Abstrak. Studi Empiris Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Abstrak. Studi Empiris Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia."

Transkripsi

1 Abstrak Studi Empiris Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Oleh: PANDHU SAKUMALA NPM : Tlpn : pandhusakumala@hotmail.co.id Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt. Penelitian ini menganalisis apakah terdapat pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, dan likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan serta bertujuan untuk mengestimasi seberapa jauh pengaruh variabel struktur aktiva, profitabilitas, dan likuiditas, terhadap struktur modal perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. Pengujian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat digunakan Uji Fisher (Uji F) dengan tingkat kepercayaan 95% atau α sebesar 0,05. Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS didapat nilai F hitung (125,672) F tabel (2,76) sehingga dapat dinyatakan bahwa menolak H 0 dan menerima H 1. Nilai F- hitung menunjukkan bahwa secara statistik Struktur Modal dipengaruhi oleh variabel Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Likuiditas. Secara parsial pengaruh variabel independen yaitu Struktur Aktiva secara positif dan signifikan mempengaruhi Struktur Modal, secara statitistik variabel Profitabilitas berpengaruh negatif atau berlawanan arah terhadap variabel terikat Struktur Modal.. Dengan taraf nyata (α) = 5%, dengan siginifikan sebesar > 0.05 (α), hasil ini membuktikan bahwa variabel Likuiditas (X 3 ) secara statitistik tidak mempengaruhi Struktur modal. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini hanya terbatas pada kajian empiris tentang faktor faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan makanan dan minuman go public di BEI tetapi tidak sampai kepada pemecahan masalah tentang bagaimana dampak struktur modal itu sendiri terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, peneliti lain yang berminat terhadap permasalahan struktur modal perusahaan manufaktur dapat mengembangkan penelitian ini dalam rangka mengetahui dampak dari struktur modal yang digunakan perusahaan terhadap kinerja perusahaan.

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Upaya tersebut merupakan permasalahan tersendiri bagi perusahaan, karena menyangkut pemenuhan dananya yang diperlukan. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan sumber dari dalam perusahaan, maka akan sangat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah sedemikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan, dan dana dari sumber internal sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain, selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan baik dari hutang (debt financing) maupun dengan mengeluarkan saham baru (external equity financing) dalam memenuhi kebutuhan dananya. Oleh karena itu, pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk pengembangan bisnisnya. Pemenuhan dana tersebut berasal dari sumber internal ataupun sumber eksternal. Karena itu, para manajer keuangan dengan tetap memperhatikan cost of capital perlu menentukan struktur modal dalam upaya menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dipenuhi dengan modal asing. Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumbersumber dana ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian-penambahan hutang dapat memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan (Weston dan Brigham, 1990). Risiko yang semakin tinggi akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam

3 penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Menurut (Weston dan Brigham, 1990), setiap perusahaan menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan. Target ini selalu berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur modal yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat hutang yang sesungguhnya berada dibawah target, mungkin perlu dilakukan ekspansi dengan melakukan pinjaman, sementara jika rasio hutang sudah melampaui target, barangkali saham perlu dijual. Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi kedalam dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan ekternal. Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba ditahan sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh para kreditor atau yang disebut dengan hutang dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal. Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan tersebut. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang paling mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dapat membantu khususnya pihak manajemen perusahaan yang ada dalam perusahaan tersebut dalam menentukan bagaimana seharusnya pemenuhan kebutuhan dana untuk mencapai struktur modal yang optimal harus dilakukan dan juga para investor di pasar modal pada umumnya. Dengan demikian tujuan pihak manajemen perusahaan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (pemilik) dapat tercapai. Sedangkan menurut (Riyanto, 1995), struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor yang utama adalah : 1. Tingkat bunga 2. Stabilitas dari earnings

4 3. Susunan dari aktiva 4. Kadar risiko dari aktiva 5. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan 6. Keadaan pasar modal 7. Sifat manajemen 8. Besarnya suatu perusahaan Selain teori diatas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, masih banyak lagi yang mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut. Dari beberapa faktor yang dipilih oleh mereka, pada umumnya mempunyai kesamaan dengan latar belakang alasan yang hampir sama pula. Oleh karena faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal cukup banyak dan tidak mudah untuk mengukurnya, serta data yang diperlukan juga tidak mudah diperoleh, maka dalam penelitian ini penulis hanya mengambil beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap stuktur modal, antara lain: Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Likuiditas. Mengingat keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang secara langsung akan menentukan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan hidup dan berkembang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur dan diterjemahkan kedalam karya tulis yang berjudul: Studi Empiris Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah struktur modal perusahaan makanan dan minuman dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: struktur aktiva, profitabilitas, dan likuiditas? 2. Dari keseluruhan variabel struktur aktiva, profitabilitas, dan likuiditas, variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap struktur modal makanan dan minuman?

5 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian Untuk mengestimasi seberapa jauh pengaruh variabel struktur aktiva, profitabilitas, dan likuiditas, terhadap struktur modal perusahaan makanan dan minuman di Indonesia Adapun Kegunaan Penelitian ini adalah : a. Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan menguji pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam menyusun penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan. b. Menambah referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan di Indonesia di masa yang akan datang. 1.4 Kerangka Pemikiran Variabel Independen Variabel Dependen Struktur Aktiva Profitabilitas Struktur Modal Likuiditas 1.5 Hipotesis A. Struktur Aktiva (TA) Ha1: Struktur Aktiva (TA) berpengaruh positif terhadap struktur modal. B. Profitabilitas (NPM) Ha2: Profitabilitas (NPM) berpengaruh negatif terhadap struktur modal. C. Likuiditas (CR) Ha3: Likuiditas (CR) berpengaruh negatif terhadap struktur modal

6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Struktur Modal Salah satu isu penting yang harus dihadapi oleh para manajer keuangan menurut (Sartono, 2000) adalah hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Menurut (Weston dan Brigham, 1990), setiap perusahaan menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan. Target ini selalu berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur modal yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat hutang yang sesungguhnya berada dibawah target, mungkin perlu dilakukan ekspansi dengan melakukan pinjaman, sementara jika rasio hutang sudah melampaui target, barangkali saham perlu dijual. Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi kedalam dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan ekternal. Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba ditahan sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh para kreditor atau yang disebut dengan hutang dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal. Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan. Teori struktur modal ini penting karena (1) setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri, (2) besarnya biaya modal secara keseluruhan ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi (Sutrisno, 2000). Sedangkan menurut (Awat dan Mulyadi, 1989), berdasarkan sumbernya, ada tiga jenis dana yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, yaitu: penerbitan saham (equity financing), penerbitan obligasi sering disebut dengan pembelanjaan dari luar (external financing). Sedangkan penggunaan laba ditahan (retained earnings) disebut dengan pembelanjaan dari dalam perusahaan (internal financing). Dalam

7 keputusan pembelanjaan ini akan ditentukan perimbangan yang optimal dari berbagai sumber dana yang akan digunakan. Yang dimaksud dengan struktur modal (capital structure) adalah perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (saham). Ada beberapa teori struktur modal yang dikembangkan oleh beberapa ahli, yaitu antara lain pendekatan Tradisional, pendekatan Modigliani dan Miller (MM), pendekatan Laba Bersih atau Net Income (NI), pendekatan Laba Operasi atau Net Operating Income (NOI), Balanced Theory dan Pecking Order Pendekatan Tradisional Pendekatan tradisional berpendapat bahwa dalam pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan (atau biaya modal perusahaan) dapat diubah dengan merubah struktur modalnya. Pendapat ini dominan sampai dengan awal tahun an. Menurut (Husnan, 1998) keadaan perusahaan menjadi lebih baik setelah perusahaan menggunakan hutang karena nilai perusahaan meningkat (atau biaya modal perusahaan menurun). Menurut (Sartono, 2000), pendekatan ini mengasumsikan bahwa hingga tingkat leverage tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga baik biaya modal sendiri maupun biaya hutang relatif konstan. Namun demikian setelah leverage rasio hutang tertentu, biaya hutang dan biaya modal sendiri meningkat. Peningkatan biaya modal sendiri ini akan semakin besar dan bahkan akan semakin besar daripada penurunan biaya karena penggunaan hutang yang lebih murah. Akibatnya biaya modal rata-rata tertimbang pada awalnya menurun dan setelah leverage tertentu akan meningkat. Oleh karena itu nilai perusahaan mula-mula meningkat dan akan menurun sebagai akibat dari penggunaan hutang yang semakin besar. Dengan demikian menurut pendekatan tradisional ini, terdapat struktur modal yang optimal untuk setiap perusahaan. Struktur modal yang optimal tersebut terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum atau struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang minimum.

8 2.1.2 Pendekatan Modigliani dan Miller Modigliani dan Miller (MM) dalam (Husnan, 1998), menyebutkan bahwa dimungkinkan munculnya proses arbitrase yang akan membuat harga saham (nilai perusahaan) yang tidak menggunakan hutang maupun yang menggunakan hutang, akhirnya sama. Proses arbitrase muncul karena investor selalu lebih menyukai investasi yang memerlukan dana yang lebih sedikit tetapi memberikan penghasilan bersih yang sama dengan tingkat resiko yang sama pula. Dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, maka keputusan pendanaan menjadi tidak relevan, artinya penggunaan hutang maupun modal sendiri akan memberikan dampak yang sama bagi kemakmuran pemilik perusahaan. Dalam keadaan ada pajak, MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan menjadi tidak relevan. Karena pada umumnya bunga yang dibayarkan dapat dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak (bersifat tax deductible). Dengan kata lain apabila ada dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama, tetapi yang satu menggunakan hutang sedangkan yang satunya tidak, maka perusahaan yang membayar bunga akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil. Penghematan membayar pajak merupakan manfaat bagi pemilik perusahaan, maka sudah tentu nilai perusahaan yang menggunakan hutang akan lebih besar daripada perusahaan yang tidak menggunakan hutang Pendekatan Laba Operasi Bersih atau Net Operating Income (NOI) Pendekatan NOI ini mengasumsikan bahwa investor memiliki reaksi yang berbeda terhadap penggunaan hutang oleh perusahaan. Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang konstan berapapun tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaan. Pertama diasumsikan bahwa biaya hutang konstan seperti halnya dalam pendekatan laba bersih. Kedua, penggunaan hutang yang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan risiko perusahaan. Oleh karenya tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan. Konsekuensinya biaya modal rata-rata tertimbang tidak mengalami perubahan dan keputusan struktur modal menjadi tidak penting (Sartono, 2000).

9 2.1.4 Pendekatan Balanced Theory dan Pecking Order Theory Asimetrik informasi, biaya transaksi dan biaya emisi merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi pendanaan berdasarkan pecking order theory, sehingga cenderung mendorong perilaku pecking order theory (Myers, 1984) yang dikutip dari (Rio, 2002). Untuk mengurangi berbagai biaya yang timbul dari pemilihan dana antara hutang atau ekuitas, para manajer akan menerbitkan sekuritas yang beresiko paling kecil. Pecking order cenderung memilih pendanaan sesuai dengan urutan risiko. Menurut (Myers, 1984), dalam (Rio, 2002), bahwa pecking order theory menyatakan beberapa hal antara lain: 1. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi) 2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran deviden secara drastis. 3. Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai untuk fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi, meskipun dalam kesempatan lain mungkin kurang. 4. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Yaitu dimulai dengan menerbitkan obligasi terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan sekuritas yang berkarakteritik opsi (seperti obligasi konversi), baru kemudian bila masih belum mencukupi saham baru diterbitkan. 5. Dalam teori pecking order, tidak ada satu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal yang berasal dari luar perusahaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Menurut (Houston dan Bringham, 2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur modal yang optimal, yaitu : 1. Stabilitas Penjualan 2. Struktur Aktiva 3. Leverage Operasi 4. Tingkat Pertumbuhan

10 5. Profitabilitas 6. Pajak 7. Pengendalian 8. Sikap manajemen 9. Sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat 10. Kondisi pasar 11. Kondisi internal perusahaan 12. Fleksibilitas keuangan Sedangkan menurut (Riyanto, 1995), struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor yang utama adalah : 1. Tingkat bunga 2. Stabilitas dari earnings 3. Susunan dari aktiva 4. Kadar risiko dari aktiva 5. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan 6. Keadaan pasar modal 7. Sifat manajemen 8. Besarnya suatu perusahaan Selain teori diatas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, masih banyak lagi yang mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut. Dari beberapa faktor yang dipilih oleh mereka, pada umumnya mempunyai kesamaan dengan latar belakang alasan yang hampir sama pula. Oleh karena faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal cukup banyak dan tidak mudah untuk mengukurnya, serta data yang diperlukan juga tidak mudah diperoleh, maka dalam penelitian ini penulis hanya mengambil beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap stuktur modal, antara lain: struktur aktiva, profitabilitas dan likuiditas. Selain itu dalam penelitian-penelitian terdahulu faktor-faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang pengertiannya akan dijelaskan sebagai berikut.

11 A. Struktur Aktiva (TA) Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, kekayaan suatu perusahaan dapat dibedakan antara aktiva lancar dan aktiva tetap. Perbandingan atau perimbangan antara kedua aktiva tersebut akan menentukan struktur kekayaan atau lebih dikenal dengan struktur aktiva. Struktur aktiva menurut (Riyanto, 2001) adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Sedangkan (Ghosh et al., 2005) mendefinisikan struktur aktiva sebagai perbandingan antara hutang jangka panjang perusahaan (long term debt) dengan total aktiva (total assets). Pengukuran struktur aktiva dilakukan dengan melakukan perbandingan antara total hutang perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki. Pemenuhan kebutuhan dana akan diutamakan dari modal sendiri jika perusahaan menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan sedangkan modal asing hanya sebagai pelengkap (Mayangsari, 1996). Hal ini disebabkan oleh penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan adanya beban tetap yang berupa fixed cost. Apabila perusahaan memakai modal asing, untuk membelanjakan aktiva tetapnya maka cost tetap yang akan ditanggungnya juga akan besar. (Mayangsari, 1996). Struktur aktiva dalam perusahaan mempunyai pengaruh terhadap sumber-sumber pembiayaan. Menurut (Riyanto, 1995), kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian, semakin tinggi struktur aktiva (yang berarti semakin besar jumlah aktiva tetap), maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi (penggunaan modal asing semakn sedikit) atau dengan kata lain struktur modalnya akan semakin rendah. (Haris dan Raviv, 1991) menyatakan bahwa perusahaan dengan level fixed assets yang rendah mempunyai lebih banyak masalah asymmetric information dibandingkan perusahaan dengan level fixed asset yang tinggi. Perusahaan dengan level fixed assets yang tinggi umumnya adalah perusahaan yang besar, yang dapat

12 menerbitkan saham dengan harga yang fair sehingga tidak menggunakan hutang untuk mendanai investasinya. B. Profitabilitas (NPM) Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal perusahaan adalah profitabilitas. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan tidak semua dibayarkan pada investor dalam bentuk dividen tetapi juga disimpan dalam bentuk laba ditahan yang merupakan sumber pendanaan internal bagi perusahaan. Sesuai dengan Pecking Order Theory, yang menjelaskan bahwa perusahaan akan lebih memilih sumber pendanaan yang berasal dari internal perusahaan dibandingkan dengan eksternal perusahaan. Menurut (Brigham dan Houston, 2001) perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan dengan dan interal. (Arifin, 2001) juga menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Tetapi hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Sawitri, 2001) yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bagi perusahaan. Hal ini dilihat dengan laba yang dihasilkan perusahaan akan terlebih dahulu diprioritaskan untuk membayar bunga serta angsuran hutang perusahaan. Semakin besar hutang perusahaan maka semakin besar pula kewajiban yang akan dibayar oleh perusahaan. Sehingga setiap pertumbuhan laba yang terjadi pada perusahaan tumbuh tidak terlalu cepat. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi, memungkinkan untuk membiayai sebagaian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Perusahaan yang profitable cenderung untuk memiliki hutang yang lebih kecil. Disamping itu, perusahaan dengan aliran kas yang bebas atau profitabilitas yang tinggi, hutang

13 yang besar dapat membatasi kebebasan manajemen. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh, berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang), sehingga semakin rendah pula struktur modalnya. Perusahaan dengan tingkat keuntungan yang lebih besar memiliki sumber pendanaan internal yang lebih besar dan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan investasi melalui pendanaan eksternal yang lebih kecil. Karena itu, pecking order theory memprediksi hubungan yang berkebalikan antara profitabilitas dengan tingkat hutang jangka panjang. Sehingga penelitian ini mengganggap bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitability dengan leverage untuk Pecking Order Theory. Artinya, perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah mempunyai tingkat leverage yang tinggi. Sebaliknya (Sofiati, 2001) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa profitabilitas mempengaruhi struktur modal secara positif signifikan dan juga menyatakan bahwa hutang mempengaruhi ekuitas secara positif signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh (Arifin, 2001) untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan elektronika yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1992 sampai tahun Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Karena perusahaan yang mempunyai profit yang tinggi akan lebih menyimpan labanya sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan internal perusahaan. E. Likuiditas (CR) Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo (Lancaster, 1998:14). Sedangkan menurut Munawir (2002:93), likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya jangka pendek (current obligation). Secara khusus jika ditinjau dari kebijakan yang dilakukan manajer dalam mengatur aktiva perusahaan, maka likuiditas dapat diartikan sebagai proporsi dari aktiva perusahaan yang diinvestasikan ke dalam kas dan marketable securities (surat berharga) (Kim et al, 1998). Rasio antara cash ditambah marketable securities terhadap total assets ini pada dasarnya merupakan rasio yang menunjukkan cash

14 position (Munawir, 2002:98). Dalam penelitian ini, pengertian mengenai konsep likuiditas mengacu pada pengertian khusus tersebut. Kas (cash) adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand) dan rekening giro atau simpanan di bank yang pengambilannya tidakdibatasi baik waktu maupun jumlahnya (cash in bank) dan investasi jangka pendek, yang secara formal disebut kas dan setara kas (cash equivalent) (Munawir, 2002:115). Likuiditas adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar likuiditas (asset) perusahaan maka struktur modalnya (dalam hal ini hutang) akan semakin berkurang, karena perusahaan yang mempunyai total aktiva yang besar kemampuan untuk membayar hutangnya pun lebih besar. Dengan total aktiva yang besar ini, perusahaan akan lebih memilih untuk mendanai kegiatan usahanya dengan modal sendiri. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman (foods and beverages) yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel saham perusahaan selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini untuk mendapatkan sampel yang reprensentatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman (foods and beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2008 sampai dengan Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan selama 4 (empat) tahun, yaitu tahun 2008 sampai dengan 2011.

15 3. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap selama periode penelitian untuk faktor-faktor yang diteliti, yaitu struktur aktiva (TA), profitabilitas (NPM), dan likuiditas (CR). 3.2 Sumber Data dan Pengambilan Data Data dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder (secondary data) dimana data tersebut adalah data yang berasal dari Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan dari Indonesian Capital Market Direktory tahun Pengumpulan data dilakukan dengan cara Cross Section Pooling Data dari perusahaan manufaktur. Cross Section Pooling data dilakukan dengan cara menjumlahkan perusahaan-perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman (foods and beverages) yang mampu memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun Identifikasi dan Pengukuran Variabel Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan variabel dependen dan variabel independen Variabel Dependen Jumlah Hutang Rasio Debt to Total Assets = Jumlah Aktiva Variabel Independen Dalam penelitian ini akan digunakan 3 (Tiga) variabel independen yaitu : 1. Struktur Aktiva (TA) Aktiva Tetap Rasio Tangible Assets = Jumlah Aktiva 2. Profitabilitas (NPM) Net Profitx Margin Laba Bersih = Penjualan Bersih

16 3. Likuiditas (CR) Aktiva lancar Current Ratio = Hutang Lancar 3.4 Teknik Analisis Data Penelitian ini akan menggunakan metode Multiple Regression untuk analisis impact dari variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang dimaksud adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e t Keterangan: Y X1 X2 X3 a b et = Variabel Dependen (Struktur Modal) = Variabel Independen (Struktur Aktiva (TA)) = Variabel Independen (Profitabilitas (NPM)) = Variabel Independen (Likuiditas (CR)) = Intercept = Koefisien Regresi (I=1,2,3,4) = Pengganggu (error) 1. Pengujian Determinan (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas terhadap variasi naik, turunnya variabel terikat (Y) secara bersama-sama, dimana: 0 R 2 0. Jika R 2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Y) adalah besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap (Y). Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 2. Pengujian hipotesis secara simultan Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

17 dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (d fi ) = k 1 dan (d f2 ) = n k. Kriteria pengujiannya : Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel 3. Pengujian hipotesis secara parsial Pengujian secara parsial dilakukan oleh untuk mengetahui pengaruh signifikan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (df) = n k 1 Hipotesis : Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh nyata) Kriteria pengujiannya : Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel 3.5 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan adalah uji Normalitas, uji Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, (Ghozali, 2007). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak mengunakan analisis statistik non-parametrik One- Sample Kolmogorov-Smirnov. Jika pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal dan

18 sebaliknya, jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Uji Multikolineraritas Multikolonieritas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas, (Ghozali, 2007). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, (Ghozali, 2007). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) akan mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik penyebaran di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi homokedastisitas.

19 d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam satu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, (Ghozali, 2007). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dls), maka koefisien autokorelasi lebih dari nol berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian, berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang dipakai dalam model regresi. Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan satu variabel dependen yaitu struktur modal (DTA) dan 3 (Tiga) variabel independen yaitu struktur aktiva (TA), profitabilitas (NPM), dan likuiditas (CR). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman (foods and beverages) yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum 1 Januari 2008 dan tetap terdaftar sampai 31 desember Perusahaan yang diperoleh adalah 20 perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman (foods and beverages). Penentuan sampel dari penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Atas dasar kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka diperoleh jumlah sampel dari penelitian

20 Expected Cum Prob selama periode 2008 sampai 2011 adalah sebanyak 18 perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman. Dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan data yang telah diolah dapat dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviation tiap-tiap variabel disajikan dalam lampiran 2. Berdasarkan lampiran 2 dapat diketahui bahwa mean debt to total asset tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar , dan mean profitabilitas tertinggi pada tahun Untuk mean likuiditas yang diukur dengan current rasio perusahaan tertinggi pada tahun Untuk nilai maximum, minimum dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel tersebut. 4.2 Pengujian Asumsi Klasik Dalam analisis regresi berganda perlu dihindari penyimpangan asumsi klasik supaya tidak timbul masalah dalam penggunaan analisis regresi berganda (Gujarati, 1995). Persyaratan untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai yang efisien dan tidak bias atau BLUE (Best Linear Unbias Estimator) dari satu persamaan regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Apabila terjadi pelanggaran terhadap asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Struktur_Modal Observed Cum Prob Sumber : Data Lampiran Hasil Output Regresi, 2011

21 Regression Standardized Predicted Value Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi. b. Uji Heteroskedastisitas Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Struktur_Modal Regression Studentized Residual 1 2 Sumber : Data Lampiran Hasil Output Regresi, 2011 Dari gambar 2. dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi. c. Uji Autokorelasi Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin- Watson. Dari hasil output regresi didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 1,901 atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung berada diantara -2 dan 2, yakni maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga kesimpulannya adalah Uji Autokorelasi terpenuhi.

22 d. Uji Multikolinearitas Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Struktur Aktiva (X 1 ) 0,985 1,015 Profitabilitas (X 2 ) 0,998 1,002 Likuiditas (X 3 ) 0,985 1,016 Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 8 Dari hasil output data didapatkan bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti tidak terjadi multikolonieritas. Dan menyimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi. Berdasarkan berbagai macam pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa syarat asumsi klasik telah terpenuhi semua sehingga analisis data dengan menggunakan persamaan regresi berganda dapat dilakukan. 4.3 Pengujian Regresi Berganda Berdasarkan hasil perhitungan Dengan program SPSS 16 For Windows diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Perhitungan Signifikan dan t-hitung Pada Masing-Masing Variabel Variabel Koefisien t-hitung Sig Konstanta 1,516 4,366 0,000 Struktur Aktiva (X 1 ) 2,839 3,318 0,002 Profitabilitas (X 2 ) -0,071-2,134 0,039 Likuiditas (X 3 ) -0,486-0,694 0,122 Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 1, ,839X 1-0,071X 2-0,486X 3 Dari model regresi yang terbentuk tersebut maka diperoleh hubungan antara masing-masing variabel independen (Struktur Aktiva (X 1 ), Profitabilitas (X 2 ) dan Likuiditas (X 3 )) dengan variabel dependen (Struktur Modal). yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

23 1. Nilai konstanta bertanda positif menyatakan, bahwa jika tidak ada kegiatan dari ke-tiga variabel bebas tersebut yang mempengaruhi struktur modal, maka struktur modal adalah positif. 2. Koefisien regresi X1 bertanda postif sebesar 2,839 menyatakan, bahwa variabel struktur aktiva memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal. 3. Koefisien regresi X2 bertanda negatif sebesar - 0,071 menyatakan, bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal. 4. Koefisien regresi X3 bertanda negatif sebesar - 0,486 menyatakan, bahwa variabel likuiditas memiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal. 5. Ternyata variabel struktur aktiva dengan koefisien regresinya sebesar 2,839, yang berarti mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan dengan variabel profitabilitas dan variabel likuiditas. 4.4 Pengujian Hipotesis Statistik Secara Keseluruhan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh semua variabel independen bersama-sama terhadap variabel dependen. Metode yang digunakan adalah uji F terhadap signifikansi model regresi yang menunjukkan mampu tidaknya model atau persamaan yang terbentuk dalam memprediksi nilai variabel dependen dengan tepat. Pengujian bersifat satu arah dengan level of significant sebesar 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 18 dengan 4 tahun penelitian (2008 sapai dengan 2011) melibatkan 4 parameter yaitu 1 konstanta 0 dan 3 koefisien yaitu 1, 2, 3,,. (df 1 = 72 3 = 69) Hipotesis statistik: a. Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti ada pengaruh secara keseluruhan antara variabel bebas terhadap variabel terikat) b. Jika F hitung F tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh secara keseluruhan antara variabel bebas terhadap variabel terikat).

24 Uji Signifikan Secara Simultan ANOVA b Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 171, , ,672,001 a 25, , , a. b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Prof itabilitas, Tangible_Asset Dependent Variable: Struktur_Modal Pengujian keberartian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat digunakan Uji Fisher (Uji F) dengan tingkat kepercayaan 95% atau α sebesar 0,05. F hitung = 125,672 F tabel 0,05 (4:72) = 2,76 Nilai signifikan = 0,001 Karena F hitung (125,672) F tabel (2,76) maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara statistik struktur modal (Y) dipengaruhi oleh variabel struktur aktiva (TA), profitabilitas (NPM), dan likuiditas (CR). 4.5 Pengujian Pengaruh Masing-masing (Parsial) Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat (Y 1 ) Untuk melihat besarnya pengaruh variabel struktur aktiva (TA), profitabilitas (NPM), dan likuiditas (CR) terhadap struktur modal (Y) secara sendiri-sendiri atau parsial, digunakan uji t. Sedangkan untuk menghitung besarnya angka t tabel dengan taraf signifikan 95% atau α sebesar 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n k 1 = = 67. Nilai t tabel = 1,667. Hipotesis statistik Dengan kriteria : a. Uji Positif Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t table b. Uji Negatif Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung negatif < t tabel negatif Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung negatif t tabel negatif

25 Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh nyata) Ha : bi 0 (ada pengaruh nyata) t- hitung > t- tabel Ho ditolak, Ha diterima t- hitung < t- tabel Ho diterima, Ha ditolak (Sarwono, 2006:188). Uji Signifikan Nilai t hitung: Tabel 3. Nilai Sig dan t- hitung untuk masing-masing variable bebas Variabel Bebas t- hitung Sig X 1 3,318 0,002 X 2-2,134 0,039 X 3-0,694 0,122 Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 8 1. Pengujian Koefisien Parsial X 1 (Struktur Aktiva X 1 ) Berdasarkan hasil SPSS, ternyata didapat nilai: t hitung = 3,318 Nilai Signifikan 0,002 t tabel = Ternyata t hitung = 3,318 > t tabel = 1.667, dan angka signifikansi 0,002 < 0,05, maka H 0 ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95 %. Artinya secara parsial ada pengaruh antara variabel Struktur Aktiva (X 1 ) terhadap Struktur Modal. Ini berarti dapat dinyatakan bahwa, secara statitistik variabel Struktur Aktiva (X 1 ) berpengaruh positif atau searah terhadap variabel terikat Struktur Modal. Pengujian yang pertama dilakukan terhadap variabel Struktur Aktiva (TA), pengaruhnya terhadap Struktur Modal (DTA). Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa dengan taraf nyata (α) = 5%, TA memiliki nilai koefisien regresi sebesar 2,839 tingkat siginifikan sebesar < 0.05 hasil ini membuktikan bahwa variabel Struktur Aktiva (TA) secara positif dan signifikan mempengaruhi Struktur Modal (DTA). Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan dalam awal bahwa Struktur Aktiva (TA) berpengaruh secara positif terhadap Struktur Modal.

26 2. Pengujian Koefisien Parsial X 2 (profitabilitas X 2 ) Berdasarkan hasil SPSS, ternyata didapat nilai: t hitung = -2,134 Nilai Signifikan 0,039 t tabel = Ternyata t hitung = -2,134 < t tabel = , dan angka signifikansi 0,039 < 0,05, maka H 0 ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95 %. Artinya secara parsial ada pengaruh antara Profitabilitas (X 2 ) terhadap Struktur Modal dan pengaruh tersebut bersifat negatif. Ini berarti dapat dinyatakan bahwa, secara statitistik variabel Profitabilitas (X 2 ) berpengaruh negatif atau berlawanan arah terhadap variabel terikat Struktur Modal. Hasil regresi dari pengujian berikutnya terhadap Profitabilitas (NPM). Hasil yang diperoleh dari pengujian regresi tersebut didapatkan nilai koefisien regresi sebesar -0,071 dengan nilai siginifikan sebesar 0.039, hasil ini membuktikan bahwa pengaruh variabel Profitabilitas (NPM) secara negatif mempengaruhi Struktur Modal (DTA) (Ho ditolak dan Ha diterima). Dengan mendasarkan pada pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesa yang telah diterapkan bahwa Profitabilitas (NPM) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Struktur Modal (DTA). Hal ini berarti bahwa semakin besar Profitabilitas (dalam hal ini Net Profit) maka Struktur Modal perusahaan tersebut juga semakin menurun. 3. Pengujian Koefisien Parsial X 3 (Likuiditas X 3 ) Berdasarkan hasil SPSS, ternyata didapat nilai: t hitung = -0,694 Nilai Signifikan 0,122 t tabel = Ternyata Nilai Signifikan Koefisien Parsial X 3 (Likuiditas) adalah 0,122 nilai ini lebih besar dari α yang ditentukan yaitu 0,05 dengan kata lain Likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Struktur Modal. Dengan taraf nyata (α) = 5%, dengan signifikan sebesar > 0.05 (α), hasil ini membuktikan bahwa variabel Likuiditas (CR) secara statistik tidak mempengaruhi Struktur Modal (DTA). Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

27 Dengan mendasarkan pada pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab awal bahwa Likuiditas (CR) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Struktur Modal. Secara teoritis hal ini berarti bahwa semakin besar Likuiditas (asset) perusahaan maka Struktur Modalnya (dalam hal ini hutang) akan semakin berkurang, karena perusahaan yang mempunyai total aktiva yang besar kemampuan untuk membayar hutangnya pun lebih besar. Rekapitulasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Struktur Aktiva (TA) dengan koefisien regresinya sebesar 2,839, yang berarti mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan dengan variabel Profitabilitas (NPM) dan variabel Likuiditas (CR). 2. Pengujian Hipotesis Statistik Secara Keseluruhan menunjukkan bahwa secara statistik Struktur Modal (Y) dipengaruhi oleh variabel Struktur Aktiva (TA), Profitabilitas (NPM), dan Likuiditas (CR). 3. Secara parsial pengaruh variabel independen yaitu Struktur Aktiva (TA), dan Profitabilitas (NPM) telah sejalan dengan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu Struktur Aktiva (TA) secara positif dan signifikan mempengaruhi Struktur Modal (DTA), secara statistik variabel Profitabilitas (X 2 ) berpengaruh negatif atau berlawanan arah terhadap variabel terikat Struktur Modal. 4. Dari hasil statistik dapat dilihat bahwa Likuiditas (CR) sebagai variabel independen yang mempunyai nilai t-hitung dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, pada α= 5%, variabel Likuiditas (X 3 ) tidak signifikan secara statistik dan secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel Struktur Modal.

28 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menganalisis apakah terdapat pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, dan likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat digunakan Uji Fisher (Uji F) dengan tingkat kepercayaan 95% atau α sebesar 0,05. Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS bahwa F hitung (125,672) F tabel (2,76) sehingga dapat dinyatakan bahwa menolak H 0 dan menerima H 1. Nilai F- hitung menunjukkan bahwa secara statistik Struktur Modal dipengaruhi oleh variabel Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Likuiditas. 2. Secara parsial pengaruh variabel independen yaitu Struktur Aktiva dan Profitabilitas telah sejalan dengan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu Struktur Aktiva secara positif dan signifikan mempengaruhi Struktur Modal, secara statitistik variabel Profitabilitas berpengaruh negatif atau berlawanan arah terhadap variabel terikat Struktur Modal. 3. Dengan taraf nyata (α) = 5%, dengan siginifikan sebesar > 0.05 (α), hasil ini membuktikan bahwa variabel Likuiditas (X 3 ) secara statitistik tidak mempengaruhi Struktur modal. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. 5.2 Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini menggunakan sampel yang terlalu sedikit sehingga sangat besar kemungkinan tidak mampu merepresentasikan populasi dengan baik. Sedikitnya sampel merupakan salah satu kelemahan penelitian ini. 2. Penelitian ini hanya dilakukan dengan periode selama 4 tahun, sehingga hasil penelitian ini belum tentu reliabel untuk digunakan sebagai bahan justifikasi untuk jangka panjang

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Pemilihan periode dari tahun 2008-2012 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Periode penelitian yang digunakan periode empat tahun yaitu 2010 sampai dengan tahun 2013. Populasi dari penelitian yang dilakukan yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitan ini dilakukan di Jakarta, provinsi DKI Jakarta, pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017. Sumber penelitian dari Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan non keuangan penerbit obligasi yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menjelaskan bahwa model penelitian adalah sebuah pilihan dalam mengambil keputusan yang rasional sehingga diperoleh data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI (Bursa Efek Indonesia) dan diperoleh dari Pusat Riset

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (eksplanatori) atau penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan data penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan 5 tahun yaitu dari tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor manufaktur dipilih karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Jenis data yang diperlukan adalah data sekunder yang berupa nama perusahaan, data mengenai ukuran perusahaan, likuiditas, leverage,dan profitabilitas serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur periode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan tipe penelitian yang membahas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / subyek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. B. Populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan datadata keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER). ABSTRAK Makmur. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. (dibimbing oleh Drs. Mushar Mustafa, MM., Ak dan Drs. Syarifuddin Rasyid.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory). 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari data perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depok, dimulai dari pengumpulan landasan teori dan sumber-sumber data pada awal april 2013. Kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci