PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK PEMERINTAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK PEMERINTAH"

Transkripsi

1 PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK PEMERINTAH Intan Permata Ayu Budiyanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to know the influence of capital adequacy ratio and liquidity rates to the profitability. The research samples in this research is using banking companies which are owned by the government which are listed in Indonesia Stock Exchange they are PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Tbk, dan PT. Bank Mutiara Tbk. the data is using financial report from 2008 to The analysis technique is using multiple regression analysis, F test, and t test.based on the research result shows that Capital Adequacy Ratio has the influence to the company s profitability, it is proven by t test which shows the significance value of smaller than 0.05 which is The liquidity rates has no influence to the company s profitability, it is proven by t test indicating the significance value of bigger than 0.05 which is Capital Adequacy Ratio has dominant influence to the company s profitability, it is proven by the partial determination coefficient value (r 2 ) is bigger than liquidity rates variable by 92.7%. Keywords:capital adequacy ratio, liquidity, profitability ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh capital adequacyratio dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas.sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan milik pemerintah yang ada di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Tbk, dan PT. Bank Mutiara Tbk. Data yang digunakan adalah laporan keuangan pada tahun 2008 sampai Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, uji F, dan uji t.berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, hal ini dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Tingkat likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, hal ini dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,225. Capital Adequacy Ratiomempunyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas perusahaan, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) yang lebih besar dari pada variabel tingkat likuiditas yaitu sebesar 92,7%. Kata kunci:capital adequacyratio, likuiditas, profitabilitas PENDAHULUAN Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.perekonomian Indonesia tepatnya pada tahun 1997 mengalami krisis moneter yang mengakibatkan kinerja perbankan Indonesia dalam kondisi yang sangat buruk.salah satu penyebab krisis makin dalam adalah

2 2 karena industri perbankan belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur perbankan yang baik sehingga secara fundamental masih harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus) dan menyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana (defisit) dalam bentuk kredit atau pemberian pinjaman serta memberikan jasa bank lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Oleh karena itu di suatu negara sangat dibutuhkan bank yang sehat sehingga bisa beroperasi secara optimal. Menghadapi perkembangan usaha perbankan yang dinamis, maka bank dalam menciptakan produk dan jasa perbankan harus lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan suatu produk dan jasa yang dapat memperlancar segala keperluan mereka dengan sarana yang lebih banyak dan praktis serta didukung dengan adanya pelayanan yang lebih baik dan cepat. Tujuan utama bank adalah memperoleh profitabilitas yang nantinya akan digunakan untuk membiayai segala kegiatan operasional dan aktivitas yang dilakukan. Dengan profitabilitas itulah bank akan dapat berkembang dan bertahan di masa yang akan datang. Untuk mengukur profitabilitas, salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio Return on Assets(ROA). Capital Adequacy Ratio adalah rasio kecukupan modal bank atau merupakan kemampuan bank dalam permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam perkreditan atau dalam perdagangan surat-surat berharga.modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis dan menampung risiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo.aspek ini perlu dikelola dengan baik karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap bank. Untuk mengukur tingkat likuiditas bank dapat menggunakan Loan to Deposits Ratio (LDR). Sebagai lembaga kepercayaan bagi masyarakat, maka bank harus bisa mengelola likuiditas secara baik terutama ditujukan untuk memeperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan, dalam mengelola likuiditas selalu akan terjadi benturan kepentingan antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan pendapatan. Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditas akan cenderung memelihara alat likuiditasnya yang relatif lebih besar dari yang diperlukannya dengan maksud untuk menghindari kesulitan likuiditas, namun disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuiditas yang berlebihan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah capital adequacy ratio berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia? (2) Apakah tingkat likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia? (3)Manakah di antara capital adequacyratio dan tingkat likuiditas yang berpengaruh dominan terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhcapital adequacy ratio terhadap profitabilitas perusahaan perbankan milik pemerintah di Bursa Efek Indonesia (2) Untuk mengetahui dan menganalisis

3 3 pengaruhtingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan milik pemerintah di Bursa Efek Indonesia (3) Untuk mengetahui dan menganalisis manakah di antara capital adequacyratio dan tingkat likuiditas yang berpengaruh dominan terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN TEORETIS Bank Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang mempunyai kelebihan dana (saver). Abdurrachman (dalam Suyatno, 2002:1) mengatakan bahwa Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha-usaha perbankan, dan lain-lain. Sedangkan menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 1, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perbankan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bank, baik yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, maupun cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Jenis bankmenurut Taswan (2002:8) adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, terdiri dari: a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum menjalankan seluruh fungsi perbankan, yaitu menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. b. Bank Perkreditan Rakyat(BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang ada dalam kegiatannya, tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. BPR tidak diperbolehkan mengikuti kliring atau terlibat dalam transaksi giral. 2. Jenis bank dilihat dari fungsinya ada beberapa yaitu: a. Bank Komersial, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito lancar (giro) dan deposito berjangka dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. b. Bank Pembangunan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito berjangka dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang dibidang pembangunan. Bank pembangunan di Indonesia terdiri dari Bank Pembangunan Pemerintah, Bank Pembangunan Daerah, Bank Pembangunan Swasta, dan Bank pembanggunan Koperasi. c. Bank Tabungan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito tabungan dan dalam usahanya terutama dalam memperbungakan dananya dalam kertas berharga. Bank tabungan ini terdiri dari Bank Tabungan Negara, Bank Tabungan Swasta, Bank Tabungan Koperasi. 3. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya: a. Bank Pemerintah Pusat, yaitu bank-bank komersial, bank tabungan atau bank pembangunan yang mayoritas kepemilikannya berada ditangan pemerintah pusat.

4 4 b. Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank-bank komersial, bank tabungan atau bank pembangunan yang mayoritas kepemilikannya berada ditangan pemerintah daerah. c. Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh warga Negara Indonesia. d. Bank Swasta Asing, yaitu bank yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh pihak asing. e. Bank Swasta Campuran, yaitu bank yang dimiliki oleh swasta asing dan swasta domestik. 4. Jenis bank berdasarkan kegiatan devisa: a. Bank Devisa, yaitu bank yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual, membeli dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri. Contoh: Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BCA. b. Bank Non Devisa, yaitu bank tidak memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual, membeli, dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri. Contoh: Bank BPD tertentu. 5. Jenis bank berdasarkan dominasi pangsa pasarnya: a. Retail Banking, bank yang dalam kegiatannya mayoritas melayani perorangan, usaha kecil dan koperasi. Contoh Retail Banking : BCA, BRI, dan sebagainya. b. Wholesale Banking, yaitu bank yang mengandalkan nasabah besar atau nasabah korporasi. Contoh Bank BNI sebelum krisis 1997 mayoritas kredit diberikan kepada konglomerat. Laporan Keuangan Bank Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank pada suatu waktu (periode tertentu) akan melaporkan kegiatan keuangannya. Informasi tentang proses keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan dan dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Laporan keuangan bank juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama periode waktu tertentu.keuntungan dari membaca laporan ini, pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimiliki. Fuad dan Rustam (2005:17) berpendapat bahwa laporan yang disajikan oleh suatu perusahaan dalam hal ini lembaga perbankan pada periode tertentu bertujuan, antara lain memberi informasi tentang posisi keuangan bank menyangkut harta bank, kewajiban bank serta modal bank pada periode tertentu, memberi informasi menyangkut laba rugi suatu bank pada periode tertentu, memberi informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang disajikan suatu bank, memberi informasi tentang performance suatu bank, laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh.sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri atas data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi. Sifat laporan keuangan menurut Munawir (2007:6), antara lain: 1. Fakta yang telah dicatat (record fact).berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi seperti jumlah yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan dalam bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, liabilitas maupun aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

5 5 2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate). Berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general accepted accounting principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman. 3. Pendapatan pribadi (personal judgement).dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi dasar yang telah ditetapkan dan menjadi standar praktik pembukuan, namun tergantung daripada akuntan manajemen perusahaan yang bersangkutan. Pihak Yang Berkepentingan Dengan Laporan Keuangan Bank Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan tersebut. Banyak pihak yang mempunyai kepentingan untuk mengetahui lebih mendalam tentang laporan keuangan perusahaan. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda, sehingga cara analisisnya juga berbeda yang disesuaikan dengan sifat dan kepentingannya. Munawir (2007:2) mengatakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: 1. Pemilik perusahaan, dengan laporan keuangan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan manajer biasanya dinilai dengan laba yang diperoleh perusahaan. 2. Manajer atau pimpinan perusahaan, dengan mengetahui laporan keuangan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasan dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat. 3. Para investor. Dapat mengetahui jaminan investasi dan kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. 4. Para kreditur dan bankers, sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. 5. Pemerintah, untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Faud dan Rustam (2005:18) mengatakan bahwa laporan keuangan dapat diterima oleh pihak-pihak tertentu jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Relevan, laporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan data yang ada kaitannya dengan transaksi yang dilakukan 2. Jelas dan dapat dimengerti, laporan keuangan yang disajikan harus jelas dan dapat dimengerti oleh pemakai laporan keuangan 3. Dapat diuji kebenarannya, laporan keuangan yang disajikan datanya harus dapat diuji kebenarannya dan dipertanggungjawabkan 4. Netral, laporan yang disajikan harus bersifat netral artinya dapat dipergunakan oleh semua pihak 5. Tepat waktu, laporan yang disajikan harus memiliki waktu pelaporan atau periode pelaporan yang jelas. 6. Dapat diperbandingkan, laporan keuangan yang disajikan dapat diperbandingkan dengan laporan-laporan sebelumnya, sebagai landasan untuk mengikuti perkembangan dari hasil yang dicapai. 7. Lengkap, laporan keuangan yang disajikan harus lengkap yang sesuai dengan aturan yang berlaku agar tidak terjadi kekeliruan dalam menerima informasi keuangan.

6 6 Kinerja Keuangan Perbankan Kinerja keuangan bank adalah kinerja bank yang dilihat dari aspek keuangan.untuk mengetahui kinerja keuangan suatu bank maka dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik.dalam melakukan penilaian kinerja keuangan bank, harus didasarkan pada data keuangan bank yang dipublikasikan serta diperlukan adanya suatu tolok ukur.tolok ukur yang dipakai adalah rasio dan indeks. Analisis rasio merupakan suatu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai sifatsifat kegiatan operasi bank dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran kinerja yang telah distandarisasi. Kinerja keuangan bank dapat memberikan gambaran atas posisi atau keadaan keuangan serta prestasi kerja keuangan bank. Dalam penilaian kesehatan bank dapat digunakan metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity), hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang penilaian kesehatan bank metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity). Capital Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumbersumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2009:121). Menurut SEBI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 CAR adalah rasio yang menunjukkan kemampuan bank menutupi kemungkinan terjadinya kerugian dari penyaluran kredit dan pengalokasian dana dalam bentuk surat berharga dengan menggunakan modal sendiri.mulyono (2000:113) mengatakan bahwa CAR merupakan perbandingan antara equity capital dengan aset total loans dan securities. Secara matematis CAR dapat dirumuskan dengan: Equity Capital CAR = X 100% Total Loans + Securities Modal bank terdiri atas modal inti dan modal pelengkap. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebegai berikut: 1. Modal inti, terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak dan laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak. Secara rinci modal inti dapat berupa: a. Modal disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. b. Agio saham, selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. c. Modal sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual. d. Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penghasilan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah pajak dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham/rapat anggota sesuai dengan ketentuan pendirian/anggaran dasar masingmasing bank. e. Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan RUPS/Rapat Anggota.

7 7 f. Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh RUPS atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan. g. Laba tahun lalu, yaitu seluruh laba bersih tahun-tahun yang lalu setelah diperhitungkan pajak dan belum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS atau rapat anggota. h. Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan tersebut diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%. 2. Modal pelengkap, yaitu modal yang terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman serta pinjaman sub-ordinasi. Secara rinci sebagai berikut: a. Cadangan revaluasi aset tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aset tetap yang telah mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak. b. Cadangan penghapusan aset produktif, yaitu cadangan yang dibentuk dengan membebani laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian dari keseluruhan aset produktif. c. Modal pinjaman, yaitu hutang yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal. d. Pinjaman sub-ordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman. 2) Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. 3) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh. 4) Minimal berjangka waktu 5 tahun. 5) Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat. 6) Hak tagihnya jika terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada (kedudukannya sama dengan modal). Total Loans, merupakan jumlah kredit yang diberikan bank kepada pihak ketiga dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Taswan (2002:41) mengatakan securities/surat berharga, adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal atau pasar uang. Widjanarto (2003:165) mengatakan bahwa posisi CAR suatu bank sangat tergantung pada jenis aset serta besarnya risiko yang melekat padanya, kualitas aset atau tingkat kolektibilitasnya, total aset suatu bank, semakin besar aset semakin bertambah pula risikonya, dan kemampuan bank untuk meningkatkan pendapatan dan laba. Widjanarto (2003:167) juga mengatakan posisi CAR dapat ditingkatkan atau diperbaiki dengan cara memperkecil komitmen pinjaman yang digunakan, jumlah atau posisi pinjaman yang diberikan dikurangi atau diperkecil sehingga risiko semakin berkurang, fasilitas bank garansi yang hanya memperoleh hasil pendapatan berupa posisi yang relatif kecil namun dengan risiko yang sama besarnya dengan pinjaman ada baiknya dibatasi, komitmen L/C bagi bank-bank devisa yang belum benar-benar memperoleh kepastian dalam penggunaannya atau tidak dapat dimanfaatkan secara efisien sebaiknya juga dibatasi, penyertaan yang memiliki risiko 100% perlu ditinjau kembali apakah bermanfaat optimal atau tidak, posisi aset dan inventaris diusahakan agar tidak berlebihan dan sekedar memenuhi kelayakan, atau menambah atau memperbaiki posisi modal dengan cara setoran tunai, go publik, dan pinjam sub-ordinasi jangka panjang dari pemegang saham.

8 8 Assets Kinerja keuangan dari segi aset diukur melalui kualitas aset produktifnya. Salah satu rasio yang digunakan adalah RORA (Return On Risked Assets). RORA adalah rasio yang membandingkan antara laba kotor dengan besarnya risked assets yang dimiliki. Laba kotor adalah hasil pengurangan pendapatan terhadap biaya sedangkan risked assets terdiri atas surat berharga dan kredit yang disalurkan. Nilai RORA yang tinggi mengindikasikan bahwa pendapatan yang diterima besar sehingga laba yang diperoleh juga optimal dan berpengaruh pada kenaikan harga saham. Menurut Bank Indonesia RORA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Operating Income RORA = X 100% Total Loans +Investment Management Untuk mengukur tingkat kinerja manajemen, dapat dilakukan dengan penghitungan NPM (Net Profit Margin).NPM merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasional pokok bank. Payamta dan Machfoedz (2001:87) mengatakan bahwa rasio NPM (Net Profit Margin) menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. NPM ini berfungsi untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya.semakin besar nilai NPM berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih. Nilai NPM berada pada rentang 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka semakin efisien penggunaan biaya, yang berarti bahwa besar tingkat kembalian keuangan (return) yang akan diikuti tingginya harga saham.berdasarkan Bank Indonesia perhitungan NPM sebagai berikut: Laba Besih NPM = X 100% Pendapatan Operasional Bersih Earning Terdapat dua rasio yang dapat menjelaskan kinerja keuangan bank dari segi earning atau rentabilitasnya, yaitu Return on Assets dan Rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Return on Assets(ROA) adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2009:118). Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat kembalian yang semakin tinggi. Rumus yang digunakan adalah: Net Income ROA= X 100% Total Assets Keterangan: 1. Net Income (EBT) adalah laba rugi bank yang diperoleh dalam periode berjalan sebelum dikurangi pajak. 2. Total assets merupakan komponen yang terdiri atas kas, giro pada BI, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima, biaya dibayar dimuka, uang muka pajak, aset tetap dan penyusutan aset tetap dan lain-lain. ROA dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan.siamat (2000:50) mengatakan bahwa rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal bank. Muljono (dalam Enderayanti, 2005:29)

9 9 mengatakan bahwa perubahan rasio ini dapat disebabkan antara lain lebih banyak aset yang digunakan sehingga menambah operating income dalam skala yang lebih besar, adanya kemampuan manajemen untuk mengalihkan portofolio/surat berharga kejenis yang menghasilkan income yang lebih tinggi, adanya kenaikan tingkat bunga secara umum, dan adanya pemanfaatan aset-aset yang semula tidak produktif menjadi aset produktif. Menurut SEBI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatannya. Efisiensi bank merupakan faktor penting dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk memaksimalkan profitabilitas dan nilai investasi dari para pemegang saham. Secara spesifik rasio BOPO digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank.semakin kecil angka rasio BOPO, maka semakin baik kondisi suatu bank. Meningkatnya pendapatan operasional dan menurunnya biaya opersional dari suatu bank akan mengakibatkan bank memiliki efisiensi yang baik sehingga keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. (Martono, 2007:85). Biaya Operasional BOPO = X 100% Pendapatan Operasional Biaya operasional adalah semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank yang pada umumnya terdiri dari : 1. Biaya bunga, yaitu biaya atas dana-dana yang berasal dari Bank Indonesia, bank-bank lain, dan pihak ketiga bukan bank. 2. Biaya valuta asing, yaitu semua biaya yang dikeluarkan bank untuk berbagai transaksi devisa. 3. Biaya tenaga kerja, yaitu semua biaya yang dikeluarkan bank untuk membiayai pegawainya. 4. Penyusutan, yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan benda-benda tetap dan inventaris. 5. Biaya lainnya, yaitu biaya langsung dari kegiatan usaha bank yang belum termasuk dalam pos biaya-biaya tersebut diatas. Pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima, terdiri dari : 1. Hasil bunga, yaitu pendapatan bunga, baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari penanaman-penanaman yang dilakukan oleh bank, seperti giro, simpanan berjangka dan obligasi. 2. Provisi dan komisi, yaitu provisi dan komisi yang diterima oleh bank dari berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti provisi kredit dan provisi transfer. 3. Pendapatan valuta asing, yaitu pendapatan yang dihasilkan bank dari hasil transaksi devisa. 4. Pendapatan lainnya, yaitu pendapatan lainnya yang merupakan hasil langsung dari kegiatan operasional bank yang belum termasuk dalam pos-pos tersebut di atas. Liquidity Hasibuan (2004:92) mengatakan bahwa likuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar semua utang jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dikuasainya.dendawijaya (2009:118) mengatakan bahwa likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.ldr (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas.ldr (Loan to Deposit Ratio) adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya.

10 10 LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama bank, oleh karena itu sumber pendapatan utama bank berasal dari kegiatan ini. Semakin besarnya penyaluran dana dalam bentuk kredit dibandingkan dengan deposit atau simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi semakin besarnya risiko yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Mulyono (2000:101) mengatakan bahwa rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Total Loans LDR= X 100% Total Deposit +Equity Dendawijaya (2009:118) mengatakan bahwa rasio LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.semakin tinggi rasio ini semakin rendah kemampuan likuiditas bank.kasmir (2003:272) mengatakan bahwa batas aman untuk LDR menurut peraturan pemerintah adalah maksimum 110%. Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai sampai berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasi atau kegiatan usahanya. Dengan kata lain LDR digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu bank. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Capital adequacy ratio berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia. 2. Tingkat likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia. 3. Capital adequacy ratio berpengaruh dominan terhadap profitabilitas perusahaan perbankanmilik pemerintahdi Bursa Efek Indonesia. METODA PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu melukiskan atau menggambarkan keadaan obyek yang diteliti dan menyajikan data yang diperoleh kemudian membuat kesimpulan untuk memberikan alternatif pemecahannya. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya akan diduga. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan milik pemerintah yang ada di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 5 perusahaan yaitu PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT. Bank Mutiara Tbk (BCIC). Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristik akan diselidiki, jumlah elemen dalam sampel lebih sedikit daripada elemen populasi. Dalam penelitian ini sampel diambil secara nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2011:84) pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel secara nonprobability sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil

11 11 kurang dari 30 (Sugiyono, 2011:85). Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi penelitian yaitu perusahaan perbankan milik pemerintah yang ada di Bursa Efek Indonesia sebanyak 5 perusahaan. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Adapun definisi operasional masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X) terdiri dari: a. Capital Adequacy Ratio (X 1) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Rumus yang digunakan adalah: Equity Capital CAR = X 100% Total Loans + Securities b. Likuiditas (X 2) adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratioyaitu suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rumus yang digunakan adalah: Total Loans LDR= X 100% Total Deposit +Equity 2. Variabel terikat (Y) adalah profitabilitas Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets. Return on Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah: Net Income ROA= X 100% Total Assets Teknik Analisa Data Analisis data adalah kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi perangkat hasil dan penemuan baru atau dalam bentuk pembuktian dari hipotesis. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menghitungvariabel-variabel penelitian yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio, tingkat likuiditas (Loan to Deposit Ratio), dan profitabilitas (Return on Assets). 2. Menganalisis perkembangan Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Assets dari tahun ke tahun. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya pengaruh antara capital adequacy ratio dan tingkat likuiditas sebagai variabel independent (bebas) terhadap profitabilitas (Y) sebagai variabel dependent (terikat). Rumus regresi linier berganda menurut Sugiyono (2011:192) adalah sebagai berikut : Y = a + b 1X 1 + b 2X 2 Keterangan: Y a b 1, b 2 X 1 X 2 : : : : : variabel terikat profitabilitas konstanta koefisien regresi variabel bebas 1 sampai 2 variabel bebas capital adequacy ratio variabel bebastingkat likuiditas

12 12 4. Uji Asumsi Klasik Uji melihat layak atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk memprediksi variabel terikat berdasarkan masukan variabel bebasnya, maka model regresi harus terbebas dari beberapa asumsi, antara lain: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependent dan variabel independent keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui pendekatan grafik. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. b. Uji Heteroskesdastisitas Uji terhadap adanya Heteroskesdastisitas adalah bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap, maka ini disebut Homoskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi Heteroskesdastisitas. c. Analisis Autokorelasi Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka diidentifikasi terjadi masalah autokorelasi. Regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi autokorelasi di dalamnya. d. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel independent. Regresi yang baik adalah regresi yang variabel independent -nya tidak memiliki hubungan yang erat atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independent -nya. e. Uji Kelayakan Model dengan Uji F Uji F dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi linear berganda. Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh simultan antara capital adequacy ratio dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas. 5. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial antara capital adequacy ratio dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas. b. Uji Determinasi Parsial (r 2 ) Untuk mengetahui di antara variabel bebas mana yang dominan digunakan nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) yang paling besar. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Capital Adequacy Ratio (X 1) Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Rumus yang digunakan adalah: Equity Capital CAR = X 100% Total Loans + Securities Berdasarkan Bank Indonesia nilai CAR tidak boleh kurang dari 8%. Ketentuan CAR dari Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

13 13 Tabel 1 Ketentuan Capital Adequacy Ratio Tingkat Capital Adequacy Ratio Tingkat Peringkat 8 % Keatas Sehat 6,4 8 % Kurang Sehat Di bawah 6,4 % Tidak Sehat Sumber: Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 2 Perhitungan Capital Adequacy Ratio Tahun 2008 Sampai 2012 No Kode Tahun Equity Capital Total Loans Securities CAR Rata-rata 1 BMRI ,29% ,31% ,99% 17,96% ,15% ,07% 2 BBRI ,70% ,46% ,35% 14,63% ,42% ,20% 3 BBNI ,28% ,38% ,23% 18,87% ,11% ,37% 4 BBTN ,54% ,000% ,183% 11,38% ,56% ,62% 5 BCIC ,35% ,61% ,76% 1,42% ,29% ,81% Sumber: Data diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: 1. CAR PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. CAR tertinggi dicapai pada tahun 2011 yaitu sebesar 20,15%, sedangkan CAR terendah dialami pada tahun 2010 yaitu sebesar 15,99%. CAR PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di atas 8%. Rata-rata CARPT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 17,96%. 2. CAR PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. CAR tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 17,20%, sedangkan CAR terendah dialami pada tahun 2009 yaitu sebesar 12,46%. CAR PT. Bank Rakyat Indonesia

14 14 Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di atas 8%. Rata-rata CARPT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 14,63%. 3. CAR PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. CAR tertinggi dicapai pada tahun 2010 yaitu sebesar 23,23%, sedangkan CAR terendah dialami pada tahun 2008 yaitu sebesar 13,28%. CAR PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di atas 8%. Rata-rata CARPT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 18,87%. 4. CAR PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. CAR tertinggi dicapai pada tahun 2010 yaitu sebesar 13,183%, sedangkan CAR terendah dialami pada tahun 2008 yaitu sebesar 7,54%. CAR PT. Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun 2008 kurang sehat karena di antara 6,4-8%, sedangkan pada tahun 2009 sampai 2012 sehat karena di atas 8%. Rata-rata CARPT. Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 11,38%. 5. CAR PT. Bank Mutiara Tbk (BCIC) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. CAR tertinggi dicapai pada tahun 2010 yaitu sebesar 11,76%, sedangkan CAR terendah dialami pada tahun 2008 yaitu sebesar -36,35%. CAR PT. Bank Mutiara Tbk pada tahun 2008 tidak sehat karena di bawah 6,4%, sedangkan pada tahun 2009 sampai 2012 sehat karena di atas 8%. Rata-rata CARPT. Bank Mutiara Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 1,42%. Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggiadalahpt. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yaitu sebesar 18,87%. Likuiditas (X 2) Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratioyaitu suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rumus yang digunakan adalah: LDR= Total Loans Total Deposit +Equity X 100% Ketentuan Loan to Deposit Ratio(LDR) dari Bank Indonesia adalah sebagai berikut Tabel 3 Ketentuan Loan to Deposit Ratio Tingkat Loan to Deposit Ratio Tingkat Peringkat Dibawah 93,75 % 93,75% - 97,5% 97,5 % - 101,25 % Di atas 101,25 % Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Sumber: Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:

15 15 Tabel 4 Perhitungan Loan to Deposit RatioTahun 2008 Sampai 2012 No Kode Tahun Total Loans Total Deposit Equity LDR Rata-rata 1 BMRI ,68% ,54% ,53% 58,25% ,04% ,47% 2 BBRI ,96% ,53% ,05% 64,59% ,50% ,90% 3 BBNI ,21% ,88% ,06% 58,21% ,22% ,67%.4 BBTN ,14% ,68% ,95% 88,57% ,35% ,75% 5 BCIC ,36% ,02% ,81% 67,99% ,39% ,37% Sumber: Data diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Loan to Deposit Ratio(LDR) masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: 1. LDR PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatan. LDR tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 69,47%, sedangkan LDR terendah dialami pada tahun 2008 yaitu sebesar 49,68%. LDR PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di bawah 93,75%. Rata-rata LDR PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 58,25%. 2. LDR PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. LDR tertinggi dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 67,53%, sedangkan LDR terendah dialami pada tahun 2011 yaitu sebesar 61,50%. LDR PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di bawah 93,75%. Rata-rata LDR PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 64,59%. 3. LDR PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. LDR tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 63,67%, sedangkan LDR terendah dialami pada tahun 2009 yaitu sebesar 53,88%. LDR PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di bawah 93,75%. Rata-rata LDR PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 58,21%. 4. LDR PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. LDR tertinggi dicapai pada tahun 2008 yaitu sebesar 91,14%, sedangkan LDR terendah dialami pada tahun 2009 yaitu sebesar 86,68%. LDR PT. Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di bawah 93,75%. Rata-rata LDR PT. Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 88,57%.

16 16 5. LDR PT. Bank Mutiara Tbk (BCIC) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. LDR tertinggi dicapai pada tahun 2008 yaitu sebesar 91,36%, sedangkan LDR terendah dialami pada tahun 2009 yaitu sebesar 50,02%. LDR PT. Bank Mutiara Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di bawah 93,75%. Rata-rata LDR PT. Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 67,99%. Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa Loan to Deposit Ratio(LDR) yang terbaik adalah PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) karena memiliki LDR yang terkecil. Profitabilitas (Y) Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio Return On Assets. Return On Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah: Net Income ROA= X 100% Total Assets Ketentuan tingkat Return On Assets (ROA) dari Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 5 Ketentuan Retun On Asset Tingkat Retun On Asset Tingkat Peringkat Di atas 1,22% 0,99% - 1,22% 0,77 % - 0,99 % Dibawah 0,77 % Sumber: Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Perhitungan Return On Assets (ROA) masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:

17 17 Tabel 6 Perhitungan Return On AssetsTahun 2008 Sampai 2012 No Kode Tahun Net Income Total Assets ROA Rata-rata 1 BMRI ,48% ,81% ,05% 2,03% ,26% ,56% 2 BBRI ,42% ,31% ,84% 2,84% ,26% ,39% 3 BBNI ,61% ,09% ,65% 1,50% ,00% ,16% 4 BBTN ,96% ,84% ,34% 1,10% ,15% ,22% 5 BCIC ,35% ,53% ,02% -24,42% ,73% ,95% Sumber: Data diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Return On Assets (ROA) masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: 1. ROA PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatan. ROA tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,56%, sedangkan ROA terendah dialami pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,48%. ROA PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di atas 1,22%. Rata-rata ROA PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 2,03%. 2. ROA PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi. ROA tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,39%, sedangkan ROA terendah dialami pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,31%. ROA PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sehat karena di atas 1,22%. Rata-rata ROA PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 2,84%. 3. ROA PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatan. ROA tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,16%, sedangkan ROA terendah dialami pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,61%. ROA PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2008 tidak sehat karena di bawah 0,77%, ROA pada tahun 2009 cukup sehat karena di antara 0,99% sampai 1,22%, sedangkan ROA pada tahun 2010 sampai 2012 sehat karena di atas 1,22%. Rata-rata ROA PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 sebesar 1,50%.

7 2. Jenis Bank Jenis bank menurut Taswan (2010:8) adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, terdiri dari: 1) Ban

7 2. Jenis Bank Jenis bank menurut Taswan (2010:8) adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, terdiri dari: 1) Ban BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Bank 1. Pengertian Bank Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai

Lebih terperinci

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5 Ruang Lingkup Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Perekonomian Indonesia nesia tepatnya pada tahun 1997 mengalami krisis moneter yang mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Rasio Keuangan Bank Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan pihak yang memiliki dana (surplus fund). Instrumen investasi yang diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada empat penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Nisrina Yuli Astrie (2015) Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita Yuliani (2012) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR,LAR,APB,NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah : 1. Dimas Maulana, (2012) Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perbankan a. Pengertian Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 Perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, karena perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Kinerja Perbankan dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) a. Pengertian Kinerja Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi Perbankan, menyatakan bahwa : Bank adalah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini adalah sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber yang telah ada, yaitu data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian sebuah negara tidak mungkin lepas dari berbagai peran penting dan strategis lembaga keuangan terutama lembaga perbankan. Bank memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Perekonomian mendapat manfaat berupa mekanisme alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh laba merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang aktivitasnya menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean, perbankan Indonesia harus memiliki daya saing yang komparatif dan tidak mudah ditiru oleh para kompetitor sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Merkusiwati,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tinjauan dari dua penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi atau rujukan dalam penelitian, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini ada 3 (tiga) rujukan yaitu penelitian dari Maria Kristina Isabella R. Da Gama (2009), Novita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada tiga penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh : 1. Riski Yudi Prasetyo 2012 Penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penilitian pertama yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) dengan topik mengenai Pengaruh LDR, IPR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif karena menghitung nilai dengan desain kausal yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan berpengaruh. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Klasifikasi Bank Ada beberapa definisi bank yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu Bank adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul "Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertin Kinerja Keuangan Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Bank didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Rentabilitas ( Profitabilitas ) 1. Pengertian Rentabilitas Menurut Harmono ( 2011 : 167 ) menyatakan : Rentabilitas adalah gambaran fundamental perusahaan yang ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen resiko (BSMR; 2005:A3) adalah suatu lembaga yang telah memeperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bank Secara Umum Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

AGUS MAULANA

AGUS MAULANA ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2013 Oleh AGUS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BANK 2.1.1 Pengertian Bank Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata bank entah itu di perkotaan maupun di pedesaan. Masyarakat biasanya berpresepsi

Lebih terperinci