RANCANG BANGUN SENSOR SERAT OPTIK TERDISTRIBUSI BERBASIS OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER (OTDR) UNTUK PENDETEKSIAN DINI RETAKAN PADA STRUKTUR BETON
|
|
- Johan Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN SENSOR SERAT OPTIK TERDISTRIBUSI BERBASIS OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER (OTDR) UNTUK PENDETEKSIAN DINI RETAKAN PADA STRUKTUR BETON Jiwa Ginanjar Hadi, Apriani Kusumawardhani Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS Sukolilo, Surabaya ABSTRAK Telah dilakukan perancangan dan pembangunan sensor serat terdistribusi untuk mendeteksi dini retakan pada struktur beton jembatan berbasis Optical Time Domain Reflectometry (OTDR). Tipe dari sensor serat optik terdistribusi adalah tipe intrinsic, dimana serat tidak mengalami modifikasi dengan mengukur perubahan besaran fisis yang terjadi menggunakan OTDR. Percobaan dilakukan dengan menggunakan 2 model benda uji dengan masing-masing model berjumlah.2. Setiap model dibangun dengan kualitas k-175. Setiap model serat yang terpasang mempunyai konfigurasi serat optik yang berbeda, model 1 dengan konfigurasi lingkaran dan model 2 dengan konfigurasi gelombang. Pada konfigurasi lingkaran, setiap kenaikan beban yang dikenakan menyebabkan kenaikan hilang daya serat optik. Benda uji 1 model 1, mengalami kehilangan daya secara linear sampai pada pemberian beban 500 kg, saat pemberian beban diatas 500 kg 600 kg, terjadi lonjakan hilang daya yang cukup signifikan, mengalami retakan secara kasat mata pada pemberian beban 740 kg, membuktikan bahwa serat optik dengan konfigurasi lingkaran yang tertanam pada beton dapat digunakan sebagai sensor. Hal yang sama terjadi pada benda uji 2 model 1, hanya saja lonjakan mulai terjadi saat pemeberian beban dari mulai dari 600 kg-700 kg. Pada benda uji model 2 dengan serat optik berkonfigurasi gelombang, fenomena yang terjadi adalah sebaliknya, hal ini disebabkan karena saat diberikan beban, serat optik cenderung kembali menjadi lurus, sehingga hilang daya mengalami penurunan dan sampai pada satu titik tertentu mengalami keadaan tetap. Kata Kunci: sensor terdisribust, serat optik, Optical Time Domain Reflectometry (OTDR), pembebanan, retakan. 1. PENDAHULUAN Infrastruktur hasil karya teknologi sipil dapat menimbulkan resiko kecelakaan tinggi jika terdapat retakan pada suatu titik yang tidak terdeteksi sedini mungkin. Banyak parameter yang berinteraksi pada suatu infrastruktur, seperti tekanan, beban, pergeseran, gaya, getaran, regangan dang temperatur, sehingga pemantauan dan pendeteksian retakan pada struktur tersebut menjadi penting dan relevan. Sensor serat optik yang berdasarkan pada mekanisme bending telah banyak digunakan dengan berbagai konfigurasi. Konfigurasikonfigurasi tersebut mudah, awet, murah, dapat digunakan secara multiplexing, dan diaplikasikan secara terdistribusi. Untuk mendapatkan informasi lengkap dari sensor seperti ini, optical time domain reflector (OTDR) menjadi instrumen penting untuk disertakan. OTDR digunakan untuk mengukur perubahan intensitas optis yang terjadi pada lokasi yang berbeda sepanjang serat. Dengan mendeteksi loss dari Rayleigh backscattering light, parameter seperti strain dan pergeseran struktur dapat diukur. 1.1 Permasalahan Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana merancang suatu sensor serat optik yang mampu beroperasi sepanjang serat tersebut untuk dapat mendeteksi secara dini retakan pada suatu struktur beton. 1.2 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah untuk dapat merancang dan membangun sebuah sensor serat optik terdistribusi yang mampu mendeteksi secara dini retakan pada suatu struktur beton. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Serat Optik Serat optik merupakan salah satu hasil rekayasa teknologi material, berfungsi sebagai media perambatan cahaya yang efektif sehingga cahaya dapat dipandu menuju tempat tujuan. Serat optik terdiri dari beberapa jenis, yaitu serat optik single mode, serat optik multimode graded index, serat optik multimode step index. Berbagai macam jenis serat optik tersebut mempunyai karakteristik masing-masing yang dapat digunakan untuk aplikasi yang berbeda, pada dasarnya saat ini serat optik banyak digunakan untuk keperluan teknologi komunikasi, jenis serat optik yang banyak digunakan adalaha serat optik berjenis standard single mode step index.
2 Propagasi sinar pada serat optik mengikuti kaedah hukum snellius. Berdasarakan hukum snellius tentang pembiasan sinar, sudut kritis diantara perbatasan core dan cladding dinotasikan dalam persamaan berikut [ Kaiser 2000],...(1) Persamaan Maxwell dapat digunakan untuk mendapatkan persamaan gelombang yang menggambarkan perambatan cahaya dalam serat optik, yaitu sebagai berikut:...(2) Jika suatu pulsa yang merambat dalam serat optik memilik lebar antara 10 ns hingga 10 ns, maka dispersi dan efek nonlinear akan mempengaruhi bentuk dan spectrum pulsa tersebut. Sehingga perambatan sinar pada serat optik dapat ditunjukan dengan persamaan gelombang berikut,...(3) 2.2 Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) Optical time domain reflectometer adalah instrumen dengan metode adaptasi dari suatu penentuan karakteristik serat optik sebagai fungsi jarak. Penentuan performansi serat optik ini melalui cara pengiriman pulsa cahaya ke serat optik dan menunggu energi cahaya tersebut dipantulkan kembali. Sinyal Rayleigh scattering merupakan sinyal yang bergetar karena adanya fluktuasi indeks bias dalam core serat optik, atau pemantulan ulang yang disebabkan adanya diskontinyu pada serat optik. OTDR menangkap sinyal backscattered dari ujung salah satu serat yang digunakan dan dianalisa untuk menghasilkan besarnya attenuasi pada serat optik. Sistem ini memungkinkan pengukuran amplitudo dan time delay dari sinyal yang terpantulkan, juga posisi dimana terjadinya kerusakan tersebut. Pada sistem OTDR, transmitter dan receiver berada pada satu tempat sehingga jarak yang ditempuh oleh sinyal adalah sejauh 2l, sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut:...(4) Sedangkan untuk hilang daya yang terdeteksi pada OTDR adalah sebagai berikut:...(5)...(6) Persamaan (5) berdasarkan fungsi waktu, sedangkan persamaan (6) berdasarkan panjang serat optik. 2.3 Sensor Serat Optik Terdistribusi Dalam rangka untuk mengetahui prinsip dasar kerja sensor serat optik terdistribusi, diperlukan konstruksi model yang merangkul semua kemungkinan bentuk dari sistem sensor serat optik terdistribusi ini. Parameter sistem diperlukan untuk konstruksi model sensor serat optik terdistribusi yang akan dibangun. Parameter karakteristik utama untuk penyusunan sensor serat optik terdistribusi mungkin dapat didefinisikan sebagai berikut. Pertama adalah resolusi spasial ( l). Kedua adalah panjang jalur serat (L). Ketiga adalah sensitivitas (S). Keempat adalah bandwidth pengukuran (B). Kelima adalah bandwidth sistem (W). Keenam adalah level noise. Ketujuh range dinamik (D) dan terakhir adalah properti serat. Pada dasarnya distributed fiber optical sensor terbagi menjadi 2 tipe: Intrinsik distributed sensor dan quasi distributed sensor. Perbedaan mencolok dari intrinsic dan quasi distributed sensor adalah dari keadaan serat optik itu sendiri, intrinsic distributed sensor tidak perlu tambahan peralatan lain, sedangkan quasi distributed sensor menggunakan penambahan peralatan eksternal untuk menambah luasan kapabilitas pengukuran. Intrinsic distributed fiber optical sensor efektif untuk digunakan untuk aplikasi pemantauan satu besaran pengukuran pada banyak titik lokasi pengukuran sepanjang serat optik. Aplikasi tersebut seperti pengukuran dan pemantauan strain pada bangunan, jembatan, bendungan, pesawat terbang dan kapal laut, pengukuran temperatur berkelanjutan pada sistem pembangkit listrik, pendeteksian bocor pada sistem perpipaan, sensor pada proses fabrikasi material komposit untuk smart structure dan untuk analisa pemantauan fiber optic network. Intrinsic distributed fiber optical sensor terbagi menjadi beberapa macam tergantung pada prinsip yang digunakan. Pertama yaitu berbasis pada optical time domain reflectometer, kedua berdasarkan pada optical frequency domain reflectometer. Intrinsic distributed fiber optical sensor berbasis pada optical time domain reflectometer terbagi lagi menjadi beberapa macam, pertama dengan menggunakan prinsip hamburan Rayleigh, kedua berdasarkan hamburan Raman dan yang ketiga berdasarkan hamburan Brillouin. 2.4 Material Beton Beton merupakan material buatan yang telah digunakan sejak lama dalam rekayasa bidang sipil sebagai material struktural maupun non-struktural untuk memenuhi kebutuhan dan menunjang aktifitas manusia. Beton dibentuk dari pencampuran bahan batuan yang diikat dengan
3 bahan perekat semen. Bahan batuan yang digunakan untuk menyusun beton umumnya dibedakan menjadi agregat kasar (krikil/batu pecah) dan agregat halus (pasir). Aregat halus dan agregat kasar disebut sebagai bahan susun kasar campuran dan merupakan komponen utama beton. Umumnya penggunaan bahan agregat dalam adukan beton mencapai jumlah ± 70%-75% dari seluruh beton. Sebagai material struktural, material beton lemah terhadap tarik dan mempunyai keunggulan dalam bidang tekan, perawatan murah dan dapat dicor sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Nilai kuat tarik beton yang lemah hanya berkisar 9 % - 15 % saja dari kuat tekannya. Karena hal inilah beton hanya diperhitungkan bekerja dengan baik didaerah tekan area luas penampangnya, sedangkan gaya tarik dipikul oleh tulang pembentuknya, baik tulangan yang berasala dari baja atau bahan lainnya. 3. METODOLOGI Metodologi dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut. Studi literature mengenai konsep serat optik single mode step indeks, distributed fiber optical sensor dan optical time domain reflectometer. Kemudian merancang sensor serat optic terdistribusi untuk pendeteksian dini retakan struktur jembatan. Perancangannya berupa segmen struktur beton jembatan yang telah ditanam didalamnya sensor yang telah dirancang. Adapun rencana rancangan pemodelan sistem monitoring kerusakan struktur beton jembatan menggunakan serat optik adalah sebagai berikut: Desain Model Keseluruhan Desain model keseluruhan ini menunjukan secara umum bagaimana sistem ini dirancang. untuk memperhalusnya dan mempermudah dalam pembacaannya dihubungkan dengan sebuah personal computer (PC). Desain Beton Terintegrasi Serat Optik Pada dasarnya desain beton yang akan diuji dibuat berdasarkan pada teknologi sipil yang berlaku. Beton yang dibuat merupakan salah satu jenis beton yaitu beton polos. Modifikasi hanya dilakukan terkait dengan pemasangan serat optik pada beton sehingga dapat mendeteksi terjadinya retakan pada beton tersebut secara optimal. (a) (b Gambar 2 Beton Terintegrasi Serat Optik Model 1 (a)tampak Samping, (b)tampak Atas Gambar 2 memperlihatkan tampak samping dan atas sebuah desain beton polos yang digunakan. Serat optik dipasang dengan membentuk lingkaran dimaksudkan supaya sensitif terhadap deformasi struktur pada beton. Gambar 1 Desain Model Keseluruhan Gambar 1 menunjukan beton yang telah terintegrasi dengan serat optik. Serat optik yang diintegrasikan pada beton dikondisikan agar dapat bereaksi terhadap retakan yang timbul. Retakan menyebabkan perubahan mekanik pada struktur beton dan berpengaruh terhadap konfigurasi awal serat optik sehingga menyebabkan pelekukan (bending). Saat terjadi pelekukan tersebut maka intensitas cahaya yang dirambatkan pada serat optik akan berkurang. Mekanisme ini akan dideteksi oleh OTDR dan diketahui pada titik mana intensitas cahaya tersebut berkurang sehingga dapat diketahui pula titik dimana terjadinya retakan. Data pada OTDR masih berupa grafik kasar sehingga Gambar 3: Beton Terintegrasi Serat Optik Model 2 (a)tampak Samping, (b)tampak Atas Gambar 3 memperlihatkan tampak samping dan atas sebuah desain beton polos yang digunakan. Serat optik dipasang dengan membentuk lingkaran dimaksudkan supaya sensitif terhadap deformasi struktur pada beton. Pengambilan data berupa pengukuran kinerja serat optik menggunakan OTDR, dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap pengambilan data dimana contoh beton yang akan dianalisa baru terbentuk, keadaan bentuk beton masih utuh tanpa deformasi karena gaya eksternal.
4 Tahap kedua adalah tahap pengambilan data dimana beton yang dianalisa telah dikenakan gaya. Pengenaan gaya ini menyebabkan deformasi mekanik pada struktur beton sehingga menyebabkan konfigurasi serat optik yang telah terpasang pada struktur beton pun akan berubah. Gambar 4: Flowchart Metodologi Tugas Akhir Secara Keseluruhan 4. HASIL DAN ANALISA Pengukuran dilakukan dengan menggunakan parameter pengukuran pada OTDR yang tertera pada tabel 1. Tabel 1 Parameter Pengukuran Sistem Range meter Pulse Width 30 ns Wavelength 1310 nm Refractive Index Scattering Coefficient db Sample Distant 4 cm Optimize Resolution Averaging Time 30 second Gambar 5 : Grafik Susunan Serat Optik Untuk Benda Uji 1 Model 1 Benda uji 1 model 1 dikenakan beban secara berkala sampai terjadi retakan hasil, dari segi bentuk, pengukuran pertama sampai terakhir satu tipikal (gambar tiap pengukuran terdapat dilampiran). Daerah yang diamati adalah slope serat optik yang dipasang pada serat optik. Panjang slope meter, panjang sisanya dipengaruhi reflektansi antar konektor. Tabel 2: Perbandingan Beban dengan Hilang daya benda uji 1 model Pada tabel 2 dan gambar dapat dilihat kinerja serat optik yang dimanfaatkan sebagai sensor pada benda kerja 1 model 1, mulai dari titik 0 (tanpa beban) sampai pada beban 500 kg, hilang daya meningkat secara linear dan saat pemberian beban diantara 500 kg 600 kg, hilang daya mengalami lonjakan yang signifikan, setelah itu hilang daya kembali meningkat secara linear. Secara kasat mata retakan terjadi pada saat pemberian beban antara 700 kg kg, atau lebih tepatnya pada saat pemberian beban sebesar 740 kg. Tetapi jika melihat dari trend yang terjadi pada grafik gambar xx, lonjakan hilang daya terjadi saat pemberian beban antara 500 kg 600 kg. Hal ini membuktikan bahwa serat optik sebagai sensor pendeteksi retakan mampu mendeteksi lebih dini. Dari 4 benda uji coba coba yang telah diberi perlakuan beban, hasilnya adalah sebagai berikut ini, Benda Uji 1 Model 1 Gambar 6 : Grafik Perbandingan Beban Dengan hilang Daya Pada Daerah Benda Kerja 1 Model 1
5 Benda Uji 2 Model 1 Gambar 7 menunjukan grafik untuk benda uji 2 model 1. Benda uji 1 model 2 Gambar 9 menunjukan grafik kinerja perlakuan benda uji 1 model 2 Gambar 7: Grafik Susunan Serat Optik Untuk Benda Uji 2 Model 1 Perlakuan pada benda uji 2 model 1 sama dengan perlakuan pada benda uji 1 model 1 dengan panjang slope meter. Tabel 3: Perbandingan Beban dengan Hilang daya benda uji 2 model Gambar 8: Grafik Perbandingan Beban Dengan hilang Daya Pada Daerah Benda Kerja 2 Model 1 Pada tabel 3 dan gambar 8 terlihat perbandingan pemberian beban dengan hilang daya yang dialami oleh serat optik. Sampai pada pemberian beban sebesar 600 kg, hilang daya meningkat dengan kemiringan yang rendah, Saat pemberian beban 600 kg 800 kg, terjadi peningkatan hilang daya yang cukup signifikan. Benda uji mengalami retak secara kasat mata pada pemberian beban 800 kg. Gambar 9: Grafik Pengukuran Kinerja Serat Optik Pada Benda Uji 1 Model 2 Benda uji 1 model 2 dikenakan beban secara berkala sampai pada hasil pengukuran yang tidak lagi berubah (steady). Daerah yang diamati adalah slope serat optik yang dipasang pada serat optik. Panjang slope 7.4 meter, panjang sisanya dipengaruhi reflektansi antar konektor. Tabel 4: Loss Daya Pada Slope Benda Uji 1 Model
6 Gambar 9 : Grafik Perbandingan Beban Dengan hilang Daya Pada Daerah Benda Kerja 1 Model 2 Pada tabel 4 dan gambar 9 terlihat perbandingan pemberian beban dengan hilang daya yang dialami oleh serat optik. Trend grafik menunjukan penurunan hilang daya sampai pada titik tertentu, setelah itu menjadi steady. Hal ini disebabkan karena pada benda uji model 2 dengan konfigurasi gelombang dikenakan beban, akan terjadi perubahan dimensi benda (tanpa perubahan volume) dimana perubahan tersebut membentuk konfigurasi gelombang menjadi lurus. Bahan Uji 2 Model 2 Gambar 10 menunjukan grafik kinerja perlakuan benda uji 2 model 2. Gambar 10: Grafik Pengukuran Kinerja Serat Optik Pada Benda Uji 1 Model 2 Perlakuan pada benda uji 2 model 2 sama dengan perlakuan pada benda uji 1 model 2 dengan panjang slope 7.28 meter. Tabel 5: Loss Daya Pada Slope Benda Uji 2 Model Gambar 4.6 : Grafik Perbandingan Beban Dengan hilang Daya Pada Daerah Benda Kerja 1 Model 2 Hal yang sama pada benda uji 1 model 2, terjadi juga pada benda uji 2 model 2, dengan perubahan yang tidak seekstrim pada pada benda uji 1 model KESIMPULAN Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut: 1. Telah dapat dibangun dan dirancang sebuah sensor optik terdistribusi untuk memantau dan mendeteksi dini retakan pada struktur suatu beton. 2. Dari 2 konfigurasi yang telah dirancang, yaitu konfigurasi lingkaran dan konfigurasi gelombang, konfigurasi lingkaran jauh lebih sensitif dibandingkan dengan konfigurasi gelombang. 3. Pada konfigurasi lingkaran, pendeteksian dini retakan dapat diketahui. Pada benda uji 1 retakan mulai dapat diketahui saat benda uji diberi beban diatas 500 kg, secara kasat mata pada tekanan beban sebesar 740 kg. Pada benda uji 2 yaitu saat diberi tekanan beban diatas 600 kg, secara kasat mata terlihat pada tekanan beban sebesar 800 kg.
7 DAFTAR PUSTAKA Agrawal, Govind P Nonlinear Fiber Optik Academic Press. London UK. Bahaa E. A. Saleh, "Fundamentals of Photonics", Malvin Carl Teich. Chai Jng Basic study on crack and deflection of rock by optical fiber sensing technology. Ph.D. thesis. Xi an University of Science and Technology, Xi an, China. Dewi Y.K.C, Nasution Aulia M.T Studi Numerik Pengaruh Temperatur Terhadap Pergeseran Frekuensi Brillouin Pada Single Mode Optical Fiber Sebagai Sensor Temperatur. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. E. Udd and John Paul Theriault Microbending fiber optic sensors for smart structures[c]. Proc. SPIE 1990:1170: J. Chai, S.M Wei, X.T. Chang, J.X. Liu Monitoring Deformation and Damage on Rock Structure With Distributed Fiber Optical Sensing Paper 1B17-SINOROCK2004 Symposium, College of Energy Science and Engineering, Xi an University of Science and Technology, China. Kai Tai Wan, Christopher K.Y. Leung Aplication of a Distributed Fiber Optic Crack Sensor For Concrete Structure. Departement of Civil Engineering, The Hongkong University of Scince and Technology, Clear Waterbay, Kowloon, Hongkong. Keiser, Gerd "Optical Fiber Communications". Mc Graw Hill International Edition N.M.P. Pinto, O. Frazao, J.M. Baptista, J.L. Santos Quasi-distributed displacement sensor for structural monitoring using a commercial OTDR. Science Direct.
PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR
PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR Intan Pamudiarti, Sami an, Pujiyanto Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga
Lebih terperinciPengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer () Aninda Maharani, Apriani Kusumawardhani Laboratorium Rekayasa Fotonika Jurusan Teknik Fisika
Lebih terperinciOverview Materi. Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering. Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic
Overview Materi Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering Rugi-rugi bending Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic Redaman/Atenuasi Redaman mempunyai peranan yang sangat
Lebih terperinci11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding
TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Information source Electrical Transmit Optical Source Optical Fiber Destination Receiver (demodulator) Optical Detector Secara umum blok diagram transmisi komunikasi
Lebih terperinciDESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE
DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE Widya Carolina Dwi Prabekti, Ahmad Marzuki, Stefanus Adi Kristiawan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemantulan adalah perubahan arah rambat sinar ke arah sisi (medium) asal, setelah menumbuk antarmuka dua medium (Kerker, 1977). Prinsip pemantulan dalam serat
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA
ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Yovi Hamdani, Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem komunikasi optik adalah suatu sistem komunikasi yang media transmisinya menggunakan serat optik. Pada prinsipnya sistem komunikasi serat
Lebih terperinciKarakteristik Serat Optik
Karakteristik Serat Optik Kecilnya..? Serat optik adalah dielectric waveguide yang dioperasikan pada frekuensi optik 10 14-10 15 Hz Struktur serat optik Indeks bias core > cladding n 1 > n Fungi cladding:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya
Lebih terperinciANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN
ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN Henry Prasetyo 1109100060 Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Department of
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR Rini Indah S. 1, Sukiswo,ST, MT. 2 ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciSISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Topik Pembahasan Chapter 1 Overview SKSO Pertemuan Ke -2 SKSO dan Teori
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA YOVI HAMDANI
TUGAS AKHIR ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Oleh : YOVI HAMDANI 070402099 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciAslam Chitami Priawan Siregar, Agus Muhamad Hatta
PENGARUH SUHU PADA PENGUKURAN PERGESERAN DENGAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK BERSTRUKTUR SMS (SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE) DAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER) Aslam Chitami Priawan Siregar, Agus
Lebih terperinciTUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :
TUGAS NAMA MATA KULIAH DOSEN : Sistem Komunikasi Serat Optik : Fitrilina, M.T OLEH: NAMA MAHASISWA : Fadilla Zennifa NO. INDUK MAHASISWA : 0910951006 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan
BAB III TEORI PENUNJANG Bab tiga berisi tentang tentang teori penunjang kerja praktek yang telah dikerjakan. 3.1. Propagasi cahaya dalam serat optik Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara :
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data yang diperoleh dari hasil kerja praktek di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA area Gresik, divisi Infrastruktur
Lebih terperinciPengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Jaringan Sistem Komunikasi Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Jaringan Sistem Komunikasi Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) Aninda Maharani 2406 100 054 Latar Belakang John Crisp &
Lebih terperinciAslam Chitami Priawan Siregar, Agus Muhamad Hatta
PENGARUH SUHU PADA PENGUKURAN STRAIN BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK BERSTRUKTUR SMS (SINGLEMODE- MULTIMODE-SINGLEMODE) DAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER) Aslam Chitami Priawan Siregar, Agus Muhamad
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-50 Analisis Pengaruh Perubahan Suhu dan Perubahan Panjang Kupasan Cladding serta Coating Terhadap Rugi Daya yang Dihasilkan
Lebih terperinciANALISA DISPERSI SERAT OPTIK MENGGUNAKAN JDSU MTS DWDM OPTICAL ANALYZER
ANALISA DISPERSI SERAT OPTIK MENGGUNAKAN JDSU MTS- 8000 DWDM OPTICAL ANALYZER Oleh : Eka Purnama Hadianti 2408 100 504 Pembimbing Ir. Apriani Kusumawardhani, M.Sc L A T A R B E L A K A N G kebutuhan akan
Lebih terperinciSistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)
Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer) Prastyowati Budiningsih, Samian, Pujiyanto Fakultas Sains Dan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI
BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI 4.1 Analisa Perencanaan Instalasi Penentuan metode instalasi perlu dipertimbangkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Teknologi serat optik merupakan suatu teknologi komunikasi yang sangat bagus pada zaman modern saat ini. Pada teknologi ini terjadi perubahan informasi yang biasanya berbentuk
Lebih terperinciDAN KONSENTRASI SAMPEL
PERANCANGAN SENSOR ph MENGGUNAKAN FIBER OPTIK BERDASARKAN VARIASI KETEBALAN REZA ADINDA ZARKASIH NRP. 1107100050 DAN KONSENTRASI SAMPEL DOSEN PEMBIMBING : DRS. HASTO SUNARNO,M.Sc Jurusan Fisika Fakultas
Lebih terperinci4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik
4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik Anhar, MT. 1 Outline : Pengantar Redaman (Attenuation) Penyerapan Material (Absorption) Rugi-rugi hamburan (Scattering Losses) Rugi-rugi pembengkokan Dispersi
Lebih terperinciK.S.O TRANSMITTING LIGHTS ON FIBER.
K.S.O TRANSMITTING LIGHTS ON FIBER ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW SMF (Single Mode Fiber) MMF (Multi Mode Fiber) Signal Degradation BASIC PRINCIPLE OF LIGHTS TRANSMISSION IN F.O JENIS-JENIS FIBER
Lebih terperinciPEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK
PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK Mahmudah Salwa Gianti*, Ahmad Marzuki*, Stefanus Adi Kristiawan** *Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dipaparkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar belakang dari penelitian ini adalah banyaknya
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) B-103 Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe
Lebih terperinciPengembangan Metode Pengukuran Strain Menggunakan Serat Optik Berstruktur Singlemode-Multimode- Singlemode dan Optical Time Domain Reflectometer
Pengembangan Metode Pengukuran Strain Menggunakan Serat Optik Berstruktur Singlemode-Multimode- Singlemode dan Optical Time Domain Reflectometer Hafid Erya Permana, Agus Muhamad Hatta Laboratorium Rekayasa
Lebih terperinciEndi Dwi Kristianto
Fiber Optik Atas Tanah (Part 1) Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fluida adalah zat - zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan bentuk dengan bentuk tempat/wadahnya. Selain itu, fluida memperlihatkan fenomena sebagai zat yang
Lebih terperinciPENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fiska FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi Oktober 2016. ISSN.1412-2960 PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI Saktioto,
Lebih terperinciJaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT
Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT Saluran / Jaringan Lokal Saluran yang menghubungkan pesawat pelanggan dengan Main Distribution Point disentral telepon. Panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi merupakan kebutuhan penting yang mana berfungsi untuk menunjang kemajuan ekonomi karena akan memudahkan mobilitas penduduk
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK
ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK Mardian Peslinof 1, Harmadi 2 dan Wildian 2 1 Program Pascasarjana FMIPA Universitas Andalas 2
Lebih terperinciFiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)
Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan fiber optics (serat optik) Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam serat
Lebih terperinciMetode Split Step Fourier Untuk Menyelesaikan Nonlinear Schrödinger Equation Pada Nonlinear Fiber Optik
Metode Split Step Fourier Untuk Menyelesaikan Nonlinear Schrödinger Equation Pada Nonlinear Fiber Optik Endra Fakultas Ilmu Komputer, Jurusan Sistem Komputer, Universitas Bina Nusantara Jl K.H. Syahdan
Lebih terperinciPENDETEKSIAN POLA INTERFERENSI CAHAYA PADA SERAT OPTIK MULTIMODE GRADED INDEX MENGGUNAKAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER)
PENDETEKSIAN POLA INTERFERENSI CAHAYA PADA SERAT OPTIK MULTIMODE GRADED INDEX MENGGUNAKAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER) Aslam Chitami Priawan Siregar Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPEMBAGIAN SERAT OPTIK
FIBER OPTIC CABLE Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA
PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA - 2406100093 PENDAHULUAN Kebutuhan suatu alat pengukuran pergeseran obyek dalam
Lebih terperinciFABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK
FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK Oleh; Hadziqul Abror NRP. 1109 100 704 Pembimbing: Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Ruang Sidang Fisika, 20 Maret 2012 Outline Pendahuluan Tinjauan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK
PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK (The Design of Control System of Acoustic Vibration Frequency Based on Fiber Optic Sensor) Harmadi 1 *, Firmansyah 2, Wildian
Lebih terperinciDAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat
DAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang komunikasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kebutuhan komunikasi dan bertukar informasi antar satu dengan
Lebih terperinciKARAKTERISASI RUGI LENGKUNGAN SERAT OPTIK DENGAN OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER UNTUK PENGGUNAANNYA SEBAGAI SENSOR PERGESERAN TANAH
KARAKTERISASI RUGI LENGKUNGAN SERAT OPTIK DENGAN OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER UNTUK PENGGUNAANNYA SEBAGAI SENSOR PERGESERAN TANAH Tomi Budi Waluyo, Dwi Bayuwati dan Bambang Widiyatmoko Pusat Penelitian
Lebih terperinciRancang Bangun Sensor Strain Menggunakan Metode Interpolasi Lagrange Berbasis Serat Optik Berstruktur SMS (Singlemode-Multimode- Singlemode) dan OTDR
Rancang Bangun Sensor Strain Menggunakan Metode Interpolasi Lagrange Berbasis Serat Optik Berstruktur SMS (Singlemode-Multimode- Singlemode) dan OTDR Aslam Chitami Priawan Siregar Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciPENENTUAN RUGI-RUGI BENGKOKAN SERAT OPTIK JENIS SMF-28. Syahirul Alim Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENENTUAN RUGI-RUGI BENGKOKAN SERAT OPTIK JENIS SMF-8 Syahirul Alim Email: arul_alim@yahoo.com Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang Rugi-rugi bengkokan
Lebih terperinciRancang Bangun Sensor Suhu Menggunakan Serat Optik Berstruktur Singlemode-Multimode- Singlemode dan Optical Time Domain Reflectometer
Rancang Bangun Sensor Suhu Menggunakan Serat Optik Berstruktur Singlemode-Multimode- Singlemode dan Optical Time Domain Reflectometer Tegar Bestariyan, Agus Muhamad Hatta Laboratorium Rekayasa Fotonika-Jurusan
Lebih terperinciANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT
ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT Winarni Agil (1), Ir. M. Zulfin, M.T (2) Kosentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciPERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE
PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE Widyana - Heru Setijono Laboratorium Rekayasa Fotonika Jurusan Teknik Fisika Fakultas
Lebih terperinciASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
ASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI A. SOAL PILIHAN : 1. Proses untuk mengubah sinyal baseband menjadi sinyal bandpass dinamakan a. Converter b. Modulasi c. Conversi d. Modulator 2.
Lebih terperinciPENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE
PENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE Wira Kusuma 1 dan Besman Surbakti 2 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email
Lebih terperinciROMARIA NIM :
ANALISIS PENGARUH DISPERSI TERHADAP RUGI-RUGI DAYA TRANSMISI PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE REKOMENDASI ITU-T SERI G.655 Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan sampel untuk uji serapan panjang gelombang sampel. Sampel yang digunakan pada uji serapan panjang gelombang sampel adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian ini, Permasalahan yang belum terpecahkan, sehingga dilakukannya penelitian ini yang memiliki batasan-batasan dalam
Lebih terperinciAnalisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index
B22 Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index Muhadha Shalatin dan Agus Rubiyanto Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSejarah dan Perkembangan Sistem Komunikasi Serat Optik
Sejarah dan Perkembangan Sistem Komunikasi Serat Optik OLEH: ENDI SOPYANDI Email: endi_sopyandi@yahoo.com Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menciptakan sebuah sistem komunikasi cahaya yang disebut
Lebih terperinciVOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika
VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2014 ISSN: 2302-3295 ANALISIS REDAMAN SERAT OPTIK TERHADAP PERFORMANSI SKSO MENGGUNAKAN METODE LINK POWER BUDGET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecepatan pengiriman dan bandwidth untuk jarak jauh dalam komunikasi sudah menjadi kebutuhan tersendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan sebuah teknologi dengan
Lebih terperinciFABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD
FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD-620-10 LUCKY PUTRI RAHAYU NRP 1109 100 012 Dosen Pembimbing Drs. Gatut Yudoyono,
Lebih terperinciBAB I 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air dan agregat (dan kadang-kadang bahan tambah,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN
ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN Muhammad Fachri, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi
Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi Oleh : Lusiana Weny Setyarini 2408100005 Dosen Pembimbing : Ir. Heru Setijono, M.Sc 19490120 197612 1 001 Agus Muhammad Hatta,
Lebih terperinciAPLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO
APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO Oleh ANWARIL MUBASIROH 1109 100 708 Dosen Pembimbing Drs. Gatut Yudoyono, M.T JURUSAN FISIKA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinci2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup, bernafas dan sebagainya. Lingkungan merupakan kawasan tempat kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan layanan transmisi data dengan kecepatan tinggi dan kapasitas besar semakin meningkat pada sistem komunikasi serat optik. Kondisi ini semakin didukung lagi
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Gelatin Sapi dan Gelatin Babi sebagai Cladding pada Serat Optik untuk Perancangan Sensor Kelembaban
Analisis Penggunaan Gelatin Sapi dan Gelatin Babi sebagai Cladding pada Serat Optik untuk Perancangan Sensor Kelembaban B38 Wafa Faziatus Sholikhah dan Agus Rubiyanto Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam,
Lebih terperinciDASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI
DASAR-DASAR OPTIKA Oleh: Dr. Ida Hamidah, M.Si. JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI OUTLINE Pendahuluan Optika Klasik Optika Modern Pendahuluan Optika adalah ilmu yang menjelaskan kelakuan dan sifat-sifat
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM
PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM DENGAN PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP TANPA STYROFOAM Lutfi Pakusadewo, Wisnumurti, Ari Wibowo Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28
PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28 Sujito, Arif Hidayat, Firman Budianto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Gelombang di Dalam Domain Komputasi Teknis penelitian yang dilakukan dalam menguji disain sensor ini adalah dengan cara menembakkan struktur sensor yang telah
Lebih terperinciDeteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler
Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler Fina Nurul Aini, Samian, dan Moh. Yasin. Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE MENGGUNAKAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE SEBAGAI MATERIAL PENAHAN BEBAN
1 RANCANG BANGUN SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE MENGGUNAKAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE SEBAGAI MATERIAL PENAHAN BEBAN Ika Puspita, Sekartedjo, Agus Muhamad Hatta Teknik
Lebih terperinciPEMODELAN KANAL KOMUNIKASI AKUSTIK PADA PERAIRAN DANGKAL
PEMODELAN KANAL KOMUNIKASI AKUSTIK PADA PERAIRAN DANGKAL Taufani Rizal Nofriansyah NRP. 2207 100 004 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA Ir. Endang Widjiati, M.Eng.Sc Latar Belakang Kondisi perairan
Lebih terperinciAbstrak. 30 DTE FT USU. sistem pembagian spektrum panjang gelombang pada pentransmisiannya.
ANALISIS KARAKTERISTIK SERAT OPTIK SINGLE MODE NDSF (NON DISPERSION SHIFTED FIBER) DAN NZDSF (NON ZERO DISPERSION SHIFTED FIBER) TERHADAP KINERJA SISTEM DWDM Waldi Saputra Harahap, M Zulfin Konsentrasi
Lebih terperinciPerancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling
Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling Adnan Fatahillah Afiff, Purnomo Sidi Priambodo Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun suatu sistem jaringan komunikasi fiber optik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah parameter-parameter komponen jaringan FTTH
Lebih terperinciBAB III DISPERSI PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE. Serat optik memiliki beberapa karakteristik penting dalam menyalurkan
BAB III DISPERSI PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE 3.1. Umum Serat optik memiliki beberapa karakteristik penting dalam menyalurkan sinyal informasi diantaranya adalah dispersi. Sinyal informasi dalam serat
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN. adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu
BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN 3.1 Umum Sistem komunikasi serat optik secara umum digunakan sebagai media transmisi jarak jauh. Pada Tugas Akhir ini daerah atau wilayah yang akan diamati adalah Link
Lebih terperinciPengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air
Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air Pujiyanto, Samian dan Alan Andriawan. Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga,
Lebih terperinciTEKNOLOGI SERAT OPTIK
TEKNOLOGI SERAT OPTIK Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU Abstrak: Serat optik merupakan salah satu alternatif media transmisi komunikasi yang cukup handal, karena memiliki keunggulan
Lebih terperinciTEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI
TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI REFERENSI BUKU 1. Keiser, Gerd; Optical Fiber Communications, Mc Graw-Hill International. 2. Agrawal,
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. informasi pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa
BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Umum Komunikasi dapat diartikan sebagai pengiriman informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Pengiriman informasi ini dilakukan dengan memodulasikan informasi
Lebih terperinciOverview Materi. Panduan gelombang fiber optik Struktur Serat Optik Tipe-tipe serat optik. Kabel Optik
Overview Materi Panduan gelombang fiber optik Struktur Serat Optik Tipe-tipe serat optik Material serat optik Kabel Optik Struktur Serat Optik Struktur Serat Optik (Cont..) Core Terbuat dari bahan kuarsa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIBER OPTIK
Abstrak Kemajuan teknologi sekarang ini semakin pesat sehingga kebutuhan akan komunikasi data antara dua komputer atau lebih dibutuhkan alat agar dapat terhubung. Komunikasi data itu dapat terhubung dengan
Lebih terperinciOleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D
Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Serat optik FTP 320-10 banyak digunakan Bagaimana karakter makrobending losses FTP 320-10 terhadap pembebanan Bagaimana kecepatan respon FTP 320-10
Lebih terperinciDisusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)
Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :
Lebih terperinciKabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani
Kabel Serat Optik Agiska Bayudin 2212122114/TTL S1 Ekstensi Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani Jl. Ters. Jend. Sudirman PO. BOX 148 Cimahi, Jabar, Indonesia. Telp.
Lebih terperinciAnalisis Parameter Signal to Noise Ratio dan Bit Error Rate dalam Backbone Komunikasi Fiber Optik Segmen Lamongan-Kebalen
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A- 776 Analisis Parameter Signal to Noise Ratio dan Bit Error Rate dalam Backbone Komunikasi Fiber Optik Segmen Lamongan-Kebalen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem Komunikasi secara umum terdiri dari pemancar sebagai sumber pengirim informasi, detektor penerima informasi, dan media transmisi sebagai
Lebih terperinciFisika Optis & Gelombang
Fisika Optis & Gelombang 1 Pemantulan & Pembiasan Saat cahaya yang merambat melalui suatu medium menemui bidang batas antara 2 medium dapat terjadi proses pemantulan dan/atau pembiasan Pemantulan: sebagian
Lebih terperinciKata kunci : laju aliran udara, tabung venturi dan fiber coupler.
Pemanfaatan Fiber Coupler Dan Tabung Venturi Untuk Mengukur Laju Aliran Udara Syamsudin, Samian, Pujiyanto. Departemen Fisika, Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Kampus C Unair
Lebih terperinciPENGUKURAN KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR BESERTA POWER KALKULASI REDAMANNYA UNTUK WILAYAH PEKALONGAN
Makalah Seminar Kerja Praktek PENGUKURAN KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR BESERTA POWER KALKULASI REDAMANNYA UNTUK WILAYAH PEKALONGAN Zuhrotul Maulida [1], Achmad Hidayatno ST, MT. [2] ¹Mahasiswa dan ²Dosen
Lebih terperinciBAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT
BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dipaparkan prosedur pengambilan data dari penelitian ini. Namun sebelumnya, terlebih dahulu mengetahui tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan yang dipakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diperkenalkan oleh Kao dan Hockham bahwa serat optik dapat digunakan pada sistem komunikasi, metode modulasi cahaya pada serat optik telah banyak diinvestigasi.
Lebih terperinciSensor Serat Optik untuk Pengukuran Beban Bergerak
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 14 Sensor Serat Optik untuk Pengukuran Beban Bergerak 1, Pujayanto 2 1,2 Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Jalan
Lebih terperinci