HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG"

Transkripsi

1 BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Analisis Program Dasar Perencanaan Hotel Resort Analisis perencanaan adalah proses mencari dan menentukan bagaimana aspek perencanaan pada Hotel Resort Bintang 4 di Kawasan Wisata Istana Pagaruyung. Aspek perencanaan meliputi Aspek funsional, aspek kontekstual, aspek perancangan, aspek kinerja dan aspek arsitektural. Hasil pada analisis perencanaan digunakan dalam merumuskan konsep perencanaan Pendekatan Aspek Fungsional Pendekatan Pelaku Kegiatan Analisis pelaku dan kegiatan merupakan proses menentukan pelaku pada hotel resort dan kegiatan yang dilakukan pada hotel resort. Analisis pelaku dan kegiatan meliputi identifikasi pelaku dan identifikasi kegiatan. Berikut analisis pelaku dan kegiatan pada Hotel Resort Bintang 4 di Kawasan Wisata Istana Pagaruyung. Berdasarkan macam aktivitas yang dilakukan di hotel resor, pelaku pada bangunan hotel resort dibedakan menjadi 4, yaitu : 1. Tamu Hotel Tamu yang menginap atau biasa disebut tamu hotel atau orang yang datang ke hotel resort sebagai pengguna jasa penginapan dan fasilitas-fasilitas yang disediakan. Tamu hotel adalah subjek yang mendapatkan perhatian utama dalam perencanaan hotel resort. Menurut asalnya terdapat 3 jenis tamu hotel atau wisatawan, yaitu : - Tamu hotel lokal, adalah tamu hotel yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, dapat berasal dari kabupaten lain ataupun dari kabupaten Tanah Datar, asalkan melakukan aktivitas menginap. - Tamu hotel domestik, adalah tamu hotel yang merupakan warga negara Indonesia dan berasal dari luar Provinsi Sumatera Barat. - Tamu hotel mancanegara. Adalah tamu hotel yang berasal dari luar negeri dan masuk ke Indonesia. 2. Pengunjung Pengunjung adalah orang yang datang ke hotel resort untuk menggunakan fasilitas rekreasi dan fasilitas publik lain yang tersedia pada hotel resort, tanpa melakukan aktivitas menginap. Pengunjung merupakan subjek pendukung wisatawan. Menurut asalnya pengunjung juga dibagi 3, yaitu pengunjung lokal, pengunjung domestik dan pengunjung mancanegara. Menurut tujuan kedatangan dan fasilitas yang digunakan, pengunjung dapat dibedakan sebagai berikut : a. Pengunjung rekreasi - Pengunjung restoran dan bar - Pengguna kolam renang dewasa [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 58

2 - Pengguna kolam renang anak - Pengguna pijat dan refleksi - Pengguna billiard - Pengguna fitness centre b. Pengunjung keperluan khusus - Peserta acara/pertemuan/rapat - Pengunjung drugstore - Pengguna money changer 3. Pengelola Pengelola adalah orang secara umum kegiatan pengelola adalah mengatur dan mengelola berjalannya hotel resort. Menurut jenis pekerjaan yang dikelola, pengelola dapat dibedakan sebagai berikut : Manajer Utama Asisten Manajer Sekretaris Manajer Keuangan Manajer Personalia Manajer Pemasaran Manajer Pengadaan Barang Manajer Operasional dan Teknik 4. Pegawai Pegawai adalah orang yang datang ke hotel resort untuk bekerja dengan memberikan pelayanan kepada tamu hotel dan pengunjung. Pegawai merupakan orang yang langsung berhubungan dengan tamu hotel dan pengunjung, sehingga pegawai harus mampu memberikan pelayanan sebaik mungkin sesuai dengan standar pelayanan hotel bintang empat. Menurut jenis dan area pekerjaan yang dilakukan pegawai dapat dibedakan sebagai berikut : Pegawai Front Office - Resepsionis dan Informasi - Petugas reservasi dan pembayaran - Pelayan lounge - Bellboy Pegawai Tata Graha - Cleaning service - Petugas laundry - Petugas linen - Petugas house keeping - Petugas florist - Tukang kebun - Tukang masak - Petugas Penerimaan Barang [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 59

3 Pegawai Private Dining, Restoran dan Bar - Kepala koki restoran - Koki restoran - Koki private dining - Pramusaji - Kasir restoran - Barista - Cleaning service - Tukang cuci Pegawai Fasilitas Komersial - Petugas ruang serbaguna - Pegawai drugstore - Petugas money changer - Pegawai biro perjalanan - Penjaga toko souvenir dan butik - Operator ruang konektivitas (Internet, Fax dan Telepon) Pegawai Fasilitas Rekreasi dan Olahraga - Operator kolam renang - Operator fitness centre - Petugas reservasi pijat dan refleksi - Terapis pijat dan refleksi - Petugas pengawas fasilitas rekreasi Pegawai Pengelola - Office boy - Cleaning service Pegawai Utilitas - Petugas Mekanikal Elektrikal - Petugas Genset Pegawai Keamanan - Satpam - Petugas Parkir - Petugas CCTV Dengan demikian jenis pelaku yang terdapat dalam hotel resort dapat dikategorikan ke dalam 4 jenis pelaku, antara lain tamu hotel, pengunjung, pengelola dan pegawai. Tamu hotel merupakan orang yang menginap pada hotel resort. Pengunjung merupakan orang yang menggunakan fasilitas umum hotel resotr. Pengelola merupakan orang yang mengatur berjalannya hotel resort. Dan pegawai adalah orang yang melakukan kegiatan servis pada hotel resort Pendekatan Kegiatan Masing-masing pelaku dalam usaha hotel resort memiliki kegiatan utama. Kegiatan utama ini yang menjadi dasar penentuan kebutuhan ruang untuk masingmasing pelaku. Kegiatan utama selalu diawali dan diakhiri dengan kegiatan pendukung. [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 60

4 Tabel 5.1. Identifikasi Kegiatan Utama Tamu Hotel Pelaku Tamu Perorangan Tamu Pasangan Tamu Rombongan TAMU HOTEL Kegiatan Utama Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas penunjang hotel resort Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas penunjang hotel resort Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas penunjang hotel resort Tabel 5.2. Identifikasi Kegiatan Utama Pengunjung Pelaku Pengunjung layanan utama Pengunjung komersial Pengunjung pertemuan Pengunjung rekreasi PENGUNJUNG Kegiatan Utama Menikmati fasilitas penunjang hotel resort Melakukan kegiatan komersial seperti, money changer, toko souvenir, butik, drugstore dan biro perjalanan Melakukan kegiatan pertemuan, rapat, meeting, seminar, dan acara yang dihadiri banyak orang. Menikmati fasilitas rekreasi, renang, fitness centre, pijat refleksi, bar, restoran, dan kegiatan olah raga lainnya. Pelaku Manajer Utama Asisten Manager Sekretaris Manajer Pemasaran Tabel 5.3. Identifikasi Kegiatan Utama Pengelola PENGELOLA Kegiatan Utama Mengatur berjalannya hotel resort secara keseluruhan Membantu mengatur berjalannya hotel resort secara keseluruhan Mengatur jadwal manajer, membuat laporan Mengatur pemasaran dan promosi hotel [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 61

5 Manajer Personalia Manajer Keuangan Manajer Personalia dan Teknik Manajer Pengadaan Barang resort kepada pihak calon konsumen Mengatur pekerjaan dan bekerjanya pegawai pada hotel resort Mengatur keuangan, pemasukan dan pengeluaran usaha hotel resort Mengatur berjalannya usaha hotel resort dalam tiap-tiap harinya Mengatur pembelian barang dan barangbarang yang masuk keluar hotel resort Pelaku Resepsionis dan informasi Reservasi dan pembayaran Petugas lounge Bellboy Cleaning service House keeping/room service Petugas laundry Petugas linen Petugas florist Tukang kebun Tukang masak Petugas penerimaan barang Tabel 5.4. Identifikasi Kegiatan Utama Pegawai PEGAWAI Pegawai Front Office Kegiatan Utama Menerima tamu dan memberikan informasi Menerima pemesanan kamar, membuat tagihan dan menerima pembayaran Melayani kebutuhan pengunjung lounge Mengantar tamu dan membawa barang bawaan Pegawai Tata Graha Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan area publik hotel resort Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan area hunian hotel resor serta melayani kebutuhan tamu hotel resort. Mencuci, menyetrika dan menyiapkan dalam keadaan siap pakai pakaian tamu hotel resort. Mengelola sirkulasi dan penyediaan serta mengantarkan linen ke kamar tamu hotel Menyediakan, merangkai, dan mengatur penataan bunga di ruang-ruang hotel Memelihara tanaman di dalam maupun diluar Membuat masakan untuk pesanan makanan ke kamar sebagai bagian dari room service dan membuat masakan bagi para pegawai lain Mengambil barang pesanan dengan kendaraan, mengangkut dan meletakkan barang-barang yang datang untuk keperluan [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 62

6 Kepala Koki Koki Restoran Koki Private Dining Tukang cuci Pramusaji Kasir Barista Cleaning service hotel resort Pegawai Private Dining, Restoran, Cafe dan Bar Mengatur masakan yang akan dimasak serta menentukan menu, pembagian tugas dan penyajian Supervisor ruang serbaguna Penjaga drugstore Petugas money changer Petugas biro perjalanan Penjaga toko souvenir dan butik Petugas ruang konektivitas Operator kolam renang Operator fitness centre Petugas reservasi pijat dan refleksi Terapis pijat dan refleksi Petugas pengawas fasilitas rekreasi Office boy dan cleaning Memasak makanan dan minuman bagi pengunjung restoran Memasak makanan dan minuman bagi pengunjung private dining Mencuci peralatan makan dan minum Mengantarkan makanan, membersihkan meja Membuat tagihan dan menerima pembayaran Membuat minuman di bar Menjaga kebersihan dan kerapihan area private dining, restoran dan bar Pegawai Fasilitas Komersial Mengatur persiapan penggunaan ruang dan setting ruang tergantung kebutuhan acara Menjaga drugstore Melayani penukaran uang Melayani permintaan kebutuhan perjalanan Menjaga dan melayani orang yang datang ke toko souvenir dan butik Menjadi operator ruang konektivitas dan mengatur ketersediaan konektivitas Pegawai Fasilitas Rekreasi dan Olahraga Menjaga keamanan kolam renang dan mengecek kesiapan dan kelayakan kolam untuk digunakan Menjaga kesiapan dan kelayakan perlatan fiteness centre serta siap menjadi instruktur jika diminta Menerima dan mengatur pesanan pijat dan refleksi, serta mengatur penjadwalan Memberikan pelayanan pijat dan refleksi Menjaga dan mengawasi semua fasilitas rekreasi maupun fasilitas outdoor pada hotel resort Pegawai Pengelola Melayani kebutuhan pengelola dan menjaga [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 63

7 service Petugas mekanikal elektrikal Petugas genset Petugas pompa air Satpam Petugas parkir Petugas CCTV kebersihan serta kerapihan kantor pengelola Pegawai Utilitas Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan mekanikal elektrikal Melakukan perawatan dan perbaikan genset serta memastikan adanya sumber energi Melakukan perawatan terhadap pompa dan tandon serta memastikan ketersediaan pasokan air bagi hotel resort Pegawai Keamanan Menjaga keamanan hotel resort Mengatur kendaraan parkir Mengawasi kegiatan pada hotel resor melalui kamera CCTV Dengan demikian kegiatan utama yang dilakukan pelaku dalam hotel resort dapat ditentukan melalui tabel kegiatan utama pelaku. Kegiatan utama pelaku menjadi dasar munculnya kebutuhan ruang Pendekatan Kebutuhan Ruang dan Fasilitas Penunjang Tiap-tiap area mewakili kegiatan dengan fungsi masing-masing. Area hunian mewakili fungsi penginapan. Area publik mewakili fungsi publik. Area pengunjung mewakili kegiatan pengunjung. Area pengelola mewakili kegiatan pengelola. Dan area servis mewakili kegiatan servis atau pelayanan. Secara sistematis kebutuhan ruang pada hotel resort tersusun dalam tabel-tabel sebagai berikut. 1. Kebutuhan Ruang Area Hunian Tabel 5.5. Kebutuhan Ruang Area Hunian NO RUANG PELAKU 1 Tamu Menginap Kamar Mini Bar Toilet Living Room Dining Room Balkon atau Teras Jacuzzi Tamu Menginap Tamu Menginap Tamu Menginap Tamu Menginap Tamu Menginap Tamu Menginap Tamu Menginap 2. Kebutuhan Area Publik [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 64

8 Tabel 5.6. Kebutuhan Ruang Area Pegunjung NO RUANG PELAKU 1 Pengunjung Restoran cafe dan Bar Restoran Bar and Caffe Lavatory 2 Pengunjung Pijat dan Refleksi Spot pijat dan refleksi Ruang ganti dan bilas Ruang loker Ruang tunggu dan pendaftaran 3 Pengunjung Kolam Renang Utama Ruang registrasi kolam renang Kolam renang dewasa Kolam renang anak Ruang ganti, KM dan WC pria Ruang ganti, KM dan WC wanita Spot berjemur dan santai Ruang tunggu 4 Pengunjung Fasilitas Olahraga dan Rekreasi Ruang biliard Ruang fitnes Ruang ganti dan bilas pria Ruang ganti dan bilas pria Lavatori pria dan wanita 5 Pengunjung Pertemuan Ruang serbaguna Ruang persiapan 6 Pengunjung Area Komersial Drugstore Money changer Biro perjalanan Toko souvenir dan butik Ruang konektivitas Pengunjung restoran Pengunjung bar dan cafe Pengunjung bar dan restoran Pengunjung pijat dan refleksi Pengunjung pijat dan refleksi Pengunjung pijat dan refleksi Pengunjung pijat dan refleksi Pengunjung kolam renang Pengunjung kolam renang dewasa Pengunjung kolam renang anak Pengunjung kolam renang pria Pengunjung kolam renang wanita Pengunjung kolam renang Pengunjung kolam renang Pengguna biliard Pengguna fitnes Pengguna fitnes pria Pengguna fitnes wanita Pengguna fitnes Peserta pertemuan Peserta pertemuan Pengunjung drugstore Penukar uang Pemesan perjalanan Konsumen Pencari konektivitas 3. Kebutuhan Ruang Area Pengelola [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 65

9 Tabel 5.7. Kebutuhan Ruang Area Pegelola NO RUANG PELAKU 1 Parkir pengelola Pengelola 2 Ruang manajer utama Manajer utama 3 Ruang asisten manajer Asisten manajer 4 Ruang sekretaris Sekretaris 5 Ruang manajer keuangan Manajer keuangan 6 Ruang manajer personalia Manajer personalia 7 Ruang manajer pemasaran Manajer pemasaran 8 Ruang manajer pengadaan barang Manajer pengadaan barang 9 Ruang operasional Manajer operasional 10 Ruang manajer teknik Manajer teknik 11 Ruang rapat Ruang rapat Pengelola 12 Ruang tunggu Tamu pengelola 13 Ruang arsip Pengelola 14 Ruang istirahat kantor Pengelola 15 KM/WC kantor Pengelola 4. Kebutuhan Ruang Area Service Tabel 5.8. Kebutuhan Ruang Area Servis NO RUANG PELAKU 1 Front Office Ruang resepsionis dan informasi Ruang reservasi dan pembayaran Bell boy station 2 Tata Graha Ruang linen Ruang laundry Ruang jemur Ruang persiapan pakaian Gudang persediaan linen Ruang cleaning service Ruang istirahat tata graha Gudang alat Ruang house keeping Gudang house keeping Dapur tata graha Ruang persediaan bahan makanan Ruang cuci alat makan Ruang penerimaan Resepsionis dan informasi Petugas reservasi dan kasir Bell boy Petugas linen Petugas laundry Petugas laundry Petugas laundry Petugas linen Peralatan dan cleaning service Pegawai Cleaning service, tukang kebun, florist House keeping House keeping Tukang masak Tukang masak Tukang cuci Petugas penerimaan alat dan bahan [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 66

10 3 Servis Private Dining, Restaurant dan Bar Kantor kepala koki Dapur utama Dapur masak Ruang persediaan bahan makanan dan minuman restoran Koki restoran Ruang pegawai restoran Konter pemesanan Kasir Dapur private dining Ruang persediaan bahan makanan private dining Ruang peracikan minuman Ruang istirahat/pantri Lavatory Gudang bahan makanan Gudang peralatan masak Ruang cuci alat makan 4 Servis Ruang Serbaguna Ruang peralatan Ruang sound 5 Servis Komersial Ruang penjaga drugstore Ruang petugas money changer Ruang petugas biro perjalanan Ruang istirahat penjaga toko souvenir dan butik Ruang operator konektivitas Lavatory area komersial 6 Servis Pijat dan Refleksi Resepsionis pijat dan refleksi Ruang istirahat Ruang peralatan 7 Servis Kolam Renang Pos registrasi kolam renang Ruang peralatan kolam renang 8 Servis Fitnes Ruang registrasi Ruang istirahat Ruang alat fitnes Kepala koki Koki restoran Koki restoran Ruang persediaan bahan makanan dan minuman restoran Koki restoran Pramusaji, cleaning service Pramusaji Kasir Koki private dining private dining Barista Koki restoran, koki private dining, barista, pramusaji Pegawai restoran Koki Koki Tukang cuci Petugas ruang serbaguna Petugas ruang serbaguna Penjaga drugstore Petugas money changer Petugas biro perjalanan Penjaga toko souvenir dan butik Petugas ruang konektivitas Pegawai area komersial Petugas reservasi pijat dan refleksi Terapis Terapis Operator kolam renang Petugas kolam renang Operator fitnes Operator fitnes Operator fitnes [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 67

11 9 Area Utilitas Ruang pompa Ruang genset Ruang trafo Ruang PLN Ruang tandon air Ruang sampah Gudang utilitas Ruang istirahat 10 Area Keamanan Ruang satpam Ruang CCTV Lavatory Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas kebersihan Petugas utilitas Petugas utilitas Satpam Petugas CCTV Keamanan Dengan demikian kebutuhan ruang pada hotel resort dapat dikelompokkan ke dalam jenis pelakunya. Sesuai dengan jenis pelakunya ruang-ruang dikelompokkan dalam area ruang tamu hotel, area ruang publik, area ruang pengunjung, area ruang pengelola dan area ruang pegawai. Dalam analisis selanjutnya ruang-ruang yang terdapat dalam satu fungsi akan dikelompokkan kembali dalam hubungan antar ruang Pendekatan Kebutuhan Sirkulasi 1. Sirkulasi Ruang Terdapat dua sirkulasi ruang yang dapat digunakan yaitu : a. Sirkulasi liniar atau menerus, yaitu pergerakan orang diarahkan untuk melewati ruang-ruang secara berurutan, seperti ruang pendidikan dan ruangruang pengelola. b. Sirkulasi radial atau menyebar, yaitu memberikan kebebasan kepada orang untuk memilih pergerakannya sendiri misalnya untuk ruang-ruang penunjang. Dengan demikian bangunan kampus stkip kota tangerang menngunakan kedua sirkulasi ruag tersebut sesuai dengan kebutuhan ruang yang di butuhkan. 2. Sirkulasi bangunan Sirkulasi bangunan dibedakan menjadi 3 yaitu : a. berdasarkan arah sirkulasi, antara lain : - Sirkulasi horizontal, yaitu sirkulasi antar ruang dalam lantai. - Sirkulasi vertikal, yaitu sirkulasi antara lantai dalam satu bangunan. b. Berdasarkan ruang lingkup spasial, antara lain : - Sirkulasi ruang luar, berhubungan dengan perencanaan dan perancangan tapak seperti aksesibilitas dan pencapaian. - Sirkulasi ruang dalam, terjadi di dalam bangunan baik sebagai sirkulasi horizontal maupun vertikal. c. Berdasarkan sirkulasi pelaku/ penggunan bangunan - Sirkulasi dalam bangunan utama Sirkulasi tamu atau pengguna bangunan Hotel Resort [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 68

12 Gambar 5.1 Diagram sirkulasi dalam bangunan Sumber : Analisa pribadi - Sirkulasi luar bangunan Sirkulasi tamu atau pengguna di luar bangunan Hotel Resort : Gambar 5.2. Diagram sirkulasi luar bangunan Sumber : Analisa pribadi Pendekatan Kebutuhan Kamar dan Kapasitas Hotel Resort Untuk mengetahui perkiraan jumlah kamar hotel resort yang dibutuhkan di kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung, diperlukan perhitungan dengan beberapa rumus untuk dijadikan analisa. Namun sebelumnya perlu diketahui perkiraan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung dengan data diperlukan, yaitu : Tabel 5.9 Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Istano Basa Pagaruyung TAHUN ISTANO BASA WISNU WISMAN JUMLAH TOTAL Sumber : Dinas Pariwisata Tanah Datar (Tanah Datar dalam Angka) Jumlah pengunjung ke Istano Basa Pagaruyung mengalami peningkatan setiap tahunnya, oleh karena itu dapat diprediksi perkembangan jumlah pengunjung 10 tahun mendatang yaitu di tahun Dengan menggunakan rumus : P 0 = P o + b(x) [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 69

13 Dengan : P 0 = Jumlah pengunjung pada tahun yang dinginkan (2022) P o = Data Awal Tahun Perhitungan (2008) P 1 = Data Akhir Tahun Perhitungan (2012) b = Pertumbuhan rata-rata tiap tahun x = Jangka tahun proyeksi 1. Pertumbuhan Rata-rata tiap tahun b = P 1 Po x b = = b = ,5 wisatawan = dibulatkan wisatawan Jadi, rata-rata pertumbuhan pengunjung ke Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung dari tahun 2008 hingga 2012 adalah wisatawan. 2. Jumlah pengunjung pada 10 tahun mendatang (2022) P 0 = P o + b(x) P 2012 = (10) P 2012 = P 2012 = wisatawan Jadi jumlah pengunjung Istano Basa Pagaruyung pada tahun 2022 diperkirakan sebesar wisatawan. Berdasarkan hasil analisa data dari dinas kepariwisataan dan kebudayaan kabupaten Tanah Datar, dari total wisatawan obyek wisata di Istano Basa Pagaruyung terdapat rata-rata sekitar 12 % yang berminat menginap di daerah itu yang ditunjukkan dalam tabel berikut. Sehingga jumlah wisatawan yang potensial untuk menginap. Perhitungannya adalah sebagai berikut : 10 % x orang = ,6 dibulatkan menjadi pengunjung. Dari jumlah tersebut, maka jumlah kamar yang diperlukan antara lain menggunakan rumus : Keterangan : P = Proyeksi jumlah wisatawan yang akan menginap tahun ke-n L = Lama menginap = 2 hari (rata-rata menginap berdasarkan studi banding) [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 70

14 60% = Room occupancy rates 1,75 = Indeks jumlah orang per kamar 365 = Jumlah hari dalam 1 tahun Sampai tahun 2014 kamar hotel berbintang yang tersedia hanya Hotel Bintang I 39 kamar dan cottage 20 kamar, total 59 kamar, sehingga kekurangan kamar pada tahun 2023 diprediksi sekitar : = 52 kamar Keberadaan resort ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung dan meningkatkan jumlah wisatawan yang menginap Pendekatan Tipe dan Jumlah Tipe Kamar Hotel Resort Pendekatan kebutuhan Tipe dan Jumlah Tipe Kmaar pada Resort Hotel di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung ini mengacu pada : 1. Studi Banding 2. Klasifikasi hotel berbintang 3. Asumsi dengan melihat kondisi yang ada pada tapak yang akan digunakan NAMA HOTEL STUDI BANDING Hotel Santika Bandung Green Valley Resort Tabel Tabel Studi Banding Tipe dan Jumlah Kamar Hotel Resort TIPE KAMAR JUMLAH KAMAR KAPASITAS /RUANG JUMLAH Family Premiere Room Premiere Room Executive Suite Deluxe Suite Family Deluxe Superior Standar Standar Standar Standar Standar Superior Deluxe Suite Suite [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 71

15 Tea Garden Resort Susan Spa Resort Tenda Batik Basement Basement Basement Superior 70 sqm Superior 80 sqm Deluxe 100 sqm Superior Deluxe Suite Grand Suite Guest House Family Room Berdasarkan Tabel 5.10 didapat hasil pendekatan Data pembagian unit yang akan direncanakan didapat dari hasil studi banding terhadap prosentase jumlah rata-rata tipe kamar yang telah diklasifikasikan kedalam tipe suite yang direncanakan. Pengklasifikasian berdasarkan kapasitas kamar hotel dan tipe tempat tidur. Data studi banding adalah sebagai berikut : HOTEL RESORT Tabel Perhitungan Tipe Kamar Hotel Resort Hotel Santika Bandung Green Valley Resort Tea Garden Resort Susan Spa Resort TIPE KAMAR JUMLAH Standar v 1 Superior v v v v 4 Deluxe v v v v 4 Suite v v 2 Grand Suite v 1 Deluxe Suite v 1 Family v v 2 Family v 1 Premiere Premiere v 1 Executive Suite v 1 Guest House v 1 Tenda Batik v 1 Basement v 1 [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 72

16 Berdasarkan Tabel 5.11, dapat disimpulkan bahwa perhitungan tipe unit kamar yang ada di hotel resort di kawasan Guci ini adalah sebagai berikut : 1. Superior : Kapasitas (Pasangan) 2. Deluxe : Kapasitas 3 orang (Pasangan + 1 anak ) 3. Suite : Kapasitas 4 orang (Pasangan + 2 anak ) 4. Family Room : Kapasitas >4 orang (Pasangan + >2 anak) HOTEL RESORT Tabel Perhitungan Jumlah Kamar Hotel Resort Hotel Santika Bandung Green Valley Resort Tea Garden Resort Susan Spa Resort TIPE KAMAR JUMLAH Superior Deluxe Suite Family Jumlah Total Kamar pada Tabel 5.12 adalah 135 Kamar 1. Superior : 79 = 56% x 52 kamar = 29,12 dibulatkan Deluxe : 37 = 25% x 52 kamar = 13 dibulatkan Suite : 5 = 5% x 52 kamar = 2,6 dibulatkan 3 4. Family Room : 14 = 14% x 52 kamar = 7,28 dibulatkan Pendekatan Personil 1. Tamu Hotel Tabel Perhitungan Jumlah Tamu yang Menginap di Hotel Resort TIPE KAMAR JUMLAH KAMAR KAPASITAS TOTAL Superior Deluxe Suite Family 7 Max 6 42 JUMLAH Pengunjung Hotel Tabel Identifikasi Kegiatan Utama Pengunjung PENGUNJUNG [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 73

17 Pelaku Pengunjung layanan utama Pengunjung komersial Pengunjung pertemuan Pengunjung rekreasi Jumlah Relatif Relatif Relatif Relatif 3. Pengelola Hotel Tabel Identifikasi Kegiatan Utama Pengelola PENGELOLA Pelaku Jumlah Manajer Utama 1 Orang Asisten Manager 1 Orang Sekretaris 1 Orang Manajer Pemasaran 1 Orang Manajer Personalia 1 Orang Manajer Keuangan 1 Orang Manajer Personalia dan Teknik 1 Orang Manajer Pengadaan Barang 1 Orang T O T A L 8 Orang 4. Pegawai Hotel Untuk menentukan jumlah personil karyawan, diadakan pendekatan dengan standart dan peraturan yang berlaku untuk hotel bintang 4, berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal pariwisata nomor 14/U/II/88 adalah sebagi berikut : a. Ratio perbandingan antara jumlah tenaga kerja dengan jumlah kamar yang direncanakan adalah 1 : 1,6 (1 kamar dilayani oleh 1,6 karyawan). Dengan demikian, dari 52 kamar yang direncanakan diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan minimal = 1,8 x 52 kamar = 83,2 dibulatkan 83 karyawan. b. Prosentase distribusi karyawan sebagai berikut : Tabel 5.16 Data Pembagian Jumlah Karyawan NO BAGIAN PERSENTASE JUMLAH KARYAWAN 1 Front Office 10 % 8 2 Tata Graha 23,6 % 20 3 Private Dining, Restoran cafe dan Bar 20,6 % 17 4 Komersial 7,2 % 6 5 Rekreasi dan Olah Raga 8,5 % 8 6 Penunjang 8,2 % 7 7 Utilitas 7,5 % 6 8 Security Dept 7,5 % 6 [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 74

18 9 Lain-lain 6,5 % 5 T O T A L 100 % 83 orang Pelaku Resepsionis dan informasi Reservasi dan pembayaran Petugas lounge Bellboy Cleaning service Tabel Data Jumlah Pegawai PEGAWAI Pegawai Front Office Pegawai Tata Graha House keeping/room service Petugas laundry Petugas linen Petugas florist Tukang kebun Tukang masak Petugas penerimaan barang 4 orang 4 orang 3 orang Jumlah Pegawai Private Dining, Restoran, Cafe dan Bar Kepala Koki Koki Restoran Koki Private Dining Tukang cuci Pramusaji Kasir Barista Cleaning service Supervisor ruang serbaguna Penjaga drugstore Petugas money changer Petugas biro perjalanan Penjaga toko souvenir dan butik 3 orang 4 orang Pegawai Fasilitas Komersial Petugas ruang konektivitas Pegawai Fasilitas Rekreasi dan Olahraga Operator kolam renang Operator fitness centre Petugas reservasi pijat dan [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 75

19 refleksi Terapis pijat dan refleksi Petugas pengawas fasilitas rekreasi Petugas medis Instruktur pelatihan Penjaga counter Tour guide farming Tour guide horse riding 4 orang Pegawai Fasilitas Penunjang Pegawai Pengelola Office boy dan cleaning service Pegawai Utilitas Petugas mekanikal elektrikal Petugas genset Petugas pompa air Satpam Petugas parkir Petugas CCTV Pegawai Keamanan 5. Fasilitas Parkir a. Parkir tamu menginap Berdasarkan asumsi, prosentase tamu yang menggunakan mobil adalah 75 % dari total tamu menginap dengan perincian data sebagai berikut : Total tamu menginap = 15 Kapasitas mobil adalah sebanyak 4 orang Sehingga total mobil adalah 151 x 75 % = 113,25 113,25 : 4 = 28,3 = ± 28 mobil Dan 25 % dari total tamu menginap menggunakan motor dengan perincian data sebagai berikut : Total tamu menginap = 15 Kapasitas motor adalah sebanyak 130 x 25 % = 37,75 37,75 : 2 = 18,875 = ± 19 motor b. Parkir pengunjung fasilitas rekreasi Berdasarkan data proyeksi dari jumlah pengunjung dikawasan Istano Basa Pagaruyung, pada Tabel 5.9. Data tahun terakhir yaitu sebanyak wisatawan pertahun, sehingga diketahui rata-rata pengunjung perhari adalah sekitar : 365 = 288 wisatawan per hari. Diasumsikan bahwa resort ini [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 76

20 dapat menampung sekitar 10 % dari total wisatawan, atau sekitar 29 orang/hari 1. Berdasarkan asumsi, prosentase tamu yang menggunakan mobil adalah 75 % dari total pengunjung dengan perincian data sebagai berikut : Total pengunjung = 29 orang Kapasitas mobil adalah sebanyak 4 orang Sehingga total mobil adalah 29 x 75 % = : 4 = 5,5 = ± 6 mobil 2. Dan 25 % dari total pengunjung menggunakan motor dengan perincian data sebagai berikut : Total pengunjung = 29 orang Kapasitas motor adalah sebanyak 29 x 25 % = 7,25 7,25 : 2 = 12,5 = ± 4 motor 3. Serta terdapat 2 parkir untuk bus berukuran sedang dengan antisipasi tamu rekreasi dalam jumlah besar (reunion, dan sebagainya). c. Parkir pengelola Berdasarkan Tabel 5.15 dan 5.16, diasumsikan bagian pengelola dan sebagian dari bagian lain menggunakan mobil dengan jumlah mobil sebanyak 10 % yaitu dengan kapasitas mobil 1 mobil /orang = 9 10 % x 91 = 9,1, jadi ± 9 mobil Untuk bagian lainnya sebanyak 8 dibagi 2 (terdapat pergantian shift) menjadi 4 menggunakan fasilitas motor. Kapasitas motor sebanyak 41 motor dengan asumsi 1 motor/orang. Tabel Data Jumlah Kendaraan NO DATA MOBIL MOTOR BUS 1 Tamu Pengunjung Pengelola dan 9 41 Pegawai T O T A L Pendekatan Program Ruang Analisis besaran ruang adalah proses menentukan dimensi pada ruang-ruang hotel resort. Analisis besaran ruang untuk hotel resort di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung didasarkan pada : Surat keputusan Dinas Pariwisata No : 14/U/II/1988 tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha dan Pengelolaan Hotel, dan Standar Diparta (SK) Time Saver Standart for Building Types (TS) Data arsitek, Ernest Neufert (DA) [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 77

21 Hotel Planning and Design (HPD) Study Banding dan Pengamatan (SB) Asumsi (AS) Program ruang dalam Resort Hotel Tebing Bekah terbagi menjadi 7 bagian, Yaitu: 1. Kelompok Hunian 2. Kelompok Publik 3. Kelompok Pengelola 4. Kelompok Service dan Pelayanan 5. Kelompok Kegiatan Parkir 1. Kelompok Hunian No Ruang Kapasitas / Kwantitas (K) Tabel Tabel Kelompok Hunian Standar Besaran (S) Luas (m²) K x S Sumber 1 Superior 29 24m² / unit 696 m 2 SK 2 Deluxe 13 48m² / unit 624 m 2 SK 3 Suite 3 98m² / unit 294 m 2 SB 4 Family 7 200m² / unit m 2 SB Jumlah m 2 Sirkulasi 30% m 2 jumlah Kesuluruhan 3.918,2 m 2 2. Kelompok Publik NO RUANG Kapasitas / Kwantitas (K) 1 Pengunjung Restoran Cafe dan Bar Restoran R. Makan 40% x 151 = 60 orang Tabel Tabel Kelompok Publik Standar Besaran (S) Luas (m²) K x S Sumber 1,5 m 2 / orang 90 m 2 DA Kasir 2 staf + 1,2 m 2 / orang 4,8 m 2 DA R. Saji 1 unit 4,2 m 2 / unit 4,2 m 2 DA Dapur 1 unit (60org) 0,7 m 2 /orang 42 m 2 DA R. Chef 1 unit 12 m 2 / orang 12 m 2 DA Waste disposal 2 unit (60org) 0,15 m 2 / orang 18 m 2 DA Gudang basah 1 unit (60org) 0,04 m 2 / orang 2,4 m 2 DA Gudang kering 1 unit (60org) 0,25 m 2 / orang 15 m 2 DA Gudang alat 1 unit (60org) 0,16 m 2 / orang 9,6 m 2 DA Cuci piring 1 unit (60org) 0,1 m 2 / orang 6 m 2 DA Lavatory Bar dan Cafe 1 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 9 m 2 DA Area duduk 60 orang 1,2 m 2 /orang 72m 2 DA [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 78

22 Meja bar & pantry 1 unit 9,48 m 2 9,5 m 2 DA Kasir 1 unit 2,1 m 2 /orang 2,1 m 2 DA Lavatory 1 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 9 m 2 DA Jumlah 305,6 m 2 Sirkulasi 30% 91,68 m 2 jumlah Kesuluruhan 397,28 m 2 2 Pengunjung Pijat dan Refleksi Receptionist Lobby 2 staf + 1,2 m 4,8 m 2 DA R. Sauna 30 orang 4 m 2 / orang 120 m 2 DA R. Ganti 2 unit 6 m 2 / unit 12 m 2 DA R. Massage 15 orang 4 m 2 / orang 60 m 2 DA Locker 2 unit 12 m 2 / unit 24 m 2 DA Lavatory 1 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 9 m 2 DA Jumlah 229,8 m 2 Sirkulasi 30% 68,94 m 2 jumlah Kesuluruhan 298,74 m 2 3 Pengunjung Kolam Renang Utama R. Registrasi 2 staf + 1,2 m 4,8 m 2 DA Kolam dewasa 1unit (60org) 70 m 2 / unit 70 m 2 DA Kolam Anak 20 orang 2 m 2 / orang 40 m 2 DA R. Ganti 4 unit 1,3 m 2 / unit 5,2 m 2 DA R. Locker 2 unit 12 m 2 / unit 24 m 2 DA R. Bilas 8 orang 2 m 2 / orang 16 m 2 DA Lavatory Spot berjemur dan santai 1 unit Pria = 4 m 2 Wanita = 5 m 2 9 m 2 DA 10 orang 1,25 m 2 12,5 m 2 DA Ruang tunggu 10 orang 1,2 m 2 12 m 2 DA Ruang Alat 20 orang 0,3 m 2 6 m 2 DA Jumlah 199,5 m 2 Sirkulasi 30% 59,85 m 2 jumlah Kesuluruhan 259,35 m 2 4 Pengunjung Fasilitas Olahraga dan Rekreasi R. Registrasi 1 staf + 1,2 m 2 2,4 m 2 DA Ruang biliard 4 meja (1,7 x 2,4) = 4,08 m 2 4 m 2 DA Ruang fitnes 1 ruang (8 x 15) = 120 m m 2 DA Ruang ganti dan bilas pria Ruang ganti dan bilas wanita 5 orang 1,56/ orang 7,8 m 2 5 orang 1,56/ orang 7,8 m 2 DA DA [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 79

23 Locker 2 unit 12 m 2 / unit 24 m 2 DA Lavatory 1 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 9 m 2 Jumlah 175 m 2 Sirkulasi 30% 52,5 m 2 jumlah Kesuluruhan 227,5 m 2 5 Pengunjung Pertemuan Ruang serbaguna Audience 1 unit (100 orang) 1,2 m 2 / orang 120 m 2 DA Stage area 2 unit 15 m 2 / unit 30 m 2 SB Backstage 2 unit (10 orang) 1,25 m 2 / orang 25 m 2 SB R. Panitia 2 unit 9 m 2 / unit 18 m 2 SB R. Operator 2 unit 9 m 2 / unit 18 m 2 SB Gudang Alat 1 unit 10 m 2 / unit 10 m 2 SB Lavatory 2 unit DA Pria = 5 m 2 11 m 2 DA Wanita = 6 m 2 Jumlah 232 m 2 Sirkulasi 30% 69,6 m 2 jumlah Kesuluruhan 301,6 m 2 6 Pengunjung Area Komersial Drugstore 1 unit 20 m² 20 m² SB Money changer Biro perjalanan Toko souvenir dan butik Ruang konektivitas 1 unit 20 m² 20 m² SB 1 unit 20 m² 20 m² SB 1 unit 20 m² 20 m² SB 1 unit 20 m² 20 m² SB Jumlah 100 m 2 Sirkulasi 30% 30 m 2 jumlah Kesuluruhan 130 m 2 3. Kelompok Pengelola No Ruang Kapasitas / Kwantitas (K) 1 Ruang manajer utama 2 Ruang sekretaris 3 Ruang manajer keuangan 4 Ruang manajer personalia Tabel Tabel Kelompok Pengelola Standar Besaran (S) Luas (m²) K x S Sumber 15 m 2 / orang 15 m² DA 6,7 m 2 / orang 6,7 m² DA 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 set meja & kursi 1,2m²/orang 4m²/set 1,2m²/orang 4m²/set 7,28 m² DA 7,28 m² DA [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 80

24 5 Ruang manajer pemasaran 6 Ruang manajer pengadaan barang 7 Ruang operasional 8 Ruang manajer teknik Sirkulasi 40% 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1,2m²/orang 4m²/set 1,2m²/orang 4m²/set 1,2m²/orang 4m²/set 1,2m²/orang 4m²/set 7,28 m² DA 7,28 m² DA 7,28 m² DA 7,28 m² DA 9 Ruang rapat 15 orang 2 m 2 / orang 30 m² DA 10 Ruang tunggu 4orang 1 set sofa & meja Sirkulasi 40% 1,2m²/orang 6m² 11 Ruang arsip 30 kamar 30 kamar 0,18m²/kamar 10,8 m² DA 5,4 m² DA 12 Pantry 1 Unit 9,63m² 9,63 m² DA 13 Lavatory 1 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 9 m 2 DA Jumlah 130,21 m 2 Sirkulasi 30% 39,063 m 2 jumlah Kesuluruhan 169,273 m 2 4. Kelompok Service dan Pelayanan Tabel Tabel Kelompok Pelayanan No Ruang Kapasitas / Kwantitas (K) 1 Ruang Utilitas Standar Besaran (S) Luas (m²) K x S Sumber R. Genset 1 unit 12 m 2 / unit 12 m 2 SB R. Kontrol panel 1 unit 16 m 2 / unit 16 m 2 R. PABX 1 unit 15 m 2 / unit 15 m 2 DA R. Pompa 1 unit 12 m 2 / unit 12 m 2 SB R. Water tank 1 unit 12 m 2 / unit 12 m 2 SB R. Water Treatment 1 unit 24 m 2 / unit 24 m 2 R. IPAL 1 unit 20 m 2 / unit 20 m 2 SB R. Sampah 1 unit 12 m 2 / unit 12 m 2 SB R. Trafo 1 unit 45 m 2 45 m 2 SB R. Tandon air 1 unit 50 m 2 50 m 2 SB Gudang Utilitas 1 Ruang 12 m 2 12 m 2 SB DA SB [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 81

25 Jumlah 230 m 2 Sirkulasi 30% 69 m 2 jumlah Kesuluruhan 299 m 2 2 Front Office Lobby 70 orang 1,2 m 2 84 m 2 DA Receptionist and Reservation 2 staff + 1,2 m 2 4,8 m 2 DA Front Office 4 orang 1,2 m 2 4,8 m 2 DA Bell Boy Station 1,2 m 2 2,4 m 2 DA Lounge 52 kamar 0,55 m 2 28,6 m 2 SB Lavatory 1 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 9 m 2 DA Jumlah 133,6 m 2 Sirkulasi 30% 40,08 m 2 Jumlah Kesuluruhan 173,68 m 2 3 Tata Graha Ruang linen 52 kamar 0,405 m² 21,06 m² TS Ruang laundry 52 kamar 0.63 m² 32,76 m² TS Ruang jemur 52 kamar 0,375 m² 19,5 m² TS Ruang pegawai 50% x 83 orang= 4 1,2 m² 50,4 m² DA Locker 2 unit 12 m 2 / unit 24 m 2 DA Ruang makan tata graha Pantry tata graha 20 orang 1,33 m² 26,6 m² SK 1/3 26,6 m² 8,9 m² SB Gudang alat 52 kamar 0,36m² 18,72 m² TS Ruang house keeping Gudang house keeping Ruang persediaan bahan makanan Ruang penerimaan 52 kamar 0.9m² 46,8 m² 52 kamar 0,36m² 18,72 m² TS 52 kamar 0,36m² 18,72 m² TS 52 kamar 0,27m² 14,04 m² HDP Garbage Room 52 kamar 0,27m² 14,04 m² HDP Mushola karyawan 1 unit 30m² 30m² SB Lavatory 2 unit Pria = 4 m Wanita = 5 m 4 Mushalla 18m² DA R. Sholat 20 orang 1,8m² x org 36 m² SB Lavatory 1 unit Pria = 4 m 9 m 2 DA [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 82

26 Wanita = 5 m Tempat Wudhu 2 unit 3 m 2 6 m 2 SB 5 Keamanan Satpam 1 unit 9 m 2 9 m 2 SB CCTV 1 unit 9 m 2 9 m 2 SB Jumlah 431,26 m 2 Sirkulasi 30% 129,378 m 2 jumlah Kesuluruhan 560,638 m 2 5. Kelompok Kegiatan Parkir Tabel Tabel Kelompok Kegiatan Parkir No Ruang Kapasitas / Kwantitas (K) Standar Besaran (S) Luas (m²) K x S Sumber 1 Gerbang Masuk Max 2 Bus 3m / Bus 6 m 2 SB 2 Parkir Tamu 2 bus 28 mobil 19 motor 3 Parkir Pengunjung 4 Parkir Pengelola dan Pegawai 6 mobil 4 motor 9 mobil 41 motor 36 m 2 9,5 m 2 1,54 m 2 9,5 m 2 1,54 m 2 9,5 m 2 1,54 m 2 367,26 m 2 DA 63,16 m 2 DA 148,64 m 2 DA 5 Ruang Entrance 10 orang 1,2 m 2 12 m 2 DA Jumlah 597,06 m 2 Sirkulasi 100% 597,06 m 2 jumlah Kesuluruhan 1.194,12 m Rekapitulasi Pendekatan Program Ruang Tabel Total Kebutuhan Ruang NO Program Ruang Luas 1 Kelompok Hunian 3.918,2 m 2 2 Kelompok Publik 1.788,77 m 2 3 Kelompok Pengelola 169,273 m 2 4 Kelompok Service dan Pelayanan 1.033,318 m 2 5 Kelompok Kegiatan Parkir 1.194,12 m 2 T O T A L 8.103,681 m 2 Dibulatkan m Pendekatan Aspek Kontekstual [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 83

27 Dasar-dasar Perencanaan Tapak Dasar proses perencanaan tapak dimulai dengan pengumpulan data-data dasar yang berkaitan langsung dengan keadaan tapak tersebut, dan juga daerah yang ada disekitarnya. Data mengenai tapak ini meliputi hal-hal seperti peraturan perizinan, perencanaan induk, peta dasar dan udara, data topografi, informasi geografi, vegetasi dan ruang-ruang terbuka yang ada. Data tersebut dianalisis agar dapat menetapkan keunggulan serta keterbatasan tapak Pemilihan Lokasi Tapak Penentuan lokasi tapak dalam perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Kawasan Istano Basa Pagaruyung merupakan suatu hal yang penting denan mempertimbangkan beberapa faktor dalam penentuan lokasi tapak tersebut, diantaranya: a. Kesesuaian dengan kebijaksanaan pemerintah daerah Dinas Pariwisata Pemerintahan Kabupaten Tanah Datar merencanakan program kerja pengembangan Wisata Istano Basa Pagaruyung. b. Nilai Ekonomis Letak lokasi diutamakan disekitar Istano Basa Pagaruyung, sehingga tidak jauh dari Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung dan tempat-tempat wisata lainnya. c. Letak Lokasi Lokasi yang dipilih untuk tapak bangunan Hotel Resort di utamakan di kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung d. Tingkat Aksesibilitas Lokasi bangunan Hotel Resort ini harus memiliki aksesibilitas yang baik, dengan faktor-faktor yang menentukan, diantaranya: Jenis jalan, apakah jalan primer atau sekunder Jarak pencapaian Transportasi, baik umum maapun pribadi Tersedianya fasilitas untuk pedestrian e. Polusi kebisingan Letak lokasi tidak berada pada jalan yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi, karena Hotel Resort bertujuan untuk memberikan suasana yang tenang dan damai bagi para pengunjung Pendekatan Pemilihan Lokasi Tapak Sesuai dengan program kerja Pemerintah Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar, Istano Basa Pagaruyung merupakan salah satu kawasan yang ditujukan untuk mengembangkan pariwisata Kabupaten Tanah Datar. Oleh karena itu lokasi ini terpilih menjadi lokasi Hotel Resort sebagai salah satu fasilitas penunjang di kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung. Perencanaan dan perancangan Hotel Resort ini terletak di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Tanah Datar, Kecamatan Tanjung Emas, tepatnya di Kawasan Istano Basa Pagaruyung. [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 84

28 Gambar 5.3. Peta Sumatera Barat Sumber : Gambar 5.4. Peta Tanah Datar Sumber : Dinas Pariwisata Tanah Datar [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 85

29 Gambar 5.5. Foto Udara Kawasan Istano Basa Pagaruyung Sumber: Google Map Pendekatan Pemilihan Tapak Pada pemilihan tapak yang dilakukan untuk Hotel Resort di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung mengacu pada beberapa karakteristik yang berfungsi sebagai suatu pertimbangan pada penilaian dari beberapa tapak yang tersedia. Dari kriteriakriteria persyaratan tapak yang telah disebutkan sebelumnya, maka alternatif tapak untuk Hotel Resort di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung adalah sebagai berikut : 1. Alternatif Tapak 1 Tapak ini terletak di sebelah timur laut Istano Basa Pagaruyung yang merupakan sebuah lahan kosong yang cukup luas. Luas total tapak adalah sebesar m 2 dengan batas-batas tapak sebagai berikut : - Utara : Hutan - Selatan : Sawah - Barat : Istano Basa Pagaruyung - Timur : Sawah [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 86

30 mbar 5.6. Alternatif Tapak 1 Sumber : Google Map Ga Gambar 5.7. Foto Alternatif Tapak 1 Sumber : Data Pribadi 2. Alternatif Tapak 2 Tapak ini terletak di sebelah timur utara Istano Basa Pagaruyung yang merupakan sebuah lahan kosong yang cukup luas. Luas total tapak adalah sebesar ,6 m 2 dengan batas-batas tapak sebagai berikut : - Utara : Hutan - Selatan : Sawah - Barat : Istano Basa Pagaruyung - Timur : Sawah [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 87

31 Gambar 5.8. Alternatif Tapak 2 Sumber : Google Map mbar 5.9. Foto Alternatif Tapak 2 Sumber : Data Pribadi Ga Untuk menentukan pemilihan tapak maka dilakukan penilaian terhadap masingmasing tapak dengan nilai sebagai berikut: - Baik, bobot nilai 3 - Cukup, bobot nilai 2 - Kurang, bobot nilai 1 Tabel 5.25 Penilaian Tapak NILAI NO KRITERIA PENILAIAN TAPAK 1 TAPAK 2 1. Aksesibilitas Kualitas lingkungan Jaringan utilitas Luas lahan Keamanan 3 3 [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 88

32 6. Kesesuaian tata guna lahan Kebisingan Kondisi lingkungan 3 3 TOTAL Sumber: Analisa Pribadi Dari penilaian tapak diatas maka diperoleh nilai tertinggi yakni 22 point pada alternatif tapak 2, oleh karena itu Hotel Resort ini akan menggunakan alternatif tapak Peraturan Bangunan Untuk menjaga terciptanya kondisi yang harmonis antara bangunan dan lingkungan yang mampu memenuhi standar dalam perencanaan dan perancangan bangunan, pemerintah daerah setempat mengeluarkan pedomana dalam pendirian bangunan. Peraturan Bangunan Setempat berdasarkan RTRW kawasan Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : Tabel Peraturan Bangunan Setempat berdasarkan RTRW Kab. Tanah Datar NO Pedomana Pengaturan Peraturan 1 Garis Sempadan Muka Bangunan (GSB) 10 m 2 Garis Sempadan Samping Bangunan 3 m 3 Garis Sempadan Belakang Bangunan 3 m 4 Jumlah Lantai Maksimal 2 Lantai 5 Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 50 % 5.4. Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan ini adalah dengan menggunkan dua macam sistem pencahayaan yakni pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. 1. Pencahayaan Alami Terdapat dua kenyamanan yang dipengaruhi oleh cahaya alami yaitu kenyamanan visual dan kenyamanan thermal. Pencahayaan alami dapat didapatkan melalui berbagai bukaan yakni jendela, boven, pintu dan juga skylight yang dapat membantu memberikan pencahayaan alami pada bangunan. 2. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan digunakan sebagai cadangan apabila saat-saat tententu pencahyaan alami tidak dapat digunkan misalnya sewaktu cuaca mendung. Pencahayaan buatan juga digunakan untuk ruang-ruang yang tidak mendapatkan pencahayaan alami seperti lavatori. (Parmonangan Manurung, 2012). [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 89

33 5.4.2 Sistem Penghawaan/Pengkondisian Ruang Sistem penghawaan berhubungan dengan suhu yang sangat berpengaruh pada kenyamanan pengguna bangunan. Untuk memperoleh kenyamanan suhu tersebut digunakan dua system penghawaan yaitu: 1. Penghawaan alami, dengan menggunakan sistem ventilasi silang (cross ventilation) antara lain dengan memberikan bukaan pada dinding bangunan yang berlawanan atau berhadapan untuk sirkulasi udara bersih dan kotor. 2. Penghawaan buatan, diperoleh dengan menggunakan alat pengkondisi udara yang memungkinkan mengatur suhu ruangan sesuai dengan yang dinginkan. Penghawaan buatan menggunakan AC central pada area publik dan pengelola seperti koridor, lobby, dan ruang rapat. Sistem ini memerlukan cooling tower dan chiller yang diletakkan di bagian luar bangunan Sistem Jaringan Air Bersih Sumber utama air bersih pada bangunan ini adalah dari PDAM, namun terdapat beberapa cara pendistribusian air bersih tersebut diantaranya adalah : 1. Up Feed Pumping System Yaitu air bersih dari PDAM dipompa keatas kemudian langsung dialirkan ke tiaptiap lantai bangunan 2. Down Feed Pumping System Yaitu air bersih dari PDAM dipompa ketas kemudian di tampung dalam Roof Tank, kemudian dialirkan ke tiap-tiap lantai yang membutuhkan. Sistem jaringan air bersih yang digunakan pada bangunan ini menggunakan sistem Down Feed Puming System agar lebih efektif ketika memompa air, dan apabila listrik padam masih ada cadangan air yang tersimpan di Roof Tank Sistem Pembuangan Air Kotor Air kotor yang mengandung kotoran padat dari kloset disalurkan menuju septictank. Sedangkan air kotor yang berupa cairan berasal dari kamar, kecil, urinoir, wastafel, kantin langsung dibuang ke saluran kota menggunakan saluran tertutup. Sedangakan air hujan akan diteruskan oleh talang dan turun hingga saluran air tertutup/ langsung jatuh ke tanah. Limbah Septictank Peresapan Limbah Limbah Cair Saluran Riol Air Hujan Talang Air Gambar 5.10 Skema Sistem Jaringan Air Kotor Sumber : Analisa Pribadi [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 90

34 Terdapat pengolahan khusus dalam sistem pembuangan air bekas, yaitu dengan cara membuat instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL). Air limbah ini dapat digunakan untuk mencuci mobil dan menyiram tanaman. Instalasi dijelaskan sebagai berikut: Gambar Skema Sistem Pengolahan Air Limbah Sumber : Analisa Pribadi Sistem Jaringan Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah melalui transformator (trafo), aliran tersebut panel utama dan dilanjutkan ke beberapa sub panel untuk diteruskan ke semua perangkat listrik yang ada di dalam bangunan. Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis (dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus Sistem Pembuangan Sampah Pengelolaan sampah dengancara konvensional yaitu karyawan kebersihan (cleaning service) mengambil sampah dari tiap ruangan dan memasukkan ke tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah-sampah tersebut akan dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA Sistem Pencegahan Kebakaran Menurut Hartono Poerbo(1992), Dalam rangka melindungi bangunan terhadap kebakaran maka pada bangunan Hotel Resort ini diperlukan adanya sistem pencegahan kebakaran, yakni diantaranya sebagai berikut : 1. Sistem Deteksi Awal Kebakaran Sistem yang bekerja sebagai pendeteksi awal bila ada gejala kebakaran. Sistem ini berupa pendeteksi awal seperti keberadaan asap dengan beberapa alat pendeteksi, yaitu : a. Smoke detector atau alat pendeteksi asap yaitu memiliki kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm apabila terjadi asap diruang alat tersebut di pasang. b. Flame detector atau alat deteksi nyala api yang dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dinyalakan api tersebut. c. Hyd detector [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 91

35 2. Sistem Pemadam Api Sistem yang bekerja untuk memadamkan api untuk mencegah kebakaran yang lebih besar. Beberapa alat yang dipakai dalam sistem ini adalah : a. Sprinkle, alat pemadam api semprot yang dipasang pada plafon atau dinding bangunan yang dapat menyemprotkan air bertekanan. b. Fire extinguisher, tabung berisi bahan CO2/ bahan lain yang dapat memadamkan api, efektif untuk memadamkan api yang masih kecil. c. Hidrant, berupa selang panjang yang dapat menyemprotkan air bertekanan tinggi, efektif untuk memadamkan api yang sudah besar yang diletakkan diluar bangunan. d. Siamese, Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari mobil pemadam kebakaran untuk disalurkan ke dalam sistem instalasi pipa pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang terpasang di dalam gedung selanjutnya dipancarkan melalui sprinkler sprinkler dan hydrant box di dalam gedung Sistem Komunikasi Sistem telekomunikasi pada bangunan menggunakan jaringan telepon dan faksimili melalui jaringan Telkom yang digunakan untuk kepentingan komunikasi pengelola.jaringan telepon dan faksimili yang digunakan berupa PABX atau alat komunikasi yang dirancang secara khusus agar dapat memudahkan komunikasi antar divisi atau antar ruangan. Gambar Skema Sistem Telekomunikasi Sumber : Analisa Pribadi Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang digunkaan pada bangunan Hotel Resort di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung ini menggunakan sistem penangkal petir Faraday, penagkal petir sistem Faraday sendiri adalah : 1. Penangkal Petir Faraday Sistem yang umum digunakan pada bangunan-bangunan di Indonesia. Sistem ini terdiri dari tiang-tiang kecil yang terbuat dari tembaga setinggi 30 cm dengan kabel tembaga sebagai penghantar ke bumi Sistem Keamanan (CCTV) Closed Circuit Television (CCTV) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memantau situasi dan kondisi suatu tempat. [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 92

36 5.5. Pendekatan Aspek Teknis Sistem Struktur Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagianbagian sistem struktur itu sendiri, terdapat 3 bagian dalam sistem struktur yakni: 1. Super struktur atau struktur atas adalah perpenjangan vertikal bangunan di atas pondasi, 2. Kolom, balok dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan atap, 3. Substruktur atau struktur bawah adalah struktur dasar yang membentuk pondasi sebuah bangunan. Kemungkinan struktur yang dapat digunakan pada bangunan Hotel Resort di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung ini yaitu : 1. Struktur rangka Struktur rangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balokbalok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horisontal yang berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya ke kolom. Selanjutnya dilengkapi dengan sistem lantai, dinding, dan komponen lain untuk melengkapi kebutuhan bangunan untuk pembentuk ruang (Francis D.K Ching, Cassandra Adams, 2001). 2. Struktur Atap Menggunakan struktur atap rumah gadang Minangkabau atau yang biasa disebut dengan gonjong Sistem Modul Modul adalah unit satuan terkecil pada suatu ruang, yang ditentukan oleh unit fungsi kegiatan dominan pada suatu fungsi bangunan. Modul sendiri yaitu berfungsi sebagai sebuah patokan dasar dalam menentukan suatu dimensi bentuk, ruang dan struktur. Unit Fungsi ditentukan oleh komponen-komponen kegiatan tertentu seperti perabot dan area sirkulasinya. Modul dalam arsitektur sendiri terdapat dua macam yakni modul vertikal dan modul horizontal. 1. Modul Horizontal : ditentukan oleh dimensi-dimensi horizontal pada suatu unit fungsi 2. Modul Vertikal : ditentukan oleh dimensi-dimensi vertikal pada suatu unit fungsi [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 93

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL 5.1 Progam Dasar Perencanaan 5.1.1 Progam Ruang DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA Tabel 5.1 Progam Ruang Kelompok Publik KELOMPOK PUBLIK Front

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Kelompok Ruang Kegiatan Umum 1. Plasa Penerima 163,2 2. Lobby 63,2 3. Lounge 42,66 4.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Tapak Terpilih Berdasarkan komposisi nilai masing masing alternatif tapak, maka tapak terpilih adalah tapak 3. Gambar 5.1

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5. 1 Program Ruang No. Kelompok Kegiatan/Ruang Luas KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Deluxe Room 811,2

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT.. Program Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort... Program Ruang Pembagian ruang dibedakan sesuai kelompok kegiatan (kelompok kegiatan utama, penunjang,

Lebih terperinci

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan 6.1 Konsep Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang No. Jenis Ruang Luas (M 2 ) KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 1. Lobby 104,00 2. Sky Lounge 70,20 3.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK BAB V SEMARANG BATIK CENTER DAN PELATIHAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK 5.1 Program Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Semarang Batik Center dan Pelatihan merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

46 Andhy Setiawan

46 Andhy Setiawan BAB V KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Condotel dan Town House ini adalah untuk memberikan hunian baru dengan system

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dari uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tapak kawasan difungsikan sebagai kawasan wisata

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dari uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam tapak akan ditambahkan fungsinya sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG 6.. Program Dasar Perencanaan 6... Program ruang Kelompok Ruang Kegiatan Utama No. Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Standar Sumber

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan Dan Perancangan Tanjung Kelayang Beach Resort merupakan resort hotel berbintang empat di Kabupaten Belitung yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan 1. Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Standart Villa 53 m² TOTAL (30 unit villa) 1590m² Deluxe Villa 68 m² TOTAL

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Stasiun KA Merak ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Perancangan Dalam konsep dasar perancangan berdasarkan pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dibagi atas tiga kategori konsep

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang 1. Kelompok Ruang Penghuni BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TIPE UNIT VIP Tempat tidur klien 1 orang 18,1m 2 Tempat tidur suster 1 orang 7,8

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas Hotel Resort di Pantai Siung menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pariwisata di

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga. BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga bertujuan untuk meningkatkan minat siswa di keahlian kuliner di kecamatan Banyumanik,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Oleh : Yolanda Fransiska, Wijayanti, Bambang Adji Murtomo Kabupaten Tanah Datar adalah daerah destinasi wisata

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL 5.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep utama yang mendasari perencanaan dan perancangan Budget Hotel di Yogyakarta adalah: 1. Konsep budget hotel yang

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG Perencanaan dan perancangan Kawasan Glamor Camping di Baru Bolang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas penginapan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Besaran Ruang BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, didapatkan program ruang yang dibutuhkan Pusat Kesenian Kabupaten Wonosobo,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Sentra Batik Tulis Lasem yaitu: 1) Pengunjung 2) Karyawan showroom 3) Karyawan restoran 4) Pelatih

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN 5.1 Program Perencanaan Proyek 5.1.1 Perhitungan Program a. Kelompok Utama BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN Pre Function Lobby ( 25% dari kebutuhan ruang pengunjung

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 1.1. Program Perencanaan Arsitektur 1.1.1. Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1. Rekapitulasi program ruang GOR Kudus Wisma Atlet untuk 30 orang 1 Hall 60 2 R.Tidur Atlet

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalam hotel resort terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 5.1. Program Ruang City hotel di Jakarta Timur No Kelompok Ruang Jenis Ruang Luas (m²) 1 Penerimaan Lobby

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG 5.. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Konvensi Besar Konvensi Sedang Konvensi Kecil Auditorium 2400 m 2 Pre function lobby 600 m 2 Stage 80

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BOUTIQUE HOSTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BOUTIQUE HOSTEL BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BOUTIQUE HOSTEL 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Tapak Terpilih Berdasarkan komposisi nilai masing-masing alternatif tapak, maka diperoleh tapak alternatif

Lebih terperinci

BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu menginap

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Dasar Aspek Fungsional Program dasar aspek fungsional Kondominium di Semarang adalah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Luas Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48 BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Konsep Dasar Perancangan 6.1.1. Program Ruang No Jenis Ruang Jumlah Luas Ruang Kelompok Kegiatan Penerima 1. Main gate, loket parkir

Lebih terperinci

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan City Hotel Bintang 3 di Pekalongan dapat diuraikan sebagai berikut : 6.1.1. Pelaku Aktivitas Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM 5.1 Program Dasar Perencanaan Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB VI KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN BAB VI KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Perencanaan dan perancangan Sentra Promosi dan Pengembangan Produk Olahan Susu bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas bangunan promosi produk yang

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang BAB V HASIL 1.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 1.1.1 Program Ruang Pendekatan kebutuhan dan standar besaran ruang didapat dari hasil perhitungan dan standar standar yang ada pada literature, antara lain : STANDAR

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah

Lebih terperinci

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. PRODUCED BY AN AUTODESK EDUCATIONALPRODUCT PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. Berangkat Dari Ide Ban Kendaraan yang Bersifat

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci