PERBEDAAN EFEK PEMBERIAN PRELOAD HES 200 KD DAN RINGER LAKTAT TERHADAP HIPOTENSI Pasca Anestesi Spinal Pasien Sectio Cesarea JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
|
|
- Shinta Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN EFEK PEMBERIAN PRELOAD HES 200 KD DAN RINGER LAKTAT TERHADAP HIPOTENSI Pasca Anestesi Spinal Pasien Sectio Cesarea JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 pendidikan dokter FITHRIA NURUNISA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
2
3 PERBEDAAN EFEK PEMBERIAN PRELOAD HES 200 KD DAN RINGER LAKTAT TERHADAP HIPOTENSI PASCA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CESAREA Fithria Nurunisa*, Himawan Sasongko** ABSTRAK Latar belakang: Dewasa ini sectio cesarea banyak menggunakan anestesi spinal. Pemberian preload cairan kristaloid maupun koloid dapat digunakan untuk mencegah komplikasi dari anestesi spinal yaitu hipotensi. Salah satu dari jenis cairan tersebut ialah Ringer Laktat dan HES 200 kd. Namun ada yang mengatakan bahwa penggunaan HES lebih baik dalam mencegah kejadian hipotensi daripada Ringer Laktat. Tujuan: Mengetahui perbedaan efek pemberian preload 500 cc cairan koloid HES 200 kd dan cairan kristaloid ringer laktat terhadap kejadian hipotensi pasca anestesi spinal pasien sectio cesarea. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional retrospektif dengan studi cross-sectional. Sampel adalah 44 pasien yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I menggunakan HES 200 kd dan kelompok II menggunakan Ringer Laktat. Penelitian dilakukan dengan cara mencatat data yang diperlukan dari rekam medis pasien RSUP Dr Kariadi Semarang. Data diolah dengan analisis menggunakan software komputer. Uji statistik menggunakan Chi-Square dan derajat kemaknaan P = 0,05. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Data sebaran umur dan status ASA berdasarkan jenis cairan dengan uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna atau homogen. Pada uji non-parametrik Chi-Square didapatkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok I dan kelompok II (p = 0,488). Simpulan: Terdapat perbedaan tidak bermakna terhadap kejadian hipotensi pada pemberian preload 500 cc HES 200 kd dan Ringer Laktat pasca anestesi spinal pasien sectio cesarea. Kata kunci: preload, HES, Ringer Laktat, hipotensi, anestesi spinal, sectio cesarea. * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ** Staf Pengajar Bagian Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
4 THE DIFFERENT EFFECT OF PRELOAD HES 200 KD AND RINGER LACTAT TO HYPOTENSION AFTER SPINAL ANESTHESIA ON SECTIO CESAREA PATIENT Fithria Nurunisa*, Himawan Sasongko** ABSTRACT Background: Nowadays a lot of caearean sections use spinal anesthesia. Colloid and cristalloid fluid have been used to prevent hypotension as the complication of spinal anesthesia. One of them are HES 200 kd and Ringer Lactate. However some say that using HES more effective to prevent hypotension than Ringer Lactate. Aim: To know the different effect of preload 500cc HES 200 kd and Ringer Lactate on hypotension number in caesarean section with spinal anesthesia. Methods: This study is a retrospective observational analytic with cross sectional study. Samples are 44 patients who fulfilled inclusive and exclusive criteria, then they are divided into two groups. Group I was given 200 kd of HES and group II was given Ringer Lactate. This study was done by taking the data from medical record of RSUP Dr Kariadi Semarang. Data were analyzed and processed by using computer software programe. The statistics test made used of Chi-Square and p degree of significance = 0,05. The results of the data analysis were presented in the form of tables. Result: The characteristics spreading of age and ASA status with Mann Whitney test show no significant difference or homogen. The non-parametric Chi-Square test shows no significant difference between group I and group II (p=0,488). Conclusion: There is no significant difference of preload 500 cc HES 200 kd and Ringer Lactate on hypotension in caesarean section with spinal anesthesia. Keywords: preload, HES, Ringer Lactate, hypotensi, spinal anesthesia, caesarean section. *Undergraduate student of Faculty of Medicine Diponegoro University **Department of Anesthesiology Faculty of Medicine Diponegoro University
5 PENDAHULUAN Tindakan bedah pada pasien menunjukkan peningkatan seiring tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perkembangan ilmu kesehatan. Hipotensi pada parturien (kondisi tekanan intraabdominal tinggi) menyebabkan insidensi penurunan tekanan darah 20 % lebih sering dibandingkan pasien lain. 1 WHO menetapkan angka indikator sectio cesarea sebesar 5 15% di setiap negara. Namun pada kenyataannya, terdata oleh RISKESDAS bahwa angka sectio cesarea di Indonesia mencapai 15,3% yang artinya telah melewati batas angka maksimal ketetapan WHO. 2 Sectio cesarea didefinisikan sebagai salah satu cara melahirkan janin melalui sayatan pada dinding abdominal (laparatomy) dan dinding uterus (hysterotomy). 3 Setiap sectio cesarea membutuhkan tindakan anestesi. Berdasarkan studi kepuasan, didapatkan anestesi regional dan anestesi spinal lebih disukai perempuan daripada anestesi umum. 4 Anestesi regional menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan anestesi umum berkaitan dengan meningkatnya angka kematian ibu setalah melahirkan. Selain itu terdapat keuntungan lain menggunakan anestesi regional termasuk menurunnya paparan dari obat ke janin, menurunnya resiko maternal pulmonary aspiration, pasien masih sadar saat tindakan operasi, dan pilihan menggunakan obat opioid spinal untuk meredakan nyeri pasca operasi masih dapat digunakan. 5 Anestesi spinal merupakan salah satu teknik anestesi regional. Definisi anestesi spinal adalah memasukkan obat anestesi lokal ke ruang subarakhnoid untuk menghasilkan anestesi (hilangnya sensasi) dan blok fungsi motorik. 6 Pada operasi sectio cesarea dengan teknik anestesi spinal, hipotensi merupakan efek samping yang paling sering dijumpai akibat blok simpatis dari obat anestesi lokal yang bekerja di dalam ruang subaraknoid. 7 Pemberian preload (memberikan cairan sebelum tindakan) terbukti dapat menurunkan angka kejadian hipotensi. Pada beberapa penelitian terdahulu dikatakan bahwa preload dengan cairan koloid lebih efektif dibandingkan kristaloid dalam mencegah dan mengatasi hipotensi akibat anestesi spinal. Hal ini karena cairan koloid memiliki
6 berat molekul yang relatif besar dan struktur kimia yang dapat mempertahankan tekanan onkotik sehingga lebih lama berada dalam ruang intravaskuler. 8 Jenis jenis cairan koloid meliputi hydroxylethyl starch (HES), dextran, albumin, dan gelatin. 9 Sedangkan jenis-jenis cairan kristaloid antara lain NaCl 0,9%, ringer laktat, ringer s solution, dan dextrose 5%. 10 Hydroxylethyl starch merupakan cairan koloid sintetis yang paling umum digunakan dalam bidang kedokteran karena reaksi anafilaksis yang ditimbulkan lebih kecil. 9 HES memiliki berat molekul yang bervariasi. Semakin besar berat molekul cairan maka akan semakin lama bertahan dalam ruang intravaskuler. 8 Molekul yang berada didalam ruang intravaskuler akan mempengaruhi desakan darah terhadap dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan dan volume darah meningkat, namun tingkatan dan durasi efek ini bervariasi tergantung berat molekulnya. Pada penelitian Zikiria dkk menunjukkan bahwa fraksi HES dengan berat molekul antara kd bertindak sebagai penyumpal lebih baik daripada HES berat molekul < 50 kd atau > 300 kd. 11 Preload cairan kristaloid yang biasa digunakan dalam tindakan sectio cesarea salah satunya adalah ringer laktat. Tujuan penggunaan preload ringer laktat adalah untuk meningkatkan dan menstabilkan volume sirkulasi yang menurun akibat vasodilatasi yang terjadi karena blok simpatis oleh anestesi spinal. Namun, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa cairan kristaloid kurang bisa diandalkan untuk mencegah hipotensi pada anestesi spinal. 12 Jurnal penelitian terdahulu menyatakan bahwa pemberian cairan HES (koloid) sebelum dilakukannya tindakan anestesi spinal mempengaruhi penurunan kejadian hipotensi lebih baik dibandingkan dengan cairan ringer laktat (kristaloid). 13 Dengan berat molekul besar, HES mempunyai keuntungan yaitu memperbaiki keadaan hemodinamik lebih baik tetapi mempunyai kerugian yaitu gangguan faktor koagulasi lebih besar dan kerja ginjal lebih berat. 14 Penilaian hemodinamik salah satunya dapat dilihat berdasarkan kejadian hipotensi dan diukur melalui tekanan sistolik dan diastolik. 15 Berdasarkan jurnal penelitian diatas didapatkan kesimpulan bahwa berat molekul yang lebih besar memberikan presentasi hemodinamik yang lebih baik
7 setelah tindakan anestesi spinal. Oleh karena itu penulis mencoba meneliti tentang pengaruh penggunaan cairan koloid HES 200 kd dan cairan kristaloid ringer laktat terhadap kejadian hipotensi sebagai parameter untuk menilai hubungan antara berat molekul dan jenis cairan dengan lama cairan preload bertahan di ruang intravaskuler. METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis retrospektif observational dengan studi crosssectional dan dilakukan di bagian catatan medik RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jumlah sampel penelitian sebesar 44 data sekunder milik pasien yang dibagi menjadi dua kelompok penelitian sehingga masing-masing kelompok terdiri atas 22 sampel data. Sampel penelitian berupa catatan medik milik pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dipilih menggunakan metode consecutive sampling. Penelitian ini memiliki 2 kelompok sampel, yaitu kelompok dengan preload HES 200 kd dan kelompok dengan preload ringer laktat. Kelompok I adalah kelompok dengan cairan koloid HES 200 kd sebagai cairan preload anestesi spinal pada operasi sectio cesarea, sedangkan kelompok II adalah kelompok dengan cairan kristaloid ringer laktat sebagai cairan preload anestesi spinal pada operasi sectio cesarean. Variabel pada penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Preload HES 200 kd dan preload ringer laktat sebagai variabel bebas, sedangkan hipotensi sebagai variabel terikat. Data penelitian telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi kemudian diedit, dikode, dimasukkan ke program komputer dan dicek kembali. Analisa menggunakann program SPSS Windows. Analisa statistik inferensial atau uji hipotesis yang telah digunakan pada penelitian ini merupakan uji statistik beda proporsi yang bersifat non-parametrik, yaitu Chi-Square test karena kondisi tertentu pada penelitian ini salah satunya adalah jumlah sampel yang kecil. 16 Nilai kemaknaan dari uji Chi-Square sebesar
8 0.05 dengan ketentuan, apabila didapatkan nilai p 0,05 maka ada perbedaan yang bermakna dan jika nilai p 0,05 maka tidak ada perbedaan yang bermakna. Seluruh data milik pasien telah diijamin kerahasiaan identitasnya dan telah mendapatkan Ethical clearance maupun ijin penelitian dari KEPK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang. HASIL Tabel 3. Sebaran umur dan status ASA berdasarkan jenis cairan Jenis cairan Variabel p RL HES 200 kd Umur 29,68 ± 5,575 28,77 ± 4,669 0,706 ASA I 7 (31,8%) 13 (59,1%) 0,069 II 15 (68,2%) 9 (40,9%) Keterangan : Mann Whitney Dari tabel sebaran umur dan status ASA berdasarkan jenis cairan didapatkan untuk umur dan ASA mempunyai nilai p > 0,05 maka tidak didapatkan perbedaan bermakna atau dapat juga dikatakan sebaran data merata atau homogen. Tabel 4. Analisis deskriptif Jenis Cairan TDS Pre Anestesi Spinal TDD Pre Anestesi Spinal TDS Post Anestesi Spinal Total N TDD Post Anestesi Spinal Mean 129,00 76,95 121,16 75,23 St. Deviation 15,047 10,783 12,947 8,072 Median 126,50 78,50 120,00 74,50 Minimum Maksimum
9 Pada tabel diatas, didapatkan nilai total minimum kedua jenis cairan pada tekanan darah sistolik dan diastolik post anestesi spinal adalah 100/60 mmhg, sedangkan nilai total maksimum kedua jenis cairan pada tekanan darah sistolik dan diastolik post anestesi spinal adalah 150/90 mmhg. Tabel 5. Crosstabs kejadian hipotensi Kejadian_Hipotensi_ Post Spinal Anestesi Tidak Hipotensi Hipotensi Total Jenis Cairan HES 200kD Count % within Jenis Cairan 100,0%,0% 100,0% % within Kejadian_ Hipotensi_Post 52,4%,0% 50,0% % of Total 50,0%,0% 50,0% RL Count % within Jenis Cairan 90,9% 9,1% 100,0% % within Kejadian_ Hipotensi_Post 47,6% 100,0% 50,0% % of Total 45,5% 4,5% 50,0% Total Count % within Jenis Cairan 95,5% 4,5% 100,0% % within Kejadian_ Hipotensi_Post 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 95,5% 4,5% 100,0% Ditemukan dua kejadian hipotensi (9,1%) dari 22 kasus sectio cesarea dengan tindakan anestesi spinal yang menggunakan cairan RL sebagai preload. Sedangkan untuk kasus sectio cesarea dengan tindakan anestesi spinal yang menggunakan cairan HES 200 kd sebagai preload, tidak ditemukan kejadian hipotensi (0%)
10 Tabel 6. Uji non parametrik Chi-Square Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Asymp. Sig. Value df (2-sided) 2,095 b 1,148,524 1,469 2,868 1,090 2,048 1, a. Computed only for a 2x2 table Exact Sig. (2-sided),488,244 b. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,00. Exact Sig. (1-sided) Berdasarkan tabel diatas, terlihat pada Exact sig (2-sided) = 0,488. Dengan demikian p-value hitung > p-value alpha (0,05) sehingga Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna kejadian hipotensi antara preload HES 200 kd dan Ringer Laktat pada kasus sectio cesarea dengan anestesi spinal. PEMBAHASAN Keuntungan dari penggunaan cairan koloid adalah dapat menjaga stabilitas tekanan darah lebih baik dari kristaloid. Koloid sering digunankan dalam terapi cairan seperti substitusi akibat perdarahan ataupun preload cairan pada pasien anestesi regional. Salah satu penggunaan koloid adalah pada tindakan sectio cesarea dengan anestesi spinal. Anestesi spinal memiliki komplikasi salah satunya adalah terjadinya hipotensi. Namun kontroversi muncul di beberapa jurnal yang menyebutkan bahwa penggunaan koloid dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti acute kidney injury (AKI) dan dapat membahayakan fungsi ginjal. Hal inilah yang menjadi perhatian beberapa tenaga medis sehingga mereka tetap lebih memilih cairan kristaloid karena dianggap lebih aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efek terhadap kejadian hipotensi pada pasien sectio cesarea dengan anestesi spinal yang mendapat preload cairan kristaloid RL dan cairan koloid HES 200 kd sebanyak 500 cc. Data sekunder berupa catatan medik diseleksi sampai didapatkan 22 data pasien untuk setiap kelompok yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kedua
11 kelompok merupakan pasien sectio cesarea dengan anestesi spinal yang diberikan preload RL atau HES 200 kd. Kelompok I menggunakan cairan RL dan kelompok II menggunakan cairan HES 200 kd. Karakteristik pada pasien dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Namun berdasarkan perhitungan statistik menggunakan uji Mann Whitney tidak terdapat perbedaan bermakna pada variabel umur dan status ASA pasien. Semua karakteristik tersebut memiliki nilai p > 0,05, maka kedua kelompok ini dapat dikatakan homogen dan dapat dijadikan suatu perbandingan. Dua kejadian hipotensi (0.9%) dari 22 sample ditemukan pada kelompok dengan preload RL, sedangkan pada kelompok HES 200 kd tidak ditemukan satupun kejadian hipotensi (0%). Pada uji hipotesis dengan non-parametrik Chi-square, nilai p-value hitung > p-value alpha (0,05) sehingga Ho diterima atau nilai p tidak signifikan, artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna kejadian hipotensi antara preload HES 200 kd dan ringer laktat (RL) pada kasus sectio cesarea dengan anestesi spinal. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini terjawab bahwa tidak terdapat perbedaan efek pemberian preload 500 cc cairan koloid HES 200 kd dan cairan RL terhadap kejadian hipotensi pasca anestesi spinal pasien sectio cesarea. Nilai P didapatkan tidak signifikan atau lebih dari 0,05 ( P = 0,488 ). Hal ini serupa dengan hasil penelitian dari Jabalameli et al bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kejadian hipotensi diantara ketiga kelompok yaitu kelompok dengan preload kristaloid (44%), koloid (40%), dan pemakaian ephedrine (46%). 17 Teori tersebut juga sesuai dengan penelitian Elham Memary et al yang membuktikan bahwa didapatkan nilai P yang tidak signifikan ( P = 0,76 ) atau tidak didapatkan perbedaan yang bermakna terhadap kejadian hipotensi antara tiga kelompok dengan preload normal saline (15%), Ringer Lactat (13%), dan Hydroxyethyl Starch (13%). 18 Kejadian hipotensi digunakan dalam penelitian ini karena merupakan salah satu parameter penilaian yang mudah untuk melihat perubahan hemodinamik dan merupakan efek dari tindakan anestesi spinal dengan obat anestesi yang bekerja memblokade saraf simpatis sehingga diameter pembuluh darah perifer menjadi
12 vasodilatasi. 19 Sedangkan preload HES dan RL berperan sebagai cairan yang dapat meminimalisir kejadian hipotensi akibat anestesi spinal. 20 Cairan-cairan tersebut memiliki waktu paruh didalam intravaskuler sekitar menit. 21 Kriteria kejadian hipotensi sendiri ditentukan dengan melihat tekanan darah sistolik 100 mmhg atau ada penurunan 20% dari nilai baseline. 22 Kendala dalam penelitian ini adalah waktu penelitian yang kurang panjang dan metode penelitian sebaiknya dengan eksperimental sehingga data yang didapatkan lebih mendekati keadaan yang ideal dan sebenarnya. Pada penelitian ini, kami mendapatkan hasil diluar hipotesis dimana terdapat perbedaan bermakna penurunan tekanan darah pasca anestesi spinal dengan preload RL lebih baik dibandingkan dengan HES 200 kd yang cenderung stabil menjaga tekanan darah ( P TDS = 0,001 dan P TDD= 0,004 ) Pre Post RL (TDS) HES 200 kd (TDS) RL (TDD) HES 200 kd (TDD) Gambar 6. Perbedaan tekanan darah antara kelompok RL dan HES 200 kd. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Aldy Heriwardito yang menyimpulkan bahwa pemberian coloading HES lebih baik dalam menjaga tekanan darah dibandingkan dengan RL saat anestesia spinal untuk sectio cesarea. 23 Pendapat serupa juga terdapat pada penelitian F.J. Mercier et al, yang membuktikan preloading HES lebih baik menjaga stabilitas tekanan darah dibandingkan dengan preloading ringer laktat. 24 Penelitian ini memiliki interval kepercayaan 90% karena adanya keterbatasan sampel yang dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan menambah jumlah sampel dan menggunakan metode eksperimental sehingga dapat lebih menggambarkan
13 keadaan yang sebenarnya pada populasi. Selain itu penelitian ini dapat dikembangkan dan diperluas lagi untuk menjelaskan bagaimana perbedaan pengaruh cairan HES dengan ringer laktat atau jenis cairan kristaloid yang lain pada tindakan medis yang menggunakan teknik anestesi spinal seperti pada operasi apendiks maupun operasi lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tidak ditemukan kejadian hipotensi (0%) setelah pemberian preload 500 cc cairan koloid HES 200 kd pada anestesi spinal pasien sectio cesarea. 2. Ditemukan dua kejadian hipotensi (0,9%) setelah pemberian preload 500 cc cairan kristaloid ringer laktat pada anestesi spinal pasien sectio cesarea. 3. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kejadian hipotensi setelah pemberian preload 500 cc cairan koloid HES 200 kd dan cairan ringer laktat pada anestesi spinal pasien sectio cesarea. 4. Terdapat perbedaan bermakna penurunan tekanan darah antara kelompok RL dan HES 200 kd. Pada kelompok RL penurunan tekanan darah lebih baik dibandingkan dengan kelompok HES 200 kd. Sehingga dapat dikatakan bahwa cairan HES 200 kd lebih mampu menjaga stabilitas tekanan darah dibanding dengan cairan RL. Pemakaian preload 500 cc Ringer Laktat dan HES 200 kd pada anestesi spinal pasien sectio cesarea dapat digunakan sebagai pencegah hipotensi dan menjaga stabilitas tekanan darah akibat anestesi spinal. Penelitian lebih lanjut dengan angka sampel lebih banyak dan metode eksperimental dapat dilakukan dengan waktu pengukuran tekanan darah setelah anestesi spinal yang seragam sehingga lebih menunjukkan keadaan yang sebenarnya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr.himawan Sasongko, Sp.An. M.Si. Med.KNA, dr. Widya Istanto N,Sp.An.KAKV.KAR, dan dr. Jati Listiyanto
14 P,Sp. An.KIC, Bagian Catatan Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang yang telah membantu terselenggaranya penelitian ini dan memberi masukan dalam penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Birnbach DJ, Browne IM. Anesthesia for obstetrics. In: Miller RD. Miller s anesthesia. 6 th Ed. Pennsylvania: Elsevier Churcill Livingston; p Suryati T. Percentage of sectio secaria in Indonesia is passed the maximum standard, is it in accordance to medical indication. In: Buletin penelitian sistem kesehatan. 2012; 15(4): p Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Pouse D, Spong C. William obstetrics 23 rd Ed.McGrawHill Professional ; Afolabi B.B., Lesi F.E.A., Merah N.A. Regional versus general anaestesia for secarian section. In: A Cochrane review, prepared, and maintained by Cochrane Collboration and published in The Cochrane library, Issue Edward M, Maged J, Mikhail S, Michael J, Murray. Clinical anesthesiology international edition. McGrawHill Professional; Stoelting RK, Miller RD, eds. Fluid and blood therapy. In: Basics of anesthesia. 4 th Ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; p Rout CC, Rocke DA. Prevention of hypotension following spinal anesthesia for cesarean section. Int Anesthesiol Clin. 1994; 32: Ueyama H, Tanigami H, Mashimo T, Yoshiva I. effect of crystalloid and colloid preload on blood volume in the parturient undergoing spinal for elective caesarian section. Anesthesiology.1999; 91: Hall BA, Frigas E, Matesic D, Gillet MD, Sprung J. Case Report: Intraoperative anaphylactoid reaction and hydroxyethyl starch. In: Balanced electrolyte solution. Can J Anesthesia.2006; 53: Soenarjo, Marwoto, Witjaksono, Satoto H, Budiono U, Dwi Jatmiko H, dkk. Anestesiologi edisi kedua. PERDATIN; 2013.
15 11.Mulyono I, Harijanto E, Sunatrio S. Cairan Koloid. Panduan tatalaksana terapi cairan perioperatif. In: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia. 2009: Braden H,Grynspan D, Naraine V and Nguyen E. Anesthesia and resuscitation In MCCQE 2000 review notes and lecture series page 7.pdf [cited 1 march 2014]. Available from download/anesthesia-resuscitation-%28pdf-26p%29.html. 13.Duggal, M.G. Chakankar, Mehrota A. Comparative evaluation of hydroxyethyl starch preloading, ringer lactate preloading and no preloading on prevention of hypotension following spinal anaesthesia in lower segment caesarean section a clinical study.in: JARBS [internet].2012 [cited:2013 Sept 4] ; 4(1) : Standl T, Burmeister MA, Schroeder F, Currlin E, Schulte J, Freitag M, et al. Hydroxyethyl Starch (HES) 130/0,4 provides Larger and Faster Increases in Tissue Oxygen Tension in Comparison with Prehemodilution Values than HES 70/0,5 or 200/0,5 in Volunteers Undergoing Acute Normovolemic Hemodilution. Anesth Analg. 2003; 96 : Satoto HH, Leksana E, Budiono U. Perbedaan pengaruh pemberian infus HES dengan berat molekul 40 kd dan 200 kd terhadap plasma prothrombin time dan partial thromboplastin time kajian pada pasien dengan perdarahan sampai 20% estimated blood volume. In: Jurnal Anestesiologi Indonesia. 2009; vol 1:1. 16.Santoso I. Manajemen data untuk analisis data penelitian kesehatan. Yogyakarta: Gosyen publishing; Jabalameli M, Soltani HA, Hashemi J, Behdad S, Soleimani B. Prevention of post-spinal hypotension using crystalloid, colloid, and ephedrine with three different combinations: A double blind randomized study. Adv Biomed Res (serial online) 2012 [cited 2014 July 3]; 1: 36. Available from : Memary E, Mirkhesti A, Moghaddam M J, Abtahi D, Yaseri M, Kamali F. Comparison of the effects of pre-anesthetics administration of normal saline, ringer, and volvulen on the spread of block sensory block with hyperbaric bupivacaine spinal anesthesia. Anesth Pain Med (serial online) 2014 [cited
16 2014 July 3]; 4 (2) : e Available from : 19.Covino BG, Scott DB, Lambert DH. Handbook of spinal anesthesia and analgesia. Fribourge: Mediglobe ; Mulyono I, Harijanto E, Sunatrio S. Cairan Koloid. Panduan tatalaksana terapi cairan perioperatif. In: Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia. 2009: Sunatrio S. Larutan ringer asetat dalam praktek klinis, simposium alternatif baru dalam terapi resusitasi cairan. Jakarta: Bagian Anestesiologi FK UI; JK Mitra, J Roy, P Bhattacharrya, M Yunus, NM Lyngdoh. Changing trends in the management of hypotension follow spinal anesthesia in cesarean sectio. Journal of postgraduate medicine [serial online] [cited 2014 July 4] ; 59 : Available from : /5912/121/ Heriwardito A. Hemodynamic comparison of spinal anesthesia between coloading ringer lactate and HES 130/0,4 in caesarean section. In: Indonesian Journal of Anesthesiology and Critical Care [internet] [cited 2013 sept 11]; 28(2). 24.F.J. Mercier, P.Diemunsch, A.-S. Ducloy-Bouthiors, A. Mignon. M.Fischles, J,-M. Malinovsky, F. Bolandard, A. G.Aya, M. Raucoules Aime, D Chassard, H. Keita, A,Rigouzzo, A. Le Govez. 6% Hydroxyethyl Starch (130/0.4) vs Ringer s Laktat preloading before spinal anaesthesia for cesarean delivery. Br. J. Anaesth Available from : m.bja.oxfordjournals.org
BAB I PENDAHULUAN. Tindakan bedah pada pasien menunjukkan peningkatan seiring tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindakan bedah pada pasien menunjukkan peningkatan seiring tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perkembangan ilmu kesehatan. Hipotensi pada parturien (kondisi
Lebih terperinciIn MCCQE 2000 review notes and lecture series page 7.pdf [cited 1 march 2014]. Available from
DAFTAR PUSTAKA 1. Birnbach DJ, Browne IM. Anesthesia for obstetrics. In: Miller RD. Miller s anesthesia. 6 th Ed. Pennsylvania: Elsevier Churcill Livingston; 2005. p326-29. 2. Suryati T. Percentage of
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai
Lebih terperinciARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN HES 6 % DALAM RINGER LAKTAT DENGAN HES 6 % DALAM NORMAL SALINE TERHADAP NILAI STRONG ION DIFFERENCE PASIEN SECTIO CAESARIA DENGAN ANESTESI SPINAL THE DIFFERENCE EFFECT OF 6%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Kejadian mengancam nyawa sering disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kejadian mengancam nyawa sering disebabkan oleh perdarahan. 1,2,3 Menurut data di Inggris (2010) sebanyak 80% kematian diakibatkan perdarahan yang menyebabkan syok
Lebih terperinciJURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum
PERBEDAAN EFEK PEMBERIAN LOADING 500 CC HYDROXYETHYL STARCH 130 DAN 200 KD TERHADAP JUMLAH PRODUKSI URIN PADA ANESTESI SPINAL PASIEN BEDAH CAESAR DI RSUP DR KARIADI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang sering dilakukan adalah sectio caesaria. Sectio caesaria
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien yang mengalami pembedahan semakin meningkat. Salah satu pembedahan yang sering dilakukan adalah sectio caesaria. Sectio caesaria (caesarean delivery) didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN RINGER ASETAT MALAT DAN RINGER LAKTAT TERHADAP KADAR BASE EXCESS PASIEN OPERASI BEDAH SESAR DENGAN ANESTESI SPINAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk mengikuti ujian akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abdomen dan uterus untuk mengeluarkan janin. 1 Prevalensi terjadinya sectio. keadaan ibu dan janin yang sedang dikandungnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sectio cesarea didefinisikan sebagai tindakan pembedahan melalui dinding abdomen dan uterus untuk mengeluarkan janin. 1 Prevalensi terjadinya sectio cesarea semakin
Lebih terperinciPERBEDAAN TEKANAN DARAH PASCA ANESTESI SPINAL DENGAN PEMBERIAN PRELOAD DAN TANPA PEMBERIAN PRELOAD 20CC/KGBB RINGER ASETAT MALAT
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PASCA ANESTESI SPINAL DENGAN PEMBERIAN PRELOAD DAN TANPA PEMBERIAN PRELOAD 20CC/KGBB RINGER ASETAT MALAT THE DIFFERENCES IN BLOOD PRESSURE AFTER SPINAL ANESTHESIA WITH PRELOAD AND
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. 4.2 Waktu dan tempat penelitian Tempat melaksanakan: Bagian rekam medis RSUP Dr.Kariadi Semarang.
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LOADING 500 CC HIDROXYLETHYL STARCH
PENGARUH PEMBERIAN LOADING 500 CC HIDROXYLETHYL STARCH 130/0,4 (6%) TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA PASIEN DENGAN ANESTESI SPINAL PADA SECTIO CESAREA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari data antara tahun 1991 sampai 1999 didapatkan bahwa proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari data antara tahun 1991 sampai 1999 didapatkan bahwa proses persalinan yang disertai dengan anestesi mempunyai angka kematian maternal yang rendah (sekitar
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN LOADING 500 CC HES 130 DAN HES 200 TERHADAP TEKANAN DARAH PADA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CAESARIA
PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN LOADING 500 CC HES 130 DAN HES 200 TERHADAP TEKANAN DARAH PADA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CAESARIA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciPENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
i PENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran
Lebih terperinciCase Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja
Case Processing Summary Cases Valid Missing N N N Umur * Pendidikan * Kecelakaan Kerja Jumlah Jam Kerja * Massa Kerja * Kecelakaan Kerja Umur * Crosstabulation Tidak Umur 12-16 3 3 6 17-25 44 20 64 26-35
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden. 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom)
49 LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom) 3. Lampiran 3 : Hasil Penelitian 4. Lampiran 4 : Surat Keterangan
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN CAIRAN KOLOID DAN KRISTALOID TERHADAP TEKANAN DARAH
EFEK PEMBERIAN CAIRAN KOLOID DAN KRISTALOID TERHADAP TEKANAN DARAH Pada Pasien Seksio Sesarea Dengan Anestesi Spinal di RSUD Ulin Banjarmasin Rebika Nurul Azizah 1, Kenanga Marwan Sikumbang 2, Asnawati
Lebih terperinciPERBEDAAN TEKANAN DARAH PASCA ANESTESI SPINAL DENGAN PEMBERIAN PRELOAD DAN TANPA PEMBERIAN PRELOAD 20CC/KGBB RINGER LAKTAT
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PASCA ANESTESI SPINAL DENGAN PEMBERIAN PRELOAD DAN TANPA PEMBERIAN PRELOAD 20CC/KGBB RINGER LAKTAT THE DIFFERENCES IN BLOOD PRESSURE AFTER SPINAL ANESTHESIA WITH THE PRELOAD AND
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT RISK FACTOR OF CEREBROVASKULAR
Lebih terperinciPERBEDAAN HEMODINAMIK PRE DAN POST OPERASI ANTARA ANESTESI UMUM DAN ANESTESI REGIONAL PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DENGAN PRE-EKLAMPSIA BERAT
PERBEDAAN HEMODINAMIK PRE DAN POST OPERASI ANTARA ANESTESI UMUM DAN ANESTESI REGIONAL PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DENGAN PRE-EKLAMPSIA BERAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciGambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.
Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
HUBUNGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN INFORMED CONCENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI - JUNI 2012) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table
LAMPIRAN Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table Umur Penderita Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 15 tahun 8 3.1 3.1 3.1 15-54 tahun 155 59.8 59.8 62.9 > 54 tahun 96 37.1 37.1
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan permintaan dan permohonan serta penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan Manajemen Keperawatan
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INFUS HES DENGAN BERAT MOLEKUL 40 KD DAN 200 KD TERHADAP MEAN ARTERIAL PRESSURE :
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INFUS HES DENGAN BERAT MOLEKUL 40 KD DAN 200 KD TERHADAP MEAN ARTERIAL PRESSURE : Kajian Pada Pasien Dengan Perdarahan Sampai 20% Estimated Blood Volume JURNAL MEDIA MEDIKA
Lebih terperinciAnalisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun
Lampiran 1 Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009 Tahun Tahun dalam
Lebih terperinciPERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH ANTARA ANESTESI SPINAL BUPIVAKAIN 0,5% DAN LIDOKAIN 5% PADA PASIEN TRANSURETHRAL
PERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH ANTARA ANESTESI SPINAL BUPIVAKAIN 0,5% DAN LIDOKAIN 5% PADA PASIEN TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTAT (TUR-P) DI RSUD DR.MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciPEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY
No. Kuisioner : PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua pernyataan dalam kuisioner
Lebih terperinciLampiran 1 : Master Data
Lampiran 1 : Master Data No. U JK Ag Pdk Pkr SP DA M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 MKK RPO PM LR KSP SB 1. 19 2 1 4 1 1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 2 1 2 8 1 1 2. 42 2 3 4 5 2 2 1 1 1 0 0 0 1 1 0 2 1 2 13 1 2 3. 39
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Umur * CD4 + Crosstabulation cd4 1-49 50-99 100-149 Total umur 35 Count 3 4 2 9 Expected Count 4.5 3.0
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Anestesiologi, Ilmu Patologi Klinik 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN
PENELITIAN PRELOADING DAN COLOADING CAIRAN RINGER LAKTAT DALAM MENCEGAH HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL Ansyori*, Tori Rihiantoro** Banyaknya kasus operasi dengan anestesi spinal dan tingginya frekuensi
Lebih terperinciPemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.
Lampiran 1 Skema Alur Penelitian Pemilihan sampel Pengajuan informed consent Pengisian kuesioner Pengumpuan saliva dengan metode spitting untuk mengetahui ada tidaknya saliva Pengukuran volume saliva menggunakan
Lebih terperinciELEVASI KAKI EFEKTIF MENJAGA KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI
ELEVASI KAKI EFEKTIF MENJAGA KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI I Made Sukarja I Ketut Purnawan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar Email : Md_sukarja@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah
Lebih terperinciComplications Associated with Regional Anesthesia in Cesarean Section Patient in PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital
ARTIKEL PENELITIAN Mutiara Medika Vol. 11 No. 1: 31-36, Januari 2011 Komplikasi Anestesia Regional pada Pasien Sectio Caesaria di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Complications Associated with Regional Anesthesia
Lebih terperinciLampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y
1 Lampiran Hasil Output SPSS A. Analisis Univariat 1. Kepuasan Pasien Statistics Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan 200 Missing 0 Mean 46.73 Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y Cumulative 39 4 2.0
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : Bapak / Ibu calon responden Di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa
Lebih terperinciLampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i... Di RS Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Poltekke Kemenkes
Lebih terperinciSTRURKTUR ORGANISASI RSUD BATARA GURU BELOPA
LAMPIRAN STRURKTUR ORGANISASI RSUD BATARA GURU BELOPA Direktur RSUD Batara Guru Bagian Tata Usaha Bagian Pelayanan Medik & Keperawatan Bidang Pengembangan SDM & RM Bidang Pengawasan & Pemeliharaan Sarana
Lebih terperinciN X Y XY X Total
Lampiran 1. Perhitungan Metode Least Squares N X Y XY X 2 2006 1 24 24 1 2007 2 21 42 4 2008 3 22 66 9 2009 4 11 44 16 2010 5 33 165 25 Total 15 111 341 55 Diketahui : X = 15 Y = 111 XY = 341 X 2 = 55
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Ethical clearance
LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical clearance 69 Lampiran 2. Ijin penelitian 70 71 Lampiran 3. Informed consent JUDUL PENELITIAN : HUBUNGAN ABNORMALITAS HASIL CT-SCAN DENGAN DEVELOPMENTAL DELAYED PADA PASIEN
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH LACTATE NATRICUS HIPERTONIK. DAN NaCl 0,9% TERHADAP KESEIMBANGAN HEMODINAMIK PADA PASIEN SECTIO CAESARIA
PERBANDINGAN PENGARUH LACTATE NATRICUS HIPERTONIK DAN NaCl 0,9% TERHADAP KESEIMBANGAN HEMODINAMIK PADA PASIEN SECTIO CAESARIA Artikel Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi tugas dan memenuhi syarat
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LOADING 500 CC HIDROXYLETHYL STARCH 130/0,4 (6%) TERHADAP PRODUKSI URIN PADA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CAESARIA
PENGARUH PEMBERIAN LOADING 500 CC HIDROXYLETHYL STARCH 130/0,4 (6%) TERHADAP PRODUKSI URIN PADA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CAESARIA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Lebih terperinciTIME LINE PENELITIAN
Lampiran 1 TIME LINE PENELITIAN NO KEGIATAN Juli Agt 1 September Oktober November Desember 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Studi Pendahuluan 2 Penyusunan proposal 3 Ujian Proposal 4 Revisi Proposal 5 Ijin
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Anestesiologi. Yang terkait dengan disiplin ilmu penelitian ini adalah Ilmu 4.2. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang Intensive
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA 1 Ayu Y.S Fajarini 2 Lucky Kumaat, 2 Mordekhai Laihad 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN RINGER ASETAT MALAT DAN RINGER LAKTAT TERHADAP KADAR BASE EXCESS PASIEN OPERASI BEDAH SESAR DENGAN ANESTESI SPINAL
PENGARUH PEMBERIAN RINGER ASETAT MALAT DAN RINGER LAKTAT TERHADAP KADAR BASE EXCESS PASIEN OPERASI BEDAH SESAR DENGAN ANESTESI SPINAL JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK HARIANTARY MEDAN HELVETIA TAHUN 2008 I. Identitas pasien Nama : No : Umur :
Lebih terperinciDwi Susilo, Kartono Muhammad (Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan)
ANALISIS MINAT MAHASISWA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEINGINAN KERJA MAHASISWA SETELAH LULUS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEKALONGAN Dwi Susilo, Kartono Muhammad
Lebih terperinciLAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a
LAMPIRA Case Processing Summary Cases Missing Total Total Penerapan Kewaspadaan Standar 205 100.0% 0 0.0% 205 100.0% Descriptives Statistic Std. Error Mean 232.44.365 95% Confidence Interval for Mean Lower
Lebih terperinciAlfiani Sofia Qudsi 1, Heru Dwi Jatmiko 2
PREVALENSI KEJADIAN PONV PADA PEMBERIAN MORFIN SEBAGAI ANALGETIK PASCA OPERASI PENDERITA TUMOR PAYUDARA DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Alfiani Sofia Qudsi 1, Heru Dwi Jatmiko 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN HES 6% DALAM LARUTAN BERIMBANG DIBANDINGKAN HES 6% DALAM LARUTAN NaCl 0.9% TERHADAP ph PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DENGAN ANESTESI SPINAL THE EFFECT OF HES 6% IN BALANCED SOLUTION COMPARED
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LOADING 500 CC HIDROXYLETHYL STARCH 130/0,4 (6%) TERHADAP PRODUKSI URIN PADA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CAESARIA
PENGARUH PEMBERIAN LOADING 500 CC HIDROXYLETHYL STARCH 130/0,4 (6%) TERHADAP PRODUKSI URIN PADA ANESTESI SPINAL PASIEN SECTIO CAESARIA Febrina Wijayanti Putri 1, Igun Winarno 2, Heru Dwi Jatmiko 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Anestesiologi dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di instalasi
Lebih terperinciKUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI DUA PUSKESMAS DI KOTA MEDAN PADA BULAN AGUSTUS 2015 Kuesioner ini
Lebih terperinciPERBEDAAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA ANTARA PENGGUNAAN DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI
PERBEDAAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA ANTARA PENGGUNAAN DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Melissa Donda
Lebih terperinciCase Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. PenolongPersalinan. Tenaga Kesehatan. Chi-Square Tests. Asymp. Sig. (2-
CROSSTABS /TABLES=KategoriPendidikan BY Crosstabs Case Processing Summary Valid Missing KategoriPendidikan * 58 100.0% 0.0% 58 100.0% Count KategoriPendidikan * Crosstabulation Non KategoriPendidikan Rendah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN KONVERSI DOSIS Perhitungan dosis jamu ekstrak daun salam produksi pabrik jamu B dalam bentuk kapsul Berat J kapsul = 550 mg Konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 0 gram = 0,006 Maka, dosis
Lebih terperinciAnalisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares)
Lampiran 1 Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008
LAMPIRAN II LEMBAR PENJELASAN Dengan Hormat, Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008 akan melaksanakan penelitian dengan judul Perbedaan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Hubungan Obesitas dengan Peran Diri. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa ada paksaan menyatakan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Umur Alamat :... :.. :.. Bahwa telah mendapat penjelasan yang lengkap dan jelas tentang penelitian dengan judul
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di RSUP Dr.
Lebih terperinci67 Lampiran 2. Kuesioner kepatuhan Eight Items Morisky Scale yang telah dimodifikasi (pretest / posttest) yang ditujukan pada pasien dewasa 68 Lampiran 3. Kuesioner kepatuhan Eight Items Morisky Scale
Lebih terperinciPERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12
PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK SEBAGAI KONSUMEN KARTU KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT Hertyn Frianka/13210279/3EA12 LATAR BELAKANG PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI YANG MENUNTUT UNTUK
Lebih terperinciKUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM
KUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM A. Data Umum Nama Reponden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
PREVALENSI KEJADIAN PONV PADA PEMBERIAN MORFIN SEBAGAI ANALGETIK PASCA OPERASI PENDERITA TUMOR PAYUDARA DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN KELUARGA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KAMPUNG BOJONG KELURAHAN RAWABUAYA TAHUN 2014 PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis Logit Iteration Step 1 1-2 Log likelihoo d Coefficients Iteration History(a,b,c,d) Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 31.228-2.194.035 -.231 -.080 -.014.819 -.660.443.559
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS CEFTRIAXON DAN NON-CEFTRIAXON TERHADAP KEJADIAN SURGICAL SITE INFECTION
PERBANDINGAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS CEFTRIAXON DAN NON-CEFTRIAXON TERHADAP KEJADIAN SURGICAL SITE INFECTION PASCA KOLESISTEKTOMI Studi pada Pasien Kolesistolitiasis yang dilakukan Laparoskopik
Lebih terperinciCrosstabulation Jenis Kelamin dengan Kelengkapan Laporan Operasi
Crosstabulation Jenis Kelamin dengan Kelengkapan Laporan Operasi Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent kelengkapan * jeniskelamin 166 100.0% 0.0% 166 100.0% kelengkapan
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya, Ucik Indrawati, S.Kep., Ns., Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sedang melaksanakan kegiatan penelitian berjudul
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 3 Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara Responden Di RSU Sari Mutiara Medan Saya mahasiswa S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciLAMPIRAN TREND (KECENDERUNGAN) Tahun Kode Tahun (X) Y XY X
LAMPIRAN TREND (KECENDERUNGAN) Tahun 2006-2010 Tahun Kode Tahun (X) Y XY X 2 2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 10 19 17 22 52 10 38 51 88 260 1 4 9 16 25 5 15 120 447 55 Persamaan trend adalah : y = a+
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN IBU HAMIL TERHADAP KEBERHASILAN PENANGANAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU IBU MEDAN TAHUN 2013
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN IBU HAMIL TERHADAP KEBERHASILAN PENANGANAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU IBU MEDAN TAHUN 2013 I. DATA RESPONDEN 1. No Responden :... 2. Umur :...
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN DENGAN KELUHAN KESEHATAN PADA MASINIS KERETA API DIPO LOKOMOTIF MEDAN TAHUN 2011 No.
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN DENGAN KELUHAN KESEHATAN PADA MASINIS KERETA API DIPO LOKOMOTIF MEDAN TAHUN 2011 No. Responden: I. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEPUASAN ANTARA PASIEN ASKES DAN PASIEN JAMKESMAS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR.KARIADI SEMARANG
PERBANDINGAN KEPUASAN ANTARA PASIEN ASKES DAN PASIEN JAMKESMAS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR.KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk kelulusan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya
LAMPIRAN Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya 44 Lampiran 2. Copy lembar permohonan ijin kepada RS Paru Surabaya 45 Lampiran 3. Copy ethical clearance 46 Lampiran
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1.1 Pengantar Assalaamua laikum wr.wb Dengan ini saya perkenalkan bahwa saya adalah mahasiswi program
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH ELEVASI KAKI TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI
SKRIPSI PENGARUH ELEVASI KAKI TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI Studi Dilakukan di Kamar Operasi Instalasi Bedah Sentral RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2015 Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI
PERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIMA AGHNIA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA
LEMBAR KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA Ibu yang terhormat, saat ini kami mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciPERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS SETELAH DILAKUKAN BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL DENGAN ADJUVAN
PERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS SETELAH DILAKUKAN BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL DENGAN ADJUVAN TERAPI CUCI HIDUNG CAIRAN ISOTONIK NACL 0,9% DIBANDINGKAN
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Hubungan Faktor Resiko dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah ( Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan Belawan Medan Tahun 2015 Nomor Responden
Lebih terperinciI. Identitas Informan 1. Nama : Umur : Pendidikan : Alamat :...
Lampiran 1. Pedoman Wawancara PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP PERSEPSI ISTRI DALAM PENGGUNAN KB HORMONAL DAN NON HORMONAL DI DESA DURIN JANGAK KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 I. Identitas
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG DALAM PANGAN SIAP SAJI (BAKSO) DI MEDAN DENAI DAN MEDAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. operasi bedah sesar dengan status fisik ASA (American Society of Anesthesiologist)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian ringet laktat sebagai cairan resusitasi pada pasien bedah sesar, sering dikaitkan dengan kejadian asidosis. 1,2 Keadaan asidosis akan menyebabkan vasodilatasi
Lebih terperinci6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN DAN MOTIVASI PENDERITA TB PARU TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DALAM PENGOBATAN DI PUSKESMAS SADABUAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2011 =============================================================
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN LIDOCAIN 1,5mg/kg/jam INTRAVENATERHADAP NYERI PASCA LAPAROTOMI DINILAI DENGAN VISUAL ANALOG SCALE
HUBUNGAN PEMBERIAN LIDOCAIN 1,5mg/kg/jam INTRAVENATERHADAP NYERI PASCA LAPAROTOMI DINILAI DENGAN VISUAL ANALOG SCALE JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKuisioner Penelitian
1 2 Kuisioner Penelitian Saya Rohmah Ardelia, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat peminatan Manajemen Rumah Sakit Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas yang penulis lakukan terhadap 30 responden Duta Suara Gading Serpong yang pernah membeli Earphone dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan data yang telah dilakukan di bab sebelumnya. 4.1 Hasil Pengolahan Data Untuk pengolahan data kondisi bawahan dan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN No. Responden : A. Data umum : 1. Nama : 2. Tempat, tanggal lahir: 3. Umur : Tahun 4. Jenis kelamin : 5. Alamat : 6. Nomor Hp : 7. Pendidikan
Lebih terperinci11. Guyton Arthur C.. Sirkulasi. In: Rachman Luqman Yanuar (eds.)fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC; p Sherwood Lauralee.
DAFTAR PUSTAKA 1. Patricia D.Nova. Kamus Saku Kedokteran Dorland. 25th ed. Jakarta. EGC; 1998. P975 2. Kleinman W, Mikhail M. Spinal, Epidural dan Caudal Blocks. In : Morgan GE, Murray Michael J. Clinical
Lebih terperinci