PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA. Abstrak"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Oleh : Pandapotan Siagian, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi) Abstrak Makalah ini membahas Perancangan sistem video teleconference pada unit Radiologi sebagai sumber pengambilan data Rongsen dan Rekam Medik yang dapat gambar analisa pada tiga gedung yang mempunyai jarak 18 meter jarak antara gedung yang harus terhubung. gambar untuk tampilan utama video, pengambilan gambar video menggunakan peralatan medis, arsitektur konferensi sentralisasi dengan type endpoint high-end room system, mode lecture terkontrol. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito adalah salah satu Rumah Sakit Pendidikan yang menjadi salah satu tempat pendidikan dan penelitian untuk mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada atau lembaga pendidikan lainnya. Sehingga fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan dan penelitian secara optimal sesuai dengan teknologi yang telah tersedia. Sebagai pusat pendidikan dan pelayanan kesehatan seringkali kamar operasi menyelenggarakan seminar/ workshop mengenai salah satu tindakan operasi sehingga pelaksanaan operasi harus ditampilkan secara visual dan real time di ruang konferensi atau sebagai media pembelajaran bagi fakultas kedokteran UGM. RSUP Dr. Sardjito mempunyai 12 kamar operasi dengan spesifikasi bedah dan peralatan yang berbeda. Kata kunci : video teleconference,, peralatan medis, arsitektur sentralisasi, type endpoint high-end room system, mode lecture terkontrol. 1. Pendahuluan Pada era globalisasi tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan akan semakin tinggi dan kritis, sejalan dengan hal tersebut rumah sakit dituntut untuk selalu meningkatkan semua aspek pelayanan. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan pusat layanan kesehatan, disamping itu menjadi pusat pendidikan dan penelitian kesehatan. Kemajuan teknologi sangat berguna terutama pada aplikasi di bidang kedokteran dan pelayanan kesehatan. Peralatan medis khusus yang mendukung seperti microscope, video endoscopy, ultrasonografi, X-Ray dapat digunakan sebagai media pengiriman data. Sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian maka dengan fasilitas Video Teleconference dapat diharapkan sebagai media pembelajaran yang cukup penting. Hal ini dikarenakan Video Teleconference menyajikan presentasi ataupun pembelajaran secara visual, dan real time. RSUP Dr. Sardjito mempunyai 12 buah kamar operasi dengan spesifikasi bedah masing-masing dan peralatan yang berbeda. Kamar operasi merupakan bagian dari rumah sakit yang berfungsi menyelenggarakan anesthesi dan pembedahan pasien. Kamar operasi Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 32

2 1 s/d 6 terletak di lantai 4 dan kamar operasi 1 s/d 6 terletak di lantai 5 Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST). Video teleconference yang disajikan dari kamar operasi mempunyai masukan yang berasal dari peralatan medis seperti : a. CCTV / Handycam yang dipasang di lampu operasi kamar bedah, untuk melihat kondisi persiapan operasi pasien. b. Endoscopy merupakan alat bedah invasive dengan catheter yang dimasukkan ke dalam rongga tubuh dimana didalamnya terdapat cutter dan video camera melalui sebuah peralatan fiber optic yang memonitor pergerakan untuk tindakan operasi. c. C-Arm X-Ray merupakan alat medis imaging untuk menampilkan gambar hasil foto sinar-x dalam sebuah video monitor. Video adalah data gambar atau data multimedia (video dan suara/audio) yang bersifat kontinyu yang diperoleh dari kamera video. Mempunyai karakteristik sebagai antara lain, Voluminous, Real time dan interactive Kualitas video dipengaruhi oleh beberapa faktor : frame rate, image quality, brightness, frame loss, dan warna. Video teleconference yaitu teknologi komunikasi yang memberikan layanan komunikasi multimedia secara multipoint (conferencing) audio, video dan data yang real time. Dalam aplikasinya menggabungkan infrastruktur jaringan peserta conference dan aplikasi data, suara dan video, dengan teknologi teleconference yang memanfaatkan infrastruktur IP ( Internet Protocol ) ataupun ISDN ( Integrated Service Digital Network yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Sedangkan ISDN melewatkan trafik data dengan basis circuit-switched. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun system video teleconference : a. Sistem yang diharapkan Pemilihan system ini akan menentukan jenis jaringan dan peralatan yang akan digunakan sehingga tercapai tujuan dari system yang akan dibuat. b. Bandwidth Bandwidth merupakan sumber daya jaringan yaitu kemampuan untuk mentransfer data. Ketersediaan bandwidth dalam video teleconference sangat mutlak dipenuhi untuk menghindari bottle neck atau antrian data dikarenakan jumlah data yang cukup besar seperti pada gambar 1 berikut ini. Untuk mengurangi jumlah data yang ditransmisikan, maka digunakan system yang mendukung kompresi, baik kompresi audio maupun video. Gbr.1-Ketersediaan Bandwidth c. Kualitas system Kualitas system sangat erat kaitannya dengan metode kompressi yang digunakan. Hal ini akan mempengaruhi besarnya bandwidth yang digunakan. Metode kompressi yang Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 33

3 digunakan harus memiliki kemampuan interoperabilitas dalam system yang digunakan dalam system video teleconference. d. Jumlah dan lokasi Peserta Jumlah dan jarak peserta yang akan ikut serta dalam conferencing sangat menentukan desain system Video teleconference. e. Sistem manajemen Sistem manajemen akan mengatur bagaimana komunikasi suara dan video diatur melalui jaringan IP. Bagaimana bentuk partisipasi yang akan dibentuk diantara para peserta video teleconference. Bentuk video yang akan ditampilkan di layar monitor untuk dilihat oleh peserta conference serta penjadwalan untuk melakukan request oleh masing-masing peserta. f. Konsep yang digunakan Konsep dalam video teleconference sangat erat kaitannya dengan tujuan diadakannya video teleconference. Pengaturan ruangan untuk pengkondisian suara dan gambar video, termasuk pencahayaan dan sudut pandang camera. Sistem konferensi endpoint dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu : a. Low-end desktop system Sistem ini dapat dilihat dari kemampuan maksimum bit rate encoder pada sisi pengirim. b. High-end room system Sistem konferensi untuk ruangan dengan sistem camera yang berkualitas dan codecs yang real time, dengan bit rate diatas kbps. Dapat ditampilkan pada monitor computer dengan resolusi diatas 1.024x768. c. Ultra high end telepresence system Sistem ini menggunakan studio dengan kamera resolusi tinggi dengan kualitas High Definition, pencahayaan ruangan yang khusus untuk pengambilan gambar. Sistem speaker dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan audio codec yang mendukung. Berikut ini gambar Blok diagram komponen secara hirarki yang mendukung dalam terselenggaranya video teleconference. Gbr.2- Hirarki sistem conference a. User Interface : User Interface ini terdiri dari : Schedulling, penjadwalan atau pengaturan pada traffic conference Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 34

4 Conference web portal, peserta melakukan akses konferensi dilakukan melalui browser VUI ( Voice User Interface), pengaturan konferensi dilakukan oleh peserta Meet me Button, Suatu button yang berisikan nomor identitas peserta konferensi yang lain untuk memanggil peserta konferensi IVR TUI Voice Recognition( Interactive Voice Response, Telephony User Interface),Interaksi antara peserta konferensi menggunakan IVR atau TUI. b. Conference Control System Kendali conference dimaksudkan untuk melaksanakan alokasi sumber daya, manajemen konferensi, dan penjadwalan kesempatan bagi para peserta konferensi untuk tampil. c. Control plane Plane kontrol terdiri dari standar yang dgunakan seperti H.323 atau SIP. Plane kontrol berfungsi untuk mengontrol koneksi masuk dan keluar pada media server. d. Media Plane / Visual Display Media Plane terdiri dari media output baik video dan mixer audio, video transrater yang memproses masukan dan memberikan keluaran sebagai input untuk media tampilan. Dapat juga ditambahkan seperti recorder untuk merekam aktivitas selama konferensi. Arsitektur Teleconference dapat diklasifikasikan dalam dua model yaitu : Model sentralisasi dan Model terdistribusi. Model sentralisasi :Sistem sentralisasi memungkinkan beberapa layanan untuk video conferencing bagi endpoint, arsitektur tersentral atau terpusat untuk layanan manajemen dan administrasi. Berikut ini gambar sistem conferencing sentralisasi dengan modul software. Gbr.3 Sistem konferensi dengan modul software Modul sistem kontrol (call control) memproses pesan sinyal disamping mengijinkan atau menerima request untuk ikut serta dalam sebuah conference, juga mengatur request diantara komponen-komponen internal. Media control ini termasuk didalamnya media service seperti audio video mixing, pengirim dan penerima audio video packet adalah berupa modul software yang berupa DSP card yang ditempatkan pada server. Pada desain sistem konferensi menyediakan beberapa fitur yang tergabung dalam suatu kolaborasi layanan. Ada beberapa tipe untuk scenario conferencing, yaitu : Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 35

5 a. Point-to-point-to- Multipoint call :Point to point call berarti konferensi antara dua peserta partisipan. Misalkan Partisipan A point to point call dengan partisipan B, kemudian A ingin mengajak partisipan C untuk ikut serta dalam konferensi maka ini dapat dilakukan dengan memanggil melalui server untuk mengundang C. Konferensi antara A, B dan C ini disebut Point-to-point-to- Multipoint call. b. Lecture Mode Conferences :Konferensi Mode lecture adalah konferensi antara salah satu partisipan atau penyaji mempresentasikan sebuah topic dan partisipan lainnya atau bisa disebut dengan audience dapat mengajukan pertanyaan. Ada dua macam untuk mode konferensi bentuk lecture yaitu : Open atau terbuka, yaitu peserta setiap saat bisa melakukan request atau berbicara kepada penyaji. Controlled atau terkontrol, administrator konferensi akan mengatur atau melakukan kontrol kapan ada request dan sebaliknya. Kontrol dilakukan dengan mengatur instruksi pada mixer. Jika penyaji yang mendapatkan kesempatan maka audio dan video penyaji masuk dalam mixer, dan untuk audience tidak masuk dalam mixer, demikian juga sebaliknya. Panel mode conference :Model konferensi ini pada dasarnya sama dengan lecture mode conference. Model ini mempunyai beberapa penyaji dan beberapa partisipan. Floor Control :Mode floor control. Dalam konferensi ini moderator memastikan bahwa semua partisipan hanya mendengar atau melihat kepada salah satu partisipan. Video dengan kualitas gambar yang baik dikirim dengan kecepatan frame per second (fps) sekitar 30 fps yang kira-kira akan memerlukan bandwidth kira-kira 9 Mbps, ukuran ini sangat besar untuk komunikasi data. Untuk itu perlu dilakukan penghematan bandwidth dengan melakukan kompresi. Berikut ini tabel 1 menunjukkan perbandingan kompresi : Tabel 1 Kompresi Video Keterangan Ratarata Bitrate (Kbit/s) Perbandingan Kompresi PSNR (db) Orisinil, :1 fps 10fps, :1 20Kbps 10fps, :1 50Kbps 10fps, Kbps 10fps, 500Kbps :1 Standar H.323 terdiri dari 4 komponen fisik yang digunakan pada saat menghubungkan komunikasi multimedia pada jaringan baik point to point maupun point to multipoint, yaitu : Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 36

6 1. Terminal 2. Gateway 3. Gatekeeper 4. Multipoint Control Unit (MCU) Berikut ini blok diagram teminal dengan standar H.323 pada gambar 4, berikut ini : Gbr.4 Terminal H Blok Diagram Perancangan Sistem Video Teleconference Berikut ini gambar 5 adalah blok diagram secara garis besar perancangan video teleconference. Dari kamar operasi masing-masing terminal ditarik ke Ruang Konferensi di lantai 2 sebagai tempat untuk operator Video teleconference. Di ruang konferensi akan dilakukan pengaturan atau kontrol berlangsungnya video teleconference dan sebagian peserta dapat menyaksikan di ruang ini. Kamar Operasi 1 s/d Kamar operasi 6 Lantai 4 GBST Kamar Operasi 1 s/d Kamar operasi 6 Lantai 5 GBST Multiplex 12 input video Ruang Konferensi Lantai 2 Alat Vicon LCD Projector PC / Laptop Sistem Audio (mic, loudspeaker, amplifier) VCR / Media Recorder Line telpon / modem / switch hub / LAN Partisipan intern Rumah Sakit Alat Vicon LCD Projector / Wide screen monitor PC / Laptop Sistem Audio (mic, loudspeaker, amplifier) LAN Partisipan di luar Rumah Sakit Alat Vicon LCD Projector / Wide screen monitor PC / Laptop Sistem Audio (mic, loudspeaker, amplifier) LAN Gbr. 5 Blok diagram sistem video teleconference 2.1 Perancangan Sistem Video Teleconference Berikut ini gambar 6 adalah desain ruangan untuk penyelenggaraan system video teleconference di Ruang Konferensi : Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 37

7 Gbr. 6 - Konfigurasi peralatan pada perancangan Video Teleconference di Ruang Konferensi Ruang Konferensi dengan luas 14,2 x 7,2 m 2 terletak di lantai II GBST dengan komponen-komponen teleconference antara lain penataan ruangan, pengaturan microphone, loudspeaker dan kamera. Gambar 7 adalah blok diagram desain system Video Teleconference di Ruang Konferensi, adalah sebagai berikut : Gbr.7 - Blok diagram desain video conference 2.2 Blok Diagram Desain System Audio dan Video di Kamar Operasi Blok diagram desain system Video Teleconference di kamar operasi ditunjukkan pada gambar 8, meliputi audio dan video, dengan keluaran berasal dari multiplexer, untuk memilih video out yang akan ditampilkan. Gbr.8 - Konfigurasi perancangan peralatan Video Teleconference di Kamar Operasi Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 38

8 2.3Perancangan peralatan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan video teleconference : Peralatan yang dibutuhkan dalam perancangan ini adalah : 1. Audio mixer (PolycomVortex EF2280) : Alat untuk mixing microphone, acoustic echo and noise cancellation, room zoning. Vortex EF2280 menyediakan output untuk 8 buah microphone. 2. Modul interface untuk menghubungkan dengan jaringan menggunakan sebuah line telpon. 3. Microphone meja sebanyak 6 buah, sehingga dapat secara maksimal untuk digunakan sebagai media Tanya jawab untuk peserta konferensi. 4. Satu buah microphone wireless dan receivernya (moderator) 5. Satu buah microphone podium ( penyaji ) 6. Penguat audio untuk loudspeaker minimal untuk 5 channel. 7. Video Codec (Polycom VSX 8000) 8. Satu buah kamera (powercams VSX 8000) untuk ruangan yang akan dikendalikan oleh audio. 9. Projector / Infocus untuk tampilan utama video 10. Monitor LCD untuk tampilan kedua. 11. VCR atau DVD sebagai media penyimpanan gambar atau sebagai media presentasi untuk ditampilkan. 12. Laptop/Personal Computer sebagai media data untuk mengkolaborasikan presentasi oleh penyaji dan gambar video. 3. Persiapan dan Skenario Pelaksanaan Video Teleconference Sistem Video teleconference yang dipakai adalah model adhoc ( khusus untuk suatu maksud tertentu ) atau bisa disebut video teleconference end-point dan high-end room system, dengan arsitektur sentralisasi. Kontrol dilakukan secara terpusat dengan menggunakan software control yaitu alat vicon. Koneksi jaringan menggunakan IP namun tidak menutup kemungkinan untuk memakai jaringan ISDN untuk mengirim data keluar lokasi rumah sakit. 3.1 Persiapan Sumber Daya Manusia Dalam perancangan ini perlu disiapkan sumber daya manusia terdiri dari dua tim yaitu tim operator peralatan ( teknisi ) dan tim dokter (sebagai penyaji) dan operator di kamar operasi. 3.2 Persiapan Peralatan Video Teleconference Pada saat sebelum pelaksanaan video teleconference, maka peralatan perlu diinstalasi, adapun dalam rangka persiapan video teleconference perlu dilakukan sebagai berikut : 1. Instalasi peralatan / Hardware dan Software video teleconference. 2. Setting scenario materi video teleconference. 3. Pengaturan system konfigurasi untuk proses panggilan. 3.3 Pelaksanaan dan scenario Video Teleconference Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 39

9 Ketika tahap persiapan baik scenario dan materi, instalasi hardware, jaringan telah terkoneksi dengan baik, maka pada saat pelaksanaan perlu diperhatikan hal-hal antara lain, etika telekonferensi yang baik, perlunya seorang moderator untuk melakukan control untuk mengatur siapa yang berhak untuk berbicara untuk menghindari system error. 4. Kesimpulan Perancangan system video teleconference di kamar operasi yang telah disajikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Video teleconference dibutuhkan ketika live conversation dan topik presentasi video teleconference yang memerlukan informasi visual dan real time 2. Sistem video teleconference yang kompleks, membutuhkan team khusus antara tim dokter dan tim teknis untuk merancang skenario pada saat berlangsungnya video teleconference. 3. Manajemen yang handal dengan mempertimbangkan kualitas system yang diinginkan (peralatan), jumlah dan lokasi peserta, scenario konferensi serta konsep video teleconference. 4. Persiapan SDM yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk melakukan video teleconference. 5. Sistem video teleconference yang relatif mahal, peralatan hardware/software, desain ruang video teleconference, media display sampai dengan sistem jaringan. 6. Interoperabilitas dan kualitas peralatan perlu diperhatikan dengan spesfikasi khusus sehingga dapat menghasilkan layanan video teleconference yang berkualitas. 5. Referensi Michael Gough, Video Conferencing Over IP, Configure, Secure and Troubleshoot, Syngrees, O Reilly Media, USA, 2006 Scott Firestone, Thiya Ramalingam, Steve Fry Voice and Video Conferencing Fundamentals, Ciscopress, USA, Polycom, Video Conference Training Polycom VSX7400s Series, Polycom Inc., 2004 Tandberg, Video Conferencing Standards, Applications Notes D10740, Rev 2.3 Polycom, Getting Started Guide for the VSX Series Version 8.7, July 2007 Edition Polycom, Administrator s Guide for the VSX Series Version 8.7, July 2007 Edition Polycom, Solution Architecture, Typical Applications for Vortex Products with ther Installed A/V Equipment, Application Note Polycom Installed Voice Business, April Jurnal Processor Vol. 5, No. 2, Nopember 2010 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 40

PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Pandapotan SIAGIAN, ST, M.Eng Dosen STIKOM DB Jambi Jalan Sudirman Thehok Jambi Abstrak Makalah ini membahas Perancangan

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Video Conference Video Conference adalah teknologi perangkat jaringan yang dapat menghubungkan secara langsung antara 2 user atau lebih yang terpisah, dengan menggunakan

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika

Lebih terperinci

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10 Overview VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) Pertemuan ke 10 VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan Internet Protokol untuk menyediakan komunikasi voice secara

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA Nuzul Luthfihadi (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

Apa itu video conference?

Apa itu video conference? Video Conference Sebuah teknologi yang memungkinkan dua atu lebih lokasi untuk dapat berkomunikasi dua arah secara langsung menggunakan tampilan visual dan suara. Apa itu video conference? Komunikasi langsung

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Latar Belakang ISDN 1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA 040402005 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PERHITUNGAN DAN ANALISA BANDWIDTH VoIP Oleh:

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Sasaran Kemampuan Sistem Untuk menjawab beberapa pertanyaan pada rumusan masalah di bagian pendahuluan, sistem yang diusulkan harus memiliki kemampuan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh pesatnya teknologi informasi pada saat ini membuat ruang gerak suatu komunikasi menjadi lebih bebas dan fleksibel. Pada masa lampau suatu komunikasi biasa dilakukan

Lebih terperinci

Global Distance Learning Network (GDLN)

Global Distance Learning Network (GDLN) Global Distance Learning Network (GDLN) Oleh: Andi Warnaen Akbar Abu Thalib Zulfikar Hermansyah Pramudita Budi Rahayu Surdatwiyati A. Widya Warsa Syadzwina Rachel Edwin Marimbunna Main Menu Profil GDLN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

Pemanfaatan Perangkat Video conference untuk mendukung Peningkatan Kinerja Organisasi. Arief Mudzakkir

Pemanfaatan Perangkat Video conference untuk mendukung Peningkatan Kinerja Organisasi. Arief Mudzakkir Pemanfaatan Perangkat Video conference untuk mendukung Peningkatan Kinerja Organisasi Arief Mudzakkir Topik Bahasan Definisi Video Conference H.323 Standard Latency Packet Loss QoS (Quality of Service)

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

Materi 11 Model Referensi OSI

Materi 11 Model Referensi OSI Materi 11 Model Referensi OSI Missa Lamsani Hal 1 Hal Penting Dalam Pertukaran Data Sistem sumber harus mengaktifkan path komunikasi data langsung atau memberitahukan jaringan komunikasi tentang identitas

Lebih terperinci

Protokol VoIP. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana

Protokol VoIP. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Protokol VoIP Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Topik H.323 SIP Perbandingan Protokol Protokol H.323 H.323 adalah salah satu bagian dari rekomendasi International Telecommunications Union Telecommunications

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer LABORATORIUM BAHASA DIGITAL Laboratorium Bahasa Digital System Komputer Daftar Isi Spesifikasi Laboratorium Katalog Produk Fokus Usaha / Kegiatan Keunggulan Produk Proyek Sedang Berjalan Pengguna Layanan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) Husna Amalia, Achmad Affandi Email : husna.amalia@yahoo.com, affandi@ee.its.ac.id Laboratorium Jaringan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream \ BAB III Analisis dan Perancangan 3.1 analisis perancangan server streaming Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi 2 Semester 6 PEMBIMBING : Amalia Eka R., ST. MT DISUSUN OLEH : Dwi Definta Oktavia Siswoyo NIM. 1241160069

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 Jaringan dan Layanan Jaringan komunikasi sekumpulan perangkat dan fasilitas

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Video Conference Video conference adalah suatu aplikasi yang mampu melewatkan data audio dan video pada suatu jaringan. Video conference bisa diterapkan pada berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK 2 ISA MAHFUDI NAMA ANGGOTA : ISA : MAHFUDI DYASTI PARAMUDHITA NIM. 1141160018 NIM P. : 1141160018

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia ini, komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk berkomunikasi, dan alat-alat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM

Bab III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet akhir-akhir ini telah membuat internet menjadi begitu besar peranannya baik sebagai sarana memperoleh informasi dengan cepat dan selalu diperbaharui.

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI I.G.A. Sutresna Mudri 1, P.K. Sudiarta 2, N. Gunantara 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio telah digunakan masyarakat sejak zaman orde

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan

Lebih terperinci

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA Multimedia Jurusan Teknik Informatika ruliriki@gmail.com 1 2 Quality Of Services (QoS) = Kualitas Layanan Pada Komunikasi Audio dan Video merupakan bagian terpenting

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Implementasi Dan Analisa Performansi Video Conference Dengan Menggunakan MCU Software

TUGAS AKHIR. Implementasi Dan Analisa Performansi Video Conference Dengan Menggunakan MCU Software TUGAS AKHIR Implementasi Dan Analisa Performansi Video Conference Dengan Menggunakan MCU Software Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

1. Port power supply kabel power listrik, Port ini digunakan untuk menghubungkan power supply dengan CPU

1. Port power supply kabel power listrik, Port ini digunakan untuk menghubungkan power supply dengan CPU Macam-macam port dalam komputer Satu unit komputer terdiri dari CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse. Pada CPU yang merupakan sistem unit atau console memiliki beberapa port. Port pada komputer berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed Pada gambar 4.1 adalah lokasi testbed yang akan diambil datanya. Lokasi testbed berada di lingkungan fakultas teknik Universitas, tiga buah router diletakkan di

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan melakukan koneksi dengan pengajar dan mahasiswa secara unicast dengan menggunakan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN Wide Area Network Jaringan data penghubung jaringan-jaringan akses/lokal Karakteristik Menuju berbasis paket Dari connectionless menuju connection oriented (virtual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaringan komputer, perkembangan sistem monitoring semakin maju pula. Jaringan LAN merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang banyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK

PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK Mingsep Sampebua, Perancangan Protokol Rapat Online Menggunakan IAF PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF Mingsep Sampebua 1), Lukito E. Nugroho 2), Jazi E. Istiyanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP Rudi Syahru Mubarok, Mas Sarwoko dan Sigit Haryadi Departemen Teknik Elektro,Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI G

PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI G PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI 802.11G Panji Krisna Dwi Cahya 1, Wahyu Adi Priyono., Ir., M.Sc. 2, Gaguk Asmugi, ST., MT. 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T. TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T. Disusun oleh : Nurul Haiziah Nugraha (14101025) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BINUS University. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BINUS University. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 BINUS University Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI VIDEO CONFERENCE DALAM JARINGAN LAN Adi Purnomo 0800736182 Yohanes Hartono 0800736213

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andi Burhanuddin 10.11.3530 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Menurut Sinta (2012), perkembangan teknologi menyebabkan media komunikasi jaringan berkembang mulai dari media perantara kabel, tanpa kabel (wireless),

Lebih terperinci

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Penganalan Routing dan Packet Forwarding Penganalan Routing dan Packet Forwarding Pengenalan Routing dan Packet Forwarding Pada saat ini jaringan komputer memiliki peran yang signifikan pada kehidupan manusia, jaringan komputer mengubah cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang masalah, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Merancang dan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Diagram Model Sederhana Sistem Komunikasi Diagram Model Sederhana Sistem Komunikasi Model Komunikasi Source (Sumber) Menghasilkan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Toni Andrian, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. IP Multimedia Subsystem (IMS) awalnya didefinisikan oleh The 3 rd Generation

I. PENDAHULUAN. IP Multimedia Subsystem (IMS) awalnya didefinisikan oleh The 3 rd Generation I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah IP Multimedia Subsystem (IMS) awalnya didefinisikan oleh The 3 rd Generation Partnership Project (3GPP) dan 3GPP2. Fokusnya adalah untuk menyediakan arsitektur

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGONTROL ROBOT BERKAMERA VIA JARINGAN INTERNET (TCP/IP)

PERANCANGAN PENGONTROL ROBOT BERKAMERA VIA JARINGAN INTERNET (TCP/IP) PERANCANGAN PENGONTROL ROBOT BERKAMERA VIA JARINGAN INTERNET (TCP/IP) Dosen Pembimbing: 1. Eko Setijadi, ST. MT. Ph.D. 2. Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. Ardianto Puguh S P MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN 4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu: a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer, Seperti terlihat

Lebih terperinci

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Suryo Aji Tanoyo 1, Eva Yovita Dwi Utami 2 Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Services Digital Network)

ISDN. (Integrated Services Digital Network) TUGAS 2 KOMUNIKASI DATA DINY SYARIFAH SANY 5520110093 IF-C/2010 ISDN (Integrated Services Digital Network) 1. PENGERTIAN ISDN ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI HAL PENTING DALAM PERTUKARAN DATA

MODEL REFERENSI OSI HAL PENTING DALAM PERTUKARAN DATA MODEL REFERENSI OSI HAL PENTING DALAM PERTUKARAN DATA 1. Sistem sumber harus mengaktifkan path komunikasi data langsung atau memberitahukan jaringan komunikasi tentang identitas sistem tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci