Edward Personal Preferance Schedule dan Jefferson Scale of Physician Emphaty pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan DokterTingkat IV
|
|
- Herman Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 30 Edward Personal Preferance Schedule dan Jefferson Scale of Physician Emphaty pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan DokterTingkat IV Agustina Arundina Triharja Tejoyuwono, 1 Mardhia, 2 Didiek Pangestu Hadi 3 1 Departemen Kedokteran Komunitas, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 2 Departemen Mikrobiologi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 2 Departemen Fisiologi Medik Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN Abstrak Latar Belakang : Hubungan antara dokter dan pasien secara yuridis dapat dimasukkan dalam golongan kontrak yang didasarkan atas rasa saling percaya. Pada masa pendidikan di fakultas kedokteran, pendidikan empati mahasiswa dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, pilihan karir, jenis kelamin, masa studi dan prestasi akademik yang akan mempengaruhi kinerja lulusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai nilai Edward Personal Preferance Schedule (EPPS) dan Jefferson Scale of Physician Emphaty (JSPE) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) tingkat IV. Metode : penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional, dengan menggunakan kuesioner EPPS dan JSPE. Hasil : 60 subjek mahasiswa yang ikut dalam penelitian sebagian besar adalah perempuan. Pada hasil penilaian EPPS, mahasiswa memiliki penilaian yang kurang pada kemampuan berinteraksi dan penyesuaian diri. Akan tetapi empati dan kemampuan mengendalikan emosi baik, dan sangat baik pada fleksibilitas. Pada penilaian JSPE sebagian besar memiliki skor empati rendah dengan nilai dibawah median 101 dan sebagian besar dialami oleh mahasiswa perempuan. Berdasarkan hasil hubungan EPPS dan JSPE, mahasiswa dengan skor empati rendah memiliki kemampuan berinteraksi dan penyesuaian diri yang kurang. Hal ini juga dialami oleh mahasiswa dengan skor empati yang tinggi dimana kemampuan empati dan penyesuaian diri juga kurang. Namun fleksibilitas dan kemampuan mengendalikan diri baik sampai dengan baik sekali. Kesimpulan : Perlu dibangun rasa empati dan sikap yang beretika dalam tindakan yang mencerminkan profesionalisme guna menciptakan hubungan antara dokter dan pasien yang baik sejak masa perkuliahan di Kedokteran. Kata Kunci: EPPS, JSPE, Mahasiswa kedokteran Background : Doctor-patient relationship depend on trust. In medical school, education of empathy affected by emotional intelligent, career aspect, gender, academic achievment and time of study. The research purpose was to examine Edward Personal Preferance Schedule (EPPS) and Jefferson Scale of Physician Emphaty (JSPE) on fourth grade medical student. Methods : Descriptive cross-sectional questionnaire was used in this research. Held in medical school of Universitas Tanjungpura on 60 students of Foundation Clinical Practice (FCP) programmed. Results : Majority subject of this research was female. From the EPPS result, student has low ability in affiliate and adaptation with others. However, the empathy and emotion controlling was good and very good in flexibility. Additionally on JSPE, mostly students have low empathy score (median < 101), particularly in female students. Based on descriptive analyzed between EPPS and JSPE, students with low empathy score also have less ability to interaction and adaption. Furthermore, this also happened to students with high empathy score, they have low ability in empathy and adaptation, although the flexibility and emotion control was very good. Discussion : Emphaty and ethics development are needed since early year in medical school to develop better doctor-patient relationship since college. Keywords: EPPS, JSPE, Medical Students
2 31 PENDAHULUAN Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) pertama kali disahkan oleh Konsil kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006 dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan uji kompetensi dokter yang bersifat nasional. Berdasarkan SKDI Tahun 2012, kompetensi seorang dokter malpraktik dokter diakibatkan masalah komunikasi antar dokter-pasien. 1-4 Komunikasi minimal yang diperlukan adalah dengan sikap yang memperlihatkan ketulusan dan empati kepada pasien, keramahan yang wajar, terbuka dan jujur. Hubungan antara dokter dan pasien secara yuridis dapat dimasukkan dalam golongan kontrak dibangun dengan pondasi yang terdiri yang didasarkan atas rasa saling atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan. Hal ini percaya. Oleh sebab itu profesionalisme sebagai bagian dari komunikasi menjadi hal yang penting untuk meningkatkan hubungan tenaga kesehatan dan pasien terutama dari pendekatan empati, etika dan profesionalisme. 5,6 menunjukkan pentingnya Hal ini menjadi tantangan profesi profesionalitas yang ditunjang oleh pengetahuan. Berdasarkan data penelitian sekitar 80% kasus kedokteran dan kesehatan dimana penguatan dalam aspek perilaku profesionalisme, mawas diri dan
3 32 pengembangan diri dan komunikasi efektif sebagai dasar dari kompetensi tenaga kesehatan Indonesia sangat diperlukan. Oleh sebab itu pada SKDI 2012, profesionalitas luhur menduduki poin pertama, sehingga seorang dokter memiliki kerangka acuan pendidikan yang terintegrasi.sedangkan pada praktek klinik tenaga kesehatan dihadapkan pada interaksi hubungan dokter terhadap pasien, masyarakat, teman sejawat dan diri sendiri. 8 diharapkan memiliki karakteristik yang baik dalam profesionalitas luhur, mawas diri dan pengembangan diri, komunikasi efektif, pengelolaan METODE penelitian menggunakan desain deskriptif cross sectional, dengan informasi, landasan ilmiah ilmu membandingkan antara hasil EPPS kedokteran, keterampilan klinis dan pengelolaan masalah kesehatan. 7 Pendidikan profesionalisme juga harus diberikan pada semua tenaga kesehatan yang mencakup nilai-nilai, perilaku, sikap etika dan empati dan hal ini harus menjadi bagian dari kepribadian seorang tenaga kesehatan. Akan tetapi saat ini pendidikan profesionalisme pada tenaga kesehatan masih bersifat individual dan belum dan JSPE secara deskriptif. Penilaian EPPS dilakukan oleh psikolog pada lima variabel penilaian yaitu: penyesuaian diri, kemampuan berinteraksi, empati, kemampuan mengendalikan dan fleksibilitas dengan kategori antara kurang sekali sampai dengan baik sekali. Pengumpulan data JSPE dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan kategori skor empati rendah:
4 33 dibawah median dan skor empati tinggi: diatas median. Subjek dalam penelitian adalah 60 mahasiswa tahun IV pada Tahun Ajaran Ganjil 2013/2014 yang sedang mengikuti modul FCP dan mengikuti rangkaian pelatihan etika, empati dan profesionalisme terhadap peningkatan kepribadian dalam konteks humaniora. Subjek dalam penelitian ini telah mengikuti kaidah etika penelitian 9 dan dengan meminta persetujuan subjek terlebih dahulu (informed consent) Berdasarkan jenis kelamin 53.33% (32) mahasiswa yang ikut dalam penelitian adalah perempuan dan 46.67% (28) laki-laki. Berdasarkan hasil penilaian menggunakan EPPS, secara keseluruhan mahasiswa memiliki penilaian kurang pada kemampuan berinteraksi (30%) dan penyesuaian diri (38.33%), akan tetapi baik pada empati (30%), dan kemampuan mengendalikan diri (38.33%). Sedangkan 30% mahasiswa memiliki fleksibilitas dengan penilaian baik HASIL sekali. Kegiatan dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2013, dengan pembagian mahasiswa tiap angkatan adalah masing-masing 1 mahasiswa dari angkatan 2007 dan mahasiswa dari angkatan 2009 dan 48 mahasiswa dari angkatan Fleksibilitas (Change) adalah kemampuan untuk menggarap hal-hal baru, mengalami peristiwa baru, bertemu teman baru, berubah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan senang berpindah-pindah tempat. Empati (Nurturance) adalah kemampuan
5 34 untuk memberi bantuan, menolong sesame, memperlakukan orang dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain dan bersimpatik. Penyesuaian diri kebebasan diri untuk berbuat sesuatu, mengambil keputusan yang tidak biasa dilakukan orang lain, menghindari pendapat orang dan menghindari tanggung jawab, membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin (Achievement) kebutuhan/dorongan bagi orang lain, mendikte apa yang untuk mencapai hasil kerja sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha, mengerjakan tugas sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan ingin mengerjakan sesuatu lebih baik dari yang lain, kemampuan berinteraksi (Afiliasi) mengerjakan pekerjaan bersama-sama, membentuk persahabatan baru, membuat kawan sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaanbersama-sama, akrab dengan kawan, dan kemampuan mengendalikan emosi (Autonomy dan Dominance) yaitu menyatakan mesti dikerjakan orang lain. Berdasarkan jenis kelamin dari total subjek ditemukan bahwa mahasiswa perempuan memiliki penilaian kurang pada kemampuan penyesuaian diri (43.75%) dan kemampuan berinteraksi (34.38%), namun memiliki kemampuan empati yang baik (18.33%). Sedangkan pada mahasiswa laki-laki memiliki penilaian baik pada kemampuan mengendalikan emosi (23.33%) dan fleksibilitas (20%), untuk menggambarkan hasilnya lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.
6 35 Pada hasil penilaian JSPE, 55% (33) mahasiswa memiliki skor empati yang rendah dimana kurang dari nilai median 101, dan 45% (27) lainnya memiliki skor empati tinggi. Berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak yang memiliki skor empati yang rendah daripada laki-lakilaki, seperti yang dapat kita lihat pada gambar 1. Berdasarkan hasil hubungan antara EPPS dan JSPE ditemukan bahwa pada mahasiswa dengan skor empati yang rendah memiliki kemampuan
7 % dengan kategori kurang dan baik sekali. Kategori kurang terhadap berinteraksi yang kurang (16.67%), akan tetapi baik pada kemampuan empati (20%) dan mengendalikan emosi (23.33%) dan baik sekali pada fleksibilitas (15%). Pada mahasiswa dengan skor empati tinggi, memiliki kemampuan penyesuaian diri sama pada kedua kelompok JSPE akan tetapi baik pada kemampuan mengedalikan diri dan baik sekali pada kemampuan fleksibilitas. Tabel 2 akan menggambarkan lebih jelas hasil hubungan persilangan EPPS dan JSPE. berinteraksi baik (15%). Pada kemampuan empati, kedua kelompok memiliki penilaian yang sama yaitu
8 37 PEMBAHASAN Seorang dokter memerlukan empati yang tinggi agar dapat memahami kondisi pasien dan lingkungan kerja dokter. Empati ini diperlukan dalam komunikasi dokter dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan teman sejawat
9 38 maupun dokter dengan tenaga medis lainnya. Selain itu empati juga merupakan komponen suatu profesionalisme dalam praktik kedokteran. 10 Salah satu waktu yang tepat untuk mengajarkan mengenai empati seorang dokter adalah saat masa perkuliahan atau pembelajaran kedokteran. 11 Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama seorang mahasiswa mempelajari empati saat perkuliahan, maka skor empati yang dimiliki oleh mahasiswa juga akan semakin tinggi. Pada penelitian Kataoka, menunjukkan hasil skor empati yang semakin meningkat dari mahasiswa tahun pertama hingga tahun ke-enam. 12 Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Eunice, yang menunjukkan skor empati pada tahun ke-enam lebih tinggi dari skor empati mahasiswa tahun pertama. 13 Meskipun pada penelitian Chen, mahasiswa pada tahun pertama memiliki skor empati yang lebih tinggi dari tahun ke empat. 14 Skor empati ini dapat dinilai dengan JSPE. Dengan penilaian menggunakan JSPE maka dapat dilihat kemampuan empati seorang mahasiswa terhadap kasus klinik yang muncul di lingkungan kerjanya kelak. Loureiro 15 menyatakan bahwa empati dapat diajarkan di Fakultas Kedokteran sejak awal perkuliahan dan bisa dijadikan model penilaian terhadap motivasi dari mahasiswa kedokteran untuk kuliah di Fakultas Kedokteran. Hal ini dikarenakan hubungan antara orientasi masyarakat dan empati berhubungan erat. Menurut Hojat, 3 perempuan memiliki skor empati yang lebih tinggi
10 39 dibandingkan dengan laki-laki karena memiliki sifat menyenangkan, bersahabat, ramah dan bijaksana Akan tetapi berdasarkan data penelitian perempuan memiliki skor empati yang lebih rendah dari laki-laki, hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki tehadap skor empati berdasarkan JSPE. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Chen 14 dan Kataoka 12, namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Madiseh. 16 Perbedaan ini disebabkan karena kondisi cemas dan stress secara signifikan mengurangi impuls yang dikirim oleh mirror neuron. Mirror neuron berhubungan secara fisiologis dengan empati. 4 Selain itu pula menurut Decety, 17 secara normal perempuan tidak lebih baik dari lakilaki. Akan tetapi ketika terjadi kondisi tertentu, maka perempuan akan lebih termotivasi untuk menghadapi kondisi tersebut serta lebih mudah dan lebih tinggi memunculkan rasa empati dalam menghadapi kondisi tersebut dibandingkan laki-laki. Berdasarkan dari data penilaian skor empati yang didapatkan bahwa skor empati mahasiswa yang berada di bawah median sebanyak 33 orang (55%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir dari seluruh mahasiswa yang nantinya akan masuk ke kepaniteraan klinik memiliki empati yang kurang. Hal ini menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam kegiatan kepaniteraan selanjutnya dan meningkatkan pengawasan kepada mahasiswa kepaniteraan klinik. kemampuan empati seorang Madiseh,et al 16 menjelaskan bahwa pada mahasiswa kedokteran di
11 40 Iran yang mendapatkan pengajaran dengan sistem kurikulum konvensional dan sangat terstruktur yang disertaijadwal perkuliahan yang padat tanpa disertai dengan pelatihan komunikasi, menunjukkan rendahnya empati mahasiswa kedokteran kepada pasien. Sebagai akibat yang timbul adalah hubungan yang dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat akan seorang dokter, bukan suatu hubungan dokter-pasien dikarenakan rasa empati dokter kepada pasien. Penelitian ini juga melihat nilai EPPS dari mahasiswa. Penilaian EPPS lebih mendekatkan pada penilaian emotional performance diri sendiri sebagai bagian dari masyarakat kasus medis dan masyarakat seharihari. Pada penelitian Hojat, yang membandingkan JSPE dan Interpersonal Reactivity Index (IRI) menunjukkan bahwa ada korelasi yang erat antara penilaian JSPE dan IRI untuk mendekatkan kemampuan tenaga medis terhadap permasalahan klinik di rumah sakit. 18 Pada penelitian empati lainnya dengan menggunakan Balanced Emotional Empathy Scale (BEES) menunjukkan emotional dan cognitif empati memiliki hubungan yang positif. 19 Selain melalui kurikulum yang memasukkan materi empati dalam pendidikan kedokteran, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan umum.membandingkan kedua empati mahasiswa adalah dengan penilaian ini dengan tujuan melihat secara dalam kemampuan berempathy mahasiswa jika dihadapkan dengan pelatihan empati. Salah satu pelatihan yang pernah diberikan kepada mahasiswa kedokteran adalah dengan
12 41 gerakan Yoga. Gerakan yoga yang seseorang, kecemasan dan diajarkan kepada mahasiswa ketidakstabilan mood seseorang, 21 kedokteran, ternyata menunjukkan adanya peningkatan terhadap yang pada akhirnya akan berdampak kepada menurunnyya tingkat stress kesadaran diri mahasiswa kedokteran seseorang dan meningkatkan skor terhadap permasalahan internal dan keputusan diri sendiri. Pada awal penelitian diketahui bahwa kemampuan empati mahasiswa kedokteran rata-rata kurang. Setelah diberikan pelatihan gerakan Yoga, dilakukan penilaian ulang terhadap skor empati tiap mahasiwa kedokteran. Hasil yang didapatkan adalah skor empati mereka meningkat di atas ratarata. Pelatihan yoga dan pelatihan sejenisnya yang dapat meningkatkan mind-body practice akan meningkatkan regulasi diri dan empati mahasiswa kedokteran. 20 Pelatihan Yoga atau yang sejenisnya diketahui akan menurunkan rasa tegang empati seseorang dalam delapan minggi pelatihan Yoga. 22 Pada tahap kepaniteraan klinik juga, mahasiswa kedokteran akan langsung berinteraksi dengan permasalahan kesehatan secara nyata, mulai menghadapi masyarakat dan pasien, menghadapi dokter konsulen serta bekerjasama dengan tenaga medis lain. Komunikasi, empati, tingkah laku, dan kemampuan kognitif secara tidak langsung akan diuji, dan dapat dilihat keberhasilan dari pembelajaran selama pendidikan di kedokteran. 23 Oleh sebab itu pelatihan mengenai etika, empati dan profesionalisme terhadap peningkatan
13 42 kepribadian perlu diberikan sejak awal perkuliahan di kedokteran. KESIMPULAN Empati merupakan suatu kemampuan manusia untuk mengerti pandangan dan pengertian orang lain dan mengkomunikasikan pengertian terhadap pandangan dan perasaan orang lain. Pemberian perkuliahan mengenai etika, empati dan profesionalisme sejakawal akan mengembangkan keterampilan dan kesadaran professional kedokteran dan bioetika untuk meningkatkan kinerja dan dedikasi lulusan dalam bekerja di masyarakat demi keselamatan pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia. Standar Kompetensi Perawat Indonesia. Persatuan Perawat Nasional Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma Keperawatan Indonesia Jakarta; Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia; Hojat M, Vergare MJ, Maxwell K, Brainard G, Herrine SK, Isenberg GA, et al. The devil is in the third year : a longitudinal study erosion of empathy in medical schools. Acad Med 2009; 84: Neumann M, Edelhauser F, Tauschel D, Fischer M, Wirtx M, Woopen C, et al. Empathy decline and its reasons: a systematic review of studies with medical students and residents,. Acad Med. 2011; 86: Budianto H. Panduan praktis etika profesi dokter. Jakarta: Sagung Seto; Guwandi J.Dokter, Pasien dan Hukum. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Asosiasi Institusi Pendidikan kedokteran Indonesia; Passi V, Doug M,Peile ED, Thistlethwaite J, Johnson N,. Developing medical professionalism in futuredoctors: a systematic review. International Journal of Medical Education. 2010; 1: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan. Jakarta; Hojat M, Gonnella JS, Nasca TJ, Mangione S, Veloksi JJ, Magee M,. The jefferson scale of physician empathy: further psychometric data and differences by gender and specialty at item level. Academic medicine. 2002; 77: Sajid MS. Bioethics and medical education. Scottish Medical Journal. 2008; 53(2): Kataoka HU, Koide N, Ochi K, Hojat M, Gonnella JS, Measurement of empathy among japanese medical student : psychometrics and scres differences by gender and level of medical education. Acad med sept. 2009; 84(9): Eunice M, Saigueira A, Costa P, Costa M, Empathy in senior ear and first year medical students : a cross Setional Study. BMC med Educ. 2011; 11(52): Chen D, Lew R, Hershman W, Orlander J., A cross Sectional Measurement of
14 43 medical student empathy. JGIM 2007; 22(10): Loureiro J, Goncalves-Pereira M, Trancas B, Caldas-de-Almeida JM, Castro-Caldas A. Emphaty in the doctor-patient relationship as viewed by firt year medical student : data on validity and sensibility t change of the Jefferson Measure in Portugal. Acta Med Port Dec. 2011; 24(2): Madiseh R, Tavakol M, Dennick R, Nasiri J, Empathy in irian medical students: a preeliminary psychometric analiysis and differences by gender and year of medical school. Med Teach. 2010; 32(11):e Decety J, Ickes W, editor. The social neuroscience of empathy. London: A Bradford book; Hojat M, Mangione S. Kane GC, Gonnella JS. Relationships between Scores of the jefferson scale of physician empathy (JSPE) and the interpersonal reactivity index (IRI). Med Teach 2005; 27(7): Dehning S, Gasperi S, Tesfaye M, Girma E, Mayer S, et a,. Empathy without borders? cross-cultural heart and mindreading in first year medical student. Ethiop J Health Sci, 2013; 23(2): Bond AR, Mason HF, Lemaster CM, Shaw SE, Mullin CS, Holick EA, Saper RB. Embodied health : the effects of a mind-body cource for meical students. Med Educ. 2013; 18: Rosenzweig S, Reibel DK, Greeson JM, Brainard GC, Hojat M. Mindfullnessbased stress reduction lowers psychological distress in medical students. Teach Learn Med. 2003;15 : Shapiro SL, Schwartz GE, Bonner B.Effect of mindfullness-based stress reduction on medical and premedical students. J Beh med. 1998;21: Eunice M, Saigueira A, Costa P, Costa M. Empathy in senior ear and first year medical students : a cross Setional Study. BMC med Educ. 2011; 11(52):1-7.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN BIOETIKA DAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN BIOETIKA DAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA Mardhia a, Agustina Arundina T.T b a Departemen Mikrobiologi,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INDEKS PRESTASI KUMULATIF DENGAN NILAI UKDI PADA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER : STUDI KASUS FK UNDIP
HUBUNGAN ANTARA INDEKS PRESTASI KUMULATIF DENGAN NILAI UKDI PADA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER : STUDI KASUS FK UNDIP ASSOCIATION BETWEEN TOTAL GRADE POINT AVERAGE AND UKDI S SCORES OF MEDICAL EDUCATION PROGRAMME
Lebih terperinciTINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013
TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013 DISUSUN OLEH : KEVIN DILIAN SUGANDA (100100075) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI DIRI DENGAN KEMAMPUAN EMPATI MAHASISWA PROFESI NERS ANGKATAN 2014 DI PSIK AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN MOTIVASI DIRI DENGAN KEMAMPUAN EMPATI MAHASISWA PROFESI NERS ANGKATAN 2014 DI PSIK AISYIYAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : KEVIN AFWAN HABIBIE 201010201151 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciGambaran Pelaksanaan Problem-Based Learning Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Gambaran Pelaksanaan Problem-Based Learning Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Anggia Rohdila Sari 1, Nyimas Natasha Ayu Shafira 2 Fakultas
Lebih terperinciSILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Bioetika & Humaniora (Blok 2) Bobot :
Lebih terperinciSILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Bioetika & Humaniora (Blok 2) Bobot :
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Nama peneliti Asrimalianti Kusuma Sadia Putri dengan Nrp 0630108. Judul penelitian ini adalah Studi Deskriptif mengenai Kecerdasan Emosional pada Perawat bagian rawat inap Gedung X di Rumah Sakit
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK 2007 TENTANG REKAM MEDIS OLEH : JONATHAN ANGKASA
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK 2007 TENTANG REKAM MEDIS OLEH : JONATHAN ANGKASA 070100356 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar populasi penduduk dunia. 1 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbahaya, salah satunya medical error atau kesalahnan medis. Di satu sisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini yang paling dibutuhkan dalam dunia kesehatan adalah kerja sama tim antar sesama profesi kesehatan. Keselamatan dan kualitas pelayanan kesehatan bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi akademik merupakan kajian yang menarik dalam berbagai penelitian pendidikan. Prestasi akademik merupakan salah satu indikator keberhasilan seseorang
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Indah Puspasari Kiay Demak* * Dosen pada Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 246-657X Hubungan Lamanya Paparan Sistem Pembelajaran Problem Based Learning dengan Kemampuan Metakognitif Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran FK Unisba Relationship
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dua dekade yang lalu (Wynia et al., 1999). Banyak hal yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Profesionalisme dalam dunia kedokteran terus mendapat perhatian dan terus berkembang sejak dua dekade yang lalu (Wynia et al., 1999). Banyak hal yang mendasari perkembangan
Lebih terperinciABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciDifferences in Stress Level Between First-Year and Second-Year Medical Students in Medical Faculty of Lampung University
Differences in Stress Level Between First-Year and Second-Year Medical Students in Medical Faculty of Lampung University Maulana ZF, Soleha TU, Saftarina F, Siagian JMC Faculty of Medicine Lampung University
Lebih terperinciHUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI 145102175 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESADARAN MAHASISWA PSPD FK UNTAN ANGKATAN 2009,2010, DAN 2011 MENGENAI OSCE
NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESADARAN MAHASISWA PSPD FK UNTAN ANGKATAN 2009,2010, DAN 2011 MENGENAI OSCE WELRIANT OCTA ALFANDRO I11107021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Purpose of Life pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 ABSTRACT Yuni Widiastuti 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 Student academic learning achievement
Lebih terperinciHubungan di antara merokok dengan tingkat kecemasan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014
Hubungan di antara merokok dengan tingkat kecemasan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014 Muhammad Alif Hilmi*, Carla Raymondalexas Marchira**, Budi Pratiti**. *Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciOleh: RAYMOND BERNARDUS
Persepsi Mahasiswa FK USU terhadap Kesiapan Menghadapi Self Directed Learning dengan Menggunakan Guglielmino s SDLR Scale dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Oleh: RAYMOND BERNARDUS 100100090 FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Empati didefinisikan sebagai reaksi-reaksi individu terhadap situasi yang terlihat pada orang lain. Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran derajat empati mahasiswa perokok Fakultas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 894 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2008 Oleh :
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SHEILLA
Lebih terperinciPENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK Suyati 1
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK Suyati 1 Prodi D-III Kebidanan Fakultas ilmu kesehatan, Universitas pesantren tinggi Darul Ulum jombang
Lebih terperinciGAMBARAN EVALUASI PENILAIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARANNYA
GAMBARAN EVALUASI PENILAIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARANNYA Agustina Arundina Triharja Tejoyuwono*, Ita Armyanti**, Rangga Putra Nugraha*** * Departemen Ilmu
Lebih terperinciJohn Toding Padang, Novita Medyati
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT PROFESIONAL DENGAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH MAHASISWA PROFESI NERS DI RSUD JAYAPURA PROPINSI PAPUA (Relationship Between Professional Nurse Performance with Clinical
Lebih terperinciPatria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT
HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance
Lebih terperinciPERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN KAIDAH DASAR BIOETIKA PADA MAHASISWA KLINIK DAN PRE-KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN KAIDAH DASAR BIOETIKA PADA MAHASISWA KLINIK DAN PRE-KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Yullya Tri Utari Dedi Afandi M. Yulis Hamidy yullya.tri90@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih luas yaitu rasional dan obyektif (Sudaryanto, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kedokteran merupakan bidang ilmu terapan, di mana pengetahuan kompleks digunakan untuk memecahkan satu masalah sama. Hal ini berbeda dengan ilmu murni dimana
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat grit pada mahasiswa kedokteran umum Universitas X di Bandung. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik sampling yang dilakukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
40 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Fika Nur
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com
Lebih terperinciKata kunci : wellness, emotional-mental wellness,intellectual wellness, physical wellness, social wellness, spiritual wellness.
ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui derajat masing-masing dimensi wellness pada mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Kota Bandung. Penarikan sampel menggunakan snowball
Lebih terperinciABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosi dan prestasi belajar pada siswa kelas XI SMA X di Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan teknik
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTHER-DAUGHTER RELATIONSHIP DENGAN TINGKAT SELF-ESTEEM MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN MOTHER-DAUGHTER RELATIONSHIP DENGAN TINGKAT SELF-ESTEEM MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Oleh : Izzatul Fithriyah Pembimbing: Nalini Muhdi
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciiv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Psychological Well-Being pada pensiunan bank X di Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dan didapatkan sampel berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Semester I VII Tentang Pola Nutrisi Seimbang Tahun 2013
KARYA TULIS ILMIAH Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Semester I VII Tentang Pola Nutrisi Seimbang Tahun 2013 Oleh : NAMA MAHASISWA : DARSAYINI KUMARA PIRAN NIM : 100100264 NIM FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri dan suatu keadaan, sehingga masa depan dapat diketahui dari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Refleksi adalah sebuah proses metakognitif yang terjadi terus menerus dengan tujuan pengembangan pemahaman lebih luas tentang diri sendiri dan suatu keadaan, sehingga
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciHUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MUHAMMAD HAYDAR
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran OGI KURNIAWAN G 0009164 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciTES PSIKOLOGIS (TES EPPS) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung
TES PSIKOLOGIS (TES EPPS) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS) Tes disusun berdasar konsep manifes dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan nasional mencakup berbagai bidang, salah satunya adalah pendidikan kedokteran. Penentu utama kualitas pelayanan asuhan medis kepada masyarakat dipegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kurikulum dan ilmu pendidikan (Anonim, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dokter merupakan pendidikan akademik profesional yang diselenggarakan di tingkat universitas. Pendidikan ini berbeda dengan pendidikan tinggi lainnya karena
Lebih terperinci2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U
No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome
84 Gambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome (HIV/AIDS) di RSGM UMY The Knowledge Description and Hesitation
Lebih terperinciHUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Candra Widhi Wicaksono NIM : 20110310204 Mahasiswa Fakultas Pendidikan Dokter UMY INTISARI
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
HUBUNGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN INFORMED CONCENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI - JUNI 2012) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciKata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik
ABSTRAK Perawatan ortodontik sedang diminati oleh masyarakat Indonesia karena meningkatnya kepedulian masyarakat mengenai kesehatan gigi dan tingginya tingkat maloklusi di Indonesia. Tujuan perawatan ortodontik
Lebih terperinciMEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN TUTOR PADA TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO Indah Puspasari Kiay
Lebih terperinciPenelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan
PENELITIAN BAB III METODE METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat
Lebih terperinciEka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II
KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260
HUBUNGAN MOTIVASI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN PENCAPAIAN TARGET KETERAMPILAN KLINIK KEPERAWATAN PADA MAHASISWA PROFESI STIKES AISYIYAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh masyarakat
Lebih terperinciABSTRACT
CORRELATION BETWEEN PROGRESS TESTING SCORE ON PROFESSION STAGE WITH CUMULATIVE GRADE POINT ACADEMIC OF GRADUATED DENTISTRY STUDENT OF UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA NILAI PROGRESS
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan kurikulum yang baru diterapkan di Fakultas Psikologi X Bandung dan salah satu mata kuliah yang diajarkan adalah Psikologi Kepribadian.
Lebih terperinciImplementasinya dalampbl. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Departemen Pendidikan Kedokteran FKUI
Implementasinya dalampbl Sugito Wonodirekso Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Departemen Pendidikan Kedokteran FKUI Pendahuluan KBK tidak sama dengan PBL PBL adalah salah satu cara untuk mencapai kompetensi
Lebih terperinciHUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA BERDASARKAN UJIAN DAN RAPOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA THE CORRELATION BETWEEN THE INCOMING TEST SCORES OF STUDENTS BASED ON TEST AND BASED ON REPORT CARDS TO THE STUDENTS LEARNING IN D3 MIDWIFERY EDUCATION PROGRAM UNIVERSITY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat ini, tuntutan masyarakat akan kompetensi dokter semakin berkembang. Masyarakat menuntut institusi pendidikan kedokteran untuk mempersiapkan lulusannya
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Marantha
ABSTRAK Penelitian mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung ini dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejatinya bisa memberikan banyak pelajaran bagi hidup. Peristiwa yang mengharukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini banyak peristiwa yang lepas dari pandangan orang yang sejatinya bisa memberikan banyak pelajaran bagi hidup. Peristiwa yang mengharukan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA
HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA Anindini Winda Amalia 1, Rr. Tutik Sri Hariyati 2 1 Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013
HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Gita Pratiwi Nugrahani 201210104296
Lebih terperinciPERSEPSI MENGENAI PEMBELAJARAN KIMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN
Pendidikan ISBN : 979-498-467-1 PERSEPSI MENGENAI PEMBELAJARAN KIMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Agus Sudaryanto& Okti Sri Purwanti Jurusan Keperawatan Fak Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kaidah Dasar Bioetika dengan Tingkat Kemampuan Penilaian Moral pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Artikel Penelitian Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kaidah Dasar Bioetika dengan Tingkat Kemampuan Penilaian Moral pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Dedi Afandi,* Laode Burhanuddin
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Mengubah Body Image Negatif melalui Pelatihan Body Image pada siswi SMP X Pamanukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengubah body image negatif pada siswi SMP X Pamanukan.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia, khususnya Indonesia. Untuk itu Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai Kepribadian tipe D
Lebih terperinciABSTRAK. Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung
ABSTRAK Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung Pippy YPBM, Januari 2011 Pembimbing I : Winny Suwindere, drg,.ms. Pembimbing II :
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN i ii iv v ABSTRAK vi ABSTRACT vii RINGKASAN viii SUMMARY x DAFTAR ISI... DAFTAR
Lebih terperinciSKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014
PERBEDAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA SINGLE SEX SCHOOLS DAN COEDUCATIONAL SCHOOLS DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: Nadya Putri Delwis 101301024 FAKULTAS
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DI WAHANA PENDIDIKAN (PRIMER) Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI BKS IKM/IKP/IKK-FKI
PEMBELAJARAN DI WAHANA PENDIDIKAN (PRIMER) Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI BKS IKM/IKP/IKK-FKI Good Morning Everybody, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan bahwa terdapat negara dengan beban Human Immunodeficiency Virus (HIV) tertinggi dan kasus
Lebih terperinciGAMBARAN KETANGGUHAN DIRI (RESILIENSI) PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
GAMBARAN KETANGGUHAN DIRI (RESILIENSI) PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Sherty Amelia Enikarmila Asni Daviq Chairilsyah shertyamelia@yahoo.co.id ABSTRACT : Resilience is
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :163-174 PERSEPSI SISWA CIBI TERHADAP FAKTOR LINGKUNGAN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI
Lebih terperinciiii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords :personality, learning achievement PENDAHULUAN
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010 Aisya Selvia 1, Zulharman 2, Daviq Chairilsyah 3 ABSTRACT There are several factors that affect
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. Septian Sugiarto G
HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN NILAI UJIAN BLOK PADA MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA
BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 1, 28-33 ISSN: 0853-2451 HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungan. dari mereka sulit untuk menyesuaikan diri dengan baik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat manusia perlu adanya hubungan yang baik antar sesamanya. Manusia tidak dapat hidup sendiri karena manusia merupakan makhluk sosial dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional berupa teacher
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan paradigma pendidikan kedokteran, menyebabkan perlu diadakan perubahan pada kurikulum pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional
Lebih terperinciAbstrak. v Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Korelasional Antara Culture Shock dan Penyesuaian Diri Bidang Akademik pada Mahasiswa Papua Tahun Pertama di Universitas X Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini
Lebih terperinciHUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS
HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan dihadapkan pada tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan. Berbagai macam tantangan dan ancaman terhadap profesi
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU 1 Mariane Sembel 2 Henry Opod 3 Bernart S. P. Hutagalung 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
Lebih terperinciSISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN
SISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes Dosen FK UNSRI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN KOMUNITAS (IKM/IKK) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA, PALEMBANG 2006 Daftar
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Wira Oktovia 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 ABSTRACT Medical students have higher risk
Lebih terperinciJournal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR UMUM PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG Endang Astiriyani Jurusan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Tasikmalaya email
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana strata-1 pendidikan dokter
Lebih terperinci