BAB V PENUTUP. kesimpulan dalam penulisan hukum ini, yang antara lain:
|
|
- Budi Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 192 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah pada bab pendahuluan yang kemudian dijawab dalam bab pembahasan, maka didapat pokokpokok kesimpulan dalam penulisan hukum ini, yang antara lain: 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peran Pemerintah, yang dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemen.Bud.Par) dibawah kepemimpinan Bp. Jero Wacik, yaitu mencoba untuk membantu semua pihak dan menyelesaikan sengketa kasus ini secara baik. Namun hal ini tidak terwujud setelah Kemen.Bud.Parmemilih untuk tidak melanjutkan segala bantuan proses penyelesain kasus sengketa inihanya karena mendasarkan data yang ada di situs Wilkipedia terkait lagu Terang Bulan dan kemudian tidak melanjutkan proses pencarian data-data dari sumber lainnya.terkait gugatan hukum, baik dari pihak ahli waris Saiful Bahri maupun pihak Lokananta, sebenarnya tidak pernah berniat melakukan gugatan hukum kepada pihak Malaysia, hal ini merupakan hasil dari pemberitaan media massa yang dilebih-lebihkan.
2 Kedudukan hukum Lokananta dalam kasus sengketa lagu Terang Bulan adalah sebagai pemegang Hak Terkait Produser Rekaman Suara, dimana hak tersebut berlaku selama 50 tahun sejak karya tersebut selesai direkam berdasarkan Pasal 50 UU Hak Cipta No. 19/2002. Berdasarkan bukti otentik catatan rekaman di Studio Lokananta yang diperoleh peneliti dalam penelitian, Lagu Terang Bulan karya Saiful Bahri terdaftar 4 Februari 1961, Maka Hak Terkait Studio Lokananta sebagai Produser Rekaman untuk memperbanyak karya cipta tersebut berakhir pada tahun Dalam kasus ini posisi Studio Lokananta tidak relevan apabila kedepannya akan mengajukan gugatan hukum kepada Malaysia, karena tidak adanya pelanggaran hukum yang berupa produksi perbanyakan/ penggandaan hasil rekaman Lagu Terang Bulan secara ilegal yang dilakukan Malaysia (yang dilanggar Malaysia adalah Hak Moral Saiful Bahri sebagai Pencipta Lagu Terang Bulan). 3. Sebagai pemegang Hak Pengganda Lagu Terang Bulan, dalam perjanjian (format E1) antara Lokananta dengan suatu Grup Musik/ Orkes, Lokananta diberikan Hak oleh pencipta/ arranger/ komposer untuk merekam dan mencetak/ memperbanyak/ menggandakan karya lagu dari si pencipta lagu. Yang kemudian nantinya hasil
3 194 penggandaan lagu tersebut digunakan untuk keperluan siaran RRI, keperluan hubungan kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain, dan untuk keperluan komersil untuk diperdagangkan dalam bentuk piringan hitam kepada masyarakat. Selain itu apabila ada permasalahan hukum kedepannya sebagai akibat terkait adanya pelanggaran Hak Cipta (dalam perjanjian pada saat itu yang digunakan adalah UU Hak Cipta 1912) maka menjadi kewajiban dan tanggung jawab pihak Lokananta untuk menangani proses hukum tersebut dan menjadi kewajiban Lokananta untuk menghindarkan pencipta dari kerugian akibat adanya pelanggaran Hak Cipta. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Saran untuk Penelitian Kedepannya. Penelitimengakui kesulitan dalam pengumpulan bahan bukti hukum karena kurangnya sumber daya manusia dan keterbatasan kemampuan peneliti, sehingga untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan: 1) Untuk memperoleh data yang lebih kuat dengan proses yang efektif dan efisien, peneliti selanjutnya harus bekerjasama dengan Instansi Pemerintah terkait agar
4 195 diberikan bantuan berupa dana dan sumber daya manusia khususnya para ahli sejarah, ahli kearsipan dan pustakawan. 2) Untuk memperoleh data yang lebih kuat, peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian tambahan di pusat arsipsurat kabar atau majalah lawas misalnya Litbang. Koran Kompas, Litbang. Antara, Litbang. Majalah Tempo, dll. 3) Terkait analisa hukum dalam kasus ini, dalam penelitian selanjutnya, peneliti dapat melakukan perbandingan hukum dengan kasus Lagu Ibu Pertiwi dengan lagugereja Amerika berjudul What a friend we have, in Jesus karya dari Joseph Screiven ( ). Lagu gereja ini sepengetahuan peneliti pernah muncul dalam scene film terkenal: Driving Miss Daisy tahun 1989 (tepatnya pada waktu scene1jam:04menit:58det) yang dibintangi aktor Morgan Freeman. 4) Untuk dilakukan penelitian hukum terkait data tentang Koeffizet Perak hadiah dari Presiden Soekarno, data tentang Film Terang Boelan 1937 juga ilustrasi musik dari film tersebut yang kabarnya dibawakan oleh Orkes Lief of Java dan dinyanyikan oleh Ismail Marzuki, Pencipta Lirik Lagu Terang Bulan yang asli, dan data tentang analisa peraturan terkait Hak Cipta Internasional
5 196 yang dapat diterapkan dalam sengketa kasus antara Indonesia dan Malaysia. 5) Terkait adanya maklumat Pemerintah Indonesia melalui Perdana Menteri Djuanda tahun 1957 (terlampir dalam Daftar Lampiran 2) yang melarang penyiaran dan perbanyakan Lagu Terang Bulan guna menghormati Negara Malaysia, maka hal ini menjadi suatu kajian hukum yang terpisah dan perlu dilakukan penelitian hukum lanjutan, karena pada Tahun 1961 pihak Studio Lokananta melakukan penggandaan/ perbanyakan rekaman lagu tersebut dalam piringan hitam. 6) Terkait data otentik yang membuktikan bahwa Saiful Bahri pernah ikut dalam sayembara pencarian Lagu Nasional yang diadakan oleh Panitia Kemerdekaan Negara Malaysia pada tahun 1957, perlu dan harus ditemukan sebagai bukti paling penting. Hal ini dikarenakan dari data tersebut, bisa diketahui bagaimana kedudukan hukum antara Saiful Bahri dengan Pihak Malaysia sebagai penyelenggara sayembara. 7) Terkait Perubahan Undang-Undang Hak Cipta yang baru (UU No. 28 Tahun 2014) dengan Sengketa Kasus Lagu Terang Bulan ini, maka peneliti selanjutnya dalam melakukan proses penemuan hukum, diharapkan lebih fokus dengan pasal-pasal terkait:
6 197 a) Beberapa perubahan pengertian/ definisi mendasar dalam UU Hak Cipta yang baru. b) Terkait jangka waktu perlindungan Hak Cipta yang berubah menjadi: selama hidup pencipta ditambah 70 (tujuh puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia, diatur dalam Pasal 57 s.d Pasal 63 UU No. 28 Tahun c) Terkait pengaturan Hak Moral dan Hak Ekonomi yang diatur lebih terperinci dalam Bab II Pasal 4 s.d. Pasal 19 UU Hak Cipta No. 28 Tahun d) Terkait pengaturan Hak Terkait yang diatur lebih terperinci dalambab III Pasal 20 s.d. Pasal 30 UU Hak Cipta No. 28 Tahun e) Terkait aturan perjanjian jual putus yang diatur lebih terperinci dalam Pasal 122 UU Hak Cipta No. 28 Tahun f) Terkait proses penyelesaian sengketa yang diatur lebih terperinci dalam Bab XIV Pasal 95 s.d. Pasal 105 UU Hak Cipta No. 28 Tahun b. Saran untuk proses penyelesaian sengketa hak cipta Lagu Terang Bulan vs Lagu Kebangsaan Malaysia Negaraku.
7 198 1) Pemerintah mengumpulkan kekuatan bersama untuk mencari semua bukti-bukti hukum terkait, dengan meminta bantuan dari lembaga-lembaga seperti: a) Kedutaan BesarNegara Malaysia, b) Perpustakaan Nasional Negara Malaysia, c) Pusat Arsip Nasional Negara Malaysia, d) Data arsip dari Badan Intelejen Negara (BIN) Indonesia, e) Data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Riset Indonesia (LIPI). f) Data arsip dari surat kabar atau majalah, misal Litbang. Kompas, Litbang. Majalah Tempo, dll. g) Ahli sejarah, budayawan, pustakawan, dsb untuk dikirim ke pusat arsip negara Malaysia, guna melakukan penelitian mendalam dan kalau diperlukan mereka dibantu oleh SDM dari intelejen BIN atau hacker(peretas komputer) untuk mengakses arsip-arsip yang bersifat rahasia. 2) Bagi Pemerintah Indonesia dan pihak terkait lainnya yang berniat menyelesaikan kasus ini, ada baiknya untuk minta pendapat, saran, bantuan, dan/ atau rekomendasi kepada Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), salah satu budayawan hebat di Indonesia, terkait dengan bagaimana cara yang
8 199 paling santun dan damai untuk menyelesaikan sengketa ini. Selain itu juga diharapkan Cak Nun bersedia untuk mencarikan (atau ikut menjadi) figur/ tokoh dari Indonesia yang masih memiliki nilai dan wibawa di mata Pemerintah dan masyarakat Malaysia, sehingga mampu menjadi sesepuh perundingan dalam penyelesaian sengketa kasus ini.hal ini dikarenakanpeneliti setuju dengan pendapat Cak Nun, bahwa untuk menyelesaikan masalah kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia, kita harus tahu watak dan posisi sejarah masing-masing bangsa. Bangsa Indonesia yang secara sejarah lebih memiliki hak kultural atas karya-karya seni semacam Reog, Batik, Lagu Adat, Karya Sastra Kuno Melayu, dll.; bersikap rendah hati dengan merasa karya seni tersebut merupakan milik seluruh Bangsa Melayu dan kemudian bersikap abai terkait perlindungan hukumnya, sedangkan Malaysia merasa sebagai negara yang lebih cepat perkembangan peradabannya saat ini dan merasa sebagai pewaris sah Kerajaan Malaka berhak mengklaim semua karya seni Bangsa Melayu ini. 1 Masalah saling merasa besar dibanding bangsa lain inilah yang harus diselesaikan secara bertahap agar permasalahan serupa terkait klaim kebudayaan tidak berlanjut. Diharapkan 1 Emha AinunNadjib, 2009,Jejak Tinju Pak Kiai, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, hlm
9 200 dengan adanya figur/ tokoh budayawanyang masih memiliki nilai dan wibawa di mata Pemerintah dan masyarakat Malaysia akan memudahkan proses komunikasi, perundingan, dan penyelesaian sengketa ini kedepannya. 3) Sebisa-mungkin Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan sengketa ini menghindari media massa dan melakukan operasi senyap, agar tidak terjadi keributan masyarakat baik di Indonesia maupun di Malaysia, seperti pada masa awal sengketa kasus ini terekspos oleh media dan dunia maya. Sehingga para pihak terkait dapat merundingkan solusi terbaik, dengan kepala yang dingin, tanpa gangguan dan pengaruh dari luar. 4) Hal yang paling utama yang harus dikejar oleh Pemerintah Indonesia adalah terkait Hak Moral dari Saiful Bahri sebagai penulis lirik lagu kebangsaan Malaysia Negaraku (jika terbukti benar kedepannya). Terkait Hak Ekonomi (royalti, dsb) akan lebih baik jika diselesaikan secara kekeluargaan oleh Pemerintah Malaysia dengan ahli waris keluarga Saiful Bahri. Karena selama ini telah terbukti bahwa Pemerintah Malaysia sangat menghargai jasa Saiful Bahri dibandingkan Indonesia, dan berangkat dari fakta tersebut akan lebih baik jika Pemerintah Indonesia tidak ikut camput terkait
10 201 perundingan pembayaran royalti kepada ahli waris Saiful Bahri. c. Pendapat pribadi Peneliti terkait kasus: Menurut pendapat pribadi,peneliticenderung mendukung pernyataan Aden Bahri, bahwa yang membuat lirik lagu Negaraku adalah (alm.) Bp.Saiful Bahri. Meskipun bukti tertulis/ otentik belum diketemukan, namun apabila melihat kondisi sejarah pada masa kemerdekaan Negara Malaysia, maka menurut peneliti, akan timbul beberapa kemungkinan, yang akan dijabarkan sebagai berikut: 1) Karena waktu yang mulai mendesak menjelang kemerdekaan Negara Kesatuan Malaya (Juli 1957 s.d. Agustus 1957) dan Negara Kesatuan Malaya belum memiliki lagu kebangsaan nasional (national anthem song), para tokoh Negara Kesatuan Malaya memutuskan untuk mengadakan sayembara Lagu Nasional yang melibatkan banyak komposer dari seluruh dunia (sumber: cek di Berita Antara dan website NationalAnthem.net), dengan tujuan mengumpulkan pilihan bagi lagu kebangsaannya. 2) Tanggal 5 Agustus 1957, pimpinan Negara Malaya memutuskan lagu (Irama Nada) yang dipakai adalah lagu Allah Lanjutkan Usia Sultan (lagu nasional
11 202 Kesultanan Perak), dengan pertimbangan karena nada lagunya mudah dihapal oleh masyarakat (mirip dengan lagu kenangan di wilayah Malaya, yang berjudul Terang Bulan). Namun lirik lagu Allah Lanjutkan Usia Sultan tidak digunakan. 3) Dengan pertimbangan mencari nada/ irama lagu yang mudah dihafal oleh masyarakat, maka kemungkinan lain yang timbul tentu mereka akan membuat lirik lagu yang mudah pula untuk dihafal namun bersemangat nasional. 4) Kemungkinan besar, lagu akan menggunakan lirik yang bahasanya dimengerti oleh Rakyat Malaya, yaitu Bahasa Inggris atau lagu dengan berbahasa ibu Bahasa Melayu. 5) Maka dibentuklah tim dewan juri khusus, yang dipimpin oleh Tunku Abdul Rahman, dengan tugas khusus untuk mengisi lirik lagu untuk lagu nasional baru ini. Timbul pertanyaan, bagaimana mereka akan mengisi lirik lagu tersebut dengan ketersediaan waktu yang tidak banyak, maka muncul 3 (tiga) kemungkinan: i. Tim tersebut bertugas membuat Lirik Lagu baru, atau ii. Tim tersebut bertugas mencari/ menyaring lirik lagu yang tepat dari hasil sayembara Lagu Nasional yang dikirim peserta.
12 203 iii. Tim membuat sayembara (lagi), khusus untuk mencari lirik lagu nasional yang tepat. 6) Dengan waktu yang mepet/ sempit, yaitu dari tanggal 5 Agustus 1957 s.d. 31 Agustus 1957 (pada 31 Juli 1957, Parlemen Inggris menjanjikan kemerdekaan kepada Malaya yaitu tanggal 31 Agustus The Federation of Malaya Independence Act dan pimpinan Negara Federasi Malaya baru menyetujui irama lagu nasional tanggal 5 Agustus ), peneliti beranggapan kemungkinan yang paling sesuai dengan kondisi saat itu adalah Tim Juri mencari/ menyaring lirik lagu hasil sayembara Lagu Nasional, untuk kemudian digunakan secara keseluruhan atau disunting untuk disesuaikan dengan semangat kemerdekaan Malaya. 7) Dan dipilihlah lagu yang berbahasa Melayu (bukan berbahasa Inggris), yang sesuai dengan semangat kemerdekaan Bangsa Malaya dari Koloni Inggris dan fakta bahwa Bahasa Melayu merupakan bahasa ibu bagi bangsa Malaya. 8) RRI adalah kiblat musik Indonesia saat itu, dan pada tahun 1957, Saiful Bahri adalah pimpinan orkes terbaik di RRI Jakarta, yaitu Orkes Simfoni Jakarta. Publik Bab II, sub-bab Sejarah Lagu Terang Bulan, sumber: Anthems.org.
13 204 Malaysia sangat mengapresiasi karya Saiful Bahri pada saat melakukan Tour Konser Musik di Malaysia pada era 1940-an ketika masih menjadi anggota Orkes Studio Jakarta maupun era 1950-an ketika sudah menjadi pimpinan Orkes Studio Jakarta, dan pernah melakukan perjalanan muhibah dari RRI pada tahun 1960-an selama 11 hari di Malaysia bersama orkesnya tersebut. Hal ini membuktikan nama Saiful Bahri sangat diperhitungkan oleh Malaysia, pada saat itu, sebagai musisi besar Indonesia. Jadi kemungkinan Saiful Bahri ikut diundang untuk memasukkan karyanya dalam sayembara Lagu Nasional Malaya cukup besar, karena pada saat itu hubungan Indonesia dengan Malaya sangat baik layaknya saudara. Misalkan Federasi Malaya menggunakan undangan formal kenegaraan melalui departemen pemerintahan Indonesia-pun, pasti pada saat itu akan dirujuk ke RRI Jakarta dibawah kewenangan Departemen Penerangan, karena sekali lagi: Pada tahun 1950 s.d an kiblat musik Indonesia adalah RRI Jakarta, tempat berkumpulnya Musisi Hebat pada eranya, misalnya Bing Slamet, Idris Sardi, Titiek Puspa, Ismail Marzuki, dll. Selain fakta tersebut, terdapat fakta lain yaitu hubungan Pemerintah Malaysia (pimpinan Tunku Abdul Rahman) dengan Saiful Bahri sangatlah
14 205 erat, hal ini terbukti Pemerintah Malaysia meminta jasanya untuk mengembangkan Perusahaan Filem Negara Malaysia (FNM) dan menciptakan Lagu Kebangsaan Negeri Federasi Selangor. Menurut pandangan peneliti, Pemerintah Malaysia pimpinan Tunku Abdul Rahman pada saat itu sangat menghargai karya dan jasa besar Saiful Bahri, sehingga memprioritaskan posisi-posisi penting dalam pengembangan industri seni musik dan film kepada Saiful Bahri dan berusaha membajak beliau dengan iming-imingkewarganegaraan Malaysia.(Hal ini memang sangat bertentangan dengan pandangan warga Indonesia kebanyakan pada saat itu yang tidak menghargai Saiful Bahri, terlebih lagi dari sudut pandang pemerintahan Soekarno, Saiful Bahri lebih memilih untuk mengabdi kepada Malaysia daripada mendukung Soekarno dengan gerakan Ganyang Malaysia-nya)
BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Internasional (International Court of Justice ICJ, Malaysia atas kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sempat mereda, ketika diputusnya kasus sengketa kepemilikan Kepulauan Sipadan dan Ligitan oleh 17 Hakim Mahkamah Internasional (International Court
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih mencintai kemerdekaan. Munculnya sebuah pengakuan dari Malaysia yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang mencintai perdamaian tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Munculnya sebuah pengakuan dari Malaysia yang telah mengklaim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan musik di dunia tidak dapat dipungkiri tren musik di Indonesia terpengaruh oleh musik dari negara-negara barat dan asia. Seperti
Lebih terperinciSKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA)
SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA) Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.266, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229]
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 72 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Lebih terperinciBAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
45 BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Sejarah Perkembangan Undang-Undang Hak Cipta di Indonesia Permasalahan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan kesenian. Kesenian merupakan pencitraan salah satu sisi realitas dalam lingkungan rohani jasmani
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa Film sebagai media komunikasi massa pandangdengar mempunyai
Lebih terperinciLex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015
SUATU TINJAUAN TENTANG HAK PENCIPTA LAGU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1 Oleh: Ronna Sasuwuk 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah yang merupakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANLOMBA DESAIN LOGO ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIADAN CIPTA KARYA LAGU KEARSIPAN NASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU
BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU A. Hak cipta sebagai Hak Eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta Dalam konsep perlindungan hak cipta disebutkan bahwa hak cipta tidak melindungi
Lebih terperinciKEMENTERIAN HUKUM DAN ASASI MANUSIA RI Jln. H.R. Rasuna Said Kav. 6-9 Jakarta Selatan PEDOMAN LOMBA CIPTA LAGU NASIONAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN ASASI MANUSIA RI Jln. H.R. Rasuna Said Kav. 6-9 Jakarta Selatan 12190 PEDOMAN LOMBA CIPTA LAGU NASIONAL Latar Belakang Lagu adalah bahasa universal yang mudah untuk dipahami dan dimengerti
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 1986 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciSumber: Indonesiarevive.com 4 Januari 2011
Jan042011 Lokananta, Rekaman Pidato Bung Karno Mengenai Misteri Supersemar Ada di Sini Cagar Budaya Sumber: Indonesiarevive.com 4 Januari 2011 Lokananta, kata dalam bahasa sansekerta yang berarti Gamelan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2015 DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciWejangan Presiden RI pada acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, di Cipanas, Jabar tgl. 9 Agt 2014 Sabtu, 09 Agustus 2014
Wejangan Presiden RI pada acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, di Cipanas, Jabar tgl. 9 Agt 2014 Sabtu, 09 Agustus 2014 WEJANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014
PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, SH, MH, FCBArb Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA A. DASAR a. Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; b. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2015 DJSN. Informasi Publik. Pelayanan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN DEWAN JAMINAN
Lebih terperinci: /2 /0 04
» Apakah yang dimaksud dengan Hak cipta?» Apa yang dapat di hak ciptakan?» Berapa Lama hak cipta berakhir?» Apa yang ada dalam Domain Publik?» Apakah Cukup Gunakan?» Alternatif untuk Hak Cipta» Hak cipta
Lebih terperinci2 Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1699, 2014 KEMENKUMHAM. Lembaga Manajemen Kolektif. Evaluasi. Izin Operasional. Penerbitan. Permohonan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak ditemukan berbagai kesenian tradisional yang mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang, legenda, tari, lagu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai jenis daya Tarik wisata baik daya Tarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki berbagai jenis daya Tarik wisata baik daya Tarik wisata alami ataupun buatan. Daya tarik wisata alami adalah obyek-obyek wisata yang terbentuk
Lebih terperinciINTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014
INTISARI HAK CIPTA UU No 28 Tahun 2014 Definisi Pasal 1 : Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
Lebih terperinciPasal 2. (1) Pada kesempatan-kesempatan di mana diperdengarkan Lagu Kebangsaan dengan alat-alat musik, maka lagu itu dibunyikan lengkap satu kali, yai
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1958 TENTANG LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA Presiden Republik Indonesia, a) Bahwa Lagu Kebangsaan Republik Indonesia adalah Lagu Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT
PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/12.2014 TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PENGURUS BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa perbedaan pendapat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciLEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO
LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti, fungsi, dan hak cipta Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pembatasan dan perlindungan hak cipta Hak Cipta adalah
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENEGAKAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM BAGI ANGGOTA DAN JAJARAN SEKRETARIAT
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi
No.254, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. PPPK. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "LOKANANTA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "LOKANANTA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu segera melaksanakan Undang-undang No.
Lebih terperinciHAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta
HAK CIPTA SOFTWARE Pengertian Hak Cipta Hak cipta (lambang internasional: ) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu.
Lebih terperinci2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2008 PORNOGRAFI. Kesusilaan Anak. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008
Lebih terperinciPENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN
PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN Informasi BPJS Ketenagakerjaan Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1989 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1989 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciPERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PEMILU REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN PELANGGARAN KODE ETIK PENYELENGGARA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor sepanjang tahun 2015, masih memerlukan langkah-langkah penyempurnaan.
Lebih terperinciHak Cipta. Pengertian Hak Cipta hak ekslusif untuk 1. mengumumkan, 2. memperbanyak, 3. memberi izin
Hak Cipta Pengertian Hak Cipta hak ekslusif untuk 1. mengumumkan, 2. memperbanyak, 3. memberi izin Beberapa Pengertian Pengumuman adalah 1.pembacaan, 2.penyiaran, 3.pameran, 4.penjualan, 5.pengedaran,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bersangkutan. Dalam menyampaikan materinya Majalah Rolling Stone Indonesia
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setiap media massa memilik desk editor yang berbeda dalam menyampaikan materi pemberitaannya, sesuai dengan kebutuhan visi media bersangkutan. Dalam menyampaikan materinya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.580, 2010 KOMNAS HAM. Pemantauan. Penyelidikan. Prosedur.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.580, 2010 KOMNAS HAM. Pemantauan. Penyelidikan. Prosedur. PERATURAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA NOMOR 002/KOMNAS HAM/X/2010 TENTANG PROSEDUR PELAKSANAAN PEMANTAUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;
LAMPIRAN PERSETUJUAN MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI MENYELURUH ANTAR PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA
Lebih terperinciKETENTUAN DAN TATA TERTIB GRAND FESTIVAL REBANA NASIONAL 2016 UNIT REBANA ITB INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG
KETENTUAN DAN TATA TERTIB GRAND FESTIVAL REBANA NASIONAL 2016 UNIT REBANA ITB INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG KETENTUAN UMUM 1. Festival ini adalah Festival Rebana se-indonesia. 2. Festival ini terbagi
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2011 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 02 /M/PER/V/2011
Lebih terperinci: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan ratifikasi Indonesia pada perjanjian-perjanjian internasional, perkembangan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 39, 1989 (PERDATA, PERINDUSTRIAN, PIDANA, KEHAKIMAN, HAK MILIK, PATEN, TEKNOLOGI. Penjelasan dalam Tambahan
Lebih terperinciTinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.
Undang-undang Hak Cipta dan Perlindungan Terhadap Program Komputer PERTEMUAN 7 Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa sejalan dengan ratifikasi Indonesia pada
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi buku berisikan pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan lainnya yang akan menambah wawasan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA
DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA Bagian I PERATURAN MEDIASI KLRCA Bagian II SKEMA Bagian III UU MEDIASI 2012 Bagian IV PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA 2 Pusat untuk Arbitrase Regional Kuala Lumpur Peraturan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.370, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Keterbukaan Informasi Publik. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/KA/VII/2010 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGUSULAN, DAN PENETAPAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA DAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS SERTA CALON ANGGOTA PENGGANTI ANTARWAKTU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cina mulai mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO sejak Juli 1986
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cina mulai mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO sejak Juli 1986 dimana saat itu WTO masih berbentuk GATT ( General Agreement On Tariffs and Trade ). Dengan tidak
Lebih terperinciUU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2
UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta M6. Peraturan & Regulasi 2 Ketentuan Umum Lingkup Hak Cipta Perlindungan Hak Cipta Pembatasan Hak Cipta Prosedur Pendafatran HAKI Nikmati Ciptaannya, Hargai Penciptanya
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN
Lebih terperinci2016, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Intelijen Negara adalah penyelenggara Intelijen
No.932, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIN. Intelijen Negara. Kode Etik. PERATURAN KEPALA BADAN INTELIJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK INTELIJEN NEGARA DENGAN
Lebih terperinci2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba
No.1892, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Bawaslu Provinsi. Bawaslu Kab/Kota. Panwaslu Kecamatan. Panwaslu Kelurahan/Desa. Panwaslu LN. Pengawas TPS. Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. MP3 dapat diartikan dalam dua hal, yakni sebagai program komputer
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan MP3 dapat diartikan dalam dua hal, yakni sebagai program komputer (software) dan medium penyimpanan dan menjalankan musik dan lagu. Dua arti tersebut jika dilihat dari sisi
Lebih terperinciKODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
KODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam dokumen ini yang dimaksud dengan: 1. Kode Etik Anggota
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. Bahwa karya cetak
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO
KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Republik Perancis dan Republik Indonesia telah lama menjalin hubungan
119 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Republik Perancis dan Republik Indonesia telah lama menjalin hubungan diplomasi. Kedua negara memiliki rekam jejak hubungan kerjasama yang baik sedari dulu. Salah satu
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011
Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA LOMBA CIPTA SENI PELAJAR TINGKAT NASIONAL,
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Perlindungan terhadap Hak Cipta di Indonesia diatur dengan Undang-Undang No.19
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Hak cipta memiliki hak ekslusif di dalamnya yaitu hak yang semata-mata diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada orang lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut
Lebih terperinciKONVENSI ROMA 1961 KONVENSI INTERNASIONAL UNTUK PERLINDUNGAN PELAKU, PRODUSER REKAMAN DAN BADAN-BADAN PENYIARAN
KONVENSI ROMA 1961 KONVENSI INTERNASIONAL UNTUK PERLINDUNGAN PELAKU, PRODUSER REKAMAN DAN BADAN-BADAN PENYIARAN Diselenggarakan di Roma Tanggal 26 Oktober 1961 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DUNIA JENEWA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. Bahwa karya cetak
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.
BAB III PEMBAHASAN A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan. Semua harta benda dari si pailit untuk kepentingan kreditur secara bersama-sama. Kedudukan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.134, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA OMBUDSMAN. Pelayanan. Informasi Publik. Tata Cara. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK OLEH
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang
Lebih terperinciPT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang
1 PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang membuka akun Mitra Santara (MS) di Santara, selanjutnya akan disebut sebagai Mitra Santara. Keduanya disebut sebagai
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA PENDAHULUAN Sebagai penjabaran dan pelaksanaan Anggaran Dasar, maka disusunlah Anggaran Rumah Tangga Ikatan Alumni SMA Negeri 8 Jakarta ini
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN
Lebih terperinciDRAFT RAPERDA HASIL REVISI DAN MASUKAN PADA FGD SELASA, 31 MEI 2016
DRAFT RAPERDA HASIL REVISI DAN MASUKAN PADA FGD SELASA, 31 MEI 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR..TAHUN. TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PERFILMAN DENGAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SAYEMBARA PEMBUATAN PATUNG TINO SIDIN DALAM RANGKA REVITALISASI MUSEUM TAMAN TINO SIDIN DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN TAHUN 2017 BAB I: PENDAHULUAN 1. LATAR
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas
Lebih terperinci2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
No.727, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Bank Musik. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG BANK MUSIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi
13 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya manusia modern, menimbulkan konsekuensi kebutuhan hidup yang makin rumit. Perkembangan tersebut memaksa manusia untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fase dimana mengalami pasang surut tentang kebebasan pers. Kehidupan pers
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang baru saja selesai melalui fase dimana mengalami pasang surut tentang kebebasan pers. Kehidupan pers pada masa orde baru tidak
Lebih terperinciPERJANJIAN AFILIASI FXPRIMUS
PERJANJIAN AFILIASI FXPRIMUS PERSYARATAN & PERJANJIAN AFILIASI PERJANJIAN INI dibuat antara FXPRIMUS dan ( Afiliasi ). MENGINGAT, FXPRIMUS adalah dealer dalam kontrak trading di luar bursa dan kontrak
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 19-2002 mengubah: UU 6-1982 lihat: UU 12-1997 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 42, 1987 HAK MILIK. KEHAKIMAN. TINDAK PIDANA. Kebudayaan.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang: Mengingat: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA BAGI PEMEGANG HAK CIPTA LOGO
PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA BAGI PEMEGANG HAK CIPTA LOGO Ishak Bisma Widiyanto Sarjana Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Narotama Surabaya e-mail : ishak_widiyanto@yahoo.com ABSTRAK -
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan pemerintah desa
Lebih terperinci