BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Internasional (International Court of Justice ICJ, Malaysia atas kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia.
|
|
- Glenna Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sempat mereda, ketika diputusnya kasus sengketa kepemilikan Kepulauan Sipadan dan Ligitan oleh 17 Hakim Mahkamah Internasional (International Court of Justice ICJ, putusan pada Desember 2002) dan adanya sengketa kepulauan Ambalat pada tahun 2005 yang kemudian kedua pihak sepakat melakukan rekonsiliasi, hubungan antara Indonesia dengan Malaysia kembali memanas, pada tahun 2008, dengan adanya klaim negara Malaysia atas kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia. Terkait sengketa kebudayaan, sebelumnya pada Tahun 2004, terjadi sengketa kasus Reog Ponorogo, yang bermula ketika kesenian Reog, dikenal juga di Malaysia dengan sebutan Barongan, yang mempunyai ciri khas menggunakan topeng dadak merak, diklaim Malaysia dalam situs website iklan pariwisatanya. Namun dalam kasus ini telah ditemukan titik terang pada tahun 2007, setelah pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut Barongan di Malaysia dapat dijumpai di Johor
2 2 dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Indonesia (Jawa) yang merantau ke negeri tersebut. 1 Dan akhirnya, pada tahun 2008, dapat dikatakan Malaysia semakin menjadi-jadi. Dimulai dengan Lagu Rasa Sayange, lagu daerah Indonesia yang berasal dari Maluku, pada Oktober 2007 yang oleh Departemen Pariwisata Malaysia dijadikan sebagai lagu promosi dalam iklan pariwisata Visit Malaysia. Kasus ini, patut disayangkan karena keterlambatan reaksi dari pihak Indonesia, menjadi heboh di Indonesia pada tahun 2008 dan sampai akhirnya Pemerintah Malaysia mengakui bahwa lagu tersebut adalah milik bersama Bangsa Melayu (Indonesia dan Malaysia) setelah pihak Indonesia mampu membuktikan bahwa Lagu tersebut direkam di Indonesia pertama kalinya di Perusahaan Rekaman Negara, Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah. 2 Kemudian menyusul klaim-klaim Malaysia berikutnya, yang diantaranya: 1. Tari Pendet (Agustus 2009). awal mula terjadinya sengketa dikarenakan Tari Pendet diklaim oleh Malaysia dalam iklan. Kasus ini sedikit mulai menemui titik cerah setelah Pemerintah Malaysia mengakui adanya kesalahan yang dilakukan oleh Discovery Channel sebagai salah satu 1 2 Anonim, Reog (Ponorogo), id.wikipedia.org., id.wikipedia.org/wiki/reog_(ponorogo), diakses 16 April Ruslan Burhani, Malaysia Akhirnya Akui Rasa Sayange Sebagai Milik Bersama, Antaranews.com, diakses 20 April 2011.
3 3 produser/ pembuat iklan pariwisata Malaysia pada September Kasus pelecehan Lagu Indonesia Raya (Agustus 2009). Dalam kasus ini, lagu Indonesia Raya diplesetkan dengan diubah syair lagunya. Pemerintah Malaysia telah meminta maaf terhadap kasus ini, menurut mereka kasus ini dilakukan oleh oknum. 3. Kasus Lagu Terang Bulan dengan Lagu Kebangsaan Malaysia Negaraku (Agustus 2009). Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya yang muncul karena aksi nakal Malaysia, dapat dikatakan kasus ini terjadi karena aksi balas dendam rakyat Indonesia yang tidak terima setelah adanya kasus pelecehan Lagu Indonesia Raya. Kasus ini semakin memperbesar kemarahan rakyat kedua negara. Hal ini dapat kita lihat di forum-forum dunia maya ketika melakukan pencarian (searching) yang terkait dengan kasus ini, karena di dalam forum-forum tersebut, banyak tanggapan dari rakyat kedua negara yang saling membela diri. Puncaknya ketika dari pihak Indonesia berencana melakukan gugatan. Sampai sekarang kasus ini masih menjadi tanda tanya, karena kurangnya informasi dan kesimpang-siuran berita.
4 4 4. Beberapa kasus lain yang sempat menjadi pembicaraan namun telah ditemui titik terangnya karena adanya peran Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization-UNESCO), antara lain: Klaim Batik, Klaim Angklung, Klaim Wayang, dan Klaim Keris. 3 Dalam kasus Lagu Terang Bulan, menurut penulis, menjadi menarik untuk diteliti karena terdapat banyak pendapat tentang asal mula dan pencipta lagu tersebut, sehingga memunculkan permasalahan di bidang hukum khususnya mengenai Hak Cipta sebuah lagu. Dalam penelitian awal yang dilakukan penulis, setidaknya penulis menemukan 6 (enam) sumber darimana asal dan beberapa versi lagu tersebut. Selain itu, di dalam kasus ini terdapat hal yang menarik bila ditinjau dari segi hukum, baik dari aspek sengketa Internasional maupun Hukum Hak Kekayaan Intelektual khususnya mengenai Hak Cipta. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam kasus ini terdapat upaya hukum dari pihak Indonesia yang berbentuk gugatan perdata terhadap Malaysia. Bagaimana proses gugatan itu berlangsung, tinjauan dari aspek hukum materiil khususnya dalam 3 Taufik Rachman, Unesco Tetapkan Tari Saman Sebagai Warisan Budaya Dunia, republika.co.id., diakses: 20 April 2011.
5 5 hal Hak Cipta, dan tinjauan dari aspek hukum formiil yaitu ke pengadilan mana gugatan diajukan dan siapa saja para pihaknya. Dari segi politik khususnya Hubungan Internasional, permasalahan ini tentu dapat menimbulkan suatu kegemparan apabila ternyata pihak Indonesia yang dimenangkan. Malaysia, apabila Indonesia dimenangkan, tentu harus mencantumkan nama pencipta musik (arranger/ composer) dari Indonesia, sebagai bentuk pemenuhan Hak Moril suatu karya cipta, bahkan memberikan ganti rugi pembayaran royalti apabila lagu tersebut digunakan untuk kepentingan komersial. Bisa dibayangkan apabila menggunakan sistem pembayaran royalti, tentu ganti rugi yang harus dibayar sangatlah besar, karena ini merupakan Lagu Kebangsaan (Anthem Song) sebuah negara. Dan bagaimana sikap dunia internasional terhadap kasus ini tentu menjadi suatu kajian yang menarik. Kesimpang-siuran berita juga menjadi suatu bahasan yang wajib untuk dilakukan penelitian dan konfirmasi tentang kebenaran berita tersebut. Salah satu hal yang cukup mengejutkan, dari penelitian awal yang dilakukan penulis di Perusahaan Rekaman Lokananta, Surakarta; ditemukan fakta bahwa yang mengajukan gugatan pada kasus ini bukanlah Negara Indonesia atau Perusahaan Rekaman Lokananta (Perum Percetakan Nasional) melainkan Ahli Waris dari arranger (penata musik) Lagu Terang Bulan yang direkam dan diperdengarkan pada tahun 1956 di Radio Republik Indonesia (RRI)
6 6 yang kemudian direkam untuk digandakan pertama kali di Lokananta pada tahun Hal ini sangatlah berbeda dengan kebanyakan informasi yang dapat kita peroleh di media massa seperti media cetak atau elektronik, khususnya media internet, dimana sebagian besar memberitakan bahwa pihak yang mengajukan gugatan adalah Perusahaan Rekaman Negara Lokananta yang berkedudukan di Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Dari fakta tersebut satu hal yang sangat disayangkan oleh penulis adalah kurangnya upaya pembetulan informasi (klarifikasi) tentang hal ini oleh media-media di tanah air. Menurut penulis, dari penelitian awal yang dilakukan, hanya Metro TV (Dalam acara Metro TV News dan website metrotvnews.com) dan Kompas (melalui kompas.com) saja yang memberitakan bahwa ahli waris dari komposer Syaiful Bahri (yang bernama Aden Bahri) yang berniat mengajukan gugatan setelah adanya kegemparan kasus ini. Namun sayangnya, fakta-fakta yang diinformasikan MetroTV kurang mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia, karena dari fakta-fakta tersebut justru melemahkan posisi Indonesia dalam kasus ini. Singkatnya, fakta-fakta yang ditemukan MetroTV menyatakan bahwa siapa pencipta lagu Terang Bulan ini masih menjadi pertanyaan, karena banyaknya versi-versi gubahan dari lagu tersebut (seperti yang sudah penulis kemukakan sebelumnya). Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Indonesia sedikit kecewa dengan MetroTV karena MetroTV dianggap tidak memberikan
7 7 fakta yang mendukung negaranya sendiri. Hal ini dapat kita lihat pada komentar-komentar pengunjung website Metro TV terkait masalah ini. 4 Sebetulnya fakta yang ditemukan oleh MetroTV, menurut penulis, merupakan suatu bahan pertimbangan penting untuk mengajukan gugatan. Mengutip dari statement Kris Biantoro (presenter musik era an yang juga pemilik piringan hitam dan partitur lagu Malayan Moon ) yang mengatakan, Jangan buru-buru mau bikin somasi. Malu nanti. Apa keluarga punya bukti yang sah dan meyakinkan? Kalau tidak, bisa malu Indonesia nantinya. 5 Penulis cenderung sependapat dengan pendapat ini, bahwa penggugat harus memiliki bukti yang kuat, jika tidak, maka Kasus Sipadan dan Ligitan akan terulang kembali karena Indonesia lemah dalam mempersiapkan bukti. Peran Pemerintah dalam kasus ini, menurut penulis, juga belum maksimal. Berdasarkan penelitian awal di Perusahaan Rekaman Lokananta, menurut Kepala Lokananta yang menjabat saat ini, Bapak Pendy Heryadi, Pemerintah melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, sempat mendatangi Lokananta guna 4 Anonim, Anak Syaiful Bahri Klaim Terang Bulan Ciptaan Ayahnya, metrotvnews.com, Syaiful-Bahri-Klaim-Terang-Bulan-Ciptaan-Sang-Ayah, diakses: 20 April Yurnaldi, Soal Terang Bulan Kris Biantoro Punya Bukti Hitam Di Atas Putih, Kompas, antoro.punya.bukti.hitam.di.atas.putih, diakses: 21 April 2011.
8 8 mendapatkan kejelasan tentang kasus sengketa Lagu Terang Bulan ini. Mereka menanyakan tentang kebenaran apakah Lagu Terang Bulan direkam untuk kemudian diperbanyak oleh Lokananta dan juga menanyakan tentang keberadaan piringan hitam tersebut. Lokananta sendiri membenarkan hal tersebut dan kemudian menunjukkan piringan hitam dan file lagu asli dari rekaman yang ada di piringan hitam tersebut yang sudah dikonversikan ke dalam bentuk file musik digital. Hanya saja, semenjak tahun 2009 sampai dengan sekarang, menurut Kepala Lokananta yang menjabat saat ini, Bapak Pendy Heryadi, belum ada kabar atau pemberitahuan selanjutnya kepada Lokananta dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (sekarang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) mengenai kasus ini, sehingga beliau pun beranggapan bahwa kasus ini berhenti di tengah jalan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penulisan hukum dengan tema Tinjauan Hukum Kasus Lagu Terang Bulan. Karenanya masalah tersebut perlu untuk segera diteliti. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penulis memberikan pembatasan terhadap permasalahan yang akan diteliti agar penelitian hukum ini efektif, dan efisien, dan
9 9 lebih terfokus. Pembatasan permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peranan Pemerintah dalam kasus ini dan permasalahan apa sajakah yang timbul dalam proses pengajuan gugatan tersebut? 2. Bagaimanakah kedudukan hukum Perusahaan Rekaman Lokananta dalam kasus ini dan bagaimana penerapan Hak Terkait ( Neighboring Rights ) yang biasanya diterapkan di Perusahaan Rekaman Lokananta apabila dihubungkan dengan kasus tersebut? 3. Bagaimana kedudukan hukum Perusahaan Rekaman Lokananta sebagai pemegang/ pengganda Lagu Terang Bulan? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penulis melakukan penelitian hukum ini adalah: a. Tujuan Subyektif Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian hukum guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana strata-1 (satu) di bidang ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Tujuan Obyektif
10 10 1. Memberikan gambaran tentang peranan Pemerintah dalam kasus ini dan menjelaskan fakta terkait dasar hukum adanya gugatan serta permasalahan yang timbul pada saat pengajuan gugatan tersebut ke dalam proses formal peradilan dalam kasus lagu Terang Bulan antara ahli waris composer lagu dengan Negara Malaysia. 2. Menjelaskan kedudukan hukum Perusahaan Rekaman Lokananta dalam kasus sengketa lagu Terang Bulan. 3. Menjelaskan kedudukan hukum Perusahaan Rekaman Lokananta sebagai pemegang hak pengganda lagu (produser rekaman suara) lagu Terang Bulan melalui perbandingan perjanjian-perjanjian antara Lokananta dengan para musisi dari tahun 1960-an, dan menjelaskan apabila kedepannya (dengan adanya fakta bahwa pencipta lagu sudah meninggal dunia) terdapat sengketa kasus dengan pihak lain terkait Lagu Terang Bulan. D. Keaslian Penelitian Penelitian hukum dengan judul: Tinjauan Hukum Kasus Lagu Terang Bulan, belum pernah dilakukan sebelumnya di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada sehingga
11 11 dapat dikatakan bahwa penelitian hukum ini bersifat orisinil dan memenuhi syarat keaslian suatu penelitian hukum. E. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian hukum mengenai Tinjauan Hukum Kasus Lagu Terang Bulan ini, penulis berharap kedepannya dapat memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak, antara lain: a. Manfaat Bagi Penulis Dengan adanya penelitian ini, manfaat nyata yang diperoleh oleh penulis adalah bertambahnya ilmu dalam bidang hukum khususnya dalam bidang hukum Hak atas Kekayaan Intelektual dan Hukum Internasional. b. Manfaat Bagi Pemerintah Dengan adanya penelitian ini, secara umum penulis berharap kedepannya Pemerintah lebih peduli terhadap para musisi nasional dan karya-karya anak bangsa. Dan secara khusus, Pemerintah lebih peduli lagi dengan kasus sengketa lagu Terang Bulan dan perlindugan hukum lagulagu nasional lainnya agar kedepannya tidak ada lagi kasus yang serupa atau kasus yang sifatnya pencurian terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia. Serta semoga Pemerintah dapat menggunakan hasil dari penelitian ini sebagai bahan referensi tambahan dalam amandemen dan/
12 12 atau pembentukan peraturan terkait Hak atas Kekayaan Intelektual khususnya di bidang Hak Cipta maupun sebagai referensi tambahan dalam pengambilan kebijakan. c. Manfaat Bagi Masyarakat Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap semoga dapat memberikan gambaran fakta yang sejelasjelasnya dan obyektif dari sudut pandang manapun kepada masyarakat luas khususnya bangsa Indonesia, sehingga kedepannya masyarakat bangsa Indonesia dapat lebih peduli terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia dan peduli dengan karya-karya anak bangsa. Selain itu penulis berharap agar hasil dari penelitian hukum ini dapat menjadi bahan referensi tambahan dalam penelitianpenelitian hukum berikutnya yang berkaitan.
BAB V PENUTUP. kesimpulan dalam penulisan hukum ini, yang antara lain:
192 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah pada bab pendahuluan yang kemudian dijawab dalam bab pembahasan, maka didapat pokokpokok kesimpulan dalam penulisan hukum ini, yang antara lain:
Lebih terperinciPERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI
PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Warisan kebudayaan Indonesia yang bermacam macam ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan seni dan budaya. Warisan kebudayaan Indonesia yang bermacam macam ini disebabkan banyak faktor antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih mencintai kemerdekaan. Munculnya sebuah pengakuan dari Malaysia yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang mencintai perdamaian tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Munculnya sebuah pengakuan dari Malaysia yang telah mengklaim
Lebih terperinciSKRIPSI UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CULTURAL HERITAGE PASCA KLAIM MALAYSIA TAHUN
SKRIPSI UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CULTURAL HERITAGE PASCA KLAIM MALAYSIA TAHUN 2006-2009 Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak ditemukan berbagai kesenian tradisional yang mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang, legenda, tari, lagu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh United Nations
Lebih terperinciJURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN MASALAH KLAIM MALAYSIA ATAS KARYA SENI BUDAYA BANGSA INDONESIA TAHUN 2009
JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN MASALAH KLAIM MALAYSIA ATAS KARYA SENI BUDAYA BANGSA INDONESIA TAHUN 2009 (Studi Analisis Isi Terhadap Berita tentang Klaim Malaysia Atas Karya Seni Budaya Bangsa Indonesia
Lebih terperinciKONVENSI ROMA 1961 KONVENSI INTERNASIONAL UNTUK PERLINDUNGAN PELAKU, PRODUSER REKAMAN DAN BADAN-BADAN PENYIARAN
KONVENSI ROMA 1961 KONVENSI INTERNASIONAL UNTUK PERLINDUNGAN PELAKU, PRODUSER REKAMAN DAN BADAN-BADAN PENYIARAN Diselenggarakan di Roma Tanggal 26 Oktober 1961 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DUNIA JENEWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku dan kebudayaan. Indonesia ditempati oleh 33 provinsi dengan budaya tradisional yang dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan
Lebih terperinciSumber: Indonesiarevive.com 4 Januari 2011
Jan042011 Lokananta, Rekaman Pidato Bung Karno Mengenai Misteri Supersemar Ada di Sini Cagar Budaya Sumber: Indonesiarevive.com 4 Januari 2011 Lokananta, kata dalam bahasa sansekerta yang berarti Gamelan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia membutuhkan komunikasi dalam menjalani kehidupannya. Seiring perkembangan jaman maka berdampak pada
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 49 TAHUN 1997 (49/1997) TENTANG PENGESAHAN SPECIAL AGREEMENT FOR SUBMISSION TO THE INTERNATIONAL COURT OF JUSTICE OF THE DISPUTE BETWEEN INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik seni rupa, seni musik, teater atau tarian, baik yang bersifat tradisional
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan keragaman seni dan budaya. Keberagaman tersebut salah satunya diwujudkan dalam bidang seni, baik seni rupa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Banyaknya pulau ini membuat Indonesia pun dikenal
Lebih terperinciPotensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya
Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya daerah yang dapat digunakan sebagai icon atau simbol untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Negara Malaysia dan Indonesia merupakan dua Negara tetangga yang berada dalam satu rumpun yakni rumpun melayu. Hal ini menyebabkan kedua Negara ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki
Lebih terperinciSKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA)
SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA) Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
ABSTRAK PENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh Putu Ngurah Wisnu Kurniawan Ida Ayu Sukihana A.A. Sri Indrawati
Lebih terperinciHAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta
HAK CIPTA SOFTWARE Pengertian Hak Cipta Hak cipta (lambang internasional: ) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suku bangsa dimana masing-masing suku bangsa tersebut memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dimana masing-masing
Lebih terperinciAbstract. Keywords: Indonesian culture, Rumah Indonesia, People of Indonesian border
RUMAH INDONESIA BERNUANSA INDONESIA NEGARA 1000 BUDAYA SEBAGAI SARANA INFORMASI SEKALIGUS UNTUK MEMPERKENALKAN BUDAYA INDONESIA PADA MASYARAKAT DI PERBATASAN Muhammad Wasal Falah 1), Nasrudin 2), Yeni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,
Lebih terperinciSIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN BANTUL
SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN BANTUL KARYA ILMIAH Di susun Sebagai Ujian Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh Nama : Galih Sarastikha NIM : 10.11.3987 Kelas :
Lebih terperinciMATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat kompleks, abstrak, dan luas (http://id.wikipedia.org/wiki/budaya).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya bersifat kompleks,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan tekstil di Indonesia terus berkembang pesat karena kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk tekstil sangat tinggi. Kebutuhan masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi yang ada, media-media informasi pengenalan kebudayaan umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta gambar budaya dan tidak
Lebih terperinciAmbalat: Ketika Nasionalisme Diuji 1 I Made Andi Arsana 2
Ambalat: Ketika Nasionalisme Diuji 1 I Made Andi Arsana 2 Di awal tahun 2005, bangsa ini gempar oleh satu kata Ambalat. Media massa memberitakan kekisruhan yang terjadi di Laut Sulawesi perihal sengketa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intellectual Property Rights (IPR) dalam bahasa Indonesia memiliki 2 (dua) istilah yang pada awalnya adalah Hak Milik Intelektual dan kemudian berkembang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik, merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah sangat terkenal, baik lokal maupun di dunia internasional. Batik sudah diakui dunia sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan musik di dunia tidak dapat dipungkiri tren musik di Indonesia terpengaruh oleh musik dari negara-negara barat dan asia. Seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, mulai dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing kebudayaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Selain keberagaman kebudayaan
Lebih terperinci: /2 /0 04
» Apakah yang dimaksud dengan Hak cipta?» Apa yang dapat di hak ciptakan?» Berapa Lama hak cipta berakhir?» Apa yang ada dalam Domain Publik?» Apakah Cukup Gunakan?» Alternatif untuk Hak Cipta» Hak cipta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang dinilai menjadi negara yang sukses dibidang perekonomian saat ini. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang baik dibanding dengan
Lebih terperinciEKSISTENSI ARSIP SEBAGAI JATI DIRI SUATU BANGSA DITEGAKKAN
EKSISTENSI ARSIP SEBAGAI JATI DIRI SUATU BANGSA DITEGAKKAN Vinsensiusf. Jegaut Selama ini fungsi arsip yang sudah dimiliki oleh suatu negara belum begitu tampak dipermukaaan publik,hal ini di sebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat penting dalam perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Salah satu bahasa terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat, dan setiap kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan modal kreatifitas yang dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Presiden Susilo Bambang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pariwisata dunia dapat dilihat dari perkembangan kedatangan wisatawan yang terjadi pada antarbenua di dunia. Benua Asia mempunyai kunjungan wisatawan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sesuatu dari hasil daya pikir dan kemampuannya. Setiap orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada fitrahnya memiliki kemampuan untuk mencipta, berkreasi dan menghasilkan sesuatu dari hasil daya pikir dan kemampuannya. Setiap orang dapat menghasilkan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, terjadi peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia dunia di segala bidang. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciHak Cipta Program Komputer
Hak Cipta UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 Etika Profesi/Hukum SISFO Suryo Widiantoro Senin, 12 Oktober 2009 Terminologi (1) Pencipta: Adalah seseorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama atas inspirasinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Atas Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disebut HKI) merupakan hasil proses kemampuan berpikir yang dijelmakan ke dalam suatu bentuk ciptaan atau invensi. Ciptaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bersangkutan. Dalam menyampaikan materinya Majalah Rolling Stone Indonesia
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setiap media massa memilik desk editor yang berbeda dalam menyampaikan materi pemberitaannya, sesuai dengan kebutuhan visi media bersangkutan. Dalam menyampaikan materinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang
Lebih terperinciINTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014
INTISARI HAK CIPTA UU No 28 Tahun 2014 Definisi Pasal 1 : Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara. (Marboen, 2012)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beraneka ragam budaya, mulai dari sabang sampai merauke, setiap provinsi memiliki kebudayaannya masing-masing. Namun, sangat disayangkan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang memiliki banyak kekayaan budaya, kebudayaan disetiap daerahnya sangat beragam dan memiliki ciri khas yang unik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki keragaman budaya dari berbagai daerah, yang berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki keragaman budaya dari berbagai daerah, yang berarti bahwa Indonesia mempunyai keunikan khas yang berbeda dari negara lain. Hal itu dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik di Indonesia memang sudah sangat beragam macamnya. Hampir dari setiap daerah di Indonesia memiliki batik tersendiri, begitu juga dengan kota Sukabumi. Batik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk mencapai tujuan negara yaitu mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan
Lebih terperinciKASUS AMBALAT : KONFLIK WILAYAH ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA ( )
LAPORAN PENELITIAN KASUS AMBALAT : KONFLIK WILAYAH ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA (1979-2013) Oleh: MUDJI HARTONO DANAR WIDIYANTA RIRIN DARINI PENELITIAN INI DIBIAYAI DENGAN DANA DIPA FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing
Lebih terperinciVARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI
VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Aksara Jawa merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia. Cara mempelajari Aksara Jawa dengan mempelajari buku pembelajaran atau diajarkan langsung oleh guru
Lebih terperinciHASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta? Bapak Agung : Jangka waktu perlindungan Hak cipta: 6. Selama hidup ditambah
Lebih terperinciBAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan
Lebih terperinciPEMILIHAN UMUM TAHUN Agustus Februari PENYUSUNAN PERATURAN KPU 1 Agustus Januari 2019
LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SITI MUKARROMAH YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG IKLAN LIFEBUOY DI MEDIA TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Anak SD Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Lifebuoy 5 Resep Dokter Kecil Versi Dik Doank di Media Televisi)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan Dalam Negeri Luar Negeri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, perkembangan sektor pariwisata mengalami peningkatan. Diantaranya adalah wisata budaya, wisata alam, dan wisata sejarah. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia memiliki banyak kesenian daerah yang menjadi warisan budaya Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah
Lebih terperinciP E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI
P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI I. UMUM Indonesia sebagai negara berkembang perlu memajukan sektor industri dengan meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai warisan budaya dunia/internasional sejak tahun 2003 oleh UNESCO jauh lebih dulu daripada Batik,
Lebih terperinciUrgensi Pengaturan Perlindungan Pengetahuan Tradisional Dalam Hukum Positif Indonesia Oleh: Akhmad Aulawi *
Urgensi Pengaturan Perlindungan Pengetahuan Tradisional Dalam Hukum Positif Indonesia Oleh: Akhmad Aulawi * Naskah diterima: 25 November 2015; disetujui: 18 Desember 2015 Latar Belakang Kesadaran atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Kerajinan batik merupakan sebuah industri tradisional yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri merupakan suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Penggunaan Materi
Syarat dan Ketentuan Penggunaan Materi 2017 SYARAT DAN KETENTUAN PENGGUNAAN MATERI MENCAKUP PENGGUNAAN MEREK DAGANG PAYTREN BAIK LOGO, NAMA PRODUK, SIMBOL, DESAIN, DAN AKRONIM TRENI SERTA PENGGUNAAN GAMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, meraka terus berusaha menjalin hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya. Disamping
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran sebuah media massa tentunya diharapkan sebagai salah satu media penyebaran informasi untuk khalayak ramai. Informasi yang ditampilkan tersebut muncul atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri jika era dimana informasi disebarkan dengan cepat melalui teknologi-teknologi elektronik yang lebih canggih sehingga penyebaran informasi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan penting dalam perkembangan secara regional dan nasional. Solo dikenal sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari berbagai daerah dan suku bangsa yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke, dan hampir di setiap daerah-daerah terdapat warisan hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan berperilaku, terutama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. Berbagai jenis seni yang dimiliki Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk, ciri khas,
Lebih terperinciLEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO
LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti, fungsi, dan hak cipta Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pembatasan dan perlindungan hak cipta Hak Cipta adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini produk tradisional mulai terlupakan. Terutama pada generasi muda yang terlalu dimanjakan oleh kecangihan teknologi, sehingga budaya dari tempat kelahirannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mendatangkan devisa dan menambah penerimaan negara. Kegiatan promosi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Alam yang indah merupakan asset tersendiri untuk diperkenalkan ke masyarakat luar sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA HAK CIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Oleh : Jatmiko Winarno, SH, MH
PENYELESAIAN SENGKETA HAK CIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA Oleh : Jatmiko Winarno, SH, MH Abstrak Praktek perdagangan musik dan lagu yang melanggar hak cipta dituangkan dalam
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT
PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/12.2014 TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PENGURUS BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa perbedaan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai jenis daya Tarik wisata baik daya Tarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki berbagai jenis daya Tarik wisata baik daya Tarik wisata alami ataupun buatan. Daya tarik wisata alami adalah obyek-obyek wisata yang terbentuk
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Restitusi adalah pembayaran ganti kerugian yang d
No.219, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SOSIAL. Anak. Korban Tindak Pidana. Restitusi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6131) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT (PKM) TINGKAT NASIONAL 2015 ALARM NUSANTARA UNTUK ANAK INDONESIA
LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT (PKM) TINGKAT NASIONAL 2015 ALARM NUSANTARA UNTUK ANAK INDONESIA BIDANG KEGIATAN KREATIFITAS GAGASAN TERTULIS INOVATIF Disusun Oleh: Bunga Septria Vionita (120401140193/2012)
Lebih terperinciUndang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri
Lebih terperincikami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN
KETENTUAN PENGGUNAAN Selamat Datang di REVOPRINT! Terima kasih telah menggunakan layanan yang disediakan oleh diri kami sendiri, PT Revo Kreatif Indonesia (REVOPRINT), dengan alamat terdaftar kami di Kemang
Lebih terperinci