PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO CABANG DINAS KESEHATAN P U S K E S M A S K R E J E N G A N. Jl. Raya Krejengan No. 82 Telp.

Transkripsi

1 KEBIJAKAN KEUANGAN PELAKSANAAN PERFORMANCE INDEX DALAM SISTEM REMUNERASI PENGESAHAN DOKUMEN Judul : Kebijakan Keuangan : Revisi : 00 Tanggal : 19 September 2007 Disetujui oleh, Kepala Cabang Dinas Kesehatan Puskesmas Krejengan Management Representative Sekretariat Dr. Agus Ciptosantoso N. NIP Titik Rofi ah NIP. Febri Yudhi Halaman 1 dari 19

2 BAB I. KETENTUAN UMUM I.1. PENGERTIAN 1. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo. 3. Perda Tarif adalah Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo No 12/2005 tentang Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan. 4. Kepala Puskesmas adalah Kepala Puskesmas Krejengan. 5. Dokter adalah dokter umum yang ditugaskan sebagai dokter puskesmas di Kecamatan Krejengan. 6. Perawat adalah tenaga pelaksana keperawatan yang bekerja di Puskesmas Krejengan. 7. Perawat Gigi adalah tenaga pelaksana keperawatan gigi yang bekerja di Puskesmas Krejengan. 8. Bidan adalah Bidan yang bekerja di Puskesmas Krejengan. 9. Bidan di Desa adalah Bidan yang bekerja di Kecamatan Krejengan yang merupakan bagian dari Unit Kerja Puskesmas Krejengan. 10. Sistem Remunerasi adalah sistem yang mengatur pemberian insentif karyawan yang diberlakukan di lingkungan Puskesmas Krejengan. 11. Insentif adalah tambahan pendapatan bagi seluruh karyawan Puskesmas yang dananya bersumber dari jasa pelayanan Puskesmas. 12. Tata Usaha terdiri dari Kepala Tata Usaha, Bendahara Uang, Bendahara Barang dan Petugas Arsip dan Sistem Informasi. 13. Penanggungjawab Pelayanan terdiri dari : Penanggungjawab Poli Umum Penanggungjawab Poli Gigi Penanggungjawab Poli KIA Penanggungjawab Rawat Inap Penanggungjawab Rujukan Penanggungjawab Unit Gawat Darurat Penanggungjawab Kamar Bersalin Penanggungjawab Laboratorium Penanggungjawab Gudang Obat dan Apotik 14. Penanggungjawab Program terdiri dari petugas : Halaman 2 dari 19

3 14.1. Promosi Kesehatan Penyehatan Lingkungan Kesehatan Keluarga Peningkatan Gizi Masyarakat Pemberantasan Penyakit Menular Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya Kesehatan Sekolah Kesehatan Khusus dan Indera Perawatan Kesehatan Masyarakat 15. Unit Kerja Puskesmas di desa terdiri dari : Puskesmas Pembantu Bidan di Desa I.2. AZAS 1. Proporsional sesuai dengan tanggungjawab, ciri khas pekerjaan dan beban kerja. 2. Keadilan tanpa memandang status pekerjaan tapi pelaksanaan kegiatan dan pelayanan yang diberikan (kinerja). 3. Kepatutan pemberian insentif sesuai dengan kemampuan Puskesmas. I.3. HAK dan TANGGUNGJAWAB 1. Kepala Puskesmas bertanggungjawab terhadap pelaksanaan sistem remunerasi dan penilaian indeks kinerja (performance index) 2. Kepala Puskesmas berhak memberikan penghargaan bagi petugas berprestasi dan pembinaan terhadap petugas dengan kinerja yang tidak memuaskan. 3. Kepala Puskesmas berkewajiban mengadakan pertemuan staf untuk penyusunan indeks kinerja dan sistem remunerasi bila diperlukan perubahan. 4. Masing-masing penanggungjawab pelayanan bertanggungjawab terhadap terselenggaranya pelayanan di masing-masing unit pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. 5. Masing-masing penanggungjawab pelayanan bertanggungjawab untuk setiap pendapatan yang dihasilkan. 6. Unit pelayanan puskesmas yang tergolong sebagai kelompok penghasil atau revenue center adalah : 6.1. Rawat Jalan (Poli Umum, Poli KIA dan Poli Gigi) 6.2. Rawat Inap 6.3. UGD dan Kamar Bersalin 6.4. Laboratorium 6.5. Apotek Halaman 3 dari 19

4 6.6. Bidan di Desa 6.7. Puskesmas Pembantu 7. Setiap unit dan fasilitas yang termasuk dalam revenue center melaksanakan perhitungan setiap bulan mengenai : 7.1. Perhitungan Pembagian Jasa di masing-masing unit penghasil 7.2. Pengeluaran dari buku kas untuk disetorkan ke sistem remunerasi. Halaman 4 dari 19

5 BAB II. SISTEM REMUNERASI II.1. GAJI 1. Komponen Gaji tidak dimasukkan sebagai Komponen dalam sistem remunerasi Puskesmas Krejengan. 2. Performance Index didasarkan perhitungan terhadap kinerja, bukan berdasarkan basic index (berdasarkan gaji). II.2. JASA PELAYANAN 1. Jasa Pelayanan merupakan besaran biaya jasa yang tercantum dalam komponen tarif puskesmas dan bukan merupakan insentif. 2. Jasa Pelayanan terdiri dari a. Jasa medis, untuk hampir semua pelayanan b. Jasa tindakan, untuk pasien yang memerlukan tindakan medis c. Jasa lainnya serta Kapitasi Askes pegawai ataupun Kapitasi lainnya bila ada. 3. Jasa Pelayanan Askeskin ditentukan berdasarkan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku. 4. Jasa pelayanan umum ditentukan oleh PERDA no 12 tahun 2005 tentang tarif retribusi pelayanan kesehatan. II.3. INSENTIF 1. Insentif adalah tambahan pendapatan bagi seluruh karyawan Puskesmas yang dananya bersumber dari jasa pelayanan Puskesmas, keuntungan apotek dan lainnya yang masuk dalam sistem remunerasi. 2. Insentif terdiri dari a. Insentif langsung yaitu proporsi jasa pelayanan yang langsung digunakan oleh unit pelayanan puskesmas. b. Insentif tidak langsung yaitu proporsi jasa pelayanan yang dikumpulkan dalam sistem remunerasi untuk kemudian dibagi berdasarkan index remunerasi. 3. Proporsi Insentif Langsung dari unit penghasil adalah : a. Poli Umum, Poli KIA, Poli Gigi, Rawat Inap, UGD, Kamar Bersalin, Laboratorium = 50% b. Keuntungan Apotek = 10% c. Ambulans Rujukan = 75% Halaman 5 dari 19

6 d. Bidan di Desa dan Puskesmas Pembantu = 50% II.4. INSENTIF LANGSUNG 1. Poli Umum a. Yang merupakan pemasukan jasa bagi unit pelayanan adalah : i. 50% Jasa Medis Kunjungan atau Tindakan ii. 50% Jasa Medis Keur dan Keur Haji iii. _ % Jasa Medis Askes PNS (kapitasi) i. Dokter 30% dari total jasa medis (kunjungan dan tindakan). ii. Kelompok Perawat 60% dari jasa kunjungan dan 70% dari jasa tindakan, dengan berdasarkan pada jumlah pasien yang ditangani oleh perawat dibagi jumlah pasien yang ditangani seluruhnya di BP. iii. Loket 5% dari semua Jasa kunjungan yang dibagikan. iv. Apotek 5% dari semua Jasa kunjungan yang dibagikan. 2. Poli KIA i. 50% Jasa Medis Kunjungan Ibu Hamil. ii. 50% Jasa Medis Kunjungan Balita Sakit. iii. 50% Jasa Medis Pemeriksaan Caten. iv. 50% Jasa Medis Pemasangan/Pencabutan IUD/Implan. v. _ % Jasa Medis Askes PNS (kapitasi) i. Dokter 30% dari total jasa medis (kunjungan dan tindakan). ii. 60% dari kunjungan dibagi sama rata semua yang bertugas di Poli KIA. iii. 70% Jasa medis kontrasepsi 1. 30% untuk petugas pelaksana 2. 40% dibagi sama rata semua yang bertugas di Poli KIA iv. Loket 5% dari semua Jasa kunjungan yang dibagikan. v. Apotek 5% dari semua Jasa kunjungan yang dibagikan. 3. Poli Gigi i. 50% Jasa Medis Kunjungan atau Tindakan ii. _ % Jasa Medis Askes PNS (kapitasi) i. 90% Jasa Kunjungan dibagi berdasarkan jumlah yang ditangani oleh masing-masing petugas. ii. 5% Loket dari semua kunjungan yang dibagikan. Halaman 6 dari 19

7 iii. 5% Apotek dari semua kunjungan yang dibagikan. iv. 100% Jasa Tindakan dibagi berdasarkan jumlah yang ditangani oleh masing-masing petugas. 4. Rawat Inap i. 50% Jasa Perawatan ii. 50% Jasa Visite iii. 50% Jasa Medis Tindakan di Ruangan i. Dokter mendapatkan semua Jasa Visite. ii. Perawat mendapatkan semua Jasa Perawatan dibagi berdasarkan jumlah jaga rawat inap. iii. Dokter mendapatkan Jasa Medis Tindakan sebanyak 20% dan Perawat 80% dibagi berdasarkan petugas jaga pada jadwal jaga. 5. Unit Gawat Darurat i. Jasa Kunjungan atau Tindakan ii. Jasa Medis Pemeriksaan Visum i. Dokter 30% dari seluruh Jasa Medis (Kunjungan dan Tindakan). ii. Perawat 65% dari seluruh Jasa Medis Kunjungan dibagi berdasarkan jumlah jadwal jaga. iii. Apotek 5% dari seluruh Jasa Medis Kunjungan. iv. Jasa medis tindakan dibagi untuk perawat operator 50%, asisten 20%. 6. Kamar Bersalin i. 50% Jasa Pertolongan Persalinan Kasus PONED ii. 50% Jasa Pertolongan Persalinan Normal iii. 50% Jasa Medis Tindakan, seperti pemasangan Infus, Oksigen, kateter dan lainnya. i. Untuk setiap kasus PONED 1. Dokter 30 % 2. Bidan 25 % 3. Perawat 25 % 4. Bidan yang mengirim ke puskesmas mendapatkan 20%? ii. Untuk partus normal, bidan mendapatkan 80% dan petugas lain yang membantu pimpinan persalinan mendapatkan 20%. Halaman 7 dari 19

8 iii. Jasa medis tindakan dibagi 30% dokter jaga dan 70% untuk bidan/perawat yang melaksanakan tindakan. 7. Laboratorium i. Jasa Pemeriksaan Spesimen i. Dokter 20% ii. Petugas Laboratorium 70% iii. Perawat/Bidan 10% yg memberikan surat pemeriksaan dibagi berdasarkan banyaknya klaim. 8. Apotek i. 10% Keuntungan dari penjualan obat/bmhp yang tidak disediakan atau disediakan tidak mencukupi oleh Gudang Farmasi Kabupaten. ii. 50% Jasa pembuatan puyer. i. _ % untuk petugas dan penanggungjawab obat. 9. Ambulans i. 75% Akomodasi Petugas untuk rujukan dengan jarak lebih dari 15 km. i. 40% supir. ii. 60% perawat yang bertugas mengantarkan. 10. Puskesmas Pembantu i. 50% Jasa Medis Kunjungan ii. 50% Jasa Medis Tindakan i. 5% untuk bendahara pengumpul setoran. ii. 15% untuk dokter iii. 75% kembali kepada Puskesmas Pembantu iv. 5% apotek 11. Bidan di Desa i. 50% Jasa Medis Kunjungan ii. 50% Jasa Medis Tindakan iii. 50% Jasa Medis Pertolongan Persalinan Halaman 8 dari 19

9 i. Untuk jasa medis dan kunjungan 1. 5% untuk bendahara pengumpul setoran % untuk dokter % kembali kepada Bidan di Desa 4. 5% apotek ii. Untuk Jasa Medis Pertolongan Persalinan 1. Semua Dikembalikan kepada Bidan yang melaksanakan pertolongan persalinan. 12. Proporsi Pembagian kepada Manajemen a. Kepala Puskesmas i. 5% dari total pendapatan. ii. Kepala Puskesmas tidak diikutsertakan lagi dalam pembagian insentif tidak langsung. iii. Kepala Puskesmas yang dokter mendapatkan pembagian insentif langsung sesuai dengan persetujuan di unit pelayanan masingmasing. b. Kepala Tata Usaha dan Tata Usaha i. Masing-masing mendapatkan 1% dari total pendapatan. ii. Kepala tata usaha dan bendahara diikutsertakan lagi dalam pembagian insentif tidak langsung. II.5. INSENTIF TIDAK LANGSUNG 1. Dana remunerasi berasal dari seluruh kontribusi insentif setelah digunakan untuk insentif langsung dan manajemen. 2. Dana tersebut meliputi : a. Poli Umum i. 43% Jasa Medis Kunjungan atau Tindakan ii. 43% Jasa Medis Keur dan Keur Haji iii. _ % Jasa Medis Askes PNS (kapitasi) b. Poli KIA i. 43 % Jasa Medis Kunjungan Ibu Hamil ii. 43 % Jasa Medis Kunjungan Balita Sakit iii. 43 % Jasa Medis Pemeriksaan Caten. iv. 43 % Jasa Medis Pemasangan/Pencabutan IUD/Implan c. Poli Gigi i. 43 % Jasa Medis Kunjungan atau Tindakan ii. _ % Jasa Medis Askes PNS (kapitasi) d. Rawat Inap i. 43% Jasa Perawatan Halaman 9 dari 19

10 ii. 43% Jasa Visite iii. 43% Jasa Medis Tindakan di Ruangan e. Unit Gawat Darurat i. 43% Jasa Kunjungan atau Tindakan ii. 43% Jasa Medis Pemeriksaan Visum f. Kamar Bersalin i. 43% Jasa Pertolongan Persalinan Kasus PONED ii. 43% Jasa Pertolongan Persalinan Normal iii. 43% Jasa Medis Tindakan, seperti pemasangan Infus, Oksigen, kateter dan lainnya. g. Laboratorium i. 43% Jasa Pemeriksaan Spesimen h. Apotek i. 10% Keuntungan dari penjualan obat/bmhp yang tidak disediakan atau disediakan tidak mencukupi oleh Gudang Farmasi Kabupaten. ii. 43% Jasa pembuatan puyer. i. Ambulans i. 18% Akomodasi Petugas untuk rujukan dengan jarak lebih dari 15 km. j. Puskesmas Pembantu i. 43% Jasa Medis Kunjungan ii. 43% Jasa Medis Tindakan k. Bidan di Desa i. 43% Jasa Medis Kunjungan ii. 43% Jasa Medis Tindakan iii. 43% Jasa Medis Pertolongan Persalinan II.6. DANA TAKTIS 1. Sisa Dana adalah dana yang tidak digunakan untuk melaksanakan sistem remunerasi a. 73% Keuntungan Apotek b. Sisa Hasil Usaha lain yang dilaksanakan oleh puskesmas. 2. Semua hasil dana ini digunakan untuk dana taktis puskesmas. II.7. PELAKSANAAN REMUNERASI 1. Seluruh Penerimaan dari unit penghasil yang diperuntukkan untuk sistem remunerasi digabungkan setiap bulan. 2. Competency index untuk memberikan penghargaan nilai kualifikasi skill, knowledge dan attitude, Halaman 10 dari 19

11 a. berdasarkan pendidikan karyawan atau keterampilan yang bersertifikat dengan ketentuan sebagai berikut : i. SD = 1 ii. SMP = 2 iii. SMA/D1 = 3 iv. D3 = 4 v. S1/D4 = 5 vi. Dokter Umum/ Dokter Gigi / Apoteker = 6 vii. S2 = 7 b. Tingkat pendidikan atau keterampilan yang tidak sesuai dengan posisi kerja karyawan tidak diakui dalam sistim ini. c. Kursus / pelatihan berserfitikat (minimal 24 jam) sesuai dengan posisi kerja karyawan, diberi penghargaan dengan tambahan nilai 0,2 dan hanya berlaku 3 tahun atau sesuai dengan masa berlaku sertifikat. 3. Risk Index adalah nilai resiko yang diterima karyawan akibat pekerjaannya. Nilai resiko terbagi menjadi 4 grade yaitu : a. Resiko Rendah dengan nilai indeks 1, pada karyawan yang bekerja dilingkungan administrasi perkantoran. b. Resiko Sedang dengan nilai indeks 2 pada karyawan yang bekerja dilingkungan rawat jalan, rekam medik, pendaftaran, gizi, tenaga administrasi dan keuangan yang bekerja di tempat pelayanan pasien. c. Resiko Tinggi dengan nilai 4 pada karyawan yang bekerja dilingkungan rawat inap dan laboratorium klinik. d. Resiko Sangat Tinggi dengan nilai 5 pada karyawan yang bekerja di UGD, Laundry, perawat dan tenaga yang bekerja pada perawatan penyakit menular. 4. Emergency Index adalah penilaian terhadap beban emergency yang harus disegerakan. a. Emergency Grade I dengan nilai index 1, pada karyawan yang bekerja dilingkungan administrasi perkantoran. b. Emergency Grade II dengan nilai indek 2 pada karyawan yang bekerja dilingkungan rawat jalan, rekam medik, pendaftaran, gizi, tenaga administrasi dan keuangan yang bekerja di tempat pelayanan pasien. Termasuk di dalamnya adalah petugas di puskesmas pembantu. c. Emergency Grade III dengan nilai 4 pada karyawan yang bekerja dilingkungan rawat inap dan kamar bersalin. Termasuk di dalamnya adalah bidan di desa yang memberikan pertolongan persalinan. d. Emergency Grade IV dengan nilai 5, pada karyawan yang bekerja di UGD. Halaman 11 dari 19

12 5. Position Index adalah untuk menilai beban jabatan yang disandang karyawan yang bersangkutan. a. Ketentuan kelompok posisi sebagai berikut: i. Posisi I dengan nilai indeks 5 adalah Kepala Tata Usaha, Ketua Kelompok Budaya Kerja. ii. Posisi II dengan nilai indeks 4 adalah Pemegang Program dan Bendahara. iii. Posisi III dengan nilai indeks 2 adalah Penanggungjawab pelayanan dan sub program (p2 kusta, tb paru dll), Anggota KBK. b. Posisi index hanya dapat dinilai satu posisi untuk yang mempunyai jabatan rangkap dan diambilkan yang paling tinggi. 6. Performance Index adalah indeks kinerja yang dihitung dengan menggunakan perhitungan indeks kinerja yang akan lebih dijelaskan pada BAB III. a. Performance indeks dapat berubah secara periodik sebulan sekali, tiap tribulan, semester atau tahun. b. Performance indeks yang ditampilkan didalam perhitungan remunerasi harus dihitung dalam 100 satuan. 7. Setelah dilakukan penghitungan nilai indikator maka kemudian dilaksanakan perkalian dengan bobot. a. Bobot indikator pendidikan = 5 b. Bobot indikator emergency = 4 c. Bobot indikator resiko = 4 d. Bobot indikator posisi = 5 e. Bobot indikator kinerja (performance index) = 1 Halaman 12 dari 19

13 FORMAT INDEXING REMUNERASI No Object Index Rate Score 1 Pendidikan 2 Emergency 3 Risk SD 1 SMP 2 SMA/D1 3 D3 4 S1/D4 5 Dokter Umum/Dokter Gigi/Apoteker 6 S2 7 Grade I 1 Grade II 2 Grade III 4 Grade IV 5 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 4 Tinggi Sekali Position 5 Performance Posisi I 5 Posisi II 4 Posisi III 2 Sesuai dengan hasil dari performance Indexing (max 100) 5 JUMLAH Halaman 13 dari 19

14 BAB III. INDEKS KINERJA III.1. PENGERTIAN 1. Indeks Kinerja disusun berdasarkan indikator-indikator kinerja petugas, yaitu a. Pemenuhan Job Description (pembagian tugas) b. Sikap Kerja c. Komunikasi d. Disiplin 2. Job Description atau pembagian kerja adalah bagian kerja yang dilaksanakan oleh individu dalam pelaksanaan kegiatan, baik pelayanan maupun program. a. Setiap petugas memiliki pembagian tugas sesuai dengan dokumen pembagian tugas (Job Description) nomor JD/ /11/2006. b. Satu item dalam tugas dihitung sebagai 1 (satu) sub indikator. 3. Sikap Kerja adalah kumpulan indikator yang dipilih untuk mewakili penilaian sikap yang dimiliki oleh petugas yang profesional. Indikator sikap kerja terdiri dari : a. Tanggungjawab, didefinisikan sebagai sikap petugas yang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan beban kerjanya, menepati disiplin kepegawaian dan menepati kewajiban-kewajiban seorang petugas kesehatan. b. Ketaatan, didefinisikan sebagai sikap petugas yang patuh kepada perintah pimpinan yang benar dan peraturan yang berlaku. c. Kejujuran, didefinisikan sebagai sikap dapat dipercaya dari petugas yang dinilai. d. Kerjasama, didefinisikan sebagai sikap mudah membantu rekan kerja dan koordinatif dalam pekerjaan yang dikerjakan bersama-sama. 4. Komunikasi adalah kumpulan indikator yang dipilih untuk mewakili penilaian sikap dan perilaku. Indikator Komunikasi terdiri dari a. Sopan dan Ramah b. Senyum, Sapa dan Salam c. Berterimakasih d. Bisa menjelaskan dengan baik program dan pelayanan yang merupakan tugasnya. e. Pendengar yang baik f. Menerima kritik dengan baik Halaman 14 dari 19

15 g. Tidak berkata-kata yang tidak menyenangkan h. Tidak suka membicarakan kejelekan orang lain 5. Disiplin adalah kumpulan indikator yang dipilih untuk mewakili kepatuhan petugas terhadap aturan yang berlaku. Indikator disiplin terdiri dari : a. Absensi Apel Pagi. Hal-hal yang terkait dengan Apel Pagi adalah : i. Waktu kerja Senin s/d Kamis dan Sabtu adalah jam Apel pagi dilaksanakan jam ii. Jum at tidak dilaksanakan apel pagi. Senam pagi di Puskesmas dilaksanakan jam iii. Petugas dari desa (BDD dan Perawat Pustu) wajib melaksanakan apel pagi tiap hari senin dan mengikuti senam pagi hari jum at di Puskesmas. b. Absensi Apel Siang. Hal-hal yang terkait dengan Apel Siang adalah : i. Apel siang dilaksanakan jam dari hari senin s/d kamis. Sabtu jam ii. Jum at tidak dilaksanakan apel siang. iii. Petugas dari desa (BDD dan Perawat Pustu) wajib melaksanakan apel siang tiap hari sabtu. c. Pemberitahuan Ketidakhadiran. Hal-hal yang terkait dengan Pemberitahuan Ketidakhadiran adalah : i. Ketidakhadiran harus diberitahukan secara tertulis. Tidak boleh hanya berupa SMS atau telepon. ii. Bila ada berita duka keluarga, ijin tertulis ditoleransi sampai dengan 3 hari. iii. Sakit 1-2 hari boleh diberikan pada saat masuk. Sakit 3 (tiga) hari harus menyertakan surat keterangan dokter d. Seragam dan Penampilan Petugas. Hal-hal yang terkait dengan Seragam dan Penampilan Petugas adalah : i. Hari Senin s/d Rabu memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) ii. Hari Kamis mgg I memakai Pakaian Sipil Harian (PSH) Biru Donker, minggu II dst PSH. iii. Hari Jum at mgg I memakai pakaian olahraga dan setelah senam dan jum at bersih memakai Batik Bromo, minggu II dan seterusnya baju swadesi. iv. Hari Sabtu memakai pakaian bebas rapi. v. Hari Upacara Korpri memakai baju korpri. Semua termasuk desa wajib upacara. Halaman 15 dari 19

16 vi. Khusus untuk yang melaksanakan pelayanan kepada pengunjung Puskesmas, seragam putih-putih untuk paramedis pada Senin s/d Kamis. Hari Jum at dan Sabtu sesuai poin iii diatas. vii. Bagi yang berjilbab, warna jilbab menyesuaikan, tidak boleh bermotif. Bagi pria dan yang tidak berjilbab rambut rapi tidak mengganggu pekerjaan. viii. Kelengkapan adalah seragam sepatu hitam tertutup, nama atau papan nama, tanda korpri dan badges harus lengkap sesuai dengan seragam yang digunakan. III.2. PELAKSANAAN PENILAIAN INDEKS KINERJA 1. Penilaian Indeks Kinerja dilaksanakan tiap 3 bulan sekali. 2. Penilaian Indikator Pemenuhan Job Description a. Disesuaikan dengan rencana bulanan petugas. Setiap petugas mempunyai lembar penilaian sendiri. b. Dibuktikan dengan bukti dari kegiatan program dan pelayanan. c. Setiap bulan dihitung dalam prosentase dan dirata-rata pertribulan. d. Rate indikator job description = Penilaian Indikator sikap kerja dan komunikasi bersifat subjektif, karenanya dilaksanakan dengan menggunakan sistem 360 a. Menggunakan form penilaian Sikap Kerja dan Komunikasi. Dan nama penilai anonim. b. Setiap petugas menilai satu orang petugas lain dengan menggunakan 1 lembar. c. Hasil dirata-rata. Rate Indikator sikap kerja dan komunikasi Penilaian Indikator Disiplin a. Menggunakan lembar absensi semua karyawan. b. Apel pagi dan apel siang i. Hadir dinilai 2 ii. Dinas Luar dinilai 1 iii. Sakit dan Ijin dinilai 0 iv. Tanpa keterangan dinilai -1, termasuk didalamnya ijin dan sakit yang tidak menyertakan surat dan atau surat dokter. c. Ketentuan apel pagi dan siang TIDAK BERLAKU untuk petugas yang terkait dengan jam jaga (petugas UGD dan Rawat Inap). Sebagai ganti digunakan sistem check clock. d. Seragam dan kelengkapan i. Lengkap dan sesuai =1 Halaman 16 dari 19

17 ii. Tidak lengkap dan atau tidak sesuai =0 e. Penilaian untuk karyawan induk i. Nilai apel pagi, apel siang, senam dan seragam ditambahkan. ii. Dibagi jumlah hari kerja X 5. iii. Prosentase dikalikan 20 poin. f. Penilaian untuk BDD dan Perawat Pustu i. Nilai apel pagi, apel siang, senam dan seragam ditambahkan. ii. Dibagi jumlah hari senin, jum at & sabtu dalam sebulan dikali 3. iii. Prosentase dikalikan 20 poin. g. Penilaian untuk petugas yang terkait dengan jam jaga. Datang harus sebelum jam mulai, pulang harus sesudah jam mulai jaga berikutnya. h. Jam Jaga diatur sebagai berikut i. Jam ii. Jam iii. Jam iv. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam pengukuran dalam sebulan sebanyak : 1. 0 kali pengukuran dinilai kali pengukuran dinilai kali pengukuran dinilai Lebih dari 10 kali pengukuran dinilai 0. v. Nilai dikalikan 4. vi. Setiap pengindahan ketentuan seragam dinilai sebagai penambahan 1 poin terhadap angka ketidaksesuaian. Halaman 17 dari 19

18 FORM PENILAIAN SIKAP KERJA DAN KOMUNIKASI Nama Petugas yang dinilai :... Nilai yang diberikan No Indikator yang dinilai Tanggungjawab Tidak baik Biasa Baik Score 2. Ketaatan Tidak baik Biasa Baik 3. Kejujuran Tidak baik Biasa Baik 4. Kerjasama Tidak baik Biasa Baik 5. Sopan dan Ramah Tidak pernah Kadang2 Selalu 6. Senyum, Sapa dan Salam Tidak pernah Kadang2 Selalu 7. Berterimakasih Tidak pernah Kadang2 Selalu 8. Menjelaskan dengan baik program dan pelayanan yang merupakan tugasnya. Tidak pernah Kadang2 Selalu 9. Pendengar yang baik Tidak pernah Kadang2 Selalu 10. Menerima kritik dengan baik Tidak pernah Kadang2 Selalu Berkata-kata yang tidak menyenangkan Tidak pernah Kadang2 Selalu 12. Suka membicarakan kejelekan orang lain Tidak pernah Kadang2 Selalu TOTAL SCORE Halaman 18 dari 19

19 Absensi APEL (INDUK) Periode Tanggal _ s/d _ No Nama P S K P S K P S K P S K P S K P S K P = Apel Pagi, S = Apel Siang, K = Kelengkapan Seragam PS diisi 2 (hadir), 1(Dinas Luar), 0(Ijin & Sakit), -1(Tanpa Keterangan) K diisi 1 (bila lengkap dan sesuai), 0(bila tidak lengkap dan atau tidak sesuai) Absensi APEL (BDD dan Pustu) Periode Tanggal _ s/d _ No Nama Senin Jumat Sabtu P K P K S K P = Apel Pagi, S = Apel Siang, K = Kelengkapan Seragam PS diisi 2 (hadir), 1(Dinas Luar), 0(Ijin & Sakit), -1(Tanpa Keterangan) K diisi 1 (bila lengkap dan sesuai), 0(bila tidak lengkap dan atau tidak sesuai) Halaman 19 dari 19