BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Aplikasi menurut Jogiyanto (1999), adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998), Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer. Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tetapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi yaitu pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang

2 9 disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi. 2.2 Sistem Pakar Pakar adalah seorang narasumber yang sangat menguasai suatu bidang tertentu melebihi orang lain sehingga banyak orang yang akan bertanya dan mencari informasi melalui seorang pakar. Sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan untuk menjalankan suatu fungsi dan tujuan tertentu. Menurut Kusrini (2006), sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Menurut Tuban (2005), keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan kemudian disimpan di dalam komputer. Ketika user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar akan menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran dan sampai pada suatu kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah dilakukan sebelumnya. Sedangkan menurut Matini (1988), sistem pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar digunakan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang di maksud adalah seperti pembuatan keputusan (decision making), pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forescating), pengaturan (regulating),

3 10 pengendalian (controlling), diagnosa (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian kecerdasan buatan didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan pengetahuan pakar. Salah satu contohnya yaitu General purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff dan Herbert. GPS merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin cerdas. Sistem pakar untuk diagnosa kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970 yang untuk pertama kali di buat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Standard University yang di beri nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosa penyakit Meningitis dan infeksi Bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikroba. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Program MYCIN mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis Ciri-ciri Sistem Pakar Berikut ciri-ciri sistem pakar menurut Bunafit (2008) : 1. Terbatas pada bidang tertentu. 2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang lengkap atau tidak pasti. 3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. 4. Berdasarkan pada rule atau aturan tertentu. 5. Di rancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. 6. Output bersifat nasihat atau solusi 7. Knowledge base dan interface engine terpisah.

4 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar Berikut adalah keuntungan sistem pakar menurut Tuban (2005): 1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar. 2. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan tersebut mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan dan akhirnya memperkecil biaya. 3. Sistem pakar menyediakan solusi yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan. 4. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman. 5. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks. Selain memiliki beberapa keuntungan, menurut Tuban (2005), sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: 1. Biaya yang diperlukan dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal tersebut erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dibidangnya. 3. Sistem pakar tidak 100% benar. 4. Pengetahuan tidak selalu siap tersedia. 5. Sebagian besar pakar tidak memiliki sarana mandiri untuk memeriksa apakah kesimpulannya masuk akal. 6. Kosakata yang digunakan pakar untuk menyatakan fakta dan hubungan.

5 Bagian-bagian Sistem Pakar a. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan untuk penyelesaian masalah. Bagian sistem pakar ini disusun atas 2 elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang suatu objek dalam area permasalahan tertentu sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari yang telah diketahui. b. Mesin Inferensi (Inference Engine) Bagian ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metode untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan untuk memformulasikan kesimpulan. Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut Inference Engine (Mesin Inferensi). (Kusrini, 2008) Metode inferensi merupakan suatu cara penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh mesin inferensi untuk menyelesaikan masalah. Ada dua metode inferensi yang umum dalam sistem pakar, yaitu : 1. Forward Chaining (Runut Maju) Forward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir). Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Sistem pakar

6 13 menganalisis persoalan dengan mencari fakta yang sesuai dengan bagian JIKA dari aturan JIKA-MAKA. Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses menambahkan data ke memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. (Kusrini, 2008) Metode inferensi runut maju cocok digunakan untuk menangani masalah pengendalian (controlling), dan peramalan (prognosis). (Giarattano dan Riley, 1994) Gambar 2.1 Forward Chaining (Fahmi, 2009) 2. Backward Chaining (Runut Balik) Backward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan user. Runut balik merupakan metode penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut (Giarattano dan Riley, 1994). Runut balik disebut juga sebagai goal-driven reasoning, merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemilihan terstruktur.

7 14 Tujuan inferensi adalah mengambil pilihan terbaik dari banyak kemungkinan. Metode inferensi runut balik ini cocok digunakan untuk memecahkan masalah diagnosis.(schnupp, 1989) Penelusuran didasarkan pada suatu keyakinan bahwa ada kemungkinan konklusi dari daftar konklusi merupakan salah satu tujuan atau konklusi terpilih berdasarkan fakta yang diberikan oleh user. Sistem dengan urutan tertentu akan mengambil sebuah konklusi sebagai calon konklusinya. Proses diawali dari Goal (yang berada dibagian THEN dari rule IF-THEN), kemudian pencarian mulai dijalankan untuk mencocokkan apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premis-premis dibagian IF. Jika cocok, rule dieksekusi, kemudian hipotesis dibagian THEN ditempatkan di basis data sebagai fakta baru. Jika tidak cocok, simpan premis dibagian IF ke dalam stack sebagai subgoal. Proses berakhir jika GOAL ditemukan atau tidak ada rule yang bisa membuktikan kebenaran dari subgoal atau Goal. Tujuan IF (kondisi) Gambar 2.2 Backward Chaining (Fahmi, 2009)

8 15 c. Antarmuka Pemakai (User Interface) Antarmuka Pemakai merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai Representasi Pengetahuan Pengetahuan yang diperoleh dari pakar atau dari sekumpulan data harus dipresentasikan dengan format yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi pada komputer. Menurut Natalia (2006), representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu data dengan data lainnya. Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar. Representasi dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat di akses oleh prosedur pemecahan masalah. Adapun karakteristik dari metode representasi pengetahuan adalah : 1. Harus bisa diprogram dengan bahasa bahasa pemrograman atau dengan shells dan hasilnya disimpan dalam memori. 2. Dirancang sedemikian sehingga isinya dapat digunakan untuk proses penalaran. 3. Model representasi pengetahuan merupakan sebuah struktur data yang dapat dimanipulasi oleh mesin inferensi dan pencarian untuk aktivitas pencocokan pola.

9 16 Dalam sistem pakar ada beberapa metode representasi pengetahuan. Jika pengetahuan yang besifat deklaratif, maka metode representasi pengetahuan yang cocok adalah jaringan semantik, frame dan logika predikat. Tetapi jika pengetahuannya berupa pengetahuan prosedural yang merepresentasikan aksi dan prosedur, maka metode representasi pengetahuan yang cocok adalah kaidah produksi.seperti pada aplikasi yang akan di bangun menggunakan metode representasi pengetahuan kaidah produksi Kaidah Produksi Menurut Hanifah (1998), Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk jika-maka (ifthen). Kaidah produksi if-then menghubungkan antesenden dengan konsekuensi yang diakibatkannya. Berikut berbagai struktur kaidah if-then yang menghubungkan objek atau atribut lain : IF premis THEN konklusi IF masukan THEN keluaran IF kondisi THEN tindakan IF antesenden THEN konsekuen IF data THEN hasil IF tindakan THEN tujuan IF sebab THEN akibat IF gejala THEN diagnosa Premis mengacu pada fakta yang harus benar sebelum konklusi tertentu dapat diperoleh. Masukan mengacu pada data yang harus tersedia sebelum keluaran dapat diperoleh. Kondisi mengacu pada keadaan yang harus berlaku sebelum tindakan dapat di ambil. Antesenden mengacu pada situasi yang harus dilakukan sebelum hasil dapat diharapkan. Tindakan mengacu pada kegiatan yang harus dilakukan sebelum hasil dapat diharapkan.

10 Faktor Kepastian (Certainty Factor) Pengertian Certainty Factor Dalam menghadapi suatu masalah sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Ada tiga penyebab ketidakpastian aturan yaitu aturan tunggal, penyelesaian konflik dan ketidakcocokan (incompatibility) antar konskuen dalam aturan. Aturan tunggal yang dapat menyebabkan ketidakpastian dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu kesalahan, probabilitas dan kombinasi gejala (evidence). Kesalahan dapat terjadi karena (Kusrini, 2006) yaitu sebagai berikut : 1. Ambiguitas, sesuatu didefinisikan dengan lebih dari satu cara, 2. Ketidaklengkapan data 3. Kesalahan informasi 4. Ketidakpercayaan terhadap suatu alat 5. Adanya bias Faktor kepastian (Certanty Factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984), Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty factor didefinisikan sebagai berikut (Giarattano dan Riley, 1994) : CF(H, E) = MB(H, E) MD(H, E)

11 18 Keterangan: CF(H, E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai -1 menunjukkan kepercayaan mutlak. MB(H, E) : ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. MD(H,E) : ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. Suatu sistem pakar seringkali memiliki kaidah lebih dari satu dan terdiri dari beberapa premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Pengetahuan mengenai premis dapat juga tidak pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF yang diberikan oleh pasien saat menjawab pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami pasien atau dapat juga dari nilai CF hipotesa. Nilai certainty factor ada dua, yaitu : 1. Nilai certainty factor kaidah yang nilainya melekat pada suatu kaidah/ rule tertentu dan besarnya nilai diberikan oleh pakar. 2. Nilai certainty factor yang diberikan oleh pengguna untuk mewakili derajat kepastian/keyakinan atas premis (misalnya gejala, kondisi, ciri) yang dialami pengguna. Pada Aplikasi Diagnosa Penyakit Dalam ini besarnya nilai Certaity Factor diberikan oleh pakar yang nilainya melekat pada suatu kaidah tertentu.

12 Kelebihan dan Kekurangan Metode Certainty Factor Kelebihan metode Certainty Factor (Kusrini, 2008) : 1. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosa penyakit sebagai salah satu contohnya. 2. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. Kekurangan metode Certainty Factor (Kusrini, 2008): 1. Ide umum dari pemodelan ketidakpastian manusia dengan menggunakan numerik metode certainty factor biasanya diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode certainty factor diatas memiliki sedikit kebenaran. 2. Metode ini hanya mengolah ketidakpastian/kepastian hanya dua data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari dua buah. 3. Nilai CF yang diberikan bersifat subyektif karena penilaian setiap pakar bisa saja berbeda-beda tergantung pengetahuan dan pengalaman pakar Perhitungan Certainty Factor Berikut ini perhitungan CF dihitung dari kombinasi beberapa hipotesis, jika h1 dan h2 adalah hipotesis maka : MB[h1 h2,e] = min(mb[h1,e],mb[h2,e]) MB[h1 h2,e] = max(mb[h1,e],mb[h2,e]) MD[h1 h2,e] = min(md[h1,e],md[h2,e]) MD[h1 h2,e] = max(md[h1,e],md[h2,e]) CF[h1 h2,e] = MB[h1 h2,e] - MD[h1 h2,e] CF[h1 h2,e] = MB[h1 h2,e] - MD[h1 h2,e]

13 20 Untuk menghitung nilai CF digunakan rumus : CF = MB MD Dimana : CF = Certainty Factor MB = Nilai kepercayaan pakar(meansure Believe) MD = Nilai ketidak percayaan pakar(meansure Disbelieve) Sedangkan untuk nilai CF dari suatu rule digunakan rumus : 1. Gabungan Dan CF = Min(MB[E1,H1]; MB[E1,H2]) - Min(MD[E1,H1]; MD[E1,H2]) 2. Gabungan Atau CF = Max(MB[E1,H1]; MB[E1,H2]) - Max(MD[E1,H1]; MD[E1,H2]) Tabel 2.1 Cara Menentukan Nilai Certainty Factor MD/MB Certain Term Tidak Tahu/Tidak Ada Mungkin Kemungkinan Besar Hampir Pasti Pasti Contoh 1: Misal suatu observasi memberikan kepercayaan terhadap h1 dengan MB[h1,e] = 0,5 dan MD[h1,e] = 0,2 maka : CF[h1,e] = 0,5 0,2 = 0,3 Jika observasi tersebut juga memberikan kepercayaan terhadap h2 dengan MB[h2,e] = 0,8 dan MD[h2,e]=0,1, maka : CF[h2,e] = 0,8 0,1= 0,7

14 21 Untuk mencari CF[h1 h2,e] diperoleh dari : MB[h1 h2,e] = min (0,5 ; 0,8) = 0,5 MD[h1 h2,e] = min (0,2 ; 0,1) = 0,1 CF[h1 h2,e] = 0,5 0,1 = 0,4 Untuk mencari CF[h1 h2,e] diperoleh dari : MB[h1 h2,e] = max (0,5 ; 0,8) = 0,8 MD[h1 h2,e] = max (0,2 ; 0,1) = 0,2 CF[h1 h2,e] = 0,8 0,2 = 0,6 Kesimpulan dari hasil perhitungan diatas yaitu semula faktor kepercayaan terhadap h1 adalah 0,3. Demikian pula faktor kepercayaan terhadap h2 adalah 0,7. Dengan adanya gejala yang sama mempengaruhi 2 hipotesis yang berbeda ini memberikan faktor kepercayaan : 1. CF[h1 h2,e] = 0,5 0,1 = 0,4 2. CF[h1 h2,e] = 0,8 0,2 = 0,6 Contoh 2: Diketahui: IF Bintik THEN Cacar, MB = 0,80 dan MD = 0,01 maka CF[cacar,bintik] = 0,80 0,01 = 0,79 Jika observasi tersebut juga diketahui : IF Bintik THEN Alergi, MB = 0,4 dan MD =0,3 maka CF[alergi,bintik] = 0,4 0,3 = 0,1

15 22 Untuk mencari CF[cacar alergi, bintik] diperoleh dari : MB[cacar alergi,bintik] = min (0,8 ; 0,4) = 0,4 MD[cacar alergi,bintik] = min (0,01 ; 0,3) = 0,01 CF[cacar alergi,bintik] = 0,4 0,01 = 0,39 Untuk mencari CF[cacar alergi, bintik] diperoleh dari MB[cacar alergi,bintik] = max (0,8 ; 0,4) = 0,8 MD[cacar alergi,bintik] = max (0,01 ; 0,3) = 0,3 CF[cacar alergi,bintik] = 0,8 0,3 = 0,5 Kesimpulan : Semula faktor kepercayaan bahwa Pasien terkena cacar dari gejala munculnya bintik-bintik di wajahnya adalah 0,79. Demikian pula faktor kepercayaan bahwa Pasien terkena alergi dari gejala munculnya bintik-bintik di wajah adalah 0,1. Dengan adanya gejala yang sama mempengaruhi 2 hipotesis yang berbeda ini memberikan faktor kepercayaan : - Pasien menderita cacar dan alergi = 0,39 - Pasien menderita cacar atau alergi = 0,5 2.4 Alat Bantu Perancangan Sistem Tiga alasan yang menyebabkan sebaiknya dilakukan pemodelan sistem, yaitu : 1. Dapat melakukan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh. 2. Mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal. 3. Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendesain sistem dan pemrogram membangun sistem.

16 23 Tetapi ada banyak bentuk model yang digunakan dalam perancangan sistem antara lain model narasi, model prototype, model grafis, dan lain-lain. Dalam hal ini tidak jadi masalah model mana yang akan digunakan, yang jelas harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan pemakai, karena sistem akhir yang akan dibuat bagi pemakai akan diturunkan dari model tersebut. Perangkat yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem diantaranya, yaitu : Diagram Konteks (Context Diagram) Context Diagram merupakan kejadian tersendiri dari suatu diagram aliran data. Dimana satu lingkaran merepresentasikan seluruh sistem. Context diagram ini harus berupa satu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem-sistem dan keluaran. Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan, pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen. Context Diagram menggarisbawahi sejumlah karakteristik penting dari suatu sistem : 1. Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana sistem kita melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator. 2. Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu. 3. Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar.

17 24 4. Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem kita dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, dibuat oleh lingkungan dan digunakan sistem oleh kita. 5. Batasan antara sistem kita dan lingkungan. Context Diagram dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dan proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem. Bagian termudah yaitu menetapkan proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang mewakili sistem. Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data atau penyimpanan eksternal. Antar terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung. Pada kenyataannya hubungan antar terminator dilakukan, tetapi secara definitif karena terminator merupakan bagian dari lingkungan, maka tidak relevan jika dibahas dalam konteks diagram. Tabel 2.2 Simbol-simbol Context Diagram Simbol Arti Contoh Terminator Aliran data/data Flow Mahasiswa Informasi mahasiswa baru Atau Proses/process Membuat record mahasiswa Context Diagram memiliki aturan sebagai berikut: a. Jika banyak terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai secara khusus untuk

18 25 menjelaskan bahwa terminator yang dimaksud adalah identik. Tanda tersebut dapat berupa asterik (*) atau pagar (#). b. Jika terminator mewakili individu sebaiknya diwakili oleh peran yang dimainkan personil tersebut. Alasan pertama yaitu personil yang berfungsi untuk melakukan itu dapat berganti sedang Context Diagram harus tetap akurat walaupun personil berganti. Alasan kedua yaitu seorang personil dapat memainkan lebih dari satu peran. c. Karena fokus utama yaitu mengembangkan model, maka penting untuk membedakan sumber (resource) dan pelaku (handler). Pelaku merupakan mekanisme, perangkat atau media fisik yang mentransportasikan data ke/dari sistem, karena pelaku sering kali familier dengan pemakai dalam implementasi sistem berjalan, maka sering menonjol sebagai sesuatu yang harus digambarkan lebih dari sumber data itu sendiri. Sedangkan sistem baru dengan konsep pengembangan teknologinya membuat pelaku menjadi sesuatu yang tidak perlu digambarkan Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Pada umumnya DFD digunakan untuk merancang sistem yang menggunakan data store dalam mengelola informasi dalam sistem. Komponen DFD, menurut Yourdan dan DeMarco yaitu sebagai berikut :

19 26 Tabel 2.3 Komponen pada DFD (Uriawan, 2010) Simbol Keterangan Entitas Luar/Terminator Proses Aliran Data (Data Flow) Penyimpan Data (Data Store) Keterangan : a. Entitas Luar : kesatuan diluar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem dapat berupa orang atau organisasi sumber informasi lain atau penerima akhir dari suatu laporan. b. Proses adalah tranformasi input menjadi output, merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau mesin komputer, dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar. Penamaannya sesuai dengan proses yang sedang dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : 1. Proses harus memiliki input dan output. 2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen entitas luar, data store atau proses melalui alur data. 3. Sistem/bagian/devisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

20 27 c. Aliran data/arus data digunakan untuk menjelaskan perpindahan data atau paket data dari satu bagian ke bagian lain. Aliran data dapat berbentuk sebagai berikut : 1. Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan 2. Laporan tercetak yang dihasilkan sistem 3. Output dilayar komputer 4. Masukan untuk komputer 5. Komunikasi ucapan 6. Surat atau memo 7. Data yang dibaca atau direkam di file 8. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda 9. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain Catatan : aliran data tidak dalam bentuk kalimat d. Konsep arus data : 1. Packet of Data (Paket Data), bila dua data mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal. 2. Diverging Data Flow (Arus Data Menyebar), arus data yang data menyebar menunjukan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber sama ke tujuan berbeda. 3. Convergen Data Flow (Arus Data Mengumpul), arus data yang mengumpul yaitu arus data yang berbeda dari sumber yang berbeda mengumpul ke tujuan yang sama.

21 28 4. Sumber dan Tujuan, arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yang menuju proses. e. Penyimpanan data (Data Store) adalah komponen untuk membuat model sekumpulan data, dapat berupa suatu file atau suatu sistem database dari suatu komputer, suatu arsip/dokumen, suatu agenda/buku. Yang perlu diperhatikan tentang data store : 1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan dari suatu proses (proses white). 2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai sumber/proses yang memerlukan data (proses read). 3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sebagai sumber dan tujuan Entity Relationship Diagram (ERD) Etity Relationship Diagram atau ER-D adalah suatu model jaringan yang menggambarkan layout (susunan) penyimpanan data dari sebuah sistem ER-Diagram yang menggambarkan data-data dalam keadaan diam (data yang disimpan). Komponenkomponen ERD : 1. Entity adalah segala sesuatu yang dapat dijelaskan dengan data kelompok benda atau obyek diberi nama dengan kata benda. 2. Relationship merupakan suatu asosiasi antar satu atau beberapa entity, diberi nama dengan kata benda. 3. Atribut merupakan property atau karakteristik suatu entity relationship. Simbol-simbol dalam Entity Relationship yaitu sebagai berikut :

22 29 Tabel 2.4 Simbol-simbol ERD (Jogiyanto, 2001) No Simbol Nama Keterangan Entity Relasi Atribut Link (penghubung) Obyek yang exist dan dapat dibedakan dari obyek lainnya atau suatu kegiatan dengan organisai Hubungan yang terjadi antara dua entity atau lebih yang dianggap penting serta harus memelihara dan menyajikan informasi Karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya Kardinalitas Menurut Al-Bahra (2005) Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Jenis-jenis relationship dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya (Husni dan Kusnanriyanto, 1997) : 1. One to one (satu ke satu) One to one adalah hubungan yang menggambarkan bahwa key suatu entitas hanya memiliki satu atribut yang berhubungan dengan satu atribut yang lain pada entity tersebut. Contoh : Direktur Bawahi Utama General Manager Gambar 2.3 Cardinality One to One (Husni dan Kusnanriyanto, 1997)

23 30 2. One to Many (Satu ke banyak) One to many adalah hubungan yang menggambarkan bahwa key suatu entitas memiliki banyak kegiatan entitas lain Contoh : General Manager 1 punya M Manager Gambar 2.4 Cardinality One to Many (Husni dan Kusnanriyanto, 1997) 3. Many to Many (Banyak ke banyak) Many to Many adalah hubungan yang menggambarkan bahwa key suatu entitas memiliki banyak kegiatan entitas lain. Contoh : Manager M milik M Staff Gambar 2.5 Cardinality Many to Many (Husni dan Kusnanriyanto, 1997) Bagan Alir (Flowchart) Menurut Jogiyanto (2004) Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus kegiatan dari keseluruhan sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam Bagan Alir Sistem yaitu sebagai berikut : Tabel 2.5 Simbol-simbol Flowchart No. Simbol Nama Keterangan 1. Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. 2. Kerja manual Menunjukkan pekerjaan manual

24 31 Tabel 2.5 Simbol-simbol Flowchart (Lanjutan) No. Simbol Nama Keterangan 3. Proses Menunjukkan kegiatan proses operasi program komputer Offline storage Discette storage Keyboard Garis alir File non komputer yang diartikan urut tunggal Input atau output yang menggunakan disket Menunjukkan input yang menggunakan online keyboard Menunjukkan arus dari proses 10. Connector Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain Kamus Data Menurut Jogiyanto (2004) kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan keterangan dari pembuatan model sistem DFD (Data Flow Diagram). Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai definisi struktur, pemakai dari masing-masing elemen yaitu unit data yang terkecil. Notasi-notasi pada kamus data : Tabel 2.6 Data Dictionary (Mahyuzir,1989) No. Notasi Keterangan 1. = Terdiri dari 2. + Dan 3. [...] Pilih salah satu

25 32 Tabel 2.6 Data Dictionary (Mahyuzir,1989)(Lanjutan) No. Notasi Keterangan 4. {...} Perulangan 5. *...* Komentar 6. Alias Nama lain Penunjuk Key Field 8. (...) Pilihan/boleh ada boleh tidak 9. Pemisah diantara [ ] 2.5 Pengujian Perangkat Lunak Meningkatnya visibilitas perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pengujian perangkat lunak merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Terdapat beberapa aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian (Pressman, 2002): a. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. b. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum ditemukan sebelumnya. c. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Metode yang digunakan untuk testing pada program yang dikerjakan yaitu Black Box. Pengujian Black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-

26 33 box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box. Pengujian Black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Pressman, 2002) : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface. c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja. e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 2.6 PHP (Personal Home Page) PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. (Arief, 2011) PHP dikembangkan pertama kali pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf yang merupakan anggota group Apache, dan pertama kali di desain sebagai alat tracking pengunjung website Lerdorf. PHP dikembangkan sepenuhnya untuk bahasa script side server programming serta bersifat open source sehingga dapat dikembangkan oleh siapa saja lalu digabungkan dengan berbagai server yang berbeda-beda platform. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis data/database Management System (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu halaman web yang dinamis.php mempunyai koneksitas yang baik dengan beberapa DBMS antara lain Oracle,

27 34 Sybase, msql, mysql, Microsoft SQL Server, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dbase, Unix dbm, dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. Beberapa kelebihan PHP, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, lighttpd, nginx, hingga xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem Struktur Kendali Struktur kendali merupakan pengatur aliran program, mempunyai rangkaian perintah yang harus ditulis untuk memenuhi beberapa keadaan (Arief, 2011), yaitu : a. Mengulang suatu perintah jika suatu kondisi terpenuhi. b. Melanjutkan sebuah pernyataan bila kondisi terpenuhi. c. Memilih sebuah pilihan dari beberapa alternatif bila kondisi terpenuhi. Struktur kendali dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur kendali percabangan (pengambilan keputusan) dan struktur kendali pengulangan (looping).

28 35 1. Struktur kendali percabangan Struktur kendali percabangan (pengambilan keputusan) adalah struktur kendali yang berfungsi untuk melakukan pemilihan atas perintah yang akan dijalankan sesuai dengan kondisi tertentu. Ada empat perintah percabangan dalam PHP, yaitu if, if... else, if... elseif, dan switch. a. Perintah IF Perintah IF digunakan untuk menjalankan satu atau lebih perintah berdasarkan suatu kondisi. Sintaks penulisan perintah IF yaitu sebagai berikut : IF (kondisi) { Pernyataan yang akan dijalankan apabila kondisi benar } b. Perintah IF-ELSE Perintah IF-ELSE digunakan untuk memilih salah satu pernyatan berdasarkan suatu kondisi. Perintah ini akan menjalankan pernyataan tertentu bila kondisi bernilai benar dan akan menjalankan pernyataan yang lain jika kondisi bernilai salah. Sintaks dan penulisannya yaitu sebagai berikut : IF (kondisi) { Pernyataan_1 } ELSE { Pernyataan_2 } c. Perintah IF- ELSEIF Perintah IF-ELSEIF digunakan untuk menjalankan suatu pernyataan dengan melibatkan lebih dari satu kondisi. Sintaks penulisannya sebagai berikut :

29 36 IF (kondisi_1) { Pernyataan_1 } ELSEIF (kondisi_2) { Pernyataan_2 } ELSE { Pernyataan_3 } d. Perintah Switch Perintah switch digunakan sebagai alternatif pengganti dari perintah if... elseif. Dengan perintah ini program percabangan akan lebih mudah dibuat dan dipelajari. Sintaks penulisan switch yaitu sebagai berikut : switch (kondisi) { case konstanta_1: pernyataan_1; break; base konstanta_2: pernyataan_2; break; default: pernyataan_3; } Perintah switch akan menyeleksi kondisi yang diberikan dan membandingkan hasilnya dengan konstanta-konstanta yang berada pada case. Pembandingan akan dimulai dari konstanta_1 sampai konstanta terakhir. 2. Struktur Kendali Pengulangan Struktur kendali pengulangan digunakan untuk mengulang suatu perintah sebanyak yang diinginkan. Ada tiga jenis perintah pengulangan dalam PHP, yaitu FOR, WHILE, dan DO-WHILE.

30 37 a. Perintah FOR Perintah FOR digunakan untuk mengulangi suatu perintah dengan jumlah pengulangan yang sudah diketahui. Pada perintah ini tidak perlu menuliskan suatu kondisi untuk diuji. Kita hanya perlu menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung. Nilai variabel penghitung akan secara otomatis bertambah atau berkurang tiap kali sebuah pengulangan dilaksanakan. Sintaks penulisan perintah FOR yaitu sebagai berikut : FOR (nilai_awal; nilai_akhir; penambahan/pengurangan) { Pernyataan yang dijalankan } b. Perintah WHILE Perintah WHILE digunakan untuk mengulangi suatu perintah sampai jumlah yang bisa ditentukan. Pengulangan akan terus berjalan selama kondisi masih bernilai benar. Sintaks penulisan perintah WHILE yaitu sebagai berikut : WHILE (kondisi) { Pernyataan yang akan dijalankan } c. Perintah DO-WHILE Dengan perintah DO-WHILE, proses pengulangan akan terus dikerjakan jika kondisi yang diperiksa di WHILE masih bernilai benar. Proses pengulangan akan dihentikan jika kondisi sudah bernilai salah. Sintaks penulisannya sebagai berikut: DO { Pernyataan yang dijalankan } WHILE (kondisi); Perbedaan antara perintah WHILE dan DO-WHILE adalah letak dari kondisi yang diperiksa. Pada perintah WHILE, kondisi yang diperiksa terletak di awal perulangan, sehingga sebelum masuk ke dalam perulangan WHILE kondisi harus

31 38 bernilai benar. Sedangkan pada perintah DO-WHILE, kondisi diperiksa di akhir perulangan. Ini berarti paling sedikit sebuah perulangan akan dilakukan oleh DO- WHILE, karena untuk masuk ke perulangan tidak ada kondisi yang harus dipenuhi. 2.7 MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaanperusahaan skala menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free pada berbagai platform. (Arief,2011) MySQL merupakan database yang pertama kali di dukung oleh bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL adalah salah satu software database relational (Relational Database Management System atau RDBMS) seperti Oracle, PostgreSQL, MSSQL, dan lain-lain yang mendukung multi threading dan multi user serta telah diinstalasi pada 11 juta komputer di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa di platform web baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah datebase yang paling banyak dipakai. MySQL merupakan sistem database yang banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Alasannya karena gratis, pengelolaan datanya sederhana, memiliki tingkat keamanan yang bagus, mudah diperoleh, dan lain-lain. (Raharjo,2010) Beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL yaitu sebagai berikut :

32 39 1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, dan masih banyak lagi. 2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis 3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu 5. Ragam tipe data. MySQL memiliki tipe ragam data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned integer, float,double,char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Skabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klient menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

33 Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klient dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 11. Antar muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Klient dan peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya. MySQL memiliki beberapa tipe data, berikut ini tabel yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada database MySQL. Tabel 2.7 Tipe Data MySQL (Arief,2011) Tipe Data Ukuran Keterangan TINYINT 1 byte Nilai integer yang sangat kecil SMALLINT 2 bytes Nilai integer yang kecil MEDIUMINT 3 bytes Integer dengan niali medium INT 4 bytes Integer dengan nilai standar BIGINT 8 bytes Integer dengan nilai besar FLOAT 4 bytes Bilangan desimal dengan singleprecission DECIMAL (M,D) M bytes (D+2, if M < D) CHAR (M) M bytes, 1 <= M <= 255 DOUBLE 8 bytes Bilangan desimal dengan doubleprecission Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai string String karakter dengan panjang yang tetap

34 41 Tabel 2.7 Tipe Data MySQL (Arief,2011)(Lanjutan) Tipe Data Ukuran Keterangan VARCHAR (M) L+1 bytes, L <= M and 1 <= M <= 255 String karakter dengan panjang yang tidak tetap TINYBLOB L+1 bytes, L < 2ˆ8 BLOB (Binary Large Object) yang sangat kecil BLOB L+1 bytes, L < 2ˆ16 BLOB berukuran kecil MEDIUMBLOB L+1 bytes, L < 2ˆ24 BLOB berukuran sedang LONGBLOB L+1 bytes, L < 2ˆ32 BLOB berukuran besar TINYTEXT L+1 bytes, L < 2ˆ8 String teks yang sangat kecil TEXT L+1 bytes, L < 2ˆ16 String text berukuran kecil MEDIUMTEXT L+1 bytes, L < 2ˆ24 String text berukuran sedang LONGTEXT L+1 bytes, L < 2ˆ32 String text berukuran besar ENUM( v1, v2,...) 1 or 2 bytes, (65535 values max) SET( val1, val2,...) 1,2,3,4, or 8 bytes, (64 max) Enumerasi, kolom dapat diisi dengan 1 member enumerasi Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai himpunan. DATE 3 bytes sampai TIME 3 bytes -832:59:59 sampai 838:59:59 DATETIME 8 bytes :00:00 sampai :59:59 TIMESTAMP 4 bytes Range: (suatu nilai tanggal pada tahun 2007) YEAR 1 bytes 1901 sampai 2155 NULL Nilai kosong (hampa)

35 Penyakit Dalam Penyakit dalam adalah cabang dan spesialisasi kedokteran yang menangani diagnosis dan penanganan organ dalam tanpa bedah pada pasien dewasa. Ada beberapa subspesialisasi penyakit dalam yang diakui oleh American Board of Internal Medicine, yaitu : a) Kardiologi, berurusan dengan gangguan jantung dan pembuluh darah. b) Endokrinologi, berurusan dengan gangguan sistem endokrin dan sekresi spesifiknya yang disebut hormon. c) Gastroenterologi, berhubungan dengan bidang penyakit sistem pencernaan. d) Hematologi, berkaitan dengan darah, organ pembentuk dan gangguannya. e) Penyakit menular, berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh agen biologis seperti virus, bakteri atau parasit. f) Onkologi medik, berurusan dengan studi dan perawatan kanker. g) Nefrologi, berurusan dengan studi fungsi dan penyakit ginjal. h) Pulmonologi, berurusan dengan penyakit paru-paru dan jalur pernafasan. i) Rematologi, tercurah ke diagnosis dan terapi penyakit rematik. Subspesialisasi penyakit tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam jenis penyakit dalam yang lebih spesifik. Oleh karena banyaknya penyakit dalam yang ada, berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan dengan dr. Hadi Nurhadi (2012), aplikasi ini mengambil sampel delapan jenis penyakit dalam yang sering diderita. Adapun penyakit dalam yang dibahas dalam aplikasi ini yaitu sebagai berikut : 1. Bronkhitis Suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada

36 43 penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkhitis bisa bersifat serius. Penyebab Penyebab penyakit Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia). Serangan Bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paruparu dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari : 1. Sinusitis kronis. 2. Bronkiektasis. 3. Alergi. 4. Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak. Sedangkan penyebab penyakit Bronkitis iritatif adalah : 1. Berbagai jenis debu. 2. Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, dan bromin. 3. Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida. 4. Tembakau dan rokok lainnya. Gejala penyakit 1. Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan). 2. Sesak nafas ketika melakukan olahraga atau aktivitas ringan. 3. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu). 4. Bengek. 5. Lelah. 6. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan.

37 44 7. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan. 8. Pipi tampak kemerahan. 9. Sakit kepala. 10. Gangguan penglihatan. Batuk juga biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. Pada Bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu. Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengik, terutama setelah batuk, bisa terjadi pneumonia. Pengobatan Pengobatan penyakit Bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. 1. Penderita dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan. 2. Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita sebelumnya memiliki penyakit paruparu. 3. Penderita diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah mycoplasma penumoniae.

38 45 2. Batu Saluran Kemih Batu Saluran Kemih adalah batu di traktus urinarius mencakup ginjal, ureter, vesika urinaria. Batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. (Soegondo dkk, 2006) BSK dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Batu yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya dapat keluar bersama dengan urine ketika berkemih. Batu yang berada di saluran kemih atas (ginjal dan ureter) menimblkan kolik dan jika batu berada di saluran kemih bagian bawah (kandung kemih dan uretra) dapat menghambat buang air kecil. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis dapat menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut juga daerah kemaluan dan paha sebelah dalam). Hal ini disebabkan karena adanya respon ureter terhadap batu tersebut, dimana ureter akan berkontraksi yang dapat menimbulkan rasa nyeri kram yang hebat. Penyebab Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya penyakit batu ginjal antara lain : 1. Faktor kelainan metabolisme dalam tubuh terhadap zat-zat tertentu misalnya kalsium, asam urat. 2. Faktor dehidrasi yang mempengaruhi konsentrasi air kemih. 3. Faktor kelainan pada ginjal sendiri dengan gangguan aliran air kemih. 4. Faktor infeksi saluran kemih berulang kali. 5. Faktor kecenderungan timbul batu pada beberapa anggota keluarga dalam satu family dengan riwayat batu ginjal juga perlu diwaspadai.

39 46 Gejala klinis Sakit pinggang yang cukup hebat secara tiba-tiba dan menjalar sampai ke perut bagian depan disertai rasa mual muntah dan rasa kembung biasanya merupakan suatu tanda adanya batu ureter, kadang timbul pendarahan sewaktu buang air kecil. Keluhan ini sering hilang timbul. Tidak selalu ada keluhan saat buang air kecil, kecuali batu ureter tersebut sudah turun mendekati kandung kemih. Batu yang terdapat di dalam ginjal jarang menimbulkan keluhan dan bila batu sudah cukup besar tidak akan bisa turun ke ureter lagi. Pengobatan 1. Injeksi obat penahan sakit untuk meredakan sakit pada saat tiba-tiba timbul kolik. 2. Melakukan operasi untuk mengeluarkan batu tersebut. 3. Pengobatan dengan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotrispy) yaitu menghancurkan batu ginjal dari luar tubuh menggunakan gelombang kejut, sehingga pecahan batu dapat keluar bersama urin. Pencegahan Pencegahan umum pada penderita batu saluran kemih diantaranya dengan minim yang cukup (minum 2 liter/hari), olahraga, usahakan berat badan yang ideal, mengatur jenis makanan yang merata, terapi infeksi saluran kemih, kontrol rutin pada dokter urologi. 3. Hepatitis A Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, virus Hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL PENGERTIAN PHP DAN MYSQL Adis Lena Kusuma Ratna Adis.lena12@gmail.com Abstrak PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi Akademik adalah Sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan akademik. Dimana dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Logika Fuzzy Defenisi Logika Fuzzy Himpunan Fuzzy

BAB II DASAR TEORI 2.1. Logika Fuzzy Defenisi Logika Fuzzy Himpunan Fuzzy BAB II DASAR TEORI 2.1. Logika Fuzzy 2.1.1. Defenisi Logika Fuzzy Dalam bahasa inggris, fuzzy mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika fuzzy adalah logika kabur, fuzzy atau mengandung unsur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL Agustina Purwatiningsih., S.Kom 1 Pendahuluan Seperti yang dijelaskan pada pertemuan pertama, web dinamis merupakan web yang di desain agar konten yang terdapat dalam

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inspeksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan (wawancara) Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik

Lebih terperinci

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MODUL 2 DATABASE Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum modul 2 ini adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa diharapkan memahami tentang MySQL b. Mahasiswa dapat membuat database menggunakan MySQL c.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan.

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan. PENGENALAN MySQL Riana Sepriyanti riana0592@yahoo.com Abstrak MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia, dimana saat ini digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan sistem informasi database pengajuan barang berbasis web. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini disampaikan uraian yang dihimpun dari sumber-sumber pustaka mengenai perumahan, sistem informasi, model waterfall, metode prosedural/ terstruktur, PHP, web server apache,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Informasi semakin pesat sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PHP PHP adalah script bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. Kelebihan PHP yang paling signifikan adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan lebih detil tentang landasan-landasan teori dari tools dan environment yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak WebSiMaIn. 2.1. Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegertian Komputer Secara ringkas komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah instruksi-instruksi perintah digital. Komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Indrajani, 2015), dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Basis Data pada Klinik, merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DATABASE MySQL

PENGERTIAN DATABASE MySQL PENGERTIAN DATABASE MySQL RAHMAT AMIN Rahmat.amin@raharja.info Abstrak Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Pada bagian ini akan dibahas tentang pengertian sistem pakar, manfaat sistem pakar 2.1.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yaitu suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.sumber dari informasi adalah data. Data merupakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling berelasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Proyek Akhir APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Dosen Pembimbing : YULIANA SETIOWATI, S.Kom AFRIDA HELEN, ST, M.Kom Oleh : Heru Susanto 7406.030.004 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Pada penulisan tugas akhir penulis meninjau dua produk yang ada di playstore yaitu Harga HP dan Harga Handphone. Penulis meninjau dua produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii

DAFTAR ISI v. ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI v DAFTAR SIMBOL. viii DAFTAR TABEL. x DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR LAMPIRAN. xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. I - 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem yang kedua adalah

BAB II LANDASAN TEORI. adalah pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem yang kedua adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, pertama adalah pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem yang kedua adalah pendekatan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Definisi system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada

BAB II LANDASAN TEORI. kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia adalah proses merencanakan, mengorganisir, atau mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan pengembangan, kompensasi, penyatuan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Keuangan 2.1.1 Pengertian Perancangan Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sisttem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan dan menjalankan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 XAMPP XAMPP merupakan singkatan dari : X A M P P : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris : Apache HTTP Server : MySQL Database Server : PHP Scripting

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sumber Daya Manusia Sumber Daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI & TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI & TINJAUAN PUSTAKA BAB II DASAR TEORI & TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Web 2.1.1 Pengertian Web Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya

Lebih terperinci

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE No Nama aplikasi data base Kekurangan kelebihan 1 ORACLE Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari. Membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan digunakan. Hal ini sangat penting

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai BAB III LANDASAN TEORI 1. 3.1 Rekrutmen Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai atau tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Herry Hidayat, Danny Kriestanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PULPITIS PADA GIGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Oleh : Elly Antika, I Putu Dody Lesmana*), dan Annisaa Sri Hindayati**) ABSTRAK adalah peradangan pada pulpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka ada dua produk yang dapat digunakan untuk referensi dalam perancangan program. Referensi pertama merupakan produk tugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999, hlm 1). Suatu sistem terdiri atas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) 1 Kunto Nashiruddin Ahmad (1110651059) 2 Daryanto, S.Kom, M.Kom 3 Heny Wahyu, S.Kom Program Studi Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Rizky (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penilaian Kinerja Pada organisasi modern, penilaian memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standart kinerja dan memotivasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi.

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci