RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD Lokasi Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD Lokasi Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali."

Transkripsi

1 RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD 2016 I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Optimalisasi Pariwisata dan Sumber Daya Manusia Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan, Peningkatan Produksi, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi Lokasi Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali Bidang Kegiatan KKN-PPM Unud Adapun bidang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPM ini, meliputi: a. Prasarana Fisik (PF) b. Peningkatan Produksi (PP) c. Sosial Budaya (SB) d. Kesehatan Masyarakat (KM) 1.4. Latar Belakang Kintamani merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Bangli yang terletak di sebelah Utara Pulau Bali. Kintamani termasuk kawasan wisata pemandangan alam yang memiliki daya tarik di mata pewisata. Kintamani terdiri terdiri dari 48 desa/kelurahan.salah satu desa yang terdapat di kecamatan kintamani adalah desa Buahan. Desa Buahan merupakan desa yang telah berdiri sejak tahun saka 916 atau 994 Masehi. Desa Buahan terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Buahan, Dusun Binyan, Dusun Munduk Waru dan Dusun Tabih. Desa Buahan ini dibatasi oleh beberapa desa yakni di sebelah utara dibatasi oleh Desa Batur, sebelah selatan dibatasi oleh Desa Pengotan, di sebelah timur dibatasi oleh Desa Abang Batu Dinding dan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Kedisan. Berdasarkan data dari kantor desa Buahan serta hasil wawancara dengan kepala desa Buahan, jumlah penduduk di desa tersebut sebanyak jiwa dengan 421 kepala keluarga. Desa ini memiliki luas 707, 60 Ha yang sebagian 1

2 besar merupakan hutan dan sebagian lagi dikelola sebagai lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Mata pencaharian penduduk Desa Buahan sebagian besar adalah di bidang pertanian dan perikanan yang sesuai dengan keadaan topografinya yang merupakan daerah dataran tinggi serta letak desa yang berada di tepi Danau Batur. Desa Buahan yang terletak di dataran tinggi serta memiliki iklim yang terbilang sejuk sangat cocok untuk tanaman pangan dan holtikultura jenis tertentu, seperti sayur-sayuran, jeruk keprok, kopi arabika, dan cabai yang saat ini lebih banyak difokuskan pada budidaya jeruk serta sayurmayur. Lokasi desa yang berada di tepi Danau Batur membuat penduduk desa memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian yakni di bidang perikanan. Banyak penduduk desa yang membuat keramba di danau sebagai tempat memelihara ikan-ikan yang kemudian dijual. Disamping sektor pertanian dan perikanan, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian sampingan dari sebagaian besar masyarakat desa Buahan seperti ternak sapi, babi, dan ayam. Mayoritas penduduk Desa Buahan beragama Hindu, sedangkan tingkat pendidikannya masih tergolong rendah karena sebagian besar adalah tamatan SD dan SMP. Hanya beberapa penduduk saja yang tamat SMA dan bergelar sarjana. Jika dilihat dari fasilitas-fasilitas umum yang menunjang kehidupan bermasyarakat di Desa Buahan sudah tergolong cukup baik yakni sudah tersedianya fasilitas perkantoran pemerintahan yakni satu kantor kepala desa yang terletak di dusun Buahan, beberapa fasilitas beribadah seperti pura dan setra, fasilitas kesehatan seperti posyandu balita yang terdapat pada masing-masing dusun serta puskesmas pembantu yang terletak di Dusun Binyan. Puskesmas pembantu merupakan salah satu akses pelayanan kesehatan penduduk desa Buahan yang lebih banyak didominasi oleh warga Dusun Munduk Waru serta Dusun Binyan. Sedangkan warga Dusun Buahan lebih sering berobat ke puskesmas induk yakni UPT Puskesmas IV Kintamani karena lokasinya yang lebih dekat. Begitu juga dengan warga Dusun Tabih lebih sering berobat ke puskesmas yang berada di desa tetangga yakni Desa Abang. Hal ini dikarenakan jarak tempuh menuju puskesmas pembantu yang berda di Dusun Binyan lebih jauh. Selain itu, di Desa Buahan ini terdapat fasilitas pendidikan yakni ada 2 Sekolah Dasar (SD) yakni SDN 1 Buahan dan SDN 2 Buahan. Masing-masing 2

3 Dusun juga memiliki tempat melaksanakan pertemuan atau musyawarah yang sering disebut dengan Bale dusun/bale banjar. Sedangkan fasilitas untuk mendapatkan air bersih sangat minim. Desa Buahan merupakan salah satu desa di Kintamani yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya sumber mata air dan tidak adanya akses PAM. Kecuali Dusun Buahan, semua penduduk di Desa Buahan harus membeli air bersih untuk minum, memasak, mencuci, MCK serta untuk menyiram perkebunannya. Meski ada beberapa tempat penampungan air hujan, namun hal tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk setempat. Berdasarkan gambaran umum kondisi Desa yang dilihat dari berbagai sektor tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan mengali permasalahan yang disusun program penyelesaiannya. Selanjutnya, program program yang disusun guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) XIII periode Juli-Agustus Desa Buahan dikatakan oleh pihak desa baru mendapatkan kunjungan KKN sebanyak 2 kali namun itupun berasal dari UNDIKSHA dan UGM pada tahun 2014, sedangkan dari Universitas Udayana belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana tahun 2016 merupakan kegiatan KKN pertama yang diadakan Udayana bertempat di Desa Buahan. Dalam mewujudkan pelaksanaan KKN PPM yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, pendekatan yang digunakan dalam operasional KKN PPM yaitu pendekatan interdisipliner. KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan membuat program dalam mengatasi permasalahan yang ada di Desa secara komprehensif karena dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Program kegiatan KKN PPM tersebut dikelompokkan menjadi 4 bidang 3

4 prioritas kegiatan yang mencakup Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan Kesehatan Masyarakat (KM. Dari uraian yang telah dijelaskan itulah yang melatarbelakangi penulis dalam membuat program KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, Kintamani, Bangli mengangkat tema Optimalisasi Pariwisata dan Sumber Daya Manusia Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasisi Lingkungan, Peningkatan Produksi, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi 1.5. Tujuan Program Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Ke-XIII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Buahan, Kintamani, Bangli adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola potensi daerahnya, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. 2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat. 3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk melaksanakan program-program pembangunan. 5. Masyarakat Desa Buahan dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program pembangunan terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut. 4

5 6. Sumber daya manusia di Desa Buahan dapat diberdayakan untuk melaksanakan berbagai pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari program ini sesuai dengan tujuan yang telah disusun adalah : a. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan penggunan komputer dan media sosial yang tepat pada anak anak, sehingga menjadikan generasi muda yang intelek, kreatif dan dapat melakukan inovasi serta promosi dalam rangka mempromosikan pariwisata yang ada di Desa Buahan Kecamatan Kintamani guna meningkatkan pendapat desa melalui objek pariwisata yang ditawarkan b. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pemilahan sampah organik dan nonorganik sehingga sampah tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. c. Mampu meningkatkan pengetahuan di dalam pemanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat secara optimal. d. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya yang disebabkan oleh penyakit HIV sehingga nantinya dapat menurunkan angka kejadian dan merubah prilaku yang beresiko Sasaran Program KKN-PPM Sasaran program KKN-PPM adalah seluruh warga di lingkungan Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Provinsi Bali Operasionalisasi Program KKN PPM Persiapan dan Pembekalan Mekanisme Pelaksanaan kegiatan KKN PPM Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa dengan metode 5

6 pelaksanaan program yang sesuai dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat-alat, dan Tenaga) sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan dan dicapai sasaran yang diinginkan Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga yang akan digunakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana. Sebelum memasuki masa KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN-PPM XIII Universitas Udayana dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Adapun tahap persiapan yang kami lakukan adalah sebagai berikut: - Pengenalan wilayah melalui internet, buku, dsb. - Pembekalan - Mengenali etika dalam bermasyarakat - Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan - Survei terhadap masyarakat di Desa Buahan - Melakukan kerjasama dengan instansi instansi terkait di lingkungan Desa Buahan - Mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan - Pembagian tugas yang disesuaikan dengan bidang ilmu masing-masing Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilakukan selama lima minggu yaitu mulai tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 28 Agustus 2016 di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali Tindakan Pelaksanaan Jumlah seluruh anggota tim yang terlibat adalah 18 orang. Dalam setiap kegiatan yang sifatnya kelompok, seluruh anggota tim diharapkan ikut serta dalam seluruh kegiatan. Setiap kegiatan kelompok dan kegiatan pendukung dipimpin oleh koordinator yang sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam penyusunan program pokok tema, setiap kelompok diwajibkan untuk melakukan identifikasi 6

7 permasalahan. Setelah menyusun identifikasi permasalah, setiap kelompok memilih minimal empat masalah yang diprioritaskan, lalu yang terakhir membuat rencana program kerja yang akan dilakukan. Format penyusunan kegiatan telah ditetapkan dalam buku pedoman KKN-PPM Metode Program KKN-PPM sesuai yang telah ditentukan terdiri dari dua program, yaitu program pokok dan program bantu. 1. Program Pokok Program pokok ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Program Pokok Tema Program Pokok Tema adalah program yang akan dikerjakan secara kolektif dalam suatu tim atau kelompok sesuai dengan tema yang telah dibuat dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan potensi desa. Sesuai penjelasan sebelumnya, berikut adalah rincian sub-sub pokok yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan KKN-PPM XIII Universitas Udayana: 1) Bidang Prasarana Fisik (PF) - Pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik - Perbaikan Kebocoran yang Terjadi pada Bak Penampungan Air Bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan 2) Bidang Peningkatan Produksi (PP) - Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik - Penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak - Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk 3) Bidang Sosial dan Budaya (SB) - Penyuluhan sampah organik dan sampah non-organik untuk mengoptimalkan kebersihan lingkungan Desa Buahan sebagai desa yang bersih 7

8 - Pengenalan teknologi informasi di SD 2 Buahan melalui program microsoft word - Promosi daya tarik wisatawan Desa Buahan melalui sosial media 4) Bidang Kesehatan Masyarakat (KM) - Penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah - Penyuluhan tentang HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT - Penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK - Tenda tensi dan pengecekan gula darah b. Program Pokok Non-Tema Program pokok non-tema sesuai yang telah diamanatkan oleh Universitas Udayana adalah Program Keluarga Dampingan. Dalam program ini, mahasiswa secara individu mendampingi serta membantu keluarga miskin dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, seperti masalah kebersihan lingkungan, kesehatan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga, dan lain sebagainya selama mahasiswa melakukan kegiatan KKN PPM di Desa Buahan. 2. Program Bantu Program bantu sesuai yang telah diamanatkan oleh universitas adalah program yang dirancang bagi mahasiswa untuk membantu program atau kegiatan yang sedang berlangsung di desa lokasi KKN PPM XIII Universitas Udayana selama mahasiswa berada di desa tersebut, dalam hal ini adalah di Desa Buahan. Dalam hal ini kami juga akan mengadakan kegiatan pembuatan taman di area balai banjar desa Buahan, pelatihan komputer untuk perangkat desa, dan perbaikan plang papan nama Desa Buahan. 8

9 Langkah-Langkah Operasional Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN PPM XIII Universitas Udayana ini diantaranya: - Mengadakan sosialisasi dan praktek pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk - Mengadakan sosialisasi dan praktek pembuatan dodol jeruk - Mengadakan sosialisasi dan praktek pengolahan eceng gondok - Mengadakan penyuluhan pemilahan dan pemanfaatan sampah organik dan anorganik - Mengadakan kelas pengenalan komputer bagi anak SD - Melakukan promosi pariwisata Desa Buahan melalui media social - Melakukan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik - Mengadakan perbaikan tempat penampungan air di Banjar Munduk Waru Desa Buahan - Mengadakan perbaikan papan nama desa buahan - Memberikan penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah - Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT - Memberikan penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK - Mengadakan kegiatan pembuatan taman di area balai banjar Desa Buahan - Mengadakan pelatihan komputer untuk perangkat desa - Mengadakan tenda tensi pada HUT RI ke-71. II. Rencana Kegiatan KKN-PPM 2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut: 9

10 Tabel 1. Identifikasi Permasalahan No. Permasalahan Lokasi Sumber (P/M/D) Bidang Prasarana Fisik 1. Kurangnya pengertian akan pentingnya pemilahan sampah Desa P rumah tangga 2. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik sehingga tidak adanya Desa P kegiatan pemilahan sampah 3. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik Desa P 4. Sulitnya masyarakat untuk mendapatkan air bersih sehingga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan Desa P mereka 5. Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan Desa P untuk memperoleh air bersih yang cukup Bidang Peningkatan Produksi 6. Kurangnya pengolahan sampah rumah tangga dan sampahan kiriman dari danau Desa P 7. Kurangnya penyuluhan masyarakat dan pengolahan enceng gondok tentang pemanfaatan enceng gondok untuk pakan Desa P ternak 8. Kurangnya penyuluhan masyarakat dan pengolahan pemanfaatan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk Desa P Bidang Sosial Budaya 9. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pemanfaatan sampah organik dan sampah non-organik. Desa P 10. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Sekolah Buahan. Dasar P 11. Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang optimal. Desa P 12. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh Perangkat Desa. Desa P Bidang Kesehatan Masyarakat 13. Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya remaja di desa akan IMS seperti halnya HIV AIDS dan penyakit penyertanya Desa P 14. Adanya prevalensi HIV AIDS yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup Desa P signifikan di Buahan 15. Kurangnya pengetahuan anak dan remaja terkait NAPZA Desa P 10

11 16. Kurangnya pengetahuan anak anak dan masyarakat dalam rumah tangga pada umumnya dalam berperilaku menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta kesehatan diri Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita usia 17. muda dan wanita lanjut usia terhadap penyakit kanker payudara dan cara deteksi dini Adanya prevalensi kanker payudara yang tergolong tinggi 18. dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita dalam 19. usia reproduktif maupun usia lanjut terhadap penyakit kanker leher rahim Adanya prevalensi kanker leher rahim yang tergolong tinggi 20. dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan Sekolah Dasar Desa Desa Desa Desa P P M P P 2.2. Prioritas Pemilihan Permasalahan Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ditemukan tim KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, maka prioritas pemilihan masalah disesuaikan dengan KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) sebagai berikut: Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan No. Permasalahan Alasan Bidang Prasarana Fisik 1. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik 2. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang pengertian sampah organik dan anorganik untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan pemanfaatan akan sampah anorganik dapat menunjang kehidupan masyarakat Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan organik membuat masyarakat minim kesadaran akan bahaya sampah, oleh karena itu diharapkan dengan adanya pengolahan sampah ini dapat menyadari pentingnya pemilahan sampah untuk mempermudah penanganannya dan 11

12 3. 4. Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh air bersih yang cukup Petani di Desa Buahan Kintamani sudah menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk organic dari ternak ayam tetapi dengan membeli di tempat yang lain. Padahal di Desa tersebut banyak sampah rumah tangga dan sampah kiriman dari danau disana. Di mana petani sangat antusias untuk memanfaatkan limbah yang berasal dari alam akan menciptakan pertanian yang ramah lingkungan. Itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah rumah tangga yang menyebabkan petani kurang paham tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan murah. terhindar dari senyawa berbahaya yang ditimbulkan oleh sampah yang tercampur Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena kebocoran pada bak penampungan air bersih dapat menyusahkan warga untuk mendapatkan air bersih yang cukup disisi lain dengan kebocoran yang terjadi ini menyebabkan keresahan bagia warga sekitar karena harus membeli air bersih tersebut lebih dari anggaran yang ada dengan kondisi keuangan yang minim. Bidang Peningkatan Produksi Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM, dukungan kepala desa dan masyarakat besar. Diharapkan dengan adanya program tentang pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga, pemikiran petani bisa lebih terbuka dan bisa memanfaatkan dan mengolah serta membuat pupuk sendiri dari sampah rumah tangga secara maksimal. 5. Kurangnya pengolahan enceng gondok untuk pakan ternak. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak akan mengurangi pencemaran lingkungan dan juga dapat mengurangi kerugikan masyrakat sekitar. Dengan pengolahan limbah rumah tangga dan enceng gondok menjadi pupuk kompos dan pakan ternak juga akan menambah nilai ekonomis yang nantinya akan 12

13 Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pemanfaatan sampah organik dan sampah nonorganik. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan. Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang optimal. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh Perangkat Desa. Pengetahuan tentang penyakit menular seksual khususnya tentang HIV/AIDS yang masih rendah pada masyarakat. Pengetahuan tentang NAPZA di kalangan remaja masih kurang. menambah penghasilan petani Bidang Sosial Budaya Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang cara pemanfaatan sampah organik maupun non-organik, masyarakat akan memahami dan tidak kesulitan dalam mengelola sampah. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan pengenalan Informasi Teknologi kepada anak-anak SD 2 Buahan, anak-anak SD dapat memahami dan menambah pengetahuan melalui Teknologi Informasi tersebut. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan mempromosikan daya tarik wisata yang ada di Desa Buahan melalui media sosial diharapkan dapat mengoptimalkan potensi desa. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengenalan teknologi informasi kepada perangkat desa dapat mengoptimalkan kinerja sehingga lebih efektif dan efisien. Bidang Kesehatan Masyarakat Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya sehingga dapat membentuk kaderkader kesehatan muda untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual sejak dini. Pengadaan program ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa Buahan secara umum. Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan sosialisasi langsung terkait bahaya penggunaan NAPZA kepada remaja di Desa Buahan sedangkan modus peredaran NAPZA telah menyebar hingga ke 13

14 Pengetahuan anak anak tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tergolong kurang dan tinggi angka karies gigi. Pengetahuan masyarakat utamanya wanita dengan resiko tinggi terhadap penyakit kanker payudara masih kurang. pelosok pedesaan di Bali. Desa Buahan juga sebagai desa pariwisata sangat berisiko tinggi untuk terjadi penyebaran NAPZA ke Desa Buahan. Penggunaan NAPZA pada remaja terutama dikarenakan masih kurangnya informasi yang mereka peroleh dan lingkungan pergaulan juga memiliki andil cukup besar. Oleh karena itulah dengan adanya pengetahuan sejak dini akan bahayanya NAPZA dapat membentengi para generasi muda terhadap penggunaan NAPZA khususnya di Desa Buahan Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan dan demonstrasi langsung terkait dengan program program menjaga kebersihan diri dan lingkungan di kalangan siswa sekolah dasar setempat. Selain itu rendahnya kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat masih kurang di wilayah pedesaan yang meningkatkan tingkat kesakitan oleh karenanya di kalangan anak. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi dan demosntrasi langsung dari aspek aspek PHBS diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Buahan. Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan terkait dengan penyakit kanker leher rahim sekaligus cara deteksi dini dan resikonya. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan wanita/ ibu ibu terkait dengan penyakit kanker leher rahim di Desa Buahan 2.3. Rencana Program KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan Berdasarkan prioritas pemilihan masalah yang ditentukan tim KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, maka rencana program-program yang akan diselenggarakan dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) adalah sebagai berikut: 14

15 No No. Sektor Nama Program Bahan Volume Sumber dana Bidang Prasarana Fisik Pemilahan sampah dan Orang Swadaya pengadaan bak sampah khusus sampah organik dan sampah anorganik Tempat sampah (masyarakat dan mahasiswa) mahasiswa Perbaikan Bak Penampungan Air Dusun Munduk Waru Desa Buahan dengan menggunakan waterproofing Cat waterproof, kuas cat Orang (masyarakat dan mahasiswa) Bidang Peningkatan Produksi Pembinaan teknis Orang pembuatan pupuk Sampah (kelompok organik (pemanfaatan organic, kotoran peternak dan sampah, kotoran ternak ternak sapi, petani desa sapi, air, dan EM4 EM4 Buahan) untuk pupuk kompos skala rumah tangga) Penyuluhan dan pengolahan pemanfaatan enceng gondok menjadi pakan ternak Enceng gondok, EM4, air gula jawa Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa Swadaya mahasiswa Swadaya mahasiswa Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk Buah jeruk, gula bali, tepung ketan putih, santan Bidang Sosial Budaya Penyuluhan tentang Materi, LCD, pembangunan desa dan lain-lain. (penyuluhan mengenai pemanfaatan sampah organik dan nonorganik) Pembinaan pelajaran Materi, tambahan di SD Komputer, dan (pengenalan Teknologi lain-lain. Informasi melalui Komputer) Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Orang (masyarakat dan mahasiswa) Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa Swadaya Mahasiswa Swadaya Mahasiswa 15

16 Pengembangan obyek Orang (STT pariwisata (promosi dan daya tarik wisatawan mahasiswa) melalui social media salah satunya blog, instagram maupun facebook) Bidang Kesehatan Masyarakat Penyuluhan HIV/AIDS Media ajar Orang (Seka Penyakit Menular (Laptop, LCD, Teruna Teruni Seksual dan NAPZA Proyektor) Desa Buahan) Penyuluhan Mengenai Media ajar Orang (Siswa Perilaku Hidup Bersih (Laptop, LCD, SD di Desa dan sehat (PHBS) di Proyektor) Buahan) Lingkungan Sekolah Penyuluhan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker serviks Tenda Tensi dan Pengecekan Gula Darah Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor) Tensimeter, stetoskop dan Alat cek gula darah Orang (Ibu PKK Buahan) Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya Mahasiswa Swadaya mahasiswa Swadaya mahasiswa Swadaya mahasiswa Swadaya mahasiswa 2.4. Jadwal Pelaksanaan Program Nama Program Program Pokok Tema Prasarana Fisik Peningkatan Produksi Sosial dan Budaya Minggu Ke- (Juli-Agustus Uraian Kegiatan 2016) a. Pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik b. Perbaikan Kebocoran yang terjadi pada bak penampungan air bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan a. Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik b. Penyuluhan dan pengolahan eceng gondok menjadi pakan ternak c. Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk a. Penyuluhan sampah organik dan sampah non-organik untuk mengoptimalkan kebersihan lingkungan Desa Buahan sebagai desa yang bersih b. Pengenalan teknologi informasi di SD 16

17 Kesehatan Masyarakat 2 Buahan memlalui program Microsoft word c. Promosi daya tarik wisatawan Desa Buahan melalui sosial media a. Penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah b. Penyuluhan tentang HIV/AIDS, penyakit menular seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT c. Penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK d. Tenda tensi dan pengecekan gula darah Program Pokok Non Tema a. Keluarga Dampingan a. Pengenalan Teknologi Informasi Program Bantu Tema kepada Perangkat Desa Buahan b. Perbaikan Papan Nama Desa Buahan Program Bantu Non- a. Pembuatan taman di area balai banjar Tema Desa Buahan Evaluasi Program Penyusunan Laporan 2.5. Deskripsi Program Kerja Deskripsi Program Kerja Pokok Tema Bidang Prasarana Fisik Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut: 1. Pemilahan sampah dan Pengadaan Bak Sampah Guna Menerapkan Budaya Membuang Sampah Dan Limbah Organik Dan Non Organik untuk Lingkungan yang Bersih dan Asri Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan dari berakhirnya suatu proses. Sampah dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan,sampah yang berserakan akan di datangi oleh serangga- serangga dan akan menimbulkan bibit penyakit. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau 17

18 kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. 1. Pengolahan sampah Belakangan ini pengolahan sampah serta pemisahannya menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain bertujuan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, pemisahan samapah juga bertujuan untuk memudahkan pengolahannya. Sampah-sampah yang dibuang akan dipisahkan dalam dua kategori yaitu sampah organik yang berasal dari sisasisa makhluk hidup seperti sisa makanan, sayur-sayuran, kotoran hewan dan lain-lain. Kategori kedua adalah sampah anorganik, sampah-sampah yang masuk dalam kategori ini berasal dari sampah rumah tangga. Seperti kertas,plastik, atau bekas kemasan makanan. Kedua jenis sampah ini harus dipisahkan karena dalam proses penguraiannya memerlukan waktu yang berbeda pula selain itu pengolahan kedua jenis sampah trsebut tidaklah sama. Sampah organik dapat diolah menjadi makanan hewan ataupun jadi pupuk kompos atau juga dapat diolah menjadi pupuk cair. Sedangkan sampah anorganik dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang tentu dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan memisahkan jenis-jenis sampah kedalam kedua kategori tersebut diharapkan dapat memicu kenaikan tingkat kebersihan di desa, khususnya di desa Buahan. Selain itu dengan dipisahkannya sampah-sampah tersebut, diharapkan pula dapat memudahkan pengolahan dan sisa-sisa sampah yang dulu tidak memiliki harga dapat diubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. 2. Pemulihan energi Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang 18

19 berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap. Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue),dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh,pengurangan bobot kaleng minuman). Melalui permasalahan tersebut, para mahasiswa KKN PPM XI UNUD berinisiatif untuk membuat tong sampah organik dan non organik agar terciptanya Pemukiman yang bersih dan asri dan dapat juga menekan jumlah penduduk yang terkena penyakit, serta membuat lingkungan menjadi indah. Rincian Kegiatan No. Program Tempat Tim Jam/ Individu Jumlah 1. Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik Desa Buahan 18 orang 2 jam 36 jam 2 Pengadaan bak sampah khusus sampah organik dan anorganik Desa Buahan 18 orang 1 jam 18 jam Total Volume JKEM 3 Jam 54 Jam Rencana Anggaran Biaya 19

20 No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Tong Sampah 4 unit Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp ,- 2. Perbaikan Kebocoran yang Terjadi pada Bak Penampungan Air Bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak, dan kebutuhan yang lain. Dalam sebulan akan dibutuhkan beribu-ribu liter air bersih untuk keperluan lain seperti mandi, mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga. Untuk daerah pedesaan yang kering di musim kemarau pada waktu hujan hanya sedikit dan persediaan air dalam tanah menurun, akan sulit sekali untuk mendapatkan air yang bersih. Pada musin kemarau sumur menjadi kering, aliran sungai besar berubah menjadi kecil dengan air yang keruh, mengakibatkan timbulnya penyakit yang menuntut banyak korban. Di samping itu pada musim kemarau banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air bersih, karena sumber air biasanya terletak jauh dari tempat tinggal. Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 mengenai syarat dan pengawasan kualitas air bersih, memberikan pengertian air bersih adalah air yang digunakan sehari-hari memiliki kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum jika sudah dimasak. Sedangkan air bersih menurut EG. Wagner dan J.N Lanix yang didalam bukunya berjudul Water Suplay For Rural and Small Communication menyatakan bahwa air yang sehat adalah air yang tidak merugikan kesehatan penggunanya. Kalau menurut Fair dan Geyer air sehat adalah air yang bebas dari kotoran dan tidak menyebabkan kerugian bagi pemakainya, serta terbebas dari berbagai bahan beracun dan tidak mengandung bahan-bahan organik berbahaya. Yang jadi soal disini adalah sumber air bersih semakin sulit, karena sumbersumber air bersih itu sendiri sudah banyak yang tercemari oleh limbah industri atau hasil dari pembuangan kita sendiri. Industri dan rumah tangga memerlukan air bersih baik untuk air minum maupun untuk keperluan yang lain misalnya memasak, mencuci, mandi dan kegiatan bersih-bersih lainnya. Air yang telah kita gunakan itu merupakan air yang kotor dan ini seringkali mengotori sumber- 20

21 sumber air bersih itu sendiri seperti hasil dari air buangan baik rumah tangga maupun industri banyak yang dialirkan ke sungai-sungai, nah inilah yang kenyataanya terjadi disekitar kita. Kebocoran yang terjadi pada bak penampungan dusun Munduk Waru ini belum diketahui titik perembesan yang mengakibatkan penyusutan volume air pada bak penampungan air bersih tersebut maka dari itu akan diadakan tes rembes pada bak dan pengecatan dengan memakai cat waterproof pada seluruh bagian bak Rincian Kegiatan No. Program Tempat Tim Jam/ Individu Jumlah 1. Pengecekan titik rembes Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam 2 Pengecatan bak penampungan dengan cat waterproof Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam Total Volume JKEM 6 Jam 104 Jam Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. 4 kg Cat Waterproof 2 unit Rp ,- Rp ,- 2. Kuas 4 inci Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp , Bidang Peningkatan Produksi (PP) Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang peningkatan produksi adalah sebagai berikut: 1. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Organik Desa Buahan merupakan daerah yang mayoritas masyarakat disana pekerjaanya sebagai petani dan perikanan. Penggunaan pupuk organik sangat membantu percepatan pertumbuhan tanaman dan hasil produksi tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan harganya relatif murah, 21

22 selain itu petani juga dapat membuat pupuk pupuk kompos sendiri dengan bahanbahan yang mudah didapat seperti sampah rumah tangga. Salah satu prinsip pertanian organik adalah mendaur ulang sisa-sisa sampah yang ada untuk dijadikan sumber pupuk. Pupuk yang digunakan dalam pertanian organik berasal dari sampah rumah tangga. Dalam program nantinya akan diberikan cara pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga. Sehingga dari program kerja ini diharapkan dapat memberikan pembuatan pupuk kepada masyarakat Desa Buahan dari sampah-sampah yang ada disekitaran Desa tersebut, menciptakan lingkungan Desa Buahan yang bersih dari sampah serta untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa Buahan. Tujuan dalam pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat cara pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga yang mandiri dan ramah lingkungan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat memanfaatkan sampah rumah tangga yang mudah di peroleh sebagai pupuk organik yang mandiri dan ramah lingkungan. Dengan adanya pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga ini. Petani di Desa Buahan akan dapat meminimalkan biaya pembelian pupuk organik yang dibeli dari luar di Desa Buahan. Adapun sasaran dari kegiatan sosialisasi dan pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga ini meliputi masyarakat khususnya petani yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani. Rincian Kegiatan No. Kegiatan Tempat Tim Jam/ Jumlah Individu 1. Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam Total Volume JKEM 12 Jam 288 Jam Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara dan peserta 25 orang Rp ,- Rp ,- 22

23 Total Biaya Rp ,- 2. Penyuluhan dan Pengolahan Enceng Gondok Menjadi Pakan Ternak Dalam meningkatnya intensifikasi tanaman pangan akan mengakibatkan hasil Sub sektor peternakan dalam ikutan pertanian dalam bentuk enceng gondok melimpah. Dengan demikian enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk mengatasi perencanaan pembangunan sistem agribisnis peternakan kekurangan hijauan pakan. Untuk meningkatkan nilai harus dimulai dari kejelasan identitas dan potensi lokal gizi enceng gondok perlu sentuhan ilmu pengetahuan dan yang akan dikembangkan. Pengembangan usaha ternak, salah satunya dengan pengolahan eceng gondok. Padahal untuk produk-produk pangan organik, makin mahalnya pemeliharaan ternak maupun sumber pakan hijauan pupuk buatan pabrik (anorganik) serta makin derasnya khususnya di Pulau Bali terbatas. Dalam program penyuluhan dan pengolahan enceng gondok dengan menggunakan menjadi pakan ternak yang nantinya akan diberikan penyuluhan secara langsung oleh narasumber yang berkompeten di bidan nutrisi pakan ternak. Sehingga dari program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pakan yang berkualitas tinggi untuk menunjang populasi ternak dan saat musim kering atau kemarau masyarakat tidak susah mencari pakan hijauan yang berkualitas baik. Tujuan dalam penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat pengetahuan dan cara pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pakan yang berkualitas tinggi. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat pengetahuan dan memanfaatkan enceng gondok yang mudah di peroleh sebagai pakan ternak yang berkualitas tinggi. Dengan adanya penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak yang berkualitas tinggi ini. Adapun sasaran dari kegiatan penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak ini meliputi masyarakat khususnya petani yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani. 23

24 Rincian Kegiatan No. Kegiatan Tempat Tim Jam/ Jumlah Individu 1. Penyuluhan tentang pakan ternak dari olahan enceng Desa Buahan 18 orang 8 jam 144 jam gondok 2. Pengolahan pakan ternak dari olahan enceng gondok Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam Total Volume JKEM 20 Jam 360 Jam Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara dan peserta 50 orang Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp ,- 3. Penyuluhan Dan Pengolahan Buah Jeruk Untuk Diolah Menjadi Dodol Jeruk Mengingat maraknya kuantitas kemiskinan, adapun alternatif pemecahannya dengan cara membuka peluang usaha, salah satu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu buah jeruk. Buah jeruk banyak ditanam karena mudah perawatannya dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pengolahan buah jeruk di masyarakat cukup sederhana namun kurang begitu menarik perhatian konsumen. Jika produk jeruk dapat dimanfaatkan secara maksimal maka dapat menghasilkan terobosan baru hasil olahan dari buah jeruk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta aman dikonsumsi. Terobosan baru untuk mengembangkan produk berbahan dasar buah jeruk yaitu dengan mengolahnya menjadi dodol jeruk. Hal ini dikarenakan harga buah jeruk di pasaran yang terjangkau dan kandungan vitamin dalam buah jeruk yang bermanfaat bagi tubuh, sehingga dengan usaha dodol tersebut dapat dijadikan alternatif usaha baru bagi petani jeruk untuk menambah penghasilan. Proses pembuatan dodol jeruk cukup mudah dan waktu yang diperlukan dalam membuatnya relatif singkat. 24

25 Prospek bisnis usaha dodol jeruk ini dapat dijadikan sebagai usaha industri rumah tangga bagi para petani jeruk dan usaha waralaba yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu dodol jeruk tersebut memiliki peluang usaha yang menjanjikan bagi petani jeruk. Dodol adalah jajanan khas indonesia. Banyak jenis dodol yang telah berkembang di indonesia yang memiliki rasa manis, kenyal dan legit. Tidak jarang wisatawan membawa dodol sebagai buah tangan mereka. Bentuk dodol pun bervariasi ada yang lonjong, bulat, panjang, dll. Di Bali, buah jeruk sangat mudah di temukan seperti jeruk Kintamani, jeruk Bali, jeruk madu, dan lain-lain. Pada musim panen banyak jeruk tersedia dan kami berniat untuk memanfaatkan jeruk tersebut untuk diolah menjadi makanan khas indonesia yaitu dodol jeruk. Tujuan dalam penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat pengetahuan dan cara pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengolahan buah jeruk untuk prospek bisnis ke depannya. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat pengetahuan dan memanfaatkan buah jeruk yang mudah di peroleh sebagai dodol jeruk untuk prospek bisnis ke depannya dengan adanya penyuluhan dan pengolahannya. Adapun sasaran dari kegiatan penyuluhan dan pengolahan buah jeruk menjadi dodol jeruk ini meliputi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani. Rincian Kegiatan No. Kegiatan Tempat Tim Jam/ Jumlah Individu 1. Penyuluhan tentang manfaat buah jeruk Desa Buahan 18 orang 8 jam 144 jam 2. Pengolahan buah jeruk menjadi dodol jeruk Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam Total Volume JKEM 20 Jam 360 Jam 25

26 Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara dan peserta 50 orang Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp , Bidang Sosial Budaya (SB) Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut: 1. Penyuluhan Sampah Organik dan Sampah Non-organik untuk Mengoptimalkan Kebersihan Lingkungan Desa Buahan sebagai Desa yang Bersih Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai dan menurut Kamus Lingkungan (1994), sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan. Jenis sampah ada dua yaitu sampah organik dan sampah nonorganik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam prose salami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Pemahaman masyarakat akan pentingnya pemanfaatan sampah masih perlu ditingkatkan. Barang rusak, benda tak terpakai, kemasan produk, sisa makanan serta sampah kiriman di danau semua dibuang begitu saja. Perlu adanya suatu penyelesaian akan masalah sampah ini dan seluruh lapisan masyarakat harus turut serta membantu dalam penyelesaian penanganan sampah ini melalui penerapan prinsip 3-R (reduce, reuse, recycle). Adapun tujuan dari program ini yakni untuk menciptakan Lingkungan Desa Buahan yang bersih, untuk memberikan 26

27 pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah serta menciptakan generasi muda yang peduli akan sampah dan lingkungan. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Buahan serta kelompok PKK dan Sekaa Truna Truni yang ada di banjar Desa Buahan. Hasil yang Diharapkan dari program ini yakni pemahaman masyarakat Desa Buahan akan pengelolaan sampah semakin meningkat, kepedulian generasi muda di Desa Buahan akan sampah semakin meningkat, serta masyarakat Buahan dapat menerapkan budaya memilah sampah sebagai kepedulian mereka akan pengelolaan sampah. Rincian Kegiatan No. Program Tempat Tim Jam/ Jumlah Individu Penyuluhan tentang Desa Buahan 18 4 Jam 72 Jam 1. sampah organik dan sampah non-organik Orang Total Volume JKEM 4 jam 72 jam Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Poster 5 buah Rp ,- Rp ,- 2. Konsumsi 20 buah Rp ,- Rp ,- 3. Materi 20 buah Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp ,- 2.Pengenalan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan melalui Program Microsoft Word Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi computer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakainya. Pemahaman mengenai teknologi informasi di SD 2 Buahan masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian dalam pengenalan teknologi informasi melalui program Microsoft Word, siswa-siswi di Sekolah Dasar tersebut dapat menambah pengetahuan dan 27

28 wawasan tentang komputer sehingga tidak ketinggalan informasi dan meningkatkan minat belajar siswa. Adapun tujuan dari program ini yakni menumbuhkan minat siswa Sekolah Dasar di Desa Buahan dalam mempelajari Teknologi Informasi dan juga para siswa dapat mengaplikasikan teknologi informasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.sasaran dari program ini adalah murid-murid Sekolah Dasar Desa Buahan kelas 6. Adapun hasil yang diharapkan yakni Siswa SD di Desa Buahan tertarik dalam mempelajari Teknologi Informasi dan mampu mengaplikasikan teknologi informasi untuk mengasah kemampuan dalam jenjang pendidikan maupun prestasinya. Rincian Kegiatan No. Program Tempat Tim Jam/ Jumlah Individu Pengenalan teknologi Desa Buahan 18 6 Jam 108 Jam 1. informasi melalui Orang program Microsoft Word Total Volume JKEM 6 jam 108 jam Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 20 buah Rp ,- Rp ,- 2. Hadiah pemenang lomba 3 buah Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp ,- 3. Promosi Daya Tarik Wisatawan Desa Buahan melalui Sosial Media Pembuatan dan pengembangan weblog diakui sebagai salah satu cara pemasaran yang efisien dan efektif terlebih di Desa Buahan juga sudah didukung dengan jaringan internet yang cukup memadai. Dengan penerapan teknologi yang tepat, masyarakat dapat memasarkan pariwisata, produk industry rumah tangga, dan hal lainnya terkait Desa Buahan secara mandiri. Penanganan dan pemeliharaan yang sederhana dijamin tidak akan menyulitkan masyarakat. Kegiatan ini disertai praktik secara langsung tentang internet dan pembuatan 28

29 weblog atau social media. Materi berasal dari mahasiswa KKN Desa Buahan dan beserta pemuda pemudi dari STT Desa Buahan. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu masyarakat terutama Sekaa STT dapat memanfaatan social media untuk promosi desa secara tepat guna serta sebagai sarana promosi potensi-potensi yang ada di Desa Buahan kepada wisatawan lolal maupun wisatawan asing. Kelompok yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah sekaa STT Desa Buahan dan masyarakat luar Desa Buahan terutama para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Adapun hasil yang diharapkan yakni sekaa STT dapat memanfaatkan media sosial secara tepat untuk mempromosikan desa dan juga wisatawan baik lokal maupun asing tertarik dengan wisata yang ada di Desa Buahan dan dapat mengakses informasi melalui social media yang ada. Rincian Kegiatan No. Program Tempat Tim Jam/ Jumlah Individu Promosi daya tarik Desa Buahan 18 6 Jam 108 Jam 1. wisatawan Desa Orang Buahan Total Volume JKEM 6 jam 108 jam Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 10 buah Rp ,- Rp ,- Total Biaya Rp , Bidang Kesehatan Masyarakat (KM) Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Penyuluhan HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan NAPZA Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi Bali tahun 2015, terdapat sebanyak 3987 kasus penyakit menular seksual di Bali. Kasus HIV/AIDS sendiri banyak ditemukan pada remaja. Promosi kesehatan sangat penting mengingat 29

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam PemberdayaanMasyarakatuntukMensosialisasikanPerilakuHidupSehatdanMeningkatka nproduktivitasdesabayunggedesebagaidesawisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Bangli yang terletak di sebelah Utara Pulau Bali. Kintamani termasuk kawasan wisata pemandangan alam yang

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Tema Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi Untuk Mengembangkan Potensi Desa Sulangai. Dengan tema pengembangan potensi Desa Sulangai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM RENCANA KEGIATAN KKN-PPM I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tembuku Guna Menuju Desa Wisata yang Sehat dan Produktif. 1.2.

Lebih terperinci

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TEMA Pemberdayaan dan Peningkatan Potensi Bidang Pertanian dan Perkebunan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tiga. 1.2. LOKASI Desa Tiga, Kecamatan Susut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji 1.2 Lokasi KKN RM XIII berlokasi di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Kegiatan Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul Program Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali PENDAHULUAN A. Tema Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat B. Judul Optimalisasi Potensi Pertanian Melalui Pemberdayaan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Duda Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI KKN-PPM merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. KKN- PPM adalah upaya perwujudan

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa Perancak Menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif). 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Tembuku merupakan salah satu kawasan sejuk yang terdapat di pulau Bali yang terdiri dari 6 desa/kelurahan. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tembuku adalah

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN A. JUDUL TEMA Pemberdayaan Masyarakat untuk Menciptakan Permukiman yang Layak Huni, Sehat, dan Berkelanjutan Demi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Blahbatuh. B.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Pulukan merupakan salah satu kawasan yang asri di Pulau Bali. Desa Pulukan merupakan salah satu bagian dari kecamatan Pekutatan dan berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber (P/M/D) No Permasalahan Lokasi. Kurang tersedianya tempat sampah di Desa Bayung 1 sekitar lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber (P/M/D) No Permasalahan Lokasi. Kurang tersedianya tempat sampah di Desa Bayung 1 sekitar lingkungan BAB I ENDAHULUAN A. Analisis Situasi termasuk ke dalam lingkungan wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, rovinsi Bali. Secara geografis, Desa ini dibatasi oleh Desa Batur di sebelah utara, Desa

Lebih terperinci

Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Program Sanitasi Berbasis Edukasi sebagai Strategi Peningkatan Nilai Ekologis di Desa Aan, Banjarangkan Klungkung. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. 1.2 Tema Kegiatan Meningkatkan Rasa Kebersamaan Desa Petak Kaja Guna Menciptakan Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi  1.2 Identifikasi Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa merupakan hasil pemekaran Desa Selat sebagai Desa induk dengan jumlah Banjar Dinas 10 Banjar. Desa memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Desa Saba termasuk wilayah Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Desa Saba merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, yang saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN A. Judul Tema KKN Tematik PKP Sebagai Wujud Pengabdian Mahasiswa Guna Mewujudkan Desa Buruan Sebagai Desa Peduli Lingkungan. B. Lokasi Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar,

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar

Lebih terperinci

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Bebandem yang BERSEMI (Bersih, Sehat,Mandiri dan Terintegrasi) 1.2 Lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-REVOLUSI MENTAL Lokasi Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

RENCANA KEGIATAN KKN-REVOLUSI MENTAL Lokasi Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. RENCANA KEGIATAN KKN-REVOLUSI MENTAL I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Potensi Desa Petulu Berbasis Revolusi Mental untuk Menuju Desa UTAMA (Unggul, Tertib, Aman, Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Pempatan yang terletak pada ketinggian 600 1100 m, diatas permukaan laut dengan kemiringan 3-45 mengarah ke utara. Jumlah penduduk Desa Pempatan saat ini yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Bakas adalah salah satu dari 13 (tiga belas) Desa di kecamatan Banjarangkan. Desa sebagai subsistem kabupaten/kota merupakan pelaksana pemerintahan, pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Desa Kaliakah terletak di wilayah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Kaliakah adalah salah satu desa dari sembilan desa yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI 115 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan Kegiatan KKN Reguler Kegiatan KKN Reguler ini dilaksanakan di 3 Desa dalam satu Kecamatan yaitu Desa Koripan, Desa Kenteng dan Desa Kemetul di Kecamatan

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Wujud nyata ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Tegallalang merupakan salah satu desa dari 64 jumlah desa yang ada di wilayah Kabupaten Gianyar dan terletak kurang lebih 17 km dari pusat kota Gianyar. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Desa Amerta Bhuana merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Selat yang terletak kurang lebih 2,5 Km dari Kecamatan Selat, dengan Luas Wilayah 460,90 Ha. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung 1.2 LOKASI Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali 1.3 BIDANG KEGIATAN KKN PPM a. Prasarana

Lebih terperinci

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua By. M. Abror, SP, MM Tema utama Pengolahan sampah Program kali bersih Biopori Lahan sempit dan lahan tidur Pengembangan desa wisata Lingkungan adalah???????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Penyabangan termasuk wilayah Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia maupun kelembagaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada Pasal 1 butir (1) disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN MENURUT UMUR JUMLAH PROS (%) (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN MENURUT UMUR JUMLAH PROS (%) (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Jehem merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang batas wilayahnya sebagai berikut: Sebelah utara : Desa Landih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara.disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan kabupaten Bangli, dan di sebelah selatan

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Desa Saba Yang Sehat Dan Sejahtera Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan Serta Pengembangan Potensi Desa 1.2 Lokasi Lokasi KKN-RM kelompok ini

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah:

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah: BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah: 1. KKN PPM UNUD 2016 merupakan program kuliah kerja nyata yang bergerak dibidang pengabdian masyarakat 2. Desa Pejukutan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG Ellyza Nurdin, Salam N.Aritonang, Elly Roza Fak. Peternakan

Lebih terperinci

BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit

BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit administratif atau unit regional geografis yang berbeda.).

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema TEMA: Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Potensi 2.2 Program 2.2.1 Program Pokok Tema : 1. Bidang

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : Ketua LPPM Universitas Bangka Belitung. KETUA DEWAN REDAKSI : Suhardi. SEKERTARIS DEWAN REDAKSI : Budi Afriansyah

PENANGGUNG JAWAB : Ketua LPPM Universitas Bangka Belitung. KETUA DEWAN REDAKSI : Suhardi. SEKERTARIS DEWAN REDAKSI : Budi Afriansyah PENANGGUNG JAWAB : Ketua LPPM Universitas Bangka Belitung KETUA DEWAN REDAKSI : Suhardi SEKERTARIS DEWAN REDAKSI : Budi Afriansyah ANGGOTA REDAKSI : Ismed Inonu Ibrahim Reniati Yulian Fakhrurrozi Muntoro

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL JAKARTA A PERAN PEREMPUAN Perempuan sangat berperan dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan asyarakat (KKN-PP) merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk dapat melatih diri dalam proses belajar pendewasaan dan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM 1. Program Pokok Tema 1.1 Bidang Interdisipliner Judul Kegiatan 1 (PKP) Mengembangkan hasil IMAP terkait dengan tata ruang pemukiman untuk memenuhi kebutuhan dalam pengembangan

Lebih terperinci

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENGESAHAN PROPOSAL PKM iv iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... iii Ringkasan... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

MODUL KULIAH KERJA NYATA TEMA DAN PROGRAM KERJA BIDANG BIOLOGI. Disusun Oleh: Rudy Agung Nugroho, M.Si., Ph.D

MODUL KULIAH KERJA NYATA TEMA DAN PROGRAM KERJA BIDANG BIOLOGI. Disusun Oleh: Rudy Agung Nugroho, M.Si., Ph.D MODUL KULIAH KERJA NYATA TEMA DAN PROGRAM KERJA BIDANG BIOLOGI Disusun Oleh: Rudy Agung Nugroho, M.Si., Ph.D Universitas Mulawarman Samarinda 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 KKN Bidang Biologi... 3 Tema

Lebih terperinci

KKN-Tematik IPB 2016 Desa Kaliombo

KKN-Tematik IPB 2016 Desa Kaliombo Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) mempunyai berbagai macam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T)

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM A. Program Pokok Program Pokok Tema Kegiatan Interdisipliner 1. Penyuluhan Media Sosial sebagai Media Promosi Pariwisata Desa Bayung Gede serta Pentingnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Batannyuh adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Batannyuh

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema Kegiatan Adapun tema dari kegiatan KKN periode XIII tahun 2016 yang bertempat di, adalah Pemberdayaan Masyarakat Yang Edukasi, Partisipatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka

Lebih terperinci

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1 Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Mojosongo Kota Surakarta Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Sebagian

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Tema dan Program Untuk tujuan yang ingin dicapai, maka diusulkan program dengan tema Optimalisasi Pengolahan Sampah dan Pola Hidup Sehat Guna Mewujudkan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1. Tema dan Program a. Tema Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Desa Berbasis Digital dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup di Desa, Kecamatan Nusa Penida,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu demi waktu kini industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat

Lebih terperinci

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRAK Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB JUDUL KEGIATAN: MEWUJUDKAN DESA SABA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 1.1 Tema dan Judul Kegiatan Kegiatan KKN RM yang dilaksanakan di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini memiliki tema Indonesia Bersih, Indonesia Tertib

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana nomor : 156/ H14/ HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan asarakat (KKN-PP) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN 1 (SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN 1 (SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun, 2016, Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), Bukit Jimbaran. Tim Penyusun, 2016. Buku Pedoman Tematik Revolusi Mental LAMPIRAN 2

Lebih terperinci

No Permasalahan Lokasi. pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis

No Permasalahan Lokasi. pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis II. RENCANA KEGIATAN KKN-PPM 2.1 Permasalahan Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara pada perangkat desa serta masyarakat ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM 4.1 Program Pokok Tema Bidang Interdisipliner (PKP) 1. Upaya Penanganan Sampah dalam Lingkungan Pemukiman Kumuh dan Kawasan Sekitar Sampah merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang 25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan tempat hidup mahluk hidup untuk aktivitas kehidupannya. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI 2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman Desa memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA. Rp

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA. Rp LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN MENATA TAMAN DI KANTOR DESA Hari, Tanggal : Jumat, 12 Agustus 2016 Tempat : Kantor Desa Tiga, Susut, Bangli I. SIE ACARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tanpa terkecuali sehingga peran makanan sangat besar bagi kehidupan manusia itu sendiri. Terdapat berbagai jenis

Lebih terperinci

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK SUROSO, S.Pd.SD SD Negeri 1 Datarajan, Kec. Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung PENGANTAR Lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat adalah impian setiap warga sekolah.

Lebih terperinci