FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA DI RS DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
|
|
- Hadian Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA DI RS DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR Factors Related To Self-Care In Patients With Leprosy Hospital Dr.Tadjuddin Chalid Makassar Siti Fatimah Saogi, Arsunan Arsin, Wahiduddin Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin ) ABSTRAK Penyakit kusta dapat disembuhkan dengan pengobatan Multi Drug Treatment, tetapi kecacatan yang ditimbulkan akan tetap ada seumur hidup sehingga harus melakukan perawatan diri agar kecacatan yang sudah ada tidak bertambah parah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan perawatan diri pada penderita kusta di RS Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh penderita kusta rawat jalan yang tercatat di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 03 berjumlah orang. Sampel penelitian ini sebanyak 94 orang yang dipilih secara accidental sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan perawatan diri yaitu peran petugas kesehatan (p=0,03). Sedangkan, variabel yang tidak berhubungan dengan perawatan diri pada penderita kusta yaitu pendapatan (p=0,739), pengetahuan (p=0,06), dan peran keluarga (p=0,06). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan peran petugas kesehatan dengan perawatan diri penderita kusta di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 03. Penelitian ini menyarankan agar petugas kesehatan sebaiknya meningkatkan sosialisasi dalam memberikan informasi dan memperagakan cara perawatan diri yang benar pada penderita kusta dan keluarganya, serta peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel penelitian seperti tingkat kecacatan dan peran teman (sesama penderita kusta). Kata Kunci : perawatan diri, penderita kusta ABSTRACT Leprosy can be cured with treatment of Multi Drug Treatment, but defects arising 'll keep for life to have to do self-care so that there are no defects that are increasingly serious. This study was aimed at the factors relating to self-care in patients with leprosy in RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar. Types of observational studies used is analytical and cross-sectional study show. The population is around outpatient leprosy patients stated Chalid RS DR. Tadjuddin Makassar in 03 amounted to people. The sample of this study of 94 people elected accidental sampling. Data were analyzed using Chi Square.Hasil scrutiny test derived variables relating to self-care that is the role of health workers (p=0,03). While the variables that are not associated with self-care in patients with leprosy that is income (p=0,739), knowledge (p=0,06 ), and the role of the family (p=0,06). Conclusions from this study that there is a relationship role self-care health workers with leprosy patients in RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar in 03. Present study suggests that the health officer should increase socialization in providing information and displaying the right way self-care in patients with leprosy and his family, and researchers should further enhance research variables such as level of disability and the role of friends (fellow sufferer leprosy). Keywords : self care, leprosy patiens
2 PENDAHULUAN Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang tidak menyebabkan kematian secara langsung dan dapat disembuhkan dengan pengobatan Multi Drug Treatment (MDT), tetapi penyakit ini akan menimbulkan kecacatan seumur hidup pada penderita kusta. Oleh karena itu, penyakit kusta ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Laporan resmi yang diterima dari 5 negara dan wilayah, jumlah kasus terdaftar kusta di dunia pada awal tahun 03 mencapai 9.0 kasus (0,33%). Jumlah tersebut paling banyak terdapat di regional Asia Tenggara sebanyak 5.67 kasus (0,6%), diikuti regional Afrika sebanyak kasus (0,6%), regional Amerika sebanyak kasus (0,39%) dan sisanya di regional lain di dunia. Sedangkan, tahun 0 sebanyak 3.57 kasus dan tahun 0 sebanyak 6.66 kasus. Indonesia merupakan negara peringkat ke-3 di dunia sebagai penyumbang penderita baru kusta. Jumlah kasus baru pada tahun 00 ditemukan sebanyak 7.0 kasus baru kusta, sedangkan pada tahun 0 terjadi peningkatan kasus menjadi 0.03 kasus baru kusta, dan pada tahun 0 terjadi penurunan kasus menjadi.994 kasus. Situasi penderita kusta di Sulawesi Selatan hampir sama dengan pola nasional, jumlah penderita dan prevalensi rate per penduduk mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun ke tahun. Jumlah penderita kusta baru di Sulawesi Selatan pada tahun 03 sebanyak 746 penderita dan tahun 0 sebesar.36 penderita, sedangkan pada tahun 0 sebanyak.5 orang. 3 Wilayah Kota Makassar, pada tahun 03 terjadi penurunan kasus baru kusta menjadi 36 penderita kusta dibandingkan pada tahun 0 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 30 kasus yang terdiri dari 6 kasus tipe Paubasiler dan 4 tipe Multibasiler dengan angka prevalensi per penduduk yaitu 0,9 dan pada tahun 0 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 46 orang yaitu penderita PB sebanyak 33 dan penderita MB sebanyak 3 orang, angka prevalensi kusta sebesar,%. 3 Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar merupakan rumah sakit khusus di Makassar yang menjadi tempat pengobatan orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan kulit, khususnya pada penyakit kusta dan menjadi pusat rujukan penderita dengan diagnosis kusta untuk wilayah Indonesia Timur. Jumlah kunjungan penderita kusta rawat jalan pada tahun 03 sebanyak penderita kusta, tahun 0 sebanyak 3.96 penderita kusta dan pada tahun 0 sebanyak 4.45 penderita kusta. 4 Kecacatan yang ditimbulkan akibat penyakit kusta ini tidak dapat dikembalikan seperti bentuk tubuh yang sempurna dan kecacatan tersebut akan tetap ada seumur hidup, meskipun telah ada pengobatan MDT yang dapat menyembuhkan penyakit kusta tersebut. Oleh karena itu, penderita kusta harus bisa melakukan perawatan diri dengan teratur agar kecacatan yang
3 sudah terlanjur terjadi tidak bertambah parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perawatan diri pada penderita kusta di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di RS DR. Tadjuddin Chalid sejak tanggal 03 sampai 4 Februari tahun 04. Populasi penelitian adalah semua penderita kusta rawat jalan yang tercatat berdasarkan buku register poli kusta di RS DR. Tadjuddin Chalid Kota Makassar tahun sebanyak penderita kusta.sampel penelitian ini adalah penderita kusta rawat jalan RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar yang mengalami kecacatan. Penarikan sampel menggunakan accidental sampling dengan besar sampel 94 penderita kusta. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Data yang telah dianalisis selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang disertai dengan narasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (7,3%) dengan kelompok umur 3-4 tahun (33,0%), status pernikahan yaitu sudah menikah (6,7%). Adapun pendidikan terakhir responden paling banyak adalah tamat SD (43,6%) dengan status pekerjaan yaitu tidak bekerja (33,0%) (Tabel ). Sedangkan, penderita kusta yang melakukan perawatan diri (66,0%) dan penderita kusta yang tidak melakukan perawatan diri (34,0%) (Tabel ). Distribusi responden menunjukkan sebagian besar responden memiliki pendapatan yang kurang yaitu di bawah Upah Minimum Regional Sulawesi Selatan Rp (6,7%). Pengetahuan penderita kusta tentang perawatan diri sebagian besar berpengetahuan cukup (64,9%), petugas kesehatan berperan (0,9%) dan keluarga yang berperan (7,3%) (Tabel 3). Distribusi responden yang berpendapatan kurang yang melakukan perawatan diri (67,%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,739, dengan demikian Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara pendapatan dengan perawatan diri pada penderita kusta (Tabel 4). Variabel tingkat pengetahuan menunjukkan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup dan melakukan perawatan diri (7,%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,06. Hal ini berarti Ho diterima, maka tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan diri pada pederita kusta (Tabel 4). 3
4 Variabel peran petugas kesehatan yang berpendapat bahwa petugas kesehatan memiliki peran dan penderita kusta melakukan perawatan diri (7,%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,03. Hal ini berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan peran petugas kesehatan dengan perawatan diri pada penderita kusta (Tabel 4). Sedangkan variabel peran keluarga menunjukkan terdapat (60,3%) responden berpendapat bahwa keluarga memiliki peran dan responden melakukan perawatan diri. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,06. Hal ini berarti Ho diterima, artinya tidak ada hubungan peran keluarga dengan perawatan diri pada penderita kusta (Tabel 4). Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar responden melakukan perawatan diri tapi masih ada (34,0%) yang tidak melakukan perawatan diri. Hal ini berarti masih ada penderita kusta yang menganggap perawatan diri tidak perlu dilakukan dan masih adanya sifat malas pada penderita kusta untuk melakukan perawatan diri. Padahal cara perawatan diri yang harus mereka lakukan sederhana dan mudah dilakukan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Firnawati yang menunjukkan bahwa responden banyak melakukan perawatan diri secara tidak teratur disebabkan penderita yang malas melakukan perawatan diri, melakukan perawatan diri tidak secara menyeluruh dan hanya melakukan perawatan diri apabila terdapat luka saja. 5 Jika dikaitkan dengan status pekerjaan maka sebagian besar responden tidak bekerja (33%), sehingga sebagian besar responden dikategorikan ke dalam pendapatan kurang karena mereka tidak memiliki pendapatan. Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan antara pendapatan dengan perawatan diri pada penderita kusta. Hal ini disebabkan karena biaya pengobatan penderita kusta ditanggung oleh pihak rumah sakit sehingga penderita kusta gratis melakukan pengobatan, salah satunya yaitu pemberian gratis obat tetes mata untuk melakukan perawatan mata yang mengalami kecacatan dan penderita kusta juga diberi secara gratis alat pelindung diri seperti sendal yang didesain khusus untuk penderita kusta. Selain itu, untuk melakukan perawatan diri bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan uang, seperti kegiatan merendam bagian anggota tubuh yang kering/mati rasa dan menggosok bagian kulit yang menebal dengan batu apung atau bisa juga menggunakan pisau. Responden yang berpendapatan cukup maupun berpendapatan kurang tidak memengaruhi responden untuk melakukan perawatan diri. Jadi perawatan diri pada responden tergantung pada kemauan dan kesadaran dari penderita itu sendiri, tidak melihat seberapa besar pendapatan yang diperoleh penderita kusta. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Mahanani di Puskesmas Kunduran Kabupaten Blora yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan dengan perawatan diri pada penderita 4
5 kusta. 6 Perbedaan ini menunjukkan bahwa di setiap daerah dengan sasaran yang berbeda belum tentu akan memperoleh hasil penelitian yang sama pula. Semakin tinggi pengetahuan dan kemampuan berpikir seseorang akan mendorong individu tersebut untuk melakukan pola hidup sehat termasuk perilaku pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. 7 Hal ini juga berlaku pada penderita kusta, jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan dan perawatan diri tentunya ia akan berperilaku hidup sehat untuk mencegahnya dari infeksi penyakit kusta dan melakukan usaha-usaha perawatan diri agar sakit kusta yang diderita tidak menimbulkan kecacatan. Tetapi, hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Penderita kusta baik yang memiliki pengetahuan cukup maupun pengetahuan rendah sama-sama memiliki potensi untuk melakukan perawatan diri. Masih adanya responden yang memiliki pengetahuan cukup dan tidak melakukan perawatan diri disebabkan karena dilihat dari segi pendidikan terakhir responden, sebagian besar hanya tamat SD (43,6%) dan responden berpendapat bahwa petugas kesehatan tidak memperagakan cara perawatan diri yang benar (00%), sehingga dengan latar belakang pendidikan yang rendah menyebabkan responden hanya berada pada tingkatan tahu saja, mereka tidak memiliki kemampuan menggunakan informasi yang diperoleh tentang cara perawatan diri yang benar pada situasi atau kondisi riil karena tidak diperagakan. Seseorang dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi, mudah mengerti dan mudah menyelesaikan masalah. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan diri pada penderita kusta. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Firajanti di Semarang yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik perawatan diri dalam pencegahan cacat. 9 Namun, penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sathiaraj di India menunjukkan bahwa pengetahuan kelompok yang melakukan perawatan diri lebih tinggi dibandingkan pengetahuan kelompok kontrol. 0 Perbedaan ini menunjukkan bahwa setiap penelitian belum tentu akan memperoleh hasil yang sama. Adanya faktor lain yang mungkin lebih memengaruhi responden dalam melakukan perawatan diri akan menimbulkan perbedaan hasil yang diperoleh. Ketersediaan fasilitas kesehatan, sikap dan perilaku para petugas kesehatan akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Petugas kesehatan merupakan komponen penting dalam pelaksanaan suatu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, keterampilan petugas kesehatan merupakan faktor pemungkin yang memengaruhi penderita kusta melakukan perawatan diri. 6 5
6 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang melakukan perawatan diri lebih banyak pada responden yang memiliki pendapat bahwa petugas kesehatan memiliki peran. Hal ini disebabkan karena pada saat berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan, petugas kesehatan memberikan informasi dan nasehat tentang cara perawatan diri yang benar. Selain itu, petugas kesehatan sering berinteraksi dengan penderita kusta sehingga bisa membangun rasa percaya dan memotivasi penderita kusta untuk melakukan perawatan diri. Namun, masih ada responden yang berpendapat bahwa meskipun petugas kesehatan tidak berperan, tetapi mereka melakukan perawatan diri (44%). Hal ini disebabkan karena adanya peranan teman (sesama penderita kusta) dalam perawatan diri yang mereka lakukan. Sesama penderita kusta saling membantu dan memotivasi untuk melakukan perawatan diri. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan perawatan diri pada penderita kusta. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahanani menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan perawatan diri pada penderita kusta. 5 Penelitian ini juga sesuai dengan teori Green dalam Notoatmodjo bahwa petugas kesehatan merupakan salah satu faktor penguat yang memengaruhi perilaku kesehatan seseorang. 6 Keluarga merupakan lingkungan sosial yang paling dekat dengan penderita. Proses penyembuhan dan pemulihan terjadi bukan hanya semata-mata karena faktor pelayanan kesehatan, tetapi juga faktor keluarga. Hasil penelitian diperoleh lebih banyak responden yang melakukan perawatan diri tanpa ada peranan dari keluarga dan masih adanya keluarga penderita kusta yang tidak berperan dalam perawatan diri disebabkan karena keluarga penderita kusta mengucilkan, mengabaikan, dan merasa malu jika ada anggota keluarga mereka yang menderita penyakit kusta sehingga memengaruhi partisipasi anggota keluarga untuk berperan dalam perawatan diri penderita kusta. Selain itu, penderita kusta juga mandiri dalam melakukan perawatan diri sehingga tidak membutuhkan adanya bantuan dari keluarga. Masih adanya responden yang tidak melakukan perawatan diri padahal keluarga mereka berperan disebabkan karena petugas kesehatan tidak memberikan informasi kepada keluarga responden tentang cara perawatan diri yang benar sehingga masih ada keluarga responden yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara perawatan diri. Jika dilihat dari peranan keluarga, sebagian besar keluarga responden tidak berpartisipasi dalam hal mengantar atau menemani responden periksa kesehatan di rumah sakit sehingga keluarga responden tidak bisa mendapatkan informasi tentang cara perawatan diri yang benar dari petugas kesehatan. Selain itu, kurangnya kesadaran penderita kusta untuk melakukan perawatan diri bisa menjadi salah satu faktor penyebab responden tidak melakukan perawatan diri. 6
7 Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara peran keluarga dengan perawatan diri pada penderita kusta. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mahanani yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peran keluarga dengan perawatan diri pada penderita kusta. 5 KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan peran petugas kesehatan (p=0,03) dengan perawatan diri pada penderita kusta, sedangkan pendapatan (p=0,739), pengetahuan (p=0,06), dan peran keluarga (p=0,06) tidak berhubungan dengan perawatan diri pada penderita kusta. Penelitian ini menyarankan kepada petugas kesehatan sebaiknya meningkatkan sosialisasi dalam memberikan informasi dan memperagakan cara perawatan diri yang benar pada penderita kusta dan keluarganya serta peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel penelitian seperti tingkat kecacatan dan peran teman (sesama penderita kusta). DAFTAR PUSTAKA. Depkes RI. Profil Kesehatan Nasional Tahun 0, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Jakarta ; 0. World Health Organization. Weekly Epidemiological Record. Nomor 35, : ; Dinas Kesehatan Kota Makassar. Profil Kesehatan Kota Makassar, Bidang PPL Dinas Kesehatan Kota Makassar ; RS DR. Tadjuddin Chalid. Rekam Medis RS DR. Tadjuddin Chalid. Makassar ; Firnawati, A. F. Analisis Faktor Risiko Tingkat Kecacatan pada Penderita Kusta di Puskesmas Padas Kabupaten Ngawi. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; Mahanani, N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perawatan Diri Kusta pada Penderita Kusta di Puskesmas Kunduran Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 0. Skripsi. Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang ; 0 7. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta, Rineka Cipta ; 0. Leny. Hubungan Perawatan Diri dengan Kecacatan pada Penderita Kusta di 0 Kecamatan di Kabupaten Bogor Tahun 0. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Jakarta ; 0 7
8 9. Firajanti, I. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Praktik Perawatan Diri dalam Pencegahan Cacat Penderita Kusta di Puskesmas Se-Kota Semarang Tahun 007. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang ; Sathiaraj, Y., G.Norman, et al. Long Term Sustainability and Efficacy of Self Care Education on Knowledge and Practice of Wound Prevention and Management Among Leprosy Patients. Indian J Lepr 00, : 79-
9 LAMPIRAN Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Umum di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar Tahun 03 Perawatan Diri Total Variabel Independen Tidak Merawat Merawat Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Kelompok Umur (Tahun) Status Pernikahan Menikah Belum menikah Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah SD SMP SMA Pekerjaan Tidak bekerja PNS/TNI/POLRI Wiraswasta/pedagang Petani/nelayan/buruh Lainnya Pekerjaan Lain Cleaning Service Honorer Karyawan Pengemis Tukang Ojek Tukang parkir Sumber : Data Primer, 04 n % n % n % ,6 34,4 5,0 34,4,9, 0,00 53, 46,9, 37,5 5,0, 5,0 0,0 34,4,9, 3, 0,0 0,0 9,4 3, 3, , 5,, 3,3 3,3,6 4, 66, 33,9 5, 46,,3 6, 37,,6,9,0 7,4 3,,6 3, 6,,6, ,3,7 3, 33,0,7,3 3, 6,7 3,3 3,4 43,6 6,0 7,0 33,0, 0,,3 4,5 3,,, 3,,, Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Perawatan Diri pada Penderita Kusta di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar Perawatan Diri n % Merawat Tidak Merawat ,0 34,0 Total Sumber : Data Primer, 04 9
10 Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Independen di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar Tahun 03 Jumlah Variabel Independen n % Pendapatan Kurang Cukup Pengetahuan Kurang Cukup Peran Petugas Kesehatan Tidak berperan Berperan Peran Keluarga Tidak berperan Berperan Sumber : Data Primer, ,7 3,3 35, 64,9 9, 0,9 7,7 7,3 Tabel 4. Hubungan Variabel Independen dengan Perawatan Diri pada Penderita Kusta odi RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar Tahun 03 Perawatan Diri Variabel Independen Tidak Total Hasil Uji Merawat Merawat Statistik n % n % n % Pendapatan Kurang Cukup 9 3 3, 36, , 63, p=0,739 Pengetahuan Kurang Cukup Peran Petugas Kesehatan Tidak Berperan Berperan Peran Keluarga Tidak Berperan Berperan Sumber : Data Primer, ,5 7,9 55,6,9 9, 39, ,5 7, 44,4 7, 0, 60, p=0,06 p=0,03 p=0,06 0
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCARIAN PENGOBATAN KUSTA PADA PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCARIAN PENGOBATAN KUSTA PADA PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA MAKASSAR Factor Related Of Health Seeking Practice Of Leprosy Patients At Health Service In The Makassar
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciHappy R Pangaribuan 1, Juanita 2, Fauzi 2 ABSTRACT
PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG, DAN PENDORONG TERHADAP PENCEGAHAN KECACATAN PASIEN PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI RS KUSTA HUTASALEM KABUPATEN TOBASA TAHUN 2012 Happy R Pangaribuan 1, Juanita 2,
Lebih terperincipeningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT KUSTA DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECACATAN PADA PENDERITAKUSTA DI KABUPATEN KUDUS peningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta. 1. Wiyarni, 2. Indanah, 3. Suwarto
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Factors Associated With The Utilization of Health Services in The Health Tamalanrea Makassar City St.Rachmawati,
Lebih terperinciPROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER
PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA PETUGAS DENGAN CASE DETECTION RATE (CDR) DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN KINERJA PETUGAS DENGAN CASE DETECTION RATE (CDR) DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR Relationship Performance with Case Detection Rate (CDR) In Puskesmas City Of Makassar Dian Ayulestari, Ida Leida M.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadiannya yang masih tinggi (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kusta merupakan salah satu dari 17 penyakit tropis yang masih terabaikan dengan angka kejadiannya yang masih tinggi (World Health Organization (WHO), 2013). Tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomi (Depkes, 2007). Para penderita kusta akan cenderung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih menghadapi beberapa penyakit menular baru sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan. Salah satu penyakit menular yang belum sepenuhnya
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 4 (3) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR Factors Associated With Hypertension On Compliance For The Elderly In Pattingalloang Health
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PELATIHAN PERAWATAN DIRI TERHADAP DUKUNGAN EMOSIONAL DAN INSTRUMENTAL KELUARGA PENDERITA KUSTA. Universitas Muhammadiyah Surakarta
EFEKTIFITAS PELATIHAN PERAWATAN DIRI TERHADAP DUKUNGAN EMOSIONAL DAN INSTRUMENTAL KELUARGA PENDERITA KUSTA Listyorini Wulandari 1, Dwi Linna Suswardany 2, Artika Fristi Firnawati 3 1,2,3 Program Studi
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO TINGKAT KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO TINGKAT KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Relationship of Antenatal Care Utilization to Pregnant Women at Tamamaung Health Center Makassar City Ayu
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY) DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY) DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung Abstrak Avoanita Yosa dan Sri Wahyuni Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
Lebih terperinciARTIKEL RISET URL artikel:
ARTIKEL RISET URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh1109 Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Mantan Pasien Kusta K Nurfardiansyah Bur 1, A. Rizki Amelia 1, Nurgahayu
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION OF HIV (PMTCT) OLEH IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG Dhenok Hajeng Prihestu Leksono, Siti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya masalah dari segi medis, tapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang. Berdasarkan laporan regional World Health Organzation (WHO)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan, kepercayaan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciKata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1
HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Izasah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CO-ASSISTANT DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS OLEH CO-ASSISTANT DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PEKERJAAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2015
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PEKERJAAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : IN AGNES CURNELIA J410100019
Lebih terperinciPROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012
PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012 1 Patricia I. Tiwow 2 Renate T. Kandou 2 Herry E. J. Pandaleke 1
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KECACATAN PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN NGAWI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KECACATAN PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN NGAWI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD
SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciThe Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.
The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada
Lebih terperinciTedy Candra Lesmana. Susi Damayanti
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG Diabetes mellitus DAN DETEKSI DINI DENGAN MINAT DETEKSI DINI PADA MASYARAKAT DI DESA DRONO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN 1 Tedy Candra Lesmana 2 Susi Damayanti 1,2 Dosen
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA
HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA Virginia M.A. Tompodung*, Chreisye K.F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Andri Saputra Yoisangadji 1), Franckie R.R
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Meike N. R. Toding*, Budi T. Ratag*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KONDISI HUNIAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KOTA MAKASSAR
FAKTOR RISIKO KONDISI HUNIAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KOTA MAKASSAR Risk Factors for Occupancy Condition of Occurrence of Disease Leprosy in Makassar Lisdawanti Adwan, Rismayanti, Wahiduddin
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016
Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016 Deri Ade Pratama *), Dyah Ernawati **) *) Alumni S1
Lebih terperinciJurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :
Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN : 2302-8254 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien HIV/AIDS di Poliklinik Khusus Rawat Jalan Bagian Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang
Lebih terperinciThe Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013
Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN Skripsi ini disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J
HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciMoch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN KEPATUHAN DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK DI RUMAH SAKIT BAPTIS KOTA KEDIRI Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Maritaning Astuti 1610104430 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal
HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III Reinhard Yosua Lontoh 1), A. J. M. Rattu 1), Wulan P. J. Kaunang 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kusta merupakan penyakit menular menahun disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG Disusun Oleh :
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Fera F. Liuw*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H Malonda*
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR Relationship between Service Quality with Re-Utilization Interest of Health Services
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014 Siti Kholifah *), Suharyo **), Massudi Suwandi **) *) Alumni S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR
PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR Prevention Mother to Child HIV Transmission in Jumpandang Baru Health Center Makassar Resty Asmauryanah, Ridwan Amiruddin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tiap tahun semakin meningkat. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
Lebih terperinciRelationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD HAJI Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At
Lebih terperinciPHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea
PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciKata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO TAHUN 2017 Rianty Rahalus*, Afnal Asrifuddin*, Wulan P.J Kaunang* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN YANG BEROBAT DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT, KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
ISSN : 2477 0604 Vol. 2 No. 2 Oktober-Desember 2016 65-71 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN YANG BEROBAT DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT, KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3
345 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Kepatuhan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Perilaku Kesehatan, Efek Samping OAT dan Peran PMO pada Pengobatan Fase Intensif di Puskesmas Seberang Padang September
Lebih terperinciEskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati
Lebih terperinciKata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTISEPTIC HAND RUB PADA PENUNGGU PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL DAHLIA KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BREBES Dea Afra Firdausy *),
Lebih terperinciABSTRAK. Raden Ghita Sariwidyantry, 2009, Pembimbing : Donny Pangemanan, drg., SKM. dan Surya Tanurahardja, dr., MPH., DTM&H.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT KUSTA DI DESA RANCAMAHI, WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWADADI, KABUPATEN SUBANG Raden Ghita Sariwidyantry, 2009, Pembimbing :
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERMINOLOGI MEDIS PETUGAS REKAM MEDIS DENGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERMINOLOGI MEDIS PETUGAS REKAM MEDIS DENGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG Ni Nyoman Dewi Supariani 1 Abstract. The utilization of oral health services
Lebih terperinciSTIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU HAMIL MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR Rini Nari Pasandang 1, Ernawati 2, Sri Wahyuni
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KOTA MAKASSAR. Risk Factors of Disease Leprosy in Makassar
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KOTA MAKASSAR Risk Factors of Disease Leprosy in Makassar Dwi Ningrum Apriani, Rismayanti, Wahiduddin Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciUPAYA PENDERITA KUSTA DALAM MENCEGAH PENINGKATAN DERAJAT KECACATAN (Leprosy Patients Efforts to Prevent the Increasing Degrees of Disability)
186 Jurnal Jurnal Ners dan Ners Kebidanan, Volume 4, 4, No. Nomor 3, Desember 3, 2017, hlm. 186 191 DOI: 10.26699/jnk.v4i2.ART.p186 191 UPAYA PENDERITA KUSTA DALAM MENCEGAH PENINGKATAN DERAJAT KECACATAN
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit menular yang masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Selain menimbulkan masalah kesehatan penyakit kusta juga
Lebih terperinciGambaran Keterlambatan Mencari Pengobatan ke Pelayanan Kesehatan pada Penderita Leptospirosis dan Faktor-faktor Terkait di Kota Semarang
Gambaran Keterlambatan Mencari Pengobatan ke Pelayanan Kesehatan pada Penderita Leptospirosis dan Faktor-faktor Terkait di Kota Semarang Description of Delayed to Health Care Seeking Treatment in Leptospirosis
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi Pasien Diare Anak di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung pada Peserta BPJS dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO) 2014, bahwa Diabetes Melitus (DM) diperkirakan menjadi penyebab utama ke tujuh kematian di dunia pada
Lebih terperinciAbdi Setiawan 1, Darmawansyah 1, Asiah Hamzah 1.
HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT KEMBALI PASIEN RAWAT INAP RSUD TENRIAWARU BONE RELATION OF MARKETING MIX WITH INTERESTS IN RETURNING OF INPATIENT TENRIAWARU HOSPITAL BONE Abdi Setiawan 1, Darmawansyah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciPromotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI 1 Niar Rasyid, 2 Nur Afni 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia (Silalahi, Lampus, dan Akili, 2013). Seseorang yang terinfeksi HIV dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah HIV merupakan salah satu penyakit menular seksual yang berbahaya di dunia (Silalahi, Lampus, dan Akili, 2013). Seseorang yang terinfeksi HIV dapat diibaratkan
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TELING ATAS KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Gabriela A. Lumempouw*, Frans J.O Pelealu*,
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 015 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN 1 Vita A. Lethulur
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA Tita Restu Yuliasri, Retno Anjar Sari Akademi Kebidanan Ummi Khasanah email : tita_dheta@yahoo.com Abstrak :Hubungan Tingkat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita
ABSTRAK GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADAPENDERITA DIARE DI DESA KINTAMANI KABUPATEN BANGLI BALI TAHUN 2015 Steven Awyono Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Diare masih merupakan penyebab kematian
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciHUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT
HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT DAN PERCEIVED BARRIER DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA BERDASARKAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL PADA PASIEN YANG BERKUNJUNG DI POSA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Wulan Prihantini*, Esty
Lebih terperinciANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013
ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SERLI NIM. 111021024 FAKULTAS KESEHATAN
Lebih terperinci¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI PERAWATAN ANAK RSU LABUANG BAJI MAKASSAR Sukmawati Hasan 1, Alfiah A 2, St Nurbaya
Lebih terperinciKata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*
Lebih terperinciPENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *
PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT Desi Andriyani * Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan pada umumnya,masyarakat
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KONTAK SERUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Tiara Purba*, Sekplin A. S. Sekeon*, Nova H. Kapantow*
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PEKERJAAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2015
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PEKERJAAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PASIEN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDAN DAN PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PASIEN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDAN DAN PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN Lely Listyorini 1, Machya Karima 1, Rita Dwi Hartanti 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciAndry Firmansyah *, Edy Seosanto**,Ernawati***
HUBUNGAN PERSEPSI PENDERITA TENTANGDUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETERATURAN PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA PENDERITA KUSTA DI KECAMATAN BANJARHARJO KABUPATEN BREBES 3 Andry Firmansyah *, Edy Seosanto**,Ernawati***
Lebih terperinciRia Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS DI RSUD. INDRAMAYU DI RUANG POLI KEBIDANAN PERIODE JANUARI 2016 Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992 World Health
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi
Lebih terperinci