FARIHAH WILDAN RINGKASAN. Lemak adalah segolongan zat-zat yang tidak larut dalam air akan tetapi larut
|
|
- Inge Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lokakarya Fangsional Non Peneliri 1999 ANALISIS ASADDC3M LEMAK OMEGA - 3 DENGAN ALAT KROMATOGRAFI GAS CAIRAN FARIHAH WILDAN Balai Penelftian Temak, PO.Box 221, Bogor RINGKASAN Lemak adalah segolongan zat-zat yang tidak larut dalam air, akan tetapi larut dalam kloroform, eter dan benzena. Lemak memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai pemasok energi, memperlambat pengosongan lambung, sebagai bantalan organ-organ tubuh dan sebagai penyedia asam lemak. Asam lemak omega-3 adalah : asam lemak rantai panjang yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbon di posisi ke tiga. Asam lemak omega-3 merupakan asam lemak esensial, salah satu contoh dari asam lemak omega-3 adalah asam Eikosapentanoat (EPA) dan asam Dokosaheksanoat (DHA). Metoda analisis yang dilakukan adalah dengan kolom gas Gas Kromatografi cairan, menggunakan kolom SP Sebelum dilakukan pemisahan pada kolom, contoh dimetilasi dengan sulfatmetanol. Hasil analisis menunjukkan asam lemak omega-3/asam eikosapentanoat (EPA) banyak terdapat pada ikan lemuru 14,38%, diikuti pula oleh minyak ikan lemuru Bali 10,58%, kemudian minyak mata ikan tuna 8,13% dan minyak hati ikan cucut 3,51%. Selain mengandung asam lemak omega-3 (EPA dan DHA), minyak-minyak ikan tersebut mengandung asam lemak omega-7. Hasil yang diperoleh pada minyak ikan mas, EPA dan DHA sangat kecil (trace), akan tetapi banyak terdapat asam lemak omega-7 (asam oleat omega-7) sebesar 73,27%. PENDAHULUAN Banyak orang alergi terhadap kata "lemak" karena kata itu selalu dihubungkan dengan hal-hal negatif, khususnya penyakit jantung dan kegemukan. Tetapi sebenarnya lemak tidak selalu berkonotasi buruk karena tubuh kita tidak dapat berfungsi normal tanpa kehadiran lemak (Anonim, 1999). Lemak adalah segolongan zat-zat yang tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam khloroform, eter dan benzena, sesungguhnya lemak memiliki nyak kegunaan bagi tubuh, misalnya sebagai pemasok sebagian energi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, memperlambat waktu pengosongan lambung sebagai bantalan bagi organ-organ tubuh, dan lemak juga berfungsi sebagai penyedia asam lemak. Asam lemak terdiri dari dua jenis yaitu asam lemak jenuh dan asam leinak tidak jenuh. Sedangkan asam lemak tidak jenuh sendiri ada dua riacam, yaitu memiliki rantai panjang yang juga bersifat non esensial dan rantai panjang yang bersifat esensial. 192
2 Lokakaryn Fungsional Non Peneliti 1999 Berbeda dengan asam lemak non-esensial, asam lemak esensial adalah asam lemak yang penting bagi tubuh tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri, sehingga harus diperoleh dari makanan atau minuman yang di konsumsi (Winarno, 1989). Dewasa ini asam lemak tidak jenuh rantai panjang banyak dibicarakan mengingat perannya yang sangat penting bagi tubuh kita. Salah satu contoh asam lemak tidak jenuh rantai panjang adalah asam lemak omega-3 (C0 3 ) yang terdiri dari asam Eikosapentanoat (EPA) dan asam Dokosahexanoat (DHA). Asam lemak omega-3 adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbon di posisi ke tiga. Keluarga dan struktur/rumus bangun asam lemak omega-3 diperlihatkan pada Tabel 1. Adapun fungsi dari EPA dan DHA bagi kesehatan tubuh adalah : Untuk nutrisi pada ibu hamil dan menyusui serta bayi, karena membantu pembentukan organ-organ tubuh seperti : otak, mata, jantung, berat badan rendah pada bayi, mencegah kelahiran prematur, mengatur aliran pembuluh darah pada janin, memberikan pengaruh yang positif terhadap penyakit-penyakit kardiovaskular/ mencegah darah tinggi, (Anonim, 1999). Sumber asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) diperoleh dari phytoplankton (tumbuhan laut) dan algae (ganggang laut), kemudian phytoplankton dan algae dimakan oleh ikan-ikan laut (Krill) dan hewan laut (Shellfish/mutiara), lalu krill dan shellfish dimakan oleh ikan-ikan yang hidup di laut dalam, kemudian ikan-ikan tersebut dimakan oleh manusia, (ASA, 1992), yang dapat diperlihatkan pada Bagan 1 (Sumber asam lemak omega-3). Bisa pula ikan-ikan laut tersebut diambil minyaknya atau dijadikan tepung ikan, kemudian ditambahkan ke dalam makanan, makanan ternak atau minuman sehingga banyak makanan atau minuman yang beredar di pasaran mengandung asam lemak omega-3, misalnya : susu bubuk omega-3, telur omega-3, dan lain-lain. Tujuan tulisan ini adalah melaporkan hasil analisis yang telah dilakukan di laboratorium Instrumentasi Ciawi, dari beberapa minyak ikan yaitu minyak ikan lemuru, minyak mata ikan tuna, minyak ikan hati cucut dan minyak ikan mas yang mengandung asam lemak omega-3, khususnya EPA dan DHA. Analisis asam lemak omega-3 dilakukan dengan memakai alat Kromatografi gas cairan, detektor lonisasi Nyala (FID) dan kolom 10% SP-2330 pada Kromosorb WAW 100/ 120 mesh. Bahan BAHAN DAN CARA KERJA Larutan 15% sulfat-metanol, yang terdiri dari 15 nil H 2SO, pekat dan 85 ml metanol, kloroform, air suling dan es batu. Contoh minyak ikan lemuru, minyak ikan lemuru Bali, minyak mata ikan tuna, minyak hati ikan cucut dan minyak ikan mas. Standar yang digunakan adalah PUFA-Mix 1 (Polyunsaturated Fatty Acid Mixtures) Marine Source produk- Supelco USA. Alat Kromatografi gas cairan "Hewlet Packard" tipe 5890, detektor FID (Flame lonisasi Nyala), integrator HP 3396 A, kertas integrator, jarum suntik, kolom stainless 1 9 3
3 Lokakarva Fungsional Non Peneliti 1999 steel panjang 300 cm, diameter luar 0,4 cm, diameter dalam 0,2 cm, yang diisi dengan 10% SP-2330 pada kromosorb WAW ( 10 D/ 120-mesh) produk Chrompack - Alltech USA, gas hidrogen HP, oksigen (udara tekan) dan nitrogenhp, neraca analitik 4 desimal, gelas beker, gelas ukur, pipet oxford dan tabung pyrex bertutup teflon. Kondisi alat Suhu kolom : gradien (suhu awal 190 C selama 10 menit, kenaikan suhu 10 C/menit, suhu akhir 230 C selama 26 menit, lama analisis 40 menit). Kecepatan alir nitrogen HP 30 ml/menit, kecepatan alir hidrogen HP 30 n-d/menit dan kecepatan alir oksigen 300 ml/menit, suhu injektor 230 C, suhu detektor 250 C, kecepatan alir kertas 1 cm/menit, attenuasi 6, Was area 500 dan lebar puncak 0,04. Cara kerja Contoh minyak ditimbang ± 0,2 gr di neraca analitik 4 desimal, contoh dimasukkan ke dalam tabung pyrex bertutup teflon, kemudian ditambahkan 15 ml sulfat - methanol 15%, lalu dimetilasi dengan memanaskan di oven pada suhu 100 C selama 2 jam. Setelah dimetilasi contoh didinginkan di es batu sampai dingin kemudian tambahkan 15 ml kloroform dan 15 ml air suling, lalu dikocok sampai campur. Larutan yang dihasilkan ada dua lapisan, larutan lapisan atas dibuang dan larutan lapisan bawah di suntikkan ke dalam Kromatografi gas cairan sebanyak 1 mikroliter. (AOAC, 1984) Sebelum menyuntikkan contoh ke alat Kromatografi gas cairan, suntikan dahulu 1 mikroliter standard PUFA Mix-1 disuntikan dahulu kemudian, suntikan larutan contoh dan dilakukan duplo. Kadar asam lemak omega-3 dihitung sebagai persen komposisi (gr/100 gr total asam lemak). Perhitungan Perhitungan asam lemak omega-3 dihitung secara manual, alat diset area 500 dan lebar puncak 0,04. Keterangan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis yang diperoleh pada minyak ikan laut (minyak hati ikan cucut, minyak ikan lemuru, minyak ikan lemuru Bali, minyak mata ikan tuna), pada umumnya banyak mengandung komponen asam lemak omega-3, khususnya EPA dan DHA. Akan tetapi untuk ikan air tawar (ikan mas), komponen EPA dan DHA kecil sekali/trace. Komposisi asam lemak omega-3 pada beberapa contoh minyak ikan ditunjukkan pada Tabel 2. komposisi asam lemak contoh = area contoh x 100% total area contoh area contoh : tinggi x lebar (pada 12 tinggi) total area contoh : jumlah dari area contoh keseluruhan 1 94
4 Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999 Tabel 1. Keluarga dan struktur/rumus bangun asam lemak omega-3. Keluarga Asam lemak Rumus bangun Sumber w 3 asam Eikosapentanoad H,C RCOOH Minyak ikan (marine), (omega-3) EPA (Cm : 5 (03) ~1 ikan 3 (06 (omega-g) w9 (omega-9) asam Linoleat ~ (Cts : 2 (06) asam Oleat (C, s : 1 w 9 ) H;C ISwt H~C 9 RCOOH ~ RCUOH Minyak sayur Minyak sayur lemak- Ietnak hewan Komponen asam lemak Tabel 2. Nama asam Ietnak STD PUFA Mix-1 Mny hati ikan cucut May kan lemuru Mtty ikan lenwru Bali Mny mata ikan tuna Mny ikan ntas 14 : 0 Sam miristat G,34 7,G1 27,41 27,34 G,G ,,, :0 sam palmitat G,47 3G,89 25,G1 2G,4G 22,G0 19,39 16 : 1 W, Salll palmitoleat -W, 11,22 4,68 13, ,14 5,17 (0, Sam oleat -Ny 0, W, sam oleat -w, 3G,08 32,35-14,99 32,40 73,27 18 : 2 W~ Sam linoleat -w, tr - 13, : 1 wy Sam eicosenoat -wy 28, : 4 w, Sam stearidonat -w, Is : 1 w Sam etukat -W : 1 (o, Sam erukat tr W y 20 : 5 W, sam Eikosapentanoat (EPA) 3,39 3,51 14,38 10,58 8,13 tr 22 : 5 W, Sam dokosapentanoat-w, tr , ,62 21,60 tr 22 : 6 w, Sam dokosaheksanoat (DHA) % Komposisi asam lemak omega-3 pada beberapa contoh minyak ikan Keterangan :(tr) = trace (jika tinggi pada puncak lebih kecil dari 1 mili meter) (-) = tidak terdapat komponen asam lemak ; (Mny) = Minyak Komponen asam lemak omega-3 (asam eikosapentanoat acid/epa) yang paling tinggi diperoleh pada minyak ikan lemuru yaitu 14,38%, diikuti pula oleh minyak ikan lemuru Bali 10,58%, kemudian minyak mata ikan tuna 8,13% dan minyak hati ikan cucut 3,51 %. Sedangkan untuk asam dokosahexsanoat/ DHA yang paling tinggi adalah minyak mata ikan tuna yaitu 21,60% diikuti pula oleh minyak hati ikan cucut 14,93%, minyak ikan lemuru 5,73% dan minyak ikan lemuru Bali 5,62%. Hal ini sesuai dengan sumber asam lemak omega-3 yang berasal dari phyrtoplankton dan algae (ASA, 1992), lalu algae dan phytoplankton dimakan oleh ikan Krill dan Shellfish, kemudian Krill dan Shellfish dimakan oleh ikan-ikan yang hidup di laut dalam seperti : ikan lemuru, ikan tuna, mackerel, herring, cod, sardine dan salmon (Anonim, 1999). Untuk ikan yang berasal dari air tawar (ikan mas), diperoleh hasil komponen asam lemak omega-3, khususnya EPA dan DHA sangat kecil (trace), akan tetapi komponen paling tinggi diperoleh pada C 18 : lco atau asam oleat (73,27%) yang juga termasuk asam lemak omega
5 Lokakarya Fungsionul Non Peneliti 1999 Sebetulnya asam lemak omega-3 terdiri dari beberapa famili/keluarga, tergantung dari ikatan rangkap nya berada di posisi ke berapa (n) pada atom karbon, misalnya asam lemak omega-6, asam lemak omega-9 dan seterusnya yang dapat dilihat pada Tabel 1. (Keluarga dan struktur/rumus bangun asam lemak omega-3). Begitu pula pada minyak ikan tuna dan minyak hati ikan cucut, selain mengandung komponen EPA dan DHA, juga mengandung komponen asam oleat C18 1 (07 (asam lemak omega-7), di urutan kedua setelah minyak ikan mas, yaitu masingmasing 32,40% dan 32,35%, kemudian minyak ikan lemuru Bali dan minyak ikan lemuru berada di urutan ke tiga dan ke empat, yaitu masing-masing 14,99% dan 13,37%. Pada analisis asam lemak omega-3 untuk contoh-contoh yang berupa cairan (minyak) dapat langsung dimetilasi, sedangkan untuk contoh yang berupa padatan seperti : susu bubuk omega-3 atau telur omega-3 harus diambil leniaknya dahulu, kemudian lemak (minyak) yang diperoleh dianalisis sesuai dengan cara kerja sebelunmya. Contoh kromatogram dari salah satu asam lemak omega-3 pada contoh minyak lemuru dapat dilihat pada Gambar 1. (Kromatogram asam lemak omega-3 pada contoh minyak ikan lemuru). C,. : 0 C,, : 1 w, EPA C,, : 5 (0, C,, : I w, Kowanpn C. : O - aum miiialat C,. : 1w, = asam Okat -w, C,. : 0 - UM palmilat C. : 50, = aum cikoupcntanou (EPA) C : I (OT - SUM pahniwbak07 Cn : 6w, = awn dekoaahekuaooat (DHA), 0 Gambar 1. Kromatogram asam lemak omega-3 pada contoh minyak ikan lemuru 1 96
6 Lokakana l ungcional.\'on Penelhi 1999 KESIMPULAN DAN SARAN Analisis asam lemak omega-3 dapat ditetapkan dengan tehnik Gas Kromatografi dengan hasil yang baik, akan tetapi ada cara lain yaitu dengan cara titrasi tetapi diperoleh basil dalam bentuk asam lemak total. Komponen asarn lemak omega-3 khususnya EPA dan DI-IA luanyak terdapat pada minyak ikan laut seperti minyak ikan lemuru, minyak maui ik ;m tuna dan minyak hati ikan cucut. Asam lemak omega-3 berasal dari phytoplankton (tanaman v ;uug ada di laut) dan algae. Perlu dicoba analisis asam lemak omega-3 dengan koloni kapilcr. DAFTAR BACAAN AOAC, Preparation of Methyl Esters H,SO 4-MeOH Method, 10 thn edition, See Arlington, Virginia 2220 USA. Anonim Layanan Konsumen Indomilk, Susu buhuk ludumilk omega-3 bangga mencerdaskan Anak Bangsa, Surat Kabar Kompas, Jakarta 2 Mci 1999, hal 5. Asa Technical Bulletin Essential Fatty Acids : 'The Importance of n-3 Fatty Acids in the Retina and Brain. Vol. HN 18. Winarno, F.G Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. hal
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 Cr,H21 +1 COOH C - C - C - C Asam Lemak Jenuh (ALJ) C H 2r _ 1 COOH C - C = C - C Asam Lemak Tidak Jenuh (ALTJ)
Lokakarya Fungsional Non Penelifi 1997 PERBANDINGAN KOMPOSISI ASAM LEMAK RANTAI PANJANG DARI LEMAK HEWANI DAN LEMAK NABATI Farihah Wildan Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN
Lebih terperinciTemu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Asam lemak Omega-3 (Omega-3) yaitu asam lemak yang posisi ikatan rangkap pertamanya terletak pada atom karbon
Temu Teknis Fungsiona! non Peneliti 2000 PERBANDINGAN KANDUNGAN OMEGA-3 DAN OMEGA-6 DALAM MINYAK MAN LEMURU DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI Farihak Wddan Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN VFADAN LCFA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT GAS KROMATOGRAFI
ANALISIS KANDUNGAN VFADAN LCFA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT GAS KROMATOGRAFI Endang Nugraha Balai Penelitian Ternak, Po Box 221 Bogor RINGKASAN Lemak adalah segolongan zat-zat yang tidak larut dalam air, akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2011. Pemeliharaan ternak prapemotongan dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok
Lebih terperinciTemn Teknis Fungsional non PenellO 2000 aairan gas, injektor, kolom, detektor, integrator/recorder, dan termostat untuk injektor. kolom dan detektor s
Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 PENGARUH PENGGUNAAN ASAM SULFO SALISILAT DAN EDTA (ETHYLENE DIAMINE TETRA ACETICACID DI-SODIUM SALT) PADA ANALISIS ASAM LEMAK MUDAH MENGUAP ( VFA ) DENGAN KROMATOGRAFI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung, Laboratorium
Lebih terperinciSTUDI TENTANG ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI BAGIAN-BAGIAN TUBUH IKAN KEMBUNG LAKI-LAKI ( Rastrelliger kanagurta )
STUDI TENTANG ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI BAGIAN-BAGIAN TUBUH IKAN KEMBUNG LAKI-LAKI ( Rastrelliger kanagurta ) Ella Salamah *, Hendarwan ** dan Yunizal *** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang disuplai dari makanan pokok tidak terpenuhi. Suplemen di pasaran dapat dibedakan berdasarkan kategori penggunaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, namun perlu dipahami bahwa makan untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog
Senyawa nitrogen yang terdapat didalam tumbuhan, sebagian besar adalah protein. Protein terdiri dari 50-55% unsur karbon, 6-8% hidrogen, 20-23% oksigen, 15-18% nitrogen dan 2-4 % sulfur. Protein rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2012. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertnian,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA... 4 1.1 Ikan Teri Galer (Stolephorus indicus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 5. Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Persentase konversi metil ester dari minyak jelantah pada sampel MEJ 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekatul adalah hasil samping proses penggilingan padi yang berasal dari lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna coklat. Bekatul
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010
LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengawasan Mutu, dan Bioindustri, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial
BAB PENDAHULUAN I BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial terutama Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) pada produk pangan seperti produk susu formula.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR LEMAK KASAR DALAM MAKANAN TERNAK NON RUMINANSIA DENGAN METODE KERING
PENETAPAN KADAR LEMAK KASAR DALAM MAKANAN TERNAK NON RUMINANSIA DENGAN METODE KERING Darmasih Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 162 PENDAHULUAN Lemak terdiri dari unsur C, H dan yang mempunyai
Lebih terperinciGun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia
PENGARUH PEMANASAN TERHADAP PROFIL ASAM LEMAK TAK JENUH MINYAK BEKATUL Oleh: Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia Email:
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bekatul dari padi non-aromatik (ciherang dan IR 64), dan padi aromatik (pandanwangi dan sintanur) yang diperoleh dari
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Minyak goreng. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Minyak goreng ICS 67.200.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata.....ii 1 Ruang lingkup......1 2 Acuan normatif....1 3 Definisi......1 4 Syarat mutu....1
Lebih terperinciA. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK
8 LEMAK DAN MINYAK A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Lipid didefinisikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis DHA Kondisi analisis optimum kromatografi gas terpilih adalah dengan pemrograman suhu dengan suhu awal
Lebih terperinciFATTY ACID PROFILE OF POND CULTURED CATFISH (Pangasius hypophthalmus) LIVER. Abstrack
FATTY ACID PROFILE OF POND CULTURED CATFISH (Pangasius hypophthalmus) LIVER By Jonny Alamsyah 1), Mirna Ilza 2) dan Syahrul 2) Abstrack This research was conducted to evaluate fatty acid profile of pond
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Kampus Penelitian Pertanian, Bogor. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 3. BAHAN dan METODE. Alat yang digunakan dalam pengujian adalah : 1. KCKT. 5. Erlenmeyer 250 ml. 6. Labu ukur 10 ml, 20 ml, 1000 ml
23 BAB 3 BAHAN dan METODE 3.1 ALAT Alat yang digunakan dalam pengujian adalah : 1. KCKT 2. Detektor PDA 3. Neraca analitik 4. PH meter 5. Erlenmeyer 250 ml 6. Labu ukur 10 ml, 20 ml, 1000 ml 7. Spatula
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Sintesis amina sekunder rantai karbon genap dan intermediat-intermediat sebelumnya dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Sedangkan
Lebih terperinciLampiran 1. Metode analisis kolesterol, asam lemak dan Vitamin A A. Metode Analisis Kolesterol (Kleiner dan Dotti 1962).
Lampiran 1. Metode analisis kolesterol, asam lemak dan Vitamin A A. Metode Analisis Kolesterol (Kleiner dan Dotti 1962). Diambil sampel dua telur pada setiap ulangan. Delapan belas sampel dianalisis kolesterolnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Lemak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Lemak memiliki beberapa fungsi dalam tubuh, yaitu sebagai sumber energi dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
15 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai Januari 2012. Preparasi bahan baku, perhitungan rendemen, dan analisis morfometrik dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinci4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol
4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol C 12 H 26 O (186.3) OH H 2 SO 4 konz. (98.1) + HBr (80.9) C 12 H 25 Br (249.2) Br + H 2 O (18.0) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Saus Cabai Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang diperoleh dari bahan utama cabai (Capsicum sp) yang matang dan baik, dengan atau tanpa penambahan
Lebih terperinciMemiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol, dimana berarti lemak dan minyak merupakan triester dari gliserol. Dari pernyataan tersebut, jelas menunjukkan bahwa lemak dan minyak merupakan
Lebih terperinciKromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Farm dan Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Jambi, pada tanggal 28 September sampai tanggal 28 November 2016.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Yoghurt Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.
BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penetapan kadar ini dilakukan di Ruang Laboratorium yang terdapat di Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciGambar 1. Alat kromatografi gas
68 A B Gambar 1. Alat kromatografi gas Keterangan: A. Unit utama B. Sistem kontrol 69 Gambar 2. Kromatogram larutan standar DHA 1552,5 µg/g Kondisi: Kolom kapiler VB-wax (60 m x 0,32 mm x 0,25 µm), fase
Lebih terperinciSEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman
KROMATOGRAFI PENDAHULUAN Analisis komponen penyusun bahan pangan penting, tidak hanya mencakup makronutrien Analisis konvensional: lama, tenaga beasar, sering tidak akurat, tidak dapat mendeteksi pada
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) merupakan salah satu unggas yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan produk daging dan telur untuk memenuhi kebutuhan protein hewani
Lebih terperinci4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat
4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat castor oil + MeH Na-methylate H Me CH 4 (32.0) C 19 H 36 3 (312.5) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus karbonil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun tahun 1997
PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun tahun 1997 mernberikan dampak terhadap peningkatan populasi dan produksi peternakan. Ditinjau dari sea popuiasi ternak ayam ras petelur antara
Lebih terperinciIkan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk tambahan diet karena
Lebih terperinciKinetika Reaksi Oksidasi Asam Miristat, Stearat, dan Oleat dalam Medium Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit, serta Tanpa Medium
Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(C) 12107 Kinetika Reaksi Oksidasi Asam Miristat, Stearat, dan Oleat dalam Medium Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit, serta Tanpa Medium Desnelli dan Zainal Fanani
Lebih terperinciPENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciMinyak daun cengkih SNI
SNI 06-2387-2006 Standar Nasional Indonesia Minyak daun cengkih ICS 71.100.60 Badan Standardisasi Nasional i Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan
Lebih terperinciANALISIS KADAR ASAM LEMAK ESENSIAL PADA KULIT BIJI JAMBU METE (Annacardium occidentale L.)
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK ESENSIAL PADA KULIT BIJI JAMBU METE (Annacardium occidentale L.) Sari Indah Rahmawaty Botutihe 1), Jemmy Abidjulu 1), Paulina V. Y. Yamlean 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciLEMAK/LIPID Oleh: Susila Kristianingrum
LEMAK/LIPID Oleh: Susila Kristianingrum Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis lemak, menjelaskan metode analisis lemak, dan mengaplikasikannya dalam analisis suatu sampel pangan
Lebih terperinciPEMAKAIAN ULANG FASA GERAK TETRASIKIAN DALAM ANALISIS ANTIBIOTIKA PADA ALAT KHROMATOGRAFI CAIRAN KINERJA TINGGI RINGKASAN
PEMAKAIAN ULANG FASA GERAK TETRASIKIAN DALAM ANALISIS ANTIBIOTIKA PADA ALAT KHROMATOGRAFI CAIRAN KINERJA TINGGI HENY YUSRINI Balai penelitian Veteriner, ARE Martadinata No : 30, Bogor 16114 RINGKASAN Tetrasiklin
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
18 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan September 2011 sampai Desember 2011 bertempat di Laboratorium Atsiri, Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Penetapan kadar metoflutrin dengan menggunakan kromatografi gas, terlebih dahulu ditentukan kondisi optimum sistem kromatografi gas untuk analisis metoflutrin. Kondisi
Lebih terperinciLapisan n-heksan bebas
Lapisan n heksan Lapisan air Diekstraksi lagi dengan 5 ml n-heksan Dipisahkan 2 lapisan yang terbentuk Lapisan n-heksan Lapisan n-heksan Lapisan air Disatukan dengan lapisan n-heksan pertama Ditambah 500
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hanya bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Rasyid, 2003;
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam lemak omega 3 termasuk dalam kelompok asam lemak essensial. Asam lemak ini disebut essensial karena tidak dapat dihasilkan oleh tubuh dan hanya bisa didapatkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Ketaren, 1986). Minyak goreng diekstraksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minyak dan Lemak Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air.
Lebih terperinci4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat
NP 4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat C 19 H 36 2 (296.5) 10 9 SnCl 4 H 2 Me (260.5) + H 3 C C N C 2 H 3 N (41.1) NH + 10 10 9 9 Me Me C 21 H 41 N 3 (355.6) NH Klasifikasi Tipe reaksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C
LAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C Nama : Juwita (127008003) Rika Nailuvar Sinaga (127008004) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 19 Desember 2012 Waktu Praktikum : 12.00 15.00 WIB Tujuan
Lebih terperinciPERUBAHAN KANDUNGAN OKSALAT SELAMA PROSES SILASE RUMPUT SETARIA
PERUBAHAN KANDUNGAN OKSALAT SELAMA PROSES SILASE RUMPUT SETARIA NANI IRIANI Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Rumput setaria adalah salah satu jenis rumput yang banyak ditanam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Kecap kedelai ICS 67.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Klasifikasi... 1 5 Syarat
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirup 2.1.1 Defenisi Sirup Sirup adalah larutan pekat dari gula yang ditambah obat dan merupakan larutan jernih berasa manis. Dapat ditambah gliserol, sorbitol atau polialkohol
Lebih terperinci3 Metodologi penelitian
3 Metodologi penelitian 3.1 Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan pada penelitian ini mencakup peralatan gelas standar laboratorium kimia, peralatan isolasi pati, peralatan polimerisasi, dan peralatan
Lebih terperinciPENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH
PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH Korry Novitriani dan Nurjanah Prorogram Studi DIII Analis Kesehatan, STIKes Bakti
Lebih terperinciKROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
KROMATOGRAFI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami pengertian dari kromatografi dan prinsip kerjanya 2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis kromatografi dan pemanfaatannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah
Lebih terperinci4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat
NP 4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat NaEt C 10 H 18 4 Na C 2 H 6 C 8 H 12 3 (202.2) (23.0) (46.1) (156.2) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperinciPenurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)
Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L), Hairunisa, Adhisty Kharisma Justicia, Andhika Akademi Farmasi YARSI Pontianak Email : ferdin.nay@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Alat alat Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss alat destruksi Kjeldahl 250ml - - alat destilasi uap - - - labu destruksi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari Pemanas listrik. 3. Chamber. 4. Kertas kromatografi No.
BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Analisa dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah di Medan. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari 2016. 3.2.Alat dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciKromatografi tambahan. Imam S
Kromatografi tambahan Imam S Kromatografi serapan Bentuk alat : mirip buret, didalamnya berisi, glass wool/kapas untuk penyangga, penyaring dari gelas yang dilapisi kertas saring, bahan isian kolom yang
Lebih terperinciBAB II MENGKONSUMSI IKAN MENCEDASKAN MANUSIA
BAB II MENGKONSUMSI IKAN MENCEDASKAN MANUSIA 2.1 Ikan 2.1.1 Deskripsi Ikan Definisi ikan yang dapat dikutip dari FAO adalah makhluk hidup yang menghabiskan seluruh atau sebagian dari fase hidupnya didalam
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemanfaatan Susu Sapi,Susu Kerbau Dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak Dan Tekstur Keju Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental. B. Tempat dan Waktu Pengerjaan sampel dilakukan di laboratorium Teknik Kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai Fermentabilitas Pakan Komplit dengan Berbagai Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November 2015 di Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinci12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciPEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI
MAKALAH PENELITIAN PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI Oleh : Arnoldus Yunanta Wisnu Nugraha L2C 005 237
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Kandungan air dalam suatu bahan perlu diketahui untuk menentukan zatzat gizi yang terkandung dalam bahan pangan tersebut. Kadar air dalam pangan dapat diketahui melakukan
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK Waktu 150 menit Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS. Abstrak
ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS Amalia Choirni, Atik Setiani, Erlangga Fitra, Ikhsan Fadhilah, Sri Lestari, Tri Budi Kelompok 12 Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -
21 BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern - Erlenmeyer 250 ml pyrex - Pipet volume 25 ml, 50 ml pyrex - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex -
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April - Mei 2016 bertempat di Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium Pengujian
Lebih terperinci