BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Sudomo Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Untuk menggunakan rasio CAMEL dalam meneliti tingkat kesehatan suatu bank, terlebih dahulu memerlukan pemahaman dalam membaca laporan keuangan. Sebab rasio CAMEL pada dasarnya adalah analisis terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan tercipta dari hasil pencatatan akuntansi. Akuntansi mencatat berbagai jenis transaksi yang terjadi dalam suatu entity atau badan perusahaan. Laporan keuangan adalah hasil dari pencatatan berbagai aktivitas dan keputusan bisnis yang akhirnya dapat dipakai untuk merevaluasi keputusan-keputusan yang pernah diambil dan berguna untuk menentukan keputusan bisnis yang akan diambil di masa depan. Laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk menyajikan laporan tentang kemajuan keuangan perusahaan secara periodik. Manajemen perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk mempertanggungjawabkan keputusan dan aktivitas bisnis yang mereka lakukan kepada pemilik perusahaan dan pihak-pihak terkait (stakeholders). Laporan keuangan memiliki standar yang disepakati bersama. Pedoman Standar Akuntansi dan Keuangan (PSAK) adalah standar akuntansi yang disepakati bersama 14
2 15 di Indonesia. Untuk standar laporan keuangan perbankan diatur dalam PSAK 31 : Akuntansi Perbankan. Laporan keuangan yang harus dibuat untuk disajikan kepada pengguna laporan keuangan beberapa diantaranya terdiri dari Neraca Laporan Keuangan (Balance Sheet), Laporan Laba Rugi Perusahaan (Income Statement), Laporan Arus Kas (Cashflow Statement) dan Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity). Laporan keuangan biasanya menyajikan juga financial highlights atau ikhtisar keuangan untuk mempermudah pengguna dalam membaca laporan keuangan. Laporan keuangan juga diaudit untuk menjamin tidak terjadi pelanggaran accounting ethics yang dapat membuat missleading. Contoh pelanggaran etika akunting seperti rekayasa laporan keuangan sehingga informasi yang disajikan tidak tepat. Ketika menggunakan laporan keuangan yang informasinya tidak tepat untuk pengambilan keputusan, dapat mengakibatkan keputusan yang diambil hanya menguntungkan sebagian pihak dan merugikan yang lain (negative selection). Untuk perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam bursa saham, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM) mengharuskan laporan keuangan perusahaan diaudit oleh akuntan publik untuk menjamin keabsahannya. Pengguna laporan keuangan dan kepentingannya masing-masing adalah: 1. Pemegang saham (Shareholder) adalah pemilik perusahaan. Pemegang saham menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan lewat laporan keuangan. Pemegang saham biasanya mengambil keputusan bersama-sama untuk menentukan langkah perusahaan selanjutnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
3 16 2. Manajemen Manajemen menggunakan laporan keuangan untuk menentukan strategi perusahaan berikutnya sehingga dapat memaksimalkan keuntungan, mempertahankan operasi perusahaan dan menghindari kerugian. 3. Kreditur dan Nasabah Khusus untuk perusahaan yang berbentuk badan keuangan seperti bank, kreditur dan nasabah yang hendak menyimpan dan menyalurkan dananya melalui bank dapat menilai kesehatan bank lewat laporan keuangan. Lewat produk-produk bank. Deposan menyimpan uangnya di bank tersebut tetapi untuk mengetahui tingkat likuiditas, profitabilitas, pengelolaan dana oleh bank deposan harus bisa membaca laporan keuangan. Hal-hal tersebut diatas sangat penting apabila pasar keuangan mengalami goncangan sehingga mempengaruhi kemampuan bank untuk mengembalikan uang yang dimiliki oleh kreditur dan nasabah. 4. Investor Pada sektor perbankan investor serupa dengan kreditur dan nasabah. Hanya perbedaanya adalah investor menyalurkan dananya dengan membeli ekuitas dari perusahaan dibandingkan dengan kreditur dan nasabah yang menyalurkan dananya dalam bentuk kredit atau kewajiban bank. Investor dihadapkan dengan risiko yang lebih besar daripada kreditur dan nasabah sehingga laporan keuangan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan investor untuk melakukan aktivitas investasi. 5. Analis Keuangan (Financial Analyst) Bank dalam melakukan aktivitas pendanaan dapat juga mengeluarkan surat berharga. Surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dinilai rating-nya oleh para analis. Analis menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu cara dalam menilai surat
4 17 berharga sehingga penilaian analis digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pihak yang hendak membeli surat berharga. 6. Pemerintah Laporan keuangan adalah dasar untuk menentukan pajak yang akan disetor kepada pemerintah. Dalam hal restrukturisasi perbankan, BPPN menganalisa laporan keuangan bank dan membantu menentukan langkah yang harus diambil oleh bank seperti menaikan kecukupan modal atau bahkan mencabut operasi bank apabila dinilai tidak sehat dan tidak dapat diselamatkan. Dalam studi ekonomi, rasio keuangan sering digunakan sebagai independent and descriptive variable. Rasio keuangan adalah perbandingan nilai-nilai dalam akuntansi keuangan yang digunakan untuk menunjukan kesehatan keuangan pada waktu tertentu. Tesis ini akan memfokuskan pada analisis rasio keuangan, yaitu metode analisis untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan dalam suatu perusahaan relatif terhadap yang lain. Rasio keuangan dapat dikategorikan menjadi 6 (enam) kategori utama: 1. Liquidity Ratios/Rasio Likuiditas Mengukur keadaan aktiva lancar untuk memenuhi pembayaran kewajiban yang akan jatuh tempo. 2. Activity Ratios/Rasio Aktifitas Mengukur kemampuan perusahaan menggunakan aset tidak lancar untuk menghasilkan aset lancar. 3. Debt Ratios/Rasio Hutang Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang
5 18 4. Profitability Ratios/Rasio Keuntungan Mengukur tingkat efektifitas manajemen menggunakan aset dan mengendalikan pengeluaran untuk menghasilkan return atau pendapatan yang sesuai. 5. Growth Ratios/Rasio Pertumbuhan Mengukur pertumbuhan ekonomi perusahaan (mikro) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan international (makro). 6. Market Ratios/Rasio Pasar Mengukur nilai perusahaan terhadap pasar. 2.2 Rasio Keuangan CAMEL Rasio CAMEL adalah rasio keuangan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Rasio keuangan ini digunakan sejak tahun Regulator bank dan lembaga terkait dengan simpanan dan kredit di Amerika Serikat (Federal Reserve Bank, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), Controller of Currency, National Credit Union Administration (NCUA)) seragam menggunakan rasio ini sejak tahun Rasio keuangan CAMEL memberi peringkat 1-5 atau A-E (terbaik sampai terburuk). Rasio keuangan CAMEL mendapat tambahan S untuk Sensitivity pada tahun 1997 untuk mengukur sensitifitas terhadap risiko pasar sehingga berubah nama menjadi CAMELS. Namun karena pada tesis ini yang menjadi obyek dan waktu penelitian adalah Lippo Bank pada tahun , sehingga BI pada surat edarannya belum memasukan kategori Sensitivity. Definisi rasio keuangan CAMEL menurut Kamus Perbankan Bank Indonesia adalah:
6 19 Aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank; CAMEL merupakan tolok ukur yang menjadi objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank; CAMEL terdiri atas lima kriteria, yaitu modal (Capital), aktiva (Asset), manajemen (Management), pendapatan (Earnings), dan likuiditas (Liquidity) peringkat CAMEL di bawah 81 memperlihatkan kondisi keuangan yang lemah yang ditunjukkan oleh neraca bank, seperti rasio kredit taklancar terhadap total aktiva yang meningkat; apabila hal tersebut tidak diatasi, masalah itu dapat mengganggu kelangsungan usaha bank; bank yang terdaftar pada daftar pengawasan dianggap sebagai bank bermasalah dan diperiksa lebih sering oleh pengawas bank jika dibandingkan dengan bank yang tidak bermasalah; bank dengan peringkat CAMEL di atas 81 adalah bank dengan pendapatan yang kuat dan aktiva taklancar yang sedikit; peringkat CAMEL tidak pernah dinformasikan secara luas. Definisi, penjelasan dan perhitungan rasio keuangan CAMEL ini diambil dari: 1. Kamus Perbankan Bank Indonesia 2. Surat Edaran BI no 3/30/DPNP kepada bank umum di Indonesia 3. Analisis Rasio CAMEL terhadap kondisi bermasalah pada lembaga perbankan perioda dari Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 7, No.2 November Online Publication dari Asian Bank Development Assessing FI Performance bagian Applying the CAMEL Framework 5. Buku Managing Financial Institution 5 th Edition, karangan Gardner, Mills dan Cooperman. Peringkat CAMEL biasanya tidak tersedia untuk publik dan hanya disediakan pada waktu tertentu saja. Tujuannya untuk menjaga suatu bank dari potensi bank panic atau penarikan besar-besaran dari bank dikarenakan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap bank. Aspek-aspek CAMEL adalah Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity.
7 20 Composite Rating dari CAMEL adalah perhitungan dari variabel masingmasing aspek tersebut. Rasio keuangan CAMEL yang diharuskan oleh pengawas bank di tiap negara memiliki perbedaan. Pada tahun 1997, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan mengeluarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 mengenai Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan Kecukupan Modal/Capital Adequacy Salah satu rasio finansial yang digunakan untuk menghitung kecukupan modal adalah yang dikenal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR). Cara penghitungan Capital/modal sebuah bank menurut Basel Accord dikelompokan menjadi: 1. TIER I Capital 2. TIER II Capital Sedangkan untuk Risk-weighted Assets/aktiva berisiko bank menurut definisi kamus perbankan Bank Indonesia adalah: Semua aset bank, kecuali kas dan surat berharga pemerintah; untuk menentukan rasio atau nisbah kecukupan modal, Bank Indonesia mengatur batasan mengenai aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)
8 21 Perhitungan ATMR bank umum di Indonesia mengalami perubahan secara berkala menurut peraturan Bank Indonesia dimana dirasa perlu untuk menilai kembali risiko tiap aset bank sehingga perhitungan CAR dari bank juga ikut terpengaruh. Tetapi Bank Indonesia tetap mengharuskan tiap-tiap bank umum untuk mempertahankan CAR-nya di atas 8%. CAR termasuk dalam aspek permodalan (Capital) Kualitas Aset/Assets Quality Yang dimaksud dengan assets quality disini adalah kualitas pinjaman bank/kredit bank dimana kredit itu berpotensi menjadi macet (Non Performing Loan) dan penyisihan penghapusan kredit (Allowance for Bad Debt) yang dibentuk untuk menutupi kerugian atas kredit bank yang macet Rasio keuangan yang digunakan sesuai ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP adalah Non Performing Loan/kredit bermasalah terhadap total kredit dan Allowance for Bad Debt/penyisihan penghapusan kredit Kelayakan Manajemen/Management Assessment Menilai manajemen suatu bank dapat dilihat dari visinya, kemampuan, profesionalismenya, integritas, kompetensi dan kepatuhan manajemen terhadap regulasi Bank Indonesia.
9 22 Bank Indonesia menilai kinerja manajemen dengan ujian fit and proper test. Manajemen diharuskan menjawab sejumlah kumpulan pertanyaan mengenai manajemen bank yang akan dinilai. Isi dari pertanyaan terdiri dari struktur manajemen, strategi manajemen, sistem perbankan yang berlaku, peraturan perbankan, sumber daya manusia, risiko manajemen dan lain-lain Rentabilitas/Earnings Performance Rentabilitas menunjukan keprofesionalisan dari manajemen sendiri. Semakin baik performanya pendapatannya, maka akan membuat investor menjadi tertarik. Meningkatkan nilai shareholder, menumbuhkan kepercayaan deposan, kreditor, investor dan masyarakat kepada bank. Pendapatan bank dapat dinilai dari beberapa rasio. Rasio keuangan yang mewakili aspek rentabilitas adalah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM), Beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) Likuiditas/Liquidity Sebuah institusi finansial harus dapat menjaga kelikuiditasannya agar tetap dapat memenuhi kewajibannya ketika dana yang disimpan oleh masyarakat ditarik sewaktu-waktu. Likuiditas mempunyai hubungan berbanding terbalik dengan keuntungan.
10 23 Likuiditas dalam institusi finansial menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR)/kredit terhadap simpanan pihak ketiga Sensitivitas terhadap risiko pasar/sensitivity Rasio yang terakhir dari CAMELS ini baru mulai diperkenalkan sejak tahun 1997 di luar negeri. Sensitivity mengukur Interest Rates Sensitivity, Market Prices, pengaruh exchange rate atau nilai tukar terhadap nilai aset dan kewajiban, memperbaiki kesalahan pengakuan antara aset dan kewajiban pada laporan keuangan. 2.3 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/Rights Issue Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Rights Issue merupakan salah satu cara perusahaan menambahkan modal sahamnya. Dalam Rights Issue, perusahaan menerbitkan saham baru yang ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham perusahaan sebelum tanggal tertentu. Pemegang saham (shareholder) diberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right. Secara singkat pelaksanaan rights issue adalah pemegang saham yang tercatat sebelum tanggal tertentu (cum-right) mendapatkan opsi/right untuk membeli saham yang kemudian opsi ini dapat dijalankan untuk membeli saham.
11 24 Proses Rights Issue berbeda dengan Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran umum perdana. Dalam Initial Public Offering (IPO) dan Rights Issue, keduanya sama-sama menjual saham baru yang belum pernah diperdagangkan sebelumnya di pasar saham. Perbedaannya dalam rights issue adalah pemegang saham mendapatkan hak memesan efek terlebih dahulu dan harga saham perusahaan sudah memiliki harga pasar sehingga tidak memerlukan lagi bookbuilding (proses mencari harga yang efisien dari jumlah permintaan investor). Tata cara mengenai penawaran umum dan hak memesan efek terlebih dahulu saat ini diatur dalam peraturan Bapepam peraturan nomor IX.A.12: Penawaran umum oleh pemegang saham dan peraturan nomor IX.D.1: Hak memesan efek terlebih dahulu. Definisi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam peraturan nomor IX.D.1 Hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan waran, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus dapat dialihkan. Pada umumnya saham yang baru diterbitkan dalam rights issue ditawarkan kepada pemegang saham dalam rasio tertentu sesuai jumlah saham beredar terhadap jumlah saham baru. Contohnya, bila perusahaan mempunyai saham beredar 100,000,000 (seratus juta) lembar saham dan saham baru yang akan dijual dalam proses rights issue adalah 50,000,000 (lima puluh juta) lembar saham. Maka pemilik saham sebelumnya diberikan hak membeli saham baru one-for-two right issue atau
12 25 hak membeli 1 saham atas kepemilikan 2 saham perusahaan (2:1) yang ditentukan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Apabila pemegang saham mengambil keputusan untuk menjalankan/mengexcercise hak membeli saham, maka pemegang saham mengeluarkan dana untuk membeli saham baru sesuai jumlah yang menjadi haknya dan kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tidak terdilusi (tidak mengalami penurunan porsi kepemilikan perusahaan). Apabila pemegang saham tidak ingin membeli saham baru perusahaan, dapat menjual hak memesan sahamnya dan sebagai akibatnya dapat mengalami dilusi dalam kepemilikan perusahaan. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan, pemegang hak memesan efek tidak menjalankan haknya, maka dianggap tidak memesan saham. Saham yang seharusnya dijual kepada pemilik hak memesan saham (pemilik right) dibeli oleh Penjamin Pelaksana Emisi atau underwriter.
13 Gambar 2.1 Proses Rights Issue pada umumnya 26
BAB III METODOLOGI. perubahan rasio-rasio CAMEL yang bersifat kuantitatif. Secara singkat, rasio
BAB III METODOLOGI 3. Kerangka pikir Yang akan diuji dalam tesis ini adalah perbaikan kesehatan bank dinilai dari perubahan rasio-rasio CAMEL yang bersifat kuantitatif. Secara singkat, rasio keuangan CAMEL
Lebih terperinciJakarta, 14 November Dandy Fantoan
ABSTRAK Studi kasus ini bertujuan membahas mengenai perbaikan kinerja Lippo Bank dengan cara menguji variabel-variabel kuantitatif pra-rekapitalisasi dengan pasca rekapitalisasi. Variabel-variabel ini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Landasan atau dasar kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari masyarakat atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu menjaga kinerjanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (2009:31.1) definisi bank ialah sebagai berikut: Bank adalah lembaga yang berperan
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Bank II.1.1. Pengertian Bank Menurut PSAK No. 31 (revisi 2000) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2009:31.1) definisi bank ialah sebagai berikut: Bank adalah lembaga yang berperan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran penting di dalam sektor perekonomian. Di Indonesia bank merupakan sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini khususnya pada saat krisis ekonomi dunia, para investor harus lebih teliti dalam membaca atau menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga keuanga yang berfungsi sebagai penyalur dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang kekurangan dana atau membutuhkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Rasio CAMELS Pada Bank Syariah Mandiri 1. Capital Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, nilai rasio CAR (Capital Adequacy Rasio) Bank Syariah Mnadiri tahun 2011 sebesar 14,57%,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Merkusiwati,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia di era globalisasi ini. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki karakteristik tersendiri dan dalam pengelolaannya disesuaikan dengan karakteristik tersebut. Salah satu karakteristik yang sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Penilaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia telah mengalami pasang dan surut. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini tidak hanya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan memiliki berbagai macam pilihan sumber pendanaan ketika perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal adalah salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciHal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha
PENDAHULUAN Bab 9 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) Penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif dilakukan terhadap 6 faktor, yaitu 1. CAPITAL ( Permodalan ), 2. ASSET QUALITY ( Kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, selain membuka peluang bisnis yang kian mendunia, pelaku bisnis juga dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perbankan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting di dalamnya. Bank dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejauh ini krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 telah membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan bangsa Indonesia. Hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga keuangan khususnya perbankan. Perbankan berperan penting sebagai lembaga intermediasi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek lain. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAN PT BANK CIMB NIAGA,Tbk DAN ENTITAS ANAK MENGGUNAKAN METODE CAMELS Imaniar email: Imaniar_ainq888@yahoo.com Progam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik
BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang menjadi pendukung dalam melakukan penelitian ulang terhadap kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode RGEC diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERBANKAN. /
ANALISIS KINERJA PERBANKAN Tujuan fundamental bisnis perbankan adalah memperoleh keuntungan optimal dengan jalan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Bagi pemilik saham menanamkan modalnya
Lebih terperinciBAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)
BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) A. Capital (Permodalan) Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan ang dimiliki bank yang didasarkan pada: 1. Kewajiban
Lebih terperinciAnalisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi
Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2009-2014 Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi Pendahuluan Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki 2. Memberikan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Muniya Alteza Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Deskriptif Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing variabel yang diteliti. Hal ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini dalam dunia usaha mengalami perkembang yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai dengan berlakunya perdagangan bebas.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu lembaga keuangan yang cukup vital pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting di Indonesia. Bank dapat dikatakan sebagai lembaga penggerak perekonomian negara karena banyak kegiatan ekonomi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )
ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode 2012-2016) Ruswaji Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciSedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :
19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Perbankan di Indonesia Perbankan secara umum merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan berupa pengumpulan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (Studi Kasus : Pergantian Kepemimpinan E.C.W. Neloe)
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (Studi Kasus : Pergantian Kepemimpinan Oleh : Yusmedi Nurfaizal Dosen STMIK Amikom Purwokerto Abstract The title of this research is Health Level
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen resiko (BSMR; 2005:A3) adalah suatu lembaga yang telah memeperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perbankan a. Pengertian Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 Perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan krisis multidimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara pihak yang kelebihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang terdiri dari neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan tonggak sejarah dimana secara resmi PT Sampoerna Investama
Lebih terperinciANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti
ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email:
Lebih terperinci