BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. mendekati problem dan mencari jawaban (Bogdan dan Taylor, 1975:1 dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. mendekati problem dan mencari jawaban (Bogdan dan Taylor, 1975:1 dalam"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban (Bogdan dan Taylor, 1975:1 dalam Mulyana, 2006:145). Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topic penelitian (Silverman, 1993:2 dalam Mulyana, 2006:145). Bab berikut merupakan bagian untuk menjelaskan paradigma, pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Tanpa keselarasan di antara bagian-bagian tersebut, peneliti akan kehilangan pijakannya dalam menelaah permasalahan yang dihadapinya Pendekatan Penelitian Seperti yang telah diketahui, untuk melaksanakan kegiatan penelitian, terdapat dua pendekatan yang dapat dipilih, yakni pendekatan kualitatif, dan pendekatan kuantitatif. Definisi klasik mengenai penelitian dikemukakan oleh Woody (1927). Dia menulis bahwa penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran, yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis. Menurutnya, penelitian meliputi pemberian definisi dan redifinisi terhadap masalah, pemformulasian hipotesis atau jawaban sementara, pembuatan kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati

2 atas semua kesimpulan untuk menentukan kesesuaiannya dengan hipotesis. Konsep sistematik dan cerdas adalah kritikal bagi pelaksanaan penelitian karena istilah itu mengandung unsur-unsur perencanaan, pengorganisasian, dan persistensi. (Danim,2002:26) Ketika menelti suatu fenomena, biasanya seorang peneliti menggunakan suatu perspektif yang ia anggap secara akurat menjelaskan fenomena yang ia teliti. Tentu saja dalam dunia keilmuan, penjelasan yang akurat merupakan tujuan dari suatu perspektif yang baik, yang menggambarkan realitas secara jelas dan membantu kita menemukan kebenaran. (Mulyana,2006:13) Ilmu komunikasi, sebagai cabang dari ilmu sosial memandang manusia sebagai objek studi yang mempunyai jiwa dan kemauan bebas. Tidak seperti objek dalam dunia fisik, manusia mampu memperoleh pengetahuan, mempunyai nilai, membuat interpretasi, dan melakukan tindakan. Berbagai penjelasan ilmiah mengenai perilaku manusia sering menimbulkan pertentangan dalam mempertimbangkan penggunaan pengetahuan humanistik pada orang yang diamati. Perbedaaan pendapat tersebut telah menjadi isu filosofis dalam memandang ilmu sosial pada umumnya dan komunikasi pada khususnya. Sehubungan dengan dua pandangan yang berbeda tentang manusia (pasif versus aktif), ada dua perspektif atau pendekatan utama yang sejajar, yang disebut pendekatan objektif (behavioristik dan struktural) dan subjektif (fenomenologis atau interpretif) (Mulyana, 2002:20).

3 Pendekatan objektif memandang bahwa kebenaran dapat ditemukan bila kita dapat menyingkirkan campur tangan manusia ketika melakukan penelitian, dengan kata lain, mengambil jarak dari objek yang kita teliti. Bukti-bukti dipilih bukan karena hal tersebut mendukung keinginan ilmuwan atau penguasa, melainkan karena temuan itu dapat diuji dan diverifikasi oleh peneliti lain. Oleh karena menyerupai pandangan ilmu alam, pendekatan objektif terhadap perilaku manusia memandang bahwa ada keteraturan dalam realitas sosial dan dalam perilaku manusia, meskipun keteraturan tersebut bersifat probabilistik. (Mulyana, 2002:23). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai transformasi identitas radio pada radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news ini, menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam Moleong (2007:4), mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Hal ini dimaksudkan agar individu atau organisasi tidak di sosialisasikan ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari kesatuan atau keutuhan. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, pertama menggunakan metode kualitatif lebih mudah jika dihadapkan

4 dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2001:5). Hal inilah yang menyebankan peneliti menggunakan metode kualitatif, mengingat pada penelitian ini peneliti akan berhubungan dengan beberapa individu. Sehingga tidak menutup kemungkinan kenyataan ganda dan banyaknya penajaman pengaruh dan pola-pola nilai yang dihadapi akan ditemukan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin (1997), adalah : Qualitative research (riset kualitatif) merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistika atau cara kuantitatif lainnya. (Sudikin, 2002:1) Dalam penelitian kualitatif ini diharapkan dapat menghasilkan suatu penelitian yang menyeluruh dan mendalam tentang proses transformasi identitas radio pada radio local Bandung PRFM 107,5 dari format radio lifestyle menjadi radio news serta alasan dan dampak yang terjadi setelah transformasi identitas tersebut terhadap pendengar dan pengiklan pada radio PRFM. Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen (2008:4-8) terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif, yaitu: 1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar actual sebagai sumber langsung data dan peneliti merupakan instrument kunci. Kata

5 naturalistic berasal dari pendekatan ekologis dalam biologi. Peneliti masuk dan menghabiskan waktu di lokasi penelitian untuk mempelajari seluk beluk yang ingin di teliti, penulis masuk dan menghabiskan waktu di radio PRFM untuk mempelajari dan mencari tahu mengenai transformasi identitas radio PRFM. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci. Dapat menggunakan peralatan videotape dan peralatan perekam. 2. Data Deskriptif. Penelitian adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar dari pada angkaangka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi lainnya. Dalam pencarian mereka untuk pemahaman, peneliti kualitatif tidak mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan data lain ke dalam symbol-simbol numeric. Mereka mencoba menganalisis data dengan segala kekataannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman transkripnya. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. 3. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses dari pada dengan hasil atau produk.

6 4. Induktif. Penelitian kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Mereka tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan dengan cara ini muncul dai bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari banyak item berbeda-beda dari bukti-bukti yang terkumpul saling berhubungan. Teori tersebut di dasari pada data. Sebagai seorang peneliti kualitatif yang merencanakan dan mengembangkan berapa jenis teori tentang apa yang telah anda teliti, arah yang akan anda tuju akan dating setelah anda mengumpulkan data, setelah anda menghabiskan waktu dengan subjek anda. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif 5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif. Peneliti yang menggunakan pendekatan ini tertarik pada bagaimana orang membuat pengertian tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain, peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut perspektif partisipan. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati). (Bogdan dan Biklen, 2008:4-8 dalam Emzir, 2010:2-4)

7 3.1.2 Pendekatan Studi Kasus Metode studi kasus adalah penelitian yang mengeksplorasi tentang sebuah sistem terbatas (bounded system) atau sebuah kasus (atau banyak kasus) yang memiliki waktu dan detail, dimana menggunakan teknik pengumpulan data mendalam yang melibatkan banyak narasumber yang kaya akan informasi (Creswell, 1998:61). Sistem terbatas maksudnya adalah sebuah sistem yang dibatasi oleh waktu dan tempat, dan sebuah kasus untuk diteliti bisa berupa program, event, aktifitas, individu, kelompok, atau organisasi. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komperehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. (Mulyana, 2006:201) Berangkat dari sistem terbatas tersebut dan berbagai aspek studi kasus yang di antaranya adalah aspek suatu organisasi peneliti memilih untuk menggunakan studi kasus untuk mengeksplorasi dan mendapatkan gambaran yang holistik tentang bagaiman latar belakang, tujuan dan proses transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM, dari format radio lifestyle menjadi radio news, serta dampak dari transformasi identitas tersebut. Peneliti berusaha mengungkap latar belakang dari proses transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung sebagai upaya agar tetap bertahan dan tetap eksis di dunia bisnis media

8 saat ini. Seperti halnya berbagai pendekatan penelitian kualitatif lainnya, peneliti berusaha melihat dari sudut pandang subjek penelitian. Dalam studi kasus peneliti berusaha melihat dari sudut pandang internal perusahaan, yaitu radio PRFM 107,5 Bandung. Peneliti berusaha memahami dan memaknai apa yang membuat radio PRFM melakukan transformasi identitas dari format radio lifestyle menjadi radio news. Creswell (1998:63) menjelaskan perkembangan penelitian studi kasus sebagai berikut: a. Peneliti harus mengidentifikasi kasus yang akan ditelitinya. Sistem terbatas apa yang akan dipilih untuk diteliti. b. Peneliti harus menentukan akan meneliti sebuah kasus atau banyak kasus. Banyaknya kasus yang diteliti dalam sebuah penelitian akan mempengaruhi kedalaman hasil penelitian. c. Memilih kasus menuntut peneliti untuk dapat mengembangkan rasional untuk memilih siapa yang akan menjadi purposif sampling untuk mengumpulkan data. d. Peneliti harus memeiliki informasi yang cukup untuk menghasilkan gambaran mendalam batasan-batasan tentang kasus yang dipilih. e. Peneliti harus menentukan hal-hal yang membatasi kasus bagaimana kasus tersebut dikelompokkan berdasarkan waktu, event, dan proses. Pertanyaan penelitian ditujukan untuk mendapatkan gambaran yang holistik terhadap transformasi identitas radio. Pertanyaan dalam

9 penelitian studi kasus digambarkan dalam bentuk kata tanya mengapa dan bagaimana. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, sutu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti berujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang di teliti (mulyana, 2006:201) Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal berikut (Mulyana, 2006:201): a. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti. b. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. c. Studi kasus merupakan saran efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden. d. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trust-worthiness). e. Studi kasus memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas. f. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.

10 Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan sebuah upaya dari PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung dalam melakukan transformasi identitas radio. Keputusan untuk melakukan transformasi identitas ini tidaklah lahir dari banyak kepala melainkan lahir dari orangorang tertentu yang memang diposisikan untuk mengambil keputusan agar visi dan missi perusahaan dapat tercapai. Berangkat dari situ, peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dimana menggunakan perhitungan matematis dengan angket sebagai salah satu media penelitian Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu social. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana focus penelitiannya terletak pasa fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 1996:1). Dari penjelasan tersebut, penelitian berjudul Transformasi identitas radio pada radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news ini memilih pendekatan studi kasus sebagai metode dalam melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang, tujuan, proses serta dampak yang terjadi pada perusahaan atau organisasi pada radio PRFM 107,5 Bandung, yang dicirikan dengan pertanyaan bagaimana dan mengapa. Selain itu, peneliti

11 juga tidak memiliki control akan peristiwa-peristiwa yang akan diteliti serta merupakan salah satu fenomena yang kontemporer Unit Analisis Unit analisis yang akan menjadi perhatian utama peneliti adalah latar belakang, tujuan, proses dari transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung. Peneliti juga akan mencoba menggali dampak transformasi yang dilakukan radio PRFM 107,5 Bandung terhadap pendengar dan pengiklan melalui wawancara mendalam terhadap karyawan yang mengalami masa transformasi pada perusahaan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data yang dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer (sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data), dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (particopan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi (sugiyono, 2008:62-63)

12 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telingga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu dengan panca indera lainnya. Dari pemahaman observasi atau pengamatan tersebut, sesungguhnya yang dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki criteria sebagai berikut : a. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius. b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. c. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsisi umum dan bukan dipaparkan sebagai cuatu yang hanya menarik perhatian. d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai keabsahannya. (Bungin,2007:115)

13 Menurut Patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut. 1. Dengan observasi di lapangan, peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh. 2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. 3. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dank arena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. 4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. 5. Dengan observasi peneliti dapat melakukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komperhensif. 6. Melalui pengamatan di lapangan peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-

14 kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi social yang diteliti. (sugiyono,2008:67-68) 2. Wawancara Mendalam Wawancara menjadi sumber bukti yang esensial bagi studi kasus, karena umumnya studi kasus berkenaan dengan unsure kemanusiaan. Urusan kemanusiaan ini harus dilaporkan dan di interpretasikan melalui penglihatan pihak yang di wawancarai (Yin,2000:111). Wawancara dilakukan dengan pihak yang member informasi yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah direktur radio PRFM 107,5 Bandung, bapak Wan Abass yang membuat transformasi identitas radio PRFM dari format radio Lifestyle menjadi radio News. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam yang bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua nara sumber secara mendalam. Petunjuk wawancara digunakan untuk menjaga agar pedoman yang direncanakan dapat tercakup seluruhnya. Dari hasil wawancara tersebut dibuat transkip hasil wawancara, dengan tujuan untuk mengorganisasikan dan mengimplementasikan data hingga siap dijadikan bahan analisis. Penggalian informasi melalui metode wawancara akan dilakukan kepada direktur radio PRFM 107,5 Bandung, yaitu : Bapak Wan Abass, selaku direktur radio PRFM 107,5 Bandung.

15 Selain peneliti mewawancarai Direktur radio PRFM 107,5 Bandung, peneliti juga mewawancarai 3 orang manager dari divisi marketing, promo, dan redaksi, yaitu : 1. Nien Sagita sebagai manager marketing radio PRFM Bandung, 2. Priadi Zalman Yudha, sebagai manager promosi radio PRFM. 3. Aris Hermansyah, sebangai penangung jawab pemberitaan (bagian siaran) radio PRFM. 3. Dokumen Data dalam penelitian naturalistic kebanyakan diperoleh dari sumber manusia melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistic. Untuk studi kasus, penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi dari sumber-sumber lain. Karena nilainya secara keseluruhan, dokumen memainkan pperan yang sangat penting dalam pengumpulan data studi kasus. Penelusuran yang sistematis terhadap dokumen yang sistematis terhadap dokumen yang relevan karenanya penting bagi rencana pengumpulan data (Yin, 1996:104).

16 3.1.5 Teknik Analisis Data Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat mencari data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses social yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak dipermukaan itu. Dengan demikian, maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan bukan sekedar untuk menjelaskan fakta tersebut (Bungin,2007:144) Analisis data menurut Patton (1980:268) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakan dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensidimensi uraian. Dalam menganalisis data penelitian, teknik analisis data yang diambil berdasarkan tahap-tahap yang diuraikan menurut Creswell (1998:63), yaitu: 1. Deskripsi Secara sederhana arti deskripsi disini berarti memaparkan fakta-fakta mengenai kasus, sebagaimana terekam dan tercatat oleh peneliti. Pada tahap analisis ini peneliti memaparkan secara deskriptif hasil yang telah diperoleh selama observasi dan wawancara. Pemaparan ini berguna bagi peneliti untuk mengetahui apakah data yang dimiliki sudah mencukupi atau belum.

17 2. Analisis tema Menganalisa data yang merujuk pada tema yang spesifik, dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan mengelompokkanya menjadi beberapa bagian.pada tahap ini data yang telah dipaparkan kemudian dikelompokan sesuai dengan temanya yang mengarah pada jawaban pertanyaan peneltian. 3. Assertions (penonjolan) Merupakan langkah terakhir yang meliputi pamahaman Peneliti tentang data dan interpretasi terhadapnya. Hal ini dapat dilakukan melalui bantuan teori maupun konstruk dari literatur. Pada tahap ini data yang telah dikelompokan kemudian ditarik inti pembahasan dari setiap tema untuk kemudian dijadikan sebuah peta alur pikiran peneliti yang akhirnya menuntun Peneliti dalam memahami proses yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung Uji Keabsahan Data Pada uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan realibitas. Namun dalam penelitain kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

18 Menurut Moleong (2007:320) Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: 1. mendemonstrasikan nilai yang benar 2. menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3. memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Menurut Witson (1997) dalam introduction to case study, studi kasus merupakan startegi penelitian yang bersifat triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang berada diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data tersebut. (Moleong,1999:178) Denzin (1978) dalam Moleong (1999:178) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton dalam moleong 1999:178). Pada triangulasi dengan metode, terdapat dua strategi, yaitu : 1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. 2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Pada triangulasi ketiga, penyidik, merupakan pemanfaatan

19 peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan kepercayaan pengecekan kembali derajaan kepercayaan data. 3. Yang terakhir, triangulasi dengan teori beranggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Namun menurut Patton, hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakan penjelasan banding (rival explanations). Dalam penelitian ini, peneliti menguji keabsahan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Peneliti melakukan pengecekan hasil wawancara yang didapat dari narasumber dengan kenyataan yang diperoleh melalui pengamatan serta observasi, baru kemudian penulis dapat menyimpulkan suatu mekanisme yang terjadi. Triangulasi sumber tersebut diakukan kepada: 1. Wan Abas, Direktur PRFM 107,5 Bandung. Beliau yang memiliki ide untuk melakukan transformasi identitas radio yang dahulunya radio Mustika Parahyangan dengan format radio lifestyle berubah menjadi radio radio news. 2. Haris Hermansyah, Pemimpin Redaktur radio PRFM 107,5 Bandung. Beliau adalah orang yang sangat berpengaruh dalam perubahan program yang dilakukan oleh radio PRFM. Dan mengalami proses transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM serta merasakan dampak dari perubahan tersebut. 3. Nien Sagita, Sebagai Manager Marketing radio PRFM 107,5 Bandung, yang mengalami proses transformasi identitas radio dari

20 format radio lifestyle menjadi radio news serta merasakan dampak dari perubahan tersebut terhadap pengiklan. Selain dari hasil validitas triangulasi sumber tersebut, Peneliti juga dapat memanfaatkan beberapa pemikiran peneliti serta beberapa pakar lainnya yang terkait dengan transformasi identitas radio PRFM, sehingga data yang didapat menjadi lebih tersintesa. Melalui validitas triangulasi sumber ini, pemikiran dan pengetahuan peneliti mengenai transformasi identitas radio PRFM menjadi lebih luas dan terbuka. Adapula data lainnya untuk validitas, peneliti mempergunakan beberapa catatan-catatan yang ada baik dari dalam perusahaan maupun dari literatur lainnya. Hal ini guna menambah bahan pertimbangan bagi peneliti mengenai perubahan yang dilakukan oleh PT. Mustika Parahyangan. 3.2 Objek Penelitian Sejarah Singkat Radio PRFM 107,5 Bandung Pada awal berdirinya, Stasiun Radio yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dari RTF (Radio Televisi dan Film) ini bernama Parahyangan Radio, dan dipimpin oleh Hilman BS. Sejalan dengan perkembangan waktu dan zaman, pada bulan Agustus 1989, Radio Mustika Parahyangan dialihkan kepemilikannya kepada PT. Mustika Parahyangan dan menjadi bagian dari Pikiran Rakyat Group dengan penanggung jawab Atang Ruswita.

21 Secara garis besar, pergantian kepemilikan ini menyebabkan perubahan-perubahan baik dalam susunan kepengurusan, organisasi maupun materi acara siaran. Tepat pada tanggal 20 Maret 1990, dikeluarkan akta sekaligus diresmikannya Radio Mustika Parahyangan yang beroperasi pada frekuensi 116 AM, dengan menginduk pada PT Pikiran Rakyat. Pada tahun 1994 terjadi perpindahan dari frekuensi AM ke FM. Setelah empat tahun beroperasi di frekuensi FM, Mustika mencoba merubah format siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi multi segmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM dengan jenis musik dangdut dan daerah. Tetapi, hal ini tetap saja belum menjadikan radio tersebut profitable dan bisa mandiri dari perusahaan induknya PT.Pikiran Rakyat. Akhirnya pada bulan Februari 1999, Mustika kembali lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada tanggal 1 Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika pada frekuensi 107, 55 FM. Pada April 2003, terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan manajemen. Dengan gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika pun memiliki statement positioning Smart and Beauty. Untuk meningkatkan kinerja Radio Mustika dan memperluas pangsa pasar, maka sejak tanggal 28 Agustus 2003, PT Radio Mustika Parahyangan yang awalnya beralamat di Jalan Sekelimus Barat No 6 Bandung, pindah ke Lower Ground Floor 1-2 Gedung Bandung Trade

22 Center ( BTC) di Jalan Dr. Djundjunan ( Terusan Pasteur) No Bandung. Kemudian pada tahun 2006 studio Radio Mustika pindah ke Ruko Kopo Plaza Jl. Peta Bandung. Masih di bawah naungan PIKIRAN RAKYAT Group, pada January 2009 Radio Mustika FM berubah nama menjadi RADIO PRFM. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio PRFM tetap sama dengan Radio Mustika hanya untuk Materi dan ciri khas yang akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran Berita dan Musik. Untuk itu dipakai Inspiring News n Music sebagai Slogan RADIO PRFM. Siarannya masih di Ruko Kopo Plaza Blok A No.12 A Bandung. Tercatat sebagai direktur PRFM, Drs. H. Wan Abas, mantan Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran Rakyat yang kemudian membawa perubahan signifikan terhadap keberadaan PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan masyarakat. Dinamika dan perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan didukung oleh PT. Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM untuk merubah Format siarannya yang semula dengan tagline Inspiring News n Music menjadi Radio Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November 2009 format berubah lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM NEWS CHANNEL, tagline-nya Andalah Reporter Kami dengan basis informasi dari warga/citizen journalism. Untuk memaksimalkan kinerja dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, maka pada bulan Maret 2010 Studio PRFM berpindah ke Jl.

23 Braga No. 5 Bandung yang terletak di sentra bisnis kota Bandung. Dengan menempati Studio yang baru di Jl. Braga No. 5 Bandung yang merupakan icon Kota Bandung dan sejarah yang saat ini menjadi pusat keramaian dan sentra perkantoran mendukung percepatan Radio PRFM untuk lebih maju dan berkembang dengan mendekatkan diri kepada masyarakat kota Bandung dan Jawa Barat pada umumnya. Program-program PRFM NEWS CHANNEL yang memasyarakat dengan menampung segala aspirasi warga dan menjadikan masyarakat sebagai wartawan dan sumber berita yang menjadi Inspirasi PRFM NEWS CHANNEL yang berbasis informasi dari warga (citizen journalism) Profil Perusahaan Radio PRFM adalah sebuah radio siaran milik Pikiran Rakyat Group yang dikelola oleh anak perusahaannya yaitu PT. Mustika Parahyangan memiliki pendekatan format citizen journalism. Berikut data Radio PR FM yang berhasil penulis himpun: Nama Perusahaan: PT. Mustika Parahyangan Nama On Air Call Sign : PRFM NEWS CHANNEL : PM 3 FHZ Daya Jangkau :Bandung dan sekitarnya, Padalarang, Cianjur, Sukabumi, Sumedang, Jatinangor, Garut, Tasikmalaya, Ciamis. Nomor Ijin : ( ISR ) SU

24 Organisasi : PRSSNI No. 088-I/1978 Rekening : BANK NIAGA CAB.BUAHBATU NoRek NPWP : Pemilik Komisaris : PT. Pikiran Rakyat Bandung : Ibu Nina Hilman dan Bapak Windu Adadiredja Direktur : Bapak. H. Wan Abas 5 Format Program : News & Interaktif sebanyak 50%, Talkshow sebanyak 30% dan Musik sebanyak 20% Format Musik : Lagu berbahasa asing sebanyak 50% dan Lagu berbahasa Indonesia sebanyak 50% Logo Perusahaan : Setiap perusahaan mempunyai logo masing masing untuk membedakan perusahan satu dengan perusahaan lainnya. Berikut adalah logo dari Radio pikiran Rakyat FM. Gambar 3.1 Logo PRFM

25 Adapun sumber berita Radio PRFM 107,5 Bandung dalam menyajikan informasi pada siaran-siarannya yaitu hasil wawancara langsung atau reportase juga mengutip berita-berita terbitan baik dari kantor berita acara Pikiran Rakyat, Vivanews, BBC, Tempo Interaktif, DetikCom, Kompas Cyber Media serta beberapa surat kabar dan majalah baik lokal maupun nasional. Yang membedakan Radio PRFM Bandung dengan stasiun radio lainya adalah Statement Positioning yang menggambarkan atau mendeskripsikan karakter dari Radio PRFM Bandung itu sendiri, yaitu brand PRFM NEWS CHANNEL dengan tagline-nya Andalah Reporter Kami dengan basis informasi dari warga/ citizen journalism. Andalah Reporter Kami Artinya PRFM 107,5 Bandung membuat masyarakat atau para pendengar untuk ikut turut serta di dalam pemberitaan dan program-program yang ada di radio PRFM 107,5 Bandung. Di radio PRFM 107,5 Bandung menyajikan program talkshow dan news atau pemberitaan yang mendapatkan porsi besar. Sumber berita yang digunakan Radio PR dalam menyajikan informasi pada siaransiarannya, selain dari hasil wawancara langsung atau reportase juga diambil dari berita-berita yang diterbitkan baik dari kantor berita acara Pikiran Rakyat, Vivanews, BBC, Tempo Interaktif, DetikCom, Kompas Cyber Media serta beberapa surat kabar dan majalah yang berpengaruh baik lokal maupun nasional. Radio PRFM FM Bandung, hadir dengan format program musik dan informasi. Selain itu juga informasi

26 terkini yang disampaikan reporter PRFM Bandung, dan juga dari pendengar-pendengar setia radio PRFM 107,5 Bandung Visi & Misi Radio Pikiran Rakyat FM 107,5 Bandung Visi dan Misi perusahaan adalah sebuah tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam meningkatkan perusahaannya, yang dilakukan melalui aktivitas kerja yang harus selalu berusaha diwujudkan oleh seluruh SDM yang ada di dalamnya. Visi dan misi juga menentukan arah kerja sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Radio PR FM sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai arah tujuan perusahaan, diantaranya: Visi Radio Pikiran Rakyat 1. Produk Utama PT. Radio Mustika Parahyangan / PRFM NEWS CHANNEL adalah penyelenggaraan radio siaran yang bersifat informatif, interaktif dan menghibur, dengan berintikan pada berita, informasi, musik dan bentuk program lainnya. 2. Penyelenggaraan radio siaran dilandasi oleh amanat UUD 45, mempertahankan kemerdekaan pers, membela hak-hak masyarakat untuk mengemukakan pikiran secara lisan dan tulisan serta giat mencerdaskan bangsa. 3. Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun kesadaran masyarakat sebagai bagian penting dari Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.

27 Misi Radio PRFM 107,5 Bandung 1. Bersinergi dalam jaringan kerja PT. Pikiran Rakyat Bandung; secara aktif mendukung strategi pemasaran dan strategi pemberitaan media-media di lingkungan PT. Pikiran Rakyat Bandung. 2. Memperlihatkan kepada manajemen dan pemilik saham PT. Pikiran Rakyat Bandung, bahwa PT. Radio Mustika Parahyangan mampu menopang kegiatan operasional sendiri dan mengembalikan investasi yang telah ditanamkan. 3. Membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan kaidah bisnis dan aturan yang berlaku serta membuat pelaporan secara berkala sesuai jadwal waktu dan standar yang berlaku umum Target Audience Adapun target pendengar dari radio Pikiran Rakyat FM adalah : Usia : Tahun Jenis Kelamin : Pria 50% Wanita 50% Kelas Sosial : A : 30% B : 40 % C : 25 % D : 5 % Profesi : Mahasiswa : 15% Ibu Rumah Tangga : 20% PNS : 20% Peg swasta/ Eksekutif : 25%

28 Wirausaha : 20% Status Pendidikan : Universitas : 50% SMU : 30% SLTP : 20%

29 3.2.5 Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT. MUSTIKA PARAHYANGAN (107.5 PRFM NEWS CHANNEL) KOMISAR KONSULTAN PROGRAM & SDM DIREKTUR (PENANGGUNG JAWAB UMUM) H. WAWAN ABAS MANAGER PROMOSI PRIADI ZALMAN YUDHA PROMOSI AGUS TAMAN PEMRED (PENANGGUNG JAWAB BIDANG PEMBERITAAN) ARIS HERMANSYAH WAPEMRED (PENANGGUNG JAWAB BIDANG PEMBERITAAN) ACHMAD ABDUL BASITH MANAGER PEMASARAN NIEN SAGITA MARKETING/PEMAS ARAN ARIO, IWAN, AGUS REDAKTUR BERITA, & SMS AGAM, TIA, VERA PENYIAR ANGGI, IRMA, NENSI, TOTO, YUDI, DONNA REPORTER LEVI, DENI, BUDI ADMINISTRASI KEUANGAN (PENANGGUNGJAW AB BIDANG KEUANGAN)ARI ARYANI FAUZAN KEPEGAWAIAN ARYANI TEKNIK (PENANGGU NGJAWAB BIDANG TEKNIK)ASE P RUSMANA RUMAH TANGGA & DRIVER AGUS, UJANG ARI, DADANG Bagan Struktur Organisasi

30 3.2.6 Program Radio PRFM 107,5 Bandung Program yang ada di PRFM saat ini : Program Reguler 1. Berita Dari Anda Informasi dari pendengar yang berisikan informasi terbaru, baik itu situasi lalu lintas, cuaca, pelayanan publik, dan lainnya. Saat ini informasi yang disampaikan pendengar mencapai sms per-harinya. Sementara itu, tecatat pendengar yang menggunakan telepon dalam menyampaikan informasinya, dan juga dari social media. Berita dari pendengar ini adalah program unggulan di Radio Pikiran Rakyat, ini adalah program setiap saat, bukan program yang memiliki waktu. 2. Komentar Dari Anda Komentar dari pendengar terhadap informasi-informasi yang telah disampaikan melalui PRFM. Dari sms dalam satu harinya, prosentase Komentar dari Anda mencapai 30%. Ini adalah program yang menanggapi informasi yang telah di sampaikan. Misalkan kita memberitakan bahwa di kota Bandung banyak jalanan yang rusak, dan ada pendengar yang berkomentar, wah, ini duitnya mungkin banyak di korupsi kali. Seperti itu lah contohnya dan ini akan di bacakan.

31 3. Kilasan Berita a. Pembacaan Headline 3 5 Berita terbaru dengan urutan nasional, regional, lokal, internasional, dan olahraga b. Dibaca setiap satu jam sekali, tepat pukul 07.00, 08.00, 09.00, dan seterusnya, lengkap dengan bumper in dan bumper out Kilas berita adalah salah satu insert program yang membacakan tiga headline ringkasan berita terbaru secara live setiap jam. Biasanya dari media online kompas.com, pr.com, detik.com, dll. 4. News Update a. Pembacaan satu berita terbaru secara full b. Hadir satu jam dua kali lengkap dengan bumper in bumper out c. Jadwal tayang menit ke 20 dan Perspektif Berita a. Insert berisi rekaman wawancara dengan dua atau tiga narasumber dalam satu topik yang sama b. Durasi insert dua sampai tiga menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative Perspektif berita ini adalah program yang berbentuk insert yang di rekam, arti dari perspektif itu sendiri adalah sudut

32 pandang, yang berarti isi program ini adalah menjelaskan sudut pandang dari beberapa narasumber, yang berisi rekaman wawancara yang disebut insert, yaitu ketika membahas topic di lihat dari berbagai sudut pandang, misalnya dari Pemerintah, PR, Pengamat, dan di satukan dalam satu rekaman. Menjadi perspektif berita. 6. Konfirmasi a. Insert berisi pernyataan narasumber mengenai satu topik bahasan b. Durasi insert satu sampai dua menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative 7. Pakar Berbicara a. Insert berisi pernyataan pakar, akademisi, praktisi, dan ahli mengenai satu topik bahasan b. Durasi insert satu sampai dua menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative Pakar berbicara ini adalah pernyataan dari salah satu pakar atau ahli mengenai suatu topic bahasan yang sesuai dengan topic yang sedang di bicarakan saat itu. Misalnya saat membahas masalah pendidikan, maka yang berbicara adalah pakar pendidikan.

33 8. Opini Selebritis a. Insert berisi pernyataan selebritis mengenai satu topik bahasan b. Durasi insert satu sampai dua menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative Insert program opini selebritis ini adalah program yang berisi pernyataan dari selebritis-selebritis mengenai suatu topic bahasan yang sedang di bahas. Misalnya komentar tentang korupsi yang sedang terjadi di partai Demokrat menurut mas Anang. Ini berbentuk rekaman untuk mengomentari topic yang sedang di bahas. 9. You Need To Know a. Insert penjelasan mengenai satu istilah atau sesuatu yang dinilai belum diketahui khalayak. Contoh redenominasi : pemotongan nilai mata uang b. Durasi insert satu sampai dua menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative

34 10. Siapa Dia? a. Insert berisi profile yang tengah menjadi bahan pembicaraan masyarakat luas, bisa tokoh politik, selebritis, dan yang lainnya. b. Durasi insert dua sampai tiga menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative 11. Keliling Bandung a. Insert berisi penjelasan mengenai potensi yang dimiliki satu daerah baik itu di Bandung, ataupun di daerah lainnya di Jawa Barat. b. Durasi insert dua sampai tiga menit c. Jadwal tayang 3 4 kali d. Jadwal putar tentative 12. Kabar Persib Adalah salah satu insert program yang berisikan tentang berita terbaru mengenai PERSIB yang di bacakan secara live on air oleh penyiar, durasi 1 menit, tayang setiap hari pkl 07.15, 12.15, 15.15, Bandung Hari Ini Adalah salah satu insert program yang membacakan 5 berita peristiwa apa yang terjadi di Bandung hari ini, sejak pagi hingga

35 malam hari. Durasi 3 menit, dan tayang setiap hari pukul 22.15, 22.45, 23.15, 23.45, di bacakan pada siaran malam hari. 14. Pasar Rupiah Adalah salah satu insert program yang memberikan informasi kurs rupiah yang dibacakan live on air oleh penyiar dengan durasi 3 menit, pada pukul dan Time Signal Adzan Sebagai pengingat waktu adzan, setiap sebelum adzan dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. 16. Info Belanja Bersama (tergantung pengiklan) 17. Info Sehat Bersama. (tergantung pengiklan) Program Weekly 1. Talkshow Mimbar Kampus a. Memfasilitasi civitas akademika kampus dalam memberikan pandangan atau kajiannya terhadap suatu masalah yang sedang menjadi pembahasan b. Hadir setiap hari Senin c. Tayang mulai pukul WIB d. Promo program di Koran saat hari H Program ini berbentuk talkshow live tentangf 1 topik /berita yang sedang hangat di bicarakan bersama narasumber Civitas

36 akademika (para Rektor dan BEM / Eksekutif Mahasiswa) dari beberapa kampus berbeda setiap minggunya. 2. Bincang Malam a. Mencari solusi untuk memecahkan sebuah masalah atau topik dengan menghadirkan langsung narasumber yang berkompeten. Contoh : masalah pembagian dana BOS, menghadirkan langsung Walikota Bandung, Kadisdik Bandung, Pengamat Pendidikan, dan Anggota DPRD yang membidangi pendidikan. b. Hadir setiap hari Selasa c. Tayang Mulai pukul WIB d. Promo program di Koran saat hari H Bincang malam adalah Talkshow interaktif menghadirkan para stakeholder dari pemerintahan kota Bandung, kab Bandung dan Prov. Jawa Barat, dengan tema yang berbeda setiap minggunnya, membahas seputar kebijakan dan pelayanan fasilitas public (Produk langsung bersama klien) 3. Gebyar Marketing a. Memberikan inspirasi bagi setiap orang yang ingin menjadi pengusaha sukses, dengan format siaran From Zero to Hero. Contoh : bagaimana kisah sukses seorang Andi Budianto, CEO Cipaganti Group dalam merintis usahanya sehingga besar seperti sekarang.

37 b. Selain oleh penyiar, acara ini dipandu oleh dua ahli yang sangat kompeten di bidang pengembangan bisnis, yakni Perry Tristanto (Pemilik Mayoritas Outlet di Kota Bandung, owner Kampung Gajah, Taman Kupu-kupu, Rumah Sosis, Tahu Lembang, dan lainnya), serta Dr. Poppy Rufaidah Phd, pakar marketing dari Universitas Padjajaran Bandung c. Hadir setiap hari Rabu d. Tayang mulai pukul WIB e. Promo program di Koran Pikiran Rakyat saat hari H 4. Inspirasi Rohani a. Berbagi ilmu dan informasi mengenai dunia keislaman b. Narasumber tetapnya adalah Prof. Dr. KH. Miftah Faridl (Ketua MUI Kota Bandung, Ketua Yayasan Unisba, dan Pembina Biro Haji Safari Suci) c. Hadir setiap hari Kamis d. Tayang mulai pukul WIB e. Promo di Koran Pikiran Rakyat hari H 5. Bandung Community a. Mengenalkan, memfasilitasi, serta membuka ruang positif bagi pendengar tentang kegiatan positif dan bermanfaat di Kota Bandung, bersama komunitas-komunitas yang memiliki pengaruh yang cukup besar sesuai dengan visi dan misi komunitasnya. b. Hadir setiap hari Jumat

38 c. Tayang mulai pukul d. Promo di Koran Pikiran Rakyat saat hari. 6. Positive Thingking a. Melihat, mendengar, dan mencoba untuk melihat hidup dari sisi positif. Acara ini bertujuan agar pendengar selalu bisa memiliki semangat dan pandai dalam memecahkan masalah. b. Narasumber tetap adalah Yunus Timotheus, Ketua Positive Thinking Center. c. Hadir setiap hari Sabtu d. Tayang mulai pukul WIB 7. Talkshow On The Street a. Obrolan santai di tepi jalan braga (depan studio PRFM), bersama pengamat pemerintah, DPR dan masyarakat maupun para klien dengan diselingi live performance, games dan interaktif. b. Hadir setiap hari Jumat c. Pukul Live 8. Kisah Persib (KIPER) Persib merupakan icon klub sepak bola di kota Bandung bahkan di Indonesia. Dengan segudang prestasi di tingkat nasional sampai internasional, berita tentang persib sangat menarik perhatian dari para bobotoh. Dengan alas an itulah, PRFM mencoba menuangkan program Talkshow interaktif dengan nama KIPER di PRFM (Kisah Persib di

39 PRFM). Dipandu oleh penyiar PRFM dan beberapa narasumber senior Dengan perpaduan ini, di harapkan KIPER di PRFM bisa memberikan sejumlah solusi alternative bagi Persib dan memenuhi segala keperluan informasi yang dibutuhkan oleh para bobotoh. Selain itu, pendengar PRFM bisa berinteraksi secara langsung melalui telepon ( ) atau melalui SMS di , facebook di atau YM di Deskripsi Program 1. ARAFAH (setiap kamis pukul WIB) Siraman rohani dan talkshow seputar masalah keagamaan bersama Ketua MUI Kota Bandung Prof. DR. Miftah Farid secara live, talkshow dan reportase langsung dari Mekkah pada musim haji. ARAFAH merupakan sebuah acara siraman rohani keislaman. Acara ini sendiri menghadirkan Prof. DR. H. Miftah farid ( ketua MUI kota Bandung). Pendengar juga bisa berinteraksi secara langsung melalui telepon (022) , SMS di , facebook di prfmradio@gmail.com atau YM di prfmradio@yahoo.com. 2. Kiper / Kisah Persib (setiap Jumat pukul WIB) Program acara yang membahas tentang Persib Bandung, berupa jadwal pertandingan, prediksi pertandingan atau ulasan pertandingan

40 bersama pengamat sepak bola dan jajaran manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat juga pelatih dan pemain Persib Bandung. 3. Positif Thinking (setiap Jumat pukul WIB) Program acara yang dikemas untuk pendengar PRFM mencurahkan segala isi hati bersama dengan Yunus Thimoteus, seorang motivator dari Positif Thinking Center. 4. Berita Dari Anda (Setiap hari dan setiap saat) Di era demokrasi seperti sekarang ini, keterbukaan terhadap informasi sudah seharusnya menjadi sajian utama media. Tentunya informasi tersebut harus berdasarkan fakta, bukan rekayasa. Keterbukaan informasi tersebut Kami sajikan dalam program Berita dari Anda, yang akhirnya menjadi sajian utama siaran 107,5 PRFM News Channel. Berita yang masuk dari pendengar, kami cek kebenarannya, dan untuk selanjutnya kami konfirmasikan terhadap pihak-pihak yang memiliki kaitan dengan berita dari pendengar. Dengan demikian, kami sebagai media telah menjalankannya perannya sebagai media "penyambung lidah masyarakat", dan juga menjalankan perannya sebagai media sosialisasi pemerintah. 5. Talkshow On The Street (Setiap Jumat, Pukul WIB) Talkshow on The Street merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh 107,5 PRFM. Talkshow live on air selama 2 jam ini, hadir setiap hari Jum'at, pukul WIB, di pelataran studio PRFM, di jalan Braga nomor 5 Kota Bandung. Selain membahas

41 tuntas permasalahan Kota Bandung dan sekitarnya, dengan narasumber yang hadir merupakan narasumber kompeten seperti Gubernur, Walikota, Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas, dan diimbangi oleh para pengamat dan akademisi, talkshow ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan Braga menjadi Kawasan Wisata. Talkshow on The Street ini selalu diiringi oleh Musik Tradisional Bambu, yang tujuannya merupakan ngamumule seni tradisi, agar generasi muda di Jawa Barat bisa semakin mengenal dan akhirnya mau melestarikan kesenian tradisional sunda. 6. Talkshow Mimbar Kampus (Setiap senin, pukul WIB) Membahas tentang segala permasalahan yang sedang berkembang dan menghangat dari berbagai perspektif. Talkshow ini diisi oleh mahasiswa Se Jawa Barat dan menghadirkan narasumber utama melalui sambungan telepon. Talkshow live ini membahas tentang satu topic atau berita yang sedang hangat di perbincangkan bersama dengan narasumber Civitas akademika (para Rektor dan BEM atau Eksekutif Mahasiswa) dari beberapa kampus berbeda setiap minggunya. 7. Talkshow Gebyar Marketing (Setiap Rabu, Pukul ) Talkshow inspiratif yang menghadirkan narasumber pengusaha sukses di bandung. Di pandu lansung oleh vice president IMA jawa Barat dan Praktisi Bisnis Bandung. Dalam Talkshow ini di bagikan kiat-kiat

42 sukses dalam berbisnis dari berbagai bidang, mulai kuliner, properti, clothing, dll. Talkshow live tentang seluk beluk marketing bersama Popi Rufaidah (Vice President Indonesia Marketing Association Bandung dan Ketua Jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran), Perry Tristanto (Praktisi Enterpreuneur dan Owner beberapa Factory Outlet dan Usaha Kuliner). Acara ini juga menghadirkan para praktisi bisnis lain dan para pengusaha terkenal di Kota Bandung yang bergantian setiap pekannya yang dapat memberikan inspirasi kepada pendengarnya. 8. Bincang Malam (Setiap Jumat, Pukul ) Talkshow interaltif menghadirkan para stakeholder dari pemerintahan kota bandung, Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat, dengan tema yang berbeda setiap minggunya membahas seputar kebijakan dan pelayanan fasilitas publik (produk langsung bersama klien) 9. Bugar Bersama Ade Rai (Setiap Kamis, Pukul ) Talkshow kebugaran bersama ADE RAI, membahas seputar gaya hidup sehat, dengan tips khusus bagimana cara hidup sehat, membentuk tubuh yang ideal serta pola makan, dan pola hidup yang sehat. 10. Bandung Community (Setiap Selasa, Pukul ) Mengupas atau mengenal lebih dekat dengan komunitas komunitas di Bandung. Selain itu, Bandung Community ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dari komunitas komunitas di Bandung,

43 mengenai permasalahan yang sedang terjadi di balik kota Bandung, ataupun secara nasional. Beberapa komunitas yang sudah kami undang : AVIX Community (Avanza Zenia Community), Sepeda Ontel : MCBR (Mercy Club Bandung Raya), dan beberapa komunitas lainnya di Bandung dan sekitarnya. 11. City Corner Ini adalah program baru di Radio Pikiran Rakyat FM, program ini membicarakan tentang permasalahan yang ada di kota bandung. Penyiar untuk program ini pun adalah Sekda kota Bandung.

44 3.2.8 Rate Card 2012 Radio Pikiran Rakyat FM 107,5 Bandung SPOT Prime Time Regular SPOT Rp ,- Rp ,- Adlibs Rp ,- Rp ,- Talk Show Rp ,- Rp ,- Kuis / 5 menit Rp ,- Rp ,- FEATURES / INSERT / TIME SIGNAL 1 2 menit Rp ,- Rp ,- REPORTASE 2 5 menit Rp ,- Rp ,- 5 7 menit Rp ,- Rp ,- SPONSOR Program 60 menit Rp ,- Keterangan : Order pesanan penyiaran dan materi telah kami terima paling lambat 3 hari kerja sebelum penyiaran Pembatalan order pesanan penyiaran paling lambat 2 hari kerja sebelumnya Harga di atas belum termasuk Ppn 10% dan biaya produksi Biaya produksi Rp ,- Tabel 3.1 Rate Card PRFM tahun 2012

45

BAB II TINJAUAN PT. MUSTIKA PARAHYANGAN

BAB II TINJAUAN PT. MUSTIKA PARAHYANGAN BAB II TINJAUAN PT. MUSTIKA PARAHYANGAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pada awal berdirinya, stasiun radio yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dari RTF (Radio Televisi dan Film) ini bernama Parahyangan,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. RTF ( Radio Televisi dan Film) ini bernama Parahyangan Radio, dan dipimpin oleh Hilman

Bab I. Pendahuluan. RTF ( Radio Televisi dan Film) ini bernama Parahyangan Radio, dan dipimpin oleh Hilman Bab I Pendahuluan 1.1 Sejarah Singkat PR FM Pada awal berdirinya, Stasiun Radio yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dari RTF ( Radio Televisi dan Film) ini bernama Parahyangan Radio, dan dipimpin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada bulan Agustus 1989kepadaPT.Mustika Parahyangan yang juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada bulan Agustus 1989kepadaPT.Mustika Parahyangan yang juga menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PR FM Radio Sejarah berdirinya PR FM Radio yaitu berawal dari Parahyangan Radio yang dipimpin oleh Hilman BS dan mengalami pergantian kepemilikan pada bulan Agustus 1989kepadaPT.Mustika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. pejabat yang berwenang dari RTF ( Radio Televisi dan Film) dipimpin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. pejabat yang berwenang dari RTF ( Radio Televisi dan Film) dipimpin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awal berdirinya, Stasiun Radio yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dari RTF ( Radio Televisi dan Film) dipimpin oleh Hilman BS. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipimpin oleh Hilman BS. Sejalan dengan perkembangan waktu dan zaman, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dipimpin oleh Hilman BS. Sejalan dengan perkembangan waktu dan zaman, pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PR FM Radio Pada awal berdirinya, stasiun radio yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dari RTF (Radio, Televisi dan Film) ini bernama Parahyangan, dan dipimpin oleh Hilman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam 34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata (Mulyana, 2006:9). Paradigma yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan biaya ijarah dalam rahn emas. Peneliti akan melakukan penelitian di bagian penetapan ujrah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kualitatif suatu strategi yang dipilih penulis untuk mengamati suatu fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

FIT RADIO NETWORK HEALTHY LIFE STYLE HEALTHY LIFESTYLE RADIO WE PLAY 80S TO 90S HITS THAT FIT TO YOUR MUSICAL TASTE HEALTHY. Tips, Fact,Share, News

FIT RADIO NETWORK HEALTHY LIFE STYLE HEALTHY LIFESTYLE RADIO WE PLAY 80S TO 90S HITS THAT FIT TO YOUR MUSICAL TASTE HEALTHY. Tips, Fact,Share, News 90 s music HEALTHY LIFE STYLE 80 s music FIT RADIO NETWORK INFO HEALTHY Tips, Fact,Share, News HEALTHY LIFESTYLE RADIO WE PLAY 80S TO 90S HITS THAT FIT TO YOUR MUSICAL TASTE Deskripsi Singkat Fit Radio

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di Perpustakaan Masjid PUSDAI Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat jaman sekarang membutuhkan suatu media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, TV, dan film. Media massa memiliki arti yang bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 96 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab metode penelitian ini akan dibahas beberapa kajian antara lain: (1) Desain penelitian, (2) Partisipan dan tempat penelitian, (3) Pengumpulan data, (4) Validitas penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang terletak di ANZ Tower, Jl. Jend. SudirmanKav 33A, Jakarta 10220. PT Bank ANZ

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all

BAB I PENDAHULUAN. dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian PRFM adalah radio berita lokal Bandung yang saat ini sedang berusaha untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih baik lagi di bandingkan dua tahun yang lalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui makna yang tersembunyi, memahami interaksi sosial, mengembangkan teori, memastikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan BAB 3 PENDAHULUAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1 Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1994) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-kota Yogyakarta merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Ada tujuh sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3.1 Paradigma Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio, sebagai sebuah media komunikasi, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Seperti halnya media komunikasi massa pada umumnya, radio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mungseng yang berada di wilayah Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Konsep Diri Anak Jalanan usia Remaja. Bungin (2008), menjelaskan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah sistematis. Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus didefinisikan sebagai fenomena khusus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan paradigma interpretif dan pendekatan konstruktivis, dengan riset studi kasus (case study) dengan tipe penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang implementasi manajemen mutu di lembaga pendidikan SMP-IT FIS Pekanbaru ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di enam Sekolah Dasar Negeri yang ada di kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi yaitu SD

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 Jl. Basuki Rachmat No. 106 128 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif 1. Desain Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. John W. Creswell (1998:15) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Feed Back BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Produk Kerajinan kriya anyam bahan lidi memiliki beragam varian, produkproduk tersebut memiliki nilai fungsi dan estetis yang menarik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam skripsi Implementasi Strategi Online PR Tanamera Coffee dalam Membangun Brand Image adalah Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dengan semakin berkembangnya peran public relations di Indonesia, maka semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif. Pendekatan interpretif (interpretive) melihat kebenaran

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

Bojonegoro, 27 Maret : Penawaran Iklan. Lamp. : _. Kepada Yth. Pimpinan PT. WINGS SURYA di Surabaya

Bojonegoro, 27 Maret : Penawaran Iklan. Lamp. : _. Kepada Yth. Pimpinan PT. WINGS SURYA di Surabaya Hal Lamp. : _ : Penawaran Iklan Bojonegoro, 27 Maret 2017 Kepada Yth. Pimpinan PT. WINGS SURYA di Surabaya Dengan hormat, Sehubungan dengan Program Promo tahun 2017 di Radio Swara Bojonegoro Indah FM (SBI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan deskritif kualitatif. Deskritif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriftif dimana dalam langkah kerja untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bemaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci