IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KOTA GORONTALO OLEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KOTA GORONTALO OLEH"

Transkripsi

1

2 IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KOTA GORONTALO OLEH NOVIA ANGGRAINY IBRAHIM Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo Ibrahim_novia@yahoo.com ABSTRAK Novia Anggrainy Ibrahim Implementasi Program Pendidikan Wirausaha Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Gorontalo. Di bimbing oleh Dr. Fadliah M.Si sebagai pembimbing 1 dan Dr. Hj. Nina Lamatenggo, SE,M.Pd sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) jenis-jenis wirausaha yang dilaksanakan sesuai program pendidikan wirausaha dalam kurikulum di SMKN 2 Kota Gorontalo, 2) strategi implementasi program pendidikan wirausaha wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo, 3) kreativitas siswa dalam melaksanakan kegiatan wirausaha di SMKN 2 Kota Gorontalo, 4) kendala-kendala implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Penggumpulan data adalah metode wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) jenis-jenis wirausaha yang dilaksanakan sesuai kurikulum pendidkan terdiri atas, a) jenis-jenis wirausaha yang dilaksanakan sesuai kelima jurusan yang ada di SMKN 2 kota gorontalo b) prosedur program wirausaha, direncanakan sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dan para guru memberi contoh petunjuk dan arahan, dan pada saat siswa melaksanakan praktek siswa di arahkan dimasing-masing jurursan 2) strategi implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa antara lain : a) strategi program wirausaha dalam meningkatkan siswa memberikan motivasi dan ide b) prosedur dalam meningkatkan kreativitas siswa yakni guru memberikan motivasi agar siswa mampu mengembangkan bakat kemampuan mereka, 3) kreativitas siswa dalam melaksanakan kegiatan wirausaha a) prosedur dalam melaksanakan kegiatan wirausaha guru memberikan pembinaan pada siswa agar siswa mampu menggembangkan jiwa wirausaha b) kendala dalam

3 melaksanakan kegiatan wirausaha biasanya mengenai masalah permodalan dan kemauan dari para siswa 4) kendala-kendala implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa, a) kendala-kendala yang ditemui kurangnya partisipasi dari orang tua siswa. Untuk itu disarankan untuk : 1) kepala sekolah dan pihak guru dapat memberikan informasi mengenai implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas baik dibidang kurikulum ataupun dibidang praktek, 2) untuk siswa dapat meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha dan menciptakan usaha-usaha mandiri melalui wirausaha sesuai kurikulum, 3) bagi peneliti dapat dijadikan pedoman pedoman untuk penelitian di masa mendatang. Kata Kunci: Pendidikan wirausaha, Kreativitas, Implementasi PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk membentuk manusia yang cerdas baik intelektual, emosional, maupun mental spiritual. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional yakni menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan melalui jalur pendidikan baik formal (sekolah) maupun non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertugas menyelenggarkan proses pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan di antaranya menyelenggarakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dewasa ini baik pada sekolah-sekolah umum maupun sekolah kejuruan, peserta didik melakukan berbagai kegiatan belajar tidak hanya mencerdaskan kehidupan intelektual mereka tetapi mereka juga dibekali kecakapan dan keterampilan wirausaha. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta didik yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi memiliki keterampilan

4 untuk memberdayakan dirinya dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari tanpa bergantung pada orang lain. Melalui pendidikan wirausaha, para peserta didik diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kreativitas mereka. Tujuan kurikulum pendidikan SMK tidak hanya diukur melalui pencapaian prestasi saja tetapi melalui hasil dari pencapaian tersebut, yaitu hasil dalam bentuk unjuk kerja didunia kerja. Dengan demikian, kurikulum pendidikan SMK berorientasi pada proses (berupa pengalaman-pengalaman dan kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekolah) dan produk (efek dari pengalaman-pengalaman dan kegiatan-kegiatan tersebut pada lulusan). Hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan penulis di SMKN 2 Kota Gorontalo sebagai lembaga pendidikan keterampilan diperoleh informasi baik dari guru maupun siswa SMKN 2 Kota Gorontalo memiliki mata pelajaran kewirausahaan dalam kurikulum yang bertujuan menciptakan out-put yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan mandiri dalam dunia kerja sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat. Mata pelajaran kewirausahaan tersebut bertujuan untuk menciptakan calon-calon wirausaha mandiri melalui berbagai program yang telah ditegaskan dalam kurikulum. Untuk mencapai tujuan tersebut, program kewirausahaan diimplementasikan melalui pembelajaran wirausaha baik teori (menanamkan pengetahuan/wawasan, pembentukan sikap dan nilai-nilai/jiwa usaha), maupun praktek wirausaha (berbagai kegiatan dalam bentuk keterampilan) seperti: diklat wirausaha, praktek dalam bentuk unit produktif yang dikelola langsung oleh sekolah di bawah bimbingan dan pengawasan guru pada mata

5 pelajaran yang bersangkutan. Namun demikiann, implementasi mata pelajaran kewirausahaan sebagai upaya dan wahana pendidikan kewirausahaan belum memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Hal tersebut ditegaskan oleh guru pendamping bidang unit produktif bahwa pendidikan kewirausahaan siswa yang sudah dijabarkan dalam kurikulum telah diimplementasikan dengan berbagai kegiatan. Namun demikian, hasil pembelajaran dalam membentuk pengetahuan dan keterampilan dalam berwirausaha sudah cukup memadai, tetapi dalam hal sikap, motivasi dan minat berwirausaha belum memberikan hasil yang memuaskan. Untuk itu penulis terdorong untuk melakukan kajian yang berhubunguan dengan Implementasi Program Pendidikan Wirausaha Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo. KAJIAN TEORITIS A. Pendidikan Wirausaha Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisya. Ia bebas merancang, mengelola, menentukan, dan menggendalikan semuanya. Wirausaha merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan kegiatan usahanya. Menurut Steinhoff dkk dalam (Garjito, 2014:14) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang bersuaha. Kegiatan wirausaha dapat dikelola sendiri atau dikelola orang lain. Dikelola sendiri artinya si pengusaha memiliki modal uang dan kemampuan langsung terjun mengelola usahanya. Sementara itu, jika dikelola orang lain adalah si pengusaha cukup menyetor sejumlah uang dan pengelolaan

6 usahanya diserahkan kepada pihak lain. Itu berarti dalam wirausaha seseorang dapat menyetor sejumlah uang kemudian dikelola orang lain atau seseorang menjadi donatur sekaligus pengelolaannya. Atau dapat pula dana yang disetor menjadi bukti kepemilikannya dalam bentuk tenaga yang dikonversikan ke dalam bentuk saham dengan jumlah tertentu. METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMKN 2 Kota Gorontalo. Dengan alasan penelitian di SMKN 2 Kota Gorontalo, merupakan rintisan sekolah bertaraf international. Secara geografis, sekolah ini sangat strategis karena berada di tengah-tengah pusat kota gorontalo Sehingga memudahkan jangkauan peneliti. SMKN 2 Kota Gorontalo adalah salah satu sekolah kejuruan yang terdapat di provinsi gorontalo, tepatnya di provinsi kota gorontalo. Secara geografis, letak sekolah ini sangat strategis karena disamping berada di pusat provinsi gorontalo, juga terletak ditengah-tengah pemerintah kota gorontalo. 2.Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama beberapa bulan, observasi awal mulai pada tanggal 08/09/2014. Dan penelitian selanjutnya mulai pada tanggal 03/11/2014 sampai batas waktu dalam pengamatan. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, Dimana peneliti harus berpartisipasi atau bertindak langsung dalam kegiatan penelitian. Metode pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

7 mendalam dan mengandung makna, obyek penelitian bersifat alamiah (natural), serta peneliti sebagai instrument kunci. Jenis penelitian ini adalah studi kasus, hal ini dilakukan karena penulis berfokus untuk mengidentifikasi secara langsung mengenai implementasi program Pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo. Adapun alasan yang mendorong penulis menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin mengungkap, menggambarkan dan tindakan yang diambil secara khusus pada implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo. Data Dan Sumber Data Jenis data yang dijadikan dalam penelitian ini adalah data kualitatif bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini akan diambil data yang berkaitan dengan implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas di SMKN 2 Kota Gorontalo. 1. Sumber Data Dalam penelitian ini sebagaimana adanya yang didapati dari kepala sekolah dan guru serta seluruh pihak-pihak yang berkaitan. Sumber data yang didapatkan dalam situasi baik. Penentuan informan dalam penelitian ini di dasarkan oleh kriteria berikut. (1) subjek cukup lama dan intensif menyatu dengan medan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian, (2) subjek masih aktif terlibat di lingkungan aktivitas menjadi sasaran penelitian, (3) subjek masih mempunyai banyak waktu untuk dimintai keterangan atau informasi, (4) subjek yang tidak mengemas informasi

8 tetapi relatif memberikan informasi yang sebenarnya akurat, dan (5) subjek yang tergolong asing bagi peneliti. Prosedur Pengumpulan Data Observasi Dengan metode ini, peneliti mengamati langsung tentang suatu hal yang menjadi suatu objek penelitian. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diteliti Sutrisno dalam (Anhar 2011:47). Wawancara Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara secara langsung dengan pihak yang terkait dengan guru kewirausahaan yang bernama ibu Fitri Luawo dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bapak Raden Rukban serta salah satu siswa bernama Desi Rahman. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan oleh peneliti adalah catatan atau bahan yang menggambarkan suatu peristiwa yang sudah berlalu. Pada penelitian ini, peneliti mengabadikan kondisi lapangan dengan menggunakan kamera handpone berupa foto-foto sesuai dengan kondisi yang ada. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yakni mengkaji seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber terkait. Penelitian implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan yang merupakan bagian kesatuan data.

9 Pengecekan Keabsahan Data 1.Pengamatan Atau Observasi Terus Menerus Pengamatan terus menerus dilaksanakan setiap hari selama 1 bulan. Melalui pengamatan yang dijalankan tersebut maka dapat melihat secara langsung dan terus menerus oleh siswa kejuruan dalam meningkatkan wirausaha dengan adanya kreativitas di masing-masing jurusan. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap eksplorasi Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup mengadakan observasi dan wawancara dengan informan sesuai dengan indikator penelitian dan pertanyaan penelitian, mencatat informasi yang disampaiakan informan dengan menggunakan alat bantu seperti buku catatan handpone, dan kamera digital, menganalisis dan menginterpretasi data hasil wawancara atau pengamatan, membuat catatan hasil sementara hasil penelitian, yang merupakan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing. 2. Tahap Member Check Pada tahap member check ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah merangkum hasil analisis data yang dibuat dalam bentuk laporan (draft), memberi dan mengadakan serta memberikan laporan hasil analisis informan untuk dikaji kembali sesuai dengan data informasi yang diberikan, memperbaiki kembali mengenai kekeliruan hasil koreksi dari informan. 3. Tahap Member Check Pada tahap member check ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah merangkum hasil analisis data yang dibuat dalam bentuk laporan (draft), memberi

10 dan mengadakan serta memberikan laporan hasil analisis informan untuk dikaji kembali sesuai dengan data informasi yang diberikan, memperbaiki kembali mengenai kekeliruan hasil koreksi dari informan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancaran yang dilakukan dengan berbagai sumber data terkait dengan implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo diperoleh gambaran tentang jenis-jenis wirausaha yang dilaksanakan sesuai program pendidikan wirausaha dalam kurikulum, strategi implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa, kreativitas siswa dalam melaksanakan kegiatan wirausaha, kendala-kendala implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa. Jenis-Jenis Wirausaha Yang Dilaksanakan Sesuai Program Pendidikan Wirausaha Dalam Kurikulum Di SMKN 2 Kota Gorontalo Implementasi Program Pendidikan Wirausaha Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo Strategi Implementasi Program Pendidikan Wirausaha Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo Jenis-Jenis Wirausaha Yang Dilaksanakan Di SMKN 2 Kota Goroantalo Pihak Yang Terlibat Pelaksanaan Program Pendidikan Wirausaha Di SMKN 2 Kota Gorontalo Prosedur Perencanaan Program Pendidikan Wirausaha Di SMKN 2 Kota Gorontalo Strategi Yang Di Gunakan Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa DI smkn 2 Kota Gorontalo a. Jurusan TPHP berupa produk dari bahan mentah diolah menjadi suatu bahan jadi b. Jurusan Kecantikan Jenis wirausaha berbentuk jasa salah satu contoh membuka salon kecantikan c. Jurusan Jasa Boga membuat suatu jenis makanan contohnya membuat suatu kue, makanan khas, dan minuman d. Jurusan Perhotelan satu jenis wirausahanya yaitu berebentuk jasa dengan melakukan praktek di hotel milik SMKN 2 Kota Gorontalo e. Jurusan Busana suatu produk contohnya membuat suatu pesanan baju sesuai dengan pesanan konsumen Tenaga pengajar yang ada di sekolah SMKN 2 Kota Gorontalo, terutama adalah guru kewirausahaan Kreativitas Siswa Dalam Melaksanakan Kegiatan Wirausaha Di SMKN 2 Kota Gorontalo memberikan motivasi dan ide sehingga para siswa mampu mengembangkan bakat dan kemampuan Siswa dan guru kewirausahaan Memberikan motivasi dan jiwa berwirausaha Pihak Yang Terlibat Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo

11 Prosedur Dalam Meningkatkan Kegiatan Wirausaha Di SMKN 2 Kota Gorontalo Pihak sekolah melakukan jenis program dan melakukan pembinaan Permodalan dan kemauan siswa Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Melaksanakan Kegiatan Wirausaha Di SMKN 2 Kota Gorontalo Prosedur Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo Memberi ide kepada siswa agar mapu mengembangkan kemampuan Kendala-Kendala Implementasi Program Pendidikan Wirausaha Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo Kendala-Kendala Yang Di Temui Di SMKN 2 Kota Gorontalo Partisipasi dari guru, orang tua, siswa Gambar 4.5 : Diagram Keseluruhan Implementasi Program Pendidikan Wirausaha Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMKN 2 Kota Gorontalo SIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan 1. Jenis-jenis wirausaha yang dilaksanakan sesuai program pendidikan wirausaha dalam kurikulum a) Jenis-jenis wirausaha yang dilaksanakan sesuai dengan jurusan masingmasing yang ada di SMK Negeri 2 Kota Gorontalo yaitu jurusan tata busana berupa sangar busana tata boga yakni sanggar boga kecantikan yakni membuka salon TPHP yakni berupa pangan dan perhotelan yakni membuka hotel. Dalam hal ini siswa yang paling berperan penting dalam melaksanakan jenis wirausaha tersebut, para guru hanya memberikan bimbingan dan mengajarkan materi terlebih dahulu kepada siswa-siswa. b) Prosedur pelaksanaan program pendidikan wirausaha program wirausaha akan direncanakan sesuai dengan kegiatan kemudian para guru memberikan

12 petunjuk, contoh dan arahan serta membimbing. Kemudian pada saat siswa melaksanakan pratek siswa akan diarahkan ke masing-masing jurusan. 2. Strategi implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa a) Strategi program wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa adalah salah satunya dengan memberikan motivasi atau ide dalam berjiwa berwirausaha kepada para siswa. Dimaksudkan agar para siswa mampu menggembangkan kemampuan berfikir mereka melalui ide-ide kreativ yang ada pada mereka masing-masing. Dalam hal ini guru kewirausahaan yang beperan langsung karena mereka merupakan subjek dari para siswa untuk menggembangkan bentuk-bentuk wirausaha yang akan dilaksanakan dan para siswa yang turun langsung dilapangan. b) Prosedur dalam meningkatkan kreativitas siswa yakni guru memberikan motivasi atau ide sehingga para siswa mampu mengembangkan bakat dan kemampuan yang mereka miliki. 3. Kreativitas siswa dalam melaksanakan kegiatan wirausaha a) prosedur dalam melaksanakan kegiatan wirausaha yaitu merencanakan suatu jenis program jenis wirausaha yang dilaksanakan dan guru memberikan suatu pembinaan kepada para siswa, hal tersebut agar para siswa mampu menguasai dan mampu mengembangkan kreativitas mereka dalam berwirausaha. b) Kendala dalam melaksanakan kegiatan wirausaha biasanya mengenai masalah permodalan dan kemauan dari para siswa.

13 4. Kendala-kendala implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa a) Kendala-kendala yang ditemui adalah partisipasi dari orang tua, siswa dan para guru untuk mendorong program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa baik di bidang kurikulum ataupun dibidang pratikum. B. Saran Berdasarkan simpulan tersebut maka dapat disimpulkan saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk siswa dapat memberikan sumber informasi tentang implementasi program pendidikan wirausaha untuk meningkatkan kreativitas dalam memikirkan dan menciptakan usaha-usaha mandiri melalui jenis-jenis wirausaha sesuai kurikulum. 2. Bagi guru wirausaha sebagai pedoman agar dapat melaksanakn implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativits siswa berdasarkan kurikulum pendidikan. 3. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan panduan dalam implementasi program pendidikan wirausaha dalam meningkatkan kreativitas siswa berdasarkan kurikulum untuk meningkatkan berbagai hasil yang telah dicapai. 4. Untuk peneliti dapat dijadikan sebagai pedoman dan sumber informasi untuk penelitian selanjutnya.

14 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta Baswori Kewirausahaan. Ghalia Indonesia Cahyono Dwi Aris Daryanto Kewirausahaan Untuk Peserta Didik. Malang: Penerbit Gava Media Danim, Sudarwan Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta Garjito, Dany. Berani Berwirausaha (Kreativitas dan Ide bisnis, Menyusun Rencana Bisnis dan Sumber Pendanaan. Yogyakarta: Akmal Publising. Hanifa, dan suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. Yogjakarta: PT Rafika Aditama Hanifa, Nur Kreativitas Guru Dalam Mengelola Kelas Bernuasa Pakem di SMP Negeri 2 Gorontalo. Skripsi: Di Publikasikan Oleh Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Gorontalo. Halaman 2. Kasmir Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Latief, Julmi Inovasi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kewirausahaan Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Gorontalo.Skripsi: Di Peblikasikan Oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Halaman Lamalaka, Nurlian Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Karakter Di SMK Negeri 1 Kiadipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.Skripsi: Di Publikasikan Oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Halaman Munandar Pengembangan Kereativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta Mappisamang, Jufri Implementasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Study Kasus Di SMK Negeri 2 Gorontalo). Skripsi: Di Publikasikan Oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Halaman 6. Prihatin, Eka Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

15 Philips, Kotler, Analisis Perencanaan Implementasi Dan Kontrol. Jakarta: Sperenhalindo Paturuseng Hubungan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Dan Kompetensi Profesi Terhadap Kreativitas Guru Di SMP Se Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai. Tesis: Di Publikasikan Oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Ridwan Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta Sagala, Saiful Manajemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta, cv Semiawan, Kreativitas Keberbakatan. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung:Alfabeta Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pedekatan Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sunarto, Hartono Agung Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Suryana, Kewirausahaan. Jakarta: salemba empat. Syah, Mengembangkan bakat Dan Kreativitas Anak Didik. Jakarta: PT Raja Grfindo

BAB 1 PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk membentuk manusia yang cerdas baik intelektual, emosional, maupun mental spiritual. Hal ini ditegaskan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian 42 BAB III Metodelogi Penelitian A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Menejemen Pengembangan Wirausaha Sekolah Sebagai Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) karena peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa. Misi sekolah yakni

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa. Misi sekolah yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian SDN I Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo didirikan pada tahun 1955, dengan luas tanah 2.460 m 2. Jumlah siswa 333 orang dengan jumlah rombongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research. Sedangkan menurut Margono penelitian atau researchadalah semua kegiatan pencarian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sistem pendidikan merupakah salah satu bidang yang sangat vital bagi keseluruhan pembangunan suatu bangsa dan negara. Pengembangan pendidikan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah dengan menyandarkan kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Tujuan studi kasus atau lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya menyiapkan peserta didik, menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat, termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 yang berlokasi di Jl. Cijawura Hilir No. 339, Cijawura/,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena metode merupakan jalan ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk memahami dan mengktitisi obyek sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang mengalami perkembangan perekonomian, yaitu dari era pertanian menuju ke era industri dan jasa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah, untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, Peneliti mendeskripsikan data yang sesuai kenyataan dilapangan, yaitu menggunakan metode kualitatif yang bersifat desktiptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bongomeme yaitu SDN 12 Bongomeme yang sebelumnya bernama. bagi peneliti untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bongomeme yaitu SDN 12 Bongomeme yang sebelumnya bernama. bagi peneliti untuk mengadakan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Latar penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh data yang diperlukan dalam membahas masalah penelitian. Latar penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap kewirausahaan bisa diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan merupakan kepribadian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 6 MUARO JAMBI SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 6 MUARO JAMBI SKRIPSI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 6 MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan Oleh: CATUR SETIARINI A1A113009 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Panti Asuhan AR-Rahman merupakan salah satu Panti Asuhan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang terampil, mandiri, dan juga produktif yang langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memaparkan

Lebih terperinci

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA 9 PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA Ayu Legianasari 1, Sudewi 2, dan Tati Setiawati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada Mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menurut Prof. Dr. Sugiyono Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian kualitatif ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen telah menempati kedudukan sentral di lembaga pendidikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen telah menempati kedudukan sentral di lembaga pendidikan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Lembaga Pendidikan tidak terlepas dari peran manajemen karena manajemen telah menempati kedudukan sentral di lembaga pendidikan, dan sekolah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (5) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, karena peneliti ingin menggambarkan Peran guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo, dengan pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo, dengan pertimbangan bahwa 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Isimu. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturanaturan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan metode atau cara yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan metode atau cara yang benar dalam penelitian tersebut. 58 BAB III METODELOGI PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan metode atau cara yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan field reseach (penelitian lapangan) yakni melakukan penelitian dilapangan untuk memperoleh suatu data atau informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian lapangan menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan field research yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian field research, yaitu peneliti langsung terjun ke lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti harus dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dan mungkin dilaksanakan (feasible) guna mencapai tujuan penelitiannya. Karena itu, seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, dimana seluruh segi kehidupan bangsa dan negara di atur di dalamnya. Dalam pembukaan Undang Undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode yang digunakan untuk menelusuri, mencari, dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisis, dan menafsirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 3). Penggunaan metode yang tepat memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad 21, perekonomian ditandai dengan globalisasi ekonomi dimana negaranegara didunia menjadi satu kekuatan pasar. Indonesia sebagai negara yang menempati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga tujuan penelitian yang hendak dicapai bisa terwujud dengan sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga tujuan penelitian yang hendak dicapai bisa terwujud dengan sistematis BAB III METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas sudah tentu membutuhkan metode penelitian yang mendukung terhadap fokus penelitian ini, sehingga tujuan penelitian yang hendak dicapai

Lebih terperinci

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dalam prosesnya bertujuan untuk mewujudkan manusia yang berakhlak mulia, cerdas, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta mempunyai keinginan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang mengambil data dari kunjungan lapangan yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber terkait

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Matematika Aritmetik Plus Intelegensi Quantum (APIQ) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian diskriptif kualitatif di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui pengumpulan data data dari latar alami dengan memanfaatkan nara sumber

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. SMK Negeri 03 Payakumbuh merupakan salah satu Sekolah Menengah

BAB. I PENDAHULUAN. SMK Negeri 03 Payakumbuh merupakan salah satu Sekolah Menengah BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG SMK Negeri 03 Payakumbuh merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan terbaik di Payakumbuh. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya siswa yang dimiliki oleh sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat ditingkatkan melalui bidang pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mewujudkan, mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian field research, yaitu peneliti langsung terjun ke lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan formal, yang mempunyai tujuan mempersiapkan para siswanya untuk menjadi tenaga kerja tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

2014 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL

2014 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting sebagai penunjang suksesnya program pembangunan nasional. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi individu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau karateristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci