PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE INSTRUMEN KEKUATAN NAPAS UNTUK DIAGNOSIS PENDERITA ASMA
|
|
- Widya Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE INSTRUMEN KEKUATAN NAPAS UNTUK DIAGNOSIS PENDERITA ASMA Dini Putri Anggraini, Sumardi, Azmi Saleh Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember Jl. Slamet Ryadi No. 62, 68111, Indonesia ABSTRAK Dewasa ini perkembangan teknologi elektronika semakin pesat, khususnya dalam bidang elektronika medika. Instrumen alat ukur kekuatan napas dapat digunakan untuk mengukur besarnya volume udara yang bisa dikeluarkan setelah inspirasi maksimal (FVC) dan besarnya volume udara pada detik pertama yang bisa dikeluarkan setelah inspirasi maksimal (FEV1), menggunakan sensor strain gauge dengan tipe MPX MPX 5100 merupakan sensor peka terhadap tekanan rendah, hanya dengan hembusan dan hirupan saja dapat mempengaruhi tegangan keluarannya. Keluaran sensor akan di kuatkan oleh penguatan non inverting yang selanjutnya akan diproses di dalam mikrokontroller ATMega 16 untuk proses pengambilan data FEV1 dan FVC. Input data dari mirokontroller dikirim ke PC menggunakan downloader, dan digunakan sebagai input program Borland Delphi 7 untuk memproses data FEV1/FVC% yang digunakan sebagai parameter untuk mendiagnosis asma. Selanjutnya hasil keluaran disimpan dalam database dan dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan spirometer yang terdapat di rumah sakit. Error persen maksimal FEV1/FVC % yang di dapat dari pengukuran instrumen kekuatan napas adalah sebesar 25,08%. Kata kunci : Asma, Borland Delphi 7, Database, FEV1/FVC%, MPX PENDAHULUAN Penyakit asma merupakan salah satu penyakit paruparu, dimana pada saluran udara pernapasannya mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap bahan-bahan allergen dan terhadap hal-hal lain yang bersifat irritans di udara. Tanpa pengolahan yang baik asma akan mengganggu kehidupan penderita dan akan cenderung mengalami peningkatan, sehingga dapat menimbulkan komplikasi dan kematian. Walaupun asma telah dikenal luas oleh masyarakat, namun kurang dipahami dengan semestinya. hingga timbul anggapan bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana, mudah diobati dan mengakibatkan kebiasaan untuk mengatasi gejala asma hanya terhadap gejala sesak napas dan mengi dengan pemakaian obat-obatan dan bukan mengelola asma secara lengkap. Selain itu, anggapan bahwa pemeriksaan tes kesehatan paru-paru adalah paradigma asing yang berkesan mahal pada kalangan masyarakat, sehingga menyebabkan masyarakat semakin enggan memeriksakan kesehatan paru dan cenderung mengabaikannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membuat prototype instrumen kekuatan napas untuk diagnosis penderita asma. Penelitian ini diharapkan mampu merancang dan membuat membuat prototype instrumen kekuatan napas untuk diagnosis penderita asma dan menyimpannya dalam bentuk tampilan database pada komputer. Nantinya, hasil akhir dari penelitian ini akan dibandingkan dengan pengukuran dirumah sakit untuk mengetahui seberapa presisi instrumen. 1.1 Spirometer Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru, suatu proses yang disebut spirometri. Hasil dari spirometri ditunjukkan oleh Gambar 1.1. Gambar 1.1 Spirogram
2 Gambar 1.1 adalah sebuah spirogram yang menunjukkan perubahan volume paru pada berbagai kondisi pernapasan. Untuk mempermudah pengertian ventilasi paru, maka udara dalam paru pada diagram spirometer dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas, berikut ini: a. Volume Paru Pada bagian kiri Gambar 1.1 dituliskan empat volume paru, bila semuanya dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru yang mengembang. Arti dari masing-masing volume ini adalah sebagai berikut : 1) Volume alun napas (V T ) adalah volume udara yang diinspirasikan atau diekspirasikan setiap kali bernapas normal. Besarnya kira-kira 500 mililiter pada rata-rata orang dewasa muda. 2) Volume cadangan inspirasi (IRV) adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasikan setelah dan diatas volume alun napas normal, dan biasanya mencapai 3000 mililiter. 3) Volume cadangan ekspirasi (ERV) adalah jumlah udara ekstra yang dapat diekspirasikan oleh ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi alun napas normal, jumlah normalnya adalah sekitar 1100 mililiter. 4) Volume residu (RV) yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah ekspirasi paling kuat. Volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter. b. Kapasitas Paru Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang-kadang perlu menyatukan dua atau lebih volume diatas. Kombinasi seperti itu disebut kapasitas paru. Dibagian kanan pada Gambar 1.1 dituliskan berbagai kapasitas paru yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Kapasitas inspirasi (IC) IC = V T + IRV (1) 2) Kapasitas residu fungsional (FRC)) FRC = ERV + RV (2) 3) Kapasitas vital (VC) VC = IRV + VT + ERV (3) 4) Kapasitas paru total (TLC) TLC = VC + RV (4) c. Parameter Paru-paru Terdapat banyak parameter dari paru-paru, beberapa yang terpenting adalah sebagai berikut: 1) FVC adalah besarnya volume udara yang bisa dikeluarkan setelah inspirasi maksimal 2) FEV1 adalah besarnya volume udara pada detik pertama yang bisa dikeluarkan setelah inspirasi maksimal 3) Rasio FEV1/FVC adalah perbandingan yang nantinya digunakan untuk menginterpretasikan kelainan obstruksi paru, interpretasi tidak berdasarkan atas nilai absolutnya, tetapi berdasarkan perbandingan dengan FEV1/FVC d. Pengukuran Nilai Normal Faal Paru (Prediksi) Adapun nilai normalnya tersebut dinyatakan sebagai persamaan sebagai berikut: a. Nilai FEV1 (liter) 1) Pria = 4, (0,04864 x Umur) + (0,03947 x TB) + (1,4969 x C) (0,07433 x C x Umur) ± 0, (5) 2) Wanita = 2, (0,01684 x Umur) + (0,02935 x TB) + ( x C) (0,03894 x C x Umur) ± 0,27248 (6) b. Nilai FVC (liter) 1) Pria = 3, (0,02824 x Umur) + (0,03583 x TB) + (1,62398 x C) (0,07768 x C x Umur) ±0,0415 (7) 2) Wanita = 3, (0,02824 x Umur) + (0,03583 x TB) + (1,00051 x C) (0,04546 x C x Umur) ±0,30431 (8) 1.2 Strain Gauge Penelitian ini menggunakan sensor Strain Gauge dengen tipe MPX 5100 D/P, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.1. Gambar 1.2 Strain Gauge MPX 5100 Sensor tekanan ini didesain untuk aplikasi range yang lebar. Terutama bekerja pada mikrokotroller atau mikroprosesor dengan analog/digital input, terbuat dari elemen tunggal yang dikombinasikan menggunakan teknik micromachining dengan logam film tipis dan diproses secara bipolar untuk menghasilkan level tinggi yang akurat dan proporsional untuk aplikasi tekanan. 1.3 Non Inverting Amplifier Rangkaian dari penguat tak membalik (noninverting amplifier) seperti Gambar 1.3. Penguatan tegangan dari rangkaian tersebut adalah 1+R2/R1. Penerapan lain dari op amp adalah sebagai pembanding
3 (comparator) dan sebagai filter frekuensi (LPF, BPF dan HPF). 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Paru Jember dan di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Jember. Waktu penelitian dilaksanakan selama 9 bulan yaitu bulan Desember 2011 s.d. Agustus Tahapan perancangan dalam penelitian ditunjukkan oleh gambar 2.1 berikut ini. Gambar 1.3 Non Inverting Amplifier Dari rangkaian diatas, dapat dihitung Vo sebagai berikut: (9) dengan, Penguatan Tegangan : (10) 1.4 Mikrokontroler ATMega 16 Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock. AVR berteknologi RISC (Reduced Intruction Set Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Intruction Set Computing). AVR dapat dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya Pada Gambar 1.3 berikut ini merupakan susunan kaki standar 40 pin DIP mikrokontroler ATMega 16 Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian 2.1 Perancangan Hardware Perangkat keras dibuat berdasarkan tahapan perancangan sebelumnya. Perangkat keras yang akan dibuat terdiri dari sensor, op amp, mikrokontroller dan Laptop. Secara garis besar perangkat keras yang dibuat ditunjukan pada Gambar 2.2 Gambar 2.2 Diagram Blok Perangkat Keras Gambar 1.4 Arsitektur Sistem Minimum ATMega Rangkaian Sensor Sensor yang digunakan adalah sensor strain gauge dengan tipe MPX 5100, sensor ini merupakan sensor yang peka terhadap tekanan rendah, hanya dengan tiupan saja dapat mempengaruhi tegangan output yang dihasilkan. MPX 5100 digunakan untuk membangkitkan perubahan tegangan ketika terjadi perubahan resistansi akibat tekanan berupa tarikan dan hembusan napas. Sensor MPX 5100 sangat cocok bekerja pada mikrokontroller. Adapun rangkaian sensor ditunjukan pada Gambar 2.3.
4 Untuk mendapatkan data digital untuk pengolahan di mikrokontroller maka data analog tersebut diproses terlebih dahulu. Mikrokontroller ATMega 16 dengan fitur lengkapnya berupa ADC sehingga tidak perlu menggunakan ADC tambahan. Nilai ADC didapatkan dari persamaan 3.2 berikut ini : (8) Gambar 2.3 Rangkaian Sensor Op Amp Non Amplifier Agar tegangan dapat terbaca oleh ADC maka diperlukan rangkaian amplifier non inverting dengan penguatan maksimal sebesar 5 kali menggunakan IC LM 358 yang ditunjukkan oleh Gambar 2.3. dengan : Vin = tegangan masukan Vref = tegangan referensi pada mikrokontroller 255 = skala maksimum jika menggunakan ADC 8 bit 2.2 Perancangan Software Penelitian ini menggunakan mikrokontroler ATMega 16 untuk memproses data dari sensor yang selanjutnya akan dikirimkan ke software database yang terdapat pada komputer. Gambar 2.4 Rangkaian Penguat Non Inverter Dengan rumus : (11) Sistem Minimum Keunggulan mikrokontroller antara lain telah memiliki internal ADC dan sudah tersedianya port untuk komunikasi serial. Pada mikrokontroller ATMega 16, pin PD0 dan PD1 digunakan untuk komunikasi serial USART (Universal Synchronous and Asynchronous Serial Receiver and Transmiter) yang mendukung komunikasi full duplex (komunikasi dua arah), Gambar 3.6 berikut ini menampilkan rangkaian sistem minimum mikrokontroller ATMega 16 yang digunakan sebagai proses pengiriman data ke komputer. G ambar 2.5 Rangkaian Sistem Minimum ATMega 16 Gambar 2.6 Flowchart Pengambilan Data Pasien dari Alat Adapun listing program untuk pengiriman data ADC dari mikrokontroler ke komputer adalah sebagai berikut: while (1) { // Place your code here temp=read_adc(1); a=temp+100; printf("%d",a); delay_ms(100); }; Listing program tersebut untuk mengirim data ADC ke komputer dengan menggunakan komunikasi serial. Data yang dikirim dari ADC adalah data integer antara Untuk mendapatkan jumlah volume maka diperlukan pembacaan tegangan yang dihasilkan rangkaian sensor MPX5100 yang telah dikalibrasi dan kemudian dikuatkan dengan op amp untuk selanjutnya diubah menjadi nilai ADC. Nilai ADC selanjutnya dikirim ke PC untuk selanjutnya diolah menjadi satuan
5 liter dan ditampilkan dalam bentuk grafik per satuan waktu. Flowchart sistem secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 2.7. Dari pengujian rangkaian sensor yang ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa sensor dapat bekerja dengan baik. Semakin kuat tiupan seseorang, semakin tinggi pula nilai tegangan keluarannya. Kekuatan napas ini digunakan sebagai acuan untuk menghitung FVC, FEV1 dan FEV1/FVC%. Gambar 3.2 merupakan hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen alat ukur kekuatan napas. Gambar 2.7 Flowchart Sistem 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian ini dilakukan dengan cara melakukan tarikan dan hembusan napas dengan berbagai keadaan. Keadaan diberikan dalam beberapa masukan berupa tarikan napas kuat, tarikan napas pelan, hembusan napas pelan, dan hembusan napas kuat. Tegangan keluaran sensor akan berubah sesuai dengan kekuatan napas seseorang, adapun hasil pengujian tersebut ditunjukkan oleh Gambar (a) (b) (a) Nilai Prediksi; (b) Diagnosis Gambar 3.2 Hasil Pengujian Pasien 3 (lanjutan) Gambar 3.1 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Pada hasil pengujian di atas dapat dilihat bahwa pada Gambar 3.2 (a) nilai FEV1/FVC% prediksi adalah sebesar 91,07%. Sedangkan pada Gambar 3.2 (b) dapat dilihat bahwa FVC sebesar 0,84 liter dan FEV1 sebesar 0,52 liter. Dan rasio FEV1/FVC% adalah sebesar 61,63%, dan di diagnosis menderita asma. Hasil pengujian instrumen kekuatan napas untuk diagnosis penderita asma, selanjutnya dibandingkan dengan instrumen spirometer yang terdapat di rumah sakit. Adapun hasil pengukuran dengan menggunakan spirometer ditunjukkan oleh Gambar 3.3.
6 4. KESIMPULAN (a) Spirgram; (b) Grafik Pengukuran FEV1/FVC%; (c) Nilai Pengukuran FEV1/FVC% Gambar 3.3 Hasil Pengukuran Spirometer Gambar 3.3 (a) merupakan Gambar grafik spirogram, pengukuran volume udara inspirasi hingga ekspirasi. Gmbar 3.3 (b) merupakan grafik pengambilan data FEV1/FVC%.. Gambar tersebut terdapat perubahan grafik dari data grafik maksimal ke grafik detik pertama setelah maksimal, sehingga nilai FEV1 dan FVC yang diperoleh berbeda. Pada Gambar 3.3 (c) merupakan nilai dari FVC, FEV1 dan rasio FEV1/FVC% dari pengambilan data spirometer. Pengukuran FEV1 sebesar 0,37 liter dan FVC sebesar 0,55 liter, sehingga besarnya rasio FEV1/FVC% adalah 67,27 %, artinya nilai FEV1/FVC% pasien 3 kurang dari nilai minimum normal, yaitu 80%, sehingga pasien 3 didiagnosis menderita penyakit asma. Jika dibandingkan error persen FEV1/FVC% dari instrumen alat ukur kekuatan napas dengan instrumen spirometer yang terdapat di rumah sakit adalah sebesar 21,54% Dari hasil Perancangan dan Pembuatan Prototype Kekuatan Napas untuk Diagnosis Penderita Asma, dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya: 1. Besar nilai normal FEV1, FVC dan FEV1/FVC pada setiap orang nilainya berbeda, tergantung pada jenis kelamin, usia dan tinggi badan. 2. Kalibrasi untuk mendapatkan nilai pengukuran yang presisi dengan menggunangan alat pembanding yang juga memiliki sensivitas yang bagus. Sehingga alat ukur yang dibuat dapat menghasilkan nilai yang akurat. 3. Error% tertinggi rangkaian penguat adalah 18,67%, sehingga dapat dikatakan error% cukup baik. 4. Persentase kesalahan nilai FEV1/FVC% pada pasien normal adalah 16,66%, sedangkan pada pasien asma adalah 25,08%, sehingga dapat dikatakan instrumen bekerja cukup baik. 5. Dari 15 kali pengujian yang dilakukan terhadap tiga orang yang berbeda, persentase kesalahan instrumen kekuatan napas untuk mendiagnosis kondisi asma seseorang adalah 0%, artinya instrumen dapat bekerja dengan cukup baik, ketika mendeteksi keadaan seseorang dalam kondisi baik (normal) atau menderita asma. DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 Menggunakan Bahasa V (Code Vision Avr). Bandung : Informatika [1]. Budiharto, Widodo dan Firmansyah Elektronika Digital + Mikroprossesor. Yogyakarta: Andi [2]. Guyton, A.C., dam Hall, J.E Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: Buku Kedokteran EEG [3]. Haq, M.F.D., Kemalasari, dan Wijayanto, Hendrik. Pengolahan Sinyal Respirasi dengan FIR untuk Analisa Volume dan Kapasitas Pulmonary. Surabaya : Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya [4]. Rosita, Lifdiana Rancang Bangun Alat Ukur Kapasitas Paru-Paru Berbasis Mikrokontroler AT89CS51. Surabaya :Jurusan Teknik Elektro, Instutut Teknologi Sepuluh Nopember [5]. Hasil Penelitian Tim Pneubilt Project Indonesi 1992 : Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Lembaga Penelitian UI, Field Epidemiology Training Programme, WHO, Oregon Universiitty, Bohringer Ingelheim [6].
Uji Fungsi (lung function test) Peak flow meter
Uji Fungsi Paru-paru (lung function test) Peak flow meter Spirometer 2009/1/11 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1 Spirometri 2009/1/11 Zullies Ikawati's Lecture Notes 2 Peak flow meter PEF = Peak Expiratory
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK
APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, Perkembangan teknologi berbasis mikrokontroler terjadi dengan sangat pesat dan cepat. Kemajuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumardi dan Anggraini (2012) melakukan penelitian dengan judul
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sumardi dan Anggraini (2012) melakukan penelitian dengan judul Perancangan dan Pembuatan Prototype Instrument Kekuatan Nafas untuk Diagnosis Penderita Asma.
Lebih terperinciMONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Dian Arintya Rahmi 1, Sumardi, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 2 Jurusan
Lebih terperinciJurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:
Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure Switch Berbasis ATMEGA 8535 Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari Jurusan
Lebih terperinciPerancangan Spirometer Portable Untuk Diagnosis Fev1 Dan Fvc Pada Paru
Perancangan Spirometer Portable Untuk Diagnosis Fev1 Dan Fvc Pada Paru Yudhistira Suryanto, Supadi, Franky Chandra Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Email :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai
Lebih terperinciPENGOLAHAN SINYAL RESPIRASI DENGAN FIR UNTUK ANALISA VOLUME DAN KAPASITAS PULMONARY
PENGOLAHAN SINYAL RESPIRASI DENGAN FIR UNTUK ANALISA VOLUME DAN KAPASITAS PULMONARY Moh. Fat ak Diya ul Haq, Kemalasari, Ardik wijayanto Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Lebih terperinciPengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A
SISTEM INKUBATOR BAYI PORTABLE Deny Abdul Basit. Jl. Jati Raya RT 004 Rw 006 No.17 Ps.Minggu Jakarta Selatan (denny.abdul.basit@gmail.com) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika
Lebih terperinciPROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter
PROCEEDING PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS (Sub Judul:MONITORING SISTIM PENGKONDISIAN UDARA DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK) Dengan meningkatnya dan semakin kompleknya persoalan penggunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciPERANCANGAN MODUL PRAKTIKUM MIKROPROSESOR DAN SISTEM KONTROL MIKROPROSESOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PADA LABORATORIUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR
PERANCANGAN MODUL PRAKTIKUM MIKROPROSESOR DAN SISTEM KONTROL MIKROPROSESOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PADA LABORATORIUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR Yusran Bobihu* *) Dosen Pada Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciClamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller
Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id
Lebih terperinciROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
ROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Zumeidi Murtia, Yani Prabowo, Gatot P. Sistem Komputer, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR KETEBALAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA Husnibes Muchtar 1, Edi Purnomo 2 1)2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat (10510) Email
Lebih terperinci3 SENSOR SUHU BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) BERBANTUKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Pendahuluan
3 SENSOR SUHU BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba,55 Sr,45 TiO 3 (BST) BERBANTUKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 15 Pendahuluan Material ferroelektrik memiliki kemampuan untuk mengubah arah listrik internalnya,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Frekuensi adalah salah satu parameter dalam operasi sistem tenaga listrik. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu. Generator pada
Lebih terperinciRancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer
Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini
Lebih terperinciSistem Mikrokontroler FE UDINUS
Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16
Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 Dhanar Intan Surya Saputra Program Studi Teknik Informatika STMIK Amikom Purwokerto Jl. Let. Jend. Pol.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular dan sistem respirasi harus bekerja sama untuk melakukan pertukaran gas. Sistem ini berfungsi untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbondioksida
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam banyak keadaan, O 2 (oksigen) dapat diatur menurut keperluan, bergantung pada aktivitas yang dilakukan. Semua orang sangat tergantung pada O
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen didalamnya termasuk adalah pengambilan data dan membangun sistem kontrol temperatur.
Lebih terperinciALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi
ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16 Fajar Ahmad Fauzi Prodi D3 Teknik Elektromedik, Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kampus Politeknik UMY, Jln. Hos.
Lebih terperinciTERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535
TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan
Lebih terperinciSISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)
SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)
Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN DATA LOGGER PADA BELT CONVEYOR MENGGUNAKAN MOTOR DC
PERANCANGAN DATA LOGGER PADA BELT CONVEYOR MENGGUNAKAN MOTOR DC Muhammad Jasmanda 1 *,Ir. Arnita, M.T. 1, MirzaZoni, S.T, M.T. 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciUnnes Physics Journal
UPJ 2 (1) (2013) Unnes Physics Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj APLIKASI SENSOR TEKANAN GAS MPX5100 DALAM ALAT UKUR KAPASITAS VITAL PARU-PARU Achmad Rifa i Sukiswo Supeni Edi, Sunarno
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.
44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki potensi sumber daya alamnya yang kaya akan mineral. Perkembangan sektor industri memacu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian alat ukur temperatur digital dan analisa hasil pengujian alat ukur temperatur digital. 4.1 Rangkaian dan Pengujian Alat Ukur Temperatur
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciBABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan
Lebih terperinciROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari
Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Medan Magnet Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC
Implementasi Rancang Bangun Modul Praktikum Suhu...Arief Mardiyanto dan M. Ikhsan IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC Arief Mardiyanto 1 dan M. Ihsan 2 1 Dosen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciNo Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,
56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam
BAB II LANDASAN TEORI Temperatur merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan mesin penetas telur,temperature yang diperlukan berkisar antara 38-39 0 C. Untuk hasil yang optimal dalam Pembuatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciSpirometer Non-Invasive dengan Sensor Piezoelektrik untuk Deteksi Kesehatan Paru-Paru
Jurnal ELKOMIKA Vol. 5 No. 2 Halaman 188-206 ISSN (p): 2338-8323 Juli - Desember 2017 ISSN (e): 2459-9638 Spirometer Non-Invasive dengan Sensor Piezoelektrik untuk Deteksi Kesehatan Paru-Paru KEMALASARI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu
Lebih terperinciPERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH
PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH ARRAHMAN SEPUTRA A. 2207 030 068 OLEH : ANGGA DWI AMIRIL 2207 030 073 DOSEN PEMBIMBING Rachmad Setiawan, ST, MT NIP.
Lebih terperinciPENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK
PROS ID I NG 2 0 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK A. Ejah Umraeni Salam & Cristophorus Yohannes Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciRancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler
Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika
TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBAB III MIKROKONTROLER
BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface
Lebih terperinciRancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet
Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet Oleh: Syarif Hidayatullah 2205 100 158 Pembimbing: Ir. Harris Pirngadji, MT.ID. BIDANG STUDI ELEKTRONIKA Jurusan Teknik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM
27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciINDIKATOR BAHAN BAKAR MINYAK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN FLUIDA BERBASIS MIKROKONTROLER PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI
INDIKATOR BAHAN BAKAR MINYAK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN FLUIDA BERBASIS MIKROKONTROLER PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID
1 RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID Pardomuan Lumbantoruan 1), Elang Derdian M 2), Aryanto Hartoyo 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : Pardomuanlumbantoruan@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Manusia memiliki akal dan pikiran. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi
68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Yanuar Rohman, Anang Budikarso, Haryadi Amran D. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Laboratorium
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8
Perancangan dan Pembuatan Konverter USB ke RS485 Untuk Mengatur Inverter Nama : Arif Dharma NRP : 9622031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciJurnal Rancang Bangun Prototype Palang Parkir Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535
RANCANG BANGUN PROTOTYPE PALANG PARKIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Sakti Raharja, Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian E-mail : ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciDepartemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga 3
Rancang Bangun Spirometer Berbasis Komputer Untuk Pengukuran Volume Cadangan Inspirasi, Ekspirasi, dan Kapasitas Vital Paru Shindu Ramandita 1, Drs. R. Arif Wibowo, M.Si 2, Triwiyanto, S.Si, M.T 3 1,2
Lebih terperinciPerancangan Dan Implementasi Sistem Pelatih Afl Bandara Berbasis Android
ISBN 978-979-3541-25-9 Perancangan Dan Implementasi Sistem Pelatih Afl Bandara Berbasis Android Syahrul, Dody, Selvia Lorena Br. Ginting Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciRancang Bangun Timbangan Digital Dengan Kapasitas 20Kg Berbasis Microcontroller ATMega8535
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.6 No.1 (217), ISSN : 231-842 57 Rancang Bangun Timbangan Digital Dengan Kapasitas 2Kg Berbasis Microcontroller ATMega8535 Priskila M.N.Manege, Elia Kendek Allo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinci