BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Model Jaringan Dalam (CCDA Official Exam Certification Guide, Anthony Bruno & Steve Jordan, 2007 : Appendix B) : OSI model dikenalkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984, dan kembali direvisi pada tahun OSI model diciptakan untuk mengkoordinasikan standar pengembangan dalam sistem pertukaran data. OSI model menjelaskan 7 lapisan (layer) yang berawal dari layer pertama physical connection sampai dengan layer ketujuh application layer. Setiap layer menyediakan service kepada layer diatasnya misalnya layer 2 menyediakan service ke layer 3, melakukan fungsi utamanya masing-masing, dan menerima service yang diberikan dari layer sebelumnya. 6

2 7 Gambar 2.1 OSI Model (sumber: CCNA Exploration 4.0 Network Fundamentals, akses tanggal 4 Oktober 2012) Berikut adalah tujuh layer pada OSI model : 1. Physical Layer (OSI layer 1) Menggambarkan transportasi dari raw bits melalui physical media. Layer ini juga menjelaskan mengenai spesifikasi signal, tipe media, interface yang digunakan, tinggi rendahnya arus listrik, physical data rates, dan jarak maksimum suatu data dapat ditransmisi. 2. Data Link Layer (OSI Layer 2) Layer ini berkaitan dengan bagaimana terjadinya reliable transport data pada jalur fisik. Data pada layer ini diubah bentuk menjadi frame. Tugas dari layer ini meliputi pengurutan frame, flow control, sinkronisasi, notifikasi error, topologi jaringan secara fisik, dan pengalamatan secara fisik.

3 8 3. Network Layer (OSI Layer 3) Berbeda dengan layer 2, layer 3 erat kaitannya dengan informasi routing dan bagaimana cara untuk menentukan jalur terbaik menuju ke tempat tujuan data dikirim. Informasi yang berada di layer ini sudah dimodifikasi dan disebut dengan packet. Beberapa proses yang terjadi pada layer 3 ini adalah routing protocol, pengalamatan jaringan secara logical, dan packet fragmentation. 4. Transport Layer (OSI Layer 4) Menggambarkan bagaimana tersedianya reliable, transparent transport data segment dari layer diatasnya. Layer ini menyediakan pengecekan error dan recovery pada penerima dan pengirim data, multiplexing, virtual circuit management, dan flow control. 5. Session Layer (OSI layer 5) Layer ini menyediakan kontrol yang terstruktur untuk mengatur komunikasi antar aplikasi. Layer ini membangun, mengatur, dan menghentikan koneksi komunikasi (session) 6. Presentation Layer (OSI Layer 6) Layer ini menyediakan service kepada application layer dimana service itu memastikan bahwa informasi dapat terjaga selama proses transmisi. Selain itu pada layer ini terjadi juga proses compression dan encryption data.

4 9 7. Application Layer (OSI Layer 7) Pada layer ini user atau operating system diberikan akses ke service jaringan. Layer ini berinteraksi dengan software dengan cara mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk komunikasi, menentukan ketersediaan jaringan dan melakukan distribusi mengenai informasi service Perangkat Jaringan Untuk menciptakan sebuah jaringan komputer yang dapat menyediakan layanan komunikasi antar user, diperlukan beberapa perangkat jaringan yang menunjang. Perangkat jaringan yang dimaksud adalah : 1. NIC (Network Interface Card) Dalam (CCNA Exploration 4.0, Network Fundamentals, glossary, akses tanggal 29 September 2012) : NIC adalah sebuah jenis hardware komputer yang dibuat untuk menyediakan layanan komunikasi antar komputer dalam suatu jaringan komputer. Menurut (Dyson, 1999 : ), NIC merupakan jenis device yang terpasang pada papan circuit komputer atau server yang bekerja sesuai dengan network operating system ataupun dengan driver device yang cocok untuk mengontrol alur lalu lintas informasi dalam sebuah jaringan.

5 10 Gambar 2.2 NIC Dell Server (sumber: akses tanggal 4 Oktober 2012) 2. Router Dalam (CCNA Exploration 4.0, Network Fundamentals, glossary, akses tanggal 29 September 2012) : Router adalah suatu device yang bekerja di layer network dengan menggunakan satu atau lebih metriks untuk menentukan jalur optimal dalam men-forward network traffic. Gambar 2.3 Router Cisco 2900 Series (sumber: akses tanggal 17 Oktober 2012)

6 11 3. Switch Menurut (Downing, et all, 2009 : 472), switch merupakan suatu device jaringan yang berfungsi untuk menyaring, meneruskan, dan mempropagasikan (floods) frame berdasarkan pada alamat tujuan dari setiap frame. Switch bekerja pada data link layer pada model OSI. Berdasarkan kemampuan dan area operasinya, switch dibedakan menjadi dua yaitu : a. Switch layer 2 Switch layer 2 merupakan jenis switch yang bekerja di layer 2 OSI model yang memakai MAC address dalam melakukan tugasnya sebagai switch. b. Switch layer 3 (multilayer switch) Switch layer 3 merupakan jenis switch yang bekerja di layer 3 OSI model yang juga memakai MAC address untuk melakukan tugasnya sebagai switch dan memakai IP address untuk melakukan tugasnya sebagai multilayer switch. Gambar 2.4 Cisco Catalyst Switch 3550 (sumber: akses tanggal 10 Oktober 2012)

7 12 4. Server Menurut ( Downing, et all, 2009 : 440 ) : Server merupakan komputer yang menyediakan service ke komputer lainnya (client). Sedangkan menurut (Dyson, 1999 : 350) : Server merupakan komputer yang menyediakan akses ke data, printing, komunikasi, dan service lainnya untuk user lainnya di dalam suatu jaringan. Dalam (CCNA Exploration 4.0, Network Fundamentals, akses tanggal 4 Oktober 2012) : Server merupakan komputer yang mengandung informasi yang dapat di-share ke komputer lainnya (client). Contohnya, web page, document, database, picture, video, dan audio file dapat disimpan di server dan dikirim ke client jika ada proses request. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa tipe server yang dipakai dalam penelitian ini : a. Web Server Menurut (Anonymous, 2012, Webopedia) : Web Server merupakan komputer yang menyajikan halaman web. Setiap web server mempunyai sebuah IP address dan sebuah domain name. Sebagai contohnya jika user menginput sebuah alamat web di browser maka akan ada proses request ke web server yang memiliki domain name yang sama dengan alamat web yang diinput. Jika ditemukan oleh web server, web server akan mengambil halaman index.html (halaman default setiap website) dan mengirimkan kembali ke web browser user.

8 13 Sedangkan menurut (Dyson, 1999 : 419) : Web Server merupakan sebuah paket terdiri dari hardware dan software yang service ke komputer client melalui web browser. Ada 3 batasan dari nilai response time: a. 0.1 detik. Ini adalah response time yang ideal. User akan merasa bahwa sistem merespon dengan cepat dan tidak ada interupsi. b. 1.0 detik. Ini adalah batas response time terlama yang dapat diterima. User masih tidak merasakan adanya interupsi, walaupun mungkin mengalami delay. Response time yang diatas 1 detik dapat menginterupsi user. c. 10 detik. Ini adalah batas setelah response time tidak dapat diterima. Jika response time melebihi 8 detik, user akan mengalami banyak interupsi dan kebanyakan user akan meninggalkan situs atau sistem tersebut. Umumnya response time harus secepat mungkin. Interval response time yang paling baik adalah detik. Meskipun user dapat beradapatasi dengan response time yang lambat, namun secara umum user tidak puas jika waktu tersebut lebih dari 2 detik. (sumber: b. Database Server Menurut (Dyson, 1999 : ) : Database server merupakan suatu aplikasi database yang mengikuti model arsitektur client/server dimana aplikasi tersebut terbagi atas dua bagian yaitu bagian front-end yang berjalan pada user workstation dan back-end

9 14 yang berjalan di sebuah server atau host komputer. Bagian front-end berinteraksi dengan user dan bertugas mengumpulkan dan menampilkan data sedangkan bagian back-end bertugas untuk analisis data, storage dan proses manipulasi. Gambar 2.5 Server Dell PowerEdge R210 II (sumber: akses tanggal 10 Oktober 2012)

10 Arsitektur Jaringan Menurut (Dyson, 1999 : 74-75), Client/server adalah suatu arsitektur jaringan yang mendistribusikan proses antara client dan server dalam suatu jaringan. Client/server membagi aplikasi menjadi 2 bagian, yaitu front-end client dan back-end client, biasanya disebut client dan server. Client meminta informasi dari server, dan server menyimpan data dan program serta menyediakan network service kepada client. Dalam (CCNA Exploration 4.0, Network Fundamentals, akses tanggal 4 Oktober 2012) : client/server model adalah sebuah arsitektur jaringan yang menghubungkan client dan server dimana client mengakses service yang disediakan oleh server. Device yang me-request informasi disebut client, sedangkan device yang merespon request tersebut disebut server. Gambar 2.6 Client/Server Model (sumber: CCNA Exploration 4.0 Network Fundamentals, akses tanggal 4 Oktober 2012)

11 16 Menurut (Norton, 1999 : ) : Terdapat beberapa keuntungan dari client/server network yang mencakup area security, performance, dan administration. Dari faktor security, client/server network lebih aman dibandingkan dengan peer-to-peer network. Semua account user (ID) dan password diatur secara terpusat dan diverifikasi sebelum user diberikan akses pada resource yang diminta sehingga dapat mengurangi kebutuhan password yang banyak. Keuntungan dari segi administratif, antara lain backup dapat dilakukan dengan konsisten dan reliable. Client/server network juga dapat meningkatkan performance jaringan komputer dengan membebaskan user dari beban dalam memproses request dari client lain. Proses ini dilakukan oleh server yang memang memiliki konfigurasi yang optimal dalam melakukan proses tersebut. Biasanya, server memiliki kemampuan memproses yang lebih cepat, memori yang lebih besar, serta disk drive yang lebih besar dan cepat dibanding komputer client sehingga dalam memproses request dari client dapat terpenuhi dengan lebih efektif. Client/server network juga sangat scalable, sebanyak apapun client yang terhubung ke jaringan, resource selalu ditempatkan terpusat. Kekurangan dari client/server network adalah masalah biaya, dibutuhkan biaya yang lebih besar untuk implementasi dan mengoperasikan dibanding peer-to-peer network. Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi perbedaan biaya tersebut, antara lain biaya hardware dan software meningkat secara signifikan karena kebutuhan akan jaringan komputer yang terpisah dalam melakukan service pada client. Biaya untuk mengoperasikan client/server network juga besar. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan untuk memiliki profesional terlatih dalam mengelola jaringan

12 17 dan server. Pada peer-to-peer network, setiap user bertanggung jawab dalam melakukan maintenance pada perangkatnya sendiri. Aspek terakhir adalah kemungkinan biaya saat downtime. Pada peer-to-peer network, loss dari suatu peer hanya berdampak pada pengurangan yang tidak terlalu besar pada resource dalam suatu LAN. Pada client/server, loss dari suatu server secara langsung berdampak pada semua user di jaringan. 2.2 Teori Khusus Infrastruktur Fisik Gambar 2.7 Infrastruktur Fisik (sumber : VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 : 13)

13 18 Dalam VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 (2011 : 11-16) : Operating system dan software berjalan dalam satu komputer fisik. Terdapat beberapa masalah jika menggunakan server fisik dalam jumlah yang banyak dalam sebuah data center, masalahmasalah tersebut antara lain: a. Server kurang fleksibel b. Tingginya biaya implementasi dan operasional yang diperlukan. c. Tidak semua resource pada server fisik dipakai secara optimal sehingga menyebabkan penggunaan server menjadi tidak efisien. d. Apabila terjadi penambahan server fisik, dibutuhkan waktu yang lama, hingga 1 minggu. Hal ini disebabkan banyaknya proses yang harus dilakukan, seperti memasang server fisik di data center, meng-install OS, patch OS, dan meng-install dan melakukan konfigurasi aplikasi yang diperlukan.

14 Infrastruktur Virtual Gambar 2.8 Infrastruktur Virtual (sumber : VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 : 14) Dalam VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 (2011 : 14) : Virtualisasi memungkinkan beberapa pekerjaan dikerjakan dalam satu server dengan menggabungkan environment. Keuntungan dari penggabungan ini adalah setiap virtual machine dapat menyediakan redundant storage dan konektivitas jaringan tanpa adanya biaya tambahan pada hardware dan kompleksitas kabel yang dibutuhkan lebih sederhana dibandingkan dengan infrastruktur fisik. Dengan menggunakan teknologi virtualisasi, jumlah server fisik dapat dikurangi sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan ruangan, listrik,

15 20 pendingin, kabel, dan komponen jaringan lainnya. Selain itu, pengadaan server menjadi lebih mudah karena tidak harus menunggu adanya hardware ataupun kabel yang terpasang, melainkan dapat dilakukan melalui Graphical User Interface (GUI) Virtualisasi Virtualisasi merupakan teknik pengelolaan sistem dan sumber daya secara fungsional, dengan menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya. Server Virtual adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan software yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke beberapa virtual machine. Setiap virtual machine ini melayani sistem operasi dan software secara independen dan dengan konfigurasi yang cepat. Konsep virtualisasi ini memungkinkan beberapa server berjalan di atas satu mesin. Sedangkan dalam jurnal Managing next-generation IT infrastructure : The days of building to order are over. The time is ripe for an industrial revolution edisi Februari, 2005, menyebutkan bahwa pada beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan telah bekerja keras untuk mengurangi biaya infrastruktur TI mulai dari segi data center, network, database, dan software tool yang berguna untuk membantu proses bisnis. Usaha perusahaan untuk mengkonsolidasi, menstandardisasi dan merampingkan aset, teknologi, dan proses telah membawa penghematan yang cukup besar. Namun yang paling penting adalah kompleksitas dari infrastruktur TI perusahaan dapat menurun.

16 21 Dalam Jurnal Virtualization -- The Emerging Desktop -- Increased interest in the virtualization space brings new focus to the desktop: The Newsweekly for Builders of Technology Solutions edisi November, 2007, menyebutkan bahwa dengan virtualisasi, user tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk PC yang powerful. User cukup memiliki perangkat thin client yang murah akan tetapi memiliki kemampuan yang sama dengan PC fisik yang powerful. Perangkat thin client bahkan menyediakan lebih banyak akses ke instalasi remote software. Perangkat thin client lebih tahan lama dan mengkonsumsi lebih sedikit energi. Hal yang sama tentang keuntungan virtualisasi pun dikemukakan dalam jurnal Business and Economics Computer Science : Are you ready for virtualization? edisi Juli, 2007 yang menyebutkan bahwa virtualisasi sangat bagus untuk memaksimalkan operasi data center karena virtualisasi memusatkan pada lebih banyak pengguna dan aplikasi yang lebih sedikit, lebih kompleks, dan shared virtual environment Virtual Machine (VMware) Dalam VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 (2011 : 37) : Virtual machine adalah suatu software yang dikontrol oleh VMkernel. Sebuah virtual machine memiliki virtual hardware yang terlihat seperti hardware fisik pada guest operating system dan aplikasi yang telah diinstal. Semua informasi konfigurasi dan data pada virtual machine dienkapsulasi menjadi satu set file berlainan yang disimpan dalam sebuah datastore. Enkapsulasi ini menunjukkan bahwa virtual

17 22 machine bersifat portable dan dapat dengan mudah di-backup atau dikloning. Dalam VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 (2011 : 16) : Virtual machine merupakan sebuah software yang terdiri dari sekumpulan file yang disebut dengan virtual disk. Semua file dari virtual machine disimpan di dalam suatu directory dan hardware-nya dapat di-upgrade tanpa harus mengubah virtual machine terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan virtual machine menggunakan virtual device driver yang terstandarisasi. Tabel 2.1 Physical Machine vs Virtual Machine (sumber: VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 : 16) Physical Machine Virtual Machine Sulit untuk dipindahkan atau dicopy Terikat dengan suatu komponen hardware yang digunakan Seringkali masa penggunaannya jangka pendek Mudah dipindahkan dan di-copy : Dienkapsulasi menjadi file Tidak bergantung pada hardware fisik Mudah diatur : Terisolasi dari virtual machine lainnya Tidak terpengaruh dengan

18 23 perubahan hardware Memiliki kemampuan untuk mensupport legacy applications Memungkinkan server untuk dikonsolidasi Menurut (Anonymous, 2012, VMware) : terdapat dua pendekatan umum untuk virtualisasi, yaitu hosted dan bare-metal. Software virtualisasi hosted berjalan sebagai aplikasi di atas operating system yang dijalankan oleh host. Virtualisasi bare-metal berjalan langsung pada hardware komputer, tanpa memerlukan host operating system. Gambar 2.9 Virtualisasi Hosted vs Bare-Metal (sumber: akses tanggal 10 Oktober 2012)

19 VMware vsphere Dalam VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 (2011 : 18) : VMware vsphere adalah sebuah rangkaian infrastruktur virtualisasi yang menyediakan proses virtualisasi, pengaturan, optimalisasi sumber daya, menjaga ketersediaan aplikasi, dan kemampuan untuk sistem beroperasi secara otomatis. Dalam (Anonymous, 2012, VMware) : VMware vsphere merupakan sebuah platform virtualisasi untuk dunia industri maju dan juga platform untuk arsitektur dari cloud computing. Berikut adalah gambar dan penjelasan dari arsitektur VMware vsphere : Gambar 2.10 Arsitektur VMware vsphere (sumber: vsphere brochure, akses tanggal 24 Oktober 2012)

20 25 a. VMware vcenter Server : Dalam VMware vsphere: Overview Student Manual ESXi 5.0 and vcenter Server 5.0 (2011 : 144) : VMware vcenter Server merupakan hub universal untuk manajemen virtualisasi dan menyediakan manajemen yang terpusat dan terpadu dari seluruh host dan virtual machine pada data center dari satu single point. vcenter Server menyediakan framework umum untuk mengelola inventori dari berbagai host dan memfasilitasi pengadaan yang cepat dan monitoring yang detail dalam suatu environment.

21 26 b. VMware vsphere : 1. Application Service a. Availability Meningkatkan availability dari semua aspek infrastruktur perusahaan termasuk aplikasi, sumber daya memori, infrastuktur lainnya, dan kegiatan manajemen. Dalam aspek ini vsphere memberikan empat hal yang berguna untuk perusahaan, yaitu : High Availability : Menyediakan availability yang tinggi di seluruh lingkungan virtualisasi TI perusahaan tanpa harus menambahkan biaya khusus, memikirkan tentang kompleksitas jaringan ataupun tradisional clustering solusi. Fault Tolerance : Menyediakan availability yang terus menerus untuk semua aplikasi dengan fitur zero data loss jika server mengalami masalah atau kegagalan. Data Protection : Melindungi data perusahaan dengan cara de-duplication untuk me-minimize penggunaan dari memori disk cadangan. Replication : Perusahaan tidak perlu memikirkan tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk software replication karena di dalam vsphere disediakan vsphere Replication.

22 27 b. Security VMware memberikan sebuah platform virtualisasi yang kuat dan aman dengan memakai dua aspek keamanan yaitu : vshield Zones : Melindungi virtual machine dengan aplikasi yang sudah dilengkapi firewall. vshield Endpoint : Membersihkan jejak anti-virus di virtual machine and meningkatkan performa dari antivirus scan dengan cara memodifikasikan fungsi antivirus menjadi hardened security dari virtual machine. c. Scalability vsphere memungkinkan untuk mencapai kapasitas cloud-scale dengan manajemen terpusat bagi semua virtual machine dan host vsphere. vsphere juga memecahkan rekor kinerja untuk aplikasi bisnis dari Microsoft, Oracle, SAP, dan penyedia software lainnya yang terkemuka. 2. Infrastructure Services a. Compute Memvirtualisasi x86 sumber daya server dan menggabungkan sumber daya tersebut ke dalam logical pool yang dapat dialokasikan ke berbagai workloads.

23 28 Beberapa aspek yang disediakan dalam fitur compute ini adalah : vsphere ESXi : Menyediakan sebuah layer virtualisasi yang berperforma tinggi dan kuat sehingga mampu memisahkan sumber daya pada hardware server dan mengijinkan untuk proses sharing sumber daya antar virtual machine. DRS : Menyamakan sumber daya compute dengan prioritas bisnis dengan cara otomatis load balancing di seluruh host. Selain itu aspek ini mengoptimalisasikan pemakaian listrik dengan cara mematikan sementara host. Hal ini terjadi jika host tidak melakukan proses apapun. vmotion : Mengeliminasi penghentian aplikasi dari proses maintenance server dengan cara memindahkan virtual machine yang sedang berjalan ke host lainnya sampai proses maintenance selesai. b. Storage Service storage memisahkan kompleksitas dari sistem back-end storage dan memungkinkan proses utilisasi dari storage dan lingkungan virtual. Beberapa aspek yang diberikan oleh fitur ini adalah : Storage DRS : Storage DRS menyediakan fitur penempatan virtual machine yang tepat dan

24 29 mekanisme load balancing berdasarkan I/O latensi dan kapasitas storage. Profile Driven Storage : Mengurangi langkah dari proses pemilihan sumber daya storage dengan cara mengelompokkan storage berdasarkan aturan yang diberikan user. Storage vmotion : Melakukan proactive, nondisruptive storage migration, mengeliminasi I/O bottleneck dari storage virtual machine dan meningkatkan nilai dari kapasitas storage. Storage I/O Control : Memprioritaskan akses ke storage dengan cara memonitoring terus menerus I/O load dari sebuah virtual machine dan secara dinamis mengalokasikan sumber daya I/O yang tersedia ke virtual machine berdasarkan kebutuhan bisnis. VMFS : Menyederhanakan virtual machine provisioning dan administrasi dengan cara menyediakan clustering file sistem yang berperforma tinggi dan teroptimalisasi bagi setiap virtual machine. Storage Thin Provisioning : Meningkatkan utilitas storage dari virtual machine dengan cara mengaktifkan alokasi dinamis dan intelligent provisioning dari kapasitas storage fisik. Storage APIs : Meningkatkan tingkat kewaspadaan storage, dan proteksi data.

25 30 c. Network vsphere virtual networking menyediakan optimalisasi service jaringan untuk lingkungan virtualisasi, bersama dengan penyederhanaan administrasi dan manajemen. Dua aspek yang diberikan dalam fitur network adalah : Network I/O Control : Mendefinisikan prioritas akses ke dalam jaringan berdasarkan aturan bisnis yang diberikan. Distributed Switch : Memusatkan provisioning jaringan, proses administrasi, dan proses monitoring menggunakan datacenter-wide network aggregation.

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source MAKALAH Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source Dosen Pengampu : Imam Suharjo Disusun Oleh : Nama : Warsito Nim : 14111091 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Belajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1)

Belajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1) Belajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1) Jika anda pernah menggunakan virtualization technology level desktop seperti VirtualBox, VMWare Workstation, KVM, Xen maupun VMWare Server

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Open Source

Tugas Teknologi Open Source Nama : Didit Jamianto NIM : 14111095 Kelas / Prodi : 22 / TI Tugas Teknologi Open Source Soal 1. Apa yang dimaksud dengan server Virtualization? 2. Bandingkan dengan beberapa server Virtualization berikut

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP. 2103137045 PROGRAM STUDI D3 PJJ TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat pada server. Konsep VDI adalah menyimpan dan menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Virtualisasi aplikasi merupakan salah satu dari delapan jenis teknik virtualisasi (Murphy, 2016). Teknik virtualisasi yang berpusat pada

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER VIRTUALISASI DATA CENTER. Oleh Kelompok 1 :

MAKALAH ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER VIRTUALISASI DATA CENTER. Oleh Kelompok 1 : MAKALAH ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER VIRTUALISASI DATA CENTER Oleh Kelompok 1 : Siska Indrayani / 1202224 Mohani Latif / 1202227 Bris Fernando / 1202228 Riduansyah / 1203237 Nurhidayati / 1203239

Lebih terperinci

sebagai Virtual machine Monitor (VMM) atau hypervisor, menyediakan resource virtual untuk mesin-mesin virtual (virtual machines) sehingga setiap mesin

sebagai Virtual machine Monitor (VMM) atau hypervisor, menyediakan resource virtual untuk mesin-mesin virtual (virtual machines) sehingga setiap mesin PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM VIRTUALISASI DESKTOP PADA INTEGRATED LABORATORY UNIVERSITAS GUNADARMA : CONNECTION BROKER Rangga Wildani, 50407692 Skripsi Jurusan S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf : Kelompok 4 Iin Windarti (9) Janarto Dwi P (12) Tio Adistiyawan (29) Tomi Kurniawan (30) Kelas : XII TKJ A Dedicated Router Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

Lebih terperinci

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

Pengenalan Komunikasi Data

Pengenalan Komunikasi Data Konsep Sistem & Teknologi Informasi C Hal. 1 dari 5 Pengenalan Komunikasi Data Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media. Media tersebut berupa

Lebih terperinci

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh:

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh: Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh: Ludy Herdina Yahman 14111023 Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta Desember 2015-2016

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

Protokol dan Arsitekturnya

Protokol dan Arsitekturnya Protokol dan Arsitekturnya Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetrik atau tidak simetrik Standar atau tidak standar Langsung atau Tidak Langsung Langsung Sistem terkait

Lebih terperinci

M. Choirul Amri

M. Choirul Amri Cepat Mahir Windows 2000 Server choirul@bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kesebelas)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kesebelas) 2013 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kesebelas) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP Ferrianto Gozali (1) dan Rizki Abrar (2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa, Grogol, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan Vmware VDI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan Vmware VDI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan Vmware VDI Dalam penelitian ini, kami melakukan desain perancangan system jaringan dan layanan VDI pada Ditjen Migas. Infrastruktur

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan untuk penerapan pendidikan yang berbasis TI (Teknologi Informasi) semakin menjadi tren saat ini. Akan tetapi penerapan pendidikan TI dalam bidang tersebut

Lebih terperinci

Karakteristik. Protokol dan Arsitekturnya. Langsung atau Tidak Langsung. Monolitik atau Terstruktur. Simetrik atau asimetrik

Karakteristik. Protokol dan Arsitekturnya. Langsung atau Tidak Langsung. Monolitik atau Terstruktur. Simetrik atau asimetrik Protokol dan Arsitekturnya Tugino, ST MT Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetrik atau tidak simetrik Standar atau tidak standar Jurusan teknik Elektro STTNAS Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang

Lebih terperinci

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer) .: BAB II :. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer) --- Modul TKJ 15 (hal 34-37) --- Sesi 1 Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar L.1. Detail Gap-Analysis

LAMPIRAN. Gambar L.1. Detail Gap-Analysis LAMPIRAN Gambar L.1. Detail Gap-Analysis 77 78 Konfigurasi AMM BladeCenter Pada awalnya dilakukan perubahan default IP di Advanced Management Module (AMM) mesin Blade dengan cara: masukkan alamat default

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SERVER VIRTUAL PADA AGIVA EDUCATION

ANALISIS DAN PERANCANGAN SERVER VIRTUAL PADA AGIVA EDUCATION ANALISIS DAN PERANCANGAN SERVER VIRTUAL PADA AGIVA EDUCATION Priska Virginia Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Fedy Ng Mulyono Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Hendi Zufendi

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri atas dua atau lebih komputer serta perangkat-perangkat lainnya yang saling terhubung. Media penghubung tersebut

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Protokol Komunikasi OSI Aliran Data Encapsulation 7 Lapisan OSI D3 Manajemen

Lebih terperinci

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menjelaskan mengenai firewall Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menjelaskan secara umum apa itu firewall Siswa mampu

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat dibutuhkan oleh banyak pihak seperti akses dari kantor cabang, para pekerja yang bekerja di luar kantor dan sering

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang, berawal dari dibuatnya komputer dengan ukuran yang sangat besar hingga memasuki zaman virtualisasi dan cloud computing. Berkembangnya

Lebih terperinci

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE FILE SERVICE DAN NAME SERVICE PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pengenalan File Service 2. Komponen File Service Interface 3. Pengenalan Name Service 4. Model Name Service Pertemuan: 6-7 Pendahuluan

Lebih terperinci

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN] Modul 27: Overview VLAN adalah suatu kelompok logic atau pemakai. Para pemakai atau alat ini dapat di kelompokkan menurut fungsi, departemen, disamping penempatan phisik segmen LAN. Pada VLAN, peralatan

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Keempat)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Keempat) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Keempat) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4 Model Protokol dan Referensi Jaringan Pertemuan 4 Objectives Definisi dan Konsep Protokol Macam-macam protokol Desain Layer Model-Model Referensi OSI dan TCP/IP Konsep dan contoh format TCP/IP Perbandingan

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

TUGAS I SISTEM TERDISTRIBUSI

TUGAS I SISTEM TERDISTRIBUSI TUGAS I SISTEM TERDISTRIBUSI Oleh : Rachmat Ade Okiarlis NPM. G1A012018 Dosen Pengampu : Ferzha Putra Utama, S.T., M.Eng PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU 2015 SISTEM

Lebih terperinci

Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan

Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan A.Prinsip komunikasi data Pernahkah Saudara melihat seorang turis dengan pemandunya? Jika Saudara perhatikan guide

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45 Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut guest sementara

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK (LAN) STMIK TASIKMALAYA

LOCAL AREA NETWORK (LAN) STMIK TASIKMALAYA LOCAL AREA NETWORK (LAN) STMIK TASIKMALAYA Terminologi LAN Dari definisi, LAN terbatas hanya pada suatu area local. LAN pertama Jarak terjauh dari titik central = 185 meter dan tidak lebih dari 30 komputer

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Konsep Virtual LAN (VLAN)

Konsep Virtual LAN (VLAN) Konsep Virtual LAN (VLAN) Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung

Lebih terperinci

OSI Reference Model merupakan Model Referensi Standard yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar jaringan.

OSI Reference Model merupakan Model Referensi Standard yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar jaringan. Modul 11: Overview Open System Interconnection (OSI) Reference Model merupakan model standarisasi internasional yang dibangun oleh International Standardization Organization (ISO) dan International Telecommunication

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. xiii. Halaman

DAFTAR GAMBAR. xiii. Halaman DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Topologi Bus... 12 Gambar 2.2 Topologi Ring... 13 Gambar 2.3 Topologi Star... 13 Gambar 2.4 Topologi Token Ring... 23 Gambar 2.5 Kartu Jaringan Ethernet.... 24 Gambar 2.6

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMK Negeri 42 Jakarta Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan Ke : 1 6 ( 6 Pertemuan ) Alokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di Indonesia maupun di dunia global. Hampir setiap perusahaan menggunakan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi. Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat. Secara spesifik lapisan

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 2 O S I R E F E R E N C E M O D E L T C P / I P P R O T O K O L S U I T E T R A N S P O R T L A Y E R TCP (Transmission Control Protokol) UDP (User Data Protokol) A G R

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds

Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds 1 Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds Berdasarkan video yang berjudul Network Management in Today s World of SDN and Clouds dengan pembicara yaitu Paul Congdon, PhD (Chief

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing Pada PT Indonusa System Integrator Prima Anthonius Bernadh Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Edward Christian Suryanto Binus

Lebih terperinci

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Permasalahan Dari hasil wawancara dan observasi objek penelitian maka ditemukan beberapa permasalahan yang muncul, diantaranya : a) Terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan

Lebih terperinci

Making Provisions for Applications and Services

Making Provisions for Applications and Services Making Provisions for Applications and Services Ketika seorang user ingin mengakses sebuah informasi dari perangkat elektronik yang mereka miliki seperti, PC, Laptop, PDA, atau perangkat-perangkat elektronik

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

LAPISAN TRANSPORT. Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN TRANSPORT. Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPORT Budhi Irawan, S.Si, M.T TRANSPORT LAYER Lapisan Transpor merupakan lapisan ke-4 pada Model Referensi OSI yang secara umum lapisan transpor mempersiapkan data untuk di proses pada lapisan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci