|
|
- Utami Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Protokol TCP/IP Protokol TCP/IP dikembangkan sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan oleh Defense Advance Research Projects Agency (DARPA). Pertama kali dikembangkan untuk mewujudkan komunikasi di dalam DARPA. Selanjutnya TCP/IP menjadi bagian dari paket Berkeley Software Distribution UNIX. Saat ini, TCP/IP merupakan standar de facto dari komunikasi internetwork dan berfungsi sebagai stack protokol transport pada internet, membuat berjutajuta pengguna komputer di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi secara global (Cisco system, 2001: 675) Lapisan Protokol TCP/IP Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagianbagian tertentu dari komunikasi data. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer/lapisan TCP/IP, susunan lapisan dari yang teratas adalah application, transport, internet, dan network interface (Purbo, 2002: 23). Penjelasan singkat untuk setiap lapisan adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Lapisan TCP/IP (Sumber: Purbo, 2002:23) 1. Application, merupakan lapisan yang menjalankan aplikasi-aplikasi untuk TCP/IP, misalnya seperti pengiriman surat elektronik ( ). Dari tiap aplikasi yang tersedia mempunyai protokol sendiri 2-1
2 misalnya SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk menangani surat elektronik. 2. Transport,lapisan ini memecahkan data yang akan dikirim menjadi satuan unit yang sama besarnya disebut datagram di host pengirim. Kemudian lapisan ini akan memberikan datagram-datagram tersebut ke lapisan selanjutnya yaitu lapisan IP. Pada host penerima, lapisan ini bertugas untuk menyatukan kembali paket-paket data sesuai dengan urutan dan memeriksa keintegrasian data. 3. Internet, lapisan ini akan melakukan pemetaan jalur terhadap datagram yang dikirimnya dari lapisan sebelumnya yaitutcp. Lapisan ini akan memberikan alamat pada datagram sebagai referensi rute yang akan ditempuh. Alamat tujuan bersama datagram akan dikirim menjadi suatu paket data. 4. Network Interface, lapisan ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Protokol ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti computer yang berasal dari peralatan lain sejenis Internet Protocol (IP) Address IP Address merupakan alamat yang diberikan kepada komputerkomputer yang terhubung dalam suatu jaringan (Andi, 2011: 21). IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu Network ID dan Host ID. Network ID menentukan alamat dalam jaringan (network address) sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin yang lain. IP Address berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu IPv4 (Internet Protocol versi 4) dan IPv6 (Internet Protocol versi 6) Internet Protocol versi 4 (IPv4) IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4 (Iwan Sofana, 2-2
3 2012: 22).. Panjang totalnya adalah 32 bit dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Pengalamatan IP mengikuti format IP address berdasarkan standar RFC 1166 (Internet Number). Pengalamatan pada IPv4 terdiri dari 32 bit angka binari yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit. Berikut adalah contoh pengalamatan IPv4: Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan menggunakan angka desimal, konversi alamat tersebut menjadi IP address (kelas A, B, dan C) dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bits) dan bagian host (bit-bit host/host bits). Network bit berperan sebagai pembeda antar network atau identifikasi (ID) network. Sedangkan host bit berperan sebagai identifikasi (ID) host. Semua host yang terhubung pada network yang sama pasti akan memiliki network bit yang sama juga (Iwan Sofana, 2012: 25) Jenis-jenis Alamat IPv4 Alamat IPv4 terbagi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. 2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar proses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. 3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar proses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many Kelas-kelas Alamat IPv4 2-3
4 Secara umum, IPv4 dapat dibagi menjadi 5 kelas, kelas A, B, C, D dan E. Namun dalam prakteknya hanya kelas A, B, dan C yang dipakai untuk keperluan umum. Ketiga kelas IP address ini disebut IP address unicast. IP address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP address kelas D disebut juga IP address multicast, sedangkan IP address kelas E digunakan untuk keperluan riset. Berikut penjelasaanya tentang kelas IPv4: Tabel 2.1 Tabel kelas IPv4 1. Kelas A Kelas A hanya menggunakan octet pertama untuk menunjukan ID jaringan dan menggunakan tiga octet yang lain untuk menunjukan ID Host. Bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 0 (Nol). Karena bit pertama selalu diset 0, maka 7 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 7 bit ini memungkinkan adanya 127 alamat jaringan sehingga kelas A mempunyai 126 alamat yang tersedia. 24 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat atau (2 24 ) host per jaringan. Karena kelas address ini menyediakan banyak ID Host per jaringan, maka 2-4
5 penggunaan kelas A di peruntukan bagi perusahaan yang membutuhkan penyediaan akses host dalam jumlah sangat besar. 2. Kelas B Kelas B menggunakan oktet pertama dan kedua untuk menentukan ID jaringan serta dua oktet berikutnya untuk ID Host. Dua bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 1-0 ( Satu-Nol ). Karena dua bit pertama diset menjadi 1-0, maka 14 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 14 bit sisanya menyediakan alamat jaringan. 16 bit sisanya digunakan untuk menyediakan ID Host. Kelas B menyediakan (2 16 ) 2 host per jaringan. Kelas B disediakan untuk jaringan berskala menengah sampai besar. 3. Kelas C Kelas C menggunakan tiga oktet pertama untuk menentukan ID jaringan, sedangkan satu oktet sisanya untuk ID Host. Tiga bit pertama dari oktet pertama pada alamat kelas ini selalu di set menjadi (satu-satu-nol). Karena tiga bit pertama di set menjadi maka 21 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 21 bit menyediakan alamat jaringan, 8 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat. Tersedia 254 (2 8 ) 2 host per jaringan. Kelas address diperuntukan bagi jaringan kecil yang hanya memerlukan nomor host dalam jumlah terbatas. 4. Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. 2-5
6 5. Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Ada 2 kelas yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Salah satu penggunaan multicast address pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone). Pada jaringan IP address kelas E merupakan kelas IP address yang bersifat "eksperimental" atau percobaan. Eksperimen tersebut dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang Format Paket IPv4 Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan dibungkus (encapsulation) dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda-beda. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat struktur dari paket IPv4: 2-6
7 Gambar 2.2 Struktur Paket IPv4 (Sumber: Rahmat rafiudin, 2005:198) Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut: 1. Version (VER), digunakan untuk mengindikasi versi dari header IP yang digunakan. 2. Internet Header Length (IHL), digunakan untuk mengindikasi ukuran header IP. 3. Type of Service, field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP. 4. Total Length, merupakan panjang total dari datagram IP yang mencakup header IP dan muatannya. 5. Identification, digunakan untuk mengidentifikasi sebuah paket IP tertentu yang difragmentasi. 6. Flags, berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak. Bit 0 = reserved, diisi 0 Bit 1 = bila 0 bisa fragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi. Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, 1 ada fragmentasi lagi. 7. Fragment Offset, digunakan untuk mengidentifikasi offset dimana fragme yang bersangkutan dimulai dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah. 2-7
8 8. Time to Live, digunakan untuk mengidentifikasi berapa banyak saluran jaringan dimana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut. 9. Protocol, digunakan untuk mengidentifikasi jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung dalam muatan IP. 10. Header Checksum, field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas terhadap header IP. 11. Source IP Address, mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut. 12. Destinatin IP Address, mengandung alamat IP tujuan kemana datagram IP tersebut akan disampaikan Internet Protocol versi 6 (IPv6) IPv6 tidak lain adalah versi baru IP, yang dirancang sebagai evolusioner dari versi sebelumnya (1Pv4) yang selama ini telah luas digunakan. Pada dasarnya, IPv6 merupakan versi peningkatan IPv4 (Iwan Sofana, 2012:199). Panjang totalnya adalah 128 bit dan secara teoritis dapat mengalamati hinggga =3,4x10 38 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A. IPv6 dirancang agar dapat berjalan dengan baik dalam jaringan berperforma tinggi (seperti Gigabit Ethernet, OC-12, ATM, dan lain-lain), Meski begitu, bukan berarti IPv6 tidak efisien untuk jaringan berbandwidth atau berperforma rendah (semisal wireless). Disamping itu IPv6 menawarkan platform fungsionalitas baru untuk internet, yang akan segera dibutuhkan dimasa mendatang Pengenalan IPv6 Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus 2-8
9 juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing. Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration. Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat 57rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC Fitur-fitur IPv6 IPv6 menawarkan segudang fitur yang powerful, berikut merupakan detail masing-masing fitur: 1. Format header baru Header IPv6 memiliki format baru yang dirancang untuk menjaga overhead header ke nilai minimum. Ini diwujudkan dengan memindahkan field opsional dan nonesensial ke header ekstensi (extension header) yang ditempatkan setelah header IPv6. Header IPv6 yang simple akan lebih efisien diproses pada router perantara. Header IPv4 dan header IPv6 tidak dapat berinteroperasi, dimana IPv6 bukan sebuah superset fungsionalitas IPv4, sehingga tidak memberikan kompatibilitas. Sebuah host atau router harus 2-9
10 mengimplementasikan keduanya (IPv4 dan IPv6) untuk mengenali dan memproses kedua format header. Header baru IPv6 hanya dua kali lebih besar dengan header IPv4, meskipun address IPv6 empat kali lebih besar dari address IPv4. 2. Address space yang besar Address IPv6 memiliki ukuran 128 bit (16 byte), baik address sumber maupun address tujuan. Meskipun 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi sebanyak 3.4x10 38,spasi address besar IPv6 telah dirancang untuk mengizinkan multi-level subnetting dan alokasi address suatu backbone internet ke subnet individual dalam sebuah organisasi. Dengan jumlah address yang begitu besar, teknik konversi address seperti NAT tidak lagi dibutuhkan. 3. Infrastruktur hierarchical addressing dan routing yang efisien Address global IPv6 yang digunakan di internet dirancang untuk mendukung infrastruktur hierarkis dan routing yang ringkas dan efisien. 4. Konfigurasi address Stateless dan Stateful Untuk menyederhanakan konfigurasi host, IPv6 mendukung konfigurasi address stateful mupun stateless. Konfigurasi stateful dapat kita temui seperti layaknya DHCP server dan konfigurasi stateless serupa dengan konfigurasi address dalam ketiadaan DHCP server. Dengan konfigurasi stateless, host pada sebuah link akan secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan address IPv6 untuk link yang dimaksud (yang dinamakan address link local) dan dengan address dari prefix yang dipublikasikan router local. Bahkan dalam ketiadaan router, host dalam link yang sama dapat dengan otomatis mengkonfigurasi sendiri address link local dan berkomunikasi tanpa konfigurasi manual. 5. Keamanan built in 2-10
11 Suit protocol IPv6 memberi dukungan penuh untuk IPSec, sehingga menawarkan solusi yang reliabel untuk keamanan jaringan dan menjamin interoperabilities di antara implementasi IPv6 berbeda. 6. Dukungan yang lebih baik untuk QoS Field baru dalam header IPv6 menetapkan bagaimana trafik ditangani dan diidentifikasi. Pengidentifikasian trafik menggunakan field Flow Label dalam header IPv6 memungkinkan router mudah mengenali paket dan memberikan penanganan khusus sepanjang alur sumber ke tujuan. Karena trafik diidentifikasi dalam header, dukungan untuk QoS mudah diwujudkan, bahkan meski payload paket dalam keadaan dienkripsi oleh IPSec. 7. Protokol baru untuk interaksi neighboring node Protokol Neighbor Discovery untuk IPv6 merupakan seri pesan Internet Control Message Protocol for IPv6 (ICMPv6) yang berperan mengelola interaksi di antara node-node neighbor (neighboring nodes) atau node dalam link yang sama. Neighbor Discovery pada dasarnya menggantikan pesan berbasis broadcast Address Resolution Protocol (ARP), ICMPv6 Router Discovery, dan ICMPv6 Redirect dengan pesan multicat dan unicast Neighbor Discovery yang lebih efisien. 8. Ekstensibilitas IPv6 mudah memperluas fitur barunya dengan memberikan header tambahan (extension header setelah header IPv6 utama. Header dalam IPv6 berbeda dengan opsi dalam header IPv4, yang hanya mendukung opsi 40 byte. Adapun ukuran header ekstensi IPv6 hanya dibatasi oleh ukuran paket IPv6 bersangkutan Tipe-tipe Address IPv6 Secara garis besar, ada tiga tipe address IPv6, yaitu: 1. Unicast Address unicast mengidentifikasi interface tunggal dalam lingkup jenis address unicast. Dengan topologi routing unicast yang tepat, 2-11
12 paket yang dialamatkan ke sebuah address unicast akan dihantarkan ke sebuah interface tunggal. 2. Multicast Address multicast mengidentifikasi interface multi-interface. Dengan topologi routing multicast yang tepat, paket yang dialamatkan ke sebuah address multicast akan dihantarkan ke semua interface yang dikenali address. Address multicast digunakan untuk komunikasi one to many (satu ke banyak) tujuan. 3. Anycast Address anycast mengidentifikasi interface multi-interface. Dengan topologi routing anycast yang tepat, paket yang dialamatkan ke sebuah address anycast akan dihantarkan ke sebuah interface tunggal, tepatnya interface terdekat yang dikenali oleh address bersangkutan. Imterface terdekat diartikan sebagai interface yang memiliki jarak terdekat dalam konteks routing. Address anycast digunakan untuk komunikasi one to one of many (satu ke satu dari banyak) tujuan, melalui penghantarasn interface tunggal. Pada praktiknya, address IPv6 akan mengidentifikasikan interface, bukan node Format Header IPv6 Header IPv6 didesain mempunyai lebih sedikit field dibandingkan dengan IPv4, panjang header yang selalu tetap dan fragmentasi yang terbatas pada paket IPv6 yang terbatas akan membuat router menjadi lebih cepat dalam memperoses paket IPv4. Bagian/field dalam IPv6 header (Ixia, 2004:8): 2-12
13 Gambar 2.3 Format Header IPv6 (Sumber: Rafiudin, 2005) Header IPv6 mempunyai panjang yang tetap sebesar 40 bytes. Fields dalam header IPv6 dijelaskan sebagai berikut: 1. Field version digunakan untuk menandai versi IP yang digunakan. Dalam IPv6 field ini berisi angka 6. Panjang field ini 4 bit. 2. Field traffic class untuk menandai kelas atau prioritas dari paket IPv6. Ukuran field ini 8 bit. 3. Field flow label untuk menadai bahwa paket tersebut dimiliki oleh urutan spesifik tertentu dari paket IPv6 antara asal dan tujuan. Field ini digunakan untuk aplikasi tertentu seperti aplikasi real-time. 4. Field payload length untuk menandai panjang dari payload. 5. Field next header menandai tambahan header pertama jika ada atau jenis protokol pada lapisan atas Protocol Data Unit (PDU). 6. Field extension header digunakan untuk tambahan fungsionalitas yang dibutuhkan seperti security dan sebagainya. 7. Field hop limit untuk menandai maksimum hop yang dapat digunakan oleh IPv6 dalam lalu lintas internet. 8. Field source address digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 dari host asal. Ukuran field ini 128 bit. 9. Field destination address digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 dari host tujuan. Ukuran field ini 128 bit. 2-13
14 2.3.5 Perbedaan IPv6 dengan IPv4 Berikut perbedaan pengalamatan antara IPv4 dan IPv6, secara garis besar yang mendasar antara IPv4 dan IPv6 ditunjukkan dengan tabel sebagai berikuy: Tabel 2.2 Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 IPv4 IPv6 Format pengalamatan 32 bit (4 byte). Format pengalamatan 128 bit (16 byte). Dukungan IPsec merupakan pilihan. Mendukung IPsec Tidak ada identifikasi aliran paket Identifikasi aliran paket untuk untuk penanganan QoS oleh router penanganan QoS oleh router yang dimasukkan ke dalam header IPv4. dimasukkan ke dalam header IPv6 menggunakan Flow Label field. Fragmentasi dilakukan oleh kedua router dan host pengirim. Fragmentasi tidak dilakukan oleh router, hanya oleh host pengirim. Header mengandung checksum. Header tidak mengandung checksum. Header mengandung options. Semua options dipindahkan ke extension headers. Address Resolution Protocol (ARP) menggunakan frame Broadcast ARP ARP diganti dengan Multicast Neighbor Solicitation messages. Request untuk mengubah alamat IPv4 menjadi alamat link layer. Terdapat alamat broadcast. Tidak ada alamat broadcast. Internet Group Management Protocol (IGMP) digunakan untuk mengatur kumpulan local subnet group. ICMP Router Discovery digunakan untuk mencari default gateway yang terbaik dan hal ini merupakan pilihan IGMP diganti dengan Multicast Listener Discovery(MLD) messages. ICMP Router Discovery diganti dengan ICMPv6 Router Solicitation dan Router Advertisement messages, dan hal ini memang dibutuhkan. 2-14
15 Harus dikonfigurasi secara manual Tidak membutuhkan konfigurasi secara ataupun melalui DHCP. manual maupun DHCP. Menggunakan alamat host (A) yang Menggunakan alamat host (AAAA) tercatat pada Domain Name System yang tercatat pada Domain Name (DNS) untuk memetakan hostname System (DNS) untuk memetakan pada alamat IPv4. hostname pada alamat IPv6. Menggunakan pointer (PTR) yang Menggunakan pointer (PTR) yang tercatat pada domain INADDR.ARPA tercatat pada domain IP6.ARPA DNS DNS untuk memetakan alamat IPv4 untuk memetakan alamat IPv6 ke ke hostname. hostname. Mendukung sampai 576-byte ukuran Mendukung sampai 1280-byte ukuran paket. paket Sumber: Microsoft Corporation, EIGRP Enchanced Interior Gateway Protocol (EIGRP) adalah sebuah protocol distance-vector yang classless dan yang sudah ditingkatkan (enhanced), yang memberikan kita keunggulan yang nyata dibandingkan protocol propriertary Cisco lainnya, yaitu Interior Gateway Routing Protocol (IGRP). Inilah pada dasarnya mengapa ia disebut Enhanced IGRP. EIGRP mengkombinasikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh protokol routing link-state dan distance vector. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah protokol distance vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui road map/topologi jaringan secara menyeluruh seperti pada protokol link-state. EIGRP menggunakan konsep dari sebuah autonomous system untuk menggambarkan kumpulan dari router-router yang contiguous (berentetan,sebelah-menyebelah) yang menjalankan routing protocol yang sama dan berbagi informasi routing. Tetapi tidak seperti IGRP, EIGRP memasukan subnet mask ke dalam update route-nya. Dan seperti yang anda ketahui sekarang, pengumuman (advertisement) dari informasi subnet memungkinkan kita menggunakan VLSM 2-15
16 dan melakukan summarization (perangkuman) ketika merancang networknetwork Fitur-fitur EIGRP EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut: 1. Partial updates: EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi tentang route yang menggalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit dari pada IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang mengirimkan update kepada semua router dalam satu area. 2. Multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol IP, AppleTalk, dan Novell Netware IPX dengan memanfaatkan modul-modul yang tidak bergantung pada protokol tertentu Proses dan Teknologi EIGRP EIGRP menggunakan 4 teknologi kunci yang berkombinasi untuk membedakan EIGRP dengan protocol routing yang lainnya: neighbor discovery/recovery, Reliable Transport Protocol (RTP), DUALFinite State Machine, dan protocol-dependent modules. 1. Neighbor discovery/recovery Menggunakan paket hello antar neighbor 2. Reliable Transport Protocol (RTP) Pengiriman paket yang terjamin dan terurut kepada semua neighbor. 3. DUAL finite-state machine Memilih jalur dengan cost paling rendah dan bebas looping untuk mencapai destination. 2-16
17 4. Protocol-dependent module (PDM) EIGRP dapat mendukung IP, AppleTalk, dan Novell Netware. Setiap protokol disediakan modul EIGRP tersendiri dan beroperasi tanpa saling mempengaruhi satu sama lain Cara Kerja Istilah-istilah algoritma DUAL antara lain: 1. Memilih jalur/route untuk mencapai suatu network dengan metric paling rendah, dan bebas looping. 2. Advertised Distance (AD), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari neighbor, merupakan metric antara router next-hop dengan network destination. 3. Feasible distance (FD), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari router, merupakan ongkos (metric) antara router dengan router nexthop ditambah dengan AD dari router next-hop. 4. Ongkos paling rendah = FD paling rendah. 5. Successor, adalah jalur utama untuk mencapai suatu network (router terbaik), merupakan router next-hop dengan next-hop dengan ongkos paling rendah dan jalur bebas looping. 6. Feasible Successor, adalah jalur backup dari successor (AD dari feasible successor harus lebih kecil daripada FD dari successor) Paket-paket EIGRP EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangganya secara multicast ( ) dan menggunakan 5 jenis pesan (message) dalam berhubungan dengan neighbor-nya : 1. Hello: Router-router menggunakan paket Hello untuk menjalin hubungan neighbor. Paket-paket dikirimkan secara multicast dan tidak membutuhkan. 2. Update: Untuk mengirimkan update informasi routing. Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel 2-17
18 routingdalam pesan update, EIGRP menggunakan triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (misal: ada network yang down). Paket update berisi informasi perubahan jalur/rute. Update-update ini dapat berupa unicast untuk router tertentu atau multicast untuk beberapa router yang terhubung. 3. Query: Untuk menanyakan suatu route kepada tetangga. Biasanya digunakan saat setelah terjadi kegagalan/down pada salah satu router network, dan tidak terdapat feasible successor untuk rute/jalur tersebut. Router akan mengirimkan pesan query untuk memperoleh informasi route alternatif untuk mencapai network tersebut, biasanya dalam bentuk multicast tapi bisa juga dalam bentuk unicast untuk beberapa kasus tertentu. 4. Reply: Respon dari pesan Query. 5. ACK: Untuk memberikan acknowledgment (pengakuan/konfirmasi) atas pesan update, query, dan reply. 2-18
Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing
Lebih terperinciIP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T
IP ADDRESS VERSI 6 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan didalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol internet versi 6. IPv6 dikembangkan
Lebih terperinciOverview IPv6 (cont )
IPv6 Overview IPv6 Apa itu IPv6? Disebut juga IPng (IP Next Generation) Panjang bit 128 bit Banyak IP yang tersedia 2 128 = 3.4 10 38 Pengganti IPv4 dengan permasalahan dasar alokasi IPv4 yang mulai habis
Lebih terperinciPendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host
Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi
Lebih terperinciPengalamatan IP. Urutan bit Desimal
Pengalamatan IP IP adalah protokol TCP/IP yang paling sesuai dengan layer 3 dalam model networking OSI. IP menetapkan pengalamatan, seperti juga routing. Seperti layanan pos, IP menetapkan alamat sehingga
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,
Lebih terperinciModul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages
Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam
Lebih terperinciNETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6
NETWORK LAYER Cont { IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 IPv6 Definisi IPv6 Pengalamatan yang merupakan pengembangan dari IPv4 untuk mengantisipasi perumbuhan penggunaan internet yang kian pesat, diperlukan sistem
Lebih terperinciGambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI
BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 IPv6 IPv6 dikembangkan oleh IETF untuk dapat memenuhi kebutuhan IP yang diperlukan, selain itu IPv6 juga dikembangkan untuk mengatasi atau menyempurnakan kekurangankekurangan
Lebih terperinciAMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI
Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah
Lebih terperinciBAB 2: INTRODUCTION TCP/IP
BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session
Lebih terperinciSejarah TCP/IP TCP/IP
Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan untuk menyusun pedoman praktikum untuk mata kuliah Jaringan Komputer dengan mengimplementasikan teknologi IPv6 yang diimplementasikan pada jaringan komputer,
Lebih terperinciPengantar IPv6 Sri Tomo 5)
ISSN : 1693-1173 Pengantar IPv6 Sri Tomo 5) Abstrak Internet protokol yang kita gunakan sekarang untuk komunikasi di internet dikenal dengan IPv4. IPv4 ini telah berumur lebih dari 20 tahun. Suksesor dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 EIGRP 2.1.1 Pengertian EIGRP EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya bisa digunakan pada router CISCO atau disebut juga CISCO propietary,
Lebih terperinciIP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad
IP Addressing Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan tipe IP address dan mengetahui penggunaannya
Lebih terperinciARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP
ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP 1. Umum... 2 2. Transport Control Protocol (TCP)... 6 3. User Datagram Protocol (UDP)... 8 4. Internet Protocol (IP)... 10 5. Internet Control Message Protocol (ICMP)... 13 6.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Statistik Grafik secara Global dari User yang Melakukan Akses ke Google Menggunakan IPv6 pada Musim Semi 2014 [2]
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sejarah IPv6 Pada tahun 1991, IETF mengumumkan bahwa protokol IPv4 yang digunakan pada masa itu semakin berkurang. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya penggunaan protokol IPv4
Lebih terperinciIP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
IP ADDRESSING & SUBNETTING M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom PENGALAMATAN IP Setiap perangkat memiliki 2 pengalamatan: MAC address phisik IP Address logika o IP address pengalamatan
Lebih terperinciNETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI
NETWORK LAYER Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : Pengalamatan
Lebih terperinciTUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP
NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! TCP/IP hanya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Perusahaan Perusahaan tempat penulis melakukan penelitian ini bergerak dalam bidang penerbitan buku dengan skala perusahaan menengah, dimana pemakaian teknologi informasi
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA
Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP
Lebih terperincilapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.
TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
Lebih terperinciFigure 3.1 Format datagram IP
3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data
Lebih terperinciPraktikum Jaringan Komputer
Praktikum Jaringan Komputer Pengenalan IP dan Subnetting LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Internet Protocol ( IP )... 1 Sejarah IP Address...
Lebih terperinciRefrensi OSI
Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
Lebih terperinciTELEKONFERENSI MENGGUNAKAN IPv6 UNICAST DAN IPv6 MULTICAST PADA JARINGAN LAN DENGAN PROTOKOL SDR DAN RAT
TELEKONFERENSI MENGGUNAKAN IPv6 UNICAST DAN IPv6 MULTICAST PADA JARINGAN LAN DENGAN PROTOKOL SDR DAN RAT Dessyanto Boedi Prasetyo 1), Juwairiah 2), Purinta Dedi Setiyawan 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciIP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.
Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari
Lebih terperinciUNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment
UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment I. Pendahuluan IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal
Lebih terperinciDynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer
Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://a Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati oleh
Lebih terperinciTugas Jaringan Komputer
Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class
Lebih terperinciTCP dan Pengalamatan IP
TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan
Lebih terperinciPenggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam Penanganan Keterbatasan IP Address di Jaringan Internet Masa Depan
Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam Penanganan Keterbatasan IP Address di Jaringan Internet Masa Depan Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bahasa Indonesia yang Diampu oleh
Lebih terperinciVersion untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.
Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti
Lebih terperinciLAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T
LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB II. Kelebihan DNS server
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya. (Andi Micro, 2011 : 6). Agar terjadi jaringan
Lebih terperinciSERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP
SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP NAMA NPM/ KELAS MATA KULIAH : SENO PUJIAMUKTI : 16110447/ 4KA34 : PENGANTAR TELEMATIKA SISTEM INFORMASI GUNADARMA SERVER MANAJEMEN Server Manager adalah alat baru yang
Lebih terperincifile:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt
Ref: uus-bte KONSEP ROUTERKONSEP ROUTER Oleh: yerianto@yahoo.com Mengapa perlu router Sebelum kita pelajari lebih jauh mengenai bagaimana mengkonfigurasi router cisco, kita perlu memahami lebih baik lagi
Lebih terperinciadalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya
Lebih terperinciIP ADDRESS UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 7. JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi
IP ADDRESS UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 7 JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi Bab 7 7.0 Pengantar 7.1 Alamat Jaringan IPv4 7.2 Alamat IPv6 Jaringan 7.3 Verifikasi Konektivitas
Lebih terperinciSMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37
SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 IP ADDRESS Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat memahami arti dan fungsi IP address dalam komunikasi antar host di internet.
Lebih terperinciIP versi 4 dan IP versi 6. Alamat IP versi 4
IP versi 4 dan IP versi 6 Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan
Lebih terperinciIP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM
IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address IP Address (Internet protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk
Lebih terperinciROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.
ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari
Lebih terperinciJaringan Komputer. Router dan Routing Protokol. Adhitya Nugraha.
Jaringan Komputer Router dan Routing Protokol Adhitya Nugraha adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 1/20/2015 Objectives Prinsip Kerja Router Routing Statis dan Routing Dinamis Algorithma Routing Link State
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH
ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH Debora Br Sinaga (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciJENIS-JENIS ALAMAT UNICAST
ALAMAT UNICAST Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address).
Lebih terperinciTugas Jaringan Komputer
Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?
Lebih terperinciROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung
Modul 07 ROUTING Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan
Lebih terperinciStatic Routing & Dynamic Routing
Modul 20: Overview Routing tak lain adalah untuk menentukan arah paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Penentuan arah ini disebut juga sebagai route, routing dapat diberikan secara dinamis (dynamic
Lebih terperinciTRANSPORT LAYER DEFINISI
TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara
Lebih terperinci26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP
Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya
Lebih terperinciMonitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si
Monitoring Jaringan Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Memahami bentuk-bentuk segmen TCP dan UDP ygadaditransport Layer. UntukmelihatbentuksegmenTCP danudp yg adadalamjaringankitamemerlukantools yakni
Lebih terperinciMemahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport
4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak
Lebih terperinciThe OSI Reference Model
The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.
Lebih terperinciTCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T
TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol
Lebih terperinciIP Address. Dedi Hermanto
IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar
Lebih terperinci1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan
1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciJaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha.
Jaringan Komputer IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 1/20/2015 Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka
Lebih terperinciDYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.
DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
Lebih terperincimenyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network lain
Modul 6 Routed dan Routing Protocol Routing IP Routing IP adalah subjek yang penting untuk dimengerti, karena ia menyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah
Lebih terperinciSTATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si
STATIC & DYNAMIC ROUTING Rijal Fadilah, S.Si Dasar Teori Static route : suatu mekanisme routing yg tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Jaringan skala yg terdiri dari 2 atau 3 router,
Lebih terperinciBAB II IPv6 DAN MPLS 2.1 IPv6
BAB II IPv6 DAN MPLS 2.1 IPv6 Dalam jaringan komputer dikenal adanya suatu protokol yang mengatur bagaimana suatu node berkomunikasi dengan node lainnya didalam jaringan, protokol tersebut berfungsi sebagai
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi
KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 PENDAHULUAN Latar Belakang IP versi 6 (IPv6) merupakan protokol Internet baru yang dikembangkan pada tahun 1994 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menggantikan IP versi 4 (IPv4) yang saat
Lebih terperinciTRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP
TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport
Lebih terperinciDynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer
Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja
Lebih terperinciPertemuan III. Referensi Model TCP/IP
Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer
Lebih terperinciDosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.
Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email
Lebih terperinciTCP/IP and IP Address Concepts
Modul 12: TCP/IP and IP Address Concepts Overview Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model komunikasi data yang dikempangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada
Lebih terperinciPertemuan III. Referensi Model TCP/IP
Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa
Lebih terperinciAnalisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN
Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Aidil Halim Lubis halimlubis.aidil@gmail.com Erma Julita zidanefdzikri@yahoo.co.id Muhammad Zarlis m.zarlis@yahoo.com Abstrak Lalu lintas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B
LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyekarpa yang disebut ARPANET (Advanced Research
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA sahari. 10. Protocol Komunikasi
KOMUNIKASI DATA sahari 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi Tiap-tiap
Lebih terperinciChapter 3 part 2. Internetworking (Internet Protocol) Muhammad Al Makky
Chapter 3 part 2 Internetworking (Internet Protocol) Muhammad Al Makky Pembahasan Chapter 3 Memahami fungsi dari switch dan bridge Mendiskusikan Internet Protocol (IP) untuk interkoneksi jaringan Memahami
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Routing Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan antar router untuk menemukan jalur terpendek secepat mungkin pada jaringan [2]. Proses routing
Lebih terperinciDISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31)
1 DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31) 2 Konsep Dasar Protokol TCP/IP Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar
Lebih terperinciNaufal Ilham Ramadhan SOAL
SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protokol? 4. Jelaskan tentang konsep
Lebih terperinciREVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP
REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ada beberapa hal yang telah dianalisa mengenai kualitas layanan VoIP. Pada penelitian sebelumnya
Lebih terperinciTujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.
Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern. Introduction to Dynamic Routing Protocol Mengidentifikasikan beberapa cara untuk mengklasifikasikan
Lebih terperinciIPv6. Arsyad Dwiyankuntoko Pendahuluan. Lisensi Dokumen:
IPv6 Arsyad Dwiyankuntoko 11ipa3.arsyad@gmail.com http://arsyaddwiyankuntoko.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
Lebih terperinciNetworking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router
Networking BAB 5 ROUTER 5.1 Router Router merupakan perangkat jaringan yang berada di layer 3 dari OSI Layer. Fungsi dari router adalah untuk memisahkan atau men-segmentasi satu jaringan ke jaringan lainnya.
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR
ANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciAlamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
IP ADDRESSING DAN SUBNETTING Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol
JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERBANDINGAN IP ADDRESS V.4 dan V.6
PERBANDINGAN IP ADDRESS V.4 dan V.6 Disusun Oleh : FRANZ PARDEDE (09061002030) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2008 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Misi awal Internet adalah
Lebih terperinciBAB IV LINK STATE 4.1 Pendahuluan 4.2 Algoritma Dijkstra
BAB IV LINK STATE 4.1 Pendahuluan Protokol Link State pertama kali dikembangkan oleh Bolt Beranek dan Newman pada jaringan ARPANET. Mereka, Bolt dan Newman, menamukan bahwa protokol Link State memiliki
Lebih terperinciSubnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan
Modul 4 Subnetting Subnetting Kelas-kelas jaringan IP Address direpresentasikan dalam 32 bit data, dan biasanya dituliskan dalam 4 buah angka yang masing-masing merepresentasikan 8 bit bilangan, dan dipisahkan
Lebih terperinciWe Can Start From Nothing
Dasar Arsitektur TCP/IP Problem : 1. Data harus dapat dikirimkan kekomputer yang tepat, sesuai tujuannya 2. lokasi komputer yang berjauhan memungkinkan data rusak atau hilang. Solusi TCP/IP Sekumpulan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian landasan teori ini akan dijelaskan mengenai teori umum jaringan dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing dari OSI layer
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM
IP Address & SubnetMask Ridwansyah, ST MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM Pada jaringan dengan protokol TCP/IP, selain MAC Address juga mempunyai IP Address. IP atau Internet
Lebih terperinciMuhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.
Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com TCP/IP Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi
Lebih terperinciJaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4)
Jaringan Komputer Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan
Lebih terperinci1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing)
1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) Dalam TCP/IP dikenal 3 tipe komunikasi : Unicast Broadcast Multicast Pada komunikasi
Lebih terperinciBAB IV INTERNET PROTOCOL
BAB IV INTERNET PROTOCOL IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP, dan IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update pada
Lebih terperinci