PENGARUH KETEBALAN LEMAK PARA-DAN PERIRENAL BERDASARKAN ULTRASONOGRAFI TERHADAP FUNGSI GINJAL PADA PENDERITA OBESITAS
|
|
- Fanny Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH KETEBALAN LEMAK PARA-DAN PERIRENAL BERDASARKAN ULTRASONOGRAFI TERHADAP FUNGSI GINJAL PADA PENDERITA OBESITAS THE INFLUENCE OF PARA-AND PERIRENAL FAT THICKNESS BASED ON ULTRASONOGRAPHY EXAMINATION ON KIDNEY FUNCTION IN OBESITY PATIENTS Makmun 1, Nurlaily Idris 1, Muhammad Ilyas 1, Frans Liyadi 1 Hasyim Kasim 2, R. Satriono 3,4 1 Bagian Ilmu Radiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar 2 Bagian Ilmu Penyakit Dalam Sub Ginjal Hipertensi Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar 3 Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar 4 Bagian Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar Alamat Koresponden : Makmun Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, HP : makmunsalam@yahoo.com 1
2 Abstrak Pengukuran tebal lemak para-dan perirenal dengan ultrasonografi merupakan salah satu cara menggambarkan akumulasi lemak viseral pada obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan lemak para-dan perirenal terhadap fungsi ginjal pada penderita obesitas. Penelitian ini dilakukan di bagian Radiologi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Metode penelitian bersifat cross sectional, dilakukan dari bulan Oktober 2012 sampai Februari Total sampel, 41orang penderita obesitas dan 35 orang kelompok kontrol, berumur antara tahun. Pemeriksaan USG untuk menilai ukuran tebal lemak para-dan perirenal serta Resistive Index (RI ) intrarenalis kedua ginjal. Laju Filtrasi Glomerulus () dihitung dengan rumus Kockroft- Gault berdasarkan nilai kreatinin serum. Dilakukan analisis statistik uji korelasi Pearson, Chi-square dan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan pada penderita obesitas. Tidak terdapat hubungan bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan RI intrarenalis pada penderita obesitas. Akan tetapi, individu yang mengalami penebalan lemak para-dan perirenal memiliki resiko peningkatan RI intrarenalis 9,075 kali lebih besar dibandingkan yang tidak menebal. Terdapat perbedaan bermakna ketebalan lemak para-dan perirenal serta RI intrarenalis antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol. Lemak para-dan perirenal serta RI intrarenalis pada penderita obesitas lebih tebal dan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol. Kata kunci : ketebalan lemak para-dan perirenal, RI intrarenalis, fungsi ginjal, obesitas. Abstract Measurement of para-and perirenal fat thickness by ultrasonography examination is one way to describe the accumulation of visceral fat in obesity. This study aimed to determine the effect of these para-and perirenal fat thickness on kidney function in obesity patients. This research was conducted from October 2012 to February 2013 at the Radiology Departement of Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital in Makassar by using crosssectional methods. The samples were 41 obese people, and there were 35 peoples in the control group. They were aged between years old. Ultrasonography examination was conducted to assess the thickness of para-and perirenal fat and the Resistive Index (RI) intrarenalis both kidneys. Glomerular Filtration Rate (GFR) as renal function parameter was assessed based on creatinine serum values. Statistical analysis ( Pearson correlation test, Chi-square and unpaired T- test) was also conducted. The results reveal that there is no significant correlation between para-and perirenal fat thickness, and GFR in obesity patients. Similiary, there is no significant correlation between para-and perirenal fat thickness, and RI intrarenalis in obesity patients. However, individuals who have the thickening of para-and perirenal fat have a risk to increase RI intrarenalis times greater than those without thickened. There is a significant differences between obesity patient and the control group in terms of the level of para-and perirenal fat thickness, and RI intrarenalis. The levels of para-and perirenal fat thikness, and RI intrarenalis of obesity patients are higher than the control group. There is no significant differences between obesity patients and the control group in terms of GFR. Keywords: para-and perirenal fat thickness, RI intrarenalis, kidney function, obesity. 2
3 PENDAHULUAN Menurut WHO, obesitas didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak yang dapat mengganggu kesehatan. Untuk menentukan seseorang menderita obesitas, cara yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT ditentukan dengan perhitungan kilogram berat badan per meter kuadrat tinggi badan (kg/m2), berkorelasi dengan lemak yang terdapat dalam tubuh. (WHO,2012) Risiko komplikasi akibat obesitas sangat luas antara lain berhubungan dengan penyakit hipertensi, aterosklerosis, diabetes melitus, penyakit perlemakan hati, gangguan fungsi paru, gagal ginjal, gagal jantung, gangguan metabolik, endokrin, komplikasi obstetri, trauma sendi yang berhubungan dengan weight bearing dan beberapa jenis kanker. (Brey,1985) Akumulasi lemak perut khususnya lemak viseral adalah yang paling banyak dihubungkan dengan risiko gangguan kesehatan. Jaringan lemak viseral memiliki hubungan kuat dengan faktor risiko sindrom metabolik dibandingkan dengan jaringan lemak subkutan.(pou dkk.,2009) Salah satu komplikasi akibat obesitas adalah gangguan fungsi ginjal. Selama ini, belum banyak perhatian tentang akibat obesitas terhadap ginjal. Telah diketahui bahwa obesitas dapat mempengaruhi progresifisitas dan dapat memicu gagal ginjal tahap akhir pada pasien pasien yang sebelumnya telah mengidap penyakit ginjal. Begitu pun pada orang sehat, obesitas dapat berpotensi menyebabkan kerusakan pada ginjal. (Jong dkk.,2002) Gangguan fungsi ginjal dapat terjadi melalui mekanisme tekanan fisik secara langsung oleh lemak viseral yang mengelilingi ginjal yang disebut sebagai lemak para-dan perirenal. Penebalan lemak para-dan perirenal berpotensi memberikan tekanan terhadap struktur pembuluh darah dan limfe di daerah hilus karena pada daerah tersebut tidak dilindungi oleh kapsula fibrosa sehingga lemak para-dan perirenal yang menebal dapat penetrasi ke dalam sinus ginjal yang kemudian dapat meningkatkan tekanan hidrostatis cairan interstisial ginjal, meningkatkan resistensi aliran darah dan kecepatan aliran di tubulus ginjal. (Lamacchia dkk.,2011;hall,2003;wahba,2007) MRI dan CT Scan adalah modalitas radiologi yang paling baik dalam mengukur jaringan lemak viseral, akan tetapi biayanya cukup mahal. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) sebagai salah satu modalitas pemeriksaan radiologi merupakan metode yang bermanfaat karena lebih mudah, murah, cepat dan aman untuk mengevaluasi ketebalan lemak para-dan perirenal pada penderita obesitas.(hamdy dkk., 2006) 3
4 Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan lemak para-dan perirenal terhadap fungsi ginjal pada penderita obesitas. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menenentukan ketebalan lemak para-dan perirenal, Resistive Index ( RI ) intrarenalis dan Laju Filtrasi Glomerulus ( ) penderita obesitas dan kelompok kontrol. Menilai hubungan ketebalan lemak para-dan perirenal dengan RI intrarenalis dan pada penderita obesitas. Menilai perbandingan rerata ketebalan lemak para-dan perirenal, RI intrarenalis dan antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol. BAHAN DAN METODE Lokasi dan rancangan penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian Radiologi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai bulan Oktober 2012 sampai dengan Februari Rancangan penelitian yang digunakan adalah observational dengan desain cross sectional study. Populasi dan sampel Populasi adalah seluruh penderita obesitas yang datang ke bagian Radiologi untuk pemeriksaan USG abdomen. Sampel sebanyak 41 penderita obesitas yang diperoleh dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi yaitu IMT 25, umur < 60 tahun, tidak menderita nefropati diabetik, nefropati obstruktif, hipertensi dan kelainan ginjal kongenital/herediter serta bersedia mengikuti penelitian ini dengan menandatangani informed consent yang dikeluarkan oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Unhas. Sampel untuk kelompok kontrol sebanyak 35 orang dengan IMT<25 dan memenuhi kriteria inklusi. Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Biodata pasien dicatat pada formulir kuesioner penelitian. Setiap subjek dilakukan pemeriksaan USG ginjal kanan dan kiri dengan menggunakan USG transduser konveks frekuensi 3,5-5 MHz. Pasien dalam posisi lateral dekubitus, scanning longitudinal ginjal, mengukur ketebalan lemak para-dan perirenal dalam satuan milimeter dari sisi dalam fasia muskularis dinding abdomen ke kapsula fibrosa sisi lateral pada pole tengah ginjal. Kemudian mengukur RI intrarenalis kedua ginjal dengan USG Doppler. Selanjutnya dilakukan penilaian fungsi ginjal dengan menghitung berdasarkan kreatinin serum. 4
5 Analisis data Semua data yang diperoleh dicatat dan dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi Pearson, Chi-square dan uji T tidak berpasangan sesuai dengan tujuan dan skala ukur dengan tingkat kemaknaan p 0,05 serta penentuan nilai OR dengan IK 95% > 1 yang menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan faktor resiko. HASIL PENELITIAN Karakteristik sampel Tabel 1 memperlihatkan karakteristik sampel untuk tiap kelompok. Penelitian ini mengikutkan total 76 sampel : 41 sampel penderita obesitas ( 24 laki-laki dan 17 perempuan) dan 35 sampel kelompok kontrol ( 17 laki-laki dan 18 perempuan) dengan usia dan jenis kelamin disesuaikan. dari 41 subjek penderita obesitas terbanyak pada kelompok umur dan tahun masing masing sebanyak 18 subjek (43,90%) yaitu laki-laki 11 subjek (26,83%) dan perempuan sebanyak 7 subjek (17,07%). Tabel 2 memperlihatkan ukuran rerata ketebalan lemak para-dan perirenal penderita obesitas adalah 19,17 mm sedangkan kelompok kontrol 8,46 mm. RI intrarenalis rerata pada penderita obesitas adalah 0,64 sedangkan pada kelompok kontrol 0,56. rerata pada penderita obesitas adalah 103,26 ml/mnt/1.73m 2 sedangkan pada kelompok kontrol 110,75 ml/mnt/1.73m 2. Analisis statistik Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji korelasi Pearson seperti yang terlihat pada tabel 3, dimana tidak ditemukan hubungan bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan pada penderita obesitas. Begitu pun dengan hasil analisis hubungan antara RI intrarenalis dengan dan hubungan antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan RI intrarenalis juga tidak ditemukan hubungan yang bermakna. Pada tabel 4, analisis dengan uji Chi-square diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan. Begitu pun hubungan antara RI intrarenalis dengan. Namun, terdapat hubungan yang bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan RI intrarenalis (p=0,000) dengan OR dan 95% CI antara 2,903-28,373. Tabel 5 menunjukkan hasil uji perbandingan rerata dengan uji T tidak berpasangan, dimana terdapat perbedaan bermakna ketebalan lemak para-dan perirenal antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol.ukuran lemak para-dan perirenal rerata penderita obesitas lebih tebal dibandingkan dengan kelompok kontrol. Begitu pun dengan RI intararenalis, 5
6 terdapat perbedaan yang bermakna antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol dimana RI intarrenalis rerata penderita obesitas lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Namun, nilai pada penderita obesitas tidak terdapat perbedaan bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal terhadap. Begitu pun hubungan antara ketebalan lemak para-dan perirenal terhadap RI intrarenalis. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lamacchia dkk. (2011) dan Grima dkk.(2010). Hal tersebut terjadi karena populasi penelitian ini dibatasi hanya pada penderita obesitas tanpa disertai komplikasi seperti nefropati hipertensi, diabetes,obstruksi maupun kelainan ginjal kongenital atau herediter sehingga kemungkinan gangguan fungsi ginjal melalui mekanisme selain akibat dari penekanan fisik lemak terhadap struktur vaskuler dan limfatik intrarenalis dapat dihindari. Hal ini menunjukkan bahwa pada penderita obesitas, ada kemungkinan ketebalan lemak paradan perirenal tidak berkorelasi dengan volume lemak di dalam sinus ginjal yang memberikan efek penekanan langsung terhadap struktur vaskuler dan limfatik di dalam sinus ginjal. Kemungkinan lainnya adalah pengaruh atau kontribusi penekanan fisik lemak terhadap struktur vaskuler dan limfatik di dalam sinus ginjal memang tidak signifikan untuk menyebabkan gangguan fungsi ginjal dibandingkan dengan mekanisme yang lain. Seperti telah diketahui bahwa terjadinya gangguan fungsi ginjal pada penderita obesitas melalui mekanisme yang kompleks antara lain terjadinya hiperleptinemia, peningkatan asam lemak bebas, resistensi insulin, pelepasan faktor faktor inflamasi dan imun (antara lain : TGF-β, IL-6, TNF-α, ROS,GLUT 4, MCP1,PAI-1, resitin dan adipsin), terjadinya stimulasi simpatis (RAS) yang memicu hipertensi dan gangguan vaskuler. (Praga dkk., 2000; Wahba,2007) Jika dilakukan analisis statistik untuk melihat seberapa faktor resiko ketebalan lemak para-dan perirenal terhadap peningkatan RI intrarenalis dengan uji Chi-square, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna dimana pada individu yang mengalami penebalan lemak para-dan perirenal memiliki resiko terjadinya peningkatan RI intrarenalis kali lebih besar dibandingkan yang tidak mengalami penebalan lemak para-dan perirenal. Dari hasil analisis statistik uji perbandingan rerata didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal kelompok penderita 6
7 obesitas dengan kelompok kontrol dimana ukuran lemak para-dan perirenal kelompok obesitas lebih tebal dibandingkan kelompok kontrol. Begitu pun dengan RI intrarenalis, dimana pada kelompok obesitas RI intrarenalis cenderung lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol. Namun berbeda dengan hasil uji perbandingan rerata antara kelompok obesitas dengan kelompok kontrol dimana tidak ditemukan adanya perbedaan yang bermakna. KESIMPULAN DAN SARAN Pada penderita obesitas, tidak terdapat hubungan bermakna antara ketebalan lemak para-dan perirenal dengan. Namun pada individu yang mengalami penebalan lemak para-dan perirenal memiliki resiko peningkatan RI intrarenalis kali lebih besar dibandingkan yang tidak mengalami penebalan lemak para-dan perirenal. Lemak para-dan perirenal penderita obesitas cenderung lebih tebal dibandingkan kelompok kontrol. RI intrarenalis penderita obesitas cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol.usg cukup akurat dalam mengukur ketebalan lemak para-dan perirenal, namun tidak dapat mengukur volume lemak di dalam sinus ginjal. Oleh karena itu, untuk menilai pengaruh lemak sinus ginjal terhadap fungsi ginjal melalui mekanisme penekanan fisik lemak terhadap struktur vaskuler dan limfatik di dalam sinus ginjal diperlukan penelitian lanjut yang menggunakan modalitas radiologi yang lebih canggih seperti CT Scan atau MRI. DAFTAR PUSTAKA Brey, G.A. (1985).Complication of obesity. Annals of Internal Medicine;Vol.103. No. 6. Grima, P., Zizza, A., Guido, M., Tundo, P. and Chiavaroli, R. (2010). Association of Visceral Adiposity with Increased Intrarenalis Artery Resistive Index in HIV-1-Infected Patient Receiving Highly Active Antiretroviral Therapy. Indian J Sex Transm Dis and AIDS, Vol. 31. No. 1 Hall, J.E. (2003). The Kidney, Hypertension, and Obesity. Hypertension. Vol. 41. Hamdy, O.,Porramatikul,S. and Ozairi,E.Al. (2006). Metabolic Obesity: The Paradox Between Visceral and Subcutaneus Fat. Current Diabetes Review; Vol.2. No.4. Jong, P.E. de.,verhave,j.e., Sietsma,S.J Pinto. and Hillege,H.L. (2002). Obesity and Target Organ Damage : The Kidney. International Journal of Obesity; Vol.26. No.4. Lamacchia,O., Nicastro,V., Camarchio,D., Valente,U. (2011). Para- and Perirenal Fat Thickness is an Independent Predictor of Chronic Kidney Disease, Increased Renal Resistence Index and Hyperuricemia in Type-2 Diabetic Patiens. Nephrol Dial Transplant. Vol.26. 7
8 Pou, K., Massaro,J.M., Hoffmann, U. And Lieb, K.(2009). Patterns of Abdominal Fat Distribution. Diabetes Care. Vol.32. No. 3. Praga, M., Hernandez,E., Herrero, J.C., Morales,E., Revilla,Y., and Rodicio,J.L. (2000). Influence of Obesity on The Appereance of Proteinuria and Renal Insufficiency After Unilateral Nephrectomy. Kidney Int. Vol. 58. Wahba, I.M. and Mak, R.H. (2007). Obesity and Obesity-Initiated Metabolic Syndrome: Mecanistic Links to Chronic Kidney Disease. Clin J Am Soc Nephrol. Vol.2. World Health Organization. (2012). Obesity. (Online). ( diakses 10 Juni 2012) Lampiran Daftar Tabel Tabel 1. Karakteristik sampel penelitian Obesitas(n=41) Kontrol (n=35) Karakteristik Jenis kelamin Jenis kelamin Total L (%) P (%) L (%) P (%) Umur (tahun) (4,87) 11 (26,83) 11 (26,83) 3 (7,31) 7 (17,07) 7 (17,07) 4 (11,43) 5 (14,28) 8 (22,86) 7 (20, 00) 5 (14,28) 6 (17,14) Total 24 (58,54) 17 (41,46) 17 (48,57) 18 (51,43) 76 Keterangan: n=jumlah sampel; L=laki-laki; P=perempuan Tabel 2. Hasil pengukuran rerata ketebalan lemak para-dan perirenal, RI intrarenalis dan penderita obesitas dan kelompok kontrol Nilai rerata Obesitas (n=41) Kontrol (n=35) Min Maks Rerata SB Min Maks Rerata SB lemak para+ perirenal RI intrarenalis 8, , , , ,00 0,46 56,25 14,15 0, ,46 0, Keterangan: n=jumlah sampel; min=minimum; maks=maksimum; SB=simpang baku; mm=milimeter 2, Tabel 3. Hasil analisis korelasi Pearson antara ketebalan lemak para-dan perirenal serta RI intrarenalis rerata dengan pada penderita obesitas. p r Ketebalan lemak para+perirenal rerata Ketebalan lemak perirenal rerata RI intrarenalis rerata Uji Pearson ; p = probabilitas (<0,05); r=koefisien korelasi
9 Tabel 4. Hasil analisis Chi-square faktor resiko ketebalan lemak para-dan perirenal dan RI intrarenalis terhadap. Lemak para+perirenal RI intrarenalis Penderita obesitas+kontrol(n=76) 95% CI p OR Normal Menurun Lower Upper Tidak menebal ,811 0,891 0,348 2,282 Menebal % CI p OR Normal Menurun Lower Upper Tidak meningkat ,129 2,105 0,799 5,547 meningkat RI intrarenalis 95% CI p OR Normal Meningkat Lower Upper Lemak para+perirenal Tidak menebal 33 5 Menebal ,000* 9,075 2,903 28,373 Uji Chi-square Keterangan: p=propabilitas (<0,05); *= Pearson Chi-square; OR=odds ratio; CI=confidence interval Tabel 5. Hasil analisis uji perbandingan rerata ketebalan lemak para-dan perirenal, RI intrarenalis dan antara penderita obesitas dengan kelompok kontrol Nilai rerata Lemak para+perirenal RI intarenalis Obesitas (n=41) Kontrol (n=35) Rerata SB Rerata SB 19,17 5,4 8,46 2, , , Uji T tidak berpasangan p=0,000 p=0,000 p=0,684* Uji T tidak berpasangan Keterangan : *Uji Mann-Withney; n=jumlah sampel; SB=simpang baku; p=probabilitas (<0,05) 9
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang digunakan untuk menilai status gizi seorang individu. IMT merupakan metode yang murah dan mudah dalam mengukur
Lebih terperinciHUBUNGAN DERAJAT SUDUT DEVIASI SEPTUM NASI DENGAN CONCHA BULLOSA PNEUMATISASI INDEX PADA PASIEN YANG MENJALANI PEMERIKSAAN CT SCAN SINUS PARANASALIS
HUBUNGAN DERAJAT SUDUT DEVIASI SEPTUM NASI DENGAN CONCHA BULLOSA PNEUMATISASI INDEX PADA PASIEN YANG MENJALANI PEMERIKSAAN CT SCAN SINUS PARANASALIS RELATION DEGREE ANGLE DEVIASI SEPTUM NASI WITH CONCHA
Lebih terperinciABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes
ABSTRAK HUBUNGAN MIKROALBUMINURIA (MAU) DAN ESTIMATED GLOMERULAR FILTRATION RATE (egfr) SEBAGAI PREDIKTOR PENURUNAN FUNGSI GINJAL PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1:
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI
PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI SA Putri, Nurdjaman Nurimaba, Henny Anggraini Sadeli, Thamrin Syamsudin Bagian
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh orang di seluruh dunia. DM didefinisikan sebagai kumpulan penyakit metabolik kronis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross-sectional, variabel bebas dan variabel terikat diobservasi hanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tentang korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...
DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Viola Stephanie, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes. Obesitas
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON Daniel Hadiwinata, 2016 Pembimbing Utama : Hendra Subroto, dr.,sppk. Pembimbing Pendamping: Dani,
Lebih terperinciKata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease
ABSTRAK GAMBARAN PASIEN RAWAT INAP DIABETIC KIDNEY DISEASE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE OKTOBER 2010 SEPTEMBER 2011 Widyasanti, 2012; Pembimbing I : dr. Sylvia Soeng, M.Kes Pembimbing II : Dra.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN DENGAN KREATININ SERUM PADA PASIEN THALASSEMIA DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN DENGAN KREATININ SERUM PADA PASIEN THALASSEMIA DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Eko Dewi Ratna Utami G.0010067 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kasus terbanyak yaitu 91% dari seluruh kasus DM di dunia, meliputi individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolisme dari karbohidrat, protein dan lemak yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit tidak menular (non-communicable disease) yang perlu mendapatkan perhatian karena telah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini mengambil data rekam medis yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan Januari 2016, kelompok
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Renny Anggraeni, 2011 Pembimbing I : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto,dr.,M.H. Asam urat telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah akumulasi lemak secara berlebihan atau abnormal dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Distribusi
Lebih terperinciABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah
ABSTRAK Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah Dini Nur Muharromah Yuniati Diabetes melitus (DM) merupakan suatu
Lebih terperinciKata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat
HUBUNGAN ANTARA UMUR, JENIS KELAMIN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT DARAHPADA MASYARAKAT YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO Jilly Priskila Lioso*, Ricky C. Sondakh*,
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL
ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL Levina Stephanie, 2007. Pembimbing I : dr. Hana Ratnawati, M.Kes.
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung
ABSTRAK Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung Ananda D. Putri, 2010 ; Pembimbing I : H. Edwin S., dr, Sp.PD-KKV FINASIM
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam, sub bagian Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi
Lebih terperinciABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda
ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda Ellen Pingkan Widiasmoko, 1110069. Pembimbing : Ellya R. Delima, dr., MKes Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG Skripsi Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Karla Kalua G0011124 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciThe Differences of hscrp Among Obese and Non Obese Students of Lampung University 2013
The Differences of hscrp Among Obese and Non Obese Students of Lampung University 2013 Revitasari D, Basuki W, Tjiptaningrum A Medical Faculty of Lampung University Abstract Obesity is a low chronicle
Lebih terperinciPENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS
PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit heterogen yang serius yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000). Risiko kematian penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prevalensi sindrom metabolik sangat bervariasi, disebabkan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prevalensi sindrom metabolik sangat bervariasi, disebabkan karena ketidakseragaman kriteria yang digunakan, perbedaan etnis, umur, dan jenis kelamin. Walaupun demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di zaman modern ini. Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit dimana terjadi penimbunan lemak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 180 juta orang di dunia mengalami diabetes melitus (DM) dan cenderung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Desain cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah non eksperimental yang merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Desain cross sectional adalah desain
Lebih terperinciHUBU GA A TARA KEJADIA OBESITAS DE GA PE I GKATA KADAR KOLESTEROL DARAH GURU-GURU SMP EGERI 3 MEDA Oleh: IK JASMI E IK ABDULLAH IM:
HUBU GA A TARA KEJADIA OBESITAS DE GA PE I GKATA KADAR KOLESTEROL DARAH GURU-GURU SMP EGERI 3 MEDA 2011 Oleh: IK JASMI E IK ABDULLAH IM: 080100337 FAKULTAS KEDOKTERA U IVERSITAS SUMATERA UTARA MEDA 2011
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik spesifik. (1) Obesitas
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH DURASI TIDUR TERHADAP RISIKO OBESITAS PADA PRIA DEWASA. Mutiara Hermana, 2009 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, MKes, AIF
ABSTRAK PENGARUH DURASI TIDUR TERHADAP RISIKO OBESITAS PADA PRIA DEWASA Mutiara Hermana, 2009 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, MKes, AIF Latar belakang : Epidemi obesitas berkembang pesat dekade
Lebih terperinciDETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN
DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic
Lebih terperinciHUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DI PUSKESMAS BROMO MEDAN
HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI Melza Tatiana, et al. HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI Melza Tatiana 1, Heru Santosa, Taufik Ashar 3 1 Mahasiswa Program Magister
Lebih terperinciHUBUNGAN HIPERTENSI DERAJAT 1 DAN 2 PADA OBESITAS TERHADAP KOMPLIKASI ORGAN TARGET DI RSUP DR KARIADI SEMARANG
HUBUNGAN HIPERTENSI DERAJAT 1 DAN 2 PADA OBESITAS TERHADAP KOMPLIKASI ORGAN TARGET DI RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berkorelasi dengan Status Nutrisi pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
LAPORAN PENELITIAN Faktor-faktor yang Berkorelasi dengan Status Nutrisi pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Mira Yulianti 1, Suhardjono 2, Triyani Kresnawan 3, Kuntjoro Harimurti
Lebih terperinci4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... I LEMBAR PERSETUJUAN... II PENETAPAN PANITIA PENGUJI... III KATA PENGANTAR... IV PRASYARAT GELAR... V ABSTRAK... VI ABSTRACT... VII DAFTAR ISI... VIII DAFTAR TABEL... X Bab I.
Lebih terperinciTHE RELATION OF OBESITY WITH LDL AND HDL LEVEL AT PRECLINIC STUDENT OF MEDICAL FACULTY LAMPUNG UNIVERSITY 2013
THE RELATION OF OBESITY WITH LDL AND HDL LEVEL AT PRECLINIC STUDENT OF MEDICAL FACULTY LAMPUNG UNIVERSITY 2013 Ercho, NC, Berawi K, Susantiningsih T Medical Faculty of Lampung University Abstract Obesity
Lebih terperinciABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA
ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA Windi Anggraini, 2007. Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes Pembimbing II : DR., Iwan Budiman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, didapatkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Hipertensi merupakan salah satu kondisi kronis yang sering terjadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan salah satu kondisi kronis yang sering terjadi di masyarakat. Seseorang dapat dikatakan hipertensi ketika tekanan darah sistolik menunjukkan
Lebih terperinciPENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS
PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK Shella Monica Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain penelitian Cross Sectional (belah lintang) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS
ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS Shella Monica, 2013 Pembimbing : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc. Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Strata-1
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA
ABSTRAK EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA Erwin Yudhistira Y. I, 2014. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M. Kes., PA(K) Pembimbing II : Julia Windi, dr., M.
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2012 Erfina Saumiandiani, 2013 : Pembimbing I : dr. Dani,M.Kes.
Lebih terperinciHubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014 1 Arbi Rahmatullah, 2 Ieva B. Akbar,
Lebih terperinciHubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang
707 Artikel Penelitian Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang Andi Fadilah Yusran Putri 1, Eva Decroli
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)
ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO) Leni Martinna, 2006. Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM.,
Lebih terperinciKata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.
ABSTRAK Status gizi yang kurang maupun berlebihan akan berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lain, salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut. Skor karies pada anak malnutrisi tinggi karena kemampuan
Lebih terperinciHUBUNGAN OBESITAS TERHADAP PENINGKATAN INDEKS RASIO KARDIOTORAKS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
i HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP PENINGKATAN INDEKS RASIO KARDIOTORAKS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit. kronis yang disebabkan oleh gula darah tinggi dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gula darah tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Prevalensi DM meningkat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN NILAI LEMAK VISERAL. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kedokteran Undip) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN NILAI LEMAK VISERAL (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kedokteran Undip) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciCIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA VOLUME TOTAL GINJAL BERDASARKAN ULTRASONOGRAFI DAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK
HUBUNGAN ANTARA VOLUME TOTAL GINJAL BERDASARKAN ULTRASONOGRAFI DAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK THE CORRELATION BETWEEN TOTAL KIDNEY VOLUME BASED ON ULTRASONOGRAPHY AND
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Thereatdy Sandi Susyanto, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima,M.Kes.
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016
ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016 Hanifan Nugraha, 2016 ; Pembimbing I Pembimbing II : Wenny
Lebih terperinciA.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN HIPERTENSI SISTOLIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRIN RUMAH SAKIT UMUM SANGLAH PERIODE JANUARI DESEMBER 2011 A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made
Lebih terperinciAKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN OBESITAS SENTRAL PADA WANITA DI KELURAHAN TANAH PATAH KOTA BENGKULU
AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN OBESITAS SENTRAL PADA WANITA DI KELURAHAN TANAH PATAH KOTA BENGKULU Nurul Khairani, Santoso Ujang Effendi, Lara Wirda Utamy Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Tri Mandiri
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD W.Z. YOHANNES KUPANG PERIODE LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
BEBERAPA FAKTOR RISIKO PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD W.Z. YOHANNES KUPANG PERIODE 2010-2015 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis
Lebih terperinciUKURAN KETEBALAN KORTEKS GINJAL BERDASARKAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SEBAGAI PREDIKTOR LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK
UKURAN KETEBALAN KORTEKS GINJAL BERDASARKAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SEBAGAI PREDIKTOR LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK RENAL CORTICAL THICKNESS MEASUREMENT BASED ON ULTRASONOGRAPHIC
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015.
i HUBUNGAN RIWAYAT DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Oleh: BERRY ERIYANTO SIMAMORA 120100395 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan
Lebih terperinciABSTRAK. Fenny Mariady, Pembimbing I : dr. Christine Sugiarto, SpPK Pembimbing II : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes
ABSTRAK PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU MENGGUNAKAN GLUKOMETER DAN SPEKTROFOTOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KLINIK NIRLABA BANDUNG Fenny Mariady, 2013. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes Mellitus (DM) merupakan permasalahan yang besar di masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF), Negara Asia
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index (BMI), pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul pinggang, skinfold measurement, waist stature rasio,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005
ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005 Ahmad Taqwin, 2007 Pembimbing I : Agustian L.K, dr., Sp.PD. Pembimbing
Lebih terperinciEfektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2
Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes Education in Improving the Effectiveness of Compliance with Setting Diet in Type 2 Diabetes
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian dengan desain observational analitik dengan metode case control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang dilakukan
Lebih terperinciPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER
ABSTRAK PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010 Shiela Stefani, 2011 Pembimbing 1 Pembimbing
Lebih terperinciPenelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( bersamaan. ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang 3.2. H0A0 H0A1 H1A0 N H1A1 H2A0 H2A1 H3A0 H3A1 Keterangan
Lebih terperinciABSTRAK. Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi, dr., Sp.PD. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
ABSTRAK POLA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT- INAP DI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RS. IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2005 - DESEMBER 2005 Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi,
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... ix KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciPREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H
PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh: LIEW KOK LEONG
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL. Aming Tohardi, dr.
ABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL Marissa Johannes, 2006 Pembimbing: Suhendar A.G.,dr.FCCP. FACA Aming Tohardi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH SARAPAN YANG TIDAK TERATUR, FAKTOR GENETIK TERHADAP RISIKO OBESITAS DAN BMI (BODY MASS INDEX) YANG ABNORMAL
ABSTRAK PENGARUH SARAPAN YANG TIDAK TERATUR, FAKTOR GENETIK TERHADAP RISIKO OBESITAS DAN BMI (BODY MASS INDEX) YANG ABNORMAL Silvia, 2007 Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Iwan Budiman,dr.,MS.,MM.,MKes.,AIF
Lebih terperinciHEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Hubungan Obesitas Sentral Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Pada Usia 40-60 Tahun Di RSUP H.Adam Malik, Medan. Oleh: HEMAKANEN NAIR A/L VASU 110100413 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciKata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel
Lebih terperinciHubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta
LAPORAN PENELITIAN Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta Hendra Dwi Kurniawan 1, Em Yunir 2, Pringgodigdo Nugroho 3 1 Departemen
Lebih terperinciHUBUNGAN PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DI ICU DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE BULAN JULI 2014 HINGGA OKTOBER
HUBUNGAN PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DI ICU DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE BULAN JULI 2014 HINGGA OKTOBER 2014 Oleh : Thanaletchumy A/P Veranan 110100318 FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN
ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN, Ana Ulfah Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Email: perdana_182@yahoo.co.id ABSTRAK Menurut WHO (World Health Organization)
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terkomposis atas jaringan lemak yang. relatif sama, namun perbedaan lokasi deposisi jaringan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia terkomposis atas jaringan lemak yang relatif sama, namun perbedaan lokasi deposisi jaringan cadangan lemak menimbulkan perbedaan besar dalam peningkatan
Lebih terperinciHUBUNGAN DURASI PENYAKIT, UMUR, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISTRES PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN DURASI PENYAKIT, UMUR, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISTRES PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran GITA PUSPANINGRUM G0013103
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Erlimia Eka Noor Yuliana GOO11084 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kasus sebanyak 300 juta penduduk dunia, dengan asumsi 2,3%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes melitus tipe 2 diperkirakan pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan kasus sebanyak 300 juta penduduk dunia, dengan asumsi 2,3% peningkatan prevalensi pertahun.
Lebih terperinciPROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Oleh: PIGUR AGUS MARWANTO J 500 060 047 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinci