BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh pelajar yang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan Islam,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh pelajar yang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan Islam,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh pelajar yang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan Islam, seperti di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) hingga Perguruan Tinggi Islam. Dalam pembelajaran, SKI lebih dikenal dengan mata pelajaran tarikh (Sejarah Islam). Mata pelajaran ini dikenalkan dari Sekolah Dasar, yaitu mulai kelas 3 MI. Mata pelajaran SKI merupakan salah satu mata pelajaran dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan adanya mata pelajaran SKI ini adalah untuk membentuk kepribadian peserta didik yang luhur dan arif seperti yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW, Sahabat, dan para pengikutnya dahulu. Dengan tujuan demikian, tidak hanya kemampuan kognitif (pengetahuan) saja yang harus dipenuhi, tetapi lebih ditekankan lagi bagaimana konten mata pelajaran ini menjadi dasar karakter (akhlak) mulia bagi siswa (aspek afektif), bahkan selalu dipraktikkan dan menjadi pembiasaan (aspek psikomotor). Dengan terpenuhinya ketiga aspek belajar itulah, maka pembelajaran SKI dapat tercapai sesuai tujuannya. 1

2 Mata pelajaran SKI selama ini dirasakan hanya menjadi pelajaran yang tidak penting dibandingkan dengan mata pelajaran lain sehingga di dalam keadaan di lapangan, banyak peserta didik yang merasa pelajaran SKI termasuk pelajaran yang membosankan karena hanya dikemas dalam penyajian yang kurang menarik. Sehingga siswa kurang termotivasi di dalam belajar akibatnya hasil belajar siswa yang diperoleh kurang memuaskan. Pembelajaran yang sangat didominasi oleh guru dengan cara berceramah atau bercerita satu arah akan menjadikan siswa kurang tertarik dan akibatnya pengalaman belajar siswa tidak pada ingatannya yang dalam. Padahal, pembelajaran tarikh atau SKI dapat menjadi mata pelajaran favorit bagi siswa jika pengemasan dalam sajian pembelajaran menarik dan tidak monoton. Pengemasan dalam sajian tersebut di antaranya menggunakan media pembelajaran yang mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan indera ganda yaitu pandang dan dengar akan memberikan manfaat bagi siswa, karena siswa akan lebih termotivasi di dalam belajarnya daripada jika materi disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar. 1 Menurut Bough dalam Achsin, sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad, kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya. Sementara itu, Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Prees, 2010), Cet.ke-13, hlm.9. 2

3 melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. 2 Dalam hal ini media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Sebab alat atau media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya alat atau media bahkan dapat mempercepat proses pemahaman seorang siswa bisa lebih cepat. 3 Menurut Hamalik, sebagaimana dikutip oleh Sukiman mengemukakan bahwa pemanfaatan media dalam Pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada peserta didik. 4 Dengan kemajuan teknologi seorang guru dituntut dapat mengolah pembelajaran dengan menggunakan metode dan media yang tepat untuk menunjang keberhasilan siswa di dalam belajarnya. Oleh karena itu diharapkan mata pelajaran SKI dapat dikemas menjadi mata pelajaran yang tidak monoton dan membosankan. Sehingga hasil belajar siswa meningkat dan mata pelajaran SKI dapat menjadi mata pelajaran yang favorit bagi siswa. MI Ya BAKII Kesugihan 01 yang berlokasi di Desa Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap adalah madrasah yang sudah mulai melakukan penyesuaian alat-alat pendidikan dan pembelajaran seiring dengan 2 Ibid, hlm Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2008), hlm Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogla, 2012), Cet. Pertama, hlm.41. 3

4 perkembangan teknologi, hanya saja guru di dalam melaksanakan pembelajaran masih jarang yang memakai media yang menarik bagi siswa. Menurut J.E. Kemp, mengatakan bahwa video dapat menyajikan informasi, menggambarkan suatu proses dan tepat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap. 5 Hal tersebut dipengaruhi oleh ketertarikan minat, di mana tayangan yang ditampilkan oleh media video dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk menyimak lebih dalam. Berdasarkan hasil wawancara pada hari Senin, tanggal 8 September 2014 dengan salah seorang guru yang bernama Siti Mutmainah, S.Pd.I., beliau pernah mengampu mata pelajaran SKI di kelas V pada tahun yang lalu. Beliau mengatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran SKI di MI Ya BAKII Kesugihan 01 sudah pernah melibatkan media video yang berupa VCD yang berisi tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. ke Yastrib. Menurutnya siswa lebih termotivasi ketika pembelajaran SKI ditayangkan media video, hasil belajarnya pun lebih baik daripada dilakukan dengan metode ceramah. 6 Tetapi pada kenyataannya guru lebih terbiasa dengan berceramah. Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA 5 Sukiman, Op.Cit, hlm Hasil Wawancara dengan Ibu Siti Mutmainah, S.Pd.I, dikutip tanggal 8 September

5 VIDEO DAN KELAS YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA MATERI PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE YASTRIB DI MI YA BAKII KESUGIHAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/2015, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar SKI antara kelas yang menggunakan media video dan kelas yang tidak menggunakan media video. B. Definisi Operasional Terkait dengan judul penelitian ini, yaitu Perbandingan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) antara Kelas yang Menggunakan Media Video dan Kelas yang tidak menggunakan Media Video Materi Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib di MI Ya BAKII Kesugihan 01 Tahun Pelajaran 2014/2015, maka untuk menghindari terjadinya kesalah pemahaman terhadap penelitian ini, maka berikut saya definisikan secara oprasional istilah-istilah yang ada dalam judul penelitian ini, sebagai berikut: 1. Perbandingan Hasil Belajar SKI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian perbandingan yaitu pertimbangan; perbedaan (selisih) kesamaan. 7 Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 8 Sedangkan hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. hlm.2. 7 Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), 5

6 Perubahan tersebut diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. 9 Yang diukur melalui nilai ulangan harian SKI. Sedangkan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia Muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya dilandasi oleh aqidah. 10 Perbandingan hasil belajar SKI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan atau persamaan antara atas ulangan harian SKI antara yang menggunakan media video dan yang tidak menggunakan media video materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib. 2. Materi Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib Materi Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib merupakan salah satu materi SKI yang diajarkan di kelas V MI pada semester I dengan salah satu indikator siswa dapat menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. ke Yastrib. 3. Penggunaan Media Video Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian penggunaan yaitu proses, cara mempergunakan sesuatu. 11 Sedangkan kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata 9 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Cet.ke.2, hlm M. Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Pendidikan Islam/ Dapertemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet. Pertama, hlm Dendy Sugono, Op.Cit, hlm

7 medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. 12 Dalam hal ini maka pengertian media itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sarta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. 13 Video merupakan salah satu dari media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kajian/ peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. 14 Penggunaan media video yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan media video yang berupa VCD yang memuat materi tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib. 4. MI Ya BAKII Kesugihan 01 MI Ya BAKII Kesugihan 01 merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang terletak di jalan raya Kesugihan No.135, Kelurahan Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Jadi Perbandingan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) antara Kelas yang Menggunakan Media Video dan Kelas yang tidak menggunakan Media Video Materi Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW 12 Arif S. Sadiman., dkk, Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm Ibid, hlm Ibid, hlm

8 ke Yastrib di MI Ya BAKII Kesugihan 01 Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk mengetahui perbedaan hasil belajar SKI antara kelas yang menggunakan media video dan kelas yang tidak menggunakan media video pada materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. ke Yastrib. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana hasil belajar SKI yang menggunakan media video? 2. Bagaimana hasil belajar SKI yang tidak menggunakan media video? 3. Apakah ada perbedaan antara kelas yang menggunakan media video dan kelas yang tidak menggunakan media video? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini tidak lain bertujuan untuk: a. Mengetahui hasil belajar SKI yang mengunakan media video, b. Mengetahui hasil belajar SKI yang tidak menggunakan media video, dan c. Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar SKI antara kelas yang menggunakan media video dan kelas yang tidak menggunakan media video. 8

9 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan setelah penelitian ini selesai dilakukan adalah: a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan kajian ilmiah yang dapat menambah pengalaman dan pemahaman dalam Pembelajaran SKI materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib dengan memanfaatkan media video. b. Bagi guru mata pelajaran SKI penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di MI dalam pembelajaran SKI dengan menggunakan media video. c. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. E. Telaah Pustaka Telaah pustaka adalah kajian buku-buku utama terkait dengan variabel penelitian ditambah dengan kajian hasil penelitian orang lain yang relevan. Adapun buku-buku yang relevan untuk membantu peneliti membangun body of knowledge dari penelitian yang akan dilakukan adalah 1. Buku dengan judul Media Pembelajaran, karya Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd.: Buku ini berisi tentang pengertian media Pembelajaran, jenis media, cara pemilihan media, dan penggunaan media dalam Pembelajaran. 9

10 2. Buku dengan judul Media Pembelajaran, karya Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA.: Buku ini berisi tentang pengertian media, landasan teoritis penggunaan media pendidikan, ciri-ciri media pendidikan, fungsi dan manfaat media pendidikan, pengenalan beberapa media, pemilihan media, penggunaan media (media berbasis manusia, media cetak, media visual, media audio-visual, media berbasis komputer dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar), dan pengembangan media (media berbasis visual, media berbasis audiovisual, media berbasis komputer dan interactive media). 3. Buku dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran, karya Dr. Sukiman, M.Pd. : Buku ini mengupas tuntas pengembangan media Pembelajaran dan aneka fungsinya. Di dalamnya juga dipaparkan aneka media Pembelajaran, fungsi, kelebihan dan kelemahannya, jenis media, pengelompokan media, kriteria dasar dan model pemilihan media. Selain itu juga memuat tentang prosedur pengembangan media Pembelajaran berbasis (Visual, Audio, Audio Visual, dan Komputer). 4. Buku dengan judul Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), karya Yudi Munadi: Buku ini memuat tentang media dalam proses Pembelajaran, fungsi media Pembelajaran, macam-macam media, multimedia, pemilihan media, 10

11 pemanfaatan dan produksi media dalam proses Pembelajaran. kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang mendukung dengan topik yang sedang dibahas. 5. Buku dengan judul Belajar dan Pembelajaran (Pendidikan Agama Islam), karya Abdul Majid, S.Ag., M.Pd.: Secara garis besar, isi buku ini dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu: Pertama, telaah kurikulum PAI, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman agar kegiatan Pembelajaran PAI yang hendak dilakukan oleh guru diawali dengan kegiatan menelaah kurikulum. Dengan menelaah kurikulum, guru dapat memetakan keterhubungan antara satu kompetensi dengan yang lainnya baik secara vertikal maupun secara horizontal sehingga guru dan pengelola pendidikan, bahan ajar, pola urut dan cakupan materi, penyajian materi, serta peran guru dan murid dalam rangkaian Pembelajaran. Tanpa pemahaman yang baik dan benar guru akan mendapatkan kesulitan ketika menjabarkannya ke dalam kegiatan Pembelajaran. Kedua, buku ini menyajikan model-model Pembelajaran PAI dan penilaiannya, yaitu dengan menyuguhkan berbagai model Pembelajaran PAI yang pernah diujicobakan oleh berbagai pihak dan menunjukan respons dan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas Pembelajaran PAI baik dari aspek pengetahuan, sikap, maupun tindakan. Hal ini dapat dijadikan modal/ 11

12 bahan untuk terus dikembangkan sehingga melahirkan model-model baru dalam Pembelajaran PAI yang lebih efektif. 6. Buku dengan judul Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatan), karya Sadiman, A.S., dkk: Buku ini lebih menitik beratkan kepada masalah media pendidikan, baik pengertian, pengembangan, maupun pemanfaatannya. Secara lebih detail, isi dalam buku ini disajikan berbagai hal tentang media pendidikan dan proses belajar mengajar, meliputi; jenis dan karakteristik media, pemilihan media, pengembangan media pendidikan, dan pemanfaatan program media. Untuk melengkapi tentang media pendidikan ini, di bagian akhir buku dilengkapi dengan pembahasan tentang peralatan media pendidikan, mulai dari jenis kegunaan, nama-nama bagian dan fungsinya, pengoperasian, perawatan dan pemanfaatannya. 7. Buku dengan judul Paradigma Kebudayaan Islam ( Studi Kritis dan Refleksi Historis), karya Dr. Faisal Ismail, MA.: Buku ini dibagi menjadi lima bagian, yaitu bagian pertama berisi suatu kajian tentang agama dan kebudayaan dan hubungan antara keduanya. Bagian kedua mencoba menyoroti secara umum sosok dan situasi pendidikan dan kebudayaan yang dihadapi umat Islam. Bagian ketiga membahas perihal subordinasi agama terhadap kesenian atau sebaliknya, ada pula akibat yang akan terjadi jika hal itu dilakukan. Bagian keempat mendiskusikan tentang 12

13 Islam dalam kaitannya dengan moralitas dan modernitas. Bagian kelima diawali dengan sketsa sejarah kebangkitan kebudayaan Islam (abad VIII hingga 13 M). 8. Buku dengan judul Sejarah Peradaban Islam, karya Dedi Supriyadi, M.Ag.: Buku ini menyajikan berbagai fakta sejarah peradaban Islam secara terkendali dan teruji. Secara garis besar memuat 15 BAB tentang peradaban Islam semenjak sejarah pra-islam sampai peradaban modern Islam di Asia Tenggara termasuk Indonesia, dengan rincian sebagai berikut. a. Konsep sejarah, peradaban, dan kebudayaan b. Periodesasi perkembangan peradaban Islam c. Peradaban Islam pada masa Arab pra-islam d. Peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad SAW e. Peradaban Islam pada masa Al-Khulafa Ar-Rasyidin f. Peradaban Islam pada masa Muawiyah Timur g. Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol) h. Peradaban Islam pada masa Abbasiyah i. Dinasti-dinasti kecil di timur Bagdhad j. Dinasti-dinasti kecil di barat Bagdhad k. Perang Salib dan akibatnya l. Invasi Mongol dan akibatnya m. Kekuasaan Islam periode tengah 13

14 n. Negara Islam pada periode modern o. Keberadaan Islam di anak benua India, Eropa, dan Amerika, serta p. Islam di Asia Tenggara. 9. Buku dengan judul Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), karya Dr. Badri Yatim, M.A.: Buku ini memuat tentang uraian sejarah peradaban Islam yang terdiri dari riwayat hidup Nabi Muhammad SAW., masa kemajuan Islam I ( M), Masa Disintegrasi( M), Islam di Spanyol dan pengaruhnya terhadap Reneisans di Eropa, Masa kemunduran ( M), Masa tiga kerajaan besar ( M), Kemunduran tiga kerajaan besar ( M), Penjajahan barat atas dunia Islam dan perjuangan kemerdekaan negara-negara Islam), Kedatangan Islam di Indonesia, Kerajaan-kerajaan Islam sebelum penjajahan Belanda, Kerajaan-kerajaan Islam zaman penjajahan Belanda, Islam di Indonesia: zaman modern dan kontemporer, Pusat-pusat peradaban Islam, dan Peradaban Islam di Indonesia. 10. Buku dengan judul Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, karya M. Hanafi, M.Ag.,M.A.: Buku ini memuat tentang pengertian sejarah, pengertian sejarah kebudayaan Islam, menunjikan masing-masing komponen dari dimensi sejarah, mengetahui bentuk penulisan sejarah kebudayaan Islam, menjelaskan fungsi dan manfaat sejarah kebudayaan Islam, menguraikan implikasi hakikat sejarah 14

15 kebudayaan Islam terhadap pemilihan bahan ajarnya, serta menguraikan implikasi hakikat sejarah kebudayaan Islam terhadap proses pembelajarannya. 11. Buku dengan judul Pengantar Statistik Pendidikan, karya Prof. Drs. Anas Sudjiono: Buku ini sangat lengkap yang memuat tentang Statistik dan Statistik Pendidikan, Data Statistik dan Data Statistik Kependidikan, Pengumpulan Data Statistik Kependidikan, Masalah Distribusi Frekuensi, Masalah Rata-rata (Average), Masalah Penyebaran Data, Masalah Hubungan Antar variabel (Teknik Analisis Korelasional), Masalah Perbedaan Antar variabel (Teknik Analisis Komprasional), Tes t ( t Tes) dan Tes Kai Kuadrat, Contoh Penggunaan Tes t, dan Contoh Penggunaan Tes Kai Kuadrat. Dalam buku ini juga disertai dengan soal-soal latihan pada masing-masing pembahasan. 12. Skripsi Saudara ARIS SUPARMIN, mahasiswa IAIIG tahun 2011 yang berjudul: Efektifitas Pembelajaran PAI dengan Menggunakan Media VCD di SDN Sidaurip 02 Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa Pembelajaran PAI yang menggunakan media VCD pada pokok bahasab sholat di SDN Sidaurip 02 adalah baik sekali. 13. Skripsi Saudara NUROHMAT, mahasiswa IAIIG tahun 2011 yang berjudul: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran pada Prestasi Belajar Mata Pelajaran SKI Siswa Kelas IX A MTs Ma arif Purwasari Cilacap, dalam peneliatan tersebut disimpulkan bahwa penggunaan media Pembelajaran pada 15

16 mata Pelajaran SKI baik, hal tersebut dibuktikan dari prestasi hasil belajar siswa. 14. Skripsi Saudara ANA AL LAILY, mahasiswa IAIIG tahun 2012 yang berjudul: Perbandingan Hasil Belajar antara Kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dan Kelas yang tidak menggunakan Strategi Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada Mata Pelajaran Qur an Hadits di MI Salafiyah Cipari, dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan strategi pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dan kelas yang tidak menggunakan strategi pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada mata pelajaran Qur an hadits di MI Salafiyah Cipari. Yaitu kelas yang menggunakan strategi pembelajaran NHT (Numbered Head Together) hasil belajarnya lebih baik daripada kelas yang tidak menggunakan strategi pembelajaran NHT (Numbered Head Together). F. Sistematika Penulisan Skripsi Secara garis besar, skripsi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian tengah atau badan skripsi dan bagian akhir. Yang disebut bagian awal skripsi adalah bagian permukaan skripsi yang terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, nota konsultan, nota pembimbing, pernyataan keorisinilan skripsi, motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstraksi, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran. 16

17 Selanjutnya bagian kedua yaitu bagian tengah atau badan skripsi, yang terdiri dari lima bab yaitu bab 1 sampai bab 5. Bab 1, berupa pendahuluan; latar belakang masalah, definisi oprasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2, berupa kajian teori atau landasan teori, yaitu pendeskripsian dan analisis teori yang akan dijadikan sebagai pijakan penelitian dalam melakukan penelitian nanti dalam hal ini adalah (a) media pembelajaran, meliputi; pengertian media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran. (b) media video, meliputi; pengertian media video, karakteristik media video, serta kelebihan dan kekurangan media video. (c) pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib, meliputi; pengertian pembelajaran SKI, tujuan pembelajaran SKI, materi pembelajaran SKI, dan materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. ke Yastrib. (d) perbandingan hasil belajar SKI antara kelas yang menggunakan media video dan kelas yang tidak menggunakan media video. (e) hipotesis penelitian. Bab 3, metode penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen, dan teknik analisis data. 17

18 Bab 4, laporan hasil penelitian dan pembahasan, mencakup gambaran umum lokasi MI Ya BAKII Kesugihan 01, penyajian data dan analisis data statistik. Bab 5, penutup berisi kesimpulan dan saran. Selanjutnya bagian akhir dari skripsi adalah berupa daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar riwayat hidup. 18

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Gerlach & Ely menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi,

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Gerlach & Ely menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi, BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara disegala bidang pembangunan, karena pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang pokok dan sangat penting didapat oleh setiap orang. Dengan pendidikan tersebut manusia selalu berproses menuju ke arah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah meliputi al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah Kebudayaaan Islam. 1 Perbedaannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kehidupannya, yaitu manusia yang beriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan baik dalam ekonomi, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahanperubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan, dan bidang nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah suasana pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Selama ini guru hanya mengacu pada bagaimana materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran akidah akhlak merupakan bagian dari pembelajaran agama Islam yang mampu mengarahkan dan mengantarkan peserta didik ke fitrah yang benar. Seseorang

Lebih terperinci

Oleh : ADE RIZQI FAUZIA NIM :

Oleh : ADE RIZQI FAUZIA NIM : COVER PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI MI AL-ITTIHAAD 01 PASIR KIDUL KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental dan mempunyai sifat konstruksi dalam hidup. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan prestasi belajar merupakan suatu upaya yang maksimal di dalam diri seorang siswa untuk menunjang proses pendidikannya. Banyak kegiatan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang pasti akan dan harus didapatkan oleh setiap manusia melalui segala hal yang terjadi dalam kehidupan. Karena setiap manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Agama secara umum adalah membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Lebih terperinci

Diajukan kepada IAIIG Cilacap untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah

Diajukan kepada IAIIG Cilacap untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SKI ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN KELAS YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA MATERI PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE YASTRIB DI MI YABAKII KESUGIHAN 01

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan semakin mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan pendidikan. Anak-anak menerima pendidikan dari

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan pendidikan. Anak-anak menerima pendidikan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan adalah persoalan khas manusia. Hal ini berarti bahwa hanya manusia saja yang di dalam hidup dan kehidupannya mempunyai masalah kependidikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan secara luas dan umum sebagai dasar yang diajarkan oleh pendidik melalui bimbingan dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses kemajuan kearah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu perantara untuk memperoleh ilmu sehingga menjadi manusia berguna. Ilmu yang berguna tidak hanya bersifat teoritis atau hanya mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks karena banyak factor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor antara lain adalah

Lebih terperinci

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Potret pembelajaran sastra di berbagai sekolah (di Indonesia) selama ini terlihat buram dan sedih. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Alwasilah (dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI X IPS 2 SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016 Michael Ricy Sambora Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Non Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, karena melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah salah satu hal yang penting bagi suatu bangsa. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap proses pembelajaran yang dilakukan guru harus mengarah pada peningkatan prestasi belajar yang optimal, tak terkecuali pada proses pembelajaran Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas baik akan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat sekarang ini terus mengalami perubahan dalam aplikasinya. Pendidikan merupakan upaya pencerdasan, pendewasaan, dan kemandirian manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca dan menulis. Menguasai ilmu matematika, membaca, dan menulis berarti mempunyai harapan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk menjembatani antara kondisi objektif yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, BAB

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN BACA TULIS ALQUR AN DI SDN 01 CIBUYUR KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG

PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN BACA TULIS ALQUR AN DI SDN 01 CIBUYUR KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN BACA TULIS ALQUR AN DI SDN 01 CIBUYUR KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Diajukan kapada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia (humanizing human being). Menurut Sirgodfrey Thomson yang dikutip oleh Ali Muhdi Amnur pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Rokhmah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Rokhmah, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan aset bagi kelangsungan suatu negara di masa yang akan datang, di mana anak yang nantinya akan tumbuh dewasa meneruskan pembangunan peradaban suatu negeri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Dilain sisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha mencapai kemajuankemajuan dalam berbagai bidang kehidupannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat

Lebih terperinci

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Walid Ibadil Umam (172071000017), Anas (172071000003) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Islam (At-Tarikh Al-Islami) adalah suatu disiplin keilmuan yang membahas aktualisasi konsep dan pemikiran yang diketengahkan Islam lewat Nabi Muhammad.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang selalu aktual untuk diperbincangkan tidak saja untuk masa sekarang, bahkan mungkin sepanjang zaman. Hal ini disebabkan karena pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dipelajari indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANAN PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan sedang dihadapkan pada berbagai perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan bangsa merupakan salah satu cita-cita luhur dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Maka

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar. Secara detail dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar. Secara detail dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan mempunyai pemerintahan sendiri, pendidikan agama telah diprogramkan untuk diberikan di sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baaik individu maupun kelompok untuk meendewasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya sekedar menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi melibatkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dengan siswa. Dalam proses tersebut, guru memberikan bimbingan dan menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan mempunyai pemerintahan sendiri, pendidikan agama telah diprogramkan untuk diberikan di sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan guna membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mengikuti arus perkembangan jamanyang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, manusia baik secara individu maupun kelompok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa: 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kehidupan diri sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003Pasal 1 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan bidang disiplin ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, begitu pentingnya pendidikan bagi kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan IPTEK yang terus menerus berkembang membawa manusia pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus mengembangkan diri agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi dan kondisi masyarakat yang sering berubah-ubah, seharusnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini saja, tetapi harus berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan atau paedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang di sengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas bangsa indonesia setelah merdeka dan membentuk negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945, adalah mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini perkembangan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat hasil penelitian yang dapat dilihat dibawah ini. A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN TEMPAT HIDUPNYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III MI DIPONEGORO 03 KARANGKLESEM PURWOKERTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Dikatakan edukatif karena terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik yang diarahkan untuk mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Pendidikan memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses berkelanjutan untuk mengubah tingkah laku peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut maju dan dapat mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perwujudan masyarakat berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang semakin berperan menampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara manusia untuk menggunakan akal /rasional mereka untuk jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dimasa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang penting, oleh karena itu majunya pendidikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO A. Analisis Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMP Raudlatul Jannah Waru Sidoarjo Melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon

Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon Hastin Andi Nurdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Menurut E. Mulyasa dalam Abdul Majid (2005:77),

Lebih terperinci