NO. KODE HS URAIAN BARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NO. KODE HS URAIAN BARANG"

Transkripsi

1 (f) Malaysia: NO. KODE HS URAIAN BARANG Semen clinker Semen putih, diberi warna tiruan maupun tidak Lain-lain Semen diwarnai Semen portland lainnya Semen alumina Semen alumina Semen hidrolik lainnya Semen hidrolik lainnya Klorin Klorin Karbon (jelaga karbon dan bentuk lain dari karbon tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya) Jelaga karbon Hidrogen klorida (asam hidroklorida) Asam fosfat dan asam polifosfat Asam Polifosfat lainnya Asam ostoposporik Asam fosfat lainnya Padat Dalam larutan air (soda alkali atau soda cair) Seng oksida; seng peroksida Titanium oksida Lain-lain Sodium hipoklorit Dari aluminium Sodium metasilikat Lain-lain Dari kalsium Asam glutamat dan garamnya Monosodium glutamat Lain-lain 1

2 Pigmen lainnya dan preparat dasar titanium dioksida mengandung <80% menurut beratnya dari titanium dioksida dihitung dari berat kering Dibuat dari poliester Cat dan pernis (termasuk enamel & lak) berdasarkan poliester, dalam medium non-air Lain-lain Preparat pigmen lain dalam bentuk bubuk, butiran atau serpih Bubuk, dipadatkan maupun tidak Bedak Sampo Sampo Preparat pengeriting atau pelurus rambut secara permanen Preparat pengeriting atau pelurus rambut secara permanen Lak rambut Lak rambut Lain-lain: Preparat lainnya digunakan untuk rambut Lilin, taper dan sejenisnya Lilin, taper dan sejenisnya, dari parafin lilin Lilin, taper dan sejenisnya dari bahan lainnya Lain-lain: Preparat kimia lainnya digunakan untuk fotografi, disiapkan dalam porsi diukur /disiapkan untuk penjualan eceran, siap digunakan Komposit pelarut dan pengencer organik, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya; olahan penghapus cat atau pernis Penghapus cat 2

3 Tiner Komposit pelarut organik yang mengandung CFC-1 1, CFC-12.CFC- 113.CFC-114 dan / atau CFC Pelarut komposit lain untuk pernis, cat andsimilar produk Dari plastik lainnya : Monofilamenormal track, dimensi cross-sectional> 1 mm, batang, stik & bentuk profil produk polimerisasi kondensasi plastik lainnya Dari polimer vinil klorida Tabung, pipa & selang, kaku dari polimer vinil klorida Tabung fleksibel, pipa dan selang, memiliki daya ledak minimum 27,6 Mpa Tabung fleksibel, pipa dan selang, memiliki daya ledak minimum 27,6 MPa, dari produk polimerisasi tambahan lain -Dalam gulungan dengan lebar tidak melebihi 20 cm : Pita self-adhesive, dalam gulungan dengan lebar kurang dari 20 cm dari plastik lainnya Lain-lain Pelat, lembaran, film, foil, strip & bentuk pipih lainnya dari produk polimerisasi penambahan plastik lainnya Pelat, lembaran, film, foil, strip & bentuk pipih lainnya dari kondensasi / penataan ulang normal track produk polimerisasi Dari polimer etilena Pelat dan lembaran polimer propilena 3

4 Foil, strip & seni bentuk pipih lainnya, non-selular polimer propilena Dari polimer stirena Pelat & lembaran, non-selular polimer stirena dalam bentuk lembaran & pelat Dari polikarbonat Pelat dan lembaran dari polikarbonat Dari polietilena tereftalat) Pelat dan lembaran dari polietilena teraftalat Dari poliester lainnya Foil, strip & barang bentuk pipih lain dari poliester lainnya Dari poli(vinil butiral) Produksi lain dari polyvinyl butyral dalam bentuk lembaran & pelat Dari poliamida : Foil, strip dan artikel bentuk pipih lainnya dari poliamida Dari amino-resin Foil, strip dan artikel bentuk pipih lainnya dari aminoresin Dari resin fenolik Pelat dan lembaran, selain ubin phenolic resin Dari plastik lainnya Foil, strip & barang bentuk pipih lain dari kondensasi lainnya / penataan ulang produk normal track Dari polimer stirena Pelat dan lembaran, selular, dari polimer stirena Dari polimer dari vinil klorida 4

5 Pelat, lembaran, film, foil dan strip dari plastik, seluler, dari polimer vinil klorida Dari plastik lainnya Pelat dan lembaran produk polimerisasi tambahan lainnya Tekstil laminasi strip lain dari produk polimerisasi lainnya dari polypropylene, seluler Lain-lain: Film lainnya, foil / strip, diperkuat dengan kertas / tex kondensasi lain atau penataan ulang normal track produk polimerisasi Kotak, peti, krat dan barang sejenis Kotak, peti, krat dan barang sejenis dari plastik -Guci, botol, flask dan barang sejenis Guci, botol, flask dan barang sejenis dari plastik -Kelos, cop, bobin dan alat penunjang sejenisnya Kelos, cop, bobin dan alat penunjang sejenisnya dari plastik -Sumbat, tutup, tudung dan penutup lainnya Sumbat, tutup, tudung dan penutup lainnya dari plastik Perangkat makan dan perangkat dapur Perangkat makan dan perangkat dapur dari plastik Lain-lain Barang rumah tangga lainnya dari plastik Reservoir, tangki, tahang dan tempat simpan semacam itu, dengan kapasitas melebihi 300 l 5

6 Reservoir, tangki, tahang dan tempat simpan semacam itu, dengan kapasitas melebihi 300 liter, dari plastik -Penutup, kerai gulung (termasuk kerai gulung Venesia) dan barang semacam itu serta bagiannya Penutup, kerai gulung (termasuk kerai gulung Venesia) dan barang semacam itu serta bagiannya dari plastik Perlengkapan kantor atau sekolah Perlengkapan kantor atau sekolah dari plastik Lain-lain Barang lainnya dari produk selular tidak kaku, dari plastik Tanpa alat kelengkapan Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi dengan bahan lain tanpa alat kelengkapan Tanpa alat kelengkapan Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi dengan bahan lain dengan alat kelengkapan Tanpa alat kelengkapan Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi hanya dengan logam tanpa alat kelengkapan Tanpa alat kelengkapan 6

7 Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi hanya dengan logam dengan alat kelengkapan Tanpa alat kelengkapan Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi hanya dengan tekstil tanpa alat kelengkapan Tanpa alat kelengkapan Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi hanya dengan tekstil dengan alat kelengkapan Tanpa alat kelengkapan : Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi hanya dengan bahan lainnya tanpa alat kelengkapan Dengan alat kelengkapan : Tabung, pipa dan selang dari karet divulkanisasi, tidak diperkuat atau dikombinasi hanya dengan bahan lainnya dengan alat kelengkapan --Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts),V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 60 cm tetapi tidak melebihi 180 cm --Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts),V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 60 cm tetapi tidak melebihi 180 cm 7

8 Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts), selain V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 60 cm tetapi tidak melebihi 180 cm --Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts), selain V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 60 cm tetapi tidak melebihi 180 cm --Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts),V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 180 cm tetapi tidak melebihi 240 cm Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts),V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 180 cm tetapi tidak melebihi 240 cm Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts),selain dari V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 180 cm tetapi tidak melebihi 240 cm Ban penggerak tanpa ujung dari penampang silang trapesoidal (Vbelts),selain dari V-ribbed, dengan lingkaran luar melebihi 180 cm tetapi tidak melebihi 240 cm Lain-lain Ban penggerak lainnya dari penampang silang trapesoidal (V-belts), selain yang ada pada subpos , , dan

9 Dari jenis yang digunakan untuk kendaraan bermotor (termasuk station wagon dan mobil balap) Ban ditelapaki dari jenis yang digunakan pada kendaraan bermotor (termasuk station wagon dan mobil balap) Dari jenis yang digunakan untuk bus dan truk : Ban ditelapaki dari jenis yang digunakan pada bis dan lori Lain-lain Ban ditelapaki dari jenis yang digunakan pada traktor dan buldozer ban ditelapaki dari jenis yang digunakan untuk kendaraan konstruksi atau industri penanganan dan mesin serta memiliki ukuran pelek tidak melebihi 61 cm dari jenis yang digunakan pada traktor, menerapkan dan buldozer ban ditelapaki dari jenis yang digunakan untuk kendaraan konstruksi atau industri penanganan dan mesin serta memiliki ukuran pelek melebihi 61 cm dari jenis yang digunakan pada traktor, menerapkan dan buldozer Ban bertekanan, bekas : Dari jenis yang digunakan untuk bus dan truk : Dari jenis yang digunakan untuk sepeda motor termasuk skuter --Dari jenis yang digunakan untuk traktor terapan dan mesin pengolah tanah 9

10 ban pneumatik Digunakan dari jenis yang digunakan untuk kendaraan konstruksi atau industri penanganan dan mesin dan memiliki ukuran pelek tidak melebihi 61 cm dari jenis yang di traktor, menerapkan dan buldozer Lain-lain Bagian dan aksesori untuk kendaraan dari Bab 87.02, 87.03, 87.04, dan Dengan paling sedikit satu lapisan dari kayu tropis sesuai spesifikasi pada pos catatan 1 pada bab ini: Kayu lapis, dengan setidaknya satu lapisan luar dari tropicalwood, hanya terdiri dari lembaran kayu, tiap lapis tidak > 6 mm ketebalan Lain-lain: Lain-lain --Lain-Lain, dengan paling tidak satu lapisan dari kayu bukan konifera Kayu lapis, dengan setidaknya satu lapisan luar dari kayu non-jenis konifera, dihadapkan dengan kayu jati, setiap lapis tidak> 6 mm ketebalan Kayu lapis, dengan setidaknya satu lapisan luar dari kayu non-jenis konifera, dihadapkan dengan kayu lainnya, masing-masing plynot> 6 mm ketebalan Dengan paling sedikit satu lapisan dari kayu tropis sesuai spesifikasi pada pos catatan 1 pada bab ini: 10

11 Polos Lain dengan setidaknya satu lapisan luar dari kayu jenis konifera non; dengan setidaknya satu lapisan dari kayu tropis yang dirinci pada catatan subpos 1 sampai bab ini - - Lain-lain, mengandung paling tidak satu lapisan papan partikel Yang dilapisi dengan plastik lainnya panel veneer, dari othermaterials, mengandung paling sedikit 1 lapisan papan partikel dan setidaknya 1 lapis luar dari kayu jenis nonkonifera Lainnya; biasa dilapisi dengan jati Laminasi kayu, polos, biasa dilapisi selain dengan kayu jati, mengandung paling sedikit 1 lapisan papan partikel Laminasi kayu, dilapisi dengan plastik, dengan kandungan plastik, mengandung di papan dan 1 lapis luar dari kayu jenis non-konifera Lain-lain Laminasi kayu, dilapisi dengan bahan lainnya, dengan kandungan bahan lainnya, mengandung papan partikel dan 1 lapis luar dari kayu jenis nonkonifera Panel veneer tanpa papan partikel dan setidaknya lapisan luar dari kayu jenis non-konifera, polos 11

12 Panel veneer tanpa papan partikel dan setidaknya lapisan luar dari kayu jenis non-konifera, dilapisi dengan plastik Panel veneer tanpa papan partikel dan setidaknya lapisan luar dari kayu jenis non-konifera, dilapisi dengan bahan lainnya Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel dan setidaknya lapisan luar dari kayu jenis non-konifera, polos, dilapisi dengan jati Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel dan setidaknya lapisan luar dari kayu jenis non-konifera, polos, lainnya selain dilapisi dengan jati Dilaminasi kayu lainnya tanpa papan partikel tanpa papan partikel kayu non-konifera, dilapisi dengan plastik Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan pertikel & paling tidak sebuah lapis luar dari kayu non-konifera, dilapisi dengan bahan lainnya Dengan paling sedikit satu lapisan dari kayu tropis sesuai spesifikasi pada pos catatan 1 pada bab ini: Lainnya dengan paling tidak satu lapisan dari kayu tropikal dirinci dalam catatan 1 subpos pada Bab ini --Lain-Lain, dengan paling tidak satu lapisan dari kayu bukan konifera 12

13 Lain-lain Panel veneer, polos, mengandung paling tidak satu lapisan papan partikel Panel veneer lainnya, dilapisi dengan plastik, mengandung lapisan dari plastik, mengandung papan partikel Panle veneer lainnya, dilapisi dengan satu lapisan lainnya dari papan partikel Dilaminasi kayu lainnya, polos, dilapisi dengan jati, papan partikel Dilaminasi kayu lainnya, dilapisi dengan plastik, mengandung lapisan dari plastik, mengandung papan partikel Dilaminasi kayu lainnya, dilapisi dengan satu lapisan dari papan partikel Lain-lain Panel veneer lainnya tanpa papan partikel, polos Panel veneer lainnya tanpa papan partikel, dilapisi papan partikel, dilapisi Panel veneer lainnya tanpa papan partikel, dilapisi papan partikel, dilapisi Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel, polos dilapisi dengan jati Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel, polos selain dilapisi dengan jati Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel, polos dilapisi dengan plastik Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel, polos dilapisi dengan bahan lainnya 13

14 Kertas koran, dalam gulungan atau lembaran Dalam gulungan kertas Mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya Benang jahit dari kapas, tidak disiapkan untuk penjualan eceran > berat kapas 85% tidak dikelantang, tidak mercerised --Ukuran 714,29 desiteks atau lebih (tidak melebihi nomor metrik 14) Benang kapas > 85% kapas tidak disiapkan untuk penjualan eceran, benang tunggal, dari serat tidak disisir, > desiteks (< nomer metrik 14) --Ukuran kurang dari 714,29 desiteks tetapi tidak kurang dari 232,56 desiteks (melebihi nomor metrik 14 tetapi tidak melebihi nomor metrik 43) Benang kapas > 85% kapas tidak disiapkan untuk penjualan eceran, benang tunggal, dari serat tidak disisir, < tetapi > dec. (> 14 tetapi < nomer metrik 43) --Ukuran kurang dari 232,56 desiteks tetapi tidak kurang dari 192,31 desiteks (melebihi nomor metrik 43 tapi tidak melebihi nomor metrik 52) Benang kapas > 85% kapas tidak disiapkan untuk penjualan eceran, banag tunggal, dari serat tidak disisir, < tetapi > decitex (> 43 tetapi < nomer metrik 52) --Ukuran 714,29 desiteks atau lebih (tidak melebihi nomor metrik 14) 14

15 Benang kapas > 85% kapas tidak disiapkan untuk penjualan eceran, benang tunggal, dari serat disisir, > dec. (< nomer metrik 14) --Ukuran kurang dari 714,29 desiteks tetapi tidak kurang dari 232,56 desiteks (melebihi nomor metrik 14 tetapi tidak melebihi nomor metrik 43) Benang kapas > 85% kapas tidak disiapkan untuk penjualan eceran, benang tunggal, dari serat disisir, > dec. (< nomer metrik 14) Ukuran kurang dari 232,56 desiteks tetapi tidak kurang dari 192,31 desiteks (melebihi nomor metrik 43 tetapi tidak melebihi nomor metrik 52) Kain lainnya --Ukuran kurang dari 232,56 desiteks tetapi tidak kurang dari 192,31 desiteks (melebihi nomor metrik 43 tetapi tidak melebihi nomor metrik 52) --Tenunan polos, beratnya tidak lebih dari 100 g/m2 Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85%atau lebih menurut beratnya, tidak dikelantang, tenunan polos, beratnya tidak > 100 g/m Kain tenunan dari kapas lainnya, tidak dikelantang, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, beratnya tidak > 200 g/m2. --Tenunan polos, beratnya tidak lebih dari 100 g/m2 15

16 Kain lainnya Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85%atau lebih menurut beratnya, dikelantang, tenunan polos, beratnya tidak > 100 g/m2. --Tenunan polos,beratnya lebih dari 100 g/m2 Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dikelantang, tenunan polos, beratnya lebih dari 100 g/m Kain tenunan dari kapas lainnya, dikelantang, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, beratnya tidak > 200 g/m2. --Tenunan polos, beratnya tidak lebih dari 100 g/m2 : Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dicelup, tenunan polos beratnya tidak > 100 g/m2. --Tenunan polos, beratnya lebih dari 100 g/m2 Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dicelup, tenunan polos beratnya > 100 g/m Kain lainnya Kain tenunan dari kapas lainnya, dicelup, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, beratnya tidak > 200 g/m2. --Tenunan polos, beratnya tidak lebih dari 100 g/m2 16

17 Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dicetak, tenunan polos beratnya tidak > 100 g/m Tenunan polos Kain tenunan kapas lainnya, dari >85% kapas, dikelantang, tenunan polos, beratnya > 200 g/m Tenunan polos Tenunan polos Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dikelantang, tenunan polos beratnya > 200 g/m Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dicelup, tenunan polos beratnya > 200 g/m2. --Kepar 3-benang atau 4-benang, termasuk kepar silang Kain tenunan dari kapas, mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya, dicelup, kepar 3-banag atau 4-benang, termasuk kepar silang beratnya > 200 g/m Kain lainnya Kain tenunan dari kapas lainnya, mengandung < 85% kapas, dikelantang, beratnya tidak > 200 g/m Dari filamen sintetik Benang jahit dari sintetik filamen, disiapkan untuk penjualan eceran Tidak dikelantang atau dikelantang 17

18 Dicelup Kain tenunan lainnya, mengandung 85% atau lebih berdasarkan berat dari sintetik filamennya, dikelantang ataupun tidak Kain tenunan lainnya, mengandung 85% atau lebih berdasarkan berat dari sintetik filamennya, dicelup Dari serat stapel sintetik Benang jahit dari serat stapel sintetik, disiapkan untuk penjualan eceran Benang tunggal Benang tunggal, mengandung 85% atau lebih berdasarkan berat dari serat stapel sintetiknya, tidak disiapkan untuk penjualan eceran Dicampur terutama atau sematamata dengan serat stapel tiruan Benang lainnya, dari serat stapel poliester, dicampur terutama atau semata-mata dengan serat stapel tiruan, tidak disiapkan untuk penjualan eceran --Dicampur terutama atau sematamata dengan kapas Benang lainnya, dari serat stapel poliester, dicampur terutama atau semata-mata dengan kapas, tidak disiapkan untuk penjualan eceran Benang lainnya Benang lainnya, dari serat stapel buatan, tidak disiapkan untuk penjualan eceran Dari serat stapel sintetik, mengandung serat tersebut 85% atau lebih menurut beratnya 18

19 Benang lainnya mengandung 85% atau lebih berdasarkan beratnya dari serat stapel sintetik, disiapkan untuk penjualan eceran Tidak dikelantang atau dikelantang Lain-lain Kain tenunan mengandung 85% atau lebih berdasarkan beratnya dari serat stapel poliester, dikelantang atau tidak Kain tenunan mengandung 85% atau lebih berdasarkan beratnya dari serat stapel poliester, selain dikelantang atau tidak Tidak dikelantang atau dikelantang Kain tenunan lainnya dari serat stapel sintetik, dikelantang atau tidak --Dari serat stapel poliester, tenunan polos Kain tenunan, <85% berdasarkan beratnya dari serat stapel poliester tenunan polos dicampur dengan kapasdengan berat < 170 g/m, dikelantang atau tidak --Kepar 3-benang atau 4-benang, termasuk kepar silang, dari serat stapel poliester Kain tenunan, <85% berdasarkan beratnya dari 3 atau 4 kepar benang dari serat stapel poliester dicampur dengan kapas dengan berat < 170 g/m, dikelantang/tidak dikelantang --Kain tenunan lainnya serat stapel poliester dari Kain tenunan lainnya dari serat stapel poliester dicampur dengan kapas dengan berat < 170 g/m, dikelantang/tidak dikelantang 19

20 Dari serat stapel poliester, tenunan polos Kain tenunan, <85% berdasarkan beratnya dari serat stapel poliester tenunan polos dicampur dengan kapas dengan berat > 170 g/m, dikelantang atau tidak dikelantang --Kepar 3-benang atau 4-benang, termasuk kepar silang dari serat stapel poliester Kain tenunan, <85% berdasarkan beratnya dari 3 atau 4 kepar benang dari serat stapel poliester dicampur dengan kapas dengan berat > 170 g/m, dikelantang/tidak dikelantang Kain tenunan lainnya serat stapel poliester dari Kain tenunan lainnya dari serat stapel poliester dicampur dengan kapas dengan berat > 170 g/m, dikelantang atau tidak dikelantang --Dari serat stapel poliester, tenunan polos Kain tenunan, <85% berdasarkan beratnya dari serat stapel poliester tenunan polos dicampur dengan kapas dengan berat > 170 g/m, dicelup Dicampur terutama atau sematamata dengan serat stapel rayon viskose Kain tenunan lainnya dari serat stapel poliester dicampur terutama atau semata-mata dengan serat stapel rayon viskose Dari kapas : Tirai kaset dari kapas Kain "berbulu panjang" : 20

21 Kain berbulu termasuk kain berbulu panjang Dari kapas Tumpukan lingkaran tenunan dari kapas Dari serat buatan Tumpukan lingkaran tenunan dari serat buatan Dari bahan tekstil lainnya Tumpukan lingkaran tenunan dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Tumpukan tenunan lainnya dari kapas Dari serat buatan : Tumpukan tenunan lainnya dari serat buatan Dari bahan tekstil lainnya : Tumpukan tenunan lainnya dari bahan tekstil lainnya Dari bahan tekstil lainnya: Pakaian pria atau anak laki-laki, rajutan atau kaitan dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Celana pria atau anak laki-laki, bib & bertali, celana & celana pendek, rajutan atau kaitan dari kapas Dari serat sintetik Celana pria atau anak laki-laki, bib & bertali, celana & celana pendek, rajutan atau kaitan dari serat sintetik Dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Celana pria atau anak laki-laki, bib & bertali, celana & celana pendek, rajutan atau kaitan dari bahan tekstil lainnya 21

22 Pakaian wanita atau anak perempuan, rajutan atau kaitan dari kapas Dari serat sintetik Pakaian wanita atau anak perempuan, rajutan atau kaitan dari serat sintetik Dari kapas Baju wanita atau anak perempuan, rajutan atau kaitan dari kapas Dari serat sintetik Baju wanita atau anak perempuan, rajutan atau kaitan dari serat sintetik Dari bahan tekstil lainnya Celana Wanita atau anak perempuan, bib & bertali, celana & celana pendek, rajutan atau kaitan dari bahan tesktil lainnya Dari kapas Kemeja pria atau anak laki-laki, rajutan atau kaitan dari kapas Dari serat buatan : Kemeja pria atau anak laki-laki, rajutan atau kaitan dari serat buatan Dari bahan tekstil lainnya Kemeja pria atau anak laki-laki, rajutan atau kaitan dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Blus wanita atau anak perempuan, kemeja dan blus-shirt, rajutan atau kaitan dari kapas Dari bahan tekstil lainnya Blus wanita atau anak perempuan, kemeja dan blus-shirt, rajutan atau kaitan dari bahan tekstil lainnya Dari kapas 22

23 Celana dalam pria atau anak lakilaki & celana, rajutan atau kaitan dari kapas Dari bahan tekstil lainnya Celana dalam pria atau anak lakilaki & celana, rajutan atau kaitan dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Celana dalam wanita atau anak perempuan & celana, rajutan atau kaitan dari kapas Dari serat buatan Celana dalam wanita atau anak perempuan & celana, rajutan atau kaitan dari serat buatan Dari kapas Garmen bayi dan aksesori pakaian, rajutan atau kaitan dari kapas Dari bahan tekstil lainnya Mitten dan mitt, rajutan atau kaitan dari bahan tekstil lainnya Dari kapas : Celana panjang, bib dan brace overall, celana dan overall, celana dan atau anak laki-laki Dari kapas Kemeja pria atau anak laki-laki dari kapas Dari bahan tekstil lainnya : Kemeja pria atau anak laki-laki dari bahan tekstil lainnya Dari bahan tekstil lainnya : Blus wanita atau anak perempuan, kemeja dan blus-shirt, dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Celana dalam pria atau anak lakilaki dan celana dari kapas Dari bahan tekstil lainnya 23

24 Celana dalam pria atau anak lakilaki dan celana dari bahan tekstil lainnya Dari kapas Garmen bayi dan aksesori pakaian, dari kapas Dari serat sintetik : Garmen bayi dan aksesori pakaian, dari serat sintetik Lain-lain Alas kaki lainnya, selain melindungi pergelangan kaki Alas kaki dengan sol luar dari kulit samak atau kulit komposisi Alas kaki dengan sol luar dari kulit samak atau kulit komposisi Ubin, kubus dan barang semacam itu, empat persegi panjang maupun tidak, yang area permukaan terluasnya dapat menutupi bujur sangkar dengan sisi kurang dari 7 cm Lain-lain Lantai tanpa glasir, perapian dan dinding keramik, keramik dinding persegi panjang atau tidak, berbentuk persegi panjang maupun tidak dimana <7 cm Lantai glasir, perapian dan dinding keramik, keramik dinding persegi panjang atau tidak, berbentuk persegi panjang maupun tidak dimana >7 cm Ubin, kubus dan barang yang serupa itu, empat persegi panjang maupun tidak, yang area permukaan terluasnya dapat menutupi bujur sangkar dengan sisi kurang dari 7 cm 24

25 Lain-lain : Lantai glasir, perapian dan ubin dinding, keramik dinding persegi panjang atau tidak, berbentuk persegi panjang maupun tidak dimana <7 cm Lantai berglasir, perapian dan dinding keramik, di dinding keramik persegi, dalam bentuk persegi lebih dari 7 cm --Dengan penampang silang empat persegi panjang (termasuk bujur sangkar), ukuran lebarnya kurang dari dua kali ketebalannya produk setengah jadi lainnya dari besi atau non-alloy baja persegi empat atau persegi panjang dengan berat penampang <0,25% dari karbon --Lain-lain, dengan penampang silang empat persegi panjang (selain dari bujur sangkar): produk setengah jadi lainnya dari besi atau non-alloy baja persegi empat selain persegi panjang dengan berat penampang <0,25% dari karbon Lain-lain produk setengah jadi lainnya dari besi atau non-alloy baja selain persegi empat atau persegi panjang dengan berat penampang <0,25% dari karbon -Mengandung karbon 0,25% atau lebih menurut beratnya : produk setengah jadi lainnya dari besi atau non-alloy baja selain lembar timah batangan mengandung 0.6% karbon berdasarkan beratnya 25

26 Mengandung lekukan, rusuk, alur atau deformasi lainnya yang dihasilkan selama proses pencanaian : Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan mengandung lekukan, rusuk, alur atau deformasi lainnya yang dihasilkan selama proses pencanaian Lain-lain, dari baja free-cutting Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan dari baja free-cutting --Dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya < 14 mm Lain-lain Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya > 14 mm Ditempa : Ditempa batang / cambuk dari besi atau baja bukan paduan, dicanai panas, menurut beratnya mengandung lebih dari 0,6% karbon: bulat 26

27 Ditempa batang / cambuk dari besi atau baja bukan paduan, dicanai panas, menurut beratnya mengandung kurang dari 0,6% karbon: bulat -Mengandung lekukan, rusuk, alur atau meng- alami deformasi lainnya yang dihasilkan dalam proses pencanaian atau dipuntir setelah Batang dan cambuk cacat dari besi/baja bukan paduan, dicanai panas, menurut beratnya mengandung lebih dari 0,6% karbon: bulat Batang dan cambuk cacat dari besi/baja bukan paduan, dicanai panas, menurut beratnya mengandung kurang dari 0,6% karbon: bulat Lain-lain, dari baja free cutting Lain-lain: Batang bulat, batang kecil dari besi/baja bukan paduan, dicanai panas, termasuk batang yang dipuntir setelah dicanai Batang bulat dan batang kecil lainnya dari besi/baja bukan paduan, menurut beratnya mengandung 0.6% atau lebih karbon : bulat Batang bulat dan batang kecil lainnya dari besi/baja bukan paduan, menurut beratnya mengandung kurang dari 0.6% atau lebih karbon : bulat 27

28 Lain-lain : Batang bulat dan batang kecil lainnya dari besi/baja bukan paduan, menurut beratnya mengandung kurang dari 0.6% atau lebih karbon : selain bulat -Dari baja free cutting, tidak dikerjakan lebih lanjut selain cold-formed atau cold- finished Batang bulat, batang kecil dari besi atau baja bukan paduan,tidak dikerjakan lebih lanjut selain dalam cold formed atau cold-finished Batang bulat dan batang kecil dari besi/baja bukan paduan lainnya Lain-lain Produk setengah jadi dari baja anti karat, selain empat persegi panjang sama sisi (selain bujur sangkar) Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalamgulungan yang putarannya tidak beraturan, dari baja stainless. Batang dan batang kecil, dicanai panas dalam gulungan tidak teratur dari baja anti karat Dengan penampang silang lingkaran Batang dan batang kecil, tidak diproses lebih lanjut selain dicanai panas, ditarik panas atau diekstruksi panas -Batang dan batang kecil, tidak dikerjakan lebih lanjut selain cold-formed atau cold- finished: 28

29 Batang bulat dan batang kecil dari baja anti karat, cold formed atau cold finished Lain-lain Produk setengah jadi lainnya dari baja paduan lainnya Lain-lain Batang dan batang kecil, dicanai panas dalam gulungan tidak teratur dari baja paduan lainnya Batang dan batang kecil, dari baja silikon- mangan : Batang bulat dan batang kecil dari baja jenis silico-manganese -Batang dan batang kecil lainnya tidak dikerjakan lebih lanjut selain dicanai panas, hot-drawn atau extruded : Batang bulat dan batang kecil dari baja paduan lainnya, dicanai panas atau diekstruksi Lain-lain Batang bulat dan batang kecil lainnya dari baja paduan lainnya Dilas secara longitudinal dengan las busur bawah laut Pipa saluran dari jenis yang digunakan untuk pipa penyalur minyak atau gas, dilas secara longitudinal dari besi atau baja --Lain-lain, dilas secara longitudinal Pipa saluran dari jenis yang digunakan untuk pipa penyalur minyak atau gas,dilas selain secara longitudinal dari besi atau baja Lain-lain Pipa saluran lainnya dari jenis yang digunakan untuk pipa penyalur minyak, atau dilas, terbuat dari besi atau baja 29

30 Dilas longitudinal Lain-lain Lain-lain Pipa lainnya dan tabung, dilas secara longitudinal, penampang silang lingkaran, diameter eksternal lebih dari mm, terbuat dari besi atau baja Pipa lainnya dan tabung, atau dilas, penampang silang lingkaran, diameter eksternal lebih dari mm, terbuat dari besi atau baja Pipa lainnya dan tabung, dilas atau dikeling, penampang silang lingkaran, diameter eksternal lebih dari mm, terbuat dari besi atau baja - Line pipe dari jenis yang digunakan untuk minyak atau gas Pipelines Pipa Saluran dari jenis yang digunakan untuk minyak dan saluran gas, terbuat dari besi atau baja Lain-lain, dilas, dengan penampang silang lingkaran, dari besi atau baja bukan paduan : Pembuluh, pipa dan profil berongga lainnya, dilas, dari penampang silang lingkaran yang terbuat dari besi atau baja bukan paduan -Lain-lain, dilas, dengan penampang silang lingkaran dari baja stainless : Pembuluh, pipa dan profil berongga lainnya, dilas, dari penampang silang lingkaran yang terbuat dari baja anti karat 30

31 Lain-lain, dilas, dengan penampang silang lingkaran, dari baja paduan lainnya : Pembuluh, pipa dan profil berongga lainnya, dilas, dari penampang silang lingkaran yang terbuat dari baja bukan paduan - Lain-lain, lasan, non-circular cross-bagian: Pembuluh, pipa dan profil berongga, dilas, dari penampang silang lingkaran Lain-lain : Pembuluh, pipa dan profil berongga lainnya, dari besi atau baja Overhead traveling crane berpendukung tetap Overhead traveling crane pada pendukung tetap --Rangka pengangkat yang dapat berpindah dengan roda dan straddle carrier Rangka pengangkat yang dapat berpindah dengan roda dan straddle carrier Lain-lain : Bridge Cranes Gantry Cranes lainnya Transporter Cranes dan rangka pengangkat Tower crane Tower Cranes Portal atau pedestal jib crane Portal or pedestal jib cranes Dengan roda Mesin lainnya, berdaya gerak sendiri dengan roda Lain-lain Mesin lainnya tanpa roda, berdaya gerak sendiri 31

32 Dirancang untuk dipasang pada kendaraan darat Mesin lainnya yang dirancang untuk dipasang pada kendaraan darat Lain-lain Mesin lainnya yang dilengkapi dengan Crane Truk berdaya gerak sendiri yang digerakkan dengan motor listrik Truk yang berdaya gerak sendiri yang digerakan oleh motor listrik Truk berdaya gerak sendiri lainnya Truk lainnya yang berdaya gerak sendiri Truk lainnya Truk lainnya yang dilengkapi dengan peralatan pengangkat atau pemindah Lift dan kerekan skip : Lift penumpang Track laying Track-laying, buldoser dan engeldoser Lain-lain: Buldoser dan engeldoser lainnya Grader dan mesin perata Perata dan levellers Mesin pengikis Pengikis, berdaya gerak sendiri Mesin pemadat dan mesin giling jalan : Mesin giling jalan, bergetar Mesin giling jalan, selain bergetar Mesin Pemadat Front-end shovel loader Front-end shovel loaders 32

33 Mesin yang berputar 360º diatas bangunan dasarnya Mesin yang berputar 360 derajat di atas bangunan dasarnya Lain-lain Sekop mekanikal lainnya, ekskavator dan Shovel Loader yang berdaya gerak sendiri Pemancang tiang dan pemancang bor Pemancang tiang dan pemancang bor Berdaya gerak sendiri Pemotong batu atau batubara dan mesin pembuat terowongan yang berdaya gerak sendiri Lain-lain Pemotong batu atau batubara dan mesin pembuat terowongan selain yang berdaya gerak sendiri Berdaya gerak sendiri mesin bor atau mesin sinking yang berdaya gerak sendiri Lain-lain : Modul mulut sumur, untuk digunakan dalam operasi pengeboran minyak Modul produksi yang terintegrasi untuk digunakan dalam operasi pengeboran minyak Mesin bor atau mesin sinking lainnya, selain yang berdaya gerak sendiri -Mesin lainnya, berdaya gerak sendiri Mesin lainnya, berdaya gerak sendiri Mesin pemadat atau perapi Mesin pemadat atau perapi, tidak berdaya gerak sendiri Lain-lain 33

34 mesin lainnya tidak berdaya gerak sendiri Dari mesin pada pos : Bagian untuk katrol & kerekan selain kerekan skip Dari mesin pada pos Bagian dari truk berdaya gerak sendiri yang digerakan oleh motor elektrik dan truk berdaya gerak sendiri lainnnya bagian untuk truk dilengkapi dengan peralatan pengangkat dan pemindah Bagian lainnya untuk truk fork-lift Bucket, sekop, grab dan grip bagian dari bucket, sekop,grab dan grip untuk pos no bagian dari bucket, sekop,grab dan Bilah buldoser atau engeldoser Bagian dari buldoser atau bilah engeldoser Bagian dari mesin pengebor atau sinking pada subpos atau Bagian untuk mesin bor atau mesin sinking Lain-lain : Bagian untuk mesin giling jalan, vibratory dan lainnya Bagian dari straddle carriers & truk crane dengan roda Bagian dari rangka pengangkat yang dapat berpindah dengan roda Bagian lainnya dari mesin Lain-lain: Media perekam lainnya, untuk digunakan selain di komputer atau compact disk Warna 34

35 Penerima sinyal televisi berwarna,lebih banyak dioperasikan dengan layar 41.6 cm dan dibawahnya -Kabel koaksial dan konduktor listrik koaksial lainnya : Kabel koaksial dan konduktor koaksial elektrik, dari karet yang diisolasi secara alami atau sintetik Kabel koaksial dan konduktor koaksial elektrik, disolasi dengan plastik Dipasang dengan konektor Kawat, kabel, batang, strip penghantar listrik, lainnya. Dengan penghubung, terisolasi plastik untk voltase tidak lebih dari 80 V Kabel kawat listrik yang terisolasi lainnya, dilengkapi dengan penghubung,disiolasi plastik untuk voltase tidak melebihi 80 V Lain-lain : Kawat, kabel batang, strip listrik lainnya, tidak dilengkapi dengan penghubung, disiolasi plastik untuk voltase tidak melebihi 80 V Dipasang dengan konektor: Lain-lain: Kawat, kabel, penghantar listrik lainnya, dilengkapi dengan penghubung, terisolasi plastik untuk voltase melebihi 80 V tetapi tidak melebihi 1000 V Kawat, kabel terisolasi listrik lainnya, dilengkapi dengan penghubung, terisolaso plastik, untuk voltase melebihi 80 V tetapi tidal melebihi 1000 V 35

36 kawat, kabel, batang, strips, penghantar listrik lainnya, terisolasi plastik -Konduktor listrik lainnya, untuk voltase melebihi V : melebihi V : Kawat, kabel, batang, strips, penghantar listrik lainnya untuk voltase melebihi 1000 V Traktor jalan untuk semi trailer : Traktor jalan untuk semi-trailer, completely build-up, Lama Dengan mesin piston pembakaran dalam nyala kompresi (disel atau semi disel) : Kendaraan bermotor untuk transportasi 10 orang atau lebih, termasuk pengemudi : bus bermotor, dengan mesin piston pembakar (diesel atau semi diesel) completely knocked down (CKD) Kendaraan bermotor untuk transportasi 10 orang atau lebih, termasuk pengemudi : bus bermotor, dengan mesin piston pembakar (diesel atau semi diesel) completely builtup (CBU) : baru Kendaraan bermotor untuk transportasi 10 orang atau lebih, termasuk pengemudi : bus bermotor, dengan mesin piston pembakar(diesel atau semi diesel) completely builtup (CBU) : baru 36

37 Lain-lain : Kendaraan bermotor lainnya untuk transportasi 10 orang atau lebih, termasuk pengemudi, selain bus bermotor, dengan mesin piston pembakar(diesel atau semi diesel) Bus bermotor lainnya, selain dengan menggunakan mesin piston pembakar (diesel atau semi-diesel), CKD Bus bermotor lainnya, selain dengan menggunakan mesin piston pembakar (diesel atau semi-diesel), CBU : Baru Bus bermotor lainnya, selain dengan menggunakan mesin piston pembakar(diesel atau semi-diesel), CBU Lama Kendaraan bermotor lainnya untuk transportasi 10 orang atau lebih, termasuk pengemudi, selain bus bermotor, dengan mesin selain piston pembakar --Dengan kapasitas silinder tidak melebihi cc kendaraan bermotor roda 4 (selain, mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap, dan kendaraan bermotor pada sub pos No , dan ) : CKD --Dengan kapasitas silinder melebihi cc, namun tidak melebihi cc kendaraan bermotor roda 4 (selain, mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap, dan kendaraan bermotor pada sub pos No , dan ) : 37

38 Dengan kapasitas silinder melebihi cc tetapi tidak melebihi cc kendaraan bermotor roda 4 (selain, mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap, dan kendaraan bermotor pada sub pos No , ) : CKD : dengan kapasitas silinder kurang dari cc) kendaraan bermotor roda 4 (selain, mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap, dan kendaraan bermotor pada sub pos No , ) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi kurang dari cc) kendaraan bermotor roda 4 (selain, mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap, dan kendaraan bermotor pada sub pos No , ) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi kurang dari cc) kendaraan bermotor roda 4 (selain, mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap, dan kendaraan bermotor pada sub pos No , ) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi kurang dari cc) Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder kurang dari cc 38

39 Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc namun kurang dari cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc namun kurang dari cc Selain kendaraan bermotor termasuk station wagons dan mobil balap, dengan spark-ignition engine CKD : dari kapasitas silinder kurang dari cc Selain kendaraan bermotor termasuk station wagons dan mobil balap, dengan spark-ignition engine CKD : dari kapasitas silinder cc, namun kurang dari cc Selain kendaraan bermotor termasuk station wagons dan mobil balap, dengan spark-ignition engine CKD : dari kapasitas silinder cc, namun kurang dari cc Selain kendaraan bermotor termasuk station wagons dan mobil balap, dengan spark-ignition engine CKD : dari kapasitas silinder cc, namun kurang dari cc --Dengan kapasitas silinder melebihi cc Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , dan ) 39

40 Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD ; lainnya --Dengan kapasitas silinder tidak melebihi cc : Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , dan ) Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD ; lainnya --Dengan kapasitas silinder melebihi cc tetapi tidak melebihi cc : Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , dan ): CKD Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , ) : CKD Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , ): CKD 40

41 Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder kurang dari cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi tidak melebihi cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder kurang dari cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi tidak melebihi cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi tidak melebihi cc --Dengan kapasitas silinder melebihi cc: Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , ) : CKD Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc tetapi tidak melebihi cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc dan lebih 41

42 Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : lainnya Lain-lain : Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No sampai dengan ) : CKD Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No sampai dengan ) : CKD Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , ) : CKD Kendaraan bermotor roda 4 (selain mobil, station wagon, mobil sport, mobil balap dan kendaraan bermotor pada sub-pos No , ) : CKD Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : tenaga listrik Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder kurang dari cc Mobil (termasuk station wagon, mobil sport dan mobil balap) : CKD : dengan kapasitas silinder cc, namun kurang dari cc 42

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TANGGAL : 18 Pebruari 2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TANGGAL : 18 Pebruari 2009 Peraturan Menteri Perdagangan R.I. Nomor LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TANGGAL : 18 Pebruari 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PUSAT STANDARDISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PUSAT STANDARDISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I. 02. Sistem Fluida dan Komponen Untuk Penggunaan Umum 1 02.02 Komponen saluran pipa dan saluran pipa Pipa Polietilena untuk Air Minum 06-4829-2005 2-Feb-09 2 02.02 Pipa PVC untuk Saluran Air Buangan di

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/6/2009 TANGGAL : 19 Juni 2009 DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/6/2009 TANGGAL : 19 Juni 2009 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/6/2009 TANGGAL : 19 Juni 2009 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Tekstil dan Produk Tekstil 2. Lampiran II : Laporan Realisasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 15/02/35/Th. XV, 16 Februari PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JANUARI TURUN 11,49 PERSEN Nilai ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD 1.369,87

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 06/01/35/Th. XV, 16 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER EKSPOR JAWA TIMUR BULAN DESEMBER TURUN 6,96 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Indonesia

Kinerja Ekspor Indonesia Kinerja Ekspor Indonesia 2016 Maret Statistik Ekspor Utama Potensial 1 Statistik Ekspor* Ekspor Indonesia pada bulan Januari - Maret 2016 mencapai nilai US$ 408.873.286. Dibanding periode yang sama tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 49/06/35/Th. XIV, 15 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JUNI NAIK 4,23 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Juni mencapai USD 1.805,20

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 57/08/35/Th. XIII, 18 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JULI TURUN 32,32 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Juli mencapai USD 1.025,76

Lebih terperinci

Kinerja Perdaganan Indonesia

Kinerja Perdaganan Indonesia Kinerja Perdaganan Indonesia 2016 Juli Statistik Perdaganan Utama Potensial 1 Statistik Perdagangan* Ekspor n Migas Indonesia pada bulan Januari - Juli 2016 mencapai nilai US$ 847.751.211. Dibanding periode

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Besi. Baja. Impor. Ketentuan. Perubahan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Besi. Baja. Impor. Ketentuan. Perubahan. Pencabutan. No.205, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Besi. Baja. Impor. Ketentuan. Perubahan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 21/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 107/PMK.011/2011 TENTANG : BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 DAFTAR

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Indonesia

Kinerja Ekspor Indonesia Kinerja Ekspor Indonesia 2016 April Statistik Ekspor Utama Potensial 1 Statistik Ekspor* Ekspor Indonesia pada bulan Januari - April 2016 mencapai nilai US$ 521.230.884. Dibanding periode yang sama tahun

Lebih terperinci

1 of 12 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

Lebih terperinci

Kinerja Perdaganan Indonesia

Kinerja Perdaganan Indonesia Kinerja Perdaganan Indonesia 2016 Juni Statistik Perdaganan Utama Potensial 1 Statistik Perdagangan* Ekspor n Migas Indonesia pada bulan Januari - Juni 2016 mencapai nilai US$ 762.503.352. Dibanding periode

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 23/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/ATAU PRODUK ELEKTRONIKA YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/ATAU PRODUK ELEKTRONIKA YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013 2013, No.398 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/PMK.011/2013 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/ATAU PRODUK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Tekstil. Produk Tekstil. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Tekstil. Produk Tekstil. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Tekstil. Produk Tekstil. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Indonesia

Kinerja Ekspor Indonesia Kinerja Ekspor Indonesia 2016 Mei Statistik Ekspor Utama Potensial 1 Statistik Ekspor* Ekspor Indonesia pada bulan Januari - Mei 2016 mencapai nilai US$ 649.900.565 Dibanding periode yang sama tahun 2015,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 63/09/35/Th. XIII, 15 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS EKSPOR JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS NAIK 33,42 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MEI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 39/06/35/Th.XV, 15 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MEI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN MEI NAIK 3,67 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD 1.681,84 juta atau

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1A (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/PMK.011/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/PMK.011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 61/09/35/Th.XV, 15 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS EKSPOR JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS NAIK 23,59 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Agustus mencapai

Lebih terperinci

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la Pengelasan upset, hampir sama dengan pengelasan nyala, hanya saja permukaan kontak disatukan dengan tekanan yang lebih tinggi sehingga diantara kedua permukaan kontak tersebut tidak terdapat celah. Dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 55/08/35/Th.XV, 15 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JULI NAIK 14,92 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD 1.578,19 juta

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.011/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.011/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 76/11/35/Th. XIV, 15 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER EKSPOR JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER NAIK 1,83 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Oktober mencapai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 54/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 54/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 54/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 14/02/35/Th. XIV, 15 Februari PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JANUARI NAIK 5,35 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD 1.313,67

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/ BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 811, 2014 KEMENKEU. Impor Barang dan Bahan. Komponen. Produk Elektronika. Bea Masuk. Ditanggung Pemerintah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

DAFTAR PRODUK YANG TELAH DIBERLAKUKAN SNI SECARA WAJIB

DAFTAR PRODUK YANG TELAH DIBERLAKUKAN SNI SECARA WAJIB Tipe 1 Tipe 1 Tepung Terigu SNI 01-371-2009 1101.00.10.10 2 Lampu Swa-Ballast SNI 04-604-2001 839.31.90.20 3 Pupuk Urea SNI 2801-2010 3102.10.00.00 4 Pupuk Amonium Sulfat/ZA {(NH 4 ) 2 SO 4 } SNI 02-1760-200

Lebih terperinci

J28/PMK.011/2014 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/ATAU PRODUK ELEKTRONIKA UNTUK TAHUN

J28/PMK.011/2014 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/ATAU PRODUK ELEKTRONIKA UNTUK TAHUN MI:CN 11:1 1 1\I':U/\NG/\N ANGGARAN 2014 m PUUI_ii< lt,idof\iesi/\ LAMPI RAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA J28/PMK.011/2014 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

Lebih terperinci

PP 145/2000, KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

PP 145/2000, KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH Copyright (C) 2000 BPHN PP 145/2000, KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH *38419 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 145 TAHUN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 24/04/35/Th.XV, 17 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET EKSPOR JAWA TIMUR BULAN MARET NAIK 17,32 PERSEN Nilai ekspor Jawa Timur bulan Maret mencapai USD 1.786,80

Lebih terperinci

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 79/11/35/Th. XIII, 16 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER EKSPOR JAWA TIMUR BULAN OKTOBER TURUN 0,18 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Oktober mencapai

Lebih terperinci

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti Senyawa Polimer 22 Maret 2013 Polimer (poly = banyak; mer = bagian) suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia Suatu polimer

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 48/07/35/Th. XIII, 15 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JUNI NAIK 0,37 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Juni mencapai USD 1.514,88

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 28/04/35/Th. XIII, 15 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET EKSPOR JAWA TIMUR BULAN MARET NAIK 0,06 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Maret mencapai US $ 1.498,85

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 2012, No.612 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT

Lebih terperinci

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H POLIMER BAHAN TEKNIK 1 PENGERTIAN Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H C = C C C C H H H H H Etilen Monomer Polietilen Polimer Susunan molekul

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG UNTUK TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

NO KODE HS URAIAN BARANG

NO KODE HS URAIAN BARANG (c) China: NO KODE HS URAIAN BARANG 1 1005.10 - Benih 1005.10.00 Jagung biji 2 1005.90 - Lainnya 1005.90.00 Jagung (termasuk biji) 3 1006.10 - Beras dalam sekam (padi atau kasar) 1006.10.10 Bibit padi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 18/03/35/Th.XV, 15 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR FEBRUARI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI NAIK 11,18 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD 1.522,99

Lebih terperinci

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA Proses Produksi I MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA by Asyari Daryus Universitas Darma Persada OBJECTIVES Mahasiswa dapat menerangkan sifat dan jenis bahan plastik Mahasiswa dapat menerangkan cara pengolahan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR APRIL 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 34/05/35/Th.XV, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR APRIL EKSPOR JAWA TIMUR BULAN APRIL TURUN 9,26 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan April mencapai USD 1.621,44

Lebih terperinci

DAFTAR PRODUK WAJIB BERTANDA SNI

DAFTAR PRODUK WAJIB BERTANDA SNI DAFTAR PRODUK WAJIB BERTANDA SNI PANGAN Gula Kristal Putih Kakao Bubuk Kopi Instan Tepung terigu ELEKTRONIK Kabel Stop kontak Baterai Primer Kipas Angin Lemari Pendingin KONSTRUKSI OTOMOTIF TEKSTIL Zat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 06/01/35/Th. XIV, 15 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER EKSPOR JAWA TIMUR BULAN DESEMBER TURUN 3,16 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Desember

Lebih terperinci

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki kursi Furnitur Laboratorium GLF 320 01 Kursi Fitur GLF 320 01 GLF 320 02 Kursi Siswa Kursi berkaki 4 dengan rangka pipa besi, tempat duduk dari kayu pejal dengan sepatu karet pada setiap kakinya. Kursi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR NOVEMBER 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 80/12/35/Th. XIV, 15 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR NOVEMBER EKSPOR JAWA TIMUR BULAN NOVEMBER NAIK 15,39 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan mencapai USD

Lebih terperinci

*39332 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 7 TAHUN 2002 (7/2002) TENTANG

*39332 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 7 TAHUN 2002 (7/2002) TENTANG Copyright (C) 2000 BPHN PP 7/2002, PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

Lebih terperinci

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM Materi ini membahas tentang pembuatan besi tuang dan besi tempa. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan peranan teknik pengecoran dalam perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 26/04/35/Th. XIV, 15 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET EKSPOR JAWA TIMUR BULAN MARET TURUN 2,73 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Maret mencapai USD 1.810,40

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 129/MPP/Kep/4/2000

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 129/MPP/Kep/4/2000 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 129/MPP/Kep/4/2000 TENTANG IMPOR MESIN, PERALATAN MESIN DAN BARANG MODAL DALAM KEADAAN BUKAN BARU MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin) Minyak jarak dan fraksinya :

Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin) Minyak jarak dan fraksinya : (d) Indonesia NO KODE HS URAIAN BARANG 1 1505.00 Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin). 2 1515.30 -Minyak jarak dan fraksinya : 3 1604.13 --Sarden, sardinella dan brisling atau sprat

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2002 TANGGAL 23 MARET 2002 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2002 TANGGAL 23 MARET 2002 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2002 TANGGAL 23 MARET 2002 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 56/08/35/Th. XIV, 15 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI EKSPOR JAWA TIMUR BULAN JUNI NAIK 4,10 PERSEN Nilai Ekspor Jawa Timur bulan Juli mencapai USD 1.082,12

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. Tanggal : 14 Pebruari 2007 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK. 2 Lampiran II : Kriteria Teknis Yang Digunakan Untuk Menentukan Produk Industri

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 172/MPP/Kep/5/2001 TENTANG IMPOR MESIN DAN PERALATAN MESIN BUKAN BARU

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 172/MPP/Kep/5/2001 TENTANG IMPOR MESIN DAN PERALATAN MESIN BUKAN BARU KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 172/MPP/Kep/5/2001 TENTANG IMPOR MESIN DAN PERALATAN MESIN BUKAN BARU MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM SNI 03-6798-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya beton dikenal sebagai material yang tersusun dari komposisi utama batuan (agregat), air, dan semen portland. Beton sangat populer dan digunakan secara luas,

Lebih terperinci

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea (e) Lao PDR: NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0103.92.00 --Berat 50 kg atau lebih 2 0105.99 --Lain-lain : 0105.99.20 ---Bebek lainnya 0105.99.40 ---Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya 3 0106.20.00 -Binatang

Lebih terperinci

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada) PROSES PENGERJAAN PANAS PROSES PENGERJAAN PANAS Adalah proses merubah bentuk logam tanpa terjadi pencairan (T proses : T cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya geram (besi halus sisa proses).

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN

Ruang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN Lingkup Akreditasi No Bidang pengujian Bahan atau produk yang diuji Ruang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur 1 Fisika Karet dan produk karet Tegangan putus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran. III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI A. Sub Kompetensi Pembuatan pola dan inti dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton menggunakan kapur alam dan menggunakan pasir laut pada campuran beton

Lebih terperinci

DAFTAR KOMODITI YANG SNI-NYA SUDAH DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB NO. SNI SNI

DAFTAR KOMODITI YANG SNI-NYA SUDAH DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB NO. SNI SNI NO. SNI BTKI 2012 1 Gula Kristal Rafinasi SNI 013140.22006 1701.99.11.00 1701.99.10 1701.99.19.00 1701.99.10 1701.99.10 2 Tepung Terigu SNI 0137512009 1101.00.10.10 1101.00.11 1101:00:11 3 Kakao Bubuk

Lebih terperinci

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil 1. MATERIAL Di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai

Lebih terperinci

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO RAGUM berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka

Lebih terperinci

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 756/MPP/Kep/12/2003 TENTANG IMPOR BARANG MODAL BUKAN BARU

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 756/MPP/Kep/12/2003 TENTANG IMPOR BARANG MODAL BUKAN BARU KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 756/MPP/Kep/12/2003 TENTANG IMPOR BARANG MODAL BUKAN BARU MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang :

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 76/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR TURUN 0,07 PERSEN Pada bulan Oktober Indeks harga grosir/agen

Lebih terperinci

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009 BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 009 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) JUMLAH PERUSAHAAN KAPASITAS

Lebih terperinci

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 1832 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KOTA BATAM TAHUN 2016 GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang : a. bahwa Upah Minimum Kota (UMK)

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Kotak

Katalog Sistem Teknis Kotak Katalog Sistem Teknis Kotak Terminal KL 1 4 6 5 3 7 2 Housing kecil dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung dalam berbagai dimensi standar. Aksesori sistem yang praktis

Lebih terperinci

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BAB III KABEL BAWAH TANAH BAB III 1. TUJUAN Buku pedoman ini membahas tata cara pemasangan kabel bawah tanah dengan tujuan untuk memperoleh mutu pekerjaan yang baik dan seragam dalam cara pemasangan serta peralatan yang digunakan.

Lebih terperinci

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat Oleh : KOES SULISTIADJI **) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2009 **) Perekayasa Madya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. No. NOMOR POS TRIF

LAMPIRAN 1. No. NOMOR POS TRIF LAMPIRAN 1 No. NOMOR POS TRIF 1 Ex. 4404 Serpih Kayu (chipwood) 2 Ex. 4407 Kayu gergajian yang telah diolah lebih lanjut dengan meratakan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan halus (S4S).

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci