BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komputasi Awan Ketika kita membicarakan cloud computing atau komputasi awan, sebenarnya apakah dalam pemikiran kita membicarakan hal yang sama? Mari kita lihat. Banyak pihak memberikan penjabaran yang berbeda-beda dari sebuah definisi cloud computing berdasarkan definisinya mashing-masing. Wikipedia mendefinisikan komputasi awan sebagai komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik. Gartner mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet. Forester mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar-perpemakaian. Secara sederhana, komputasi awan dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian. Kalau listrik bisa seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya, apabila sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Customer Relationship Management). Kenapa perusahaan tersebut harus membeli aplikasi 7

2 8 CRM, membeli server, dan kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut? Di sinilah komputasi awan berperan. Penyedia jasa komputasi awan seperti PT. XYZ, menyediakan salah satu fitur Cloud berupa aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan tadi. Mereka tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PT. XYZ), menyambungkan perusahaannya dengan layanan tersebut (dalam hal ini, melalui Internet), dan tinggal menggunakannya. Pembayaran? Cukup dibayar per tahun (tergantung kontrak) sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan. 2.2 Sejarah Komputasi Awan Ide awal dari komputasi awan dapat ditarik ke tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik seperti listrik dan telpon". Hal lain yang memicu lahirnya komputasi awan adalah adanya sistem yang terdistribusi (distributed system). Dengan sistem terdistribusi ini memungkinkan terjadinya penggunaan sumber daya (software, hardware, data) secara bersama-sama. Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide "Network Computing" sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai macam perangkat lunak, mulai dari sistem operasi dan berbagai perangkat lunak pendukung lainnya yang dibutuhkan, dijejalkan ke dalam masing-masing PC Desktop pengguna. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan lingkungan yang berisi berbagai macam kebutuhan sistem operasi dan perangkat lunak yang siap diakses oleh pengguna. Ide "Network Computing" ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang

3 9 menawarkan Network Computing Client sebagai pengganti piranti PC Desktop. Percobaan pada tahun '98 memakai Network Computing yang dikoneksikan ke sebuah Windows NT Server di mana Network Computing klien dapat menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di dalam server tersebut secara remote. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses NC ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC. Tonggak selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat hosting aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat "private", di mana layanan hanya dikostumisasi khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu itu umumnya masih bersifat client-server. Dari sudut pandang software engineering (rekayasa perangkat lunak), berkembangnya Web 2.0 pada tahun 1999 yang saat itu disuarakan oleh Darcy DiNucci, seorang konsultan desain informasi elektronik yang juga sangat berperan serta. Dengan mengedepankan sisi interaktif halaman web dan juga akses ke web tersebut yang dapat dari berbagai platform. Selain Web 2.0, Mashup juga setidaknya ikut berperan serta dalam kelahiran komputasi awan, mashup adalah suatu aplikasi berbasis web yang dapat mengombinasikan data dari banyak sumber menjadi kumpulan yang terintegrasi dalam satu storage.

4 10 Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21, terutama di area pemograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks dan multimedia. Mengadopsi essai yang ditulis oleh Voas dan Zhang yang diterbitkan IEEE tahun 2009, setidaknya ada 6 tahapan munculnya komputasi awan, 6 tahapan tersebut adalah tahap pertama berupa mainframe komputer, dimana pengguna hanya menggunakan terminal yang terhubung dengan mainframe komputer. Tahap kedua komputer berupa PC-stand alone yaitu pengguna menggunakan komputer yang sudah dapat berdiri sendiri (tidak memerlukan mainframe lagi). Pada tahap ketiga; komputer, laptop, ataupun server terhubung menjadi satu dalam suatu jaringan lokal untuk berbagai sumber daya dan meningkatkan performa. Kemudian pada tahap ke-empat, beberapa jaringan local yang terhubung dan menjadi jaringan global. Pada tahap kelima; munculah grid computing, konsep ini menawarkan adanya pembagian tugas komputasi yang besar kepada banyak komputer yang saling terhubung dalam suatu jaringan dan juga komputer-komputer tersebut dapat berbagi sumber daya (yang diatur dengan teori sistem terdistribusi). Pada tahap keenam lahirlah teori komputasi awan yang menawarkan semua komputasi ada di internet. Seperti sudah sedikit disinggung sebelumnya, popularitas komputasi awan semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc Benioff, mantan wakil direktur Oracle Corp, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service (SaaS) pada Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan meriah. Dengan misinya yang terkenal yaitu "The End of Software", Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi mantan bos nya di Oracle, Larry Elisson, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade kemudian. Selanjutnya istilah komputasi awan bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Dimulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang

5 11 didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalan raksasa IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya. Semua inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk komputasi awan pun masih terus mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis. Bahkan dari sisi akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang ini hal ini baru bermunculan di tiga tahun belakangan. Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam pertarungan menguasai awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah "Cloud Computing", namun ditolak oleh otoritas paten Amerika. Walaupun di luar pemasaran komputasi awan ini begitu hingar-bingar, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia. Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit, bahkan jumlahnya bisa dibilang belum sebanyak jari sebelah tangan. Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT. XYZ, XYZ menawarkan tiga jenis layanan Cloud Computing Solutions, yaitu Private Cloud, Dedicated Cloud, dan Public Cloud. Sementara itu, keunggulan Cloud Computing PT. XYZ terletak pada 4 hal, yaitu Secure, Affordable, Flexible, dan Excellent (SAFE). Untuk masalah keamanan, PT. XYZ sudah membuktikannya dengan diperolehnya sertifikat ISO 27001:2005 dari SGS Internasional untuk jaminan keamanan informasi. Layanan Cloud Services PT. XYZ sendiri berawal dari pertumbuhan dan kebutuhan transaksi data perusahaan yang semakin besar sehingga mengharuskan untuk memiliki data center yang lebih besar lagi. Seiring perkembangan teknologi, perusahaan menggunakan VMware dalam menjawab kebutuhan akan virtualisasi server hingga akhirnya sekarang mampu memasarkan jasa yang terdiri dari paket Infrastructure as a Service (IaaS) dan Software as a Service (SaaS). Untuk IaaS, PT. XYZ menyediakan seluruh infrastruktur TI seperti fasilitas data center, penyimpanan data dan server. Penggunaan IaaS dapat digunakan sebagai data center, sistem DRC, sistem Backup ataupun untuk hosting aplikasi

6 12 selayaknya memiliki sistem sendiri. Sedangkan SaaS menyediakan banyak aplikasi yang menunjang value chain ataupun proses bisnis bagi perusahaan yang ditempatkan di PT. XYZ dan dapat diakses melalui jaringan private maupun internet. Gambar 2.1 Web Cloud Service PT. XYZ [Sumber: internet, 2012] Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap komputasi awan ini, mungkin disebabkan beberapa faktor, di antaranya: 1. Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas. 2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media internet utamanya hanya sebagai media hiburan atau sosialisasi. 3. Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud ini, karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dan software sekaligus. Namun demikian, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di dunia yang berarti juga pasar terbesar ke-5 di dunia para pelaku teknologi informasi dalam negeri harus sesegera mungkin mempersiapkan diri dalam arti mulai mengembangkan layanan-layanan yang siap pada masa depan. Sehingga

7 13 saat gelombang besar komputasi awan ini sampai di sini, tidak hanya pemain asing besar saja yang hanya menangguk keuntungan. 2.3 Arsitektur dan Karakteristik Komputasi Awan Gambar 2.2 Hirarki Cloud Computing [Sumber, internet 2012] Komputasi awan secara bisnis lebih mudah diterima dan diwujudkan karena arsitekturnya yang bertingkat dan fleksibel serta berbentuk virtual. Mengacu pada Gambar 2.2 setiap lapisan arsitektur komputasi awan bisa dikemas (untuk kemudian dijual) dalam bentuk servis. Dalam prakteknya terdapat 3 (tiga) jenis model bisnis Cloud yang bisa ditawarkan ke pengguna, yaitu: Software as a Service(Saas), Platform as a Service(PaaS), dan Infrastructure as a Service(IaaS) Software as a Service Menurut definisi dari msdn.com, Software as a Service (SaaS) adalah : Software deployed as a hosted service and accessed over the Internet. Definisi ini menggambarkan sifat SaaS yang dapat diakses dimanapun sepanjang terdapat koneksi internet. SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan SaaS, customer dapat melakukan pembayaran sesuai

8 14 dengan jumlah resource yang dipakai (You Pay as You Go). Adapun karakter dari SaaS adalah : Network based access. Manajemen aktvitas terpusat dan tersentralisasi. Penyediaan aplikasi satu ke banyak, maksudnya satu perangkat lunak bisa diperuntukan ke banyak perusahaan (multi-tenant), termasuk arsitekturnya, harga, dan karakteristik manajemen. Pembaruan perangkat lunak secara terpusat, sehingga pelanggan tidak perlu mengunduh keamanan terbaru untuk mendapatkan fitur yang terupdate. The End of Software. Frasa provokatif ini dipakai oleh sebuah perusahaan perangkat lunak untuk mempromosikan diri. Salesforce.com menawarkan sebuah tawaran yang berbeda dari pengembang perangkat lunak konvensional, sebuah layanan fungsionalitas perangkat lunak dengan pola SaaS atau on demand software. Istilah SaaS dapat dipakai untuk membedakan dari perangkat lunak yang dijual secara tradisional dalam bentuk paket atau dikenal juga sebagai on premise software. You pay as far as you go. Istilah tersebut mengacu pada munculnya paradigma baru dalam layanan TI, yakni adanya kumpulan perangkat lunak di mana user cukup membayar sesuai dengan pemakaian. SaaS berupa model penyampaian aplikasi perangkat lunak suatu vendor yang mengembangkan sebuah aplikasi web yang dimiliki dan dapat dioperasikan secara personal maupun melalui pihak ketiga dan dapat digunakan oleh pelanggannya melalui jaringan Internet. Dalam SaaS, seluruh bisnis proses dan data pelanggan ditempatkan di sebuah server data center milik penyelenggara servis. Server ini melayani sejumlah klien dengan sistem satu-ke-banyak, pelanggan tinggal memakai dan membayar jasa sewanya setiap bulan sesuai dengan pemakaian. Sistem tersebut dapat mereduksi atau menghilangkan biaya instalasi dan langsung dapat

9 15 menjalankan aplikasi pada komputer pengguna, SaaS menghapuskan kerumitan dalam pemeliharaan perangkat lunak, aktifitas operasional dan support. Lebih singkatnya, dengan SaaS, pengeluaran belanja TI konsumen bisa lebih hemat Platform as a Service Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis yang sedang berjalan. PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh penyedia layanan ini. Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server milik penyedia jasa PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya. Contoh pionir pengembang PaaS dalam konteks ini adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce.com juga menyediakan layanan PaaS melalui Force.com, menyediakan modul-modul untuk mengembangkan aplikasi diatas platform Salesforce yang menggunakan bahasa pemograman Apex. Dan mungkin yang jarang sekali diketahui, bahwa Facebook juga bisa dianggap menyediakan layanan PaaS, yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi diatasnya. Salah satu yang berhasil menangguk untung besar dari layanan PaaS Facebook adalah perusahaan bernama Zynga, yang tahun lalu saja berhasil meraup keuntungan bersih lebih dari US$ 100 juta, lebih besar dari keuntungan yang didapat oleh

10 16 Facebook sendiri. Dan yang mungkin menggembirakan kalau ternyata Zynga sendiri mendapati keuntungan yang besar dari aplikasi yang sama sekali tidak serius tapi mengandung zat adiktif luar biasa, misalnya: Farmville, yang telah berhasil menjadikan 80 juta lebih penduduk Facebook menjadi petani yang rajin mencangkul, menanam dan panen serta memerah susu sapi demi keuntungan mereka Infrastructure as a Service Ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing jenis Infrastructure as a Service (IaaS). IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS, pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan penyimpanan yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. IaaS terkadang disebut sebagai Hardware as a Service (HaaS). Gambar 2.3 Contoh harga penyewaan IaaS [Sumber, internet 2011]

11 17 Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor komputasi awan lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan mereka atas dasar sumber daya teknologi informasi itu dapat dipenuhi. Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis. Layanan Cloud PT. XYZ menyediakan berbagai pilihan penyewaan mulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga platform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan sistem kontrak. sedangkan untuk jangkauan layanan, terbagi menjadi 3 yaitu Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud. Public Cloud, Public Cloud menggambarkan komputasi awan dalam pengertian umum yang tradisional dimana sumber daya secara dinamis ditetapkan dengan layanan mandiri melalui internet, via pihak ketiga. Sedikit berhemat, karena tagihannya cukup berdasarkan penggunaan sesuai kebutuhan Private Cloud, Private Cloud adalah jaringan proprietary atau data center yang memasok layanan ter-host kepada orang-orang dalam jumlah terbatas. Ini merupakan layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk organisasi atau perusahaan tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site atau off-site. Biasanya layanan ini hanya digunakan oleh perusahaan skala besar. Hybrid Cloud, Hybrid Cloud untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi

12 18 antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antar cloud, sehingga alokasi sumber daya bisa dipertahankan pada level yang optimal. 2.4 Manfaat dan Tujuan Virtualisasi Server Kebutuhan infrastruktur TI berbanding lurus dengan perkembangan bisnis suatu perusahaan sehingga dibutuhkan aplikasi-aplikasi TI baru yang dapat menunjang kebutuhan tersebut. Masing-masing aplikasi atau layanan membutuhkan mesin server tersendiri. Akibatnya perusahaan harus membeli mesin server baru untuk tiap aplikasi TI baru. Jumlah data yang dihasilkan dari proses bisnis dan operasi perusahaan juga meningkat sehingga dibutuhkan penambahan media penyimpanan data (storage). Penambahan infrastruktur TI untuk data center relatif mahal. Pembelian mesin server dan media penyimpanan menghabiskan biaya yang paling besar. Harga mesin server relatif tidak murah, yaitu berkisar antara US$ hingga US$ tergantung dari kebutuhan dan spesifikasi. Penambahan mesin server dan media penyimpanan ke data center secara terus menerus akan membuat ruang data center menjadi penuh. Sehingga perlu dibangun ruang data center baru untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Pembangunan ruang data center juga menghabiskan dana yang cukup besar, karena memerlukan perencanaan dan konstruksi yang cermat. Lebih lanjut, penambahan mesin server berbanding lurus dengan pengeluaran. Semakin banyak daya listrik yang diperlukan untuk mengaktifkan mesin server dan pendingin. Perusahaan juga harus mengeluarkan dana lebih untuk perawatan server. Biaya yang besar tersebut tidak sebanding dengan efektifitas mesin server. Sebagian besar mesin server yang hanya menjalankan satu aplikasi perangkat lunak dan memiliki utilisasi perangkat keras (prosesor dan memori) yang rendah. Apabila dijumlah, rata-rata server hanya memiliki utilisasi perangkat keras 10% hingga 15% (Golden dan Scheffy, 2008). Hal ini membuat perusahaan membuang sumber daya perangkat keras secara sia-sia.

13 19 Sering kali sumber daya yang disediakan oleh mesin server lebih dari sumber daya yang diperlukan oleh sebuah aplikasi. Penyebab lainnya adalah kebutuhan penggunaan sistem operasi yang heterogen. Misalnya sebuah mail server memerlukan Windows Server, Database server menggunakan Solaris, dan Cisco Call Manager menggunakan Linux. Terjadi kondisi 1:1 dimana tidak optimalnya antara aplikasi dengan sistem operasi dan sistem operasi dengan perangkat keras. Secara umum, keungggulan konsolidasi server antara lain adalah, sbb: 1. Mengurangi biaya untuk menyediakan layanan ke pengguna 2. Memungkinkan untuk mengukuti perkembangan dan kebutuhan bisnis kerena skalabilitasnya. 3. Meningkatkan ketersediaan layanan. 4. Meningkatkan nilai investasi sumber daya korporat, dengan mengoptimalkan penggunanya. 5. Mengurangi kemungkinan munculnya masalah karena data lebih mudah diatur, diakses dan dilindungi. 6. Mengurangi kebutuhan pekerja untuk perawatan, karena infrastruktur server berada di sebuah lokasi yang aman. Dengan melihat keunggulan yang telah dijelaskan sebelumnya diatas, konsolidasi server merupakan pilihan yang baik untuk diimplementasikan di sebuah perusahaan yang ingin dapat mengoptimalkan utilisasi sumber daya perangkat keras dan atau memulai suatu produk jasa komputasi awan. Dalam penelitian ini digunakan istilah fleksibel untuk merujuk pada sumber daya prosesor dan memori yang dapat disesuaikan alokasinya. Fleksibilitas akan dicapai dengan teknologi virtualisasi menggunakan konsolidasi server dan migrasi secara langsung (live migration). Konsolidasi server bertujuan untuk meningkatkan utilisasi prosesor dan memori dengan menggabungkan sejumlah server (VM) ke sebuah mesin server. Metode ini akan mengurangi jumlah server fisik di ruang data center yang dapat memberikan dukungan berupa efisiensi pengeluaran biaya. Live migration bertujuan untuk melakukan pemerataan beban kerja. Konsolidasi server dapat mengakibatkan utilisasi

14 20 prosesor dan memori terlampau tinggi, sehingga performa layanan menurun atau mesin server hang. Dengan infrastruktur server yang fleksibel memungkinkan untuk menjaga utilisasi prosesor dan memori dalam kondisi yang optimal, dalam artian tidak rendah dan tidak terlampau tinggi. Kinerja aplikasi-aplikasi TI yang berada pada mesin server terkonsolidasi dibatasi oleh keterbatasan sumber daya perangkat keras mesin tersebut. Hal ini akan menimbulkan permasalahan seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan yang membutuhkan kemampuan komputasi dan beban kerja yang semakin meningkat sehingga membutuhkan sumber daya perangkat keras yang lebih banyak. Akan ada suatu kondisi ketika mesin server tidak mampu lagi memikul beban kerja yang ada. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan menambah kemampuan (upgrade) mesin server dan memindahkan sejumlah VM di dalam mesin server yang terkonsolidasi ke mesin server lain (live migration). Penelitian ini menggunakan pendekatan live migration sebagai solusi masalah keterbatasan kinerja server terkonsolidasi. Teknologi virtualisasi server memungkinkan untuk dilakukannya migrasi VM dari satu mesin ke mesin lain dengan downtime yang minimal (Clark et al., 2005). Pada virtualisasi, perangkat lunak tidak memiliki ketergantungan pada perangkat keras. Lapisan virtualisasi menyediakan mesin virtual yang berfungsi sebagai penghubung perangkat lunak dengan perangkat keras, sehingga secara teori, VM dapat dipindahkan ke mesin lain tanpa konfigurasi yang rumit. Hal ini dimungkinkan karena lingkungan mesin baru sama dengan mesin asal. Migrasi server meningkatkan value konsolidasi server. Dengan bantuan migrasi server, dapat dibangun infrastruktur server yang fleksibel, yaitu sumber daya perangkat keras dapat dialokasikan sesuai dengan beban kerja server. Dengan adanya teknologi virtualisasi dan komputasi awan akan mengubah paradigma perusahaan ataupun organisasi IT dalam memandang sebuah investasi

15 21 dalam teknologi komunikasi informasi. investasi untuk modal kapital berubah menjadi biaya operasional dengan besaran yang lebih bagus dan efisien akibat adanya komputasi awan, dan ini membuat pengguna bebas berkreasi dan tidak perlu menyediakan infrastruktur sendiri untuk dapat memiliki sebuah system, kerena semuanya telah disediakan secara virtual. Disaat ini kebutuhan akan pemakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem informasi semakin meningkat, mendorong perusahaan ataupun organisasi untuk meningkatkan dan mengamankan sistem mereka, namun karena perusahaan ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besat untuk membeli sistem untuk keperluan mereka dan bahkan untuk memelihara sistem informasi mereka, terlebih lagi untuk mengamankan sistem tersebut maka kemungkinan besar komputasi awan akan menjadi pilihan pertama dan kemungkinan besar akan berkembang, khususnya di Indonesia. Bahkan dengan komputasi awan, perusahaan atau organisasi hanya tinggal menyewa layanan atau jasa dari penyedia komputasi awan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dengan komputasi awan ini dapat mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau organisasi yang membutuhkan pemakaian, pemeliharaan, dan keamanan system informasi yang lebih baik. Dalam hal ini investasi yang besar bagi sebuah perusahaan atau organisasi akan berubah menjadi suatu system operasional yang mudah dikelola, bahkan penyedia jasa seperti Software as a Service (SaaS) yang terdapat di komputasi awan dapat menawarkan harga yang sangat rendah karena faktor ekonomi. Dengan komputasi awan kita tidak perlu ladi dikhawatirkan dengan adanya kompleksitas teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam usahanya menggunakan teknologi informasi tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi mereka dan bahkan dalam hal pembaharuan suatu teknologi atau aplikasi yang dipakai karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan komputasi awan.

16 22 Komputasi awan jangan dijadikan sebagai Core Business bagi sebuah perusahaan tetapi sebaliknya jadikan lah komputasi awan ini sebagai Support Business, prinsip ini yang benar karena komputasi awan sebagai penunjang suatu perusahaan dalam mengelola sistem informasi yang ada diperusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan untuk kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena komputasi awan memberikan solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data. Manfaat virtualisasi dan komputasi awan: Skalabilitas Mudah meningkatkan kapasitas, sebagian kebutuhan komputasi berubah tanpa membeli peralatan tambahan Aksesibilitas Akses data dan aplikasi melalui internet dari mana saja Mengurangi biaya Shift beban kerja mengurangi staf TI secara internal dari pembaruan dan isu-isu yang konstan. Dengan komputasi awan kemampuan untuk menangani tugas-tugas penting, dapat dilakukan lebih efisien oleh karena dilakukan oleh pihak ketiga, apakah mereka merupakan inti atau bukan inti dengan bisnis anda, adalah sebuah model bisnis yang umum dan merupakan layanan yang bisa menguntungkan anda. Komputasi awan membawa tujuh manfaat potensial, diantaranya: 1. Data yang disimpan dapat terpusat. 2. Respon cepat. 3. Kehandalan kode uji. 4. Log (records yang tidak terbatas). 5. Kinerja perangkat lunak dengan tingkat keamanan yang tinggi. 6. Konstruksi yang handal. 7. Menghemat biaya uji keamanan yang mahal.

17 Mengenal Layanan VMware VMware merupakan perangkat lunak untuk virtual machine. Fungsinya adalah untuk menjalankan banyak sistem operasi dalam satu perangkat keras dan untuk menjalankan aplikasi yang ditujukan untuk sistem operasi lainnya. Fungsi lainnya adalah untuk mempelajari suatu sistem operasi baik ketika pada proses pembelajaran atau ketika proses pengembangan sistem operasi. Istilah Virtual Machine (VM) sendiri mulai dikenalkan oleh IBM ketika meluncurkan sistem operasi mainframenya pada tahun 1965-an. Diperkenalkan untuk sistem S/370 dan S/390 dan disebut sebagian sistem operasi VM/ESA. Sehingga sering menimbulkan kebingungan antara penamaan produk atau penamaan mekanisme. Banyak orang yang menyebut, walau memiliki mekanisme mesin virtual tetapi bila bukan dari sistem IBM tersebut, maka sering tidak disebut dengan Virtual Machine. Maka diambil kesimpulan bahwa istilah virtual machine adalah suatu jenis mekanisme virtualisasi suatu mesin di atas mesin lainnya. Jadi bukan jenis produk dari salah satu vendor dengan nama Virtual Machine. Gambar 2.4 Perbandingan Server yg menggunakan VMWare [Sumber: VMware,2012]

18 24 VMware memungkinkan bebarapa sistem operasi dijalankan pada satu mesin PC tunggal secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan tanpa melakukan partisi ulang dan boot ulang. Pada virtual mesin yang disediakan akan dijalankan sistem operasi sesuai dengan yang diinginkan. Dengan cara ini maka pengguna dapat menjalankan suatu sistem operasi (misal Linux) sebagai host operating sistem (sistem operasi tuan rumah) dan lalu menjalankan sistem operasi lainnya misal MS Windows Server Sistem operasi yang dijalankan di dalam host operating sistem rumah dikenal dengan guest operating sistem (sistem operasi tamu) VMware Infrastructure 3 (VI3) merupakan salah satu application suite yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur server virtual. Dalam penelitian ini, implementasinya adalah untuk membangun infrastruktur server yang fleksibel. Konsolidasi server dan DRS (Distributed Resource Scheduler) digunakan untuk optimalisasi utilisasi perangkat keras. Hal ini dicapai dengan alokasi sumber daya prosesor dan memori yang dapat disesuaikan dengan beban kerja server. Kemudian fitur VMotion digunakan untuk migrasi VM dari sebuah mesin server ke mesin server lain, dengan kondisi VM aktif (live migration/hot migration). Dengan cara tersebut, diharapkan dapat dilakukan perawatan perangkat keras mesin server tanpa adanya gangguan terhadap layanan. Sebelum membahas komponen penyusun dan fitur-fitur VI3, penulis akan membahas elemen infrastruktur server virtual dari sudut pandang VI3. Pembahasan ini berguna sebagai konsep untuk memahami bahasan-bahasan berikutnya dan sebagai dasar dalam mendesain infrastruktur sebagai solusi dari permasalahan. Elemen infrastruktur virtualisasi server antara lain (Anonim, 2006a): 1. Sumber daya dalam bentuk host dan klaster. Yaitu sumber daya perangkat keras dari mesin server (ESX Server). Sejumlah ESX Server kemudian digabungkan menjadi klaster, sehingga kemampuan dari sejumlah ESX Server tersebut dapat diatur sebagai suatu kesatuan. Secara dinamis kemampuan komputasi dapat ditambah atau dikurangi

19 25 dengan penambahan atau pengurangan ESX Server yang tergabung di klaster. Host adalah representasi sumber daya perangkat keras dari sebuah mesin server x86 (Anonim, 2006a). Misal suatu mesin server memiliki 4 buah prosesor dual-core dengan masing-masing prosesor memiliki kecepatan komputasi 4 gigahertz dan memori sebesar 32 gigabytes, maka total sumber daya perangkat keras yang disediakan ke sejumlah VM adalah kecepatan komputasi 32 gigahertz dan kapasitas memori 32 gigabytes. Klaster (cluster) adalah representasi dari gabungan sumber daya sejumlah host yang tergabung dalam sebuah jaringan dan berbagi media penyimpanan data (Anonim, 2006a). Misal, suatu klaster terdiri dari 8 server, masing-masing memiliki prosesor dual-core 4 gigahertz dan 32 gigabytes memori, maka klaster akan memiliki kecepatan prosesor 256 gigahertz dan memori 256 gigabytes. 2. Media penyimpanan data (datastore). Ruang penyimpanan data yang dimaksud adalah representasi dari kombinasi beberapa konfigurasi disk fisik yang dapat berupa fibre optic SAN, NAS (Network Attached Storage), atau iscsi. VI3 menyediakan lapisan abstraksi yang dapat menyembunyikan keberagaman konfigurasi disk tersebut. Sebuah VM disimpan dalam bentuk kumpulan file di sebuah direktori di dalam datastore. Sebuah disk virtual di dalam setiap VM termasuk di dalam salah satu atau lebih file di direktori tersebut. Hal ini memberikan kemudahan dalam penyalinan (copy), migrasi atau backup. File dengan ekstensi.vmdk merupakan disk virtual VM, sedangkan file dengan ekstensi.vmx merupakan konfigurasi VM. Ada 3 macam file system yang dapat dipakai pada datastore VI3, yaitu VMware Virtual Machine File System (VMFS), Raw Device Mapping (RDM) dan Network File System (NFS). Dalam penelitian ini

20 26 infrastruktur dibangun dengan VMFS, sehingga RDM dan NFS tidak masuk dalam pembahasan. Sebuah volume VMFS dapat berupa satu atau gabungan beberapa Logical Unit Number (LUN) dari beberapa konfigurasi disk fisik. Pada Gambar 2.5, suatu volume VMFS disusun oleh masing-masing 1 LUN dari Direct Attached Storage Small Computer System Interface (DAS SCSI), fibre channel SAN, atau iscsi SAN. Kapasitas datastore dapat ditambah dengan menambah LUN, tanpa harus mematikan host. Sistem operasi dari VM tidak dapat mengakses secara langsung ruang penyimpanan data. Akses dilakukan melalui lapisan virtualisasi (VMM) yang menyediakan driver SCSI. VM dapat menggunakan driver Bus Logic atau LSI Logic. Kemudian dengan driver tersebut VM dapat menggunakan virtual SCSI HBA (Host Bus Adapter). Setiap VM dapat memiliki 1 hingga 4 virtual SCSI HBA. Virtual SCSI HBA memberikan akses VM ke perangkat SCSI virtual, sama dengan fungsi SCSI HBA fisik yang memberikan akses ke perangkat SCSI fisik. Gambar 2.5 Arsitektur datastore VI3 [Sumber: Anonim, 2006a] 3. Jaringan. Jaringan menghubungkan antar VM atau VM dengan area di luar infrastruktur virtual. Seperti mesin server fisik, server virtual juga memiliki komponen jaringan, yaitu virtual NIC (vnic), vitual switch (vswitch), dan port group. Dalam penelitian ini dipaparkan

21 27 konsep jaringan pada VI3 secara umum. Penjelasan lebih lanjut mengenai konsep jaringan VI3, termasuk implementasinya dengan produk Cisco, dapat dilihat pada (Anonim, 2008a). Setiap VM memiliki vnic masing-masing. Sistem operasi dan aplikasi berkomunikasi dengan vnic melalui driver yang disediakan oleh ESX Server. Seperti NIC, vnic juga memiliki alamat MAC, 1 atau lebih alamat IP, dan respon terhadap protokol standar Ethernet. Dalam penelitian ini, untuk mempermudah dalam membedakan NIC fisik dengan NIC virtual, selanjutnya digunakan vmnic untuk menyebut NIC fisik dan vnic untuk menyebut NIC virtual. Virtual switch mirip dengan switch fisik yang beroperasi di lapisan 2 Ethernet (lapisan Data Link). Setiap host memiliki minimal 1 vswitch, dengan jumlah maksimal 248. Setiap vswitch memiliki 2 sisi, sisi pertama adalah port group yang menghubungkan sejumlah VM di host tersebut (jaringan internal). Sisi yang lain bertindak sebagai uplink yang terhubung dengan vmnic di mesin server (jaringan eksternal). Sebuah vswitch dapat mempung virtual port internal sebanyak 1016 port dan virtual port eksternal sebanyak 32 port. Jadi, VM berkomunikasi dengan dunia luar melalui VMnic yang terhubung dengan sisi uplink vswitch. Administrator juga dapat mengatur vswitch agar tidak memiliki koneksi uplink, hanya koneksi internal antar VM saja. Hal ini berguna ketika ESX Server digunakan untuk percobaan suatu aplikasi TI dalam proses development Sebuah uplink vswitch dapat terkoneksi dengan lebih dari 1 vmnic untuk membuat konfigurasi teaming. NIC teaming digunakan untuk membagi beban trafik jaringan (load balancing) atau menyediakan jalur cadangan untuk berjaga-jaga ketika salah satu dari VMnic rusak (failover). Port group adalah mekanisme untuk mengatur kelompok jaringan. Port group memiliki fungsi yang mirip dengan VLAN pada switch fisik. Sebuah vswitch dapat memiliki beberapa port group. VM dapat menghubungkan vnicnya di port mana saja. Selama terhubung dalam

22 28 port group yang sama, 2 VM juga tergabung dalam jaringan yang sama, tentu saja hanya di dalam lingkungan virtual tersebut, 4. Mesin Virtual (VM). VM adalah virtualisasi dari server fisik. VMmengkonsumsi sumber daya perangkat keras secara dinamis, sesuai dengan beban kerjanya. Ketika beban kerjanya meningkat, maka konsumsi terhadap sumber daya CPU dan memori juga meningkat. Demikian sebaliknya, jika beban kerjanya menurun, maka sumber daya yang sebelumnya digunakan akan dikembalikan 2.6 Beragam Fitur VMware Beragam fitur yang ada didalam VMware sehingga menyusun menjadi sebuah produk VMware Infrastructure 3 (VI3) IaaS antara lain : 1. VMWare ESX Server dan atau ESXi adalah inti dari produk VMware Infrastruktur, server tersebut merupakan pondasi dari keseluruhan VMI. Tidak seperti beberapa produk virtualisasi yang membutuhkan sebuah sistem operasi, ESX/ESXi server adalah installasi yang tidak membutuhkan sistem operasi (Windows atau Linux). Proses instalasi untuk ESX/ESXi, Server menginstal dua komponen yang saling berinteraksi untuk menyediakan lingkungan virtualisasi yang dinamis dan kuat: Sebuah konsol layanan dan VMkernel. VMware ESX ini terdiri dari sistem operasi yang diletakkan pada server yang memungkinkan untuk dapat menciptakan sebuah mesin virtual dan berbagi sumber daya parangkat keras diantara mereka. Server fisik disebut sebagai host. Mesin virtual menjalankan sistem operasi tamu. ESXi tersedia sebagai versi baru dari ESX. Versi yang terinstal ini dapat dikonfigurasi melalui menu saat booting. Versi ESXi mendukung segala hal yang mendukung ESX, tetapi tidak memiliki sebuah Konsol Layanan. Versi ini dirancang untuk pengelolaan dan penyebaran terpencil. Dan ESX/ESXi dapat berjalan hanya pada sebuah chip, bahkan tidak memerlukan hard disk di server ESXi.

23 29 2. VMware Virtual SMP: virtual SMP (symmetric multiprocessing) memungkinkan sebuah mesin virtual untuk dapat menggunakan hingga empat prosesor fisik secara bersamaan. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari komputer virtual, sebuah sistem operasi dan aplikasi perlu dukungan dari virtual SMP. VMware sangat baik pada sumber daya penjadwalan dan butuh menggunakan prosesor virtual jika ingin dapat membuktikan peningkatan kinerja. Alokasi CPU virtual sebanyak n kepada suatu VM sebaiknya dilakukan di mesin server yang memiliki prosesor fisik sejumlah n atau n+1. Apabila dipaksakan suatu VM memperoleh CPU virtual dengan jumlah lebih dari CPU fisik yang tersedia, maka dapat terjadi penurunan performa karena sumber daya prosesor dikuasai oleh sebuah VM saja. 3. VMware VMFS: Virtual Machine File System adalah sebuah sistem file yang memungkinkan beberapa host ESX untuk dapat mengakses penyimpanan data yang sama secara bersamaan. Hal ini memungkinkan setiap host untuk dapat menjalankan sebuah mesin virtual dan menyediakan kemampuan untuk beralih dari satu host yang ada kepada host yang lain dengan cepat menggunakan VMotion. VM dienkapsulasi dalam file sistem Virtual Machine File System (VMFS) yang dapat disimpan secara lokal di ESX Server maupun terpusat di SAN, NAS, atau konfigurasi iscsi. Penggunaan SAN, NAS, dan iscsi membuat file-file VM dari suatu host dapat dilihat oleh host lain, sehingga memungkinkan fitur DRS dan VMotion berfungsi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.6

24 30 Gambar 2.6 Virtual Machine File System [Sumber: Anonim,2009b] 4. VMware VMotion: VMotion adalah sumber daya yang bergerak secara terus menerus menjalankan mesin dari satu host ke yang lainnya tanpa kehilangan konektivitas. Dalam versi 3.0.x keatas, jika anda sebuah mesin virtual dimatikan, file tersebut juga dapat diubah di mana file tersebut disimpan. VMware VMotion merupakan bahasan utama dalam penelitian ini. Terdapat 2 tipe, yaitu VMotion dan Storage VMotion. VMotion adalah fitur untuk memindahkan VM dari sebuah ESX host ke host lain, yang dapat dilihat pada Gambar 2.7. Storage VMotion adalah memindahkan lokasi penyimpanan file-file VM ke media penyimpanan lain. Storage VMotion digunakan ketika diperlukan penambahan atau pemindahan ruang peyimpanan baru untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Gambar 2.7 VMotion [Sumber: Anonim, 2009b]

25 31 Berikut ini langkah-langkah migrasi VM dari ESX Server host A ke ESX Server host B menggunakan VMotion (McCain dan Rivera, 2008): 1. Administrator melakukan inisiasi untuk melakukan migrasi VM-1 dari host A ke host B, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.8(a), 2. Host B kemudian mulai menyalin (copy) page memori aktif VM-1 yang tersimpan di memori fisik (RAM) host A. Ketika proses penyalinan tersebut, VM-1 masih aktif memberikan layanan, sehingga dapat terjadi perubahan di page memori yang telah disalin. Untuk menyingkapi hal ini, dibuat sebuah log yang mencatat setiap perubahan pada page memori yang telah dikirim, yang disebut dengan bitmap memory. Langkah ini dapat dilihat pada Gambar 2.8(b). Perlu diketahui bahwa bitmap memory tidak menyimpan konten data, namun hanya alamat memori, 3. Setelah seluruh konten RAM yang terkait dengan VM-1 telah disalin, kemudian VM-1 disela (pause). Pause maksudnya VM-1 masih di memori, namun sudah tidak memberikan layanan. Setelah itu, bitmap memory yang berisi log perubahan dikirim ke host B. Langkah ini dapat dilihat pada Gambar 2.8(c), 4. Host B membaca alamat pada memory bitmap yang diterima, kemudian meminta konten yang direferensikan alamat tersebut ke RAM host A. Langkah ini dapat dilihat pada Gambar 2.8(d), 5. Setelah semua isi memori yang direferensikan di alamat memory bitmap telah diterima oleh host B, VM-1 diaktifkan di host B. Proses ini bukan reboot, karena state VM-1 telah tersimpan di RAM host B. Kemudian host B mengirimkan Reverse Address Resolution Protocol (RARP) untuk mencatatkan MAC Address vmnic ke switch fisik di mana host B terkoneksi. Hal ini memungkinkan switch fisik tersebut untuk meneruskan paket dari komputer pengguna yang sedang memanfaatkan layanan VM-1. Langkah ini dapat dilihat pada Gambar 2.8(e). Perlu diketahui bahwa MAC Address dan IP Address vnic VM-1 tidak berubah,

26 32 6. Ketika VM-1 telah berhasil aktif di host B, ruang memori fisik yang digunakan oleh VM-1 di host A kemudian dihapus, sehingga dapat digunakan untuk keperluan lain. Langkah terakhir ini dapat dilihat pada Gambar 2.8(f) Proses migrasi tersebut berlangsung tanpa ada gangguan terhadap layanan yang sedang digunakan oleh pengguna. Hal ini nanti akan dibuktikan dengan pengujian pengiriman paket ICMP ( ping ) dan FTP. (a) Inisiasi VMotion oleh administrator (b) Copy memori aktif VM-1 ke host B

27 33 (c) VM -1 paused (d) Sinkronisasi memori dengan melihat bitmap (e) Pengiriman RARP ke switch fisik

28 34 (f) VM -1 aktif di host B Gambar 2.8(a-f) Proses VMotion (McCain dan Rivera, 2008) 5. VMware Distributed Resource Scheduler (DRS): DRS digunakan untuk memonitor sumber daya yang tersedia dan memutuskan host mana yang terbaik untuk menjalankan sebuah mesin virtual. DRS menyediakan sistem beban yang merata secara luas. DRS menggunakan VMotion untuk memindahkan host dari mesin virtual yang sedang mengalami beban kerja berat kepada host yang sedang tidak mengalami beban kerja yang berat pada sumber daya yang tersedia. DRS merupakan implementasi dari VMotion. Kumpulan sumber daya yang merupakan gabungan sumber daya perangkat keras dari sejumlah ESX Server dalam klaster dapat dialokasikan berdasarkan kebutuhan beban kerja VM atau prioritas layanan untuk mendukung bisnis perusahaan. VMware DRS juga dapat diatur agar memiliki kemampuan pengawasan terhadap utilisasi sumber daya perangkat keras untuk secara otomatis menyeimbangkan beban kerja host yang tergabung di klaster. Ketika VM mengalami kenaikan beban kerja, DRS akan melakukan evaluasi prioritas, kemudian mengalokasikan sumber daya perangkat keras dengan mengatur ulang penempatan VM- VM di mesin fisik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.9.

29 35 Gambar 2.9 Distributed Resource Scheduler [Sumber: Anonim,2009b] DRS menyediakan aturan kebersamaan VM, yang disebut affinity rule. Jika VM A diberikan aturan affinity dengan VM B, maka VM A dan VM B akan selalu dalam sebuah host. Anti affinity mengakibatkan hasil yang sebaliknya, di mana 2 VM atau lebih tidak akan berjalan dalam sebuah host. Aturan ini memberikan pertimbangan terhadap performa dan ketersediaan. Aturan affinity diterapkan pada 2 VM yang sering berkomunikasi melalui jaringan. Dengan ditempatkannya kedua VM tersebut dalam sebuah host, komunikasi keduanya akan berlangsung melalui switch virtual yang tidak mengkonsumsi bandwidth jaringan. Penempatan 2 VM untuk memaksimalkan tingkat ketersediaan dapat diambil contoh pada 2 VM yang menyediakan layanan kepada aplikasi yang sama. Apabila kedua VM tersebut ditempatkan pada host yang sama, ketika host tersebut mengalami masalah, maka kedua VM tidak dapat menyediakan layanan pada aplikasi yang membutuhkan. DRS melakukan pengawasan klaster secara menyeluruh dengan bantuan VirtualCenter Server. Pada VC Server terdapat global scheduler yang melakukan pengawasan penggunaan sumber daya sejumlah ESX Server. Secara terus menerus,vc Server akan mengawasi utilisasi dan

30 36 beban kerja di setiap host yang tergabung di klaster. Modul DRS akan mendeteksi host dengan beban kerja melebihi batas. Kemudian DRS akan melakukan kalkulasi sehingga beban kerja di host tersebut dapat dipindahkan ke host lain yang memiliki beban kerja ringan. DRS akan memberikan rekomendasi ke VC Server untuk memindahkan 1 atau lebih VM di host tersebut dengan VMotion. DRS dapat diatur agar bekerja secara otomatis atau manual. Dalam mode otomatis, DRS akan mengatur utilisasi sumber daya sesuai beban kerja host tanpa bantuan administrator. Pada mode manual, DRS hanya akan memberikan rekomendasi migrasi VM kepada administrator. 6. VMware High Availability (HA): VMware HA adalah fitur VI3 yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur server yang memiliki kemampuan penanggulangan terhadap bencana (fault tolerant). Fitur HA menjaga tingkat ketersediaan (availability) server agar tinggi, dengan mengaktifkan kembali (restart) sejumlah VM dari suatu host yang mengalami masalah, seperti terlihat pada Gambar `. Restart tersebut berlangsung otomatis dan cepat, hanya dalam hitungan menit. Proses ini tidak mempunyai keterkaitan dengan fitur VMotion, karena dalam kasus ini, downtime tidak direncanakan. Teknologi di balik fitur ini adalah penggunaan detak jantung (mirip dengan Heartbeat) pada setiap ESX Server yang tergabung dalam klaster. Sebuah modul HA ditempatkan di setiap ESX Server yang akan saling memonitor kondisi ESX Server lain. Modul tersebut bekerja di sambungan internal antar ESX Server, sehingga tidak mengganggu komunikasi jaringan ke luar. Ketika salah satu ESX Server mati, modul HA akan mendeteksi dan mengirimkan informasi ke VC Server. VC Server akan melakukan kalkulasi penempatan sejumlah VM dari host yang mati tersebut, berdasarkan performa, keseimbangan beban kerja, dan aturan-aturan yang telah ditentukan.

31 37 Gambar 2.10 VMware High Availbility [Sumber: Anonim,2009b] 7. VMware Consolidated Backup (VCB): Sebuah cara yang terpusat dengan membuat cadangan sebuah mesin virtual melalui proxy server cadangan. Penggunaan virtualisasi server harus didukung dengan fitur backup. Virtualisasi server menyediakan berbagai fitur untuk mendukung ketersediaan dan performa, namun server virtual juga dapat mengalami kerusakan seperti halnya server fisik. Sehingga dibutuhkan sistem backup untuk menjaga data apabila sewaktu-waktu terjadi permasalahan yang menyebabkan data rusak atau hilang. VMware menyediakan framework backup yang disebut dengan VCB. Secara garis besar, prosesnya dapat dilihat pada Gambar VCB menggunakan fungsi snapshot untuk memotret VM yang terlebih dahulu disela (pause) untuk menjaga konsistensi data. Kemudian foto yang dihasilkan diunggah ke backup proxy server dari ruang penyimpanan SAN. Dari backup proxy server tersebut kemudian data backup dapat diproses lebih lanjut. VCB dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak pihak ketiga (third party) agar kapabilitasnya meningkat. Penggunaan backup proxy server bertujuan agar proses backup tidak mengganggu sistem yang sedang berjalan dan meningkatkan tingkat manajemen, karena modul backup hanya 1 yaitu

32 38 yang ditempatkan di backup proxy server. VCB menyediakan 3macam backup, yaitu: 1. Full virtual machine backup, 2. Single VMDK backup, 3. File-level backup. Gambar 2.11 VMware Virtual Consolidated Backup [Sumber: Anonim,2009b] 8. Distributed Power Management (DPM): DPM berupaya untuk mengkonsolidasikan sebuah mesin virtual kedalam beberapa host dalam sebuah cluster yang tersedia sehingga host yang tersisa dapat istirahat dan menghemat daya. Host akan secara otomatis menyala jika mereka dibutuhkan kembali. 9. VMware VirtualCenter (VC): VC adalah suatu kerangka kerja manajemen terpusat yang memungkinkan membuat sebuah pemantauan kelompok toleransi kesalahan. Yang mengkontrol HA, DRS, dan VMotion untuk seluruh cluster. Selain itu, VC menyediakan satu tempat bagi Anda untuk mengkonfigurasi semua host dan mesin virtual dalam infrastruktur virtual Anda. Aplikasi ini menggunakan basis data SQL dan Oracle untuk menyimpan data. Melalui VC, dapat dilakukan beberapa kegiatan antara lain pengaturan alokasi sumber daya, migrasi VM dengan VMotion, pembuatan VM, pembuatan template VM, penyeimbangan beban kerja

33 39 dengan DRS, backup dengan VCB, dan konfigurasi HA (High Availability). Secara lengkap fitur-fitur VC antara lain: Manajemen tersentralisasi, sehingga administrator dapat mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi keseluruhan klaster melalui satu aplikasi, Kemampuan pengawasan performa, di antaranya grafik utilisasi CPU, memori, I\O disk, dan I\O jaringan, sehingga memungkinkan analisis performa ESX Server dan sejumlah VM, Otomatisasi operasional dengan penjadwalan dan pemberitahuan mengenai permasalahan, Pembentukan VM yang lebih cepat karena administrator dapat membuat template dari VM sebelumnya, Manajemen tersentralisasi VC memungkinkan untuk mengatur sejumlah ESX Server yang tergabung dalam klaster. Klaster mengurangi kompleksitas manajemen dengan memperlakukan sejumlah ESX Server sebagai sebuah kesatuan kumpulan sumber daya (resource pools). Dengan cara tersebut fleksibilitas dapat tercapai karena sumber daya di suatu host tidak terikat dengan VM tertentu. Untuk mengakses VC Server, diperlukan VMware Infrastruktur Client (VIC). VIC merupakan antar muka pengguna (GUI) yang digunakan untuk operasi dan manajemen VI3 melalui koneksi ke VC Server atau ESX Server secara langsung. Koneksi ke VC Server akan memberikan kapabilitas manajemen yang lebih baik dibandingkan dengan koneksi secara langsung ke ESX Server. Instalasi VIC dapat dilakukan dengan membuka alamat IP ESX Server atau VC Server melalui browser. Secara lengkap, manajemen ESX Server dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu: 1. Service Console, 2. Antar muka berbasis Web, 3. VMware VirtualCenter. Service Console dapat diakses melalui SSH, Telnet, HTTP, dan FTP. Service Cosole dan antar muka melalui Web hanya dapat melakukan

Definisi Cloud Computing

Definisi Cloud Computing Definisi Cloud Computing Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan

Lebih terperinci

Cloud Computing Windows Azure

Cloud Computing Windows Azure Cloud Computing Windows Azure CLOUD COMPUTING John mccarthy,1960 suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti halnya listrik dan telepon. Larry Ellison, 1995 kita tidak harus menerangkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS) BAB II DASAR TEORI Komputasi awan (Cloud Computing) adalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan terhadap sumber daya komputasi melalui sebuah jaringan. Dalam hal ini, kata awan atau cloud melambangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah virtualisasi (virtualization) memiliki banyak pengertian. Jika merujuk pada kamus Oxford, istilah virtualization merupakan turunan dari kata virtualize yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( ) KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara (10.12.4406) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 BAB I CLOUD COMPUTING Cloud Computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

Komputasi Awan (Cloud Computing)

Komputasi Awan (Cloud Computing) Komputasi Awan (Cloud Computing) Pergeseran media penyimpan Kecenderungan Komputer Ketersambungan / Interconnectivity Kemampuan sharing / berbagi Non stop operation / 24/7/365 Mengecil tapi menyebar Jadi...komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

INTRO TO CLOUD COMPUTING

INTRO TO CLOUD COMPUTING INTRO TO CLOUD COMPUTING Kelompok 2 Adha Akbar (H1G112055) Rika Wahyuni (H1G112057) Ryan Hidayat (H1G112059) Nandang Eko Yulianto (H1G112063) Fahrizal Syahri Ramadhan (H1G11206 Cloud Computing Apa itu

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure Komputasi Awan Saat ini telah berkembang sebuah teknologi yang dikenal dengan Cloud Computing atau juga dikenal dengan nama teknologi Komputasi Awan. Tujuan adanya Komputasi Awan ini sebenarnya adalah

Lebih terperinci

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS Rusmanto Maryanto (rusmanto@gmail.com) Pemred Majalah InfoLINUX (rus@infolinux.co.id) Direktur LP3T-NF (rus@nurulfikri.co.id) Topik Utama Istilah Terkait

Lebih terperinci

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH MUHAMAD EDWIN ALBAB 21060112130115 S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH ABSTRAK Tuntutan akan media penyedia layanan penyimpanan data semakin hari semakin besar. Berkembangnya

Lebih terperinci

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS Open Educational Resources (OER) is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License. Based on a work at http://denipradana.edublogs.org/ CLOUD TECHNOLOGY OVERVIEW

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) 12.1 TUJUAN PEMBELAJARAN: Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep cloud computing Mengenalkan pada mahasiswa tentang konfigurasi FreeNAS pada jaringan.

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

PENGENALAN CLOUD COMPUTING PENGENALAN CLOUD COMPUTING IRAWAN AFRIANTO, S.T., M.T. Definisi Cloud Computing Cloud Computing : Awan (internet) : Proses komputasi Teknologi komputasi komputer dengan memanfaatkan internet sebagai terminal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang dan merealisasikan infrastruktur komputasi awan ( Cloud Computing) berupa layanan yang dapat melakukan kegiatan komputasi dan apabila salah satu koneksi database

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud Cloud Computing Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan.

Lebih terperinci

sebagai Virtual machine Monitor (VMM) atau hypervisor, menyediakan resource virtual untuk mesin-mesin virtual (virtual machines) sehingga setiap mesin

sebagai Virtual machine Monitor (VMM) atau hypervisor, menyediakan resource virtual untuk mesin-mesin virtual (virtual machines) sehingga setiap mesin PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM VIRTUALISASI DESKTOP PADA INTEGRATED LABORATORY UNIVERSITAS GUNADARMA : CONNECTION BROKER Rangga Wildani, 50407692 Skripsi Jurusan S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut laporan Kerja Praktek ini, yaitu : 3.1 Cloud Computing Konsep

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM

BAB 3 ANALISA SISTEM BAB 3 ANALISA SISTEM Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi "Hot word" di dunia teknologi

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY FITRIANA FAJRIN S1 Teknik Informatika STMIK Tasikamalaya Powered by LibreOffice 4.2 2014 Daftar Isi 21.12.14 Fitriana Fajrin 2 1. Pengenalan Cloud Computing 2. Model Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah instansi perguruan tinggi, terutama yang memiliki jumlah mahasiswa dan karyawan yang banyak, kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

M. Choirul Amri

M. Choirul Amri Cepat Mahir Windows 2000 Server choirul@bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE. Gambar 4.1 Perbedaan partisi drive antara Windows dan Linux

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE. Gambar 4.1 Perbedaan partisi drive antara Windows dan Linux BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE 4.1 Instalasi ESX Server Instalasi ESX server dapat dilakukan dalam mode grafis atau dalam mode teks hitam putih yang membatasi kerumitan konfigurasi

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A : PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A : CLOUD COMPUTING Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 Cloud Computing 2 Cloud Computing Cloud

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Cloud Computing 2.1.1 Sejarah & Definisi Cloud Computing Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata Komputasi suatu hari nanti

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN Oleh : EKA PUTRA MAHARDIKA P, ST, MTI Dosen Manajemen Informatika Universitas Suryadarma ABSTRAK Model komputasi telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Perkembangan Menurut http://www.cloudindonesia.org/apa-itu-cloud-computing.html : Asal usul istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi internet didunia semakin meningkat. Setiap orang pasti telah menikmati layanan internet. Dahulu internet hanya digunakan oleh para pekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan untuk penerapan pendidikan yang berbasis TI (Teknologi Informasi) semakin menjadi tren saat ini. Akan tetapi penerapan pendidikan TI dalam bidang tersebut

Lebih terperinci

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi. Danny Kriestanto 2 Pengantar Jaringan Komputer Konsep Jaringan Komputer Sesi 1 Pengantar Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Terminologi Jaringan Komputer Komponen Jaringan Komputer Kode MK

Lebih terperinci

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45 Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut guest sementara

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Keempat)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Keempat) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Keempat) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN

CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi ini juga mengalami perkembangan kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan

Lebih terperinci

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012 No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012 Yang terhormat Bapak/Ibu Pimpanan Perusahaan (attn. IT Manager) Perihal : Penawaran Solusi Managed Cloud Server Dengan hormat, Pertama-tama kami ucapkan terima

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat pada server. Konsep VDI adalah menyimpan dan menjalankan

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI Fauzan Masykur Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Alamat Korespondensi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Topologi Penulis mengambil kesimpulan dari analisa permasalahan sampai system yang sedang berjalan bahwa perusahaan PT. XYZ membutuhkan server virtulisasi untuk

Lebih terperinci

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source MAKALAH Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source Dosen Pengampu : Imam Suharjo Disusun Oleh : Nama : Warsito Nim : 14111091 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi,

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi, biasanya setiap sistem dilayani oleh satu mesin server secara fisik. Bila si perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Komputer pada dasarnya adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan matematis atau komputasi matematis. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina Media Informatika Vol. 15 No. 1 (2016) PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS Maria Christina Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perangkat komputer mengalami evolusi dari bentuk berupa mainframe ke mini computer, workstation, dari bentuk Personal Computer (PC) ke PC yang membentuk jaringan [1].

Lebih terperinci

2012 Pengantar Cloud Computing

2012 Pengantar Cloud Computing 2012 Pengantar Cloud Computing Alex Budiyanto alex.budiyanto@cloudindonesia.org http://alexbudiyanto.web.id/ Lisensi Dokumen:.ORG Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.ORG dapat disalin, disebarkan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah pengguna aktif layanan internet selalu meningkat dari tahun ke tahun terlihat dari peningkatan lalu lintas data internet setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1BAB I Pendahuluan

BAB I Pendahuluan. 1BAB I Pendahuluan BAB I Pendahuluan 1BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Suatu sistem dan layanan yang berbasis jaringan saat ini makin terintegrasi ke dalam serat-serat kehidupan penggunanya, baik secara personal maupun

Lebih terperinci

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Definisi Mobile Computing Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan operasional kerja

Lebih terperinci

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER MAKALAH CLOUD KOMPUTING Disusun Oleh : Villy Thias Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER 2012 BAB I Pendahuluan Di berbagai bidang teknologi informasi, orang bekerja keras mengembangkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

PERBEDAAN HYPER-V DAN VIRTUAL MESIN

PERBEDAAN HYPER-V DAN VIRTUAL MESIN PERBEDAAN HYPER-V DAN VIRTUAL MESIN Virtualisasi Server telah berkembang dan menjadi bagian penting infrastruktur teknologi informasi modern pada perusahaan. Virtualisasi Server memungkinkan server dibuat

Lebih terperinci

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh:

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh: Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh: Ludy Herdina Yahman 14111023 Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta Desember 2015-2016

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar L.1. Detail Gap-Analysis

LAMPIRAN. Gambar L.1. Detail Gap-Analysis LAMPIRAN Gambar L.1. Detail Gap-Analysis 77 78 Konfigurasi AMM BladeCenter Pada awalnya dilakukan perubahan default IP di Advanced Management Module (AMM) mesin Blade dengan cara: masukkan alamat default

Lebih terperinci

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi 05

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtualisasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk pembagian sumber daya, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan (Maclsaac.

Lebih terperinci

File iso ESXI dapat diunduh melalui website resmi VMware secara gratis. dengan melakukan register terlabih dahulu pada

File iso ESXI dapat diunduh melalui website resmi VMware secara gratis. dengan melakukan register terlabih dahulu pada 4.3.1 Instalasi ESXI pada Server File iso ESXI dapat diunduh melalui website resmi VMware secara gratis dengan melakukan register terlabih dahulu pada https://my.vmware.com/web/vmware/details?productid=285&downloadgroup=vcl

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T Sistem Terdistribusi S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T 1 2 3 Overview Model Sistem Terdistribusi Trends in Distributed System Pengenalan Cloud Computing 4 Model Sistem Terdistribusi Sistem Client

Lebih terperinci

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP Ferrianto Gozali (1) dan Rizki Abrar (2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa, Grogol, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM KOMPUTASI AWAN PRIVATE BERBASIS OPENNEBULA BERKEMAMPUAN LIVE MIGRATION

IMPLEMENTASI SISTEM KOMPUTASI AWAN PRIVATE BERBASIS OPENNEBULA BERKEMAMPUAN LIVE MIGRATION IMPLEMENTASI SISTEM KOMPUTASI AWAN PRIVATE BERBASIS OPENNEBULA BERKEMAMPUAN LIVE MIGRATION Adrian Reza1, Sinung Suakanto2, Herry Imanta Sitepu2, Departemen Sistem Komputer, Institut Teknologi Harapan Bangsa

Lebih terperinci

APA ITU CLOUD COMPUTING? Aulia Farah Diba. Abstrak.

APA ITU CLOUD COMPUTING? Aulia Farah Diba. Abstrak. APA ITU CLOUD COMPUTING? Aulia Farah Diba aulia@raharja.info Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami perkembangan kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa,

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION Oleh : 1. Muhammad Zakariyya A.143040268 2. Septika Maulida Ornasiswi 14304028 3. Azmi Fahrun Nisa 143040290 MATERI CLOUD COMPUTING?? CONTOH CLOUD

Lebih terperinci

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman DAFTAR ISTILAH APJII : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Merupakan asosiasi yang bertujuan untuk mengatur tarif jasa internet yang ada di Indonesia BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Open Source

Tugas Teknologi Open Source Nama : Didit Jamianto NIM : 14111095 Kelas / Prodi : 22 / TI Tugas Teknologi Open Source Soal 1. Apa yang dimaksud dengan server Virtualization? 2. Bandingkan dengan beberapa server Virtualization berikut

Lebih terperinci

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB ARSITEKTUR LAYANAN JARINGAN IPB (I-SONA) TOPOLOGI IPB THREE HIERARCHICAL & ENTERPRISE COMPOSITE MODEL BEBERAPA LAYANAN ICT UNTUK MENDUKUNG PROSES

Lebih terperinci

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Rizki Mandala Pratama 12.11.6619 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH Bisnis Domain dan Hosting Nama NIM Kelas : Afrig Aminuddin : 11.11.4666 : 11-S1TI-01 Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Abstrak Hosting

Lebih terperinci

ITSP Product Offering

ITSP Product Offering ITSP Product Offering Solusi TI yang komprehensif untuk kelangsungan bisnis Anda Enterprise Resiliency Services Data Center Design & Construction Data Center Migration Enterprise Infrastructure Managed

Lebih terperinci

DATA CENTER: PENDAHULUAN

DATA CENTER: PENDAHULUAN DATA CENTER: PENDAHULUAN Definisi, Fungsi dan Tujuan Data Center 2 Definisi Data Center (lanj)... komponen penting dari infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang, berawal dari dibuatnya komputer dengan ukuran yang sangat besar hingga memasuki zaman virtualisasi dan cloud computing. Berkembangnya

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Three Layers of Computing Dasar dari penggunaan komputer adalah Three Layers of Computing. Pada tingkatan yang paling dasar, terdiri dari hardware dengan processor, chip memory,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi Internet saat ini telah mengubah pola bekerja manusia dengan perkembangan sistem komputasi secara terdistribusi yang dapat memudahkan orang bekerja dengan komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang didirikan atas hasil kerjasama dan prakarsa Bank Indonesia, PT Indosat, PT Telkom, Seluruh

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C A. INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERUSAHAANDIGITAL 1. Infrastruktur TI Infrastruktur TI didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing Pada PT Indonusa System Integrator Prima Anthonius Bernadh Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Edward Christian Suryanto Binus

Lebih terperinci

Mengenal Mikrotik Router

Mengenal Mikrotik Router Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change 11. LOOKING AHEAD TOPIK Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change STANDARD DAN KONTROL Standard Sampel disiapkan yang memiliki sifat yang sudah diketahui yang digunakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Software a as services Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen : Rizki Dewantara, S.AP,M.AP Disusun oleh : Muhammad Ilham Ramadhan (155030207111076)

Lebih terperinci

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis ABSTRAK Software-defined Networking (SDN) adalah pendekatan baru untuk merancang, membangun dan mengelola jaringan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang tahapan pembangunan jaringan virtual server di PT XYZ dengan menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC) tahapan tersebut

Lebih terperinci

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7 Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7 1 General trends in development of hardware components Miniaturization Cheaper parts Wireless technology More varied devices -- i.e. more input / output

Lebih terperinci

SAHARI. Selasa, 29 September

SAHARI. Selasa, 29 September SAHARI Selasa, 29 September 2015 1 Pengertian Secara harafiah, clustering berarti pengelompokan. Clustering dapat diartikan pengelompokan beberapa buah komputer menjadi satu kesatuan dan mampu memproses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER TASK 1 JARINGAN KOMPUTER Draw Your Concept of the Internet Now Dibuat oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Draw

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Server Server (Sosinsky, 2009:108) adalah sebuah program perangkat lunak yang menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat dijalankan pada sistem

Lebih terperinci

Sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas yang kompleks dapat dikerjakan dalam urutan yang benar.

Sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas yang kompleks dapat dikerjakan dalam urutan yang benar. 1. Sistem operasi adalah sekumpulan perintah dasar yang berperan untuk menjalankan dan mengoperasikan computer Fungsi Sistem Operasi : Sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Virtualisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Virtualisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Virtualisasi Virtualisasi Server telah berkembang dan menjadi bagian penting infrastruktur teknologi informasi modern pada perusahaan. Virtualisasi Server memungkinkan server dibuat

Lebih terperinci