BAB III. Metode Penelitian. penjelasan yang masuk akal kepada pembacanya. Kata metode dalam. hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. Metode Penelitian. penjelasan yang masuk akal kepada pembacanya. Kata metode dalam. hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum."

Transkripsi

1 BAB III Metode Penelitian A. Definisi Metode Penelitian Metode Penelitian adalah sebuah pedoman penulisan sebuah penelitian yang dikaji ilmiah secara terstruktur, detail dan mampu memberikan penjelasan yang masuk akal kepada pembacanya. Kata metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memliki arti, cara yeng teratur dan terpikirkan baik-baik untuk mencapai maksud. Sedangkan kata penelitian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk menemukan pemecahan sebuah persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Metode penelitian secara umum memiliki 2 (dua) jenis yaitu penelitian secara kuantitatif dan kualitatif. Menurut Kirk and Miller (1986:9) penelitian kuantitaif memiliki cakupan jenis penelitian yang berdasarkan perhitungan presentase, rata-rata, chi kuadrat dan komponen statistik lainnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif diartikan penelitian yang melibatkan pada perhitungan atau angka/numerik atau kuantitas. Sedangkan Penelitian kualitatif melibatkan pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum atau jumlah tersebut. Metode Penelitian kualitatif juga didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor (1975:5) bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data 39

2 deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Jadi dalam pandangan 2 (dua) ahli ini dapat diambil inti bahwa pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan individu objek yang diungkap secara holistik (utuh). Penelitian ilmiah dalam bidang akademik merupakan kriteria dunia pendidikan sebagai langkah akhir dalam menempuh jenjang pendidikan tinggi. Penelitian ilmiah tentu menjadi sebuah gambaran dan indikator seseorang layak mendapatkan apresiasi dalam jenjang pendidikan tinggi. B. Pendekatan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis menggunakan pendekatan Fenomenologis yang merupakan salah satu jenis pendekatan penelitian yang dilakukan oleh penulis, di mana penulis juga mencari esensi dari objek penelitian di lapangan melalui banyak aspek dan banyak sudut pandang yang disampaikan oleh informan dan narasumber. Dalam menunjang penelitian ini penulis juga menggunakan pendekatan Etnografis yang merupakan salah satu metode penelitian kualitatif di mana untuk memahami realitas sosial yang ada dengan cara menyatu dengan objek yang sedang dipelajari melalui observasi langsung, pembicaraan, interaksi, tindakan, serta dokumen lain dalam kurun waktu yang cukup agar dapat memahami realita tersebut secara utuh. Pendekatan etnografis yang dilakukan penulis adalah ditujukan untuk memahami sebuah realita sosial mengenai perilaku objek penelitian di lapangan, seperti pelaku usaha otobus, karyawan perusahaan otobus, mekanik, pengemudi, dan konsumen (penumpang). 40

3 Penelitian Kualitatif yang dilibatkan pada kualitas dengan menunjuk pada segi alamiah yang kemudian dipertengtangkan kuantum atau jumlah tersebut (Moleong, 1988:2) yang secara mendalam dikemukakan dengan istilah inkuiri naturalistic, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptif (Bogdan & Biklen, 1982:3). Dari beragam istilah tersebut yang disebut penelitian kualitatif, oleh Lincoln dan Guba (1985:39-44) dikemukakan sepuluh karakteristik penelitian kualitatif yaitu : 1. Ciri Pertama, Latar Alamiah Penelitian kualitatif melakukan penelitian dengan dasar latar alamiah terhadap sebuah keutuhan yang terdapat pada objek penelitian tersebut. Menurut Lincoln dan Guba (1985:39) ontologi alamiah menghendaki adanya fakta sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami apabila dipisahkan dari konteksnya. Penelitian kualitatif mengutamakan entity (keutuhan) yang mengharuskan peneliti terlibat secara utuh dan mampu menganalisa dengan banyak sudut padang sebagai contoh dalam penelitian bidang pendidikan di sebuah sekolah yang dilakukan oleh Ogbu (Bogdan & Biklen, 1982:27) terselesaikan dalam waktu dua puluh satu bulan dengan metode pengamatan dan wawancara secara mendalam terhadap guru, siswa, kepala sekolah, keluarga, dan anggota dewan sekolah (school board). 2. Ciri Kedua, Manusia sebaga Alat (Instrumen) 41

4 Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri ataupun dengan bantuan orang lain secara kolektif maupun perantara merupakan alat pengumpul data yang utama, sehingga peneliti dan rekan kerja peneliti tentunya akan dihadapkan pada objek penelitian yang sama dengan latar belakang peneliti dan rekan kerja peneliti yang berbeda, dan sangat memungkinkan akan ada perbedaan konsep di awal ketika turun lapangan. Untuk dapat melakukan penelitian secara menyeluruh tanpa kehilangan esensi dari peneletian tersebu, maka pada saat pengumpulan data, peneliti dan rekan kerja peneliti diharapkan berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan, yang kemudian memiliki istilah participant observation (pengamatan berperanserta). 3. Ciri Ketiga, Metode Kualitatif Penelitian kualitatif tentu saja menggunakan metode kualitatif. Alasan menggunakan metode tersebut karena menyesuaikan dengan kenyataan ganda atau fakta dan temuan berganda di lapangan akan lebih mudah mengunakan metode kualitatif. Metode ini juga mampu menyajikan secara langsung hubungan hakikat antara peneliti dan responden, dan yang terakhir metode ini dianggap lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama serta terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. 4. Ciri Keempat, Analisis Data Secara Induktif Karakteristik penelitian kualitatif yang keempat menurut Lincoln dan Guba (1985:39-44) adalah menggunakan analisa data secara induktif. 42

5 Analisa induktif dapat menemukan fakta atau temuan ganda secara lebih mendalam, mampu membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi eksplisit dan akuntabel. Selain itu analisa induktif juga lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat mebuat keputusankeputusan tentang dapat tidaknya pengalihan suatu latar, dan yang terakhir analisa induktif mampu menemukan pengaruh yang sama yang kemudian dipertajam untuk dapat memperhitungkan nilai scara eksplisit sebagai bahan dari struktur analitik. 5. Ciri Kelima, Teori dari Dasar (Grounded Theory) Penyusunan teori dalam penelitian kualitatif berasal dari bawah ke atas, maksudnya dari sejumlah bagian banyak data yang dikumpulkan dan yang sangat berhubungan. Secara umum penelitian kualitatif ingin menyajikan penyusunan teori yang substantif yang berasal dari data. 6. Ciri Keenam, Deskriptif Penelitian kualitatif mengumpulkan data yang berupa kata, kalimat, gambar, rekaman suara, rekaman video, catatan lapangan yang kemudian dalam penyajiannya mendeskripsikan secara menyeluruh dan utuh sehingga memberi kesan live on air yaitu sebagai pembaca terlibat dan merasakan langsung. 7. Ciri Ketujuh, Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil Proses lebih utama daripada hasil. Ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas diamat dalam proeses penelitiannya. 43

6 8. Ciri Kedelapan, Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus Peneltian kualitatif menetapkan batas dalam penelitian atas dasar fokus yang muncul sebagai masalah dalam penelitian. Penetapan fokus dalam penelitian dipandang penting dalam usaha menemukan batas penelitian. 9. Ciri Kesembilan, Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data Menurut Lincoln dan Guba (1985:43) terjadinya redefinisi validitas, reliabilitas, dan objektivitas karena redefinisi menggunakan isomorfisme antara hasil penelitian dan kenyataan tunggal yang mana penelitian dapat dikonvergensikan. 10. Ciri Kesepuluh, Desain yang Bersifat Sementara Penelitian kualitatif menyusun desainnya terus menerus menyesuaikan kondisi di lapangan, bukan dengan desain dan scenario yang kaku tanpa bisa dilakukan pengubahan. Penelitian kualitatif menginginkan agar pengertian dan hasil interpretasi dalam proses penelitian kualitatif dapat dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. Pada Penelitian kualitatif, teori terbatasi pada sebuah definisi : suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat preposisi yang didapat dari data dan kemudian diuji kembali secara empiris. Dari sebuah teori tersebut Bogdan dan Biklen (1982:30) mengistilahkan sebagai paradigma, dimana paradigma itu sendiri diartikan sebagai kumpulan yang bersifat longgar berisi asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan tentang cara berpikir dan cara melakukan penelitian. 44

7 Menurut Creswell (2015:94) sebuah penelitian kualitatif memiliki lima (5) pendekatan dalam melakukannya. Skenario penelitian kualitatif ada dua yaitu peneliti kualitatif tidak mengidentifikasi satu pendekatan spesifik apapun dalam penelitian kualitatif yang dilakukannya dan melalui pembahasan metode yang singkat dan dibatasi pada pengumpulan data wawancara langsung. Skenario berikutnya adalah skenario yang berkebalikan dengan skenario pertama yang disampaikan Cresswell. Mengidentifikasi pendekatan dalam metode penelitian kualitatif sangat dibutuhkan dan diperlukan pelakasanaannya agar menunjang aspek menyeluruh dalam hal mengkaji hasil penelitian yang cangguh, akurat, akuntabel dan mampu memberikan kondisi spesifik agar tidak mengubah paradigma yang keluar dari arah penelitian itu sendiri. Pendekatan Kualitatif menurut Creswell (2015:95) memiliki lima pendekatan dalam eksekusinya, sehingga para peneliti dapat menggunakan dan mengkombinasikan pendekatan penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil maksimal. Namun Cresswell merekomendasikan kepada peneliti pemula agar sebaiknya memahami satu pendekatan secara menyeluruh dan kemudian baru mencoba pendekatan-pendekatan lain sebelum dapat mengkombinasikan beragam cara penelitian kualitatif. Lima pendekatan yang disampaikan oleh Creswell yaitu : 1. Riset Naratif Riset Naratif merupakan pendekatan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan fokus pada narasi, cerita dan deskripsi terhadap serangkaian 45

8 peristiwa terkait pengalaman manusia. Pendekatan ini biasanya mencakup biografi (narasi tentang pengalaman seseorang), auto-etnografi atau autobiografi (pengalamana yang ditulis dan diceritakan sendiri oleh subjek penelitian), sejarah kehidupan (penuturan subjek penelitian berdasarkan sejarah kehidupan), dan sejarah tutur (sejarah kehidupan yang didapat dari ingatan subjek peneliti). Dalam riset naratif, pendekatan ini dilakukan dengan cara menceritakan kembali semua yang dialami oleh peneliti, baik dari pengalaman individu, proses pengumpulan data hingga peristiwa yang terjadi dengan partisipan yang telah dilalui sebelumnya dengan cara wawancara dan observasi secara mendalam. Secara analisa pendekatan penelitian ini bertumpu pada kronologi yang menekankan pada suatu kejadian atau titik balik dalam kehidupan pertisipan. 2. Riset Grounded Theory Riset Grounded Theory, merupakan pendekatan penelitian kualitatif yang menekankan upaya peneliti dalam melakuakan analisa yang abstrak terhadap suatu fenomena dengan harapan bahwa analisa tersebut mampu menghasilkan teori yang menjelaskan fenomena tersebut secara spesifik. Riset grounded theory biasanya dilakukan dengan prosedur yang sistematis dan umumnya berdasar pada coding terbuka atas kategori data dan coding aksial dimana data disusun dalam suatu diagram logika dan dalam tahap akhir mengidentifikasi konsekuensi dari tahapan coding tersebut sehingga mampu mengembangkan suatu model teoritis tertentu. 3. Riset Etnografis 46

9 Riset Etnografis pada umumnya meneliti akan suatu kelompok dengan kebudayaan tertentu dengan kehadiran di lapangan dalam waktu yang cukup lama. Pelaksanaan pendekatan ini dilakukan dengan terlibat langsung dalam objek yang akan di teliti baik dalam perilaku, tutur kata, perbuatan, serta kebiasaan yang sering terjadi dalam kelompok tersebut. Penuturan, pengkajian dan penulisan secara holistic sangat diperlukan demi diperolehnya banyak sudut pandang penelitian baik sudut pandang partisipan maupun sudut pandang peneliti. 4. Riset Studi Kasus Pendekatan penelitian kualitatif yang kelima yang diklasifikasikan oleh John Creswell adalah studi kasus, dimana dalam pelaksanaannya peneliti diminta untuk menelaah sebuah kasus tertentu dalam konteks setting kehidupan nyata kontemporer. Dalam pelaksanaanya, pendekatan ini menggunakan sampling purposefull (untuk menentukan kasus yang dianggap paling penting) yang selanjutnya dianalisa secara utuh melalui deskripsi detail atas pola-pola, konteks dan setting dimana kasus itu terjadi. 5. Riset Fenomenologi Riset Fenomenologi merupakan pendekatan penelitian kualitatif dengan cara mencari esensi makna dari suatu fenomena atau kejadian yang terjadi dan dialami pada objek penelitian baik individu maupun kelompok. Fenomenologi juga memiliki dua jenis yang berbeda yaitu fenomenologi hermeunetik, dimana peneliti memfokuskan untuk membuat 47

10 tafsiran teks-teks kehidupan dan pengalaman di dalamnya, atau fenomenologi transdental, dimana peneliti fokus dalam meneliti fenomena tersebut dan mengesampingkan atas isu dan prasangka terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian. Penulis melaksanakan penelitian menggunakan metodologi riset fenomenologi melalui observasi fenomena lapangan pada jalur utama Jalan Trans Nasional Solo Semarang dengan melihat dan menganalisa fenomena akan kegiatan ekonomi di antaranya proses produksi, konsumsi dan distribusi. Proses produksi yang dilakukan oleh produsen dalam penelitian ini merupakan penyedia jasa transportasi adalah peneliti mengobservasi akan fenomena para penyedia jasa transportasi dengan rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perkotaan (Angkot) dan Angkutan Pedesaan (Angkudes) yang berada, dan beroperasional di jalur utama Jalan Trans Nasional Solo Semarang. Sebagai objek penelitian, peneliti melakukan pencarian data lapangan terhadap proses produksi dimana proses ini dilakukan oleh penyedia jasa transportasi yang dapat dilihat melalui ketersediaan device yaitu kendaraan dan device part yaitu komponen yang terdapat pada proses penyediaan jasa transportasi. Device yang dimaksud adalah armada kendaraan umum dan device part adalah komponen pendukungnya seperti administrasi operasional, perawatan kendaraan, pelayanan jasa baik pelayanan jasa fisik dan pelayanan jasa non-fisik. Proses konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah masyarakat umum sebagai pengguna penyedia jasa transportasi yang dalam 48

11 aktivitas setiap hari, peneliti mengumpulkan data dengan cara mengobservasi dan menganalisa akan fenomena konsumen di lapangan akan ketersediaan, kebutuhan, pelayanan dan prioritas terhadap jasa transportasi umum dan membandingkannya dengan perilaku konsumsi masyrakat akan sebuah prasarana transportasi dalam menunjang aktivitas masyarakat. Distribusi dengan definisi umum yang berarti suatu proses pengantaran atau perjalanan dari produsen menuju konsumen dalam penelitian ini diobservasi dan dianalisa dengan melihat akan ketersediaan jalan sebagai infrastruktur transportasi dengan tujuan produsen dalam hal ini penyedia jasa transportasi mampu menghasilkan jasa dengan mangantarkan konsumen mencapai pada tujuannya. Riset fenomenologi yang dilakukan oleh penulis dengan melihat proses ekonomi yang berupa produksi, konsumsi dan distribusi yang datang telah diperoleh kemudian dianalisakan untuk mencapai dan menjawab tujuan penelitian, dan rumusan masalah dalam penelitian ini. Peneliti melaksanakan riset fenomenologi dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan penelitian dengan tujuan mampu memperoleh data penelitian secara holistik terstruktur dengan maksud mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup terkait dengan sebuah konsep dan fenomena (Cresswell 2015 :105). Tujuan utama penelitian untuk mereduksi pengalaman individu untuk memperoleh sebuah esensi atau intisari dari pengalaman secara universal. Peneliti yang dalam posisi ini pernah bertindak sebagai salah satu bagian dari pelaku usaha penyedia jasa transportasi, berusaha melihat dari sudut pandang 49

12 beragam yang diambil dari pengalaman lapangan dari peneliti, sudut pandang pelaku usaha penyedia jasa transportasi dengan pemilik usaha beserta karyawan, sudut pandang konsumen dalam hal ini masyarakat umum sebagai pengguna jasa transportasi umum, penyelenggara negara dalam bidang transportasi yang kewenangannya dimiliki oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, yang kemudian diturunkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan pada akhirnya dibandingkan melalui sudut pandang akademik. C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sepanjang Jalan Trans-Nasional Ruas Kotamadya Surakarta hingga Kotamadya Semarang, dengan melintasi 6 (enam) Kabupaten/Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten/Kotamadya yang dilalui oleh Jalan Trans-Nasional sebagai objek penelitian yaitu 1. Kota Surakarta. 2. Kabupaten Sukoharjo. 3. Kabupaten Boyolali. 4. Kabupaten Semarang. 5. Kota Salatiga. 6. Kota Semarang. Penelitian yang dilaksanakan di ruas jalan Trans-Nasional Solo- Semarang ini juga melibatkan lokasi sekunder yang termasuk jalan arteri dan 50

13 jalur alternatif di sepanjang jalan Trans-Nasional Solo-Semarang seperti berikut ini: 1. Ruas Jalan Sukoharjo Baki Kartosuro. 2. Ruas Jalan Banyuanyar Colomadu Kartosuro. 3. Ruas Jalan Boyolali Karangwuni Klaten. 4. Ruas Jalan Bangak Simo Karanggede. 5. Ruas Jalan Boyolali Sruwen Karanggede. 6. Ruas Jalan Salatiga Karanggede Gemolong Sragen. 7. Ruas Jalan Salatiga Kopeng Ngablak Magelang. 8. Ruas Jalan Tuntang Getasan Susukan. 9. Ruas Jalan Bawen Ambarawa Magelang Yogyakarta. 10. Ruas Jalan Ungaran Karangjati. 11. Ruas Jalan Karangjati Bandungan Temanggung. 12. Ruas Jalan Ungaran Gunungpati. 13. Ruas Jalan Banyumanik Mangkang Kendal. Penelitian yang dilakukan melibatkan banyak kelompok masyarakat yang dalam aktivitas kegiatan kehidupannya tidak lepas dari transportasi umum khususnya angkutan umum penumpang baik yang beraktivitas direct (langsung tanpa berganti atau pindah angkutan lain) maupun yang non-direct (dengan berganti angkutan lain baik satu atau beberapa kali lebih banyak). Keterlibatan masyarakat baik pemilik kendaraan angkutan umum, penumpang angkutan umum dan subjek lainnya sangat banyak 51

14 sehingga diperlukan waktu yang cukup lama dengan pendekatan yang beragam. D. Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian ini penulis mengumpulkan data dari Badan Pusat Statistik, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Perusahaan Otobus Antar Kota Antar Provinsi yang melintasi Jalan Trans- Nasional Solo Semarang berikut karyawannya, Perusahaan Otobus Antar Kota Dalam Provinsi yang melintasi Jalan Trans-Nasional berikut karyawannya Solo Semarang, Operator dan kru Angkutan Pedesaan di 6 (enam) Kota/Kabupaten yang melintasi Jalan Trans-Nasional Solo Semarang, Pegawai UPTD Terminal Angkutan Umum Orang di bawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten di Jalan Trans-Nasional Solo Semarang, serta para penumpang (warga masyarakat) yang beraktivitas menggunakan kendaraan angkutan umum orang di sepanjang jalan Trans-Nasional Solo Semarang. Adapun dalam mengumpulkan data, penulis melakukannya dengan cara : 1. Wawancara Secara Mendalam Wawancara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, tanya jawab dengan seseorang untuk memperoleh informasi, keterangan, atau suatu pendapat mengenai suatu hal. Dalam mengadakan wawancara menurut Lincoln dan Guba (1985:266) memiliki beberapa 52

15 proses diantaranya : mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan motivasi, tuntutan akan sebuah fenomena yang kemudian direkonstruksi sebagai hal yang dialami pada masa lalu untuk dihadapkan pada masa yang akan dating; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi penelitian serta memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Menurut Patton (1987:197) wawancara terbagi dalam tiga jenis wawancara yaitu : a. Wawancara Pembicaraan Informal Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan tergantung dari pewawancara secara spontanitas kepada pihak yang diwawancarai dan dilakukan secara acak, terkonsep namun dalam pembicaraan yang bersuasana santai tanpa ada faktor lain yang menggangu proses wawancara. Dalam penelitian ini peneliti mewancarai pihak karyawan perusahaan otobus dalam suasana non-formal di terminal penumpang umum Tirtonadi Surakarta, Sub-Terminal Bangak Boyolali, Terminal Boyolali, Sub Terminal Ampel Boyolali, Terminal Tingkir Salatiga, Terminal Bawen, Terminal Ungaran, Terminal Banyumanik, Terminal Terboyo Semarang, Terminal Mangkang Semarang, Terminal Bungurasih Surabaya. Selain itu peneliti juga mewawancarai informan di warung kopi, garasi perusahaan otobus dan tempat perkumpulan 53

16 dari karyawan perusahaan otobus di sepanjang jalan Trans- Nasional Solo Semarang. Dalam penelitian ini peneliti cenderung mewawancarai pihak yang dianggap sebagai informan untuk mencari data dan bukan sebagai responden. Penentuan responden dilakukan melalui wawancara informal yang dilakukan kepada karyawan perusahaan otobus yaitu, pengemudi 1, kernet 2 sebagai pembantu pengemudi, kondektur 3, supervisor perusahaan otobus yang diterminal sering dipanggil sebagai mandor 4, montir garasi 5, pegawai UPTD Terminal Angkutan Orang 6, dan sebagian petugas di lingkup Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten yang dilintasi Jalan Trans-Nasional Solo Semarang. b. Pendekatan dengan Petunjuk Umum Wawancara 1 Pengemudi : Seseorang yang mengemudikan mobil bus umum milik perusahaan otobus. 2 Kernet : Pembantu pengemudi yang bertugas untuk memberikan aba-aba dan pengarahan jalan kepada pengemudi mobil bus, membantu mencari penumpang di jalan yang dilalui (khusus pada bus dengan trayek tetap). 3 Kondektur : Seseorang yang bertugas untuk menarik tarif jasa angkutan kepada penumpang mobil bus umum (khusus pada bus trayek tetap). 4 Supervisor / mandor : Pengawas lapangan sebuah bus yang ditugaskan oleh perusahaan otobus untuk memeriksa dan mengawasi operasional bus pada jalur atau daerah yang dilalui oleh trayek bus. 5 Montir : Seseorang atau sekelompok orang yang bertugas menjadi mekanik armada mobil bus umum sebuah perusahaan otobus untuk memastikan kelaikan jalan dari armada mobil bus umum untuk beroperasional. 6 Pegawai UPTD Terminal : Seseorang yang bertugas di terminal penumpang dibawah naungan Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten untuk mengatur, mengawasi dan mengarahkan penumpang bus umum dan semua kendaraan mobil bus umum yang beroperasi di dalam terminal. 54

17 Jenis wawancara ini menggunakan petunjuk yang secara umum mengharuskan pewawancara dalam hal ini peneliti untuk menentukan kerangka kegiatan wawancara secara garis besar dan tersusun sistematis. Petunjuk umum wawancara berisi mengenai garis besar proses dan isi agar mampu menjaga keutuhan akan informasi yang ingin dicapai tanpa terjadinya informasi yang bias. Petunjuk yang digunakan oleh peneliti adalah terjadinya akuisisi perusahaan otobus yang bangkrut karena kegagalan pengelolaan operasional oleh perusahaan otobus yang memiliki modal yang lebih besar. c. Wawancara Baku Terbuka Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan sekumpulan pertanyaan yang baku, terstruktur dan urutan pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara selalu memliki kesamaan dalam kata-kata, cara penyajian meskipun dilakukan terhadap beberepa responden yang berbeda posisi dan kapasitas. Wawancara jenis ini menggunakan jenis pertanyaan yang baku, terbuka, namun dalam prosesnya tidak menuntut akan kalimat yang sama, melainkan disesuaikan dengan narasumber dan tergantung pada situasi kondisi pelaksanaan wawancara dan kecakapan dari pewawancara. Peneliti dalam hal ini sebagai pewawancara melakukan jenis wawancara ini terhadap produsen yaitu para perusahaan penyedia jasa transportasi dan orang-orang 55

18 yang terlibat di dalamnya seperti perusahaan otobus antar kota(bus Antar Kota Dalam Provinsi / Bus Antar Kota Antar Provinsi) dan perusahaan otobus dalam kota/kabupaten (angkutan kota / angkutan pedesaan). Setelah itu peneliti juga melakukan wawancara kepada konsumen (penumpang) transportasi angkutan umum sepanjang Jalan Trans-Nasional Solo Semarang. 2. Penentuan Informan Secara Purposive Metode pengumpulan data dengan penentuan informan secara purposive adalah pengumpulan data dengan mengkategorikan informan maupun individu yang tepat dengan mempertimbangkan faktor akan peranan, fungsi struktural pada individu yang memiliki kedudukan atau potensi akan perhatian publik terhadap penelitian ini seperti pengusaha penyedia jasa transportasi beserta karyawan yang terlibat di dalamnya, masyarakat pengguna jasa transportasi umum dan pihak penting lainnya di lokasi penelitian. Metode ini mampu berfungsi efektif ketika semua individu yang dipelajari mewakili masyarakat yang telah mengalami fenomena tersebut. 3. Data Sekunder Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menggunakan data sekunder guna mengetahui faktor-faktor lain yang dianggap mampu memberikan alasan dan jawaban dari rumusan masalah penelitian. Data sekunder ditelusuri dan dianalisa untuk mengetahui perbandingan di antaranya data Pertumbuhan Ekonomi yaitu PDRB 56

19 Provinsi Jawa Tengah, Jumlah Operasional Kendaraan Berdasarkan Jenisnya, Panjang Jalan menurut Kondisi, Panjang Jalan menurut Status Jalan, Angka Kecelakaan per Tahun. Data tersebut didapatkan peneliti dari BPS Provinsi Jawa Tengah, BPS Kota/Kabupaten yang dilintasi Jalan Trans-Nasional Solo Semarang, Kepolisian Republik Indonesia, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Jawa Tengah. 57

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam sebuah penelitian adalah salah satu bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

METODE MENAFSIR DATA KUALITATIF

METODE MENAFSIR DATA KUALITATIF METODE MENAFSIR DATA KUALITATIF Oleh: Mahrus Aryadi Makalah dipresentasikan pada Semiloka Penelitian dan Penulisan Tesis pada Program Magister Sains Administrasi Pembangunan Pascasarjana Universitas Lambung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab masalah penelitian. Untuk melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini mengenai proses pengambilan keputusan hidup membiara pada biarawati Katolik dan Buddha. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti dapat dianalisis secara tepat dan terjamin kesahihannya. 42

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti dapat dianalisis secara tepat dan terjamin kesahihannya. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya harus menggunakan metodologi penelitian yang tepat agar hasil penelitiannya dapat dipertanggung jawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Jenis Penelitian 1. Pola penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang pelaksanaan Al-Quran dengan metode isyarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka jenis metode penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Kota Surakarta, dimana di kota ini terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif. Tujuan dari penelitian kualitatif ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Jenis Penelitian 1. Pola Penelitian Karakteristik penelitian ini menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. 52 Peneliti mengunjungi lokasi penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisakan metodologi kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESKRIPSI LOKASI Bus Rapid Transit (BRT) atau di Kota Surakarta sering disebut Batik Solo Trans (BST), pemberian nama bus tersebut karena Surakarta dikenal dengan batiknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kualitatif 3.1.1 Pendekatan Penelitian Sebuah metode penelitian terbagi menjadi dua yakni Kualitatif dan Kuantitatif. Pengertian dari metode penelitian kualitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara

Lebih terperinci

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran, 114 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan dan memperoleh makna yang lebih mendalam sesuai dengan kondisi lingkungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2013, dalam waktu 6 bulan, yakni bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti mempelajari isu-isu

Lebih terperinci

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif dilaksanakan dengan memfokuskan pada upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni bagaimanakah metode terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) yang

BAB III METODE PENELITIAN. yakni bagaimanakah metode terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang dikaji, yakni bagaimanakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono,

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, 2003). Desain Penelitian ini harus memuat segala sesuatu

Lebih terperinci

A. Pengantar. Metode Penelitian Kualitatif. Written by Iyan Afriani H.S Saturday, 17 January :00 - Last Updated Monday, 19 January :51

A. Pengantar. Metode Penelitian Kualitatif. Written by Iyan Afriani H.S Saturday, 17 January :00 - Last Updated Monday, 19 January :51 A. Pengantar Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitiatif adalah agar penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan

Lebih terperinci

Paradigma dan Penyusunan Teori dalam penelitian kualitatif PERTEMUAN 3

Paradigma dan Penyusunan Teori dalam penelitian kualitatif PERTEMUAN 3 Paradigma dan Penyusunan Teori dalam penelitian kualitatif PERTEMUAN 3 3 Paradigma dan Penyusunan Teori dalam penelitian kualitatif Paradigma penelitian kualitatif Penyusunan teori dan persoalan generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-kota Yogyakarta merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Ada tujuh sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di wilayah tersebut dikarenakan kota Magelang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya apabila menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kajian penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya, untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fakta dan data tentang analisis pesebaran lokasi minimarket

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini Salatiga banyak mengalami kemajuan pembanguan secara fisik.hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini Salatiga banyak mengalami kemajuan pembanguan secara fisik.hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini Salatiga banyak mengalami kemajuan pembanguan secara fisik.hal ini dapat dilihat dengan berdirinya pusat-pusat pembelanjaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu faktor umum dalam keberlangsungan pembangunan masyarakat Indonesia. Masyarakat era modern saat ini menggunakan moda transportasi umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif umumnya digunakan untuk memahami fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada mulanya bersumbar pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di Perpustakaan Masjid PUSDAI Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 42 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode penelitian berisi tahap-tahap yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Metode penelitian yang akan dilakukan, yaitu metode penelitian kualitatif. A. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan BAB 3 PENDAHULUAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1 Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metoda penelitian dengan pendekatan ini disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu dengan menjelaskan dan menguraikan secara sistematis mengenai permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. sekelompok orang. Penelitian ini didasarkan untuk membangun pandangan

BAB II METODE PENELITIAN. sekelompok orang. Penelitian ini didasarkan untuk membangun pandangan 31 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 100 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian adalah pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka, melainkan data yang

Lebih terperinci

fenomenologi. Alasan metode dan teknik penelitian dipilih karena masalah yang

fenomenologi. Alasan metode dan teknik penelitian dipilih karena masalah yang BAB HI PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan fenomenologi. Alasan metode dan teknik penelitian dipilih karena masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini 51 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini dan berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Partisipasi merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan koperasi. Dengan kata lain partisipasi menjadi alat bagi anggota koperasi untuk bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru. BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Lokasi dalam penelitian tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian. waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III Metodologi Penelitian. waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Penelitian pada hakikatnya ada konteks khusus atau dimensi waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk membenarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode untuk penyusunan perencanaan partisipatif berbasis kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. 76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan

Lebih terperinci