BAB III PRAKTEK MONOPOLI JUAL BELI KERANG DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK. A. Keadaan Umum Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PRAKTEK MONOPOLI JUAL BELI KERANG DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK. A. Keadaan Umum Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak"

Transkripsi

1 BAB III PRAKTEK MONOPOLI JUAL BELI KERANG DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK A. Keadaan Umum Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak 1. Letak Geografis Secara geografis Desa Bungo adalah merupakan salah satu desa dari dua puluh desa di Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Desa ini terletak 18 KM sebelah utara Kota Demak. Untuk menuju pusat Kota Demak tersedia transportasi yang memadai, sehingga memudahkan penduduk untuk beraktivitas di pusat kota. Adapun batas wilayah Desa Bungo, yaitu : - Sebelah Utara : Desa Mutih - Sebelah Selatan : Desa Brahan - Sebelah Barat : Desa Menco - Sebelah Timur : Desa Tempel Keadaan Wilayah Luas wilayah Desa Bungo 6,088 Ha, yang terdiri dari areal pemukiman, tambak, persawahan, sungai dan lain sebagainya, dan masingmasing areal tersebut luasnya secara rinci sebagaimana tabel I berikut ini. 1 Observasi tentang deskripsi Wilayah Desa Bungo, pada tanggal 7 Desember

2 44 Tabel I Luas Wilayah Desa Bungo Per-Area 2 No Jenis Penggunaan Tanah Luas Ha 1. Tanah sawah : Sawah irigasi ½ teknis - Sawah tadah hujan Pemukiman Tanah Kas Desa Lapangan Perkantoran Pemerintah Lain-lain ,750 3,607 55, Keadaan Demografi Sesuai dengan demografi desa, penduduk Desa Bungo berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Adapun jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin sebagaimana dalam tabel II berikut ini. Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin 3 No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Data Demografi Desa Bungo tahun Data Wilayah Kependudukan Desa Bungo Tahun 2003.

3 Di samping itu di Desa Bungo juga terdapat sarana pendidikan formal yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyyah. Selain pendidikan formal, juga terdapat sarana pendidikan non formal seperti : tempat pengajian ilmu agama yang bertempat di Masjid dan Mushalla. Adapun tingkat pendidikan penduduk di Desa Bungo adalah sebagaimana tabel III berikut ini. Tabel III Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 4 No Jenis/ Tingkat Pendidikan Jumlah Tamat Akademik / Perti Tamat SLTA / sederajat Tamat SLTP / sederajat 30 orang 382 orang 814 orang 4 Daftar Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa.

4 Tamat SD / sederajat Tidak tamat SD Belum tamat SD Tidak sekolah orang orang 242 orang 549 orang 4. Keadaan Keagamaan Desa Bungo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Wedung Kabupaten Demak yang masyarakatnya homogen, dalam arti warga masyarakat Bungo kebanyakan orang-orang pendatang Tiong Hua, maupun pribuminya. Hal ini yang melatarbelakangi kehidupan beragama di Bungo heterogen. Berdasarkan data statistik yang penulis peroleh yang berisi tentang klasifikasi penduduk berdasarkan pemeluk agama yaitu: 1. Agama Islam : 2518 orang 2. Agama Katholik : 52 orang 3. Agama Protestan : 42 orang 4. Budha : 2 orang 5. Hindu : 3 orang 6. Kepercayaan : 2 orang. 5 Melihat data di atas, di Desa Bungo terdapat kemajemukan di bidang agama. Namun demikian kehidupan beragama dalam masyarakat terjalin harmonis. 6 5 Daftar Monografi Desa Bungo Kec. Wedung Kab. Demak

5 47 Sebagai kegiatan kerohaniahan untuk meningkatkan dan mempertebal keimanan, para tokoh Agama Islam yang berada di wilayah nelayan mengadakan kegiatan keagamaan yang berupa : pengajian malam Jum at bagi ibu-ibu dengan cara berkeliling di rumah mereka, pengajian malam Senin bagi bapak-bapak dengan cara berkeliling juga. 7 Adapun kegiatan Agama Islam yang ada di Desa Bungo sudah berjalan lancar, hal ini terlihat dalam PHBI Masjid Bungo dan Mushalla mengadakan peringatan dengan cara mengadakan pengajian umum untuk kegiatan Mingguan diadakan Ja iyyah Tahlil, Dziba iyah dan Majlis Ta lim, untuk Selapanan diadakan setiap Hari Sabtu yang diikuti lima desa yang ada di sekitar wilayah tersebut. Kegiatan ini sudah terorganisir, bahkan dari kegiatan ini sudah mempunyai barang-barang inventaris untuk keperluan kelompok, misalnya kendaraan roda empat/ mobil, tenda, piring, gelas dan pengeras suara. Sedangkan kegiatan tahunan yaitu bila datang Hari Raya Idul Fitri, para remaja Masjid atau Mushalla membentuk kepanitiaan untuk menangani zakat fitrah dan takbir keliling Keadaan Sosial Ekonomi Perekonomian di Desa Bungo ini lebih benyak ditunjang oleh sektor pertanian. Hal ini disebabkan dari mayoritas dari masyarakat tersebut adalah petani, meskipun terdapat pula pegawai dan pedagang. 6 Wawancara dengan K.H. Abdul Hamid sebagai tokoh agama tanggal 18 Januari Ibid. 8 Wawancara dengan K.H. Abdul Fathir Imam Masjid sebagai tokoh agama tanggal 18 Januari 2005.

6 48 Namun mereka hanya minoritas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel V sebagai berikut. Tabel V Jenis Pekerjaan/ Profesi Masyarakat Desa Bungo Kecamatan Wedung Kab. Demak 9 No Jenis Pekerjaan Jumlah Buruh Petani Pedagang / Wiraswasta Pengrajin Pegawai Negeri Sipil TNI / POLRI Penjahit Montir Sopir Pramuwisa Karyawan Swasta Kontraktor Tukang Kayu orang 727 orang 240 orang 3 orang 9 orang 8 orang 66 orang 3 orang 21 orang 26 orang 284 orang 2 orang 13 orang 9 Laporan Monografi Data Dinamis Bulan Desember 2003, hlm. 9.

7 Tukang Batu Guru Swasta 18 orang 13 orang. Sedangkan dari segi mata pencaharian penduduk Desa Bungo bersifat hiterogen, artinya terdiri dari dari bebrapa jenis mata pencaharian seperti petani, buruh tani, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam tabel V. Di samping itu, terdapat juga kelembagaan ekonomi seperti industri kerajinan, usaha perikanan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel VI berikut. Tabel VI Jumlah Kelembagaan Ekonomi 10 No Jenis Lembaga Ekonomi Unit Jumlah 1. Industri Kerajinan 3 9 orang 2. Industri Pakaian 2 6 orang 3. Industri Makanan 4 8 orang 4. Warung Kelontong orang 5. Angkutan orang 6. Pasar 1-7. Tengkulak orang 10 Ibid., hlm. 10.

8 50 8. Usaha Peternakan orang 9. Usaha Perikanan orang Saran transportasi yang ada di Desa Bungo sudah cukup memadai, akan tetapi alat transportasi menuju ke pusat kota masih kurang, sebagaimana dalam tabel VII berikut ini. Tabel VII Jumlah Sarana Transportasi 11 No Jenis Alat Transportasi Jumlah Ojek Becak Dokar Mini bus Perahu bermotor Sepeda motor Mobil 60 orang 1 orang 1 orang 5 orang 165 orang 126 orang 16 orang B. Keadaan Khusus Desa Bungo Kecmatan Wedung Kabupaten Demak Sebagai obyek penelitian, penulis mengambil daerah nelayan yang ada di Desa Bungo Kec. Wedung Kab. Demak. Sebab di Desa ini terdapat 11 Ibid., hlm. 11.

9 51 praktek monopoli dalam jual beli, yaitu jual beli kerang hasil tangkapan para nelayan. Pada dasarnya kelompok nelayan atau warga nelayan ini tidak beda jauh dengan warga Desa di Wilayah Kecamatan Wedung Kab. Demak. Hal ini disebabkan di sebelah utara Desa Bungo terdapat sungai yang bermuara di laut Jawa yang terletak di sebelah barat Desa Bungo. Jadi Desa Bungo sangat strategis bagi nelayan untuk melaut. Sebab jarak antara perkampungan dengan laut dapat ditempuh dengan waktu 15 menit. Keadaan geografis ini yang mempermudah bagi nelayan untuk melaut, sebab mereka bisa berangkat melaut mulai pukul WIB dan pulang sekitar pukul WIB. Dari hasil pendapatan nelayan setiap harinya bisa mencapai Rp ,-. Pendapatan ini bisa bertambah juga bisa menurun. Hal ini tergantung dengan keadaan alam. Bila musim buratan dan kerang banyak didapat, maka penghasilan nelayan akan bertambah banyak. Akan tetapi jika musim paceklik tiba, banyak nelayan yang menukarkan barang-barang/ perabotnya untuk sekedar memenuhi kebutuhan keluarganya. 12 Para nelayan Desa Bungo sudah mengenal istilah jasa Perbankan. Situasi ini mereka gunakan sebagai sarana simpan pinjam. Bank dalam hal ini sangat membantu para nelayan. Hal ini dapat dilihat bagaimana para nelayan dapat membeli peralatan untuk melaut. Mereka justru menggunakan jasa Perbankan untuk meminjam uang sebagai modal. Bank yang ada di Kecamatan Wedung, yaitu BRI Unit Wedung, BPR dan KOSPIN. Selain dari 12 Wawancara dengan Said, seorang nelayan pada tanggal 09 Januari 2005.

10 52 bank mereka juga menerima pinjaman dari KUD Sarana Minu Primer Juana melalui organisasi tengkulak dengan nama Organisasi Tengkulak Hidayatul Iman yang berada di komplek TPI Bungo. 13 Pemanfaatan KUD oleh warga nelayan selain digunakan sebagai peminjaman yang sebagai modal usaha juga digunakan sebagai penyimpanan uang mereka. Hal ini dimaklumi karena pendapatan nelayan tidak menetap. Terkadang hasil tangkapannya banyak, dan pada suatu ketika juga menurun hingga untuk kebutuhan sehari-hari saja merasa kekurangan. Untuk itulah mereka sangat membutuhkan jasa dari bank untuk menabung atau meminjam uang. Keberadaan KUD Sarana Minu Primer Juana dalam hal ini juga sangat membantu dalam memberikan bantuan sosial. 14 Pada umumnya seroang nelayan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Mereka mempunyai watak keras dan teguh pendirian, sangat fanatik terhadap agama dan rasa sosial yang tinggi. Hal ini tercermin dari keberhasilan para nelayan dalam membangun mushalla al Jannah yang paling megah di Desa Bungo. Sedangkan jama ah putrinya juga berhasil membangun mushalla yang sangat megah pula yang diberi nama Al-Mujahidin Wawancara dengan Samanhudi sebagai Koordinator Daerah KUD Desa Bungo, 08 Januari Wawancara dengan Bapak Ruchani seorang tokoh masyarakat Desa Bungo, 29 Januari Wawancara dengan Bapak Suharnoto sebagai tokoh masyarakat Desa Bungo, 29 Januari 2005.

11 53 C. Pelaksanaan Jual Beli Kerang Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Setelah penulis mengadakan observasi di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak terdapat berbagai macam problematika yang ada di desa tersebut. Menurut petani nalayan hasil tangkapan kerang ditampung oleh makelar untuk kemudian ditimbang, sedang petani nelayan telah mendapatkan upahnya atau bayaran sesuai dengan hasil tangkapan secara kilon. Dari makelar masuk ke penampung atau tengkulak dengan selisih harga Rp. 500,00 /Kg. Setelah itu kerang-kerang tersebut dibawa ke luar kota antara lain Jakarta, Surabaya, Kudus, Jepara dan Semarang. Bagi para petani nelayan selalu menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak yang telah biasa menampung tangkapan mereka. Mengenai harga kerang ini tengkulak cenderung untuk mematok dengan harga sangat murah dibanding dengan harga di pasar. Tetapi ketika tengkulak menjual ke pasar dengan harga yang mahal. Perbandingan harga yang tidak seimbang terkadang membuat keterpaksaan para nelayan dalam menjual hasil tangkapannya. Sedangkan di sisi lain para petani nelayan mempunyai keluarga yang membutuhkan biaya besar. Sehingga di saat mendapatkan hasil yang sedikit, mereka tidak sekedar harus rela hidup irit tetapi terpaksa mencari hutang kepada tengkulak. Menurut Bapak Ciptono dan Bapak Sukarno bahwa kerang-kerang yang dihasilkan dari melaut sebelumnya sudah dipilah-pilah, antara kerang mahal dan kerang biasa/ murah. Untuk kemudian Bapak Ciptono dan Bapak

12 54 Sukarno menimbang, mencatat hasil tangkapan tersebut dan kemudian memberikan upahnya kepada petani nelayan. Bila buruh nelayan itu ada empat atau lima maka itu merupakan tanggungan petani nelayan untuk membayarnya. Jadi upah buruh di sini berdasarkan hasil tangkapan. Makin banyak tangkapan kerang makin banyak pula bayaran bagi para buruh nelayan. Menurut Bapak Samanhudi, petani nelayan merupakan pekerjaan yang biasa dikerjakan orang dewasa sedangkan tenaga buruh atau buruh jasa bisa dikerjakan oleh orang muda sebagai kuli antar dengan gerobak maupun roda dua. Selain itu ada juga yang menjadi buruh lembur biasa dikerjakan pada malam hari untuk menguliti kerang, sehingga kerang yang terkelupas siap diantar ke luar kota dibawa truk-truk pengangkut kerang bila malam hari dengan tujuan Jepara, Kudus, Surabaya, Semarang. Di kota-kota besar tersebut dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi, artinya jika kerangkerang itu sudah sampai pada pasar-pasar besar maka masyarakat membeli kerang itu dengan harga tinggi dibandingkan pada saat kerang masih di tangan petani nelayan. Lagi pula kerang yang sudah masuk pada pasar-pasar besar kualitas dan rasa kerangpun sudah berbeda (agak layu).

13 55 Di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Terdapat paguyuban dalam bentuk organisasi 16, dengan tujuan memasarkan hasil tangkapan nelayan dan lancarnya transaksi jual beli kerang di Desa Bungo tersebut. Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Oktober 1971, yang bernama Hidayatul Iman. Organisasi ini merupakan suatu wadah bagi sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama dan telah mempunyai program yang telah ditentukan. Struktur organisasi Hidayatul Iman pada saat sekarang adalah sebagai berikut : Ketua Umum Ketua Kelompok I Ketua Kelompok II Ketua Kelompok III Ketua Kelompok IV Ketua Bidang Sosial Sekretaris Bendahara Pembantu : Bpk. Samanhadi : Bpk. Ahadi : Bpk. Slamet : Bpk. Sundarto : Bpk. Daeromi : Bpk. Rohmat sukoyo : Bpk. Sutrisno : Bpk. Suharto : Bpk. Muhadi Bpk. Masrum Bpk. Rohman 16 Yang dimaksud struktur organisasi menurut The Liang Gie (1981 : 95) adalah : Suatu kerangka yang menunjukkan hubungan-hubungan di antara pejabat maupun bidang-bidang kerja satu sama lain, sehingga jelas kedudukannya wewenang beserta tanggung jawab masing-masing dalam suatu kebulatan yang tertentu.

14 56 Bpk. Karnyong Bpk. Karman Bpk. Kamto Bpk. Jarno Bpk. Masdi Bpk. Suyatno Keterangan : Ketua Umum Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap aktivitas organisasi antara lain : - Memegang kekuasaan dan keputusan serta mengemudikan jalannya organisasi. - Mengawasi dan mengkoordinir semua anggota jam iyyah guna mencapai tujuan organisasi. - Menentukan perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan serta pengawasan. Pembantu - Membantu ketua dalam menjalankan tugasnya. - Membantu dalam melaksanakan program-program.

15 57 Sekretaris Membantu menyelenggarakan administrasi antara lain : - Mencatat dan mendistribusikan surat masuk. - Menyimpan data untuk keperluan rapat dan mencatat hasil rapat. - Merupakan perantara antara pimpinan dan bawahan. Bendahara - Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang kas. - Mengadakan pencatatan semua transaksi yang berhubungan dengan kas. Ketua Kelompok Tugas masing-masing ketua kelompok antara lain : Ketua Kelompok I : Betugas masalah jam iyyah yang dalam tugasnya dibantu oleh beberapa orang. Ketua Kelompok II : Bertugas di bagian sosial, ia juga dinatu oleh beberapa orang bersamanya. Ketua Kelompok III : Bertugas di bagian penangkapan dan keamanan. Ketua Kelompok IV : Bertugas di bagian pemasaran, ia juga dinatu oleh beberapa orang.

16 58 Personalia Organisasi 1. Jumlah Perahu Adapun jumlah perahu 225 buah, terdiri dari perahu besar sebanyak 250 perahu dan perahu kecil 5 perahu. 2. Jumlah nelayan Dalam melaut guna mencari kerang dan sebagainya terdapat jumlah nelayan sebanyak 655 orang, yang meliputi : tenaga kerja pria, mereka dibagian : Bungo Utara : 125 orang Bungo Tengah : 22 orang Bungo Barat Jumlah : 67 orang : 214 orang Selebihnya sebagai buruh jasa. 3. Hasil tangkapan ikan Adapun hasil tangkapan nelayan meliputi : kijing, kerang, udang, kiser, kepiting, dan lain-lain. 4. Harga Daftar harga yang tertera berikut ini adalah hasil wawancara langsung dengan pengelola organisasi adalah sebagai berikut:

17 59 No Jenis Berat/Perahu (Kg) Harga / Kg (Rp) 1. Kijing 70 Kg 1.200, ,00 2. Kerang 40 Kg 2.500, ,00 3. Kiser 25 Kg 400, ,00 4. Udang Kg 6.500, ,00 5. Alat nelayan Adapun alat yang digunakan petani nelayan dalam menangkap hasil tangkapannya sebagai berikut : a. Garuk Adalah jenis alat yang diguanakan nelayan terbuat dari kawat untuk menghasilkan ikan dan biasanya diletakkan di belakang perahu. b. Corok Adalah sejenis garuk besar penghasil berbagai macam ikan, udang, kerang, kepiting, rajungan, dan lain-lain. Alat inilah yang dilarang oleh pemerintah karena merusak alam sekitarnya. c. Jaring Ialah alat yang digunakan nelayan untuk menaring udang atau ikan dalam jumlah besar.

18 60 6. Jaminan Sosial Seperti halnya organisasi lainnya yang menginginkan anggota jam iyyahnya merasa aman dan nyaman, maka organisasi Hidayatul Iman memberikan sesuatu jaminan sosial. Jaminan sosial diberikan dengan harapan untuk merangsang jam iyyah mempunyai loyalitas pada organisasi Hidayatul Iman. Adapun jaminan yang diberikan kepada anggota jam iyyah antara lain : a. Beberapa tunjangan, meliputi : 1) Tunjangan Hari Raya 2) Tunjangan kesehatan, dengan pengobatan secara gratis di Puskesmas b. Bantuan kecelakaan di laut sebesar 10% dari 500 harga kerusakan perahu. c. Sumbangan kematian yang diberikan kepada keluarga jam iyyah yang tertimpa musibah. Kematian perorang ditarik Rp ,00 d. Sedekah laut, yaitu diadakan selamatan tiap hari Rabu Legi Bulan Muharram. Selain hal tersebut di atas, latar belakang terjadinya praktek monopoli jual beli kerang di TPI Desa Bungo disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

19 61 1. Nelayan mengharapkan dalam setiap menjual hasil tangkapannya langsung mendapatkan bayaran secara kontan. Dalam hal ini tengkulak sanggup memenuhi harapan mereka untuk membayar kontan Bila musim kemarau datang, perahu di dermaga TPI Bungo tidak bisa bersandar karena penuh lumpur. Dalam keadaan demikian tidak memungkinkan para nelayan untuk berlabuh ke dermaga TPI. Akibatnya mereka menjual hasil tangkapannya di luar TPI Desa Bungo Menghindari adanya potongan pembayaran pajak di TPI bagi nelayan dan bakul kerang. Walaupun pada dasarnya hasil pembayaran pajak tersebut akan kembali kepada nelayan itu sendiri dan pajak ini adalah merupakan Peraturan Pemerintah melalui PERDA No. I Tahun 1984, Perda tersebut berisi antara lain sebagai berikut: BAB IV tentang Pungutan, PASAL 6 (1) : Setiap pengguna tempat pelelangan ikan, dikenakan pungutan sebesar 8% dari hasil lelang dengan perincian sebagai berikut : a. 5 % di pungut dari nelayan. b. 3 % di pungut dari bakul. 19 Dengan adanya potongan sebagai pajak atau sewa TPI tersebut, membuat para nelayan dan tengkulak menghindarinya. 20 Akhirnya para Wawancara dengan Suwardi sebagai bendahara TPI Desa Bungo, tanggal 08 Januari 18 Wawancara dengan Pandu seorang nelayan, tanggal 16 Januari Perda No. I/1984, hlm Wawancara dengan Judi sebagai buruh nelayan, tanggal 20 Januari 2005.

20 62 tengkulak berinisiatif untuk menguasai TPI tersebut sebagai tempat transaksi jual beli kerang. 4. Manajemen dan mekanisme kerja di TPI yang kurang bagus. Seperti jam kerja karyawan yang tidak pasti, dan terkadang pembayaran dari hasil pelelangan kerang tidak kontan. 5. Kurangnya penyuluhan terhadap nelayan dan tengkulak oleh instansi terkait. 21 Dengan adanya faktor-faktor tersebut di atas menyebabkan para nelayan dan tengkulak tidak melaksanakan mekanisme jual beli di TPI sebagai sarana dan prasarana resmi dari pemerintah setempat. Mereka hanya melakukan aktivitas yang telah dilakukan selama ini. Sejalan dengan aktivitas jual beli kerang selama ini di Desa Bungo, terdapat praktek monopoli jual beli kerang oleh para tengkulak terhadap nelayan. Seperti yang penulis utarakan bahwa warga Desa Bungo mayoritas adalah nelayan, sehingga setiap hari para nelayan itu tidak akan terlepas dari kegiatan yang berkaitan dengan penangkapan ikan atau hasil laut lainnya. Mulai dari membenahi peralatan melaut, jual beli ikan, proses pelelangan kerang dan lain sebagainya. Semuanya ini membuktikan bahwa para nelayan itu sangat menggantungkan penghidupannya pada alam, yaitu di laut. Sebagai salah satu usaha, sebagai nelayanpun bila keadaan alam itu sedang baik atau yang biasanya disebut dengan musim buratan di mana para nelayan itu bisa memperoleh penghasilan yang lebih banyak. Seperti pada nelayan kecil di 21 Wawancara dengan Samanhudi, loc. cit.

21 63 Desa Bungo, pendapatannya bisa mencapai Rp ,- setiap kali melaut. Musim ini biasanya adalah jatuh pada Bulan April-Agustus. 22 Setelah musim buratan itu berlalu, kemudian datanglah bulan-bulan di mana laut tidak banyak menghasilkan kerang. Keadaan seperti ini dikenal dengan musim paceklik, bila musim ini datang pendapatan nelayan sangat memprihatinkan sekali. Sebab dalam melaut mereka hanya bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp ,- dan bahkan ada yang pulang tanpa hasil sama sekali. Hal inilah yang mengakibatkan nelayan rugi karena telah mengeluarkan biaya melaut untuk membeli bahan bakar motor penggerak perahu. Agar pembahasan ini lebih jelas dan rinci, maka penting untuk diketahui tentang beberapa komponen yang terdapat dalam proses melaut, yaitu terdiri dari : a. Juragan Yaitu orang yang mempunyai seperangkat alat untuk melaut yang berupa perahu, jaring, pancing, mesin motor serta peralatan lain yang mendukung untuk melaut. 23 b. Juru Mudi Yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan perahu dan sarana lain pada saat melaut. Juru mudi ini yang diwajibkan untuk lebih mengetahui daerah mana yang banyak kerangnya Wawancara dengan Said, loc. cit. 23 Wawancara dengan Pandu, loc. cit. 24 Wawancara dengan Said, loc. cit.

22 64 c. Pandego Yaitu orang yang ikut melaut sebagai pembantu juru mudi, tugasnya adalah membenahi peralatan, mengumpulkan hasil tangkapan kerang, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan kelancaran melaut. Biasanya pandego ini terdiri dari dua orang. 25 Sedangkan dalam jual beli kerang terdapat beberapa pihak yang terlibat secara langsung, antara lain : 1. Nelayan Nelayan dalam hal ini adalah orang yang mangkap ikan dilaut dan termasuk di dalamnya adalah pandego, juru mudi dan orang-orang yang ikut membantu dalam penangkapan ikan atau kerang di laut. Sebagai nelayan dia sangat dominan dalam jual beli ini, sebab jadi atau tidaknya jual beli kerang tergantung pada nelayan. Bila nelayan sudah setuju dengan harga yang ditentukan dari tengkulak, maka jual beli tersebut jadi. Sedangkan bila nelayan itu tidak setuju, maka jual beli itu tidak jadi. Walaupun demikian dalam jual beli tersebut sebenarnya mereka tidak bisa berbuat banyak dalam menentukan harga, karena harga pasaran sudah dipatok oleh tengkulak. 26 Nelayan terbagi menjadi 3, yaitu : a. Nelayan yang punya perahu tapi tidak melaut. b. Nelayan yang punya perahu juga melaut. c. Orang tidak punya perahu tapi melaut atau disebut buruh. 25 Ibid. 26 Wawancara dengan Judi, loc. cit.

23 65 Bagi para nelayan tersebut bila menginginkan bayaran kontan dari hasil penjualan kerangnya maka mereka akan menjualnya pada tengkulak. Sebab selama ini tengkulak yang menjadi pemborong tunggal terhadap berapapun banyaknya kerang hasil nelayan. 2. Tengkulak Kerang Tengkulak adalah pihak yang akan memborong semua hasil tangkapan nelayan berupa kerang dengan cara menghadang nelayan yang baru saja lepas dari melaut sebelum para nelayan membawa hasil tangkapannya sampai ke TPI. Jadi mereka telah siap dengan perabot jual beli kerang, seperti timbangan, uang pembayaran dan peralatan lainnya di dekat dermaga. Jadi, mereka mengadakan transaksi tidak di TPI melainkan di dekat dermaga sebagai tempat jual beli kerang dan berbagai tangkapan nelayan saat melaut. 27 D. Dampak Positif dan Negatif Praktek Monopoli Jual Beli Kerang di Desa Bungo Kec. Wedung Kab. Demak Praktek monopoli jual beli kerang sebagai aktivitas jual beli di Desa Bungo mempunyuai dampak positif dan negatif. a. Dampak Positif Dampak positif dari praktek monopoli jual beli kerang di Desa Bungo bagi nelayan maupun tengkulak itu sendiri adalah: 27 Wawancara dengan Parlan sebagai tengkulak,, tanggal 19 Januari 2005.

24 66 1) Bagi nelayan - Nelayan akan mendapatkan kemudahan dalam pembayaran, sebab dalam prakteknya ketika kerang telah ditimbang kemudian uang segera diberikan kepada nelayan tersebut. Pembayaran kontan seperti inilah yang diharapkan oleh para nelayan untuk mencukupi kebutuhan sehai-hari mereka. - Para nelayan dapat melakukan transaksi secara langsung di tempat untuk menentukan seberapa besar harga kerang tersebut, kemudian baru terjadilah kesepakatan mengenai harga. - Biaya transportasinya murah dan bahkan tanpa uang untuk biaya transportasi mereka, seperti tidak harus ke pasar umum atau TPI untuk menjual hasil tangkapannya. - Tidak terkena potongan 5% dari penghasilan nelayan, seperti halnya yang diberlakukan oleh Perda No. I Tahun Karena para nelayan tidak menggunakan sarana jual beli di TPI, sehingga tidak banyak mengurangi penghasilan nelayan. - Mudah mendapatkan bantuan/ pinjaman uang sebagai modal usaha. - Mendapat bantuan modal berupa peralatan bila perlatan yang digunakan rusak atau perlu penambahan peralatan untuk menangkap kerang.

25 67 2) Bagi tengkulak - Tengkulak di Desa Bungo akan mendapatkan barang dagangan dengan mudah karena tidak terdapat saingan. - Tengkulak dapat menentukan sendiri harga pasarannya sehingga harga yang dipatoknya memungkinkan lebih rendah dari harga kerang di pasar secara umum, sehingga tengkulak mendapat keuntungan jauh lebih besar. - Tengkulak tersebut tidak dikenakan pajak 3%, atas pemberlakuan Perda No. I Tahun 1984, karena tidak menggunakan TPI sebagai sarana jual belinya. b. Dampak Negatif 1) Bagi nelayan - Dalam melakukan transaksi jual beli, mereka tidak mengetahui seberapa besar harga kerang di pasaran umum, sehingga transaksi itu didasarkan atas harga penawaran yang dilakukan tengkulak dan harga yang disepakati adalah harga tertinggi di bawah harga umum di pasaran. - Tidak terdapatnya tempat yang layak untuk sarana transaksi, karena semua itu dilakukan bukan di TPI atau pasar umum. - Terkadang timbul ketidakpuasan atas kerugian yang dialami setelah mengetahui harga umum di pasaran saat itu yang terkadang lebih tinggi dari harga penjualan saat itu.

26 68 2) Bagi tengkulak Konsekuensinya bagi tengkulak harus menyediakan uang lebih dari cukup, karena mereka harus membayarnya dengan uang kontan. Selain itu tengkulak harus menyediakan biaya transportasi berlipat, karena rute perjalanan untuk mendapatkan kerang tersebut tidak bisa dijangkau dengan mobil. Dengan demikian para tengkulak harus mengangkutnya dengan gerobak dorong dengan tanaga manusia atau naik sepeda motor (ojek) untuk menuju jalan raya yang bisa dilalui kendaraan roda empat (mobil). Setelah itu baru bisa dibawa ke sasaran atau kota-kota besar yang menjadi agen pemasaran selama ini, seperti: Jepara, Kudus, Semarang, Surabaya dan bahkan ke Jakarta. Di sisi lain kerugian dialami oleh instansi terkait. Sebab sebagai akibat dari praktek monopoli tersebut, Pemerintah Daerah Dati II Demak dalam hal ini pengelola TPI di Desa Bungo Kec. Wedung Kab. Demak mengalami kerugian. Pemerintah tidak mendapatkan pajak atas penggunaan sewa TPI sebesar 8% dengan perincian 3% dari nelayan dan 5% dari pedagang/ pembeli kerang. Selain itu, pihak instansi pemerintah merasa kesulitan untuk mendata para nelayan dan kesulitan juga dalam mengontrol aktivitasnya di laut serta seberapa banyak hasil tangkapannya. Karena pihak pemerintah hanya bisa mengetahui segala aktivitas para nelayan tersebut melalui TPI sebagai tempat resmi jual beli hasil tangkapan nelayan di laut.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB III KERJASAMA MELAUT DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

BAB III KERJASAMA MELAUT DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK BAB III KERJASAMA MELAUT DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK A. Gambaran Umum Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak 1. Sejarah Nelayan di Desa Bungo Nelayan merupakan salah satu mata pencaharian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran umum Desa Weru 1. Letak Geografis Desa Weru merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paciran Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN 43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO 38 BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO A. Kondisi umum masyarakat nelayan ( kondisi geografis ) 1. Keadaan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH A. Letak Geografis Desa Kecamatan 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading Desa Batur terletak di Kecamatan Gading,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kedung Bondo merupakan salah satu desa yang terletak di daerah paling

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak 3.1.1. Aspek Geografis Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak merupakan sebuah desa dimana

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK A. Gambaran Umum Tentang Desa Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak 1. Letak Geografis 1 Desa Guntur

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Desa Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan 1. Letak Geografis Desa Paloh merupakan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL A. Profil Wilayah Desa Karangmalang Wetan Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Sebagai gambaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Desa Lebung Gajah Desa Lebung Gajah adalah merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah hukum Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan masyarakat guna menerapkan ilmu yang

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI A. Sejarah Singkat Kecamatan. Kecamatan Bandar Khalifah sebelum merdeka adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK 47 BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Obyek Penelitihan 1. Keadaan wilayah Desa Mojopurogede Kecamatan Bungah

Lebih terperinci

BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA. A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab.

BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA. A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab. 38 BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab. Jepara 1. Keadaan Monografis a. Letak Daerah Desa Ujung Batu termasuk

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Sejarah Desa Sugihwaras tidak lepas dari sejarah tokoh

Lebih terperinci

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan 50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI Desa Babakan Pari berada di ketinggian 600 m dpl, luas wilayah desa 212.535 ha adalah bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan

Lebih terperinci

BAB III POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO

BAB III POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO 46 BAB III POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO A. Keadaan Masyarakat Desa Gemekan Mojokerto 1. Letak Geografis Desa Gemekan Dilihat secara umum letak geografis Desa Gemekan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa. 31 IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu,

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bab ini akan diuraikan tentang objek penelitian dengan maksud untuk menggambarkan objek

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MUSHOLLA DARUL ULLUM DESA INDRAPURI. seluas 1487,5 ha/m2. Dan jumlah penduduk Desa Indrapuri adalah 3955

BAB II GAMBARAN UMUM MUSHOLLA DARUL ULLUM DESA INDRAPURI. seluas 1487,5 ha/m2. Dan jumlah penduduk Desa Indrapuri adalah 3955 BAB II GAMBARAN UMUM MUSHOLLA DARUL ULLUM DESA INDRAPURI A. Demografi Desa Indrapuri Batas wilayah Desa Indrapuri adalah sebelah utara Desa Gading Sari, sebelah selatan PT. Egasuti, sebelah timur PTPN

Lebih terperinci

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN 78 7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN 7.1 Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah terkait sistem bagi hasil nelayan dan pelelangan Menurut

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR A. Letak Geografis Kecamatan Banjar adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjar selain Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Langensari yang berdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02 19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Kampung Sidoarjo Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan dibangun pada tahun 1965 dan dipetakan 1973 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG A. Gambaran Umum tentang Lokasi Penelitian Pasar Ikan di Kec. Ketapang ini merupakan salah satu pasar yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari 15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Gambaran Umum Desa Bajur 1. Letak Lokasi Masyarakat Bajur merupakan salah satu suku bangsa yang berada di wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan 78 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan 1. Keadaan Geografis Kecamatan Teluk Betung Selatan merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang terdapat di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas 1.702

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK

BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK 50 BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK A. Gambaran Umum Tentang Daerah Penelitian 1. Keadaan geografis Keadaan geografis Desa Mlorah Kecamatan Rejoso

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR A. Profil Desa Jenggrik KABUPATEN NGAWI 1. Kondisi Geografis Desa Jenggrik Desa Jenggrik adalah salah satu desa dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK. Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK. Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan 17 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK A. Letak dan Aksesibilitas Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan Batu Kawa lama yang terletak 17.4 km dari

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan

Lebih terperinci

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN. diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di bawah

BAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN. diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di bawah 36 BAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN A. Pengertian dan Jenis-Jenis Jalan 1. Pengertian Jalan Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan bahwa jalan adalah prasarana transportasi darat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL. A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak

BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL. A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak 35 BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak Geografis Keadaan sosial budaya di daerah Kaliwungu tepatnya di Pasar Sore Kaliwungu desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu wilayah sangat

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU A. Geografis Dan Demografis Desa Pulau Sengkilo merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan kelayang Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Wawancara Juragan (Pemilik Perahu) di Desa Bungo

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Wawancara Juragan (Pemilik Perahu) di Desa Bungo DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Wawancara Juragan (Pemilik Perahu) di Desa Bungo 1. Sudah berapa lama bapak mempunyai perahu dan melakukan kerjasama dengan para nelayan? 2. Darimana bapak mendapatkan modal

Lebih terperinci

59 cukup luas untuk ukuran sebuah Desa tersebut dibatasi oleh beberapa Desa di sekitarnya, yaitu: a. Sebelah utara Desa Margoagung b. Sebelah timur De

59 cukup luas untuk ukuran sebuah Desa tersebut dibatasi oleh beberapa Desa di sekitarnya, yaitu: a. Sebelah utara Desa Margoagung b. Sebelah timur De BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK JUAL BELI BIBIT LELE DENGAN SISTEM HITUNGAN DAN TAKARAN DI DESA TULUNGREJO KEC. SUMBERREJO KAB. BOJONEGORO A. Gambaran Umum tentang Desa Tulungrejo Kec. Sumberrejo Kab. Bojonegoro

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN 37 BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN A. Gambaran Umum Desa Kombangan 1. Letak Lokasi Desa Kombangan merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci