasional diberikan kewenangan untuk mengelola hasil pendapatan Pasar Hewan Desa Banjarjo. Pendapatan tersebut berdasarkan rincian hasil pendapatan Pasar hewan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Desa Nomor 6 Tahun 2011 BAB V tentang keungan yang mana pada Pasal 9 ayat (1), yang menyatakan hasil pendapatan Pasar Hewan Desa bersumber dari hak sewa guna usaha dan retribusi tiap pasaran wage. Penetapan retribusi dan sewa guna usaha disebutkan dalam ayat (2) sebagai berikut: a. Kios Rp. 5000/kios b. Sapi / Kerbau Rp. 5000/ekor c. Kambing Rp. 1000/ekor d. Pedagang Rp. 1000/lapak e. MCK Rp /wage f. Baduk Rp /wage g. Parkir Kendaraan Rp. 5000/kendaraan h. Portal Rp. 5000/kendaraan Penerimaan dan pengeluaran Pasar Hewan Desa diadministrasikan dalam buku keuangan pengelola Pasar Hewan Desa. Penerimaan tersebut setelah dipotong biaya operasional Pasar Hewan Desa dan Prosentase Pegawai Pasar, Perangkat Desa, dan muspika, disetor ke kas Desa dengan mengutamakan untuk kepentingan pasar dan operasional Pasar Hewan Desa. Sebagaima disebutkan dalam Pasal 10 Peraturan Desa Banjarjo Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pasar Hewan Desa, dengan rincian sebagai berikut : Biaya Operasional Pasar : Uang makan 5 orang : Rp Petugas Kebersihan : Rp

22 22 Petugas Desa : Rp Lain lain : Rp RP ,- Pendapatan bersih Rp... Prosentase : Petugas Pasar : Kepala Pasar = 5% X pendapatan bersih Perangkat Desa 3 pembantu = 12%X pendapatan bersih Keppala Desa Sekretaris Desa = 3% X pendapatan bersih = 2% X pendapatan bersih 8 perangkat Desa = 8% X pendapatan bersih Muspika Kas Desa = 1,5% X pendapatan besih = 68,5% X pendapatan bersih Menurut hasil wawancara dengan bapak Agus Hariyanto selaku Kepala Urusan Pemerintahan Desa Banjarjo penerimaan pendapatan hasil dari Pasar Hewan Desa Banjarjo sepenuhnya masuk ke PADes setelah dikurangi biaya operasional pasar dan lain lain seperti yang telah dirincikan dalam peraturan Desa Banjarjo. PADes yang didapat dari pendapatan Pasar Hewan Desa dipergunakan untuk pengembangan dan perawatan Pasar Hewan Desa Banjarjo. Pengembangan Pasar Hewan Desa Banjarjo sendiri dikembangkan secara bertahap dan swadaya yang diprakarsai oleh Urusan Pembangunan Desa Banjarjo. Dalam Peraturan Desa Banarjo Nomor 2 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Pemerintahan Desa Pasal 14 ayat (1) disebutkan bahwa urusan pembangunan mempunyai tugas : a. Melaksanakan administrasi pembangunan; b. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan; c. Melaksanakan perencanaan dan pencatatan dalam pembuatan daftar usulan rencana proyek; d. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan pelaporan sesuai bidangnya; 22

23 23 e. Nelaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Desa. Urusan Pembangunan Desa Banjarjo selain memiliki tugas juga memiliki fungsi yang dijelaskan dalam Peraturan Desa Banjarjo Nomor 2 Tahun 2012 Pasal 14 ayat (2) sebagaimana berikut : a. Pengolahan data dan evaluasi pembangunan; b. Pengembangan dan pencatatan swadaya masyarakat dalam pembangunan; c. Penyusunan rencana pembangunan dan pembuatan daftar usulan rencana proyek; d. Penyusunan pencatatan inventarisasi proyek;. e. Pelaporan surat menyurat, kearsipan dan pembuatan pelaporan sesuai bidangnya. Pengembangan Pasar Hewan Desa Banjarjo telah dikembangkan dengan penambahan infrastruktur secara bertahap dan swadaya maupun dengan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pasar Hewan tersebut telah dibangun jalur akses masuk Pasar, perbaikan dan perawatan kios pedagang, perawatan parkir kendaraan bongkar muat hewan, dan pembaharuan alat timbang. 3. Pertimbangan Pengelolaaan Pertimbangan pengelolaan Pasar Hewan Desayang dilakssanakan oleh Pemerintah Desa Banjarjo adalah unruk meningkatkan Pendapatan Asli Desa dan pendapatan masyarakat desa Banjarjo, dengan mengelola pasar hewan Desa terseut sebagai sarana perekonomian dan pusat interaksi social masyarakat Desa. Dalam memberikan perlindungan dan mengoptimalkan fungsi Pasar Hewan perlu dilakukan penataan Pasar hewan yang dilakukan oleh pemerintah Desa Banjarjo dengan membentuk pengelola opreasional Pasar Hewan Desa Banjarjo diluar struktur Pemerintah Desa. Pembentukan pengelola operasional sendiri dilakukan karena pengelolaan secara operasional tidak dimungkinkan dilakukan secara langsung oleh Pemerintah Desa C. Kendala dalam Pengelolaan Pasar Desa Banjarjo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro 1. Sumber Daya Manusia Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo tersebut berdasarkan Peraturan Desa yang dibuat dengan berdasarkan kewenangan yang diberikan peraturan Perundang undangan di atasnya. akan tetapi peraturan tersebut menjadi tidak relevan karena Peraturan Desa tersebut masih berdasarkan hukum lama. Dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa yang di dalamnya memuat kewenangan, hak dan kewajiban Pemerintah Desa dalam menjalankan 23

24 24 pemerintah Desa termasuk juga dalam pengelolaan kekayaan Desa yang berupa Kewenangan berskala Desa, Undang - Undang ini menjadi dasar dalam pengelolaan kekayaan desa termasuk Pasar Hewan Desa di dalamnya. Selain dalam Undang Undang Nmor 6 Tahun 2014 kewenangan lokal berskala desa dijelaskan dalam Peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 33 B dan Pasal 34 dan dijabarkan dalam peraturan menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2015 Tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. Peraturan Desa Bnajarjo yang masih berlaku hingga saat ini adalah Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2011, Peraturan Kepala Desa Nomor 6 Tahun Peraturan Desa Banjarjo Nomor 4 Tahun Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2012 yang mengatur tentang pengelolaan Pasar Hewan Desa tidak menyebutkan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 maupun peraturan perundang undangan yang menyertainya sebagai dasar pengelolaan Pasar Hewan Desa. Peraturan Desa yang masih berlaku hingga saat ini adalah Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2011, Peraturan Kepala Desa Nomor 6 Tahun Peraturan Desa Banjarjo Nomor 4 Tahun Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2012 yang hingga saat ini belum ada upaya pembaharuan peraturan Desa yang baru terkait pengelolaan Pasar Hewan Desa. 2. Adanya Perkembangan Aturan di Tingkat Pusat Secara yuridis kebijakan pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo yang termasuk kategori pasar hewan desa Banjarjo tersebut masih menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Pasar Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Pengelolaaan Pasar Desa dalam menentukan kebijakan oleh Pemeritah Desa Banjarjo. Mengingat bahwa Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah berlaku dan pengelolaan kekayaan milik desa diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 dalam Pasal 113 berbunyi : ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan kekayaan milik desa diatur dengan perturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri, sedangkan 24

25 25 Menteri Dalam Negeri belum mengeluarkan peraturan yang terkait pengelolaan pasar Desa. Pengelolaan Pasar hewan desa berdasarkan kewenangan yang diberikan Undang Undang kepada Desa yang telah disebutkan dalam kewenagan lokal berskala desa. Dalam hal ini Kepala Desa beserta Perangkat Desa menentukan kebijakan sendiri dalam pengelolaan Pasar hewan desa. Mengingat Pasar Hewan Desa Banjarjo yang termasuk pusat jual beli hewan ternak di daerah Bojonegoro dan kota besar di sekitarnya, pengaturan mengenai pengelolaan Pasar Hewan Desa harus lebih disesuaikan dengan kondisi peraturan perundang undangan dan juga kebutuhan masyarakat setempat. Pemerintah desa Banjarjo tidak ada upaya melakukan pembaharuan kebijakan tentang pengelolaan Pasar milik Desa yang disesuaikan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Desa Banjarjo masih menggunakan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 1 Tahun 2011 dan Peraturan Desa Banjarjo Nomor 6 Tahun 2011 dalam melaksanakan pengelolaan Pasar milik Desa. Pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo masih menggunakan Peraturan tersebut hingga saat ini. 3. Dukungan Masyarakat Pelaksanaan Kebijakan Kepala Desa dalam pengelolaan Pasar Hewan Desa Banjarjo menurut Agus Hariyanto (Kepala Urusan Pemerintahan) tidak terlepas dari berbagai kendala secara teknis. Kendala tersebut diantaranya adalah pelaksanaan yang terjadi banyak penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Desa Banjarjo, dalam pengambilan retribusi yang tidak dilakukan secara benar sesuai dengan kebijakan yang telah dibuat, karena masyarakat sendiri tidak berkontribusi positif dalam pelaksanaan pasar Hewan tersebut, sehingga menimbulkan selalu berkurangnya Pendapatan Asli Desa yang berasal dari Pasar Hewan tersebut. Terkendalanya pengambilan retribusi yang merupakan sebagai Pendapatan Asli Desa yang terus berkurang menyebabkan lamanya pengembangan maupun perawatan Pasar Hewan Desa Banjarjo sehingga menyebabkan banyak keluhan dari masyarakat setempat. 25

26 26 26

27 27 27

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,

Lebih terperinci

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG KEPEMILIKAN DAN PENGELOLAAN ASET SARANA PRASARANA HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, bahwa dengan

Lebih terperinci

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DEMPET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2015 PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN

Lebih terperinci

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu oleh perangkat

Lebih terperinci

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 01 TAHUN 2016

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 01 TAHUN 2016 BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 01 TAHUN 2016 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KONAWE SELATAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa Desa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR Y TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2015 KEMENDESA-PDT-TRANS. Kewenangan. Hak Asal-Usul. Lokal. Berskala Desa. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEPALA DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

KEPALA DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS KEPALA DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DESA SUMBANG NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA SUMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 23 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA, DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA, DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA, DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa desa sebagai satuan wilayah otonomi

Lebih terperinci

La m piran Hasil Pembahasan Senin PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 8 TAHUN 2015 T E N T A N G TENTANG

La m piran Hasil Pembahasan Senin PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 8 TAHUN 2015 T E N T A N G TENTANG La m piran Hasil Pembahasan Senin PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 8 TAHUN 2015 T E N T A N G TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PANGGUNGHARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA GAMPONG DI KABUPATEN ACEH TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 13 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 13 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 13 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG 1 2015 No.02,2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, organisasi, pemerintah, desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN

Lebih terperinci

KEPALA DESA KIRIG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS PERATURAN DESA KIRIG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA KIRIG

KEPALA DESA KIRIG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS PERATURAN DESA KIRIG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA KIRIG 1 KEPALA DESA KIRIG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS PERATURAN DESA KIRIG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA KIRIG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KIRIG,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

MEMUTUSKAN : Menetapkan : SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN BINTAN

Lebih terperinci

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO LURAH DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH

Lebih terperinci

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO LURAH DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Pemerintahan Daerah Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa, Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Pasal 23 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.

Pasal 23 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. BAB V PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Pasal 23 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. Pasal 24 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas: a. kepastian hukum; b. tertib penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH LEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TI BAN SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN KUPANG TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL NOMOR 06 TAHUN 2015 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO

PERATURAN DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL NOMOR 06 TAHUN 2015 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL KECAMATAN KASIHAN DESA BANGUNJIWO Alamat : Bangunjiwo, No. Telepon : 413340 Kode Pos : 55184 Website:www.desabangunjiwo.com, e-mail: desa.bangunjiwo@bantulkab.go.id PERATURAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG 1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3 7 April 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 35 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA ` BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa pendapatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 67 77 Peraturan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA 1 BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG TENTANG DESA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG TENTANG DESA PENUNJUK UNDANG-UNDANG TENTANG DESA 1/2 (satu perdua) ditambah 1 (satu) ~ paling sedikit, pemungutan suara dinyatakan sah pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam huruf d dinyatakan sah apabila disetujui

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

DESA DADAPMULYO KABUPATEN REMBANG PERATURAN DESA DADAPMULYO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DESA DADAPMULYO KABUPATEN REMBANG PERATURAN DESA DADAPMULYO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DESA DADAPMULYO KABUPATEN REMBANG PERATURAN DESA DADAPMULYO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DADAPMULYO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E 11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pengaturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Menimbang : a. Mengingat : 1.

Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4.

Lebih terperinci

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA DESA MENES PERATURAN DESA MENES NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA MENES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MENES Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa Desa memiliki hak asal usul

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa guna melaksanakan Ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN LEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : BUPATI TORAJA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam

Lebih terperinci

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-Desa) DESA CABAK TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.7, 2014 PEMERINTAHAN. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pembinaan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2015 PEMERINTAHAN. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pembinaan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717). PERATURAN

Lebih terperinci

KEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO RANCANGAN PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG

KEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO RANCANGAN PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG KEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO RANCANGAN PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TANAH KAS DESA MEJUWET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN SUMBER PENDAPATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN SUMBER PENDAPATAN DESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NO. : 6, 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI GROBOGAN, a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 06 TAHUN 2016

PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 06 TAHUN 2016 PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 06 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEKAYAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5539 PEMERINTAH. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016 KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DESA PAWEDEN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA

PERATURAN DESA PAWEDEN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA PERATURAN DESA PAWEDEN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA PAWEDEN, Menimbang : a. bahwa untuk pengelolaan

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN,

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, 1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a. bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional

Lebih terperinci

2016, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peratura

2016, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peratura No.53, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Aset Desa. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan sistem tata kelola pemerintahan desa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 816 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMERINTAHAN DESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMERINTAHAN DESA SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA, SUMBER PENDAPATAN DESA, KERJA SAMA DESA, LEMBAGA ADAT, LEMBAGA KEMASAYARATAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci