BAB II PENGATURAN AKTA CATATAN SIPIL BERDASARKAN QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NO.9 TAHUN 2010
|
|
- Dewi Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PENGATURAN AKTA CATATAN SIPIL BERDASARKAN QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NO.9 TAHUN 2010 A. Pengertian Tentang Akta Catatan Sipil Catatan Sipil adalah Catatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada instansi pelaksana. Catatan kependudukan atau kewarganegaraan tersebut oleh pemerintah untuk memberikan kedudukan hukum terhadap peristiwanya yang membawa akibat hukum keperdataan dari diri seseorang dimulai sejak kelahiran sampai peristiwa kematian. 11 Akta Catatan Sipil Adalah Akta yang membuat catatan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan seseorang yaitu : kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan atau pengesahan anak dan kematian. Akta Pencatatan Sipil terdiri atas: Register Akta Pencatatan Sipil Kutipan Akta Pencatatan Sipil. 1. Akta Kelahiran Ketentuan Pencatatan Kelahiran: a. Setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh penduduk kepada instansi 11 Mertokusumo,Sudikn, Hukum Perdata Indonesia edisi kelima Liberty Yogyakarta 2002
2 pelaksana di tempat terjadinya peristiwa kelahiran selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran. b.pencatatan Kelahiran yang melebihi jangka waktu 60(enam puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran harus mendapat persetujuankepala Dinas. c. Penetapan Pengadilan Negeri bagi pencatatan pelaporan kelahiran lebih dari 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran. ( Dengan ditetapkannya Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XI/2013 maka pelayanan permohonan Akte Kelahiran yang melampaui batas waktu satu tahun dapat langsung dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tanpa harus mendapatkan penetapan Pengadilan Negeri.) Apabila Kelahiran Warga Negara Indonesia terjadi diluar Wilayah Negara Kesatuan Indonesia, wajib dilaporkan oleh orang tuanya atau dikuasakan kepadadinaspaling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah kedatangannya kembali ke Indonesia dengan melampirkan: Foto copy Sertifikat Kelahiran dari negara dimana kelahiran terjadi, paspor anak, pelaporan ke perwakilan RI. 2. Foto copy Paspor, Akta Kelahiran dan Akta Perkawinan orang tua. 3. Surat Pengantar dari Kelurahan. 4. Foto copy KTP dan KK orang tua (dua) orang saksi. 12 Ibid.
3 6. Semua berkas foto copy dilegalisir dan menunjukkan dokumen yang asli pada saat mengajukan permohonan. 2. Akta Kematian Ketentuan Akta Kematian: a. Setiap kematian wajib dilaporkan oleh instansi terkait berdasarkan visum Rumah Sakit/ Puskesmas dengan mencantumkan diagnosa pada Dinas. b. Setiap kematian wajib dicatatkan oleh (orang tua/ Suami/ Istri) Berdasarkan kepada peraturan pencatatan sipil di atas, akta-akta catatan sipil bagi masing-masing golonga penduduk Eropa, Tionghoa, dan Pribumi berlainan sesuai dengan aturannya. Namun, setelah keterbukaan Kantor Catatan Sipil, perbedaan akata-akta catatan tersebut ditiadakan, sehingga Kantor Catatan Sipil terbuka bagi seluruh penduduk Indonesia dan hanya dibedakan atas warga Negara Indonesia dan warga Negara asing saja. Adapun akta catatan sipil yang dicatat dan diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil meliputi akta kelahiran, akta perkawinan dan perceraian bagi yang bukan beragama Islam, akta kematian, serta akan pengakuan dan pengesahan anak. Setidaknya terdapat lima macam register pencatatan sipil yang berlaku di Indonesia yaitu 1. Register Pencatatan Sipil bagi Golongan Eropa 2. Register Pencatatan Sipil bagi Golongan Tionghoa 3. Register Pencatatan Sipil bagi Orang Indonesia (Asli) 4. Register Pencatatan Sipil Perkawinan Campuran. Selanjutnya diadakan penataan dan pembinaan peyelanggaraan catatan sipil dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat, pemberian kepastian hukum dan keamanan serta
4 ketertiban untuk terwujudnya keutuhan dan kesatuan bangsa, sebagaimana dituangkan dalam Keputusan. B. Tujuan Dan Manfaat Akta Catatan Sipil Tujuan Akta Catatan Sipil Untuk memperoleh kepastian hukum tentang Status Perdata seseorang yang mengalami peristiwa hukum tersebut Catatan sipil adalah suatu lembaga yang bertujuan mengadakan pendaftaran, pencatatan serta pembukuan yang selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya serta memberi kepastian hukum yang sebesar-besarnya adalah peristiwa kelahiran, perkawinan dan kematian. Kepastian hukum sangat penting dalam setiap perbuatan Hukum Salah Satu Tinjauan Dasar Pertimbangan administrasi kependudukan diberlakukan adalah untuk memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang di alami oleh penduduk Kabupaten Aceh Tengah. Macam-Macam Akta Catatan Sipil (1) Akta Kelahiran Akta kelahiran adalah akta autentik yang diterbitkan oleh pemerintah daerah mengenai peristiwa kelahiran terhadap dimana seorang anak itu dilahirkan yang mempunyai akibat hukum terhadap dirinya dan pihak lain di bidang kekeluargaan maupun warisan (a) Akta kelahiran umum
5 Akta kelahiran umum adalah akta yang diterbitkan berdasarkan laporan kelahiran dalam batas waktu selambat-lambatnya : 60 hari kerja (b) Akta kelahiran terlambat pencatatan Akta kelahiran terlambat pencatatan adalah Akta kelahiran yang diterbitkan bagi WNI asli berdasarkan kelahiran melebihi 60 hari kerja sejak kelahiran Akta kelahiran Dispensasi Akta kelahiran dispensasi adalah akta kelahiran yang diterbitkan bagi WNI asli berdasarkan kelahiran yang terjadi (c) Akta kelahiran Istimewa Akta kelahiran Istimewa adalah akta kelahiran yang diterbitkan berdasarkan laporan kelahiran yang melebihi batas waktu : 60 hari kerja bagi WNI dan WNA bukan Eropa dan 10 hari kerja bagi WNI dan WNA Eropa dimana proses penerbitannya berdasarkan penetapan pengadilan. 13 (2) Akta Perkawinan Akta Perkawinan adalah akta autentik yang diterbitkan oleh pemerintah daerah atas peristiwa hukum mengenai perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang bukan beragama islam sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia, kekal, dan abadi berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana Dimaksud dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan tanggal 13maret2016
6 (3) Akta Perceraian Akta Perceraian adalah akta autentik yang diterbitkan oleh pemerintah daerah atas peristiwa perceraian atau putusnya perkawinan dari suami istri beserta akibat hukumnya baik terhadap dirinya maupun keluarganya dan pihak lain berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang pasti dan tetap. (4) Akta Kematian Akta kematian adalah akta autentik yang diterbitkan oleh pemerintah daerah mengenai peristiwa kematian seseorang yang mempunyai akibat hukum bagi dirinya maupun keluarganya dan pihak lain yang menyangkut bidang kekeluargaan dan warisan. Tujuan Lembaga Catatan Sipil Adapun tujuan dari lembaga pencatatan sipil adalah sebagai berikut : 1. Menurut Drs. Nico Ngani, SH MSSW dan I Nyoman Budi Jaya mengenai tujuan Lembaga Catatan Sipil: a. Agar setiap warga masyarakat dapat memiliki bukti-bukti otentik. b. Memperlancar aktivitas pemerintah di bidang kependudukan. c. Memberikan kepastian hukum bagi kedudukan hukum setiap warga masyarakat, misalnya kelahiran, perawinan, perceraian, pengakuan, kematian dan lainya. 2. Menurut Prof. Mr. Lie Oen Hock tujuan Lembaga Catatan Sipil adalah: Untuk memungkinkan pencatatan selengkap-lengkapnya dan oleh karenanya memberikan kepastian sebesar-besarnya tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada diri seseorang. Semua kejadian-kejadian itu dibukukan, sehingga orang yang bersangkutan sendiri, maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai bukti tentang kejadiankejadian tersebut.
7 3. Menurut Prof. J. Hardjawidjaja, SH: Tujuan Kantor Catatan Sipil ialah untuk menghimpun data-data mengenai status perorangan, untuk hal mana kejadian-kejadian penting dalam kehidupan manusia dibukukan, misalnya kelahiran, kematian, dan lain-lai dikuatkan dengan akta-akta yang dibukukan dalam register catatan sipil. 4. Menurut Departemen Kehakiman Tujuan Lembaga Catatan Sipil adalah untuk mendapatkan data selengkap mungkin, agar status warga maysarakat dapat diketahui. Fungsi Lembaga Catatan Sipil Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1983 telah ditentukan, bahwa kantor Catatan Sipil mempunyai fungsi menyelenggarakan : 1) Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran 2) Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Perkawinan 3) Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Perceraian 4) Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak 5) Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kematian 6) Penyimpanan dan pemeliharaan Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak dan Akta Kematian Macam-macam Akta Catatan Sipil Untuk dapat dilakukan pencatatan peristiwa hukum perlu syarat adanya surat keterangan dari pihak berwajib yang menyatakan telah terjadinya peristiwa hukum berkenaan. Adapun macam akta catatan sipil yang diterbitkan dikantor catatan sipil meliputi : 1.Kutipan akta kelahiran
8 2.Kutipan akta perkawinan 3.Kutipan akta percceraian 4.Kutipan akta kematian 5. Kutipan akta pengakuan dan pengesahan anak 6. Kutipan ganti nama Seperti terurai di atas, Lembaga Catatan Sipil bertugas untuk mencatat atau mendaftar setiap peristiwa yang si alami oleh warga masyarakat seperti kelahiran, perceraian dan kematian.kemudian catatan tersebut dimasukkan dalam daftar Catatan Sipil yang berupa sejumlah Blanko Formulir Akta (tercetak) yang merupakan balnko standar. Pembuatan blanko yang menyimpang dari standar tersebut tidak dibenarkan. 14 Akta Catatan Sipil dibuat oleh Pegawai Catatan Sipil yang harus sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Cara pembuktiannya adalah dengan mengisi kolom-kolom kosong yang ada pada formulir akta menurut petunjuk yang ada di samping kiri. Macam-macam akta tersebut dibuat rangkap dua yang pada permulaan tahun berikutnya dikirim ke dan untuk disimpan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri.Sebelum dikeluarkan Intruksi Presidium Kabinet Nomor 31/U/IN/12/1966, macam-macam akta yang di terbitkan oleh kantor catatan sipil. Perubahan nama merupakan peristiwa penting yang dialami oleh dan perlu dilaporkan pada dinas untuk dicatatkan,pencatatan peubahan nama dapat dilakukan setelah adanya penetapan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap.pencatatan perubahan nama atau ganti nama bagi penduduk yang belum dicatatkan dalam akta-akta catatan sipil dapat dilakukan setelah adanya surat persetujuan ganti nama dari kepala dinas diakses tanggal 13 maret 2016
9 Manfaat Akta Catatan Sipil Akta catatan sipil mempunyai keduduka n dan perananan yang sangat penting dalam proses pembangunan nasional karena dapat memberikan manfaat bagi individu dan pemerintah.adapun manfaat catatan sipil adalah sebagai berikut : Bagi pribadi/individu: a. menentukan status hukum seseorang b. merupakan alat bukti yang paling kuat di muka dan hadapan hakim c. memberikan kepastian tentang peristiwa itu sendiri. Bagi pemerintah: a. meningkatkan tertib administrasi negara b. merupakan penunjang data bagi perencanaan pembangunan c. pengawasan dan pengendalian Manfaat Akta Catatan Sipil Manfaat akta catatan sipil secara umum adalah sebagai berikut : (1) Bagi diri Pemilik (a) Merupakan alat bukti yang paling kuat dalam menentukan kedudukan hukum seseorang. (b) Memberikan kepastian hukum yang sah tentang kejadian atau peristiwa yang dicatatat. (c) Merupakan akta Otentik yang mempunyai kekuatan hukum pembuktian sempurna di depan hakim.
10 (2) Bagi pihak lain mengikat pihak-pihak yang berkepentingan. (3) Bagi Pemerintah untuk mempelancar aktivitas di bidang kependudukan atau administrasi kependudukan. (a) Menunjang tertib administrasi kependudukan (b) Menunjang perencanaan pembangunan (c) Pengawasan dan pengendalian penduduk (4) Terdapat Manfaat Akta Catatan Sipil berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 (a) Meningkatkan tertib administrasi kependudukan (b) Merupakan Penunjang Data bagi perencanaan pembangunan (c) Pengawasan dan pengendalian terhadap orang asing yang datang ke kabupaten aceh tengah. Dalam rangka mewujudkan kepastian hukum, maka semua akta-akta di daftar dan dikeluarkan oleh catatan sipil akan dapat mempunyai kekuatan pasti dan tidak dapat dibantah oleh pihak ketiga. Karena akta-akta yang dibuat oleh lembaga catatan sipil adalah mengikat terhadap mereka yang berkempentingan. Kita ketahui pula suatu Negara yang merupakan Negara hukum (rechstaats). 15 maka akan menghendaki pula adanya masyarakat yang teratur, tertib, aman dan tentram. Memberikan kepastian hukum yang sah tentang kejadian atau peristiwa yang dicatatatkan diakses tanggal 14 maret 2016
11 C. Instansi Yang Berwenang Menerbitkan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Bupati berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan administrasi kependudukan dengan kewenangan meliputi. melakukan koordinasi dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan pembentukan Dinas yang tugas dan fungsi menyelenggarakan Administrasi Kependudukanpelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di bidang penyelenggaraan Administrasi Kependudukan penugasan kepada Kepala Kampung untuk penyelenggaraan sebagian urusan administrasi kependudukan berdasarkan asas pembantuan pengelolaan dan penyajian data kependudukan skala kabupaten koordinasi dan pengawasan atas penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; dankoordinasi perkembangan kependudukan, proyeksi dan penyerasian kebijakan kependudukan. Kewenangan Dinas (1) Dinas berkewajiban dan bertanggung jawab melaksanakan urusan administrasi kependudukan yang meliputi : a. Melaksanakan Pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil b. Memberikan pelayanan yang sama dan professional kepada setiap penduduk, Pendatang dan tamu atas pelaporan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil c. Menerbitkan Dokumen Kependudukan d. Menerbitkan surat keterangan pendatang dan surat keterangan tamu e. Menjamin kerahasiaan data dan keamanan data atas pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
12 f. Melakukan verifikasi dan validasi data yang di sampaikan oleh penduduk, pendatang dan tamu dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil g. Melakukan pengkajian dan pengembangan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) sesuai dengan peraturan perundang-undangan h. Mengolah dan menyajikan data statistik kependudukan dan statistic vital i. Melakukan pengelolaan dokumen pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dan j. Koordinasi penyusunan kebijakan perkembangan kependudukan, proyeksi dan penyerasian kebijakan kependudukan. (2) Kewajiban pencatatan sipil untuk pencatatan nikah, talak dan rujuk bagi penduduk beragama islam dilakukan oleh pegawai pencatat pada KUA Kec. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Kewajiban pencatatan sipil untuk pencatatan perceraian bagi penduduk baragama islam. Dilaksanakan pada mahkamah syariah sesuai dengan peraturan perundangundangan. 16 Dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan dinas mempunyai kewenangan meliput i: a. Memperoleh keterangan dan data yang benar tentang peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang di laporkan penduduk b. Memperoleh data tentang perceraian, pengangkatan anak perubahan nama, naturalisasi, peristiwa penting lainnya dan pembatalan akta pencatatan sipil yang dialami penduduk atas dasar putusan atau penetapan pengadilan c. Memperoleh data pencatatan nikah, talak, cerai dan rujuk bgi pemeluk agama islam dari KUA Kec. Melalui kantor departemen Agama 16 Pasal 6 Bagian Kedua Qanun No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
13 d. Memperoleh data perubahan status kewarganegaraan dari kantor wilayah departemen hukum dan hak azasi manusia e. Mengajukan klarifikasi ata putusan/penetapan pengadilan yang tidak sesuai dengan tata cara dan persyaratan pencatatan peristiwa penting dan f. Menolak permintaan penggunaan data pribadi penduduk yang pengajuannya tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. UPTD Intansi Pelaksana (1) UPTD Instansi Pelaksana berkewajiban dan bertanggungjawab melaksanakan urusan pencatatan sipil. (2) Urusan pencatatan sipil meliputi : a. Kelahiran b. kematian c. lahir mati d. perkawinan e. perceraian f. pengakuan anak g. pengesahan anak h. pengangkatan anak i. perubahan nama j. perubahan status kewarganegaraan k. pembatalan perkawinan
14 l. pembatalan perceraian dan m. peristiwa penting lainnya (3) Pembentukan UPTD Instansi Pelaksana berdasarkan ketentuan perundangundangan. 17 UP3SK (1) UP3SK berkewajiban dan bertanggungjawab melaksanakan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. 18 (2) Urusan pendaftaran penduduk dan pencatatan meliputi : a. Penerbitan KK b. Penerbitan KTP c. Pencatatan Kelahiran; dan d. Pencatatan Kematian. (3) UP3SK berkedudukan di Dinas (4) UP3SK memiliki tugas : a. membantu Kepala Kampung dan Kepala Dinas atau UPTD Instansi Pelaksana dalam memberikan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; b. verifikasi dan validasi data atas Peristiwa Kependudukan yang dilaporkan oleh penduduk Warga Negara Indonesia 17 pasal 8 Qanun No.9 Tahun pasal 9 Qanun No.9 Tahun 2010
15 c. verifikasi dan validasi data atas Peristiwa Penting khususnya kelahiran dan kematian yang dilaporkan oleh penduduk Warga Negara Indonesia d. Pencatatan Peristiwa Kependudukan dan peristiwa penting dalam Buku Harian Peristiwa Penting dan Peristiwa Kependudukan, Buku Induk Penduduk dan Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi Penduduk e. Pemrosesan penerbitan Dokumen Kependudukan f. Penyerahan Dokumen Kependudukan kepada Penduduk g. Membantu Kepala Kampung dalam pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Kampung. h. Memberikan sosialisasi administrasi kependudukan dalam skala Kampung. Pejabat Pencatatan Sipil dan Petugas Registrasi (1) Pejabat pencatatan sipil terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Kepala UPTD Instansi Pelaksana; dan c. Pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai pejabat pencatatan sipil. (2) Pejabat pencatatan sipil sebagaimana diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul kepala dinas dari pegawai negeri sipil. (3) Pejabat pencatatan sipil mempunyai tugas: a. verifikasi dan validasi data atas Pelaporan Peristiwa Penting yang dialami oleh penduduk
16 b. atas nama jabatan melakukan pembuktian atas Peristiwa Penting yang dilaporkan oleh penduduk c. melakukan pencatatan atas Peristiwa Penting yang dilaporkan oleh penduduk pada register Akta Pencatatan Sipil; d. menandatangani dan menerbitkan kutipan Akta Pencatatan Sipil e. membuat catatan pinggir pada Akta Pencatatan Sipil f. melakukan pembetulan atas akta Pencatatan Sipil yang mengalami kesalahan tulis redaksional g. melakukan pencatatan kembali atas Register Akta Pencatatan Sipil yang hilang atau rusak. (4) Sebelum melaksanakan tugasnya Pejabat Pencatatan Sipil diambil sumpahnya oleh Bupati. (5) Penandatanganan akta pencatatan sipil terhadap Peristiwa Penting yang dialami oleh pejabat pencatatan sipil sendiri dan atau keluarga dalam garis lurus ke atas serta ke bawah, dilakukan oleh Pejabat Pencatatan Sipil lainnya. (6) Dalam hal pejabat pencatatan sipil lainnya belum diangkat atau belum ada, penandatanganan Akta Pencatatan Sipil dilakukan oleh Bupati. (7) Dalam hal Pejabat Pencatatan Sipil berhalangan melaksanakan tugas dan pejabat pencatatan sipil belum diangkat atau belum ada maka penandatanganan Akta Pencatatan Sipil dilakukan oleh Bupati. (8) Untuk memperlancar pelaksanaan penandatanganan, Bupati menunjuk Asisten bidang Pemerintahan.
17 (9) Pejabat Pencatatan Sipil bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pencatatan Sipil mempunyai fungsi pelayanan akta kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian. Untuk melaksanakan fungsi terbeut, Bidang Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas: 1. menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan pelayanan pencatatan sipil; 2. menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelayanan pencatatan sipil 3. menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang 4. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan pencatatan sipil 5. mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan anggaran di Bidang Pencatatan Sipil 6. menyelenggarakan sosialisasi sesuai bidang tugasnya 7. menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja Bidang 8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (1) Seksi Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian Mempunyai rincian tugas: 1. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan akta kelahiran dan kematian
18 2. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Seksi 3. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelayanan akta kelahiran dan kematian 4. melaksanakan pelayanan pencatatan kelahiran, lahir mati, kematian, pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak dan perubahan nama 5. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas pelayanan akta kelahiran dan kematian; 6. melaksanakan pelayanan pencatatan pembatalan akta; 7. melaksanakan pelayanan permohonan kutipan kedua 8. melaksanakan pelayanan permohonan bukti pelaporan 9. melaksanakan penulisan register akta kelahiran, pengakuan anak dan kematian; 10. melaksanakan pelayanan pencatatan perubahan kewarganegaraan 11. melaksanakan pelayanan legalisasi kutipan akta dan surat keterangan pencatatan sipil 12. melaksanakan penyiapan data kelahiran dan kematian sebagai bahan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) 13. melaksanakan pengadaan formulir dan blanko pencatatan sipil 14. melaksanakan sosialisasi pelayanan akta kelahiran dan kematian 15. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi 16. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang http//pelayanan/dinas/kependudukan//article//.com diakses pada tanggal 13 maret 2016
19 (2) Seksi Pelayanan Akta Perkawinan dan Perceraian Mempunyai rincian tugas: 1. mengumpulkan, mengolah data dan inforarmasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan akta perkawinan dan perceraian 2. melaksanakan perencanaan, pelakasanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi 3. pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan akta perkawinan dan perceraian 4. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelayanan akta perkawinan dan perceraian; 5. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas pelayanan akta perkawinan dan perceraian 6. melaksanakan penetapan pendapatan dari retribusi pencatatan sipil 7. melaksanakan pelayanan pencatatan perkawinan, pembatalan perkawinan, perceraian, pembatalan perceraian dan perubahan nama 8. melaksanakan pelayanan pencatatan perubahan peristiwa penting lainnya 9. melaksanakan pelayanan pencatatan pembatalan akta; 10. melaksanakan pelayanan pencatatan perubahan kewarganegaraan 11. melaksanakan pelayanan permohonan kutipan kedua, salinan akta, surat keterangan, bukti pelaporan dan legalisasi alih bahasa 12. melaksanakan penulisan register akta perkawinan dan perceraian 13. melaksanakan penyiapan data perkawinan dan perceraian sebagai bahan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
20 14. melaksanakan pendokumentasian Akta catatan sipil dan berkas permohonan 15. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi 16. melaksanakan sosialisasi sesuai bidang tugasnya 17. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Dinas. Sekretariat mempunyai fungsi : 1) pengkoordinasian penyusunan program Dinas 2) pengumpulan, pengolahan dan analisis data Dinas 3) pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian 4) pengelolaan administrasi keuangan 5) pengelolaan situs web Dinas 6) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan dibantu oleh : a) Sub Bagian Program dan Pelaporan yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan data dan program Dinas. Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi :
21 1) penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program Dinas 2) pengumpulan, pengolahan dan analisis data Dinas 3) pelaksanaan pembinaan hubungan masyarakat 4) pengelolaan situs web Dinas 5) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Dinas. b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Dinas. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : 1) pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas 2) pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan 3) penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan 4) pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas. c) Sub Bagian Keuangan yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan Dinas. Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : 1) pengelolaan administrasi keuangan Dinas
22 2) pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Dinas 3) pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan Dinas. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Bidang Kependudukan Bidang Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan sistem informasi dan administrasi kependudukan. 20 Bidang Kependudukan mempunyai fungsi : 1) pengelolaan sistem informasi kependudukan 2) penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh : a) Seksi Sistem Informasi Kependudukanyangmempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kependudukan dalam melaksanakan pegelolaan sistem informasi kependudukan. Seksi Sistem Informasi Kependudukan mempunyai fungsi : 1) pengelolaan pembangunan jaringan komunikasi data kependudukan 20 Ibid.
23 2) pengelolaan Tempat Pengumpulan Data Kependudukan (TPDK) di kecamatan serta bank data di tingkat Daerah) penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) berdasarkan database kependudukan 3) penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) berdasarkan database kependudukan 4) pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara bertahap sesuai dengan kemampuan Pemerintah Daerah 5) pelaksanaan jaminan perlindungan data dan dokumen kependudukan yang terekam dalam bank data. b) Seksi Administrasi Pendudukyangmempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kependudukan dalam melaksanakan pengelolaan administrasi penduduk Seksi Administrasi Penduduk mempunyai fungsi: 1) pengumpulan, pengolahan, dan analisis data penyelenggaraan administrasi penduduk 2) pengendalian pendaftaran dan pencatatan Nomor Induk, Kartu Keluarga (KK) Nasional, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3) pengendalian pendaftaran penduduk tidak tetap atau sementara dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Warga Negara Asing (WNA) 4) penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan pengendalian pendaftaran penduduk. Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kependudukan.
24 Bidang Pencatatan Sipil Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan penyelenggaraan pencatatan sipil. Bidang Pencatatan Sipil mempunyai fungsi : 1) pengelolaan administrasi kelahiran dan kematian penduduk 2) pengelolaan administrasi perkawinan, perceraian, pengakuan, pengesahan, dan pengangkatan anak. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu Bidang program Bidang Program dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai fungsi pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan, perencanaan, pengolahan data dan informasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Bidang Program mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Bidang Program b. menyusun rancangan kebijakan umum dinas c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perencanaan dinas d. melaksanakan analisis dan penyajian data di bidang kependudukan dan pencatatan sipil
25 e. mengelola sistem informasi, pelayanan data, dan informasi pembangunan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil f. menyusun rencana umum, rencana strategis, rencana kerja dan kinerja tahunan dinas, rencana kegiatan, dan anggaran dinas g. menyusun rencana kerja sama dinas h. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan dinas i. menyusun ketatalaksanaan program dan kegiatan dinas j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan program dan kegiatan dinas k. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan dinas l. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas m. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas n. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas o. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang perencanaan p. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Bidang Program; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
26 Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Program terdiri dari: A. Seksi Data dan Informasi. B. Seksi Penyusunan Program. C. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. A. Seksi Data dan Informasi mempunyai fungsi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dan penyajian informasi.untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Data dan Informasi b. melaksanakan pengumpulan dan analisis data serta penyajian informasi di bidang kependudukan dan pencatatan sipil c. mengelola sistem informasi, pelayanan data, dan informasi pembangunan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil d. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang data dan informasi e. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Data dan Informasi f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
27 B.Seksi Penyusunan Program mempunyai fungsi pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan dan perencanaan dinas. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Penyusunan Program mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penyusunan Program b. menyusun rancangan kebijakan umum dinas c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perencanaan dinas d. menyusun rencana umum, rencana strategis, rencana kerja dan kinerja tahunan dinas, rencana kegiatan, dan anggaran dinas e. menyusun rencana kerja sama dinas f. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan dinas g. menyusun ketatalaksanaan program dan kegiatan dinas h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang penyusunan program i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Penyusunan Program; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
28 C. Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi pelaksanaan tugas monitoring, evaluasi, dan pelaporan. 21 Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Evaluasi dan Pengendalian mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Seksi Evaluasi dan Pelaporan b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan dinas c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan program dan kegiatan dinas d. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan dinas e. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas f. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas g. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang monitoring, evaluasi dan pelaporan; i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Evaluasi dan Pelaporan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi. 21 Qanun Kabupaten Aceh Tengah No. 20 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas daerah Kabupaten Aceh Tengah
29 Bidang Pendaftaran dan Informasi Penduduk Bidang Pendaftaran dan Informasi Penduduk di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai fungsi pelaksanaan tugas pendaftaran penduduk dan informasi kependudukan. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Bidang Pendaftaran dan Informasi Penduduk mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pendaftaran dan Informasi Penduduk b. merumuskan kebijakan teknis di bidang pendaftaran dan informasi kependudukan c. merumuskan rencana umum penyerasian dan harmonisasi kebijakan kependudukan antar dan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah d. merumuskan rencana umum kebijakan penyelenggaraan kerja sama administrasi kependudukan e. menyusun rencana dan penetapan kinerja bidang pendaftaran dan informasi kependudukan f. menyiapkan bahan pelaksanaan pendaftaran penduduk dan informasi kependudukan g. menyusun bahan pembinaan administrasi kependudukan h. melaksanakan penatausahaan administrasi kependudukan i. menyiapkan bahan dan pelaksanaan penyuluhan di bidang kependudukan
30 j. melaksanakan koordinasi pendaftaran penduduk k. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi l. melaksanakan pendaftaran penduduk m. menyelenggarakan dan penatausahaan administrasi kependudukan n. melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan o. melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pendaftaran dan informasi kependudukan p. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Bidang Pendaftaran dan Informasi Penduduk q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Pendaftaran dan Informasi Penduduk, meliputi : a. Seksi Pendaftaran Penduduk. b. Seksi Perpindahan Penduduk. c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Kependudukan. A. Seksi Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi pelaksanaan tugas di bidang pendaftaran penduduk.
31 Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pendaftaran Penduduk b. menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan pendaftaran penduduk c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pendaftaran penduduk d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penyelenggaraan pendaftaran penduduk e. menyelenggaraan pendaftaran penduduk f. melaksanakan penerbitan nomor induk kependudukan dan dokumen kependudukan g. melaksanakan administrasi kependudukan h. melaksanakan pemantauan terhadap kepemilikan identitas penduduk i. melaksanakan pengawasan terhadap orang asing j. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan pendaftaran penduduk k. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pendaftaran penduduk l. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Pendaftaran Penduduk
32 m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. B.Seksi Perpindahan Penduduk mempunyai fungsi pelaksanaan tugas di bidang perpindahan penduduk. 22 Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Perpindahan Penduduk mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perpindahan Penduduk b. menyusun kebijakan teknis perpindahan penduduk c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perpindahan penduduk d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja perpindahan penduduk e. menyusun rencana teknis penyerasian dan harmonisasi kebijakan kependudukan antar dan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah f. menyusun rencana teknis penyelenggaraan kerja sama administrasi kependudukan g. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang perpindahan penduduk h. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Perpindahan Penduduk 22 Ridwan,HR Hukum Administrasi Negara,UII press,yogyakarta, 2003 Hal 73
33 Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintah Daerah.Nama dan jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja. 23 Setiap kelompok tersebut pada Pasal ini ini di pimpin oleh seorang tenaga fungsional senior. Jumlah jabatan fungsional tersebut ini diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang kependudukan dan catatan sipil. Bidang kependudukan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalalm melaksanakan tugasnya berada dibawah dan tanggungan kepala dinas. 24 Selanjutnya untuk mengendalikan khusus membantu masyarakat dalam hal yang menyakut kehidupan hukum seseorang pribadi. Diharapkan kelompok fungsional ini dapat membantu terciptanya ketertiban umum dalam pengurusan kependudukan dan akta catatan sipil. 25 Akta-akta yang dibuat dan dikeluarkan oleh catatan sipil ini juga merupak bukti yang paling kuat dan sempurna,hal ini agar berpedoman pada data dalam akta catatan sipil jabatan fungsional terdaftar dalam lembaga catatan sipil 23 diakses pada tanggal 14 maret Lutfi Effendi Pokok-pokok hukum administrasi kependudukan, Bayumedia Punlishing,malang,2003, hal Effendi, Op.cit,hal 65
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N
24 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N SERI E NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan kependudukan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan kependudukan
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2010
QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TENGAH, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Menimbang : PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, a. bahwa dengan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BELITUNG DENGAN
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE
0 SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DISUSUN OLEH BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT
Lebih terperinciWALIKOTA LHOKSEUMAWE
WALIKOTA LHOKSEUMAWE QANUN KOTA LHOKSEUMAWE NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LHOKSEUMAWE, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,
Lebih terperinciBUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG
BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PASURUAN
PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 6 Tahun 2012 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Nomor 6 Tahun 2012 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DRAF RAPERDA BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG
1 PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang : a. bahwa administrasi
Lebih terperinciGAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 16
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN RETRIBUSI
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan dan
Lebih terperinci- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI SIMEULUE, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan kependudukan
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPANULI
Lebih terperinciBUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN WONOGIRI
BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,
Lebih terperinci. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG
DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS
Lebih terperinciBUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUTON, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 12 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 5
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER
Menimbang Mengingat : : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat B U P A T I K A R A W A N G, : bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b.
Lebih terperinciBUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANA TORAJA, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016
- 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
1 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 SERI C.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 SERI C.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerbitan Penerbitan adalah proses pencatatan diri seseorang atau harta bendanya menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak pendaftaran sampai penandatanganan/pengesahan.
Lebih terperinciBUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HALMAHERA TIMUR, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciW ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,
W ALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 28 TAHUN 2012 TENT ANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
Lebih terperinci