BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Adi Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Indra Penglihatan 1. Fungsi Mata Sebagai Indra Penglihatan Mata adalah indra penglihatan yang sangaf bermanfaat yang dibentuk untuk menerima suatu rangsangan berkas cahaya atau sinar pada retina dan diperantarkan melalui serabut yang ada di dalam mata dan dialirkan pusat penglihatan mata yang ada di otak. Adapun fungsi dari mata diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kornea sebagai membentuk dan memfokuskan bayangan pada retina. b. Retina adalah mekanisme persayapan untuk penglihatan. c. Lensa adalah organ fokus utama yang membiaskan berkas cahaya yang terpantul dari benda yang dilihat agar menjadi banyangan yang lebih jelas pada retina yang ada pada mata. 2. Penyebab Gangguan Penglihatan Gangguan ketajaman penglihatan biasanya dapat terjadi beberapa akibat di antaranya adalah 2) : a. Kekuatan penerangan atau pencahayaan oleh sinar, mata manusia sensitif terhadap pencahayaan dari beberapa lux di ruang gelap hingga lux di terik sinar matahari, kekuatan pencahayaan beraneka ragam yaitu berkisar di tempat terbuka. b. Waktu paparan pada industri pada jam kerjanya meliputi 40 jam/minggu dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Yang dimaksud dengan jam kerja yaitu waktu kerja termasuk waktu istirahat. 3. Pengukuran Ketajaman Penglihatan.
2 Pemeriksaan ketajaman penglihatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat Lux Meter serta menggunakan Optotyp snellen, yaitu terdiri dari sederetan huruf dengan menggunakan ukuran yang berbeda yang disusun dalam baris mendatar, huruf yang paling besar berada di atas dan huruf yang paling kecil ada dibawah. Dengan rumus sebagai berikut: d V = Keterangan sebagai berikut: D V= ketajaman penglihatan. d = jarak yang dilihat oleh penglihat atau penderita. D= Jarak yang dilihat oleh mata normal B. Kacamata Las 1. Pengertian Kacamata las adalah alat perlindungan mata yang digunakan pada saat mengelas, untuk melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet, sinar inframerah, cahaya tampak, dan percikan api pengelasan. Kacamata las harus mampu menurunkan kekuatan pancaran cahaya tampak dan harus dapat melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah Ketajaman Penglihatan Ketajaman penglihatan(visus) adalah nilai kebalikan sudut( dalam menit) terkecil dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan. 4 C. Tajam Penglihatan Pada pemeriksaan tajam penglihatan jauh dan dekat, dilakukan dengan kacamata yang baik serta dilakukan konversi ke dalam nilai kehilangan penglihatan. 10
3 a) Persentase kehilangan penglihatan jauh(dengan kacamata baik) Tabel 2.1 Tajam Efesiensi tajam penglihatan % kehilangan penglihatan 6/6 6/7,5 6/12 6/15 6/24 6/30 6/48 6/60 6/120 6/ Sumber dari: 10 b) Persentase kehilangan penglihatan dekat(dengan kacamata baik) Tabel 2.2 Tajam penglihatan Efesiensi tajam penglihatan % kehilangan Jaeger Jaeger Jaeger 3 90 Jaeger 6 50 Jaeger 7 40 Jaeger Jaeger 14 5 Sumber dari: 10 Pengelompokan nilai ketajaman penglihatan: Tabel 2.3 No Kategori Sistem Snellen Snellen Efesiensi Keterangan desimal 6.meter 20.kaki penglihatan
4 1 Penglihatan 2,0 6/3 20/10 Penglihatan Normal 1,33 1,0 6/5 6/6 20/15 20/20 100% 100% mata normal dan sehat 0,8 6/7,5 20/25 95% 2 Penglihatan Hampir Normal 0,7 0,6 0,5 0,4 0,33 6/9 5/9 6/12 6/15 6/18 20/30 15/25 20/40 20/50 20/60 90% 85% 75% Dicari penyebab yang masih dapat di perbaiki 0,285 6/21 20/70 3 Gangguan Penglihatan Sedang 0,25 0,20 6/24 6/30 6/38 20/80 20/100 20/125 60% 50% 40% Diperlukan kacamata untuk melihat dan membaca 4 Gangguan Penglihatan Berat 0,1 0,066 0,05 6/60 6/90 6/120 20/200 20/300 20/400 20% 15% 10% Memerlukan kacamata pembesar 5 Gangguan Penglihatan Nyata 0,025 6/240 20/800 5% Memerlukan tongkat dan braille 6 Hampir Buta 0,0 Fungsi Pengliha tan Negatif < 4 kaki untuk hitung jari Memerlukan alat bantu non visual - 7 Buta Total -- Tidak Mengenal Rangsang sinar Memerlukan alat bantu, indra bantu orang lain. Sumber : 14 c) Persentase kehilangan tajam penglihatan
5 Jumlah aljabar penglihatan jauh dan dekat dibagi 2. Nilai kehilangan penglihatan jauh dan penglihatan dekat adalah sama: (% kehilangan EP jauh)+(% kehilangan EP dekat) 2 d) Perhitungan efesiensi tajam penglihatan Rumus: % kehilangan penglihatan + efesiensi penglihatan= 100 Ketajaman penglihatan dikategorikan menjadi tujuh yaitu: Penglihatan normal, Penglihatan hampir normal, gangguan penglihatan sedang, gangguan penglihatan berat, gangguan penglihatan nyata, hampir buta dan buta total. D. Perlindungan Mata Perlindungan mata dipakai untuk melindungi mata terhadap pencahayaan oleh sinar yang ada pada proses las yang berlebihan atau intensitas cahaya yang tinggi, maupun percikan dari proses pengelasan yang sedang berlangsung yaitu dengan menggunakan salah satu alat pelindung mata atau kacamata.
6 Gambar 2.1. mata Sumber dari: 11 Susunan mata atau anatomy mata yang terdapat pada manusia adalah sebagai berikut 6 a. Kornea atau Selaput Bening Bila melihat seseorang maka akan terlihat bagian mata yang berwarna hitam (selaput pelangi atau iris) dengan hitam pekat di tengahnya (pupil) bagian yang berwarna hitam tersebut oleh jaringan yang transparan atau jernih disebut selaput bening atau kornea yang terletak di depan selaput pelangi. b. Pupil atau Manik Mata Manik mata atau pupil adalah bagian yang hitam pekat di tengah selaput pelangi, sesungguhnya merupakan celah atau tempat masuknya sinar ke dalam bola mata. Pupil atau manik mata berfungsi sebagai diafragma pada kornea yang mengatur sinar masuk. c. Lensa Mata Lensa mata yang terletak dalam mata bersifat sangat bening, lensa ini sangat lentur di dalam pembungkusnya yang sangat elastis atau kenyal. Pembungkus lensa ini dinamakan kapsul lensa, lensa mata akan
7 memfokuskan cahaya masuk ke dalam mata sehingga terbentuk bayangan yang tajam pada selaput jala mata atau putik kuning. d. Retina atau Selaput Jala Pada bagian belakang mata terdapat selaput jala atau retina dapat disamakan dengan film dalam sebuah foto kamera, bayangan yang difokuskan pada selaput jala oleh lensa mata akan diteruskan oleh syaraf penglihatan ke otak, sehingga bayangan yang masuk akan dapat dilihat oleh mata tersebut. Bahwa bola mata sebagai alat penglihat sedangkan yang melihat adalah otak yang dapat rangsangan bayangan melalui syaraf penglihat. e. Syaraf Penglihat atau Syaraf Optik Syaraf ini dibentuk oleh sejumlah besar serabut syaraf, seperti kabel telepon. Syaraf penglihatan meneruskan rangsang penglihatan dari retina ke otak untuk dikenali sehingga memberi kemungkinan kepada kita untuk dapat melihat atau mengenal benda yang dilihat. Mata manusia hampir sama dengan kamera televisi keduanya memiliki lensa, dengan mekanisme untuk mengatur jumlah berkas cahaya yang lewat lensa. Lensa mata yang utama adalah kornea, yang selalu basah dan bersih akibat gerak-gerak kelopak mata dan air mata yang tidak pernah berhenti. 7 Kacamata las biasanya dipakai pada waktu proses pengelasan, agar pencahayaan atau ketajaman dari sinar las tidak terpantul secara langsung ke mata dan agar tidak terkena percikan api las. E. Radiasi 1. Pengertian Radiasi ditempat kerja dan mempuyai pengaruh kepada tenaga kerja dan pekerjanya sendiri yang terdiri dari radiasi elektromagnetik yaitu gelombang mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar inframerah, sinar ultrafiolet, sinar x, dan sinar gama,dan untuk radiasi radioaktif yaitu sinar dari bahan radioaktif Radiasi Laser
8 Sinar laser adalah emisi energi tinggi, sinar ini digunakan untuk keperluan yag banyak dan luas seperti: pengelasan, pemotongan, pelapisan, holografi, alat-alat optis interferometri, spektrometri, pembuatan mesin-mesin mikro dan oprasi kedokteran. Menurut bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan sinar laser, terdapat: laser gas( helium-neon, Argon, CO2, Nell, N2 + ). Laser kristal pada ( Nd 3,C2 3+ dan lain-lain)dan laser semi konduktor. 5 Efek dari laser terhadap pekerja adalah terhadap mata dan kulit. kerusakan mata adalah: akibat efek termis dari sinar pada retina, sehingga terjadi kerusakan retina dan kebutaan. 2. Sinar Inframerah Sinar infamerah di sinari oleh benda-benda pijar seperti dapur atau tanur atau bahan-bahan bijar lainya. Sinar tersebut menyebabkan katarak pada lensa mata. Dari itulah, sangat penting usaha preventif seperti memakai kacamata Sinar Ultraviolet Sinar ultraviolet dihasilkan oleh pengeluaran suhu tinggi, benda-benda pijar suhu tinggi, lampu pijar, dan laim-lain. Sinar matahari juga mengandung sinar ultraviolet, pada sinar trsebut dapat mengakibatkan konjungtivitis fotoeliktrika. Pencegahan didasarkan atas menghidari kemungkinan terkena sinar ultraviolet atau kacamata yang tidak tembus sinar tersebut Cahaya Tampak Cahaya tampak adalah merupakan sinar ionisasi yang ditimbulkan dari radiasi. Yang termasuk dalm cahaya tampak adalah sinar alfa, sinar beta, sinar gama dan sianar X. Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat
9 maka akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin akan menjadi sakit. Rasa lelah dn sakit pada mata sifatnya hanya sementara. 5. Sinar RO dan Sinar Gama Sinar elektromagnetik lainya menyebabkan kelainan-kelainan pada tubuh dan kulit sesuai dengan dosisnya. Salahsatunya adalah luka bakar dan akibat lainya merupakan impotensi, kerusakan sistim hemopotik dan leukimia. Pencegahnya dilakukan dengan pengukuran dosis( dengan dosis meter) dari sinar dan sebagai batas aman tidak boleh melampaui 100 mrad dalam sebulan Sinar-Sin AR Radioaktif Sinar-sinar radioaktif menyebabkan penyakit akut atau kronis tergantung dari dosis yang diterima. Sinar alpa daya tembusnya kecil sehingga hanya dapat menembus kulit untuk beberapa milimeter saja, sinar beta daya tembusnya cukup besar, sehingga dapat masuk terlalu cukup dalam dan dapat mengakibatkan kelainan sistemik. dan sinar gama yang mengacau prosesproses dalam tubuh oleh karena ionisasinya, serta dapat mengakibatkan kelainan-kelainan akut dan serta dapat mengakibatkan kematian. 5 F. Kecelakaan Karena Cahaya dan Sinar 1. Sifat Cahaya Sifat cahaya ditentukan oleh kwantitas atau bayaknya cahaya yang jatuh pada suatu permukaan(illumenation) yang menyebabkan terang permukaan tersebut dan daerah sekitarnya, dan kualitas yang menyangkut warna,arah dan difusi cahaya serta jernih dan tingkat kesilauan. 16 a. Kuantitas Intensitas penerangan yang dibutuhkan adalah tergantung daritingkat ketelitian yang di permukaan, bagian yang akan diamati, warna dari objek atau benda yang akan diamati. Warna dari objek yang akan diamati dan kemampuan objek tersebut untuk
10 memantlkan cahaya yang jatuh padanya. Untuk melihat benda atau objek yang berwarna gelap, sedangkan kontras antara tersebut dan sekitarnya jelek, diperlukan intensitas penerangan yang tinggi(beberapa ribu lux), sedangkan objek atau benda yang berupa cerah dan kontras atau objek sekitarnya baik, maka hanya diperlukan beberapa Lux. 16 b. Kualitas Kualitas penerangan tertentu ditentukan oleh tigginya kesilauan di tempat kerja baik langsung atau kesilauan menerima rangsang cahya dari permukaan yang mengkilap dan banyangan Cahaya dan Sinar yang Berbahaya Selama proses pengelasan akan timbul cahaya atau sinar yang dapt membahayakan juru las dan pekerja lainya yang ada disekitar pengelasan. Cahaya tersebut meliputi cahaya yang dapat dilihat atau cahaya tampak, sinar ultraviolet dan sinar inframerah. Karena hal ini maka pencegahan terhadap bahaya dari cahaya harus di persyaratkan. Sinar ultraviolet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sianr ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap reaksi kimia yang ditimbulkan di dalam tubuh.jika sinar tersebut terserap oleh lensa mata dan kornea, maka pada mata akan terasa seakan-akan terdapat benda asing didalamnya. 4 Cahaya tampak yang masuk kedalam mata akan diteruskan oleh lensa dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan menjadi lelah dan jika terlalu lama akan menjadi sakit. 4 Sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata, karena sinar itu lebih berbahaya karena tidak diketahui dan tidak terasa dan dilihat. Pengaruh sinar inframerah sama dengan pengaruh panas, yaitu menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata, terjadi penyakit cornea, presbiopia yang terlalu dini terjadi kerabunan. 4
11 3. Perlindungan Terhadap Mata dan Perlindungan Muka Perlindungan mata atau gogel harus dapat menurunkan kekuatan pancaran cahaya tampak dan harus dapat menterap atau melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah. Untuk keperluan ini dapat menggunakan pelindung mata harus mempunyai warna transmisi tertentu, misalnya: coklat atau hijau. Untuk perlindungan muka dipakai untuk melindungi seluruh muka terhadap kebakaran kulit sebagai akibat cahaya busur, percikan dan lain-lain, yang tidak dapat dilindungi dengan hanya memakai pelindung mata juga. Bentuk pelindung muka bermacam-macam dapat berbentuk helmt dan lainlain. 8 G. Faktor Penyebab Gangguan Ketajaman Penglihatan Ketajaman penglihatan seseorang, hal ini di sebabkan oleh: a. Kuat Penerangan atau Pencahayaan. Kekuatan pencahayaan mulai dari beberapa lux didalam ruangan hingga luar ruangan lux, kekuatan pencahayaan beraneka ragam yaitu berkisar lux di tempat terbuka sepanjang siang. Penambahan kekuatan cahaya berarti menambah daya, kilau cahaya dapat menimbulkan kerusakan mata. 2 b. Waktu Paparan Pemaparan pada pekerja sektor industri yang jam kerjanya melebihi 40 jam/minggu dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat kerja, jam kerja disini waktu bekerja termasuk dalam waktu istirahat. Pada umumnya pekerja sektor informal bekerja lebih dari 7 jam/hari. Hal ini dapat menimbulkan adanya beban tambahan pada pekerja yang pada akhirnya menyebabkan kelelahan mental dan kelelahan mata. 2 c. Umur. Ketajaman penglihatan berkurang menurut bertambahnya usia. Maka dari itu kontras dan ukuran benda perlu lebih besar untuk melihat dengan
12 ketajaman yang sama. Makin bayak umur, lensa bertambah besar dan lebih pipih, berwarna kekuningan dan menjadi lebih keras, hal ini mengakibatkan lensa kehilangan kekenyalan dan karena itu kapasitas untuk melengkung juga berkurang. Akibatnya titik-titik dekat menjahui mata, sedangkan titik kauh pada umumnya tetap. 5 d. Kelainan Refraksi Secara klinis kelainan rafraksi adalah akibat kerusakan adanya akomodasi visuil, entah itu akibat perubahan biji mata, maupun kelainan pada lensa. Selain itu dikenal beberapa titik di dalam bidang refraksi seperti pungtum proksimum merupakan titik terdekat dimana seseorang masih dapat melihat dengan jelas. Pungtum rpmotum adalah titik ini mrupakan titik dalam ruangan yang berhubungan dengan retina atau foveola bila mata istirahat. 6 e. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari akibat proses penginderaan terhadap suatu objek baik melalui pendengaran. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya praktek (Overt behavior). Pengukuran pengetahuandapat dilakukan melalui wawancara dan alat bantu kuesioner yang berisikan materi yang akan diukur. 18 Pengetahuan mempunyai tingkatan yaitu 18 : 1). Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang telah diterima. 2). Memahami (Comprehensen) Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui yang dapat menginterpretasikan materi secara benar. 3). Aplikasi (Aplication)
13 Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari ada situasi dan kondisi real (sebenarnya) 4). Analisis (Analisys) Suatu kemampuan untuk menggambarkan materi suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya dengan satu sama lain 5). Sintesis (Synthesis) Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian dari suatu bentuk keseluruhan yang baru 6). Evaluasi Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kreteria-kreteria yangn telah ada. f. Faktor psikologis Manusia dalam pekerjanya tidak merupakan mesin begitu saja, tanpa perasaan, pikiran dan kehidupan sosial. Maka demikian pula pekerja memiliki perasaan-perasaan pikiran-pikiran dalam kehidupan sosial. Dan faktor tersebut menyebabkan pengaruh yang tidak sedikit terhadap kepada keadaan pekerja dalam bekerjanya. 5 g. Gizi kerja Istilah gizi kerja berati nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja untuk memenuhi kebutuhan kerja sesuai jenis pekerjanya. Sebagai sesuatu aspek dari ilmu gizi pada umumnya, maka gizi kerja ditunjukan untuk kesehatan dan daya kerja tenaga kerja setingi-tingginya. 5 H. Upaya Mengatasi Gangguan Ketajaman Penglihatan a. Deteksi Dini Aspek penting pengendalian penyakit akibat kerja adalah deteksi dini, sihinga pengobatan dapat diberikan secepat mungkin, agar penyakit atau
14 gangguan kesehatan dapat pulih tnpa menimbulkan kecacatan. Sekurang kurangnya tidak menimbulkan kecacatan lebih lanjut. 9 b. Pemakaian Alat Pelindung Diri(APD) 1. Pelindung mata (kacamata las), untuk melindungi mata dari sinar las dan percikan las yang dapat mengenai mata, serta dapat melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah. 2. Pelindung muka, dipakai untuk melindungi muka dari percikan api dan lainya yang dapat mengenai muka. 3. Kacamata bening(safety spectacles), kacamata ini dipakai pada watu membersihkan terak, karena terak sangat rapuh dan keras pada waktu dingin. I. Kerangka Teori Berdasarkan dari tinjauan pustaka dapat dibuat kerangka teori sebagai berikut:
15 Faktor internal: Tidak memakai dan tidak rutin memakai kacamata las Proses Pengelasan (akibat radiasi) Gangguan penglihatan. Kerusakan Retina, konjungtivitis, Katarak, ketajaman penglihatan Faktor external: Kuat pencahayaan Karateristik: Umur Pengetahuan Waktu paparan Kelainan refraksi Gizi kerja Faktor Psikologi Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber dari modifikasi: 5.10 J. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat
16 Kebiasaan Pemakaian kacamata las Karakteristik Umur Gangguan Penglihatan. Keterangan: Karakteristik pengetahuan ** Tidak diteliti Variabel Penggangu Radiasi ** Waktu paparan ** Kelaianan Refraksi** Gizi Kerja** Faktor Psikologi** Bagan 2.2 Kerangka Konsep K. Hipotesa a. Ada perbedaan gangguan penglihatan akibat radiasi berdasarkan kebiasaan pemakaian kacamata las. b. Ada perbedaan gangguan penglihatan akibat radiasi berdasarkan karakteristik umur pekerja las c. Ada perbedaan gangguan penglihatan akibat radiasi berdasarkan karakteristik pengetahuan pekerja las
KESEHATAN MATA DAN TELINGA
KESEHATAN MATA DAN TELINGA Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA DAN TELINGA INDERA PENGLIHAT ( MATA ) Mata adalah indera penglihatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah di bidang kesehatan keselamatan kerja adalah gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja, yang merupakan beban tambahan dari seseorang yang sedang
Lebih terperinciAlat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda
Alat optik Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda lain dengan lebih jelas. Beberapa jenis yang termasuk
Lebih terperinciSunglasses kesehatan mata
Sunglasses kesehatan mata Sunglasses atau Kacamata Hitam sudah menjadi barang kebutuhan seharihari, terutama di daerah-daerah tropis seperti Indonesia. Entah untuk digunakan saat sedang berjalan di siang
Lebih terperinciRELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA
RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA RAKHILLA PINASTI 1) ANDIK SETIYONO 2) ANTO PURWANTO 3) Students of the Faculty of Occupational
Lebih terperinciqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mata 1. Definisi Mata Mata merupakan organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi ke bentuk lain) sinar
Lebih terperinciPEMERIKSAAN VISUS MATA
PEMERIKSAAN VISUS MATA Tidak semua orang mempunyai visus yang sama. Visus dipergunakan untuk menentukan penggunaan kacamata. Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya (kaca mata) tetapi
Lebih terperinci1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan
PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut
Lebih terperinciBAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN
BAB IV BIOOPTIK Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat: a. Menentukan posisi dan pembesaran bayangan dari cermin dan lensa b. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata c. Menjelaskan
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil
Lebih terperinci2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.
1. PENGERTIAN ALAT OPTIK Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat 70% penduduk bekerja di sektor informal dan 30% bekerja
Lebih terperincifisika CAHAYA DAN OPTIK
Persiapan UN SMP 2017 fisika CAHAYA DAN OPTIK A. Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat
Lebih terperincibiasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias
7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?
Lebih terperinciALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata
ALAT OPTIK Alat optik adalah alat yang bekerja dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. Pada dasarnya alat optik merupakan alat penglihatan manusia baik secara alami maupun
Lebih terperinciAlat Optik dalam Kehidupan
Mata merupakan alat optik yang terpenting bagi manusia, tetapi daya penglihatan mata manusia sangatlah terbatas. Oleh karena itu, dibuatlah alatalat optik lain untuk membantu manusia, misalnya untuk melihat
Lebih terperinci3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong
ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SMk KELAS XII SEMESTER 1 OLEH : MUJIYONO,S.Pd SMK GAJAH TUNGGAL METRO MATERI : ALAT-ALAT OPTIK TUJUAN PEMBELAJARAN : Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
Lebih terperinciDian Kemala Putri BAHAN AJAR PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
Dian Kemala Putri BAHAN AJAR PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA Panca Indera: Mata, telinga, hidung, mulut dan kulit. Kelima indera tersebut membantu manusia berinteraksi
Lebih terperinci- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb
ERGONOMI - PENCAHAYAAN - Ajeng Yeni Setianingrum Universitas Mercu Buana 2011 Sistem Penglihatan Manusia KORNEA IRIS PUPIL LENSA RETINA SARAF OPTIK dsb http://www.google.co.id/imgres?q=mata&hl=id&biw=1024&bih=437&gb
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada saat lahir mata bayi normal cukup bulan berukuran kira-kira 2/3 ukuran mata orang dewasa. Pertumbuhan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada
Lebih terperinciBagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.
MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda
Lebih terperinciALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG
ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG MATA Kornea, bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya Aquaeous humor, berfungsi membiaskan cahaya yang
Lebih terperincikacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan
alat-alat optik adalah benda/alat yang menerapkan sifat-sifat cahaya mata indra untuk melihat ALAT - ALAT OPTIK kacamata alat-alat optik lup mikroskop teropong alat optik yang digunakan untuk membuat sesuatu
Lebih terperinciAlat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.
Bab 18 Alat-Alat Optik Sumber: www.google.com Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop Coba kamu perhatikan orang yang sedang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Orang tersebut
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur Untuk Kader Katarak
Standar Operasional Prosedur Untuk Kader Katarak Struktur Proses Hasil Petugas : 1. Dokter Puskesmas 2. Pramedis 3. Kader Katarak Anamnesis Gejala dan tanda : 1. Penurunan tajam penglihatan secara perlahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. besar (Priatna,1997 dalam Carissa, 2012). Bengkel pengelasan merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri saat ini makin berkembang, dari satu sisi memberi dampak positif berupa luasnya lapangan kerja yang tersedia dan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Lebih terperinci7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3
Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu
Lebih terperinciALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik
ALAT - ALAT OPTIK 1. Pendahuluan Alat optik banyak digunakan, baik untuk keperluan praktis dalam kehidupan seharihari maupun untuk keperluan keilmuan. Beberapa contoh alat optik antara lain: Kaca Pembesar
Lebih terperinciALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:
ALAT-ALAT OPTIK Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi
Lebih terperinciALAT - ALAT OPTIK MATA
ALAT - ALAT OPTIK MATA Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan isis sebagai alat optik : A.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Gaya Hidup a. Definisi Gaya Hidup atau lifestyle adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
Lebih terperinciAstronomi di Luar Pengamatan
Astronomi di Luar Pengamatan Beatriz García, Ricardo Moreno, Rosa M. Ros International Astronomical Union Comm 46 Universidad Tecnológica Nacional, Mendoza (Argentina) Colegio Retamar, Madrid (España)
Lebih terperinciMAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi
Lebih terperinciUnsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak
Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN PEGAWAI BENGKEL LAS DI WILAYAH TERMINAL BUS WISATA NGABEAN KOTA YOGYAKARTA
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN PEGAWAI BENGKEL LAS DI WILAYAH TERMINAL BUS WISATA NGABEAN KOTA YOGYAKARTA Azir Alfanan ABSTRAK Latar Belakang : Ketajaman penglihatan
Lebih terperincimemahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Bab 15 Sumber: www.pemed.com Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:
Lebih terperinciBAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.
BAHAN AJAR 1. Mata Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Diagram bagian-bagian mata manusia dan pembentukan Mata merupakan alat optik yang mempunyai cara kerja seperti kamera.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih berpendapat bahwa benda-benda di sekitar dapat dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini
Lebih terperinciMemahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam. Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan
CAHAYA Pendahuluan Pelajaran tentang cahaya pada sekolah menengah pertama (SMP) merupakan mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas VIII dengan berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
Lebih terperinci*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.
OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.
Lebih terperinciXpedia Fisika. Optika Fisis - Soal
Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciKLINIK MATA PANGKALAN BUN Dr.AGUS ARIYANTO,SpM
1 PROPOSAL KLINIK MATA KLINIK MATA PANGKALAN BUN Dr.AGUS ARIYANTO,SpM Pendahuluan Memiliki mata yang sehat sudah menjadi impian semua orang, karena mata merupakan salah satu indra terpenting dan paling
Lebih terperinciOPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN
OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN Pembentukan Bayangan pada Cermin Pembentukan bayangan maya pada cermin datar CERMIN
Lebih terperincicommit to user BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan (Ahmadi, 2009). Intensitas
Lebih terperincijendela ini didispersikan dalam bahan polimer sehingga teknologinya disebut Polymer Dispersed Liquid Crystal (PDLC). Saat kristal cair mendapat
Jendela masa depan Sekitar 100 tahun yang lalu ada seorang ahli kimia yang secara tidak sengaja memperhatikan suatu kejadian aneh yang menuntunnya pada penemuan hebat. Pria Inggris ini memiliki seekor
Lebih terperinciObat Diabetes Melitus Dapat Menghindari Komplikasi Mata Serius
Obat Diabetes Melitus Dapat Menghindari Komplikasi Mata Serius Konsumsi Obat Diabetes Melitus Memperingan Resiko Komplikasi Mata Anda mungkin pernah mendengar bahwa diabetes menyebabkan masalah mata dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari
Lebih terperinciPENDALAMAN MATERI CAHAYA
PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelainan refraksi 2.1.1 Definisi kelainan refraksi Kelainan refraksi merupakan suatu keadaan dimana bayangan tegas tidak dibentuk pada retina (makula retina atau bintik kuning)
Lebih terperinci10/6/2011 INDERA MATA. Paryono
INDERA MATA Paryono 1 INDERA PENGLIHATAN BOLA MATA TDD: 3 LAPISAN YAKNI, LAPISAN TERLUAR SKLERA, KERUH YG SEMAKIN KE DEPAN SE-MAKIN TEMBUS PANDANG KORNEA LAPISAN KEDUA KHOROID, HITAM (GELAP), KE DEPAN
Lebih terperinciAnita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani
Glaukoma Penyakit glaukoma disebabkan oleh saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan kemudian menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya
Lebih terperinciCAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN KACAMATA LAS TERHADAP KELUHAN PENGLIHATAN PADA PEKERJA LAS KARBIT DI WILAYAH KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI
digilib.uns.ac.id i PENGARUH PEMAKAIAN KACAMATA LAS TERHADAP KELUHAN PENGLIHATAN PADA PEKERJA LAS KARBIT DI WILAYAH KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciSpektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bagan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bagan Bagan merupakan suatu alat tangkap yang termasuk kedalam kelompok jaring angkat dan terdiri atas beberapa komponen, yaitu jaring, rumah bagan, dan lampu. Jaring bagan umumnya
Lebih terperinciENTROPION PADA KUCING
ENTROPION PADA KUCING (16 Nov 2017) ENTROPION PADA KUCING Apa yang Dimaksud Dengan Entropion Entropion adalah kondisi dimana kelopak mata (palpebra) bagian bawah berbalik ke dalam. Entropion juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1.1 Latar Belakang. Kecelakaan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecelakaan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah faktor manusia, peralatan pendukung keselamatan, dan juga sistem manajemen keselamatan
Lebih terperinciBAB II TUNANETRA (LOW VISION)
BAB II TUNANETRA (LOW VISION) 2.1. Difabel. Difabel adalah sekelompok masyarakat yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan masyarakat non-difabel, ada yang memiliki kelaianan pada fisiknya saja, ada
Lebih terperinci1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol
TUGS FISIK KELS 8 (LTIHN US) 1. pabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup rapat (hampa udara) maka cahaya tersebut akan... dipantulkan botol c. diserap botol menembus botol masuk dan
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN MATA DAN SISTEM VISUAL KELENJAR LACRIMAL, AIR MATA, SISTEM PENGERINGAN LACRIMAL DENGAN PEMBULUH NASOLACRIMAL
BAGIAN-BAGIAN MATA DAN SISTEM VISUAL GLOBE DIMENSI MATA OTOT MATA KELENJAR LACRIMAL, AIR MATA, SISTEM PENGERINGAN LACRIMAL DENGAN PEMBULUH NASOLACRIMAL KELOPAK MATA BULU MATA CONJUCTIVA SCLERA KORNEA BILIK/RONGGA
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik
Lebih terperinciORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA
ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM
Lebih terperinciANALISIS FISIKA TERBENTUKNYA BAYANGAN PADA MATA
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 285-297 285 E-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index 10 2015 ANALISIS FISIKA TERBENTUKNYA
Lebih terperinciINDERA PENGLIHATAN (MATA)
M INDERA PENGLIHATAN (MATA) ata manusia secara keseluruhan berbentuk seperti bola sehingga sering disebut bola mata. Media penglihatan terdiri dari kornea, aquous humor (terletak antara kornea dan lensa),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Radiasi elektromagnetik merupakan salah satu bentuk energi. Setelah energi
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapatkan
Lebih terperinciSumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata Mata adalah suatu organ yang rumit dan sangat berkembang yang peka terhadap cahaya. Mata dapat melewatkan cahaya dengan bentuk dan intensitas cahaya
Lebih terperinciRANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I SMP / MTs Mata Pelajaran Tema Pokok bahasan Kelas / Semester : SMP N 1 Semanu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Cahaya dan Mata : Sifat-sifat Cahaya dan
Lebih terperinciadalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri dan produknya baik formal maupun informal mempunyai dampak positif dan negatif kepada manusia, di satu pihak akan memberikan keuntungan, tetapi di pihak
Lebih terperinciCahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya
Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak
Lebih terperinciBAB - 14 C A H A Y A
BAB - 14 C A H A Y A Sifat gelombang dari cahaya Gelombang elektromagnetik Kecepatan cahaya Panjang gelombang 10-17 sampai 10 4 m dan yang dapat dideteksi oleh mata manusia 4.10-4 m sampai 7. 10-4 m yang
Lebih terperinciKondisi Mata By I Nengah Surata
Kondisi Mata By I Nengah Surata Kondisi mata ada dalam dua keadaan yaitu: 1. Mata Normal (Emetropi) 2. Cacat Penglihatan (metropi) 1. Mata Normal (emetropi) Mata normal adalah mata yang mampu melihat benda
Lebih terperinciA. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:
A. ALAT-ALAT OPTIK Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sering kamu jumpai banyak kakek atau nenek yang kesulitan membaca buku/koran pada jarak terlalu dekat juga kesulitan melihat benda yang jauh. Hal
Lebih terperinciALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN
ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi
Lebih terperinciSistem Saraf Tepi (perifer)
SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf
Lebih terperinciLatihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan
1 Latihan Soal Optik Geometrik Kelas XI Semua Jurusan Oleh Tenes Widoyo 1. Mata dapatmelihat sebuah benda apabila terbentuk bayangan a. Sejati, tegak di retina b. Sejati, terbalik di retina c. Maya, tegak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dalam model pembelajaran kooperatif TSTS ini memiliki tujuan dimana Siswa di ajak untuk bergotong royong dalam menemukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Anatomi bola mata Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi, 2011). Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh tenaga kerja di bengkel las (Widharto, 2007). Industri pengelasan merupakan industri informal yaitu industri yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan industri ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting industri pengelasan.
Lebih terperinciEFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *
EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR Muhammad Yusuf 1* 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta * Email:
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perusahaan.undang-undang No. 1 Tahun 1970 menjelaskan bahwa setiap tenaga kerja
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah vital, selain sebagai salah satu aspek perlindungan terhadap tenaga kerja juga berperan untuk melindungi aset perusahaan.undang-undang
Lebih terperinci15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI
OPTIK GEOMETRI (Kelas XI SMA) TRI KURNIAWAN 15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a OPTIK GEOMETRI A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengelasan Pengelasan adalah menyambung dua benda kerja atau lebih, tanpa menggunakan atau dengan menggunakan bahan tambah dengan cara memanasi benda kerja tersebut
Lebih terperinciO P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
O P T I K dan REFRAKSI SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER SINAR MATA (Organ Penglihatan) KORNEA + 43 D B M D Media optik PUPIL LENSA + 20 D MEDIA REFRAKSI BADAN
Lebih terperinciTUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI
TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI TUNANETRA Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision.
Lebih terperinciYAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja
YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120
Lebih terperinciLensa dan Alat Optik
Artikel Fisika Lensa dan Alat Optik (Serta Penerapan dalam dunia Industri) Oleh: Puji Rahayu Nim: 135060701111084 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2014 Lensa dan Alat Optik serta penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pelaku pembangunan dapat merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja adalah suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
Lebih terperinciREFRAKSI ENAM PRINSIP REFRAKSI 3/28/2017. Status refraksi yang ideal : EMETROPIA. Jika tdk fokus pada satu titik disebut AMETROPIA ~ kelainan refraksi
REFRAKSI RIA SANDY DENESKA Status refraksi yang ideal : EMETROPIA Jika tdk fokus pada satu titik disebut AMETROPIA ~ kelainan refraksi Pada mata EMMETROPIA : kekuatan kornea +lensa digabungkan untuk memfokuskan
Lebih terperinciTATALAKSANA TRAUMA PADA MATA No.Dokumen No. Revisi 00
Puskesmas Buleleng II TATALAKSANA TRAUMA PADA MATA No.Dokumen No. Revisi 00 Halaman 1/6 SOP/Protap Trauma Mata Tgl. Terbit 10 Pebruari 2016 Ditetapkan dr. Ni Luh Sustemy NIP.197205042007012023 Pengertian
Lebih terperincimaka dilakukan dengan carafinger counting yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1 meter sampai 6 meter dengan visus 1/60 sampai 6/60.
Pemeriksaan Refraksi Subjektif dan Objektif 1. Pemeriksaan Visus Pemeriksaan tajam penglihatan dilakukan dengan memakai Snellen Chart atau dengan chart jenis lainnya. Jarak antara kartu Snellen dengan
Lebih terperincispektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang
spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang spektrum merupakan suatu hal yang penting dalam ilmu
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KESEHATAN MATA
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN SO P PEMERIKSAAN KESEHATAN MATA No. Dokumen : 03-08020503-07.P-019 No. Revisi : Tanggal Terbit : 04 Januari 2016 Halaman : KEPALA PUSKESMAS MERBAU MATARAM SUCIPTO, SKM, MKes 1.
Lebih terperinciKELUHAN SUBJEKTIF PHOTOKERATITIS PADA MATA PEKERJA LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN CIRENDEU DAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN
KELUHAN SUBJEKTIF PHOTOKERATITIS PADA MATA PEKERJA LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN CIRENDEU DAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN Nur Najmi Laila Program Studi Kesehatan Masyarakat,Fakutas Kedokteran dan Ilmu
Lebih terperinciElyas Narantika NIM
Elyas Narantika NIM 2012 21 018 Contoh peristiwa refraksi dan refleksi di kehidupan sehari-hari Definisi Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel
Lebih terperinci