BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Tika, M. P (2005) penelitian deskriptif diartikan penelitian yang mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis yaitu tentang sumber dan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Metode analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif, peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menganalisis data karena setelah data di lapangan diperoleh, peneliti mentabulasi serta menghitung atau menganalisis terlebih dahulu data-data tersebut kemudian mendeskripsikannya dengan kalimat sehingga data tersebut mudah dipahami oleh pembaca lain. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu tepatnya di Kecamatan Indramayu. Kecamatan Indramayu terdiri dari 18 Desa/Kelurahan yaitu: Desa Tambak, Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan jaya, Desa Pekandangan, Desa Singaraja, Desa singajaya, Desa Pabean Udik, Desa Karangsong, Kelurahan Kepandean, Kelurahan Bojongsari, Kelurahan Lemahmekar, Kelurahan Lemahabang, Kelurahan Margadadi Kelurahan Karangmalang, Kelurahan Karangannyar dan Kelurahan Paoman. 1. Berdasarkan data dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013 lokasi absolut terletak pada : ,57 LS ,45 LS dan ,00 LS ,00 BT 2. Berdasarkan Peta RBI lembar indramayu dan Jatibarang, lokasi relatif yaitu Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Kecamatan Pasekan : Kecamatan Jatibarang : Kecamatan Sindang dan Kecamatan Lohbener : Kecamatan Balongan dan Laut Jawa Lukman Afrianto, 2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 22

3 Gambar 3.1 Peta Administrasi 23

4 24 C. Populasi Menurut Sugiyono (2013: 117), bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi tersebut tidak hanya orang melainkan juga objek dan benda alam yang lain. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah: 1. Populasi wilayah Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah wilayah administratif Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu yang terdiri dari 18 Desa/Kelurahan. Tabel 3.1 Jumlah penduduk, luas desa dan kepadatannya di Kecamatan Indramayu No Nama Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Luas (Km 2 ) Kepadatan Penduduk 1 Lemahmekar ,926 9,792 2 Lemahabang ,514 8,640 3 Bojongsari ,992 5,146 4 Margadadi ,848 5 Karangannyar ,906 4,757 6 Paoman ,031 7 Karang Malang ,767 8 Kepandean ,935 9 Dukuh , Karangsong , Pabean Udik , Pekandangan , Tambak ,921 2, Telukagung , Singajaya , Pekandangan Jaya , Plumbon , Singaraja ,979 Jumlah ,266 Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2013

5 25 2. Populasi penduduk Populasi penduduk dalam penelitian ini mencakup seluruh penduduk di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 yaitu sebesar jiwa. Tabel 3.2 Jumlah penduduk Kecamatan Indramayu tahun Kecamatan Tahun Indramayu Sumber: BPS Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2013 D. Sampel 1. Sampel wilayah Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel wilayah dengan teknik sampling cluster sampling (area sampling). Menurut Sugiyono (2013: 121) menytakan bahwa teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Maka sampel yang akan diteliti yaitu sembilan Desa/Kelurahan dari total seluruh 18 Desa/Kelurahan di Kecamatan Indramayu. Untuk menentukan desa mana saja yang akan diambil sampelnya, maka wilayah populasi harus terlebih dahulu ditetapkan secara random. Karena populasi mempunyai unsur yang tidak homogen maka teknik pengambilan sampel masing-masing daerah tersebut menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan menggunakan proporsi jumlah pelanggan dan rumah tangga. Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan range dari rumah tangga. Untuk menentukan range menggunakan persamaan sebagai berikut: Jumlah rumah tangga tertinggi Jumlah rumah tangga terendah Range = Range = 3 Range =

6 26 Range = 884,3 Setelah range telah diketahui maka langkah selanjutnya menentukan klasifikasi range desa kecil, desa sedang, dan desa besar dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Desa kecil = 1451 Range desa kecil adalah 567 sampai 1451 Desa sedang = 2335 Range desa sedang adalah 1451 sampai 2335 Desa besar = 3220 Range desa besar adalah 2335 sampai 3220 Untuk lebih jelas nya lihat tabel 3.3 dan 3.4 No Nama Desa SL Sumber: Hasil analisis 2015 Tabel 3.3 Penentuan Predikat Range Rumah tangga K U Jumlah Pelangga n Rumah Tangga Predikat Range 1 Teluk Agung Sedang 2 Plumbon Sedang 3 Dukuh Kecil 4 Pekandangan Kecil Jaya 5 Pekandangan Sedang 6 Singaraja Sedang 7 Singajaya Besar 8 Bojongsari Kecil 9 Kepandean Besar 10 Karangmalang Kecil 11 Karanganyar Kecil 12 Lemahmekar Besar 13 Lemahabang Kecil 14 Margadadi Besar 15 Paoman Sedang 16 Karangsong Kecil 17 Pabean Udik Besar 18 Tambak Kecil Jumlah

7 27 Tabel 3.4 Klasifikasi Desa Berdasarkan Range No Range Desa Kecil Desa Sedang Desa Besar 1 Tambak Teluk Agung Singajaya 2 Dukuh Plumbon Lemahmekar 3 Karangmalang Singaraja Margadadi 4 Pekandangan Jaya Paoman Pabean Udik 5 Karangannyar Pekandangan Kapandean 6 Bojongsari 7 Lemahabang 8 Karangsong Sumber: Hasil analisis 2015 Setelah diketahui klasifikasi desa berdasarkan range selanjutnya menentukan jumlah sampel dari tiap-tiap range. Sampel desa yang diambil dari masing-masing range karena proporsi nya tidak seimbang maka digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Jumlah sampel tiap range = Jumlah sampel dalam satu range banyaknya range Jumlah range Desa kecil = 8 3 = 2,6 dibulatkan menjadi 3 Jumlah range Desa sedang = 5 3 = 1,66 dibulatkan menjadi 2 Jumlah range Desa besar = 5 3 = 1,66 dibulatkan menjadi 2 Jadi sampel Desa dalam penelitian ini adalah 7 sampel. Kemudian untuk memproporsionalkan sampel Desa dari tiap-tiap range dengan melihat proporsi jumlah pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM. Dua desa tersebut diambil dengan melihat desa yang paling banyak berlangganan PDAM dan desa yang

8 28 paling sedikit berlangganan PDAM. Lihat gambar 3.2. A Kecil B Pelanggan PDAM C Sedang D E Sedang Besar F G Banyak Sedikit Gambar 3.2 Bagan Penentuan sampel desa penelitian Untuk range Desa kecil karena sampelnya berjumlah 3 maka satu sampel ditentukan dengan melihat median dari jumlah pelanggan yang banyak dengan jumlah pelanggan yang sedikit dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Me = Median n = jumlah data x = nilai data 1 2 (x(8 8 ) + x( +1) 2 2 ) = 1 x4 + x5 2 Me = 1 2 ( ) = 457,5

9 29 Tabel 3.5 Penentuan sampel Desa kecil No Desa Kecil Jumlah Pelanggan PDAM X/nilai data 1 Tambak 60 X1 2 Dukuh 189 X2 3 Bojongsari 195 X3 4 Karangmalang 454 X4 5 Pekandangan 461 X5 Jaya 6 Lemahabang 725 X6 7 Karangannyar 896 X7 8 Karangsong X8 Sumber: Hasil Analisis 2015 Tabel 3.6 Penentuan sampel Desa sedang No Desa Sedang Jumlah Pelanggan PDAM 1 Plumbon Teluk Agung Singaraja Paoman Pekandangan Sumber: Hasil Analisis 2015 Tabel 3.7 Penentuan sampel Desa Besar No Desa Sedang Jumlah Pelanggan PDAM 1 Singajaya Kapandean Lemahmekar Pabean Udik Margadadi 2862 Sumber: Hasil Analisis 2015 Setelah peneliti memperhatikan dan menganalisis jumlah rumah tangga dan jumlah pelanggan yang ada di Kecamatan Indramayu maka sampel wilayah dalam penelitian ini adalah Kelurahan Bojongsari, Desa Pekandangan Jaya, Kelurahan Karangsong, Desa Plumbon, Desa Pekandangan, Kelurahan Singajaya dan Kelurahan Margadadi. Lihat tabel 3.5.

10 30 Tabel 3.8 Sampel Wilayah Penelitian No Nama Desa/Kelurahan Predikat Range Jumlah Penduduk Rumah Tangga/KK Pelanggan PDAM Non Pelanggan 1 Bojongsari Kecil Pekandangan Jaya Kecil Karangsong Kecil Plumbon Sedang Pekandangan Sedang Singajaya Besar Margadadi Besar Jumlah Sumber: Hasil analisis Sampel Penduduk Menurut Tika, M. P (2005. hlm 24), sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Kespesifikasian masalah penelitian dan jenis data yang akan dijaring akan banyak ditentukan oleh struktur penyampelan. Untuk mendapatkan sampel yang representatif maka jumlah sampel yang diambil secara proporsional tergantung banyaknya populasi. Sampel bisa disebut juga sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti. Setelah diperoleh sampel wilayah, selanjutnya adalah menentukan sampel penduduk. Dalam menentukan besaran sampel yang akan diambil maka peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin. Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Kepala keluarga e = Gelagat pendugaan 10 % = (0,1) 2 = ,25 n = = 99,69 dibulatkan menjadi 100 KK N 1 + Ne 2 Dengan demikian, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100

11 31 kepala keluarga (KK). Untuk menentukan 100 sampel yang berhubungan dengan kebutuhan air di lapangan dengan memperhatikan strata sosial dan pelanggan PDAM di lapangan. Selanjutnya setelah ditentukan sampel wilayah dan sampel penduduk berdasarkan jumlah kepala keluarga yang telah ditetapkan sebelumnya maka tahap selanjutnya yaitu menentukan besarnya sampel pelanggan dan sampel non pelanggan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut. n p = a b x N Keterangan: n p = Jumlah sampel pelanggan a = Jumlah pelanggan PDAM keseluruhan b = Jumlah rumah tangga keseluruhan N = Jumlah sampel keseluruhan n p = x 100 n p = 54,97 dibulatkan menjadi 55 Untuk menentukan sampel non pelanggan maka = 45 Setelah diketahui jumlah sampel pelanggan dan non pelanggan maka selanjutnya adalah menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok range yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range pelanggan secara proporsional, dengan rumus: D p = ni ni x No D p = Banyaknya sampel pelanggan yang diambil dari range desa ni = banyaknya pelanggan dari masing-masing desa ni = jumlah pelanggan dari masing-masing desa No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya

12 32 Tabel 3.9 Penentuan Sampel Pelanggan No Nama Desa/Kelurahan Predikat range Jumlah Pelanggan 1 Bojongsari Kecil Pekandangan Jaya Kecil Karangsong Kecil Formula 1 Formula 2 Dk = x 55 = 13, dibulatkan menjadi 13 Jumlah Kecil Plumbon Sedang Pekandangan Sedang Ds = x 55 = 14, dibulatkan menjadi 15 Jumlah Sedang Singajaya Besar Db = x 55 = ,74 dibulatkan menjadi 27 7 Margadadi Besar Bojongsari = 195 x 13 = 1, Dibulatkan menjadi 1 Pekandangan Jaya 461 x 13 = 3, Dibulatkan menjadi 3 Karangsong = x 13 = 8, Dibulatkan menjadi 9 Plumbon = 444 x = 3,13 Dibulatkan menjadi 3 Pekandangan = x 15 = 11, Dibulatkan menjadi 12 Singajaya = x = 7,05 Dibulatkan Menjadi 7 Margadadi = x 27 = 19, Dibulatkan menjadi 20 Jumlah Besar Sumber: Hasil Analisis 2015 Jumlah Setelah diketahui besaran sampel pelanggan secara proporsional dari tiaptiap desa maka selanjutnya adalah menentukan besaran sampel non pelanggan. Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range non pelanggan secara proporsional, dengan rumus: D np = ni ni x No D np = Banyaknya sampel non pelanggan yang diambil dari range desa ni = banyaknya non pelanggan dari masing-masing desa ni = jumlah non pelanggan dari masing-masing desa No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya

13 33 Tabel 3.10 Penentuan Sampel non Pelanggan No Nama Desa/Kelurahan Predikat Range Jumlah Non Pelanggan 1 Bojongsari Kecil Pekandangan Jaya Kecil Karangsong Kecil 126 Formula 1 Formula 2 Dk = x 45 = 17, dibulatkan menjadi 17 Bojongsari = x 17 = Dibulatkan menjadi 10 Pekandangan Jaya 739 x 17 = 6, Dibulatkan menjadi 6 Karangsong = 126 x 17 = 1, Dibulatkan menjadi 1 Jumlah Kecil Plumbon Sedang Ds = x 45 = 14, dibulatkan menjadi 15 5 Pekandangan Sedang 600 Plumbon = x 15 = Dibulatkan menjadi 10 Pekandangan = 600 x 15 = Dibulatkan menjadi 5 Jumlah Sedang Singajaya Besar Db = x 45 = 12, dibulatkan menjadi 13 7 Margadadi Besar 119 Singajaya = x 13 = 11, Dibulatkan Menjadi 12 Margadadi = 119 x 13 = Dibulatkan menjadi 1 Jumlah Besar Jumlah Sumber: Hasil analisis 2015 Berdasarkan hasil analisi pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM maka sampel terakhir yang di dapat untuk kategori pelanggan PDAM sebanyak 55 sampel, sedangkan untuk non pelanggan PDAM sebanyak 45 sampel. Jumlah tersebut diantaranya untuk Kelurahan Bojongsari berjumlah 11 sampel, terdiri dari 1 sampel pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan Jaya berjumlah 9 sampel, terdiri dari 3 sampel pelanggan dan 6 sampel non pelanggan Desa Karangsong berjumlah 10 sampel, terdiri dari 9 sampel pelanggan dan 1 sampel non pelanggan. Desa Plumbon berjumlah 13 sampel, terdiri dari 3 sampel pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan berjumlah 17 sampel, terdiri dari 12 sampel pelanggan dan 5 sampel non pelanggan. Kelurahan Singajaya berjumlah 19 sampel, terdiri dari 7 sampel pelanggan dan 12 sampel non pelanggan. Kelurahan Margadadi berjumlah 21 sampel. Untuk melihat persebaran sampel yang telah ditentukan dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini.

14 Gambar 3.3 Peta Lokasi Penelitian 34

15 35 E. Definisi operasional 1. Kebutuhan air bersih Menurut Kodoatie-J, R dan Sjarief, R (2008: 174), mengemukakan bahwa Kebutuhan air bersih terdiri dari kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non domestik. Kebutuhan air domestik sangat ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi perkapita. Kebutuhan air non domestik meliputi: pemanfaatan komersial, kebutuhan institusi dan kebutuhan industri. 2. Pertumbuhan penduduk Lembaga Demografi FE UI (1981: 5), menyatakan bahwa: Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian pula yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan: imigran (pendatang) akan menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk. Jadi dapat disimpulkan bagwa pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat komponen, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), inmigration (migrasi masuk dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif) atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan out-migration disebut net migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan penduduk hanya dipengaruhi oleh dua cara yaitu melalui perubahan reproduksi dan migrasi neto. 3. Proyeksi Penduduk Menurut Multilingual demographic dictionary dalam Lembaga Demografi FE UI (1981: 249) Proyeksi penduduk adalah perhitungan kalkulasi yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu. 4. Kualitas Air Asdak (2010: 498), mengemukakan bahwa: Pemanfaatan sumberdaya air, baik untuk keperluan industri, pertanian (termasuk peternakan) maupun untuk keperluan manusia perlu terlebuh dahulu ditentukan status kualitas airnya (baku mutu air). Sebagai contoh, di Jawa Barat, nilai baku mutu air ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur No, 31 Tahun Menurut SK No. 31 tersebut, baku mutu air pertanian

16 36 adalah tidak sama dengan baku mutu air untuk konsumsi manusia (air minum). Artinya, air untuk keperluan irigasi yang memiliki baku mutu D tidak dapat begitu saja digunakan untuk air minum dengan baku mutu B. Lebih lanjut, adanya perubahan karakteristik fisik, biologi dan kimia suatu perairan, dalam hal ini dikenal sebagai perubahan kualitas air, akibat adanya perubahan pemanfaatan lahan DAS misalnya, dapat menjadikan air yang sebelumnya dapat dikonsumsi manusia menjadi sumberdaya air yang tidak lagi dapat dimanfaatkan oleh manusia tetapi masih dapat dipakai untuk keperluan lain seperti perikanan dan peternakan (baku mutu C) atau pemanfaatan air untuk keperluan industri (baku mutu D). A. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2008:60) Variabel penelitian adalah suatu antribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat beberapa macam variabel, yaitu: X1 Proyeksi Penduduk - Pendidikan - Anggota Keluarga - Pendapatan Y Kebutuhan Air Bersih X2 Persebaran Penduduk - Lokasi - Jarak Gambar 3.4 Variabel Penelitian Variabel X merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kebutuhan air yaitu variabel Y. Variabel X terdiri dari jumlah penduduk ( X1) dan perseberan

17 37 penduduk (X2), karena jumlah penduduk dan persebaran penduduk berkaitan dengan perkembangan penduduk di suatu wilayah. Indikator dari X1 terdiri dari pendidikan, anggota keluarga, dan pendapatan, sedangkan indikator dari X2 terdiri dari lokasi dan jarak. Variabel X tersebut akan mempengaruhi variabel Y karena variabel Y merupakan variabel terikat sedangkan variabel X adalah variabel bebas. Variabel Y terdiri dari sumber air, kebutuhan air, pemenuhan air, kualitas air, dan laju pertumbuhan kebutuhan. Variabel X Indikator X1 (Proyeksi Penduduk) Sumber: Hasil pemikiran Tabel 3.11 Variabel Penelitian Indikator X2 (Persebaran Penduduk) Variabel Y Y (Pemenuhan Kebutuhan Air) Pendidikan Lokasi Sumber air Anggota Keluarga Jarak Kualitas air Pendapatan Kebutuhan air Pemenuhan air Laju pertumbuhan kebutuhan B. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang terkait mengenai penduduk dan kebutuhan air bersih. Dalam penelitian ini penulis mengambil data jumlah penduduk di peroleh dari BPS Kabupaten Indramayu, debit air Ci Manuk di peroleh dari PSDA Propinsi Jawa Barat, peta administrasi dari beberapa dinas terkait di Kabupaten Indramayu. 2. Observasi Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi fisik daerah penelitian seperti melihat sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh penduduk sekitar dan bagaimana kualitas air yang di gunakannya.

18 38 3. Studi Literatur Studi literatur merupakan kajian yang digunakan penulis dan hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan buku-buku literatur seperti jurnal, peneliti mengambil data tentang standar kebutuhan rata-rata orang/hari. Karya tulis ilmiah, peneliti mengambil data tentang berbagai macam sumber air bersih yang di gunakan oleh penduduk. 4. Wawancara Dilakukan untuk menapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara/daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden. Responden yang telah di tentukan peneliti yaitu berjumlah 76 responden. Peneliti memperoleh responden di lapangan dengan cara melihat status sosial masyarakat miskin, sedang dan kaya. Hal tersebut karena status sosial di masyarakat sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan air bersih. C. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Peta rupa bumi skala 1 : lembar Indramayu tahun 1999 dan lembar Jatibarang tahun Dugunakan untuk memplot daerah penelitian dan membuat peta lokasi penelitian 2. Peta hidrogeologi lembar Indramayu tahun Digunakan untuk mengetahui salinitas air tanah. 3. GPS digunakan untuk menentukan lokasi dan ketinggian. 4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan objek hasil kegiatan di lapangan. 5. Botol plastik, digunakan untuk mengambil sampel air dari sumber air yang telah diketahui. 6. Laptop/Komputer digunakan untuk analisis data.

19 39 D. Teknik Analisis Data 1. Untuk mengetahui sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk di daerah penelitian, digunakan teknik suvei kemudian hasil survei tersebut di identifikasikan sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh penduduk di daerah penelitian. 2. Untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih bagi penduduk, menggunakan model perhitungan dari Ditjen Cipta Karya. Tabel 3.12 Kebutuhan Rata-rata Air Per Orang Per Hari No Kategori Kota Jumlah Penduduk Standar kebutuhan air/orang/hari/liter 1 Metropolitan > >150 2 Kota besar Kota sedang Kota kecil Kota urban < Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya dinas PU, 1996.(dalam Komalia, K dan Idrawan, I. (2012). 3. Untuk menentukan kualitas sampel air dari berbagai sumber air maka diperlukan uji laboratorium. 4. Menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. yaitu menggunakan rumus pertumbuhan penduduk a. exponensial. Pertumbuhan penduduk secara eksponensial Adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continous) setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan. Rumus: P n = P o e m atau P t = P o e rt Untuk mencari r maka: Log Pt Po rt log e r = log(pt Po ) t log e

20 40 Di mana: P n atau P t P o r n atau t e = Jumlah penduduk pada tahun n atau t = Jumlah penduduk pada tahun awal = Angka pertumbuhan penduduk = Waktu dalam tahun = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan 2, b. Geometrik Dik : P n = P o (1+r) n P n = Jumlah penduduk pada tahun n P o = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Angka pertumbuhan penduduk n = Jangka waktu dalam tahun P n = (1+0,0112) n 5. Analisis data wawancara Analisis data merupakan kegiatan interpretasi data hasil penelitian yang dilakukan secara sistematis yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan. Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan analisis dan pengolahan data statistik melalui bantuan Software Microsoft Office Excel 2007 dan Software SPSS 16. a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan mendeskripsikan gejala yang nampak di lokasi penelitian serta kondisi dari keadaan masalah yang diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan data yang dianalisis yang berasal dari literatur dan hasil observasi di lapangan. Menurut Tika, P. H (2005, hlm. 116) menyatakan bahwa analisis data secara deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, baik dalam geografi sosial maupun geografi fisik. Dalam menganalisis kajian geografi analisis deskriptif sangat penting karena data dalam ilmu kajian geografi harus bisa dijelaskan dengan menggunakan kata-kata, agar data tersebut lebih bermakna. 2) Analisis Persentase Analisis persentase digunakan untuk menghitung besarnya proporsi dalam

21 41 setiap alternatif jawaban, sehingga kecenderungan jawaban responden dan fenomena lapangan dapat diketahui. Rumus analisis persentase adalah: Keterangan : p f n Tabel 3.3. = Presentase p = f n x 100% = Frekuensi setiap kategori jawaban = Jumlah seluruh responden 100% = Bilangan konstanta Kriteria persentase yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Persentase Persentase (%) Keterangan 0 Tidak Ada 1-24 Sebagian Kecil Kurang dari setengahnya 50 Setengahnya Lebih dari setengahnya Sebagian besar 100 Seluruhnya Sumber : Arikunto, S. hml

2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN

2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 70% wilayah di bumi adalah lautan dan sisanya adalah daratan oleh karena itu jumlah air di bumi cukup banyak sehingga planet bumi di katakan layak untuk kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan letak astronomis berada pada 6 o 56 20-7 o 00 45 LS dan 107 o 45 19-107

Lebih terperinci

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035 1 Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember, 2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035 Oleh : Lukman Afrianto, Dede Rohmat *), Jupri *)

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan 41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung, tepatnya di Bandung Selatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan 29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di, tepatnya di Bandung Selatan dengan luas wilayah

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Tika (2005:2) metode penelitian dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Desa Tarikolot terletak antara 108 41 45-108 43 45 BT dan 07 00 40-07 02 40 LS. Desa Tarikolot merupakan salah satu desa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu mempelajari masalah dalam masyarakat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Katapang yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung yang menjadi lokasi salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2009, hlm.2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Kota Surakarta atau dikenal juga dengan sebutan Solo secara administratif terdiri dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bandung Barat. Secara astronomis Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2002:1) menyatakan bahwa penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan perubahannya dan sebab sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Lokasi Penelitian Kecamatan Dawuan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Letak geografis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (1988:151) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, data yang dikumpulkan bisa berupa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA TAMBAK KECAMATAN INDRAMAYU, DESA WANANTARA KECAMATAN SINDANG, DAN DESA KARANG LAYUNG KECAMATAN SUKRA KABUPATEN INDRAMAYU

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie (100-101) suatu konsepsi ke arah penerbitan bidang filsafat secara luas mengemukakan pengertian metodologi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Pacet, yang mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Cipanas pada tahun 2003. Kecamatan Pacet secara Astronomis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sejalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Wilayah kecamatan Carita secara Geografis terletak antara 06 0 13 00 LS-

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Lokasi Penelitian Berdasarkan Monografi Kecamatan Kalijati merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Subang. Kecamatan ini terletak pada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, 41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Baleendah dipilih karena merupakan salah satu kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di kecamatan Cisurupan, kabupaten Garut. Kecamatan Cisurupan mempunyai luas wilayah sekitar 4.580 Ha 2. Kecamatan Cisurupan terletak

Lebih terperinci

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu tindakan penelitian ilmiah perlu digunakan metode-metode penelitian mulai dari mengumpulkan data, sampai kepada menampilkan data data serta memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan keinginan di atas diperlukan suatu cara atau metode yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian memerlukan metode untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Penggunaan metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang yang secara administratif saat ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang. Secara astronomis lokasi penelitian berada pada 0 00 00 LU - 0º10 30 LU dan 111º28 30

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa 37 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah pedoman untuk merancang penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Agar penelitian ini lebih terarah, maka diperlukan adanya metode penelitian. Menurut Menurut Arikunto, (1988:14) Metode penelitian adalah cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih 25 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih mengarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon yang berada di daerah pesisir Laut Jawa. Berdasarkan letak geografisnya, wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis deskriptif. Metode survey menurut Tika (2005:06) adalah Suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tika (2005:4) mengemukakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III METODE PENEITIAN BAB III METODE PENEITIAN A. Metode Penelitian Pada sebuah penelitian terdapat sesuatu metode atau cara yang bersifat ilmiah yang di perlukan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Menurut Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 23 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Desa Badau merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu, 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Lokasi, Populasi dan Sempel 1. Desain Lokasi Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu, karena daerah tersebut merupakan sentra Industri Batik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI) 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan. DR.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

KABUPATEN INDRAMAYU KECAMATAN INDRAMAYU DALAM ANGKA 2016 ISBN : 978-602-6863-53-9 No. Publikasi : 32120.1614 Katalog BPS : 1102001.3212150 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xix + 208 halaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul Pemetaan Mobilitas Penduduk Tipe Komutasi Di Kota Bandung Dengan Menggunakan Sistem, menggunakan metode penelitian deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Daerah yang menjadi sasaran penelitian adalah Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2005 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2005 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2005 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) INDRAMAYU TAHUN 2003 SAMPAI DENGAN 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka. Berdasarkan letak geografis Kecamatan Sukahaji terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Soehartono (1995: 9) metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sumber daya yang tersebar secara luas di bumi ini walaupun dalam jumlah yang berbeda, air terdapat dimana saja dan memegang peranan penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 35 III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode untuk membuat gambaran dan penjelasan tentang suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Mohamad Ali dalam ( Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2001:2) yang menyatakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk memecahkan masalah penelitian. Menurut Arikunto (2002,hlm.151), metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi penelitian terdapat di Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang secara astronomis terletak pada lintang 6 42 50 LS - 6 44 00 LS

Lebih terperinci

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di 39 BAB III PROSSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon yang terletak diantara 108 o 32 24-108 o 37 48 BT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu Respon Masyarakat terhadap Pemanfaatan Energi Alternatif (Biogas), maka lokasi mengacu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Sukajadi. Kecamatan Sukajadi merupakan salah satu kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Menurut Tika (2005 : 1) penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di desa Cibinong salah satu desa di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Luas desa Cibinong adalah 201,245 Ha. Dengan luas perkebunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk menunjang hasil akhir dari masalah penelitian, yaitu bagaimana guru berperan dalam mengajak siswanya memanfaatkan perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian berupa metode survey dan metode deskriptif. Metode Penelitian Survey Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Arikunto (1993:151) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitian, penelitian. Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Cimahi dengan letak astronomis berdasarkan peta rupa bumi lembar Bandung dan Cimahi berada pada koordinat 107 0 30 30

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada cakupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Parongpong. Kecamatan Parongpong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian berada di wilayah administratif Kecamatan Batujaya Kabupaten. Adapun batas wilayah administratif Kecamatan Batujaya yaitu: 1. Sebelah Timur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mencapai tujuan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Moh. Pabundu Tika (2009:76) penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganilisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 60 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif eksploratif yaitu sebuah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling. Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling. Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015. 19 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015. B. Objek dan Alat

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini 22 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2010 : 3) secara umum metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Demografi Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara yang terletak di antara 01 0 42 01 0 46 LU dan 98 0 44 98

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu. Lokasi penelitian berada di salah satu Kelurahan Kecamatan, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Sungailiat merupakan salah satu kecamatan yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Teluk Belitung kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. memperoleh data dari puskesmas Kota Agung dan melakukan pengamatan secara

BAB III. METODE PENELITIAN. memperoleh data dari puskesmas Kota Agung dan melakukan pengamatan secara 7 BAB III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan observasi di mana penulis memperoleh data dari puskesmas Kota Agung dan melakukan pengamatan secara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika Pabundu ( 1999;91) survey adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung yang secara astronomis terletak di 6 50 38-6 58 50 LS dan 107 33 34-107 43 50 BT. Secara khusus penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode survey. Menurut Singarimbun (1987:3) Metode penelitian survey adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012: 80) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012: 80) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi No. 207 Bandung, Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai permasalahan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data BAB III DESAIN RISET Desain penelitian merupakan kerangka atau rancangan penelitian yang meliputi segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam memecahkan atau menjawab rumusan permasalahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilengkapi dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilengkapi dengan 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilengkapi dengan uji laboratorium. Menurut Pabundu Tika (2005:4), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Faktor lokasi merupakan salah satu bagian penting yang perlu dibahas dalam penelitian geografi dalam hal ini lokasi penelitian yaitu Perkampungan Setu Babakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. 15 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Husaini Usman (2008:129), metode deskriptif merupakan suatu cara atau

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Nelya Eka Susanti, Akhmad Faruq Hamdani Universitas Kanjuruhan Malang nelyaeka@unikama.ac.id, hamdani_af@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh sumber data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci