BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya bahasa kita mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya bahasa kita mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu aspek yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa kita mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar kita. Bahasa secara linguistik didefinisikan sebagai penggunaan cara yang terorganisasi dari pengombinasian kata-kata untuk berkomunikasi (Sternberg,2008). Bahasa bisa dianalisa dalam berbagai bentuk struktur dasar yaitu dari segi phoneme (sistem suara), morpheme (peran dari pembentukan kata), lexicon (kosakata), syntax, semantic dan pragmatic (Carrol,2004). Kosakata merupakan struktur dasar bahasa. Dalam komunikasi melalui bahasa, kosakata merupakan unsur yang penting. Salah satu bahasa yang memiliki perbendaharaan kosakata yang cukup banyak adalah bahasa Inggris (Harmer,2003). Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua atau bahasa resmi di banyak negara di dunia termasuk sebagian negara-negara di Asia, dengan jumlah pemakai keseluruhan mencapai kurang lebih 390 juta orang (Elsjelyn,2010). Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan untuk mengusai bahasa Inggris, terutama para intelektual dan calon intelektual (mahasiswa dan pelajar), tampak semakin nyata. Di Indonesia mata bahasa Inggris sudah diajarkan sejak jenjang pendidikan sekolah dasar. Hal ini tertuang dalam SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 yang menjelaskan mengenai program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran 1

2 2 muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD (Suyanto,2005). Bahkan saat ini, beberapa sekolah yang mapan mulai memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada para siswanya sejak mereka duduk di kelas 1 sekolah dasar. Dalam pendidikan sekolah dasar (SD) tujuan utama pembelajaran bahasa Inggris adalah agar siswa dapat membaca, menyimak, melafalkan, dan menulis sejumlah kosakata dan keterampilan fungsional dalam kalimat dan ujaran bahasa Inggris sederhana yang berhubungan dengan lingkungan siswa, sekolah, dan sekitarnya (Kurikulum,2006). Namun, fenomena yang terjadi saat ini, sistem pembelajaran bahasa Inggris sekolah dasar masih mengalami kendala dan tidak sesuai dengan tujuan kompetensi yang diinginkan sehingga memicu wacana pada pemerintah mengenai penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris dari kurikulum pendidikan sekolah dasar. Menurut Retno Listryarti Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (dalam Republika, Oktober 2012) menyatakan bahwa wacana pemerintah untuk menghapuskan mata pelajaran bahasa Inggris dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar bukan suatu solusi untuk mengatasi permasalahan pembenahan kurikulum sekolah dasar, mata pelajaran bahasa Inggris yang diajarkan pada siswa sekolah dasar selama ini memang cenderung mengajarkan kepada struktural atau grammar bahasa Inggris sedangkan tujuan kurilkulum mempelajari bahasa Inggris pada siswa sekolah dasar lebih menekankan kepada kemampuan memiliki perbendaharaan kosakata untuk berkomunikasi atau minimal pengetahuan kata-kata bukan membuat kalimat apalagi kalau kalimatnya susah, jadi bahasa Inggris itu penting itu diajarkan sejak dini untuk membangun

3 3 sikap komunikasi dan percaya diri pada anak terutama dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Berdasarkan hasil nilai rata-rata mata pelajaran yang diperoleh peneliti dari beberapa sekolah dasar di kota Medan ditemukan bahwa beberapa mata pelajaran memiliki nilai rata-rata lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya dan hal ini terjadi pada siswa pada siswa kelas 4. Berikut nilai rata-rata mata pelajaran pada semester I kelas 4 dari beberapa sekolah dasar kota Medan: Tabel 1. Hasil Belajar Sekolah Negeri A Semester I T.A 2012/2013 Kelas MATA PELAJARAN SISWA AGA MA PKN B.IN D MAT IPA IPS SBK PENJ AS B.ING GRIS Tabel 2. Hasil Belajar Sekolah Swasta B Semester I T.A 2012/2013 Kelas MATA PELAJARAN SISWA PKN B.IND MAT IPA IPS SBK PENJ AS B.ING GRIS Hasil nilai rata-rata siswa kelas 4 dari beberapa sekolah dasar diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa nilai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lain terutama pada mata pelajaran bahasa Inggris. Nilai rata-rata yang rendah dalam mata pelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas 4 menunjukkan bahwa terdapat permasalahan maupun kendala yang diperoleh siswa di tingkat kelas tersebut.

4 4 Hasil wawancara dengan beberapa guru pengampu mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar yang merespon bahwa permasalahan penurunan nilai bahasa Inggris kerap terjadi pada siswa sekolah kelas 4 pada beberapa sekolah dasar negeri dan swasta di kota Medan. Berikut hasil wawancara personal dengan beberapa guru pengampu mata pelajaran bahasa Inggris pada siswa sekolah dasar : Kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris mengalami penurunan setiap tahunnya. Siswa sulit untuk mengikuti pelajaran bahasa Inggris yang saya berikan. Banyak sebenarnya faktor yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam bahasa Inggris salah satunya yah karena kurangnya perbendaharaaan kosakata mereka. Buku pelajaran bahasa Inggris rata-rata sudah memperkenalkan kosakata bahasa Inggris sejak kelas satu, jadi semakin tinggi kelasnya siswa dituntut untuk sudah menguasai kosakata sebelumnya sehingga mempermudah mereka belajar bahasa Inggris tapi kenyataannya yah mereka malesan-malesan dan terus merasa sulit mengahapalnya. Sehingga hasilnya ketika ujian atau pun ada tugas rumah mereka jadi sulit mengerjakannya dengan baik karena mereka harus mengetahui lagi kosakata dalam soal tersebut, padahal kosakata tersebut sudah saya ajarkan dikelas. Hal ini sering terjadi mulai kelas 3 hingga kelas 6 sekolah dasar. Pak Y SDPN Medan (Komunikasi Personal, 15 Juni 2012) Sejak saya mengajar mata pelajaran bahasa Inggris untuk tingkat sekolah dasar, saya menemukan beberapa permasalahan terutama dalam meningkatkan kemauan siswa untuk menyukai bahasa Inggris tapi selalu saja siswa merasa sulit dan mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah pelajaran yang tidak mudah terutama saat saya memperkenalkan berbagai perbendaharaan kosakata baru. Kosakata bahasa Inggris yang kerap saya berikan kepada siswa dianggap siswa sebagai hal yang sulit dikarenakan mereka harus menghapal kosakata bahasa Inggris dengan pronouncation yang berbeda dalam setiap kata dan juga mengingat arti setiap kata guna membantu mereka berbicara.permasalahan ini malah saya temukan di jenjang kelas yang semakin tinggi yaitu mulai siswa kelas 4 hingga kelas 6 yang malah kewalahan dan semakin menurun keinginannya mempelajarai bahasa Inggris, sebenarnya jika menurut kurikulum pelajaran bahasa Inggris tidak harus diperkenalkan sejak kelas 1 sekolah dasar namun yang saya temukan siswa kelas 1 atau kelas 2 memiliki kemauan yang tinggi untuk mempelajari bahasa Inggris dibanding kakak kelas mereka. Diharapkan setelah lulus dari tingkat sekolah dasar setidaknya siswa telah mampu memiliki lebih dari 300 kosakata bahasa Inggris guna membantu

5 5 mereka dalam mempelajari bahasa Inggris di jenjang sekolah berikutnya atau sekolah menengah pertama. Pak A SDIT Bunayya Medan (Komunikasi Pesonal, 16 Juni 2012) Peneliti juga mencoba melakukan wawancara singkat dengan beberapa siswa sekolah dasar mengenai mata pelajaran bahasa Inggris. Berikut hasil wawancara personal dengan beberapa siswa sekolah dasar di kota Medan: Bahasa Inggris ya kak, kalau menurut aku susah kak, karena aku emang kurang suka bahasa Inggris. Dulu waktu kelas 1 masih suka kak tapi ga tau sekarang ditanya bahasa Inggris aku malah jadi ga suka kak, pelajarannya makin payah kak. Guru suka nyuruh ngapal vocabulary banyak kali kak, kalau dulu di kelas 1 atau kelas 2 ga banyak kali kak. Siswa M Kelas 4 SD Swasta Al-Ikhlas (Komunikasi Pesonal, 06 April 2013) Kalo pelajaran bahasa Inggris itu kadang enak tapi kadang sulit kak, kalo sekarang aku sama teman-teman suka dikasih pelajaran tentang cara buat kalimat terus buat pidato makanya kami sekarang malah harus bawa kamus ke sekolah setiap hari karena kan pak guru nanti nanya apa bahasa Inggris ini apa artinya jadi makanya harus dihapal. Kalo ditanya masih ingat katakata bahasa Inggris yang diajarakan yah kalo baru keluar pelajaran bahasa Inggris masih ingat lah kak tapi kalo besok ditanya pak guru lagi ga semuanya lah kak yang kami ingat.. Siswa F Kelas 4 SD Negeri (Komunikasi Pesonal, 06 April 2013) Berdasarkan pemaparan hasil wawancara yang diperoleh diatas dapat kita ketahui bahwa baik guru maupun siswa memerlukan metode serta strategi guna membantu meningkatkan perbendaharaan kosakata bahasa Inggris. Perbendaharaan kosakata merupakan hal yang penting untuk menguasai suatu bahasa. Dalam bahasa Inggris perbendaharaan kosakata merupakan hal yang dasar untuk menguasai bahasa Inggris (Elsjelyn,2010). Dalam buku KBBI Edisi Ketiga (2006), Depdiknas mengemukakan bahwa hal yang paling mendasar dalam

6 6 mempelajari bahasa Inggris adalah tentang penguasaan kosakata. Untuk menguasai keterampilan reseptif dan produktif siswa harus didukung oleh penguasaan kosakata bahasa Inggris. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan melakukan listening dan reading yang baik sedangkan kemampuan produktif merupakan kemampuan siswa dalam hal speaking dan writing yang baik. Berbagai kosakata bahasa Inggris yang telah dipelajari diharapkan dapat mampu bertahan lama dalam memori siswa. Kemampuan untuk mempertahankan kosakata sangat berkaitan dengan kemampuan memori yang dimiliki individu (Elsjelyn,2010). Solso dan Machlin (2008) menyatakan memori sangat diperlukan dalam proses belajar, memori dapat membantu pembelajar untuk memproses informasi, mengelola informasi dan mengingat kembali informasi tersebut. Memori atau ingatan merupakan cara-cara yang dengannya kita mempertahankan dan menarik pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini (Tulving & Craik, dalam Sternberg 2008). Menggunakan tingkat pemerosesan informasi yang tepat dapat membantu individu memperoses dan mempertahankan informasi lebih lama di dalam memori. Dalam konsep memori terdapat teori tingkat pemerosesan informasi yang dikemukakan oleh Craick dan Lockhart (Neath & Surprenant,2003). Craick dan Lockhart (dalam Lahey,2007) mengemukakan teori tingkat pemerosesan informasi merupakan suatu teori yang menjelaskan bahwa kekuatan atau daya tahan informasi yang telah dikelola di dalam memori sebenarnya bergantung pada bagaimana informasi tersebut diperoses dan disandi (encoding) dalam memori. Teori ini memprediksi bahwa individu akan mampu mengingt banyak kata ketika

7 7 individu menggunakan pemerosesan yang dalam (deep) daripada pemerosesan dangkal (shallow). Tingkat dangkal (shallow) maupun dalam (deep) ditemukan lebih baik dalam menjelaskan pemerosesan informasi. Teori tingkat pemerosesan informasi juga memiliki metode atau kondisi belajar yang kerap digunakan dalam studi-studi pemerosesan informasi guna meningkatkan kemampuan mengingat informasi pada individu. Dua metode kontrol yang juga dikenal sebagai instruksi belajar dalam studi tingkat pemerosesan informasi adalah metode belajar insidental dan intensional. Metode belajar intensional didefinisikan sebagai metode atau instruksi belajar dimana individu mengatahui bahwa materi yang diberikan sebelumya akan diuji kembali. Sedangkan metode insidental didefinisikan sebagai metode atau instruksi belajar dimana individu tidak mengetahui bahwa materi yang telah diberikan sebelumnya akan diuji kembali (Neath & Surprenant,2003). Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap tiga sekolah dasar di kota Medan menemukan bahwa metode belajar insidental dan intensional merupakan dua metode yang juga digunakan dalam membantu proses pembelajaran bahasa Inggris. Pada beberapa sekolah dasar yang diobservasi diperoleh bahwa metode pengajaran intensional diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris terutama saat pemberian kosakata baru dimana pada proses pembelajaran guru memberikan beberapa kosakata dan kemudian siswa diminta untuk mengingat kosakata kembali tersebut baik secara bersama maupun secara individual. Sedangkan metode pembelajaran yang kedua yaitu metode insidental juga digunakan dalam proses pengajaran bahasa Inggris di beberapa

8 8 sekolah dasar. Penerapan metode insidental dilakukan oleh pihak sekolah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menempel berbagai kosakata bahasa Inggris dengan rapi di masing-masing kelas siswa. Berbagai kosakata yang berada di lingkungan siswa serta dapat dilihat siswa secara langsung diharapkan dapat membantu siswa mengingat kosakata dan meningkatkan perbendaharaan kosakata bahasa Inggris siswa. Hasil observasi juga menemukan bahwa penerapan pemerosesan informasi juga digunakan dalam membantu siswa mengingat kosakata lebih baik. Pengelolaan informasi yang dangkal (shallow) yang hanya tertuju kepada bentuk fisik dari kosakata tersebut akan mudah untuk dilupakan. Tingkat pemerosesan informasi yang dangkal (shallow) dimana informasi yang diproses dalam memori lebih menekankan pada bentuk fonologi serta suara dari kata tersebut. Penerapan pemerosesan informasi dimana guru akan menuliskan beberapa kosakata baru beserta artinya dan kemudian siswa diminta untuk membaca bersama-sama kosakata yang telah dituliskan di papan tulis secara berulang sebanyak tiga kali dan kemudian membaca artinya hanya satu kali. Penerapan pemerosesan informasi dalam (deep) tidak begitu sering digunakan dimana guru tidak mencoba untuk menghubungkan kosakata baru yang akan diperkenalkan kepada siswa dengan pengalaman yang menyenangkan seperti dengan bermain sambil belajar kosakata. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suyanto (2005) bahwa untuk pembelajar dini lebih baik menerapkan berbagai cara dan metode menyenangkan dalam membangun rasa senang dalam mempelajari bahasa asing

9 9 sehingga siswa tidak merasa sulit dan tidak merasa jenuh mempelajari bahasa tersebut. Beberapa hasil penelitian sebelumnya mengemukakan metode belajar atau kondisi belajar insidental dan intensional digunakan sebagai metode belajar dalam penelitian eksperimen terhadap mata pelajaran bahasa Inggris siswa. Jamel (2011) yang menemukan bahwa performansi mempelajari kosakata dengan metode belajar insidental berkaitan dengan pemerosesan informasi yang lebih dalam dan lebih mampu disimpan dalam memori untuk waktu yang cukup lama dibandingkan secara intensional pada mahasiswa. Namun, berbeda dengan hasil penelitian Alemi dan Tayebi (2011) dimana berdasarkan penelitian tersebut diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang cukup signifikan dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris dengan metode belajar insidental dan intensional pada siswa menengah pertama. Hasil penelitian Eagle dan Leiter (dalam Neath & Suprenant,2003) juga menjelaskan bahwa subjek dengan metode intensional lebih tinggi dari pada subjek dengan metode insidental dikarenakan instruksi intensional memudahkan subjek untuk mengorganisir materi yang diberikan dan hasil organisasi tersebut memberikan manfaat yang besar terhadap peroses mengingat. Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita ketahui bahwa untuk meningkatkan kemampuan mengingat diperlukan metode maupun strategi yang tepat sehingga siswa dapat mengingat berbagai perbendaharaan kosakata bahasa Inggris. Mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran muatan lokal yang sudah diajarkan sejak bangku sekolah dasar namun hingga saat ini

10 10 masih ditemukan berbagai kendala khususnya dalam meningkatkan perbendaharaan kosakata bahasa Inggris siswa. Metode insidental maupun intensional sebagai dua metode yang juga diterapkan dalam proses pembelajaran masih belum diteliti perbedaan efektifitasnya terhadap pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Begitu pula masih perlunya strategi mengingat perbendaharaan kosakata bahasa Inggris. Tingkat pemerosesan informasi dangkal (shallow) maupun dalam (deep) juga digunakan sebagai strategi dalam mengingat akan tetapi hingga saat ini juga tidak pernah diperoleh hasil perbandingan dari dua stategi pemerosesan tersebut guna membantu kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris dalam jenjang pendidikan sekolah dasar khususnya di kota Medan. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian guna melihat perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris dengan metode belajar insidental dan intensional dalam tingkat pemerosesan informasi pada situasi eksperimen siswa sekolah dasar. Metode belajar insidental dan intensional yang berhubungan dengan pemerosesan informasi terhadap kemampuan mengingat kosakata siswa diharapkan menjadi metode serta strategi dalam meningkatkan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris siswa. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini Apakah terdapat perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris menggunakan metode belajar (insidental dan intensional) dalam tingkat pemerosesan informasi yang berbeda (dangkal dan dalam)?

11 11 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan mengingat para siswa dengan penerapan metode belajar insidental dan intensional dalam tingkat pemerosesan informasi yang berbeda. D. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis: 1. Manfaat Teoritis a. Menambah wawasan pengetahuan, terutama dalam bidang psikologi umum dan eksperimen. b. Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian serupa di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan sekolah dasar dapat mengetahui metode pembelajaran yang efektif dalam membantu kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris siswa. b. Bagi orangtua, memberikan wacana bagi orangtua mengenai metode dan penerapan strategi mengingat yang tepat guna membantu kemampuan mengingat berbagai kosakata bahasa Inggris anak. c. Bagi siswa, dapat membantu siswa menggunakan metode dan strategi mengingat yang dapat bertahan lama guna membantu mengingat kosakata bahasa Inggris siswa sehari-hari.

12 12 E. Sistematika Penulisan sebagai berikut: Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bab I : Pendahuluan Berisikan mengenai latar belakang masalah yang hendak dibahas, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Berisikan mengenai tinjauan pustaka yang menjadi acuan dalam pembahasan permasalahan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian anta lain pemerosesan informasi, metode belajar dalam tingkat pemerosesan informasi, asumsi-asumsi dalam tingkat pemerosesan informasi, definisi bahasa, struktur bahasa, kosakata dalam bahasa Inggris, karakteristik pembelajar bahasa Inggris dini, siswa sekolah dasar, perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris dengan metode insidental dan intensional dalam tingkat pemerosesan informasi yang berbeda dan hipotesa penelitian. Bab III : Metode Penelitian Berisikan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu identifikasi variabel, definisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, rancangan penelitian, teknik kontrol, prosedur eksperimen, metode pengumpulan data dan metode analisa data.

13 13 Bab IV : Hasil Analisis Data Berisikan gambaran subjek/partisipan penelitian, analisa data dan pembahasan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pengelolaan data statistik kemudian disertai bagian pembahasan. Bab V : Kesimpulan dan Saran Berisikan kesimpulan jawaban dari pertanyaan penelitian sebagaimana yang dituangkan dalam hipotesa penelitian. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data serta pada bagian kesimpulan dijabarkan jawaban atas masalah yang diajukan. Saran yang diajukan peneliti berupa saran metodologis bagi peneliti selajutnya dan praktis bagi pakar pendidikan dan orangtua.

BAB II LANDASAN TEORI. Memori/Ingatan adalah cara-cara yang dengannya kita mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI. Memori/Ingatan adalah cara-cara yang dengannya kita mempertahankan BAB II LANDASAN TEORI A. Pemerosesan Informasi 1. Atkinson-Shiffrin Model Memori/Ingatan adalah cara-cara yang dengannya kita mempertahankan dan menarik pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, merupakan bahasa asing pertama yang harus diajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar. Hal ini ditegaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian  Ilham Zamzam Nurjaman, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum mengamanatkan agar pembelajaran bahasa di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui pembelajaran bahasa, siswa memperoleh keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris mempunyai peran penting dalam berkomunikasi. Terlebih bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang berperan penting di era globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena bahasa adalah inti dari sebuah komunikasi manusia, baik dalam komunikasi secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, bahasa Inggris memegang peranan penting dalam hal komunikasi. Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional karena telah dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi dasar tindakan yang akan dilakukan (Sadirman, 2004: 1). Dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi dasar tindakan yang akan dilakukan (Sadirman, 2004: 1). Dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Hubungannya dengan makhluk sosial, terkandung maksud bahwa manusia tidak dapat lepas dari manusia lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini. Mengapa? karena hal itu disebabkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini. Mengapa? karena hal itu disebabkan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penguasaan bahasa asing menjadi sebuah keharusan di zaman globalisasi seperti ini. Mengapa? karena hal itu disebabkan bahasa merupakan suatu instrumen terpenting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan di dunia serta diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan di dunia serta diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, kemampuan dalam berbahasa Inggris menjadi salah satu kebutuhan utama. Bahasa Inggris merupakan bahasa terpopuler dan paling banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia adalah fenomena ilmiah, tetapi bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting untuk melakukan interaksi antar individu. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang besar dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA LAMPIRAN G PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA NO KOMPONEN WAWANCARA 1. Pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran IPS yang selama ini dilaksanakan. a. Apa pendapatmu tentang pembelajaran IPS (menyenangkan/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang yang terpelajar dan berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi sudah pasti ingin memiliki kemampuan berbicara Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan anak, karena dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Akhadiah ( Suhartono :

Lebih terperinci

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling banyak dipelajari dan digunakan dalam berkomunikasi antar bangsa. Ini sesuai dengan peran

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa bunyi atau suara yang dihasilkan alat indra manusia yang terdiri atas kata atau kumpulan kata yang tiap katanya mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa dalam kegiatan komunikasi berperan sebagai alat utama dalam melakukan komunikasi. Peranan bahasa selain sebagai alat komunikasi juga memiliki beberapa fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik, kini di Indonesia disamping diajarkan bahasa Indonesia, juga diajarkan bahasa asing seperti bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, sehingga sangat penting untuk dipelajari di masa sekarang ini yang merupakan era globalisasi. Menguasai bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan di sekolah dasar sebagai bekal untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sudah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda, walaupun pada saat itu hanya orang-orang tertentu saja yang berhak mempelajarinya.

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Muh. Jabir STAIN Datokarama Palu, Jl. Diponegoro 23 Palu e-mail:muh.jabir@ymail.com Abstrak Menurut para ahli linguistik, ada empat kemahiran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia. Hal ini berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru dan siswa dalam belajar, bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Memasuki era globalisasi, bahasa Inggris telah banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Inggris sangat penting diberikan di sekolah dasar untuk mengenalkan bahasa asing kepada siswa. Secara umum pembelajaran bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan salah satu bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia yang memegang peranan penting untuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di KB dan TKIT Mutiara Hati Klaten) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, bahasa Inggris. serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Inggris.

BAB I PENDAHULUAN. budaya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, bahasa Inggris. serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Inggris. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Seperti yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, penguasaan akan bahasa Inggris sangatlah penting. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris mendominasi segala aspek kehidupan baik itu politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak dapat dipisahkan. Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam hidup, walaupun lazimnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari bahasa. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa asing, keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar meliputi 4 keterampilan, yaitu keterampilan mendengar (listening

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk. ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.

BAB II KAJIAN TEORI. pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk. ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi Kemampuan Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses belajar karena motivasi dapat mempengaruhi apa,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses belajar karena motivasi dapat mempengaruhi apa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar adalah motivasi siswa. Pintrich dan Schunk (2002) mengatakan bahwa motivasi memiliki peranan penting dalam

Lebih terperinci

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010 KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010 Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru sebagai pengajar, yang dalam kegiatan ini berlangsung interaksi hubungan antara guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk mengungkapkan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di Indonesia menggunakan konteks kurikulum 2013 edisi revisi 2016 yang digunakan sebagai inti dari proses pendidikan. Kurikulum ini diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah syarat utama untuk meningkatkan martabat dan kualitas suatu bangsa. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui tercapai atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan semua panca indera, juga faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud ialah berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu yang penting dalam mempelajari bahasa asing adalah penguasaan kosakata. Karena kualitas berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan maksud, pikiran, akal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inggris yang sudah menjadi bahasa dunia. Namun peranan bahasa Indonesia. tetaplah sangat dibutuhkan, khususnya di dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris yang sudah menjadi bahasa dunia. Namun peranan bahasa Indonesia. tetaplah sangat dibutuhkan, khususnya di dunia pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, bahasa memegang peranan yang sangat penting. Walaupun penggunaan bahasa Indonesia belum setara dengan bahasa Inggris yang sudah menjadi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran yang penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak dapat dipisahkan. Bagi manusia, bahasa merupakan alat dan cara berpikir. Bahasa diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca, berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa mempunyai keterkaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Melalui bahasa, seorang individu dapat berkomunikasi dengan individu lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan halhal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi tugas dan tangung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para peserta didik disekolah melalui proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, minat terhadap pembelajaran bahasa asing di Indonesia cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan pentingnya bahasa asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi fonologi, gramatikal, dan semantik kemampuan seorang anak dalam memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan selalu muncul kebersamaan dengan berkembangnya dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, merupakan sarana untuk saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dan meningkatkan kemampuan intelektual.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia harus terus ditingkatkan kualitas pribadi, kemampuan berkarya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia harus terus ditingkatkan kualitas pribadi, kemampuan berkarya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai sumber daya manusia tentu tidak bisa lepas dari masalah pendidikan sebagai salah satu pranata utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat jenis keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas penggunanya, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam bentuk lisan maupun tulisan. Melalui bahasa, seseorang dapat memberikan informasi atau menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan bahasa (Kushartanti, 2005). Bahasa sangat diperlukan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan bahasa (Kushartanti, 2005). Bahasa sangat diperlukan sebagai sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau peradaban yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting untuk dipelajari, karena seperti yang diketahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris yang dianggap sebagai bahasa dunia, dimana bahasa ini dipakai hampir di seluruh negara sebagai bahasa penghubung antara wilayah satu dengan wilayah lainnya.

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Karena melalui bahasa manusia dapat mengungkapkan ide, gagasan dan dapat berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi mempelajari bahasa pertamanya dari ibunya atau lingkungan keluarganya, kemudian dari lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana perumusan maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan sesama manusia,.mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang dibutuhkan oleh manusia dalam menyampaikan ide, pendapat, dan perasaannya yang dituangkan, baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tuntutan yang harus dijawab oleh para siswa Indonesia dalam mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan menggunakan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya perubahan zaman seperti saat ini, terjadi perubahan di semua aspek kehidupan, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah upaya sadar untuk menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan segala kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu permasalahan secara teratur, terus menerus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan pada keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia memiliki satuan pendidikan berupa kurikulum. Armstrong, dkk (2009, hlm. 172) menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Seorang penulis berkomunikasi melalui tulisan mereka untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari bahasa dalam kehidupan sehari-harinya karena bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, mengungkapkan

Lebih terperinci