BAB I PENDAHULUAN. para investor untuk berinvestasi. Sektor industri makanan dan minuman
|
|
- Yandi Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia yang semakin berkembang menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi. Sektor industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor usaha yang Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan akan terus mengalami pertumbuhan. jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat. Sejak krisis global yang terjadi pada pertengahan tahun 2008, hanya industri makanan dan minuman yang dapat bertahan. Permintaan pada sektor tersebut tetap tinggi. Industri makanan dan minuman dapat bertahan tidak bergantung pada bahan baku eksport dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Selain itu, karakteristik masyarakat yang cenderung gemar berbelanja makanan, ikut membantu mempertahankan industri makanan dan minuman. Perusahaan sektor makanan dan minuman merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap BEI sebesar 43% dibandingkan dengan perusahaan rokok sebesar 9%, perusahaan farmasi sebesar 28%, perusahaan kosmetik dan barang keperluan rumah tangga sebesar 9%. Dalam artikel yang ditulis Pada tahun 2012 perusahaan makanan dan minuman sedang mengalami penurunan index saham, menurut Bringham Gapensi (1996) nilai pasar atas surat berharga dan ekuitas perusahaan yang beredar yang merupakan nilai perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi menunjukan 1
2 2 kemakmuran pemegang saham dan perusahaan yang dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen asset. Oleh karena itu jika index saham perusahaan makanan dan minuman menurun dapat mengakibatkan pendapatannya menurun. Sumber : Dalam artikel yang ditulis salah satu perusahaan yang listing pada sektor makanan dan minuman yaitu PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sempat menggegerkan para pemegang saham akibat Laba bersih yang turun drastis sebesar 59,56 persen menjadi Rp 409,82 miliar dari periode tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 1,04 triliun. Selain itu, perseroan mencatatkan kenaikan di sejumlah pos beban. Beban penjualan naik 0,6 persen dari Rp 1,27 triliun pada 2013 menjadi Rp 1,28 triliun pada Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 359,97 miliar. Hal itu membuat laba usaha perseroan tergelincir 31,61 persen dari Rp 1,3 triliun pada 2013 menjadi Rp 891,29 miliar pada Beban bunga naik 39,55 persen menjadi Rp 358,43 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 256,84 miliar. Dengan
3 3 melihat kinerja itu, laba per saham turun menjadi 451 pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Informasi mengenai kinerja keuangan MYOR yang memerah serta faktor eksternal seperti kerugian kurs akibat krisis global, berimbas terhadap turunnya indeks harga saham MYOR seperti yang ditunjukkan dalam grafik dibawah ini: Sumber : Berdasarkan fenomena tersebut dengan gejala kesulitan keuangan yang terjadi, maka diperlukan sebuah analisa khusus untuk mengukur kinerja keuangan dari sisi potensi kebangkrutan dengan menganalisa laporan keuangan. Menurut Hanafi (2012), semakin awal tanda-tanda kebangkrutan diketahui, semakin baik bagi pihak manajemen karena pihak manajemen dapat melakukan perbaikanperbaikan. Pihak kreditur dan juga pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan-persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk. Kinerja keuangan perusahaan menggambarkan kondisi keuangan selama perusahaan beroperasi. Pengukuran kinerja keuangan dapat mencerminkan sejauhmana kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangannya, sehingga
4 4 menjadi informasi yang sangat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan (stake holder), yakni kreditor, investor, otoritas pembuat peraturan, auditor dan manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari setiap perusahaan adalah kegunaannya untuk memprediksi kontinuitas atau keberlangungan hidup perusahaan itu. Pentingnya meramalkan kelangsungan hidup perusahaan dikarenakan faktanya tidak satupun pihak baik manajemen ataupun para investor mengharapkan akan terjadinya kebangkrutan atau keharusan untuk menutup usahanya pada suatu saat. Menurut Munawir (2004) untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dapat menggunakan analisis rasio keuangan. Sedangkan menurut Hanafi (2012) untuk memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan model yang cukup terkenal digunakan dan menjadi pioner adalah model Altman Z-Score (1968) Metode Altman Z-score adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, terutama terkait dengan potensi kebangkrutan. Metode ini memberikan peringatan dini (early warning system) untuk memprediksi munculnya kesulitan keuangan yang mengarah pada kebangkrutan, yaitu ketidakpastian perusahaan untuk melanjutkan operasinya disebabkan oleh adanya penurunan kondisi keuangan (Lesmana, 2004:174). Dengan terdeteksinya lebih awal kondisi keuangan perusahaan maka sangat memungkinkan bagi perusahaan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya krisis keuangan yang lebih parah.
5 5 Selain itu, dalam hal tujuan investasi pada suatu perusahaan juga harus dapat menunjukan suatu proforma manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur proforma kinerja keuangan tersebut adalah metode Tobin s Q. Metode ini lebih melihat dari perspektif investasi, yaitu dari potensi nilai pasar suatu perusahaan. Nilai Tobin s Q menggambarkan suatu kondisi peluang investasi yang dimiliki perusahaan (Lang, et al, 1989) atau potensi pertumbuhan perusahaan (Tobin dan Brainard. 1968; Tobin, 1969). Oleh karena itu, dalam penelitian ini kedua metode di atas yaitu metode Altman Z-Score dan metode Tobin s Q digunakan untuk mengukur serta menganalisis kinerja keuangan perusahaan-perusahaan pada sektor makanan dan minuman yang listing di BEI. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan dengan Model Altman Z-Score dan Tobin s Q. (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode Laporan Keuangan Tahun ) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dibahas dari judul di atas, maka diperlukan pembatasan masalah sesuai dengan metode, ruang lingkup, dan informasi yang dibutuhkan agar pembahasan masalah tidak meluas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan menjadi pokok pemikiran dan pembahasan adalah sebagai berikut :
6 6 1. Bagaimana nilai Z-score perusahaan berdasarkan model Altman Z-score pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Periode Bagaimana nilai Q perusahaan berdasarkan model Tobin s Q pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Periode Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah- masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui nilai Z-score dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui nilai Q dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam ilmu pengetahuan mengenai konsep, pengaruh analisis laporan keuangan dan hubungannya dengan penilaian kinerja perusahaan dalam penilaian atas potensi kebangkrutan. 2. Bagi Perusahaan
7 7 Diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan-tindakan selanjutnya. Kemudian bermanfaat pula bagi kemajuan perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan sehubungan dengan penggunaan analisis laporan keuangan. 3. Bagi Investor Diharapkan dapat mempunyai kontribusi yang lebih dalam praktik dimana investor selalu membutuhkan referensi dari waktu ke waktu guna membantu dalam pengambilan keputusan investasi. 4. Bagi pihak lain Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan peneliti bagi yang berminat dalam bidang yang serupa Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan dengan melalui situs dan Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah sejak bulan Desember 2015 hingga Maret 2016 dengan menggunakan laporan keuangan dari perusahaan yang termasuk dalam sektor makanan dan minuman selama tahun berturut-turut.
PENDAHULUAN Kepailitan suatu perusahaan biasanya diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidakpastian profi
JURNAL SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011 Butet Agrina Kurniawanti Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor luar (ekstern) seperti bencana alam dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya bertujuan memperoleh keuntungan atau laba dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar pengaruhnya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dunia yang dibarengi dengan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dunia yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk serta semakin majunya teknologi dimasa globalisasi ini menyebabkan industri perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkebunan merupakan sub-sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional melalui kontribusi dalam pendapatan nasional, penyediaan lapangan kerja,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tuntutan bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi baru, bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendirian perusahaan mempunyai tujuan umum yaitu untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham dan meningkatkan kesejahteraan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stakeholders maupun calon investor dalam mengetahui seberapa besar potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Anthony dan Govindarajan (2008:175), perusahaan merupakan sebuah entitas bisnis yang menjalankan usahanya dengan tujuan memperoleh laba (profit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian di Indonesia sedang gencar dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, jika hal itu terjadi akan memberikan kehawatiran pada pihak pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan tidak luput dari harapan pemilik bahwa perusahaan akan tetap eksis dalam jangka waktu yang lama. Tetapi hal tersebut tidak akan selamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
Lebih terperinciGenerated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter dan perbankan yang melanda Indonesia pada tahun 1997 memakan biaya fiskal yang amat mahal. Krisis tersebut telah menumbuhkan kesadaran akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang adalah untuk memaksimal nilai perusahaan dan memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu entitas ekonomi di suatu negara sudah seharusnya memiliki tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan utama perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi. Munculnya situs-situs, buku dan berbagai kepelatihan pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dan adanya keinginin masyarakat untuk menambah pendapatan membuat masyarakat melakukan berbagai macam investasi. Munculnya situs-situs, buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu perusahaan umumnya adalah untuk. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu perusahaan umumnya adalah untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan meningkatkan kesejahteraan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depresiasi mata uang dinegara-negara tersebut, berdampak signifikan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia Pasifik pada umumnya, yang terjadi pada tahun 1998 sebagai akibat terjadinya depresiasi mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbisnis (unethical business practices) yang mengkibatkan timbulnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global yang berkepanjangan dapat menimbulkan penurunan kinerja perusahaan dan dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang. Kondisi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki peran penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sektor makanan dan minuman menjadi sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat. Sektor industri makanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Makin banyaknya kuantitas perusahaan otomotif merupakan salah satu bukti,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (kondisi ekonomi, keadaan politik, dan bencana alam) dan faktor internal (kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebangkrutan merupakan kondisi perusahaan yang tidak memenuhi hutangnya atau juga kondisi dari awalnya perusahaan dapat beroperasi kemudian mengalami kegagalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi perekonomian saat ini, laporan keuangan sudah merupakan media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana.tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki perdagangan bebas, dimana Indonesia semakin dituntut untuk semakin siap dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pada kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini mengalami goncangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu Negara akan berpengaruh terhadap kondisi suatu perusahaan. Pada kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini mengalami goncangan cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal merupakan bagian yang penting dalam setiap aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia sepanjang triwulan keempat 2008 mengalami penurunan sebesar 1,56 persen. Setidaknya empat sektor ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 lalu, banyak masalah dan penderitaan yang dialami
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu, banyak masalah dan penderitaan yang dialami bangsa ini, Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok, tetapi juga merupakan bagian dari gaya hidup (lifestyle) masyarakat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tekstil dan produk tekstil adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Seiring perkembangan zaman, tekstil kini tidak hanya sebagai kebutuhan pokok, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1997 telah menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya stabilitas pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moneter dan perbankan yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 telah menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya stabilitas pasar keuangan dan
Lebih terperinciNama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z - SCORE PADA PT TRIAS SENTOSA Tbk TAHUN 2009 2013 Nama : Dessy Septiyani NPM : 21211902 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendatangkan keuntungan maksimal dengan risiko minimal. hilangnya kesempatan perusahaan untuk mencari keuntungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan dengan tujuan utama mencari keuntungan dan memiliki tujuan lain diantaranya adalah mencari kemakmuran. Di samping
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal berfungsi menghubungkan perusahaan terbuka pada investor dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal berfungsi menghubungkan perusahaan terbuka pada investor dan institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Potensi kebangkrutan yang dimiliki oleh setiap perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi kebangkrutan yang dimiliki oleh setiap perusahaan akan memberi kekhawatiran dari berbagai pihak baik sektor internal maupun pihak eksternal, pihak investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Hal ini berdasar pada Undang-Undang Nomor 10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam perekonomian suatu negara. Hal ini berdasar pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 3 yang menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin anjlok, terjun bebas dari Rp ,-/dollar AS hingga tembus hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi global yang berimbas ke Indonesia dapat saja terulang kembali seperti tahun 2008. Hal ini terjadi karena ekonomi dunia sudah saling terkait. Terjadinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dimana dihapuskan batasan antar Negara, menyebabkan persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan makanan dan minuman merupakan satu alternatif investasi yang diminati investor. Perusahaan industri makanan dan minuman memiliki prospek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hutang perusahaan sangat berkaitan erat dengan struktur modal suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pendanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami penurunan karena berbagai dampak terutama faktor eksternal atau luar negeri antara lain: meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang maupun di masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan begitu ketat dalam situasi perekonomian global saat ini, sehingga setiap negara saling berlomba untuk membangun perekonomian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah mengakibatkan para investor baik itu dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam menginvestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Kebutuhan dana perusahaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan terbentuknya perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa pada umumnya adalah mencari keuntungan demi memaksimalkan nilai dan kesinambungan
Lebih terperinciANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Infrastruktur merupakan salah satu faktor penentu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan, baik tujuan perusahaan dalam jangka pendek maupun tujuan dalam jangka panjang. Dimana pada dasarnya tujuan utama perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Arisyi F.Raz, Tamarind, Dea Artikasih, Syalinda Citra 2012)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan harapan mampu menghasilkan keuntungan sehingga mampu bertahan atau berkembang dalam jangka panjang dan tidak mengalami likuidasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi tidak lepas dari kondisi investasi disuatu negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang telah mengalami krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia berdampak buruk bagi sektor-sektor industri maupun
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Arifin Hengan Ejen email: arifinhenganejen98@gmail.com Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya agar dapat berkembang dari tahun ke tahun membutuhkan modal. Setiap perkembangan usaha juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk lebih meningkatkan daya saingnya agar mampu bertahan di tengah
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika perkembangan industri nasional akan semakin kompetitif setelah Indonesia resmi memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir tahun 2015. Dengan semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah yang dialami bangsa ini, termasuk dalam aspek ekonomi yakni terpuruknya kegiatan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Sinambela, 2009). Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan siklus ekonomi di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan semakin banyak kasus yang terjadi dalam dunia usaha, baik dari sisi finansial ataupun non finansial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia di hampir seluruh sektor. Banyak perusahaan yang gulung tikar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat. dikarenakan adanya beberapa penyebab. Diantaranya adanya sistem kelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat dikarenakan adanya beberapa penyebab. Diantaranya adanya sistem kelola perusahaan yang kurang tepat sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah menginvestasikan dananya akan mengharapkan return dari investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjalankan kegiatan operasional di perusahaan, perusahaan membutuhkan dana dari pihak eksternal seperti kreditur dan investor. Investor yang telah menginvestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Krisis perekonomian global telah mengubah tatanan perekonomian dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis perekonomian global telah mengubah tatanan perekonomian dunia yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007 kini mulai semakin dirasakan dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun-tahun yang penuh tantangan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun-tahun yang penuh tantangan bagi ekonomi dunia. Pada kedua tahun tersebut pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun dari 4,9%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dana tersebut, semakin banyak orang yang mendirikan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan selalu membutuhkan modal untuk pertumbuhan perusahaan. Hal ini di sebabkan untuk memenuhi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya perkembangan dunia usaha di indonesia menuntut setiap perusahaan dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan dengan lebih profesional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama didirikan suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan dan memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Dari kedua tujuan tersebut,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa perekonomian saat ini perusahaan diwajibkan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa perekonomian saat ini perusahaan diwajibkan untuk mempunyai daya saing yang kuat agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh. perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak memperbanyak pilihan sumber dana bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu bentuk investasi pendanaan dari masyarakat yang berperan untuk digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan. Pasar modal menyediakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasar dunia mengalami keruntuhan / degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan / degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stratregi bisnis nya dalam menghadapi persaingan. persaingan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang tergambar dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki Era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan yang harus dihadapi oleh para perusahaan di Indonesia. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang begitu pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya. Namun apabila perusahaan mengalami kegagalan dalam menjalankan usahanya kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dan untuk memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) dari investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan industri manufaktur pada tahun 2005 memang nyata-nyata merosot dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu terpaksa bubar karena mengalami financial distress yang berujung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya Setiap perusahaan dibentuk dengan harapan akan menghasilkan pendapatan yang dapat membuat perusahaan bertahan dan berkembang dalam jangka panjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah batubara. Indonesia merupakan salah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam dan mineral. Sejak lama Indonesia dikenal sebagai penghasil sumberdaya alam salah satunya
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MODEL ALTMAN PADA SEKTOR PARMACEUTICALS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MODEL ALTMAN PADA SEKTOR PARMACEUTICALS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2002 2006 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dampaknya adalah perusahaan yang berskala kecil akan mengalami. krisis keuangan dalam perusahaan mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan yang sangat pesat ini disebabkan oleh semakin
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB21 23210838 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan ekonomi mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia di era modern sekarang ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Faktor yang turut mendorong berkembangnya perekonomian adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Bambang Dradjat dalam situs pertanian.go.id menyatakan bahwa Perkebunan merupakan subsektor yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam lima tahun terakhir, perekonomian Indonesia cenderung tumbuh melambat. Perekonomian Indonesia diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang menerpa dunia telah berimbas pula pada
1 Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang menerpa dunia telah berimbas pula pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahannya (Ahmad, 2004:105). Harga saham terbentuk berdasarkan pertemuan antara penawaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Asumsi kelangsungan usaha atau going concern adalah salah satu asumsi yang harus digunakan oleh manajemen dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dari sisi financial maupun non-financial. Hal ini berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan siklus ekonomi di Indonesia saat ini yang pesat menimbulkan semakin banyaknya masalah yang terjadi dalam perusahaan, baik dari sisi financial maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian kepada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang bertujuan menciptakan pelanggan dengan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian kepada kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tidak langsung dengan melalui internet. Data sekunder dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah global, bahkan dampak dari krisis finansial tersebut terjadi pada negara Indonesia. Dimana
Lebih terperinciFINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK
FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK Julian Purnama Sari Program STudi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kesulitan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi pada saat ini sudah merambah ke segala bidang kehidupan tak terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak dapat dihindari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi yang terjadi dapat
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia termasuk dalam kategori negara berkembang yang tidak terlepas dari permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi yang terjadi dapat mengakibatkan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin pesat, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha. Dalam era persaingan global yang semakin ketat
Lebih terperinci