PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA BUKU SAKU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM PEMILIHAN JAJAN ANAK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA BUKU SAKU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM PEMILIHAN JAJAN ANAK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA"

Transkripsi

1 PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA BUKU SAKU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM PEMILIHAN JAJAN ANAK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program DIII Gizi FIK UMS Disusun Oleh: ABIDIN DIDIK ACHMADI J PROGRAM STUDI DIII GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 2

3 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA BUKU SAKU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM PEMILIHAN JAJAN ANAK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA Abidin Didik Achmadi* Muwakhidah, SKM., M.Kes** dan Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi** ABSTRAK Latar Belakang: Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experiment atau eksperimen semu. Adapun pendekatan yang digunakan adalah one group pretest-posttest design, yaitu pada masing-masing kelompok diberikan pre test dan post test. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 16 Surakarta yang berjumlah 101 siswa, sedangkan sampel penelitian adalah 46 siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sebelum melakukan pendidikan gizi dengan media buku saku termasuk dalam kategori cukup (63,0%). Tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku diketahui mengalami peningkatan, sehingga sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan yang termasuk dalam kategori cukup (73,9%). Terdapat pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta (p= 0,021). Kesimpulan: Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Kata kunci : buku saku, jajanan sehat 1

4 ABSTRACT EFFECT ON FOOD NUTRITION EDUCATION WITH POCKETS OF KNOWLEDGE IN SELECTING CHILDREN SNACK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA Background: Snack food holds an important role in providing energy intake and other nutrients for children of school age. Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of nutrition education about healthy snacks with media pocket book of knowledge in the selection of snacks elementary school children Muhammadiyah 16 Surakarta. Method: This study uses quantitative methods to research the type of quasiexperimental or quasi-experimental. The approach used was one group pretestposttest design, ie in each group was given a pre-test and post-test. The population in this study is a 4th grade student Surakarta Muhammadiyah totaling students, while the study sample was 46 students 4th grade 16 Muhammadiyah Surakarta. Result: The results showed that the level of knowledge of fourth grade students in elementary school about the selection of Surakarta Muhammadiyah 16 children snack before doing nutrition education with media pocket book included in the category enough (63.0%). The level of knowledge of fourth grade students in 16 elementary Muhammadiyah Surakarta on child allowance election after doing nutrition education with media note book has increased, so most students have knowledge included in the category enough (73.9%). There is the influence of nutrition education about healthy snacks with media pocket book of knowledge in the selection of snacks 16 Surakarta Muhammadiyah elementary school children (p = 0.021). Conclusion: It can be concluded that the influences of nutrition education about healthy snacks with media pocket book of knowledge in the selection of snacks 16 Surakarta Muhammadiyah elementary school children. Keywords : pocket books, healthy snacks PENDAHULUAN Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Konsumsi makanan jajanan anak sekolah perlu diperhatikan karena aktivitas anak yang tinggi. Konsumsi makanan jajanan anak diharapkan dapat memberikan kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk pertumbuhan anak (Hamida, et al, 2012). Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang perlu diperhatikan masyarakat, khususnya orang tua dan guru karena makanan jajanan ini sangat berisiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak mengganggu kesehatan, baik jangka pendek dengan terjadinya sakit perut atau muntaber maupun jangka panjang seperti kanker. Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan modal pembangunan, sehingga tingkat kesehatannya perlu 2

5 dibina dan ditingkatkan. Upaya kesehatan tersebut adalah perbaikan gizi terutama diusia sekolah dasar yaitu usia 7-12 tahun. Gizi yang baik akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sehat, cerdas, dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Berdasarkan hal itu, perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya merupakan langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan dengan pencapaian SDM yang berkualitas (Depkes RI, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan. Kebiasaan anak senang jajan dapat berdampak buruk sebab banyak makanan jajanan yang tidak aman dan tidak sehat beredar. Mengonsumsi makanan jajanan yang tidak aman dan tidak sehat dapat menyebabkan anak terkena penyakit dan dapat menurunkan status gizi anak (Haryanto, 2002). Tatanan sekolah merupakan salah satu ruang lingkup promosi kesehatan. Promosi kesehatan di lingkungan sekolah sangat efektif karena anak sekolah merupakan sasaran yang mudah dijangkau sebab terorganisasi dengan baik serta merupakan kelompok umur yang peka dan mudah menerima perubahan. Anak sekolah juga berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan sehingga mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaankebiasaan baik (Lucie, 2005). Edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran. Cara efektif dalam pendekatan kelompok adalah dengan buku saku. Pada metode edukasi gizi dengan media visual poster dapat terjadi proses perubahan perilaku kearah yang diharapkan melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama sasaran (Notoatmodjo, 2005). Hasil penelitian Lytle, et al., (2000); Levinger (2005) menyimpulkan bahwa keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap anak, sehingga sangat dibutuhkan dalam rangka mempromosikan pola makan yang sehat dan pemilihan makan dan pola makan yang sehat. Beberapa penelitian tentang pendidikan gizi terutama tentang besi dan kadar hemoglobin melaporkan bahwa pendidikan gizi memberikan pengaruh yang positif terhadap pengetahuan gizi besi dan kadar hemoglobin. Pendidikan gizi pada anak di sekolah dasar diberikan dengan harapan pengetahuan gizi anak dan pola makan anak akan berubah sehingga asupan makan terutama asupan besi anak akan lebih baik. Asupan besi yang lebih baik, maka kadar hemoglobin anak akan meningkat. Ada kecenderungan peningkatan rerata kadar hemoglobin, pengetahuan, sikap dan praktek pada anak sekolah yang mendapatkan model Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan pemberian buku tentang gizi (Kartini dkk., 2001). Buku saku adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Hasil penelitian Kartini dkk., (2001) menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek pada anak sekolah yang mendapatkan model Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan pemberian buku tentang anemia. Selanjutnya pemberian pendidikan gizi dengan metode partisipasi, ditambah suplementasi tablet besi satu minggu dua kali selama 12 minggu dapat meningkatkan pengetahuan, sikap siswi SLTP tentang anemia (Sakti dkk., 3

6 2003). Penelitian ini membuktikan pendidikan gizi dua minggu sekali dengan alat bantu buku saku efektif untuk meningkatkan pengetahuan gizi. Hasil penelitian lain menunjukkan hasil serupa bahwa pendidikan gizi besi efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang anemia (Jamil, 2000; Rojhani & Bugaj, 2004). SD Muhammadiyah 16 Surakarta ini letaknya berhadapan langsung dengan jalan sehingga memudahkan akses pedagang makanan jajanan dengan murid, makanan jajanan yang dijual oleh pedagang makanan jajanan kaki lima tidak aman, masih banyak murid yang membeli makanan jajanan pada pedagang makanan jajanan, dan memiliki jumlah murid terbanyak dibandingkan dengan SD di Kelurahan Karangasem sehingga kemungkinan murid terpapar makanan jajanan yang tidak aman lebih besar. Disamping itu, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dan sikap pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. TINJAUAN PUSTAKA Anak Sekolah Dasar Usia antara 6-12 tahun merupakan usia anak duduk di sekolah dasar. Pada permulaan usia 6 tahun, anak mulai masuk sekolah sehingga anakanak mulai masuk ke dalam dunia baru, mulai banyak berhubungan dengan orang-orang diluar dan mulai berkenalan dengan lingkungan baru dalam hidupnya. Sehingga dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Kegembiraan di sekolah menyebabkan anak-anak sering menyimpang dari kebiasaan waktu makan pada anak (Moehji, 2003). Beberapa gambaran karakteristik anak sekolah dasar antara lain usia anak sekolah dasar senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang dalam merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Anak sekolah dasar senang bergerak dan dapat duduk dengan tenang paling lama kira-kira 30 menit. Dalam pergaulan dengan kelompok sebaya, anak belajar aspekaspek penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar memenuhi peraturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung kepada orang lain dan diterima di lingkungannya, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat dan sportif (Notoatmodjo, 2003). Status gizi pada anak ditentukan oleh konsumsi pangan dan pola asuh yang diperolehnya. Semakin baik kondisi pangan yang dikonsumsi serta semakin baik pola asuh yang diperoleh, baik dari segi kualitas maupun kuantitas maka akan semakin baik pula status gizi anak (Herdinsyah, 2007). Anak usia sekolah banyak mengkonsumsi makanan ringan atau snack sebab pada umumnya anak tidak dapat mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan snack agar kebutuhan gizinya terpenuhi (Brown, 2005). Pengetahuan tentang Gizi Pengetahuan diperoleh setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa. Namun sebagian besar pengetahuan ditangkap melalui mata dan telinga. Pengetahuan gizi dan kesehatan merupakan pengetahuan mengenai peran makanan dan zat gizi, sumber zat gizi yang terdapat pada makanan, makanan yang aman dimakan sehingga tidak menyebabkan sakit, dan cara mengolah makanan yang baik, serta cara hidup yang 4

7 sehat. Pengetahuan menjadi domain yang penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2005). Penanaman pengetahuan diharapkan mampu membentuk sikap yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perilaku. Upaya pendidikan kesehatan yang didesain sebaik mungkin dapat meningkatkan status gizi dan dapat memperbaiki perilaku hidup sehat seseorang (Pickett dan Hanlon, 2009). Pendidikan Gizi Pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dengan tujuan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat menumbuhkan minat serta perhatian para peserta didik (Haryoko, 2009). Sedangkan menurut Bastian (2006) pendidikan merupakan suatu sarana yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta merupakan alat yang dapat menghasilkan perubahan pada manusia karena dengan pendidikan dapat mengetahui apapun yang belum diketahui sebelumnya. Pendidikan gizi diberikan agar seorang anak dapat merubah perilaku konsumsinya menjadi lebih baik. Selain itu pendidikan gizi diberikan agar dapat meningkatkan pengetahuan gizi khususnya, serta agar membentuk sikap positif terhadap makanan yang bergizi dalam rangka menciptakan kebiasaan makan yang baik (Khomsan, 2000). Sebaiknya pendidikan gizi diberikan sejak usia dini dan mulai diberikan pada murid TK dan SD, sebab mengingat pada usia ini cenderung memiliki kebiasaan sikap yang mudah dibentuk (Khomsan, 2002). Keuntungan yang diberikan apabila pendidikan gizi diberikan kepada anak yaitu usia anak memiliki pemikiran yang terbuka dan pengetahuan yang diterima menjadi dasar bagi kebiasaan makannya. Anak-anak mempunyai rasa keingintahuan yang besar. Sehingga program-program di sekolah dasar hendaknya dimaksudkan agar anak mampu memilih dan menikmati aneka ragam makanan yang mengandung zat gizi. Selain itu salah satu tujuan dari pendidikan gizi yaitu mengembangkan sikap serta pengetahuan mengenai peranan makanan yang bergizi bagi kesehatan (Suhardjo, 2003). Umumnya sikap kritis dan berhatihati mengenai soal makan belum dimiliki anak Indonesia. Kurikulum pendidikan dasar belum mengajarkan ilmu gizi secara profesional. Selain itu masih jarang sekolah yang memperkenalkan acara makan siang dan diprogram dengan baik (Soekirman 2000 dalam Niryati, 2010). Upaya pendidikan gizi di sekolah mempunyai peluang besar untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi karena siswa diharapkan dapat menjadi jembatan bagi guru dalam menjangkau orang tuanya. Oleh sebab itu informasi gizi sebaiknya perlu diterapkan dalam istilah yang sederhana serta mudah dikenal sehingga secara efektif pengetahuan mampu digunakan (Niryati, 2010). Buku Saku sebagai Media Pendidikan Gizi Kampanye sosial dengan menggunakan media cetak merupakan pilihan yang sangat tepat (Haverlock, 2001 dalam Harahap, 2009). Salah satu media cetak yang cocok untuk digunakan dalam pemasaran sosial adalah buku saku. Menurut Ritonga (2008), buku saku mampu menyebarluaskan informasi dengan lebih cepat dan dengan jangkauan yang lebih luas. Selain itu, buku saku mengandung unsur teks, gambar dan foto yang apabila disajikan dengan baik akan mampu menimbulkan daya 5

8 tarik yang dapat meningkatkan minat baca seseorang sehingga memudahkan penerima pesan untuk memahami pesan yang disampaikan. Ukuran buku saku yang kecil akan memudahkan seseorang untuk membawa maupun menyimpannya untuk dapat dibaca kapan saja bila diperlukan. Dengan demikian, buku saku sebagai media cetak dapat menjadi media alternatif untuk menyampaikan pesan dan mampu mengubah persepsi serta pengetahuan anak sekolah dasar tentang jajanan sehat. Anderson (Dalam Sardiman, dkk : 2006; Hamalik, 2004; Miarso, dkk: 2006) mengklasifikasikan buku sebagai media cetak yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Anderson menyebutkan 3 jenis media cetak, yakni: buku teks terprogram, buku pegangan/manual, dan buku tugas. Berdasarkan pendapat Anderson tersebut, maka buku saku yang dimaksudkan dalam penelitian ini termasuk dalam buku pegangan/manual. Untuk lebih jelas, buku saku yang dikembangkan ini memiliki karateristik sebagai berikut: 1. Dikembangkan dengan menggunakan prinsip-prinsip teknologi pembelajaran dengan maksud untuk memudahkan siswa mempelajarinya atau manfaatkan konten yang dikembangkan dalam buku tersebut. 2. Berisi pesan-pesan bimbingan dan konseling belajar yang mudah dipahami dan praktis untuk diterapkan siswa. Hal ini disebabkan karena pesan-pesan tersebut dikembangkan dalam bahasa sederhana, jelas, singkat dan padat, dan praktis. 3. Dibuat dalam bentuk kecil, yang dapat diisi di saku baju, sehingga dapat dibawa ke mana-mana. Dengan demikian setiap saat dapat dibaca, misalnya dalam kendaraan, sedang menunggu pergantian guru, atau ketika guru tidak mengajar. 4. Dilengkapi dengan design cover, huruf dan warna sehingga menarik bagi siswa untuk memilikinya. Hasil penelitian Harris, Bargh & Brownell (2009) menyebutkan bahwa anak akan lebih banyak mengkonsumsi jajanan setelah melihat iklan makanan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Hawkins dan Allison (2009) yang menyatakan bahwa anakanak mempelajari dan mengembangkan pengetahuan tentang kesehatan dari berbagai sumber, misalnya sekolah, keluarga, buku, label nutrisi dan media yang lainnya. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa televisi merupakan media utama yang berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku anak tentang kesehatan. Meskipun demikian, perkembangan teknologi media audio visual sekaran ini tidak menyurutkan kehadiran media cetak sebagai salah satu sumber informasi yang digemari masyarakat. Media cetak disamping lebih murah, dapat sewaktu-waktu diakses oleh anak usia sekolah sehingga intensitas paparan yang lebih sering dapat meningkatkan efektifitas pesan. Media cetak merupakan media yang paling dekat dengan siswa. Materi cetak juga menempati posisi penting dalam pendidikan kesehatan karena memberikan pesan jelas yang dapat dibawa kerumah. Materi itu efektif dalam memperkuat informasi yang disampaikan secara lisan ataupun bila memang digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi itu sendiri (Bensley dan Fisher, 2009). Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk (1) menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit menjadi lebih sistematik dan 6

9 sederhana, (2) meningkatkan daya tarik dan perhatian pembelajar dan (3) meningkatkan sistematika pembelajaran (Hasyim, 2008). Materi dan istilah-istilah tentang penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang dimuat dalam buku saku menggunakan kata-kata yang sederhana, selain itu buku saku juga berisi gambar gambar seperti nyata sehingga responden dapat membaca sekaligus melihat contoh makanan yang bergizi dan penyakit penyakit yang disebabkan karena kekurangan gizi melalui gambar. Materi buku saku juga memuat contoh dalam bentuk cerita pendek agar responden lebih dapat memahami dan mengerti hubungan antara informasi yang diperoleh mereka dengan masalah mereka sendiri. Menurut Rapiasih, Dkk, (2010) Pancaindera menentukan berapa banyak informasi yang diserap jika melibatkan mata, telinga disertai diskusi, latihan dan penggunaan, maka informasi akan terserap 90%. Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian Reppie (2007) yang mendapati bahwa konseling gizi dengan buku saku dapat mempengaruhi penurunan asam urat darah dan asupan purin. Persamaan ini juga dimungkinkan karena faktor pendidikan, pendidikan dapat mempengaruhi pola pikir seseorang termasuk dalam memanfaatkan informasi tentang gizi. Jajan Sehat dalam Pandangan Islam Makanan merupakan asupan gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu asupan yang akan dicerna oleh tubuh harus mempunyai standarisasi empat sehat lima sempurna, dewasa ini perkembangan ketertarikan masyarakat terhadap beberapa produk makanan dan jajanan merupakan peluang usaha yang prospektif untuk ditekuni oleh industri kecil atau industri rumah tangga. Banyaknya persaingan produk makanan dan jajanan, distributor atau home industry harus menyajikan makanan dan jajanan secara menarik untuk mempengaruhi daya minat konsumen membeli produk tersebut. Oleh karena itu, penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) dalam pembuatan makanan,minuman, maupun jajanan makin pesat seiring dengan makin banyaknya jenis makanan, minuman, dan jajanan yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi, baik dalam kondisi siap saji maupun setelah diawetkan selama waktu tertentu (Setijo Pitojo & Zumiati, 2009). Penentuan mutu bahan pangan pada umumnya sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti cita rasa, tekstur, dan nilai gizinya, juga sifat mikrobiologis. Tetapi, sebelum faktor-faktor lain dipertimbangkan, secara visual faktor warna tampil lebih dahulu dan kadang-kadang sangat menentukan (Winarno, 2008). Selain sebagai faktor yang ikut menentukan mutu, warna juga dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan. Baik tidaknya cara pencampuran atau cara pengolahan dapat ditandai dengan adanya warna yang seragam, merata dan setabil, Sehingga hal ini dapat menarik minat konsumen. Islam sangat menganjurkan makan dam minum yang baik dan halal, tentunya hal ini tidak lepas dari kebutuhan pokok kesehatan. Di samping itu, al-qur an telah meletakkan kaidah untuk makanan yang baik dan yang diharamkan (Asyhari, 2009). Dalam firman-nya Qs Al-A raf (7) ayat 157 disebutkan: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan 7

10 yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung (Qs Al- A raf ayat 157). At tayyibat (yang baik-baik) adalah semua yang dianggap baik dan dinikmati oleh manusia, tanpa adanya nash/dalil pengharamannya (Asyhari, 2009). Begitu pula jika dianggap kotor maka makanan atau jajanan itu diharamkan: dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (Qs Al Mukminun: 12). Berdasarkan ayat tersebut bahwa manusia diciptakan dari sari pati (berasal) dari tanah maka kedudukan makanan dalam Islam sangat diperhatikan kemurnian dan kehalalannya untuk dikonsumsi. Makanan dan jajanan adalah kebutuhan pokok, secara tidak langsung bisa dikatakan kebutuhan tersebut tidak dapat dihindari, baik yang bersifat jajanan dan makanan yang diperjualbelikan olehpedagang. Anwar al-mufti memberikan keterangan bahwa usus akan menyerap air yang mengandung gula kurang dari lima menit (Fauzi Muhammad, 2007) bila terdapat dalam campuran susu kedelai yang diedarkan setiap harinya, maka konsumen akan telah mengkonsumsi zat kimia yang terkandung dalam zat pewarna sintetis (Winarno, 2008). Ketidaktahuan konsumen sering kali menjadi keuntungan bagi home industry dan pedagang, bahwa makanan itu layak atau tidak untuk dikonsumsi. Apakah makanan dan jajanan tersebut sudah aman dari zatzat kimiawi ataupun tidak, dan bagaimana pandangan hukum Islam apakah ini nanti termasuk dalam satu penipuan terhadap konsumen Islam sangat memperhatikan terhadap asupan makanan yang baik dan halal dari manfaat berbagai aspek, intelektual, fisik maupun mental (Abdul Basith, 2004). Dari asupan makanan dan minumam yang dicerna oleh manusia, akan menimbulkan dan menghasilkan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh dan keturunan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, makanan dan minuman suatu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Dari dunia sampai akhirat nanti, makan dan minuman akan dipertanyakan oleh Allah SWT., maka al-qur an dan sunnah mengajarkan koridor-koridor makanan yang baik dan halal. Kodrat Allah dan kemu jizatan-nya juga menghendaki ini (Jamaluddin Mahran, 2006). Dimana makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh haruslah mengcover dari empat sehat lima sempurna, esensi dari jaminan kesehatan yang harus didapatkan oleh konsumen haruslah terjamin tanpa adanya zat-zat yang ditambahkan dalam makan, yang bersifat kimiawi yang bisa merusak organ tubuh manusia itu sendiri. Asupan gizi yang murni dan alami tanpa adanya tambahan zat sintetis adalah suatu keharusan yang didapat oleh tubuh, daya tahan imunitas tubuh terhadap berbagai penyakit akan lebih tinggi dan baik. dan dilarangnya makan yang berlebih-lebihan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi eksperiment yaitu rancangan eksperimental yang 8

11 mana peneliti tidak mampu mengubah kondisi variabel independen yang kita perlakukan sebagai perlakuan atau treatment (Slamet, 2008). Adapun pendekatan yang digunakan adalah one group pretest-posttest design, yaitu pada masing-masing kelompok diberikan pre test dan post test. Pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan). Peneliti mengambil populasi siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 16 Surakarta yang berjumlah 101 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel penelitian adalah sebesar 50 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana pemilihannya berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Cara seperti ini baik sekali untuk dilakukan apabila tidak terdapat atau sulit menentukan atau menemukan kerangka sampel, meski dapat juga dilakukan pada populasi yang kerangka sampelnya sudah ada (Notoatmodjo, 2005). Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan setelah data terkumpul yang diperoleh dari kuesioner untuk menguji hipotesis penelitian, maka perlu dicari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan fasilitas komputer yaitu program SPSS versi Karena desain penelitian ini one group pretest-posttest design, maka digunakan alat analisis paired sample t-test dengan syarat data berdistribusi secara normal. Analisis paired sampel t-test digunakan untuk membuktikan pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai asymp. sig. (p value). Apabila nilai p < 0,05 menunjukkan signifikan maka terdapat pengaruh pendidikan gizi dengan media buku saku terhadap pengetahuan pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta, sedangkan jika p > 0,05 maka menunjukkan tidak terdapat pengaruh pendidikan gizi dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Penelitian ini sedianya akan dilakukan pada 50 siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Surakarta, namun berhubung dalam perjalanan penelitian terdapat 4 siswa yang masuk dalam kriteria eksklusi yakni tidak hadir dan mengundurkan diri dalam proses penelitian, maka penelitian ini dilakukan pada 46 siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Adapun pembahasan hasil analisis data penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik subyek penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan dalam pemilihan jajan anak di SD Muhammadiyah 16 Surakarta sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan gizi melalui media buku saku. 1. Pengetahuan Siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang Pemilihan Jajan Anak sebelum melakukan Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku Pendidikan gizi diberikan agar seorang anak dapat merubah perilaku konsumsinya menjadi lebih baik. Hasil analisis univariat untuk pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sebelum melakukan pendidikan 9

12 gizi dengan media buku saku diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Statistik Diskriptif Pengetahuan Siswa sebelum melakukan Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku n Min Maks Mean Std. Deviasi ,69 9,50 Hasil analisis statistik diskriptif tentang pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sebelum melakukan pendidikan gizi dengan media bukus sakut diketahui bahwa nilai minimum adalah 36; nilai maksimum adalah 80 dan rata-rata adalah 58,69 + 9,50; hal ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan pendidikan gizi dengan media buku saku tingkat pengetahuan siswa tentang pemilihan jajan sehat termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis univariat untuk tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sebelum melakukan pendidikan gizi dengan media buku saku diketahui bahwa sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan yang termasuk dalam kategori cukup (63,0%), sementara hanya 6,5% atau 3 siswa yang mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermina. et al (2008) tentang efek intervensi pendidikan berbasis sekolah pada anak usia 9-10 di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan intervensi pendidikan berbasis sekolah tingkat pengetahuan anak tentang gizi 91,7% atau 33 anak termasuk dalam kategori kurang baik dan hanya terdapat 8,3% atau 3 anak yang mempunyai pengetahuan baik. Adapun untuk mengetahui lebih jelas tentang tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sebelum melakukan pendidikan gizi dengan media buku dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut: 30.50% 6.50% 63.00% Baik Cukup Kurang Gambar 1. Tingkat Pengetahuan Siswa sebelum melakukan Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku Pendidikan gizi diberikan agar seorang anak dapat merubah perilaku konsumsinya menjadi lebih baik. Selain itu pendidikan gizi diberikan agar dapat meningkatkan pengetahuan gizi khususnya, serta agar membentuk sikap positif terhadap makanan yang bergizi dalam rangka menciptakan kebiasaan makan yang baik (Khomsan, 2000). Sebaiknya pendidikan gizi diberikan sejak usia dini dan mulai diberikan pada murid TK dan SD, sebab mengingat pada usia ini cenderung memiliki kebiasaan sikap yang mudah dibentuk (Khomsan, 2002). 2. Pengetahuan Siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang Pemilihan Jajan Anak sesudah melakukan Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku Buku saku mampu menyebarluaskan informasi dengan lebih cepat dan dengan jangkauan yang lebih luas. Selain itu, buku saku mengandung unsur teks, gambar dan foto yang apabila disajikan dengan 10

13 baik akan mampu menimbulkan daya tarik yang dapat meningkatkan minat baca seseorang sehingga memudahkan penerima pesan untuk memahami pesan yang disampaikan. Ukuran buku saku yang kecil akan memudahkan seseorang untuk membawa maupun menyimpannya untuk dapat dibaca kapan saja bila diperlukan. Hasil analisis univariat untuk tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2. Statistik Diskriptif Pengetahuan Siswa sesudah melakukan Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku n Min Maks Mean Std. Deviasi ,91 9,02 Hasil analisis statistik diskriptif tentang pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku saku diketahui bahwa nilai minimum adalah 40; nilai maksimum adalah 80 dan rata-rata adalah 59,91 + 9,02; hal ini menunjukkan bahwa sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku saku tingkat pengetahuan siswa tentang pemilihan jajan sehat termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis univariat untuk tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku diketahui bahwa sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan yang termasuk dalam kategori cukup (73,9%), sementara hanya 10,9% atau 5 siswa mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Eliana dan Solikhah (2012) tentang penggunaan media buku saku untuk meningkatkan pengetahuan gizi anak kelas V SD Muhammadiyah Dadapan Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan pendidikan gizi dengan menggunakan media buku saku seluruh anak (100%) mempunyai pengetahuan gizi yang baik. Adapun untuk mengetahui lebih jelas tentang tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku dapat dilihat pada Gambar 2. sebagai berikut: 15.20% 10.90% 73.90% Baik Cukup Kurang Gambar 2 Tingkat Pengetahuan Siswa sesudah melakukan Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku Pengetahuan gizi dan kesehatan merupakan pengetahuan mengenai peran makanan dan zat gizi, sumber zat gizi yang terdapat pada makanan, makanan yang aman dimakan sehingga tidak menyebabkan sakit, dan cara mengolah makanan yang baik, serta cara hidup yang sehat. Pengetahuan menjadi domain yang penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2005). Analisis Bivariat Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat. Analisis bivariat dalam penelitian ini 11

14 bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis Paired Sample t test. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3. Pengaruh Pendidikan Gizi tentang Makanan Jajanan Sehat dengan Media Buku Saku terhadap Pengetahuan dalam Pemilihan Jajanan Anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta Pendidikan Gizi n Rata-Rata t hitung p Sebelum Pendidikan Gizi 46 58,69 (+ 9,505) Sesudah Pendidikan Gizi 46 59,91 (+ 9,023) * Uji Paired Sample t Test -2,384 0,021* Pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta diketahui bahwa sebelum mendapatkan pendidikan gizi dengan menggunakan media buku sakut diperoleh nilai rata-rata tingkat pengetahuan sebesar 58,69 (+ 9,505), sedangkan sesudah dilakukan pendidikan gizi dengan menggunakan media buku saku mengalami peningkatan nilai rata-rata tingkat pengetahuan sebesar 59,91 (+9,023). Hasil tersebut menunjukkan adanya kecenderungan terjadinya peningkatan tingkat pengetahuan sesudah dilakukan pendidikan gizi dengan menggunakan media buku saku. Berdasarkan hasil uji Paired Sample diperoleh nilai t hitung = -2,384 dengan p= 0,021. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa p < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya terdapat pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Hasil jawaban tentang pengetahuan siswa juga masih ada beberapa pertanyaan yang dianggap sulit oleh siswa, diantaranya pertanyaan No. 5 tentang bahaya jajanan gorengan yang hanya mampu dijawab oleh 48% siswa, pertanyaan No. 14 tentang pemanis buatan yang hanya mampu dijawab oleh 43% siswa, pertanyaan No. 21 tentang bahan pewarna makanan yang hanya mampu dijawab oleh 48% siswa, pertanyaan NO. 22 tentang bahan tambahan pangan yang hanya mampu dijawab oleh 46% siswa serta pertanyaan No. 24 tentang penyakit kanker usus, yang hanya dapat dijawab oleh 39% dari siswa. Rendahnya tingkat keberhasilan siswa dalam menjawab pertanyaanpertanyaan nomor di atas disebabkan oleh adanya beberapa pertanyaan yang menggunakan istilah kurang familiar bagi siswa, diantaranya tentang pemanis buatan lebih baik daripada pewarna alamiah dan akibat makan makanan tidak sehat dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan penyakit, seperti kanker usus. Rendahnya tingkat pengetahuan siswa pada pertanyaan-pertanyaan 12

15 tersebut disebabkan adanya istilahistilah yang sulit dipahami oleh siswa seperti pemanis buatan dan pewarna alamiah serta penyakit kanker usus. Istilah-istilah semacam itu sangat asing ditelinga siswa, sehingga hampir 60% siswa tidak mampu menyajawab pertanyaan tersebut dengan benar. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Eliana dan Solikhah (2012) tentang penggunaan media buku saku untuk meningkatkan pengetahuan gizi anak kelas V SD Muhammadiyah Dadapan Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku saku Gizi memberikan pengaruh terhadap pengetahuan gizi anak kelas 5 SD Muhammadiyah Dadapan di Desa Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Promosi kesehatan di lingkungan sekolah sangat efektif karena anak sekolah merupakan sasaran yang mudah dijangkau sebab terorganisasi dengan baik serta merupakan kelompok umur yang peka dan mudah menerima perubahan. Anak sekolah juga berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan sehingga mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaankebiasaan baik (Lucie, 2005). Edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran. Cara efektif dalam pendekatan kelompok adalah dengan buku saku. Pada metode edukasi gizi dengan media visual poster dapat terjadi proses perubahan perilaku kearah yang diharapkan melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama sasaran (Notoatmodjo, 2005). Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan modal pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Upaya kesehatan tersebut adalah perbaikan gizi terutama diusia sekolah dasar yaitu usia 7-12 tahun. Gizi yang baik akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sehat, cerdas, dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Jadi perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya merupakan langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan dengan pencapaian SDM yang berkualitas (Depkes RI, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan. Kebiasaan anak senang jajan dapat berdampak buruk sebab banyak makanan jajanan yang tidak aman dan tidak sehat beredar. Mengonsumsi makanan jajanan yang tidak aman dan tidak sehat dapat menyebabkan anak terkena penyakit dan dapat menurunkan status gizi anak (Haryanto, 2002). Buku saku adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Hasil penelitian Kartini dkk., (2001) menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek pada anak sekolah yang mendapatkan model Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan pemberian buku tentang anemia. Selanjutnya pemberian pendidikan gizi dengan metode partisipasi, ditambah suplementasi tablet besi satu minggu dua kali selama 12 minggu dapat meningkatkan pengetahuan, sikap siswi SLTP tentang anemia (Sakti dkk., 2003). Pendidikan gizi diberikan agar seorang anak dapat merubah perilaku konsumsinya menjadi lebih baik. Selain itu pendidikan gizi diberikan agar dapat meningkatkan pengetahuan gizi khususnya, serta agar membentuk sikap positif terhadap makanan yang bergizi dalam rangka menciptakan kebiasaan makan yang 13

16 baik (Khomsan, 2000). Sebaiknya pendidikan gizi diberikan sejak usia dini dan mulai diberikan pada murid TK dan SD, sebab mengingat pada usia ini cenderung memiliki kebiasaan sikap yang mudah dibentuk (Khomsan, 2002). Menurut Ritonga (2008), buku saku mampu menyebarluaskan informasi dengan lebih cepat dan dengan jangkauan yang lebih luas. Selain itu, buku saku mengandung unsur teks, gambar dan foto yang apabila disajikan dengan baik akan mampu menimbulkan daya tarik yang dapat meningkatkan minat baca seseorang sehingga memudahkan penerima pesan untuk memahami pesan yang disampaikan. Ukuran buku saku yang kecil akan memudahkan seseorang untuk membawa maupun menyimpannya untuk dapat dibaca kapan saja bila diperlukan. Dengan demikian, buku saku sebagai media cetak dapat menjadi media alternatif untuk menyampaikan pesan dan mampu mengubah persepsi serta pengetahuan anak sekolah dasar tentang jajanan sehat. Pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta diketahui bahwa terdapat pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Media cetak merupakan media yang paling dekat dengan siswa. Materi cetak juga menempati posisi penting dalam pendidikan kesehatan karena memberikan pesan jelas yang dapat dibawa kerumah. Materi itu efektif dalam memperkuat informasi yang disampaikan secara lisan ataupun bila memang digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi itu sendiri (Bensley dan Fisher, 2009). Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk (1) menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit menjadi lebih sistematik dan sederhana, (2) meningkatkan daya tarik dan perhatian pembelajar dan (3) meningkatkan sistematika pembelajaran (Hasyim, 2008). Hasil penelitian Harris, Bargh & Brownell (2009) menyebutkan bahwa anak akan lebih banyak mengkonsumsi jajanan setelah melihat iklan makanan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Hawkins dan Allison (2009) yang menyatakan bahwa anakanak mempelajari dan mengembangkan pengetahuan tentang kesehatan dari berbagai sumber, misalnya sekolah, keluarga, buku, label nutrisi dan media yang lainnya. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa televisi merupakan media utama yang berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku anak tentang kesehatan. Meskipun demikian, perkembangan teknologi media audio visual sekarang ini tidak menyurutkan kehadiran media cetak sebagai salah satu sumber informasi yang digemari masyarakat. Media cetak disamping lebih murah, dapat sewaktu-waktu diakses oleh anak usia sekolah sehingga intensitas paparan yang lebih sering dapat meningkatkan efektifitas pesan. Materi dan istilah-istilah tentang penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang dimuat dalam buku saku menggunakan kata-kata yang sederhana, selain itu buku saku juga berisi gambar gambar seperti nyata sehingga responden dapat membaca sekaligus melihat contoh makanan yang bergizi dan penyakit penyakit yang disebabkan karena kekurangan gizi melalui gambar. Materi buku saku juga memuat contoh 14

17 dalam bentuk cerita pendek agar responden lebih dapat memahami dan mengerti hubungan antara informasi yang diperoleh mereka dengan masalah mereka sendiri. Menurut Rapiasih, Dkk, (2010) Pancaindera menentukan berapa banyak informasi yang diserap jika melibatkan mata, telinga disertai diskusi, latihan dan penggunaan, maka informasi akan terserap 90%. Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian Reppie (2007) yang mendapati bahwa konseling gizi dengan buku saku dapat mempengaruhi penurunan asam urat darah dan asupan purin. Persamaan ini juga dimungkinkan karena faktor pendidikan, pendidikan dapat mempengaruhi pola pikir seseorang termasuk dalam memanfaatkan informasi tentang gizi. Makanan merupakan asupan gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu asupan yang akan dicerna oleh tubuh harus mempunyai standarisasi empat sehat lima sempurna, dewasa ini perkembangan ketertarikan masyarakat terhadap beberapa produk makanan dan jajanan merupakan peluang usaha yang prospektif untuk ditekuni oleh industri kecil atau industri rumah tangga. Banyaknya persaingan produk makanan dan jajanan, distributor atau home industry harus menyajikan makanan dan jajanan secara menarik untuk mempengaruhi daya minat konsumen membeli produk tersebut. Oleh karena itu, penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) dalam pembuatan makanan,minuman, maupun jajanan makin pesat seiring dengan makin banyaknya jenis makanan, minuman, dan jajanan yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi, baik dalam kondisi siap saji maupun setelah diawetkan selama waktu tertentu (Setijo Pitojo & Zumiati, 2009). Penentuan mutu bahan pangan pada umumnya sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti cita rasa, tekstur, dan nilai gizinya, juga sifat mikrobiologis. Tetapi, sebelum faktor-faktor lain dipertimbangkan, secara visual faktor warna tampil lebih dahulu dan kadang-kadang sangat menentukan (Winarno, 2008). Selain sebagai faktor yang ikut menentukan mutu, warna juga dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan. Baik tidaknya cara pencampuran atau cara pengolahan dapat ditandai dengan adanya warna yang seragam, merata dan setabil, Sehingga hal ini dapat menarik minat konsumen. Islam sangat menganjurkan makan dam minum yang baik dan halal, tentunya hal ini tidak lepas dari kebutuhan pokok kesehatan, sebagaimana dalam firman-nya Qs Al-A raf (7) ayat 157 disebutkan: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung (Qs Al- A raf ayat 157). Islam sangat memperhatikan terhadap asupan makanan yang baik dan halal dari manfaat berbagai aspek, intelektual, fisik maupun mental (Abdul Basith, 2004). Dari asupan makanan dan minumam yang dicerna oleh manusia, akan menimbulkan dan menghasilkan berbagai kebutuhan 15

18 yang dibutuhkan oleh tubuh dan keturunan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, makanan dan minuman suatu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Dari dunia sampai akhirat nanti, makan dan minuman akan dipertanyakan oleh Allah SWT., maka al-qur an dan sunnah mengajarkan koridor-koridor makanan yang baik dan halal. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sebelum melakukan pendidikan gizi dengan media buku saku termasuk dalam kategori cukup (63,0%). 2. Tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tentang pemilihan jajan anak sesudah melakukan pendidikan gizi dengan media buku diketahui mengalami peningkatan, sehingga sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan yang termasuk dalam kategori cukup (73,9%). 3. Terdapat pengaruh pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media buku saku terhadap pengetahuan dalam pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta, sehingga menunjukkan bahwa pendidikan gizi dengan menggunakan media buku saku yang mengandung unsur teks, gambar dan foto yang apabila disajikan dengan baik akan mampu menimbulkan daya tarik yang dapat meningkatkan minat baca seseorang sehingga memudahkan penerima pesan untuk memahami pesan yang disampaikan. Saran Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Pendidikan di Sekolah Dasar a. Pendidikan gizi secara umum dan khusus seharusnya sejak dini diberikan pada anak usia Sekolah Dasar, agar dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi makan anak sekolah, karena anak usia sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit yang disebabkan kekurangan gizi dan merupakan kelompok yang strategi dalam upaya perubahan perilaku terhadap gizi dan kesehatan di masa depan. b. Penggunakan media dapat menjadi masukan bagi para guru dan Sekolah dalam meningkatkan pengetahuan gizi pada anak Sekolah. 2. Bagi Pemerintah a. Menyusun kurikulum pendidikan dengan menyisipkan materi-materi tentang pendidikan gizi, terutama pada sekolah tingkat dasar, sehingga akan memberikan pemahaman dalam pemilihan makanan yang sehat. b. Berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait dalam upaya meningkatkan pemahaman pada anak usia sekolah terkait dengan pemilihan jajan yang sehat. 3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan saja melainkan 16

19 meningkatkan sikap dan perilaku anak terkait tentang gizi. DAFTAR PUSTAKA Abdul Basith Muhammad Sayyid Rahasia Kesehatan Nabi. Solo: Tiga Serangkai. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad Azhar Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Arsyad A Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Bastian I Akuntansi Pendidikan. Jakarta : Erlangga. [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK tahun 2005 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional. Jakarta : BPOM. Brown JE et al Nutrition Through The Life Cycle. Balmont, USA: Thomson Wadsworth. Contento IR Nutrition Education : Linking Research, Theory, and Practice. Sudbury : Jones and Bartlett Publishers. Departemen Kesehatan Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Depkes. RI, Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk petugas). Jakarta. Gentong, Aryo Wisanggeni Gwen yang Diam dalam Kesendirian. Kompas. 6 Maret 2011, halaman 20. Handari, R. T. Siti dan Siti Humaeroh Perbedaan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar di Sekolah Berdasarkan Status Sosial Ekonomi di Jakarta Selatan Tahun Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pp : Haryoko S Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro. Diakses : 30 Oktober Herdinsyah Persagi Kesehatan masyarakat. Diakses : 14 Desember p?option=news&task=viewarticle& sid=2485&itemid=2. Jatmika H Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Khapipah Kebiasaan Makan Pagi dan Jajan serta Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Khomsan A Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi [diktat]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Khomsan A Pangan dan Gizi dalam Dimensi Kesejahteraan. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 17

BAB I PENDAHULUAN. memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Konsumsi makanan jajanan anak

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan akan pangan merupakan salah satu kebutuhan fisiologis manusia. Dengan demikian, ketersediaan pangan yang aman merupakan hak dasar manusia yang harus dipenuhi. Namun,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito

Lebih terperinci

PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016)

PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016) PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016) Maharani Widya Purnama Sari *),SA Nugraheni **), Ronny Aruben **) *) Mahasiswa Peminatan Gizi

Lebih terperinci

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo ) 54 PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo ) Sri Sayekti* Wahyu Yugo Utomo** STIKES Insan Cendekia Medika

Lebih terperinci

PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN

PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN SKRIPSI PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN DWIKY ROHMANA SIWI NIM 1203410008 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan PENGARUH MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS (WANITA USIA SUBUR) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) DI DESA TEGALREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Noorhidayah, Kasuma Bakti Persada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin kasman.ph@gmail.com

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh: PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU BALITA USIA 6-24 BULAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN MP-ASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DI POSYANDU KENANGA V KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: TITIN TRY WULANDARI 201210201071

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas bangsa yang akan datang sangat tergantung dengan kualitas anak-anak saat ini, salah satunya yaitu anak sekolah. Upaya peningkatan kualitas anak sekolah salah

Lebih terperinci

Oktavia Candra Susanti, Eni Purwani. Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura ABSTRAK

Oktavia Candra Susanti, Eni Purwani. Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura ABSTRAK Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KEAMANAN MAKANAN JAJANAN ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN CERGAM DI SMP NEGERI 1 KEBAKRAMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional sebagai landasan kemajuan suatu bangsa, salah satu ciri bangsa yang maju adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional sebagai landasan kemajuan suatu bangsa, salah satu ciri bangsa yang maju adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional sebagai landasan kemajuan suatu bangsa, salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Arum Yuliasari 201310104148

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan modal pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan

Lebih terperinci

PEMBERIAN TABLET FE DAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP STATUS ANEMIA PADA MURID SDN 20 RUMBIA KABUPATEN MAROS

PEMBERIAN TABLET FE DAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP STATUS ANEMIA PADA MURID SDN 20 RUMBIA KABUPATEN MAROS Media Gizi Pangan, Vol. IX, Edisi, Januari Juni PEMBERIAN TABLET FE DAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP STATUS ANEMIA PADA MURID SDN RUMBIA KABUPATEN MAROS Sukmawati, Sitti Fatimah, Lydia Fanny Jurusan Gizi,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 ABSTRACT

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Persyaratan dalam Menempuh Program Ahli Madya Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Persyaratan dalam Menempuh Program Ahli Madya Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. MANFAAT EDUKASI GIZI DENGAN MEDIA KARTUN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan modal pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Upaya kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Shinta Asih Witha Lestari J500110063 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan. Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan. Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak Sekolah) yang tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan. ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Adanya gangguan kesehatan pada gigi dan mulut menyebabkan penurunan fungsi kesehatan individu. Gangguan kesehatan gigi

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG Manuscript OLEH : Sri Utami G2A009102 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TRI SUCIANINGRUM J

TRI SUCIANINGRUM J ARTIKEL ILMIAH MANFAAT PENDIDIKAN GIZI TENTANG MAKANAN JAJANAN BERBAHAYA DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI ANAK SDN MOJOLEGI KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI Disusun Oleh: TRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini tengah menghadapi beban ganda masalah gizi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini tengah menghadapi beban ganda masalah gizi. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini tengah menghadapi beban ganda masalah gizi. Di mana ketika masalah gizi kurang masih belum dapat teratasi, masalah gizi lebih menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah utama dibidang pangan dan gizi di Indonesia. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan bahwa salah

Lebih terperinci

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Novira Emanuela Bontong*, Sulaemana Engkeng*, Afnal

Lebih terperinci

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Romadhoni 1, Noor Yazid, Dian Aviyanti 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Staf

Lebih terperinci

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan fisik erat hubungannya dengan status

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan fisik erat hubungannya dengan status 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan fisik erat hubungannya dengan status gizi anak. Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor utama penentu status gizi seseorang. Status

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV 3.342 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV ALPHABET DICE S EFFECT TOWARDS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DENGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SD N KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J.300

Lebih terperinci

PERBEDAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DI SD NEGERI KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DI SD NEGERI KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERBEDAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DI SD NEGERI KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MUHAMMAD SIGIT PRASETYO J 300 101 019

Lebih terperinci

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Universitas Sam Ratulangi Manado   Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017 Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017 Perbandingan efektivitas dental health education metode ceramah dan metode permainan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar, anak usia

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar, anak usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui upaya mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar, anak usia sekolah merupakan

Lebih terperinci

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Nia Kurniatillah* Abstrak Penanaman nilai-nilai PHBS salah satunya Perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan gizi (Nutrition) merupakan salah satu kebutuhan fisiologis yang mendasar bagi manusia. Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi

Lebih terperinci

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT EFFECT OF SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) SOCIALIZATION TO KNOWLEDGE ON SANITATION HYGIENE OF FOOD PROCESSING STAFF AT NUTRITION INSTALLATION OF PROF. DR. W. Z JOHANES HOSPITAL KUPANG Cindy

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sheila Anggri Aswari 201410104073 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keamanan pangan memegang peranan yang sangat strategis. Terjaminnya kondisi keamanan pangan di Indonesia berarti telah memenuhi hak-hak masyarakat Indonesia untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ROSMALA ATIAN R R1113072 PROGRAM STUDI D4 BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

DINATIA BINTARIA S NIM.

DINATIA BINTARIA S NIM. PENGARUH PENYULUHAN DENGAN METODE CERAMAH DAN POSTER TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN MURID DI SD KELURAHAN PINCURAN KERAMBIL KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS KOTA SIBOLGA TAHUN 2011 Oleh: DINATIA BINTARIA

Lebih terperinci

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr. OEN SURAKARTA Oleh : Sri Aminingsih Warsini, Umi Padmiati 3 Abstract Background.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi dan diupayakan agar lebih tersedia dalam kualitas dan kuantitas secara memadai

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI I KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT Fifi Nila Sari 1, Diyan Permata Yanda²,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: MAHAYU DEVI KURNIASARI J

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: MAHAYU DEVI KURNIASARI J EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO COMPACT DISK (VCD) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) PADA SISWA SMP 2 MEJOBO KUDUS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Diajukan Oleh: SITI NOOR FAIZAH J 3100800021

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK BALITA PADA PEER EDUCATOR UNTUK MENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK DASAWISMA DI PUSKESMAS BATURRADEN I.

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK BALITA PADA PEER EDUCATOR UNTUK MENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK DASAWISMA DI PUSKESMAS BATURRADEN I. EFEKTIFITAS PELATIHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK BALITA PADA PEER EDUCATOR UNTUK MENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK DASAWISMA DI PUSKESMAS BATURRADEN I. EFFECTIVENESS OF MALNUTRITION PEER EDUCATOR TRAINING TO

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI DAN DAYA TERIMA PADA REMAJA PUTRI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI DAN DAYA TERIMA PADA REMAJA PUTRI PUBLIKASI KARYA ILMIAH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI DAN DAYA TERIMA PADA REMAJA PUTRI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : PENGARUH LEAFLET TENTANG KONSUMSI SUSU FORMULA TERHADAP KEMAUAN MINUM SUSU FORMULA PADA IBU BERSALIN KALA I DI RSU PKU SAMPANGAN SURAKARTA Effect of Leaflet About Consumption of Formula Milk on Willingness

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI SMP NEGERI 2 KARTASURA

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI SMP NEGERI 2 KARTASURA NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI SMP NEGERI 2 KARTASURA Skripsi ini Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III ( Tiga ) Kesehatan Bidang Gizi.

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III ( Tiga ) Kesehatan Bidang Gizi. 0 HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH TANJUNGANOM, KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian serius adalah pangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian serius adalah pangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian serius adalah pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Hal ini dianggap penting mengingat anak sekolah merupakan cikal

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PENGARUH INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN METODE PEER GROUP MELALUI PERAN STUDENT ADVISOR PADA SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH II MOYUDAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh: PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MANFAAT POSYANDU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG POSYANDU PADA IBU BALITA DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TRI NURIKA 201110104288

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA 45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,

Lebih terperinci

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

RABIATHUL IRFANIAH NIM I NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SADARI DI SMP ISLAM HARUNIYAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 RABIATHUL IRFANIAH NIM

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa di masa mendatang yang akan menjadi tumpuan kualitas bangsa. Pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimulai

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) THE COUNSELLING EFFECT AGAINST KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMENS IN FIRST

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 30 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIV, Nomor 2, Tahun 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INFLUENCE OF LEARNING INTERACTIVE

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING ATAS DENGAN FORMASI 3 TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS SISWA PEREMPUAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMK YPKK

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MEROKOK SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KUNIRAN 3 KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI Marsetyo Dwi Widyatmoko*,

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING SERVICES GROUP IN SMP MUHAMMADIYAH pengajaran 28 BARUS di sekolah secara ACADEMIC YEAR 2015-2016 keseluruhan serta meningkatkan ASMARYADI, M.Pd

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : ARUM TRI HIRASIANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal

Lebih terperinci

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sekolah merupakan aset negara yang sangat penting sebagai sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD 26 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 1 Tahun 2017 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD The Effect of the use

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling sering dijumpai di seluruh dunia, di samping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang.

Lebih terperinci

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERAWATANNYA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SISWA SMP NEGERI 25 SURAKARTA. Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh

Lebih terperinci

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT Deni Yuswati, Lilis Madyawati, Ela Minchah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang Email: yuswatid@yahoo.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN LEAFLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI POLA HIDUP SEHAT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Nurlathifah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA 73 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA Rohana 1, Arbianingsih 1 Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia defisiensi besi ialah suatu kondisi anemia dan terdapat bukti yang jelas akan kehilangan zat besi. Anemia defisiensi besi merupakan tahap berat dari defisiensi

Lebih terperinci

Journal of Health Education

Journal of Health Education JHE 1 (1) (2016) Journal of Health Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/ PENGARUH MODEL PEER EDUCATION DENGAN METODE STORYTELLING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMILIHAN MAKANAN

Lebih terperinci

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD 1 Eko A. Papilaya 2 Kustina Zuliari 2 Juliatri 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK Nikolas Citro Pianus, Eka Supriatna, Edi Purnomo FKIP, PJKR, UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun

Lebih terperinci

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan Konselor Volume 2 Number 4 December 2013 ISSN: Print 1412-9760 Received October 13, 2013; Revised Nopember 13, 2013; Accepted December 30, 2013 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN

PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN 2.580 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN THE INFLUENCE OF THE USE OF HAND PUPPETS

Lebih terperinci

Bertalina Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Bertalina Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG Bertalina Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Endang Zulaicha Susilaningsih*, Mega Hadiatama** *) Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS, email: endang.zulaicha@yahoo.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH STUDI EKSPERIMEN DENGAN METODE PENYULUHAN TENTANG SIKAP PENANGANAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) PADA REMAJA JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Deni Maryana Abstract This research aims to find out

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA 1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci