BAB III METODE PENELITIAN. Dengan memperhatikan tujuan penelitian ini, maka metode yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Dengan memperhatikan tujuan penelitian ini, maka metode yang"

Transkripsi

1 182 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dengan memperhatikan tujuan penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Deskriptif Analitis yang dirancang untuk mendeskripsikan fakta dan data serta melakukan analisis dan prediksi tentang apa yang dilakukan untuk mencapai keadaan yang akan datang. Sementara kerangka prosedur penelitian yang penuh pertimbangan dilakukan dalam setting alami yang bersifat circular (melingkar). Artinya, pemilihan metode deskriptif kualitatif karena tidak melakukan penelitian di laboratorium. Tujuan pokok penelitian ini lebih ditekankan untuk memperoleh informasi dan mengkaji tentang implementasi kebijakan pengembangan pendidikan berbasis kewilayahaan di Kabupaten Indramayu dalam konteks Otonomi Daerah, di mana fokusnya perihal Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) sebagai penopang Indek Pendidikan yang bermuara pada upaya pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam menghadapi tantangan persaingan global. Lexy J. Maleong mengutip pendapat Bogdan dan Taylor (1975) mendefinisikan, bahwa: Metode kualitatif / naturalistik sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tertentu secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan (Lexy J. Maleong, 2000:3).

2 183 Penelitian Kualitatif mengacu pada pendekatan/metode yang sifat datanya dikumpulkan, dianalisis dan dilaporkan, bercorak kualitatif bukan kuantitatif, karena tidak menggunakan alat-alat pengukur. Disebut naturalistik, karena situasi lapangan bersifat natural atau alamiah / wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, tanpa diatur dengan eksperimen atau test. Pendekatan Deskriptif Analitis dengan menggunakan metode kualitatif / naturalistik ini, didasarkan pada hal-hal yang nyata berdasarkan pengamatan, akan tetapi label atau tafsiran masih dapat berubah bila kita peroleh data baru yang mungkin membantah tafsiran itu. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. Penelitian Deskriptif Analitis, menuturkan / menguraikan sesuatu secara sistematis tentang data atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat, menganalisis serta menginterpretasikan data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini juga menggunakan pendekatan inquiry qualitative interactive, yaitu suatu studi mendalam yang menggunakan teknik berhadapan langsung dengan orang di dalam latar alamiah mereka dalam pengumpulan data (MCMillan dan Schumacher, 2001 : 35). Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini cenderung mencari informasi yang tepat tentang tujuan penelitian sehingga ditemukan informasi akurat tentang bagaimana implementasi kebijakan pengembangan pendidikan berbasis kewilayahan di Kabupaten Indramayu.

3 184 Pendekatan kualitatif yang digunakan berusaha memahami, menemukan dan menafsirkan makna dari peristiwa interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu. Dengan karakteristik seperti itu, maka pendekatan penelitian ini lebih tepat jika menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Biklen (1982 : 27-30) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif memiliki karakteristik : (1) Qualitatif research has the natural setting as direct of data and the researchers are the keys instrument. (2) Qualitative research is descriptive. (3) Qualitative research are concerned with process rather than simply with outcomes or products. (4) Meaning is of essential concern to the qualitative approach. Penelitian kualitatif interaksi yang dilakukan tidak bermaksud untuk menguji suatu teori, meskipun kenyataannya tidak dapat melepaskan diri dari telaah atau kajian teori, namun perlu dinyatakan bahwa telaah dan kajian teoritis tersebut hanya digunakan untuk membantu peneliti dalam merumuskan sejumlah permasalahan bayangan (foreshadowed problems) dan alat bantu analisis. Kerena itu, perlu ditegaskan bahwa penelitian ini lebih diarahkan kepada upaya memahami bagaimana implementasi kebijakan pengembangan pendidikan berbasis kewilayahaan di Kabupaten Indramayu dalam konteks Otonomi Daerah untuk mencapai Indeks Pendidikan bisa direalisasikan dengan baik. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, penulis sangat antusias untuk menganalisis dan menemukan faktor-faktor kebijakan sebagaimana yang penulis kemukakan pada tujuan penelitian ini. Dengan demikian, output dan outcome serta impact (pengaruh) yang diharapkan dari hasil penelitian adalah untuk mencari pemecahan masalah atau kebijakan yang terbaik berkaitan dengan implementasi kebijakan pengembangan

4 185 pendidikan berbasis kewilayahan di Kabupaten Indramayu dalam konteks Otonomi Daerah. B. Lokus dan Informan Penelitian 1. Lokus Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka secara umum lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah Kabupaten Indramayu khususnya di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Mengingat fokus penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk menganalisis empirik berkenaan dengan Implementasi Kebijakan Pengembangan Pendidikan dalam Kerangka Otonomi Daerah di Kabupaten Indramayu yang pada awal diterapkannya kebijakan Otonomi Daerah (2001/2002) termasuk kabupaten yang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nya sangat rendah di Provinsi Jawa Barat, maka selain eksitensi Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu menjadi lokasi sentral dalam peneltian ini, keberadaan UPTD Pendidikan Kecamatan dan Sekolah (Kepala Sekolah, Guru) menjadi tempat dalam penelitian ini. Hal ini urgen dilakukan mengingat betapa pentingnya eksistensi mereka dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan berbasis kewilayahan di Kabupaten Indramayu. Dari merekalah sumber data dapat diperoleh, sehingga dengan mengakses semua informasinya, diharapkan hasil penelitian juga dapat ditemukan data-data yang sempurna sehingga eksistensi penelitian benar-benar bisa mendatangkan hasil yang diharapkan.

5 Informan Penelitian Informan utama peneilitian ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu sebagai pemimpin di Institusi Pendidikan tersebut. Namun demikian, karena yang menjadi obyek penelitian adalah implementasi kebijakan pendidikan berbasis kewilayahan kabupaten, maka melibatkan pula Staf Dinas Kabupaten, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah, dan guru sebagai pelakasana kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Dapat ditegaskan di sini bahwa informan penelitian dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan sitilah populasi, oleh Spradley (dalam Sugiyono, 2005:49) dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelakau (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis sebagaimana diperlihatkan pada gambar 3.1. : Place Actor Social Situation Activity Sumber : Sugiyono (2005 : 50) Gambar 3.1. Social Situation (Situasi Sosial) Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransfer ke tempat lain

6 187 pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (1989:34) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil perhitungan ataupun ukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas serta mengetahui sifat-sifat sebagaimana mestinya. Selanjutnya dikemukakan lagi, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi baik anggota maupun karakteristik yang ingin dipelajari (Sudjana, 1989 : 35). Sampel bisa berupa informan, yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan sejumlah informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, dan masalah penelitian yang dirinci menjadi sejumlah pertanyaan penelitian (Moelong, 1990 : 59), bahwa sampel bertujuan memiliki sejumlah kriteria sebagai berikut : 1) Rancangan sampel yang muncul, artinya penentuan suatu sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu; 2) Penentuan sampel ecara berurutan; 3) Penyusunan berkelanjutan dari sampel; 4) Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Dengan demikian, penggalian data dan informan (subjek penelitian) akan berkembang menjadi internal sampling yang benar-benar mengetahui permasalahan yang sedang diteliti. Oleh karena informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subyek lainnya, maka termasuk populasi dan sampel atau sebagai subyek utama adalah Pimpinan Knator Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu,

7 188 sedangkan staf Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah dan Guru sebagai cross check terhadap self assessment pimpinan kantor Unit Pelayanan Teknis Dinas Kabupaten Indramayu. Secara keseluruhan informan yang akan diteliti berada pada lokasi/obyek penelitian sebagai berikut : 1. Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan Undang Undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi, dan tenaga kerja. Khusus dalam bidang pendidikan Kabupaten Indramayu diberi kewenangan untuk menyelenggarakan desentralisasi pendidikan secara optimal. Hal ini mengacu pada penyerahan kewenangan pemerintahan dalam bidang pendidikan kepada daerah / kota untuk menyelenggarakan pendidikan dengan tidak melepaskan kebijakan-kebijakan dari tingkat provinsi maupun kebijakan nasional. Upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Indramayu khususnya dalam bidang pendidikan sejak diberlakukannya Undang Undang No. 22 tahun 1999

8 189 yang direvisi dengan Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sangat terasa dampak positifnya. Hal ini terbukti dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Indramayu, seperti: a) Diberlakukannya Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di lingkungan Dinas Pendidikan yang terdiri dari lima Subdin dan satu bagian, yaitu : (1). Sub Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas); (2). Sub Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen); (3). Sub Dinas Pendidikan Masyarakat (Dikmas); (4). Sub Dinas Pendidikan Keagamaan (Dikag); (5). Sub Dinas Olahraga dan Kesiswaan (Orsis); dan (6). Bagian Tata Usaha b) Diangkatnya Kepala SD, SMP, SMA, SMK Negeri/Diperbantukan (DPK) dan Pengawas (TK, SD, SMP, SMA, SMK) oleh Bupati Indramayu atas pertimbangan / saran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, yang sebelumnya pengangkatan ini dilakukan di tingkat Provinsi Jawa Barat melalui Kepala Kantor Wilayah Pendidikan Provinsi Jawa Barat; c) Meningkatnya dana untuk kebutuhan pendidikan Kabupaten Indramayu, mencapai di atas 30 % mulai tahun anggaran Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Berdasarkan data dari Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu tahun 2008, bahwa jumlah UPTD

9 190 Pendidikan Kecamatan terdapat 31 kecamatan yang menyebar dari ujung Barat (Kecamatan Sukra) ke Timur (Kecamatan Karangampel), sebagai berikut : Tabel 3.1. Daftar UPTD Pendidikan di Kabupaten Indramayu Tahun 2008 NO NAMA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN INDRAMAYU SINDANG PASEKAN ARAHAN CENTIGI BALONGAN JUNTINYUAT KARANGAMPEL KEDOKAN BUNDER KRANGKENG JATIBARANG SLIYEG TUKDANA BANGODUA WIDASARI LOHBENER KERTASEMAYA SUKAGUMIWANG LELEA LOSARANG KANDANGHAUR CIKEDUNG TERISI KROYA GABUSWETAN BONGAS PATROL SUKRA ANJATAN HAURGEULIS GANTAR ALAMAT Jl. Song-Indramayu Desa Sindang Desa Pasekan Desa Arahan Desa Centig Desa Sukaurip Desa Juntikebon Desa Karangampel Desa Kedokan Bunder Desa Krangkeng Desa Bulak Desa Sliyeg Desa Karangkerta Desa Wanasari Desa Ujunghaya Desa Lohbener Desa Teluk Agung Desa Sukagumiwang Desa Lelea Desa Puntang Desa Ilir Desa Cikedung Lor Desa Cibereng Desa Kroya Desa Gabuswetan Desa Bongas Desa Patrol Desa Sukra Desa Anjatan Desa Haurgeulis Desa Gantar

10 Sekolah (SD/MI, SLTP, SLTA) Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu tahun 2008, bahwa jumlah sekolah menurut jenjang dan jenis tertulis sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.2. Daftar Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Dan Jenis Tahun Pelajaran : 2007/2008 SEKOLAH MENURUT STATUS N0. JENJANG SEKOLAH NEGERI SWASTA JUMLAH 1 T K S D S M P S M A S M K J U M L A H C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila kita lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber sekunder dan sumber primer. Sumber sekunder merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber primer merupakan data yang langsung diperoleh dari orang yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Mengingat data yang dikumpulkan dalam penelitian ini masih merupakan data mentah / lunak (soft data), maka harus disusun, diklasifikasikan, diolah dan dianalisis menurut teknik / prosedur tertentu. Oleh karena itu, data yang dikumpulkan melalui Teknik Observasi, Angket (Kuesioner), Wawancara

11 192 (Interview), dan Studi Dokumentasi dalam penelitian kualitatif / naturalistik harus validitas (internal/eksternal), reliabilitas, dan objektivitas. Validitas internal (kredibilitas) menunjuk pada apakah instrumen sungguhsungguh mengukur variabel yang sebenarnya, yaitu kebenaran data yang diperoleh dengan instrumen atau kesesuaian konsep per responden. Validitas eksternal (transferabilitas, applicabilitas), menunjuk pada kaitan generalisasi, yakni hingga manakah generalisasi yang dirumuskan berlaku bagi kasus-kasus lain di luar penelitian atau dapat diterapkan oleh orang lain pada situasi lain. Reliabilitas (depentabilitas), menunjuk pada adanya konsistensi, yakni memberikan hasil yang konsisten atau kesamaan hasil, sehingga dapat dipercaya sehubungan dengan apakah penelitian itu dapat diulangi atau direplikasi oleh peneliti lain dengan hasil yang konsisten. Objektivitas (konfirmabilitas), menunjuk bila hasil penelitian sama, siapapun penelitinya. Objektivitas terdapat, bila hasil penelitian dapat dibenarkan atau dikonfir oleh peneliti lain. Dengan kata lain berusaha untuk sedapat mungkin memperkecil subyektivitas. Selanjutnya bila dilihat dari segi teknik pengumpulan data, seperti yang diungkapkan di atas, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan : (1) observasi (pengamatan), (2) interview (wawancara), (3) dokumentasi, (4) triangulasi. 1) Observasi Pengumpulan data melalui cara observasi merupakan metode dengan pengamatan terhadap obyek suatu peneltian. Dalam mengadakan observasi,

12 193 peneliti secara langsung melihat obyek penelitian yang ada di lapangan. Marshall (1995:98) menyatakan bahwa through observation, the research learn about behavior and the meaning attached to those behavior. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Nasution (1988 : 23) mengemukakan bahwa, observasi dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai data kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga bendabenda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas. 2) Wawancara Dalam melakukan wawancara pada penelitian kualitatif, menurut Nasution (1988:54) bahwa : Wawancara yang dilakukan sering bersifat terbuka dan tak berstruktur. Ia tidak menggunakan test standard atau instrument lain yang telah diuji validitasnya. Ia mengobservasi apa adanya dalam kenyataan. Ia mengajukan pertanyaan dalam wawancar menurut perkembangan wawancara itu secara wajar berdasarkan ucapan dan bauh pikiran yang dicetuskan orang yang diwawancarai. Dalam melaksanakan penelitian kualitatif tersebut, digunakan wawancara yang tidak berstruktur dan lebih bersifat informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan, sikap dan keyakinan subyek atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subyek. Pendapat yang dikemukakan oleh Enterberg (2002 : 97) bahwa wawancara adalah sebagai berikut : a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting ini communication and joint construction of meaning about a particular topic.

13 194 Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukan informasi dan ide melalui tanya-jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna ke topik tertentu. Susan Stainback (1988 : 98) mengemukakan bahwa : interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpet a situation or phenomenon than can be gained through observation alone. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam penelitian kualitatif, sering dapat dilakukan penggabungan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada orang-orang yang ada di dalamnya. Untuk melakukan wawancara, dapat dilakukan dengan terstruktur sehingga pengumpulan data dapat lebih pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dan juga dapat tidak dengan terstruktur, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan, di mana peneliti berusaha mendapatkan infromasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan yang harus diteliti. 3) Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang yang bisa dijadikan data guna melengkapi penelitian yang dilakukan. Data dokumentasi akan dipublikasi dan selanjutnya dilakukan konfirmasi melalui wawancara

14 195 terstruktur sesuai dengan daftar pertanyaan yang btelah disusun sebelumnya, maupun melalui wawancara yang tidak terstruktur. Proses tanya-jawab bersifat tidak memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan secara sistimatis, juga bersifat terbuka. 4) Triangulasi Pengumpulan data dengan teknik tringulasi merupakan pengumpulan data bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Selanjutnya semua data yang diperoleh, baik observasi, wawancara, kuesioner adalah chek and recheck untuk memperoleh keobjektifan, validitas, dan reabilitas data. Ketika pengumpulan data dilakukan proses etik yang rasional tetap menjadi bagian penting dalam memberikan makna terhadap data yang diamati. Sedangkan konsep emik pun dilakukan sepanjang tidak menganggu sistem yag yang telah baik. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan menjadi komponen penting dalam proses penghumpulan data dan ditopang oleh fasilitas lainnya untuk mencatat data dan informasi lapangan (field notes) serta dilengkapi dengan menggunakan alat perekam berupa tape recorder dan kamera. Instrument itu sangat penting dalam membantu peneliti untuk menemukan data yang realistis, mengingat daya pikir, daya tangkap, daya rasa yang dimiliki

15 196 peniliti sangat terbatas, lebih-lebih jika materi yang ditelitinya sangat luas cakupannya. Dengan alat-alat itu bisa menyajikan data, yang bisa dipelajari berkali-kali karena bisa dilihat/didengar, dihayati, dicermati, dianalisis, dan dirasakan berkali-kali sehingga data yang dibutuhkan bisa terdeskripsikan lewat tulisan secara baik dan benar. Keempat teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan saling melengkapi dalam memperoleh data, yaitu kegiatan yang dilakukan dalam usaha pengumpulan data, meliputi langkah-langkah persiapan, mencatat, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, menafsirkan data, dan mengambil kesimpulan serta membuat laporan hasil penelitian. Dengan perpaduan dari keempat instrumen pengumpul data diharapkan bisa mendapatkan data yang akurat. Masih berkaitan dengan teknik pengolahan data dalam penelitian kualitatif / naturalistik, perlu adanya analisis data kualitatif yang mudah ditafsirkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa: Analisis data kualitatif adalah proses menyusun data, berarti menggolongkannya dalam pola, tema, atau ketegori agar dapat ditafsirkan. Tanpa kategorisasi atau klasifikasi data akan terjadi chaos. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep. Interpretasi menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti, bukan kebenaran. Kebenaran hasil penelitian masih harus dinilai orang lain dan diuji dalam berbagai situasi lain (S. Nasution, 1996:126). Dengan demikian proses analisis data kualitatif / naturalistik memerlukan daya kreatif dan kemampuan intelektual yang tinggi dari peneliti untuk mengolah data tersebut, sehingga diketahui maknanya.

16 197 Analisis SWOT menjadi suatu alat kekuatan untuk mencari dan menemukenali potensi dalam implementasi kebijakan pengembangan pendidikan sebagai kekuatan yang dimiliki. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai landasan strategi untuk mencapai keberlangsungan pembangunan terutama dalam pendidikan di Kabupaten Indramayu dengan menggambarkan pengaruh, tindakan yang diperlukan, untuk mencapai keluaran yang diinginkan (Moughtin, 1990 : 23). Tujuan akhir dari analisa ini adalah untuk memilih strategi yang efektif untuk memaksimalkan kekuatan/potensi dan memanfaatkan peluang serta pada saat yang sama meminimalkan pengaruh kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Analisis SWOT tidak mungkin dicapai tanpa adanya pengetahuan mengenai sejarah wilayah studi dan pengetahuan faktor baik eksternal maupun internal yang ada di Kabupaten Indramayu (Moughtin, 1999 : 87). Analisis SWOT di sini akan mengidentifikasikan faktor internal wilayah sebagai kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal sebagai peluang dan ancaman, matriks SWOT sebagai rangkuman dari faktor eksternal dan internal yang dipengaruhi dari peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Matriks SWOT sebagai rangkuman dari faktor internal dan eksternal yang dipengaruhi dari peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dimana analisis ini memungkinkan untuk diformulasikan dan dirumuskan suatu strategi yang sesuai dengan visi dan misi dari kebijakan pengembangan pendidikan yang ditetapkan di Kabupaten Indramayu. Hal ini dapat diuraikan dalam bentuk matriks (Syder dan Catanese, 1989) sebagai berikut :

17 198 Tabel 3.3 Kerangka Analisis SWOT Strength (Kekuatan) Kekuatan adalah sumber daya, potensi wilayah, kondisi alam, karakteristik wilayah dan letak geografis. Kekuatan merupakan kompetensi khusus yang memberikan kelebihan dalam mengimplementsikan kebijakan pengembangan pendidikan. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, sarana dan prasarana wilayah serta faktor-faktor lainnya Opportunities (Peluang) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan pendidikan. Kecenderungan penting merupakan salah satu identifikasi perubahan pengembangan pendidikan, peraturan serta kebutuhan masyarakat dapat memberikan peluang bagi implementasi kebijakan pengembangan pendidikan Sumber : (Syder dan Catanese, 1989) Weakness (Kelemahan) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, daya dukung dan kapabilitas yang secara serius menghambat pengembangan pendidikan yang meliputi juga fasilitas sumber daya keuangan sarana dan prasarana, kemampuan sumber daya manusia dan budaya yang dapat menghambat pengimplementasian kebijakan pengembangan pendidikan Threat (Ancaman) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan pendidikan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi saat ini atau tidak diinginkan dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan pendidikan. Perubahan pengembangan pendidikan, perkembangan teknologi, peraturan baru dapat menjadi ancaman bagi pengembangan pendidikan Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu perumusan strategi. Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka acuan logis yang dijadikan pedoman pembahasan sistematik tentang situasi dan kondisi pengembangan pendidikan serta alternatif-alternatif pokok yang mungkin dipertimbangkan dalam pengembangan pendidikan di Kabupaten Indramayu. Analisis SWOT yang sistematik dapat dilakukan untuk semua aspek situasi dalam pengembangan pendidikan. Sebagai hasil analisis ini memberikan kerangka yang dinamik serta bermanfaat untuk analisis strategik.

18 199 Diketahui dalam situasi sosial pada hakekatnya bersifat unik dan tidak dapat direkonstruksi sepenuhnya seperti semula. Oleh karena itu, untuk menjamin kebenaran dan objektivitas hasil penelitian kualitatif / naturalistik ini dilakukan Audit Trail, yakni melakukan pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dilaporkan betul-betul terjadi sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Begitu pula dilakukan Triangulasi yakni untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari nara sumber lain. Upaya yang dilakukan dalam triangulasi ini adalah : 1. Membandingkan hasil pengumpulan data melalui Angket (Kuesioner) dan Wawancara (Interview) dengan hasil pengamatan; dan 2. Memperbanyak sumber data melalui Studi Dokumentasi dari setiap fokus penelitian. Adapun yang dijadikan tempat penelitian penulis sesuai dengan masalah, tujuan, dan penelitian kualitatif/naturalistik ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Hal ini sangat menarik, mengingat Dinas Pendidikan merupakan Dinas yang menjadi Implementasi Kebijakan Pengembangan Pendidikan dalam kerangka Otonomi Daerah yang berbasis kewilayahan pada lima tahun terakhir ( ) mengalami reformasi yang cukup signifikan, meskipun pada tataran hasil belajar siswa di sekolah bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan Kabupaten lain, pada umumnya masih rendah. Itulah sebabnya penulis berusaha seoptimal mungkin melalui penelitian ini, mengkaji, menganalisis, menyimpulkan, dan menafsirkan agar temuan-temuan yang diperolehnya, memberikan motivasi/dorongan kepada para tenaga

19 200 kependidikan, khususnya Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan di Kecamatan dan Guru di Lingkungan Dinas pendidikan Kabupaten Indramayu untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya, sehingga mutu pendidikan di Kabupaten Indramayu meningkat dan sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat pula. D. Instrumen Penelitian Berdasarkan tradisi penelitian kualitatif (naturalistic) Nasution (2003 :55-56) mengungkapkan bahwa peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Kemudian keberhasilan suatu penelitian kaulitatif (naturalistic) sangat tergantung kepada ketelitian, kelengkapan catatan lapangan (field notes) yang disusun oleh seorang peneliti. Catatan lapangan tersebut biasanya disusun melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam hal ini digunakan sekaligus ketiga teknik tersebut. Dimaksudkan bahwa peneliti lebih cermat dengan ciri-ciri : (1) manusia sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bermakna bagi peneliti; (2) manusia sebagai alat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus; (3) setiap situasi merupakan suatu keseluruhan; (4) suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata-mata; (5) peneliti sebagai instrument dapat segera mungkin menganalisis data yang diperoleh; (6) hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada suatu saat dan segera

20 201 menggunakannya sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau penolakan; (7) manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru diberi perhatian. E. Pelaksanaan Penelitian dan Agenda Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Menurut Subino (1998 : 90) bahwa penelitian dapat dilaksanakan dalam tiga tahap, meliputi : (1) tahap orientasi (tahap prasurvei), (2) tahap eksplorasi (pelaksanaan penelitian di lapangan), dan (3) tahap member check (menilai validitas, reliabilitas dan objektivitas) guna mewujudkan laporan penelitian yang bermakna. Pendekatan deskriptif analitis melalui metode kualitatif / naturalistik ini dalam pelaksanaan pengumpulan data, secara garis besar melalui tiga tahap, sebagaimana yang dikemukakan S. Nasution (1996 : 33-34), bahwa : Dalam penelitian naturalistik fase-fase penelitian tidak dapat ditentukan secara pasti seperti halnya dalam penelitian kuantitatif. Tahap-tahap dalam penelitian kualitatif tidak mempunyai batas-batas yang tegas oleh sebab disain serta fokus penelitian dapat mengalami perubahan, jadi bersifat emergent. Namun demikian dapat dibedakan dalam garis besarnya tiga fase, yaitu : (1) Tahap orientasi; (2) Tahap eksplorasi; dan (3) Tahap member check. Sedangkan Maleong (1990 : 46) mengemukakan juga bahwa ada tiga tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu : (1) pra-lapangan, (2) kegiatan lapangan, dan (3) analisis intensif. Jadi berdasarkan kedua pendapat tersebut untuk melakukan penelitian secara kualitatif harus melakukan tahapan tersebut, jika ingin memperoleh hasil yang nantinya lebih bermakna.

21 Agenda Penelitian Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sesungguhnya merupakan tahap yang pleksibel karena harus mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi dari peneliti, waktu, responden, dan tidak kalah pentingnya juga dari pihak pemberi rekomendasi. Walaupun demikian, mengingat masalah dan fokus penelitian yang sangat kompleks, maka perlu adanya jadual pelaksanaan penelitian sebagaimana tercantum dalam kegiatan penelitian di bawah ini : Tabel 3.4. Kegiatan Penelitian No. URAIAN WAKTU KETERANGAN 1. Mengadakan Survey 2. Membuat Proposal Penelitian 3. Ujian Proposal Penelitian dan Perbaikannya 4. Mengadakan Bimbingan Disertasi Bab I, Bab II, dan Bab III 5. Mengadakan Penelitian Lapangan 6. Mengolah, Menganalisis, dan Menafsirkan Hasil Penelitian 7. Melanjutkan Bimbingan Bab IV dan Bab V. 8. Menyusun Draft Laporan Hasil Penelitian Maret-April 2008 April-Mei 2008 Meil 2008 Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus-Sept 2008 Oktober- Desember Progress Disertasi April Ujian Tahap I (Tertutup) Juni Sidang Terbuka/Sidang Doktor Juli 2009

22 203 F. Analisis Data Pendapat yang dikemukakan oleh Strauss (1987:32) bahwa data yang diperoleh bersifat kualitatif, maka teknik analisas data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Beberapa ahli menyatakan, bahwa analisis data kualitatif lebih sukar daripada analisis data kuantitatif. Namun secara umum proses pengolahan data atau analisis hasil penelitian lapangan dilakukan dengan menggunakan pendekatan SWOT serta analisis dengan teknik komparasi teoritis, konseptual dan generalisasi tertentu. Kegiatan analisis yang dilakukan meliputi tiga tahap, sebagai berikut : 1. Tahap Reduksi Bahwa proses analisis diarahkan untuk menelaah data (mendeskripsikan dan menginterpretasikan) data lapangan. Kegiatan operasional yang dilakukan antara lain : a) Mengelompokan data sesuai dengan subtansi permasalahan yang diajukan sebelumnya; b) Menemukan pokok-pokok subtansi penelitian yang prinsip dari setiap materi permasalahan; c) Dalam konteks ini, pokok temuan tersebut berdasarkan kelompok masalah berkaitan dengan akuntabilitas terhadap manajemennya Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu yang efisien dan efektivitas organisasi.

23 Tahap Display Uji kebenaran terhadap kesimpulan yang telah diambil dengan mewujudkan situasi agar pihak-pihak yang memiliki informasi lengkap, akurat bersedia dimintai keterangan lebih lanjut dan sangat diharapkan memberikan data faktual. Proses uji ulang meliputi berbagai kegiatan antara lain : 1) Menguji kesimpulan penelitian dengan membandingkan teori-teori dan studi terdahulu yang relevan; 2) Melakukan ceck ulang (member check) atas kesimpulan yang diambil dengan mempelajari data awal dan temuan penelitian; 3) Menyusun kesimpulan umum sebagai bagian akhir dari analisa proses profesionalisasi, akuntabilitas manajemen, dan efektivitas dari organisasi yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu secara efisien. G. Validitas dan Objektivitas Data Dimaksudkan dengan validitas yakni berbagai konsep dan interpretasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti mempunyai makna yang sama dengan yang dikemukakan serta dipahami oleh sumber data. Diantara peneliti dengan sumber data (partisipan) membuat semacam kesepakatan tentang deskripsi ataupun suatu komposisi dari berbagai macam peristiwa, terutama sekali yang berhubungan dengan arti dari berbagai peristiwa tersebut. Terdapat berbagai kombinasi strategi yang bisa digunakan peneliti kualitatif untuk memperkaya validitas data penelitiannya (McMillan dan Schumacher, 2001:408). Lebih lanjut dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1985:76) memberikan beberapa petunjuk yang tidak jauh

24 205 berbeda dengan apa yang dikemukakan yakni : (1) memperpanjang waktu dalam pengumpulan data di lapangan; (2) mengadakan pengamatan dengan tekun; (3) melakukan triangulasi; (4) melakukan diskusi dengan teman sejawat; (5) menganalisis kasus negative; (6) mengecek kecukupan referensi; dan (7) mengadakan pengecekan anggota. Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka peneliti menggunakan strategi tersebut di atas untuk menjamin bahwa validitas data yang diperoleh benar-benar valid, adapun strategi dimaksud dijelaskan sebagai berikut : a) Menggunakan waktu yang relative lama dalam pengumpulan data di lapangan, dimaksudkan supaya peneliti bisa melakukan pengamatan secara intens dan mendpatkan bukti-bukti yang menguatkan untuk menjamin kesesuain antara berbagai temuan dengan keadaan partisipan yang sebenarnya. b) Melakukan triangulasi di dalam mengumpulkan dan menganalisi data, dimaksudkan untuk mengecek data partisipan guna menjamin akurasi semua data yang telah terkumpul; c) Membuat suatu kesimpulan awal tentang diskriptor dengan melakukan perekaman secara utuh dan rinci berbagai deskripsi fenomena terhadap hal yang diteliti; d) Melakukan review terhadap partisipan dengan menanyakan kepada semua partisipan tentang semua sintesa yang telah direview peneliti guna menjadi akurasi data; e) Lebih aktif melakukan penelitian, perekaman, dan penganalisisan kasus-kasus negative atau data yang tidak sesuai dengan telaah konsep mengenai

25 206 pemberdayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu melalui manajemen strategik dalam penyelenggaraannya. f) Mendiskusikan dengan taman dan promoter guna membantu penaliti di dalam mengidentifiksi, memahami, menganalisis, dan selanjutnya membuat suatu kesimpulan sehubungan dengan focus dari penelitian. Selanjutnya dalam upaya menjamin objektivitasnya data penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti melakukan langkah yang dikemukakan sebagai berikut : a) Melakukan diskusi baik dengan promoter maupun dengan teman guna memfasilitasi suatu logika analisis data dan interpretasi. Dalam hal menghimpun dan membuat suatu pola data, promoter dan teman dilibatkan terus menerus untuk mendiksusikan baik dalam analisis awal maupun pada strategi berikutnya. Hal tersebut merupakan upaya dalam pencarian pertanyaan untuk membantu peneliti memamahi sikap, nilai dan peran peneliti sendiri dalam penelitian yang dilakukan. b) Terus-menerus berusaha melengkapi catatan dari lapangan dengan waktu, tanggal, tempat, orang, serta berbagai aktivitas guna mendapatkan akses informasi, yang selanjutnya melakukan penataaan terhadap data yang telah diperoleh serapih mungkin. c) Melakukan penguatan terhadap semua bukti formal yang diperoleh terhadap temuan awal dengan cata melakukan konfirmasi terhadap aktivitas yang dilakukan mengenai data yang dikumpulkan.

26 207 d) Melakukan self critique guna menghindari opini, kecenderungan dan persepsi pribadi dalam memahamai serta memaknai data penelitian tersebut. 1. Kredibilitas Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan memperpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan dalam melakukan penelitian, melakukan triangulasi, mendiskusikan dengan teman sejawat tentang data yang diperoleh, menganalisis kasus negatif, dan melakukan member check. 2. Tranferability Supaya hasil penelitian kualitatif dapat dipahami oleh orang lain dan dapat diterapkan, maka peneliti dalam mambuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3. Depenability Dalam penelitian kualitatif, uju dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bias memberikan data. Peneliti seperti ini perlu dilakukan depenabilitynya, kalau proses penelitian tersebut tidak dilakukan tapi datanya ada, maka penelitian tersbut tidak reliable.

27 208 Jika peneliti tidak mempunyai data dan tidak dapat menunjukkan jejak aktivitas lapangannya, maka depenabilitas penelitinya patut diragukan (Sanafiah, 1990:84). 4. Konfirmability Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai terjadi proses tidak ada, tapi hasilnya ada.

BAB III METODE PENELITIAN. profil SMK, perumusan manajemen stratejik dalam pemberdayaan SMK, dan

BAB III METODE PENELITIAN. profil SMK, perumusan manajemen stratejik dalam pemberdayaan SMK, dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Tujuan pokok penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang profil SMK, perumusan manajemen stratejik dalam pemberdayaan SMK, dan implimentasi

Lebih terperinci

kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Fokus kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan kualitatif. Sejalan

Lebih terperinci

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metoda penelitian dengan pendekatan ini disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian yang Digunakan 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan gambaran hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data empiris tentang penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Untuk mengetahui dampak penggunaan minuman beralkohol terhadap konformitas kelompok sebaya pada siswa SMK Muhammadiyah di Salatiga secara jelas dan mendalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ialah pendekatan kualitatif. Nasution (2003: 9) menjelaskan bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan naturalistik kualitatif yang mengacu pada kondisi lingkungan alamiah (natural). Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S., BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan dalam bab pendahuluan sebelumnya, bahwa tujuan dari diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan

Lebih terperinci

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat BAB HI METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang didukung oleh hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan objek studi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam sebuah penelitian, maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi artinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penetilitan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti membutuhkan sistematika yang jelas tentang langkah-langkah yang akan diambil sehubungan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapainya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di Perpustakaan Masjid PUSDAI Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode untuk penyusunan perencanaan partisipatif berbasis kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya apabila menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kajian penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, hal ini berkaitan dengan fokus permasalahan yang dibahas yaitu perilaku manusia. Metode kualitatif dalam penelitian

Lebih terperinci

pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai

pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metoda penelitian dengan pendekatan ini disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Produk akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah terumusnya model manajemen strategik Diklatpim III yang sesuai dengan karakteristik Badan Diklat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ialah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian mengenai transformasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat Cireundeu menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang BAB in METODOLOGI PENELITIAN Dalam suatu penelitian, peneliti harus menentukan metode yang akan dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang peneliti mengenai urutan-urutan

Lebih terperinci

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data yang dikumpulkan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 100 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian adalah pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti harus dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dan mungkin dilaksanakan (feasible) guna mencapai tujuan penelitiannya. Karena itu, seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN SAMPEL PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

BAB III METODE DAN SAMPEL PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan BAB III METODE DAN SAMPEL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dalam rangka penjaringan data yang mencakup metode penelitian, sumber data, teknik

Lebih terperinci

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran, 114 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan dan memperoleh makna yang lebih mendalam sesuai dengan kondisi lingkungan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah persepsi dari nasabah mengenai keberadaan BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah keharusan dalam penelitian, karena hal ini berpengaruh pada penentuan pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi nilai-nilai da wah di Sekolah Tinggi Ilmu Da wah Mohammad Natsir dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. Menurut Marshall

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan penelitian ilmu-ilmu sosial termasuk dalam pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah, fokus tujuan, dan karateristik data, penelitian tentang strategi meningkatkan kualitas kompetensi profesional guru produktif di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. khususnya di Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi

BAB III METODE PENELITIAN. khususnya di Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi, khususnya di Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi 3. 2. Model Penelitian Defenisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar penelitian Penelitian ini berlokasi di TK DAMHIL Kelurahan Limba U Kota Selatan Kota Gorontalo, yang terletak di Jl. Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Kepala Cabang Dinas Pendidikan dalam mewujudkan manajemen kinerja sumber daya manusia kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi ini dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian BAB. Ill PROSEDUR PENELITIAN Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan teoretis sebagai berikut. A.Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis dengan didukung metode penelitian kualitatif. Alasan mengapa dipilihnya metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 ranah afektif ini sebagai pondasi bagi siswa dalam menghadapi setiap kejadian ataupun permasalahan ia alami dalam kehidupan sehari-hari. Ranah afektif dapat mengarahkan seseorang untuk dapat berbuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain BABffl METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penilitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kinerja Bidan Desa beserta faktor-faktor yang paling menghambat, dengan fokus kajian penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (2006:220).

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (2006:220). BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:02). Sedangkn menurut Suharsimi Arikunto metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Winarno

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setelah mengemukakan kerangka teori, maka peneliti melakukan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2010 :15) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Perusahaan Tama Cokelat yang berkedudukan di Kabupaten Garut menjadi lokasi penelitian penulis, dengan subjek penelitian yaitu kemasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN 1 Model Palangka Raya. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya. B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Dooley dalam mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:

Lebih terperinci

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk terarahnya penelitian ini kepada pokok permasalahan, maka perlu ditetapkan prosedur penelitian, yang di dalamanya mencakup: pendekatan dan metode penelitian, penentuan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada permasalahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu 12 BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena berbagai pertimbangan. Pertama, obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Sugiono (2009:1)

Lebih terperinci

Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis

Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis mempergunakan serangkaian langkah atau prosedur tertentu yang tercakup dalam metodologi penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Raya yang beralamat di Jl. Dr. Murjani Gg. Sari 45 RT 01/RW X. Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya

BAB III METODE PENELITIAN. Raya yang beralamat di Jl. Dr. Murjani Gg. Sari 45 RT 01/RW X. Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di MTs Darul Ulum Palangka Raya yang beralamat di Jl. Dr. Murjani Gg. Sari 45 RT 01/RW

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

tidak bermaksud untuk mengungkapkan hubung untuk menguji hipotesis tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan

tidak bermaksud untuk mengungkapkan hubung untuk menguji hipotesis tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebagaimana telah dirumuskan pada bab pertama, penelitian ini tidak bermaksud untuk mengungkapkan hubung an antar variabel melalui studi korelasi atau regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013 : 2). Setiap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di enam Sekolah Dasar Negeri yang ada di kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi yaitu SD

Lebih terperinci

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif dilaksanakan dengan memfokuskan pada upaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran mengenai implementasi pembelajaran dan pemahaman konsep Materi dan Sifatnya pada guru IPA SMP peserta program BERMUTU di MGMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan tuntutan rumusan masalah dan fokus penelitian sebagaimana diuraikan pada Bab I, dimana penelitian ini menghendaki adanya eksplorasi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode merupakan cara yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti mempelajari isu-isu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian deskriftif analitis dengan pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang hendak digunakan dalam pelaksanaan Penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Djam an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti

Lebih terperinci

ABSTRAK DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... vii DAFTAR ISI... xii DARTAR TABEL... xix DAFTAR GAMBAR...

ABSTRAK DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... vii DAFTAR ISI... xii DARTAR TABEL... xix DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... vii DAFTAR ISI... xii DARTAR TABEL... xix DAFTAR GAMBAR... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1

Lebih terperinci