Tabel 1-1 Tabel Data Pupuk. Penjualan/ Bulan 1 NPK Rp Rp Sak 1800 Sak 2 ZA Rp Rp Sak 1300 Sak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tabel 1-1 Tabel Data Pupuk. Penjualan/ Bulan 1 NPK Rp Rp Sak 1800 Sak 2 ZA Rp Rp Sak 1300 Sak"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Dagang Selly Sagala, yang berada di kota Pekan Baru yang dipimpin oleh Suryanto Sagala adalah pengecer pupuk bersubsidi di Kabupaten Rokan Hulu. Perusahaan ini mengutamakan kualitas dan harga yang terjangkau oleh para petani. Hal ini dilakukan agar para petani mendapatkan kesejahteraan dalam hal bertani. Pupuk yang dijual oleh Usaha Dagang Selly Sagala adalah pupuk untuk kelapa sawit, antara lain; pupuk Nitrogen, Fosfor, Kalium (NPK) dan pupuk Zwavelzure Ammoniak (ZA). Berikut ini tabel pupuk NPK dan ZA. Tabel 1-1 Tabel Data Pupuk No Nama Pupuk Harga Beli Harga Jual Pembelian/ Bulan Penjualan/ Bulan 1 NPK Rp Rp Sak 1800 Sak 2 ZA Rp Rp Sak 1300 Sak Proses bisnis yang berjalan untuk melakukan pencatatan persediaan pupuk dilakukan secara manual, yaitu dengan cara memeriksa sisa barang di gudang setiap akhir hari kemudian merekap sisa persediaan barang pada secarik kertas. Pengelolaan pembelian dimulai dari pemeriksaan stok di gudang. Kebijakan perusahaan untuk melakukan pembelian apabila sisa pupuk kurang dari 30 dan kapasitas maksimal penampungan pupuk di gudang sebesar 3500 sak pupuk. Jika persediaan di gudang tidak mencukupi untuk dijual, maka perusahaan melakukan pemesanan barang kepada distributor (supplier) resmi pupuk bersubsidi. Pembayaran dilakukan ketika barang diterima oleh perusahaan dan sesuai dengan surat perintah angkut. Pencatatan penjualan pupuk masih bersifat manual, yaitu mencatat pada faktur penjualan dan melakukan perhitungan menggunakan kalkulator. Apabila pelanggan melakukan pembayaran secara kredit, maka wajib membayar 50% dari total harga dan melakukan pelunasan paling lama dua minggu setelah transaksi dilakukan. 1

2 Hingga saat ini perusahaan tidak memiliki buku laporan persediaan karena perekapan data ditulis pada secarik kertas. Pada saat terjadi pembelian, data pembelian tidak dicatat ke dalam buku melainkan surat perintah angkut diarsipkan dan dibuat kwitansi sebagai bukti pembelian. Hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan, yaitu data laporan pembelian dan surat perintah angkut yang tidak dicatat pada buku mudah hilang dan rusak. Transaksi penjualan dicatat pada faktur penjualan dan dirangkap untuk pelanggan. Salinan faktur penjualan yang diberikan kepada pelanggan seringkali hilang sehingga menyulitkan pada saat melakukan pelunasan penjualan. Perusahaan juga tidak melakukan pencatatan keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Penggunaan aplikasi pada usaha kecil menengah sangat berpengaruh terhadap proses kinerja perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan pada perusahaan dalam hal pencatatan persedian barang yang akurat, perhitungan total pembayaran atas transaksi, dan menjamin keamanan data transaksi, serta laporan keuangan secara terkomputerisasi yang sesuai dengan standar akuntasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, masalah yang dapat dirumuskan dalam membangun proyek akhir ini sebagai berikut. 1. Bagaimana mengelola pembelian pupuk? 2. Bagaimana mengelola penjualan pupuk? 3. Bagaimana menghasilkan laporan jurnal, buku besar, kartu stok, dan laba kotor? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah membuat aplikasi yang memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mampu mengelola pembelian pupuk; 2. Mampu mengelola penjualan pupuk; dan 3. Mampu menghasilkan laporan jurnal, buku besar, kartu stok, dan laba kotor. 2

3 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang terdapat dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Pencatatan transaksi menggunakan metode cash basis; 2. Metode penilaian persediaan yang digunakan adalah metode First In First Out (FIFO); 3. Metode pencatatan persediaan yang digunakan adalah perpetual; 4. Pencatatan nilai persediaan dicatat pada kartu stok; 5. Pembayaran atas pembelian pupuk dilakukan secara tunai kepada pemerintah; 6. Aplikasi ini tidak melayani pembayaran atas penjualan melalui rekening bank, transfer, kartu kredit, dan voucher saldo; 7. Aplikasi ini tidak melakukan pencatatatan biaya gaji pegawai dan biaya pengeluaran lainnya; 8. Pencatatan laporan laba rugi (L/R) hanya sampai dengan laba kotor; dan 9. Tahapan waterfall sampai pada tahap pengujian. 1.5 Definisi Operasional Definisi operasional pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Aplikasi adalah subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berbasis Web. Aplikasi berbasis Web ini dibuat sesuai keinginan perusahaan agar mudah digunakan oleh pengguna yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. 2. Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali agar memperoleh penghasilan atau keuntungan. 3. Penjualan adalah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. 4. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari Pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program Pemerintah. 3

4 5. UD Selly Sagala adalah perusahaan pengecer resmi yang menjual pupuk bersubsidi dari pemerintah di Kabupaten Rokan Hulu. 1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah dengan menggunakan waterfall yang merupakan salah satu metode Software Development Life Cycle (SDLC). Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle) [1]. Tahapan-tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut. SISTEM / REKAYASA INFORMASI Analisa Desain Pengodean Pengujian 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Gambar 1-1 Model Waterfall Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa dilakukan dengan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi dari pengguna sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh pengguna tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen pengguna requirements atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembuatan sistem. Dokumen ini yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. Dalam tahapan analisis ini memiliki beberapa metode-metode yang mendukung. 4

5 a. Lokasi penelitian proyek akhir ini dilakukan di Bondar Tambusai Barat provinsi Riau di UD Selly Sagala. b. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mempermudah penelitian menggunakan metode pengumpulan data. 1) Observasi, dilakukan selama satu bulan (25 juli agustus 2014) 2) Wawancara, merupakan suatu percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu, dan percakapan ini biasanya dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview), Bapak Suryanto Sagala selaku pemilik perusahaan yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. 3) Sumber data, dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu data primer yang merupakan sumber data diperoleh secara langsung dari tempat penelitian berupa hasil wawancara. Kedua, data sekunder yang merupakan data yang dapat membantu data primer dimana sumber data yang diperoleh berupa bukti transaksi penjualan, surat perintah angkut untuk menunjang pembuatan sistem pencatatan administrasi yang menunjang pengelolaan persediaan dan penjualan berbasis Web pada perusahaan. Dari hasil analisis selanjutnya akan membuat analisis kebutuhan sistem yang akan dibuat. 4) Survey kebutuhan sistem yang dibutuhkan pada perusahaan, pertama menanyakan alur sistem yang dipakai, kedua membuat alur sistem baru dengan membuat Flowmap, Data flow diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). 2. Desain Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Berikut adalah tahapan - tahapan dalam pembuatan desain sistem yang dibuat. a. pemilihan tema, warna, picture, dan User Interface Design (UID) yang tepat; 5

6 b. membuat database; dan c. sinkronisasi antara database dan design (coding). 3. Pembuatan kode program Pada tahap ini, perancangan aplikasi direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Tools yang digunakan pada penerapan manajemen basis data menggunakan MySQL dengan bahasa pemograman php. Tahapan ini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan unit testing yang merupakan pengujian bagian terkecil dari sebuah code, bagian terkecil ini adalah sebuah fungsi dari sistem tersebut. Ini dilakukan bertujuan untuk memastikan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 4. Pengujian Pada tahap ini unit program diintegrasikan menjadi sebuah kesatuan sistem dan kemudian dilakukan pengujian. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap unit program yang mempunyai hubungan memenuhi persyaratan sistem yang diinginkan. Pengujian sendiri menggunakan metode Blackbox. Metode Blackbox testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. 1.7 Jadwal Pengerjaan Jadwal pengerjaan aplikasi persediaan dan penjualan pupuk bersubsidi pada UD Selly Sagala ini sebagai berikut. Tabel 1-2 Jadwal Pengerjaan Bulan Juli 2014 Mei

7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi. Informasi akuntansi saat ini digunakan dalam kehiduapn sehari-hari. Contohnya ketika kita mengambil keputusan untuk membeli sebuah rumah baru yang akan diangsur, informasi akuntansi akan berperan penting untuk memastikan apakah kita mampu membayar angsuran bulanan. Akuntansi bukan hanya untuk akuntan dan manajer saja tetapi juga dapat diterapkan pada organisasi yang tidak bertujuan mencari laba [2]. Oleh Karena itu dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Selain itu akuntasi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang yaitu sebagai berikut [2]. 1. Dari sudut pandang pemakai akuntansi merupakan suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas. 2. Dari proses kegiatan akuntansi merupakan proses pencatatan, pengolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu entitas. Daftar yang memuat mengenai keseluruhan kode (nomor) dan akun, dinamakan sebagai bagan perkiraan (chart of accounts). Kode dan nama akun yang terdapat didalam daftar merupakan kode dan nama akun yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mencatat dan mengklasifikasikan setiap transaksi bisnis (peristiwa ekonomi) yang terjadi. Sesungguhnya, akun identik dengan komponen laporan keuangan, contohnya adalah akun kas, akun piutang usaha, dan seterusnya. Berikut ini tabel chart of account [2]. 7

8 Tabel 2-1 Chart Of Account (COA) Yang Digunakan Kode Akun Nama Akun 101 Kas 102 Piutang Usaha 111 Persediaan 301 Saldo Awal 411 Penjualan 511 Harga Pokok Penjualan 2.2 Persediaan Persediaan adalah asset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha, proses produksi untuk penjualan, dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Persediaan juga merupakan aset yang penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun entitas lainnya [3]. 2.3 Metode Pencatatan Persediaan Pada saat pencatatan persediaan terkait juga dengan sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh entitas. Entitas dapat menggunakan metode yaitu metode periodik dan metode perpetual [3]. 1. Metode fisik (periodik) merupakan sistem pencatatan persediaan yang dilakukan hanya pada saat perhitungan fisik yang biasanya dilakukan secara stock opname. Ketika penjualan maka hanya pendapatan saja yang dicatat tidak ada ayat jurnal yang mencatat besarnya harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan akan dihitung diakhir periode. Tabel 2-2 Jurnal Penjualan Menggunakan Metode Periodik Tgl Keterangan Debit Kredit 1/4/2015 Penjualan Rp10.000,00 Kas Rp10.000,00 2. Metode perpetual merupakan sistem pencatatan persediaan yang up-to-date terhadap barang persediaan atau dilakukan setiap terjadi perubahan nilai persediaan. Sedangkan menurut [3] dalam metode perpetual adalah mencatat 8

9 pembelian dengan cara mendebet akun persediaan barang dan mengkredit akun kas. Tabel 2-3 Jurnal Penjualan Menggunakan Metode Perpetual Tgl Keterangan Debit Kredit 1/4/2015 Kas Rp ,00 Penjualan Rp ,00 HPP Rp90.000,00 Persediaan Rp90.000,00 Tabel 2-4 Jurnal Pembelian Menggunakan Metode Perpetual Tgl Keterangan Debit Kredit 1/4/2015 Persediaaan Rp80.000,00 Kas Rp80.000, Metode Penentuan Biaya Persediaan Metode penentuan biaya persediaan saat ini yang digunakan ada 3 macam karena berdasarkan PSAK 14 (revisi 2008) tidak lagi membolehkan perusahaan menggunakan metode Last In Last Out (LIFO). Metode yang digunakan yaitu metode identifikasi khusus, metode first in first out (FIFO), dan metode biaya ratarata (average) [3]. 1. Metode identifikasi khusus merupakan metode yang paling ideal karena terdapat kecocokan antara biaya dan pendapatan, tetapi karena dibutuhkan pengidentifikasian barang persediaan satu persatu, maka biasanya metode ini digunakan pada entitas yang memiliki persediaan sedikit, nilainya tinggi dan dapat dibedakan satu sama lain [3]. 2. Metode First In First Out (FIFO) adalah metode yang mengasumsikan unit persediaan yang pertama kali dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu. Kelebihan dari metode ini dari sisi relevansi nilai persediaan yang disajikan sesuai dengan laporan keuangan perusahaan [3]. Sebagai 9

10 ilustrasi setiap metode menggunakan data untuk barang 127B, seperti ditunjukkan berikut ini [4]. Tabel 2-5 Soal Metode FIFO Tanggal Barang 127B Unit Biaya 01/01/2015 Persediaan 100 Rp20.000,00 04/01/2015 Penjualan 70 10/01/2015 Pembelian 80 Rp21.000,00 22/01/2015 Penjualan 40 28/01/2015 Penjualan 20 30/01/2015 Pembelian 100 Rp22.000,00 Ilustrasi menggunakan metode first in first out (FIFO) untuk catatan persediaan perpetual. Sebagai ilustrasi menunjukkan ayat jurnal untuk pembelian dan penjualan untuk barang 127B. Jumlah unit dalam persediaan setelah terjadinya setiap transaksi, bersama dengan jumlah biaya dan biaya per unit, ditunjukkan dalam akun. Kita asumsikan unit-unit terjual sebesar Rp per unit. Perhatikan bahwa setelah 70 unit terjual pada tanggal 4 Januari, terdapat sisa persediaan sebanyak 30 unit sebesar Rp per unit. Sebanyak 80 unit yang dibeli tanggal 10 Januari diperoleh dengan biaya Rp per unit, bukan Rp per unit. Oleh karena itu, persediaan setelah pembelian tanggal 10 Januari dilaporkan dalam 2 baris, 30 unit seharga Rp per unit dan 80 unit seharga Rp per unit. Berikutnya, dicatat bahwa biaya sebesar Rp untuk penjualan 40 unit tanggal 22 januari berasal dari 30 unit seharga Rp per unit dan 10 unit seharga Rp per unit. Sisa ilustrasi ini dijelaskan dengan cara yang sama [4]. 10

11 Tabel 2-6 Ilustrasi Metode FIFO-Persediaan Perpetual Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan Kuantitas Biaya Perunit Jumlah Biaya Kuantitas Biaya Perunit Jumlah Biaya Kuantitas Biaya Perunit Jumlah Biaya 1-Jan Rp20.000,00 Rp , Rp20.000,00 Rp ,00 4-Jan Rp20.000,00 Rp ,00 30 Rp20.000,00 Rp ,00 10-Jan Rp21.000,00 Rp ,00 30 Rp20.000,00 Rp ,00 80 Rp21.000,00 Rp ,00 22-Jan Rp20.000,00 Rp , Rp21.000,00 Rp ,00 70 Rp21.000,00 Rp ,00 28-Jan Rp21.000,00 Rp ,00 50 Rp21.000,00 Rp ,00 30-Jan Rp22.000,00 Rp ,00 50 Rp21.000,00 Rp , Rp22.000,00 Rp ,00 31-Jan-15 Saldo Rp ,00 Rp ,00 3. Metode biaya rata-rata (average) merupakan metode yang menghitung biaya setiap unit berdasarkan biaya rata-rata tertimbang pada awal peiode dan biaya unit yang dibeli atau diproduksi selama suatu periode [3]. 2.5 Penjualan Penjualan merupakan aktivitas melakukan jual beli barang dan jasa kepada konsumen baik secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai banyak dijumpai pada perusahaan perdagangan retail, sedangkan penjualan tunai dan kredit dijumpai pada perusahaan dagang [5]. Aktivitas utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan. Setelah selesai melakukan pembelian maka perusahaan melakukan penjualan barang dagangan. Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti halnya perusahaan jasa, yaitu ketika pendapatan sudah diperoleh sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan. Penjualan merupakan aliran kas masuk atau aktiva lain yang timbul karena perusahaan barang dagangan. Secara umum penjualan sama artinya dengan pendapatan perusahaan jasa. Penjualan barang dagangan terjadi ketika perusahaan melakukan proses penjualan kepada pihak lain [2]. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai dan kredit. Setiap transaksi penjualan harus didukung dengan bukti tertulis. Apabila penjualan dilakukan secara tunai, maka catatan pada kertas merupakan bukti bahwa penjualan tunai telah terjadi. Bila penjualan dilakukan secara kredit, penjual menerbitkan faktur penjualan yang menjadi bukti pendukung transaksi. Lembar asli faktur diberikan kepada pembeli, 11

12 sedangkan tembusannya disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk melakukan pencatatan transaksi di bagian akuntansi [2]. Sebagai contoh diberikan ilustrasi berikut ini. Misalkan harga perolehan barang sebesar Rp ,00 dan pada tanggal 10 Januari 2015 Mustika ratu menjual barang secara tunai seharga Rp ,00 [2]. Tabel 2-7 Contoh Transaksi Penjualan Tunai Dalam Bentuk Jurnal Tgl Keterangan Ref Debet Kredit 10/1/2015 Kas Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Sebagai contoh diberikan ilustrasi berikut ini. Misalkan harga perolehan barang sebesar Rp dan pada tanggal 10 Januari 2015 Mustika ratu menjual barang dengan harga Rp dan dibayar secara kredit sebesar Rp [2]. Tabel 2-8 Contoh Transaksi Penjualan Kredit Dalam Bentuk Jurnal Tgl Keterangan Ref Debet Kredit 10/1/2015 Kas Piutang Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp , Jurnal Umum Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus 12

13 dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry) [2]. Karena dilakukan secara kronologis, maka dapat diketahui transaksi-transaksi perusahaan tiap-tiap harinya. Alasan pemakaian jurnal ini adalah untuk lebih memudahkan dalam penelusuran kesalahan pembukuan karena bila langsung dimasukkan ke buku besar akan sangat sulit untuk melihat daftar rekening yang terpengaruh. Pada proyek akhir ini jurnal yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini [2]. Tabel 2-9 Penggunaan Jurnal Umum Pada Pencatatan Persediaan Perpetual FIFO Transaksi Pembelian Tunai Pencatatan Penjualan Tunai Pencatatan Penjualan Kredit 2.7 Buku Besar Jurnal Persediaan Kas Kas Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan Kas Piutang Penjualan HPP Persediaan (dr) (cr) (dr) (cr) (dr) (cr) (dr) (dr) (cr) (dr) (cr) Buku besar (general ledger) merupakan catatan akuntansi yang mengambarkan kenaikan atau penurunan aktiva atau utang atau ekuitas yang dibuat untuk setiap item laporan keuangan [6]. Tabel 2-10 Contoh Buku Besar Kas Tgl Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo 1/4/2015 Saldo awal Rp ,00 2/4/2015 Kas Rp ,00 Rp ,00 2/4/2015 Kas Rp ,00 Rp ,00 3/4/2015 Kas Rp ,00 Rp ,00 4/4/2015 Kas Rp ,00 Rp ,00 5/4/2015 Kas Rp ,00 Rp ,00 6/4/2015 Kas Rp ,00 Rp ,00 13

14 2.8 Laba Kotor Penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor. Jumlah ini dinamakan laba kotor karena masih belum memperhitungkan beban operasional yang telah (turut) dikeluarkan dalam rangka penciptaan/ pembentukan pendapatan. Suatu studi atas kecenderungan laba kotor bisa memperlihatkan seberapa sukses perusahaan memanfaatkan sumber daya. Studi serupa juga bisa menjadi dasar untuk memahami bagaimana margin laba telah berubah akibat adanya tekanan persaingan [2]. Persentase laba kotor dihitung dengan cara membagi laba kotor dengan penjualan bersih. Dalam akuntansi, metode laba kotor sering dipakai dalam mengestimasi besarnya persediaan. Metode laba kotor ini didasarkan pada observasi bahwa hubungan antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan biasanya relatif cukup stabil dari satu periode ke periode berikutnya. Jadi, besarnya persentase laba kotor untuk periode berjalan diasumsikan sama dengan besarnya persentase laba kotor yang dihasilkan dalam periode-periode sebelumnya. Persentase laba kotor yang diperoleh dari periode-periode sebelumnya ini lalu akan dikalikan dengan penjualan bersih aktual periode berjalan untuk mengestimasi besarnya harga pokok penjualan. Lalu besarnya estimasi harga pokok penjualan ini akan dikurangkan dari harga pokok barang yang tersedia untuk dijual, untuk menentukan besarnya estimasi persediaan akhir [2]. Pendapatan Penjualan Laporan Laba Kotor Harga Pokok Penjualan (HPP) Laba Kotor Gambar 2-1 Gambar Laporan Laba Kotor 14

15 2.9 Flowmap Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang digunakan dengan sistem informasi. Terdapat dua jenis entitas yaitu entitas dalam (internal) dan luar (eksternal). Entitas Internal merupakan pelakuk proses yaitu personal, tempat/bagian, atau mesin seperti komputer dalam suatu sistem yang melakukan kegiatan pemrosesan/pengolahan (transformasi) data atau kegiatan pemrosesan informasi. Entitas eksternal atau satuan unit yang terletak di lingkungan/di luar sistem yang mengirim data ke sistem tersebut, atau menerima data dari sistem tersebut [7] Data Flow Diagram (DFD) Dan Kamus Data 1. Data Flow Diagram (DFD) Model proses merupakan teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan aliran data melewati sebuah proses dalam sistem, logika, kebijakan, dan prosedur-prosedur yang akan diimplemetasikan. Alat bantu yang dipergunakan dalam pemodelan proses adalah diagram arus data (data flow diagram) [8]. a. Diagram Konteks Diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu kelompok pemakai, data masu, data keluar, penyimpanan data (storage). b. Diagram Nol/ Zero (Overview Diagram) Diagram nol menerangkan atau menguraikan beberapa kegiatan atau proses pada diagram konteks. Daigram level nol ini digunakan untuk memperinci proses yang ada pada diagram konteks. c. Diagram Rinci (Level Diagram) Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses yang ada di dalam diagram nol atau diagram level di atasnya. 15

16 2. Kamus Data Kamus data (data dictionary) merupakan daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analisi sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan data storage. Kamus adalah katalog fakta tentang data dan kenutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Pada tahap analisis sistem, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan user. Komunikasi dilakukan tentang aliran data yang mengalir ke sistem dan dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram [8]. Kamus data memuat hal-hal sebagai berikut [8]. a. Nama arus data, dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram, nama arus data harus dicatat di kamus data, sehingga mereka yang membaca data flow diagram dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah. b. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari data item. c. Alias, nama lain dari data dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan suatu nama lain dari suatu nama elemen atau data store yang telah ada. d. Bentuk data, bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. e. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data untuk memudahkan mencari arus data di data flow diagram. f. Penjelasan, untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka sebagaian penjelasan dapat diisi dengan keteranganketerangan tentang arus data tersebut. g. Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini dicatat di kamus data. 16

17 2.11 Entity Relationship Diagram (ERD) Model data adalah kumpulan konstruksi deskripsi data level tinggi yang menyembunyikan banyak detail penyimpanan level rendah. Pemodelan data merupakan bagian dari langkah-langkah pembangunan perangkat lunak. Pemodelan data adalah salah satu cara untuk menggambarkan data agar mudah untuk dipahami dengan menggunakan suatu model atau tools tertentu. Terdapat beberapa jenis alat untuk memodelkan data diantaranya adalah relational data model, entity relationship model, object oriented data model, network model, dan sebagainya. Kebanyakan sistem manajemen database saat ini didasarkan pada relational data model dan entity relationship model (ER Model/ER Diagram) [9]. Harga Model Tgl_pembelian No_kendaraan Kendaraan Nama_kendaraan Tahun_kendaraan Kapasitas_penumpang ISA Mobil Motor Gambar 2-2 Contoh Generalisasi Spesialisasi Model data relasional adalah salah satu alat / perangkat konseptual untuk mendeskripsikan data, keterkaitan antar data, semantik data dan konsistensi constraint data. The relational model merupakan lower-level model. Biasanya menggunakan sekumpulan tabel untuk mempresentasikan data dan keterhubungan antar data. ER data model didasarkan pada pandangan dan persepsi dunia nyata terhadap dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yang disebut dengan entitas dan relasi antar objek tersebut. Peter Chen mengusulkan pemodelan basis data menggunakan teknik grafis yang mampu diinterpretasikan secara mudah bagi yang menggunakan pemodelan basis data. ER model/ diagram memberikan model konseptual terhadap dunia nyata yang akan direpresentasikan ke dalam basis data. Tujuan utama mendefenisikan ER model/diagram adalah menyediakan model level 17

18 tinggi untuk desain konseptual basis data, yang bertindak sebagai tahap peralihan untuk memetakan perusahaan ke dalam model koseptual [9]. Generalisasi dan spesialisasi adalah dua kata yang menyatakan konsep yang sama, perbedaannya hanya berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda arah. Generalisasi adalah proses bottom-up dalam mendefinisikan dan melakukan generalisasi terhadap beberapa subclass menjadi satu enitas superclass. Berikut ini contoh generalisasi spesialisasi yang bersumber dari [9]. 18

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Seiring perkembangan jaman kebutuhan manusia akan pakaian semakin meningkat. Kondisi ini merupakan peluang bagi

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PUPUK BERSUBSIDI (Studi Kasus: Usaha Dagang Selly Sagala, Riau)

APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PUPUK BERSUBSIDI (Studi Kasus: Usaha Dagang Selly Sagala, Riau) APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PUPUK BERSUBSIDI (Studi Kasus: Usaha Dagang Selly Sagala, Riau) WEB-BASED APPLICATION FOR STOCK AND SALES ON SUBSIDIZED FERTILIZER (Case Study: Usaha

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Piutang adalah hak perusahaan yang masih terdapat pada pihak lain. Piutang timbul karena adanya penjualan kredit. CV Nisa Jaya merupakan CV yang bergerak dalam penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini perlu diterapkan di segala bidang kehidupan termasuk dalam proses bisnis perusahaan. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek Abadi Farma merupakan apotek yang menjual obat-obatan, alat kesehatan, kepada masyarakat. Apotek terletak di jl. Cipagalo No. 179, Bandung. Sejak awal berdiri,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (2004) aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat karena sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Dunia bisnis, usaha, pemerintahan,

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Lengkong Putra 2 adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi kusen dan mebeul. Perusahaan ini memiliki banyak cabang di wilayah Jawa Barat. Salah satu cabangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan barang dagang merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam penjualan barang dagang kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukan secara tunai atau secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah pabrik, menentukan harga pokok produk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar setiap pabrik dapat tetap berdiri dan bersaing dengan pabrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Megatrans Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Tour and Travel. PT. Megatrans Indonesia berdiri sejak tahun 2013 yang beralamatkan di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Program Aplikasi Penjualan pada Butik Sally Lovely Berbasis Web Menggunakan PHP yang berlokasi di Jalan Bidadari No. 9 Flores NTT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/final

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dari notaris dan PPAT milik Nurhayati Samperura, S.H. Sp. N. semakin berkembang setiap tahunnya. Usaha ini bertempat di rumah di kawasan Sumber Sari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Perubahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 03 Agustus Penulis

KATA PENGANTAR. Bandung, 03 Agustus Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula toko-toko atau instansi-instansi yang menggunakan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan mengalami perkembangan bisnis yang baik jika produksi di perusahaan mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari distribusi produksi yang semakin luas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi yang sangat pesat, saat ini seluruh aspek dalam semua kegiatan relatif sudah terkomputerisasi sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan atau inventory, merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek Parsitabu salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan yaitu penyediaan obat yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja No.49 Pangururan, dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Piutang adalah semua tuntutan atau tagihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Leo Silver yang terletak di Gianyar-Bali merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki produksi aksesoris perak diantaranya cincin, kalung, anting-anting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan baku. Dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poliklinik umum atau poli umum merupakan salah satu dari banyak poliklinik di puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bersifat umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Rengganis adalah sebuah perusahan jasa percetakan yang melakukan usaha pada bidang percetakan, dengan cakupan bisnis jasa untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan sangat pesat terutama dibidang teknologi komputer. Disadari maupun. komputerisasi akan mempermudah aktivitas sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan sangat pesat terutama dibidang teknologi komputer. Disadari maupun. komputerisasi akan mempermudah aktivitas sehari-hari. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia informasi dan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan sangat pesat terutama dibidang teknologi komputer. Disadari maupun tidak disadari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel Marala merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa perhotelan. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 November 2000 dan diresmikan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Sygma Examedia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jalan Babakan Sari I No 71, Kiaracondong. PT Sygma Examedia bergerak di bidang pencetakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Nilai suatu anggaran ini tergantung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. FELIXINDO adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa desain, kontraktor Continuing Medical Education (CME), perdagangan umum dan isntalansi mekanikal elektrikal.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sistem informasi akuntansi mempermudah proses bisnis suatu perusahaan. Contoh sistem keuangan yang dibuat khusus untuk para Usaha Mikro

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Ilham Tailor merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang konveksi. Perusahaan tersebut menerima pesanan untuk seragam perusahaan, seragam sekolah, kebaya,

Lebih terperinci

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk membantu setiap proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut Soemarso (2002:3), pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan malaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsefn Company adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion (pakaian) seperti jeans Denim atau jeans dengan menggunakan label perusahaan itu sendiri yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal kerja merupakan dana yang diperlukan untuk operasi sehari-hari di perusahaan. Modal kerja juga didefinisikan sebagai aset lancar dikurangi liabilitas lancar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini banyak masyarakat yang mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk menunjang kebutuhan ekonomi. Untuk mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB. Wargi Putra merupakan perusahaan dagang yang bergerak dibidang bahan material bangunan. Perusahaan ini menerima pesanan untuk material-material bangunan, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pendahuluan ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pendahuluan ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan Kerja Praktek di suatu instansi perusahaan yakni latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu Antapani Bandung. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi Sejahtera II Padalarang yang beralamat di Jl. Gadobangkong 145 Cimareme Padalarang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.

Lebih terperinci

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini dalam hal pengolahan data dan pembuatan laporan yang ada di Apotek Mirah Bale Endah Bandung Selatan masih menggunakan cara manual atau belum menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi sekarang ini berkembang semakin pesat dan sangat membantu suatu perusahaan bisnis dalam penggunaan sistem informasi yang otomatis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Dalam kegiatan produksi yang dilakukan, perusahaan menghitung harga

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Musi Palembang adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang didirikan pada tanggal 3 April 1976 berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi pada saat ini yang berkembang dengan sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer yaitu teknologi informasi membuat komputer bukan merupakan hal

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera II Padalarang yang beralamat di Jl. Gadobangkong 145 Cimareme Padalarang.

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Sinar Fajar Prima adalah salah satu usaha dagang alat pemadam kebakaran yang didirikan oleh Bapak Hotman Saragih pada tahun 2007 dan sudah memenuhi standar yang

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu dampak dari meningkatnya teknologi informasi yang memicu berkembangnya perusahaan-perusahaan, instansi atau unit kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Toko 12 Bersaudara adalah toko yang bergerak dalam bidang penjualan dan penyediaan alat-alat listrik. Toko ini merupakan satu-satunya toko yang menjual alat listrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Multi Star Teknik merupakan perusahaan manufaktur yang berada di Jalan Terusan Bojongsoang No.293 Bandung, didirikan pada tahun 2002. Dahulu perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan yang pelayanannya sudah banyak di gunakan jasanya oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dokumen dan barang-barang yang berguna untuk melayani kebutuhan segenap masyarakat

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ozy Service merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif yang menyediakan sparepart motor yang didirikan oleh Ibu Dini pada tahun 2004. Ozy Service terletak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini proses pengiriman dan penerimaan barang antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak luput dari jasa transportasi baik dari transportasi darat, laut

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT GS Food Industri bergerak di bidang konsumsi makanan kedelai yang dibuat menjadi tahu sutra. Perusahaan ini mendirikan 4 pabrik yang berdiri satu kawasan di Jalan

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Pemesanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam era globalisasi saat ini. Kejadian yang terjadi di suatu tempat dapat dengan cepat dan mudah diketahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, Industri konveksi adalah salah satu jenis industri yang cukup populer di Indonesia. Industri konveksi menjadi sangat populer karena produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan Teknologi dan Informasi, mendorong berbagai perusahaan dan sektor publik untuk memanfaatkan teknologi yang telah berkembang. Supaya berbagai hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Tahap-tahap tersebut terdiri dari tahap analisis sistem,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu disertai dengan laju pertumbuhan penduduk, memberikan peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia dalam melangsungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Gantar Buana Selaras (GBS) adalah unit usaha yang dijalankan oleh Bheben Oscar,S.MB sejak tahun 2010. CV ini beralamat di Jalan Alamanda Raya No. 11 RT.01 RW.13

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan objek penelititan pada CV. Kayu Laris. 3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris CV. Kayu Laris adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaluasi guru yang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuhkolot meliputi banyak aspek, mulai dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Administrasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.khusus untuk perkembangan industri di Jawa Barat meliputi perkembangan industri kecil, industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi telah dirasakan mengalami perkembangan yang sangat cepat dan hal ini sangat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe Warunk Dakora merupakan unit usaha yang beralamat di Jl. Telekomunikasi Bandung. Unit usaha yang bergerak dalam bidang kuliner ini menjajakan berbagai macam

Lebih terperinci

SNIPTEK 2016 ISBN:

SNIPTEK 2016 ISBN: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MAGANG BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SARJANA SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK Muli Rahmayu STMIK Nusa Mandiri Mulia.mlh@nusamandiri.ac.id Tyas Setiyorini STMIK

Lebih terperinci

1. Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan, nikmat, dan hidayah kepada hamba-nya.

1. Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan, nikmat, dan hidayah kepada hamba-nya. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugrah-nya penulis dapat menyelasaikan buku ini dengan baik. Shalawat beserta salam tak lupa dihaturkan kepada junjunan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jo Music Store adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat musik. Berbasis di kota Bandung, toko ini menjadi distributor yang mengambil barang jadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi.

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan selalu ada di sebuah perusahaan atau badan usaha. Dalam era globalisasi ini sistem akuntansi menjadi sangat penting untuk menghasilkan informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Dwi sumber adalah salah satu perusahaan manufaktur yang menawarkan varian produk dalam pembuatan sampul Ijazah/Raport, sampul STNK, dan sampul SPP. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan paradigma manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi secara luas dalam bisnis merupakan pemacu utama perubahan-perubahan besar dalam akuntansi biaya. Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Qurniyatama Ross merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang dagang. Qurniyatama Ross yang terletak di kota Mamuju kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek adalah tempat menjual obat atau meramu obat berdasarkan resep dari dokter. Saat ini banyak sekali Apotek yang berdiri di kota Bandung sehingga masyarakat lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang membahas tentang teori yang dijadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan. 2.1 Definisi Aplikasi Definisi

Lebih terperinci