xvii BAB II DASAR TEORI 2.1 Teacher-Centered Learning (TCL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "xvii BAB II DASAR TEORI 2.1 Teacher-Centered Learning (TCL)"

Transkripsi

1 xvii BAB II DASAR TEORI 2.1 Teacher-Centered Learning (TCL) Harden dan Crosby (2000) dalam tulisan O Neill dan McMahon (2005) menyebutkan bahwa teacher-centered learning (TCL) adalah sebuah paradigma atau pendekatan dalam dunia pendidikan di mana guru selaku pakar (expert) di bidangnya memfokuskan diri untuk menyampaikan (transfer) ilmu pengetahuan yang ia miliki kepada siswa-siswanya selaku orang awam (novice). McDonald (2002) dalam tulisan Brown (2003) menyatakan bahwa di dalam paradigma ini, guru merancang sebuah kurikulum yang dimaksudkan untuk mengantarkan siswa-siswanya ke jenjang pengetahuan yang lebih baik. Namun sayangnya, ketika sang guru bersemangat untuk mengejar standar kurikulum yang ia terapkan, para siswa justru menjadi korban karena ketidakmampuan atau ketidaksiapan dalam mengikuti standar tersebut. Brown (2003) mengatakan bahwa guru yang berada dalam lingkungan TCL lebih memfokuskan dirinya dan siswa-siswanya untuk memahami materi-materi yang sudah ditetapkan di dalam kurikulum ketimbang memperhatikan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa-siswanya sendiri. Dalam perkembangannya, paradigma seperti ini seringkali disamakan dengan sebuah ungkapan yang berbunyi: satu gaya sudah cukup untuk semua siswa. Untuk beberapa kondisi kegiatan belajar-mengajar, TCL sebenarnya sudah cukup baik. Namun ketika harus berhadapan dengan kondisi siswa-siswa yang berbeda-beda

2 xviii karakternya, maka paradigma ini sudah tidak bijak lagi untuk tetap diterapkan (Brown, 2003). 2.2 Student-Centered Learning (SCL) Istilah student-centered learning (SCL) digunakan secara luas di dalam literatur yang membahas masalah-masalah pengajaran dan pendidikan. Istilah ini seringkali dikaitkaitkan dengan istilah-istilah lain seperti flexible learning, experiential learning, collaborative learning, constructivist learning, active learning, vicarious learning, cooperative learning dan self-directed learning. Oleh karena itulah, SCL seringkali didefinisikan dengan makna yang berbeda-beda pula (Kurhila, 2004) Definisi Gibbs (2002) dalam tulisan Sparrow dkk (2000) menyatakan bahwa SCL adalah suatu pendekatan pengajaran dalam dunia pendidikan. Di dalam paradigma ini, guru dan penyelenggara pendidikan memberikan otonomi dan kendali lebih besar kepada siswa untuk menentukan materi pelajaran, model pembelajaran dan cepat-lambat tahapan dalam pembelajaran. McCombs (1997) dalam tulisan Brown (2003) menyatakan bahwa yang menjadi fokus dalam paradigma ini adalah siswa-siswa itu sendiri dengan segenap pengalaman, perspektif, latar belakang, bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhannya. Oleh karena itu, suatu kegiatan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar (hampir) semua siswa yang berada di dalamnya dapat meraih kesuksesan. Menurut Weimer (2002), paradigma SCL atau learner centered teaching memberikan perhatian yang lebih pada materi apa yang dipelajari oleh para siswa, bagaimana para siswa belajar, kondisi atau lingkungan tempat para siswa belajar, apakah para siswa dapat menyerap dan menerapkan apa yang dipelajarinya, serta

3 xix bagaimana posisi sang siswa di masa depan dengan mengukurnya dari pembelajaran yang dialaminya saat ini. Sementara itu, terkait dengan collaborative learning, Gerlach (1994) menyatakan bahwa pembelajaran bertipe seperti ini berlandaskan pada sebuah pemahaman yang menyatakan bahwa kegiatan belajar-mengajar itu sendiri sebenarnya merupakan suatu aksi atau tindakan sosial yang alamiah di mana para pesertanya saling berbicara atau berhubungan (talk) satu sama lain. Dengan model pendekatan seperti ini, para siswa justru dituntut untuk lebih bertanggung jawab terhadap dirinya melebihi tanggung jawab yang diembannya seperti ketika berada dalam lingkungan teacher-centered learning. Hal ini cukup beralasan mengingat siswa-siswa tersebut tidak hanya akan mengurus materi yang akan diujikan, tapi juga berdialog dengan guru tentang materi apa yang akan dipelajari, bagaimana materi tersebut akan disajikan, dan kapan sebaiknya materi itu dipelajari (Sparrow dkk, 2000) Elemen-Elemen dalam SCL Untuk memenuhi standard SCL, Seitzinger (2006) mendaftar empat (4) elemen yang harus dipenuhi oleh lembaga yang ingin mengimplementasikan paradigma ini. Berikut keempat elemen tersebut: 1. Adanya kontrol dari siswa/pembelajar. Ini berarti bahwa guru lebih bertindak sebagai fasilitator ketimbang hanya berfungsi sebagai pemberi materi. Pada saat yang sama, siswa diberi kesempatan lebih besar untuk aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

4 xx 2. Siswa memiliki sifat-sifat pembelajar aktif (active learner). Pembelajar aktif adalah siswa yang mampu mengerjakan hal-hal berikut ini: 1) Mampu menentukan topik, masalah, kasus, serta membuat keputusan berdasarkan opini yang masuk akal (logis). 2) Berani menyajikan/mempresentasikan karyanya kepada publik, mengajari orang lain, memberi tanggapan serta dukungan kepada rekan kerja. 3) Berani memilih dan menentukan cara untuk menyelesaikan tugas masingmasing. 4) Mampu mengaplikasikan materi-materi yang telah dipelajari serta mengimplementasikan ide-ide sesuai dengan konteks yang diinginkan. 5) Berani, mampu, sekaligus aktif turut serta dalam diskusi, baik itu sebelum, selama, atau setelah kelas/forum berakhir (baik itu forum yang bersifat online maupun off-line). 3. Refleksi dan artikulasi. Hal ini berkaitan dengan keberadaan suatu area atau aktivitas yang bisa digunakan oleh para siswa untuk menuangkan pemahamannya atas sesuatu yang selama ini telah dipelajarinya. Misalnya dengan membuat semacam jurnal harian atau aktivitas semacamnya. 4. Fleksibel. Ini bisa berarti dua hal. Pertama, suatu kegiatan belajar-mengajar yang fleksibel harusnya memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memilih bahkan menentukan beberapa elemen pembelajaran seperti waktu, tempat, cepat lambat tahapan belajar (pace), sekaligus kemudahan akses, kenyamanan, serta kebebasan. Kedua, para siswa memiliki kemudahan untuk mentransfer dan menggunakan ilmu yang dimiliki untuk kasus-kasus lain, juga kesempatan untuk mengaplikasikan keahliannya di situasi lain yang diinginkan.

5 xxi 2.3 Perbedaan Antara TCL dengan SCL Harsono (2005) mendaftar beberapa perbedaan antara TCL dengan SCL (Tabel 2.1). Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Antara TCL dengan SCL NO TCL SCL 1 Lingkungan yang terpusat pada siswa Lingkungan yang terpusat pada guru. (pembelajar). 2 Kuasa dan tanggung jawab hampir sepenuhnya berada di tangan guru 3 Guru adalah instruktur sekaligus pengambil keputusan. 4 Kegiatan belajar diwarnai dengan kompetisi antara siswa dengan siswa lainnya. Biasanya siswa menggunakan ide-idenya untuk mengalahkan temantemannya. 5 Beberapa kelompok guru (team teaching) mendefinisikan tugas yang diatur ke dalam subjek ilmu yang terpisah 6 Kegiatan belajar berlangsung di dalam kelas. 7 Materi adalah hal terpenting yang menjadi tujuan dalam pembelajaran. 8 Siswa menguasai materi melalui drill dan latihan. Kuasa dan tanggung jawab hampir sepenuhnya berada di tangan siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator sekaligus pembimbing sementara siswa menjadi pengambil keputusan. Kegiatan belajar diwarnai dengan sesuatu yang bisa bersifat kooperatif, kolaboratif, atau mandiri. Siswa-siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Siswa tergerak untuk saling tolong satu sama lain dan saling tukarmenukar ide dan keahlian. Siswa berkompetisi dengan performa dirinya sendiri di waktu lampau bukan dengan siswa lainnya. Tugas bersifat autentik dan interdisipliner. Kegiatan belajar sangat mungkin berlangsung di luar kelas. Cara materi atau informasi diproses dan digunakan merupakan hal yang lebih diprioritaskan Siswa mengevaluasi, membuat keputusan sekaligus bertanggung jawab atas kegiatan belajar yang dijalaninya. Siswa menguasai materi dengan cara membangunnya sendiri. 9 Materi dipelajari dalam konteks yang relevan menurut siswa-siswa Materi dipelajari dalam konteks yang relevan menurut siswa-siswa

6 xxii 2.4 Blog Sulit untuk mendefinisikan blog secara pasti mengingat masing-masing pihak yang terkait dengan perkembangan blog ternyata memiliki selera masing-masing dalam mendefinisikannya. Dalam makalahnya, Boyd (2006) menguraikan definisi blog berdasarkan sudut pandang dari beberapa kalangan sekaligus. Kalangan yang dimaksud tersebut antara lain perusahaan penyedia jasa layanan blog (Blogger, Typepad, Xanga dan LiveJournal), Kamus (Oxford 2003 dan Merriam-Webster 2005), Peneliti, Media Massa (New York Times), dan Praktisi (orang-orang yang menggunakan blog) Definisi Dalam penelitian skripsi ini, definisi blog yang akan digunakan adalah definisi yang diuraikan oleh Lindahl dan Blount (2003). Dalam artikel yang dimuat dalam majalah Computer IEEE ini, keduanya menyebutkan bahwa weblog atau blog adalah suatu situs yang menggunakan format catatan (log) bertanggal (date and time) yang digunakan untuk menerbitkan informasi secara berkala (periodical). Ada beberapa alasan atau fakta yang membuat blog menjadi sesuatu yang sangat populer seperti sekarang (Burns dan Cox, 2005). Berikut faktor-faktor yang dimaksud: 1. Non-Techy. Pengguna atau calon pengguna blog tidak harus mengetahui teori HTML (Hypertext Markup Language) atau FTP (File Transfer Protocol) terlebih dahulu untuk menggunakannya. 2. Mudah digunakan. Pengguna bisa menerbitkan tulisannya kapan pun dan dimanapun asalkan terhubung ke internet. 3. Murah. Umumnya penyedia jasa blog memberikan layanannya secara gratis. 4. Kemudahan komunikasi. Komunikasi berjalan dengan instant alias sangat cepat dan langsung siap untuk digunakan.

7 xxiii 5. Fleksibel. Blog umumnya menyediakan fasilitas untuk archive, hyperlinks, komentar dari pengunjung, akses untuk beberapa penulis sekaligus, dan kemampuan untuk mengelola berkas multimedia (audio dan video). Setidaknya ada dua bukti yang bisa menguatkan popularitas blog di dunia. Bukti tersebut ialah ketika blogger terpilih sebagai Word of The Year 1999 versi Oxford English Dictionary ( 2007) dan ketika blog terpilih sebagai Word of The Year 2004 versi Merriam-Webster Dictionary ( 2007) Blog sebagai Alat Pendukung SCL Salah satu laporan penelitian yang diterbitkan oleh ECAR (EDUCAUSE Center for Applied Research) pada tahun 2005 memuat komentar seorang siswa mengenai manfaat blog bagi aktivitas akademiknya, Mata kuliah mengenai percetakan dan desain media elektronik yang saya ambil merupakan mata kuliah online yang mengharuskan kami untuk belajar secara mandiri. Selain itu, kami juga belajar untuk menangani proyek menggunakan Photoshop, Dreamweaver, dan Quark. Perluasan (baca: pengayaan) dari apa yang telah kami pelajari sepenuhnya diserahkan kepada kami sendiri, tapi menyampaikan (posting) kritik melalui blog benar-benar sesuatu yang sangat membantu, dan kami bisa belajar banyak darinya. (Kvavik dan Caruso, 2005). Menyampaikan kritik sebagai salah satu bentuk komentar dalam dunia blog (blogosphere) adalah sesuatu yang sangat lazim terjadi. Selain untuk mengkritik, semua siswa yang diwawancarai dalam laporan ECAR tersebut sependapat bahwa blog memang dapat meningkatkan kemampuan siswa-siswa dalam hal tulis-menulis. Khususnya dari sisi gaya (style) dalam menulis, tapi bukan (baca: belum) pada tanda baca dan pengejaan (Kvavik dan Caruso, 2005).

8 xxiv Dari Inggris, laporan yang dikeluarkan oleh Information Service Working Group on Collaborative Tools (2006) menyajikan hasil yang sedikit berbeda. Menurut studi yang dilakukan oleh grup yang beranggotakan tujuh peneliti ini, blog banyak digunakan oleh dosen dan mahasiswa sebagai venue atau tempat penampungan untuk refleksi, opini, fakta, dan pertanyaan terkait suatu mata kuliah atau topik-topik tertentu (Adie dkk, 2006). Menurut Richardson (2004) dalam tulisan Downes (2004), blogging sebagai salah satu genre dalam dunia tulis-menulis dapat digunakan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam berpikir kritis (critical thinking skills), tulismenulis serta meraih standar kompetensi (information literacy) di bidang-bidang tertentu. Richardson sendiri meyakini bahwa blog memungkinkan siswa untuk melakukan tiga hal sekaligus : 1. Merefleksikan diri melalui apa yang ditulis dan dipikirkannya. 2. Menunjukkan kepedulian atau minat pada topik yang disukai untuk periode waktu tertentu atau bahkan untuk seumur hidupnya. 3. Menarik para pembaca dan pengunjung melalui suatu percakapan yang pada akhirnya bisa membawa keduanya kepada penelitian lebih lanjut. Namun Downes (2004) dalam tulisan yang sama menganggap bahwa blogging sendiri sebenarnya bukanlah murni soal tulis-menulis. Menurutnya, pada awalnya, seorang siswa yang ingin memanfaatkan blog, harusnya menjadi pembaca yang baik terlebih dahulu. Selain itu, materi yang dibaca oleh siswa di dalam suatu blog haruslah materi yang memang disukainya (antusias), karena jika tidak, maka akan sulit untuk membuatnya sampai pada tahapan-tahapan yang diharapkan, yakni refleksi, kritis, berani bertanya, serta reaktif terhadap suatu isu. 2.5 Podcast Istilah podcast berasal dari dua kata: ipod dan broadcast (Meng, 2005). ipod merupakan MP3 player buatan Apple, Inc. yang sangat populer di dunia. Berdasarkan

9 xxv riset yang dilakukan oleh Forrester, ada sekitar 42 juta ipod yang terjual pada tahun 2006 (McLaughlin, 2006). Jumlah ini masih akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang Meskipun begitu, para penikmat podcast tidak harus menggunakan ipod kalau hanya ingin mendengarkan berkas audio dari podcast yang disukainya. Berkas hasil pengunduhan podcast bisa didengarkan melalui komputernya secara langsung atau dimainkan menggunakan MP3 Player atau perangkat bergerak lainnya seperti telepon seluler, dan PDA (Personal Digital Assistant). Sementara broadcast, berdasarkan Concise Oxford English Dictionary 11th Edition, adalah suatu tindakan yang dikerjakan dengan tujuan agar orang-orang atau masyarakat bisa mengetahui sesuatu Definisi Menurut situs Apple ( podcast adalah sebuah program acara berepisode yang disebarkan oleh produser podcast (podcaster) melalui internet menggunakan berkas XML (extensible Markup Language) yang populer dengan istilah RSS (Really Simple Syndication). Meskipun podcast lebih populer untuk berkas-berkas audio berformat *.mp3, itu bukan berarti berkas non-audio tidak bisa diikutkan (enclosure) dalam berkas RSS. Beberapa format berkas video seperti *.flv dan *.mov atau dokumen populer seperti *.pdf juga bisa diikutkan (enclose) dalam RSS tersebut. Untuk mendengarkan berkas-berkas yang disebarkan melalui podcast oleh para podcaster, pengguna membutuhkan perangkat lunak yang dapat membaca berkas XML. Perangkat lunak ini dikenal dengan istilah RSS Reader atau RSS Aggregator. Sebenarnya ada banyak RSS Reader di internet, tapi dua diantaranya yang khusus dibuat untuk para pelanggan (subscriber) podcast adalah itunes dan Juice. Keduanya lebih sering disebut sebagai podcatcher karena fungsi dan antarmukanya yang lebih diperuntukkan untuk pengunduhan berkas audio dan video podcast ketimbang untuk membaca teks isi situs/blog.

10 xxvi Dietz (2004) dalam tulisan Connaghan (2005) menyebutkan empat komponen penting yang ada dalam proses podcast: 1. Adanya berkas berformat *.mp3 (atau format lain yang sudah didukung) yang diikutkan (enclose) dalam RSS feed. 2. Adanya berkas RSS milik podcaster yang tersimpan di server yang memungkinkan pengguna untuk berlangganan melalui RSS Reader yang digunakannya. Misalnya itunes atau Juice. 3. Berkas tersebut bisa didengarkan oleh pelanggannya secara fleksibel, baik melalui komputer atau MP3 player. 4. Adanya fasilitas dari RSS Reader untuk meng-update RSS feed secara otomatis. Visualisasi untuk model penyebaran dan berlangganan podcast bisa dilihat pada Gambar 2.1 (Meng, 2005). Gambar 2.1 Model Penyebaran dan Berlangganan Podcast

11 xxvii Berikut keterangan untuk setiap nomor pada Gambar 2.1: 1. Produser podcast (podcaster) membuat dan mengedit berkas audio atau video yang berformat *.mp3, *.ogg, *.wav, *.mov, dan seterusnya. 2. Podcaster meletakkan (publish) berkas tersebut ke dalam server. 3. Dari icon RSS atau podcast yang ada di situs milik podcaster tersebut (Gambar 2.2), pelanggan berlangganan podcast dengan cara menyalin lokasi RSS feed ke dalam podcatcher seperti itunes atau Juice. 4. Situs milik podcaster menjadi antarmuka yang digunakan untuk menyebarkan podcast. Umumnya, para podcaster akan menyertakan icon seperti yang tampak pada Gambar 2.2. Para pelanggan podcast bisa memanfaatkan itunes dan Juice untuk mengunduh berkas yang disebarkan (publish) oleh podcaster. Selain untuk mengunduh, baik itunes maupun Juice bisa digunakan untuk memantau langsung berkas baru yang diterbitkan oleh podcaster di server-nya. 5. Jika berkas yang diinginkan sudah berhasil diunduh, pelanggan bisa memindahkan (sync) berkas tersebut dari komputernya ke perangkat bergeraknya, seperti MP3 Player, PDA, telepon seluler, dan sebagainya. Gambar 2.2 Dua Icon Representasi Podcast

12 xxviii Podcast sebagai Alat Pendukung SCL Menurut Kaplan dan Leiserson (2005) dalam tulisan Seitzinger (2006), ada beberapa manfaat yang bisa diambil oleh dunia pendidikan melalui podcast. Manfaat tersebut antara lain: 1. Podcast bisa membantu para auditory learner (pembelajar yang memiliki nilai lebih ketika menggunakan segala hal yang berkaitan dengan audio dalam kegiatan belajar-mengajar) dan non-native speakers untuk meningkatkan kemampuan di dalam perkuliahan. 2. Memberikan alternatif bagi para siswa untuk melakukan review dari perkuliahan yang diikutinya menggunakan materi berbasis audio, ketimbang teks. 3. Menyediakan umpan-balik (feedback) untuk para siswa. 4. Sebagai suplemen tambahan atau yang lebih dikenal dengan istilah pengayaan materi untuk para siswa. Selain keempat fungsi di atas, Norman dan Sloan (2004) dalam tulisan Seitzinger (2006) menyebutkan lima manfaat podcast yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar: 1. Sebagai fasilitator self-paced learning. 2. Sebagai media baru bagi fakultas untuk memberikan materi-materi pengayaan kepada siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. 3. Sebagai media untuk memasyarakatkan dan menyebarkan rekaman-rekaman wawancara antara pihak kampus dengan pakar atau ahli yang berasal dari luar kampus. 4. Memungkinkan guest lecture untuk menyajikan kuliahnya di sebuah kesempatan untuk kemudian didengarkan atau ditonton ulang oleh banyak orang di waktu lainnya. 5. Menawarkan lingkungan pembelajaran yang lebih bervariasi.

13 xxix Berbeda dengan blog yang bisa menawarkan interaksi langsung antara penulis dengan pembacanya, podcast justru lebih berfungsi sebagai media komunikasi satu arah. Ini berarti, fungsinya sebagai tool untuk membangun interaktivitas, membangun pengetahuan, dan kolaborasi antara pembuat (podcaster) dengan pengguna (subscriber) mungkin agak terbatas (Seitzinger, 2006). Tapi, sebagai sebuah media distribusi yang berbasis multimedia, podcast masih dianggap mampu memberi kontribusi yang signifikan dalam kegiatan belajar-mengajar, khususnya bagi siswa yang cenderung termasuk ke dalam auditory learning (Spectrum, 2006) dan sebagai salah satu alternatif media selain teks (Seitzinger, 2006). 2.6 Drupal Suatu definisi singkat Drupal sulit didapatkan, karena banyak orang menggunakan Drupal untuk berbagai hal. Oleh karena itu berikut diuraikan beberapa defenisi Drupal Definisi Berikut beberapa defenisi Drupal menurut penggunaannya: a. Drupal adalah pengendali basis data aplikasi berbasis web yang ditulis dalam PHP. b. Drupal adalah Content Management System (CMS) open source yang tersedia secara bebas di bawah GPL (GNU General Public License). c. Drupal adalah suatu platform pembangun komunitas. d. Drupal adalah suatu framework pengembangan web, dapat digunakan sebagai platform untuk membangun berbagai aplikasi web. Berdasarkan situs resmi Drupal ( Drupal adalah paket perangkat lunak free (dalam arti gratis, juga dalam arti bebas) yang bisa digunakan

14 xxx oleh umum untuk mempublikasi, mengelola dan mengatur dengan mudah berbagai jenis konten yang diinginkan. Puluhan ribu orang dan organisasi menggunakannya untuk beragam jenis situs, di antaranya: 1) Portal komunitas 2) Forum diskusi 3) Situs perusahaan 4) Aplikasi intranet 5) Blog atau situs pribadi 6) Aplikasi e-commerce 7) Direktori 8) Situs jejaring sosial Fungsionalitas bawaan standarnya digabung dengan puluhan modul tambahan yang tersedia gratis, sehingga mudah dalam membangun situs atau menambahkan fitur: 1) Sistem Pengelolaan Konten (CMS, content management system) 2) Blog 3) Lingkungan penulisan kolaboratif 4) Forum 5) Jaringan Peer-to-peer 6) Newsletter 7) Podcasting 8) Galeri foto/gambar 9) Unduh dan unggah berkas (file uploads and downloads) 10) dan banyak yang lainnya

15 xxxi Sejarah dan Perkembangan Drupal mulai dibangun sekitar tahun 1998 dan 1999, oleh Dries Buytaert, PhD Ilmu Komputer pada 27 Januari 2008 di Universitas Ghent. Saat belajar di kampus dengan kawan-kawannya, Dries belajar dengan menggunakan internet nirkabel. Mereka mencoba membangun jaringan lokal (Local Area Network, LAN). Karena dibutuhkan banyaknya komunikasi dan pertukaran informasi dalam proyek LAN tersebut, Dries memutuskan untuk membuat aplikasi Forum Diskusi. "Forum Diskusi" ini bisa diakses lewat LAN mereka dan setelah Dries lulus, diputuskannya untuk memindahkan "Forum Diskusi" tadi ke internet dengan sebuah situs. Sekitar tahun 2000 atau 2001, Dries mendapatkan banyak ide dan fitur baru dari orang lain yang tertarik dengan "Papan Pesan" buatannya. Dries kemudian melakukan penelitian pada pasokan RSS, Moderasi Konten dan teknologi internet lain. Saat permintaan akan fitur baru bertambah, Dries memutuskan perangkat lunaknya menjadi open source supaya komunitas bisa bereksperimen sendiri dengan perangkat lunak tersebut, dan dia tetap memiliki waktu sendiri dalam eksperimen dan pengembangan. Saat itulah kemudian "Papan Diskusi"nya menjadi perangkat lunak open source "Drupal". Drupal terus berkembang dan Drupal.org, situs utama Drupal yang kini memiliki lebih dari anggota, menyediakan dukungan dan dokumentasi untuk implementasi Drupal. Jutaan salinan perangkat lunak ini sudah diunduh sejak dirilis. Drupal.org didaftarkan pada tanggal 26 April Jenis-jenis Drupal Drupal terbagi menjadi dua jenis, yakni: Drupal SU (Single-User) dan Drupal MU (Multi-User). Seperti namanya, Drupal SU diperuntukkan bagi para pengguna yang menginginkan fleksibilitas penuh atas blog miliknya. Sementara versi Multi-User diperuntukkan bagi para pengguna yang ingin menampung sekaligus membangun komunitas di atas host yang sudah dimilikinya. Meskipun sama-sama berbasis Drupal,

16 xxxii Drupal jenis pertama dengan jenis kedua memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tabel 2.2 mendaftar beberapa perbedaan yang terdapat diantara keduanya. Tabel 2.2 Perbedaan Drupal SU dengan Drupal MU No. Perbedaan Drupal Single-User Drupal Multi-User 1. Upload plugin bisa ditentukan admin 2. Upload themes bisa ditentukan admin 3. Nama domain fleksibel ditentukan admin 4. Instalasi oleh user oleh admin 5. Jumlah hosted-user satu jutaan 6. Proteksi komentar spam atur sendiri built-in Fitur-fitur Drupal untuk Student-Centered Leaarning Drupal dilengkapi paduan fitur-fitur yang kuat sehingga bisa mendukung berbagai jenis tingkatan situs web, mulai dari blog pribadi, brosur perusahaan, dan komunitas yang besar berbasis web. Menurut situs Drupal ( sampai saat tulisan ini dibuat, ada 25 fitur yang menjadi fitur penting dan ada juga modul hasil kontribusi yang menambah fitur dan fungsionalitas Drupal. Namun dalam skripsi ini, fitur-fitur yang akan dibahas adalah fitur-fitur yang hanya memiliki kaitan erat dengan SCL. Adapun dasar yang digunakan dalam pemilihan fitur ini adalah uraian dalam subbab 2.2.2, 2.4.2, Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimaksud: 1. Modul Komunitas Drupal membuat banyak kontribusi modul yang menyediakan fungsionalitas tambahan untuk situs. 2. Blog entry Fitur ini adalah fitur yang paling penting dari sebuah perangkat lunak blogging. Melalui fitur ini, seorang siswa bisa menulis, berdiskusi, meletakkan link gambar, musik, video, dan sebagainya. Hampir segala sesuatu yang ada di blog bermula dari fitur ini.

17 xxxiii 3. Buku Kolaboratif adalah fitur unik yang dimiliki Drupal untuk membuat sebuah "buku" atau kumpulan artikel yang terstruktur, kemudian memberi akses pada anggota untuk berkolaborasi menyumbangkan konten. 4. Trackback Trackback adalah sebuah kerangka kerja (framework) yang dapat digunakan untuk komunikasi peer-to-peer dan pemberitahuan antar situs atau blog (Six Apart, 2004). Fitur ini membantu siswa A untuk memberitahu rekannya ketika ia menulis sesuatu yang berkaitan dengan materi yang sudah ada di blog rekannya itu tanpa harus secara eksplisit membuat link ke blog yang dituju. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan Trackback dalam sebuah post di dalam beberapa blog: (1) Siswa A menulis artikel X dalam blog miliknya. (2) Siswa B ingin memberi komentar artikel X milik A tapi ia juga ingin agar pengunjung dan pembaca blognya melihat apa yang telah ia komentari. (3) Siswa B menulis artikel Y di blognya lalu mengirim Trackback ke blogging software milik Siswa A. (4) Blogging software milik siswa A akan menerima Trackback tersebut lalu menampilkannya sebagai komentar yang bisa dilihat di artikel X miliknya. Komentar dari Siswa B ini menyertakan link untuk menuju ke artikel Y yang ditulis oleh Siswa B sendiri. 5. Pingback Pingback adalah sebuah metode untuk para pemilik situs web atau blog untuk meminta pemberitahuan ketika seseorang merujuk (links) ke dokumen miliknya (Langridge dan Hickson, 2002). Fitur ini memungkinkan seorang siswa memberitahu rekannya yang tulisannya di link oleh siswa ini secara eksplisit dalam tulisannya. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan Pingback dalam sebuah post di beberapa blog: (1) Siswa A menulis artikel Y (post) dalam blog miliknya. Artikel yang ditulisnya ini menyertakan sebuah link yang merujuk (refer to) ke artikel X dalam blog milik Siswa B. (2) Blogging software milik Siswa A kemudian akan menghubungi blogging software milik Siswa B.

18 xxxiv (3) Hasilnya, blogging software milik Siswa B kemudian akan menyertakan link yang mengacu ke artikel Y Siswa A tersebut di artikel X yang telah diacu oleh Siswa A sendiri. (4) Pembaca artikel X di blog Siswa B kemudian bisa mengikuti link yang mengacu ke artikel Y di blog Siswa A. 6. Taxonomy (Categories) Seperti namanya, dengan fitur ini siswa bisa mengelompokkan post yang sudah diterbitkannya ke dalam satu atau beberapa sekaligus. Selain itu, siswa juga bisa membuat subkategori untuk memudahkan navigasi dan pengelompokkan segala sesuatu yang sudah diterbitkannya melalui blog. 7. Blogroll Fitur ini memungkinkan siswa untuk meletakkan alamat situs lain ke dalam situsnya. Dengan Blogroll, siswa bisa mengelompokkan links ke situs temantemannya ke dalam kategori; misalnya friend. Sementara link yang menuju situs dosen disusun di dalam kategori dosen. Fitur ini akan memudahkan siswa untuk memantau situs-situs yang sering dikunjunginya sekaligus memberi petunjuk kepada para pengunjung tentang hal-hal yang disukainya. 8. Sistem Pengaturan Akses Bertingkat Pengelola situs Drupal tidak perlu pusing mengatur sistem pembagian akses pada tiap anggota. Pengaturan akses bisa dilakukan menurut kelompok tertentu. 9. Komentar Berjenjang Drupal menyediakan modul komentar dengan sistem komentar berjenjang yang memberikan akses untuk mendiskusikan materi yang ditampilkan. Komentar yang ada dibuat secara hirarkis seperti pada newsgroup atau forum. 10. Agregator Berita Drupal sudah memiliki Agregator Berita dalam distribusi standarnya untuk membaca dan membuat blog atas berita atau konten dari situs lain. Agregator berita akan membuat cache artikel dalam database dan waktu penyimpanan cache-nya bisa diatur sendiri.

xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah Pembelajaran Terpusat pada Siswa atau Student-Centered Learning (SCL) atau yang sering juga dikenal dengan Learner-Centered Teaching adalah suatu paradigma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cannon (2000), istilah Student-Centered Learning (SCL) atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cannon (2000), istilah Student-Centered Learning (SCL) atau yang BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Menurut Cannon (2000), istilah StudentCentered Learning (SCL) atau yang sering juga dikenal dengan LearnerCentered Teaching adalah suatu paradigma atau pendekatan dalam

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman Web

Konsep Pemrograman Web Konsep Pemrograman Web Kuliah Umum Kampus Kalimalang Nuryuliani 1 Konsep Web World Wide Web ("WWW", atau disingkat "Web") adalah suatu ruang informasi dimana sumber sumber daya yang berguna diidentifikasi

Lebih terperinci

MODUL PENGENALAN INTERNET

MODUL PENGENALAN INTERNET MODUL PENGENALAN INTERNET Hosting, Domain, Website, Blog, Email, Traffic, Branding, Earning Disusun oleh: Luthfi SY http://luthfi.staff.ub.ac.id http://www.sashindo.web.id Modul Dasar Internet Internet

Lebih terperinci

BAB 1 Mengenal Blog. 1.1 Mengenal Blog

BAB 1 Mengenal Blog. 1.1 Mengenal Blog BAB 1 Mengenal Blog Pada bab ini akan dijelaskan tentang apa itu blog dan juga beberapa penyedia layanan blog yang ada di Internet. Baik yang gratis atau pun yang bayar. 1.1 Mengenal Blog Sebuah blog berbeda

Lebih terperinci

Oleh : Arif Ranu W, S.Kom. Lab. Kom2, 10 April 2014

Oleh : Arif Ranu W, S.Kom. Lab. Kom2, 10 April 2014 Oleh : Arif Ranu W, S.Kom Lab. Kom2, 10 April 2014 CMS merupakan situs web yang menerapkan sistem ini berorientasi terhadap konten. Sudah bukan merupakan kendala yang berarti bagi manajemen atau humas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB SOFTWARE DESAIN WEB 1. Website Berbasis CMS 2. Website Berbasis Bahasa Pemrograman WEBSITE BERBASIS CMS Pengertian CMS : Content Management System atau disingkat CMS adalah Suatu

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman Web

Konsep Pemrograman Web Konsep Pemrograman Web Kuliah Umum Kampus Kalimalang Nuryuliani 1 Konsep Web World Wide Web ("WWW", atau disingkat "Web") adalah suatu ruang informasi dimana sumber sumber daya yang berguna diidentifikasi

Lebih terperinci

Modul Pelatihan Blog Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi Pengenalan Blog 1

Modul Pelatihan Blog Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi Pengenalan Blog 1 Blog Pengenalan Blog 1 Blog adalah singkatan dari WeBlog yang artinya jenis situs web yang menyerupai tulisantulisan pada halaman web, biasanya disusun diurutkan secara kronologis (waktu kejadian) mulai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN WEBLOG UNTUK PENGEMBANGAN BIDANG ILMU MATEMATIKA

PELATIHAN PEMBUATAN WEBLOG UNTUK PENGEMBANGAN BIDANG ILMU MATEMATIKA PELATIHAN PEMBUATAN WEBLOG UNTUK PENGEMBANGAN BIDANG ILMU MATEMATIKA Pendahuluan Blog merupakan singkatan dari "web log" yaitu bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan tulisan (yang dimuat sebagai posting)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SINDIKASI DALAM PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI WEB LAPAN BANDUNG

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SINDIKASI DALAM PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI WEB LAPAN BANDUNG Implementasi Teknologi Sindikasi dalam Pengelolaan...(Elyyani) IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SINDIKASI DALAM PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI WEB LAPAN BANDUNG Elyyani Peneliti Bidang Sistem Informasi, Lapan e-mail:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB 1 MENGENAL JOOMLA!

BAB 1 MENGENAL JOOMLA! BAB 1 MENGENAL JOOMLA! Joomla Open Source atau lebih sering dikenal dengan Joomla! merupakan salah satu Content Management System (CMS) yang bersifat Open Source, ialah sebuah software gratis yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.

Lebih terperinci

Apa itu CMS? Baiklah, kembali ke judul tulisan ini, Apa itu CMS?

Apa itu CMS? Baiklah, kembali ke judul tulisan ini, Apa itu CMS? Bismillah, teman-teman sekalian, semoga ini merupakan materi yang dinanti-nantikan oleh para peserta Belajar Membuat Website di Grup WhatsApp yang saya asuh. Mungkin tulisan kali ini agak sedikit lebih

Lebih terperinci

CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS)

CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) pendahuluan Content Management System (CMS) atau sistem manajemen konten adalah sebuah aplikasi web atau software web bersifat instant yang tujuannya untuk memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan IT (Information Technology) memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dan kehidupan dimulai sampai dengan akhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

Lebih terperinci

STMIK STIKOM SURABAYA. Sekolah Tinggi i Manajemen Informatika & Komputer Surabaya. Modul Pelati ihan. Blog

STMIK STIKOM SURABAYA. Sekolah Tinggi i Manajemen Informatika & Komputer Surabaya. Modul Pelati ihan. Blog STMIK STIKOM SURABAYA Sekolah Tinggi i Manajemen Informatika & Komputer Surabaya Modul Pelati ihan Blog bagi Mahasi siswa Pengembangan Media Online, Juli 2012 Pengenalan PENGENALAN BLOG Blog 1 Blog adalah

Lebih terperinci

MODUL WORDPRESS MOBILE

MODUL WORDPRESS MOBILE MODUL WORDPRESS MOBILE RUMAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2016 DAFTAR ISI BAB 1: PENGENALAN DASAR WORDPRESS MOBILE A. Pengenalan Aplikasi Android WordPress Mobile B. Menginstall WordPress Mobile

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

Artikel WordPress. Anggita Shaskia Permata Putri Cornelia septyani XI IPS 2 SMA N 34 JAKARTA

Artikel WordPress. Anggita Shaskia Permata Putri Cornelia septyani XI IPS 2 SMA N 34 JAKARTA Artikel WordPress Anggita Shaskia Permata Putri Cornelia septyani XI IPS 2 SMA N 34 JAKARTA Kata Pengantar Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

3. Pilih layout dari blog yang akan kita buat seperti gambar di bawah ini : 4. Lalu pilih tema sesuai dengan layout yang sudah kita pilih tadi seperti

3. Pilih layout dari blog yang akan kita buat seperti gambar di bawah ini : 4. Lalu pilih tema sesuai dengan layout yang sudah kita pilih tadi seperti Membuat Blog dengan Wordpress Apa Itu WordPress? WordPress adalah salah satu platfrom blog yang saat ini sudah mengalami banyak perkembangan sehingga bisa kita gunakan untuk membuat website untuk banyak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB Elemen dari metodologi pembangunan situs web adalah sebagai berikut: Informasi audience Informasi-informasi ini termasuk latar belakang pengguna, minat, dan semua perincian

Lebih terperinci

Pemanfaatan Web/Blog Pembelajaran

Pemanfaatan Web/Blog Pembelajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur UPT Tekkomdik Pemanfaatan Web/Blog Pembelajaran Arna Fariza, S.Kom, M.Kom Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Email : arna@pens.ac.id HP/WA : 08121669152 1

Lebih terperinci

PANDUAN MEMBUAT BLOG Wordpress.com

PANDUAN MEMBUAT BLOG Wordpress.com PANDUAN MEMBUAT BLOG Wordpress.com Dani Iswara daniiswara@gmail.com http://daniweblog.blogspot.com/ DIBAWAKAN PADA KULIAH LEARNING SKILL SIMKES UGM 2007 Sekilas Blog Web log = blog : situs web yang ditulis

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai hasil kerja yang baik dalam sebuah kelompok kerja, tentu dibutuhkan komunikasi yang baik pula diantara anggotanya. Komunikasi berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP 1) Ketentuan Umum a. Ada 15 (lima belas) pengusul yang diundang untuk memasukkan konten e learning. Kelima belas konten ini selanjutnya akan diseleksi untuk

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

PENGERTIAN BLOG, BLOGGER, DAN BLOGSPOT

PENGERTIAN BLOG, BLOGGER, DAN BLOGSPOT PENGERTIAN BLOG, BLOGGER, DAN BLOGSPOT Firmansyah Agustian Firmansyah.agustian@gmail.com Abstrak Blog merupakan singkatan dari "Web Log" adalah sebuah aplikasi web yang berupa tulisan-tulisan ataupun gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari penelitian yang memberikan gambaran awal mengenai perolehan informasi blog dan perannya dalam perkembangan teknologi informasi. Tujuan dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak 10 BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Manajemen Konten Sebuah Sistem Manajemen Konten atau istilah asingnya Content Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak dimana isi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah seminar merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim pembina

Lebih terperinci

Pengenalan Blog Blog 1

Pengenalan Blog Blog 1 Pengenalan Blog Blog 1 Blog adalah singkatan dari web log yang artinya jenis situs web yang menyerupai tulisan-tulisan pada halaman web, biasanya disusun diurutkan secara kronologis (waktu kejadian) mulai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. yaitu wappalayzer, tool tersebut membantu untuk mengetahui CMS (content

BAB IV PEMBAHASAN. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. yaitu wappalayzer, tool tersebut membantu untuk mengetahui CMS (content BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

Pendayagunaan Software Open Source : CMS, CRM dan ERP

Pendayagunaan Software Open Source : CMS, CRM dan ERP Pendayagunaan Software Open Source : CMS, CRM dan ERP Content Management System (CMS) CMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1

Lebih terperinci

Modul Pelatihan AYO NGEBLOG..!

Modul Pelatihan AYO NGEBLOG..! Modul Pelatihan AYO NGEBLOG..! RELAWAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KABUPATEN TUBAN 2018 Daftar Isi - Apa Itu Blog dan Manfaatnya - Membuat Blog Baru - Membuat Postingan Tulisan Baru di Blog - Share

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PEMBUATAN BLOG MENGGUNAKAN BLOGSPOT.COM

MODUL PELATIHAN PEMBUATAN BLOG MENGGUNAKAN BLOGSPOT.COM MODUL PELATIHAN PEMBUATAN BLOG MENGGUNAKAN BLOGSPOT.COM Oleh Mohamad Saefudin, SKom, MMSI STMIK JAKARTA STI&K 2012 INTERNET BLOG Blog kata ini tentu sudah tidak asing lagi bagi anda yang sering berselancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet muncul dipertengahan 1990-an sebagai medium massa baru yang amat kuat. Internet adalah jaringan kabel, telepon dan satelit yang menghubungkan komputer.

Lebih terperinci

KKN SISDAMAS Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

KKN SISDAMAS Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data KKN SISDAMAS 2017 Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) Berikut ini

Lebih terperinci

Panduan WordPress Cara Menulis Berita atau Artikel

Panduan WordPress Cara Menulis Berita atau Artikel Panduan WordPress Cara Menulis Berita atau Artikel Disusun oleh: Firmansyah, SE Mengenal WordPress WordPress merupakan salah satu CMS (Content Management System) yang digunakan untuk membuat sebuah blog

Lebih terperinci

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y MENGAPA MEDIA SOSIAL Selamat Datang di Era Generasi Y 1 Media Sosial di Indonesia 2 Dokter, Pasien, dan Media sosial Sisi positif Sisi Negatif 3 MENGENAL MEDIA SOSIAL Masihkah Anda ingat dengan perangko,

Lebih terperinci

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan KholidA.Harras Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung sumber media tujuan 2 Media tak langsung (Offline) Orang lain Buku Kaset

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM...

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM... ABSTRAK Saat ini media informasi di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta masih menggunakan metode konvensional. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan disertai langkah-langkah dalam membangun aplikasi-aplikasi website berbasis Microsoft Sharepoint 2010

Lebih terperinci

Mengembangkan Website Berbasis Wordpress

Mengembangkan Website Berbasis Wordpress Mengembangkan Website Berbasis Wordpress Bagian 1: Pengenalan dan Instalasi Wordpress Hanif Rasyidi Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini membuat internet menjadi salah satu sumber utama dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama didominasi oleh perangkat digital non-komputer, menjadi. tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama didominasi oleh perangkat digital non-komputer, menjadi. tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi internet telah mengubah wajah komunikasi dunia yang sejak lama didominasi oleh perangkat digital non-komputer, menjadi komunikasi komputer yang global. Teknologi

Lebih terperinci

PANDUAN MEMBUAT BLOG WordPress.com

PANDUAN MEMBUAT BLOG WordPress.com PANDUAN MEMBUAT BLOG WordPress.com Dani Iswara daniiswara@gmail.com http://daniiswara.net/ Mei 2008 2 3 Sekilas Blog Web log = blog : situs web yang ditulis berdasarkan kronologis waktu. Pengelolaan yang

Lebih terperinci

Making Provisions for Applications and Services

Making Provisions for Applications and Services Making Provisions for Applications and Services Ketika seorang user ingin mengakses sebuah informasi dari perangkat elektronik yang mereka miliki seperti, PC, Laptop, PDA, atau perangkat-perangkat elektronik

Lebih terperinci

Wordpress. Penyusun : Erza Raihanza (13) Raden Roro Shinta Ratu Laxmi (29)

Wordpress. Penyusun : Erza Raihanza (13) Raden Roro Shinta Ratu Laxmi (29) Wordpress Penyusun : Erza Raihanza (13) Raden Roro Shinta Ratu Laxmi (29) Kata Pengantar Asslamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

STMIK STIKOM SURABAYA Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya. Modul Pelatihan Blog Pengembangan Media Online, 2012

STMIK STIKOM SURABAYA Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya. Modul Pelatihan Blog Pengembangan Media Online, 2012 STMIK STIKOM SURABAYA Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya Modul Pelatihan Blog Pengembangan Media Online, 2012 Pengenalan Blog 1 Blog adalah kependekan dari WeBlog, istilah yang pertama

Lebih terperinci

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum

Lebih terperinci

RSS (Really Simple Syndication) by: Ahmad Syauqi Ahsan

RSS (Really Simple Syndication) by: Ahmad Syauqi Ahsan RSS (Really Simple Syndication) by: Ahmad Syauqi Ahsan What is RSS? RSS adalah singkatan dari Rich Site Summary atau Really Simple Syndication RSS feeds (kadang disebut sebagai XML feeds) adalah daftar

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI

PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI MODUL PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI Modul ini merupakan pentunjuk awal untuk pembuatan web hosting

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangganan berita kepada situs web yang menyediakan feed RSS, umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangganan berita kepada situs web yang menyediakan feed RSS, umumnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Internet menjadikan informasi begitu mudah diakses tanpa batasan geografis dan waktu. Untuk selalu mengikuti perkembangan zaman, kita tidak terlepas

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Data dan Informasi Kata system berasal dari bahasa yunani Sistem yang berarti kesatuan. Sistem adalah kumpulan eleman yang berhubungan, berinteraksi dan bergantungan satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembuatan website pada umumnya dimulai dengan penyusunan halaman web. Berbagai jenis perangkat penyusunan dibuat khusus untuk keperluan perancangan halaman

Lebih terperinci

APLIKASI E-TUGAS BERBASIS WEB CMS STUDI KASUS AMIK TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR

APLIKASI E-TUGAS BERBASIS WEB CMS STUDI KASUS AMIK TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR APLIKASI E-TUGAS BERBASIS WEB CMS STUDI KASUS AMIK TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR Dedy Hartama 1, Muhammad Zarlis 2 1 Staff Program Studi Manajemen Informatika AMIK Tunas Bangsa,Pematangsiantar & Mahasiswa

Lebih terperinci

PEMBUATAN BLOG. Apa blog itu?

PEMBUATAN BLOG. Apa blog itu? PEMBUATAN BLOG Oleh: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Apa blog itu? Blog adalah kependekan dari Web log Blog merupakan halaman web yang berisi tulisan, gambar, suara,

Lebih terperinci

Web Internet Intranet Ekstranet. Materi Pembelajaran

Web Internet Intranet Ekstranet. Materi Pembelajaran WEB DAN INTERNET Web Internet Intranet Ekstranet Materi Pembelajaran What is an Word Wide Web? Halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi (hyperlink) dengan yang lainnya membentuk sekumpulan

Lebih terperinci

Jenis jenis website berdasarkan bagaimana perubahan isinya pada awalnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu :

Jenis jenis website berdasarkan bagaimana perubahan isinya pada awalnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu : Jenis jenis website berdasarkan bagaimana perubahan isinya pada awalnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu : Website Statis Website Dinamis Website Statis Website statis adalah website yang isinya cenderung

Lebih terperinci

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 109 7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 7.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen pengetahuan

Lebih terperinci

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN Pusat Sistem Informasi USU - 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN A. Apa Itu E-Learning Sistem pembelajaran online (E-Learning) merupakan sarana yang memungkinkan

Lebih terperinci

Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN :

Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN : Volume 4, Nomor 1, Juli 2017 81 PENERAPAN METODE PERKULIAHAN E-LEARNING BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MAHASISWA Rudianto 1, I Kadek Bagus Feristha Udayana 2 1 Prodi Teknik Komputer, Politeknik

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja Praktek

Kerangka Acuan Kerja Praktek Topik : Pengembangan Modul E learning Bahasa Inggris SMA kelas X Oleh : Dephira Amenike 0606101263 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 2009 Pelaksana Nama : Dephira Amenike NPM : 0606101263 Fakultas

Lebih terperinci

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras Aplikasi Web Jaringan Komputer Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras 1 Jaringan Komputer Hubungan antara satu jaringan dengan jaringan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Wordpress Mengenal Dashboard Memposting Artikel Membuat Halaman Baru Eksplorasi Menu Appearance

DAFTAR ISI. Wordpress Mengenal Dashboard Memposting Artikel Membuat Halaman Baru Eksplorasi Menu Appearance DAFTAR ISI Wordpress... 2 Mengenal Dashboard... 4 Memposting Artikel... 5 Penjelasan Area Posting Artikel... 5 Menambah Gambar Pada Tulisan... 8 Menambah Kategori dan Tag Pada Tulisan... 10 Pratampil dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mentoring Mentoring merupakan kegiatan ekstrakurikuler terstruktur yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru mulai angkatan tahun akademik 2004/2005, atau seluruh mahasiswa yang

Lebih terperinci

Tutorial Pembuatan Blog

Tutorial Pembuatan Blog MODUL PELATIHAN Tutorial Pembuatan Blog Dengan Wordpress Oleh : Supriyanto, S.Tp 2010 D E W A N M A H A S I S W A P A S C A S A R J A N A IPB PENDAHULUAN Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran : Dapat memanfaatkan teknologi media pembelajaran abad 21. dalam Pokok Pokok

Lebih terperinci

Making Provisions for Applications and Services

Making Provisions for Applications and Services Making Provisions for Applications and Services Ketika seseorang mengakses informasi pada suatu perangkat (device), baik itu PC, laptop, PDA, ponsel, atau device lain yang terhubung ke jaringan, data tidak

Lebih terperinci

Macam-Macam CMS dan Kegunaanya

Macam-Macam CMS dan Kegunaanya Macam-Macam CMS dan Kegunaanya Jackson Sihite jackson@raharja.info Abstrak Bagi anda yang menekuni dunia web design tentu sudah mengenal apa itu CMS. Kehadiran CMS sangat memudahkan bagi para webmaster

Lebih terperinci

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif 5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif Bagaimana cara menyediakan teknologi yang tepat agar karyawan dapat bekerja di mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja mereka dapat membantu

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING

PENGANTAR E-LEARNING PENGANTAR E-LEARNING Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kaprodi S2 TP PPs UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org

Lebih terperinci

Modul Praktikum Media Pembelajaran Menggunakan Wordpress

Modul Praktikum Media Pembelajaran Menggunakan Wordpress Modul Praktikum Media Pembelajaran Menggunakan Wordpress Daftar Isi 1. Pendahuluan a. Pengantar Blogging b. Pengantar Wordpress 2. Memulai Wordpress a. Mendaftar b. Login c. Dashboard 3. Pengelolaan Wordpress

Lebih terperinci

Artikel WordPress ALWIHAZZERRA RAMADHAN ALWIN PRABOWO XI IPS 2 SMAN 34 JAKARTA

Artikel WordPress ALWIHAZZERRA RAMADHAN ALWIN PRABOWO XI IPS 2 SMAN 34 JAKARTA Artikel WordPress ALWIHAZZERRA RAMADHAN ALWIN PRABOWO XI IPS 2 SMAN 34 JAKARTA KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena tanpa perlindungannya maka artikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mengajarkan ilmu kimia bagi siswa, khususnya bagi anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mengajarkan ilmu kimia bagi siswa, khususnya bagi anak-anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mengajarkan ilmu kimia bagi siswa, khususnya bagi anak-anak dan remaja bukanlah suatu perkara yang mudah. Metode pengajaran ilmu kimia yang terlalu kaku

Lebih terperinci

Sekolah Menengah Atas Negeri 34 Jakarta

Sekolah Menengah Atas Negeri 34 Jakarta WORDPRESS MAKALAH Hisyam Nursaid Indrakesuma M Syafrizal Huda XI IPA 4 Sekolah Menengah Atas Negeri 34 Jakarta Makalah Wordpress 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan penggunaan telepon seluler sebagai alat komunikasi. Telepon seluler sudah menjadi alat komunikasi

Lebih terperinci

Oleh: Bambang Herlandi

Oleh: Bambang Herlandi Oleh: Bambang Herlandi http://www.bambangherlandi.web.id @BambangHerlandi Apa itu blog? Blog atau weblog adalah singkatan dari Web Log (catatan web). Blog atau weblog adalah sebuah website yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/

Lebih terperinci

Pengembangan E-learning dengan Moodle

Pengembangan E-learning dengan Moodle Pengembangan E-learning dengan Moodle Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://herman.elearning-jogja.org 1. Pendahuluan Moodle merupakan salah satu LMS (learning Management System)

Lebih terperinci

One Step Ahead 1 BELAJAR MEMBUAT BLOG. Seri Pelatihan IT

One Step Ahead 1 BELAJAR MEMBUAT BLOG. Seri Pelatihan IT One Step Ahead 1 BELAJAR MEMBUAT BLOG Seri Pelatihan IT Blog 2 Sebuah blog adalah situs web Anda yang mudahdi-gunakan, di mana Anda dapat dengan cepat memposting pemikiran Anda, berinteraksi dengan orang

Lebih terperinci