RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN PRODUK DAGING SAPI DI PT.X

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN PRODUK DAGING SAPI DI PT.X SIDANG TUGAS AKHIR Nama : Anissa Putri Harwiyani Nrp : Dosen Pembimbing : Iwan Vanany, S.T.,M.T.,PhD 1

2 OUTLINE 1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA 3. METODOLOGI 4. PENGUMPULAN DATA 5. PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI 6. UJI COBA DAN VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI 7. KESIMPULAN 2

3 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Peternakan Penggemukan PT.X Pemotongan Penjualan 3

4 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Konsumsi daging sapi urutan ke-2 Sumber : Menteri pertanian(2013) Syarat Ekspor HACCP! FDA! DEMAND QUALITY Sumber : Thakur & Hurburgh (2009) SISTEM PENELUSURAN PT.X?? ISU FOOD SAFETY Kebersihan, kontaminasi sanitasi Sapi Daging gelonggongan Penyakit Oplosan sapi Sumber : Menteri perekonomian Indonesia (2011) ISO (2007) Membantu Organisasi beroperasi dalam suatu rantai pasok pangan/pakan untuk mencapai sasaran hasil identifikasi Sumber : 4

5 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Meminimali -sir tindak pencurian Pertukaran Informasi Penelusuran food safety Akurasi data Mengapa traceability daging sapi penting? Meningkatkan pengawasan proses Menghubungkan produk akhir & bahan baku Mencegah pencampur an bahan baku Mempermu -dah audit mutu Sumber : Moe(1998) 5

6 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Penelitian Sistem Penelusuran Daging Sapi yang Telah ada Peneliti Negara Kegunaan Kekurangan Sahanan et al (2009) Feng et al (2012) Arana et al (2002) Irlandia Cina Spanyol Mengidentifikasi penelusurusan sapi mulai dari peternakan hingga rumah potong hewan (RPH) Mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait dengan adanya isu mengenai kualitas daging sapi Cina Memenuhi standar sertifikasi untuk identifikasi daging sapi Identifikasi penelusuran sapi hanya sampai pada tahap RPH dan belum pada hasil pemotongan sapi Identifikasi dilakukan hanya bebasis kualitas dan belum terdapat implementasi berupa perangkat lunak yang mendukung Penelitian hanya berupa konsep dan belum terdapat implementasi berupa perangkat lunak 6

7 1. PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana merancang suatu sistem penelusuran produk daging sapi di PT.X. 2. Bagaimana membuat perangkat lunak untuk sistem penelusuran daging sapi 7

8 1. PENDAHULUAN TUJUAN 1 Untuk membangun suatu sistem penelusuran daging sapi dengan menggunakan teknologi sistem barcode 2 Membuat perangkat lunak untuk sistem penelusuran daging sapi 8

9 1. PENDAHULUAN MANFAAT PT.X - Menunjang sistem food safety - Memenuhi persyaratan ekspor PELAKU RANTAI PASOK - [Peternak] : Meminimalisir tindak pencurian, informasi asal usul sapi dan penerima sapi -[Pemotong] : informasi asal-usul sapi, kualitas sapi dan penerima sapi -[konsumen] : pelacakan informasi kualitas daging sapi PEMERINTAH Dapat meningkatkan food safety nasional 9

10 1. PENDAHULUAN LINGKUP & BATASAN PENELITIAN LINGKUP Sistem pendukung pada rancangan perangkat lunak hanya menggunakan teknologi barcode saja tanpa barcode reader BATASAN Penelitian ini hanya sampai pada tahap pembuatan perangkat lunak sistem penelusuran daging 10

11 2. TINJAUAN PUSTAKA Traceability System No Judul Tahun Penulis Objek Metode Meat traceability using DNA A. Arana, B. Soret, I. 1 markers: application to the beef 2001 Meat DNA markers industry Review Lasa, L. Alfonso Development and evaluation Penelitian on a Jianying Feng a, Beef Zetian Traceability Formative & RFID-based traceability 2 Sebelumnya system Fu a, Zaiqiong Wang 2012 Cattle / Beef summative for cattle/beef quality safety in b, Mark Xu c, evaluation China Xiaoshuan Zhang 3 4 Modeling and implementation of the Vegetable supply chain traceability system Unified Modelling Language Identifikasi Titik Kritis Traceability Menggunakan Metode Pendekatan Failure Modes Effects and Critical Analysis (FMECA) Pada Industri Pengolahan Udang Breaded Di PT Y 2012 Jinyou Hu, Xu Zhang, Liliana Mihaela Moga, Mihaela Neculita Vegetable 2011 Molly Hesamestyna Udang Rantai Pasok Daging Sapi CTQ (Critical traceability point) Failure Modes Effects and Criticality Analysis (FMECA) 5 The Economics of Implementing Traceability Serial in Shipping Beef Supply Chains: Trends in Major Container Code Producing and Trading Countries 2004 Diogo M. Souza- Monteiro and Julie A.Caswell Industri Beef Pengolahan Sapi dan Daging Economics Comparation 6 A Framework for Beef Traceability from Farm to Slaughter using Global Standards : An Irish Prespective 2009 Global Trade Item Number C.Shanahan, B.Kernan, G.Ayalew, K.McDonnell, Teknologi Barcode F.Butler, S.Ward Beef Biotrack 11

12 3. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA MULAI IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING TRACEABILITY DAGING SAPI DI PT.X PENGUMPULAN DATA MELALUI WAWANCARA DAN OBSERVASI UNIT AMATAN A 12

13 4. PENGUMPULAN DATA KONDISI EKSISTING Pembelian Sapi Mulai Registrasi Sapi Baru Penomoran Sapi Pengecekan Kondisi Sapi Seleksi Bibit Sapi Pembiakan Distribusi Pengepakan Pemotongan Karkas Kecil Pemotongan Karkas Besar Pemotongan Penggemukan Selesai Pengiriman Penjualan Sapi ALUR AKTIVITAS PROSES BISNIS PT.X 13

14 3. METODOLOGI PERANCANGAN SISTEM A PENELUSURAN DAGING SAPI PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B 14

15 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI ALIRAN BISNIS PROSES PT.X PETERNAK PEMOTONG 1 PEMOTONG 2 SUPPLIER PETERNAKAN TEMPAT PEMERIKSAAN ADMIN PETERNAK KADANG PENGGEMUKAN MANAJEMEN TEMPAT POTONG 1 ADMIN PEMOTONG 1 TEMPAT POTONG 2 ADMIN PEMOTONG 2 KONSUMEN Mulai Penjualan Sapi Pengirima n Sapi Kedatangan Sapi Pemeriksaa n fisik sapi Fisik sesuai? Tidak Ya Registrasi Sapi Baru Data dan ID Sapi Cetak Ear Tag Penggemukan Sapi Pengecekan penambahan berat badan sapi Penjualan sapi kepada konsumen Mulai Perminta an Sapi hidup dan Daging Sapi Pemilihan sapi potong Penerimaan Sapi Penyembelihan sapi Pengecekan Sapi Penerimaan Karkas Besar Pemotongan karkas kecil Pengecekan Karkas Besar Cetak Label Second Cutting Penerimaan Daging Sapi Selesai Pemasangan ear tag Pengiriman sapi ke kandang penggemukan Pengembali an Sapi Penambahan Ya berat badan sesuai? Tidak Pengiriman sapi ke konsumen Selesai Pengiriman sapi ke pemotongan Pemotongan karkas besar Pengiriman Karkas Besar Cetak Label First Cutting Cetak Label SSCC Pengiriman Daging Sapi Selesai Cetak SSCC 15

16 3. METODOLOGI A PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B 16

17 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI KONDISI EKSISTING 17

18 3. METODOLOGI PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI A PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B 18

19 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI JENIS DATA YANG DI- RECORD Kota Asal Ternak Kode Kota Asal Ternak Kode Bangkalan 01 Lamongan 13 Banyuwangi 02 Magetan 14 Bojonegoro 03 JENIS MojokertoSAPI 15 Bondowoso 04 Nganjuk 16 Caruban 05 Ngawi 17 Gresik 06 Pacitan 18 Jember 07 Pamekasan 19 Jombang 08 Pasuruan 20 Kanigoro 09 Ponorogo 21 Kediri 10 Sampang 22 Kepanjen 11 Sidoarjo 23 Kraksan 12 Kota Distribusi Kode Kota Distribusi Kode KARKAS BESAR & Bangkalan 01 Madiun 15 Banyuwangi 02 Malang 16 Batu 03 Mojokerto KECIL 17 Blitar 04 Nganjuk 18 Bojonegoro 05 Ngawi 19 Bondowoso 06 Pacitan 20 Caruban 07 Pamekasan 21 Gresik 08 Pasuruan 22 Jember 09 Ponorogo 23 Jombang 10 Probolinggo 24 Kanigoro 11 Sampang 25 Kediri 12 Sidoarjo 26 Kepanjen 13 Surabaya 27 Kraksan 14 Jenis Sapi Kode Limosin 1 Simental 2 Brahman 3 Brangus 4 Santa Gertrudis 5 Droughmaster 6 UNIT BISNIS KOTA ASAL TERNAK Unit Kode Jumlah Unit Peternak 0 18 Pemotong Pemotong Unit Bisnis ID Unit Bisnis Unit Bisnis ID Unit Bisnis Peternak 1 1 Pemotong No Karkas Besar Peternak 2No 2Karkas Kecil Pemotong Peternak 3 3 Pemotong Kepala 1 Kepala Peternak Blade Pemotong Peternak 5 5 Pemotong Peternak 6 2 6Chuck Tender Pemotong Peternak 7 7 Pemotong Bahu Peternak 3 8 Chuck Neck 8 Pemotong Peternak 9 9 Pemotong Chuck Square Peternak Pemotong Peternak Chuck Roll Pemotong Peternak Short Ribs Pemotong Punggung Peternak Rib Set Pemotong Peternak Cube Roll Pemotong Peternak Brisket Point Pemotong End Peternak Pemotong Peternak Brisket Navel Pemotong End Peternak Pemotong Striploin Pemotong Pemotong Flank Steak 4 Dada-Perut Pemotong Pemotong Tenderloin Pemotong Rump Pemotong Pemotong Top Sirloin Pemotong DISTRIBUSI Pemotong D-RumpPemotong Pemotong Pemotong Eye of Rump Pemotong Pemotong Pemotong SilyersidePemotong Pemotong Outside Pemotong Paha Pemotong Pemotong Outside Flat Pemotong Pemotong Pemotong Eye Round 1 Thick Flank 6 Betis 2 Knuckle 19 KOTA TUJUAN

20 3. METODOLOGI PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI A PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B 20

21 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DESAIN BARCODE & LABEL EARTAG SAPI 21

22 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DESAIN BARCODE & LABEL LABEL KIRIM SAPI 22

23 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DESAIN BARCODE & LABEL LABEL PEMOTONGAN KARKAS BESAR 23

24 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DESAIN BARCODE & LABEL LABEL PEMOTONGAN KARKAS KECIL (LABEL PRODUK) 24

25 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DESAIN BARCODE & LABEL LABEL PENGIRIMAN DAGING SAPI (SSCC) 25

26 3. METODOLOGI PERANCANGAN SISTEM APENELUSURAN DAGING SAPI PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B 26

27 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI PERANCANGAN UML Use Case Behaviour Static Diagram Class Diagram Stucture Dynamic Diagram Sequence Diagram Interaction Untuk Menggambarkan mendeskripsikan sistem interaksi dari model antar sisi konseptual pengguna aktor dan objek berdasar urutan waktu 27

28 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI USE CASE DIAGRAM PERANCANGAN UML AKTOR DI LUAR SISTEM AKTOR DI DALAM SISTEM 28

29 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI Class Atribut PERANCANGAN UML CLASS DIAGRAM Operation 29

30 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI PERANCANGAN UML Registrasi admin perternak : Admin Peternak Object :Form Registrasi Admin Registrasi admin peternak Input data registrasi admin peternak Activation Simpan data registrasi admin peternak Message Lifeline SEQUENCE DIAGRAM 30

31 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI PERANCANGAN UML Pengiriman Sapi : Admin Peternak : Manajemen : Peternak : Label Kirim Sapi : Sapi Jual Penggemukan sapi Cek kesehatan sapi Log in Input eartag sapi Input tanggal pengiriman Penentuan tujuan pengiriman sapi Input tujuan pengiriman sapi Input berat badan sapi Input nomor pegawai peternak Cetak label kirim Penelusuran sapi Log out Pengiriman sapi SEQUENCE DIAGRAM Penelusuran sapi 31

32 3. METODOLOGI B UJI COBA DAN VERIFIKASI UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI KESIMPULAN DAN SARAN STOP 32

33 6.UJI COBA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI INTERFACE HAK AKSES SISTEM Admin Peternak Admin Pemotong 1 Admin Pemotong 2 UJI COBA Konsumen / Pengguna umum 33

34 UJI COBA SKENARIO UJI COBA PERANGKAT LUNAK PT.X SUPPLIER SAPI PETERNAKAN PEMOTONG 1 (KARKAS BESAR) PEMOTONG 2 (KARKAS KECIL) KONSUMEN A SURAB AYA DATA SAPI DATA PENGIRIMAN SAPI DATA PENERIMAAN SAPI DATA PENERIMAAN KARKAS BESAR 1. JENIS SAPI: LIMOSIN KOTA ASAL: BANGKALAN TGL LAHIR: 20-NOV-2012 KESEHATAN: SEHAT JENIS KELAMIN: JANTAN BERAT AWAL: 220 KG B DATA SAPI 1. TGL DAFTAR :21-JAN-2014 BERAT AKHIR: 350 KG TGL KIRIM: 30-MAR-2014 ID PENGIRIM: 1 ID PETERNAK : 2 ASAL PETERNAKAN:1 2 DATA PENGIRIMAN SAPI 1 TGL PENERIMAAN : 30-MAR-2014 ID PENERIMA : 1 DATA PEMOTONGAN KARKAS BESAR 1 JENIS KARKAS BESAR: 1. BAHU 20KG 2. BETIS 30 KG ID PEMOTONG 1: 1 TGL PEMOTONGAN : 30-MAR KIRIM SSCC 1 : 30-MAR TGL PENERIMAAN : 31-MAR-2014 ID PENERIMA : 3 DATA PEMOTONGAN KARKAS BESAR 1. JENIS KARKAS KECIL : 1. BLADE 2 KG 2.CHUCK TENDER 3KG 3. CHUCK NECK 5 KG 4. CHUCK SQUARE 6 KG 5. CHUCK ROLL 4 KG 2. JENIS KARKAS KECIL : 1. THICK FLANK -17 KG 2. KNUCKLE 13 KG JEMBE R 2. JENIS SAPI : DROUGHMASTER KOTA ASAL: MOJOKERTO TGL LAHIR: 18-NOV-2012 KESEHATAN: SEHAT JENIS KELAMIN: JANTAN BERAT AWAL: KG 2. TGL DAFTAR :21-JAN-2014 BERAT AKHIR: 330 KG TGL KIRIM: 30-MAR-2014 ID PENGIRIM: 3 ID PETERNAK :4 ASAL PETERNAKAN : 2 ID PEMOTONG 2 : 1 TGL PEMOTONGAN : 31-MAR-2014 KIRIM SSCC 2: 31-MAR

35 UJI COBA OUTPUT UJI COBA PERANGKAT LUNAK 35

36 UJI COBA OUTPUT UJI COBA PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN LABEL PENELUSURAN SSCC 1 SECOND CUTTING PENELUSURAN SSCC 2 36

37 3. METODOLOGI B UJI COBA DAN VERIFIKASI UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI KESIMPULAN DAN SARAN STOP 37

38 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI KESESUAIAN PROGRAM PAKAR & USER ANALISA KUISIONER VERIFIKASI KEMANFAATAN DAN KEGUNAAN PAKAR & USER Kelebihan Sesuai dengan proses bisnis Memudahkan penelusuran untuk pihak pelaku bisnis dan konsumen Lebih cepat dan akurat Kekurangan Perlu penyederhanaan ID Belum banyak diterapkan Konsep one to many Masih butuh pelatihan dan penyuluhan 38

39 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI BENEFITS & COST ANALYSIS Referensi : (Sparling dan Sterling, 2004) 39

40 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI BENEFITS & COST ANALYSIS 40

41 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI BENEFITS & COST ANALYSIS 41

42 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI BENEFITS & COST ANALYSIS Perubahan Suku Bunga HASIL B/C TIDAK TERLALU SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN SUKU BUNGA 42

43 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI BENEFITS & COST ANALYSIS Perubahan Prosentase Pengurangan Labor Cost HASIL B/C TIDAK TERLALU SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN PROSENTASE PENURUNAN LABOR COST 43

44 6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI BENEFITS & COST ANALYSIS Perubahan Prosentase Kenaikan Demand HASIL B/C CUKUP SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN PROSENTASE KENAIKAN DEMAND 44

45 3. METODOLOGI B KESIMPULAN DAN SARAN UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI KESIMPULAN DAN SARAN STOP 45

46 7. KESIMPULAN 1 PT.X membutuhkan sistem penelusuran yang integratif dalam proses bisnisnya untuk mendukung food safety. 2 Benefits yang akan didapatkan PT.X dari implementasi sistem penelusuran daging sapi ini ialah terdiri dari reduce backward transportation, reduce labor cost, dan increase customer satisfication. 46

47 7. KESIMPULAN 3 Sistem Traceability yang baik ditunjang oleh perancangan perangkat lunak, dan pengkodean barcode yang baik 47

48 3. METODOLOGI B KESIMPULAN DAN SARAN UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI KESIMPULAN STOP 48

49 5. DAFTAR PUSTAKA Arana, A., Soret, B., Alfonso, L., & Lasa, I. (2001). Meat Traceability Using DNA Markers Application to The Beef Industry Quality Safety in China : Application to The Beef Industry Quality Safety in China. Meat Science, Azis, F. M. (2013). Object Oriented Programming Php 5. Elex Media Komputindo. Berg, L. (2004). Trust In Food in The Age of Mad Cow Disease: A Comparative Study of Consumer's Evaluation of Food Safety in Beligium, Britain and Norway. Fowler, M. (2004). UML Distilled-Third Edition, A Brief Guide to The Standrad Object Modelling Language. Boston: Person Education. GS1. (2005). Beef Traceability with GS1 Standards. Ireland. Guntoro, S. (2012). Membudidayakan Sapi Bali. Yogyakarta: Kanisius. Han, K. C., Hodgson, A., Weston, R. H., & Lee, K. H. (2003). The Complementary use of IDEF and UML modelling approaches. Computer Industry Journal 50, Jianying, F., Zetian, F., Zaiqiong, W., Mark, X., & Xiaoshuan, Z. (2013). Development and Evaluation on An RFID-Based Traceability System for Cattle/Beef Quality Safety in Chine. Food Control 31, Kim, C. H., Weston, R. H., Hodgson, A., & Lee, K. H. (2003). The Complementary Use of IDEF and UML 49 Modelling Approaches. Computers in Industry 50,

50 5. DAFTAR PUSTAKA McMeekin, T., Baranyi, J., Bowman, J., Dalgaard, P., Kirk, M., Ross, T., et al. (2006). Information Systems in Food Safety Management. Int. J. Food Microbiol 112(3), Meuwissen, A., Velthuis, Hogeveen, H., & Huirne, R. (2003). Traceability and Certification in Meat Supply Chain. Agribusiness 21(2), Moe, T. (1998). Prespective on Food Manufacture. Trends in Food Science and Food Technology 9, Munawarman. (2005). Pemodelan Visual dengan UML-Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Porto, S., C, A., & Cascone, G. (2011). Developing Integrated Computer-Based Information Systems for Certified Plant Traceability. Biosystem Engineering 109(2), Regattieri, A., Gamberi, M., & Manzini, R. (2007). Traceability of Food Products : General Framework and Experimental Evidence. Journal of Food Engineering Vol 81, Robb, J. G., & Rosa, E. L. (2004). Some Issues Related to Beef Traceability : Transforming Cattle Into Beef in The United States. Western Extension Marketing Committe Fact Sheet, WEMC FS#7-04. Ross, S. (2004). Ensuring Food Safety and Brand Protection Through Supply Chain Traceability. Sahin, E., Dallery, Y., & Gershwin, S. (2002). Performance Evaluation of A Traceability System. IEE Int. Conf. Systems Man Cybernetics. 50

51 5. DAFTAR PUSTAKA Schroder, U. (2008). Challenges in The Traceability of Seafood. J. of Consumer Protection and Food Safety Shanahan, C., Kernan, B., Ayalew, G., McDonnell, K., Buttler, F., & Ward, S. (2009). A Framework for Beef Traceability from Fram to Slaughter Using Global Standards: An Irish Prespective. Journal of Computer and Electronics in Agliculture 66, Sparling, D., & Sterling, B. (2004). Food Traceability : Understanding Business Value. RCM Technologies Canada. Stanford, K., Stitt, J., Kellar, J., & McAllister, T. (2001). Traceability in Cattle and Small Ruminants in Canada. Rev. Sci. Technol. Epiz.20(2) Storoy, J., Thakur, M., & Olsen, P. (2012). The Tracefood Framework-Principles and Guidelines for Implementing Traceability in Food Value Chains. Journal of Food Engineering 115, Thakur, M., & Hurburgh, C. S. (2009). Framework for Implementing Traceability System in The Bulk Grain Supply Chain. Food Engineering 95, Unnonimous. (2012). Survei Karkas Sapi Potong dan Kerbau Tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian [online] 51

52 5. DAFTAR PUSTAKA Van, W. L., Verbeke, W., Kugler, J. O., & Scholderer, J. (2011). Agliculture and Food Science. Food Control, Verbeke, W., Van, W. L., De Barcellos, M. D., Kugler, J. O., Hocquette, J. F., & Ueland. (2010). European Beef Consumer's Interest in A Beef Eating Quality Guarantee : Insights from A Qualitative Study in Four EU Countries. Wilson, T., & W.R, C. (1998). Food Safety and Traceability in the Agricultural Supply Chain: Using Internet to Deliver Traceability. Supply Chain Management 3(3), Zhang, X., Mihaela, L., & Neculita, M. (2012). Modelling and Implementation of the Vegetable Supply Chain Traceability System. Food Control, doi : /j.foodcont Zhang, X., Zhang, J., Feng, L., Zetian, F., & Weisong, M. (2010). Strenghts and Limitations of Traceability Systems in Agrofood, China. Food Control 21,

53 LAMPIRAN 53

54 TERIMA KASIH 54

55 PHP & MySql PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. File contoh1.php: <html> <head> <title> Contoh Sederhana </title> </head> <body> <?php echo( Hallo apakabar? Nama saya PHP script );?> </body> </html> Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com 55

56 PHP & MySql Dalam bahasa SQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris (row atau record) dan kolom(column atau field). Sedangkan dalam sebuah database dapat terdiri dari beberapa table. Beberapa tipe data dalam MySQL yang sering dipakai: Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com 56

57 Kelebihan dan Kelemahan PHP Kelebihan merupakan bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimanadimana, misal apache, Xitami,dsb Pengembangan lebih mudah PHP adalah bahasa scripting yang [aling mudah karena memiliki referensi yang banyak PHP merupakan bahasa yang open source Kelemahan Tidak ideal untuk pengembangan skala besar Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi onjek yang sesunggguhnya Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logik yang baik Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com 57

58 Kelebihan dan Kelemahan MySql Kelebihan Source MySql dapat diperoleh dengan mudah dan gratis Sintaks lebih mudah dipahami dan tidak rumit Pengaksesan database sapat dilakukan dengan mudah MySql merupakan program yang mutithreadded Didukung program-program umum seperti C,C++,Java, PHP Bekerja pada berbagai platform Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database Memiliki sistem sekuriti dengan verifikasi host Mendukung ODBC unuk sistem operasi windows Mendukung ODBC untuk sistem operasi windows Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau variasi Kelemahan Kurang mensupport dengan bahasa pemrograman viual Data yang ditangani tidak begitu besar Program hanya dapat dirunning di windows Tidak praktis apabila diterapkan pada jaringan komputer Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja dalam server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology Cluster Server 58 Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com

59 Peraturan FDA untuk mengirimkan Makanan ke AS Contoh-contoh komoditas yang dianggap FDA sebagai makanan yaitu: Suplemen makanan dan bumbu-bumbu makanan Makanan bayi Minuman termasuk minuman beralkohol dan minuman botol Buah-buahan dan sayur-sayuran Ikan dan makanan laut Produk olahan Komoditas mentah yang digunakan sebagai makanan atau komponen makanan Makanan kalengan dan yang dibekukan Makanan dari binatang hidup Roti, makanan ringan, permen dan permen karet Makanan hewan dan makanan untuk hewan peliharaan 59

60 Peraturan FDA untuk mengirimkan Makanan ke AS Elemen berikut ini harus dicantumkan pada faktur pengiriman dan sudah tersedia pada saat barang kiriman dijemput. - Identifikasi pada tiap komponen makanan, termasuk nama makanan yang umum beredar di pasaran, gambaran jumlah item yang dicantumkan pada ukuran kemasan terkecil, dan lot atau nomor kode atau nomor identifikasi. -deskripsi masing-masing item makanan yang akan dikirim dalam Bahasa Inggris -Lengkapi nama dan alamat manufaktur dan nomor registrasi FDA -Negara tempat produksi produk tersebut -Nama dan alamat lengkap pengirim dan nomor registrasi FDA mereka -Lengkapi nama dan alamat importer, pembeli atau penerima utama dan nomor registrasi FDA mereka 60 Sumber : Public Health Security and Bio-terrorism Preparedness and Response Act of 2002

61 GTIN adalah salah satu bentuk struktur penomoran yang dibuat oleh GS1, dan digunakan untuk mengindentifikasi barang niaga, yang berupa produk atau service yang memiliki harga, dipesan, atau ditagihkan pada suatu titik supply chain. SSCC digunakan untuk mengidentifikasi unit logistik secara individual 61

62 Copyright RFID Journal LLC ( 62

63 KENAPA UML?? Sebuah visual language untuk spesifying, constructing, and documenting the artifacts of system Sebuah Syntax, alat, bahasa yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan pendekatan object oriented Pendekatan yang menitik beratkan pada konsep pembangunan dari rangkaian objek individu Mudah di implementasikan, dan di kembangkan Satu-satunya bahasa yang digunakan secara luas oleh industri 63

64 TINJAUAN PUSTAKA Traceability system adalah suatu sistem penelusuran pada manajemen logistik yang efektif untuk mengetahui aliran produksi suatu barang untuk menyelesaikan permasalahan kualitas (Zhang et al, 2010). Flowchart Supply chain Ternak Sapi di Jawa Timur (MB-IPB.2012) (Sumber : Azis,2003) 64

65 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI PERANCANGAN UML USE CASE DIAGRAM Berisi tujuan akhir Kombinasi kata kerja dan benda Tidak dapat diinisiasi oleh dirinya sendiri Actor Kata benda Menginisiasi use case Dapat berinteraksi dengan beberapa use case 65

66 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI PERANCANGAN UML Pemotongan sapi dan karkas besar : Pemotong 1 : Admin Pemotong 1 : Manajemen : Label First Cutting : Label SSCC 1 Penerimaan label kirim Log in Cek label kirim Input tanggal penerimaan sapi SEQUENCE DIAGRAM Input ID penerima sapi Pemotongan sapi Pemotongan karkas besar Input tanggal pemotongan sapi Input ID pemotong 1 Input bagian karkas besar Penimbangan berat karkas besar Input berat karkas besar Input tanggal kirim ke pemotong 2 Input ID pengirim ke pemotong 2 Penentuan tujuan pengiriman karkas besar Input tujuan pengiriman karkas besar Cetak label first cutting Cetak label SSCC 1 Penelusuran daging sapi Log out Pengiriman karkas besar Penelusuran daging sapi 66

67 5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI Pemotongan Karkas Kecil PERANCANGAN UML : Pemotong 2 : Admin Pemotong 2 : Manajemen : Label Second Cutting : Label SSCC 2 Penerimaan label first cutting Log in Cek label first cutting Input tanggal penerimaan karkas besar SEQUENCE DIAGRAM Input ID penerima karkas besar Pemotongan karkas kecil Input tanggal pemotongan karkas kecil Input ID pemotong 2 Input bagian karkas kecil Penimbangan berat karkas kecil Input berat karkas kecil Input tanggal kirim ke konsumen Input ID pengirim ke konsumen Penentuan tujuan pengiriman karkas kecil Input tujuan pengiriman karkas kecil Cetak label second cutting Cetak label SSCC 2 Penelusuran daging sapi Log out Pengepakan karkas kecil Pengiriman karkas kecil Penelusuran daging sapi 67

68 KEBUTUHAN UNIT PERALATAN PENUNJANG 68

69 TAHAPAN PERHITUNGAN B/C Kebutuhan Peralatan Penunjang Biaya Investasi Total Total Benefits Benefit Cost Ratio Sensitivity Analysis 69

70 PERHITUNGAN BACKWARD TRANSPORTATION 70