BUKU RANCANGAN PENGAJARAN. Mata Ajaran: Pengantar Ilmu Politik
|
|
- Yandi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUU RANCANGAN PENGAJARAN Mata Ajaran: Pengantar Ilmu Politik Oleh Cecep Hidayat, S.I.P., I.M.R.I. epartemen/progam Studi: Ilmu Politik Fakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univsitas Indonesia 2013
2 2 AFTAR ISI PENGANTAR BAB I : INFORMASI UMUM BAB II : SASARAN PEMBELAJARAN BAB III : POO BAHASAN, SUB-POO BAHASAN, AN RUJUAN BAB IV : MATRIS EGIATAN BAB V : TUGAS LATIHAN BAB VI : EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN EPUSTAAAN
3 3 BAB I INFORMASI UMUM 1. Nama Mata Ajaran : Pengantar Ilmu Politik 2. ode Mata Ajaran : SPSP ibikan pada Semest kebapa : Semest Gasal 4. Juml SS dan Jenis SS : 2 SS 5. Prasyarat : - 6. aitan dengan Mata Ajaran Lain : - 7. Integrasi antara Mata Ajaran Apa Saja : - 8. eskripsi Mata Ajaran : Mengantarkan masisa untuk memami ilmu politik, konsepkonsep dasar, dan pkembangannya. engan demikian, diharapkan masisa dapat menggunakan kemampuan kritisnya dalam menganalisis suatu gejala politik. 9. Staf Pengajar : Cecep Hidayat, S.I.P., I.M.R.I. ()
4 4 BAB II SASARAN PEMBELAJARAN 1. Sasaran Pembelajaran Tminal (=TIU) Setel pembelajaran Pengantar Ilmu Politik, bila dibikan masal konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, masisa mampu menyimpulkan gejala politik yang tjadi. 2. Sasaran Pembelajaran Penunjang (=TI) a. Bila dibikan masal konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, masisa mampu menyimpulkan definisi dan pbedaan antara kekuasaan, eenang, legitimasi, dan pengaruh. b. Bila dibikan masal pendekatan-pendekatan dalam ilmu politik, masisa mampu menyimpulkan pkembangan pendekatan dalam ilmu politik. c. Bila dibikan masal lembaga eksekutif, masisa mampu menyimpulkan definisi, pan utama, dan tipe utama dari eksekutif sta sistem pemintan. d. Bila dibikan masal lembaga legislatif, masisa mampu menyimpulkan definisi, stuktur, fungsi, dan hak legislatif. e. Bila dibikan masal lembaga yudikatif, masisa mampu menyimpulkan struktur lembaga yudikatif dan judicial revie? f. Bila dibikan masal budaya dan sosialisasi politik, masisa mampu menyimpulkan definisi sosialisasi dan budaya politik, agenagen sosialisasi politik, relasi sosialisasi dan budaya politik, sta tipetipe budaya politik. g. Bila dibikan masal komunikasi politik dan opini publik, masisa mampu menyimpulkan definisi dan elemen dari komunikasi politik dan opini public. h. Bila dibikan masal partai politik, masisa mampu menyimpulkan definisi dan fungsi partai politik, sta sistem kepartaian. i. Bila dibikan masal partisipasi politik dan pemilu, masisa mampu menyimpulkan definisi dan tipe partisipasi politik, sta definisi dan sistem pemilu. j. Bila dibikan masal ideologi politik, masisa mampu menyimpulkan pengtian, fungsi, komponen, dan klasifikasi ideologi politik. k. Bila dibikan masal demokrasi, masisa mampu menyimpulkan definisi, cakupan, dan prasyarat demokrasi. l. Bila dibikan masal hak asasi manusia, masisa mampu menyimpulkan definisi, genasi, dan pdebatan intnasional tentang HAM.
5 5 BAB III POO BAHASAN, SUB-POO BAHASAN, AN RUJUAN POO BAHASAN SUB-POO BAHASAN RUJUAN Pengantar Pkulian onsep-konsep asar Sesi ini akan membas dalam Ilmu Politik (1) konsep-konsep dasar asar-asar Ilmu dalam ilmu politik, antara Politik, Bab 1&2 lain: kekuasaan, 2. Austin Ranney, eenang, legitimasi, Govning: an pengaruh, negara, Introduction to Political pengambilan keputusan, Science, (Ne Jsey: kebijakan umum, distribusi dan alokasi nilai. Prentice Chapt 1 Hall, 1996), 3. Rod Hague, Martin Ptanyaan yang hendak Harrop & Shaun dijaab adal: Apak Breslin, Comparative Pendekatan-pendekatan dalam Ilmu Politik yang dimaksud dengan kekuasaan, eenang, legitimasi, dan pengaruh, negara? Apak pbedaan dari masingmasing konsep dasar dalam ilmu politik tsebut? Sesi ini akan membas pendekatan-pendekatan dalam ilmu politik, antara lain: pendekatan tradisional, pendekatan tingk laku, dan pendekatan pascatingklaku. Govnment and Politics: An Introduction, Chapt 1 asar-asar Ilmu Politik, Bab 3 2. avid Apt, Pengantar Analisa Politik, Bab S.P. Varma, Teori Politik Modn, Bab 1-2 Lembaga Eksekutif Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak latar belakang dari lirnya ketiga pendekatan utama dalam ilmu politik tsebut? Apak karaktistik dari masing-masing pendekatan dalam ilmu politik tsebut? Sesi ini akan membas membas trias politica, definisi eksekutif, dua pan utama eksekutif, fungsi kepala negara, tipe utama eksekutif sebagai kepala negara, eksekutif sebagai kepala pemintan dalam asar-asar, Bab 9 2. Austin Ranney, Govning, Chapt 11
6 6 Lembaga Legislatif Lembaga Yudikatif sistem presidensial dan parlement, dan fungsi eksekutif sebagai kepala pemintan. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak yang dimaksud dengan eksekutif? Bedakan pan utama eksekutif sebagai kepala negara dan kepala pemintan? Bedakan system pemintan presidensial dan parlement? Sesi ini akan membas bebapa konsep dasar dalam relasi trias politica dan legislatif, sejar parlemen, struktur parlemen, fungsi lembaga legislatif, dan hak lembaga legislatif. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Bedakan struktur parlemen unikamal dan bikamal? Apak fungsi lembaga legislatif? Apak hak-hak anggota legislative? Sesi ini akan membas lembaga-lembaga dalam badan yudikatif, relasi yudikatif dan lembaga padilan, fungsi hukum, macam-macam hukum, tipe-tipe hukum positif, klasifikasi hukum bdasarkan subjek, fungsi yudisial, sistem padilan, hubungan yudikatif dan eksekutif, dan judicial revie. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Bagaimanak struktur lembaga yudikatif? Apak fungsi hukum? Bedakan macam-macam hukum? Bedakan tipe-tipe hukum positif? Bedakan hukum bdasarkan asar-asar, Bab 9 2. Austin Ranney, Govning, Chapt asar-asar, Bab 9 2. Austin Ranney, Govning, Chapt 10 13
7 7 Budaya dan Sosialisasi Politik omunikasi Politik dan Opini Publik Partai Politik subjek? Apak fungsi yudisial? Bedakan system padilan? Bagaimana bentuk hubungan yudikatif dan eksekutif? Apak yang dimaksud dengan judicial revie? Sesi ini akan membas proses umum sosialisasi, tapan psikologi politik, proses sosialisasi politik, tapan sosialisasi politik, definisi sosialisasi politik, definisi budaya politik, dan kategori budaya politik. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak definisi sosialisasi politik? Siapak agen-agen sosialisasi politik? Bagaimanak relasi sosialisasi politik dan budaya politik? Apak definisi budaya politik? Bedakan tipe-tipe budaya politik? Sesi ini akan membas definisi komunikasi politik, agen komunikasi politik, elemen komunikasi politik, definisi opini publik, elemen opini publik, dimensi opini publik, tapan opini publik, pengukuran opini publik, dan faktor yang memengaruhi opini publik. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak yang dimaksud dengan komunikasi politik? Apak elemen komunikasi politik? Apak yang dimaksud dengan opini publik? Apak elemen opini publik? Sesi ini akan membas definisi partai politik, fungsi partai politik, sistem kepartaian, dan aspek penting dalam sistem 1. Austin Ranney, Govning, Chapt 3 2. Alfian dan Nazaruddin Sjamsuddin (ed.), Profil Budaya Politik Indonesia, Bagian I Bab 2 3. Rod Hague, Martin Harrop & Shaun Breslin, Comparative Govnment and Politics, Chapt 6 1. Austin Ranney, Govning, Chapt 4&5 2. Rod Hague, Martin Harrop&Shaun Breslin, Comparative Govnment and...,chapt 7 asar-asar, Bab Austin Ranney, Govning, Chapt 8
8 8 Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum Ideologi Politik emokrasi kepartaian. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak partai politik? Apak fungsi partai politik? Apak sistem kepartaian? Sesi ini akan membas definisi partisipasi politik, piramida partisipasi politik, pola partisipasi politik, definisi pemilu, tujuan pemilu, syarat pemilu yang demokratis, sistem pemilu, dan variasi sistem proporsional dan distrik. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak yang dimaksud dengan partisipasi politik? Bedakan piramida partisipasi politik? Bagaimanak pola partisipasi politik? Apak yand dimaksud dengan pemilu? Apak tujuan pemilu? Jelaskan syarat pemilu yang demokratis? Jelaskan sistem pemilu? Bedakan sistem pemilu proporsional dan distrik? Sesi ini akan membas pengtian, fungsi, komponen, dan klasifikasi ideologi. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak pengtian ideologi? Apak fungsi ideologi? Apa sajak komponen ideologi? Jelaskan klasifikasi ideologi? Sesi ini akan membas konsep demokrasi, cakupan demokrasi, dan prasyarat demokrasi. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak yang dimaksud dengan demokrasi? Apa sajak 3. Ramlan Surbakti, Memami, Bab 7 4. Rod Hague, Martin Harrop & Shaun Breslin, Comparative Govnment and Politics, Chapt 11 asar-asar, Bab 10 & Austin Ranney, Govning, Chapt Rod Hague, Martin Harrop & Shaun Breslin, Comparative Govnment and Politics, Chapt 6 & 8 Simposium Sosialisme, apitalisme dan emokrasi, Bagian Penduluan; 2. Austin Ranney, Govning, Chapt 9 asar-asar,bab 4&5 2. Austin Ranney, Govning,Chapt 9 3. Ramlan Surbakti, Memami,Bab 13
9 9 Hak Asasi Manusia cakupa demokrasi? Apa sajak prasyarat demokrasi? Sesi ini akan membas pengtian HAM, genasi HAM, konsepsi non-barat, dan pdebatan intnasional tentang HAM. Ptanyaan yang hendak dijaab adal: Apak yang dimaksud dengan HAM? Bedakan genasi pkembangan HAM? Apak konsepsi non- Barat? Bedakan pdebatan intnasional tentang HAM? 4. Rod Hague, Martin Harrop & Shaun Breslin, Comparative Govnment and Politics, Chapt 3 asar-asar, Bab 7 2. Austin Ranney, Govning, Chapt 15&16
10 10 BAB IV MATRIS EGIATAN Ptemu an ke - Sasaran Pembelaja ran Penunjang 1. Cam 2. Cam 3. Cam 4. Cam 5. Cam 6. Cam Motode Tap Pembelajaran O L U Pokok Bas an/ Sub- Pokok Bas an Rujuk an Media LC, LC, LC, LC, LC, LC, Penangg ung Jaab
11 11 7. Cam LC, 8. Cam LC, 9. Cam LC, 10. Cam LC, 11. Cam LC, 12. Cam LC,
12 Cam 14. Cam LC, LC,
13 BAB V TUGAS LATIHAN 13
14 14 CONTOH SOAL UTS Univsitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenjang Sarjana Paralel Ujian Teng Semest Mata Ajar : Pengantar Ilmu Politik Semest : Gasal Tun Akademik : 2010/2011 Hari/Tanggal : amis, 12 Oktob 2010 Waktu : 90 Menit Pengajar: Cecep Hidayat, S.I.P., I.M.R.I. Jaabl 2 (dua) dari 3 (tiga) soal bikut ini! 1. alam studi ilmu politik dikenal tiga bu pendekatan, yaitu pendekatan tradisional, tingk laku, dan pasca-tingk laku. Masing-masing pendekatan memiliki ciri yang bbeda. Bedakan dan jelaskanl ciri-ciri yang dimiliki oleh pendekatan yang ptama dan kedua! Jelaskan juga kritik thadap kedua pendekatan tsebut! 2. Sal satu pilar dalam trias politica adal badan eksekutif. Cabang kekuasaan ini mempunyai dua pan, yaitu sebagai kepala negara dan kepala pemintan. Jelaskan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh eksekutif tkait dengan dua panan tsebut! Bikan contoh yang relevan! 3. ari tiga cabang kekuasaan yang ada dalam trias politica, rule making function dimiliki oleh lembaga legislatif. Lembaga ini memiliki tiga bu fungsi mendasar, besta hak-hak yang mupakan turunan dari fungsi-fungsinya itu. Bedakan dan jelaskanl dengan distai contoh yang tepat, fungsi-fungsi sta hak yang dimiliki oleh lembaga legislatif sebagaimana dimaksud!
15 15 CONTOH SOAL UAS Univsitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik epartemen Ilmu Politik Program Sarjana Regul PENGANTAR ILMU POLITI ELOMPO 17 ISP (3 SS) Semest Gasal Tun Akademik 2010/2011 Hari/Tanggal : Senin, 3 Januari 2011 Waktu : s.d WIB (120 menit) Pengajar : Cecep Hidayat, S.I.P., I.M.R.I. Sifat Ujian : Closed Book Jaabl 4 (empat) dari 6 (enam) soal bikut ini! 1. omunikasi politik mupakan transmisi pengtian-pengtian politik melalui penggunaan simbol-simbol. omunikasi politik btujuan untuk membentuk opini publik. Opini publik sendiri didefinisikan sebagai kompleks prefensi thadap suatu isu yang bkaitan dengan umum, sta dilakukan oleh banyak orang. omunikasi politik dan opini publik masing-masing mempunyai 5 (lima) bu elemen. engan mengambil contoh sebu fenomena politik, jelaskan elemen-elemen komunikasi politik dan opini publik sta relasi dari keduanya! 2. Partai politik mupakan instrumen strategis dalam sebu negara demokrasi. (a) Jelaskan definisi besta fungsi-fungsi partai politik bikut contoh dari masing-masing pelaksanaan fungsi tsebut; (b) Jelaskan sistem kepartaian yang Anda ketui! 3. Partisipasi politik adal bentuk hak politik arga negara dalam negara demokrasi. alam pelaksanannya, partisipasi sulit dibedakan dengan mobilisasi, meskipun keduanya mupakan hal yang bbeda. (a) Jelaskan bbagai aktivitas yang tmasuk dalam kategori partisipasi politik! (b) Bedakan partisipasi dan mobilisasi! 4. Ideologi sing menjadi sumb kekuatan yang dapat mengub aj dan sejar dunia. (a) Jelaskan komponen/elemen yang tdapat dalam ideologi! (b) Bikan 2 (dua) bu contoh ideologi yang ada bikut kritik yang muncul thadap ke-2 ideologi tsebut! 5. Sistem pemintan demokrasi kapkali disebut sebagai bentuk pemintan yang tbaik diantara yang tburuk. (a) Jelaskanl paradoks demokrasi! (b) Bandingkan sistem pemintan demokrasi dengan sistem pemintan otorit! 6. HAM (Hak Asasi Manusia) mupakan hak yang secara inhen melekat pada manusia untuk menopang kehidupannya. alam pkembangannya, HAM dapat dibedakan menjadi tiga genasi. (a) Jelaskan hak-hak yang dipkenalkan sta dipjuangkan oleh Negara unia etiga! (b) Jelaskan posisi Negara unia Ptama thadap genasi ketiga HAM!
16 16 BAB VI EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN 1. isi-isi BENTU FREUENSI BOBOT (%) Ujian Tulis Makal Seminar Evaluasi oleh Fasilitator Tugas Lapangan Lain-Lain (Sebutkan!) Presensi Tes ecil 2 20 Critical Individu 2 10 Makal Individu UTS 1 30 UAS 1 30 TOTAL isi-isi Ujian Tulis INSTRUMEN JUMLAH SOAL BOBOT (%) SPJ Esai TOTAL Evaluasi 1) ehadiran dan Partisipasi : 10% 2) Tugas Ringkasan/ : 10% (minimal 2 kali) 3) uis 1 : 10% 4) uis 2 : 10% 5) Ujian Teng Semest : 30% 6) Ujian Akhir Semest : 30%
17 17 EPUSTAAAN 1. Budiardjo, Miriam (2008). asar-asar Ilmu Politik Edisi Revisi. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2. Hague, Rod and Martin Harrop (1998). Comparative Govnment and Politics; An Introduction, 5th Edition. Ne York, Palgrave. 3. Ranney, Austin (1987). Govning: An Introduction to Political Science. Ne Jsey, Prentice Hall. 4. Surbakti, Ramlan (1999). Memami Ilmu Politik. Jakarta, Grasindo.
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks
Lebih terperinciJurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks
Lebih terperinciPartisipasi Politik dan Pemilihan Umum
Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Definisi
Lebih terperinciKomunikasi Politik dan Opini Publik
Komunikasi Politik dan Opini Publik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Definisi
Lebih terperinciMateri Bahasan. dalam Sistem Presidensial dan Parlementer. Pemerintahan. n Trias Politica. n Definisi Eksekutif. n Peran Utama Eksekutif.
Lembaga Eksekutif Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Trias Politica. Definisi
Lebih terperinciMateri Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian.
Partai Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Definisi Partai Politik. Fungsi
Lebih terperinciLembaga Dalam Badan Yudikatif
Lembaga Yudikatif Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Lembaga-Lembaga dalam Badan
Lebih terperinciMateri Bahasan. n Relasi Trias Politica dan Legislatif. n Sejarah Parlemen. n Struktur Parlemen. n Fungsi Lembaga Legislatif.
Lembaga Legislatif Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Relasi Trias Politica
Lebih terperinciMateri Bahasan. n Konsep Demokrasi. n Cakupan Demokrasi. n Prasyarat Demokrasi.
Demokrasi Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Konsep Demokrasi. Cakupan Demokrasi.
Lebih terperinciBudaya dan Sosialisasi Politik
Budaya dan Sosialisasi Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan n Proses Umum
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL
FRM/FISE/46-01 12 Januari 2011 SILABUS Program Studi Mata Kuliah Kode : SAN 1303 SKS : 3 Semester : 1 : Administrasi Negara : Dasar-dasar Ilmu Politik Mata Kuliah Prasyarat & Kode : - Dosen : Yanuardi,
Lebih terperinciJurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung KONTRAK PERKULIAHAN. : Pengantar Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bsifat deskriptif dengan jenis penelitian non ekspimental. Metode yang digunakan adalah metode regresi ganda
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (PERTEMUAN 1)
(PERTEMUAN 1) Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai definisi politik Indikator Ketercapaian : - Menyebutkan definisi politik berdasar berbagai pendekatan - Menarik kesimpulan definisi politik :
Lebih terperinciKonsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik
Konsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Kekuasaan.
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PELINDO PERSERO PADANG JURNAL OLEH:
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PELINDO PERSERO PADANG JURNAL OLEH: SISKA YUNITA 12090 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPERKENALAN PROFIL RINGKAS
Oleh : Rudi Salam Sinaga, S.Sos. M.Si Dosen Pengajar & Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan UMA (Sumber : diolah dari berbagai sumber) 081376883177/www.rudisalams.wordpress.com/ www.rudisalamsinaga.blog.uma.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A
Pengaruh Senam Fantasi Thadap Kemampuan Motorik kasar Anak Kelompok A PENGARUH SENAM FANTASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A Farihatun Qurrota Aini PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univsitas
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Pemograman Visual Kode Mata Kuliah : TI 022 Bobot Kredit : 3/1 SKS Semest Penempatan : II Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Bkarya Mata Kuliah
Lebih terperinciSILABUS Jurusan / Prodi : Pendidikan Sejarah / Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Ilmu Politik Kode :
SILABUS Jurusan / Prodi : Pendidikan Sejarah / Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Ilmu Politik Kode : SKS : 2 sks Dosen : Ita Mutiara Dewi, M.Si. Deskripsi Mata kuliah : Mata kuliah berbobot 2 SKS ini, akan membahas
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Perencanaan Pembangunan 2. Dosen Pembina : Drs. Achmadur Rifa i 3. Kode/ SKS : 010 023311/
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konteks pemerintahan yang demokratis kekuasaan tidak berada dan dijalankan oleh satu badan tapi dilaksanakan oleh beberapa badan atau lembaga. Tujuan dari dibagi-baginya
Lebih terperinciKode : Tinggkat/Semester : III/V (Tiga/Lima) : Jeni Minan, S.Sos., M.Soc.sc
YAYASAN PENDIDIKAN BANTEN RAYA PANDEGLANG SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK STISIP BANTEN RAYA Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Politik Program studi : Ilmu Pemerintahan Kode : SKS
Lebih terperinciBUKU RANCANGAN PENGAJARAN (BRP) Mata Kuliah Sistem Politik Indonesia. Disusun oleh: Suhardiman, S.Sos.,M.Si
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN (BRP) Mata Kuliah Sistem Politik Indonesia Disusun oleh: Suhardiman, S.Sos.,M.Si PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKUTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
Lebih terperinciMateri Bahasan. n Pengertian Ideologi. n Fungsi Ideologi. n Komponen Ideologi. n Klasifikasi Ideologi.
Ideologi Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Pengertian Ideologi. Fungsi
Lebih terperinciPeran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu
Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Oleh: Hardinata Abstract In the culture of Elections in Indonesia, one of new challenge for Indonesia is the Regional Election directly initiated
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara langsung dapat berlangsung tertib dan lancar. Animo masyarakat yang besar atas pesta demokrasi
Lebih terperinciBADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)
BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5) Pemerintah Dan Pemerintahan Pemerintah (Government) secara etimologis berasal dari bahasa
Lebih terperinciSILABI MATA KULIAH. 1. Sejaran PKn 2. Visi, misi, fungsi PKn paradigma baru
SIL/PSD 326/ Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 1 dari 4 SILABI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar PKn Kode Mata Kuliah : PSD 326 SKS : 3 Teori 0 Praktek Dosen : 1. 2. Wuri Wuryandani,M.Pd Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN DATABASE SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG PADA CITRA LIDAH
D-187 PERANCANGAN DATABASE SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG PADA CITRA LIDAH Erwin1, Ahmad Azizi Wira Zellah2, M. Facrurrozi3, Anggina Primanita4 1Jurusan Sistem Komput Fakultas Ilmu
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003.
73 DAFTAR PUSTAKA Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003. Howard Williams, Filsafat Politik Kant, JP-Press dan IMM, Jakarta, 2003. Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
DAFTAR ISI Persembahan.................................... i Abstrak.................................... ii Ringkasan Eksekutif.................................... iii Lembar Pengesahan........................................
Lebih terperinciPARTAI POLITIK. Oleh : Nur Hidayah
PARTAI POLITIK Oleh : Nur Hidayah A. ASAL USUL PARTAI POLITIK 1. Teori Kelembagaan : partai politik dibentuk oleh kalangan legislative (dan eksekutif) karena ada kebutuhan para anggota parlemen untuk mengadakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ROBOT CRAWLER PADA PEMBUATAN TOKO BUKU ONLINE
PEMANFAATAN ROBOT CRAWLER PADA PEMBUATAN TOKO BUKU ONLINE Nur Nafi iyah, Eko Sulistiono Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Univsitas Islam Lamongan Email: mynaff26@gmail.com, eko.sulistiono86@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata mupakan seluruh kegiatan, fasilitas dan pelayanan yang diakibatkan oleh adanya ppindahan pjalanan sementara dari seseorang ke luar dari tempat tinggalnya,
Lebih terperinciKonsep Perwakilan Politik
Modul 1 Konsep Perwakilan Politik Wawan Ichwanuddin, S.IP., M.Si. D PENDAHULUAN alam sistem politik kekinian, perwakilan politik menjadi hal yang penting untuk didiskusikan serta diimplementasikan. Satu
Lebih terperinciPolitik Pencitraan - Pencitraan Politik Edisi 2, oleh Prof. Dr. Anwar Arifin Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax: 0274-4462136
Lebih terperinciSILABI. Alokasi. Sumber Bahan Dasar. Waktu. 2x100. 2x100. Mengidentifikasi ruang lingkup IKN Menggambarkan sasaran IKN Menjelaskan pendekatan IKN
Mata Kuliah : Ilmu Kewargaan (Civics) Kode Mata Kuliah : PKN 1228 Jumlah SKS : 2 Prodi : PKN SILABI Standar Kompetensi : Menganalisis peran warga yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa ber.
Lebih terperinciUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
RENCANA PEMBELAJARAN KBK MATA KULIAH JURUSAN DOSEN KOMPETENSI : PEMBANGUNAN POLITIK DAN STUDI DEMOKRASI / SKS: 2 / Kode MK : PO206 : ILMU POLITIK : ROSA ARISTA NARENDRA, S.IP., M.Si : 1. MEMAHAMI TEORI
Lebih terperinciBAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH
BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH A. KONDISI UMUM Keberhasilan menempatkan proses pembangunan kelembagaan politik demokrasi pada jalur dan arah yang benar selama tahun 2004 dan 2005
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah koalisi kebangsaan tidak berhasil menempatkan Megawati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah koalisi kebangsaan tidak berhasil menempatkan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi menjadi presiden dan wakil presiden pada pemilihan Umum 2004,
Lebih terperinciA. Konsepsi Demokrasi
A. Konsepsi Demokrasi Gagasan perihal konsep demokrasi konstitusional muncul sebagai bentuk perkembangan paradigma negara modern yang menjadikan konstitusi sebagai pengawal sistem demokrasi. Demokrasi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Sosiologi dan Politik (Lingkungan Bisnis) Kode Mata Kuliah : SKS : 2 (2-50) Pertemuan ke : 1 (pertama) A. Tujuan 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan
Lebih terperinciPERAMALAN PERMINTAAN PRODUK ROTI PADA INDUSTRI TIARA RIZKI DI KELURAHAN BOYAOGE KECAMATAN TATANGA KOTA PALU
ej. Agrotekbis (1) :1, Februari 16 ISSN : 11 PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK ROTI PADA INDUSTRI TIARA RIZKI DI KELURAHAN BOYAOGE KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Baky Product Demand Forecast at Tiara Rizki Industry
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL
KISI-KISI PENULISAN 1. Satuan Pendidikan : SMA NU 2 GRESIK 6. Kurikulum Acuan : KTSP 2. Mata Pelajaran : PKN 7. Alokasi Waktu : 90 menit 3. Jenis Ulangan : UJIAN AKHIR SEMESTER 8. Jumlah Soal : 4. Kelas/Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
Lebih terperinciOmbudsman dalam Perspektif Hukum Tata Negara: Beberapa Catatan 1. Satya Arinanto 2
Ombudsman dalam Perspektif Hukum Tata Negara: Beberapa Catatan 1 Satya Arinanto 2 Good governance telah menjadi salah satu isu penting di dunia dewasa ini. 3 Menurut Transparency International, suatu lembaga
Lebih terperinciEKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF
EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA - B Adriana Grahani Firdausy, S.H., M.H. BADAN EKSEKUTIF PENGERTIAN Badan pelaksana UU yang dibuat oleh badan legislatif bersama dengan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara di berikan kebebasan untuk berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam era demokrasi pasca reformasi di Indonesia kini, setiap warga negara di berikan kebebasan untuk berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pikiran dan pendapat
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) DOSEN: DR. Hj. FUTUM HUBAIB, S.Sos., MM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Lebih terperinciDemokrasi di Indonesia
Demokrasi di Indonesia Pend. Kewarganegaraan g Edy Prihantoro Universitas Gunadarma Pemahaman Tentang Demokrasi 1. Konsep Demokrasi Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari, oleh, dan untuk
Lebih terperinciSistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III
Sistem Politik Gabriel Almond Pertemuan III Teori Fungsionalisme Lahir sebagai kritik terhadap teori evolusi, yang dikembangkan oleh Robert Merton dantalcott Parsons. Teori fungsional memandang masyarakat
Lebih terperinciMEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i
MEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i A. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Persepsi Masyarakat Pada Caleg Secara teoritis, pemilihan umum baik itu legislatif maupun eksekutif yang diselenggarakan secara langsung dapat berperan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. Pendidikan Agama. Kelas Reguler & Paralel
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Pendidikan Agama Kelas Regul & Paalel PJMK Dedi Iawandi.,S.Kep.,Ns PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA TA. / 2018 Rencana Pembelajaan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Munir Mulkhan, 2009. Politik Santri. Kanisius, Yogyakarta Almond. A Gabrriel dan Verba. 1990. Budaya Politik Tingkah laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta : Bumi Aksara.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari analisis hasil penelitian sebagaimana dikemukakan dalam bab sebelumnya. dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis hasil penelitian sebagaimana dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bentuk sistem kepartaian di Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan rakyat didalam konstitusinya. Hal ini menunjukkan bahwa kedaulatan rakyat merupakan suatu
Lebih terperinciTUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Maria Alfonsa Chintia Dea P. NIM : A12.2013.04844 Kelompok : A12.6701 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM
Lebih terperinciPOLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)
A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. langsung, kebebasan berekspresi secara terbuka, berasosiasi, sampai kebebasan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Peristiwa besar di tahun 1998 telah menciptakan beberapa perubahan yang signifikan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Parameter paling utama untuk melihat ada atau tidaknya pembangunan politik di sebuah negara adalah demokrasi. Meskipun sebenarnya demokrasi tidak sepenuhnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 1
--------- MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PENEGAKAN HUKUM DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 1 Oleh: Moh. Mahfud MD 2 Hukum dan Pemerintahan dalam Kehidupan Bernegara Di era modern, negara sebagai
Lebih terperinciParadigma Pemilihan Umum dan Kepentingan Politik. Oleh : Riamona S. Tulis
Paradigma Pemilihan Umum dan Kepentingan Politik Oleh : Riamona S. Tulis Abstrak. Pemilihan umum di Indonesia sudah mengalami pergeseran baik dari tingkat partai peserta pemilu, pola masyarakat pemilih
Lebih terperinciModul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaannya Di Indonesia Modul ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. selanjutnya diharapkan diperoleh
Lebih terperinciTEORI-TEORI POLITIK. P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012
TEORI-TEORI POLITIK Penulis: P. Anthonius Sitepu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau
Lebih terperinciDAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Oleh : Novy Purnama N*) Abstraksi Komunikasi politik merupakan proses penyampaian informasi mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat (anggota) yang menjadi cikal bakal dari partisipasi politik. Dalam meningkatkan
Lebih terperinciPartai Politik dan Kelompok Penekan
Partai Politik dan Kelompok Penekan Makalah untuk memenuhi Tugas Ilmu kewarganegaraan Dosen pengampu Dikdik baehaqi Arif,Mpd Disusun oleh: Abdul Gofur 11009034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEWENANGAN LEMBAGA BPK PROVINSI SULAWESI SELATAN DALAM PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH (STUDI PADA KANTOR BPK RI PERWAKILAN SULAWESI SELATAN)
71 ELAKSANAAN KEWENANGAN LEMBAGA BK ROVINSI SULAWESI SELATAN DALAM EMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH (STUDI ADA KANTOR BK RI ERWAKILAN SULAWESI SELATAN) Oleh : FATMAWATI MOGENTE Mahasiswa Jurusan Kn FIS Univsitas
Lebih terperinciKOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK
KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK Modul ke: 01 Demokrasi dan Komunikasi Pemasaran Politik Fakultas PASCASARJANA Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Demokrasi Demokrasi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa menggunakan Partai Politik yang didukung dengan sistim politik suatu Negara, yang tidak akan dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai ketatanegaraan. 1 Berdirinya sebuah negara tidak lepas dari adanya konstitusi yang mendasarinya. Konstitusi
Lebih terperinciNEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK
NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK IDENTIFIKASI MANUSIA HIDUP : 1. CONFORMITAS KERJASAMA 2. ANTAGONISTIS PERTENTANGAN Negara organisasi dalam suatu wilayah dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan adalah buah perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam kehidupan bangsa yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek dinamika internal partai politik yang menyebabkan kinerja partai politik sebagai salah satu institusi
Lebih terperinciP1 Sistem Penunjang Keputusan (TIF49) Pengantar (RPKPS) A. Sidiq P.
P1 Sistem Penunjang Keputusan (TIF49) Pengantar (RPKPS) A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sistem Penunjang Keputusan Kontrak Kuliah
Lebih terperinciDEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK
DEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK ADIA ALGHAZIA 11121020000 FANDI KARAMI 1112102000029 IRHAM PRATAMA PUTRA 1112102000036 PUTRI HAYATI NUFUS 1112102000030 TANIA RIZKI AMALIA 1112102000100 FARMASI B/D 2012 HAKIKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan golongan masyarakat yang mendapatkan pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek kehidupan serta merupakan
Lebih terperinciKomunikasi Politik dalam Sistem Politik 1
Komunikasi Politik dalam Sistem Politik 1 Beberapa ilmuan melihat komunikasi politik sebagai suatu pendekatan dalam pembangunan politik. Oleh karena itu komunikasi politik dianggap memiliki fungsi yang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH I. UMUM Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciPERAN KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF
KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF H. Marzuki Alie, SE.MM. KETUA DPR-RI Disampaikan pada Kuliah Perdana Semester Genap tahun 2009-2010
Lebih terperinciSoal UAS PKn SMA Kelas XII Tp Oleh : Iwan Sukma NI, S.Pd
Soal UAS PKn SMA Kelas XII Tp 2008-2009 Oleh : Iwan Sukma NI, S.Pd e-mail: iwansukma@ymail.com 1. Trias politica pendapat dari Montesquieu membagi fungsi negara menjadi 3 tugas pokok diantaranya yaitu...
Lebih terperinciPemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris
Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia Oleh Syamsuddin Haris Apa Masalah Pemilu-pemilu Kita? (1) Pemilu-pemilu (dan Pilkada) semakin bebas, demokratis, dan bahkan langsung,
Lebih terperinciSEJARAH PEMILU DUNIA
SEJARAH PEMILU DUNIA PENGERTIAN PAKAR Secara etimologis kata Demokrasi terdiri dari dua kata Yunani yaitu damos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kedaulatan
Lebih terperinciSILABI MATA KULIAH. Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS, Teori 1, Praktik 1
SIL/PMT214/14 Revisi: 03 08 Maret 2007 Hal. 1 dari 4 SILABI MATA KULIAH Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS, Teori 1, Praktik 1 Dosen : Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu ujung tombak dalam mewujudkan demokrasi. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah negara hukum, hubungan fundamental antara pemerintah dan rakyatnya adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Hubungan tersebut terselenggarakan
Lebih terperinciBab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Women can be very effective in navigating political processes. But there is always a fear that they can become pawns and symbols, especially if quotas are used. (Sawer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,
Lebih terperinciPUSANEV_BPHN KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM
KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DISKUSI PUBLIK PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK PANGKAL PINANG, 28 JULI 2016 Min Usihen, S.H., M.H. Kepala Pusat Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciBAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK
BAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK Untuk lebih mendalami hakekat pendidikan politik, berikut ini disajikan lagi beberapa pendapat ahli mengenai pendidikan politik. Alfian (1986) menyatakan pendidikan
Lebih terperinciKebijakan Publik Keputusan Kebijakan. 2. Teori Pengambilan Keputusan. 3. Kebijakan Isu Politik
Kebijakan Publik - 2 1. Keputusan Kebijakan. 2. Teori Pengambilan Keputusan. 3. Kebijakan Isu Politik 1 Pengantar KP : hasil kegiatan politik. Hubungan kebijakan (publik) dengan keputusan (politik). Kebijakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : PKNH Mata Kuliah : PKH423 Hukum Tata Negara SKS : 4 Semester : 4 (A & B) Dosen : 1. Sri Hartini,
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK. NOVIA KENCANA, S.IP, MPA STMIK MDP
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK NOVIA KENCANA, S.IP, MPA STMIK MDP novia.kencana@gmail.com ETIKA & FILSAFAT Etika Filsafat Filsafat berdasarkan bidangnya dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Filsasat teoritis
Lebih terperinciBAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK
BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah
Lebih terperinciSISTEM POLITIK INDONESIA
NAMA : VINA RACHMAYA NIM : 124 674 042 PRODI : S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2012 KELAS : B SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian Sistem, Politik, dan Sistem Politik a. Sistem Sistem menurut pamudji (1981:4)
Lebih terperinciLAPORAN HASIL ANALISIS KOMPETENSI, SILABUS DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
LAPORAN HASIL ANALISIS KOMPETENSI, SILABUS DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC EDUCATION) SUHARDIMAN, S.Sos. M.Si NIDN 11 040572 01 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciJURUSAN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Padang Telp.(0751)71266, Fax.
JURUSAN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Padang-25163 Telp.(0751)71266, Fax.71266 Rancangan Pembelajaran Nama Matakuliah : Pembangunan Politik
Lebih terperinci