RANCANG BANGUN SURVEYMETER DIGITAL MENGGUNAKAN PANCAKE DETECTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SURVEYMETER DIGITAL MENGGUNAKAN PANCAKE DETECTOR"

Transkripsi

1 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SURVEYMETER DIGITAL MENGGUNAKAN PANCAKE DETECTOR NUGROHO TRI SANYOTO, MOCH ROMLI, TOTO TRIKASJONO, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Teknologi Nuklir Nasional Abstrak RANCANGBANGUN SURVEYMETER DIGITAL MENGGUNAKAN PANCAKE DETECTOR. Rancang bangun Surveymeter Digital menggunakan Pancake Detector ini digunakan untuk memonitor tingkat radiasi dari suatu lokasi yang diperkirakan ada benda atau zat radioaktif. Surveymeter pada dasarnya menerapkan prinsip kerja pencacah radiasi dengan melakukan konversi dari cacah ke mr/h dan msv/h. Alat ini merupakan integrasi dari rangkaian catu daya tegangan tinggi DC, rangkaian pembalik pulsa, rangkaian pembentuk pulsa, sistem pencacah yang terdiri dari mikrokontroler ATMega8535 dan tombol-tombol sebagai pengatur waktu serta dilengkapi LCD M6132 sebagai penampil hasil pengukurannya. Perbedaan dari surveymeter yang telah dibuat adalah tegangan tinggi sebagai catu daya detektor dapat diatur sesuai dengan tegangan kerja detektor yang dipakai. Pada Chi Square Test dengan 10 data percobaan didapatkan nilai 2,137, nilai ini masih berada dalam rentang yang ditentukan yaitu antara 2,088 hingga 21,166. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, didapatkan tingkat kepercayaan sebesar 99 %, sehingga alat dapat dikatakan layak digunakan. Kata Kunci : Surveymeter, mr/h, msv/h, Pancake Detector, mikrokontroler ATMega8535 Abstract DESIGN AND CONSTRUCT DIGITAL SURVEYMETER USING PANCAKE DETECTOR. Prototype of Digital Surveymeter using Pancake Detector useful to level radiation monitoring from location that estimated there are object or matter that contains radioactive. Basically, surveymeter apply principle of radiation counter by convert count to mr/h and msv/h. This instrument is integrated by using HV DC, inverter GM, pulse shaping, counting system that consist of ATMega8535 microcontroller, and buttons as timer adjustable, and also LCD M6132 as display the results of measurement.by giving function generator pulse as simulation of GM detector pulse, is got 10 counting datas for stability counter test by Chi Square Test Method. From this statistical analysis got result 2,137, this result is still stay in span which is determined among 2,088 till 21,166. Persuant to the result of calculation, got trustable level equal to 99%, so that can be told this used competent appliance. Keywords : Surveymeter, mr/h, msv/h, Pancake Detector, ATMega8535 Microcontroller PENDAHULUAN Sistem proteksi radiasi menjadi sangat penting dalam suatu fasilitas nuklir karena melindungi manusia khususnya pekerja yang berhubungan dengan zat radioaktif. Pemantauan radiasi dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung aktivitas radiasi pada suatu daerah kerja, sedang pemantauan radioaktivitas lingkungan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kontaminasi radioaktif baik di daerah kerja maupun lingkungan di sekitar kawasan instalasi nuklir. Sistem pemantau radiasi lingkungan ini pada dasarnya menerapkan prinsip alat cacah radiasi yang dipakai untuk mengukur aktivitas zat radioaktif dan memberikan data hasil pengukuran dalam bentuk cacahan per satuan waktu. Mengingat keterbatasan manusia yang tidak memiliki pengindera radiasi penimbul ionisasi, maka sepenuhnya harus tergantung pada instrumentasi untuk mendeteksi serta mengukur radiasi (Wardhana, W.A, 2007). Detektor yang digunakan pada rancang bangun ini adalah 151

2 SEMINAR NASIONAL IV YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009 detektor isian gas keluarga Geiger Mueller jenis Pancake. Dengan menggunakan pancake detektor dengan luas permukaan rata maka diharapkan hasil cacah yang diperoleh lebih baik. Di samping itu tegangan rekomendasinya yang lebih rendah dibanding 2 jenis detektor Geiger Mueller lainnya (side window dan end window). Detektor GM Pancake hanya membutuhkan catu daya tegangan tinggi sekitar VoltDC, DASAR TEORI Salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam sistem proteksi radiasi adalah surveymeter yang berfungsi untuk memonitor tingkat radiasi dari suatu lokasi yang diperkirakan ada benda atau zat yang mengandung radioaktif. Surveymeter radiasi digunakan untuk mengukur tingkat radiasi dan biasanya memberikan data hasil pengukuran dalam laju dosis (dosis radiasi per satuan waktu), misal dalam mrem/jam atau µsv/jam (Suyati dkk, 2004). Surveymeter terdiri dari detektor dan peralatan penunjang elektronik lainnya,seperti pada Gambar 1. sehingga dapat memberikan informasi laju dosis (mrem/jam atau µsv/jam ) pada suatu tempat. Gambar 1. Sistem Surveymeter Pada penelitian yang telah dilakukan rancang bangun sebuah surveymeter dengan tegangan tinggi yang dapat diatur sesuai tegangan kerja Geiger Muller dilengkapi dengan sistem digital dalam penampil serta sistem konversi, dengan memanfaatkan mikrokontroler AVR ATMega8535 sebagai pengendali utamanya. Detektor GM Pancake Detektor merupakan suatu alat yang peka terhadap radiasi, apabila detektor terkena radiasi akan menghasilkan suatu tanggapan (response) tertentu yang akan diolah lebih lanjut oleh rangkaian inverter dan pembentuk pulsa, sehingga response detektor tersebut akan menjadi suatu informasi yang dapat diamati oleh indera manusia ataupun dapat diolah lebih lanjut untuk mendapatkan hasil pengukuran yang diperlukan (Supriyanto, A.P.2008). Detektor ini dicatu tegangan tinggi sesuai rekomendasi dan terkena zarah radiasi, akan terjadi proses ionisasi. Ion negatif bergerak ke anoda dengan kecepatan yang relatif lebih cepat dibanding ion positif yang bergerak ke katoda, sehingga detektor GM Pancake ini cenderung negatif. Catu Daya Tegangan Tinggi DC Agar detektor GM Pancake ini dapat bekerja, maka harus dicatu dengan tegangan tinggi DC yang direkomendasikan, yaitu sekitar Volt DC. Mengingat sulitnya untuk menaikkan tegangan secara langsung menjadi tegangan yang lebih tinggi maka cara yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan tegangan input (dalam rancang bangun ini digunakan baterai 9 volt yang dilewatkan IC LM7805) untuk memberikan daya pada suatu pembangkit gelombang bolak-balik dan suatu rangkaian penguat yang kemudian melipatkan tegangan tersebut dengan sebuah transformator yang sesuai, baru kemudian disearahkan lagi. Pembalik Pulsa (Inverter) Setelah detektor GM Pancake bekerja dan dikenai oleh zarah radiasi, maka akan dihasilkan pulsa yang berpolaritas negatif. Dalam rangkaian elektronika, hanya pulsa positif yang dapat diproses, untuk itu dibutuhkan rangkaian pembalik pulsa (inverter) pada sistem ini. Di samping berfungsi sebagai pembalik pulsa dan penyesuai impedansi, rangkaian ini jiga berguna untuk membangun warta dari detektor agar tidak terjadi penumpukan warta, yaitu memperpendek waktu lapuk warta dari detektor (Sudiono dkk, 2005). Pembentuk Pulsa Pulsa yang dihasilkan output detektor GM harus dimodifikasi atau dibentuk untuk hasil yang lebih baik dan dapat diterima oleh piranti berikutnya. Rangkaian pembentuk pulsa digunakan IC MC 14001BCP untuk pengkondisian sinyal, untuk selanjutnya dikondisikan menjadi sinyal digital yang dapat diolah oleh mikrokontroler. 152

3 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 Satuan Sebelum sistem SI digunakan, satuan paparan sinar-x disebut roentgen dan diberi simbol R. Roentgen didefinisikan sebagai jumlah radiasi yang dihasilkan ion-ion yang membawa satu statcoulomb muatan dari tanda apapun per cm 3 di udara bersuhu 0 0 C dan bertekanan 760 mmhg.(cember, 1983). Karena penyinaran 1 R dapat disamakan dengan penyerapan 87.7 erg per gram udara atau dengan dosis udara sebesar rad. Jika penyinaran diukur dari roentgen, maka kekuatan medan sinar gamma atau sinar-x diukur dalam satuan roentgen per menit atau miliroentgen per hour. Pada surveymeter standar banyak cacah 500 cpm setara dengan 0,3 mr/h, dari ketetapan inilah yang dijadikan dasar untuk melakukan perhitungan : 500 cpm = 0,3 mr/h 500 cp = 0,05 mr/menit 8,33 cps = 8,33 x 10-5 mr/s 1 cps = 10-5 x 3600 mr/jam Jadi, 1 cps = 0,036 mr/jam Untuk penunjukan cacah pada surveymeter, laju cacah dikonversikan berdasarkan persamaan cacah yang ditampilkan akumulasi laju cacah ( cps ). pertambaha n waktu sec ara kontinu Dari hasil persamaan ini, dapat dilakukan perhitungan laju dosis untuk penunjukan pada surveymeter. Selanjutnya dari hasil laju dosis ini, bisa dilakukan perhitungan untuk dosis serap dengan persamaan: Dosis serap = Laju dosis (MR/H) waktu _ tertentu(det ik) 3600 Mikrokontroler AVR ATmega8535 Sebagai teknologi yang relatif baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun membutuhkan ruang yang kecil, maka mikrokontroler dapat diproduksi dalam jumlah banyak sehingga harganya lebih murah bila dibandingkan dengan mikroprosessor. Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih baik dan canggih (Putra, A.E.2002). Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki 8 Kbytes Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory), dan seperti pada beberapa produk mikrokontroler dari Atmel Corporation, ATMega8535 menggunakan teknologi memori nonvolatile memory, di mana isi memori tersebut dapat ditulis ulang ataupun dihapus kembali berkalai-kali hingga kali write/erase cycles. Liquid Crystal Display (LCD) Liquid Crystal Display (LCD) merupakan suatu modul penampil yang tersususn dari susunan dot matriks kristal cair. Suatu LCD tersusun dari dot matrix LCD Controller, segment driver, serta LCD panel. LCD yang digunakan adalah tipe M6132 yang terdiri dari 16 x 2 karakter. TATA KERJA Pada penelitian rancang bangun Surveymeter Digital, dibagi menjadi 2 jenis perancangan, yaitu perancangan hardware dan software. Perancangan hardware terdiri dari perancangan penyedia catu daya tegangan tinggi DC, inverter GM, pembentuk pulsa, dan minimum system untuk mikrokontroler yang dilengkapi dengan modul LCD seperti pada Gambar 2. Sedangkan perancangan software merupakan program yang ditanamkan di dalam mikrokontroler untuk konversi satuan dan penampil pada LCD M6132 seperti pada Gambar 3. Program ini dituliskan dalam bahasa BASIC di-compile dengan aplikasi BASCOM- AVR dan ditanamkan pada mikrokontroler dengan menggunakan rangkaian downloader (uploader). Perancangan Hardware (Perangkat Keras) Perancangan perangkat keras meliputi detektor serta rangkaian elektronik lainnya seperti pada Gambar 2. Fungsi dari tiap bagian sistem di atas adalah : 1. Detektor GM Pancake, seperti pada umumnya detektor nuklir, detektor ini berfungsi sebagai transduser yang memanfaatkan interaksi radiasi sehingga 153

4 SEMINAR NASIONAL IV YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009 menimbulkan besaran lain yang mudah diukur atau dianalisa. 2. Catu daya tegangan tinggi DC (HV DC), merupakan penyedia tegangan kerja untuk detektor GM Pancake. 3. Pembalik pulsa (invereter) sebagai pembalik pulsa dari detektor GM yang merupakan pulsa negatif. 4. Pembentuk pulsa (pulse shaping) berfungsi sebagai pembentuk pulsa, dengan tujuan pulsa yang dihasilkan lebih baik dan dapat diproses pada rangkaian berikutnya. Pada rancang bangun ini, pulsa yang dihasilkan pada pembentuk pulsa ini diharapkan memenuhi standar TTL agar dapat diolah oleh mikrokonroler. 5. Rangkaian minimum system mikrokontroler ATMega 8535 merupakan rangkaian pendukung kinerja mikrokontroler. 6. LCD M6132 sebagai penampil cacah dan hasil konversi yang dilakukan di dalam mikrokontroler. 7. Tombol-tombol berfungsi sebagi sumber interupsi mikrokontroler untuk pengaturan waktu dan perintah-perintah mulai atau berhenti mencacah. Gambar 2. Blok diagram survey meter Perancangan Software (Perangkat Lunak) Program yang ditanamkan pada mikrokontroler berfungsi untuk menjalankan tugas utama sesuai dengan aplikasi yang diinginkan seperti Gambar 3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah BASIC yang ditulis pada software BASCOM-AVR yang juga berfungsi untuk meng-compile program, mengubah file beridentifikasi *.BAS menjadi *.HEX yang kemudian ditanamkan dalam mikrokontroler dengan menggunakan downloader (uploader) Gambar 3. Diagram alir Program Surveymeter Digital 154

5 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Seringkali dalam melakukan pencacahan radiasi, ada data hasil pencacahan yang fluktuasinya terlalu jauh sehingga menimbulkan keraguan terhadap hasil cacah itu sendiri. Data yang berfluktuasi memang wajar dalam suatu pencacahan, karena adanya sifat random dari atom yang memancarkan radiasi. Akan tetapi kalau fluktuasinya terlalu jauh menyimpang, ada kemungkinan hal itu disebabkan karena gangguan dari alat cacah, sehingga keandalan alat perlu diteliti ulang. Oleh karena itu, sebelum memakai atau menggunakan alat cacah (detektor dan pirantinya) perlu dilakukan uji keandalan alat (Wardhana,W.A, 2007). Pengujian Rangkaian HV DC Rangkaian tegangan tinggi seperti Gambar 4 adalah merupakan sub sistem dari Surveymeter. Rangkaian perlu dilakukan pengujian sebelum digabung menjadi sistem. Pada pengujian rangkaian tegangan tinggi DC dilakukan dua pengujian dengan sumber tegangan input yang berbeda, yaitu sumber tegangan rendah berupa regulator yang ada di laboratorium elektronika STTN-BATAN, dan baterai 9 Volt. Hasil pengujian stabilitas tegangan tinggi DC dengan regulator, baik tanpa beban seperti pada Tabel 1 serta dengan beban hasilnya pada Tabel 2, sedangkan Gambar 5 adalah tata cara pengujian tegangan tinggi, diambil data pada tanggal 26 Juni 2006: Gambar 4. Tegangan tinggi Gambar 5. Pengujian Teagangan Tinggi Pada pengujian dengan baterai, yang digunakan adalah baterai 9 Volt sebanyak 2 155

6 SEMINAR NASIONAL IV YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009 buah, satu digunakan untuk mencatu kerja rangkaian HV DC dan satu lagi untuk mengatur (adjust) trafo CT. Untuk pengujian stabiltas catu daya tegangan tinggi DC dengan menggunakan baterai 9 volt dilakukan pada tanggal 29 Juni 2009, dan data diambil setiap 5 menit. Pengujian tegangan hasil rangkaian HV DC dengan menggunakan baterai cenderung mengalami penurunan, ini disebabkan konsumsi arus beban yang besar oleh trafo, sehingga baterai yang digunakan akan cepat habis. Tabel 1. Data Pengujian HV DC (Vin Regulator) Tanpa Beban No Waktu (WIB) Tegangan Tinggi (Volt) Frekuensi (Hz) KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz Tabel 2. Data Pengujian HV DC (Vin Regulator) dengan Beban No Waktu (WIB) Tegangan Tinggi (Volt) Frekuensi (Hz) KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz KHz Pengujian Rangkaian GM Inverter Pada rangkaian elektronik hanya pulsa positif yang akan diproses, sehingga agar dapat diproses lebih lanjut pulsa negatif detektor GM diubah menjadi pulsa positif. Tidak cukup hanya diubah menjadi pulsa positif, tetapi karakteristik pulsa tersebut juga harus diatur. Dari hasil pengujian pada tabel 3, dapat dikatakan bahwa karakteristik pulsa rangkaian inverter telah sesuai dengan yang diharapkan. Tabel 3. Hasil pengujian rangkaian GM inverter Bagian yang No. diuji 1. Frekuensi pulsa masukan Bentuk 2. pulsa 3. Lebar pulsa 3. Tinggi pulsa 4. Respon frekuensi maksimum Direncanakan Terukur 1 KHz 1 KHz Pulsa kotak Positif Pulsa kotak Positif 0,5 3mS Dapat diatur 2,8 5,0 V 3,6 V 10 KHz 10 KHz Pengujian Rangkaian Pembentuk Pulsa Pulsa GM Inverter belum cukup bagus untuk diproses pada bagian selanjutnya. Untuk itu dibutuhkan rangkaian pembentuk pulsa yang berfungsi sebagai penguat dan pembentuk pulsa kotak (standar TTL/digital) dengan tinggi pulsa 5 Volt, dan lebar pulsa yang dapat diatur (2,8-5 ms). Tabel 4. Hasil pengujian rangkaian pembentuk pulsa No. Bagian yang diuji 1. Bentuk pulsa masukan 2. Frekuensi pulsa masukan 3. Bentuk pulsa 4. Lebar pulsa 5. Tinggi pulsa 6. Respon frekuensi maksimum Direncanakan Pulsa kotak Positif Terukur Pulsa kotak Positif 1 KHz 1 KHz Digital Digital 0,5 3 ms Dapat diatur 2,8 5,0 V 5 V 10 KHz 10KHz 156

7 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 Pengujian Pencacah dengan Function Generator Sebagai tolok ukur untuk mengetahui unjuk kerja rancang bangun ini telah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan atau belum, maka salah satu cara adalah dengan membandingkan hasil cacah dari rancang bangun ini dengan frequency counter. Pulsa dari function generator dicabang dua, satu cabang ke rancang bangun dan satu cabang lagi ke frequency counter. Gambar 6. Skema Pengujian Sistem Pencacah Tabel 5. Hasil Pengujian Pencacah dengan Function Generator No Freq Input (Hz) Freq Counter C1 C2 Cacah rata-rata C1 AVR ATMega8535 C2 Cps mr/h Cps mr/h Cacah rata-rata , , ,2 O, ,1 0, , ,3 0, ,2 0, , ,9 1, ,4 1, , ,2 2,203 61,2 2,203 61, ,7 2,941 82,7 2,977 82, ,7 3, ,8 3, , ,3 4, ,1 4, , ,8 5, ,7 5, , ,2 6, ,2 5, , , , ,5 6, , ,5 205,3 7, ,7 7, , ,5 407,5 14, ,6 14, , ,7 21, ,8 21, , ,8 28, ,7 28, , ,5 1003,8 36, ,3 36, , ,4 43, ,6 43, ,5 Gambar 7. Linearitas Pencacah dengan Frequency Counter Dari pengujian linieritas alat terhadap frekuensi, didapatkan nilai koefisen korelasi r sebesar 0,999, hal ini menunjukkan bahwa alat memiliki liniearitas yang mendekati sempurna terhadap perubahan frekuensi. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil rancang bangun ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Pengujian Kestabilan Surveymeter Digital Sebelum melakukan pengujian kestabilan surveymeter digital ini, harus dicari terlebih 157

8 SEMINAR NASIONAL IV YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009 dahulu tegangan kerja Pancake Detector agar surveymeter dapat bekerja dengan baik. Gambar 8. Tegangan kerja detektor pancake Dari grafik tersebut, didapat daerah plato tegangan kerja detektor antara Volt DC, dengan persamaan V, maka didapat tegangan kerja detektor sekitar 270 Volt DC.Setelah didapat tegangan kerja detektor, dapat dilakukan pengujian kestabilan surveymeter. Pada pengujian kestabilan surveymeter digital ini digunakan sumber radioaktif Cs-137 dengan aktivitas 9,848 µci pada 1 Juli Pengujian dilakukan pada tanggal 13 Juli 2009, dengan melakukan pencacahan 10 kali dengan masing-masing waktu pencacahan 10 detik, tercantum pada Tabel 6. Tabel 6. Data Pengujian Kestabilan Surveymeter No Cacah ( X i X ) ( X i X ) ,2 635, ,8 77, ,2 174, ,2 1102, ,8 1918, ,2 2937, ,2 104, ,8 77, , , ,2 1102,24 n = 10 2 X i = ( X i X ) X =9242, ,6 2 Menghitung harga Chi Square Test (X 2 ): X 2 = ( Xi X ) X 2 = 19749,6 = 2, ,8 Hasil ini menunjukkan hasil pengukuran saat alat beroperasi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode Chi Square Test. Berdasarkan teori, nilai Chi Square Test (X 2 ) untuk 10 data berada pada rentang 2,088 hingga 21,166. Dari data hasil pengujian, didapatkan nilai Chi Square Test sebesar 2,137 dan tingkat kepercayaan sebesar 99 %, ini berarti hasil pengukuran diterima karena masih dalam rentang yang telah ditentukan dan alat ini layak digunakan. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan : 1. Telah dibuat dan diuji coba Digital Surveymeter dengan tegangan yang dapat diatur sesuai tegangan kerja GM Pancake dilengkapi penampil dalam dua satuan laju dosis sekaligus (mr/h dan msv/h) yang dapat berfungsi sebagai alat proteksi radiasi. 2. Nilai yang didapatkan melalui analisis Chi Square Test dari 10 data diperoleh nilai sebesar 2,143 dengan tingkat kepercayaan 99 %. Dari nilai tersebut, Digital Surveymeter ini dapat dikatakan layak digunakan. 158

9 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 DAFTAR PUSTAKA 1. ARYA WARDHANA, WISNU. 2007, Teknologi Nuklir Proteksi Radiasi dan Aplikasinya, Penerbit Andi, Yogyakarta. 2. SUPRIYANTO, ANGGARA P. 2008, Simulator Surveymeter Digital Berbasis Mikrokontroler untuk Mengukur Paparan Radiasi Lingkungan, STTN- BATAN, Yogyakarta. 3. SUYATI, DKK. 2004, Mengenali Perbedaan Fungsi Berbagai Jenis Pemantau Radiasi Berbasis Pengionan Gas. BATAN, Jakarta. 4. SUDIONO, DKK Petunjuk Praktikum Elektronika Nuklir. STTN-BATAN. Yogyakarta. 5. CHAMBER, HERMAN, 1983, Pengantar Fisika Kesehatan, Pegamon Press Inc, USA TANYA JAWAB Pertanyaan 1. Apa istimewanya dari surveymeter yang dibuat? 2. Apa bedanya detektor pencake dan side window? 3. Berapa tegangan yang mampu dihasilkan dengan model trafo tersebut? 4. Bagaimana pengaturan GM untuk tegangan yang tak sama? 5. Bagaimana tingkat kestabilannya? Jawaban 1. Istimewanya adalah tegangan tinggi sebagai catu daya dapat diatur sesuai dengan tegangan kerja detector 2. Detektor Pancake adalah detector jenis isian gas dengan bentuk bulat pipih serta detector ini peka terhadap radiasi beta dan gamma pada sisi samping 159

10 SEMINAR NASIONAL IV YOGYAKARTA,5 NOVEMBER

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SUTANTO, TOTO TRIKASJONO, DWINDA RAHMADYA Sekolah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENAMPIL DIGITAL PENCACAH LUDLUM

RANCANG BANGUN SISTEM PENAMPIL DIGITAL PENCACAH LUDLUM RANCANG BANGUN SISTEM PENAMPIL DIGITAL PENCACAH LUDLUM 177-50 TOTO TRIKASJONO, MUHAMAD JAFAR, NUGROHO TRI SANYOTO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari P.O.Box 6101

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER Toto Trikasjono, Djiwo Harsono, Catur Wulandari Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Jl. Babarsari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM LAJU CACAH RADIASI MULTI KANAL BERBASIS PERSONAL KOMPUTER DENGAN VISUAL BASIC 6.0

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM LAJU CACAH RADIASI MULTI KANAL BERBASIS PERSONAL KOMPUTER DENGAN VISUAL BASIC 6.0 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM LAJU CACAH RADIASI MULTI KANAL BERBASIS PERSONAL KOMPUTER DENGAN VISUAL BASIC 6.0 JOKO SUNARDI, SUKARMAN, ARDI MUKHLISANSYAH

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER SUTANTO *, SUDIONO *, FENDI NUGROHO ** * Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGKONDISI SINYAL UNTUK SURVEY METER DIGITAL

RANCANG BANGUN PENGKONDISI SINYAL UNTUK SURVEY METER DIGITAL RANCANG BANGUN PENGKONDISI SINYAL UNTUK SURVEY METER DIGITAL TOTO TRIKASJONO, NUGROHO TRI SANYOTO,WISNU MEGA WIJAYA Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Yogyakarta Jl. Babarsari Kotak Pos 1008 DIY 55010

Lebih terperinci

MODIFIKASI MONITOR KAKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

MODIFIKASI MONITOR KAKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252 MODIFIKASI MONITOR KAKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252 Nugroho Tri Sanyoto,Suyatno, Dumairi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari PO BOX 6101/YKBB Yogyakarta 55281 Telp : (0274)48085;

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER MUHTADAN, SUBARI SANTOSO, SIGIT NUGROHO Sekolah Tinggi teknologi

Lebih terperinci

RANCANGBANGUN SIMULASI SISTEM PENCACAH RADIASI

RANCANGBANGUN SIMULASI SISTEM PENCACAH RADIASI RANCANGBANGUN SIMULASI SISTEM PENCACAH RADIASI NUGROHO TRISANYOTO, JOKO SUNARDI Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.489716, Faks.489715 Abstrak RANCANGBANGUN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENAMPIL CACAH UNTUK PENENTUAN PLATO DETEKTOR GEIGER MULLER BARBASIS PERSONAL COMPUTER

RANCANG BANGUN PENAMPIL CACAH UNTUK PENENTUAN PLATO DETEKTOR GEIGER MULLER BARBASIS PERSONAL COMPUTER RANCANG BANGUN PENAMPIL CACAH UNTUK PENENTUAN PLATO DETEKTOR GEIGER MULLER BARBASIS PERSONAL COMPUTER TOTO TRIKASJONO, SARI NILA KRISNA, SURAKHMAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN JL Babarsari Kotak

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEDIA DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51

RANCANG BANGUN PENYEDIA DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 RANCANG BANGUN PENYEDIA DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 SUDIONO, TOTO TRIKASJONO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.489716,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITOR LEVEL GAUGING STATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

RANCANG BANGUN SISTEM MONITOR LEVEL GAUGING STATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 RANCANG BANGUN SISTEM MONITOR LEVEL GAUGING STATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 JOKO SUNARDI *, SUBARI SANTOSO*, FUAD NAFI AFZANI** *STAF sekolah tinggi teknologi nuklir (STTN) BATAN **Mahasiswa sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR ABSTRAK Nugroho Tri Sanyoto 1 Zumaro 2, Sudiono 3, 1) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, trisanyotonugroho@yahoo.co.id 2) STTN BATAN, Yogyakarta,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. PSTA memiliki banyak bidang yang termasuk sub bidang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. PSTA memiliki banyak bidang yang termasuk sub bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) adalah salah satu institusi litbang dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang berlokasi di Yogyakarta. PSTA memiliki

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TERPROGRAM DENGAN TAMPILAN ARUS DAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN CATU DAYA TERPROGRAM DENGAN TAMPILAN ARUS DAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN CATU DAYA TERPROGRAM DENGAN TAMPILAN ARUS DAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Diploma Tiga (D-3) Jurusan Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA UNTUK PENCARIAN SUMBER RADIASI NUKLIR MENGGUNAKAN ROBOT HEXAPOD

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA UNTUK PENCARIAN SUMBER RADIASI NUKLIR MENGGUNAKAN ROBOT HEXAPOD RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA UNTUK PENCARIAN SUMBER RADIASI NUKLIR MENGGUNAKAN ROBOT HEXAPOD Joko Sunardi, Djiwo Harsono, Alan Batara Alauddin Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jalan Babarsari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang dibuat, mulai dari desain sistem secara keseluruhan, perancangan hardware dan software sampai pada implementasi sistemnya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu penyebabnya adalah tragedi Chernobyl dan tragedi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

MODIFIKASI SURVEYMETER DENGAN PENAMBAHAN FASILITAS PESAN SINGKAT (SMS).

MODIFIKASI SURVEYMETER DENGAN PENAMBAHAN FASILITAS PESAN SINGKAT (SMS). MODIFIKASI SURVEYMETER DENGAN PENAMBAHAN FASILITAS PESAN SINGKAT (SMS) Adi Abimanyu 1, Djiwo Harsono 2, Ridho FA 2, Jumari 1, Wagirin 1, Dwi Yuliansari 1, Nurhidayat S 1 1 Pusat Teknologi Akselerator dan

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKUR WAKTU DAN KECEPATAN MENGUNAKAN DT-SENSE INFRARED PROXIMITY DETECTOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERATURAN

PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKUR WAKTU DAN KECEPATAN MENGUNAKAN DT-SENSE INFRARED PROXIMITY DETECTOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERATURAN PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKUR WAKTU DAN KECEPATAN MENGUNAKAN DT-SENSE INFRARED PROXIMITY DETECTOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERATURAN 1) Choirun Nisa, 1) Nurfitria Widya P, 1) Aji Santosa, 1)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telepon seluler, kartu GSM, rangkaian MAX232, rangkaian mikrokontroller, perangkat relay, LDR,

Lebih terperinci

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIRKULASI UDARA OTOMATIS MELALUI DETEKSI KADAR CO DAN CO2 BERLEBIH DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN PROYEK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DENSITOMETER BERBASIS ARDUINO UNTUK PEMBACAAN FILM RADIOGRAFI

RANCANG BANGUN DENSITOMETER BERBASIS ARDUINO UNTUK PEMBACAAN FILM RADIOGRAFI RANCANG BANGUN DENSITOMETER BERBASIS ARDUINO UNTUK PEMBACAAN FILM RADIOGRAFI Nugroho Tri Sanyoto 1 *, Dwi Lestari 1, Surakhman 1 1 Program Studi Elektronika Instrumentasi, Jurusan Teknofisika Nuklir Sekolah

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52

RANCANG BANGUN PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52 RANCANG BANGUN PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52 JUMARI*, DJUNINGRAN*, MURSITI* DAN SUKARMAN** *Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari Kotak Pos

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem sensor infra merah terdiri dari LED infra merah dan fotodioda. Fotodioda merupakan detektor cahaya infra merah yang dibantu penguat transistor. Dalam perancangan ini digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

MODUL 2 STATISTIKA RADIOAKTIVITAS

MODUL 2 STATISTIKA RADIOAKTIVITAS MODUL STATISTIKA RADIOAKTIVITAS Muhammad Ilham, Rizki, Moch. Arif Nurdin,Septia Eka Marsha Putra, Hanani, Robbi Hidayat. 008, 000, 000, 00, 00, 00. Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Untuk memudahkan dalam pembuatan alat Mixer menggunakan tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai gambaran ketika melakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR Microcontroller Based Soil Moisture Content Instrumental Development using AVR Principle M.T. Sapsal, Suhardi, Munir, A., Hutabarat, O.S.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

PENCACAH RADIASI DIGITAL PADA IN VEHICLE MODULE (IVM) SISTEM PEMANTAU ZAT RADIOAKTIF

PENCACAH RADIASI DIGITAL PADA IN VEHICLE MODULE (IVM) SISTEM PEMANTAU ZAT RADIOAKTIF SEMINAR NASIONAL VIII PENCACAH RADIASI DIGITAL PADA IN VEHICLE MODULE (IVM) SISTEM PEMANTAU ZAT RADIOAKTIF Adi Abimanyu, Dwi Yuliansari, Nurhidayat S, Mursiti Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

Penyertaan fungsi, (3) Definisi Port, Deklarasi variabel dan (4) Fungsi Utama. Berdasarkan

Penyertaan fungsi, (3) Definisi Port, Deklarasi variabel dan (4) Fungsi Utama. Berdasarkan PROTOTIPE PENGENALAN ABJAD JARI UNTUK TUNA RUNGU BERBASIS ATMEGA 32 Oleh: Aan Setiawan NIM : 09507131013 ABSTRAK Tujuan pembuatan prototipe pengenalan abjad jari untuk tuna rungu berbasis ATmega 32 adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan Alat Pada Diagram blok sistem yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini, terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim dan bagian penerima,

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan blok yang dirancang..

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan blok yang dirancang.. BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan blok yang dirancang.. Adapun blok diagram pembuatan alat yang akan dibuat secara umum dapat dilihat pada gambar

Lebih terperinci

PEMBUATAN COUNTER/TIMER UNTUK SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C52

PEMBUATAN COUNTER/TIMER UNTUK SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C52 Surakarta, Selasa 9 Agustus 016 PEMBUATAN COUNTER/TIMER UNTUK SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C5, BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1601 ykbb, Yogyakarta email: jumari@batan.go.id

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Leonard Agustinus, [2] Fatma Agus Setyaningsih, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perangkat Keras Sistem Perangkat Keras Sistem terdiri dari 5 modul, yaitu Modul Sumber, Modul Mikrokontroler, Modul Pemanas, Modul Sensor Suhu, dan Modul Pilihan Menu. 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Agustin Nurcahyani 1, Adi Abimanyu 2, Nugroho Trisanyoto 1, Supriyono 1 1 Program Studi Elektronika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712 RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712 Dwi Cahyorini Wulandari, Wildian Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Sel Surya dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Penerbangan Surabaya Hartono Indah Masluchah Program Studi Diploma

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komponen dan rangkaian elektronika telah mampu menghasilkan sistem penyedia daya tegangan searah (DC), yang dihasilkan melalui konversi tegangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Fatsyahrina Fitriastuti dan Anselmus Ari Prasetyo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA DIGITAL VOLTMETER TRAINER AS A LEARNING MEDIA OF DIGITAL

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

Lebih terperinci

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jefta Gani Hosea 1), Chairisni Lubis 2), Prawito Prajitno 3) 1) Sistem Komputer, FTI Universitas Tarumanagara email : Jefta.Hosea@gmail.com 2) Sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci