PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan FarmasI Fakultas Farmasi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan FarmasI Fakultas Farmasi."

Transkripsi

1 POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET TAHUN 2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan FarmasI Fakultas Farmasi Oleh: SOFIA ADHITYA PRADANI K PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

2 HALAMAN PERSETUJUAN POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET TAHUN 2016 PUBLIKASI ILMIAH oleh: SOFIA ADHITYA PRADANI K Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Prof. Dr. Kuswandi, SU., M.Phil., Apt NIK Maryati, Ph.D., Apt NIK. 871 i

3 HALAMAN PENGESAHAN POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET TAHUN 2016 OLEH SOFIA ADHITYA PRADANI K Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 18 Juni 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Ratna Yuliani, M.Biotech.St. (....) (Ketua Dewan Penguji) 2. Hidayah Karuniawati, M.Sc., Apt. ( ) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Prof. Dr. Kuswandi, SU., M.Phil., Apt (.) (Anggota II Dewan Penguji) 4. Maryati, Ph.D., Apt (.) (Anggota III Dewan Penguji) Dekan, Azis Saifudin, Ph.D., Apt. NIK. 956 ii

4 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.. Surakarta, 18 Juni 2016 Penulis SOFIA ADHITYA PRADANI K iii

5 POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET TAHUN 2016 Abstrak Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih. Penatalaksanaan lini pertama untuk terapi pada penderita ISK adalah pemberian antibiotik. Masalah dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan terjadinya resistensi. Resistensi pada penggunaan antibiotik akan mengakibatkan ketidakberhasilan terapi pada penderita ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kuman dan resistensi bakteri terhadap antibiotik pada penderita infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode Februari-Maret tahun Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental secara deskriptif. Sampel diambil dari data primer yaitu isolat urin penderita infeksi saluran kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode Februari-Maret Sampel yang diperoleh diidentifikasi dengan pengecatan Gram dan uji kepekaannya terhadap antibiotik dengan menggunakan metode disk diffusion pada media agar Mueller-Hinton. Data diameter zona hambat yang diperoleh dari uji kepekaan antibiotik dianalisis sesuai standar laboratorium. Isolat bakteri dari penderita ISK didaptkan 11 isolat bakteri yang menunjukkan Gram negatif yaitu Escherichia coli (45,46%), Klebsiella pneumonia (18,18%) sedangkan untuk Gram positif yaitu Staphylococcus aureus (36,36%). Escerichia coli merupakan bakteri yang paling banyak menyebabkan ISK dan menunjukkan resistensi terhadap antibiotik amoksisilin, ampisilin, seftriakson dan seftazidim (%), diikuti sefepim, levofloksasin, kloramfenikol dan trimetropim sulfametoksazol masingmasing (60%), siprofloksasin dan sefepim masing-masing (40%), gentamisin (20%). Bakteri Escherichia coli penyebab ISK masih sensitif terhadap antibiotik amikasin dan meropenem. Kata Kunci: antibiotik, resistensi, ISK, metode analisis CLSI Abstract Urinary tract infection (UTI) was a bacterial infection that occurs in the urinary tract. Management for the first-line therapy in patients with UTI was antibiotics. The problem of irrational use of antibiotics leads to resistance. Resistance to the use of antibiotics will result in the failure of therapy in patients with UTI. This study aims to determine patterns of bacteria and bacterial resistance to antibiotics in patients with urinary tract infections in inpatient hospital PKU Muhammadiyah Surakarta period from February to March This research was nonexperimental descriptive. Samples were taken from the primary data that isolates the urine of patients urinary tract infection at the Hospital of PKU Muhammadiyah Surakarta period from February to March, Samples were identified by Gram staining and test its sensitivity to antibiotics using disk diffusion method on Mueller-Hinton agar medium. Data obtained inhibition zone diameter of antibiotic sensitivity test were analyzed according to the standard laboratory. Bacterial isolates from patients with UTIs be obtained 11 bacterial isolates showed that Gramnegative Escherichia coli (45.46%), Klebsiella pneumoniae (18.18%) while for Gram-positive as Staphylococcus aureus (36.36%). Escherichia coli was a bacterium that causes most UTIs and show resistance to the antibiotic amoxicillin, ampicillin, ceftriaxone and ceftazidime (%), followed by cefepime, levofloxacin, chloramphenicol and trimetropim sulfamethoxazole respectively (60%), ciprofloxacin and cefepime respectively ( 40%), gentamicin (20%). Escherichia coli bacteria cause UTIs are still sensitive to the antibiotic amikacin and meropenem. Keywords: antibiotics, UTI, CLSI analysis method, resistance 1

6 1. PENDAHULUAN Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan infeksi dapat terjadi dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia, disebabkan oleh penyakit seperti bakteri, jamur, virus dan parasit (Jawetz et al., 2005). Infeksi yaitu keadaan masuknya mikroorganisme dalam tubuh yang akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit (Pratiwi, 2008). Salah satu penyakit infeksi yang paling sering ditemukan yaitu penyakit infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih, istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin. Dalam kondisi normal saluran kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada segala usia, pada remaja meningkat 3,3% menjadi 5,8% (Purnomo, 2011). Perempuan dewasa diperkirakan -60% pernah mengalami infeksi saluran kemih dalam hidupnya (Robert et al., 2010). Prevalensinya penderita ISK sangat bervariasi berdasarkan pada umur dan jenis kelamin. Infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria karena perbedaan anatomis antara keduanya (Rajabnia et al., 2012). Infeksi saluran kemih menempati posisi kedua tersering (23,9%) di negara berkembang setelah infeksi luka operasi (29,1%) sebagai infeksi yang paling sering didapatkan oleh pasien di fasilitas kesehatan (Wilianti, 2009). Penanganan lini pertama yang dilakukan untuk ISK adalah dengan pemberian antibiotik dan terapi suportif. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan berpotensi menimbulkan resistensi dan mempercepat berkembangnya kuman penyebab infeksi. Resistensi disebabkan oleh bakteri kehilangan target spesifik terhadap obat dan adanya perubahan genetik (Jawetz et al., 2005). Penelitian di Rumah Sakit Moeward Surakarta menunjukkan bahwa infeksi saluran kemih paling banyak disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (Imaniah, 2014). Escherichia coli mengalami resistensi terhadap antibiotik amoksisilin dan penisilin (Sabir et al., 2014). Bakteri Escherichia coli juga sudah mengalami resisten terhadap antibiotik oflosaksin, norflosaksin dan siprofloksasin (Nakhjavani et al., 2007). Penelitian di Bandar Lampung menunjukkan bahwa resistensi Escherichia coli dan Klebsiella sp. terhadap antibiotik sefalosporin cenderung mengalami kenaikkan dari tahun ke tahun (Firizki., 2014). Penelitian di Samarinda juga menunjukkan bahwa bakteri Escherichia coli telah resisten terhadap ampisilin dan amoksilin (Samirah et al., 2006). Penelitian di Pekanbaru menunjukkan bahwa bakteri Gram negatif penyebab ISK sudah resisten terhadap penisilin dan golongan sefalosporin generasi pertama (Endriani et al., 2010). Bakteri yang resisten terhadap antibiotik akan mengakibatkan ketidakberhasilan terapi antibiotik pada pasien ISK. Dari beberapa penelitian yang dilaporkan penggunaan antibiotik tidak lagi dapat mengatasi bakteri patogen karena adanya resistensi bakteri, hal ini menyebabkan 2

7 hilangnya kepercayaan terhadap antibiotik (Kuswandi, 2011). Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pola kuman dan resistensi bakteri terhadap antibiotik pada penderita infeksi saluran kemih (ISK) karena pola resistentensi bakteri terhadap antibiotik bermanfaat untuk mengetahui keberhasilan terapi. Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta karena angka kejadian ISK termasuk 10 besar penyakit paling sering diderita pasien di rumah sakit tersebut. 2. METODE 2.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental secara deskriptif. Sampel diambil dari data primer yaitu isolat urin penderita infeksi saluran kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode Februari-Maret Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : object glass, pinset, api spiritus, deck glass, penjepit, yellow tip, spreader glass, ose, mikroskop, alat-alat gelas (Iwaki-Pyrex), oven (Memmert), shaker incubator (New Brunswick Scientific), inkubator (Memmert), Laminar Air Flow (LAF), autoklaf (my Life) dan mikropipet (Socorex). Bahan yang digunakan yaitu: 11 sampel isolat bakteri, bahan pewarnaan bakteri (cat Gram A, cat Gram B, cat Gram C, cat Gram D, formalin dan minyak imersi), alkohol 70%, akuades, media Nutrient Agar, larutan salin steril, media BHI (Brain Heart Infusion), media Mueller-Hinton dan 13 jenis disk antibiotik (ampisilin, sefepim, seftazidim, seftriakson, gentamisin, trimetoprim sulfametoksazol, meropenem, amoksilin, amikasin, sefoksitin, levofloksasin dan kloramfenikol. 2.3 Jalannya Penelitian Data primer berupa isolat tunggal bakteri penderita ISK diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode Februari-Maret tahun 2016 yang telah diisolasi, diidentifikasi dan dilakukan pemurnian sehingga kuman yang akan diteliti merupakan isolat murni. Isolat bakteri tunggal dibiakkan pada media NA (Nutrient Agar) miring. Koloni bakteri (3-5 koloni) diambil dari media NA disuspensikan di media BHI dan diinkubasi selama 2-3 jam dengan suhu 37ºC. Hasil suspensi bakteri dalam media BHI kekeruhanya disesuaikan dengan standar Mc-Farland yaitu 1,5x10 8 CFU/mL. Suspensi bakteri (1,5 x 10 8 CFU/mL) diambil sebanyak 1 µl kemudian ditumbuhkan di media Mueller-Hinton dan diletakkan disk antibiotik pada media tersebut. Media diinkubasi pada suhu 37⁰C selama jam kemudian diukur zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing disk antibakteri dan mengacu data CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui tingkat kepekaan bakteri terhadap antibiotik. 3

8 2.4 Analisis Data Analisis hasil resistensi bakteri terhadap antibiotik dilakukan dengan cara pengukuran diameter zona hambat dari tiap disk yang dibandingkan dengan standar resistensi bakteri terhadap antibiotik. Zona radikal yang diperoleh dari hasil uji kemudian diinterpretasikan sesuai standar pengukuran yang ditetapkan oleh CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute). Hasil yang diperoleh dari interpretasi dengan standar CLSI akan menunjukkan bakteri tersebut sensitif (S), intermediet (I), atau resisten (R). Persentase perbandingan hasil uji resistensi yang diperoleh dengan hasil uji resistensi total isolat dikali dengan %. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Klasifikasi Pasien Infeksi Saluran Kemih Data dari bagian rekam medik pasien rawat inap yang menderita infeksi saluran kemih (ISK) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta selama bulan Februari-Maret 2016 sebanyak 102 pasien. Dari Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pasien yang diambil spesimen urinnya untuk dikultur sebanyak 11 pasien yang diperoleh dari bagian Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Spesimen pasien ISK dikultur apabila terapi antibiotik empiris yang diberikan tidak berhasil Klasifikasi pasien berdasarkan umur dan jenis kelamin Data klasifikasi pasien infeksi saluran kemih menunjukkan bahwa dari 102 pasien angka kejadian lebih banyak pada perempuan (56,86%) dibandingkan laki-laki (43,14%). Penderita ISK kebanyakan perempuan disebabkan beberapa faktor antara lain karena uretra perempuan lebih pendek dibanding laki-laki yang menyebabkan rentannya bakteri masuk dan hidup di saluran kemih perempuan (Purnomo, 2011). Klasifikasi pasien berdasar umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi pasien ISK yang rawat inap periode Februari-Maret 2016 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Karakteristik Jumlah Pasien Persentase (%) Usia pasien Balita (0-5 tahun) 7 6, 89 Anak (6-12 tahun) 3 2,94 Remaja (13-19 tahun) 5 4,90 Dewasa (20-59 tahun 41 40,20 Lansia (>60 tahun) 45 45,09 Jenis Kelamin Laki-laki 44 43,14 Perempuan 58 56,86 Jumlah 102 Hasil penelitian ini juga menunjukkan ISK lebih banyak menyerang lansia (45,09%) dibandingkan dengan remaja (4,90%). Hal ini karena pada usia tua seseorang akan mengalami penurunan sistem imun sehingga akan mempermudah timbulnya ISK. Wanita yang berusia lanjut 4

9 akan berisiko lebih besar mengalami ISK hal ini dikarenakan wanita yang telah menopause akan mengalami perubahan lapisan vagina dan penurunan kadar esterogen (Purnomo, 2011) Klasifikasi pasien berdasarkan bakteri penyebab ISK Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa bakteri Gram negatif lebih banyak ditemukan sebagai penyebab ISK dari pada bakteri Gram positif. Bakteri Gram negatif yaitu Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia sedangkan bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus aureus. Tabel 2. Penggolongan berdasarkan bakteri pasien penyebab ISK Penyebab No Pasien Escherichia coli 1, 2, 5, 8, 11 Staphylococcus aureus 3, 6, 7, 9 Klebsiella pneumonia 4, 11 Perbandingannya yaitu Gram negatif dan Gram positif 63,64% : 36,36%. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Moewardi tahun 2014 menunjukkan hasil yang sama bahwa pada penyakit ISK bakteri Gram negatif (92%) lebih mendominasi daripada bakteri Gram positif (8%) (Imaniah, 2015). Tabel 3. Pola bakteri yang diisolasi pada penderita ISK di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Nama Bakteri Jumlah Persentase (%) Gram negatif Escherichia coli Klebsiella pneumonia ,46% 18,18% Gram positif Staphylococcus aureus 4 36,36% Jumlah 11 % Bakteri Gram negatif yang paling banyak menyebabkan ISK yaitu Escherichia coli (45,46%) kemudian Klebsiella pneumonia (18,18%). Bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yaitu Staphlococcus aureus (36,36%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Makasar menunjukkan bakteri terbanyak yang menyebabkan ISK adalah Escherichia coli (39,4%) dan di urutan kedua Klebsiella pneumonia (26,3%) (Samirah, 2006). Penelitian di Iraq juga menyebutkan bakteri penyebab utama ISK adalah Escherichia coli (31%) (Al-Jeburi et al, 2013) dan di India ISK yang disebabkan Escherichia coli sebesar 34,42%. Dari data dapat disimpulkan bahwa penyakit ISK sebagian besar disebabkan oleh bakteri Gram negatif dan paling banyak bakteri Escherichia coli. 5

10 3.2. Pola Resistensi Bakteri Dalam penelitian ini peneliti tidak mendapatkan data sekunder berupa kartu rekam medis, sehingga peneliti memilih antibiotik untuk uji resistensi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Imaniah, 2015) dan diperkuat penelitan yang dilakukan di Rumah Sakit Tikrit Iraq (Al-Jeubori, 2013). Uji resistensi digunakan 13 jenis antibiotik yaitu ampisilin, amoksisilin, sefepim, seftriakson, sefoksitin, seftazidim, meropenem, amikasin, gentamisin, levofloksasin, siprofloksasin, trimetropim sulfametoksazol dan kloramfenikol. MEM SXT FOX CAZ C CN CIP LEV AMC MC FEP AMP CRO AMK Gambar 1. Uji Kepekaan sampel 1 bakteri Escherichia coli terhadap beberapa antibiotik. Keterangan: MEM: meropenem; SXT: trimetropin Sulfametoksazol; CIP: siprofloksasin; CN: gentamisin; FOX: sefoksitin; C: kloramfenikol; LEV: levofloksasin; CAZ: seftazidim; AMC: amoksisilin; AMP: ampisilin; AMK: amikasin; CRO: seftriakson; FEP: Sefepim. Gambar 1 merupakan hasil uji kepekaan kuman secara konvensional dengan menggunakan metode disk diffusion (Kirby-Bauer). Hasil uji kepekaan menunjukkan bahwa Escherichia coli resisten terhadap ampisilin dengan diameter zona hambat (0 mm), amoksisilin (0 mm), seftriakson (20,75 mm), seftazidim (9,25 mm), intermediet terhadap antibiotik sefepim (15,75 mm), meropenem (22 mm), siprofloksasin(19,5 mm) sedangkan Escherichia coli masih sensitif terhadap antibiotik sefoksitin (21,75 mm), amikasin (19 mm), gentamisin (17,75 mm), levofloksasin (23,75 mm), kloramfenikol (22,75 mm) dan trimetropin sulfametoksazol (24 mm) Pola resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan β-laktam Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Escherichia coli telah mengalami resistensi terhadap antibiotik golongan β-laktam yaitu ampisilin, amoksisilin, sefepim, seftriakson, sefoksitin 6

11 dan seftazidim. Tabel 4 menunjukkan pola resistensi antibiotik β-laktam terhadap bakteri penyebab ISK Gram negatif yaitu Escherichia coli, Klebsiella pneumonia dan Gram positif yaitu Staphylococcus aureus. Tabel 4. Pola resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik golongaan β-laktam Antibiotika Ampisilin Amoksisilin Sefepim Seftriakson Sefoksitin Seftazidim Meropenem Escherichia coli n= Persentase Resistensi (%) Klebsiella pneumonia n=2 Staphylococcus aureus n= Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri penyebab infeksi saluran kemih sebagian besar sudah resisten terhadap antibiotik golongan β-laktam. Bakteri penyebab ISK yaitu Escherichia coli sudah mengalami resistensi % terhadap antibiotik ampisilin, amoksisilin, seftriakson dan seftazidim. Bakteri Escherichia coli juga mengalami resistensi terhadap antibiotik sefepim (60%) sefoksitin (40%) sedangkan antibiotik meropenem masih poten terhadap bakteri Escherichia coli. Bakteri Gram negatif Klebsiella pneumonia mengalami resistensi sebesar % terhadap antibiotik amipilin, amoksisilin dan seftazidim sedangkan antibotik sefoksitin, seftriakson, sefepim dan meropenen mengalami resistensi 40%. Penelitian lain mengungkapkan bakteri Klebsiella pneumonia dan Escherichia coli tercatat resisten terhadap spektrum luas dan β-laktam (Dibua et al, 2012). Escherichia coli sudah resisten terhadap antibiotik seftriakson (Chowdhury & Ramendu, 2015). Penelitian lain juga menyebutkan Escherichia coli resisten terhadap ampisilin sebesar 37,5% (Arkotha and Filgona, 2009). Resistensi bakteri terhadap golongan β-laktam seperti penisilin dan sefalosporin disebabkan karena bakteri memproduksi enzim β-laktam yang membuat ikatan dengan antibiotik dan kemudian membentuk hidrolisis β-laktam, bakteri akan membuka cincin β-laktam dari penisilin dan sefalosporin yang mengakibatkan hilangnya sensitivitas antibiotik (Brooks et al, 2005). Tingginya resistensi bakteri Gram negatif terhadap antibiotik golongan penisilin karena sejak dulu golongan penisilin sudah lama digunakan sebagai terapi pengobatan infeksi dalam masyarakat (Rizal, 2010). Bakteri Gram positif Staphylococcus aureus penyebab ISK mengalami resistensi sebesar % terhadap antibiotik amoksisilin. Staphylococcus aureus juga mengalami resistensi terhadap ampisilin, seftriakson dan seftazidim (75%), antibiotik sefoksitin (%), sefepim (25%). Pada 7

12 bakteri Gram positif Staphylococuss aureus, hanya antibiotik meropenem yang masih poten. Resistensi bakteri Gram positif terhadap antibiotik golongan penisilin terjadi karena adanya hambatan protein pengikat penisilin (penicillin-binding protein) dengaan mencegah ikatan silang peptidoglikan pada tahap akhir sintsis dinding sel. Secara normal protein ini adalah enzim yang terdapat dalam membran plasma sel bakteri dan terlibat dalam penambahan asam amino untuk berikatan dengan dinding peptidoglikan sehingga menyebabkan dinding sel bakteri menjadi lisis dan rapuh karena pengeblokan aktifitas enzim transpeptidase (Pratiwi, 2008) Pola resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan aminoglikosida Antibiotika golongan aminoglikosida yang digunakan untuk pengobatan ISK adalah antibiotik amikasin dan gentamisin (Wagenlehner et al, 2011). Mekanisme antibiotik aminoglikosida adalah mencegah sel untuk membuat protein secara tepat, sehingga terjadi kematian bakteri (Kuswandi, 2011). Tabel 5. Pola resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik golongaan golongan aminoglikosida Antibiotika Escherichia coli n=5 Persentase Resistensi (%) Klebsiella pneumonia n=2 Staphylococcus aureus n=4 Amikasin Gentamisin Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri Escherichia coli, Klebsiella pneumonia dan Stapylococcus aureus mengalami resistensi terhadap antibiotik gentamisin masing-masing sebesar 20%, % dan 25% (Tabel 5). Antibiotik amikasin sensitif terahadap bakteri penyebab ISK yaitu Escherichia coli, Klebsiella pneumonia dan Stapylococcus aureus. Penelitian lain menyebutkan bahwa bakteri Escherichia coli masih sensitif terhadap amikasin dan gentamisin (Chowdhury and Ramendu, 2015). Resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan aminoglikosida dikarenakan tidak terdapatnya reseptor protein yang spesifik di ribosom subunit 30s. Resistensi bakteri terhadap aminoglikosida tergantung terhadap produksi adinilasi, fosforilasi atau enzim asetilasi yang dapat merusak obat. (Brooks et al, 2005) Pola resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan fluorokuinolon Antibiotik golongan flurokuinolon yang sering diresepkan untuk peengobatan ISK adalah levlofoksasin, siprofloksasin, norflosaksin dan ofloksasin (Wagenlehner et al, 2011). Antibiotik siprofloksasin dan levofloksasin digunakan sebagai pilihan pertama untuk pengobatan ISK bagian atas (Katzung, 2007). Mekanisme kerja antibiotik golongan floroquinolon yaitu membuat DNA bakteri terpotong-potong dan mencegah proses perbaikkan DNA kembali (Kuswandi, 2011). 8

13 Tabel 6. Pola resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik golongaan golongan fluorokuinolon Antibiotika Levoofloksasin Siprofloksasin Escherichia coli n= Persentase Resistensi (%) Klebsiella pneumonia n=2 Staphylococcus aureus n= Penelitian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa bakteri Escherichia coli mengalami resistensi terhadap antibiotik levofloksasin sebesar 60% sedangkan siprofloksasin mengalami resistensi 40%. Klebsiella pneumonia mengalami resistensi % terhadap levlofloksasin dan % pada siprofloksasin. Bakteri Gram positif Staphylococcus aureus masing-masing mengalami resistensi 25% pada antibiotik levfoksasin dan siprofloksasin. Penelitian lain menyebutkan bawha Escherichia coli mengalami resistensi terhadap siprofloksasin sebesar 97,7% (Farrellf et al, 2003). Penelitian serupa yang dilakukan di Surabaya menunjukkan bahwa Eschericia coli mengalami resistensi terhadap siprofloksasin 76,5% (Chitraningtyas, 2014). Resistensi bakteri Gram negatif terhadap fluoroquinolon seperti siprofloksasin dan levofloksasin dapat terjadi karena mutasi dan resistensi silang (Katzung, 2007). Mutasi pada target DNA girase yang mengakibatkan antibiotik tidak dapat bekerja lama saat menghambat DNA girase. Enzim pada bakteri ini berfungsi dalam proses terbuka dan tertutupnya lilitan DNA (Pratiwi, 2008). 3,2,4. Pola resistensi bakteri terhadap antibiotik kloramfenikol dan kortimoksazol Antibiotik kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas yang mampu menghambat bakteri Gram negatif maupun bakteri Gram positif. Mekanisme aksi antibiotik kloramfenikol bereaksi dengan menghambat sel umtuk memproduksi protein sehingga bakteri akan mati (Kuswandi, 2011). Antibiotik krotimoksazol merupakan kombinasi antibiotik antara trimetropim dengan sulfametoksazol. Mekanisme aksi trimetropim yaitu menghambat enzim pada alur sintesis asam folat dari proses reduksi asam dihidrofolat sedangkan mekanisme aksi sulfametoksazol yaitu dengan menghambat sintesis asam folat. Tabel 6. Pola resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik golongaan klorampenikol dan kortimoksazol Antibiotika Trimetropim Sulfametoksazol Klorampenikol Escherichia coli n= Persentase Resistensi (%) Klebsiella pneumonia n=2 Staphylococcus aureus n=4 25 9

14 Pada Tabel 7 bakteri Escherichia coli mengalami resistensi 60% pada antibiotik kortimoksazol dan kloramfenikol. Klebsiella pneumonia mengalami resistensi pada antibiotik kortimoksazol dan kloramfenikol masing-masing sebesar %, untuk Gram positif yaitu Staphylococcus aureus mengalami resistensi pada kortimoksazol dan kloramfenikol masing-masing sebesar % dan 25%. Penelitian lain menyebutkan bahwa Escherichia coli mengalami resisten terhadap kotrimoksazol sebesar 42,6% dan kloramfenikol sebesar 20% (Echeverri et al., 2014). Escherichia coli juga mengalami resistensi terhadap sulfametoksazol trimetropim sebesar 81,3% (Chitraningtyas, 2014). Resistensi bakteri terhadap trimetropim/sulfametoksazol terjadi karena berkurangnya permeabilitas sel, kelebihan dihidrofolat reduktase, perlawanan juga dapat muncul dengan mutasi karena plasmid tahan terhadap reduktase dihidrofulat yang menghasilkan target baru sehingga tidak sensitif terhadap obat (Katzung, 2007). Bakteri mampu menghasilkan reduktase dihidrofulat yang berlebih untuk memblokir kerja obat. Pengatasan resistensi bakteri terhadap trimetropim sulfametoksazol dengan cara menaikkan dosis yang lebih tinggi (Pratiwi, 2008). Resistensi bakteri terhadap klorampenikol terjadi karena bakteri mampu memproduksi enzim klorampenikol yaitu asetil tranferase yang akan merusak aktifator obat (Brooks et al, 2005). Pola kuman penyebab ISK sangat penting untuk keberhasilan pengobatan ISK sehingga perlu adanya pengkajian ulang terapi pada pengobatan ISK untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Evaluasi penggunaan antibiotik pada periode tertentu diperlukan berdasarkan pola kuman penyebab ISK sehingga pengobatan antibiotik lebih efektif. Tidak adanya data sekunder yaitu rekam medik dalam penelitian ini tidak bisa dijadikan gambaran umum pada pengobatan ISK sehingga peneliti tidak bisa mencocokkan kesesuaian terapi antibiotik. 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode Februari-Maret 2016 dapat disimpulkan bahwa: 1. Penderita ISK disebabkan oleh bakteri Gram negatif yaitu Escherichia coli (45,46%), Klebsiella pneumonia (18,18%) dan bakteri Gram positif yang menyebabkan ISK yaitu Stappylococcus aureus (36,36%) ditunjukkan dari 11 suspensi bakteri. 2. Bakteri penyebab ISK di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah telah resisten terhadap antibiotik amoksisilin (%), seftazidim (92,30%), ampisilin (92,30%) dan seftriakson (81,81%). Bakteri mengalami resistensi intermediet terhadap antibiotik klorampenikol (54,54%), sefepim (45,45%), sefoksitin (45,45%), levofloksasin (45,45%), siprofloksasin (45,45%) trimetropim 10

15 sulfametoksazol (45,45%) dan gentamisin (27,27%). Antibiotik yang masih cukup sensitif yaitu meropenem (9,09%) dan antibiotik amikasin masih sensitif dengan tingkat resistensi 0% Saran Perlu data sekunder yaitu rekam medik untuk mengetahui terapi yang digunakan pasien sehingga bisa mencocokkan kesesuaian terapi antibiotik. Memperbanyak sampel primer yaitu suspensi bakteri pasien ISK agar hasil uji lebih valid. Pola kuman penyebab ISK akan berperan penting dalam keberhasilan pengobatan ISK sehingga perlu pengkajian ulang tentang terapi ISK di Rumah sakit untuk meminimalkan kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik. DAFTAR PUSTAKA Al-Jebouri M.M., Salih A. and Mdish, 2013, Antibiotic Resistance Pattern of Bacteria Isolated from Patients of Urinary Tract Infections in Iraq, Open Journal of Urology, 3(2), Akortha E. E. and Filgona J., 2009, Transfer of Gentamicin Resistance Genes Among Enterobacteriaceae Isolated from the Outpatients with Urinary Tract Infections Attending 3 Hospitals In Mubi, Adamawa State, Academic Journals, 4 (8), 745. Binfar, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Brooks G.F., Butel J.S. and Morse S.A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Diterjemahkan Oleh Mudihardie, Salemba Medika, Jakarta. Chitraningtyas D., Juliana C., Retno S., 2014, Profil Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Daerah Surabaya dalam Christyaningsih J., Dewi C., and Retno S., 2014, The Pattern of Resistance of Antibiotics to Escherichia Coli Causes Urinary Tract Infection in East Java, Indonesia, Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, 5 (5), Chowdhury S., and Parial R., 2015, Antibiotic Susceptibility Patterns of Bacteria among Urinary Tract Infection Patients in Chittagong, Bangladesh, Sikkim Manipal University Medical Journal, 2 (1), 122. Dibua U.M.E., Onyemerela I. S. and Nweze E.I., 2014, Frequency, Urinalysis and Susceptibility Profile of Pathogens Causing Urinary Tract Infections in Enugu State, Southeast Nigeria, Revista Do Instituto de Medicina Tropical de São Paulo, 56 (1), Echeverri V.C., Serna-Higuita L.M., Serrano A.K., Ochoa-García C., Rosas S.L., Bedoya M.A., Margarita S., Catalina H., Adriana H., Diana O., Juan J.V., John J.Z. and David E., 2014, Resistance Profile for Pathogens Causing Urinary Tract Infection in a Pediatric Population, and Antibiotic Treatment Response at a University Hospital , Colombia Médica (Cali, Colombia), 45 (57), Endriani R., Fauzia A. and Dona A., 2009, Pola Resistensi Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) terhadap Antibakteri di Pekanbaru, Jurnal Natur Indonesia, 12 (2),

16 Farrellf D. J., Morrissey I., De Rubeis D., Robbins M., and Felmingham D., 2003, A UK Multicentre Study of the Antimicrobial Susceptibility of Bacterial Pathogens Causing Urinary Tract Infection, Terdapat di: [Diakses pada 16 Mei 2016]. Firizki F., 2014, Pattern Sensitivity of Escherichia Coli and Klebsiella Sp. To Antibiotic Sefalosporin Period Of Year , Skripsi, Medical Faculty, Lampung Univ. Abstr Imaniah B.A., 2015, Peta Kuman dan Resistensinya terhadap Antibiotika pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jawetz E., Melnick J.L. and Adelberg E.A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran Edisi I, Diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNAIR,. Salemba Medika, Surabaya, pp , Katzung B. G., 2007, Basic & Clinical Pharmacology, Tenth Edition, United States, Lange Medical Publications. Kuswandi M., 2011, Strategi Mengatasi Bakteri yang Resisten terhadap Antibiotika. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Yogyakarta. Nakhjavani F.A., Mirsalehian A., Hamidian M., Kazemi B., Mirafshar M. and Jabalameli, A., 2007, Antimicrobial Susceptibility Testing For Escherichia Coli Strains To Fluoroquinolones, In Urinary Tract Infections. Iran. J Publ Heal. 36, Pratiwi S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga Medical Series, Jakarta. Purnomo B., 2011, Dasar-Dasar Urologi, Penerbit Sagung Setyo, Malang. Rajabnia C.M., Gooran S., Fazeli F. and Dashipour A., 2012, Antibiotik Resistence Pattern In Urinary Tract Infections In Imam-Ali Hospital, Zahedan ( ). Zahedan J. Res. Med. Sci. Robert M. and Ross S., 2010, Recurrent Urinary Tract Infection. SOGC Clin. Pract. Guidel. SOGC. Rizal S., 2010, Pola Kuman dan Resistensi Antimikroba dari Berbagai Spesimen Pasien di RS Dr. Oen Solo Baru Kabupaten Sukoharjo, The Indonesian Journal of Medical Science, 1 (7), Samirah, Darwati and Windarwati H., 2006, Bacterial Pattern and it s Sensitivity in Patients Suffering from Urinary Tract Infection, Indones. J. Clin. Pathol. Med. Lab. 12, Wagenlehner F.M.E., Hoyme U., Kaase M., Fünfstück R., Naber K.G. and Schmiemann G., 2011, Uncomplicated Urinary Tract Infections, Deutsches Ärzteblatt International, 108(24),

17 Wilianti N.P., 2009, Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih pada Bangsal Penyakit Dalam di SUPp Dr.Kariadi Semarang Tahun 2008, Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang. 13

SKRIPSI SOFIA ADHITYA PRADANI K Oleh :

SKRIPSI SOFIA ADHITYA PRADANI K Oleh : POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET TAHUN 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan infeksi dapat terjadi dari satu orang ke orang lain atau dari hewan

Lebih terperinci

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 SKRIPSI

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 SKRIPSI POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 SKRIPSI Oleh: RATNANINGTYAS SULISTYANINGRUM K100120154 FAKULTAS

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN FEBRUARI-MARET 2016

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN FEBRUARI-MARET 2016 POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN FEBRUARI-MARET 2016 SKRIPSI Oleh : TRYAS SYARIFAH HANDAYANI K100120098 FAKULTAS

Lebih terperinci

PETA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI

PETA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI PETA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh: WULAN PRIATIWI K 100110108 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ISK merupakan keadaan tumbuh dan berkembang biaknya kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di negara-negara berkembang, penyakit infeksi masih menempati urutan

I. PENDAHULUAN. Di negara-negara berkembang, penyakit infeksi masih menempati urutan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara-negara berkembang, penyakit infeksi masih menempati urutan pertama dari penyebab sakit di masyarakat (Nelwan, 2002). Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan metode difusi Kirby-Bauer (Triatmodjo, 2008). Hasil penelitian diperoleh dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi merupakan peristiwa masuknya mikroorganisme ke suatu bagian di dalam tubuh yang secara normal dalam keadaan steril (Daniela, 2010). Infeksi dapat disebabkan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN IDENTIFIKASI DAN POLA KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI URIN PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Oleh : ESTERIDA SIMANJUNTAK 110100141 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atas yang terjadi pada populasi, dengan rata-rata 9.3% pada wanita di atas 65

I. PENDAHULUAN. atas yang terjadi pada populasi, dengan rata-rata 9.3% pada wanita di atas 65 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara-negara berkembang penyakit infeksi masih menempati urutan pertama dari penyebab sakit di masyarakat (Nelwan, 2002). Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi

Lebih terperinci

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA SEPSIS BAYI DI RUANG PICU DAN NICU RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA SEPSIS BAYI DI RUANG PICU DAN NICU RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015 POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA SEPSIS BAYI DI RUANG PICU DAN NICU RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh: FINA TRIANA DEWI K 100110132 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) DI RSUP

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) DI RSUP POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015 SKRIPSI Oleh: DIAN SEPTI WIGUNA K100120068

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome) yang disertai dengan adanya infeksi pada organ tertentu berdasarkan hasil biakan positif di tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama penyakit infeksi (Noer, 2012). dokter, paramedis yaitu perawat, bidan dan petugas lainnya (Noer, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama penyakit infeksi (Noer, 2012). dokter, paramedis yaitu perawat, bidan dan petugas lainnya (Noer, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Di tempat ini pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain cross-sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder, yaitu data hasil uji kepekaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengevaluasi tentang penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 79 rekam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.

ABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS. ABSTRAK POLA DAN KEPEKAAN MIKROORGANISME HASIL KULTUR URINE PASIEN RAWAT INAP DI RUANG ICU RS IMMANUEL BANDUNG TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PERIODE 2006 2008 Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M,

Lebih terperinci

Identifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Identifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta ARTIKEL PENELITIAN Mutiara Medika Identifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Identification of Bacteria Type and Its Sensitivity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bermakna (Lutter, 2005). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. bermakna (Lutter, 2005). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah umum untuk berbagai keadaan tumbuh dan berkembangnya bakteri dalam saluran kemih dengan jumlah yang bermakna (Lutter,

Lebih terperinci

25 Universitas Indonesia

25 Universitas Indonesia 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) untuk mengetahui pola resistensi bakteri terhadap kloramfenikol, trimethoprim/ sulfametoksazol,

Lebih terperinci

Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari Desember 2012

Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari Desember 2012 44 Artikel Penelitian Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 21 - Desember 212 Novilla Rezka Sjahjadi, Roslaili Rasyid, Erlina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan yang utama di negara berkembang (Setyati dkk., 2012). Pneumonia dapat terjadi sepanjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri Gram negatif berbentuk

I. PENDAHULUAN. Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri Gram negatif berbentuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri Gram negatif berbentuk batang. Habitat alami bakteri ini berada pada sistem usus manusia dan binatang. Enterobacteriaceae

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4 27 III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah, Rumah Sakit Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI 2013 SEPTEMBER 2015

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI 2013 SEPTEMBER 2015 POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI 2013 SEPTEMBER 2015 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum untuk menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan pada struktur traktus urinarius. (1) Saluran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi

I. PENDAHULUAN. kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi ini menyebabkan

Lebih terperinci

POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009.

POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009. POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009 Oleh: NG MEE SAN NIM: 070100275 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan inflamasi di bagian sel urotelium yang melapisi saluran kemih. Infeksi saluran kemih di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering ditemukan dalam praktek klinik (Hvidberg et al., 2000). Infeksi saluran kemih (ISK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama. morbiditas dan mortalitas di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama. morbiditas dan mortalitas di dunia. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Di samping itu penyakit infeksi juga bertanggung jawab pada penurunan kualitas

Lebih terperinci

POLA KEPEKAAN ANTIBIOTIK BAKTERI EXTENDED SPECTRUM BETA LAKTAMASES-PRODUCING ESCHERICHIA COLI

POLA KEPEKAAN ANTIBIOTIK BAKTERI EXTENDED SPECTRUM BETA LAKTAMASES-PRODUCING ESCHERICHIA COLI POLA KEPEKAAN ANTIBIOTIK BAKTERI EXTENDED SPECTRUM BETA LAKTAMASES-PRODUCING ESCHERICHIA COLI DARI SPESIMEN URIN DI RSUP H ADAM MALIK PERIODE JULI 2013-JUNI 2014 NANCY I SIAHAAN 110100235 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO ABSTRAK EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO Maysella Suhartono Tjeng, 2011 Pembimbing: Yenni Limyati,

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DARI SPESIMEN PUS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2012

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DARI SPESIMEN PUS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2012 POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DARI SPESIMEN PUS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 01 MICROBIAL PATTERNS AND ANTIBIOTIC RESISTANCE OF ISOLATES COLLECTED FROM SPECIMEN PUS IN Dr. MOEWARDI HOSPITAL

Lebih terperinci

ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006

ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006 ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006 Dessy, 2007 Pembimbing Utama I : Dani Brataatmadja, dr., Sp.PK. Pembimbing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012). Infeksi nosokomial dapat terjadi

I. PENDAHULUAN. penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012). Infeksi nosokomial dapat terjadi I. PENDAHULUAN Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri patogen oportunistik penting yang menyebabkan infeksi nosokomial terutama pada pasien yang mengalami penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012).

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DARI SPESIMEN PUS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2012 SKRIPSI

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DARI SPESIMEN PUS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2012 SKRIPSI POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DARI SPESIMEN PUS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh: BUSYRON CHUDLORI K 1000 90 104 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Subjek Penelitian Dari data pasien infeksi saluran kemih (ISK) yang diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI pada jangka waktu Januari 2001 hingga Desember 2005

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA BULAN FEBRUARI-MARET 2016

POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA BULAN FEBRUARI-MARET 2016 POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA BULAN FEBRUARI-MARET 2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain cross-sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder, yaitu data hasil uji kepekaan bakteri

Lebih terperinci

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 1) EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN BRONKITIS KRONIK PASIEN RAWAT JALAN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013-JUNI 2014 2) 1) Abraham Sanni 1), Fatimawali 1),

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012 ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012 Maria F. Delong, 2013, Pembimbing I : DR. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi merupakan penyakit dan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan infeksi dapat terjadi dari satu orang ke orang lain atau dari

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) merupakan bakteri penyebab tersering infeksi

BAB I. PENDAHULUAN. Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) merupakan bakteri penyebab tersering infeksi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) merupakan bakteri penyebab tersering infeksi di lingkungan Rumah Sakit. P. aeruginosa merupakan bakteri Gram negatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Antibiotika 1. Definisi Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh jamur dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pre-eklamsia adalah gangguan vasokontriksi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi tidak hanya menjadi masalah kesehatan bagi Indonesia bahkan di dunia. Pengobatan infeksi erat hubungannya dengan penggunaan antibiotika. Penggunaan antibiotika

Lebih terperinci

UJI KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI URIN PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PERIODE MARET JUNI 2008

UJI KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI URIN PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PERIODE MARET JUNI 2008 ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VI, No. 2, Agustus 2009, 45-55 UJI KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI URIN PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PERIODE

Lebih terperinci

POLA DAN SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2015 NASKAH PUBLIKASI

POLA DAN SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2015 NASKAH PUBLIKASI POLA DAN SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh : EMI PUTRI PRIMASARI K 100120185 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

Antibiotic Utilization Of Pneumonia In Children Of 0-59 Month s Old In Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Period Januari-October 2013

Antibiotic Utilization Of Pneumonia In Children Of 0-59 Month s Old In Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Period Januari-October 2013 Antibiotic Utilization Of Pneumonia In Children Of 0-59 Month s Old In Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Period Januari-October 2013 Advisedly, Tarigan A, Masykur-Berawi M. Faculty of Medicine Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rinitis alergi merupakan inflamasi kronis mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan masalah kesehatan global

Lebih terperinci

POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H

POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JULI 2009 SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2010 Oleh: NUR LIYANA BINTI ZAKARIA 070100274

Lebih terperinci

Survei Resistensi Antibiotik pada E. coli di Ternak, Manusia dan Lingkungan di Peternakan

Survei Resistensi Antibiotik pada E. coli di Ternak, Manusia dan Lingkungan di Peternakan Survei Resistensi Antibiotik pada E. coli di Ternak, Manusia dan Lingkungan di Peternakan Tujuan Mengetahui pola kepekaan bakteri pada peternakan babi dan ayam petelur skala kecil Mengetahui pola kepekaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Dari kurun waktu tahun 2001-2005 terdapat 2456 isolat bakteri yang dilakukan uji kepekaan terhadap amoksisilin. Bakteri-bakteri gram negatif yang menimbulkan infeksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN MOTTO. HALAMAN PERSEMBAHAN. DEKLARASI.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN MOTTO. HALAMAN PERSEMBAHAN. DEKLARASI.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN MOTTO. HALAMAN PERSEMBAHAN. DEKLARASI.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR LAMPIRAN INTISARI.... i iii.iv

Lebih terperinci

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 213 AGUSTUS 215 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Sensitivitas Salmonella typhi terhadap Kloramfenikol dan Seftriakson di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun

Sensitivitas Salmonella typhi terhadap Kloramfenikol dan Seftriakson di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun Sensitivitas Salmonella typhi terhadap Kloramfenikol dan Seftriakson di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2008-2009 Irma Suswati 1, Ayu Juniarti 2 1,2 Departemen Mikrobiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Saluran kemih merupakan salah satu organ yang paling sering terjadi infeksi bakteri. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya

Lebih terperinci

PENGARUH KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPISILIN DAN MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) TERHADAP Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN

PENGARUH KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPISILIN DAN MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) TERHADAP Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN PENGARUH KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPISILIN DAN MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) TERHADAP Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN SKRIPSI Oleh: KHORINA SARI YUNENSA K 100120148 FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klebsiella pneumonia Taksonomi dari Klebsiella pneumonia : Domain Phylum Class Ordo Family Genus : Bacteria : Proteobacteria : Gamma Proteobacteria : Enterobacteriales : Enterobacteriaceae

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Staphylococcus aureus, merupakan masalah yang serius, apalagi didukung kemampuan

BAB I. PENDAHULUAN. Staphylococcus aureus, merupakan masalah yang serius, apalagi didukung kemampuan BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya strain bakteri yang resisten terhadap banyak antibiotik termasuk bakteri Staphylococcus aureus, merupakan masalah yang serius, apalagi didukung kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resistensi terhadap antimikroba atau. antimicrobial resistance (AMR) adalah fenomena alami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resistensi terhadap antimikroba atau. antimicrobial resistance (AMR) adalah fenomena alami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resistensi terhadap antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) adalah fenomena alami yang dipercepat oleh penggunaan obat-obatan antibiotik (WHO, 2014). Spesies

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIMIKROBA PADA INFEKSI SALURAN KEMIH. SYAFADA, FENTY Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

POLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIMIKROBA PADA INFEKSI SALURAN KEMIH. SYAFADA, FENTY Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, Mei 2013, hlm. 9-13 Vol. 10 No. 1 ISSN : 1693-5683 POLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIMIKROBA PADA INFEKSI SALURAN KEMIH SYAFADA, FENTY Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Lebih terperinci

Ave Olivia Rahman 1. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Ave Olivia Rahman 1. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi UJI KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI PASIEN DENGAN BAKTERIURIA TERHADAP ANTIBIOTIK AMOKSISILIN, LEVOFLOKSASIN DAN CIPROFLOKSASIN DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE OKTOBER

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PROFIL PASIEN YANG TERPAPAR BAKTERI Staphylococcus haemolyticus DAN Escherichia coli PADA SPESIMEN URIN DI RSUD DR.

PERBANDINGAN PROFIL PASIEN YANG TERPAPAR BAKTERI Staphylococcus haemolyticus DAN Escherichia coli PADA SPESIMEN URIN DI RSUD DR. PERBANDINGAN PROFIL PASIEN YANG TERPAPAR BAKTERI Staphylococcus haemolyticus DAN Escherichia coli PADA SPESIMEN URIN DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan judul Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan judul Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Penelitian dengan judul Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pengobatan Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SIPROFLOKSASIN DAN OFLOKSASIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SIPROFLOKSASIN DAN OFLOKSASIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SIPROFLOKSASIN DAN OFLOKSASIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO Eka Septiyarini S. Yunus 1, Widysusanti Abdulkadir 2, Teti

Lebih terperinci

Welly Wiliarni, Priyo Wahyudi, Priyanto Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Welly Wiliarni, Priyo Wahyudi, Priyanto Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta UJI RESISTENSI Staphylococcus aureus DARI PASIEN INFEKSI KULIT DI RUMAH SAKIT SILOAM KARAWACI TANGERANG BANTEN TERHADAP OKSASILIN, VANKOMISIN, KLINDAMISIN, DAN LEVOFLOKSASIN SUSCEPTIBILITY TEST OF Staphylococcus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data Profil Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa penyakit infeksi dan parasit tertentu menempati urutan kedua dari data 10 penyakit utama penyebab kematian di rumah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Disiplin ilmu yang terkait dalam penelitian ini adalah Ilmu Mikrobiologi, Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu

Lebih terperinci

ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008

ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008 ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008 Nita Kristiani, 2010; Pembimbing I : Penny Setyawati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif. yang normalnya hidup sebagai flora normal di sistem

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif. yang normalnya hidup sebagai flora normal di sistem 1 BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang normalnya hidup sebagai flora normal di sistem pencernaan manusia, dan juga bisa menjadi patogen yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakteremia didefinisikan sebagai keberadaan kuman dalam darah yang dapat berkembang menjadi sepsis. Bakteremia seringkali menandakan penyakit yang mengancam

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009)

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009) SKRIPSI Oleh : Raden Yudho Pramono NIM. 042210101033 BAGIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare, infeksi saluran nafas, malaria, tuberkulosis masih menjadi penyebab utama kematian.

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PENGOBATAN PENDERITA PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG PERIODE JANUARI JUNI 2015 EVALUATION OF ANTIBIOTIC USE AT CHILDRENS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi, bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal. Frekuensi dan konsistensi BAB bervariasi dalam dan antar individu (Sukandar, 2008). Penyakit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian yang berjudul Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian yang berjudul Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pada penelitian yang berjudul Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik untuk Pengobatan ISPA pada Balita Rawat Inap di RSUD Kab Bangka Tengah Periode 2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif. B. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian tubuh manusia seperti kulit, mukosa mulut, saluran pencernaan, saluran ekskresi dan organ reproduksi dapat ditemukan populasi mikroorganisme, terutama bakteri.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS KEDOKTERAN SEMARANG 2006

UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS KEDOKTERAN SEMARANG 2006 Proposal Penelitian FAKTOR RISIKO, POLA KUMAN DAN TES KEPEKAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RS DR. KARIADI SEMARANG TAHUN 2004-2005 Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut perkiraan World Health Oraganization (WHO) ada sekitar 5 juta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut perkiraan World Health Oraganization (WHO) ada sekitar 5 juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut perkiraan World Health Oraganization (WHO) ada sekitar 5 juta kematian neonatus setiap tahun, 98% terjadi di negara berkembang. Penyebab paling umum kematian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di indonesia kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh infeksi sering diderita oleh masyarakat kita, salah satu infeksi yang diketahui adalah infeksi organ urogenitalia.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ORGANISMS (MDRO) PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI BANGSAL NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU) RUMAH SAKIT

IDENTIFIKASI INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ORGANISMS (MDRO) PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI BANGSAL NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU) RUMAH SAKIT p-issn: 2088-8139 e-issn: 2443-2946 Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi IDENTIFIKASI INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ORGANISMS (MDRO) PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI BANGSAL NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)

Lebih terperinci

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. kematian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai akibatnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai akibatnya terjadi penderitaan

Lebih terperinci

: NATALIA RASTA MALEM

: NATALIA RASTA MALEM SKRINING ENTEROBACTERIACEAE PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETA-LACTAMASE DENGAN METODE UJI DOUBLE DISK SYNERGY PADA SAMPEL URIN PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUP.H. ADAM MALIK MEDAN Oleh : NATALIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1998 WHO melaporkan bahwa infeksi merupakan penyebab kematian kedua setelah kardiovaskular dengan angka mencapai 13,3 juta orang yang meninggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Flora Normal Rongga Mulut Rongga mulut merupakan pintu gerbang masuknya berbagai macam mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan atau minuman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wanita 54,5% lebih banyak dari laki-laki. Namun pada neonatus, ISK lebih

BAB I PENDAHULUAN. wanita 54,5% lebih banyak dari laki-laki. Namun pada neonatus, ISK lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang berada di saluran kemih manusia. Organ-organ pada saluran kemih

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2013 - JUNI 2014 Fahijratin N.K.Mantu 1), Lily Ranti Goenawi 1),

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakteremia adalah keberadaan bakteri pada darah yang dapat mengakibatkan sepsis (Tiflah, 2006). Sepsis merupakan infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL. Isolat Pseudomonas aeruginosa

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL. Isolat Pseudomonas aeruginosa BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Isolat Pseudomonas aeruginosa

Lebih terperinci

GAMBARAN POPULASI BAKTERI PADA CHEST PIECE STETOSKOP DI RUANGAN ICU DAN HCU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP MEROPENEM

GAMBARAN POPULASI BAKTERI PADA CHEST PIECE STETOSKOP DI RUANGAN ICU DAN HCU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP MEROPENEM ABSTRAK GAMBARAN POPULASI BAKTERI PADA CHEST PIECE STETOSKOP DI RUANGAN ICU DAN HCU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP MEROPENEM Puspa Saraswati, 2013, Pembimbing I : Widura, dr.,

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan UKDW. penyebab keempat dari disabilitas pada usia muda (Gofir, 2009).

BAB I Pendahuluan UKDW. penyebab keempat dari disabilitas pada usia muda (Gofir, 2009). BAB I Pendahuluan I. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering dinegara maju, setelah penyakit jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama

Lebih terperinci