Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon
|
|
- Siska Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon Hastin Andi Nurdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal dari pada skill memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat masih banyak siswa yang belum tuntas nilainya bersarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apakah dengan berbantukan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V SDN Impres Bobolon? Tujuan penilitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V SDN Impres Bobolon dengan berbantukan media gambar. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan yakni pada Bulan September sampai Nopember Penelitian ini difokuskan pada dua subjek yakni siswa dan guru. Siswa kelas V secara umum mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II secara signifikan dengan menggunakan media gambar. Dari hasil tes terlihat bahwa pada siklus I didapatkan rata rata 58,19 atau daya serap klasikal sebesar 58,19% ketuntasan klasikal sebesar 42,85%, sedangkan pada siklus II didapatkan rata rata 80,47 atau daya serap klasikal sebesar 80,47% ketuntasan klasikal sebesar 95,23%. Analisa data hasil observasi siswa dan analisa data observasi guru menunjukkan peningkatan hasil belajar yang meningkat. Dilihat dari kriteria taraf keberhasilan tindakan observasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai baik. Analisa data hasil observasi siswa siklus II dan analisa data observasi guru menunjukkan nilai yang sangat memuaskan. Dilihat dari taraf keberhasilan tindakan observasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai sangat baik. Hasil observasi siklus I dan II menunjukkan aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran dari baik menjadi sangat baik. Kata Kunci: Hasil Belajar; Media Gambar I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan yang serba maju, modern dan serba canggih seperti saat ini, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia berkualitas yang akan mendukung tercapainya sasaran 33
2 pembangunan nasional. Dalam pasal 20 UU tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU No. 20 tahun 2003). Kini semakin disadari bahwa pendidikan memainkan peranan yang sangat penting didalam kehidupan dan kemajuan umat manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya, jiwa, sosial dan moralitasnya, atau dengan perkataan lain, pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama, serta hubungannya dengan Tuhan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatankegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa. Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar siswa, sedangkan tingginya tingkat prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh besarnya minat belajar siswa itu sendiri. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini dicoba diwujudkan dalam kurikulum tiap tingkat dan jenis pendidikan, diuraikan dalam bidang studi dan akhirnya dalam tiap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas. Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, pemerintah menggagas diberlakukannya kurikulum baru yaitu kurikulum Tetapi pada penelitian kali ini, peneliti masih menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan 34
3 (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. KTSP tersebut memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah. Alasan peneliti masih menggunakan KTSP karena kurikulum baru tahun 2013 belum sepenuhnya serentak diberlakukan pada sekolah diseluruh indonesia lebih khususnya di SDN Inpres Bobolon sampai saat ini masih menggunakan KTSP. Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal dari pada skill memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat masih banyak siswa yang belum tuntas nilainya bersarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. Metode yang konvensional seperti menjelaskan materi secara abstrak, hafalan materi dan ceramah dengan komunikasi satu arah, yang aktif masih didominasi oleh pengajar, sedangkan siswa biasanya hanya memfokuskan penglihatan dan pendengaran. Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa kembali berminat mengikuti kegiatan belajar. Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, media, dan metode, serta evaluasi. Dalam pencapaian tujuan tersebut, media merupakan salah satu kompenen pembelajaran sangat penting sebab dengan adanya media atau alat pembelajaran, bahan dapat dengan mudah dipahami dan diserap oleh siswa dan guru lebih mudah menyampaikan bahannya kepada siswa peserta didik nantinya. Di dalam proses belajar mengajar dikenal istilah, seperti peragaan atau keperagaan. Tetapi dewasa ini istilah keperagaan ini telah mulai dipopulerkan dengan istilah media. Kata media sendiri berasal dari bahasa latin dan secara 35
4 harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui media gambar diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. SDN Inpres Bobolon adalah salah satu sekolah dasar negeri yang terletak di kecamatan Banggai, kabupaten Banggai Laut, propinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan pembelajaran SDN Inpres Bobolon masih termasuk tradisional karena kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, sehingga siswa merasa bosan dalam megikuti proses pembelajaran. Hal itu diketahui dari hasil survei yang telah dilakukan. Dari hasil survei tersebut bahwa pembelajaran IPS kurang diminati oleh siswa. Dalam proses pembelajaran terlihat masih rendah perhatian siswa, siswa kurang berpartisipasi, sedangkan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Diharapkan dengan berbantukan media gambar dalam proses pembelajaran IPS akan menarik minat siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Slameto (2008:2), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kosasi Djahiri (Yaba, 2006:5) menyatakan bahwa IPS adalah merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Sedangkan menurut Brigs (Sadiman, 2002:6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media 36
5 merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara partisipatif. Partisipatif artinya peneliti dibantu oleh teman sejawat yang terlibat secara langsung dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi suatu permasalahan di dalam kelas, yaitu kurang aktifnya siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Dengan cara melakukan tindakan diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS di kelas. Sesuai tujuan dasar penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu memperbaiki praktek pembelajaran guru di kelas, maka setiap tindakan dalam penelitian ini selalu diikuti dengan refleksi atau mempertimbangkan baik buruknya, berhasil tidaknya tindakan. Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Inpres Bobolon. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan yang menjadikan informasi itu miliknya sendiri, dan berperan aktif dalam pembelajaran, karena informasi yang diterima dapat ditransfer dan dibangun sendiri menjadi suatu pengetahuan yang lebih bermakna. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart (Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, 2010:12). Di mana alur pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (3) pengamatan/observasi dan (4) refleksi. Penelitian ini direncanakan dalam beberapa siklus. Siklus merupakan ciri dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setiap siklus yang di laksanakan berdasarkan perubahan yang dicapai. Setiap siklus mengikuti empat tahap, yaitu: 37
6 a. Planning (rencana) Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan ke depan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan rencana tersebut secara dini kita dapat mengatasi hambatan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan guru mitra sebagai pengamat. 2. Memilih materi yang akan diajarkan 3. Menggunakan media gambar 4. Membuat skenario pembelajaran 5. Membuat rencana pembelajaran 6. Membuat lembar observasi 7. Membuat lembar kerja siswa 8. Menyiapkan tes akhir tindakan b. Action (Tindakan) Setelah perencanaan dalam penelitian ini maka diadakan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru kelas V SDN Inpres Bobolon sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas V SDN Inpres Bobolon. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai jadwal pelajaran yaitu setiap hari kamis. c. Observation (Pengamatan) Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan sekaligus dilakukan pengamatan. Pengamatan dalam penelitian ini direncanakan terdiri atas dua orang pengamat, yakni (1) Suharto Balahanti, A.Ma.Pd yang khusus mengamati kegiatan guru dalam menyajikan pembelajaran dengan menggunakan media dan (2) Hasna U. Sanggayu, S.Pd khusus mengamati siswa dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media. Dimana ke dua pengamat tersebut dilengkapi lembar pengamatan yang telah dibuat pada tahap perencanaan terdahulu. Akan tetapi ke dua pengamat tetap diberikan kesempatan dan keleluasaan untuk mencatat hal-hal yang lain yang terjadi selama pembelajaran yang tidak termuat dalam lembar observasi 38
7 d. Reflection (Refleksi) Refleksi di sini meliputi kegiatan: analisis, sintesis, penafsiran (penginterpretasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian, penelitian tindakan tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk untuk melakukannya sebagai planning untuk siklus selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Inpres Bobolon Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut. Karena di kelas ini hasil belajar pada mata pelajaran IPS masih rendah / masih banyak yang belum tuntas berdasarkan kriteria ketuntasan minima (KKM). Pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama 2 (Tiga) bulan yakni pada bulan September sampai bulan nopember tahun ajaran Sampel penelitian sebanyak 20 siswa Kelas V SDN Inpres Bobolon untuk memperoleh sampel penulis menggunakan teknik sampling total. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode belajar secara berkelompok terhadap mata pelajaran IPS di Kelas V dengan berbantukan media gambar yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa. Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait dengan subjek yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Pada penelitian ini terdapat beberapa subjek yang perlu dijelaskan sehingga menunjang proses operasional penelitian, yaitu: 1. Subjek Bebas (X) Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi subjek bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap subjek terikat. Dalam penelitian ini subjek bebasnya adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di ruang kelas yang disajikan dengan mengerjakan soal yang diberikan secara individu kemudian bertukar pendapat dengan kelompok untuk mendapatkan 39
8 kesepakatan dan pada akhirnya apa yang menjadi keputusan kelompok dipersentasikan untuk ditanggapi kelompok lain. 2. Subjek Terikat (Y) Unsur yang diikat oleh adanya subjek yang lain. Jadi subjek terikat merupakan gejala sebagai akibat dari subjek bebas. Penelitian ini yang menjadi subjek terikat adalah hasil belajar. Sesuai dengan jenis data yang di kumpulkan ada dua prosedur dalam pengambilan data, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data angket (questionnaire), wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh dari siswa kelas V SDN Inpres Bobolon. Kualitatif dikenal teknik pengumpulan data: observasi, studi kasus (case study), dan hasil tes belajar siswa kelas V SDN Inpres Bobolon dan Sumber data pada penelitian ini adalah guru (peneliti) dan siswa. 1. Guru: Data yang di peroleh dari hasil observasi saat pembelajaran berlansung. 2. Siswa: Data yang di peroleh dari hasil observasi, wawancara dan tes. Proses pengumpulan data di-awali dengan dialog antara peneliti dan seluruh dewan guru. Hal ini dimaksudkan untuk mematangkan rencana pelaksaan tindakan. Kegiatan dilanjutkan dalam penyusunan rencana kegiatan dan menyiapkan instrumen yang diperlukan. Rencana yang dimaksud iyalah, menetapkan topik yang akan diajarkan, kebutuhan bahan ajar dan media serta menyusun skenario pembelajaran. Langkah berikutnya peneliti menggunakan dua jenis metode pengumpulan data, yaitu: 1. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari siswa dan kegiatan guru (peneliti) dalam kegiatan belajar mengajar yang mencakup: a. Observasi, yang dilakukan untuk mengamati seluruh kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada pengamatan mengenai aktifitas guru dan siswa. b. Wawancara, dimaksudkan untuk menggali kesulitas siswa dalam memahami materi yang sulit diperoleh dari pekerjaan siswa maupun observasi. 2. Data kuantitatif yaitu dari hasil belajar siswa dalam pengajaran tes yang mencakup: 40
9 a. Tes awal. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa sebagai dasar dalam pembentukan kelompok belajar. b. Tes akhir. Tes ini diberikan pada saat akhir tindakan untuk mengukur hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan tingkat pembelajaran pada setiap siklus Penelitian ini menerapkan nilai rata-rata 60 sebagai batas ketuntasan minimal. Oleh karena itu, jika setelah pembberian tindakan semua siswa minimal mendapatkan nilai 60 maka tindakan yang diberikan memenuhi kinerja atau dianggap berhasil. Diketahui kentutasan individu seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu bila peroleh daya serap secara individual 60%. Suatu kelas dikatakan tuntas klasifikasi jika persentasi daya serap klasifikasi sudah mencapai 80%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Analisis Hasil Tes Awal No Aspek Perolehan Skor Hasil Balajar Skor tertinggi Skor terendah Rata - rata Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal 45 (1 orang) 15 (4 orang) 50,28 6 orang 15 orang 28,57 % 50,28 % Hasil analisis tes awal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa juga dijadikan dasar untuk pembentukan kelompok. Peneliti membagi siswa dalam 7 kelompok. terdiri dari 3 orang siswa. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. 41
10 Tabel 2. Analisis Hasil Tes Akhir Siklus I No Aspek Perolehan Skor Hasil Belajar Skor tertinggi Skor terendah Rata - rata Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal 45 ( 1 orang ) 20 ( 6 orang ) 58,19 9 orang 11 orang 42,85 % 58,19 % Berdasarkan hasil tes akhir yang diberikan dalam pelaksanaan tindakan siklus I didapatkan rata rata penguasaan siswa atau daya serap klasikal hanya mencapai 58,19% dengan ketuntasan belajar klasikal 42,85%. Tabel 3. Analisis Hasil Tes Akhir Siklus II No Aspek Perolehan Skor Hasil Belajar Skor tertinggi Skor terendah Rata - rata Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal 50 ( 1 orang ) 25 ( 1 orang ) 80,47 21 orang 1 orang 95,23 % 80,47 % Berdasarkan hasil tes akhir yang diberikan dalam pelaksanaan tindakan siklus I didapatkan rata rata penguasaan siswa atau daya serap klasikal hanya mencapai 80,47% dengan ketuntasan belajar klasikal 95,23%. Hasil tes pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan belajar klasikal minimal 80 % dan daya serap klasikal minimal 60%. Oleh karena itu, sesuai kriteria tersebut maka pembelajaran IPS pada materi perjuangan para tokoh untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Pembahasan Hasil Penelitian Pra Tindakan Pada tahap awal peneliti memberikan tes pra tindakan atau tes awal pada siswa yang akan diteliti. Tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa tentang materi yang akan diajarkan dan untuk keperluan pembagian kelompok belajar. Pembentukan kelompok belajar dilakukan dengan menyusun nama-nama siswa yang berdasarkan kemampuan 42
11 hasil tes pra tindakan. Hasil tes awal didapatkan rata rata penguasaan siswa atau daya serap klasikal hanya mencapai 50,28% dengan ketuntasan belajar klasikal 28,57%. Dari hasil analisis pelaksanaan tes pra tindakan memberikan gambaran bahwa sebagian besar siswa belum dapat mengerjakan soal dengan benar. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, apalagi dalam pembelajaran sebelumnya tidak menggunakan media gambar. Fenomena ini terlihat jelas dari jawaban siswa dalam menyelesaikan tes awal. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengupayakan suatu perbaikan dalam peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Alternatif yang ditempuh adalah dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPS khususnya materi perjuangan para tokoh menuju kemerdekaan. Hasil Penelitian Siklus I Dari hasil penelitian pra tindakan yang dikemukakan di atas mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu rata rata 60. Pengamatan terhadap hasil tes tindakan siklus I selama pembelajaran berlangsung diperoleh hasil hasil rata-rata 58,19 atau presentase daya serap klasikal mencapai 58,19 % dan ketuntasan klasikal mencapai 42,17 %. Pada lampiran mengenai analisis tindakan pada siklus I dan hasil wawancara tampak bahwa sebagian besar siswa belum bisa menjawab soal nomor 1 dan 2 secara tepat, hal ini karena siswa belum memahami materi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan., kenaikan hasil belajar siswa disebabkan karena guru sudah menggunakan media gambar serta guru terus berusaha memotivasi dan memeberikan bimbingan kepada siswa. Hasil yang diperoleh belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merencanakan untuk melanjutkan ke siklus II, dengan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Hasil Penelitian Siklus II 43
12 Secara umum pelaksanaan tindakan siklus II materi ajarnya masih sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I yaitu perjuangan para tokoh perjuangan kemerdekaan tetapi peneliti melanjutkan materi yaitu perjuangan para tokoh untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Menurut observer peneliti/guru pada siklus II, peneliti/guru terlihat lebih baik dalam menyajikan materi dalam proses kegiatan pembelajaran. Menggunakan satu model bangun ruang mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru/peneliti serta peneliti/guru sudah lebih intensif dalam memberikan perhatian, motivasi dan bimbingan terhadap siswa. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II didapatkan rata-rata penguasaan siswa 80,47 atau daya serap klasikal sudah mencapai 80,47% dengan ketuntasan belajar klasikal 95,23%. Analisa data hasil observasi siswa siklus II menunjukkan menunjukkan adanya peningkatan yang sidnifikan. Dilihat dari taraf keberhasilan tindakan oservasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai sangat baik. Pada siklus II terlihat lebih baik lagi dibandingkan dengan hasil tes akhir siklus I. Peningkatan hasil belajar terlihat pada daya serap klasikal yang siklus I hanya mencapai 58,19% sedangkan pada siklus II daya serap klasikal sudah mencapai 80,47% dan ketuntasan belajar klasikal yang siklus I hanya mencapai 42,85% sedangkan pada siklus II daya serap klasikal mencapai 95,23%.Hal ini dapat dilihat dari analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif memperlihatkan peran siswa yang sesuai dengan kriteria dalam kegiatan pembelajaran telah terarah dengan baik. Sedangkan hasil analis kuantitatif telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk daya serap individu 60% dan tuntas klasikal minimal 80% serta daya serap klasikal minimal 80%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tindakan penelitian ini berhasil. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian yang dikemukakan, maka hasil belajar siswa kelas V secara umum mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II secara signifikan dengan menggunakan 44
13 media gambar. Dari hasil tes terlihat bahwa pada siklus I didapatkan rata rata 58,19 atau daya serap klasikal sebesar 58,19% ketuntasan klasikal sebesar 42,85%, sedangkan pada siklus II didapatkan rata-rata 80,47 atau daya serap klasikal sebesar 80,47% ketuntasan klasikal sebesar 95,23%. Saran Dengan mengacu pada temuan dari penelitian tindakan ini, disampaikan beberapa saran. Penyampaian saran ini merupakan sumbangan pemikiran kepada mitra peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas V SDN Inpres Bobolon. Saran yang dapat dikemukakan adalah: 1. Dalam melaksanakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, guru hendaknya memanfaatkan media gambar sebagai sumber belajar. 2. Hendaknya siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk memanipulasi media gambar tersebut untuk mengukur, melihat, mengamati dan membentuk, sehingga suasana kelas menjadi hidup. 3. Apabila pembelajaran ini dapat meningkatkan keahlian dan meningkatkan kemampuan siswa, maka penggunaan media peraga dapat juga diterapkan pada mata pelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA Badrujaman, A dan Hidayat, D. R (2010) Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media Sadiman, Arief. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press Slameto. (2008). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Yaba. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Progaram Studi Pendidikan Guru Sekolah. Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Makassar. 45
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga Sarni, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan. Undang-Undang tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan yang serba maju, modern dan canggih seperti saat ini, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO
176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan Rudi, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO
232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 2 Patukuki Pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Dian Kustianti Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk menjembatani antara kondisi objektif yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah merupakan hal yang mendasar dalam peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciIswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Keliling dan Luas Persegi Panjang Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas III SDN Luksagu Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya sekedar menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi melibatkan berbagai
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha
Lebih terperinciYayuk Jatining Rahayu 4
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu
Lebih terperinciPenggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Fatmawati, Dewi Septiwiharti, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU
PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU Oleh: Sitti Adha, Baharuddin Paloloang, Akina Abstrak
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta
Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta Hanafi Pontoh, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program
Lebih terperinciSarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN OLEH A L F I A H STB. A 441 10 004 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili
Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciArun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Pembina Toli-Toli Pada Pokok Bahasan Fungsi Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dan Edutainment Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri Nurnaningsi Koida Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciSaida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Evawati, H. Abduh. H. Harun, dan Nuraedah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA SEKOLAH DASAR
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa bergantung pada bagaimana
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Abdul Rachim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu Dirja Pantanemo, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan unjuk kerja guru yang dilakukan guru di dalam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini Nurdianti, Imran, dan Arif Firmansyah Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mufida. Hi. H. Bikuno, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciJurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:
Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi
Lebih terperinciMeningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar
Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Marlina, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Wirda, Muhammad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan
Lebih terperinciSalati S. Yampel, I Nyoman Murdiana, dan Mustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Perhitungan Bilangan 1-100 Dengan Menggunakan Media Simpoa di Kelas I SDN Inpres Kautu Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Salati S. Yampel, I Nyoman
Lebih terperinciFrekuensi Persentase Rata-rata Selang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan tercantum dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi pada dirinya. Pendidikan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan Nurfaidah, Junarti, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU Jeane Sigarlaki 1 Abduh H.Harun 2 Dwi Septiwiharti
Lebih terperinciNaomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X
Penggunaan Kliping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Inpres Sipayo Kecamatan Sidoan Kabupaten Parigi Moutong Yuliana, Syakir Mahid, dan Widyastuti. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo
Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo Nurzuldianta Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal di kelas IX MTs Ma arif NU 1 Karanglewas Kabupaten Banyumas. Pada
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PAISAH PANGGABEAN Guru SDN 019 Bonandolok Email : paisah@gmail.com
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciTrisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Mendengarkan Cerita Melalui Metode Diskusi Kelompok di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah DDI Siapo Kecamatan Baolan Kabupaten
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus. Selaku
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Arikunto (2002 : 2-3) menjelaskan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo Ruslan, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciIsmiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan
Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan Rakibuddin Abd Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat
Lebih terperinciEwisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad
Lebih terperinci