PROFIL UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI NELAYAN GASAN GADANG. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI NELAYAN GASAN GADANG. Abstrak"

Transkripsi

1 PROFIL UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI NELAYAN GASAN GADANG Oleh : Hasan Basri Nasution Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir Universitas Bung Hatta Padang Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang ada pada UPT/Unit Pemukiman Transmigrasi Nelayan Gasan Gadang, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Responden adalah keseluruhan 50 kepala keluarga yang menempati lokasi transmigrasi nelayan Gasan Gadang. Untuk melengkapi hasil survey dan observasi lapangan data sekunder dikumpulkan dari berbagai pihak yang terkait. Letak UPT Nelayan Gasan Gadang, secara ekonomis cukup strategis. Berada ± 500 m arah ke laut di pinggir jalur transportasi darat Pariaman Agam Pasaman, pada posisi ' 53,7" ' 14,6" LS dan ' 43,6" ' 31,5" BT. Setiap keluarga transmigran memperoleh lahan 1000 m 2 dan rumah tinggal 24 m 2. Memperoleh penghasilan antara Rp ,- sampai dengan Rp ,- per bulan. Tetapi pada musim udang bisa mendapatkan tangkapan seharga Rp ,- sekali melaut. Tanggungan keluarga (istri dan anak) sebagian besar (48%) 4 orang, 9,09% dengan tanggungan 3 orang, 22,7% dengan tanggungan 5 orang dan 31,8% dengan tanggungan 7 orang. Kondisi sumber daya alam sekitar kawasan transmigrasi Gasan Gadang relatif baik. Hutan Mangrove didominasi oleh Sonneratia alba dengan ketebalan meter dan panjangnya sekitar 1500 meter. Terumbu karang terdapat pada beberapa gosong karang seperti Karang ujung, Gosong-gosong Karang, Gosong Ingaris, Gorong Karang Dua, dan Kaningsagi. PENDAHULUAN Dari sekitar 3,2 juta nelayan di Indonesia 70% di antaranya berada di bawah garis kemiskinan. Untuk menanggulanginya diperlukan program yang sinergi antar berbagai institusi. Selain itu juga diperlukan konsistensi. Penanggulangan kemiskinan tidak bisa ditangani sebagai sebuah proyek (Dahuri, 2001). Emil Salim dalam Supriatna (2000), mengemukakan 5 karakteristik kemiskinan, adalah : a. Penduduk miskin pada umumnya tidak mempunyai faktor produksi sendiri. b. Tidak mungkin memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri. c. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah. d. Banyak di antara mereka tidak mempunyai fasilitas. e. Berusaha relatif muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan yang memadai. Hasil penelitian Nasution (1999) di Pasir Kandang Kota Madya Padang menunjukkan pendapatan rata-rata Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 2/

2 keluarga nelayan adalah Rp ,-. Nelayan dan petani ikan mesti menjadi tuan rumah dilautnya sendiri agar potensi sumber daya laut dapat dinikmati oleh nelayan dan petani ikan kita sendiri. Dalam perikanan tangkap salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah peningkatan kemampuan armada perikanan, terutama yang dimiliki nelayan skala kecil (Dahuri, 2001). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat telah membangun sebuah Unit Pemukiman Transmigrasi/UPT Nelayan di Gasan Gadang, Kabupaten Padang Pariaman. Di sini ditempatkan 50 kepala keluarga nelayan. Untuk pengembangan selanjutnya lokasi ini, kondisi sumber daya alam sekitarnya serta sumber daya manusia yang ada perlu dipahami. MATERI DAN METODE TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Unit Pemukiman Transmigrasi/UPT Nelayan Gasan Gadang, Kabupaten Padang Pariaman. Dimulai pada awal Oktober sampai dengan akhir Desember MATERI DAN RESPONDEN PENELITIAN Keseluruhan kepala keluarga yang ada di lokasi transmigrasi nelayan Gasan Gadang dijadikan sebagai materi penelitian. Pada waktu dikunjungi di lokasi ada 50 kepala keluarga, semuanya dijadikan sebagai responden. METODA PENELITIAN Untuk mendapatkan data primer, ke lokasi transmigrasi nelayan Gasan Gadang dilakukan survei, observasi dan wawancara dengan pemukim. Kuesioner yang dipersiapkan diisi oleh peneliti sesuai dengan keterangan responden. Data sekunder diperoleh dari berbagai pihak yang terkait. Pengolahan dan analisis data adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data primer yang diperoleh ditabulasikan, dihitung rata-rata dan persentasenya. HASIL DAN PEMBAHASAN LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRATIF Lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi nelayan Gasan Gadang terletak di Kenagarian Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman. Kawasan ini berada disepanjang pantai ± 500 m panjangnya yang berhubungan langsung dengan perairan laut selat Mentawai/Lautan Hindia, memanjang dari Barat Laut ke Tenggara dengan posisi ' 53,7" ' 14,6" LS dan ' 43,6" ' 31,5" BT. Secara administratif kawasan lokasi transmigrasi nelayan terletak di Jorong Mandailing Kenagarian Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman dengan luas lahan ± 12 Ha. Batas-batas lokasi transmigrasi nelayan Gasan Gadang meliputi : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gasan Kecil, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan pasar Gasan Gadang. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan raya. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Mentawai/Lautan Hindia. AKSESIBILITAS Jarak dari dan ke lokasi transmigrasi nelayan dan tempat-tempat penting dapat dilihat pada Tabel 1.

3 Tabel 1. Jarak dari dan ke Lokasi Transmigrasi Nelayan Gasan Gadang No. Dari dan ke Jarak (Km) Sarana Transportasi Jalan Utama Kota Kecamatan Kota Kabupaten Kota Propinsi 0,20 5,0 29,0 85,0 Kendaraan roda dua Kendaraan roda empat Kendaraan roda empat Kendaraan roda empat IKLIM Suhu udara rata-rata lokasi transmigrasi nelayan Gasan Gadang berkisar antara 29,5 0 C 31,5 0 C dengan kelembaban udara berkisar 79% - 96%. Kawasan Gasan Gadang dan sekitarnya secara keseluruhan setiap tahun terjadi curah hujan dengan rata-rata volume mencapai 313,42 mm per bulan dan ratarata hari hujan 7-16 hari per bulan. Volume curah hujan dan jumlah hari hujan di sekitar kawasan transmigrasi nelayan Gasan Gadang tahun 2001 dapat disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2. maka menurut Schmit dan Ferguson (1951) menggolongkan iklim daerah ini ke dalam Tipe A. Iklim tipe ini menggambarkan bahwa bulan basah di daerah ini lebih dari 9 (sembilan) bulan, di mana bulan kering volume curah hujan kurang dari 60 mm sedangkan bulan basah volume curah hujan lebih dari 100 mm. Tabel 2. Volume Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan di Sekitar Gasan Gadang No. Bulan Volume Hari Hujan (mm) Jumlah Hari Hujan (mm) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Rata-rata 313,42 11 Sumber : Laporan Studi Kelayakan Transmigrasi Nelayan Gasan Gadang (2001) Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober Mei sementara musim kemarau terjadi pada bulan Juni Agustus. SUMBERDAYA ALAM SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN Mangrove juga relatif rendah. Lokasi mangrove ini terletak di sebelah Timur pemukiman transmigrasi nelayan Gasan Gadang dan dari pengamatan sudah ada aktivitas masyarakat setempat seperti penebangan untuk kayu bakar dan juga untuk pembuatan saluran air. Hutan mangrove di lokasi ini didominasi oleh Sonneratia alba dengan ketebalan meter dan panjangnya sekitar meter berhubungan langsung dengan kawasan mangrove di daerah Tiku, sehingga Kondisi mangrove di kawasan transmigrasi Gasan Gadang tidak begitu luas, di samping itu keanekaragamannya

4 luasnya sekitar 12 Ha dengan tingkat kerusakan mencapai 15%. Kondisi tegakan mangrove di lokasi ini masih cukup baik dilihat dari diameter rata-rata dari pohon ini sekitar cm dan tinggi rata-ratanya sekitar 5-10 meter. Fauna akuatik yang terdapat di sini adalah lokan, udang, kepiting bakau, dan ikan yang bernilai ekonomis seperti ikan bandeng, dan ikan-ikan lainnya (PKMKP, 2002). Terumbu Karang Terumbu karang di sekitar perairan laut Gasan Gadang terdapat pada beberapa gosong karang seperti Karang Ujung, Gosong-Gosong Karang, Gosong Inggaris, Gosong Karang Dua, Kaningsagi dan sebagainya. Kondisi terumbu karang di kawasan ini masih relatif baik. Hal ini disebabkan selain penangkapan ikan dengan bom dan potasium tidak terdapat di daerah ini, juga adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian sumberdaya ini (PKMKP, 2002). Estuaria Di kawasan transmigrasi nelayan Gasan Gadang terdapat estuaria yaitu di bagian Timur pemukiman transmigran yang merupakan estuaria dataran pesisir dimana pembentukannya terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang landai. Estuaria dataran pesisir ini memanjang dari Batang Gasan Gadang sampai kawasan pemukiman transmigran sekitar 1500 m dan lebar 15 m (2,25 Ha) terus ke daerah Gasan Kecil Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Di sisi Barat pemukiman bagian pantai terbentang laguna estuaria yang terbentuk oleh adanya bentangan pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi langsung secara terbuka dengan perairan laut. Jenis estuaria ini diperkirakan luasnya mencapai 2,5 Ha sedangkan yang berada di kawasan pemukiman sekitar 0,75 Ha, dengan kedalaman 0,5 1,0 m dan salinitas mencapai 4 0 / 00. Pantai Kondisi pantai di daerah kawasan transmigrasi Gasan Gadang dapat dikatakan sangat baik dengan lebar dari pemukiman transmigran ke arah laut mencapai 100 meter. Kawasan pantai ini merupakan "tanah maelo" di mana luas pantai makin bertambah dengan makin bertambahnya waktu. Semakin bertambahnya waktu, pantai di kawasan ini telah ditumbuhi cemara laut dan ditanami kelapa oleh masyarakat peserta transmigrasi. Perairan Laut Pemanfaatan sumberdaya perikanan di sekitar perairan laut Gasan Gadang masih terbatas pada ikan pelagis kecil, yang didominasi ikan selar, kembung, dan layur. Ikan demersal seperti pari, kerapu dan kakap serta hasil produksi perikanan lainnya seperti udang dogol, udang barong (lobster) dan kepiting. Produksi hasil tangkapan nelayan di kawasan transmigrasi nelayan Gasan Gadang masih relatif rendah. Sebagai gambaran pada musim ikan terutama pada bulan Agustus sampai Desember produksi ratarata hasil tangkapan jenis ikan dominan seperti ikan selar dan kembung mencapai 500 kg, layur 200 kg dan cakalang 20 kg per trip (satu hari). Sementara bila di luar musim ikan, produksi ikan setempat yang terdiri dari berbagai jenis ikan hanya sekitar 100 kg per trip. Sedangkan udang dogol dan lobster musim puncaknya pada bulan September sampai Oktober, (PKMKP, 2002). Produksi ikan Kabupaten Padang Pariaman Tahun dapat dilihat pada Tabel 3.

5 Tabel 3. Produksi (Ton) Perikanan Kabupaten Padang Pariaman Tahun No. Nama Ikan A. Pelagis Besar 1. Madidihang 3.927, , , , ,00 2. Cakalang 4.054, , , , ,80 3. Tongkol 4.236, , , , ,40 4. Tenggiri 689,00 70,50 406,40 406,40 167,30 5. Sunglir Total , , ,90 14,790, ,50 B. Pelagis Kecil 1. Layang 386,40 357,10 316,80 121,90 158,60 2. Kembung 775,20 948,50 836,70 610,30 823,30 3. Selar 322,10 278,10 250,90 593,00 562,20 4. Lemuru 58,70 182,90 161,30 855,80 514,60 5. Tembang 872,00 411,20 367, , ,40 6. Teri 1.901, , , , ,80 7. Layur 1.307,00 639,20 520,10 294,50 163,90 8. Peperek 197,00 192,20 172,30 183,30 145,30 9. Tetengkek 455,00 264,30 233,70 239,10 65, Japuh 472,70 175,40 148,60 125,50 122, Golok 2 /Parang-parang 162,30 133,50 121,20 195,80 194, Kuro/Senangin 146,10 138,30 126,30 69,10 41,00 Total 7.056, , , , ,30 C. Demersal I. Komersial Utama 1. Kerapu 1.652, , , ,30 559,20 2. Bambangan 257,20 252,80 228,50 547,20 166,60 3. Kakap Putih Kuwe 232,90 268,30 233,10 363, ,10 5. Nomei Sub Jumlah 2.233, , , , II. Komersial Kedua 1. Bawal Hitam Kurisi 657,00 312,00 281,30 51,50 43,80 3. Pari 226,40 153,60 133,60 66,80 53,20 4. Cucut 215,20 170,90 148,50 35,40 37,50 Sub Jumlah 1.098,60 636,50 563,40 153,70 134,50 III. Lain-lain 1. Beloso Sebelah ,50 29,40 Sub Jumlah ,50 29,40 Total 3.331, , , , ,80 D. Ikan Karang Lencam Swangi Batu Biji nangka 183,30 163,00 160, Ikan-ikan lainnya 1.899, , ,80 207, ,90 Total 2.082, , ,70 207, ,90 E. Udang 1. Udang Putih Udang Windu Udang Dogol ,60 59,20 4. Udang-udang Lain 257,60 283,50 357,50 124,90 31,80 Total 257, ,50 296,50 91,00 F. Perikanan Lainnya 1. Rajuangan ,10 49,80 2. Kepiting ,20 316,60 3. Teripang 13,80 9,60 9,90 1,60 - Total 13,8-9,60 9,90 261,90 366,40 Sumber: Statistik Perikanan Sumatera Barat (2000)

6 SUMBER DAYA MANUSIA SOSIAL BUDAYA Komposisi Penduduk UPT Nelayan Gasan Gadang berlokasi di Jorong Mandailing. Komposisi dan jumlah penduduk di Jorong ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Jorong Mandailing Kenagarian Gasan Gadang No. Umur (th) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah th th th th > Jumlah Sumber : Monografi Desa (2000) Jumlah penduduk berumur 16 tahun s/d 50 tahun yang merupakan usia potensial untuk bekerja, cukup besar yakni 45,53%, sisanya orang tua dan anak-anak. 68,18% peserta transmigrasi telah bermukim selama 5 bulan dan 31,82% telah bermukim selama 6 bulan di lokasi transmigrasi. Jumlah tanggungan kepala keluarga antara 1 sampai dengan 11 orang. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Tanggungan Kepala Keluarga Pemukim UPT Nelayan Gasan Gadang No. Jumlah Tanggungan (orang) Jumlah Kepala Keluarga (Orang) % Jumlah keseluruhan pemukim UPT nelayan Gasan Gadang adalah 277 orang. Rata-rata tanggungan tiap keluarga adalah 5 orang (1 istri dengan 4 anak). Keadaan ini menunjukkan keluarga nelayan peserta transmigrasi belum mengikuti keluarga berencana. Bila distribusi penduduk Kenagarian Gasan Gadang rata-rata 77,98/km 2 maka kerapatan penduduk UPT nelayan Gasan Gadang adalah 277 orang/10 Ha atau orang/km 2. Suatu pemukiman yang cukup ramai.

7 Pendidikan Dari hasil survei terlihat bahwa jumlah kepala keluarga peserta transmigrasi yang tidak tamat SD 2%, tamat SD 62%, tamat SLTP 28%, tamat SLTA 4% dan eks mahasiswa 2%. Istri peserta transmigrasi yang tamat SD 72%, tamat SLTP 18% dan tamat SLTA 10%. Seluruh kepala keluarga dan istrinya tidak pernah mengikuti pendidikan keterampilan, disamping sebagai nelayan usaha yang pernah mereka lakukan adalah bertani dan berkebun serta kedai minum kecil-kecilan. Kesehatan Untuk keperluan berobat peserta transmigrasi memanfaatkan Puskesmas. Lokasi Puskesmas berada di Pasar Gasan Gadang yang jaraknya 0,7 km dari pemukiman transmigrasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Gasan Gadang diketahui tentang beberapa penyakit yang sering menghinggapi penduduk di daerah ini antara lain: ispa, bronchitis, asma, penyakit kulit dan gatal-gatal, hipertensi, reumatik, penyakit telinga, TBC, diare, dan kurang gizi. Khusus yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran peserta transmigrasi menghubungi bidan. Sejak Juli 2002, peserta transmigrasi telah dapat memanfaatkan Posyandu. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat seperti Askes atau sejenisnya belum dikenal di sini. BUDAYA Adat Istiadat Bila terjadi kemalangan, misalnya ada yang meninggal dunia, seluruh masyarakat bergotong royong menyelenggarakan jenazah. Bagi yang sakit masyarakat membantu bersamasama pembiayaannya. Tradisi Nelayan Kebiasaan turun-temurun yang masih dilakukan nelayan bila akan turun ke laut menangkap ikan antara lain : 1. Melihat keadaan cuaca. Apabila kelihatan bintang-bintang tersusun seperti bentuk kala (kalajengking) merupakan tanda akan terjadinya badai besar. Lamanya badai tergantung banyaknya bintang yang ada. Apabila Gunung Pasaman tidak kelihatan dari pantai inipun merupakan tanda akan terjadinya badai ataupun hujan lebat. 2. Malimauan bagan atau turun kapal. Kegiatan yang bertujuan menghindari gangguan jin laut ataupun orang lain yang ingin berbuat jahat. Juga supaya mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak. 3. Jika terjadi gelombang laut agak lain dari biasanya di tengah malam, ini menandakan akan datangnya hujan lebat atau badai. 4. Juga terdapat kegiatan ritual lainnya yang sering dilakukan masyarakat berkaitan dengan sumber alam misalnya : Ratik tolak bala. Kegiatan ini tidak ada jadwal tetapnya. Dilaksanakan apabila telah terjadi banyak kegiatan yang melanda daerah di sekitar pantai. Tempat pelaksanaannya di pantai. Tujuan ritual kegiatan ini untuk membersihkan laut dari perbuatan kotor manusia. Pesertanya seluruh anggota masyarakat. Dipimpin imam/khatib dan pemuka-pemuka adat. Masyarakat Nagari Gasan Gadang terdiri dari 7 suku yaitu suku : Mandailing, Caniago, Piliang, Koto, Tanjung, Jambak dan Sikumbang. Pemimpin sebuah suku adalah ninik mamak (datuak). Untuk mengatur seluruh suku yang ada diangkat seorang penghulu (datuak penghulu). Di Gasan Gadang datuak penghulu diberi Kepemilikan dan Pemanfaatan Tanah nama khusus yaitu Tuanku Rajo yang berasal dari suku Caniago dan Tanjung. Sistem kepemilikan tanah di Kenagarian Kemenakan Datuak Rangkayo Bandaro Gasan Gadang bersifat komunal, sama dan Datuak Rangkayo Sutan Sati. halnya seperti di nagari lainnya di

8 Sumatera Barat. Diwariskan secara turun temurun menurut garis ibu (matrilineal). Kepemilikan tanah yang ditemukan di Nagari Gasan Gadang terdiri dari ulayat nagari, ulayat kaum dan milik pribadi. Tanah ulayat nagari terdiri dari pasia maelo dan tanah tumbuh. Pasia maelo, adalah hamparan tanah di pinggir pantai yang terbentuk akibat dibawa arus gelombang laut. Pinggir pantai semakin lebar dan maju arah ke laut. Tanah tumbuh terbentuk oleh karena perubahan aliran sungai. Berpindahnya aliran sungai ke tempat lain akan memunculkan daratan pada daerah yang ditinggalkannya. Ulayat kaum yang sudah dibagikan kepada keturunannya, lazim disebut ganggam bauntuak. Tanah dengan status ganggam bauntuak ini ada yang diturunkan kepada kemenakan, tetapi ada juga kepada anak. Tanah seperti ini statusnya berubah menjadi milik pribadi. Namun jika hendak dijual kepada pihak lain biasanya harus dengan persetujuan ninik mamak dan tungganai dari sapasukuan. Persepsi Masyarakat Persepsi masyarakat terhadap perubahan, pembangunan dan pendatang cukup baik. Ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat dan ninik mamak menyerahkan lahan yang sebelumnya berstatus sebagai ulayat nagari untuk digunakan pemerintah sebagai pemukiman transmigrasi Gasan Gadang. Beberapa orang kepala keluarga nelayan yang sekarang menghuni lokasi transmigrasi sebelumnya berasal dari daerah lain, misalnya Agam, Pariaman, dan lain-lain. Sebagai urang sumando (menantu) di sini mereka diterima dengan baik. EKONOMI Kondisi dan Potensi Transmigrasi Nelayan Gasan Gadang Jorong Mandailing cukup strategis dari segi ekonomis. UPT Nelayan Gasan Gadang ditempati 50 kepala keluarga. Setiap keluarga memperoleh lahan pekarangan dan perumahan seluas 1000m 2 (25 m x 40m). Rumah yang disediakan berukuran 24 m 2 (6 m x 4m) dengan konstruksi papan dan atap asbes, lantai yang semula hanya tanah saja, oleh pemukim telah dijadikan semen cor. Untuk sanitasi disediakan sumber air bersih yang berasal dari sumur, dilengkapi dengan jamban sederhana. Proyek transmigrasi juga menyediakan masing-masing 3 buah lentera sebagai penerangan di malam hari. Di samping itu kebutuhan pokok lainnya yang masih dibantu oleh proyek UPT untuk tiap-tiap keluarga adalah: beras, minyak tanah, minyak goreng, gula pasir, dan ikan yang kemudian ditukar dengan super mie, kecap, kacang padi, garam dan sabun cuci. Untuk kelengkapan peralatan rumah tangga juga diberikan antara lain peralatan masak seperti kuali, peralatan pertanian seperti cangkul, parang dan kapak. Sebagai tambahan juga diberikan tikar dan drum plastik dengan volume ± 400 liter air. Oleh pemukim lahan pekarangan telah ditanami antara lain dengan ubi, semangka, pohon melinjo dan pohon kelapa. Beberapa jenis bibit tanaman disediakan oleh proyek. Pemukim juga memelihara ayam, dengan memanfaatkan jaring yang sudah rusak sebagai kandangnya. Usaha dan Penghasilan Mata pencarian pokok sebagai gantungan hidup pemukim adalah sebagai nelayan. Alat tangkap yang digunakan terutama adalah jenis jaring monofilamen. Di sini dikenal dengan jaring kiki, jaring aso-aso dan lore. Hasil tangkapan yang mempunyai nilai ekonomis antara lain udang kelong. Bila sedang musim hasil tangkapan udang kelong 1 kali melaut bisa mencapai rata-rata Rp ,- dengan berat sekitar 20 kg. Bila tidak Lahan unit pemukiman transmigrasi (UPT) Nelayan Gasan Gadang, Jorong Mandailing terletak hanyak ± 500 meter arah ke laut di pinggir jalur transportasi darat Pariaman Agam Pasaman. Oleh karena itu keberadaan Unit Pemukiman musimnya udang kelong menjadi langka,

9 maka penghasilan nelayan per bulan hanya berkisar Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Penghasilan ini sangat tidak memadai bila dibandingkan dengan tanggungan keluarga (istri dengan anak) yang sebagian besar (48%) 4 orang. Hanya 9,09% kepala keluarga dengan tanggungan 3 orang. Sisanya 22,7% tanggungan 5 orang dan 31,8% tanggungan 7 orang. Rendahnya penghasilan ini menyebabkan pemukim tidak dapat menabung untuk persiapan hari tua. Dengan kondisi ekonomi rumah tangga seperti di atas istri yang turut berusaha mencari tambahan pendapatan hanya 13,6%. Usaha yang mereka lakukan antara lain berjualan makanan dan membuka kedai kopi. Penghasilan istri dari usahanya sendiri hanya Rp ,- sampai dengan Rp / bulan. Walaupun sedikit keuntungannya sebagian kecil makanan yang dijual juga dapat dimanfaatkan anak-anak mereka, dengan demikian mereka tak perlu lagi mengeluarkan uang jajan khusus buat anak-anaknya. Potensi istri nelayan sebenarnya masih dapat ditingkatkan karena mereka mempunyai keterampilan, antara lain: menjahit (27,2%) membuat kue (13,6%), pengolahan ikan (4,5%) dan yang bisa merangkap menjahit dan membuat kue (50%). Untuk menanggulangi kesulitan usaha maupun keluarga, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dana, pemukim hanya mengandalkan bantuan keluarga/famili di sekitarnya. Di tempat ini koperasi sudah berdiri tapi belum mempunyai kegiatan. Disamping itu kelompok nelayan juga belum terbentuk. upaya nelayan untuk meningkatkan kesejahteraannya. 2. Sementara itu masyarakat nelayan di lokasi ini kualitasnya sebagai sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan agar dapat menangkap peluang yang ada. Uluran tangan pemerintah dan pihak-pihak lainnya yang terkait sangat diharapkan terutama dalam memberikan bimbingan teknis/keterampilan serta permodalan. SARAN Program Pemberdayaan Transmigrasi Nelayan Gasan Gadang disarankan sebagai beriku : 1. Peningkatan kemandirian/peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kegiatannya antara lain : peningkatan keterampilan dan teknologi penangkapan serta pengolahan. 2. Peningkatan pendapatan. Kegiatannya meliputi pemberian kesempatan yang lebih luas bagi nelayan mengakses lembaga keuangan. 3. Kemitraan, yang utama antara sesama nelayan di lokasi transmigrasi juga antara pengusaha kecil, menengah dan besar di pedesaan. Selanjutnya kemitraan antar perikanan dan pariwisata. 4. Pembentukan Tim Pendamping. Tim Pendamping/Tim Asistensi perlu dibentuk untuk membimbing, membina dan mengawasi kegiatan transmigrasi nelayan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Kualitas sumber daya alam yang ada di sekitar UPT Nelayan Gasan Gadang relatif baik. Demikian pula sarana transportasi dan aksesibilitas ke berbagai kota lainnya relatif memadai. Kondisi ini mendukung

10 DAFTAR PUSTAKA Dahuri, R Konsistensi, Kunci Atasi Kemiskinan Nelayan. Jakarta: Kompas 13 Desember Dibutuhkan Platform Pembangunan Ekonomi yang Berpihak ke Laut. Jakarta: Kompas, 30 Juli Nasution, H.B Pengembangan Usaha Istri Nelayan Sumatera Barat. Kerjasama Bappeda Tk. I Sumbar dengan LPPM UBH. Padang. PKMKP Studi Pola Transmigrasi Nelayan di Kawasan Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran Kerjasama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat dengan Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir Universitas Bung Hatta. Padang. Supriatna, Tjahya, S.U Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/2003 7

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/2003 7 POLA PEMBERDAYAAN TRANSMIGRASI NELAYAN GASAN GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh : Eni Kamal 1), Suardi ML 1), Hasan Basri Nst 1), Irman 2) dan Sriwidiyas Tuti 1) 1) Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan

Lebih terperinci

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/ PROFIL USAHA ISTRI NELAYAN MANGGOPOH PALAK GADANG PADANG PARIAMAN Oleh: Hasan Basri Nasution Peneliti Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir Universitas Bung Hatta Jl. Sumatera Ulak Karang Padang Abstrak

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: ht tp :// w w w.b p s. go.id Katalog BPS: 5402003 PRODUKSI PERIKANAN LAUT YANG DIJUAL DI TEMPAT PELELANGAN IKAN 2008 ISSN. 0216-6178 No. Publikasi / Publication Number : 05220.0902 Katalog BPS / BPS Catalogue

Lebih terperinci

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas 26 4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi 4.1.1 Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas Menurut DKP Kabupaten Banyuwangi (2010) luas wilayah Kabupaten Banyuwangi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 20 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah 4.1.1 Geografi, topografi dan iklim Secara geografis Kabupaten Ciamis terletak pada 108 o 20 sampai dengan 108 o 40 Bujur Timur (BT) dan 7 o

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kota Serang 4.1.1 Letak geografis Kota Serang berada di wilayah Provinsi Banten yang secara geografis terletak antara 5º99-6º22 LS dan 106º07-106º25

Lebih terperinci

Bab III Karakteristik Desa Dabung

Bab III Karakteristik Desa Dabung Bab III Karakteristik Desa Dabung III.1. Kondisi Fisik Wilayah III.1.1. Letak Wilayah Lokasi penelitian berada di Desa Dabung yang merupakan salah satu desa dari 18 desa yang terdapat di Kecamatan Kubu

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada 104 0 50 sampai 109 0 30 Bujur Timur dan 0 0 50 sampai 4 0 10 Lintang

Lebih terperinci

Ikan Sebelah. Manyung 1 680,00 0,00 232,00 0,00 292,00 385,00 0,00 218,00 0,00 253,00 37,00 0,00 209,00 23,00 314,00 31,00 0,00 32,00 0,00 31,00

Ikan Sebelah. Manyung 1 680,00 0,00 232,00 0,00 292,00 385,00 0,00 218,00 0,00 253,00 37,00 0,00 209,00 23,00 314,00 31,00 0,00 32,00 0,00 31,00 Tabel Table Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan dan di Provinsi (Ton), 2016 Quantity of Marine Fisheries Production by Type and in Province (Ton), 2016 Manyung Ikan Sebelah Ekor Kuning /Pisangpisang

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI Perairan Selat Bali merupakan perairan yang menghubungkan Laut Flores dan Selat Madura di Utara dan Samudera Hindia di Selatan. Mulut selat sebelah Utara sangat sempit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan curah hujan rata rata 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim timur maksimum 15 knot, sedangkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 6/1/35/Th.X, 1 Oktober 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 212 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September 212 naik sebesar,2 persen. Nilai

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan Pengembangan merupakan suatu istilah yang berarti suatu usaha perubahan dari suatu yang nilai kurang kepada sesuatu yang nilai baik. Menurut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Kecamatan sungai beremas merupakan salah satu daerah di sebelah utara kabupaten pasaman barat dengan luas wilayah sekitar 440,48 km 2 atau 11,33 persen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan pemanfaatan sumber daya

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Pulau Tiga merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Natuna yang secara geografis berada pada posisi 3 o 34 30 3 o 39

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Perairan Palabuhanratu terletak di sebelah selatan Jawa Barat, daerah ini merupakan salah satu daerah perikanan yang potensial di Jawa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320 28 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Kepulauan Krakatau terletak di Selat Sunda, yaitu antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Luas daratannya sekitar 3.090 ha terdiri dari Pulau Sertung

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Pulau Pramuka secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah

Lebih terperinci

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR 5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR 5.1 Sumberdaya Ikan Sumberdaya ikan (SDI) digolongkan oleh Mallawa (2006) ke dalam dua kategori, yaitu SDI konsumsi dan SDI non konsumsi. Sumberdaya ikan konsumsi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis III. KEADAAN UMUM 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bangka Selatan, secara yuridis formal dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua

Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua Pulau Maratua berada pada gugusan pulau Derawan, terletak di perairan laut Sulawesi atau berada dibagian ujung timur Kabupaten

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Kabupaten Serang 4.1.1 Letak geografis dan kondisi perairan pesisir Pasauran Serang Secara geografis Kabupaten Serang terletak pada koordinassi 5 5 6 21 LS dan 105

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 2013 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 51//35/Th.XI, 1 Agustus 13 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 13 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juli 13 naik sebesar,9 persen Nilai Tukar Nelayan

Lebih terperinci

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Legonkulon berada di sebelah utara kota Subang dengan jarak ± 50 km, secara geografis terletak pada 107 o 44 BT sampai 107 o 51 BT

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul 28 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Wilayah 1. Letak dan Luas Sumber Agung adalah salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Kemiling Kota Madya Bandar Lampung. Kelurahan Sumber Agung

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 28 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis dan Perairan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah sebuah kabupaten administrasi di Provinsi DKI Jakarta dimana sebelumnya menjadi salah

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhnratu merupakan daerah pesisir di selatan Kabupaten Sukabumi yang sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Sukabumi. Palabuhanratu terkenal

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove yang cukup besar. Dari sekitar 15.900 juta ha hutan mangrove yang terdapat di dunia, sekitar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2013 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. /7/35/Th.XI, 1 Juli 13 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 13 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juni 13 naik sebesar, persen Nilai Tukar Nelayan

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 25 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Cirebon 4.1.1 Kondisi geografis dan topografi Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 990,36 km 2 merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas 1.702

Lebih terperinci

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak Geografis dan Administrasi Pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km 2 atau hampir 7 % dari luas seluruh pulau Kalimantan. Wilayah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ)

Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ) Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ) 1 Nurintang dan 2 Yudi ahdiansyah 1 Mahasiswa Manajemen

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dari kondisi geografis Indonesia sebagai wilayah kepulauan adalah wilayah pantai dan pesisir dengan garis pantai sepanjang 81.000

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM

KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM Dina Sartifa Sari, Junaidi, Alfian Zein Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ Pemanfaatan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 38 IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Hutan Mangrove di Tanjung Bara termasuk dalam area kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Letaknya berada di bagian pesisir timur Kecamatan Sangatta

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak di antara 6 o 57-7 o 25 Lintang Selatan dan 106 o 49-107 o 00 Bujur Timur dan mempunyai

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT

IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT 36 IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT Wilayah utara Jawa Barat merupakan penghasil ikan laut tangkapan dengan jumlah terbanyak di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pantai km serta pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pantai km serta pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai 81.791 km serta 17.504 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga wilayah

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT 4.1 Wilayah Kabupaten Lampung Barat dengan Ibukota Liwa terbentuk pada tanggal 24 September 1991 berdasarkan Undang-undang Nomor 06 tahun 1991. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN aa 16 a aa a 4.1 Keadaan Geografis dan Topografis Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107 52' 108 36' BT dan 6 15' 6 40' LS. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 40 V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Kondisi Fisik Geografis Wilayah Kota Ternate memiliki luas wilayah 5795,4 Km 2 terdiri dari luas Perairan 5.544,55 Km 2 atau 95,7 % dan Daratan 250,85 Km 2 atau

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi 70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa. 31 IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah

Lebih terperinci

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan Lampiran 1. KUESIONER Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan Nama : Rabiatun NIM : 097004004 Institusi : Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km. IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,

Lebih terperinci

REKLAMASI PANTAI DI PULAU KARIMUN JAWA

REKLAMASI PANTAI DI PULAU KARIMUN JAWA LAPORAN PRAKTIKUM REKLAMASI PANTAI (LAPANG) REKLAMASI PANTAI DI PULAU KARIMUN JAWA Dilaksanakan dan disusun untuk dapat mengikuti ujian praktikum (responsi) mata kuliah Reklamasi Pantai Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur Potensi Terumbu Karang Luwu Timur Kabupaten Luwu Timur merupakan kabupaten paling timur di Propinsi Sulawesi Selatan dengan Malili sebagai ibukota kabupaten. Secara geografis Kabupaten Luwu Timur terletak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan Otonomi Daerah yang diamanatkan melalui Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang termaktub pada pasal 117, yang berbunyi : "Ibukota Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Pandeglang 4.1.1 Keadaan geografis dan topografi Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 21-7 10 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kabupaten Pati 4.1.1 Kondisi geografi Kabupaten Pati dengan pusat pemerintahannya Kota Pati secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain menempati

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Tanjungsari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan ini terdiri dari 5 desa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia, lebih dari 81.000 KM garis pantai dan 17.508 pulau yang membentang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

Lebih terperinci