BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN. Data-data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya:
|
|
- Sri Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Sumber Data Data-data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Tinjauan Pustaka Referensi yang berasal dari berbagai buku, antara lain, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca oleh Dr. Murti Bunanta, buku cerita Bujang Permai oleh Dr. Murti Bunanta, buku Illustrating Children s Books oleh Martin Salisbury, dan buku-buku teori desain lainnya. 2. Wawancara Pihak yang diwawancarai adalah Dr. Murti Bunanta, sebagai penulis cerita rakyat Bujang Permai dan pendiri KPBA (Kelompok Pencinta Bacaan Anak), sebuah organisasi nirlaba yang merupakan pelopor dalam berbagai kegiatan untuk memajukan bacaan anak di Indonesia. Selain itu, Ibu Murti telah menulis sebanyak kurang lebih 30 buku untuk anak-anak dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Wawancara juga dilakukan kepada Brendan Satria Atmawidjaya, salah satu game designer Kummara. Kummara adalah sebuah Game Design Studio pertama di Indonesia yang memfokuskan segala aktivitasnya untuk mengembangkan berbagai konsep game dan gamification di berbagai bidang. 3. Referensi Kajian Online Referensi yang diperoleh dari berbagai website di internet yang berkaitan dengan cerita rakyat dan papan permainan. Beberapa diantaranya adalah:
2 4 2.2 Tinjauan Umum Riset dan Data Umum Pengertian Cerita Rakyat Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan. Djamaris (1993 : 15) mengatakan bahwa cerita rakyat adalah golongan cerita yang hidup dan berkembang secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Disebut cerita rakyat karena cerita ini hidup di kalangan rakyat dan hampir semua lapisan masyarakat mengenal cerita itu. Cerita rakyat adalah milik masyarakat bukan milik seseorang. Andre (1981 : 1) mengemukakan pengertian dan fungsi cerita rakyat dalam bukunya yang berjudul Sastra Lisan Bugis sebagai berikut : cerita rakyat adalah suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat itu yang diwarisi secara lisan sebagai milik bersama. Cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, pengisi waktu senggang serta penyalur perasaan bagi penuturnya serta pendengarnya, melainkan juga sebagai pencerminan sikap dan angan-angan kelompok, alat pendidikan, alat pengesahan pranata, dan lembaga kebudayaan serta pemeliharaan norma masyarakat. Di samping itu, menurut Danandjaja (1986: 3) dalam bukunya yang berjudul Folklor Indonesia dikatakan bahwa cerita rakyat merupakan bagian dari folklor lisan, dimana folklore merupakan sebagian dari kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar secara turuntemurun, diantara kolektif apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat merupakan cerita yang diwariskan secara turun temurun dan berkembang di kalangan masyarakat atau sebuah bangsa.
3 Ciri-ciri Cerita Rakyat Adapun ciri-ciri cerita rakyat menurut James Danandjaja, antara lain: Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan. Bersifat tradisional, yakni hidup dalam suatu kebudayaan dalam waktu tidak kurang dari dua generasi. Bersifat lisan, sehingga terwujud dalam berbagai versi. Bersifat anonim, yakni nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi. Maka, ia menjadi milik bersama dalam masyarakatnya. Mempunyai fungsi tertentu, misalnya sebagai media pendidikan, pengajaran, moral, hiburan, proses sosial dan sebagainya. Bersifat pralogis, yakni mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika ilmu pengetahuan, misalnya seorang tokoh adalah keturunan dewa atau proses kelahirannya tidak wajar. Pada umumnya bersifat sederhana dan seadanya, terlalu spontan dan kadang kala kelihatan kasar, seperti yang terlihat pada anekdot dan sebagian cerita jenaka. Namun dalam perkembangannya, sebagian cerita rakyat telah disusun dalam bentuk bahasa yang lebih teratur dan halus Jenis dan Macam Cerita Rakyat Mengenai pembagian dan pengelompokan ceita rakyat menurut jenis dan macamnya, oleh para ahli masih terdapat banyak perbedaan. Hal ini disebabkan masih banyak cerita rakyat memiliki lebih dari satu kategori. Artinya dalam satu cerita mungkin saja terdiri dari cerita mite, tetapi ia juga mempunyai unsur legenda, sage dan sebagainya. William R. Bascom, dalam James Danandjaya, (1986 : 50-51) mengemukakan cara menentukan penggolongan cerita ke dalam jenis dan macamnya, adalah sebagai berikut : Jika ada cerita sekaligus mempunyai ciri-ciri mite dan legenda, maka kita harus mempertimbangkan ciri mana yang lebih berat. Jika ciri mite lebih berat, maka cerita itu kita golongkan kedalam mite. Demikian pula sebaliknya, jika yang lebih berat adalah ciri legendanya maka cerita itu
4 6 harus digolongkan kedalam legenda. Selain itu kita harus memperhatikan kolektifnya (folk) yang demikian suatu cerita. Karena dengan mengetahui kolektifnya dapat ditemukan kategori suatu cerita. Jadi untuk menentukan apakah suatu cerita itu termasuk mite, legenda atau dongeng, kita harus mengetahui folk pemilik atau pendukung cerita itu (Danabdjaya, 1986 : 50-51). Cerita rakyat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu mitos (mite), legenda (legend) dan dongeng (falkto).(james Danandjaya, 1986 : 59) Mitos (mite) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benarbenar terjadi setelah dianggap suci oleh empunya. Mite ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain atau bukan di dunia yang seperti kita kenal sekarang ini dan terjadi di masa lampau. Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia walaupun adakalanya sifat-sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya di dunia yang kita kenal dan waktu terjadinya belum terlalu lama. Dongeng merupakan prosa rakyat yang tidak dianggap benarbenar terjadi oleh yang mempunyai cerita. Dongeng tidak terikat oleh waktu maupun cerita. Nurgiantoro (2002:18) memberi batasan bahwa dongeng adalah cerita rekaan yang penuh dengan fantasi, sukar diterima dengan logika pikiran kita sekarang atau dengan kata lain merupakan cerita yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama. Jadi dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi, Ia diceritakan sebagai hiburan, berisikan ajaran moral bahkan sindiran. Tokohnya, biasanya binatang (fables), seperti Si Kancil, maupun manusia.
5 Fungsi Cerita Rakyat Bagi Masyarakat Menurut Izy Prasetya bila mempelajari dengan seksama, ternyata cerita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat itu memiliki fungsi bermacam-macam. Setidaknya cerita rakyat memiliki tiga fungsi, yaitu 1) fungsi hiburan, 2) fungsi pendidikan, dan 3) fungsi penggalang kesetiakawanan sosial Cerita Rakyat Bujang Permai Bujang Permai adalah cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yatim piatu yang bercita-cita menjadi seorang raja dan memiliki istri yang cantik jelita. Dalam perjalanan untuk mewujudkan cita-citanya, pemuda tersebut menemui banyak sekali tantangan dan rintangan. Walaupun begitu, ia mendapat bantuan dari seorang kakek yang telah hadir di dalam mimpinya. Kakek tersebut memberikannya 7 buah lidi ajaib yang dapat digunakan untuk menyembuhkan siapa saja yang sakit. Ketika berkelana, Bujang Permai memakai lidi ajaib itu untuk menolong hewan-hewan dan mereka pun berjanji akan memberikan bantuan saat ia mengalami kesulitan. Suatu saat, Bujang Permai berhasil menyembuhkan seorang putri raja yang sedang sakit parah. Namun untuk menikahinya, ia harus melewati 3 tantangan yang diberikan oleh raja. Untuk melewati semua tantangan itu, Bujang Permai dibantu oleh hewan-hewan yang pernah ditolongnya. Pada akhirnya Bujang Permai menikah dengan sang putri dan diangkat menjadi raja muda. Ia memerintah dengan adil dan bijaksana. Ketika Bujang Permai berjalan-jalan ke pasar, ia bertemu dengan 2 orang kakaknya yang telah berpisah dengannya saat ia kecil. Kedua kakaknya tersebut juga telah menemukan orang tua mereka. Bujang Permai merasa sangat bahagia karena dapat berkumpul kembali dengan keluargannya.
6 8 Cerita Bujang Permai mengajarkan kita untuk tidak takut memiliki angan-angan yang tinggi, asalkan bertekad kuat dan selalu melakukan kebaikan terhadap sesama, maka tidaklah mustahil untuk menggapainya. Pesan moral yang terkandung di dalam cerita Bujang Permai sangatlah baik. Selain itu, alur ceritanya juga menarik dan penuh dengan petualangan Wawancara dengan Dr. Murti Bunanta SS., MA Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Murti, cerita rakyat Indonesia sangat menarik dan beragam. Menurut beliau, cerita rakyat yang dianggap kuno dan ketinggalan zaman sebenarnya tidak benar. Hanya saja karena kurangnya faktor promosi, cerita yang tidak ditulis dengan baik serta pengemasan cerita yang kurang menarik menjadikan cerita rakyat lokal tidak begitu populer di kalangan masyarakat. Untuk menghasilkan sebuah buku cerita bergambar yang baik, maka tidak boleh melupakan konten cerita itu sendiri. Cerita harus dipilih sesuai dengan target, khususnya untuk anak-anak. Hal ini disebabkan karena tidak semua cerita rakyat ditujukan kepada anak-anak. Oleh karena itu, pemilihan cerita yang sesuai sangatlah penting. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Ibu Murti yang berjudul Buku, Mendongeng dan Minat Membaca, disampaikan bahwa pada umur 8-10 tahun biasanya anak-anak amat menyukai cerita-cerita rakyat yang lebih panjang dan rumit, cerita pertualangan ke negeri dongeng yang jauh dan aneh, juga cerita humor (2008:19). Berdasarkan dari hal ini, maka dipilihlah cerita rakyat berjudul Bujang Permai karya Ibu Murti sebagai cerita yang diangkat pada tugas akhir ini karena sesuai untuk anak-anak, mengandung pesan moral yang baik serta memiliki alur cerita yang menarik. Di samping memilih naskah cerita yang baik, terdapat beberapa poin yang dianggap penting dalam membuat buku cerita bergambar, diantaranya memilih gaya ilustrasi yang sesuai dengan naskah, desain dan layout buku, ukuran buku, memperhatikan kualitas warna, mutu penjilidan dan format tampilannya.
7 9 Menurut Ibu Murti, memperkenalkan cerita rakyat kepada anakanak dapat dilakukan melalui berbagai cara, yang penting cara tersebut menyenangkan dan dapat dinikmati oleh mereka. Selain dalam bentuk buku cerita bergambar, biasanya cerita rakyat juga disajikan dalam bentuk drama (teater), musik, film dan permainan Wawancara dan konsultasi dengan Brendan Satria Atmawidjaya Menurut Bapak Brendan, papan permainan dapat dijadikan sebagai salah satu media pendukung yang menarik dan interaktif dalam penyampaian sebuah cerita rakyat. Hal ini disebabkan karena papan permainan memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi anak-anak. Dalam buku The Art of Game Design karya Jesse Schell, dituliskan bahwa anak-anak dengan usia antara 9-12 (usia menjelang remaja), sudah mampu berpikir dan mengatasi berbagai masalah ringan. Dalam hal ini, mereka semakin tertarik dengan berbagai bentuk permainan dan sudah mengerti jenis permainan apa yang mereka sukai (2008:101). Selain itu, Bapak Brendan juga mengatakan bahwa anak-anak sangat mudah tertarik dengan tampilan visual. Oleh karena itu, papan permainan sebaiknya didesain dengan menggunakan lebih banyak ilustrasi dan warna-warna yang menarik. Dalam pengerjaan proyek tugas akhir ini, Bapak Brendan membantu menentukan jenis permainan yang sesuai dengan topik cerita dan target yang dituju serta sistem permainan secara keseluruhan Analisa SWOT publikasi interaktif cerita Bujang Permai Strength - Cerita disampaikan secara interaktif melalui ilustrasi dan papan permainan yang dikemas dalam satu buku. - Mampu menjadi sarana edukasi dan hiburan. - Memiliki daya tarik karena dikemas secara unik. - Mengandung pesan moral yang disampaikan pada akhir cerita.
8 10 Weakness - Tidak semua bagian isi cerita dapat diterapkan kedalam bentuk permainan interaktif. Opportunity - Anak-anak lebih tertarik pada penyampaian cerita interaktif dengan tampilan visual menarik dibandingkan dengan buku cerita yang hanya berisikan teks dan mempunyai sedikit gambar. - Anak-anak senang bermain games/permainan. Threat - Masih melekatnya anggapan bahwa cerita rakyat adalah suatu cerita yang membosankan dan ketinggalan zaman Target Audiens : Anak-anak Demografis - Seks : laki-laki dan perempuan - Umur : 9 12 tahun - Pendidikan : kelas 4, 5, 6 SD - Status sosial : A B Geografis - Primer : kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, dll. - Sekunder : seluruh wilayah Indonesia Psikografis - Personality : Rasa ingin tahu yang tinggi Ingin belajar
9 11 Mampu berpikir logis Mampu memahami aturan, norma dan etika di masyarakat. Ceria, aktif dan suka akan hal-hal baru - Behavior : Suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama. Perilaku moral banyak dipengaruhi pola asuh orang tua & perilaku moral orang sekitar. Bermain sambil belajar 2.3 Tinjauan Khusus Teori Desain Komunikasi Visual Berdasarkan buku Desain Komunikasi Visual Terpadu oleh Yongky Safanayong, desain adalah suatu disiplin yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek kultural-sosial, filosofis, teknis dan bisnis. Desain memberi kepuasan atau mengisi kebutuhan. Desain akan lebih bermakna apabila mencakup masalah-masalah yang lebih luas, yang mendasari penyelesaian, pemecahan perubahan atau menciptakan pemahaman antara kelompok yang berbeda. Terdapat empat fungsi desain yang terdiri dari: Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform), mencakup: menjelaskan, menerangkan dan mengenalkan. Untuk memberi penerangan (to enlighten), mencakup: membuka pikiran dan menguraikan. Untuk membujuk (to persuade), mencakup: menganjurkan (umumnya dalam periklanan), komponen-komponennya termasuk kepercayaan, logika dan daya tarik.
10 12 Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan dan kantong belanja. Kegiatan desain merupakan proses pemecahan masalah, metoda kreatifitas dan evaluasi bentuk interdisiplin dengan bidang-bidang lain. Desain komunikasi visual adalah aktifitas mulia insan budaya yang diwujudkan dan disampaikan bagi kepentingan sesama dan alam lingkungan, sebagai rasa syukur terhadap Sang Pencipta. Teori desain komunikasi visual ini menjadi landasan dasar dalam memahami pengertian, esensi dan fungsi desain komunikasi visual pada perancangan publikasi interaktif Bujang Permai Teori Publikasi Buku Cerita Anak Berdasarkan Buku, Mendongeng dan Minat Membaca oleh Dr. Murti Bunanta, pengertian buku cerita bergambar adalah buku yang berisi cerita secara berkesinambungan, sehingga seluruh gambar dan teks selalu ada hubungannya. Kualitas buku cerita bergambar yang baik dapat ditentukan dari beberapa karakteristik penting berikut ini, diantaranya: Menarik bagi seluruh kalangan usia. Mengandung cerita orisinil atau cerita yang telah diadaptasi dengan baik dari versi aslinya. Teks dan ilustrasi saling berhubungan dan terintegrasi. Ilustrasi memiliki nilai artistik tinggi sesuai dengan konten cerita dan target audiensnya. Penggunaan elemen visual yang baik dan tepat. Tema yang diangkat menarik dan sesuai untuk anak-anak. Mengangkat cerita yang imaginatif dan memiliki alur yang baik. Karakterisasi tokoh jelas. Memiliki kualitas desain yang bagus.
11 13 Disamping itu, terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku cerita bergambar. Berdasarkan buku Picture Books Plus: 100 Extension Activities in Art, Drama, Music, Math, and Science oleh Sue McCleaf Nespeca dan Joan B. Reeve, elemen-elemen tersebut terdiri dari : Cover Sampul buku merupakan salah satu elemen penting, karena melalui sampul buku, pembaca memperoleh kesan pertama buku secara keseluruhan. Endpapers Endpapers merupakan bagian dalam dari sampul depan dan sampul belakang buku. Beberapa ilustrator menggunakan halaman ini sebagai bagian dari isi cerita buku. Page Layout Halaman isi cerita yang terdiri dari teks dan ilustrasi. Terkadang para ilustrator menggunakan single-page spreads, double-page spreads ataupun gabungan dari keduanya. Size Ukuran buku biasanya disesuaikan dengan target yang dituju. Anakanak usia dini membutuhkan ukuran buku yang lebih kecil sehingga mereka tidak kesulitan ketika memegangnya. Sedangkan ukuran buku yang besar, lebih sesuai untuk sekelompok anak-anak yang ingin membaca cerita bersama. Di samping itu, ukuran buku dapat bervariasi berdasarkan tema ceritanya. Book Shape Buku cerita dapat didesain dengan bentuk tertentu sesuai dengan tema cerita yang diangkat. Page Shape Halaman buku dapat dimodifikasi secara unik, seperti menggunakan format accordion-style pages, half pages, halaman dipotong dengan teknik die-cut holes dan lain sebagainya. Tujuannya adalah
12 14 memberikan efek visual tertentu sehingga dapat memperjelas atau menambah makna ceritanya. Type of Paper Pemilihan jenis dan kualitas kertas merupakan salah satu faktor penting, karena dapat mempengaruhi seluruh tampilan teks dan gambar. Texture Beberapa buku cerita didesain dengan tekstur tertentu agar anakanak dapat menyentuh dan merasakannya. Berkaitan dengan perancangan publikasi interaktif cerita rakyat Bujang Permai ini, maka buku akan disusun dengan bagian yang terdiri dari cover, endpaper, halaman judul serta halaman isi cerita, dimana pada bagian pertengahan scene cerita terdapat papan permainan. Ukuran buku akan disesuaikan dengan konten dan tema cerita. Karena memuat papan permainan, maka ukuran buku didesain lebih besar agar dapat dibaca dan dimaikan secara berkelompok oleh anak-anak Teori Ilustrasi Berdasarkan buku The Fundamentals of Illustration oleh Lawrence Zeegen/Crush, dituliskan bahwa esensi dari sebuah ilustrasi adalah ide dan konsep yang terkandung di dalamnya, yang menjadi dasar pembentuk suatu gambar untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan pesan tertentu. Ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang dapat bercerita sehingga mendorong pengamat untuk turut serta memahami pesannnya. Keterampilan, pemikiran kreatif dan eksekusi yang baik merupakan hal penting dalam karya ilustrasi. Ilustrasi memegang peranan penting dalam sebuah buku cerita bergambar. Menurut buku Picture Books Plus: 100 Extension Activities in Art, Drama, Music, Math, and Science oleh Sue McCleaf Nespeca dan Joan B. Reeve, dinyatakan bahwa sebelum anak-anak mulai belajar membaca tulisan, mereka terlebih dahulu belajar membaca ilustrasi-
13 15 ilustrasi yang ada di dalam buku. Oleh karena itu, anak-anak memang lebih tertarik pada sesuatu yang bersifat visual. Di sisi lain, Martin Salisbury dalam buku Illustrating Children s Books menyatakan bahwa buku cerita bergambar yang baik adalah buku yang memuat serangkaian gambar yang berkesinambungan dan terintegrasi dengan teksnya. Oleh karena itu, antara ilustrasi dan teks harus dapat saling mendukung agar dapat membentuk satu kesatuan cerita. Terdapat beberapa fungsi khusus ilustrasi, antara lain: Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita. Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah. Memberikan bayangan langkah kerja. Mengkomunikasikan cerita. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan. Dapat menerangkan konsep yang disampaikan. Berkaitan dengan perancangan publikasi cerita rakyat, maka ilustrasi dalam hal ini memiliki fungsi utama mengkomunikasikan seluruh konten cerita dan memberikan penggambaran tokoh-tokoh dalam cerita sesuai dengan karakternya. Secara keseluruhan, ilustrasi pada perancangan cerita Bujang Permai menampilkan karakter manusia dan binatang yang unik dengan berlatarkan lingkungan Sumatra Barat sebagai tempat asal mulanya cerita. Ilustrasi buku juga akan menggunakan visual elemen khas Sumatra Barat yang dirancang lebih sederhana. Adapun kesan yang ingin ditampilkan dalam ilustrasi adalah fun, ceria dan imajiantif. Di samping itu, penggambaran ilustrasi dalam buku cerita akan disesuaikan dengan konten teksnya, sehingga antara ilustrasi dan kata-katanya dapat saling terintegrasi dengan baik.
14 Teori Tipografi Dalam buku Tipografi Dalam Desain Grafis, Danton Sihombing mengemukakan bahwa Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif (Sihombing, 2001: 58). Adapun pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (typografi).(sihombing, 2001:3) Menurut Ilene Strizver dalam artikelnya yang berjudul Typography for Children, ketika merancang publikasi buku untuk anak-anak, penggunaan jenis huruf harus diperhatikan agar tetap jelas terbaca, sederhana dan mudah dimengerti. Counter huruf yang dipilih biasanya bulat, terbuka dan tidak kaku. Selain itu, pada umumnya anakanak lebih mudah membaca huruf dengan x-height yang tinggi daripada huruf dengan x-height rendah. Sassoon Primary, Gill Sans Infant, Bembo Infant and Plantin Infant adalah beberapa contoh jenis huruf yang khusus didesain untuk anak-anak. Gambar 2.1 Contoh Jenis Huruf Untuk Anak-anak Sumber : Ilene Strizver dalam artikel Typography for Children
15 17 Gambar 2.2 Contoh Jenis Huruf Untuk Anak-anak Sumber : Ilene Strizver dalam artikel Typography for Children Huruf serif maupun sanserif keduanya dapat digunakan asalkan bentuknya tidak mengganggu keterbacaan, seperti: Hindari menggunakan huruf condensed atau expanded, karena membuat karakter huruf menjadi sulit dikenali. Pilih huruf yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Jika ingin menggunakan huruf italic, maka pastikan huruf tetap mudah dibaca dan tidak terlalu stylized. Agar tulisan tetap nyaman dan mudah dibaca, maka ukuran huruf sebaiknya tidak terlalu kecil, yaitu berkisar antara pt tergantung jenis hurufnya. Penggunaan huruf pada judul dapat didesain lebih playful, baik dari segi warna ataupun layoutnya. Karena jumlah kata yang harus dibaca lebih sedikit, huruf pada judul dapat menggunakan bentuk yang dekoratif dan warna yang beragam untuk menarik perhatian anak-anak. Kejelasan bentuk huruf (legibility) bisa ditentukan oleh: Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
16 18 Penggunaan warna Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan seharihari Sedangkan keterbacaan (readability) dipengaruhi oleh: Jenis huruf Ukuran Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya Kontras warna terhadap latar belakang Teori Warna Warna dapat menimbulkan pengaruh terhadap jiwa anak-anak. Melalui warna, anak-anak dapat belajar berbagai hal misalnya mempermudah pengenalan dan pengelompokan bentuk, melatih kemampuan motorik melalui kegiatan mewarnai serta dapat juga digunakan sebagai media ekspresi emosi dan melatih kreativitas. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pengembangan Anak di California State University Fullerton, sebanyak 69 persen anak-anak yang berusia antara 5 hingga 6 tahun lebih memilih warna-warna cerah yang mengungkapkan kebahagiaan dan kegembiraan, seperti pink, biru dan merah. Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa anak-anak lebih tertarik pada warna-warna cerah dibandingkan warnawarna gelap. Dalam buku Color Basic oleh Anne Dameria, setiap warna memiliki asosiasi dan psikologinya, diantaranya sebagai berikut. Biru Warna biru memberikan ketenangan dan selalu mengasosiasikan kita terhadap air atau sesuatu yang bersifat dingin.
17 19 Hijau Melambangkan sesuatu yang alami, sensitif, stabil, dan harmonis. Hijau muda berkesan segar, ringan dan menyenangkan. Kuning Warna kuning adalah warna dengan efek yang kuat dan lebih menarik mata dibandingkan dengan warna lain. Warna kuning sangat efektif diterapkan pada hal-hal yang membutuhkan motivasi. Orange Warna orange dapat menebarkan energi, menghangatkan hati dan memancarkan keceriaan. Merah Warna merah biasanya merupakan warna pertama yang dikenali anak-anak sekaligus menjadi warna yang paling menarik bagi mereka. Warna merah dapat membangkitkan selera, emosi dan semangat. Berdasarkan pada riset dan teori tersebut, maka perancangan publikasi interaktif cerita rakyat ini akan menggunakan warna-warna cerah pada tampilan visualnya, seperti warna merah, kuning, orange, biru dan hijau. Penggunaan warna tersebut juga akan disesuaikan dengan tema cerita yang berciri khas Sumatra Barat dengan latar alamnya yang hijau dan asri Elemen Dasar Desain Elemen dasar desain merupakan segala elemen yang digunakan dalam perancangan publikasi interaktif Bujang Permai. Berdasarkan buku yang berjudul Foundations of Art and Design oleh Alan Pipes, elemen dasar desain terdiri dari: Point and Lines (titik dan garis) Titik tidak memiliki dimensi dan hanya menunjukkan posisi tertentu dalam suatu ruang. Sedangkan, Garis memiliki panjang dan
18 20 membentuk bidang. Titik merupakan awalan dan akhir dari sebuah garis. Shape (bentuk) Ketika beberapa garis digabungkan maka muncullah shape (bentuk). Tiga garis yang digabungkan akan membentuk segitiga, sedangkan empat garis akan membentuk bujur sangkar dan seterusnya. Texture Tekstur adalah sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan, seperti lembut, kasar, datar, permukaan yang mengkilap, dan lain sebagainya. Space creating the illusion of depth Space adalah ruang yang dapat berupa dua dimensi atau tiga dimensi. Suatu ruang dapat membentuk kedalaman dan luas. Time and motion (waktu dan gerak) Waktu dan gerak dapat menunjukkan adanya pergerakan dalam suatu dimensi. Value Nilai adalah terang atau gelapnya dari suatu area. Spektrum dari hitam ke putih dan abu-abu yang banyak diantara bayangan. Setiap bayangan pada spektrum ini memiliki nilai, dari yang sangat terang ke sangat gelap. Nilai dapat menunjukkan suasana hati, menambah drama, dan menciptakan ilusi yang mendalam. Color Warna dapat menyampaikan moods, membuat gambar, menarik perhatian, dan mengidentifikasi objek Layout dan Grid Dalam Buku Layout, Dasar & Penerapannya, karya Surianto Rustan, Layout memiliki arti tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya
19 21 Frank F. Jefkin (1997) menyebutkan bahwa prinsip-prinsip layout diantaranya adalah: a. The Law of Variety : sebuah layout harus dibuat bervariasi untuk menghindari kesan monoton. b. The Law of Balance : dalam sebuah layout mata pembaca sebaiknya bergerak secara wajar, jadi sebaiknya dimulai dengan urutan yang ada. c. The Law of Harmony : bagian dari layot sebaiknya dirancang secara harmonis dan tidak meninggalkan kesan monoton. d. The Law of Scale : paduan warna terang dan gelap akan menghasilkan sesuatu yang kontras, hal ini dapat dipakai untuk memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu pada layout. Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Sistem grid digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui sistem grid, seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid dalam desain adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. Dalam buku Making and Breaking The Grid oleh Timothy Samara (Samara, 2007), secara umum system grid dapat dibagi menjadi: 1. Manuscript Grid 2. Column Grid 3. Modular Grid 4. Hierarchical Grid Berkaitan dengan perancangan publikasi interaktif Bujang Permai, maka akan digunakan sistem layout dan grid yang lebih sederhana namun tetap memiliki komposisi yang dinamis sehingga tetap menarik dan nyaman untuk dibaca.
20 22
BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produk 2.1.1 Buku Dongeng / Cerita Rakyat Indonesia Berdasarkan pada kajian dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Definisi Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Berdasarkan definisi Folklore dari Wikipedia.org, (2012) cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif
Lebih terperinciPERANCANGAN PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI LEGENDA ASAL MULA DANAU TOBA
PERANCANGAN PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI LEGENDA ASAL MULA DANAU TOBA Rosi Julyetha Dameria br. Lumban Tobing Jl. Prof. H. M. Yamin No. 616 Medan, 061-4159207/085262170357, rosijulyetha@gmail.com Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong.
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu
14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book.
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Buku Buku adalah sebuah tulisan yang dituangkan di atas media seperti lembaran kertas, perkamen, atau variasi media lainnya, yang diikat sedemikian
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan
Lebih terperincimempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1,
BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Selain keluarga, sekolah dan mainan, buku bacaan merupakan salah satu hal yang melingkupi kehidupan anak-anak. Secara psikologis, membaca merupakan salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan
BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG 2.1 Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat atau legenda adalah cerita pada
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Sebagai landasan dalam merancang media informasi tentang manfaat susu sapi untuk anak-anak, diperlukan suatu strategi perancangan
Lebih terperinciPenerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]
Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Adalah sebuah karya desain komposisi gambar dan huruf yang dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian sehingga dapat menyampaikan suatu informasi secara
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton
BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
24 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Mainan Edukatif Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu atau berolahraga ringan.permainan biasanya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya khas daerah tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Cerita Rakyat
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Pengertian buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Kamus Oxford (Oxford Dictionary),
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi adalah siasat yang direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga dalam sebuah pembuatan sesuatu akan berjalan dengan baik
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang
Lebih terperinciBAB 4. Konsep Desain
35 BAB 4 Konsep Desain 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman,
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain
Lebih terperinciBab IV KONSEP DESAIN
1 Bab IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Berdasarkan E-Book yang akan ditujuan bagi anak usia sekolah dasar agar mereka dapat menumbuhkan minat baca, maka dalam proses pembuatanya akan menggunakan teori
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka
28 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka dibutuhkan beberapa teori / metode dsain sebagai landasan penunjang permbuatannya. Teori-teori
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah :
15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Dengan semakin banyaknya penerbit-penerbit baru, maka jumlah buku yang di produksi pun makin banyak juga. Dalam hal ini, maka desain untuk
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain
Lebih terperinciBAB III DATA DAN TEORY
BAB III DATA DAN TEORY A. Data Perancangan 1. Data Anak Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Di masa ini pendidikan untuk mereka sangatlah penting
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain
25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. dan opini yang terkadang dapat beragam dan menimbulkan konflik.
26 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Teori 4.1.1 Teori Warna Mata dan otak manusia merasakan warna secara fisik, mental,emosional. Hasilnya warna itu sendiri memiliki pengertian. Penyimbolan warna merupakan kesepakatan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett
14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1. Teori Desain Buku Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett Tang, faktor faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 1.1 Tinjauan Umum Dalam membuat buku tentang tari tradisional Jawa dan rumah adat Jawa ini, penulis menggunakan data-data dari berbagai sumber, yaitu dari internet, buku-buku
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual Teori Layout
BAB 4 KONSEP DESAIN 19 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Beberapa teori desain komunikasi visual dalam penerapan tipografi ini adalah bersifat cultural, yang beredukatif dan menjadi
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Agar permasalahan bisa diatasi dan tujuan dapat dicapai maka dibutuhkan strategi. Permasalahan yang ditemukan mengenai pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Metode yang digunakan penulis adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku elektronik cerita Wiro Sableng,film Wiro Sableng, sinetron Wiro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang disebut karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota masyarakat yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Seperti yang dikatakan oleh Jorge Frascara, bahwa tujuan dari desain komunikasi adalah untuk mempengaruhi pengetahuan, perilaku
Lebih terperinciBAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA
BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan
Lebih terperinciBAB IV PRODUKSI MEDIA
BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,
Lebih terperinciBAB IV PRODUKSI MEDIA
BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan berbagai informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis ( unsur grafis, ilustrasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak provinsi. Setiap provinsi memiliki budaya yang beraneka ragam. Bahasa, pakaian adat, senjata daerah, rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah merupakan wujud ideal
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK
BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1. Peranan Praktikan Selama pelaksanaan kerja praktek, praktikan ditempatkan pada divisi Casting dan Desain Promosi. Proses kerja di divisi casting ini ditugaskan sebagai kameramen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini dikarenakan rasa keprihatinan yang penulis rasakan terhadap perkembangan moral
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY
BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang populer di Indonesia adalah legenda. Cerita rakyat atau legenda merupakan cerita pada
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP & DESAIN
BAB 4 KONSEP & DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout merupakan sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.tujuan utama layout adalah menyusun elemen gambar dan teks sedemikian rupa
Lebih terperinciBAB 7. Standar Kompetensi. Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran
BAB 7 Standar Kompetensi Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan keberadaan dan perkembangan tradisi lisan dalam masyarakat setempat. 2. Mengembangkan sikap
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, buku memiliki arti yaitu lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong.
9 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Menurut Kamus Bahasa Indonesia, buku memiliki arti yaitu lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong. 4.1.1 Struktur Buku Cover Front Cover Berisikan Nama
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. Analisa Data
BAB IV ANALISA DATA IV.1 Analisa Kecukupan Data Data yang penulis kumpulkan baik itu dat primer maupun sekunder, selanjutnya penulis gunakan sebagai referensi dan literatur dalam perancangan ulang (re
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH
PERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH Fadli Robi 1200954105 08 PBU Universitas Bina Nusantara Jl KH Hasyim Ashari No.38 Tangerang 15119 Tlp. 085692173291
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita rakyat adalah salah satu budaya Indonesia yang menambah keragaman budaya di negeri kita dan patut dilestarikan. Setiap daerah di Indonesia pada umumnya mempunyai
Lebih terperinciBAB IV PRODUKSI MEDIA
BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Konsep Kreatif 4.1.1 Pendekatan Kreatif Penyampaian pesan dari iklan layanan masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan: a. Informational Pesan-pesan yang disampaikan dibuat berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cerita rakyat merupakan salah satu identitas dan kekayaan bangsa, karena dilatarbelakangi dari budaya luhur bangsa Indonesia. Cerita rakyat yang sarat akan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB IV PEMECAHAN MASALAH
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang akan digunakan dalam perancangan coffee table book tentang kesenian Lais yang berasal dari Kampung Sayang, Desa Cisayad, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Dunia desain yang semakin bertambah kreatif saat ini, khusunya dalam bidang
19 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Dunia desain yang semakin bertambah kreatif saat ini, khusunya dalam bidang publikasi serta semakin ketatnya persaingan dan banyaknya penerbit-penerbit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vespa Indonesia Vespa merupakan salah satu merek sepeda motor yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1960-an, yaitu pada saat kembalinya para tentara Indonesia dari Kongo
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi
Lebih terperinciBAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra Indonesia telah bermula sejak abad 20 dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia. Sastra Indonesia telah mengalami perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan sistem nilai yang terkandung dalam sebuah masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan yang membentuk lapis-lapis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan yang berlimpah ruah, karena tanah di Indonesia yang subur sehingga banyak tanaman
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. melihat target audien yang menjadi sasaran.
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Teori warna Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. Dalam desain warna turut berperan dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, pemilihan warna tidak bisa hanya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebudayaan antik (antiquarian) Inggris memperkenalkan istilah folklor ke dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Folklor merupakan khazanah sastra lama. Salah satu jenis folklor adalah cerita rakyat. Awalnya cerita rakyat merupakan cerita lisan yang dapat dikategorikan
Lebih terperinciBAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual
BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Menjadikan buku tersebut menjadi bagian dari dunia wacana desain di Indonesia serta diharapkan mampu membuka dan menambah wawasan masyarakat desainer grafis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki budaya yang sangat beraneka ragam. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh setiap suku atau masyarakat di tanah air
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada pada bimbingan belajar Bright n
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN BUKU POP UP KESENIAN TARI ULA ULA LEMBING KABUPATEN ACEH TAMIANG
BAB III PERANCANGAN BUKU POP UP KESENIAN TARI ULA ULA LEMBING KABUPATEN ACEH TAMIANG 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi a. Tujuan komunikasi Memberikan media informasi berupa buku Pop Up
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Bagaimana Menulis Biografi Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki salah satu warisan budaya sastra yaitu cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan cerita yang diciptakan, kemudian berkembang di masyarakat tanpa diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Lebih terperinci