HIBAH KOMPETITIF DPP/SPP FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENGARUH AUDIO BRAINWAVE TERHADAP PERUBAHAN FREKUENSI GELOMBANG OTAK MANUSIA
|
|
- Agus Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Teknologi Kedokteran HIBAH KOMPETITIF DPP/SPP FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENGARUH AUDIO BRAINWAVE TERHADAP PERUBAHAN FREKUENSI GELOMBANG OTAK MANUSIA ERNIE DWI RESTANTI, S. ST UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
2 1. Judul Penelitian : Pengaruh Audio Brainwave Terhadap Perubahan Frekuensi Gelombang Otak Manusia 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Ernie Dwi Restanti b. Jenis Kelamin : P c. NIK : d. Jabatan Struktural : - e. Jabatan Fungsional : - f. Laboratorium : - g. Program Studi : S1 Kebidanan h. Alamat Kantor : Jl. Veteran Malang i. Telepon / Faks : (0341) , j. Alamat Rumah : Jl. KH. Wachid Hasyim RT 14 RW 04 Lebo Sidoarjo k. Telepon / Faks / Jangka Waktu Penelitian : 1 tahun Malang, 31 Januari 2013 Ketua Peneliti, Ernie Dwi Restanti, SST NIK
3 Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini praktik hypnobirthing marak digunakan di kalangan masyarakat luas. Relaksasi hypnobirthing dapat dipelajari dan dipraktikkan sehari-hari dalam persiapan untuk menghadapi persalinan. Metode yang digunakan antara lain menggunakan visualisasi, sugesti positif, serta bantuan CD audio yang mengkondisikan ibu hamil untuk mudah memasuki kondisi relaksasi mendalam, sehingga diharapkan akan terampil dalam mengakses kondisi hening dan meditatif yang pada akhirnya akan berdampak pada kelancaran proses persalinan. Konsep hypnobirthing ini masih menjadi kontroversi karena memang belum banyak penelitian dan literatur medis (terutama dari Indonesia) yang menjelaskan tentang dasar ilmiah dari konsep hypnobirthing, sehingga perdebatan di kalangan praktisi kesehatanpun tak terelakkan. Berkaca dari fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti salah satu tools yang biasa digunakan dalam praktik hypnobirthing ini, yaitu CD audio brainwave. Peneliti ingin meneliti tentang pengaruh audio brainwave terhadap perubahan gelombang otak manusia, sejauh mana metode ini dapat mempengaruhi gelombang otak seseorang. Harapannya, hasil penelitian ini akan dijadikan dasar bagi penelitian lanjutan yang akan membahas tentang pola gelombang otak pada ibu hamil, serta efek apa yang bisa ditimbulkan oleh terapi audio brainwave ini. I.2 Tujuan Penelitian manusia.. Mengetahui pengaruh audio brainwave terhadap perubahan frekuensi gelombang otak I.3 Urgensi Penelitian a. Menjadi sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam perkembangan ilmu kesehatan b. Sebagai dasar bagi penelitian lanjutan yang akan dilakukan bertahap setelah penelitian ini selesai, yang membahas tentang audio brainwave, hypnobirthing, dan pengembangannya dalam berbagai aspek c. Menjadi sebuah produk IPTEK baru di bidang kedokteran
4 d. Memberi wacana pada para praktisi kesehatan tentang terapi audio brainwave yang menjadi salah satu tools dalam praktik hypnobirthing
5 BAB II STUDI PUSTAKA DAN ROADMAP Otak manusia dibagi dalam dua belahan (hemisfer) yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua hemisfer mempunyai peran yang sama pentingnya walaupun masing-masing fungsinya berbeda bahkan bertentangan. Pikiran tak hanya terkait pembagian otak secara fungsional, tapi juga pembagian berdasarkan aspek kesadarannya, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar diasosiasikan dengan frekuensi Beta (13-21 Hz), sedangkan bawah sadar ada di frekuensi Alpha (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz) dan Delta (1-4 Hz). Umumnya manusia hanya memanfaatkan pikiran sadarnya yang memiliki kekuatan hanya 12% dari keseluruhan kekuatan pikirannya. Bawah sadar yang kemampuannya sebesar 88% dari seluruh kemampuan pikiran ini hanya bisa diakses lewat gelombang Alpha. Otak manusia menghasilkan gelombang listrik yang bervariasi dan berfluktuasi. Gelombang listrik ini disebut gelombang otak atau brainwave. Gelombang otak dibedakan menjadi gelombang beta, alpha, theta dan delta. Masing masing gelombang memancarkan frekuensi tertentu yang dapat direkam dengan alat perekam gelombang otak, EEG (Elektroensefalogram). Otak manusia memancarkan gelombang sesuai kondisi jiwa yang dialami dan akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut. Gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi gelombang otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional (Aryunani, 2010). Jenis-jenis gelombang otak Gelombang otak dibagi menjadi 4 jenis : 1) Beta (13-21 Hz) Pada frekuensi ini seseorang sedang dalam kondisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat berada pada frekuensi ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang saat seseorang terlalu aktif di gelombang ini. 2) Alpha (8-12 Hz) Seseorang yang sedang rileks, melamun, atau berkhayal gelombang otaknya berada pada frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau akses ke bawah sadar, sehingga otak
6 akan bekerja lebih optimal. Anak balita gelombang otaknya selalu dalam keadaan alpha, karena itulah mereka mampu menyerap informasi secara cepat. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorphin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra manusia meningkat. 3) Theta (4-7,9 Hz) Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam gelombang ini berada dalam kondisi relaks yang dalam, pikiran sangat hening, intuisi muncul. Hal ini terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP (argininevasopressin). 4) Delta (0,1-3,9 Hz) Frekuensi terendah ini memancar saat seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, tidak berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone / hormon pertumbuhan) yang bisa membuat orang awet muda. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh akan melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat seseorang tertidur lelap. Saat otak terlalu lateral (satu sisi terlalu dominan), gelombang otaknya ada di Beta. Kondisi ini bercirikan fokus kesadaran keluar dan terpecah. Kondisi ini diperlukan untuk berpikir dan bekerja namun menimbulkan rasa tidak nyaman dan stres jika dilakukan berlebihan. Ketika otak memulai proses sinkronisasinya, kedua sisi otak akan menampakkan kecenderungannya untuk lebih bekerjasama dan mulai berpindah menuju ke kondisi gelombang otak alpha. Pada tahun 1975, Monroe menggunakan teknologi Hemy-Sync, yaitu suatu program audio brainwave yang didesain untuk membantu hemisfer kanan dan kiri bekerja secara sinkron. Telah banyak individu yang terbantu oleh teknologi ini, mulai dari siswa sekolah, kuliah hingga profesional. Serupa dengan Monroe, Edrington bersama koleganya dari Tacoma Community College WA menggunakan program audio dengan frekuensi yang didesain sedemikian rupa untuk menciptakan kondisi yang nyaman untuk belajar. Siswa di kelas yang diajarnya mendapatkan peningkatan prestasi yang signifikan dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan teknologi HemisphericSynchronization/Brainwave Synchronization. Dari hasil penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa Brainwave Entrainment merupakan alat terapi yang efektif bagi penderita defisit fungsi kognitif, stress, sakit
7 kepala/migrain, pre menstrual syndrome dan masalah perilaku (Huang dan Charyton, 2008). Peneliti juga telah melakukan penelitian serupa yang membahas tentang pengaruh audio brainwave terhadap peningkatan daya ingat, dan menghasilkan kesimpulan bahwa audio brainwave terbukti dapat meningkatkan daya ingat. Dengan banyaknya manfaat dari teknologi brainwave ini, peneliti tertarik untuk meneliti efek teknologi brainwave terhadap perubahan gelombang otak seseorang, dengan metode yang terukur dan akurat, menggunakan peralatan quantitative electroencephalograph (QEEG). Harapannya, dengan mengukur efek audio brainwave secara langsung, akan diketahui secara pasti tentang bisa/tidaknya alat ini merubah gelombang otak seseorang untuk mencapai frekuensi yang diinginkan. Metode stimulasi gelombang otak Metode yang biasa digunakan dalam brainwave entrainment (stimulasi gelombang otak) antara lain melalui nada pendengaran, lampu flash atau kombinasi keduanya. Pada stimulasi pendengaran, bentuk yang biasa digunakan adalah isochronic, monaural atau binaural beats. Pada isochronic, paparan nada dengan frekuensi berbeda dimodulasikan dengan impuls on off bergantian. Sedangkan pada monaural dan binaural beats, nada disajikan dengan 2 frekuensi berbeda yang hampir mirip dan otak mengolahnya menjadi gelombang baru yang dihasilkan dari selisih dua gelombang nada yang berbeda tersebut. Pada monaural beats, paparan nada disajikan secara bersamaan sedangkan pada binaural beats paparan nada dilakukan secara terpisah pada masing-masing telinga (Huang dan Charyton, 2008). Stimulasi gelombang otak adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan pada telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekuensinya sama dengan frekuensi yang kita dengar. Hal ini dapat dianalogikan dengan hukum fisika pada dua garpu tala. Apabila ada dua garpu tala yang senada, jika salah satu garpu tala (T1) diketuk/digetarkan, lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain (T2), yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar dengan nada yang sama. Garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1. Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita
8 Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD), Attention Deficit Disorder (ADD), insomnia dan seterusnya. Beberapa peneliti di luar negeri telah melakukan penelitian tentang brainwave entrainment. Mereka menggunakan peralatan quantitative electroencephalograph (QEEG) untuk mempelajari pola gelombang otak. Dan hasilnya adalah ditemukan pola-pola tertentu dalam aktivitas otak, yang polanya berbeda untuk tiap kondisi fungsi kognitif yang berlainan, yang mencakup kondisi patologis, kondisi normal, maupun kondisi optimal. Para peneliti melatih subyek yang memiliki pola frekuensi yang terkait dengan berbagai masalah/penyakit/gangguan dengan mengubah pola gelombang otak mereka, lalu mencocokkannya dengan pola gelombang individu yang tidak bermasalah dan berfungsi normal (Kennerly, 2006). Ketika otak distimulasi dengan audio brainwave, dalam waktu 6 menit frekuensi otak akan bergeser menuju frekuensi sesuai yang dipaparkan (DigitalPrayer Technologies, 2011). B. Kerangka Berfikir Audio Brainwave Sinkronisasi kedua hemisfer Masuk alpha state Perubahan gelombang otak Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Keterangan : : diteliti : tidak diteliti
9 C. Hipotesis manusia Ada pengaruh audio brainwave terhadap perubahan gelombang otak
10 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan penelitian pretest-posttest design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, Jl.Argopuro 43 Surabaya C. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah mahasiswa anggota Armabi bidang Ilmiah S1 Kebidanan Universitas Brawijaya periode 2012/2013 D. Sampel dan Teknik Sampling Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa anggota Armabi bidang Ilmiah S1 Kebidanan Universitas Brawijaya sebanyak 10 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling E. Definisi Operasional Variabel Bebas (variable independent) : Audio Brainwave Definisi Operasional : Audio Brainwave adalah terapi gelombang otak (alpha) dengan mendengarkan CD yang berdurasi 30 menit dan dilakukan dalam satu kali terapi (single session). Dengan cara ini memudahkan pendengarnya memasuki alpha state dimana kedua belahan otak dapat bekerjasama secara optimal. Skala Pengukuran : nominal (diberi dan tidak diberi)
11 Variabel terikat (variable dependent) : Perubahan Gelombang Otak Definisi Operasional : Perubahan gelombang otak adalah perubahan frekuensi gelombang otak sebelum dan setelah dipaparkan audio brainwave yang diukur menggunakan peralatan quantitative electroencephalograph (QEEG) Skala Pengukuran : interval F. Kerangka Kerja Sampel : mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Brawijaya angkatan 2010/2011 sebanyak 10 orang pretest Pemaparan Audio brainwave posttest Analisis data Penyajian Hasil Penelitian Gambar 3.1 Kerangka kerja G. Cara kerja 1. Alat a. Quantitative electroencephalograph (QEEG) b. Laptop c. Headphone
12 d. CD Audio Brainwave DigitalPrayer 2. Intervensi a. Seluruh mahasiswa diukur gelombang otaknya (pretest) menggunakan quantitative electroencephalograph (QEEG) b. Setelah itu, seluruh mahasiswa diminta mendengarkan CD audio brainwave selama 30 menit c. Selama mendengarkan CD audio brainwave seluruh mahasiswa diukur gelombang otaknya sekali lagi (posttest) menggunakan quantitative electroencephalograph (QEEG) H. Rencana Analisis Data Penilaian dilakukan pada hasil pengukuran gelombang otak sebelum perlakuan. Kemudian selama diberi perlakuan berupa terapi audio brainwave, gelombang otak mahasiswa diukur kembali. Selanjutnya dari semua data yang didapat lalu dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 17 memakai uji T berpasangan untuk membandingkan antara hasil pretest dan posttest. Tingkat kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05.
13 DAFTAR PUSTAKA Aryunani, Pengaruh Audio Brainwave Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Interaksi Sosial Anak Autis di Cakra Autis Center. Universitas Sebelas Maret Surakarta Dahlan MS., Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Huang TL., Charyton C., A comprehensive review of the psychological effects of brainwave entrainment. (18 februari 2011) Johnson JS., Hamidi M., Using EEG to explore how rtms produces its effect on behaviour. (07 Agustus 2011) Kennerly RC., An Empirical Investigation Into the Effect of Beta Frequency Binaural Beat Audio Signals on Four Measures of Human Memory. (18 Februari 2011) Nash RA, The Serotonin Connection. The Journal of Orthomolecular Medicine first quarter :1 Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Putra YP., Memori dan Pembelajaran Efektif : Total-mind Learning. Bandung : Yrama Widya Riwidikdo H., Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
14 Sirota M., Montgomery S., Entrainment of neocortical neurons and gamma oscillations by the hippocampal theta rhythm. (07 Agustus 2011) Sentanu E., Quantum Ikhlas Teknologi Aplikasi Kekuatan Hati. Jakarta : PT Elex Media Komputindo The Science and Miracle of Zona Ikhlas Aplikasi Teknologi Kekuatan Hati. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Subandono J., Inovasi Dalam Mengoptimalkan Daya Ingat Dengan Menyeimbangkan Fungsi Otak Kiri dan Kanan Berperspektif Gender. LPP UNS Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa Beta Taufiqurahman M. A., Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : UNS Press Teplan M., Krakovska A., Direct effects of audio-visual stimulation on EEG. Agustus 2011) Will U., Berg E., Brainwave synchronization and entrainment to periodic acoustic stimuli. Februari 2011)
AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN
AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN 11 Februari 2009 Mari kita ubah SKK (Sikap, Konsentrasi dan Komitmen) Pertama : SIKAP Sikap merupakan kependekan dari SI = EMOSI; KA = TINDAKAN; P = PENDAPAT,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa BK-FKIP UKSW yang sedang menyusun skripsi yaitu sebanyak 40 orang. Dari 40 mahasiswa
Lebih terperinciSaya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.
Paket CD Brain Booster-Kecerdasan, Konsentrasi, Daya Ingat dan Kreativitas ini adalah Produk Best Seller, anda dapat memilih audio sesuai dengan kebutuhan anda dalam meningkatkan kemampuan otak. Ada 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecemasan sebagai keadaan yang emosi yang mempunyai ciri perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan sebagai keadaan yang emosi yang mempunyai ciri perubahan fisiologis, perasaan yang tegang yang tidak menyenangkan dan perasaan yang tidak nyaman atau keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Binaural beat adalah efek suara yang dapat membuat suatu gelombang frekuensi didalam otak pendengarnya[1]. Sejak pertama kali ditemukan, binaural beat sudah menjadi
Lebih terperinciPENERAPAN TERAPI BRAINWAVE ENTRAINMENT DENGAN MENGGUNAKAN GELOMBANG AUDIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII MTS
PENERAPAN TERAPI BRAINWAVE ENTRAINMENT DENGAN MENGGUNAKAN GELOMBANG AUDIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII MTS. NEGERI BALANG-BALANG KABUPATEN GOWA Nurul Iman, Misykat Malik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang berguna untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS) terapi TENS dan IR dengan TENS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki kemampuan daya ingat atau memori yang kuat. Dewasa ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecerdasan seseorang dapat ditunjang dengan baik apabila seseorang tersebut memiliki kemampuan daya ingat atau memori yang kuat. Dewasa ini, semakin bertambahnya usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat dewasa ini. Di tengah jaman yang semakin global,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam penyakit akibat gaya hidup yang tidak sehat sangat sering terjadi di masyarakat dewasa ini. Di tengah jaman yang semakin global, banyak stresor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat di Indonesia adalah masyarakat pencinta musik, hampir semua acara di televisi lokal setiap pagi hari menampilkan acara musik. Namun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pemantauan Aktivitas Gelombang Otak Secara Real Time Menggunakan Bio Sensor
Rancang Bangun Sistem Pemantauan Aktivitas Gelombang Otak Secara Real Time Menggunakan Bio Sensor Destyan Sulisetyo Nugroho, Iman Fahruzi 2,2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway St-
Lebih terperinciKata kunci : profil potensial otak, kebisingan,hipertensi
ANALISIS PERUBAHAN PROFIL POTENSIAL OTAK AKIBAT KEBISINGAN PADA PENDERITA HIPERTENSI Istiqomah (080810493), Ir. Welina Ratnayanti, Drs. Tri Anggoro Prijo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciKata kunci : Aplikasi Terapi Gelombang Otak Manusia
PERANCANGAN DIRECTX SOUND UNTUK MENCIPTAKAN TERAPI GELOMBANG OTAK MENGGUNAKAN JAVA UNTUK TERAPI STRESS UNTUK USIA 18+ Widi Prasmadika Fakultas Teknologi Informatika Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis bukan suatu penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) dimana terjadi penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan berbahasa dan kepedulian terhadap sekitar,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat
BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Dismenorea Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberi Terapi Musik Klasik Mozart Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat dismenorea sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan atau keadaan khawatir dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu teknik terapi tertua di dunia.
Lebih terperinci4.2.3 UJI PROTEKSI TERHADAP ARUS LISTRIK RATA RATA BERLEBIH
maksimum 1,54%. Nilai kesalahan rata-rata kurang dari 1% ini menunjukkan proteksi terhadap muatan listrik berlebih memadai untuk diterapkan pada sistem terapeutik. Tetapi data kesalahan maksimum yang mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi motorik dan sensorik yang berdampak pada timbulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciTidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
Definisi : Tidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya Koma = keadaan bawah sadar dimana orang tsb tidak dapat dibangunkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus oleh setiap diri
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus oleh setiap diri manusia selama mereka hidup, baik secara formal maupun informal seperti
Lebih terperinciTidur dan Ritme Sirkadian
Modul ke: Tidur dan Ritme Sirkadian Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengertian Tidur : Tidur berasal dari bahasa latin somnus yang berarti alami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
Lebih terperinciPERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA
PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SURYADI ARIANATA 080201132 PROGRAM
Lebih terperinciApa Yang Anda Akan Dapatkan?
PANDUAN EKSKLUSIF UNTUK MEMBER AKTIF Teknik Rahasia Bagaimana Mempengaruhi Pikiran Orang Lain Dengan Subjective Communication Apa Yang Anda Akan Dapatkan? 1 Halaman Preview Selamat Datang dan Selamat Berjumpa!
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi telah melanda setiap bangsa di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Arus ini membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen semu (quasy experiment) pretest-posttest control group design,
64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan eksperimen semu (quasy experiment) pretest-posttest control group design, dimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial (Sintowati, 2007). Autis merupakan gangguan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis adalah suatu gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan perkembangan fungsi psikologis yang meliputi gangguan dan keterlambatan dalam bidang
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru, dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senam otak merupakan serangkaian gerakan yang digunakan untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi seseorang. Senam otak memiliki beberapa manfaat yaitu, dapat mengasah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan seseorang dengan usia lanjut yang mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh terhadap seluruh aspek
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing
Lebih terperinciEFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN
EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN Mahdalena 1 Muhlis 2 M. Fadli 3 1 Jurusan Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan definisi
Lebih terperinciasuhan keperawatan Tinnitus
asuhan keperawatan Tinnitus TINNITUS A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. DEFINISI Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa rangsangan bunyi dari luar. Keluhannya
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu kegiatan gaya hidup sehat yang manfaatnya sudah banyak diteliti terutama untuk kesehatan jasmani. Aktivitas fisik secara teratur selama
Lebih terperinciAnalisis Data EEG pada Beberapa Kondisi menggunakan Metode Dekomposisi dan Korelasi berbasis Wavelet (Dekorlet)
Analisis Data EEG pada Beberapa Kondisi menggunakan Metode Dekomposisi dan Korelasi berbasis Wavelet (Dekorlet) Agfianto Eko Putra 1, Catur Atmaji 2 Program Studi Elektronika & Instrumentasi, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciFASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan
KARAKTERISTIK NYERI PADAA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF ANTARA A YANG DIBERII DISTRAKSI MUSIK KLASIKK & MASSASE DENGAN YANG DIBERI MASSASE SAJA DI RUMAH BERSALIN GRATIS KEPATIHAN KULON JEBRES SURAKARTAA
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada
BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 57,23 dan kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciSuara. Definisi Suara???
Suara Suara Definisi Suara??? Suara, Amplitudo dan Telinga Suara adalah fenomena kompleks yang melibatkan fisika dan persepsi. suara selalu melibatkan setidaknya tiga hal: sesuatu yang bergerak sesuatu
Lebih terperinciGangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ
Gangguan tidur P E N Y A J I LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA P E M B I M B I N G DR. SUZY YUSNA D, SPKJ pendahuluan Tidur adalah suatu aktivitas khusus dari otak, yang di kelola oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang di sebut dengan proses menua (Hurlock, 1999 dalam Kurniawan,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah terjadi kemuduran fisik dan psikologis secara bertahap atau yang di sebut dengan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian dan sebagainya (Djamarah, 2008). Slameto (2003) mengungkapkan konsentrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini penciptaan video game tidak hanya ditujukan untuk media hiburan saja melainkan juga diperuntukan sebagai media pendidikan bagi berbagai kalangan khususnya
Lebih terperinciSeorang wanita juga akan memiliki pancaran aura kecantikan yang kuat, bila kecantikan
Setiap wanita pasti ingin selalu terlihat cantik, baik cantik secara fisik maupun cantik dari dalam. Nah untuk tampil cantik, para wanita seringkali melakukan berbagai cara, mulai dari yang sederhana sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi (2006:160), Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasy experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu lanjut usia yang berusia antara tahun, danfase senium yaitu lanjut usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa, terdiri dari fase prasenium yaitu lanjut usia yang berusia antara 55-65 tahun, danfase senium yaitu lanjut usia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Musik adalah segala sesuatu yang memberikan efek menyenangkan, keceriaan, dan mempunyai irama (ritme) melodi, timbre tertentu untuk membantu tubuh dan pikiran saling
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluhan yang banyak dibicarakan manusia saat ini selalu berputar antara masalah kesehatan, ekonomi dan beban hidup. Semua masalah yang ditimbulkan memberi dampak stres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA
PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang medis, ilmu kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang
Lebih terperinciMembangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)
Review Buku Peace of Mind 1 Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Peace Of Mind) Otak merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Otak merupakan anugerah istimewa dari sang pemberi hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hamil adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 lanjut usia atau lansia merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60 tahun), baik itu pria
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun oleh : TRI ARI AYUNANINGRUM J 200 080 051 KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sumber daya manusia yang penting sebagai penerus bangsa yang akan datang dan memiliki ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
Lebih terperinciPENGARUH HEALTH EDUCATION
PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, perkembangan teknologi sangat pesat sehingga timbul istilah gaya hidup digital. Manusia cenderung melakukan aktivitasnya secara mobile. Individu memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang masih ada di Indonesia adalah Hipotiroid.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian utama antara lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi serta kesejahteraan sosial
Lebih terperinciLEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)
LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) Apakah hipnoterapi Itu? Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. World Health. mengalami komplikasi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan peristiwa besar bagi seorang wanita dan keluarga. Walaupun demikian pada beberapa kasus, kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan salah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dan pengobatan mempunyai hubungan yang erat sejak dahulu kala, ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Tidur merupakan keadaan seseorang memasuki alam bawah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap (Hurlock, 1999). Proses
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aspek penting dalam merawat bayi adalah penyediaan perlengkapan tidur untuk bayi. Berbagai jenis dan model perlengkapan tidur untuk bayi telah disediakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun salah satunya telepon genggam yang semakin canggih, dari era telepon rumah dengan switching yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lainnya, melodi dan frekwensi yang tinggi pada karya-karya Mozart mampu
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai terapi musik klasik, menunjukkan bahwa terapi musik klasik gubahan W.A Mozart adalah yang paling
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LAGU TERHADAP PRAKTIK MENCUCI TANGAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LAGU TERHADAP PRAKTIK MENCUCI TANGAN Hanifa Andisetyana Putri Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta hanifaaputri.90@gmail.com ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial, tidak bisa mengamati dan mengolah informasi. Orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autisme merupakan gangguan dalam perkembangan komunikasi, interaksi sosial, tidak bisa mengamati dan mengolah informasi. Orang dengan Autisme Spectrum Disorder (ASD)
Lebih terperinciIstirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan
ISTIRAHAT & TIDUR By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Pengertian Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah Tidur adalah status perubahan kesadaran
Lebih terperinciKEBAHAGIAAN SAUDARA KANDUNG ANAK AUTIS. Skripsi
i KEBAHAGIAAN SAUDARA KANDUNG ANAK AUTIS Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: RONA MARISCA TANJUNG F 100 060 062 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA The Effect of Progressive Muscle Relaxation to Increasing the Insomnia Elderly s Total Sleep Needs
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Media Sosial a. Pengertian Media Sosial Media sosial adalah sebuah sarana yang dibuat untuk memudahkan interaksi sosial dan komunikasi dua arah. Dengan semua
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM REKAYASA GELOMBANG OTAK MENGGUNAKAN FREKUENSI BINAURAL BRAIWAVE ENGINEERING SYSTEM DESIGN WITH BINAURAL FREQUENCY
PERANCANGAN SISTEM REKAYASA GELOMBANG OTAK MENGGUNAKAN FREKUENSI BINAURAL BRAIWAVE ENGINEERING SYSTEM DESIGN WITH BINAURAL FREQUENCY Bagas Farhan Hadyantoro 1, Rita Magdalena Ir. M.T. 2, Hilman Fauzi TSP,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi antara kondisi ideal dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kondisi
63 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan memecahkan masalah yang muncul dalam dunia pendidikan bagi tunanetra. Penelitian biasanya berangkat dari adanya kesenjangan yang terjadi antara kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat (Boedhisantoso, 1982). Konfusius mengatakan, Jika musik terdengar
Lebih terperinciThe Miracle of ENDORPHINE
The Miracle of ENDORPHINE Dr. Shigeo Haruyama Dr. Shigeo Haruyama adalah dokter yang berasal dari Jepang. Sejak kecil beliau mempelajari ilmu kedokteran tradisional Jepang dari kakeknya. Kemudian dia pun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati, yang ditandai oleh adanya keterbatasan aliran udara persisten yang biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan dan jiwa manusia. Dalam pekembangannya ternyata musik
BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu bentuk apresiasi seni yang mengungkapkan perasaan dan jiwa manusia. Dalam pekembangannya ternyata musik berpengaruh banyak terhadap sistem
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan
BAB V PEMBAHASAN A. Karateristik Responden Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan Februari sampai bulan April
Lebih terperinci