BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda"

Transkripsi

1 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Latar Belakang Instansi Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat Perusahaan Swasta Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang Gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang maka Perusahaan Listrik dan Gas beserta personilnya diambil alih oleh Jepang. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, dilakukan penyerahan Perusahaan- Perusahaan Listrik dan Gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945 dibentuk Jawatan Listrik dan Gas Sumatra, Jawa dan Madura di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga ( kemudian tanggal 27 Oktober ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional dengan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi RI Nomor 1134/43/MPE/1992). Peraturan Pemerintah Nomer 18 tahun 1959 tentang "Penentuan Perusahaan Listrik dan/atau Gas milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi", dimana semua Perusahaan yang ada di wilayah Indonesia dinyatakan menjadi Perusahaan-Perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), antara lain Perusahaan Listrik "ANIEM", N.V.C.A Kantor Pusat di Surabaya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor : Ment. 16/I/20 tanggal 20 Mei 1961 diantaranya disebutkan di daerah2, dibentuk daerah EXPLOITASI yang terdiri dari 10 Daerah Exploitasi Listrik Umum (Pembangkit dan Distribusi) dimana untuk Wilayah Jawa Timur adalah Exploitasi IX yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik. Pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73 nama PLN

2 Exploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I / Pembangkitan I, dan kemudian pada tanggal 25 Februari 1976 di-ubah menjadi PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN. Nomor 012/DIR/1976. Selanjutnya sejak tanggal 3 Juli 1982 dengan Keputusan Direksi Nomor 042/DIR/1982 nama PLN Wilayah XII di-ubah lagi menjadi PLN Distribusi Jawa Timur, dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur sampai dengan saat ini. Bahwa sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sector ketenagalistikan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT.PLN(Persero) Kantor Pusat tentang PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Timur diarahkan kepada STRATEGIC BUSINESS UNIT/INVESTMENT CENTRE. Seiring dengan itu dan dalam rangka Optimasi Corporate Gain dan penyusunan organisasinya berdasarkan Value Chain,sehingga tugas pokok dan susunan seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor 154.K/023/DIR/1993 perlu disempurnakan lagi disertai perubahan status dan nama menjadi PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Timur yang tertuang pada Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) Nomor 26.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) No.120.K/010/2002. Tanggal 27 Agustus 2002 tentang Nama Unit Bisnis di lingkungan PT.PLN (Persero) yang intinya Organisasi dengan status Unit Bisnis hanya untuk anak Perusahaan PT.PLN (Persero) sedangkan PLN Jawa Timur menjadi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Sekilas tentang APJ Malang Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga nomor: Ment. 16/I/20 tanggal 20 Mei 1961, salah satunya disebutkan bahwa dibentuk daerah eksploitasi yang

3 terdiri dari 10 daerah eksploitasi listrik umum (Pembangkit dan Distribusi) dimana salah satunya adalah wilayah Jawa Timur cabang Malang yang termasuk daerah eksploitasi IX, yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik. Namun dalam perkembangannya pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor : 054/DIR/73 nama PLN Eksploitasi IX mengalami perubahan nama menjadi PLN Distribusi I / Pembangkitan I. Penyempurnaan berikutnya pada tanggal 25 Februari 1976 diubah menjadi PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor : 042/DIR/1976. Kemudian melalui Keputusan Direksi PLN Nomor : 042/DIR/1982 tanggal 3 Juli 1982, PLN Wilayah XII mengalami penyempurnaan kembali dengan nama PLN Distribusi Jawa Timur Cabang Malang dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga listrik di Malang dan sekitarnya. Pada tahun 2001, karena mengikuti fenomena perubahan yang sekarang timbul serta dengan berbagai pertimbangan internal maupun eksternal, maka harus menyesuaikan diri baik institusional maupun mekanisme kerja dengan customer service oriented. Maka dengan Keputusan General Manager tanggal 30 April 2001 nama PT. PLN (Persero) Cabang Malang diubah menjadi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Malang. Dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 308.K/D!R/2011 tanggal 26 Mei 2011, PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Malang diubah menjadi PT. PLN (Persero) Area Malang. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Malang terletak di jantung kota Malang yakni di Jl. Jend. Basuki Rahmat no. 100 telp. (0341) Bentuk Lambang Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

4 Gambar 4.1 Gambar Lambang Perusahaan Listrik Negara Element-element Dasar Lambang a. Bidang Persegi Panjang Vertikal Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyalanyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini. b. Petir Atau Kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan

5 beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman c. Tiga Gelombang Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya Bagian-bagian Dalam PT PLN (persero) APJ Malang a. Bagian Pelayanan dan Administrasi Tujuan utama jabatan adalah Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Fungsi I, IV, V dan VI, serta mengendalikan fungsi Administrasi untuk meningkatkan kepuasan pelayanan kepada Pelanggan. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi kebutuhan & penyerapan anggaran fungsi Pelayanan dan Administrasi sesuai RKAP. 2. Mensupervisi dan memastikan Proses bisnis Pelayanan sesuai ketentuan. 3. Menyusun strategi pengembangan pelayanan pelanggan dan peningkatan pendapatan ( F.I ) 4. Memonitor pemeliharaan data arsip Induk langganan / AIL ( F.I )

6 5. Mengevaluasi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) sesuai ketentuan yang berlaku ( F. I ) 6. Mengevaluasi proses administrasi pelanggan sesuai Fungsi I, IV, V dan VI 7. Mengevaluasi dan mengendalikan piutang pelanggan ( F.V dan VI ) 8. Mengevaluasi data Pendapatan 9. Mengevaluasi data piutang pelanggan ( DPP) yang akurat dan up to date (F.V) 10. Mengevaluasi proses pemutusan sementara, bongkar rampung, piutang ragu-ragu dan usulan penghapusan piutang (F.VI) Kewenangan jabatannya adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi kinerja pelayanan 2. Memonitor dan mengevaluasi Anggaran Investasi-Operasi dan Cash Budget 3. Memverifikasi seluruh Pembayaran. 4. Memverifikasi data pendukung untuk penyusunan Laporan Keuangan b. Bagian Jaringan Tujuan utama jabatan adalah Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan evaluasi kegiatan Operasi, Efisiensi, Pemeliharaan, Pembangkitan, PDKB TM dan fungsi lain terkait, untuk mencapai keandalan, efisiensi dan tingkat mutu pelayanan. Tanggung Jawab utamanya adalah sebagai berikut: 1. Menyusun usulan RKAP bidang jaringan, untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan Kantor Distribusi. 2. Mengatur dan mengendalikan operasi sistem distribusi tenaga listrik, untuk mencapai standard sistem keandalan dan tingkat mutu pelayanan yang ditetapkan. 3. Mengatur kegiatan pemeliharaan jaringan tenaga listrik untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi tenaga listrik.

7 4. Mengatur dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan PDKB TM melalui Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaaan (SP2B) dan Surat Perintah Pengawasan dan Pelaksanaan Pekerjaan (SP3B) termasuk pengujian peralatan PDKB untuk menekan jumlah dan lama padam. 5. Mengawasi, mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan Pelayanan Teknik. 6. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja dan anggaran pemeliharaan fisik jaringan distribusi dan Pembangkit, proteksi, telekomunikasi dan peralatan pendukungnya khususnya pemeliharaan preventif, untuk pedoman pelaksanaan kerja tahunan. 7. Memverifikasi dan mengevaluasi kinerja asset Jaringan dan Pembangkit 8. Mengevaluasi SAIDI/SAIFI, gangguan /100kms, gangguan per penyulang, Trafo, JTR, SR dan APP. Edisi Januari Mengevaluasi SFC/SLC, gangguan dan jam operasi pembangkit 10. Mengkoordinasikan pelaksanaan updating DIJ yang telah selesai dioperasikan, dengan bagian perencanaan. Kewenangan jabatannya adalah: 1. Menyetujui usulan RKAP bidang distribusi 2. Menyetujui rencana kegiatan PDKB. 3. Memutuskan, merekomendasi SOP pekerjaan Operasi, Efisiensi, Pemeliharaan, Pengukuran Jaringan Distribusi dan Pembangkitan Tenaga Listrik. 4. Menyetujui Progres Fisik dan Progres Penyelesaian pekerjaan pemeliharaan / pengembangan Jaringan Distribusi yang dilaksanakan Fihak ketiga. 5. Mengusulkan pengembangan kompetensi dan kenaikan jenjang karier supervisor / staf. c. Bagian Perencanaan dan Evaluasi

8 Mengkoordinasikan rencana kegiatan perusahaan tahun berikutnya, mulai dari RUPTL, RKAP, LKAO, LKAI, Prakiraan beban, Master Plan Jaringan Distribusi dan kelayakan Pembangunannya untuk menunjang kegiatan Operasional dalam melaksanakan rencana jangka pendek dan menengah. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Rencana Bisnis Perusahaan (RBP) 2. Menyusun Laporan Manajemen & Laporan Hasil Penilaian Tingkat Kinerja (LPTK) Area 3. Menyusun usulan Anggaran Investasi (AI) dan Operasi (AO) 4. Menyusun Biaya Pembangkit sistem Isolated 5. Menyusun Prakiraan Beban untuk jangka Menengah dan Panjang 6. Menyusun Master Plan Pengembangan Jaringan Distribusi 7. Melakukan verifikasi dan mengevaluasi usulan pembangunan Lisdes 8. Mengevaluasi dan mengendalikan Program Rencana Kerja (PRK) pekerjaan Investasi dan Operasi sesuai RKAP, dan realisasi penyerapannya 9. Mengkoordinir dan mengevaluasi pencapaian target Kinerja Perusahaan 10. Mengkoordinasikan rencana perluasan jaringan distribusi dengan bagian terkait Kewenangan jabatannya adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi usulan kegiatan yang berkaitan dengan Perencanaan 2. Mengevaluasi pencapaian target kinerja. d. Bagian Transaksi Energi Tujuan utama jabatan adalah Mengkoordinasikan kegiatan pembacaan meter (Fungsi II), pembuatan rekening (Fungsi III), Pengelolaan APP terdiri dari (Pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan dan pengendalian) untuk memenuhi standar operasional

9 yang berlaku dan mendapatkan hasil pengukuran yang cepat dan akurat. Tanggung jawab utamanya adalah: 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen baca meter 2. Mengevaluasi proses billing dan rekapitulasi penjualan 3. Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat) terkait dengan proses billing. 4. Menyusun usulan biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP terkait dengan Treansaksi Enerji Listrik. 5. Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran SKKI/SKKO yang terbit terkait dengan pekerjaan Transaksi Enerji Listrik. 6. Mengkoordinasikan kegiatan operasional, pemeliharaan peralatan dan out-put AMR serta jaringan komunikasi datanya. 7. Mengevaluasi hasil pembacaan AMR pelanggan dan incoming / outgoing Gardu Induk, GTT serta PCT. 8. Memonitoring pelanggan / pembangkit terkait nilai pemakaian energi (IPP) Kewenangan jabatannya adalah: 1. Merekomendasikan hasil baca meter pelanggan untuk pembuatan rekening. 2. Merekomendasikan SOP untuk pengoperasian AMR. 3. Merekomendasikan usulan penetapan SKKO/SKKI 4. Merekomendasikan / memverifikasi hasil baca Incoming GI / PCT untuk transaksi TSA/PSA. 5. Menetapkan kelayakan APP yang terpasang di Pelanggan dan menanda-tangani berita acara hasil pengujian / komisioning dan setting proteksi / pembatas daya untuk relay pelanggan. e. Bagian Konstruksi

10 Tujuan utama jabatan adalah Mengkoordinasikan rencana kegiatan konstruksi jaringan distribusi meliputi penyusunan RAB, perencanaan dan pengadaan kebutuhan material teknik, penyusunan TOR yang mengacu pada standar konstruksi dan spesifikasi peralatan material teknik serta pelaksanaan dan pengendalian konstruksi jaringan distribusi sampai siap operasi untuk pembangunan / rehabilitasi jaringan distribusi. Tanggung jawab utamanya: 1. Menyiapkan detail rencana pengawasan konstruksi sesuai kontrak sumber dana SKKI/SKKO/APBN/LOAN maupun Pekerjaan Fihak Ketiga (PFK) yang memerlukan pembangunan jaringan distribusi baru 2. Mengevaluasi kelayakan teknis Pedoman Rencana Kerja (PRK) Program Pemasaran dan Non Pemasaran 3. Memverifikasi spesifikasi peralatan dan material yang digunakan memenuhi standar/ desain konstruksi, SPLN / standar teknik lainnya 4. Melaksanakan koordinasi dengan UPI maupun UP untuk pengadaan MDU/ non MDU untuk pekerjaan konstruksi jaringan Distribusi 5. Melakukan pengelolaan material barang gudang dan persediaan untuk menjaga kontinuitas penyediaan dan pengamanan material 6. Mengkoordinasikan dan mengoperasikan pelaksanaan PB/PD pelanggan yang memerlukan penambahan/pengurangan asset jaringan distribusi. 7. Mengkoordinasikan Pemasangan APP dengan Bagian TEL 8. Mengevaluasi berita acara penyambungan 9. Menyiapkan TOR sesuai kaidah pelelangan yang berlaku 10. Mengkoordinasikan pelaksanaan TOR sesuai desain/standar konstruksi dalam kontrak pembangunan dan rehabilitasi jaringan distribusi Kewenangan jabatannya adalah Memverifikasi spesifikasi peralatan dan material

11 f. Manajemen Area Tujuan utama jabatan adalah Mengkoordinasikan pengelolaan pendistribusian & penjualan tenaga listrik dengan mengkonsolidasikan tertib Administrasi Tata Usaha Langganan, Administrasi Keuangan, Administrasi Perbekalan, serta mengelola SDM untuk menjamin tercapainya kinerja yang ditetapkan dan menghasilkan keuntungan serta citra PLN yang lebih baik. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai berikut: 1. Mengkordinasikan program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja untuk mencapai kinerja unit 2. Mengoptimalkan PRK Unit sebagai bahan penyusunan RKAP untuk menetapkan arah pencapaian target kinerja. 3. Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai efektifitas kerja dalam pengelolaan perencanaan, Distribusi, Niaga dan pelayanan pelanggan, APP serta SDM dan Keuangan. 4. Mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi target dan citra perusahaan. 5. Mengoptimalkan implementasi peraturan untuk pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kewenangannya. 6. Mengoptimalkan atas sosialisasi dan pelaksanaan Pedoman Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan K3 untuk keselamatan dan keamanan pegawai dalam bekerja. 7. Mengevaluasi perkiraan kebutuhan energi listrik dan pendapatan penjualan tenaga listrik (bottom-up load forecast) untuk merencanakan pengusahaan ketenagalistrikan di unit Area yang dipimpinnya. 8. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.

12 9. Mengevaluasi pencapaian kinerja unit asuhannya secara berkala. 10. Mengkoordinasikan permasalahan hukum di lingkungan kerja Area untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan 11. Mengevaluasi updating data pelanggan (PDPJ) untuk ketertiban administrasi pelanggan. 12. Mengkoordinasikan pengadaan barang dan jasa untuk mendukung operasional kegiatan perusahaan. 13. Mengkoordinasikan pengelolaan material PDP dan material Pemeliharaan untuk menunjang pencapaian target kinerja. 14. Mengkoordinasikan penerimaan dan pengeluaran dana imprest untuk kelancaran operasional perusahaan. 15. Mengkoordinasikan penerimaan dan pengiriman dana receipt untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan. Kewenangan jabatannya adalah sebagai berikut: 1. Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan 2. Mewakili perusahaan berhubungan dengan pihak internal dan eksternal 3. Menandatangani produk hukum / kontrak (SPK, SPJBTL, dll ) 4. Menyetujui pembayaran 5. Menerbitkan SK pegawai sesuai kewenangan. 6. Menetapkan target kinerja sub unit pelaksana g. Rayon Tujuan utama jabatan adalah Mengkoordinasikan pengelolaan pendistribusian dan keandalan tenaga listrik, pelayanan penjualan tenaga listrik dengan menjalankan secara tertib Administrasi Umum dan Administrasi Teknik untuk mencapai target kinerja. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai berikut:

13 1. Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai target kinerja perusahaan. 2. Mengkoordinasikan pengelolaan Pelayanan pelanggan, pengelolaan rekening, Operasi dan pemeliharaan tenaga listrik, Pengendalian losses, Pembangkit serta Keuangan dan administrasi. 3. Mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sesuai kewenangannya untuk memenuhi target dan citra perusahaan. 4. Memonitoring pelaksanaan sosialisasi K3 untuk keselamatan dan keamanan dalam bekerja. 5. Memonitoring pelaksanaan Action Plan strategi pencapaian target kinerja perusahaan. 6. Memonitoring dan mengendalikan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik. 7. Mengevaluasi dan bertanggung jawab atas updating data pelanggan (PDPJ) untuk ketertiban administrasi pelanggan. 8. Memonitoring dan mengevaluasi penerimaan dan pengeluaran dana imprest untuk kelancaran operasional perusahaan. 9. Memonitoring dan mengevaluasi atas piutang lancar menjadi piutang ragu-ragu dan pengusulan penghapusannya ke Area untuk pengendalian manajemen dalam pengambilan keputusan 10. Mengevaluasi penagihan kembali piutang ragu-ragu maupun piutang yang telah dihapuskan untuk meningkatkan pendapatan. Wewenang jabatnnya adalah sebagai berikut: 1. Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan 2. Mewakili perusahaan berhubungan dengan pihak internal dan eksternal 3. Menandatangani produk hukum / kontrak (SPK, SPJBTL, dll ) 4. Menyetujui pembayaran

14 5. Menerbitkan SK pegawai sesuai kewenangan. 6. Menetapkan target kinerja sub unit pelaksana Gambar 4.2 Gambar Struktur Organisasi PT PLN APJ Malang Manajer Area Asman Perencanaan dan Evaluasi Asman Konstruksi Asman Jaringan Asman Transaksi dan Energi Asman Pelayanan dan Rayon Komunikasi Pada PT PLN APJ Malang Komunikasi sangat berperan penting dalam PT PLN APJ Malang karena dengan adanya komunikasi ini dapat mengoreksi atau menegevaluasi kinerja dari setiap pegawai. Adapun bentuk arus komunikasi yang diterapkan dalam perusahaan ini bersifat demokratis atau bebas. Maka dari itu, sistem evaluasi yang di terapkan oleh PT PLN APJ Malang adalah bersifat horizontal dan bersifat vertikal sehingga tercipta komunikasi antara bawahan dengan atasan atau atasan dengan bawahan dan juga komunikasi literal atau sesama jabatan atau tingkatan profesi atau bisa juga diartikan atasan bisa mengevaluasi bawahan begitu pula bawahan dapat mengevaluasi atasan dan evaluasi juga bisa dilakukan oleh pegawai yang sejabatan, seperti antar pegawai, antar manajer bagaian, antar direktur, dll. Komunikasi juga dapat digunakan untuk mengkoordinasi pekerjaan, mengevaluasi kerja dan lain sebagainya. Maka dari itu setiap karywan masuk kerja yang pertama harus dibuka adalah internal perusahaan agar supaya setiap karywan dapat mengetahui informasi-informasi terbaru tentang perusahaan ini. Fungsi dari komunikasi yang di jalani oleh PT PLN APJ Malang adalah sebagai suatu metode organisasi yang di gunakan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan melaporkan informasi tenaga kerja dan pekerjaannya.

15 Dan untuk memberikan data yang akurat, relevan, dan terkini untuk mempermudah manajer dalam membuat suatu keputusan. Maka dari itu Informasi yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan menajemen untuk mengambil keputusan strategi maupun operasional. Dengan adanya komunikasi yang baik antar sesama karyawan dan juga atasan pada PT PLN APJ Malang ini dapat mempermudah mengontrol kinerja dari setiap pegawainya dan dapat mengetahui kendala-kendala yang di alami oleh para setiap karyawannya yang dapat mempengaruhi produktivitas mereka dalam bekerja di PT PLN APJ malang. Adapun salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan melakukan tatap muka perbagian tiap pagi, antar bidang seminggu sekali dan seluruh karyawan di perusahaan ini yang dilakukan setiap dua minggu sekali pada hari selasa. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam berkomunikasi adalah butuhnya proses atau waktu yang cukup lama dalam pengimplementasikan sebuah sistem komunikasi yang baru, dan adanya database yang mengalami gangguan atau eror sehingga para pegawai sering mengalami kesulitan dalam mengakses suatu informasi yang dibutuhkan. Adapun solusinya adalah dengan memberitahukan manfaat, tujuan, dan pengertian bahwa dengan sistem komunikasi yang baru ini lebih cepat didalam penyebaran suatu informasi-informasi yang baru kepada setiap individu karywannya dan ketika ketika database tersebut ganguan dari kantor cabang yang mengalami ganguan tersebut dapat melaporkan langsung ke PLN pusat sehingga PLN pusat akan mengadakan perbaiakan selama beberapa jam. Dari segi komunikasi setiap cabang dari perusahaan ini diberikan hak atau wewenang untuk selalu berinovasi dalam hal sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi yang diterapkan dalam PT PLN APJ Malang terdapat 2 macam yaitu: 1. Intranet: sistem online yang diperuntukkan khusus pegawai-pegawai yang bekerja di PT PLN APJ Malang.

16 2. Internet: sistem online yang diperuntukkan secara umum sehingga masyarakat atau orang lain dapat mengakse informasi-informasi yang terdapat di situs PLN dan pelanggan dapat juga memberikan masukan, kritik dan saran pada pihak PLN. Para karyawan juga bisa berkomunikasi melalui dunia maya yaitu dengan menggunakan khusus yang diperuntukkan kepada setiap karywan yang bekerja di perusahaan ini, sehingga dengan adanya fasilitas tersebut setiap individu karyawan dapat bertukar pikiran, pengetahuan (knowladge sharing), dan segala hal yang berkaitan dengan perusahan ini, dengan demikian pengetahuan seorang karyawan akan lebih luas dan tidak hanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagiannya saja tapi juga mengetahaui tentang hal-hal pada bagian-bagian lainnya yang terdapat pada perusahaan ini. Gambar 4.3 Gambar Internal PT PLN APJ Malang Sistem komunikasi yang ada pada perusahaan ini mulai awal berdirinya selalu mengalami perkembangan dan perubahan di setiap tahunnya mulai dari pengambilan biodata pegawai dengan menggunakan kertas biodata hingga sekarang dengan menggunakan sistem online, sehingga yang dulu mengelami kesulitan dalam pemberian atau penyebaran suatu informasi kepada setiap karyawannya, sekarang sudah ada fasilitas yang memberikan kemudahan bagi para karywan untuk mendapatkan informasi-informasi yang ia butuhkan salah satunya yaitu dengan adanya suatu sistem berbentuk yang dimiliki oleh setiap karyawan dan tersebut tidak akan bisa di buka oleh orang lain kecuali pemilik tersebut, karena dalam membuka tersebut seorang pegawai harus memasukkan user

17 name dan paswordnya. Sehinga yang bisa membuka data tersebut hanya pegawai-pegawai yang memiliki pasword yang terdaftar di pusat informasi PT PLN APJ malang dan ini selain berguna untuk mepermudah komunikasi internal perusahaan, ini juga berguna untuk merahasiakan data-data ataupun informasi-informasi yang bersifat privasi. Untuk pembaharuan sistem komunikasi di PT PLN APJ Malang tidak menentu karena untuk pembaharuan sistem informasi yang berhak adalah dari pln ditribusi pusat di jakarta akan tetapi dari setiap kantor-kantor cabang dapat memberikan masukan-masukan kepada PT PLN distribnusi pusat di jakarta di dalam memperbaharui sistem komunikasi yang ada di PT PLN dan dari masukan-masukan tersebut akan di seleksi oleh PT PLN pusat dan di pilih yang terbaik dan layak untuk diterapkan dalam pembaharuan sistem komunikasi pada PT PLN. Adapun ketika seorang pegawai ingin merubaha salah satu data yang ada di biodata mereka seperti, status belum menikah ke menikah. Maka pegawai tersebut tidak bisa merubahnya secara langsung akan tetapi harus lapor terlebih dahulu ke manajer SDM di area tempat dia bekerja dengan membawa data berupa bukti bahwasannya pegawai tersebut benar-benar sudah menikah kemudian manajer sdm tersebut menyerahkan data tersebut kepada PT PLN pusat seteleha itu PLN pusat yang akan merubah setatus pegawai tersebut dan pegawai tersebut bisa mengeceknya perubahannnya di pegawai tersebut. Perusahaan ini melakukan kerjasama dengan PT. Telkomsel pada akhir tahun 2011 dalam hal pembuatan khusus internal area atau yang disebut juga Web 2 SMS Corporate, dengan ini segala informasi dapat langsung disebarkan kesemua karyawan yang memakai kartu telkomsel dalam bentuk sms, maka dari itu seluruh karywan di perusahaan ini diberikan himbauan untuk memakai kartu telkomsel demi kemudahan berkomunikasi, dan seluruh informasi dapat diterima dengan mudah dan cepat oleh setiap karyawan. Gambar 4.4

18 Gambar WEB2SMS Corporate Adapun yang harus dijaga dalam berkomunikasi pada perusahaan ini adalah etika dan berkomunikasi dalam artian setiap berkomunikasi dengan siapa pun harus menggunakan kata-kata yang sopan, dan didalam etika berkomunikasi lewat atau dunia maya disosialisasikan oleh manajer perusahaan ini di internal perusahaan ini yang dapat dibuka oleh setiap karyawan yang bekerja diperusahaan ini Budaya Organisasi Pada PT PLN APJ Malang Pembentukan suatu budaya organisasi pada PT PLN APJ Malang dimulai dengan adanya komunikasi yang baik antar individu karywan yang diwujudakan dalam bentuk kepercayaan, kepedulian, integeritas dan pembelajaran yang selalu diterapkan oleh setiap individu karyawan di perusahaan ini dan menjadi suatu kebiasaan yang baik dalam lingkungan kerja di perusahaan ini, sehingga direksi atau pimpinan perusahaan menetapkan keempat hal tersebut yaitu percaya, peduli, integritas, dan pembelajaran menjadi suatu budaya organisasi yang diterapkan dan menjadi suatu landasan pada perusahaan ini. Beberapa hal yang harus dipertimbngkan dalam pembentukan suatu budaya organisasi pada PT PLN APJ Malang adalah harus diseuaikan dengan visi dan misi perusahaan, kemudian diseusiakan juga dengan kondisi sekarang, dan juga karakteristik individu karyawan. Adapun faktor yang mempengaruhi perubahan budaya organisasi pada perusahaan ini adalah perubahan internal seperti restrukturisasi pada perusahaan ini, perubahan mind set atau pola pikir, dan juga perkembangan zaman yang semakin maju.

19 Cara mempertahankan budaya organisasi yang selama ini diterpakan di dalam PT PLN APJ Malang adalah dengan membentuk pedoman perilaku demi menjaga budaya organisasi, malakukan kegiatan diluar seperti outbound, familier cetring (melakukan komunikasi dengan seluruh keluarga dari setiap karyawan) yang dilakukan setiap semseter, semua hal ini dilakukan untuk menimbulkan rasa kebersamaan yang tinggi bagai setiap karywan yang bekerja diperusahaan ini dan menjaga budaya organisasi yang slama ini diterpakan di dalam perusahaan PT PLN APJ Malang Motto, Visi Dan Misi PT PLN (Persero) APJ Malang MOTTO: Listrik untuk kehidupan yang lebih baik. VISI : Pada tahun 2012 diakui sebagai unit distribusi dengan pelayanan kelas dunia dan mengutamakan kepuasan pelanggan serta mengedepankan budaya integritas. MISI : 1. Memberikan pelayanan yang transparan kepada pelanggan dengan cepat, tepat tuntas dan berintegritas. 2. Selalu melakukan perbaikan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Hasil Penelitian Diskripsi Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 77 orang responden karyawan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang melalui penyebaran kuisioner maka dapat ditarik gambaran tentang responden berdasarkan jenis kelamin, latar belakang pendidikan, usia, dan masa kerja, sebagai berikut : a) Diskripsi Jenis Kelamin

20 Berdasarkan angket yang telah disebarkan oleh peneliti didapatkan responden sesuai jenis kelamin sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Prosentase Laki laki 57 74% Perempuan 20 26% Jumlah % Sumber : Lampiran 1 Dari table 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah karyawan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang, yang menjadi responden lebih dominan laki laki yaitu sebanyak 57 karyawan atau 74%, dibandingkan dengan karyawan perempuan dengan jumlah 20 karyawan dengan prosentase 26%. b) Diskripsi Usia Gambaran mengenai tingkat usia responden pada karyawan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang, terbagi menjadi empat kelompok dan jumlah responden pada masing masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Usia Responden Prosentase Tahun 18 23% Tahun 6 8% Tahun 36 47% >50 Tahun 17 22% Jumlah % Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan table 4.2 dari 77 responden yaitu para karyawan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang, menunjukkan bahwa responden yang berusia tahun sebesar 18 responden (23%) Selain itu tabel tersebut menunjukkan bahwa untuk responden yang berusia tahun sebanyak 6 responden (8%), selanjutnya untuk responden yang berusia tahun sebanyak 36 responden

21 (47%) dan responden yang berusia diatas 50 tahun sebanyak 17 responden (22%) jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika dilihat berdasarkan usia para karyawan dari PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang yang paling dominan adalah berusia tahun yaitu sebanyak 36 responden atau 47%. c) Diskripsi Pendidikan Untuk mengetahui tingkat pendidikan terakhir yang dimilki oleh responden yaitu para karyawan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang, pada masing masing tingkat pendidikan dapat dilihat pada table 4.3 berikut : Tabel 4.3 Tingkat Responden Prosentase Pendidikan S % S % D % SMU 22 28% Jumlah % Sumber : Lampiran 1 Pada table 4.3 diatas, menunjukkan bahwa pendidikan S2 sebanyak 12 (16 %), S1 sebesar 29 (38%), D3 sebesar 14 (18%), SMU sebesar 22 (28%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan terakhirnya adalah S1 (38%) dengan tingkat pendidikan tersebut mereka diharapkan bisa bekerja secara professional dan menguntungkan perusahaan. d) Diskripsi Berdasarkan Masa Kerja Gambaran responden berdasarkan lama kerja pada perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, untuk masing masing kelompok dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.4

22 Masa Kerja Responden Prosentase 1 Tahun-10 Tahun 23 30% 11Tahun 20 Tahun 10 13% >21Tahun 44 57% Jumlah % Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel 4.4 dari 77 responden dapat diuraikan bahwa 9-10 tahun sebanyak 23 responden atau 44 responden atau 30%, tahun 10 responden atau 13% telah bekerja di perusahaan selama 21 tahun keatas 44 atau 57% Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa lama kerja sebagian besar karyawan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang, yaitu selama 21 tahun ke atas. lama bekerja seseorang di perusahaan dapat menjadi ukuran loyalitas seorang karyawan terhadap perusahaan. Dengan masa kerja selama 21 tahun dapat menjadi ukuran bahwa selama ini perusahaan selalu memperhatikan tingkat keberadaan karyawan, selain jumlah gaji atau upah yang diberikan sesuai dengan keinginan keryawan sehinga mereka tetap betah untuk bekerja di perusahaan Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian melalui interprestasi distribusi frekuensi jawaban responden secara keseluruhan, maupun dalam angka presentase terhadap item-item variabel penelitian. a. Variabel Sikap (X1) Tabel 4.5 Distribusi responden atas jawaban variabel sikap Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % F %

23 x % 2 2% 59 77% 16 21% x % 2 2% 56 73% 19 25% x % 5 6% 53 69% 19 25% Dari tabel 4.5 menyajikan bahwa apakah item yang menyatakan manajer mempunyai motivasi kerja tinggi (X1.1), dimana responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 16 responden (21%), menjawab setuju 59 responden (77%), menjawab tidak setuju 2 responden (2%), dan menjawab sangat tidak setuju 0 responden (0%). Dengan 75 responden atau 98% menjawab sangat setuju dan setuju. Data ini menunjukkan bahwa manajer PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang mempunyai motivasi kerja yang tinggi yang membuat para karyawannya menyukai dan juga mengagumi sikap dari manajer tersebut, sehingga keryawan juga mempunyai motivasi yang tinggi di dalam bekerjanya. Pada item (X1.2) yaitu karyawan mampu bersikap sesuai peraturan perusahaan, diketahui sebanyak 19 responden (25%) menjawab sangat setuju, sebanyak 56 responden (73%) menjawab setuju, sebanyak 2 responden (2%) menjawab tidak setuju dan 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Dengan 75 responden atau 98% menjawab sangat setuju dan setuju. Pada item ini menunjukkan bahwa para karyawan mampu bersikap, bekerja dan berperilaku sesuai dengan tata tertib dan ketentuan peraturan pada perusahaan PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang. Pada item (X1.3) yaitu karyawan ikut terlibat dalam melaksanakan tanggung jawab diketahui sebanyak 19 responden (25%) menjawab sangat setuju, sebanyak 53 responden (69%) menjawab setuju, sebanyak 5 responden (6%) menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Dengan 72 responden atau 94% menjawab sangat setuju dan setuju, Pada item ini menunjukan bahwa karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang bekerja keras karena karyawan juga merasa ikut terlibat dalam melaksanakan suatu tanggung jawab.

24 b. Variabel Keterampilan (X2) Tabel 4.6 Distribusi responden atas jawaban variabel keterampilan Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % f % x % 1 1% 40 52% 36 47% x % 0 0% 38 49% 39 51% x % 1 1% 40 52% 36 47% Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa item (X2.1) yang menyatakan di dalam bekerja membutuhkan keterampilan yang khusus, dimana sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju yaitu sebanyak 76 atau 99%, dengan rincian menjawab sangat setuju 36 responden (47%), menjawab setuju 40 responden (52%), yang menjawab tidak setuju 1 responden (1%), menjawab sangat tidak setuju 0 responden (0%). Dengan 76 responden atau 99% menjawab sangat setuju dan setuju. Data ini menunjukkan bahwa setiap bidang pekerjaan yang ada pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang benar-benar membutuhkan suatu keterampilan yang khusus sehingga tidak sembarang orang mampu dan dapat melakukannya. Pada item (X2.2) yaitu karakter moral yang tinggi, diketahui sebanyak 39 responden (51%) menjawab sangat setuju, sebanyak 38 responden (49%) menjawab setuju, sebanyak 0 responden (0%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Dengan 77 responden atau 100% menjawab sangat setuju dan setuju. Pada item ini menunjukan bahwa karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang memiliki karakter moral atau komitmen yang tinggi sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas atau tanggung jawabnya dengan tepat waktu.

25 Pada item (X2.3) yaitu pengetahuan yang berkitan dengan pekerjaan, diketahui sebanyak 36 responden (47%) menjawab sangat setuju, sebanyak 40 responden (52%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 76 responden ( 99%) menyatakan setuju dan sangat setuju, jadi keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan pada setiap bagian pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang sangat menunjang dalam melakukan tugas atau tanggung jawabnya c. Variabel Pengertian (X3) Tabel 4.7 Distribusi responden atas jawaban variabel pengertian Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % f % x % 2 2% 37 48% 30 39% x % 4 5% 44 57% 29 38% x % 1 1% 35 45% 34 44% Berdasarkan tabel 4.7 item (X3.1) yaitu memahami kepentingan karyawan diketahui sebanyak 30 responden (39%) menjawab sangat setuju, sebanyak 37 responden (48%) menjawab setuju, sebanyak 2 responden (2%) menjawab tidak setuju 8 responden (11%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 67 responden (87%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa memahami kepentingan karyawan dalam bentuk menyesuaikan insentif dengan hasil kerjanya dapat memotovasi karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang untuk lebih semangat di dalam melakukan dan menyelesaikan kewajibannya. Pada item (X3.2) mengetahui kebutuhan karyawan, dapat dilihat bahwa sebanyak 29 (38%) menjawab sangat setuju dan setuju sebanyak 44 responden (57%), sedangkan 4

26 responden (5%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju 0 responden (0%). Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 73 responden (95%) menyatakan setuju dan sangat setuju.hal ini menunjukkkan bahwa PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang dapat mengetahui kebutuhan karyawannya yaitu dengan memberikan fasilitas kerja yang dapat membantu dan mempermudah karyawan di dalam menyelesaikan pekerjaannya Berdasarkan tabel 4.7 item (X3.3) yaitu memahami kesedihan karyawan, diketahui sebanyak 34 responden (44%) menjawab sangat setuju, sebanyak 35 responden (45%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak setuju dan 7 responden (9%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 69 responden ( 89%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa ketika karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang mendapatkan suatu masalah, atasan bersedia untuk mendengarkan masalah yang dihadapi oleh karyawannya. Sehingga masalah yang dihadapi oleh karyawan tersebut bisa cepat terselesaikan dan tidak sampai berdampak pada penurunan produktivitas kerjanya. d. Variabel Qoul Sadid (X4) Tabel 4.8 Distribusi responden atas jawaban variable qoul sadid Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % f % x % 1 1% 43 56% 33 43% x % 1 1% 37 48% 39 51% x % 1 1% 37 48% 39 51% Berdasarkan tabel 4.8 diatas, item (X4.1) yaitu berkomunikasi dengan jujur anatar sesama rekan kerja yang diketahui sebanyak 33 responden (43%) menjawab sangat setuju, sebanyak 43 responden (56%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak

27 setuju dan sebanyak 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 76 responden (99%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang mampu berkomunikasi dengan jujur antar sesama rekan kerjanya. Berdasarkan tabel 4.8 diatas, item (X4.2) yaitu menyampaikan laporan pekerjaan dengan tidak mengeda-ngada setelah melakukan suatu pekerjaan, yang diketahui sebanyak 39 responden (51%) menjawab sangat setuju, sebanyak 37 responden (48%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sebagian besar 76 responden (99%) menjawab setuju dan sangat setuju. Berdasarkan tabel 4.8 diatas, item (X4.3) yaitu atasan memberikan informasi dengan baik tentang prestasi kerja setiap individu karyawannya, diketahui sebanyak 39 responden (51%) menjawab sangat setuju, sebanyak 37 responden (48%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 0 responden (0%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 76 responden (99%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa. Atasan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang mampu memberikan informasi kepada karyawannya dengan baik tentang prestasi-prestasi kerja karyawannya yang baik maupun yang kurang baik. e. Variabel Qoul Layyin (X5) Tabel 4.9 Distribusi responden atas jawaban variabel qoul layyin Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % F % x % 1 1% 42 55% 34 44%

28 x % 0 0% 37 48% 40 52% x % 2 2% 34 44% 41 54% Berdasarkan tabel 4.9 diatas, item (X5.1) atasan memberikan contoh yang baik kepada bawahannya, diketahui yang menjawab sangat setuju sebanyak 34 responden (44%) dan setuju dengan 42 responden (55%), sedangkan tidak setuju 1 responden (1%), dan sangat tidak setuju 0 reponden (0%). Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 76 responden (99%). hal ini dapat diasumsikan bahwa atasan atau manajer perusahaan PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang mampu memberikan contoh yang baik kepada karyawannya Pada item (X5.2) pemberian dukungan kepada rekan kerja, diketahui bahwa menjawab yang sangat setuju sebanyak 40 responden (52%), dan setuju dengan 37 responden (48%), sedangkan tidak setuju 0 responden (0%), dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden (0%). Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 77 responden (100%). Hal ini menunjukkan bahwa, karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang selalu memberikan dukungan kepada rekan karyawan lainnya sehingga timbul rasa saling peduli satu sama lain dalam perusahaan ini. Pada item (X5.3) atasan memberiakan nasihat atau saran yang berhubungan dengan pengembangan karier karyawannya, diketahui sebanyak 41 (54%) responden menjawab sangat setuju dan setuju sebanyak 34 (44%), dan ada 2 responden (2%) yang menjawab tidak setuju dan 0 responden (0%) sangat tidak setuju. Dengan sebanyak 75 responden (98%) yang menjawab setuju dan sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa,atasan atau manajer PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang dapat memberikan nasihat atau saran yang berkaitan dengan pengembangan karier setiap individu karyawannya. f. Variabel Qoul Karim (X6) Tabel 4.10

29 Distribusi responden atas jawaban variable qoul karim Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % f % x % 3 4% 40 52% 32 42% x % 0 0% 38 50% 37 48% x % 1 1% 34 45% 40 52% Berdasarkan tabel 4.10 item (X6.1) yaitu pemberian perhatian oleh atasan kepada karyawannya diketahui sebanyak 32 responden (42%) menjawab sangat setuju, sebanyak 40 responden (52%) menjawab setuju, sebanyak 3 responden (4%) menjawab tidak setuju, 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 72 responden (94%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa atasan PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang memberikan perhatian pribadi kepada karyawannya pada saat karyawannya membutuhkan perhatian, hal ini dilakukan demi menjaga produktivitas dari setiap individu pegawainya. Pada item (X6.2) pemberian pujian atas hasil kerja, dapat dilihat bahwa sebanyak 37 (48%) menjawab sangat setuju dan setuju sebanyak 38 responden (50%), sedangkan 0 responden (0%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju 2 responden (2%). Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 75 responden (98%). Hal ini menunjukkkan bahwa manajer PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang memberikan pujian atau penghormatan terhadap hasil kerja yang telah dicapai oleh setiap individu karyawannya. Berdasarkan tabel 4.10 item (X6.3) yaitu atasan memberikan informasi dengan baik dan jelas tentang perubahan kebijaksanaan perusahaan, diketahui sebanyak 40 responden (52%) menjawab sangat setuju, sebanyak 34 responden (45%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak setuju dan 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 74 responden ( 97%) menyatakan

30 setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa atasan PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang memberikan informasi dengan baik dan jelas tentang perubahan kebijaksanaan perusahaan kepada karyawannya, sehingga karyawan dapat menangkap dan mengerti informasi yang diterima dari atasannya. g. Variabel Budaya Organisasi (Y) Tabel 4.11 Distribusi responden atas jawaban variable budaya organisasi Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (S) 4 (SS) F % F % F % f % y % 0 0% 39 51% 29 38% y % 1 1% 34 45% 33 43% y % 0 0% 32 42% 36 47% Berdasarkan tabel 4.11 diatas, item (Y1) yaitu organisasi kami menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat, diketahui sebanyak 29 responden (38%) menjawab sangat setuju, sebanyak 39 responden (51%) menjawab setuju, sebanyak 0 responden (0%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 9 responden (11%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 68 responden (89%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang merupakan organisasi yang menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan tabel 4.11 diatas, item (Y2) yaitu organisasi kami mendorong karyawannya untuk membantu mengatasi masalah yang ada pada masyarakat, yang diketahui sebanyak 33 responden (43%) menjawab sangat setuju, sebanyak 34 responden (45%) menjawab setuju, sebanyak 1 responden (1%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 9 responden (11%) menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sebagian besar 67 responden (88%) menjawab setuju dan sangat setuju.

31 Berdasarkan tabel 4.11 diatas, item (Y3) yaitu karyawan selalu berseragam sesuai ketentuan, diketahui sebanyak 36 responden (47%) menjawab sangat setuju, sebanyak 32 responden (42%) menjawab setuju, sebanyak 0 responden (0%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 9 responden (11%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam item ini menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 68 responden (89%) menyatakan setuju dan sangat setuju. Pada item ini menunjukan bahwa karyawan pada PT PLN Area Pelayanan Dan Jaringan Malang memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan ini Analisis Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian Pengujian validitas sangat diperlukan dalam suatu penelitian, khususnya yang menggunakan kuesioner dalam data pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan menyangkut pemahaman mengenai keabsahan antara konsep dengan kenyataan empiris. Ancok yang dikutip oleh Singarimbun (1995:122) menyatakan bahwa uji validitas adalah pengujian sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang ada. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan oleh peneliti, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Cara pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Sugiyono (2005:233), sebuah data dapat dikatakan valid, apabila validitas tersebut harus 0, 30, maka data tersebut dapat dikatakan valid. Berikut ini akan disajikan hasil uji validitas dan hasil uji reliabilitas instrumen masing-masing variabel bebas dan variable terikat. Variabel bebas yang terdiri

32 dari Sikap (X1), Keterampilan (X2), Pengertian (X3), Qoul Sadid (X4), Qoul Layyin (X4), Qoul Karim (X4). Dan untuk variabel terikat (Y) yaitu Budaya Organisasi. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitian yang dilakukan menggunakan program SPSS 15.0 for Windows. Kriteria dari uji alpha menurut Suharsimi Arikunto (1998) adalah : 0,00-0,20 = sangat kurang 0,21-0,40 = kurang reliabel 0,41-0,60 = cukup reliabel 0,61-0,80 = reliabel 0,81-1,00 = sangat reliabel Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian sebagai berikut: Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Item R Keterangan Α Keterangan X1 X1.1 0,917 Valid 0,897 Reliabel X1.2 0,914 Valid X1.3 0,908 Valid X2 X2.1 0,865 Valid 0,854 Reliabel X2.2 0,874 Valid X2.3 0,901 Valid X3 X3.1 0,951 Valid 0,903 Reliabel X3.2 0,858 Valid X3.3 0,961 Valid X4 X4.1 0,887 Valid 0,902 Reliabel X4.2 0,898 Valid X4.3 0,881 Valid X5 X5.1 0,897 Valid 0,888 Reliabel X5.2 0,912 Valid X5.3 0,904 Valid X6 X6.1 0,930 Valid 0,936 Reliabel X6.2 0,958 Valid X6.3 0,931 Valid Y Y1 0,955 Valid 0,961 Reliabel Y2 0,974 Valid Y3 0,960 Valid Sumber : Lampiran 2 dan 3

33 Hasil Uji Asumsi Klasik Macam-macam uji asumsi klasik ada berbagai macam yaitu: 1. Uji Multikolinearitas 2. Uji Heterokedastisitas 3. Uji Auto korelasi 4. Uji Normalitas. Uji asumsi klasik yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji auto korelasi dan uji normalitas. 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah pengujian ekonometrika yang digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variable-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. (Sumarsono,2004:224). Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dideteksi dari besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor). Bila mempunyai nilai VIF disekitar 1 dan lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka Tolerance mendekati angka 1 maka terjadi bebas multiko atau Non multikolinearitas. Dari hasil analisis diperoleh nilai VIF masing-masing variabel bebas seperti pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Variabel bebas VIF Tolerance Keterangan Sikap 1,225 0,816 Non Multikolinearitas Keterampilan 1,405 0,712 Non Multikolinearitas Pengertian 1,317 0,759 Non Multikolinearitas Qoul Sadid 1,445 0,692 Non Multikolinearitas Qoul Layyin 1,378 0,726 Non Multikolinearitas Qoul Karim 1,264 0,791 Non Multikolinearitas Sumber : Lampiran 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Area Surabaya Barat. 2.2 Logo PT. PLN (Persero) Area Surabaya Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Area Surabaya Barat. 2.2 Logo PT. PLN (Persero) Area Surabaya Barat 1. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Area Surabaya Barat PT. PLN (Pesero) Area Surabaya Barat didirikan tanggal 3 Februari 2010, berdasarkan SK Nomor 011.K/ GM.DIST-JATIM/2010

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab dua penulis akan mengulas mengenai struktur organisasi, arti dan bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama yang lain baik dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama yang lain baik dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbalakang Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama yang lain baik dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Sejak awal berdirinya PT. PLN (Persero) telah mengalami banyak perkembangan yang dibagi dalam beberapa periode: 1. Periode 1894-1942

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 6 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2 2.1 Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II PROFIL ORGANISASI 5 BAB II PROFIL ORGANISASI A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) AREA MEDAN Pada masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah organisasi yang berdiri sejak tahun 1976. Bidang usaha PLN (Persero)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, ketika beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM 23 BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Sumber Data Sumber data dari penulisan ini yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung (dari tangan pertama). 1. Data Sekunder Data

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Perusahaan Listrik Negara Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil Tempat Kerja Praktek PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Barat adalah sebuah perusahaan yang merupakan cabang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH 2.1 Profil Singkat PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah 2.1.1 Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Ruang lingkup penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2000 pada PT PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Area Pelayanan(APL) Kampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PT PLN (PERSERO) 2.1.1 Sejarah Perusahaan Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 5 BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 2.1 Sejarah Perusahaan Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yaitu pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna Kelistrikan di Jawa Barat dan Banten mempunyai catatan sejarah yang cukup panjang. Awal kelistrikan di bumi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II Dengan dikeluarkannya UU No. 58 tahun 1958 tentang Nasionalisasi, nama OGEM dinasionalisasikan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan

Lebih terperinci

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Sejarah keberadaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah:

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah: 36 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah: Data sekunder yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data yaitu dengan Penelitian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) Sejak masa penjajahan Belanda sampai awa tahun 1942, di Indonesia dikenal suatu perusahaan yang menyediakan pasokan tenaga

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :www.pln.co.id

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :www.pln.co.id BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Cabang Medan

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Cabang Medan BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Cabang Medan 1. Listrik Sebelum Kemerdekaan Dan Di Awal Kemerdekaan Sampai 1965 Sejarah listrik di Sumatera Utara bukanlah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB II PT.PLN (PERSERO) MEDAN. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara dibentuk

BAB II PT.PLN (PERSERO) MEDAN. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara dibentuk BAB II PT.PLN (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT PLN (Persero) Nomor 193.K/010/DIR/2003. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Perusahaan 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO 3.1 Latar Belakang Perusahaan Salah satu tujuan berdirinya kantor PLN tingkat Rayon adalah agar dapat menjangkau dan menjadi suatu wadah bagi masyarakat di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT.PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika bebarapa Perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Malang. JL. Jendral Basuki Rachmad NO 11 Malang 651111. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

BAB II. PT PLN ( Persero ) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada

BAB II. PT PLN ( Persero ) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada BAB II PT PLN ( Persero ) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat

Lebih terperinci

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang merupakan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

Lebih terperinci

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kota Yogyakarta. 1) Kondisi Geografis Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta merupakan ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil Perusahaan 2.1.1. Visi & Misi Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. PT

Lebih terperinci

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN A Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah keberadaan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari dimulainya usaha Belanda bernama NV/NIGEM/OGEM membangun sentral listrik ditanah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PLN (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang mengelola tentang kelistrikan. Awal kelistrikan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang merupakan perusahaan listrik negara yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke -19 ketika beberapa perusahaan Belanda medirikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan BAB II PROFIL INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng 2.1 Struktur Organisasi PLN Area Cengkareng yang diresmikan pada tanggal 7 Juni 2010, merupakan gabungan dari Area

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH RINGKAS Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang ), maka 30 tahun

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah keberadaan kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah keberadaan kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Sejarah keberadaan kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia Tahun 1893 didaerah batavia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 39 BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Motivasi kerja mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan kompetensi karyawan agar mau bekerjasama dan mewujudkan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965 BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) A. SEJARAH RINGKAS Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965 Sejarah listrik disumatera utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah ada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN BAB II PROFIL PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas 1. Listrik sebelum Kemerdekaan dan di awal Kemerdekaan sampai tahun 1965 Sejarah Kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT PLN (Persero) adalah merupakan BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden. Jumlah kuesioner yang diedarkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang yang bertempat di Jalan Danau Sentani No.100 Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT.PLN (PERSERO) Untuk mempelajari sejarah singkat berdirinya PT PLN (Persero) Rayon Panam. Kita mesti mengaitkan dengan sejarah berdirinya kelistrikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT A. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 atau sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan subyek penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Tugas Akhir Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Garut yang berlokasi di Jalan Otista Nomor 140

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH RINGKAS Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah salah satu jenis penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero) Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yakni pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi,

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

STRUKTUR ORGANISASI PT. X LAMPIRAN 120 Lampiran A 121 STRUKTUR ORGANISASI PT X Direktur Sekretaris Auditor Internal Sales Supervisor Logistik Supervisor Acconting & Finance Supervisor Staff Penjualan (Salesman) Staff Logistik Kasir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO )

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO ) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO ) 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara PLN merupakan badan usaha yang berkaitan dengan sektor kelistrikan di indonesia, yaitu yang memproduksi, mentransmisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah PT. PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan dan organisasinya yang dibentuk dengan Surat Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PDAM Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung dan Rayon Way Halim

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung dan Rayon Way Halim 49 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung dan Rayon Way Halim Sebelum terbentuknya PT PLN (Persero) Wilayah Lampung, kelistrikan seluruh provinsi Lampung dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai sejak abad ke 19, yaitu oleh beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, lokasi dan waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci