BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship yang"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan adalah padanan kata entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entrepreneur yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta atau wirausaha berasal dari kata : Wira: utama, gagah, berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu: para pedagang, pengusaha dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Entrepreneurship (kewirausahaan) itu berkembang berdasarkan naluri, personal, dan alamiah karena pada zaman dahulu belum ada suatu konsep yang jelas tentang kewirausahaan. 7

2 8 Menurut pendapat Hisrich et al (2004, p6) mendefenisikan: Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Menurut pendapat Hendro (2011, p27) dalam bukunya yang berjudul Dasar- Dasar Kewirausahaan kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta (creator), pemodal (inventor), dan pelaku (innovator). Berdasarkan pendapat Lambing dan Charles (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Setiap wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki 4 (empat) unsur pokok, yaitu : 1. Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan keterampilan) 2. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental) 3. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri) 4. Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan pengalaman) Dalam bukunya Be a Smart and Good ENTREPRENEUR (2006, p21), Hendro & Chandra W.W mengatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan

3 9 untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal atau baik sehingga dapat meningkatkan taraf hidup di masa yang akan datang. Hal-hal itu antara lain : 1. Pengetahuan (knowledge) 2. Kemampuan (skill) 3. Pengalaman (experiences) 4. Jaringan (networking) 5. Informasi-informasi yang didapat (information) 6. Sumber-sumber yang ada (manusia, uang, bakat, lingkungan keluarga, dan lain-lain) 7. Waktu yang ada (time) 8. Masa depan dan kesempatan (future and opportunity) Kewirausahaan adalah proses di mana diciptakan sesuatu yang berbeda dan bernilai, dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan, di mana orang menanggung risiko keuangan serta sosial, dan orang-orang yang bersangkutan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter, dan kepuasan pribadi sebagai dampak kegiatan itu (Winardi, 2003, p172).

4 10 Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membangun usaha sendiri. Jack M. Kaplan (2005, p1) Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis dari visi, perubahan, dan kreasi. Kewirausahaan memerlukan sebuah pengaplikasian dari energi dan pengorbanan untuk kreasi dan penerapan ide-ide baru dan solusi yang kreatif. Hal yang penting termasuk kemauan untuk mengambil risiko. Kuratko and Hodgetts (2004, p4) Menurut Drucker (2008, p2) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengaruh pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk memperoleh keuntungan diperlukan kreativitas dan penemuan ha-hal baru. Kewirausahaan adalah proses yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemamkmuran bagi sang wirausahawan (entrepreneur). Dari definisi-definisi kewirausahaan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang kewirausahaan adalah orang yang mampu melihat peluang dan menciptakan inovasi baru agar memiliki nilai (value) dengan kemampuan kreativitasnya dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu sumber daya materil, kapasitas intelektual, maupun waktunya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain

5 11 Dalam bukunya Be a Smart and Good ENTREPRENEUR (2006, p18) Hendro & Chandra W.W mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menstimulus Spirit Entrepreneurship, yaitu : 1. Evolusi produk Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan 2. Evolusi ilmu pengetahuan Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru. 3. Perubahan gaya hidup Perubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk baru yang berbeda 4. Perubahan teknologi Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda. 5. Perubahan budaya Berkembangnya gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini memengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat. 6. Perubahan struktur pemerintahan dan politik Perubahan politik akan memengaruhi perubahan struktur pemerintahan, yang berujung pada perubahan peraturan, kebijakan, dan arah perekonomian, sehingga muncullah keinginan akan produk yang baru. 7. Intrapreneurship

6 12 Kemampuan intrapreneurship (entrepreneurship di dalam sebuah perusahaan internal) yang semakin baik dan kuat akan memunculkan gairah entrepreneur. Hal ini disebabkan karena kreativitas, inovasi, ketatnya persaingan, perubahan organisasi, dan lain-lain. Jadi organisasi secara tidak langsung dapat mengembangkan jiwa entrepreneurship seseorang. Jenis jenis keterampilan menurut Robert Hisrich (2005, p21) 1. Keterampilan Teknis Penulisan Komunikasi Pemantauan lingkungan Teknis manajemen bisnis Teknologi Interpersonal Teknik mendengarkan Kemampuan untuk mengatur Membangun jaringan Manajemen Pelatihan Menjadi anggota tim (kerjasama tim) 2. Kemampuan manajemen bisnis Merencanakan dan mengatur tujuan usaha Membuat keputusan Hubungan antar sesama

7 13 Pemasaran Keuangan Akuntansi Manajemen Pengendalian bisnis Negosiasi Pertumbuhan bisnis 3. Keterampilan dalam berwirausaha Pengendalian diri/disiplin diri Mampu menerima resiko Inovatif Tekun Sifat kepemimpinan dengan melihat kedepan Kemampuan untuk membuat perubahan Menurut pendapat Hendro (2011, p34) ada lima (5) tahapan yang penting dalam the key of entrepreneurship yang perlu diketahui untuk menjadi seorang entrepreneur, yaitu : 1. memutuskan (decision), setelah itu 2. memulai (start), lalu 3. membangun (build) sebuah bisnis, kemudian 4. memasarkan (promote), dan akhirnya

8 14 5. mewujudkan (operate and realize) apa yang dijual dan ditawarkan kepada konsumen Ciri-ciri, Watak dan Karakteristik Kewirausahaan Sebelum melihat lebih lanjut perlu diketahui tipe tipe dari pengusaha atau (entrepreneur) seperti yang terdapat dalam Alma (2005, p. 25) yaitu : 1. Entrepreneur yang memiliki inisiatif. 2. Entrepreneur yang mengorganisir mekanis social dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu. 3. Entrepreneur yang menerima resiko atau kegagalan. Ada beberapa nilai hakiki yang penting dari Kewirausahaan, yaitu: 1. Percaya Diri Menurut Soesarsono Wijandi yang dikutip oleh Suryana (2008), Kepercayaan diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik sikap dan kepercayaan ini, merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki keyakinan, optimisme, individualistis, dan tidak ketergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuan untuk mencapai keberhasilan. 2. Berorientasi Tugas dan Hasil

9 15 Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi. 3. Keberanian Mengambil Risiko Menurut Angelita S. Bajaro yang dikutip oleh Suryana (2008), seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara baik. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. 4. Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin bergaul untuk mencapai peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Sifat kepemimpinan harus dikembangkan sendiri karena memiliki perbedaan sifat pada setiap orang. Suatu pedoman bagi pemimpin yang baik ialah

10 16 perlakukan orang-orang lain sebagaimana ia ingin diperlukan. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandang orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap teposliro. 5. Berorientasi ke Masa Depan Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk membuat, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkan dengan mencari suatu peluang. Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan karateristik kewirausahaan seperti dikutip Suryana (2008, p24): 1. Desire for Responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri. 2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia selalu menghindari resiko yang rendah dan memiliki resiko yang tinggi.

11 17 3. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil. 4. Desire for immediate feedbacks, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera 5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6. Future orientation yaitu berorientasi kedepan, perspektif dan berwawasan jauh kedepan. 7. Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah. 8. Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan uang.

12 Inovasi Pengertian Inovasi Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang berbeda beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan perusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing (Hermana, 2006). Menurut Thompson (1965) dalam Larso & Samir (2011) mendefenisikan inovasi sebagai pembangkit, penerimaan dan penerapan ide baru, proses, produk atau jasa. Inovasi merupakan sebuah pengenalan peralatan, system, hukum, produk atau jasa, teknologi proses produksi yang baru, sebuah struktur atau sistem administrasi yang baru, atau program perencanaan yang baru yang untuk diadopsi sebuah organisasi (Damanpour, 1991) dalam Solch (2008). Sedangkan tipe dari inovasi merupakan perilaku adopsi dan faktor yang menentukan dari inovasi tersebut (Danampour dan Evan, 1984; Damanpour, 1991, Kim et al 1998 dalam Soleh, 2008). Pengertian inovasi menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter. (1999, p382) adalah proses mengambil gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjadi produk, jasa atau metode operasi yang bermanfaat. Inovasi dan keberhasilan proses inovasi serta nilai ekonomi yang diciptakan sebagai konsekuensi logis inovasi yang benar berlaku pada tingkat sosietas (Negara Bangsa, Pemerintah, dan Masyarakat), tingkat organisasi dan tingkat

13 19 individu. Inovasi dan penciptaan nilai pada ketiga tingkatan itu saling mempengaruhi dan pada gilirannya mempengaruhi keunggulan kompetitif individu, orginisasi, dan negara. Avanti Fontana (2011, p5) Menurut Avanti Fontana dalam bukunya Innovate we can (2011, p1) inovasi adalah keberhasilan sosial dan ekonomi berkat diperkenalkannya atau ditemukannya cara cara baru atau kombinasi baru dari cara cara lama dalam mentransformasi input menjadi output sehingga berhasil menciptakan perubahan besar atau perubahan drastis dalam hubungan antara nilai guna atau nilai manfaat (yang dipersepsikan oleh konsumen atau pengguna) dan nilai moneter atau harga. Menurut Peter F. Drucker (1996, p33) inovasi adalah tindakan yang member sumber daya, kekuatan dan kemampuan baru untuk mencipatakan kesejahteraan.dari sisi ekonomi, perekonomian yang berdaya inovasi mampu menghasilkan nilai tambah yang unik dan substansial bagi masyarakatnya dan pada gilirannya berimbas positif kepada pelaku-pelaku perekonomian dan seluruh perekonomian. Menurut Zimmerer (2002,p37), inovasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup. Menurut Drucker, seperti yang dikutip oleh Heller (2003,p74) Drucker menyebut Inovasi sebagai peralatan khusus wirausahawan. Mengerjakan hal baru, atau mengerjakan hal yang lama dengan cara yang baru, adalah cara yang dilakukan

14 20 wirausahawan untuk mengeksploitasi perubahan sebagai peluang bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda Menurut Coulter (2001, p36), Innovation is the process of taking a creative idea and turning is into a Produk or process that can be used or sold, yang berarti inovasi adalah pengambilan ide kreatif dan merubahnya ke dalam produk atau proses yang kemudian dapat digunakan atau dijual. Menurut Theodore Levitt, seperti yang dikutip oleh Winardi (2003,p.247), inovasi adalah melaksanakan hal-hal baru. Menurut Schumpeter (1984) dalam Strecker (2009, p13) memberikan definisi sebagai berikut : innovation is the implementation of new factor combinations. Dari definisi-definisi inovasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi adalah kemampuan untuk meningkatkan kreatifitas terhadap suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya yang diciptakan dan dikembangkan untuk suatu perubahan besar yang lebih baik agar dapat bersaing untuk meningkatkan perkembangan suatu usaha atau perkenomian. Schumpeter (1984) dalam Hermana (2006) menyebutkan bahwa inovasi terdiri dari 5 unsur yaitu : 1. Memperkenalkan produk baru atau perubahan kualitatif pada produk yang sudah ada. 2. Memperkenalkan proses baru ke industri. 3. Membuka pasar baru.

15 21 4. Mengembangkan sumber pasokan baru pada bahan baku atau masukan lainnya. 5. Perubahan pada organisasi industri. Dalam penelitian Zahra dan Das (1993) dalam soleh (2008) menunjukkan bahwa memproduksi aneka pilihan manajerial yang pada umumnya memusat pada produk dan teknologi proses yang mempunyai empat jenis inovasi (4Ps inovasi) : 1. Inovasi produk, perubahan produk atau jasa karna suatu permintaan kepada perusahaan. Inovasi produk dan jasa terus meningkat dalam hal pembedaan untuk memenuhi kebutuhan tertentu para pemakai spesifik. Inovasi produk dan jasa juga mempengaruhi mutu produk dan jasa, tetapi juga mempunyai suatu efek yang besar pada reputasi (gambaran merek) dan nilai atau inovatif (Tidd et al, 2005 dalam Soleh, 2008). 2. Proses inovasi terjadi dalam perjalanan dimana produk diciptakan dan dikirimkan. inovasi proses pemimpin memimpin ke arah metode oprasi baru dengan memproduksi baru, memproduksi teknologi baru atau mengembangkan kemampuan orang orang dalam perusahaan (Leonard- Barton, 1991 dalam Soleh, 2008). Proses inovasi bertujuan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas di dalam aktivitas supply chain dan demand chain. Inovasi proses juga membantu meningkatkan mutu relative dan jasa tersebut (Tidd et al, 2005 dalamsoleh, 2008).

16 22 3. Inovasi paradigma atau sumber inovasi internal merupakan perubahan mendasar dari R&D (research and development) internal usaha untuk menghasilkan produk dan inovasi proses. 4. Memposisikan inovasi atau Sumber Eksternal Inovasi : perubahan konteks membeli, perijinan, persetujuan, pengadaan dengan perusahaan lain, joint ventures dengan para penyalur, pelanggan dan perusahaan lain. Inovasi bersifat sangat vital bagi keberhasilan serta ketahanan suatu usaha. Sesungguhnya inovasi merupakan inti kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar lainnya yang menjadi pesaing mereka. Meskipun mereka tidak dapat melawan saingan mereka yang lebih besar dalam biaya, perusahaan tapi dapat saja menciptakan keunggulan kompetitif, dibandingkan dengan perusahaan besar, melalui tindakan pesaing-pesaing mereka dalam bidang penciptaan dan inovasi Tipe- tipe Prinsip Inovasi Tipe- tipe inovasi: 1. Inovasi dapat berupa : a. Menghemat modal (capital saving) b. Menghemat tenaga kerja (labor saving) Atau ia dapat pula bersifat netral dipandang dari sudut kedua macam input tersebut. 2. Inovasi dapat pula dipandang dari sudut permintaan dan biaya. 3. Ada inovasi yang menekan biaya dan 4. Ada pula inovasi yang meningkatkan permintaan Sejumlah sumber inovasi :

17 23 1. Hal yang tidak bisa diduga (the unexpected) 2. Inkongruitas (diskrepansi antara realitas dan apa yang diasumsi orang atau antara apa yang seharusnya terjadi dapat menimbulkan peluang akan munculnya inovasi) 3. Inovasi yang berlandaskan kebutuhan proses 4. Aspek-aspek demografis Perubahan-perubahan dalam persepsi, perasaan dan arti (meaning) peluang inovasi dapat muncul apabila asumsi-asumsi, sikap dan keyakinan sesuatu masyarakat berubah 5. Pengetahuan baru (kemajuan dalam pengetahuan ilmiah dan non ilmiah dapat menimbulkann produk-produk dan pasar-pasar baru)

18 Prinsip Inovasi Drucker memberikan prinsip-prinsip yang diberi label hal-hal yang harus dikerjakan, hal-hal yang tidak boleh dikerjakan, dan kondisi yang dikutip dari Heller (Heller,2003, p78). Hal-hal yang harus dikerjakan adalah: a. Menganalisa peluang b. Melangkah keluar untuk melihat, bertanya dan mendengarkan c. Sederhanakan dan fokuskan d. Mulai cari hal yang kecil-coba melakukan suatu hal yang spesifik e. Bertujuan meraih kepemimpinan pasar Prinsip kelima yang berpikir secara luas tampaknya berlawanan secara tidak logis dengan prinsip yang keempat. Namun Drucker berkata, inovasi lebih baik dimulai dari yang kecil, yang hanya memerlukan uang sedikit pada awalnya, dengan hanya beberapa orang, dan hanya melayani pasar yang kecil dan terbatas. Bisnis yang kecil seperti itu akan memberikan lebih banyak waktu dan ruang bagi sang innovator untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang tidak terelakkan. Namun anda harus selalu bertujuan meraih dominasi dalam sebuah industri atau pasar.

19 Pengembangan Usaha Pengertian Pengembangan Usaha Pengembangan usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha Hendro (2011, p512) Menurut French et al (2000, p1) definisi pengembangan usaha adalah seperangkat konsep yang kuat dan teknik untuk meningkatkan efektifitas organisasi dan kesejahteraan individu. Mengelola pertumbuhan yang berkelanjutan dan mendorong pengembangan usaha sering bergantung pada sejauh mana nilai nilai yang tepat dan sikap yang ditanamnkan pada anggota organisasi. Michael F. Morris & Donald F. Kuratko (2002, p12) Menurut Timmons (1999) yang dikutip oleh Michael & Donald (2002, p13) beberapa nilai nilai dan sikap yang ditanamkan pada anggota organisasi untuk mendorong pengembangan usaha meliputi: mengharapkan hal hal yang tidak terduga, mengantisipasi akhir dari pertumbuhan yang berkembang pesat, menilai arti pengembangan dan pertumbuhan usaha bagi perusahaan dan menjaga fokus usaha, mengembangkan sumber objektivitas, pengembangan terhadap kepemimpinan yang sesuai, dan mendorong budaya perusahaan.

20 26 Pengembangan usaha adalah teknik atau program untuk mengubah pola pikir seseorang dan keadaan serta kualitas dari hubungan kerja interpersonal. Stephen Robibins & Marry Coulter (2003, p344) Dari definisi-definisi pengembangan usaha diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan usah adalah adalah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan seluruh kinerja perusahaan. Pengembangan usaha melibatkan mengevaluasi sebuah bisnis dan kemudian menyadari potensi penuh, dengan menggunakan alat-alat seperti: 1. Pemasaran. 2. Informasi manajemen. 3. Pelayanan pelanggan. Setiap pendirian usaha perusahaan maupun pengembangan unit-unit usaha terjadi akibat adanya tuntutan masyarakat yang ingin mengguanakan barang atau jasa yang diproduksi. Sejalan dengan tuntutan tersebut, maka dibentuk sebuah badan usaha. Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana

21 27 bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain lain Strategi Dalam Pengembangan Usaha Strategi pengembangan usaha menurut Hendro (2011, p515) : 1) Kebutuhan modal untuk mengembangakan usaha. 2) Analisa resiko kegagalan bisnis. 3) Analisa tingkat keuntungan dan waktu pengembalian investasinya serta prediksi arus kasnya saat memutuskan berinvestasi di bisnis. 4) Tren pasar dan berapa lama pertumbuhan bisnisnya. 5) Faktor faktor perubahan dan pengubahnya. 6) Kebutuhan SDM dan keterampilan. 7) Tingkat operasional kesulitan bisnisnya. Menurut Hendro (2011, p516) Untuk kepentingan strategi pengembangan pasar maka perlu dilakukan riset pemasaran, survey dan analisa segmen pasar, target pembeli dan perilaku pembeli. Jika ditinjau dari jenis pengembangannya, maka bisa dibagi menjadi beberapa strategi, yaitu : 1. Mengembangkan pasar dari sisi produknya 2. Mengembangkan pasar dari sisi penjualannya 3. Mngembangkan pasar dengan strategi intergrasi (penyatuan)

22 28 Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat strategi yang berbeda, tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi Unsur Unsur Dalam mengembangkan Usaha Adapun unsur unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu : 1. Unsur yang berasal dari dalam ( Pihak Internal ) : a. Adanya niat untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar. b. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk, dan lain lain. c. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk. 2. Unsur dari pihak luar ( Pihak Eksternal) : a. Mengikuti perkembangan informasi dari luar lingkungan usaha. b. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari dalam seperti meminjam dari luar. c. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk ` usaha.

23 29 Menurut Hendro (2011, p515) strategi pengembangan usaha bisa dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : 1) Pengembangan di pasar yang sudah ada dalam satu industri. 2) Pengembangan di pasar yang baru dalam satu industri. 3) Pengembangan ke pasar yang baru di luar industrinya. 4) Pengembangan ke pasar internasional (go international) Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha, sebagai berikut: a. Langkah pertama adalah jeli atau peka melihat pasar. Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak. b. Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya.

24 30 Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran. c. Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya. d. Langkah keempat adalah focus dalam usahanya Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar. e. Langkah kelima adalah promosi Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat

25 31 dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk. f. Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak. g. Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis Yakni dengan jalan Waralaba lisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale Aspek Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi, manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti : (Sumber:

26 Aspek strategi contohnya : a. Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada atau diharapkan) oleh konsumen. b. Menciptakan pasar baru. c. Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen. 2. Aspek manajemen pemasaran contohnya: a. Menembus dan menguasai pangsa pasar. b. Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti. c. Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti ekspor produk ke luar negeri. d. Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk, seperti memasang iklan, brosur, dan memberikan pelayanan terbaik. 3. Aspek penjualan contohnya : a. Menyusun dan merancang strategi penjualan. b. Menentukan produk yang akan dijual.

27 33 c. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang. d. Menjual produk dengan harga yang sesuai dengan kualitas Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembangkan Usaha Adapun analisa masalahnya adalah: 1. Faktor kurangnya permodalan. Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM (Usaha Kecil Menengah), oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. 2. Kesulitan dalam pemasaran produk. Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpanan produk di gudang atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi pengusaha. 3. Persaingan usaha yang semakin ketat.

28 34 Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya, hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk. 4. Kesulitan bahan baku. Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan usaha. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya. Adapun solusinya adalah: 1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank, perseorangan, organisasi, dan sebagainya. 2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat. 3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contohnya membuat diferensiasi produk, menemukan produk baru dan sebagainya.

29 35 4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha. 5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda, dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar-benar ahli dibidangnya. Menurut Hendro (2011, p515) strategi pengembangan usaha bisa dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : Pengembangan di pasar yang sudah ada dalam satu industri. Pengembangan di pasar yang baru dalam satu industri. Pengembangan ke pasar yang baru di luar industrinya. Pengembangan ke pasar internasional (go international)

30 Kerangka Pemikiran Entrepreneurship(X1) Desire of responsibility Preference for moderate risk Confidence in their ability Feedbacks High level of energy Future orientation Inovasi(X2) Menganalisa peluang Melangkah keluar untuk melihat, bertanya dan mendengarkan Sederhanakan dan fokuskan Mulai cari hal yang kecil-coba melakukan suatu hal yang spesifik Bertujuan meraih kepemimpinan pasar Skill at organizing Value of achievement over money Pengembangan Usaha(Y) Kebutuhan modal untuk mengembangakan usaha Analisa resiko kegagalan bisnis Analisa tingkat keuntungan Tren pasar Faktor faktor perubahan dan pengubahnya Kebutuhan SDM dan keterampilan Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Untuk T-1 - Pengujian secara keseluruhan Hipotesis:

31 37 Ho = Kewirausahaan(x1), tidak ada pengaruh terhadap Pengembangan usaha pada PT Natal Le Mando secara individualnya. Ha = Kewirausahaan (x1), ada pengaruh terhadap pengembangan usaha pada pada PT Natal Le Mando secara individualnya. Untuk T-2 - Pengujian secara keseluruhan Hipotesis: Ho = Inovasi(x2), tidak ada pengaruh terhadap Pengembangan usaha pada PT Natal Le Mando secara individualnya. Ha = Inovasi(x2), ada pengaruh terhadap pengembangan usaha pada pada PT Natal Le Mando secara individualnya. Untuk T-3 - Pengujian secara keseluruhan Hipotesis: Ho = Kewirausahaan (x1) dan Inovasi(x2), ada pengaruh terhadap Pengembangan usaha pada PT Natal Le Mando secara individualnya. Ha = Kewirausahaan (x1) dam Inovasi(x2), ada pengaruh terhadap pengembangan usaha pada pada PT Natal Le Mando secara individualnya. Dasar pengambilan keputusan Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat kesalahan (a) sebesar 5% atau 0,05

32 38 Bila sig 0,05 maka Ho diterima Bila sig 0,05 maka Ho ditolak

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. KARAKTERISTIK PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN MEMAHAMI KARAKTERISTIK CIRI-CIRI UMUM NILAI-NILAI HAKIKI CARA BERPIKIR KREATIF DALAM SIKAP DAN KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada 2.1.Kewirausahaan (Entrepreneurship) BAB II LANDASAN TEORI Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada yang menyebut wirausaha sebagai wiraswasta. Wirausaha diterjemahkan dari sebuah

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA DI PT. NATAL LE MANDO

ANALISIS PENGARUH KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA DI PT. NATAL LE MANDO ANALISIS PENGARUH KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA DI PT. NATAL LE MANDO Kusmarto Aryando, Ino Alda Binus University, Jakarta, DKI Jakarta ABSTRAK Saat ini persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

banyak Rp 1 miliar per tahun.

banyak Rp 1 miliar per tahun. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Industri Kecil Menurut BPS (2013) b,klasifikasi usaha dapat didasarkan pada jumlah tenaga kerja, jika tenaga kerjanya 5

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewirausahaan I Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Hakikat dan

Lebih terperinci

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Objek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Objek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan Seperti telah dikemukakan, bahwa kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wirausaha Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt dalam Riyanti (2003:21),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan Suryana (2003) menyatakan bahwa istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat diartikan sebagai the backbone

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D 1. Dwi Putri Esthirahayu ( 105030201111006 ) 2. Shella Ekawati L ( 105030200111015 ) 3. Rizkya Haerani ( 105030201111001 ) 4. Nela

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan. EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut akan menimbulkan kesenangan. karena obyek tersebut menyenangkan.

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut akan menimbulkan kesenangan. karena obyek tersebut menyenangkan. BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Minat a. Pengertian Minat Definisi minat menurut Suryosubroto (1988:109) adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek yang merasa tertarik pada bidang tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sepihak, dan berdampak pada meningkatknya pengangguran terdidik,

BAB I PENDAHULUAN. secara sepihak, dan berdampak pada meningkatknya pengangguran terdidik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis global telah menciptakan banyak perusahaan di Indonesia dengan sangat terpaksa telah membuat kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum memahami perilaku kewirausahaan, terlebih dahulu harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum memahami perilaku kewirausahaan, terlebih dahulu harus BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perilaku Kewirausahaan Sebelum memahami perilaku kewirausahaan, terlebih dahulu harus dipahami konsep perilaku dan konsep kewirausahaan, untuk itu pada sub pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi secara mendadak dan di luar perkiraan pada akhir 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Dampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan

Lebih terperinci

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan BAB II PARADIGMA WIRAUSAHA PELAJAR SMK Pengetahuan tentang wirausaha di kalangan pelajar SMK saat ini sangat minim, hal ini disebabkan karena SMK dibuat untuk mencetak lulusan-lulusan yang siap bekerja.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Kewirausahaan Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang niilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS 2.1.1 Wirausaha Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt (dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Intrapreneurship 2.1.1 Pengertian Intrapreneurship Berdasarkan pendapat Antonic dan Hisrich (2003, p9) intrapreneurship sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai TINJAUAN PUSTAKA Wirausaha dan Kewirausahaan Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai ilmu pengetahuan sejak tahun 1755. Cantillon memberikan peranan utama kepada konsep

Lebih terperinci

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN Karena memulai wirausahaan diawali dengan ide ide.marilah kita mempertimbangkan beberapa sumber inspirasi ide-ide baru. Beberapa penelitian telah

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha Risolasolnya. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 KEWIRAUSAHAAN Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 18 AGUSTUS 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN DISUSUN OLEH: MUTHIA FIRDA SARI 1012011060 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

Makalah Usaha Rumah Makan

Makalah Usaha Rumah Makan Makalah Usaha Rumah Makan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan penting untuk suatu Negara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan a. Menurut Zimmerer dalam Kasmir (2006:10) kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk membangun suatu usaha diperlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 01FEB Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu institusi layanan publik yang memiliki peran sebagai salah satu tempat memperoleh informasi yang kita butuhkan dalam melakukan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wirausaha menurut bahasa adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilahkukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal SURYANA Daftar lsi... Tentang Penulis Kata Pengantar Daftar lsi iii v vii BAB 1 RUANG LlNGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Dtsiplin Ilmu Kewirausahaan Objek Studt Kewirausahaan Perkembangan Disiplin Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permodalan operasinya (Suryana, 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permodalan operasinya (Suryana, 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wirausahawan Wirausahawan adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA Enceng Yana Abstrak Masih banyaknya lulusan pendidikan tinggi/sarjana yang belum memiliki pekerjaan merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha

Lebih terperinci

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Menurut Geoffrey G.Meredith (dalam sukardi,2009) wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi KEWIRAUSAHAAN, ETIKA dan HUKUM BISNIS Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Karakteristik Wirausaha Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi Magister Akuntansi Memiliki Motif Berprestasi Tinggi Seorang wirausaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi

Lebih terperinci

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dr. Ratna Candra Sari, M.Si, Ak 1 PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNISA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengana baik dan benar. Salah

Lebih terperinci

Soal Jawab tentang Kewirausahaan

Soal Jawab tentang Kewirausahaan Soal Jawab tentang Kewirausahaan Jelaskan pengertian wiraswasta dan wirausaha secara etimologi dan terminologi dan kesimpulan apa yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut! 1. Wiraswasta terdiri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu PENDAHULUAN Latar Belakang Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu mengembangkan kompetensinya. Kompetensi merupakan karakteristik mendalam dan terukur pada diri seseorang, dan dapat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu perekonomian bisnis kecil mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan kekuatan perekonomian negara dengan penciptaan lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd.

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. APA YANG AKAN SAYA KERJAKAN??? DUNIA SEKOLAH---------DUNIA KERJA MEMPERSIAPKAN MENTAL PADA SETIAP ADA PERUBAHAN. THE FUTURE I WILL BE AN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Pribadi Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada kedewasaan, sehingga dia mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya Manajemen (edisi ketujuh, 2004, p6), manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Wirausaha Wirausaha adalah sebuah proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

generalisai harus menyingkir untuk digantikan dengan spesilisasi atau jasanya dengan permintaan pasaryang perlu kita perhatikan adalah

generalisai harus menyingkir untuk digantikan dengan spesilisasi atau jasanya dengan permintaan pasaryang perlu kita perhatikan adalah Peningkatan segmentasi dunia industri berarti bahwa rumusan perdagangan eceran yang lama tidak akan mungkin terus berhasil, dan generalisai harus menyingkir untuk digantikan dengan spesilisasi atau diferensiasi

Lebih terperinci

Pengelolaan Keuangan. Kewirausahaan II (B51431EL) Destria Ray Natalia S. MSc. Advertising & Marketing Communications. Modul ke:

Pengelolaan Keuangan. Kewirausahaan II (B51431EL) Destria Ray Natalia S. MSc. Advertising & Marketing Communications. Modul ke: Modul ke: 02 Fakultas ILMU KOMUNIKASI Pengelolaan Keuangan Kewirausahaan II (B51431EL) Destria Ray Natalia S. MSc Program Studi Advertising & Marketing Communications Pengelolaan Keuangan Pada prinsipnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan karakteristik yang melekat pada setiap individu yang memiliki kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi

BABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi telah menjadi tujuan dan prioritas dari beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi klasik maupun neoklasik dengan segala

Lebih terperinci

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa dan kaum muda harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti

Lebih terperinci

Perencanaan bisnis usaha laundry De Cuci

Perencanaan bisnis usaha laundry De Cuci Perencanaan bisnis usaha laundry De Cuci Edhi Rubiyantoko Universitas Tridinanti Palembang, Jln. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Program Studi Manajemen Email : edhierubiyantoko@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan yang ketat antar Negara. Dalam persaingan global yang semakin terbuka saat ini memiliki banyak tantangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Mendirikan Usaha Baru (Start Up) Mendirikan usaha baru adalah memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Peran pengetahuan sangat

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 01 Fakultas Ekonomi PENDAHULUAN & KONTRAK KULIAH (Kelas Selasa 19.00-21.30) Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM ts_imaroh@yahoo.com 081289047582 081311224534

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) Lilik Aslichati 1), Gede Umbaran Dipodjoyo 2) Universitas Terbuka, Jakarta Universitas Persada

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) PROGRAM STUDI STRATA SATU KEUANGAN DAN PERBANKAN 2015 Nama Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAN Kode Mata Kuliah/sks : EKM 4170 /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia sampai saat ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia sampai saat ini adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia sampai saat ini adalah salah satu permasalahan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengetahuan Seperti telah dikemukakan, bahwa kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi.objek

Lebih terperinci